JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) 1 Abstrak– Kabupaten Lumajang memiliki potensi hasil produksi komoditas pisang sangat melimpah. Namun potensi ini belum dimanfaatkan secara optimal, pemanfaatan komoditas pisang hanya sebatas proses produksi. Berdasarkan arahan RTRW Provinsi Jawa Timur dan RTRW Kabupaten Lumajang, menetapkan Kabupaten Lumajang sebagai pusat industri pengolahan makanan (agroindustri, namun belum terdapat fasilitas industri pengolahan pisang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kriteria lokasi industri pengolahan pisang guna menunjang pemenuhan lokasi industri pengolahan pisang di kabupaten Lumajang. Dalam penelitian ini digunakan metode analisa deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan kriteria lokasi industri pengolahan pisang di Kabupaten lumajang berdasarkan standar dan peraturan yang berlaku. Analisa menghasilkan kriteria lokasi industri pengolahan pisang di Kabupaten lumajang meliputi: 1) Kriteria Indikator bahan baku meliputi kriteria kuantitas bahan baku adalah kecamatan dengan nilai LQ > 1, kriteria kontinuitas adalah kecamatan dengan nilai pertumbuhan positif (+). Sedangkan kriteria jarak dengan sumber bahan baku adalah radius < 9,5 km. 2) Kriteria Indikator fisik tanah meliputi kriteria topografi antara 0-1000 mdpl, sedangkan untuk kriteria penggunaan lahan adalah pengunaan lahan selain permukiman, pertanian dan kawasan konservasi. 3) Kriteria ketersediaan tenaga kerja adalah tersedianya tenaga kerja tiap kecamatan yang mencari kerja dengan jumlah lebih dari rata-rata pencari kerja Kabupaten, dengan radius pergerakan tenaga kerja < 9,5 km. 4) Kriteria ketersediaan pasar adalah tersedianya pasar dengan jauan pelayanan maksimal 5 km. 5) Kriteria Indikator prasarana meliputi kriteria pelayanan jaringan listrik dengan jangkauan pelayanan 1,5 km dari titik trafo. Untuk kriteria pelayanan jaringan telepon dengan jangkauan pelayanan 7 km dari lokasi BTS. Untuk kriteria pelayanan jaringan air bersih dengan jangkauan pelayanan 11 km dari titik sumber mata air. Sedangkan untuk kriteria pelayanan jaringan jalan adalah jalan dengan fingsi jalan arteri dan kolektor dengan jangkauan koridor maksimal 5 km. Kata Kunci: kriteria lokasi, industri pengolahan, pisang. I. PENDAHULUAN groindustri merupakan kegiatan industri yang berkaitan langsung dengan kegiatan pertanian, dimana didalamnya terdapat kegiatan pengolahan hasil pertanian menjadi bahan jadi guna meningkatkan nilai tambah dari hasil produksi pertanian serta mampu menjembatani antara sektor pertanian dan industri yang didukung dengan sumberdaya alam yang cukup banyak dan kurang dimanfaatkan secara maksimal [1]. Menurut Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang sektor pertanian merupakan sektor utama Kabupaten Lumajang. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 516/Kpts/SR.120/12/2005, pisang merupakan komoditas unggul di Kabupaten Lumajang dan sudah mendapat sertifikasi dan menjadikan Kabupaten Lumajang sering kali disebut sebagai Kota Pisang. Hasil produksi komoditas pisang Kabupaten Lumajang pada tahun 2011 mencapai 1.261.176 kwintal atau sekitar 63,97% dari total hasil produksi buah- buahan, dengan kata lain hasil produksi komoditas pisang memiliki hasil produksi yang cukup mendominasi [2]. Dalam RTRW Provinsi Jawa Timur tahun 2009-2019, Kabupaten Lumajang merupakan kawasan agroindustri pendukung agropolian Ijen yang menetapkan Kabupaten Lumajang sebagai pusat industri pengolahan makanan [3]. Jika ditinjau dari RTRW Kabupaten Lumajang tahun 2012-2032, disebutkan bahwa pembangunan sektor industri di Kabupaten Lumajang diarahkan pada peningkatan nilai tambah dan produktifitas hasil pertanian yang didukung dengan perkembangan agroindustri untuk mewujudkan perekonomian yang kokoh [4]. Dalam menentukan dimana lokasi suatu industri tidak dapat dikaji berdasarkan sebuah teori tunggal. Untuk menentukan lokasi suatu industri secara komprehensif, diperlukan gabungan dari berbagai teori dan disiplin ilmu. Menentukan suatu lokasi industri terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, diantaranya adalah ketersediaan bahan baku, upah buruh, fasilitas pendukung, daya serap pasar lokal, dan aksesibilitas dari tempat produksi ke wilayah pemasaran yang dituju [5]. Kabupaten Lumajang memiliki potensi hasil pertanian komoditas pisang yang cukup melimpah. Namun potensi ini hanya dimanfaatkan sebatas proses produksi, selain itu potensi ini dimanfaatkan oleh pelaku industri perorangan dan industri di luar Kabupaten Lumajang, dimana dalam hal ini sangat merugikan Kabupaten Lumajang. Jika ditinjau dari RTRW Provinsi Jawa Timur dan RTRW Kabupaten Lumajang mengarahkan Kabupaten Lumajang pada kegiatan agroindustri dan menetapkan Kabupaten Lumajang sebagai pusat industri pengolahan makanan. Sementara itu, dalam RTRW Kabupaten Lumajang belum direncanakan lokasi spesifik untuk pengembangan industri pengolahan pisang, termasuk juga kriteria lokasi dalam penentuan lokasi industri pengolahan pisang. Kriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten Lumajang Rendy Rosyandana Zulkarnaen, dan Rulli Pratiwi Setiawan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected]A
6
Embed
Kriteria Lokasi Industri Pengolahan Pisang di Kabupaten ... tenaga kerja masing-masing kecamatan yang mencari kerja lebih dari rata-rata tenaga kerja yang mencari kerja Kabupaten Lumajang.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.