Top Banner
1 KRONIK EDISI 75/TH.XIII 13 Maret 2015 75 th.XIII/13 Maret 2015 Dalam bahasa Latin terdapat kata simulacra yang jika diterjemahkan secara harafiah bermakna keseolah- olahan/kemirip-miripan. Akhir-akhir ini simulacra menjadi sebuah fenomena. Banyak orang merajut popularitas, namun tidak ditopang dengan kejujuran. Bohong dijadikan alat untuk mendapat gelar, jabatan, pangkat maupun kekayaan. Maka boleh dikata apa yang mereka dapat itu tak lebih dari sebuah ‘ simulacra’ . Dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi pun tak luput dari fenomena ini. Tahun 2008, Thomas Barlett, seorang jurnalis Amerika Serikat getol mewartakan wabah plagiarisme yang menulari kaum akademisi AS. Ia merilis berita bahwa Profesor Twitchell menjiplak sebagian artikel di Harvard Business Review untuk mengisi paragraf penting di buku Living It Up karangannya. Dalam berita tersebut Twitchell tidak sendirian. Tidak sedikit profesor di AS yang kasus penjiplakannya terkuak. Bahkan ada rektor yang ditengarai kuat tersandung dalam plagiarisme ketika ia dulu menyusun disertasinya. Selain itu terkuak pula kasus-kasus yang melibatkan ketua jurusan, juga dengan jabatan profesor, yang terbukti membimbing penulisan karya mahasiswa yang sarat penjiplakan. Tak perlu jauh-jauh, beberapa dosen baik itu di universitas negeri terkemuka maupun di perguruan tinggi swasta di tanah air pun tersandung kasus ini. Skripsi Bebas dari Plagiarisme Berusaha untuk tidak terjerat dalam kasus plagiarisme, Perpustakaan Unika Soegijaprana mengadopsi sebuah sistem bebas plagiarisme. “Kita akan menggunakan sebuah Web Tool/ software untuk mendeteksi tindakan plagiarisme suatu karya dengan cara mencocokkan suatu teks dengan informasi yang terdapat di internet atau web repositories. Apabila ditemukan kecocokan kata dari suatu teks dengan sumber di internet maka software akan memberi warna pada kata-kata yang sama, alamat sumber di internet, dan prosentase tingkat kecocokan kata,” jelas Rikarda Ratih, Kepala UPT Perpustakaan, yang diwawancarai via surat elektronik. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa selama mengerjakan skripsi mahasiswa dapat mengecek apakah yang ditulisnya bebas plagiarisme. Untuk bisa melakukan pengecekan karya ilmiah tersebut mahasiswa harus mendaftar ke perpustakaan dengan petugas Multimedia di lantai 3, syaratnya membawa fotokopi KRS dan bukti pembayaran skripsi, untuk memperoleh login dan password. ” Bagi mahasiswa yang sudah memiliki login password, bisa mengupload karya ilmiah mereka di kelas milik dosen pembimbing masing-masing. Hasil deteksi karya ilmiah akan diakses, dianalisa dan diputuskan oleh dosen pembimbing,” imbuhnya. Dalam hal ini mahasiswa diajak untuk proaktif menggunakan fasilitas yang disediakan Perpustakaan ini. Sebab jika nanti skripsinya sudah dipublikasikan dan terbukti melakukan plagiarisme, konsekuensi yang didapat tidak ringan. Menurut Peraturan
8

Kronik edisi 75

Jul 22, 2016

Download

Documents

Kronik Unika

KRONIK Koran Kampus Universitas Katolik Soegijapranata edisi 75 tahun XIII 2015
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kronik edisi 75

1KRONIK EDISI 75/TH.XIII 13 Maret 2015

75th.XIII/13 Maret

2015

Dalam bahasa Latin terdapat kata simulacra yang jika diterjemahkan secara harafiah bermakna keseolah-olahan/kemirip-miripan. Akhir-akhir ini simulacra menjadi sebuah fenomena. Banyak orang merajut popularitas, namun tidak ditopang dengan kejujuran. Bohong dijadikan alat untuk mendapat gelar, jabatan, pangkat maupun kekayaan. Maka boleh dikata apa yang mereka dapat itu tak lebih dari sebuah ‘simulacra’.

Dunia pendidikan khususnya perguruan tinggi pun tak luput dari fenomena ini. Tahun 2008, Thomas Barlett, seorang jurnalis Amerika Serikat getol mewartakan wabah plagiarisme yang menulari kaum akademisi AS. Ia merilis berita bahwa Profesor Twitchell menjiplak sebagian artikel di Harvard Business Review untuk mengisi paragraf penting di buku Living It Up karangannya.

Dalam berita tersebut Twitchell tidak sendirian. Tidak sedikit profesor di AS yang kasus penjiplakannya terkuak. Bahkan ada rektor yang ditengarai kuat tersandung dalam plagiarisme

ketika ia dulu menyusun disertasinya. Selain itu terkuak pula kasus-kasus yang melibatkan ketua jurusan, juga dengan jabatan profesor, yang terbukti membimbing penulisan karya mahasiswa yang sarat penjiplakan.

Tak perlu jauh-jauh, beberapa dosen baik itu di universitas negeri terkemuka maupun di perguruan tinggi swasta di tanah air pun tersandung kasus ini.

Skripsi Bebas dari Plagiarisme

Berusaha untuk tidak terjerat dalam kasus plagiarisme, Perpustakaan Unika Soegijaprana mengadopsi sebuah sistem bebas plagiarisme. “Kita akan menggunakan sebuah Web Tool/software untuk mendeteksi tindakan plagiarisme suatu karya dengan cara mencocokkan suatu teks dengan informasi yang terdapat di internet atau web repositories. Apabila ditemukan kecocokan kata dari suatu teks dengan sumber di internet maka software akan memberi warna pada kata-kata yang sama, alamat sumber di internet, dan prosentase tingkat kecocokan kata,” jelas Rikarda Ratih, Kepala UPT

Perpustakaan, yang diwawancarai via surat elektronik.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa selama mengerjakan skripsi mahasiswa dapat mengecek apakah yang ditulisnya bebas plagiarisme. Untuk bisa melakukan pengecekan karya ilmiah tersebut mahasiswa harus mendaftar ke perpustakaan dengan petugas Multimedia di lantai 3, syaratnya membawa fotokopi KRS dan bukti pembayaran skripsi, untuk memperoleh login dan password. ”

Bagi mahasiswa yang sudah memiliki login password, bisa mengupload karya ilmiah mereka di kelas milik dosen pembimbing masing-masing. Hasil deteksi karya ilmiah akan diakses, dianalisa dan diputuskan oleh dosen pembimbing,” imbuhnya.

Dalam hal ini mahasiswa diajak untuk proaktif menggunakan fasilitas yang disediakan Perpustakaan ini. Sebab jika nanti skripsinya sudah dipublikasikan dan terbukti melakukan plagiarisme, konsekuensi yang didapat tidak ringan. Menurut Peraturan

Page 2: Kronik edisi 75

2 KRONIK EDISI 75/TH.XIII13 Maret 2015

Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) sanksi yang didapat bisa berupa teguran atau peringatan tertulis, hingga bahkan pemberhentian dengan tidak hormat dari status sebagai mahasiswa, ataupun pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

Mahasiswa Sambut Positif

Ketika dikonfirmasi kepada mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi, ternyata mereka sudah mendengar kabar mengenai hal ini. Pada umumnya mereka menyambut positif. “Kalo aku sih setuju. Soalnya jujur aja aku udah ngerasain kalau bikin penelitian itu ga gampang, butuh perjuangan. Jadi ada baiknya kita menghargai jerih payah orang yang sudah membuat penelitian gitu,” tutur Cetrika Permata.

Namun ada pula mahasiswa yang sedikit khawatir karena belum begitu jelas bagaimana sistemnya,”Aku sih belum tahu bener akan seperti apa, tapi takutnya apa dikit dikira plagiat,” kata Indira Nurida. “Tetapi bagus kok kalau misal ada hal seperti itu. Bisa buat melatih kejujuran juga. Kita juga belajar

Sebagai sebuah organisasi, Unika Soegijapranata tentunya mempunyai budaya organisasi. Budaya organisasi tersebut termanifestasi dalam bentuk-bentuk yang dapat indera (misalnya: logo, himne, mars, seragam, dsb) maupun yang tidak (misalnya: keyakinan, persepsi, semangat, dsb). Setiap orang yang akan bergabung ke dalam organisasi selalu diajak untuk memasuki tahap inisiasi dan orientasi guna mengenal unsur-unsur budaya organisasi tersebut sehingga dapat “matching” dengan organisasi.

“Sepanjang tahun 2014 hingga awal 2015 yang lalu, Unika melakukan seleksi dan rekrutmen pegawai baru. Bukan hanya dosen, Unika juga memiliki tenaga kependidikan baru. Kepada pegawai baru ini, LPSDM mengadakan acara career formation (CF) guna mengenalkan budaya

organisasi serta hal-hal lain yang perlu mereka pahami,” tutur Val. Suroto selaku Kepala LPSDM.

Adapun acara CF tahun ini telah dilaksanakan pada tanggal 12-13 Februari 2015 yang lalu. Kegiatan yang diselenggarakan LPSDM (Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia) ini bertempat di Wisma Yayasan Purba Danarta, Jl. Veteran No. 7, Semarang.

“Namun CF kali ini bukan hanya untuk pegawai baru saja. Ada beberapa pegawai lama yang belum pernah mengikuti, serta ada pula yang belum lulus CF tahun kemarin. Karena CF adalah sebuah keharusan, mereka diikutkan pada CF tahun ini,” imbuhnya.

Selain itu, beliau juga menuturkan tujuan diadakannya CF ini adalah mengajak setiap anggota organisasi,

menghargai karya orang dengan mencantumkan nama orang tersebut ,” imbuh mahasiswi Fakultas Psikologi yang juga sedang mengerjakan skripsi ini.

Namun demikian, perlu difahami pula bahwa software ini bukanlah pelacak plagiarisme yang dapat menunjukkan secara langsung bahwa suatu naskah mengandung plagiarisme atau tidak. Software ini merupakan pelacak kesamaan atau kemiripan suatu naskah dengan naskah-naskah lainnya yang berada di dunia maya. Jika terdapat persamaan, persamaannya dapat dilihat, dengan naskah apa, seberapa banyak naskah yang sama, dan terdapat pada situs-situs apa saja.

Adanya persamaan tersebut tidak berarti penulis naskah tersebut melakukan plagiarisme. Untuk melihat ada tidaknya plagiarisme, kemiripan tersebut perlu dianalisis lebih dalam. Setelah menganalisis itulah seorang dosen/instruktur bisa menilai apakah naskah tersebut mengandung unsur pagiarisme atau tidak. (teo)

Page 3: Kronik edisi 75

3KRONIK EDISI 75/TH.XIII 13 Maret 2015

FBS atau Fakultas Bahasa dan Seni, yang juga kerap kali disebut dengan FLA (Faculty of Language and Art) Unika Soegijapranata akan mengirimkan mahasiswanya ke World Model United Nations 2015 ini di Seoul, Korea Selatan. Rencananya Fakultas ini akan mengirimkan 5 mahasiswanya, yaitu Yeremia Christiantus Sihombing (FBS, 2014) Tiffany Yunita (FBS, 2013) Yoshua Adhiweko (FBS, 2014) Devy Putri Pratama (FBS, 2012) Gabriela Kristiani Sudianto (FBS, 2014).

Perjuangan awal para mahasiswa ini dimulai dari bulan Oktober 2014 lalu, para mahasiswa ini memulai mencari dana untuk keberangkatan mereka

secara periodik, untuk melakukan recharging dan on going formation sebagai anggota organisasi terutama yang berkaitan dengan nilai-nilai organisasi dan segala implikasinya agar budaya organisasi terus disegarkan.

Rektor Menantang untuk Menjadi Pemimpin

Yang menarik dalam CF kali ini adalah tantangan yang diberikan rektor. Secara khusus rektor menantang para tenaga kependidikan untuk menjadi pemimpin. Tantangan ini diberikan karena dalam proses rekrutmen terakhir yang dilakukan, para tenaga pendidikan minimal harus lulus strata 1. Maka tak heran apabila rektor menyebut ini sebagai “generasi baru” tenaga kependidikan Unika Soegijapranata.

dengan menjual berbagai macam snack, hambatan yang mereka lalui cukup banyak, tapi yang paling kritis adalah mengenai biaya.

“Seneng sih bisa ikut event internasional dan bergengsi seperti WMUN, selain nambah wawasan kita juga bisa belajar berdiplomasi dan kita bakal dapet pengetahuan yang berhubungan sama internasional affairs. Dan juga buat teman-teman mahasiswa lain, jangan malu-malu untuk stand up, sering-seringlah mencari event-event bergengsi seperti ini melalui internet, karena di internet kita akan banyak ngerti tentang event-event internasional yang berhubungan sama studi kita.”

Tutur Gabriela,salah satu mahasiswa yang akan berangkat ke WMUN 2015.

World Model United Nations sendiri (WMUN) adalah simulasi diplomatik PBB yang diselenggarakan oleh Harvard University. World MUN diadakan setiap tahun dan diadakan di kota yang berbeda atau selalu berpindah-pindah dari tahun ke tahun, untuk menampilkan keindahan dan keajaiban dunia kepada 2.000 peserta. Tahun 2015 ini WMUN yang ke-24 dan akan diselenggarakan di Seoul, Korea Selatan pada tanggal 16 Maret 2015 sampai 20 Maret 2015.(MBR)

Oleh karena itu, Prof. Budi banyak memberi tips-tips mengenai kepemimpinan kepada peserta yang berasal dari tenaga kependidikan. Beliau juga menekankan mengenai pentingnya sikap,”Seringkali promosi atau demosi jabatan bukan ditentukan oleh ‘penilaian’ Anda tentang diri Anda sendiri, melainkan oleh penilaian orang lain terhadap diri Anda,” ungkapnya.

Sedangkan kepada para dosen, pesan yang diberikan pengajar di Fakultas TP sekaligus PMLP ini dikutip dari pepatah berbahasa Inggris,”Students go to Oxbridge (university) not to be taught, but to learn.” Pepatah ini mau mengatakan bahwa para dosen baru pun dituntut untuk tidak berhenti belajar. (teo)

Page 4: Kronik edisi 75

4 KRONIK EDISI 75/TH.XIII13 Maret 2015

Lomba Cipta Karya merupakan lomba yang diadakan untuk mengembangkan kampus Unika Soegijapranata dari segi Promosi. Ada banyak ide yang dimunculkan ketika Lomba Cipta Karya diadakan di kampus ungu tersebut yakni dimulai dari sarung jok berwarna ungu hingga sistem manajemen sampah.

Predikat Unika Soegijapranata sebagai universita yang besar ternyata tidak menjamin dikenalnya Unika di kalangan masyarakat. Unika lebih dikenal di kalangan masyarakat daerah bagian utara, barat dan selatan sedangkan daerah timur masih belum mengenal nama Unika.

“Dari Mata Turun Ke Hati, Dari Sarung Jok Ungu Menuju UNIKA Duabelasribu”, begitulah ide yang muncul dari Ibu Diah Woro dan Yuliana S.W, sang penggagas ide tersebut untuk lebih mengenalkan nama Unika Soegijapranata di kalangan masyarakat daerah timur (Salatiga, Ampel, Boyolali, Kartasura, Solo, Ngawi dan sekitarnya).

Ide tersebut dapat diwujudkan dengan cara menjalin kerjasama dengan beberapa PO jurusan Semarang-Solo untuk pembuatan sarung jok ungu di bus dengan bergambarkan Unika Soegijapranata dan Company profilnya sebagai sarana promosi. Selain itu juga dapat dilakukan media promosi “UNIKA on Bus” yaitu menampilkan profil Unika dengan durasi 30 menit.

“Promotion with purple seat cover”, begitulah konsep tulisan yang diusung oleh sang penggagas ide, Bu Woro dan mbak Yuli ini. Dengan adanya tulisan tersebut harapannya Unika Soegijapranata Lebih dikenal di masyarakat luas dan sebagai sarana Promosi agar

mahasiswa Unika mencapai Dua belas ribu.

Selain itu, hal lain juga diusung oleh Bpk. Hartoyo. Beliau mengedepankan aspek kebersihan di lingkungan kampus Unika Soegijapranata. Beliau mengedepankan ide yang beliau sebut sebagai “Sistem Bank Sampah”

Ide Beliau tersebut berangkat dari kurang kreatifnya sistem manajemen sampah di lingkungan kampus. Sampah biasanya ketika dibuang di tempat sampah maka tujuan akhirnya adalah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tetapi kemudian beliau berpikir tentang bagaimana sampah harus dimanfaatkan agar bernilai ekonomis baik untuk kampus maupun segenap mahasiswa sendiri.

Pria yang bernama lengkap Bpk Hartoyo Sulistyo Putro ini mengusung konsep adanya “Bank Sampah”. Konsep ini merupakan sistem manajemen sampah yang dimulai dari Pemilahan sampah hingga proses distribusi menuju ke pengepul.

“Ada beberapa tahap Sistem Bank Sampah yakni dimulai dari Pemilahan sampah rumah tangga kemudian sampah disetor ke bank kemudian dilakukan penimbangan. Setelah itu dilakukan pencatatan dan di akhir sistem manajemen ini, dilakukan pengangkutan ke beberapa pengepul”, tutur beliau yang sehari hari aktif di bagian Penerbitan dan Desain Unika Soegijapranata ini.

“Selain bermanfaat sebagai nilai ekonomis bagi segenap civitas academika, bank sampah juga secara langsung akan membuat Unika Soegijapranata menjadi Pioner dalam aspek mengelola lingkungan” tutur beliau ketika ditanya tentang manfaat bagi Unika Soegijapranata. (Boli)

Page 5: Kronik edisi 75

5KRONIK EDISI 75/TH.XIII 13 Maret 2015

osen yang bernama lengkap Algooth Putranto ini merupakan dosen yang mulai aktif satu tahun ini di Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK) pada Program Studi Ilmu Komunikasi. Motonya, “Fortuna Favet Fortubis” yang artinya nasib baik akan

berpihak bagi individu yang siap. Karena itulah yang membuatnya berkeinginan membuat Ilmu Komuniaksi Unika menjadi prodi yang paling keren di Jawa Tengah. Pria kelahiran 29 November ini memilih Unika menjadi tempat pengabdiannya dikarenakan Unika merupakan Universitas yang keren. Hal ini dia ungkapkan pada saat masa 1998 dimana Unika Soegijapranata yang meminta mahasiswanya untuk ikut serta dalam demo memperjuangkan reformasi. Sebelum mengajar di Unika, dia bekerja sebagai wartawan. Baginya pendapatan bukanlah tujuan utama. Sehingga mengajar bukanlah mengejar pendapatan tetapi kebahagiaan. Baginya, merupakan suatu kebahagiaan yang tak ternilai jika mahasiswa yang ikut di dalam kelasnya juga berbahagia.

Saat ini sedang dilakukan pembangunan CCPA di gedung Yustinus Unika Soegijapranata Semarang. CCPA (the Certification Centre of Professional Accountant) adalah lembaga sertifikasi untuk lulusan S1 Akuntansi, dan terbuka untuk umum baik lulusan Unika atau lulusan Universitas lain. Pendirian CCPA ini bertujuan untuk menyelengarakan sertifikasi lulusan S1 akuntansi yang dimana sekarang ini untuk terjun kedunia kerja menjadi nilai tambah tersendiri dengan adanya gelar keprofesian Akuntan. Selain itu dengan adanya CCPA di Unika membuat orang – oarng yang hendak mengambil gelar profesi Akuntan tidak perlu jauh – jauh ke Jakarta cukup ke Unika saja.

Pembangunannya sendiri masih belum sempurna secara keseluruhan, karena baru yang selesai adalah ruang lab komputer dan officer saja sedangkan untuk ruang perkuliahanya masih pada tahap perencanaan. Grand Opening untuk CCPA direncanakan pada tanggal 1 Mei 2015.

CCPA ini direncanakan akan memberikan beberapa gelar profesi Akuntan untuk lulusan S1 Akuntansi dan gelar – gelar tersebut sudah bekerjasam dengan lembaga yang mengeluarkan sertifikasi keprofesian Akuntan. Gelar tersebut terdiri dari Akuntan Publik (CPA) bekerjasama dengan IAPI (Institusi Akuntan Publik Indonesia), Akuntan Manajemen (CPMA) bekerjasama dengan IAMI (Institusi Akuntan Manajemen Indonesia), Profesi Penilaian / Appraisal (MAPPI Cert) dan pelatihan Software (SAP) bekerjasama dengan Edugate dan Monsoon Academy.

Dengan adanya CCPA di Unika akan menjadi nilai tambah sendiri untuk Fakultas FEB terutama Prodi Akuntasi dan Unika, dari segi Prodi Akuntasinya adalah sebagai salah satu lembaga yang menjadi daya tarik tersendiri ketika akan mempromosikan mengenai Program Studi Akuntansi Unika. Sedangkan nilai tambah untuk Unika adalah masyarakat luas akan lebih mengenai kampus Unika ungkap Freddy Koeswoyo SE, Msi CPA sekalu ketua P3A (Pusat Pengkajian dan Pengemabang Akuntasi). (Molly)

Page 6: Kronik edisi 75

6 KRONIK EDISI 75/TH.XIII13 Maret 2015

adalah moto hidup yang dimiliki oleh Ratih Dian Saraswati selaku dosen cantik dari Fakultas Arsitektur dan Desain (FAD) di

Program Studi Arsitektur ini. Menjadi seorang dosen yang baik di mata mahasiswa adalah harapan yang ditanamkan oleh dirinya setelah diterima sebagai dosen baru. Wanita kelahiran semarang 17 Mei 1987 ini memilih Unika sebagai tempat berkarya karena beberapa hal, yaitu yang pertama karena Program studi Arsitektur di Unika Soegijapranata sudah terkenal baik se-Jawa Tengah sejak dirinya duduk di bangku SMA. Maka senang sekali rasanya ketika beliau dapat berkembang sekaligus ikut mengembangkan bidang Arsitektur di Unika. Keramahan para staf mulai dari pegawai TU sampai ibu dekan dan para dosen, ketika tes wawancara di kampus Arsitektur adalah pengalaman yang menarik yang dapat dirasakan baginya ketika proses seleksi.

anita cantik ini menjadikan Unika Soegijapranata sebagai tempat untuk mengajar karena Semarang merupakan tempat kelahirannya. Bagi dosen baru Fakultas Teknologi Pangan yang bernama lengkap Ivone Elizabeth Fernandez ini, menjadi seorang dosen adalah

keinginannya ketika sedang menjalani studi S2 di Itali. Dia memiliki visi untuk merubah Indonesia menjadi lebih baik yaitu dengan membentuk generasi muda yang peka terhadap kondisi sekitar dan memiliki jiwa nasionalisme tinggi, selain membagikan ilmu dan pengalaman yang dia miliki. Selain itu, juga karena Unika membuka program Nutrisi dan Teknologi Kuliner yang sesuai dengan bidang terakhirnya yaitu Ilmu Gizi. Selama proses seleksi, hal yang menarik bagi dosen kelahiran 5 Juni 1986 ini, antara lain proses seleksi merupakan pengalaman pertamanya. Prosesnya antara lain mengikuti berbagai tes mulai dari wawancara tingkat fakultas, microteaching, tes psikologi, tes TOEFL dan tes wawancara di tingkat Universitas. Karena sebelumnya dia direkrut langsung oleh pemilik perusahaan. Jadi, menjalani keseluruhan proses ini merupakan pengalaman yang tidak terlupakan. Dengan memiliki motto hidup “if you can imagine it, you can

achieve it… if you can dream it, you can become it” menjadikannya memiliki keinginan untuk menjadi seorang guru besar atau profesor yang dapat berdampak bagi masyarakat luas.

handy Jannifer Matitaputty merupakan dosen yang mulai aktif satu tahun ini di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pada Program Studi Perpajakan. Wanita cantik kelahiran Semarang 23 Januari ini memilih Unika menjadi tempatnya berkarir karena dirinya terkesan

pada beberapa mahasiswa luar biasa dari Unika yang sempat dikenalnya. Pada saat proses seleksi, dia mengalami beberapa hal yang menarik, terutama saat wawancara yang menurutnya cukup dalam saat menggali motivasinya maupun kesungguhan niat menjadi dosen di Unika dengan segala beban aktivitas yang ada. Tetapi yang paling menarik adalah saat penerimaan surat keputusan diterima pada saat bertepatan dengan tanggal ulang tahunnya. Bu Shandy memiliki motto hidup “mengarahkan hati kepada nilai yang kekal”. Hal ini menguatkannya pada semangat untuk terus berbuat dengan lebih baik karena dampak yang saat ini mungkin belum terlihat, yaitu nilai kekal bagi mahasiswa, akan jauh lebih bernilai dari apa yang kita terima ataupun dikorbankan. Tidak heran, harapan ke depannya adalah menjadi seorang pendidik yang benar-benar memiliki hati dan sikap hidup pendidik yang baik, yaitu sebagai guru akademik maupun teman belajar yang luas bagi mahasiswa. Dia berharap dapat terus mengembangkan nilai hidupnya tersebut bersama-sama Unika.

Page 7: Kronik edisi 75

7KRONIK EDISI 75/TH.XIII 13 Maret 2015

anis dan lincah terlihat dari sosok yang bernama lengkap Dyah Titisari Anugraheni, SE, MM ini. Dia adalah seorang dosen baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) pada Program Studi Manajemen. Wanita kelahiran Semarang, 11 Juni 1987 ini memilih Unika untuk

tempat berkarya karena Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unika memiliki reputasi yang baik sebagai institusi akademik yang berkualitas dan memiliki jaringan kerjasama yang luas. Selain menjadi tempat mengajar yang ideal, FEB dapat menjadi tempat belajar yang ideal juga serta tempat yang tepat untuk dapat mengembangkan potensi yang dimiliki. Selain itu, dalam pandangannya saat mengajukan lamaran untuk menjadi dosen, Unika juga menghargai dan bahkan menjaga keberagaman dengan indah, dan keberagaman itu menjadi suatu proses pembelajaran saya yang lain.

Proses seleksi menjadi dosen di Unika beliau lewati dalam waktu yang cukup lama. Proses terlama adalah menunggu keputusan dari Rektorat dan Ketua Yayasan Sandjojo untuk dapat melaksanakan wawancara akhir berdasarkan rekomendasi dari Dekanat FEB yang sebelumnya mewawancarai dirinya dan beberapa kandidat lainnya. Beliau sudah pasrah dan mencoba ikhlas jika tidak lolos dalam seleksi tersebut. Namun Fakultas Ekonomi dan Bisnis memberinya kesempatan dengan mengajar dan menjadi dosen tidak tetap. Hal ini merupakan suatu kesempatan yang ternyata tidak didapat oleh rekan lain yang ikut seleksi bersama dengan beliau. Lalu beberapa bulan setelah beliau mengajar sebagai dosen tidak tetap, akhirnya beliau mendapat panggilan dari Rektorat dan Yayasan Sandjojo untuk melakukan interview tahap akhir dan hingga saat ini beliau dapat bergabung dengan keluarga besar Unika Soegijapranata Semarang.

Harapan ke depannya, dia dapat melakukan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan sebaik mungkin serta dapat memberikan kontribusi dan melakukan yang terbaik demi kemajuan Unika. Bagi diri sendiri, dia berharap dapat berkembang menjadi orang yang lebih baik bersama dengan Unika dan menjalin kekeluargaan yang erat dengan rekan-rekan dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang ada di Unika. Motto hidup adalah “Jadilah manusia dewasa dengan bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan”. (molly)

Fakultas Teknologi Pertanian yang kini memiliki 2 program studi yakni Teknologi Pangan dan Nutrisi dan Teknologi Kuliner berhasil raih Akreditasi A kembali dalam visitasi akreditasi yang diselenggarakan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) tahun lalu.

Fakultas Teknologi Pertanian atau FTP yang sukses pertahankan akreditasi A, sebagai ungkapan rasa syukur dari Fakultas Teknologi Pertanian ini, Kamis (05/03) pukul 11.00 WIB fakultas ini mengadakan Misa Syukur bagi para dosen, karyawan, mahasiswa serta para tamu undangan di Gedung Albertus Lantai 3 yang dipimpin oleh Romo Gunawan. Pada Misa Syukur ini, Dekan dari Fakultas Teknologi Pertanian, Ibu V. Kristina Ananingsih S.TP., M.Sc

melakukan prosesi potong tumpeng, yang kemudian diserahkan kepada Romo Gunawan, untuk diberikan kepada salah satu mahasiswa FTP angkatan 2014.

Seusai Misa Syukur diadakan penyerahan piala bagi organisasi mahasiswa yaitu BEM dan Senat FTP periode 2013-2014 karena juga berhasil menyabet Juara I dalam Ormawa Award tahun 2014 lalu. Lalu diadakan makan bersama para dosen, mahasiswa, serta tamu undangan di Auditorium dengan diiringi lantunan lagu dari salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dari Fakultas Teknologi Petanian yakni TP Kustik. Dan berakhirlah seluruh rentetan acara Misa Syukur Reakreditasi FTP ini. (MBR)

Page 8: Kronik edisi 75

8 KRONIK EDISI 75/TH.XIII13 Maret 2015

SIDANG REDAKSI wakil rektor 1 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER anggun, monic, teo, moli LAYOUT ern@nto

KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555 ext. 1433 email : [email protected]

Ikuti Bugar Bersama Unika setiap Jumat jam 07.00 di gedung sporthall

2nd YOUTH CAMPU_SWAG (Student’s Wisdom and Awareness of the Ground)16th-18th of April, 2015Siliman University, Dumaguate City PhillipineApplicant shoulde be student from 2nd and 3rd yearRegistration fee : USD 100For further information, pelase contact : International Office 2nd Floor of Mikael Building, Soegijapranata Catholic University

LET’S JOIN CAR FREE DAY WITH ‘BEMU UNIKA SOEGIJAPRANATA’diadakan di Jalan Pahlawan, Minggu, 15 Maret 2015, pukul 06.00 WIBKegiatan yang bekerjasama seluruh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas maupun Perguruan Tinggi se-kota Semarang menggelar gerakan aksi nyata dari SYLC (Semarang Youth Leadership Conference) 2015

UKM Mirror Photograpy bekerja sama dengan DPC ( Djarum Photography Club) dan Djarum Foundation akan menyelenggarakan Workshop Photography “Fotografi Komersial” Pembicara Bambang RSD . Acara ini akan diselenggarakan pada 28 Maret 2015 Pukul 09.00 – Selesai di Auditorium Gd. Albertus Unika Soegijapranata. Khusus Mahasiswa Unika Soegijapranata dan Gratis.

Nama Tanggal Unit

SUSANA JAWI NUGRAHANINGSIH, DRA, M.Si. 01-Mar BAK

PETRUS SUDJIYANTO 01-Mar BAU - SATPAM

AULIA AN NAFIK, S.Pd 01-Mar CLT

KARIYANI, S.Pd. 03-Mar CLT

V KOESMARTINI 07-Mar BAK

WAHYUDI 07-Mar BAU - SATPAM

LORENSIUS AGUS RUKMINTO 08-Mar BAU

JULIUS SIMANJUNTAK, S.KOM 09-Mar BMSI

SUPARMI, DRA., MSI 09-Mar PSIKOLOGI

ROSITA HERAWATI, ST., MIT 11-Mar ILMU KOMPUTER

M TRI MARDIYANTO 12-Mar YAYASAN SANJOYO

HIRONIMUS LEONG (MARLON), S. Kom. M. Kom 13-Mar ILMU KOMPUTER

SAMUDI 14-Mar BAU - SATPAM

DR. KRISPRANTONO IR MT 16-Mar ARSITEKTUR

CH KOESMARTADI, MT., IR 16-Mar ARSITEKTUR

P. DANARDONO, SH., Mag.HUM 17-Mar HUKUM

ESTHI RAHAYU, S.Psi., M.Si 19-Mar PSIKOLOGI

MARTIN JAELANI 21-Mar BAU - SATPAM

YOVITA INDRAYATI., SH., M. HUM 22-Mar HUKUM

BERNARDUS RETANG WOHANGARA, SS., M.HUM 22-Mar SASTRA

AL. SUNARDI 23-Mar HUKUM

VERA RETNOWATI 24-Mar REKTORAT

ELIZABETH LUCKY MARETHA SITINJAK, SE., M. MSI 26-Mar AKUNTANSI

YOHANES AGUS BUDIMAN 27-Mar ARSITEKTUR

E PUDJI ASMONO 29-Mar EKONOMI

MARIA GORETI PRIYANINGTYAS S.R. 29-Mar HUKUM

DR. RIKA SARASWATI,M HUM, SH., CN., M.HUM 29-Mar HUKUM

DR. MI. RETNO SUSILORINI, ST., MT 29-Mar TEKNIK

EKO BUDI YANTO 30-Mar LPSDM

R. BOWO HARCAHYO, DRS., MBA 30-Mar MANAJEMEN

H KAHONO 31-Mar BAU