-
1
PENGARUH DUKUNGAN PIMPINAN DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
PENGENDALIAN PENERIMAAN PREMI
(Sensus Pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya)
Oleh :
Desty Natalia
083403028
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Manusia selalu dihadapkan pada peristiwa-peristiwa yang
mempunyai faktor risiko dan
faktor ketidakpastian yang mungkin akan timbul di masa yang akan
datang yang tidak dapat
diramalkan sebelumnya dan tidak terdapat kesengajaan. Karena
tiap orang dihadapkan pada
masalah yang tidak dapat diperhitungkan secara pasti atas beban
hidupnya sendiri, maka manusia
tersebut berada dalam keadaan tidak tenang karena tidak
mengetahui secara pasti peristiwa-
peristiwa apa yang akan dihadapinya.
Berbagai upaya dilakukan manusia untuk mencegah dan menghindari
faktor risiko dan
faktor ketidakpastian tersebut, namun faktor-faktor tersebut
merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia dan kehidupan bisnis
perusahaan. Menyadari hal tersebut
diatas, manusia mengharapkan adanya suatu perlindungan dan
sedapat mungkin memperkecil
risiko atas suatu kejadian yang dapat terjadi di masa yang akan
datang yang disebabkan oleh
faktor-faktor tersebut, maka timbul suatu pemikiran dari
sekelompok orang tertentu untuk
membentuk suatu organisasi yang berorientasi pada masalah
tersebut, yang kemudian dikenal
dengan nama Asuransi.
Sebagai perusahaan penjual jasa pada masyarakat umum, perusahaan
asuransi harus
benar-benar memiliki likuiditas yang memadai dalam arti dana
yang dimiliki harus dapat
menanggung polis yang telah dikeluarkan pada tertanggung.
Disinlah letak fungsi utama dari
perusahaan asuransi, yaitu sebagai mekanisme pengalihan risiko
dengan membentuk dana. Dengan
diberikan jaminan dan pemberian ganti rugi atas
peristiwa-peristiwa yang tidak terduga dan tidak
diharapkan yang kemudian akan ditanggung oleh pihak asuransi,
maka sebagai konsekuensinya
kepada perusahaan asuransi sebagai penanggung, manusia baik
secara individu maupun secara
kelompok (perusahaan) yang dalam hal ini disebut sebagai
tertanggung mempunyai kewajiban
membayar sejumlah uang (premi) kepada perusahaan asuransi
Pada pelaksanaannya, kegiatan penerimaan premi asuransi tentunya
tidak terlepas dari
hambatan-hambatan baik dikarenakan keterbatasan pengetahuan
ataupun tingkat pemahaman
masyarakat mengenai asuransi itu sendiri, maupun
hambatan-hambatan lain yang timbul akibat
adanya penyelewengan oleh oknum pada perusahaan asuransi.
Seperti yang dikutip dari sebuah
blog pribadi tanggal 27 Juni 2012, Setyowati menjadi nasabah
pada salah satu perusahaan asuransi
jiwa di Indonesia sejak tahun 2003. Ia tertarik dengan salah
satu prosuk yang ditawarkan oleh
tenaga pemasaran (agen asuransi) yang bernama Susanti. Ia tidak
pernah terlambat membayar
premi asuransinya. Bahkan ia membayarkan premi asuransinya
sebelum jatuh tempo melalui
Susanti. Pada tahun 2005, Setyowati ingin mengajukan klaim
asuransi yang dimilikinya, tercantum
manfaat asuransi berupa penggantian biaya rawat inapsejumlah
sekian persen dari biaya yang telah
dikeluarkannya oleh pemegang polis asuransi (tertanggung).
Kemudian ia mengubungi agen
Susanti untuk membantunya mengurus klaim tersebut. Seluruh
persyaratan pengajuan klaim yang
diminta oleh perusahaan asuransi telah diberikannya melalui agen
Susanti. Setelah 3 minggu ia
mendapat jawaban bahwa perusahaan asuransi menolak klaim
tersebut dengan alasan status
polisnya lapse (tidak berlaku) pada saat terjadinya kecelakaan
(resiko yang harus ditanggung oleh pihak asuransi). atas penolakan
tersebut Setyowati tidak tinggal diam dan mendatangi kantor
agen Susanti sambil membawa semua bukti pembayaran yang
dimilikinya. Ia menanyakan alasan
lapse yang dialaminya, karena selama menjadi nasabah ia tidak
pernah terlambat membayar premi. Setelah diadakan penyelidikan,
terbukti bahwa agen Susanti telah menggelapkan setoran
premi dari nasabah Setyowati. Akibatnya polis milik Setyowati
lapse pada saat terjadi risiko
-
2
kecelakaan yang seharusnya ditanggung oleh pihak
perusahaanasuransi.(http://gagasanhukum.wordpres.com/2008/06/23/tanggung-gugat-perusahaan-
asuransi/.) Dari contoh kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa
untuk mengoptimalkan penerimaan
premi asuransi, diperlukan suatu dukungan yang positif dari
pimpinan dan pengendalian intern
yang memadai dalam rangka mengendalikan penerimaan premi
asuransinya.
Berdasarkan fenomena diatas, maka penulis merasa tertarik untuk
melakukan penelitian
mengenai: Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern
Terhadap
Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi
Identifikasi Masalah
Adapun masalah yang dapat diidentifikasi dari uraian diatas
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana dukungan pimpinan dan pengendalian intern pada
Perusahaan Asuransi di kota
Tasikmalaya
2. Bagaimana Pengendalian penerimaan premi pada perusahaan
Asuransi di Kota Tasikmalaya
3.Bagaimana pengaruh dukungan pimpinan dan pengendalian intern
secara simultan dan parsila
pada perusahaan asuransi di Kota Tasikmalaya
Tujuan penelitian
Adapun tujuan dari diadakan penulisan skripsi ini antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui dukungan pimpinan dan pengendalian intern
pada perusahaan Asuransi Si
Tasikmalaya
2.Untuk mengetahui pengendalian penerimaan premi pada perusahaan
asuransi di Kota
Tasikmalaya
3. Untuk mengetahui pengaruh dukunan pimpinan dan pengendalian
interb secara parsial dan
simultan terhadap pengendalian penerimaan premi
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
Tinjauan Pustaka dan Kerangka Pemikiran
Pimpinan adalah orang yang mempunyai kewenangan untuk memberikan
tugas dan
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain (bawahan) melalui pola
hubungan yang baik guna
mencapai tujuan perusahaan. Dukungan pimpinan merupakan refleksi
sikap positif pimpinan
dalam memberikan respon terhadap suatu objek yang dihadapi
(Saifuddin: 2011).
Fungsi dukungan pimpinan harus mampu membantu organisasi dalam
memelihara
pengendalian efektif dengan cara memelihara komunikasi yang
baik, memberikan dorongan-
dorongan positif baik secara moril maupun materiil sehingga
merasa aman dan nyaman secara
psikologis dalam bekerja yang nantinya akan mendorong
peningkatan pelaksanaan pengendalian
intern secara berkesinambungan. Seperti yang dikemukan oleh
Willy Susilo (2002 : 243)
menjelaskan bahwa Komitmen dan dukungan pimpinan, baik secara
moril maupun materiil
yang memadai sangat diperlukan. Komitmen mengandung pengertian
bahwa pimpinan
perlu bersikap konsisten dan konsekuen. Konsisten berarti
memberikan dukungan secara
terus menerus dan konsekuen berarti bersedia memainkan peran
yang diharapkan.
. Pada instansi yang relative kecil dengan karyawan yang sedikit
jumlahnya dan kegiatan
operasi perusahaan masih terbatas, pimpinan instansi tersebut
dapat langsung mengawasi jalannya
instansi. Lain halnya apabila instansi tersebut menginjak sedang
maupun besar pimpinan instansi
sudah tidak mungkin mengawasi langsung jalannya instansi
dikarenakan jenjang pengawasan
sudah luas. Oleh karena itu pimpinan perlu dibantu oleh alat
pengendalian yang disebut
pengendalian intern.
Pada umumnya pengendalian intern meliputi analisa terhadap
pelaksanaan, program
latihan kepegawaian dan pengendalian kualitas. Dalam mencapai
suatu pengendalian intern yang
memadai, maka perlu didikung oleh unsur-unsur yang membentuk
pengendalian intern, Menurut
Mulyadi (2002;183) bukunya Auditing menyebutkan bahwa :
Lima unsur pokok pengendalian intern terdiri dari (1) Lingkungan
Pengendalian,
(2) penaksiran risiko, (3) informasi dan komunikasi, (4)
aktivitas pengendalian,dan
(5) pemantauan.
-
3
Pengendalian intern ini dapat membantu perusahaan mengontrol
kegiatan-kegiatannya
dalam rangka mencapai tujuannya. Pengendalian Intern merupakan
alat pengendalian yang sangat
membantu pimpinan dalam melaksanakan tugasnya sehingga mempunyai
peranan penting bagi
suatu perusahaan. Pimpinan dapat menilai seluruh aktivitas
perusahaan dengan pengendalian
intern.
Dari pengertian di atas dapat diartikan bahwa pengendalian
intern adalah kegiatan
perusahaan dalam mengadakan pengendalian terhadap struktur
organisasi, prosedur-prosedur
keuangan guna mendapatkan kecermatan dan ketelitian pada data
akuntansi, tindakan efisien dan
efektif serta dipatuhinya kebijakan-kebijakan yang telah
ditetapkan oleh manajemen.
Apabila pengendalian intern yang ada telah memadai maka
manajemen dapat mengetahui
bahwa aktivitas yang dilakukan oleh seksi-seksi bawahannya telah
dilaksanakan dengan benar,
terutama masalah penerimaan premi yang diterima. Dalam hal ini,
transaksi-transaksi yang dapat
mempengaruhi penerimaan premi harus dapat dikendalikan dengan
baik mengingat premi
merupakan sumber utama dari seluruh aktivitas perusahaan
asuransi, sehingga berpengaruh juga
terhadap kelansungan hidup perusahaan. Premi merupakan
pendapatan pada perusahaan asuransi.
Sebagai sumber pendapatan, premi merupakan salah satu faktor
yang penting yang dapat menjaga
kelangsungan hidup perusahaan asuransi. Oleh karena itu
perusahaan harus semaksimal mungkin
memperoleh pendapatan yang memuaskan dan diharapkan dapat
menggunakan segala sumber
yang ada dalam perushaan seefisien mungkin
Penerimaan Premi pada dasarnya merupakan aspek yang paling
mendorong terciptanya
manajemen yang ideal, maka penerimaan tersebut harus
dikendalikan sebaik mungkin agar
pencatatan penerimaan premi sesuai dengan realisasinya.
Pengendalian penerimaan premi
merupakan kebijakan yang tercakup dalam lingkungan pengendalian
dan sistem akuntansi yang
diterapkan oleh manajemen untuk memberikan jaminan yang memadai
bahwa tujuan tertentu
akan dicapai ( Amir Abadi Yusup : 2000) . Dari penjelasan diatas
dapat disimpulkan bahwa
penerimaan premi harus dikendalikan agar terhindar dari berbagai
kecurangan dan penyimpangan-
penyimpangan yang mungkin terjadi yang akan berdampak pada
sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan oleh perusahaan.Jenis pengendalian atas penerimaan
premi yang paling utama adalah pengamatan fisik sebelum terjadinya
peristiwa yang merugikan. Pengamatan fisik atas penerimaan premi
dapat dilakukan memlaui penyimpanan dalam lemari besi, keberadaan
dan kelengkapan catatan, formulir dan dokumen yang ditunjang dengan
penyimpanan yang baik untu memperkecil risiko kehilangan serendah
mungkin.
Bagian terpenting dari tanggung jawab di dalam pelaksanaan
penerimaan pendapatan
premi adalah dengan mengikuti identifikasi langkah-langkah
seperti yang dikemukakan Arens dan
Loebbecke (2003 :290) yaitu sebagai berikut:
1. Pendapatan premi yang dicatat adalah dana yang secara aktual
diterima oleh
perusahaan. (Keabsahan)
2. Transaksi diotorisasi dengan pantas (Otorisasi)
3. Kas yang diterima telah dicatat dalam jurnal pendapatan
premi. (Kelengkapan)
4. Pendapatan premi yang dicatat telah disetor dan dicatat pada
nilai yang diterima.
(penilaian)
5. Pendapatan premi diklasifikasikan dengan pantas.
(Klasifikasi)
6. Pendapatan premi dicatat dalam waktu yang sesuai. (Tepat
waktu)
7. Pendapatan premi dimasukan dengan semestinya dalam berkas
induk dan
dikhtisarkan dengan benar. (Posting dan Pengikhtisaran).
Dengan mengikuti langkah-langkah pemeriksaan dalam penerimaan
premi, kemungkinan
kesalahan dan kecurangan dalam penerimaan pendapatan premi
asuransi dapat diminimalisir
sehingga penerimaan kas dapat utuh.
HIPOTESIS
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis mencoba mengemukakan
hipotesis sebagai berikut:
1) Dukungan Pimpinan berpengaruh terhadap Pengendalian Intern 2)
Dukungan Pimpinan berpengaruh secara parsial terhadap Pengendalian
Penerimaan
Premi Asuransi 3) Pengendalian Intern berpengaruh secara parsial
terhadap Pengendalian Penerimaan
Premi Asuransi
-
4
4) Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern secara simultan
berpengaruh terhadap Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi
Metode Penelitian
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survei, yaitu
penelitian yang dilakukan pada
populasi besar maupun kecil. Tetapi data yang dipelajari adalah
data dari sampel yang diambil dari
populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif,
distributif, dan hubungan-
hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Sugiyono,
2006:7)
Adapun metode analisis data yang penulis lakukan adalah dengan
metode deskriftif
kuantitatif, yaitu mengubah data-data kualitatif menjadi suatu
ukuran data kuantitatif yang
bertujuan untuk memperoleh gambaran secara sistematis tentang
fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang terjadi.
Teknik Pengumpulan Data
Adapun tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah:
1. Penelitian Lapangan (Field Research) Yaitu penelitian ini
dilakukan secara langsung pada objek penelitian dengan tujuan
untuk
memperoleh data-data primer. Pengumpulan data-data primer
tersebut dilakukan melalui:
a. Observasi, yaitu penulis mengadakan pengamatan secara
langsung terhadap objek yang diteliti.
b. Wawancara, yaitu suatu metode penelitian yang meliputi
pengumpulan data melalui interaksi verbal secara langsung antara
pewawancara dengan responden atau pihak perusahaan yang
terkait.
c. Kuesioner, yaitu daftar isian terstruktur yang diajukan oleh
penulis kepada responden yang berhubungan erat dengan topik
permasalahan, kuesioner yang penulis ajukan kepada responden
mengacu kepada indikator dari variabel independen maupun
variabel dependen.
2. Studi Kepustakaan Tehnik ini dilaksanakan untuk memperoleh
data-data sekunder guna mendukung data-data
primer yang diperoleh selama penelitian. Data sekunder ini
diperoleh dari buku-buku srta
referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan objek
penelitian.
Jenis Data dan Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
kuantitatif yaitu data yang
berbentuk angka. Sifat data ini adalah data deret waktu (time
series), yaitu data yang merupakan
hasil pengamatan dalam suatu rentang waktu tertentu. Sumber data
yang diteliti dalam penelitian
ini berupa data primer. Data primer merupakan data/informasi
yang telah diperoleh dari lhasil
wawancara,observasi dan penyebaran kuesioner pada perusahaan
Asuransi mengenai Dukungan
Pimpinan,Pengendalian intern dan Pengendalian Penerimaan Premi
Asuransi.
Operasionalisasi Variabel
Sesuai dengan judul penelitian, yaitu Pengaruh Dukungan Pimpinan
dan Pengendalian
Intern terhadap Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi, terdapat
3 variabel yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel lainnya.
Variabel tersebut adalah:
1. Variabel bebas (Independent variable) Adalah variabel yang
keberadaannya tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Sebaliknya
variabel ini merupakan faktor penyebab yang akan mempengaruhi
variabel lainnya.
Berdasarkan judul di atas, maka yang merupakan variabel bebasnya
adalah Dukungan
Pimpinan dan Pengendalian Intern.
2. Variabel terikat (Dependent variable) Adalah variabel yang
keberadaannya dipengaruhi oleh variabel bebas. Berdasarkan
judul
diatas, maka yang merupakan variabel terikatnya adalah
Pengendalian Penerimaan Premi
Asuransi.
Analisis Statistik
Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis data dengan
analisis jalur (path analisis) dengan
mengolah data yang diperoleh dari responden. Maksud pengolahan
data disini adalah pengolahan
data mentah yang diperoleh dari jawaban responden terhadap
instrumen penelitian (kuisioner)
yang disebarkan, tujuannya untuk mentransformasi data kualitatif
kedalam data kuantitatif,
-
5
sehingga dapat di analisis secara kuantitatif dengan metode
statistik yang ditetapkan. Alat yang
digunakan dalam penelitian ini adalah daftar penyusunan atau
kuisioner.
Apabila data terkumpul, kemudian dilakukan pengolahan data,
disajikan dan dianalisis.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji statistik. Untuk
menilai variabel X1, X2 dan
variabel Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan batasan
interval yang diperoleh dari nilai
terendah dan nilai tertinggi dari hasil kuisioner untuk
mengetahui kriteria penilaian variabel X1,
X2 dan variabel Y.
Dari struktur path analisis diatas, terdapat langkah-langkah
yang digunakan yaitu :
1) Menghitung koefisien jalur = dengan rumus :
Koefisien korelasi ini akan besar jika tingkat hubungan antar
variabel kuat. Demikian jika
hubungan antar variabel tidak kuat maka niali r akan kecil,
besarnya koefisien korelasi ini
akan diinterpretasikan
2) Pengujian secara simultan menggunakan rumus sebagai berikut
:
Keterangan :
= Koefisien jalur dari Xi terhadap Y
= Koefisien regresi dari variabel Xi terhadap variabel Y
3) Pengujian faktor residu/sisa
=
Dimana: =
e. Penarikan kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian di atas, penulis akan
melakukan analisa secara
kuantitatif dan hasil analisa tersebut akan ditarik kesimpulan,
apakah hipotesis yang telah
ditetapkan itu diterima atau ditolak
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Deskripsi penelitian ini akan menunjukan keberadaan perusahaan
Asuransi di Kota
Tasikmalaya yang menjadi lokasi penelitian, meliputi Dukungan
Pimpinan, Pengendalian Intern
dan Pengendalian Penerimaan Premi Asuransi. Sampel Penelitian
diambil berdasarkan kesediaan
pihak perusahaan untuk mengisi kuesioner yang telah penulis
ajukan sebelumnya
Hasil pengujian data penelitian diperoleh dari hasil uji
validitas dan uji reliabilitas
instruten penelitian. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui
apakah jawaban responden atas
pertanyaan yang diberikan memiliki validitas (keasihan) atau
tidak. Sebuah instrumen dinyatakan
valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat
mengungkapkan data dari variabel
yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya vailiditas
instrumen menunjukan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas
yang dimaksud.
Adapun pertanyaan yang penulis ajukan kepada responden terdiri
dari tiga kelompok
yaitu sua variabel independen, dalam hal ini Dukungan Pimpinan
(X) dan Pengendalian Intern (X) dan satu variabel dependen yaitu
Pengendalian Penerimaan Premi (Y). Berdasarkan hasil perhitungan
dengan menggunakan korelasi Product Momen Pearson
diketahui bahwa semua item pernyataan dinyatakan valid (rhitung
> rtabel). Uji validitas tersebut
tertera dalam Hasil Statistik berikut:
-
6
Tabel 4.1
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Dukungan
Pimpinan)
Item rhitung rtabel Status
1 0,873 0,553 Valid
2 0,918 0,553 Valid
3 0,873 0,553 Valid
4 0,819 0,553 Valid
5 0,546 0,553 Tidak Valid
6 0,784 0,553 Valid
7 0,896 0,553 Valid
8 0,819 0,553 Valid
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel X (Pengendalian
Intern) Item rhitung rtabel Status
1 0,643 0,553 Valid
2 0,791 0,553 Valid
3 0,791 0,553 Valid
4 0,578 0,553 Valid
5 0,635 0,553 Valid
6 0,671 0,553 Valid
7 0,647 0,553 Valid
8 0,618 0,553 Valid
9 0,671 0,553 Valid
10 0,678 0,553 Valid
11 0,644 0,553 Valid
12 0,791 0,553 Valid
13 0,629 0,553 Valid
14 0,589 0,553 Valid
15 0,578 0,553 Valid
16 0,612 0,553 Valid
17 0,643 0,553 Valid
18 0,658 0,553 Valid
19 0,668 0,553 Valid
20 0,635 0,553 Valid
21 0,671 0,553 Valid
22 0,589 0,553 Valid
23 0,671 0,553 Valid
24 0,618 0,553 Valid
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pengendalian
Penerimaan Premi
Asuransi)
Item rhitung rtabel Status
1 .719 0,553 Valid
2 .614 0,553 Valid
3 .669 0,553 Valid
4 .668 0,553 Valid
5 .840 0,553 Valid
6 .914 0,553 Valid
7 .541 0,553 Tidak Valid
-
7
Sedangkan teknik pengujian reliabilitas menggunakan teknik belah
dua/split half
(Spearman Brown) dengan hasil yang diperoleh pada lampiran
statistik dibawah ini, artinya bahwa
bahwa semua item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan
reliabel.
Tanggapan Responden mengenai Dukungan Pimpinan
Rekapitulasi Indikator Dukungan Pimpinan
No Uraian Skor yang
ditargetkan
Skor yang
diperoleh Kategori
1 Dalam pelaksanaan penerimaan
premi pimpinan/manajemen
membatasi ruang lingkup kerja
karyawan bagaian penerimaan
dalam melaksanakan tugas
65 64 Sangat Baik
2 Dalam pelaksanaan penerimaan
premi di perusahaan perlu ada
komitmen dan dukungan yang
memadai dari pimpinan baik secara
moril maupun materil
65 58 Baik
3 Manajemen secara konsisten
melaksanakan berbagai prosedur
yang telah ditetapkan
65 64 Sangat baik
4 Pimpinan fungsional berupaya
bersifat bersahabat
65 63 Baik
5 Pimpinan selalu konsisten dan
konsekuen terhadap kebijakan-
kebijakan tentang sistem
pengendalian yang diterapkan pada
bagian penerimaan premi
65 61 Sangat baik
6 Pihak pimpinan/manajemen selalu
konsisten memberikan dukungan
kepada karyawan bagian
penerimaan
65 62 Baik
7 Pimpinan selalu memberikan
fasilitas yang dibutuhkan oleh
karyawan terutama karyawan
bagian penerimaan premi
65 62 Sangat Baik
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of
Items
.907 8
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of
Items
.834 7
Cronbach's
Alpha N of Items
.951 24
-
8
8 Pimpinan selalu memberikan
kosekuensi terhadap ketidakjujuran
yang dilakuka terhadap berbagai
prosedur pengendalian yang telah
ditetapkan
65 61 Baik
Jumlah 520 495
Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan
terhadap tanggapan
responden atas dukungan pimpinan yang dilakukan Perusahaan
Asuransi di Kota Tasikmalaya
adalah 495. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang
memiliki skor yang paling tinggi
yaitu Dalam pelaksanaan penerimaan premi pimpinan/manajemen
membatasi ruang lingkup kerja
karyawan bagaian penerimaan dalam melaksanakan tugas, sedangkan
yang memiliki skor yang
terendah yaitu Dalam pelaksanaan penerimaan premi di perusahaan
perlu ada komitmen dan
dukungan yang memadai dari pimpinan baik secara moril maupun
materil.
Dari hasil penelitian di atas, menunjukkan bahwa dukungan
pimpinan ini menunjukkan
dalam klasifikasi sangat baik yang berarti, dukungan pimpinan
sangat mempengaruhi kinerja
bagian penerimaan premi di Perusahaan Asuransi Kota
Tasikmalaya.
Pengendalian Intern pada Perusahaan Asuransi di Kota
Tasikmalaya
Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh
dewan komisaris,
manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan
keyakinan memadai tentang
pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:
1. Keandalan Pelaporan Keuangan
2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku
3. Efektifitas dan Efisiensi operasi
Adapun untuk mengetahui interprestasi nilai total jawaban
responden dalam pengendalian
intern yang ada di Perusahaan Asuransi Kota Tasikmalaya dapat
dilihat pada tabel 4.33 :
Tabel 4.37.
Rekapitulasi Indikator Pengendalian Intern
No Uraian Skor yang
ditargetkan
Skor yang
diperoleh Kategori
1 Budaya pentingnya integritas dan
etika dalam bentuk komunikasi lisan
dalam rapat, diskusi dan keteladanan
sehari-hari
65 51 Baik
2 Perusahaan melakukan bimbingan
moral kepada karyawan agar
membedakan tindakan baik dan
buruk dalam mengelola penerimaan
premi
65 62 Sangat baik
3 Gaya manajemen dalam perusahaan
mempengaruhi para pegawai akan
pentingnya pengendalian intern
65 57 Sangat Baik
4 Fiolosofi dan gaya manajemen
perusahaan mendukung terhadap
pengendalian penerimaan premi
65 58 Sangat baik
5 Struktur organisasi bermanfaat bagi
semua pegawai untuk memahami
tugas, tanggung jawab dan
wewenang
65 57 Sangat baik
6 Struktur organisasi memberikan
gambaran yang jelas mengenai
wewenang dan tanggung jawab
dalam mengelola penerimaan premi
65 61 Sangat baik
-
9
7 Struktur organisasi diterapkan dalam
penetapan keputusan perusahaan
65 59 Sangat baik
8 Dalam mengelola penerimaan
premiperusahaan mengoordinasikan
dengan potensi yang ada
65 53 Baik
9 Perusahaan melakukan sosialisasi
penggunaan teknologi baru dalam
aktivitas penerimaan premi
65 56 Baik
10 Kemajuan teknologi mempengaruhi
kegiatan penerimmaan premi yang
akan dilakukan
65 58 Sangat baik
11 Perusahaan memerlukan prosedur
otoritas oleh orang-orang yang
bertindak sesuai lingkup
wewenangnya
65 59 Sangat baik
12 Dalam hal penerimaan premi
diotorisasi oleh pimpinan
65 57 Sangat baik
13 Hasil kinerja dijadikan tolak ukur
untuk meningktakan kinerja pada
masa yang akan datang
65 60 Sangat baik
14 Perusahaan menerapkan
perlindungan yang baik untuk
mengamankan aset dan catatanya
65 59 Sangat baik
15 Dalam mengamankan aset dan
catatannya perusahaan selalu
melakukan aktivitas pengendalian
perusahaan
65 58 Sangat Baik
16 Pencatatan dan dokumentasi
penerimaan premi di perusahaan
mengalami peningkatan setelah
dilakukan perbaikan
65 57 Sangat Baik
17 Pimpinan perusahaan selalu
melakukan tugas dan wewenang
secara tertulis
65 51 Baik
18 Karyawan bagian penerimaan premi
mempunyai arus komunikasi terbuka
dengan seluruh bagian lainnya
65 57 Sangat Baik
19 Perusahaanmelakukan pencatatan
penerimaan dan pengeluaran aktiva
oleh pegawai yang berbeda
65 57 Sangat Baik
20 Laporan bagian penerimaan premi
disiapkan secara tepat waktu dan
informatif
65 57 Sangat Baik
21 Apabila terjadi perubahan kondisi,
kebijakan maupun peraturan
diperlukan suatu penyesuaian yang
relevan
65 56 Baik
22 Perusahaan memerlukan tindakan
perbaikan dalam pengendalian intern
untuk mendukung penerimaan premi
65 59 Sangat Baik
23 Pemantauan terhadap aktivitas
operasi dilakukan seara terus
menerus
65 56 Baik
24 Perusahaan melakukan pemantauan
untuk menilai kualitas kinerja
65 55 Baik
Jumlah 1560 1370
-
10
Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan
terhadap tanggapan
responden atas pengendalian intern yang dilakukan Perusahaan
Asuransi di Kota Tasikmalaya
adalah 1370. Dari beberapa kriteria yang diajukan, ternyata yang
memiliki skor yang paling tinggi
yaitu : Perusahaan melakukan bimbingan moral kepada karyawan
agar membedakan tindakan baik
dan buruk dalam mengelola penerimaan premi, sedangkan yang
memiliki skor yang terendah yaitu
Budaya pentingnya integritas dan etika dalam bentuk komunikasi
lisan dalam rapat, diskusi dan
keteladanan sehari-hari dan Pimpinan perusahaan selalu melakukan
tugas dan wewenang secara
tertulis . Dari hasil penelitian di atas bahwa pengendalian
intern ini menunjukkan klasifikasi
memadai .
Tanggapan Responden Mengenai Pengendalian Penerimaan Premi
Tabel 4.45
Rekapitulasi Indikator Pengendalian Penerimaan Premi
No Uraian Skor yang
ditargetkan
Skor yang
diperoleh Kategori
1 Dilakukan penelusuran dari jurnal
pendapatan premi ke rekening koran
65 60 Sangat Baik
2 Perusahaan melakukan otorisasi pada setiap
transaksi
65 59 Sangat Baik
3 Dilakukan persetujuan dan penelusuran
pencatatan dari nota pembayaran kedalam
jurnal penerimaan premi untuk mencegah
terjadinya penghilangan transaksi
65 58 Sangat Baik
4 Diadakan rekonsiliasi atas perkiraan-
perkiraan dan membandingkannya dengan
laporan yang ada dalam komputerisasi
65 59 Sangat Baik
5 Perusahaan melakukan sistem pencatatn
dengan menggunakan bagan-bagan
perkiraan yang memadai serta verifikasi
intern dengan memeriksa dokumen-
dokumen pendukung pendapatan premi
65 58 Sangat Baik
6 Membandingkan tanggal setoran dengan
tanggal dalam jurnal pendapatan premi
65 56 Sangat Baik
7 Perusahaan melakukan pengiriman
rekening bulanan secara reguler kepada
pelanggan
65 58 Sangat Baik
Jumlah 455 408
Dengan demikian bahwa nilai yang diperoleh dari perhitungan
terhadap tanggapan
responden atas pengendalian penerimaan premi yang dilakukan
Perusahaan Asuransi di Kota
Tasikmalaya adalah 408.
Dari hasil penelitian di atas bahwa pengendalian penerimaan
premi asuransi ini menunjukkan
klasifikasi sangat baik yang berarti bahwa Perusahaan Asuransi
di Kota Tasikmalaya sudah
melakukan pengendalian penerimaan sesuai yang diharapkan oleh
perusahaan.
Pembahasan
Pengaruh Dukungan Pimpinan terhadap Pengendalian Intern
Untuk mengetahui pengaruh dukungan pimpinan terhadap
pengendalian intern, penulis
menggunakan path analysis. Adapun proses perhitungan datanya
dilakukan dengan menggunakan
software SPSS versi 17.0.
Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel Model Summary)pada
lampiran 5, diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi)
dan R Square/R
2 (koefisien determinasi).Nilai R
menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan
pimpinan dengan
pengendalian intern sebesar 0,458. Ini berarti antara dukungan
pimpinan dengan penerapan
pengendalian intern mempunyai hubungan yaitu sebesar 45,8%.
Sedangkan koefisien
determinasi atau R2 menunjukkan besarnya pengaruh dukungan
pimpinan terhadap
pengendalian intern, yaitu sebesar 0,210 atau 21%. Artinya 21%
variabilitas variabel
pengendalian intern oleh variabel bebas yang dalam hal ini
adalah dukungan pimpinan.
Pengaruh faktor lainnya (faktor residu) terhadap pengendalian
intern selain dukungan
pimpinan adalah sebesar 79%. Artinya jika dukungan pimpinan baik
maka akan baik pula
pengendalian intern nya.
-
11
Hal ini dapat diasumsikan apabila dukungan pimpinan dalam hal
penegakan pelaksanaan
pengendalian dan komitmen dalam mendukung pengendalian intern
baik maka pengendalian
intern pun akan berjalan baik pula. Pengaruh faktor lain yang
kemungkinan mempengaruhi
pengendalian intern selain dukungan pimpinan diantaranya adalah
sumber daya manusia dan
fasilitas kerja.
4.2.2. Pengaruh Dukungan Pimpinan Secara Parsial terhadap
Pengendalian Penerimaan
Premi
Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas
data hasil
penelitian.Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel
Coefficient) pada lampiran 6, diperoleh
nilai koefisien beta atau koefisien standar (standardized
coefficient) untuk variabel X1 (dukungan
pimpinan) terhadap variabel Y (pengendalian penerimaan premi)
adalah sebesar 0,620. Ini berarti
antara dukungan pimpinan dengan pengendalian intern mempunyai
hubungan yaitu sebesar 62%
dengan kategori tinggi (Sugiyono, 2009:250). Sedangkan nilai
koefisien determinasi adalah
sebesar 0,384 (0,6202), menunjukkan bahwa besarnya pengaruh
dukungan pimpinan terhadap
pengendalian intern adalah sebesar 38,4%. Artinya 38,4%
variabilitas variabel pengendalian
penerimaan premi dipengaruhi secara parsial oleh variabel bebas
yang dalam hal ini adalah
dukungan pimpinan.
Dengan demikian, apabila dukungan pimpinan Perusahaan Asuransi
di kota Tasikmalaya
dilaksanakan dengan baik maka akan menunjang terhadap
pengendalian penerimaan premi yang
berkualitas.
Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Sheila Cane
yang di alih bahasakan
oleh Martin Widjokongko (1998:247). Serta sesuai dengan studi
empirik terdahulu dari Evan
Muttaqin Darussalam (2007) dan deskripsi hasil penelitian yang
dilakukan.
Faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap kualitas
pengendalian penerimaan premi
diantaranya adalah pengendalian intern dan budaya organisasi dan
sistem informasi akuntansi.
4.2.3 Pengaruh Pengendalian Intern Secara Parsial terhadap
Pengendalian Penerimaan
Premi
Berdasarkan hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel
Coefficients) pada lampiran 6,
diperoleh nilai koefisien beta atau koefisien standar
(standardized coefficient) untuk variabel X2
(pengendalian intern) terhadap variabel Y (pengendalian
penerimaan premi) adalah sebesar 0,135.
Ini berarti antara pengendalian intern dengan pengendalian
penerimaan premi mempunyai
hubungan yaitu sebesar 13,5% dengan kategori rendah (Sugiyono,
2009:250). Sedangkan nilai
koefisien determinasi adalah sebesar 0,018 (0,1352), menunjukkan
bahwa besarnya pengaruh
pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi
adalah sebesar 1,8%. Artinya 1,8%
variabilitas variabel pengendalian penerimaan premi dipengaruhi
secara parsial oleh variabel bebas
yang dalam hal ini adalah pengendalian intern.
Rendahnya pengaruh dari pengendalian intern terhadap
pengendalian penerimaan premi
dimungkinkan karena pengendalian intern hanya mampu memberikan
keyakinan secara memadai
bukan keyakinan secara mutlak, keterbatasan yang melekat dalam
suatu sistem pengendalian
intern, pertimbangan manfaat dan pengorbanan dalam pencapaian
tujuan pengendalian intern
menyebabkan pengendalian intern tidak dapat memberikan keyakinan
yang memadai.
4.2.4. Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Pengendalian Intern
terhadap Pengendalian
Penerimaan Premi
Untuk menguji hipotesis diatas, maka dilakukan pengolahan atas
data hasil
penelitian.Dari hasil perhitungan SPSS versi 17.0 (Tabel Model
Summary) pada lampiran 6,
diperoleh data mengenai nilai R (koefisien korelasi) dan R
Square/R2(koefisien determinasi).Nilai
R menunjukkan besarnya hubungan atau korelasi antara dukungan
pimpinan dan pengendalian
intern terhadap pengendalian penerimaan premi sebesar 0,693. Ini
berarti antara dukungan
pimpinan dan pengendalian intern terhadap pengendalian
penerimaan premi mempunyai hubungan
yaitu sebesar 69,3% dengan kategori sangat kuat (Sugiyono,
2009:250). Sedangkan nilai koefisien
determinasi (R2) menunjukkan besarnya pengaruh antara dukungan
pimpinan dan pengendalian
intern terhadap pengendalian penerimaan premi, yaitu sebesar
0,480 atau 48%. Artinya 48%
variabilitas variabel pengendalian penerimaan premi dipengaruhi
secara simultan oleh variabel
bebas yang dalam hal ini adalah dukungan pimpinan dan
pengendalian intern. Pengaruh variabel
-
12
lainnya (faktor residu) terhadap pengendalian penerimaan premi
selain dukungan pimpinan dan
pengendalian intern adalah sebesar 52%.
Hal ini berarti apabila pelaksanaan dukungan pimpinan dan
Pengendalian intern pada
Perusahaan Asuransi di kota Tasikmalaya dilaksanakan secara
bersamaan dengan baik, maka
pengendalian penerimaan premi pada Perusahaan Asuransi di kota
Tasikmalaya akan semakin
baik..
Adapun faktor lain (faktor residu) yang kemungkinan mempengaruhi
pengendalian
penerimaan premi selain dukungan pimpinan dan pengendalian
intern diantaranya adalah Budaya
organisasi, sistem informasi akuntansi dan asimetri
informasi.
Wilopo (2006) membuktikan bahwa sistem pengendalian intern yang
efektif akan
mengurangi praktik kecurangan akuntansi yang secara otomatis
dapat mempengaruhi kualitas
laporan keuangan. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh sistem
pengendalian intern terhadap
pengendalian penerimaan premi.Dalam penelitian yang sama, Wilopo
(2006) juga membuktikan
adanya pengaruh asimetri informasi terhadap kecurangan
akuntansi. Asimetri informasi yang
dimaksud dalam penelitian ini ialah adanya perbedaan informasi
yang dimiliki oleh atasan dan
bawahan.Kondisi ini menyebabkan berkurangnya keandalan informasi
yang diungkapkan dalam
laporan keuangan sehingga kualitas laporan keuangan juga
menurun.
Secara lengkap, pengaruh antara variabel X1 dan X2 terhadap Y
dapat dilihat pada
Gambar 4.1
12X = 0.889
Gambar 4.1 Nilai koefisien jalur antara Variabel Dukungan
Pimpinan dan
Pengendalian Intern dengan Pengendalian Penerimaan Premi
Pengaruh langsung maupun tidak langsung antara variabel X1 dan
X2 dengan Y
berdasarkan Gambar 4.1, disajikan dalam Tabel 4.46:
Tabel 4.46
Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung antar Variabel
Penelitian
Variabel Pengaruh Langsung Pengaruh tidak Langsung Jumlah
X1 (YX1)2
(0,620)2
0,384
(rX2X1) (YX1) (YX2) (0,620) (0,458) (0,135)
0,038
Total pengaruh X1 terhadap Y 0,423
X2 (YX2)2
(0,135)2
0,018
(rX2X1) (YX1) (YX2) (0,620) (0,458) (0,135)
0,038
Total pengaruh X2 terhadap Y 0,057
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y 0,432+0,057 0,480
Pengaruh Faktor Residu 2 Y = (Y2) = 1 0,480 0,520
Total pengaruh X1, X2 dan 2 terhadap Y 1,000
X1
Y
X2
12xx = 0,458
0,135 2YX
1YX = 0,620 2
Y=0,721
1
2
-
13
Dari hasil analisis berdasarkan Tabel 4.46 menunjukkan bahwa
koefisien jalur variabel
X1(dukungan pimpinan) terhadap variabel Y(Pengendalian
penerimaan premi) adalah sebesar
0,620. Dengan demikian pengaruh langsung variabel X1 terhadap Y
adalah sebesar 0,384 yang
artinya pengaruh langsung dukungan pimpinan terhadap kualitas
informasi keuangan daerah
sebesar 38,4%. Koefisien jalur variabel X2 (pengendalian intern)
terhadap variabel Y
(pengendalian penerimaan premi) adalah sebesar 0,135. Dengan
demikian pengaruh langsung X2
terhadap Y adalah sebesar 0,018 yang artinya bahwa pengaruh
langsung kompetensi staf akuntansi
pada kualitas informasi keuangan daerah sebesar 1,8%. Koefisien
jalur variabel X1(dukungan
pimpinan) dengan variabel X2(pengendalian intern ) adalah
sebesar 0,458.
Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y yang merupakan pengaruh
simultan antara variabel
X1, X2, terhadap Y adalah sebesar 0,480 atau sebesar 48%.
Sedangkan faktor residu atau faktor
lain yang mempengaruhi kualitas informasi keuangan daerah yang
tidak masuk dalam variabel
penelitian adalah sebesar 0,520 atau sebesar 52%.
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan mengenai pengeruh
dukungan pimpinan dan
pengendalian intern terhadap pengendalian penerimaan premi, maka
dapat dibuat kesimpulan
sebagai berikut :
1) Dukungan pimpinan pada Perusahaan Asuransi di Kota
Tasikmalaya umumnya baik dan pengendalian intern perusahaannya pun
baik. Artinya dukungan pimpinan yang meliputi
kedudukan dalam struktur organisasi, penegakan kegiatan dan
komitmen yang mendukung
terhadap pengendalian intern telah dilakukan dengan baik oleh
Perusahaan Asuransi di Kota
Tasikamalaya. Karyawan Bagian penerimaan premi di Perusahaan
Asuransi juga memiliki
pengentahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugasnya, sehingga
karyawan tersebut dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional, efektif dan efisien.
2) Pengendalian penerimaan Premi di Perusahaan Asuransi Kota
Tasikmalaya memiliki kualitas yang baik. Hal ini terlihat dari
interpretasi nilai total jawaban responden mengenai
pengendalian penerimaan premi pada perusahaan Asuransi Kota
Tasikmalaya ini sudah
memenuhi standar yaitu dilihat dari keabsahan, otorisasi,
kelengkapan, penilaian, klasifikasi,
tepat waktu, posting dan pengikhtisaran sehingga laporan
mengenai penerimaan preminya
relevan dan andal sehingga dapat dipakai dan dijadikan sebagai
alat ukur untuk pengambilan
keputusan bagi pihak yang memerlukan.
3) Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan path analysis,
maka dukungan pimpinan berpengaruh tidak signifikan terhadap
pengendalian intern. Artinya, apabila dukungan
pimpinan pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya
dilaksanakan dengan baik maka
akan menunjang terhadap pengendalian intern perusahaannya.
4) Pengujian secara simultan menunjukan bahwa, dukungan pimpinan
dan pengendalian intern secara simultan berpengaruh terhadap
pengendalian penerimaan premi. Artinya apabila
dukungan pimpinan dan pengendalian intern dilaksanakan secara
bersamaan dengan baik,
maka pengendalian penerimaan premi pada perusahaan Asuransi Kota
Tasikmalaya akan lebih
baik.
Saran
Berdasarkan hasil, pembahasan dan simpulan yang telah
dikemukakan di atas, penulis
mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi Perusahaan
Asuransi yang berada di Kota Tasikmalaya maupun pada peneliti
selanjutnya, adapun saran
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya
Pengendalian Intern Pada Perusahaan Asuransi di Kota Tasikmalaya
masih belum
maksimal. Dari Hasil jawaban responden mengenai Lingkungan
pengendalian bahwa budaya
pentingnya intergitas dan nilai etika dalam penerapannya belum
maksimal dan juga mengenai
informasi dan komunikasi, pimpinan tidak selalu melakukan tugas
dan wewenang nya secara
tetulis maka dari itu diharapkan Manajemen perusahaan terus
meningkatkan sistem
pengendalian intern perusahaan terutama mengenai Lingkungan
pengendalian, informasi dan
komunikasi secara terus menerus, seperti yang dikemukakan oleh
Hiro Tugiman (2002) yang
mengatakan bahwa pengendalian intern merupakan seluruh kegiatan
yang memastikan
tercapainya tujuan dan sasaran organisasi, pada dasarnya
pengendalian intern berasal dari
kebijakan dan prosedur perusahaan untuk mencapai sasaran dan
tujuan yang diharapkan,
-
14
dimana kebijakan dan prosedur tersebut dilakukan berulang-ulang
sehingga merupakan bagian
dari keseluruhan pengendalian intern
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi pihak lain yang akan melakukan penelitian yang sama.
Disarankan untuk menambah
atau merubah variabel yang tidak diteliti dalam penelitian ini
antara lain mengenai Kualitas
Karyawan, Tingkat Kejujuran Karyawan, Kepuasan Pelanggan,
Kelancaran pembayaran Klaim
dan masih banyak hal lainnya yang dapat dijadikan variabel dalam
penelitian selanjutnya yang
kemudian dapat diperbandingkan dengan hasil penelitian
penulis.
DAFTAR PUSTAKA
Agus Prawoto. 1999. Hukum Asuransi dan Kesehatan Perusahaan
Asuransi. Yogjakarta : BPFE.
Amirullah dan Haris Budiyono. 2004. Pengantar Manajemen, cetakan
kedua, Yogjakarta : Graha
Ilmu.
Arens, Alvin dan Loebbecke, James K, 2003. Auditing an
Integrated Approach, dialihbasakan
oleh : Amir Abadi Yusuf Auditing Pendekatan Terpadu, Edisi
Revisi, Salemba Empat,
Jakarta.
Dahlan Siamat. 1999. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta:
LPFE-UI.
Evan Mutaqin Darusalam. 2007. Pengaruh Kompetensi Auditor
Internal dan Kerjasama Auditte
serta Dukungan Pimpinan terhadap Keberhasilan Audit SDM, studi
kasus pada
Perusahaan PT Pertamina Depot Tasikmalaya
George H. Bodnar dan William S. Hopwood, 2000. Acounting
Information System, Sixth edition,
dialihbasahakan oleh : Amir A. Yusuf dan Rudi M. Tambun, Sistem
Informasi Akuntansi.
Edisi Keenam, Jakarta : Salemba Empat.
Hiro Tugiman. 2002. Standar Profesional Audit Internal. Jakarta:
Kanisius
Herman Darmawi.2006. Manajemen Resiko, cetakan kesepuluh.
Jakarta: PT. Bumi Aksara
Ikatan Akuntan Indonesia per 1 Januari 2007. Standar Profesional
Akuntan Publik. Jakarta:
Salemba
Lamidjan dan Adzhar Susanto. 2000. Sistem Informasi Akuntansi I.
Edisi ketujuh. Bandung:
Lembaga Informatika Akuntansi.
Ludocivus Sensi. 2006. Memahami Akuntansi Asuransi Kerugian.
Jakarta: PT. Prima Mitra
Edukarya.
Mulyadi. 2002. Auditing. Buku Kesatu, Edisi Keenam. Jakarta:
Salemba Empat
Nirwan Sitepu. 1994. Path Analysis. Jakarta: Salemba Empat
Pasal 246 KUHD. 1997. Asuransi atau Pertanggungan.
R. Muchtar. 1996. Diktat Perkuliahan : Dasar-dasar Asuransi.
Cetakan kedua. Bandung
Saifuddin Anwar. 2011. Sikap Manusia : Teori dan Pengukurannya.
Edisi kedua. Yogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Santi Try Agustin. 2009. Pengaruh Kecerdasan emosional dan
Dukungan Pimpinan terhadap
Kinerja Auditor Intern, survei pada perusahaan menengah dan
besar di Kota Tasikmalaya.
Sheila Cane. 1998. Kaizen Untuk Menang Melalui Manusia,
dialihbahasakan oleh : Martin
Widjongko. Batam : Interaksara
-
15
Soesiono Djojosoedarso. 1999. Prinsip-prinsip Manajemen Resiko
dan Asuransi. Jakarta: Salemba
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keempat.
Bandung: Alfa Beta.
Uma Sekara. 2006. Research Method For Bussines, Fourth Edition
John Willey Sons Inc
Undang Undang No 2 Tahun 1992. Tantang Usaha Perasuransian.
Jakarta: Sinar Grafika
Willy Susilo. 2002. Audit SDM. Jakarta: PT. Vorqistatama Bina
Mega.
Welsch, Hilton and Gordon. 2002. Perencanaan dan Pengendalian
Laba. Dialihbahasakan oleh :
Purwatiningsih, Maudy Warouw. Jakarta: The Indonesian
Insitute.
Yasin Wahidin. 2000. Jurnal Ekonomi: Perkembangan Pengawasan
Intern (Internal Control).
Edisi Juni. Medan: FE USU.
Yuki Kuriawan. 2008. Pengaruh Dukungan Pimpinan dan Audit
Operasional terhadap Kinerja
Bagian Pemasaran, Survei pada Perusahaan Asuransi yang ada di
Tasikmalaya.
Http://gagasanhukum.wordpress.com. Diakses 27 Juni 2012
-
16