KUALITAS SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA PADA BERBAGAI PERIODE LAKTASI DITINJAU DARI SIFAT FISIK DI DESA SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN KABUPATEN PESAWARAN ( Skripsi ) Oleh PUTRA RAMA DISA JURUSAN PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
52
Embed
KUALITAS SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA PADA …digilib.unila.ac.id/24584/18/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · Uji BJ pada susu kambing PE ... ternak dan penanganan yang baik pada
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KUALITAS SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA PADA BERBAGAIPERIODE LAKTASI DITINJAU DARI SIFAT FISIK DI DESA
SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAANKABUPATEN PESAWARAN
( Skripsi )
Oleh
PUTRA RAMA DISA
JURUSAN PETERNAKANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
KUALITAS SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWAPADA BERBAGAI PERIODE LAKTASI DITINJAU
DARI SIFAT FISIK DI DESA SUNGAI LANGKAKECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
Oleh
Putra Rama Disa
Penelitian ini dilakukan pada Mei sampai dengan Juni 2016 dengan tujuan untukmengetahui kualitas fisik susu kambing Peranakan Etawa (PE) pada berbagaiperiode laktasi di Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, KabupatenPesawaran. Uji kualitas fisik susu dilakukan di Laboratorium Politeknik NegeriLampung (Polinela) di Bandarlampung. Pengamatan dilakukan terhadap susudari 15 ekor kambing pada periode laktasi 1, 2, 3, dan 4. Peubah yang diamatimeliputi warna, aroma, konsistensi, rasa, daya terima, kondisi kesegaran susumelalui uji alkohol, kondisi homogen susu melalui uji didih, berat jenis susu, danpH susu. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa warna susu kambinglaktasi 1 dan 2 normal (putih sampai putih kekuningan ) dengan skor 2,0 -- 3,2.Aroma susu laktasi 1,2, dan 3 masih baik (berkisar antara tidak sedap sampaidengan sedap) dengan nilai 2,1 -- 3,0. Rasa susu terbaik (klasifikasi sedap)dicapai pada laktasi 4 (nilai 3,0). Hasil uji alkohol, susu laktasi 4 terbaik (100%negatif menggumpal). Hasil uji didih, susu laktasi 1 dan 2 lebih baik (20% positifpecah, 80% negatif pecah) daripada laktasi 3 dan 4. Nilai pH (laktasi 1, 2, 3, dan4 masing-masing 6,60, 6,59, 6,62, 6,54) memenuhi Standar Nasional Indonesiaatau SNI (6,54 -- 6,60) maupun Thai Agricultural Standard atau TAS (6,5 --6,8). Nilai BJ (laktasi 1, 2, 3, dan 4 masing-masing 1,0480, 1,0533, 1,0531,1,0525) lebih tinggi daripada SNI maupun TAS (1,0280). Disimpulkan bahwakualitas susu kambing PE di lokasi penelitian perlu ditingkatkan.
Kata kunci : Kambing Peranakan Etawa, Uji alkohol, Uji didih, Uji berat jenis,Uji pH
KUALITAS SUSU KAMBING PERANAKAN ETAWA PADA BERBAGAI
PERIODE LAKTASI DITINJAU DARI SIFAT FISIK DI DESA
SUNGAI LANGKA KECAMATAN GEDONG TATAAN
KABUPATEN PESAWARAN
Oleh
PUTRA RAMA DISA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PETERNAKAN
pada
Jurusan Peternakan
Fakultas Pertanian Universitas Lampung
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 25 Desember 1993 dan merupakan
putra pertama dari dua bersaudara, hasil buah cinta pasangan Bapak Wiradi dan
Ibu Liza Novrina. Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di
Taman Darmawanita pada 2000; Sekolah Dasar Negeri 2 Rawa Laut pada 2006;
Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Bandar Lampung pada 2009; Sekolah
Menengah Atas Al-Azhar 3 Bandar Lampung pada 2012. Penulis terdaftar
sebagai mahasiswa Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung pada 2012, melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) jalur Undangan.
Penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di Koperasi Peternak Sapi Bandung
Utara (KPSBU), Kabupaten Lembang, Jawa Barat pada 2015. Kuliah Kerja Nyata
(KKN) dilaksanakan penulis pada 2016 di Desa Penawar Rejo, Kecamatan Banjar
Margo, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Selama menjadi
mahasiswa, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Peternakan (Himapet) sebagai
anggota Bidang 1 Pendidikan dan Pelatihan periode 2013-2014.
Alhamdulillah…..
Kuhaturkan terimakasih kepada Allah SWT atas segala nikmat dan hidayah-Nyaserta suri tauladanku Nabi Muhammad saw yang selalu aku nantikan syafaatnya di
Yaumil Akhir kelak
Dengan segala bentuk syukur, kupersembahkan karya kecil untuk cahaya hidupyang senantiasa ada saat duka maupun suka, selalu setia mendampingi saat akulemah tak berdaya (ayah dan ibu) tercinta yang selalu memanjatkan doa untuk
putra tercinta dalam setiap sujudnya.
Terimakasih untuk semuanya.
Serta lembaga yang turut dan mendidik dan membangun diriku dalam hal berfikirdan bertindak
(Almamater Hijau)
Sesungguhnya kesuksesan itu berjalan atas perjuangan dan pengorbanan
(Putra Rama Disa)
Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai, untuk jutaan impian yang akan dikejar,
untuk sebuah pengharapan,
agar hidup jauh lebih bermakna, karena hidup tanpa mimpi ibarat arus sungai
mengalir tanpa tujuan.
Teruslah belajar, berusaha, dan berdoa untuk menggapainya.
Jatuh berdiri lagi. Kalah mencoba lagi. Gagal bangkit lagi.
Never give up!
Sampai Allah SWT berkata “waktunya pulang”
SANWACANA
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan kasih sayang-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan skripsi yang
berjudul “Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawa Pada Berbagai Periode
Laktasi Ditinjau dari Sifat Fisik di Desa Sungai Langka Kecamatan Gedong
Tataan Kabupaten Pesawaran.
Penyusunan skripsi ini merupakan hasil karya penulis setelah melaksanakan
penelitian kualitas fisik susu kambing PE. Proses penyusunan skripsi ini dapat
berjalan lancar dan baik atas bimbingan, arahan, dan bantuan dari semua pihak.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Ali Husni, M.P. -- selaku Pembimbing Utama--atas ketulusan
hati, kesabaran dalam membimbing, arahan, motivasi, dan ilmu yang terbaik
bagi penulis;
2. Ibu Dr. Ir. Sulastri, M.P. -- selaku Pembimbing Anggota--atas bimbingan,
kesabaran, nasihat serta memberikan semangat yang dapat membangun diri
penulis;
3. Bapak M. Dima Iqbal Hamdani, S.Pt.,M.P. -- selaku Pembahas dan selaku
Dosen Pembimbing Akademik--atas bimbingan, kritik, saran dan arahan
kepada penulis;
4. Ibu Veronica Wanniatie, S.Pt., M.Si. -- atas bimbingan, kesabaran serta
nasehat yang dapat membangun diri penulis;
5. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.S. -- selaku Dekan Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung-- atas izin yang telah diberikan;
6. Ibu Sri Suharyati, S.Pt., M.P. -- selaku Ketua Jurusan Peternakan, Universitas
Lampung-- atas izin dan arahan yang telah diberikan;
7. Bapak/Ibu Dosen Jurusan Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas
Lampung--atas bimbingan, kesabaran, arahan dan nasihat selama menempuh
pendidikan;
8. Dinas Peternakan Kabupaten Pesawaran --atas bantuan dan kerjasamanya
9. Kelompok Tani Sehati Jaya, Margarini dan Tunas Muda -- atas bantuan dan
kerjasamanya;
10. Ayahanda Wiradi dan Ibunda Liza Novrina yang sangat penulis sayangi-- atas
doa restu, motivasi, nasihat, dukungan moril maupun materil yang tak
terhingga banyaknya kepada penulis;
11. Adikku Mariza Fanny Ayu -- atas semangat dan dukungan yang selalu
diberikan kepada penulis;
12. Indah Iftinandari Munzir -- atas semangat, doa, dan dukungannya yang selalu
diberikan kepada penulis;
13. Sahabat M. Tri Aditya Saputra dan Deni Setiyawan -- atas semangat,
dukungan, dan nasihat yang selalu diberikan kepada penulis;
14. Teman seperjuangan Naldo Zaidemarno dan Pione Firbarahma -- atas
persaudaraan, bantuan, kerjasama dan banyak lagi lainnya selama
melaksanakan penelitian;
15. Para Sahabat 2012 dan teman-teman angkatan tahun 2013,2014, dan 2015 --
atas kebaikan, support yang tiada henti, persaudaraan, bantuan, dan kerjasama
yang telah diberikan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi;
16. Saudara-saudara seperjuangan di Fakultas Pertanian, Universitas Lampung
dan semua pihak yang namanya tidak dapat dicantumkan satu per satu
tercantum yang turut membantu sejak dalam perkuliahan, penelitian dan
sampai selesainya penulisan skripsi ini, penulis ucapkan terima kasih.
Semoga semua bantuan dan dukungan yang diberikan kepada penulis mendapat
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Bandar Lampung, September 2016
Penulis
Putra Rama Disa
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................... i
DAFTAR TABEL ...................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. v
I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A. Latar Belakang .................................................................................. 1
B. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
C. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 3
D. Kerangka Pemikiran .......................................................................... 4
E. Hipotesis ............................................................................................ 5
II. TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 6
A. Kambing Peranakan Etawa .............................................................. 6
B. Susu .................................................................................................. 7
Bahan yang digunakan adalah susu kambing segar, alkohol 70%, es batu, HCl
(asam klorida) dan aquadest.
C. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survai. Pengambilan data
dilakukan secara purposive sampling. Sampel susu diambil dari kambing yang
sudah laktasi minimal satu kali, sehat, dan tidak cacat. Jumlah kambing yang
memenuhi syarat untuk penelitian ini 35 ekor sedangkan jumlah kambing yang
digunakan untuk penelitian ini 15 ekor. Kambing sebanyak 35 ekor diberi nomor
urut yang sesuai dengan nomor yang tertulis pada potongan kertas. Sebanyak 15
ekor kambing dipilih secara acak dengan cara mengambil 15 potongan kertas
secara acak. Nomor yang terpilih hasil pengambilan potongan kertas secara acak
dicocokkan dengan nomor kambing. Kambing-kambing yang terpilih selanjutnya
diambil susunya untuk dianalisis di laboratorium.
D. Peubah Yang Diamati
Peubah yang diamati meliputi:
a.Warna, bau, konsistensi, rasa dan daya terima susu kambing PE.
b. Kondisi kesegaran susu melalui uji alkohol.
c. Kondisi homogen susu melalui uji didih.
d. Berat jenis susu.
e. pH susu.
24
E. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian adalah sebagai berikut:
1. melakukan prasurvai penelitian untuk mengetahui kondisi lokasi penelitian
sebelum penelitian mulai dilakukan;
2. memilih kambing yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebagai satuan
percobaan;
3. melakukan pengambilan sampel untuk menentukan 15 ekor kambing yang akan
diamati dalam penelitian ini;
4. melakukan pemerahan susu pada 15 ekor kambing;
5. melakukan uji organoleptik atau uji sensorik (warna, aroma, konsistensi, rasa),
uji alkohol, uji titik didih atau uji masak, uji berat jenis (BJ), dan uji pH
terhadap susu kambing PE.
F. Pemerahan Susu Kambing
Proses pemerahan susu pada kambing PE dapat dilakukan dengan prosedur
sebagai berikut:
1. mencuci tangan sebelum memerah dan mencuci kembali setelah pemerahan
dan akan dilanjutkan dengan pemerahan kambing lagi;
2. pemerahan dilakukan di tempat khusus untuk pemerahan;
3. mencuci puting dan ambing dengan air hangat, kemudian dilap dengan kain
halus dan kering;
4. untuk menampung hasil perahan, gunakan wadah dari kaca atau stainless steel;
25
5. mengarahkan pancaran air susu kesetiap dinding wadah yang digunakan tetapi
tidak mengambil pancaran susu yang pertama.
Gambar 3. Proses pemerahan susu
G. Pengujian Susu Kambing
1. Uji organoleptik
Uji organoleptik terhadap susu meliputi beberapa tahap sebagai berikut:
a. Uji warna
Prosedur pengujian warna susu dapat dilakukan dengan cara meletakkan kertas
berwarna putih di belakang tabung tempat susu ditampung .
b. Uji aroma
Prosedur pengujian bau pada susu dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. memasukkan susu ke dalam tabung reaksi dan ditutup dengan kapas;
b. memanaskan tabung reaksi yang berisi susu pada suhu 35°C sambil dikocok
atau digoyang perlahan-lahan dan hati-hati;
26
c. menutup tabung reaksi yang berisi susu dengan kapas serapat mungkin;
d. membuka penutup pada tabung reaksi yang berisi susu , kemudian dilakukan
uji aroma pada susu.
c. Uji konsistensi
Prosedur pengujian konsistensi pada susu dapat dilakukan dengan cara:
a. menempatkan 20--50 ml susu yang telah diperah ke dalam tabung erlenmeyer;
b. menggoyangkan tabung erlenmeyer secara perlahan-lahan;
c. mengamati dinding tabung pada tabung reaksi dengan mengamati tingkat
kecerahan dinding pada tabung, semakin cerah warna susu berarti susu semakin
encer.
d. Uji rasa
Prosedur pengujian rasa pada susu dapat dilakukan dengan cara:
a. menyiapkan beberapa orang sebagai panelis (pencicip), dengan syarat panelis
tidak memiliki sifat phobia pada susu;
b. memasukan susu ke dalam gelas plastik yang telah disediakan sesuai dengan
jumlah panelis;
c. masing masing panelis mencicipi susu yang telah disediakan;
d. panelis memberikan skor atau penilaian pada rasa susu.
e. Daya terima
Uji daya terima dilakukan setelah melakukan uji warna, uji aroma, uji konsistensi
dan uji rasa. Penilaian terhadap susu kambing disimpulkan dengan nilai akhir
yang disebut dengan daya terima.
27
Gambar 4. Sampel uji organoleptik
2. Uji kesegaran susu
a. Uji alkohol
Uji alkohol pada susu kambing PE dilakukan dengan cara menambahkan alkohol
70% ke dalam susu dengan perbandingan 1:1, apabila susu pecah berarti nilai
keasamannya mencapai lebih dari >9° SH. Pengujian tersebut dapat dibandingkan
dengan perubahan susu apabila ditambah asam kuat, misalnya asam asetat atau
asam klorida (HCl). Asam kuat akan mengambil muatan listrik sehingga molekul
tidak lagi saling menolak dan Ca di dalam molekul kasein akan ditarik sehingga
terjadi penggumpalan dan susu dinyatakan dalam keadaan pecah.
Gambar 5. Uji alkohol pada susu kambing PE
28
b. Uji didih
Uji didih pada susu kambing PE dapat dilakukan dengan cara memasukkan 5 ml
susu ke dalam tabung reaksi selanjutnya dipanaskan sampai mendidih,
setelah itu didinginkan. Kondisi susu diamati setelah dingin. Susu dinyatakan
positif dan pecah serta tidak dapat dikonsumsi dan diolah lebih lanjut apabila
menggumpal. Susu dinyatakan negative dan tidak pecah serta dapat
dikonsumsi dan diolah lebih lanjut apabila tidak terbentuk gumpalan.
Gambar 6. Uji didih pada susu kambing PE
c. Uji pH
Uji pH susu kambing PE dilakukan menggunakan pH meter dengan cara sebagai
berikut:
a. menghidupkan tombol ON/OFF pada mesin pH meter;
29
b. membersihkan katoda indikator dengan aquades sehingga pHmeter dalam
keadaan netral dengan pH tertulis 7;
c. menyiapkan susu dalam becker glass;
d. mengatur katoda indikator dalam posisi nol;
e. membaca pH susu yang diuji.
Gambar 7. Uji pH pada susu kambing PE
Uji berat jenis (BJ) susu kambing PE dilakukan dengan alat laktodensimeter
dengan cara sebagai berikut:
a. menuangkan susu berulang-ulang sebanyak tiga kali ke dalam gelas erlenmeyer
agar susu dalam keadaan homogen;
3. Uji berat jenis (BJ)
30
b. memasukan susu yang sudah homogen ke dalam gelas ukur sampai mencapai
2/3 dari volume gelas ukur supaya tidak tumpah dan memudahkan pembacaan
hasil pengujian;
c. membaca tera suhu pada laktodensimeter;
d. memasukkan gelas ukur yang berisi susu ke dalam laktodensimeter dan
kemudian dibenamkan serta dibiarkan timbul tenggelam sampai diam (tidak
bergoyang);
e. membaca skala pada laktodensimeter dan mengukur suhu susu. Skala yang
diperoleh pada laktodensimeter minimal 2 desimal dan 3 desimal setelah 1,0,
sedangkan desimal ke-4 diperkirakan saja;
d. melakukan pengulangan pembacaan skala laktodensimeter dan suhu susu,
selanjutnya menghitung rata-rata hasil dua kali pengukuran.
Gambar 8. Uji BJ pada susu kambing PE
31
H. Analisis Data
Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif serta disajikan dalam bentuk tabel
dan grafik.
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka disimpulkan bahwa:
1. warna susu kambing laktasi 1 dan 2 normal (putih sampai putih kekuningan )
dengan skor 2,0 – 3,2.
2. Aroma susu laktasi 1,2,3 masih baik (berkisar antara tidak sedap sampai
dengan sedap) dengan nilai 2,1 -- 3,0.
3. Rasa susu terbaik (klasifikasi enak) dicapai pada laktasi 4 (nilai 3,0).
4. Hasil uji alkohol, susu laktasi 4 terbaik ( 0% positif menggumpal dan 100%
negatif menggumpal).
5. Hasil uji didih, susu laktasi 1 dan 2 lebih baik (20% positif pecah, 80% negatif
pecah) daripada laktasi 3 dan 4.
6. Susu laktasi 1, 2, 3, dan 4 masing-masing memiliki pH 6,60, 6,59, 6,62, 6,54)
dan seluruhnya memenuhi Standar Nasional Indonesia atau SNI (6,54 – 6,60)
maupun Thai Agricultural Standard atau TAS (6,5 – 6,8).
7. Berat jenis (laktasi 1, 2, 3, dan 4 masing-masing 1,0480, 1,0533, 1,0531,
1,0525) lebih tinggi daripada SNI maupun TAS (1,0280).
.
50
B. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kualitas susu kambing di Desa
Sungai Langka Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran yang dipasarkan
sampai konsumen di wilayah Lampung. Untuk memperbaiki uji alkohol dan uji
didih yang rendah maka dapat ditingkatkan dengan cara memperbaiki manajemen
pemeliharaan, sanitasi kandang yang teratur dan pemberian pakan yang
berkualitas.
DAFTAR PUSTAKA
Abubakar. 2000. Pengaruh suhu dan waktu pasterurisasi terhadap mutu sususelama penyimpanan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 6(1):45 --50
Atabany, A.I., I.K. Abdulgani, A. Sudono, dan K. Mudikdjo. 2002.Performaproduksi, reproduksi, dan nilai ekonomis kambing Peranakan Etawa diPeternakan Barokah. Med. Pet. 24 (2): 1 -- 7
Asminaya, N.S. 2007. Penggunaan Ransum Komplit Berbasisi Sampah SayuranPasar untuk Produksi dan Komposisi Susu Kambing Perah. Skripsi.Institut Pertanian Bogor. Bogor
Badan Standarisasi Nasional. 1998. Standar Nasional Indonesia {SNI) StandarMutu Susu Segar No. 01-3141. Departemen Pertanian RepublikIndonesia. Jakarta
Blakelly, J. dan D. H. Bade. 1994. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada UniversityPress. Yogyakarta
Buckle, K.A., R. A. Edwards., G.H. Fleet dan M. Wootton., 1987. Ilmu Pangan.Universitas Indonesia. Jakarta
Budi, U. 2006. Dasar Ternak Perah. Buku Ajar. Departemen Peternakan FP USU,Medan
Budiana, N.S dan Susanto, D. 2005. Susu Kambing. Penebar Swadaya. Jakarta
Champagne, C. P. 1990.Inhibition of psychrotrophic bacteria in raw milk byimmobilized lactic acid bacteria. Biotechnology Letters 12: 771 -- 776
Darmajati. 2008. Studi Ternak Produktif. Penebar Swadaya. Jakarta
Departemen Pertanian. 1991. Pengolahan Hasil-hasil Peternakan. DepartemenPertanian Republik Indonesia. Jakarta
.Devendra, C. dan M, Burns. 1994. Produksi Kambing di Daerah Tropis. Penerbit
ITB.Bandung.
Dewan Standarisasi Nasional. 2011. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3141-2011 tentang Syarat Mutu Susu Segar. Dewan Standarisasi Nasional.Jakarta
52
Fransiska, V.J., I.K. Suada dan I.P. Sampurna. 2013. Kualitas susu kambingPeranakan Etawa selama penyimpanan suhu ruang ditinjau dari rasa, pHdan uji alkohol. Jurnal Indonesia Medicus Veterinus 2(5) : 469 -- 478
Hadiwiyoto, S. 1983. Teknik Uji Mutu Susu dan Hasil Olahannya. Liberty.Yogyakarta
Hadiwiyoto, S. 1994. Teori dan Prosedur Pengujian Mutu Susudan HasilOlahannya. Edisi II. Penerbit Liberty. Yogyakarta.
Hakim. 2011. Produksi dan Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawa (PE) PadaKondisi Tatalaksana yang Berbeda. Skripsi. Institut Pertanian Bogor.Bogor.
Hakim. 2011 dalam Susilowati, D.R., Sri.U dan Haris, A.S. 2013. Nilai BeratJenis dan Total Solid Susu kambing SAPERA Di Cilacap dan Bogor.Jurnal Ilmiah Peternakan. 1(3).
Hardjosubroto, W. 1994. Aplikasi Pemuliabiakan Ternak di Lapangan. PTGrasindo. Jakarta
Infovet. 2009. Majalah Peternakan Dan Kesehatan Hewan. Edisi 104.
Jaser,S . 1982 . Teknik Uji Mutu Susu dan Olahannya . Liberty . Yogyakarta.
Julmiaty. 2002. Perbandingan Kualitas Fisik Susu Pasteurisasi Konvensional danMikroware dengan Lama Penyimpanan Yang Berbeda. Skripsi. FakultasPeternakan. Universitas Hasanuddin. Makassar.
Legowo, A.M., Kusrahayu dan Mulyani. S. 2009. Ilmu dan Teknologi Susu.Universitas Diponegoro. Semarang.
Maitimu, C.V., A.M. Legowo dan A.N. Al-Baarri. 2013. Karakteristik mikro-biologis, kimia, fisik dan organoleptik susu pasteurisasi dengan penambah-an ekstrak daun aileru (Wrightia calycina) selama penyimpanan. JurnalAplikasi Teknologi Pangan 2 (1): 18 -- 29
Moehyi, S. 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. PenerbitBhratara, Jakarta
Muchtadi dan Tien R. 2010. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta. Bogor
Rahardjo, T. S., W. Suryapratama, Munasik, dan T. Widiyastuti. 2002. BahanKuliah Ilmu Bahan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan, UniversitasJenderal Soedirman. Purwokerto
53
Rahman, A., S. Fardiaz., W. P. Rahaju, Suliantri dan C. C. Nurwitri. 1992.Bahan Pengajaran TeknologiFermentasiSusu. Pusat AntarUniversitas. InstitutPertanian Bogor. Bogor
Sakinah, N. E., G. Dwiyanti dan S. Darsati. 2010. Pengaruh penambahan asamdokosaheksaenoat(DHA) terhadap ketahanan susu pasteurisasi.JurnalSains dan TeknologiKimia 1(2): 170 --‐176.
Saleh, E. 2004. Dasar Pengolahan Susu dan Hasil Ikutan Ternak. Program StudiProduksi Ternak. Fakultas Pertanian. Universitas Sumatera Utara
Setiawan J., R. R. A. Maheswari dan B. P. Purwanto. 2013. Sifat fisik dan kimia,jumlah sel somatik dan kualitas mikrobiologi susu kambingPeranakan Etawa. Jurnal ACTA Veterinaria Indonesia 1(1): 32 -- 43
Sirajuddin dan Saifuddin. 2012. Pedoman Praktikum Analisis Bahan Makanan.Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Hasanuddin. Makasar
Siregar, S.B. 1999. Ternak Perah. Penebar Swadaya. Jakarta
Soekarto, S.T. 1985. Penilaian Organoleptik Untuk Industri Pangan dan HasilPertanian. Bhrata Karya Aksara. Jakarta.
Soekarto, S.T. dan M. Hubies. 1993. Metodologi PenelitianOrganoleptik.Program Studi Ilmu Pangan. Institut pertanian Bogor. Bogor
Soeparna. 1992. Nutrisi dan Mikrobiologi Susu. Diktat. Fakultas PeternakanUniversitas Gadjah Mada. Yogyakarta.
Subhagiana, I.W. 1998. Keadaan Konsentrasi Progesteron dan Estradiol SelamaKebuntingan, Bobot Lahir dan Jumlah Anak pada Kambing PeranakanEtawah pada Tingkat Produksi Susu yang Berbeda. Tesis MagisterSains. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor
Sudarwanto, M. 2005. Bahan Kuliah Hygiene Makanan. Bahan ajar. BagianPenyakit Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, FakultasKedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.
Suhardi. 2013. Tampilan produksi susu sapi perah akibat substitusi rumputgajah dengan jerami padi+NaOH. Politeknosains 11 (2):
Sukarini, I.A.M. 2006. Produksi dan komposisi air susu kambing PeranakanEtawa. Majalah Ilmiah Peternakan. 9(1): 1-12
Sukarini, I.A.M. 2006. Komposisi air susu kambing Peranakan Etawa (PE) yangdiberi tambahan konsentrat pada awal laktasi. Universitas Udayana.Denpasar. file:///C:/Users/user/Downloads/1696-1819-1-PB.pdf
54
Sukarini. 2006. Produksi dan kualitas air susu kambing Peranakan Ettawa yangdiberi tambahan urea molases blok dan atau dedak padi pada awallaktasi. Animal Production 8 (3):196 -- 205
Susilowati, D.R., S.Utami, dan H.A.Suratim. 2013. Nilai berat jenis dan total solidsusu kambing Sapera di Cilacap dan Bogor. Jurnal Ilmiah Peternakan1(3) : 1071 --1077
Swadayana A., P.Sambodho, dan C. Budiarti. 2012. Total bakteri dan pH susuakibat lama waktu diping puting kambing Peranakan Etawa laktasi.Animal Agricultural Journal. 1(1): 12 – 21.
Thai Agricultural Standard. TAS 6006-2008. Raw Goat Milk. NationalBureau of Agricultural Commodity and Food Standards. Ministry ofAgriculture and Cooperatives. ICS 67.100.01. Published in the RoyalGaze tte Vol. 125 Section 139 D. Thailand.
Utami, S. 2012. Kajian Berat Jenis dan Total Solid Susu Kambing Saanen, JawaRandu, dan Peranakan Etawa. Hasil Penelitian. Universitas JenderalSoedirman. Purwokerto.
Wibowo, P.A. 2013. Kajian Total Solid (TS) dan Solid Non Fat (SNF) SusuKambing Peranakan Etawa (PE) Pada Satu Periode Laktasi.Skripsi.Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto
Widodo, A. V. Rachmawati, R. C. Chulaila, dan I.G.S. Budisatria. 2012. Produksidan evaluasi kualitas susu bubuk asal kambing Peranakan Etawa(PE). J. Teknol. dan Industri Pangan 23 ( 2 ): 132 -- 139
Winarno, F.G., 1993. Pangan Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta
Winarno, F. G. dan B. Srilaksmi. 1982. Kerusakan Bahan Pangan dan CaraPencegahannya. Ghalia Indonesia. Bogor.
Yusuf, R. 2010. Kandungan protein susu sapi perah Friesian Holstein akibatpemberian pakan yang mengandung tepung katu (Sauropusandrogynus (l.) merr) yang berbeda. Jurnal Teknologi Pertanian.6(1): 1-6.
55
Zain, W.N.H. 2013. Kualitas susu kambing segar di Peternakan Umban Sari danAlam Raya, Kota Pekanbaru. Jurnal Peternakan. 10(1): 24-30
Zurriyati. 2011. Analisis Molekuler Genotipe Kappa Kasein (K-Kasein) danKomposisi Susu Kambing Peranakan Etawa, Saanen danPersilangannya. Institut Pertanian Bogor. Bogor