GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATURE DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2014 s.d 2015 Karya Tulis Ilmiah Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Oleh NIRWANA PSW.B.2013.IB.0025 YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA KABUPATEN MUNA 2016
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PERSALINAN PREMATUREDI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNA
TAHUN 2014 s.d 2015
Karya Tulis Ilmiah
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikandi Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
Oleh
NIRWANAPSW.B.2013.IB.0025
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITEAKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA2016
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah
Gambaran Faktor-Faktor Penyebab Persalinan PrematureDi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna
Tahun 2014 s.d 2015
Telah disetujui untuk diseminarkan di hadapan Tim Penguji Karya Tulis IlmiahAkademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
7. Alamat : Desa Waara, Kec. Lohia, Kabupaten Muna
B. PENDIDIKAN
1. SD Negeri 4 Lohia tamat tahun 2007
2. SMP Negeri 4 Raha tamat tahun 2010
3. SMA Negeri 1 Lohia tamat tahun 2013
4. Mengikuti Pendidikan Diploma III Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna dan Insya Allah akan menyelesaikannya tahun 2016.
v
KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Wr. Wb
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam
menyelesaikan program DIII Kebidanan Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna dengan judul “Gambaran Faktor-faktor Penyebab Persalinan
Premature di Rumah Sakit Umum Daerah Kabuaten Muna Tahun 2014 s.d 2015’’.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini banyak hambatan dan kesulitan
yang dijumpai namun berkat bimbingan dan arahan dari berbagai pihak
sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
Ibu Lishadriwati, S.ST, selaku pembimbing I dan Ibu Rosmina Susen, SST selaku
pembimbing II atas kesediaannya berupa waktu, bimbingan, motivasi, petunjuk,
pengarahan dan dorongan moril begitu sangat berharga.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak terlepas pula dari bantuan
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan kali ini dengan penuh
kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. Bapak La Ode Muhlisi, A.Kep., M.Kes selaku ketua Yayasan Pendidikan
Sowite Akademi Kebidanan Paramata Raha dan sekaligus sebagai penguji
Karya Tulis Ilmiah.
v
2. Ibu Rosminah Mansyarif, S.Si.T., M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna.
3. Ibu Wa Ode Siti Asma, S.ST, M.Kes selaku Pudir I Akademi Kebidanan
Paramata Raha Kabupaten Muna.
4. Ibu Sartina, S.ST selaku Pudir III Akademi Kebidanan Paramata Raha
Kabupaten Muna.
5. Seluruh Dosen dan Staf Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna
yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan, pengetahuan dan
keterampilan yang sangat bermanfaat bagi penulis selama mengikuti
pendidikan.
6. Ibu Sitti NurAzizah, Am.Keb selaku kepala ruangan Kamar Bersalin Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Muna yang telah membantu penulis dalam
pengambilan data.
7. Terkhusus kepada ibundaku Jariah dan ayahandaku La Ode Butu tercinta yang
telah mencurahkan kasih sayang, motifasi, doa dan pengorbanan materi
maupun non materi yang diberikan kepadaku selama mengikuti pendidikan.
8. Untuk adik dan kakakku tersayang yang selalu memberi dukungan dan selalu
menyayangiku.
9. Untuk rekan-rekan seperjuangan dalam mengikuti pendidikan di Akademi
Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna Angkatan 2013, serta pihak yang
tidak dapat saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dorongan, semangat
dan kebersamaannya selama proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
v
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran
yang sifatnya membangun dari semua pihak untuk penyempurnaan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan semoga Allah SWT memberikan imbalan
yang setimpal atas jerih payah dari semua pihak yang telah memberikan bantuan
dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua,
Aamiin.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Raha, Juli 2016
Penulis
viii
DAFTAR ISIHalaman Judul......................................................................................... iLembar Persetujuan................................................................................. iiLembar Pengesahan ................................................................................ iiiRiwayat Hidup ........................................................................................ ivKata Pengantar ........................................................................................ vDaftar Isi.................................................................................................. viiiDaftar Tabel ............................................................................................ ixPernyataan .............................................................................................. xIntisari ..................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN...................................................................... 1A. Latar Belakang ............................................................................ 1B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4D. Manfaaat Penelitian..................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................... 6A. Telaah Pustaka ............................................................................ 6B. Landasan Teori............................................................................ 17C. Kerangka Konsep ........................................................................ 21D. Pertanyaan Penelitian.................................................................. 22
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................... 23A. Jenis dan Rancangan Penelitian .................................................. 23B. Waktu dan Tempat Penelitian ..................................................... 23C. Subyek Penelitian........................................................................ 23D. Identifikasi Variabel Penelitian................................................... 23E. Variabel dan Defenisi Operasional ............................................. 24F. Instrumen Penelitian.................................................................... 25G. Pengolahan dan Analisis Data..................................................... 25H. Jalannya Penelitian...................................................................... 26
BAB IV HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN....................... 27A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ........................................... 27B. Hasil Penelitian ........................................................................... 34C. Pembahasan……………………………………………………. 37
BAB V KESIMPULAN dan SARAN .................................................. 43A. Kesimpulan ................................................................................. 43B. Saran............................................................................................ 44
Daftar Pustaka....................................................................................... 45Lampiran-lampiran
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Variabel dan definisi operasional................................................... 26
Tabel 5 : Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur…………… 35
Tabel 6 : Distribusi karakteristik responden berdasarkan paritas…………. 35
Tabel 7 : Distribusi karakteristik responden berdasarkan KPD………….... 36
Tabel 8 : Distribusi karakteristik responden berdasarkan plasenta previa.... 36
xi
INTISARI
NIRWANA. (PSW.B.2013.IB.0025) “Gambaran Faktor-Faktor PenyebabPersalinan Premature di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten MunaTahun 2014 s.d 2015) dibimbing oleh Ibu Lishadriwati dan Ibu RosminaSusen.
Latar Belakang : Data yang diperoleh di Ruang Kebidanan Rumah SakitUmum Daerah Kabupaten Muna dalam dua tahun terakhir, angka kejadianpersalinan premature mengalami peningkatan. Pada tahun 2014 kejadianpersalinan premature sebanyak 15 orang, tahun 2015 meningkat menjadi 24orang .Metode : Penelitian deskriptif yaitu menggambarkan suatu kondisi ataufenomena yang terjadi pada suatu kelompok subjek tertentu dengan jumlahpopulasi 39 orang dan sampelnya sebanyak 39 orang dengan tekhnikpengambilan sampel total sampling.Hasil : Dari 39 orang yang mengalami persalinan premature, umur <20 tahunsejumlah 6 orang (37,5%) dan umur >35 tahun sejumlah 10 orang 62,5%).Paritas I sejumlah 3 orang (33,33%) dan paritas ≥IV sejumlah 6 orang (66,67%).KPD sejumlah 9 orang (23,08%) dan plasenta previa sejumlah 5 orang(12,82%).Kesimpulan :umur yang tertinggi yang mengalami persalinan premature yaitupada umur >35 tahun sebesar 62,5%, paritas yang tertinggi yaitu pada paritas≥IV sebesar 66,67%, KPD sebesar 23,08% dan plasenta previa sebesar 12,82%.
Kata Kunci : Persalinan Premature, Umur, Paritas, KPD, PlasentaPrevia
Daftar Pustaka :18 literatur (2006-2015)
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri)
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar (Prawirohardjo
Sarwono, 2007). Persalinan preterm atau partus premature adalah persalinan yang
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau dengan
berat janin kurang dari 2500 gram. Persalinan preterm merupakan hal yang
berbahaya karena potensial meningkatnya kematian perinatal sebesar 65-75%,
umumnya berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir rendah dapat
disebabkan oleh kelainan preterm dan pertumbuhan janin yang terhambat
(Nugroho, 2010).
Salah satu indikator untuk smenentukan derajat kesehatan suatu bangsa
adalah tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. Angka kematian bayi ialah
banyaknya kematian bayi berumur dibawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup
dalam satu tahun. Berdasarkan survey demografi dan kependudukan Indonesia
pada tahun 2014, didapati sebanyak 35 kasus kematian per 1000 kelahiran. Saat
ini kematian bayi di Indonesia masih tertinggi diantara Negara-negara ASEAN,
karena di Singapura hanya 3 per 1000, Brunai Darusalam 8 per 1000, Malaysia 10
per 1000, dan Vietnam 18 per 1000. (Depkes RI, 2014).
Menurut Millenium Development Goals (MDGs), tahun 2015 Indonesia
harus mampu menurunkan angka kematian bayi hingga 23 per 1000 kelahiran
hidup. Penyebab kematian bayi baru lahir (neonatus) yang terbanyak adalah
kegawatdaruratan dan penyulit pada masa neonatus. Premature juga masih
merupakan penyebab kesakitan dan kematian pada masa bayi baru lahir (MDGs
Indonesia, 2015).
Prevalensi premature menurut WHO 2010 diperkirakan 15% dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3-3,8% dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosial ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan
90% kejadian premature didapatkan di Negara berkembang dan angka
kematiannya 35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir
lebih dari 2500 gram (Kartikasari, 2010).
Ada beberapa faktor risiko yang mempengaruhi premature ditinjau faktor
ibu, kehamilan dan faktor janin. Faktor ibu meliputi gizi saat hamil kurang, umur
ibu (<20 tahun dan >35 tahun), jarak kehamilan terlalu dekat, dan solusio
plasenta. Faktor kehamilan seperti hidramnion dan kehamilan ganda. Faktor janin
yang mempengaruhi premature antara lain paritas, status ekonomi, pendidikan dan
pekerjaan ibu (Nugroho, 2010).
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daerah dengan
daerah lain, yaitu berkisar antara 9-30%. Premature dapat diketahui berdasarkan
estimasy dari survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI). Secara nasional
berdasarkan analisa lanjut SDKI tahun 2012, angka bayi lahir premature sekitar
7,3 %. Angka ini lebih besar dari target MDGs tahun 2015 yang ditetapkan yakni
7% (Ratih Indah Kartikasari, 2010). Di Sulawesi Tenggara Angka kematian bayi
tahun 2012 sebesar 52,66/1000 kelahiran hidup dimana 20,35% kematian
disebabkan oleh kelahiran prematur (Dinkes Sultra, 2012). Berdasarkan data yang
diambil dari Dinas Kesehatan Kabupaten Muna untuk tahun 2013 terdapat 19
kelahiran prematur dari 5899 persalinan, tahun 2014 sebanyak 15 dari 5647
persalinan, dan untuk tahun 2015 terdapat 24 kelahiran prematur dari 4245
persalinan (Dinkes Kabupaten Muna, 2015).
Berdasarkan Medical Record di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
Muna angka kelahiran prematur cenderung meningkat dalam beberapa tahun
terakhir. Tahun 2008 sebanyak 13 kasus dari 297 persalinan, tahun 2009 sebanyak
8 kasus dari 224 persalinan, tahun 2010 sebanyak 17 kasus dari 177 persalinan,
tahun 2011 sebanyak 12 kasus dari 176 persalinan sedangkan pada tahun 2012
yaitu 16 kasus dari 168 persalinan, pada tahun 2013 sebanyak 10 kasus dari 165
persalinan, pada tahun 2014 sebanyak 15 kasus dari 166 persalinan, dan pada
tahun 2015 sebanyak 24 kasus dari 155 persalinan.
Penelitian ini akan memberikan informasi tentang gambaran faktor - faktor
penyebab persalinan prematur di RSUD Kabupaten Muna. Hasil penelitian ini
juga dapat digunakan oleh pemegang kebijakan untuk mengambil suatu kebijakan
yang terkait dengan pencegahan persalinan prematur.
Berdasarkan latar belakang maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang “Gambaran faktor-faktor penyebab persalinan premature di
RSUD Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai dengan 2015”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah gambaran faktor-faktor penyebab persalinan premature di
RSUD Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai dengan 2015” ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui faktor penyebab persalinan premature di RSUD Kabupaten Muna
Tahun 2014 sampai dengan 2015.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui faktor penyebab persalinan premature berdasarkan umur di
RSUD Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai dengan 2015.
b. Mengetahui faktor penyebab persalinan premature berdasarkan paritas di
RSUD Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai dengan 2015.
c. Mengetahui faktor penyebab persalinan premature berdasarkan ketuban
pecah dini di RSUD Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai dengan 2015.
d. Mengetahui faktor penyebab persalinan premature berdasarkan plasenta
previa di RSUD Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai dengan 2015.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu sumber informasi dalam
memperkaya wawasan ilmu pengetahuan dan bahan kepustakaan sekaligus
dapat dijadikan acuan untuk penelitian yang berhubungan dengan faktor-faktor
penyebab persalian premature berdasarkan umur, paritas, ketuban pecah dini
dan plasenta previa di RSUD Kabupaten Muna Tahun 2014 sampai 2015.
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber
informasi penentu kebijakan baik Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan,
dalam menyusun perencanaan yang terkait dengan permasalahan faktor- faktor
penyebab persalian premature berdasarkan umur di RSUD Kabupaten Muna
Tahun 2014 sampai dengan 2015.
a. Manfaat bagi Akademik
Sebagai tambahan literatur dan referensi bagi mahasiswa kebidanan dalam
rangka peningkatan pengetahuan khususnya dengan faktor-faktor penyebab
persalian premature berdasarkan umur di RSUD Kabupaten Muna Tahun
2014 sampai dengan 2015.
b. Manfaat bagi Bidan
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi bagi pembaca
untuk menambah pengetahuan dan berguna untuk penelitian lain sebagai
dasar atau pembanding untuk penelitian lain sebagai dasar atau pembanding
untuk penelitian tahap berikutnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Tinjauan Persalinan Premature
a. Pengertian
Persalinan preterm atau partus premature adalah persalinan yang
terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antara 20-37 minggu) atau
dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Persalinan preterm merupakan
hal yang berbahaya karena potensial meningkatnya kematian perinatal
sebesar 65-75%, umumnya berkaitan dengan berat lahir rendah. Berat lahir
rendah dapat disebabkan oleh kelainan preterm dan pertumbuhan janin yang
terhambat. Keduanya sebaiknya dicegah karena dampaknya yang negative,
tidak hanya kematian perinatal tetapi juga morbiditas, potensi generasi akan
datang, kelainan mental dan beban ekonomi bagi keluarga, bangsa secara
keseluruhan (Nugroho, 2010).
Angka kematian perinatal dikalangan bayi berat badan sangat rendah
telah menurun secara dramatis dalam 10 tahun terakhir. Dikalangan bayi
yang hidup, banyak yang menderita morbiditas jangka pendek atau jangka
panjang. Dewasa ini, kehamilan 25 minggu kelihatannya merupakan titik
kritis yang pada atau setelahnya sejumlah besar bayi dapat diharapkan akan
hidup dengan perawatan intensif (Rayburn, 2010).
Persalinan premature merupakan persalinan dengan BB bayi kurang
dari 2500 gram. Ada 2 macam premature yaitu bayi KB yaitu dengan umur
kehamilan 37 minggu dan bayi kecil masa kehamilan (KMK) yaitu bayi
dilahirkan kurang dari percentile ke 10 kurva pertumbuhan janin.
Berdasarkan penanganan dan harapan hidup, bayi premature dibedakan
dalam BBLR: 1500-2499 gram, BBLSR: <1500 gram, BBLER: <1000 gram
(Fauziah, 2013).
Kelahiran dalam 2 minggu dari tanggal melahirkan yang
diperkirakan, diinginkan oleh baik wanita hamil dan professional kesehatan.
Persalinan premature merujuk pada persalinan yang terjadi setelah janin
telah mencapai periode viabilitas (sedikitnya 20 minggu gestasi tetapi
sebelum selesai minggu ke-37). Menunggu kehamilan sampai term mungkin
dikontraindikasikan bila risiko bagi klien atau janin lebih berat dari pada
risiko melahirkan bayi premature (Doenges, 2010).
Partus premature merupakan sebab kematian neonatal yang
terpenting (± 50%). Selain kematian bayi, premature menyebabkan
morbiditas bayi yang tidak sedikit dan kelainan mental, yang dapat
mempunyai akibat dikemudian hari. Partus premature ialah berakhirnya
suatu kehamilan dengan umur kehamilan 28-37 minggu atau bayi dengan
berat badan lahir antara 1.000-2.499 gram. Premature murni ialah bayi yang
lahir dengan masa kehamilan <37 minggu dengan berat badan lahir yang
sesuai (masa kehamilan dihitung mulai dari HPHT dengan syarat haid
teratur) (Tesno, 2006).
b. Kriteria Diagnosis
1) Usia kehamilan antara 20 dan 37 minggu lengkap atau antara 140 dan
259 hari.
2) Kontraksi uterus teratur, pastikan dengan pemeriksaan inspekulo adanya
pembukaan dan servisitis.
3) Pemeriksaan dalam menunjukan bahwa serviks telah mendatar 50-80%
atau sedikitnya 2 cm.
4) Selaput ketuban seringkali telah pecah.
5) Merasakan seperti gejala rasa kaku diperut menyerupai kaku menstruasi,
rasa tekanan intrapelvik dan nyeri bagian belakang.
6) Mengeluarkan lendir pervaginam, mungkin bercampur darah (Nugroho,
2010).
c. Tanda dan Gejala
1) BB < 2500 gram.
2) PB < 45 cm, LK < 33 cm, LD < 30 cm.
3) Kepala bayi lebih besar dari badan, rambut kepala tipis dan halus,
elastisitas daun telinga.
4) Dada: dinding thorax elastis, puting susu belum terbentuk.
5) Abdomen : distensi abdomen, kulit perut tipis, pembuluh darah kelihatan.
6) Kulit : tipis, transparan dan pembuluh darah kelihatan.
7) Jaringan lemak subkutan sedikit, lanugo banyak.
8) Genitalia : laki-laki skrotum kecil, testis tidak teraba perempuan labia
mayora hampir tidak ada dan klitoris menonjol.
9) Ekstremitas : kadang oedema, garis telapak kaki sedikit.
10) Motorik : pergerakan masih lemah (Fauziah, 2013).
d. Etiologi
Tidak semua penyebab partus prematurus diketahui hanya kira-kira
40% etiologinya dapat ditemukan. Ada beberapa kondisi medik yang
mendorong untuk dilakukan tindakan sehingga terjadi partus prematurus
(Tesno, 2006).
e. Patofisiologi
Persalinan preterm dapat diperkirakan dengan mencari faktor risiko
mayor atau minor. Faktor risiko minor ialah penyakit yang disertai
demam, perdarahan pervaginam pada kehamilan lebih dari 12 minggu,
riwayat pielonefritis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat
abortus pada trimester II dan riwayat abortus pada trimester I lebih
Persalinan preterm dapat diperkirakan dengan mencari faktor risiko mayor
atau minor. Faktor risiko minor ialah penyakit yang disertai demam,
perdarahan pervaginam pada dari 2 kali.
Faktor risiko mayor ialah kehamilan multipel, hidramnion, anomali
uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu, serviks
mendatar / memendek kurang dari 1 cm pada kehamilan 32 minggu,
riwayat abortus pada trimester II lebih dari 1 kali, riwayat persalinan
preterm sebelumya, operasi abdominal pada kehamilan preterm, riwayat
operasi konisasi dan iritabilitas uterus (Nugroho, 2010).
b. Pelayanan kesehatan rawat inap yakni kebidanan dan kandungan,
perawatan bayi/ perinatologi dan perawatan umum.
c. Pelayanan medik yakni fisioterapi, rontgen, apotik, laboratorium klinik
dan instalasi gizi.
5. Organisasi dan Manajemen
Sesuai Peraturan Daerah Nomor 34 Tahun 2008 Rumah Sakit Umum
Daerah Kabupaten Muna di pimpin oleh Direktur dan menduduki Jabatan
Struktural eselon III/a yang membawahi empat eselon III/b yaitu Bagian Tata
Usaha, Bidang Keperawatan, Bidang Pelayanan, Bidang Keuangan dan
Program adalah sebagai berikut :
a. Bagian Tata Usaha terdiri dari :
1) Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian
2) Sub Bagian Umum dan Perlengkapan
3) Sub Bagian Rekam Medis dan Pelaporan
b. Bidang Keperawatan terdiri atas :
1) Seksi etika dan Mutu Pelayanan keperawatan
2) Seksi Pendidikan dan Pelatihan
c. Bidang Pelayanan terdiri atas :
1) Seksi Pelayanan Medis dan Penunjang Medis
2) Seksi Pengendalian Pasien
d. Seksi Keuangan dan Program terdiri atas :
1) Seksi Anggaran dan Program
2) Seksi Perbendaharaan dan Verifikasi
Masing-masing Sub Bagian dan Seksi menduduki Jabatan Struktural
Eselon IV/b. Selain Jabatan Direktur RSUD juga terdapat jabatan fungsional
yakni Instalansi yang dibawahi langsung oleh Direktur yakni :
a. Instalansi Rawat Jalan
b. Instalansi Rawat Inap
c. Instalansi Gawat Darurat (UGD)
d. Instalansi Laboratorium
e. Instalansi Bedah
f. Instalansi Radiologi
g. Instalansi Farmasi
h. Instalansi Gizi dan IPSRS
6. Tugas Pokok dan Fungsi Rumah sakit
Tugas pokok dan fungsi RSUD Kabupten Muna mengacu pada Perda
No. 34 tahun 2008 Tentang Penjabaran, Fungsi dan Tata kerja Rumah Sakit
Umum Daerah adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna
dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan, pemulihan yang
dilaksanakan secara serasi terpadu dengan upaya peningkatan serta
pencegahan dan melaksanakan upaya rujukan.
Visi :
a. RSUD Kabupaten Muna menjadi Pusat Rujukan Pelayanan Kesehatan di
Kabupaten Muna Tahun 2016.
b. RSUD Kabupaten Muna Menjadi Rumah Sakit Kabupaten Terbaik di
Sulawesi Tenggara Tahun 2016.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas
RSUD mempunyai fungsi yakni :
1) Menyelenggarakan Pelayanan Medik.
2) Menyelenggarakan Pelayanan Penunjang Medik.
3) Menyelenggarakan Pelayanan dan Asuhan Keperawatan.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Rujukan.
5) Menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan.
6) Menyelenggarakan Penelitian dan Pengembangan dan
7) Menyelenggarakan Administrasi Umum dan Keuangan.
7. Fasilitas Tenaga
Tabel 3. Keadaan Tenaga RSUD Kabupaten Muna Per Desember 2015
No. Nama Jumlah Kontrak Sukarela KET
I Medis PNS MelanjutkanPendidikan
1. Dokter Ahli Kandungan 2 12. Dokter Ahli Dalam 13. Dokter Ahli Bedah 0
4. Dokter Ahli Saraf 15. Dokter Ahli Kesehatan Jiwa 16. Dokter Ahli Mata 17. Dokter Ahli THT 18. Dokter Ahli Anak 29. Dokter Ahli Anastesi 110. Dokter Ahli Radiologi 1
11. Dokter Spesialis PatalogiKlinik
1
12. Dokter Gigi 3
13. Dokter Umum 8 2Jumlah 23 2 1
II Paramedis Keperawatan1. S.2 Keperawatan 22. S.1 Keperawatan 17 22
3. D.III Keperawatan 60 1 98
4. D.I Keperawatan 1
5. SLTA Keperawatan 5 2
6. D.III Perwat Gigi 2
7. D.III Perawat 1
8. D.IV Kebidanan 6 102
9. D.III Kebidanan 19
10. D.I Kebidanan 1
Jumlah 114 1 224
III Paramedis Non Perawat
1. S.I Apoteker 1 6
2. S.I Farmasi Apoteker 3
3. S.1 Farmasi 2 1 3
4. D.III Farmasi 2 15. Asisten Apoteker/Farmasi 2
6. S.2 Ke sehatan Masyarakat 1
7. S.1 Kesehatan Masyarakat/SKM
19 6
8. D. III Kesling 1
9. D.I Kesling 110. S.I Gizi 2 4
11. D.IV Gizi 1
12. D.III Gizi 2 1
13. D.I Gizi 0
14. S.I Analisis Laboratorium 0
15. D.IV Laboratorium 4
16. D.III Liumaborator 3 1
17. D.I LaboratoriumKesehatan
1 1
18. SMAK/ AnalisLaboratorium
1
19. D.I Tranfusi Darah 1
20. D.I Analis Kimia 2 4
21. D.III Tehnikel Gigi 0 12
22. D.III Rontgen 1 1 1 1
23 D.III Fisiotherapi 1
24 D.III Elektromedik 0
25 D.III Rekam Medic 2Jumlah 49 2 2 38
IV Tenaga Non Medis/Administrasi1. S.I Sarjana Non Kesehatan 3 52. D.III Adminkes 1 13. D.I Adminkes 04. SI Komputer 1
5. D.III Sarmud Lainnya(Komputer)
1
6. D.I Lainnya (Komputer) 27. Pekarya Kesehatan 3
8. SLTA 15 1 4 18
9. SLTP 2 3 7
10. SD 0 3 3
Jumlah 28 1
Jumlah Tenaga 214 6 12 297
Total Jumlah 220 309
B. Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Kabupaten Muna selama kurun
waktu 3 hari. Data diperoleh dari medical record RSUD selama tahun 2014 s.d
2015 dengan jumlah persalinan sebanyak 321 persalinan. Adapun hasil analisis
dari data penelitian selanjutnya disajikan dalam bentuk analisis univariabel berikut
ini.
Analisis univariabel ini bertujuan untuk melihat karakteristik variabel
secara satu persatu yang ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.
1. Jumlah Kelahiran
Distribusi frekuensi persalinan di RSUD Kabupaten Muna tahun 2014 s.d
2015, dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4. Distribusi karakteristik responden berdasarkan persalinan
Kelahiran Frekuensi (n) Persentasi (%)
Prematur 39 12,15
Bukan premature 282 87,85Jumlah 321 100
Sumber : Data Sekunder, 2014 s.d 2015.
Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 321 jumlah kelahiran di RSUD
Kabupaten Muna tahun 2014 s.d 2015, kejadian kelahiran premature sebesar
39 kelahiran (12,15%) dan kelahiran bukan premature sebesar 282 orang
(85,56 %).
2. Umur
Distribusi frekuensi persalinan premature di RSUD Kabupaten Muna tahun
2014 s.d 2015 ditinjau dari segi umur, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 5. Distribusi karakteristik responden berdasarkan umur
Umur Ibu Frekuensi (f) Persentasi (%)Faktor risiko (<20 atau > 35 tahun 16 41,03Bukan faktor risiko (20-35 tahun) 23 58,97
Jumlah 39 100Sumber : Data Sekunder, 2014 s.d 2015.
Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 39 ibu yang melahirkan bayi
premature, umur yang memiliki faktor risiko terhadap kejadian persalinan
premature yaitu umur <20 dan >35 tahun dengan jumlah 16 orang (41,03 %)
dan umur bukan faktor risiko yaitu umur 20-35 tahun dengan jumlah 23 orang
(58,97%).
3. Paritas
Distribusi frekuensi persalinan premature di RSUD Kabupaten Muna tahun
2014 s.d 2015 ditinjau dari segi paritas, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 6. Distribusi karakteristik responden berdasarkan paritas
Paritas Frekuensi (f) Persentasi (%)Faktor risiko (I dan ≥IV) 9 23,08
Bukan faktor risiko (II-III) 30 76,92Jumlah 39 100
Sumber : Data Sekunder, 2014 s.d 2015.
Tabel 6 menunjukkan bahwa dari 39 ibu yang melahirkan bayi
premature, paritas yang memiliki faktor risiko terhadap kejadian persalinan
premature yaitu paritas I dan ≥ IV dengan jumlah 9 orang (23,08%) dan
paritas bukan faktor risiko yaitu paritas II dan III dengan jumlah 30 orang
(76,92%).
4. KPD
Distribusi frekuensi persalinan premature di RSUD Kabupaten Muna tahun
2014 s.d 2015 ditinjau dari segi KPD, dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :
Tabel 7. Distribusi karakteristik responden berdasarkan KetubanPecah Dini (KPD)
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MUNATAHUN 2014 s.d 2015
No. NamaIbu
Umur ( tahun ) Paritas KPD Plasenta PreviaFaktorRisiko
BukanFaktorRisiko
FaktorRisiko
BukanFaktorRisiko
FaktorRisiko
BukanFaktorRisiko
FaktorRisiko
BukanFaktorRisiko
< 20 dan> 35
20 - 35 1 dan ≥IV
II danIII
Hasildiagnosadokter /ataubidan
Hasildiagnosadokter /bidan
Hasildiagnosadokter /bidan
Hasildiagnosadokter /bidan
1. Ny. M √2. Ny. E √3. Ny. U √4. Ny. S √5. Ny. N √6. Ny. S √7. Ny. K √8. Ny. H √9. Ny. D √10 Ny. R √11. Ny. L √12. Ny. D √13. Ny. T √14. Ny. P √15. Ny. K √16. Ny. S √17. Ny. H √18. Ny. H √19. Ny. H √20. Ny. E √21. Ny. R √22. Ny. F √23. Ny. L √24. Ny. D √25. Ny. J √26. Ny. C √27. Ny. S √
28. Ny. K √29. Ny. A √30. Ny. Z √31. Ny. F √32. Ny. K √33. Ny. G √34. Ny. I √35. Ny. W √36. Ny. B √37. Ny. N √38. Ny. M √39. Ny. F √Jumlah 16 9 9 5
Mengetahui,Kepala Ruangan Delima
SITTI NURAZIZAH, Am. Keb
45
DAFTAR PUSTAKA
BKKBN. (2014). Profil Kesehatan Indonesia.
Depkes RI. (2010). Sistem Kesehatan Nasional, Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Muna. (2015). Profil Kesehtan Kabupaten Muna.
Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara. (2009). Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara.
Doenges Marilynn E. (2010). Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta : EGC.