Top Banner
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA PERPUSTAKAAN HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI, TEMUWUH KIDUL, GAMPING, SLEMAN, YOGYAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan di STIKES Achmad Yani Yogyakarta Disusun Oleh : WIWID ANGGRAENI 1309199 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2012
31

KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

Nov 04, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB

HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI, TEMUWUH KIDUL, GAMPING, SLEMAN,

YOGYAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Ahli Madya Kebidanan di STIKES Achmad Yani Yogyakarta

Disusun Oleh : WIWID ANGGRAENI

1309199

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2012

Page 2: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

Page 3: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya tulis yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Yogyakarta, Agustus 2012

Wiwid Anggraeni

iv

Page 4: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan Pra menopause pada akseptor KB hormonal di perum griya citra asri, temuwuh kidul, gamping, sleman, yogyakarta” yang disusun untuk memenuhi salah satu tugas akhir pendidikan Diploma III Kebidanan di STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

Karya tulis ini tidak akan selesai dengan baik tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikhlas memberikan bantuan, antara lain kepada yang terhormat : 1. dr. Edy Purwoko, Sp. selaku Ketua STIKES Jenderal Achmad Yani

Yogyakarta. 2. Tyasning Yuni Astuti, S.ST.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan STIKES

Jenderal Achmad Yani Yogyakarta. 3. Dra. Hj. Umu Hani EN, M.Kes, sebagai pembimbing I dalam penyusunan

Karya Tulis Ilmiah ini. 4. Ratna Prahesti, SST, sebagai pembimbing II dalam penyusunan Karya Tulis

Ilmiah ini. 5. Ida Nursanti, S.Kep.,Ns.,Mph, selaku penguji Karya Tulis Ilmiah dan banyak

memberikan saran-saran perbaikan pada penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Seluruh staf Pengajar Jurusan Kebidanan STIKES Jenderal Achmad Yani Yogyakarta.

7. Bapak, Ibu, dan adik tercinta yang telah banyak memberikan dukungan moril dan materil selama penulis menyelesaikan pendidikan serta memberikan teladan dalam segi kehidupan.

8. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sepenuhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan penulis dan modal dimasa yang akan datang.

Akhir kata, hanya kebenaran datangnya dari Allah SWT, semoga Allah yang Maha Pengasih senantiasa memberi perlindungan dan limpahan karunia kepada kita dan mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi semua.

Yogyakarta, Agustus 2012 Penulis

vi

Page 5: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

7

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. iii PERNYATAAN............................................................................................... iv PERSEMBAHAN............................................................................................ v KATA PENGANTAR...................................................................................... vi DAFTAR ISI..................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR........................................................................................ ix DAFTAR TABEL............................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xi INTISARI......................................................................................................... xii ABSTRACT...................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 E. Keaslian Penelitian ....................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .............................................................................. 7 B. Kerangka Teori ............................................................................. 22 C. Kerangka Konsep…………………………………………………. 22

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian .......................................................................... 24 B. Lokasi Dan Waktu Penelian ......................................................... 24 C. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampel. .......................................... 24 D. Variabel Penelitian ....................................................................... 26 E. Definisi Operasional……………… .............................................. 27 F. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27 G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 27 H. Analisis Data ............................................................................... 28 I. Jalannya Penelitian ........................................................................ 29 J. Etika Penelitian............................................................................... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAN

A. Hasil Penelitian................................................................................ 31 B. Pembahasan..................................................................................... 35

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan..................................................................................... 40 B. Saran................................................................................................ 41

vii

Page 6: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

8

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

viii

Page 7: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori Penelitian……………………………………. Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian………………………………….

22 22

ix

Page 8: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

10

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7

Hasil hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal.................. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ibu.................................................................................................... Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu................................................................................ Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu................................................................................... Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemakaian kontrasepsi hormonal.......................................................................................... Distribusi Frekuensi Keluhan Pra Menopause................................. Distribusi Frekuensi Berdasarkan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra menopause pada akseptor KB Hormonal................................................................... Definisi Operasional………………………………………………

27 31 32 32 32 33 33 34

x

Page 9: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2 Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 3 Kuesioner Lampiran 4 Surat Izin penelitian Lampiran 5 Data dan Hasil Penelitian Lampiran 6 Lembar Konsultasi KTI

xi

Page 10: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

12

HUBUNGAN PEMAKAIAN KONTRASEPSI HORMONAL DENGAN KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB

HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI, TEMUWUH KIDUL,GAMPING, SLEMAN,

YOGYAKARTA

INTISARI

Wiwid Anggraeni1,Dra. Hj Umu Hani Edinawangsih., M.Kes2, Ratna Prahesti., Sst.3 Latar Belakang: Masalah utama yang dihadapi negara-negara berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya pertumbuhan penduduk, kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk. Keadaan penduduk mempersulit usaha peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan kesejahteraan rakyat (BKKBN, 2004). Tujuan : Untuk mengetahui hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal. Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel yang digunakan adalah 57 responden dari ibu yang memakai KB Hormonal dan Non Hormonal. Analisis data yang digunakan terhadap dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi dengan menggunakan uji statistik spearman rank dengan tingkat kepercayaan 95% dan P (signifikan <005). Hasil : Dari hasil uji analisis 푠푝푒푎푟푚푎푛 푟푎푛푘, diperoleh nilai 푟 sebesar 0,559 dengan sig (푝 ) sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf signifikansi (훼) adalah 5% (0,05) diperoleh 푟 = 0.254. Karena 푟 > 푟 dan nilai p < 0,05 maka 퐻 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kesimpulan dan Saran: Terdapat hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012. Oleh sebab itu, tenaga kesehatan perlu mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan pelayanannya. Kata kunci: Pemakaian Kontrasepsi Hormonal, Keluahan Pra Menopause Pada

Akseptor Kb Hormonal

1 Mahasiswa STIKES A Yani 2 Dosen STIKES A Yani 3 Dosen STIKES A Yani

xii

Page 11: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

13

HORMONAL CONTRACEPTIVES FOR USE WITH RELATED COMPLAINTS ON PRE MENOPAUSE KB HORMONAL

ACCEPTORS IN PERUM GRIYA CITRA ASRI, TEMUWUH KIDUL, GAMPING, SLEMAN,

YOGYAKARTA

ABSTRACT

Wiwid Anggraeni1,Dra. Hj Umu Hani Edinawangsih., M.Kes2, Ratna Prahesti., Sst.3 Background: The main problem facing the developing countries including Indonesia is still high rate of population growth and less unequal distribution and population age structure. Such a state population has complicated efforts to increase people's welfare and equity. The higher growth of population, the greater the effort required to maintain a certain level of welfare (BKKBN, 2004). Objectives: To determine the relationship of hormonal contraception (pill) with symptoms of pre menopause Hormonal family planning acceptors in Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Research Methods: The study used a descriptive correlation method with cross sectional approach. The population of this study were women who used KB Hormonal and Non Hormonal, residing in Perum Griya Asri Citra, Temuwuh South. Limestone, Sleman, Yogyakarta. The population in this study is 65 people. The sampling method is by using purposive sampling. This analysis was used against two suspected variables associated or correlated with the use spearman rank statistical test with 95% confidence level and P (significant <0.05) Results: From the test results of the analysis, earned value, obtained a value of 0.559 with a sig of 0.000. With 57 samples and the significance level is 5% (0.05) obtained by 0254. Because and the value of p <0.05 is rejected. This means that there is a hormonal contraceptive use with complaints in pre-menopausal Hormonal family planning acceptors in Perum Griya Asri Citra, Temuwuh South, Dalkeith, Sleman, Yogyakarta in 2012. Conclusions and Recommendations: There is a connection with the use of hormonal contraception in pre-menopausal keluahan Hormonal family planning acceptors in Perum Griya Asri Citra, Temuwuh South, Dalkeith, Sleman, Yogyakarta in 2012. Therefore, health professionals need to conduct counseling to improve service Keywords: Hormonal Contraception, Keluahan Pre Menopause Hormonal On

Acceptors 1 Students STIKES A Yani 2 Lecturer A Yani STIKES 3 Lecturer STIKES A Yani

xiii

Page 12: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang

berkembang termasuk Indonesia adalah masih tingginya laju pertumbuhan

penduduk dan kurang seimbangnya penyebaran dan struktur umur penduduk.

Keadaan penduduk yang demikian telah mempersulit usaha peningkatan dan

pemerataan kesejahteraan rakyat. Semakin tinggi pertumbuhan penduduk,

semakin besar usaha yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat tertentu

kesejahteraan rakyat (BKKBN, 2004).

Program keluarga berencana merupakan usaha langsung yang bertujuan

mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi yang lestari.

Berhasil tidaknya pelaksanaan pogram keluarga berencana akan menentukan pula

berhasil tidaknya usaha mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia (Badan

Pusat Statistik, 2007).

Berdasarkan data BKKBN pada tahun 2011 jumlah peserta KB di

Indonesia sebanyak 527.646 akseptor. Metode kontrasepsi yang dipakai yaitu

Suntik sebanyak 308.412 akseptor (27,16%), pil sebanyak140.65939 akseptor

(12,39%), implant sebanyak 26.374 akseptor (2,32%), Intra Uterine Devices

(IUD) sebanyak 33.243 akseptor (2,93%), Medis operatif wanita (MOW)

sebanyak 9.990 akseptor (0,88%), medis operatif pria (MOP) sebanyak 1174

akseptor (0,10%), dan kondom sebanyak 7.794 akseptor (0,69%) (BKKBN,

2011).

Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah berhasil mengajak

wanita usia subur (WUS) untuk menjadi peserta KB sebanyak 31.193 dari jumlah

WUS sebanyak 47.140. Peserta KB yang menggunakan kontrasepsi suntik

sebanyak 16.793 (35,62%), Pil 3.401 (7,21 %), Implant 3.095 (6,57 %), IUD

5.074 (10,76%), MOP 190 (0,40%), MOW 1.215 (2,58%), Kondom 1.425

(3,02%) Dari data tersebut dapat diketahui bahwa sebagian terbesar peserta KB

aktif mempergunakan kontrasepsi hormonal (BKKBN, 2011).

1

Page 13: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

2

Kontrasepsi hormonal pil merupakan salah satu jenis atau alat Keluarga

Berencana (KB) yang banyak diminati oleh wanita usia subur (WUS).

Berdasarkan data yang ada menunjukkan bahwa peserta KB baru yang berjumlah

105.983 orang. Prosentasenya adalah pil (10,08%), suntik (48,41%), implant

(3,26%), intra uterine devices (IUD) (26,15%), metode operasi wanita (MOW)

(4,61%), metode operasi pria (MOP) (0,58%), kondom (6,91%) (BBKBN Kab.

Sleman, 2010).

Penggunaan kontrasepsi pil banyak diminati oleh wanita usia subur,

namun wanita usia subur yang memakai kontrasepsi pil cenderung mengalami

kekhawatiran terutama dengan adanya keluhan dan efek samping yang akan

membuat dirinya mengalami perubahan. Banyak perubahan yang akan terjadi,

baik perubahan fisik maupun perubahan mental yang kemudian akan menuntut

banyak penyesuaian (Departemen Kesehatan, 2005).

Perubahan tersebut dipengaruhi oleh mekanisme kerja dari kontrasepsi

hormonal pil yaitu dengan meniru proses alamiah. Pada kontrasepsi hormonal pil

akan menggantikan reproduksi normal estrogen dan progesteron, sehingga terjadi

penurunan fungsi pada beberapa organ tetentu, padahal hormon-hormon

reproduksi berguna untuk proses fisiologis dalam tubuh seorang wanita (Gold,

2001).

Ovulasi dihambat dan tidak terjadi pembuahan, dimana hormon

progesteron sudah berkurang, sementara masih ada sedikit hormon esterogen

seringkali menyebabkan ketidakseimbangan hormon, sehingga terjadinya

pendarahan haid yang tidak sesuai siklus haid sebelumnya. Pada pemakaian

kontrasepsi pil, akan menyebabkan pendarahan haid yang tidak sesuai dengan

siklus haid sebelumnya dapat menimbulkan keluhan pra menpause pada akseptor

hormonal berupa gangguan vasomotor seperti, gejolak panas (hot flusres), sakit

kepala, cepat lelah, kurang tenaga, obstipasi, jantung berdebar-debar, gangguan

libido, kesemutan dan berkunang-kunang. Kekurangan estrogen dapat diketahui

melalui pemeriksaan darah, dengan cara megukur kadar hormon estrogen dan

hormon gonadotropin dalam darah. Estrogen sangat berperan pada metabolisme

Page 14: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

3

penting beberapa organ diantaranya kulit, tulang, sistem jantung dan pembuluh

darah, otak, saluran kencing dan tentu saja organ seksual (Yunita, 2007).

Menurut Vries, (2001) menjelaskan bahwa konsentrasi FSH yang tidak

stabil berhubungan dengan keluhan perimenopause. Oral contraceptive (OC)

rnenekan FSH karena OC mengandung estrogen dan progesteron, sehingga

pengguna OC beresiko mengalami keluhan perimenopause pada akseptor

hormonal. Kadar hormon estrogen yang tidakseimbang dan labil di dalam tubuh

akan menyebabkan keluhan-keluhan perimenopause pada akseptor hormonal pil.

Keluhan tesebut seperti sering berkeringat di malam hari, mudah pingsan, depresi,

nyeri tulang dan sendi, daya ingat menurun, sulit konsentrasi, dan juga penyakit

jangka panjang seperti osteoporosis, jantung koroner, stroke, kanker usus besar

(Abernefihy, 2001)

Dari hasil studi pendahuluan yang peneliti laksanakan pada tanggal 18

Maret 2012 di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul. Gamping, Sleman,

Yogyakarta. Didapatkan hasil bahwa jumlah akseptor KB sebanyak 137 PUS,

dengan rincian akseptor KB hormonal (Pil, Suntik, implant) sebanyak 83 akseptor

sedangkan akseptor KB non hormonal 30 akseptor. Sedangkan untuk akseptor

hormonal dengan usia > 40 tahun sebanyak 34 akseptor. Akseptor non hormonal

dengan usia > 40 tahun sebanyak 12 akseptor non hormonal, tidak menggunakan

KB dengan usia > 40 tahun sebanyak 19 orang. Pada studi pendahuluan peneliti

juga mewawancarai 9 akseptor dengan usia > 40 tahun tentang keluhan pra

menopause, dari 9 akseptor tersebut ternyata 7 akseptor diantaranya merasakan

susah tidur, sering nyeri tulang dan sendi pada malam hari, sedangkan 2 akseptor

tidak mengalami gangguan apa-apa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis meneliti tentang ”hubungan

pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor

KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman,

Yogyakarta tahun 2012.”

Page 15: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian

ini adalah “Bagaimana hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan

keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri,

Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Diketahuinya hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan

keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra

Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

a. Diketahuinya pemakai kontrasepsi hormonal pada akseptor KB Hormonal di

Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta

tahun 2012.

b. Diketahuinya keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum

Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun

2012.

c. Diketahuinya keeratan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan

keluhan pra menopause pada akseptor KB hormonal di Perum Griya Citra

Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi atau materi KB Hormonal

tentang keluhan pra menopause.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber pustaka atau referensi

bagi peneliti selanjutnya.

Page 16: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

5

b. Bagi Wanita Usia Subur di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,

Gamping, sleman, Yogyakarta.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai bahan referensi dan

dapat menambah pengetahuan mengenai kontrasepsi hormonal dengan

keluhan pra menopause. Bagi akseptor KB Hormonal apabila terjadi

keluhan sebaiknya menggunakan alternatif kontrasepsi jenis lainnya.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan

penyuluhan tentang pra menopause pada ibu-ibu yang mendekati pra

menopause supaya ibu mengetahui sebelumnya.

E. Keaslian Penelitian

1. Winda, 2009. Hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan

tingkat kecemasan ibu menjelang menopause di Desa Krengseng Kecamatan

Batang 2009. Variabel Tingkat pengetahuan tentang menopause dan Tingkat

kecemasan ibu saat menjelang menopause. Uji analisis Diskriptif korelasi.

Hasil penelitian, 61,2% ibu mempunyai tingkat pengetahuan sedang, 54,8%

mempunyai tingkat kecemasan dalam kategori cemas berat, Ada hubungan

antara tingkat pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan ibu saat

menjelang menopause . Persamaan : variabel terikatnya. Perbedaan : Uji

analisis, jenis penelitian, populasi, sampel penelitian.

2. Meitasari (2009) Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Menopause

dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Desa Kepuh. Tingkat

Pengetahuan Ibu tentang Menopause dan Kecemasan Ibu Menghadapi

Menopause. Uji analisis diskriptif korelasi pendekatan cross sectional.

Menggunakan teknik purposive sampling. Hasilnya sebagian besar responden

mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang menopause yaitu

sebanyak 21 orang. Sedangkan tingkat kecemasan sebagian besar responden

mempunyai tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 orang. Perbedaannya

pada analisis data, waktu dan tempat penelitian. Penelitian ini menggunakan

Page 17: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

6

jenis penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Persamaan :

variabel terikatnya. Perbedaan : tempat, populasi, sampel penelitian.

3. Triwibowo (2009). Judul penelitian Hubungan Penggunaan Kontrasepsi

Hormonal Terhadap Umur Menopause di Desa Bener Kecamatan Majenang

Kabupaten Cilacap. Variabel penelitian Penggunaan Kontrasepsi Hormonal

dan Umur Menopause. Uji analisis korelasi dengan pendekatan retrospektif,

uji statistik Chi-square. Hasil penelitian rnenunjukkan umur menopause dalam

penelitian ini yaitu sebanyak 78,2% lebih dari 44 tahun . Persamaan : variabel

terikatnya Perbedaan penelitian ini adalah pada variabel terikat, jenis

penelitian, populasi, sampel penelitian.

Page 18: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksana di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,

Gamping, Sleman, Yogyakarta. Sebagaian besar warga di Perum Griya Citra

Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman merupakan pendatang dari luar kota

Yogyakarta. Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman,

dipimpin oleh seorang rukun tangga (RT), rata-rata ibu-ibu yang tinggal di

daerah tersebut masih berkeluarga dan banyak menggunakan KB hormonal,

setiap KK rata-rata memiliki penghasilan lumayan baik, warga tersebut

mendapatkan pelayanan KB di BPS dan Puskesmas, kegiatan yang sering

dilakukan ibu-ibu yaitu pengajian rutin setiap 1 minggu sekali, arisan pkk

setiap 1 bulan sekali, arisan dhasawisma setiap 1 bulan sekali, posyandu balita

dan lansia 1 bulan sekali.

2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden pada penelitian ini dikelompokkan berdasarkan

umur ibu, pendidikan ibu, dan pekerjaan ibu.

a. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Ibu

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan

Umur Ibu

No Umur Ibu N % 1. 40 - 45 tahun 28 49,1 2. 46 - 50 tahun 29 50,9

Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian besar

responden dalam penelitian ini adalah ibu dengan usia 46 – 50 tahun,

yaitu 29 responden (50,9 %).

31

Page 19: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

32

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu

No Pendidikan Ibu N % 1. SD 5 8,8 2. SMP 9 15,8 3. SMA/SMK 33 57,9 4. Perguruan Tinggi 10 17,5

Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir ibu menunjukkan mayoritas ibu lulusan

SMA/SMK atau sederajat sebanyak 33 orang (57,9%) dan responden

paling sedikit memiliki tingkat pendidikan SD sebanyak 5 orang (8,8%).

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu

No Pekerjaan Ibu N % 1. IRT 35 61,4 2. Pegawai Swasta 11 19,3 3. PNS 5 8,8 4. Wiraswasta 6 10,5

Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan mayoritas pekerjaan ibu

sebagai ibu rumah tangga sebanyak 35 orang (61,4%) dan paling sedikit

responden bekerja sebagai pegawai negeri sipil sebanyak 5 orang (8,8%).

3. Analisis Univariat

a. Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pemakaian kontrasepsi hormonal

No Pemakaian kontrasepsi hormonal N % 1. Non Hormonal 26 45,6 2. Hormonal 31 54,4

Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)

Page 20: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

33

Berdasarkan tabel 4.4. menunjukkan bahwa sebagian besar

responden merupakan ibu dengan Pemakaian kontrasepsi hormonal dalam

kategori akseptor KB hormonal, yaitu 31 reponden (54,4%).

b. Keluhan Pra menopause

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Keluhan Pra Menopause

No Keluhan Pra Menopause N % 1. Ringan 23 40,4 2. Sedang 25 43,9 3. Berat 9 15,8

Jumlah 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 4.5. menunjukkan mayoritas keluhan pra

menopause yaitu sedang sebanyak 25 orang (43,9%), dan keluhan pra

menopause paling sedikit yaitu berat sebanyak 9 orang (15,8%).

4. Analisis Bivariat (Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dengan

Keluahan Pra Menopause Pada Akseptor KB Hormonal)

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Berdasarkan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal

No Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

Keluhan Pra Menopause Jumlah Ringan Sedang Berat N % N % N % N %

1. Non Hormonal 19 73,1 5 19,2 2 7,7 26 100,0 2. Hormonal 4 12,9 20 64,5 7 22,6 31 100,0

Jumlah 23 40,4 25 43,9 9 15,8 57 100,0 Sumber : Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan tabel 4.6 responden yang menggunakan KB Non

Hormonal paling banyak mengalami keluhan tingkat ringan sebanyak 19

orang (73,1%), dan responden yang menggunakan KB Hormonal paling

sedikit mengalami keluhan berat sebanyak 2 orang (7,7%), dan KB Hormonal

paling banyak mengalami keluhan tingkat sedang sebanyak 20 orang (64,5%),

dan paling sedikit mengalami keluhan ringan sebanyak 4 orang (12.9%)

Untuk menguji hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan

keluahan pra menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra

Page 21: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

34

Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012, dapat

dilakukan analisa dengan rumus spearman rank dan nilai koefisien

contingency pada tabel 4.7. berikut:

Tabel 4.7. Hasil hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB Hormonal

Pengujian 푟 Nilai sig. (푝 )

Nilai Koefisien Contingency

Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dengan Keluhan Pra

Menopause Pada Akseptor KB Hormonal

0,559 0,000 0, 559

Berdasarkan tabel 4.7. diperoleh nilai 푟ℎ푖푡푢푛푔 sebesar 0,559dengan sig

푝푣푎푙푢푒 sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf signifikansi (훼) adalah

5% (0,05) diperoleh 푟푡푎푏푒푙 = 0.254. Karena 푟ℎ푖푡푢푛푔 > 푟푡푎푏푒푙 dan nilai p < 0,05

maka 퐻표 ditolak Ha diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat hubungan

pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada

akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,

Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.

Berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa besarnya nilai koefisien

contingency adalah 0,559. Menurut Sugiyono (2006) jika nilai koefisien

contingency antara 0,400-0,599 maka hubungan dua variabel itu termasuk

dalam katagori sedang. Nilai koefisien contingency pada penelitian ini adalah

0,559 atau di antara 0,400-0,599. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa

hubungan antara pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra

menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri,

Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012 dalam katagori

sedang.

Page 22: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

35

B. Pembahasan

1. Pemakaian Kontrasepsi Hormonal

Hasil penelitian di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,

Sleman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa dari 57 responden yang diambil,

sebagian besar responden merupakan ibu dengan pemakaian kontrasepsi

hormonal dalam kategori akseptor KB hormonal, yaitu 31 reponden (54,4%).

Ibu yang tinggal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,

Gamping, Sleman, Yogyakarta, mayoritas ibu menggunakan KB Hormonal

karena dari penelitian ibu mengatakan lebih nyaman menggunakan KB

Hormonal, mudah di hentikan setiap saat, dan tidak mengganggu hubungan

seksual, dan yang sedikit ibu menggunakan KB Non Hormonal karena dari

penelitian ibu mengatakan jangka panjang, sedikit efeksamping, sangat efektif.

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha

yang mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak

positif bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan

menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.

Perencanaan keluarga yang matang, kehamilan merupakan suatu hal yang

memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar dari perbuatan untuk

mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa keluarga berencana

adalah suatu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan serta membina

kesehatan keluarga dengan mengatur usia perkawinan, kehamilan serta

kelahiran agar tercipta keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

Penggunaan kontrasepsi hormonal banyak diminati oleh wanita usia

subur, namun wanita usia subur yang memakai kontrasepsi hormonal

cenderung mengalami kekhawatiran terutama dengan adanya keluhan dan efek

samping yang akan membuat dirinya mengalami perubahan. Banyak

perubahan yang akan terjadi, baik perubahan fisik maupun perubahan mental

yang kemudian akan menuntut banyak penyesuaian (Departemen Kesehatan,

2005).

Page 23: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

36

2. Keluhan Pra Menopause

Hasil penelitian di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,

Sleman, Yogyakarta, juga menunjukkan bahwa dari 57 responden yang

diambil, menunjukkan mayoritas keluhan pra menopause yaitu sedang

sebanyak 25 orang (43,9%), dan keluhan pra menopause paling sedikit yaitu

berat sebanyak 9 orang (15,8%).

Wanita yang berada pada tahap pra menopause, produksi hormon

esterogen, hormon progesteron mulai menurun. Keadaan ini menyebabkan

jarang terjadi ovulasi dan menstruasi tidak teratur, sedikit dengan jarak yang

panjang. Masa pra menopause berhubungan dengan perubahan hormonal

sehingga wanita mengalami perubahan status fisik dan emosional

(Proverawati, 2010). Menurut Hanifah, (2000) gejala dan keluhan yang terjadi

pada masa pra menopause berkaitan erat dengan beberapa faktor, yaitu

menurunnya aktivitas ovarium yang ditandai dengan berkurangnya reaksi

estrogen, faktor psikis, ekonomi dan sosial budaya.

Sebanyak 70 % wanita pra menopause mengalami keluhan

vasomotorik, depresi dan keluhan psikis serta somatik. Berat atau ringannya

keluhan berbeda-beda tiap wanita. Keluhan-keluhan yang dirasakan mencapai

puncak pada masa sebelum dan sesudah menopause dan seiring meningkatnya

usia maka keluhan sering dijumpai (Syahrial, 2005).

Hasil penelitian di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,

Sleman, Yogyakarta, menunjukkan bahwa dari 57 responden yang diambil,

responden yang menjawab KB Non Hormonal paling banyak mengalami

keluhan tingkat ringan sebanyak 19 orang (73,1%), dan paling sedikit

mengalami keluhan berat sebanyak 2 orang (7,7%), dan KB Hormonal paling

banyak mengalami keluhan tingkat sedang sebanyak 20 orang (64,5%), dan

paling sedikit mengalami keluhan ringan sebanyak 4 orang (12.9%)

Ibu yang tinggal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,

Gamping, Sleman, Yogyakarta, Ibu yang menggunakan KB Hormonal ada

yang mengeluh ringan, sedang, dan berat karena disebabkan faktor usia, jenis

kontrasepsi dan isi kontrasepsi hormonal, faktor pengetahuan, faktor psikis.

Page 24: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

37

Gejala dari keluhan yang timbul pada masa pra menopause terjadi

akibat defisiensi estrogen. gejala yang paling sering terjadi adalah gejala

neorosis atau gastrointestinal. Tanda neorosis yang terjadi adalah depresi,

mudah tersinggung, gelisah dan tidak mampu berkonsentrasi, sakit kepala,

parastesi kaki dan tangan, tinaitus dan juga terdapat gangguan keseimbangan.

Tanda gastrointestinal antara lain perubahan selera makan yang bisa naik atau

turun, dyspepsia, distensi usus maupun spasme kolon. 'I'anda kardiovaskuler

yang sering dijumpai adalah palpitasi, nyeri prokordinal dan aritmia

fungsional. Akibatnya ketidakstabilan vasomotorik akan terjadi gejolak panas

(Syahrial, 2005).

3. Hubungan Pemakaian Kontrasepsi Hormonal Dengan Keluahan Pra

Menopause Pada Akseptor KB Hormonal

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa nilai 푟ℎ푖푡푢푛푔 sebesar

0,559dengan sig 푝푣푎푙푢푒 sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf

signifikansi (훼) adalah 5% (0,05) diperoleh 푟푡푎푏푒푙 = 0.254. Karena 푟ℎ푖푡푢푛푔 >

푟푡푎푏푒푙 dan nilai p < 0,05 maka 퐻표 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat

hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra menopause

pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul,

Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa kontrasepsi hormonal

harus cukup kuat untuk dapat mengubah proses biolagis, sehingga ovulasi tidak

terjadi. Oleh karena itu, terkadang timbul keluhan pra menopause. Pada

akseptor hormonal pil dapat terjadi keluhan ringan, berupa pertambahan berat

badan, perdarahan di luar dari haid, depresi, alapresi, melasma, kandidiasis,

amenore, retensi cairan, keluhan vasomotarik, keluhan somatik, keluhan psikis

dan keluhan-keluhan gastrointerstinal (Wiknjosastro, 2002).

Keluhan vasomotorik ini muncul berupa perasaan panas yang muncul

tiba-tiba disertai keringat banyak, keluhan ini pertama kali muncul pada malam

hari atau menjelang pagi dan akan dirasakan pada siang hari. Gejolak panas

dapat timbul beberapa kali dalam sehari, sehingga kenyamanan hidup

Page 25: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

38

terganggu. Kelihatan panas sebagai gangguan minor sedangkan pada wanita

lain gejala ini sangat mengganggu kerja, tidur dan aktivitas seheri-hari (Baziad,

2003).

Keluhan somatik ini paling sering dikeluhkan pada akseptor hormonal

pil, seperti mengeluh sakit pinggang atau mengeluh nyeri daerah kemaluan,

tulang dan otot. Keluhan psikis timbul akibat kekurangan hormon estrogen pada

wanita pra menopause seperti keluhan mudah tersinggung, cepat marah, dan

merasa. tertekan (Baziad, 2003). Keluhan yang berat adalah tromboemboli,

yang mungkin terjadi karena peningkatan aktivitas faktor-faktor pembekuan

atau mungkin juga karena pengaruh secara langsung. Angka kejadian

tromboemboli pada akseptor pil adalah sekitar 4-9 kali lebih tinggi pada

akseptor non pil golongan umur sama (Wiknjosastro, 2002).

Pada penelitian ini juga diperoleh nilai koefisien contingency adalah

0,559. Menurut Sugiyono (2009) jika nilai koefisien contingency antara 0,40 –

0,599 maka hubungan dua variabel itu termasuk sedang. Nilai koefisien

contingency pada penelitian ini adalah 0,559 atau di antara 0,40 – 0,599. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa terjadi hubungan yang sedang antara

pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluahan pra menopause pada

akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping,

Sleman, Yogyakarta tahun 2012.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Meitasari (2009) dengan judul penelitian “Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu

tentang Menopause dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Desa

Kepuh. Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Menopause dan Kecemasan Ibu

Menghadapi Menopause”. Uji analisis diskriptif korelasi pendekatan cross

sectional. Menggunakan teknik purposive sampling. Hasilnya sebagian besar

responden mempunyai tingkat pengetahuan yang tinggi tentang menopause

yaitu sebanyak 21 orang. Sedangkan tingkat kecemasan sebagian besar

responden mempunyai tingkat kecemasan ringan yaitu sebanyak 16 orang.

Page 26: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

39

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti tentu memiliki keterbatasan dan kelemahan

dalam pelaksanaannya, diantaranya :

1. Pada proses penelitian peneliti dibantu oleh teman dan kader diperumahan

sehingga ada kemungkinan kesalahan dalam penyampaian maksud dan tujuan

penelitian.

2. Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan 1 variabel independent

(Penggunaan Kontrasepsi Hormonal) sehingga dapat dikatakan bahwa hasil

penelitian ini belum mampu memberikan gambaran secara utuh faktor-faktor

yang mempengaruhi variabel dependent (Keluhan Pra Menapaose).

Page 27: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakuakan untuk mengetahui hubungan pemakaian

kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra menopause pada akseptor KB

Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul, Gamping, Sleman,

Yogyakarta tahun 2012. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar responden merupakan ibu dengan pemakaian kontrasepsi

hormona dalam kategori akseptor KB hormonal, yaitu 31 reponden (54,4%).

2. Sebagian besar responden merupakan ibu dengan keluhan pra menopause

dalam kategori sedang, yaitu 25 responden (43,9%)..

3. Berdasarkan hasil uji spearman rank, diperoleh nilai 푟ℎ푖푡푢푛푔 sebesar

0,559dengan sig 푝푣푎푙푢푒 sebesar 0,000. Dengan sampel 57 dan taraf

signifikansi (훼) adalah 5% (0,05) diperoleh 푟푡푎푏푒푙 = 0.254. Karena 푟ℎ푖푡푢푛푔 >

푟푡푎푏푒푙 dan nilai p < 0,05 maka 퐻표 ditolak. Hal ini berarti bahwa terdapat

hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal (pil) dengan keluahan pra

menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh

Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012.

4. Keeratan hubungan pemakaian kontrasepsi hormonal dengan keluhan pra

menopause pada akseptor KB Hormonal di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh

Kidul, Gamping, Sleman, Yogyakarta tahun 2012 adalah sedang, dengan nilai

koefisien contingency pada penelitian ini adalah 0,559 atau di antara 0,400 –

0,599.

40

Page 28: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

41

B. Saran

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai pengalaman dalam

melakukan penulisan ilmiah dan menambah kemampuannya dan pengetahuan

bidang kesehatan.

2. Bagi Wanita Usia Subur di Perum Griya Citra Asri, Temuwuh Kidul

Gamping, Sleman, Yogyakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan dapat

menambah pengetahuan mengenai kontrasepsi Hormonal dengan keluhan pra

menopause. Bagi akseptor pil apabila terjadi keluhan sebaiknya menggunakan

alternatif kontrasepsi jenis lainnya.

3. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan tenaga kesehatan dapat memberikan

penyuluhan tentang pra menopause pada ibu-ibu yang mendekati pra

menopause supaya ibu mengetahui sebelumnya.

Page 29: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

42

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Edisi Revisi

cet 14, Jakarta : Rineka Cipta. Arum, D., DKK. (2009). Panduan Lengkap Pelayan KB Terkini. Yogyakarta :

Mitra Cendikia. BKKBN. (2008). Informasi Dasar Program Kependuduksn Keluarga Berencana.

Jakarta. . (2011). Rapat Kerja Program Keluarga Berencana Nasional. Diakses

23 April 2012, dari http://www.bkkbn.go.id/ Baziad, A. (2002). Kontrasepsi Hormonal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka

Sarwono Prawirohardjo Badan Pusat Statistik. (2007). Profil Kesehatan Indonesia 2007. Jakarta : BPS . (2007). Indikator Kesejahteraan Rakyat 2006. Jakarta : BPS . (2007). Statistik Indonesia 2007. Jakarta : BPS DepKes RI. (2004). Sistem Kesehatan Nasional (SKN). Jakarta : DepKes . (2007). Profil Kesehatan Indonesia 2005. Jakarta : DepKes Dinkes Kota Yogyakarta. (2010). Profil Kesehatan Kotamadya Daerah Istimewa

Yogyakarta. Dinas Kesehatan Kotamadya Daerah Istimewa Yogyakarta. Gerungan, W.A. (2004). Psikologi Sosial. Bandung : Eresco Hartanto, H. (2004). Keluarga Berencana dan Kontrasrpsi. Jakarta : Pustaka

Sinar Harapan Hidayat,A,A. (2007). Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisa Data. Jakarta

: Salemba Handayani, S. (2010). Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta : Pustaka

Rihama Haines C.J & Ludicke F. (2005). Contraception In The Perimenopause. First

consensus meeting in the East Asian Region.

Page 30: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

43

Hanifiah, J.M. (2000). Klimakterium pada Wanita dan Pria. Majalah Dokter Keluarga.

Kasdu, D. (2002). Kiat Sehat dan Bahagia di Usia Menopause. Jakarta: Puspa

Swara. Manuaba, I. B. G. (2002). Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:

Arcan Meitasari. (2009). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu tentang Menopause

dengan Kecemasan Ibu Menghadapi Menopause di Desa Kepuh. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Notoatmodjo, S. (2010). Metologi Penelitian Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta. . (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. . (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Proverawati, A. & Emi, S. (2010). Menopause dan Sindrome premenopause.

Yogyakarta: Nuha Medika. Press. Spreff, L., DKK. (2000). Pedoman Klinis Kontrasepsi. Edisi 2. Jakarta :

EGC Rosdiana. (2011). Apa perimenopause. [serial online]. Available from URL: http://doktersehat.com/apa-itu-menopause/#ixzz1s09pbRUQ. [diakses tanggal 20 maret 2012]. Siagian, A. (2003). Saatnya Memperhatikan Kesehatan Wanita Usia Menopause

dengan serius. [serial online]. Available from URL: Http:situs.mitrainti.org/agin/des/2003/ag.ol.htm. [diakses tanggal 23 maret 2012].

Syahrial, H. (2005). Klimakterium dan Permasalahannya. Majalah Dokter

Keluarga. Saifuddin, Abdul Bari. (2003). Prilaku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi.

Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono, S. (2007). Sosiologi Kesehatan Beberapa Konsep Beserta Aplikasinya.

Cetakan Keempat. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press. Siswosudarmo, DKK. (2001). Teknelogi Kontrasepsi. Yogyakarta : Gajah Mada

University

Page 31: KTI Wiwid 1 - repository.unjaya.ac.idrepository.unjaya.ac.id/1381/2/Wiwid Anggraeni_1309199_nonfull.pdf · KELUHAN PRA MENOPAUSE PADA AKSEPTOR KB HORMONAL DI PERUM GRIYA CITRA ASRI,

STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA

PERPUSTAKAAN

44

Sugiono. (2006). Statistik Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Surajiyo. Drs. (2007). Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia; Suatu

Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara Triwibowo, C. (2009). Hubungan Penggunaan Kontrasepsi Hormonal Terhadap

Umur Menopause di Desa Bener Kec Majenang Kab Cilacap. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Vries, et al. (2001). Oral Contraceptive Use In Relation To Age At Menopause In

The DOM Cohort. Human Reproduction. Wiknjosastro, H. Dkk. (2002). Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta: Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawiryoharjo. Winda. (2009). Hubungan tingkat pengetahuan tentang menopause dengan

tingkat kecemasan ibu menjelang menopause di Desa Krengseng Kecamatan Batang. Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman. Purwokerto.

Yatim, F. (2002). Haid tidak wajar dan Menopause. Jakarta: Pustaka Pupuler

Obor.