Kewirausahaan dan Etika Bisnis
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia adalah mahluk pilihan Tuhan yang memiliki potensi dan
kemampuan yang begitu besar. Kekuatan nalar manusia merupakan salah
satu keistimewaan yang membedakan manusia dengan mahluk lainnya.
Karena dengan kekuatan nalarnya manusia bisa menemukan dan
menciptakan hal-hal baru serta memperbaiki taraf kehidupan. Pada
dasarnya jika manusia dapat memanfaatkan akalnya secara optimal dan
memaksimalkan pengalamannya dan pantang menyerah, maka setiap
manusia pasti mampu meraih kemajuan yang menakjubkan. Degan seperti
itu, kekuatan inovasi dan kreatifitas memiliki andil yang begitu
strategis dalam mengubah kualitas hidup dan mewujudkan masyarakat
yang dinamis.
Kreatif dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri
kuat dalam diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak
dilandasi upaya kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya
tidak dapat berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis
menuntut wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan
terbaru. Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama
saja membawa bisnis ke arah kematian. Pengusaha selalu dituntut
untuk memiliki Kreatifitas yang tinggi dan inovasi yang baru dalam
menunjang usahanya.Semua bisnis yang maju dan berkembang hingga
kini berpangkal pada upaya kreatif dan inovatif. Banyak restoran
waralaba asing yang telah mengglobal dan berdiri sejak puluhan
tahun yang lalu selalu menunjukkan karakter ini. Sepertinya begitu
mudah dan sederhana. Tetapi banyak wirausaha yang mengabaikan
ketika bisnis telah dirasakan mencapai tingkat kemapanan.
Kreatifitas dan inovasi mungkin dapat dipandang sebagai upaya yang
mengganggu keseimbangan yang telah tercipta.Kreatif dan inovatif
dapat diterapkan secara sederhana. Kuncinya adalah kepekaan dalam
mencium peluang dan kemampuan membaca pasar.
Wirausaha adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk
melihat dan menilai kesempatan-kesempatan usaha, mengumpulkan
sumber daya sumber daya yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan
yang tepat dan mengambil keuntungan dalam rangka meraih sukses.
Kewirausahaan pada hakekatnya adalah sifat, ciri dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
ke dalam dunia nyata secara kreatif. Seiring perkembangan dan
pesatnya dalam berwirausaha menuntut wirausahawan untuk lebih
kreatif dan ionvatif dalam mengembangkan produk atau jasa yang
dimilikinya dalam rangka menyelaraskan kebutuhan konsumen yang
semakin beragam dan tanpa batas.
1.2 Rumusan MasalahAdapun masalah yang dapat di rumuskan dalam
makalah ini adalah :1. Bagaimana cara menciptakan kreatif dan
inovatif ?2. Bagaimana cara mengembangkan kreatifitas diri ?3.
Bagaimana hubungan kreatifitas dan inovatif dalam berwirausaha
sesuai dengan etika bisnis ?
1.3 Tujuan MasalahAdapun tujan yang dapat di rumuskan dari
makalah ini adalah :1. Untuk cara menciptakan kreatif dan
inovatif2. Untuk mengetahui cara mengembangkan kreatifitas diri3.
Untuk mengetahui hubungan kreatifias dan inovatif dalam
berwirausaha sesuai dengan etika bisnis
1.4 Metode penelitianUntuk menjawab rumusan masalah yang ada,
penulis melakukan kajian pustaka dari berbagai sumber, dan
mengumpulkannya kemudian di susun untuk membentuk kesatuan isi yang
utuh, sehingga dapat menjawab masalah-masalah yang ada.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kreatifitas2.1.1 Pengertian kreatifitasKreatifitas adalah
kemampuan seseorag dalam menuangkan ide atau gagasa melalui proses
berfikir kreatif untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan,
perhatian, kamauan, kerja keras dan ketekunan. Sedangkan yang
dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua
pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam bisnis,
inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke
depan dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang
usaha.Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah mereka
yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang
(opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup. Senada
denganpendapat di atas, menurut Suryana ,enterpreneuratau wirausaha
adalah seseorang yang memiliki kombinasi unsur-unsur
(elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri,
visi,komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan
untukmemanfaatkan peluang usaha. (Wibisono, 2006)Kreativitas, oleh
Zimmerer (1996,51) diartikan sebagai kemampuan untuk mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam memecahkan
persoalan dan menghadapi peluang (Creativity is the ability to
develop new ideas and to discover new ways of looking at problems
and opportunities).
2.1.2 Berpikir KreatifKebiasaan berinisiatif akan melahirkan
kreatifitas (daya cipta) setelah itu melahirkan inovasi. Menurut
Zimmerer ada tujuh langkah (tahap) berpikir kreatif dalam konteks
kewirausahaan, yaitu:1. Persiapan (Preparation)2. Penyelidikan
(Investigation)3. Transformasi (Transpormation)4. Penetasan
(Incubation)5. Penerangan (Illumination)6. Pengujian
(Verification)7. Implementasi (Implementation).Kemampuan kreatif
dan inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan
kemauan untuk memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan
sesuatu yang baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari
peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung
risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan
meramu sumber daya.Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut
diperlukan terutama untuk:a. Melakukan proses/ teknik baru (the new
technic)b. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or
new service),c. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value
added),d. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada
pasare. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).
Menciptakan produk dan cara baru merupakan bagian dari Kreatifitas
manusia yang menuntut keuletan dan daya cipta yang tinggi untuk
melahirkan ide-ide mencari peluang bagi pengembangan ide tersebut.
Dengan demikian menjadi seorang wirausahawan harus memilki
Kreatifitas dan keberanian untuk tidak bergantung kepada orang
lain, keberanian mengahadapi kondisi dan situasi di sekitarnya,
penuh rasa optimis akan keberhasilan ide-ide yang diciptakannya.
Karena tidak bergantung kepada orang lain maka wirausahawan harus
selalu berpikir bagaimana cara memenuhi kebutuhannya dengan
menciptakan lapangan kerja yang baru, mencari peluang untuk produk
yang dihasilkannya. Ia harus berkeyakinan bahwa orang yang ingin
maju dan berhasil harus mempunyai daya kreasi yang tinggi serta
imajinasi yang hidup, kemauan yang keras sebagai pendukungnya.
2.1.3 Faktor yang mempengaruhi KreatifitasKreatifitas dapat
terwujud membutuhkan adanya dorongan dalam diri individu (motivasi
intrinsik) dan dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik).1.
Motivasi Untuk KreatifitasPada setiap orang ada kecenderungan atau
dorongan untuk mewujudkan potensinya, membentuk hubungan-hubungan
baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya
(Rogers, 1982 dalam Munandar, 1988). Motivasi intrinsik ini yang
hendakanya dibangun dalam diri individu sejak dini. Hal ini dapat
dilakukan dengan memperkenalkan individu dengan kegiatan-kegiatan
kreatif, dengan tujuan untuk memunculkan rasa ingin tahu, dan untuk
melakukan hal-hal baru.2. Kondisi Eksternal yang mendorong perilaku
kretivitasKondisi eksternal (dari lingkungan) secara konstruktif
ikut mendorong munculnya Kreatifitas. Kreatifitas memang tidak
dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk tumbuh. Individu
memerlukan kondisi yang memungkinkan individu tersebut
mengembangkan sendiri potensinya. Maka penting mengupayakan
lingkungan (kondisi eksternal) yang dapat memupuk dorongan dalam
diri individu untuk mengembangkan Kreatifitasnya. Menurut
pengalaman Rogers dalam psikoterapi, penciptaan kondisi keamanan
dan kebebasan psikologis memungkinkan timbulnya Kreatifitas yang
konstruktif.
2.1.4 Cara menciptakan KreatifitasDalam konteks manajemen, peran
fungsi Kreatifitas dalam proses inovasi merupakan pembangkitan ide
yang menghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada
suatu sistem. Aspek penting dalam Kreatifitas adalah proses dan
manusia. Proses berorientasi pada tujuan yang di desain untuk
mencapai solusi suatu problem. Manusia merupakan sumber daya yang
menetukan solusi. Proses tetap sama namun pendekatan yang digunakan
dapat bervariasi misalnya, pada suatu problem mereka
mengadaptasikan suatu solusi, tetapi pada kesempatan yang berbeda
mereka menerapkan solusi inovasi.1. Imajinasi dan ideBerdasarkan
fungsinya, kapasitas mental manusia dapat di kelompokkan menjadi
empat bagian, yaitu absortive, retentive, reasoning, creative.
Imajinasi yang kreatif merupakan kekuatan yang tidak terbatas,
misalnya meskipun seseorang yang hampir tidak pernah keluar rumah
tetapi dengan menggunakan imajinasinya ia dapat melalang buana ke
dunia sekitar. Imajinasi jauh lebih penting dari pada ilmu
pengetahuan dan kekuatan murni dari pikiran manusia. 2. Sifat
Proses kreatifKreatifitas adalah suatu proses yang dapat
dikembangkan dan ditingkatkan. Setiap orang Kreatif pada tingkat
tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam bidang tertentu
dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga
dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu
lingkungan yang mendukung pengembangan Kreatifitas, mereka diajari
untuk berfikir dan bertindak secara kreatif . Bagi pihak lain
proses kreatif lebih sukar karena tidak dikembangkan secara positif
dan jika mereka ingin menjadi kreatif, mereka harus belajar cara
mengimplementasikan proses kreatif . Ada tiga tahap dalam proses
kreatif yaitu Absortive, Retentive dan reasonin.
2.1.5 Cara Meningkatkan KreatifitasPemikiran kreatif dan
pengembangan ide memang tidak mudah. Tetapi Zimmerer (2009)
menegaskan bahwa kreatifitas dapat diajarkan dan kreatifitas
individual dapat ditingkatkan. Caranya? Ia menguraikan 11 cara
untuk meningkatkan kreatifitas individual yaitu:1. Beri kesempatan
diri Anda menjadi kreatif.Berani untuk berpikir kreatif tanpa takut
dibilang bodoh oleh orang lain. Ide-ide cemerlang biasanya lahir
dari hal-hal yang mungkin dianggap bodoh dan tak berarti.2. Beri
masukan segar fikiran setiap hari.Agar kreatif, otak perlu
distimulasi dengan hal-hal baru yang variatif. Mendengarkan radio
dan berganti-ganti setiap hari, mendengarkan beraneka ragam jenis
musik atau melakukan hal-hal lain yang sebelumnya tidak pernah
dilakukan.3. Amati berbagai produk dan jasa perusahaan
lainnya.Tidak ada salahnya meminjam ide perusahaan lain, kemudian
mengembangkan menjadi inovasi yang brilian.4. Sadari kekuatan
kreatif dari kesalahan.Orang bijak mengatakan agar kita selalu
belajar dari kesalahan yang diperbuat. Orang kreatif mengatakan
kita dapat memperoleh ide dari kesalahan yang kita buat. Kisah
Charles Goodyear menunjukkan hal tersebut. Setelah bekerja selama
lima tahun untuk memformulasikan kombinasi karet, belerang dan
timah putih, pada malam yang dingin tahun 1839, tanpa sengaja
Charles menumpahkan sedikit campuran tersebut pada kompor kerjanya.
Campuran tersebut meleleh membentuk senyawa baru yang selama ini
dicari-cari
5. Bawa selalu buku harian untuk mencatat pikiran dan
ide.Ide-ide kreatif kadang muncul tanpa disengaja dan di waktu yang
tak terduga. Daripada cepat terlupa, ada baiknya membawa buku kecil
untuk mencatat ide-ide yang mungkin akan muncul tiba-tiba.6.
Dengarkan orang lain.Ide tidak selalu datang dari diri kita
sendiri. Ide dapat datang dari orang lain atau bahkan kompetitor
kita sendiri. Jadi selalu dengarkan orang lain karena mungkin ia
akan menghadirkan ide cemerlang buat kita.7. Dengarkan apa kata
pelanggan.Mendengarkan pelanggan wajib hukumnya. Mereka
mengkonsumsi produk kita dan sekaligus menjadi sumber ide yang
tiada habisnya.8. Berbicara dengan anak kecil.Anak-anak tidak
membatasi pemikiran mereka. Mereka begitu bebas mengungkapkan
kreatifitas mereka tanpa batas. Mereka dapat menjadi sumber ide
yang berharga.9. Simpan kotak mainan di kantor Anda.Mainan-mainan
kecil seperti yoyo, gasing dan lain-lain dapat menjadi sumber
inspirasi. Ketika sedang bingung, Anda dapat mengambil satu dan
memikirkan bagaimana benda tersebut berkaitan dengan masalah
Anda.10. Baca buku cara merangsang kreatifitas dan mengambil kursus
kreatifitas.Memahami prinsip-prinsip kreatifitas akan sangat
membantu meningkatkan kemampuan kreatif kita.11. Luangkan waktu
Anda.Sesekali luangkan waktu untuk berelaksasi, melepaskan diri
dari rutinitas sejenak. Ide-ide baru bisa muncul ketika otak kita
tidak dalam keadaan tegang.
Kreatifitas ini menimbulkan suatu inovasi yang dapat menentukan
keberhasilan seseorang dalam menjalankan usahanya. Karena dengan
Kreatifitas ini akan memunculkan produk baru yang berdaya guna dan
dapat memberikan keberagaman dalam suatu produk akan menimbulkan
ketertarikan konsumen terhadap produk tersebut dan mengurangi
kejenuhan konsumen pada produk yang biasa. Dengan demikian
mempengaruhi keuntungan dan ketahanan suatu usaha seiring
berjalannya waktu.
2.1.6 Hambatan dan Teknik Meningkatkan Kreatifitas1. Hambatan
KreatifitasSuharyadi dkk (2007), Hambatan Kreatifitas adalah
sebagai dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk
memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Hambatan-
hambatan dalam suatu Kreatifitas adalah sebagai berikut : Hambatan
psikologisHambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam
mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam
mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang mampu
berkomunikasi dengan baik Hambatan budayaHambatan dalam hal budaya
adalah adanya keseragaman berpikir atau pemujaan terhadap cara
berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian
yang bersifat intuitif atau menggunakan perasaan.
Hambatan lingkunganLingkungan sosial seperti sekolah, dimana
guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan baru, akan
menghambat kreativitas. Lingkungan fisik misalnya tata letak ruang
kerja dapat diatur sedemikian rupa agar dapat mendukung suasana
kerja yang produktif dan kreatif.
Hambatan bahasa berpikirKemampuan untuk memilih bahasa berpikir
yang paling tepat untuk memecahkan masalah akan dapat menghasilkan
pemecahan masalah yang amat kreatif.
Hambatan keterpakuan fungsionalHambatan ini bersumber pada
kebiasaan kita untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun
teknologi hanya dengan satu cara
Hambatan kebiasaan memandangKebiasaan memandang suatu benda atau
alat adalah suatu penghambat kreativitas.
Ada satu aksioma dalam memecahkan masalah, yaitu semakin
familiar kita terhadap suatu objek, maka akan semakin sulit kita
melihatnya dalam konteks yang lain. Jadi apabila kita mencoba atau
dapat melihat suatu dalam suatu sudut pandang yang lain, maka
Kreatifitas akan dapat bertambah.2. Teknik Meningkatkan
KreatifitasSelanjutnya, Suharyadi dkk (2007) menambahkan, Cara umum
meningkatkan Kreatifitas adalah dengan mengubah pola piker dan
proses bertindak. Walaupun demikian, berbagai riset telah dilakukan
untk mencari cara-cara meningkatkan Kreatifitas dalam proses
pemecahan masalah. Perumusan masalah secara kreatifPerumusan
masalah secara kreatif adalah usaha yang dilakukan untuk menghindar
dari perumusan masalah yang sudah jelas. Tetapi coba berpikir
secara divergen bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan baru
maupun mencoba melihat dari sudut padang yang berbeda agar
memperoleh kemungkinan baru. Bertanya dan bertanyaSikap bertanya
merupakan sesuatu yang instinktif pada anak-anak, tetapii
keberadaannya semakin berkurang ketika usia seseorang semakin
bertambah. Salah satunya adalah kecenderungan orang-orang dewasa
untuk meredam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak-anak.Jadi
untuk membangkitkan kembali sikap bertanya adalah dengan
melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang
kita ajukan salah atau karena pertanyaan tersebut orang lain
menganggap kita bodoh. Curah gagasanSalah satu tehnik dalam
kelompok untuk mengembangkan Kreatifitas adalah curah gagasan.
Biasanya dipakai untuk memecahkan masalah yang kompleks oleh
kelompok yang terdiri atas dua sampai tujuh orang. Untuk dapat
melakukan curah gagasan yang efektif, perlu diperhatikan tiga
kondisi : Selama proses mencurahkan gagasan jangan melakukan
penilaian. Proses pencurahan gagasan harus benar-benar bebas,
artinya semua gagasan harus di tampung termasuk gagasan yang gila
sekalipun. Usahakan sebanyak mungkin gagasan dapat dilontarkan,
karena kemungkinan untuk memperoleh jawaban yang kreatif semakin
besar.
Orang anehMaksudnya adalah memasukkan orang lain yang tidak
begitu tahu tentang bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang
sedang dipecahkan masalahnya. Iklim kreatifTeknik terakhir dalam
pemecahan masalah secara kreatif dalam kelompok adalah menciptakan
iklim kreatif. Pedoman utamanya adalah dengan menciptkan suasana
yang kondusif. Ini berarti harus membuang semua hambatan terjadinya
kreativita, sekaligus menciptakan lingkungan fisik, psikologis dan
social yang kondusif untuk kreatif.
2.2 Inovatif
2.2.1 Pengertian Inovatif
inovatif adalah suatu pemikiran yang mengubah ide baru atau
aplikasi baru menjadi produk yang berguna. Inovatif juga diartikan
sebagai pemikiran untuk mengubah peluang yang menciptakan gagasan
atau ide-ide yang rumit bahkan inovatif berasal dari ide-ide yang
sepele menjadi ciri khas tersendiri yang mempunyai nilai jual
tinggi, asal merupakan yang baru dan baik dari yang telah ada.
2.2.2 Tahapan Perilaku InovatifDe Jong & Den Hartog (2003)
merinci lebih mendalam proses inovasi dalam 4 tahap yaitu: Melihat
kesempatan bagi karyawan untuk mengidentifikasi
kesempatan.Kesempatan dapat berawal dari ketidakkongruenan dan
diskontinuitas yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan
pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola kerja
yang sudah berlangsung,adanya kebutuhan konsumen yang belum
terpenuhi,atau adanya indikasi trends yang sedang berubah.
Mengeluarkan ide.Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru
dengan tujuan menambah peningkatan. Hal ini meliputi mengeluarkan
ide sesuatu yang baru atau memperbaharui pelayanan, pertemuan
dengan klien dan teknologi pendukung. Kunci dalam mengeluarkan ide
adalah mengkombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep
yang telah ada sebelumnya untuk memecahkan masalah dan atau
meningkatkan kinerja. Proses inovasi biasanya diawali dengan adanya
kesenjangan kinerja yaitu ketidaksesuaian antara kinerja aktual
dengan kinerja potensial.
Implementasi.Dalam fase ini, ide ditransformasi terhadap hasil
yang konkret. Pada tahapan ini sering juga disebut tahapan
konvergen.Untuk mengembangkan ide dan mengimplementasikan ide,
karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil.Perilaku
inovasi Konvergen meliputi usaha menjadi juara dan bekerja
keras.Seorang yang berperilaku juara mengeluarkan seluruh usahanya
pada ide kreatif.Usaha menjadi juara meliputi membujuk dan
mempengaruhi karyawan dan juga menekan dan bernegosiasi.Untuk
mengimplementasikan inovasi sering dibutuhkan koalisi, mendapatkan
kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi.
Aplikasi.Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan
untuk membangun, menguji, dan memasarkan pelayanan baru. Hal ini
berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses kerja yang
baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan.
2.2.3 Prinsip-prinsip Inovatif
a. Prinsip keharusan1) Keharusan menganalisi peluangSemua sumber
peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya
adalahmencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang
akan dilakukan2) Keharusan memperluas wawasanMakin banyak hal-hal
baru yang kita dapat, makin mudah bagi kita untuk mencari gagasan
yang inovatif, memperluas wawasan dapat dilakukan dengan cara lebih
banyak membaca, melihat, mendengar dan merasakan3) Keharusan untuk
bertindak efektifSyarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah
kesederhanaan sehingga timbul pernyataan hal ini sebetulnya
sederhana, mengapa tak terpikirkan sebelumnya
4) Keharusan untuk tidak berpikir mulukMemiliki impian yang
besar memang bagus, hal ini merupakan sumber inspirasi untuk
melakukan sebuah inspirasi. Tetapi akan lebih baik jika dari ha-hal
lebih kecil terlebih dahulub. Prinsip larangan1) Larangan untuk
berlagak pintarJangan melakukan hal yang melebihi kemampuan yang
dimiliki karena hal tersebut akan mengakibatkan kegagalan2)
Larangan untuk rakusTetaplah focus pada tema inovasi yang telah
dipilih. Semakin kita menjauh dari tema tersebut akan makin
menyebar pekerjaan yang dilakukan dan ini juga akan mengakibatkan
kegagalan3) Larangan untuk berpikir terlalu jauh kedepanSemakin
kita berpikir terlalu jauh kedepan semakin banyak unsur
ketidakpastian yang dihadapi termasuk juga ketidakpastian untuk
mencapai keberhasilan
2.2.4 Ciri-Ciri manusia Inovatif :1.Giat belajar dan
bekerja2.Selalu berorientasi kedepan3.Kaya ide-ide yg
cemerlang4.Berfikir rasional dan berprasangka baik5.Menghargaiwaktu
dan menggunakannya dgn sebaik-baiknya6.Suka melakukan
eksperimen-eksperimen dan penelitian
2.2.5 Cara mengembangkan inovatifPakar pemasaran, pernah
menegaskan pentingnya inovasi. Pakar pemasaran ini mengingatkan
bahwa tanpa inovasi perusahaan akan menjadi tua, kuno, rapuh, dan
tidak langgeng. Inovasi harus terus dibangun melalui budaya
kreatif, mengikuti tren, perubahanm dan membangun pasar. Untuk
membangun perusahaan inovatif, kotler menekankan pentingnya
sejumlah factor sebagai berikut :1 Adanya budaya penemuan. Setiap
organisasi harus disesaki orang-orang yang punya semangat
inovasi.2. Mengembangkan inovasi sebaiknya berdasarkan riset,
sebab, perusahaan dikatakan inovatif kalau sengaja membangun dan
melakukan proses untuk menghasilkan temuan terbaru. Inovasi
tersebut haruslah merupakan sesuatu revolusioner, dapat menembus
pasar global, dan mendapatkan persaingan sangat keras.
2.2.6 Faktor-Faktor Pendorong Sikap Kreatif Dan InovatifSetiap
orang memiliki potensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda dan
dalam bidang yang berbeda-beda. Potensi ini perlu dipupuk sejak
dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu diperlukan kekuatan-kekuatan
pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu
sendiri.Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya
kreatif individu, dalam hal ini mencakup baik dari lingkungan dalam
arti sempit (keluarga, sekolah) maupun dalam arti kata luas
(masyarakat, kebudayaan). Timbul dan tumbuhnya kreativitas dan
selanjutnya berkembangnya suatu kresi yang diciptakan oleh
seseorang individu tidak dapat luput dari pengaruh kebudayaan serta
pengaruh masyarakat tempat individu itu hidup dan bekerja.Tetapi
ini tidak cukup, masyarakat dapat manyediakan berbagai kemudahan,
sarana dan prasarana untuk menumbuhkan daya cipta anggotanya,
tetapi akhirnya semua kembali pada bagaimana individu itu sendiri,
sejauh mana ia merasakan kebutuhan dan d orongan untuk bersibuk
diri secara kretif, suatu pengikatan untuk melibatkan diri dalam
suatu kegiatan lreatif, yang m,ungkin memerlukan waktu lama.Hal ini
menyangkut motivasi internal.Kreativitas agar dapat terwujud
diperlukan dorongan dari individu (motivasi intrinsik) maupun
dorongan dari lingkungan (motivasi ekstrinsik)
1.Motivasi Intrinsik dari KreativitasSetiap individu memiliki
kecenderungan atau dorongan mewujudkan potensinya, mewujudkan
dirinya, dorongan berkembang menjadi matang, dorongan mengungkapkan
dan mengaktifkan semua kapasitasnya. Dorongan ini merupakan
motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk
hubungan-hubungan baru denganlingkungannya dalam upaya manjadi
dirinya sepenuhnya.(Rogers dan Vernon 1982)
2.Kondisi eksternal yang mendorong perilaku kreatifKretaivitas
memang tidak dapat dipaksakan, tetapi harus dimungkinkan untuk
tumbuh, bibit unggul memerlukan kokdisi yang memupuk dan
memungkinkan bibit itu mengembangkan sendiri potensinya.
2.3 Hubungan kreatif dan Inovatif dalam berwirausaha
Kewirausahaan pada hakikatnya adalah sifat, ciri dan watak
seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif
ke dalam dunia yang nyata secara kreatif. Untuk memenangkan
persaingan, maka seorang wirausahaan harus memiliki daya
kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya
dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan
gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan produk-produk yang telah
ada di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat
dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali
ide-ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia
usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang
kelihatannya mustahil. Namun, gagasan-gagasan yang baik pun jika
tidak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari hanya akan
menjadi sebuah mimpi. Gagasan-gagasan yang jenius umumnya
membutuhkan daya inovasi yang tinggi dari wirausahawan yang
bersangkutan. Kreativitas yang tinggi tetap membutuhkan sentuhan
inovasi agar laku di pasar.Untuk menjadi wirausaha yang berhasil,
persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan
watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan terebut
dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan atau kompetensi.
Kompetensi itu sendiri ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman
usaha. Seseorang wirausaha adalah seseorang yang memiliki jiwa dan
kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah
seseorang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (ability to create the new and different) atau
kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan inovatif
tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk
memulai usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang
baru (creative), kemauan dan kemampuan untuk mencari peluang
(opportunity), kemampuan dan keberanian untuk menanggung resiko
(risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu
sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan
terutama untuk :a)Melakukan proses / teknik baru (the new
technic)b)Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or
new service)c) Menghasilkan nilai tambah baru (the new value
added)d)Merintis usaha baru (new businesses), yang mengacu pada
pasare) Mengembangkan organisasi baru (the new organization)
2.4 Wirausaha yang sukses :1. Puspo Wardoyo Pendiri Ayam Bakar
Wong Solo
Berikut ini adalah Biografi Puspo Wardoyo :Nama : Puspo
WardoyoLahir : Solo, 30 November 1967Profesi : PengusahaRiwayat
Pendidikan :1) SDN Kenangasam Solo, 2) SMP Islam Batik Solo,3) SMA
Negeri 4 Solo,4) UNS SoloSiapa yang tak kenal sosok yang satu ini,
Puspo Wardoyo, beliau adalah orang yang mendirikan rumah makan Ayam
Bakar Wong Solo yang sering disingkat ABWS. pria kelahiran 30
November 1967. Terlahir sebagai 7 bersaudara dengan keadaan
keluarga yang sederhana membuat Puspo harus rajin membantu orangtua
menjual daging ayam dan membuka warung kecil-kecilan. Di pagi hari,
Puspo menyembelih ayam untuk dijual di pasar. Sedangkan di siang
hari, Puspo membantu orang tuanya untuk menjual berbagai menu
makanan siap saji dari olahan ayam seperti ayam goreng dan ayam
bakar di warung yang berlokasi di daerah kampus UNS Solo. Setelah
berhasil menamatkan pendidikan di UNS Solo, Puspo Wardoyo lantas
menjadi guru seni di SMA Negeri 1 Muntilan, Jawa Tengah. Profesinya
sebagai PNS tersebut tidak membuatnya mudah berpuas diri. Ia justru
memilih mengundurkan diri karena ingin mewujudkan cita-citanya
menjadi seorang pebisnis. Puspo lantas mulai membuka bisnis
makanan. Bisnis pertama ini banyak memperoleh cibiran dan cemoohan
dari para kenalannya.
Seperti halnya pengusaha lainnya, Puspo Wardoyo juga mengalami
masa pasang surut dalam membesarkan ABWS. Suatu hari beliau bertemu
dengan temannya, seorang pedagang bakso yang merantau ke Medan dan
sukses. Sampai-sampai temannya bilang Medan adalah tempat yang
potensial untuk usaha makanan. Dengan uang, jarak Solo-Medan lebih
dekat dari Solo-Semarang.Maksud temannya adalah dengan pesawat,
jarak Solo-Medan hanya satu jam perjalanan sedangkan Solo-Semarang
harus naik bis selama empat jam. Setelah bertemu temannya itu,
Puspo seperti termotivasi juga untuk mengadu nasib di Medan. Waktu
itu Puspo Wardoyo sudah tidak lagi menjadi pegawai negeri sipil, ia
mundur dari PNS dan mendirikan warung ayam bakar meneruskan usaha
orang tuanya yang juga jualan ayam. Sehingga Puspo hafal betul
seluk beluk per-ayam-an dan cara mengolah ayam yang enak. Warung
itulah yang kelak menjadi prototype ABWS.
Puspo selalu teringat kata-kata temannya tempo hari. Teman Puspo
tersebut menceritakan bahwa prospek bisnis kuliner di Medan sangat
bagus dan menjanjikan. Dengan berbekal sebuah gerobak bakso, teman
Puspo kala itu dapat mengumpulkan keuntungan bersih sebesar Rp
300.000 per hari. Sebuah nilai yang sangat fantastis di akhir tahun
1990. Bisnis bakso tersebut membuat teman Puspo mampu membeli tiket
pesawat sebulan sekali untuk menengok keluarganya yang tinggal di
Solo. Ia pun ingin ingin ke Medan. Akhirnya ia menjual warung
ayamnya yang di Solo ke temannya yang lain. Hasil penjualannya ia
gunakan bekal ke Medan.Namun sayang setelah sampai Jakarta uangnya
dihitung-hitung tidak cukup untuk ke Medan. Akhirnya ia memutuskan
untuk melamar pekerjaan menjadi guru. Puspo menargetkan untuk
menjadi guru hanya dua tahun sambil mengumpulkan modal. Akhirnya
setelah modal terkumpul, ia kemudian melanjutkan cita-citanya untuk
berjuang ke Medan. Sesampainya di Medan, Puspo segera mengontrak
rumah, membeli vespa dan menyewa lahan di dekat bandara dengan sewa
per hari 1000 rupiah waktu itu. Di lahan berukuran 4x4 itu Ia
kemudian membuka warung ayam bakar.
Suatu hari pegawainya terlilit hutang di rentenir. Puspo pun
kemudian berniat menolong pegawainya itu dengan membayar hutangnya.
Alangkah senangnya hati si pegawai, sebagai balas jasanya, sang
pegawai kemudian menghubungi temannya yang berprofesi sebagai
wartawan untuk meliput warung Puspo Wardoyo tersebut. Kontan saja
keesokan harinya warung ayam bakar Puspo langsung di serbu orang.
Puspo tak menyangka akan membawa dampak seramai ini. Akhirnya ia
mulai putar otak untuk membesarkan usaha warungnya ke rumah makan
yang lebih besar. Menunya pun semakin variatif. Sampai saat ini ada
sekitar 100 menu. Perjalanan Puspo Wardoyo dalam membesarkan ABWS
tidaklah seperti membalik telapak tangan. Pada tahun pertama ia
hanya bisa menjual 1-2 ekor ayam per hari. Di tahun kedua itulah
setelah diliput oleh teman pegawainya, ABWS mulai menunjukkan arah
kemajuan yang pesat. Puspo kemudian membuka cabang di berbagai
kota. Puspo juga menawarkan kerja sama dengan sistem waralaba atau
frencais. Puspo menjamin rasa dan mutu ABWS di kota manapun akan
sama karena ia sudah mengatur komposisi bumbu dan mentraining
pegawainya di setiap cabang dalam mengolah ayam. Sampai saat ini
ABWS selalu diserbu pembeli apalagi saat bulan Ramadhan, bahkan
sampai menolak-nolak. Dari orang biasa sampai pejabat sangat
menyukai rasa ayam panggangnya. Selain itu, warung-warung makannya
yang tersebar di kota-kota besar Indonesia ini juga selalu mengubah
penampilannya secara rutin sehingga hal ini benar-benar mampu
menciptakan kesan bagi para pelanggan maupun pemula.
2. Irma Suryanti Penyandang Cacat Sukses Wirausaha
Kisah sukses Irma Suyanti juga dimulai dari nol. Irma Suryati
memang merupakan seorang penyandang cacat, Beliau lahir di Semarang
tanggal 01 Januari tahun 1975. Beliau mulai mengalami kelumpuhan
ketika balita, umur 4 tahun karena penyakit polio. Sejak balita itu
Irma Suryati mengalami layu kaki. Walaupun masih dapat berjalan
normal hingga Sekolah Menengah Atas namun kaki Irma mudah lemas.
Bila tersenggol akan langsung terjatuh. Sejak itu ayahnya menyuruh
Irma untuk menggunakan tongkat apabila berjalan, dan pemakaian
tongkat itu hingga sekarang. Karena kondisi kakinya itulah yang
akhirnya mendorong Irma untuk melakukan sesuatu yang berharga juga
berarti bagi dirinya sendiri juga bagi orang lain. Langkah hidupnya
menuju usia dewasa merupakan kisah panjang dan pasti penuh
perjuangan, dua kali lebih banyak daripada yang dibutuhkan orang
normal.. Seperti umumnya penyandang cacat lainnya, Irma seringkali
mendapat perlakuan diskriminatif dan tidak sebanding dengan yang
lainnya karena kekurangan dirinya, dipandang sebelah mata, dihina,
direndahkan hingga diasingkan merupakan hal yang sering
diterimanya. Namun semangatnya yang terus menyala dan menggebu,
menjadikan Irma Suyanti sebagai seorang perempuan yang tangguh
dengan semangat ala kartini. Lulusan SMA N 1 Semarang ini percaya
dengan kekurangan tubuh yang ia miliki tak lantas menjadikan
dirinya untuk tidak dapat berhasil. Ia sangat percaya bahwa jika
Tuhan mengijinkan maka tidak ada yang tidak mungkin.
Setelah lulus dari SMAN 1 di Semarang, Irma mencoba membuat
keset dari kain perca, benda sederhana untuk membersihkan telapak
kaki. Awal mulabisnis kesetini hanya digunakan untuk kalangan
sendiri. Namun karena karya kesetnya mulai dilrik orang, pasar
kecil mulai terbentuk. Keputusan untuk menjadi seorang pengrajin
keset semakin kekeh saat ia menikah dengan Agus Priyanto. Suaminya
juga seorang penyandang cacat dan sangat jago melukis. Mereka
berdua akhirnya sepakat untuk membuka usaha kecil pembuatan keset
pada 1999 dengan dibantu oleh 5 karyawan. Awalnya, usahanya memang
masih dijalani di Semarang, di rumah orang tua, dan ketika usaha
mereka mulai berkembang pada tahun 2002, mereka pindah ke Kebumen,
Kota kelahiran Agus. Pasangan luar biasa ini sudah mampu membeli
rumah di Jalan Karang Bolong kilometer 7, Desa Karangsari,
Kecamatan Buayan, Kebumen. Dan dari rumah itu, Irma juga suaminya
mengendalikan usaha karpet tersebut.Setelah pindah ke Kebumen, Irma
merasa tak nyaman dengan usaha yang hanya sekedarnya. Iapun
memutuskan untuk mendaftarkan usahanya sehingga memilikibadan
hukumyang jelas. Usahanya dilabeli Usaha Dagang Mutiara Equipment.
Selain itu, Irama juga mulai membentuk Pusat Usaha Kecil Menengah
Penyandang Cacat. Pembentukan Pusat Usaha Kecil Menengah Penyandang
Cacat awal mulanya memiliki kendala, karena menurutnya sangat susah
mengorganisasi orang. Namun berkat kegigihan yang dimilikinya, ia
mulai mendatangi para penduduk door to door untuk mendorong para
ibu menjadi lebih produktif, serta mengajari ibu-ibu untuk membuat
keset sendiri. Sudah bisa dipastikan, sinisme dan juga cibiran
banyak dilayangkan orang padanya, mengingat dia adalah orang yang
cacat.Irma Suyanti Penyandang Cacat yang Sukses Berwirausaha, tak
membuatnya putus asa, dan ia berhasil. Irma berhasil mengajak
beberapa ibu rumah tangga belajar untuk membuat keset. Ibu-ibu
tersebut mendapat pasokan bahan baku juga mesin jahit dari Irma.
Tanpa diduga-duga, minat ibu-ibu lainnya semakin tinggi, pada 2003
akhirnya Irma membuat koperasi simpan pinjam yang difungsikan untuk
menampung 1.600 pembuat keset hasil binaannya.Para anggota ini
tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Kebumen. Lambat laun, usaha
keset ini merambah ke Banyumas dan juga Kota Solo. Bahkan Selain
menggandeng PKK, ia juga menggandeng kelompok waria dan pekerja
seks komersial di Purwokerto. Kini ada 20 waria dan pekerja seks
komersial yang sudah dapat membuka gerai di perumahan Limas Agung,
Purwokerto.
Dalam strategi pemasaran, Ia telah mengandalkan 15 orang
penjual. Ia juga menitipkan keset-kesetnya di gerai-gerai yang
tersebar di banyak kota. Salah satunya adalah di showroom milik
Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta. Bahkan selain di dalam
negeri, ia mengaku telah memasarkan produknya ke luar negeri,
sepertiAustarlia, Jerman, Jepang, juga Turki. Tiap bulan, perajin
mendapat kiriman kain sisa sebagai bahan baku. Irma mendatangkan 10
ton kain sisa dari Semarang setiap bulan. Dari hasil penjualan ini,
setiap bulannya ia mendapatkan omset Rp 40-50 juta dari 42 macam
keset yang diprodukdinya. Di pasaran, harga satuannya 15 ribu untuk
pasar dalam negeri dan 35 ribu untuk pasar asing. Hingga saat ini,
Irma juga telah mengembangkan usahanya seperti dengan membuat kotak
tisu dari lidi. Ia juga membuat desain sajadah dari tikar pandan.
Ia juga telah membangun rumah belakang dengan ukuran sekitar 7 m x
9 m untuk menampung para penyandang cacat. Mereka akan turut
diberikan modal bekerja sebagai pengrajin dan diberikan tempat
menginap.Kini penghargaan yang diterima Irma antara lain
adalahWirausahawati Muda Teladan dari Kementerian Pemuda dan
Olahraga(2007), Perempuan Berprestasi 2008 dari Bupati Kebumen
(2008), danPenghargaan dari Jaiki Jepang, khusus untuk orang cacat.
Dan yang terakhir adalah penghargaan dari SCTV Award
2012.Penghargaan penghargaan yang diraihnya memang layak diberikan
karena atas kesungguhan, kesederhanaan, keuletan dan sikap optimis
yang dimiliki Irma Suryanti mampu menginspirasi banyak orang. Mampu
mengubah suatu hal yang biasa menjadi luar biasa merupakan
pekerjaan atau lebih tepatnya kebiasaan orang kreatif. Maka Mbak
Irma Suryanti layak dinobatkan sebagaiKartini Update diJaman
Ekonomi Kreatifsekarang ini. Bahkan Irma sering kali menjadi
motivator untuk memberikan motivasi serta pembelajaran berharga di
perguruan tinggi, Irma pernah ke Unsoed dan juga ke Institut
Teknologi Bandung (ITB).
3. Sukyatno (Hoo Tjioe) pengusaha sukses es teler 77
Nama: Hoo Tjoe KiatTanggal lahir: 03 Agustus 1948Kota kelahiran:
Pekalongan, Jawa Tengah, IndonesiaPendidikan akhir: SMP 3
Sukyatno Nugroho ( Hoo Tjioe Kiat; lahir di Pekalongan, Jawa
Tengah, 3 Agustus 1948 meninggal di Jakarta, 9 Desember 2007 pada
umur 59 tahun) adalah wiraswastawan, pendiri dan Presiden Komisaris
Grup Es Teler 77. Sejarahpengusaha suksesini ketika berumur enam
tahun ibunya harus meninggalkan dirinya untuk selama-lamanya.
Semasa duduk di bangku sekolah, tokoh pengusaha sukses ini dikenal
sebagai anak yang tidak begitu sukses dengan nilai pelajaran.
Buktinya ia dua kali tidak naik kelas. Jikapun ia naik kelas,
beliau biasanya menduduki peringkat kelas ke 40-an diantara 50
siswa yang ada. Beranjak remaja, beliau bersekolah di sebuah SMA.
Namun sangat disesalkan, beliau mengenyam pendidikan di bangku SMA
hanya tiga bulan saja. Maka, melihat kondisi seperti ini, ayahnya
memutuskan untuk mengirimnya ke Jakarta tinggal bersama sang paman.
Alih-alih untuk melanjutkan sekolah, malah di Jakarta beliau
diajarkan cara berdagang oleh sang paman. Mungkin karena
keterbatasan pendidikan, beliau pun tidak memilih dalam
melaksanakan usaha. Apa saja beliau lakukan untuk bertahan hidup.
Terkadang sejarahpengusaha suksesmemang dilalui dengan berbagai
rintangan dan cobaan.
Meskipun hanya lulus SLTP, beliau orang yang gigih. Terinspirasi
dari sang mertua (Ibu Murniati Widjaja) yang menang lomba membuat
es teler, Sukyatno yang dulunya bernama Hoo Tjioe Kiat mencoba
menjual es teler di emperan toko dengan menggunakan tenda tenda.
Usaha yang dimulainya pada tanggal 7 Juli 1982 ini, ternyata
bukanpeluang bisnisyang pertama kali beliau coba. Berbagai peluang
bisnis seperti menjadi salesman, tengkulak jual beli tanah, makelar
pengurusan SIM, menjadi pemborong bangunan, sampai mencoba bisnis
salon pernah beliau geluti dan semuanya gagal ditengah jalan.Tak
ingin mengulangi kegagalan bisnis seperti sebelumnya, Sukyatno
mulai menekuni bisnis es telernya yang diberi nama es teler 77.
Angka 77 digunakan sebagai merek es telernya, karena angka tersebut
mudah diingat dan diharapkan menjadi angka hoki bagi pemilik bisnis
ini. Keyakinan Sukyatno pun tepat, merek es teler 77 mulai dikenal
masyarakat dan menjadi salah satu produk unggulan dari dulu sampai
sekarang.Dari sebuah warung tenda yang dulunya berada di emperan
toko, Sukyatno berinisiatif untuk mengembangkannya menjadi bisnis
waralaba. Setelah 5 tahun mempertahankan bisnisnya, tepat pada
tahun 1987 untuk pertama kalinya dibuka gerai es teler 77 di Solo
dengan sistemfranchise. Semenjak itu perkembangan bisnisnya pun
sangat pesat, dengan keuletan dan kerja keras yang dimiliki
Sukyatno kini es teller 77 telah memiliki lebih dari 180 gerai yang
tersebar di berbagai pusat perbelanjaan dan pertokoan yang ada di
Indonesia bahkan hingga mancanegara. Beliau dianugerahi beberapa
penghargaan penting, seperti The Best Asean Executive Award dan
Satya Lencana Pembangunan (1995). Berkali-kali namanya dicatat oleh
Museum Rekor Indonesia. Ia juga menulis buku 18 Jurus Sakti Dewa
Mabuk Membangun Bisnis. Sukyatno meninggal dunia dalam penerbangan
menuju Singapura setelah mendapat serangan stroke yang ketiga
kalinya
4. Amran Sulaiman sang pengusaha racun tikus
Pengusaha muda kelahiran 27 April 1968, Andi Amran Sulaiman,
merampungkan sekolah dari SD, SMP, dan SMA di tanah kelahirannya
sendiri. Pada tahun 1988, Amran Sulaiman menempuh kuliah S1 di
Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin Makassar dan lulus pada
tahun 1993. Dari perguruan tinggi yang sama, ia meraius gelar
master dan doktor dalam bidang Ilmu Pertanian. Merupakan lulusan
S1, S2, S3 Pertanian Universitas Hasanuddin dan dilanjutka bekerja
sebagai Pegawai PTPN XIV, Dosen Universitas Hasanuddin, Makassar.
Amran Sulaiman ternyata bukanlah anak dari orang tua yang kaya
raya. Perusahaan yang dibangun bukanlah warisan orang tua. Ada
modal kedisplinan, keyakinan, kreatifitas, ketekunan dan optimisme
sementara modal uang tidak begitu mendukung langkahnya. Amran punya
prinsip yang patut kita contoh yaitu bahwa kesuksesan adalah hak
semua orang dan bukan monopoli pihak tertentu. Berbekal pada
prinsip tersebut, diapun akhirnya bisa meraih kesuksesannya. Bemula
dari satu penelitian panjang berkembanglah usaha memproduksi produk
pembasmi hama. Usaha dari temuannya sendiri. Ayah dari empat anak
ini memang menekankan makna kejujuran kepada tidak hanya dirinya
tapi semua karyawan. Amran bukannya tanpa kegagalan, namun dia
selalu dapat mencari jalan. Dia yang memulai semuanya dari sebuah
CV bernama Empo Tiran yang dibangun sejak 1996. Empo Tiran ini
memproduksi racun tikus dan berbagai perlengkapan pertanian. Impian
tak sesuai kenyataan, sehingga dia perlua merubah arah impiannya.
Dulu, Amran sebenarnya memiliki impian menjadi tentara. Dulu pula
dia adalah lulusan masuk pendidikan tentara sekaligus Sistem
Penerimaan Mahasiswa Baru (Sipenmaru) pada Fakultas Pertanian
Unversitas Hasanuddin (Unhas). Keinginannya menjadi tentara tidak
direstui oleh ibunya. Padahal tentara merupakan cita-cita yang
sudah disiapkannya selama enam tahun. Impian yang telah dibangunnya
selama enam tahun untuk menjadi tentara itu lepaskan demi
membahagiakan hati ibunya. Bagi dirinya, tidak ada arti penting
jika kebahagiaan tanpa direstui oleh Ibu. Dengan hati yang kuat,
dia menetapkan pilihan kuliah di Fakultas Pertanian. Saat ini dia
mendapatkan buah matang dari hasil ketekunan dan kepatuhan selama
menjalankan hidup yaitu menjadi peneliti dan pengusaha muda sukses
Penemuan racun 58PS dan alat pembasmi tikus Alpostran yang
diproduksi lewat jerih payahnya sendiri. Hasil kerja selama dua
tahun ternyata sangat bermanfaat bagi petani. Sehingga, dia
diberikan Satyalencana dari Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
pada Juli 2009. Usahan Amran Sulaiman diberi nama Tiran Group.
Perlu diketahui Tiran Group itu sendiri perusahaan yang bergerak
dibidang obat pembasmi tikus. Tak lantas langsung sukses begitu
saja, produk racun tikus yang kemudian diberi label Tiran ini
(Tikus Diracun Amran) memiliki kendala diawal pemasarannya. Salah
satunya berupa keterbatasan modal untuk mengembangkan dan
memasarkan produk racun Tiran. Saat pertama kali, ia pernah meminta
modal pinjaman di Bank senilai 5 juta, tapi ditolak. Namun, tidak
berapa lama, Amran mendapatkan modal tapi terbatas 500 ribu saja.
Produk Tiran Amran Sulaiman bukan racun abal-abal karena penelitian
Tiran 58PS telah menghabiskan waktu kurang lebih dua tahun, dari
1989-1992. Masa uji coba Tiran 58PS juga berlangsung lama, dimulai
1992-1998. Semua yang dilakukannya untuk mendapatkan hasil
memuaskan tidak setengah- setengah, dan akhirnya para petani
merespon baik produknya. Produknya sendiri ternyata terdengar lucu
ditelinga seperi Tikus Diracun Amran, yang kemudian disingkat
menjadi Tiran. Sedangkan Alpostran sendiri merupakan singkatan dari
kalimat Alat Empos Tikusnya Amran. Permintaan akan Tiran dan
Alpostran tiap tahun mengalami peningkatan setelah gencar
dipasarkan, hingga telah tersebar di seluruh kabupaten se-
Indonesia. Pada akhirnya, suami dari Martati ini menjadi peneliti
sekaligus wirausahawan, yang dahulunya sangat suka olahraga demi
mendapakan sosok tentara seperti cita-citanya dulu.
5. Chairul Tanjung si anak singkong
Nama Lengkap :Chairul TanjungTanggal Lahir :Jakarta, 16 Juni
1962Zodiac :GeminiWarga Negara :IndonesiaIstri :Anita Ratnasari
TanjungAnak :Putri Indahsari & Rahmat DwiputraPekerjaan
:Pengusaha (Pemilik (CEO) utama CT Corp)Agama :Islam
Chairul Tanjung adalah pengusaha asli Indonesia yang lahir di
Jakarta pada tanggal 16 Juni tahun 1962. Pria berusia 52 tahun ini
dikenal luas sebagai pendiri sekaligus pemimpin CT Corp yang
sebelumnya bernama Para Group. Chairul Tanjung lahir dari rahim
seorang ibu bernama Halimah yang memiliki darah Sunda berasal dari
Cibadak, Sukabumi. Ayahnya bernama A.G. Tanjung memiliki darah
Batak berasal dari Tapanuli Tengah.Chairul Tanjung lahir dari
keluarga yang sederhana namun cukup berada. Ayahnya adalah wartawan
pada era orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil.
Kehidupan Chairul Tanjung dan keluarganya diuji ketika usaha
ayahnya dipaksa untuk tutup di masa orde baru karena secara politik
berseberangan dengan penguasa saat itu. Tulisan-tulisan yang ada di
surat kabar ayah Chairul Tanjung dianggap berbahaya sehingga harus
ditutup. Keadaan ini membuat orang tua Chairul Tanjung terpaksa
harus menjual rumah dan berpindah tempat tinggal ke kamar losmen
yang sempit juga sangat sederhana.Pendidikan Chairul Tanjung
dimulai di bangku sebuah sekolah dasar yaitu SD Van Lith, Jakarta
pada tahun 1975. Lulus dari SD Van Lith pada tahun 1978, Chairul
Tanjung segera masuk ke SMP Van Lith, Jakarta. Kemudian, pada tahun
1981 Chairul Tanjung diterima di SMA Negeri 1 Boedi Oetomo,
Jakarta. Tak patah semangat meskipun hidupnya sederhana, Chairul
Tanjung melanjutkan sekolahnya ke jenjang perguruan tinggi dengan
masuk ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.Keluarga
Chairul Tanjung memiliki sebuah prinsip, yakni: untuk lepas dari
jerat kemiskinan, pendidikan adalah langkah yang harus ditempuh.
Sehingga apapun keadaannya, sesulit apapun kondisi mereka, keluarga
Chairul Tanjung selalu berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan
pendidikan setinggi-tingginya. Segala daya dan upaya ditempuh oleh
orang tua Chairul Tanjung demi menyekolahkan anak-anak mereka,
termasuk Chairul Tanjung. Ibu Chairul Tanjung buktinya rela
berjualan kain batik untuk membiayai Chairul Tanjung masuk ke
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Semasa kuliah,
Chairul Tanjung yang berasal dari keluarga sederhana ini mengalami
pengalaman yang luar biasa. Tidak seperti mahasiswa yang kerjanya
hanya fokus belajar dan bisa merasakan fasilitas dari orang tua
dengan santai, Chairul Tanjung sudah diajari untuk menjadi pekerja
keras di masa kuliahnya. Dengan masih menyandang status sebagai
mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, Chairul
Tanjung mulai menunjukkan bakatnya di dunia bisnis. Kesulitan
finansial yang menimpa keluarganya membuat Chairul Tanjung mulai
mengasah kemampuannya dalam berbisnis. Demi memenuhi kebutuhan
kuliahnya, Chairul Tanjung memulai bisnis kecil-kecilan. Mulai dari
menjual buku, kaos, sampai alat-alat kedokteran dan laboratorium
yang dibutuhkan oleh teman-temannya di Fakultas Kedokteran Gigi.
Usahanya menjual alat-alat laboratorium dan kedokteran ini sempat
berkembang baik, sampai beliau mampu mendirikan sebuah toko di
kawasan Senen Raya, Jakarta Pusat. Sayangnya tokonya ini tidak lama
berdiri karena mengalami kebangkrutan. Selain itu, Chairul Tanjung
juga sempat membuka usaha fotokopi di lingkungan kampusnya. Chairul
Tanjung juga pernah mencoba untuk membuka sebuah bisnis di bidang
kontraktor dan telah mengerjakan berbagai proyek industry, terutama
barang-barang dengan bahan dasar rotan. Menyibukan diri untuk
belajar merintis bisnis, tidak membuat Chairul Tanjung lalai pada
tugas utamanya untuk kuliah. Selain mengasah bakatnya di dunia
bisnis, Chairul Tanjung juga menjadi mahasiswa teladan. Terbukti di
masa kuliah beliau pernah mendapatkan penghargaan sebagai mahasiswa
teladan tingkat nasional periode tahun 1984-1985. Penghargaan yang
beliau dapat ini merupakan penghargaan sebagai anggota civitas
akademika yang berjasa kepada fakultas dan universitas. Terbukti
kan, kalau tokoh yang satu ini selain memiliki sifat yang gigih
juga memiliki otak yang cerdas. Beliau bisa berbisnis tanpa harus
mengabaikan kegiatan perkuliahannya.Chairul Tanjung menamatkan
kuliahnya pada tahun 1987. Selesai kuliah, beliau tampaknya tidak
tertarik untuk bekerja sesuai dengan ilmu yang digelutinya semasa
kuliah. Ya, jiwa pebisnis nampaknya sudah melekat kuat pada diri
seorang Chairul Tanjung. Bersama 3 orang temannya, Chairul Tanjung
mendirikan PT Pariarti Shindutama. Modal yang digunakan diperoleh
dari Bank Exim sebanyak 150 juta Rupiah. Perusahaan ini memproduksi
sepatu anak-anak untuk kemudian diekspor. Berbeda dengan usaha
peralatan laboratorium dan kedokteran yang sebelumnya beliau jalani
dan terpaksa bangkrut, bisnis kali ini Chairul Tanjung meraup
keuntungan yang cukup besar. Beliau dan teman-temannya mendapatkan
pesanan 160 pasang sepatu langsung dari Italia. Seiring berjalannya
waktu, Chairul Tanjung merasa tak lagi sejalan dengan
rekan-rekannya itu, sehingga beliau memutuskan untuk membangun
bisnisnya sendiri. Bukan Chairul Tanjung namanya kalau tidak bisa
bertahan seorang diri di tengah dunia bisnis yang cukup mengerikan
ini. Setelah memutuskan berhenti dari bisnis sepatu ekspor, Chairul
Tanjung mencoba bisnis baru. Dengan kemampuannya membangun jaringan
dan pengalamannya dalam dunia bisnis yang sudah didapatkan sejak
duduk di bangku kuliah, Chairul Tanjung membangun sebuah usaha yang
arahnya ke konglomerasi. Beliau menyusun 3 bisnis inti, yakni:
keuangan, properti, dan multimedia.Perusahaan konglomerasi ini
kemudian diberi nama sebagai Para Group. Para Group memiliki father
holding company, yaitu: Para Inti Holdindo yang memiliki beberapa
sub-holding yang terdiri dari Para Global Investindo yang bergerak
di bisnis keuangan, Para Inti Investindo yang bergerak di bisnis
media dan investasi, serta Para Inti Propertindo yang bergerak di
bisnis properti.Di bidang finansial, Chairul Tanjung memiliki
sejumlah perusahaan, antara lain: Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa
Mega Life, Para Multi Finance, Mega Capital Indonesia, Bank Mega,
Bank Mega Syariah, dan Mega Finance. Tidak berhenti di sini,
Chairul Tanjung memiliki perusahan di bidang properti dan investasi
yaitu Para Bandung propertindo, Para Bali propertindo, Batam Indah
propertindo, Mega Indah propertindo. Kemudian di bidang penyiaran
dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya
Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio. Khusus
di bidang properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mall
dengan luas 3 hektar ini dalam pembangunannya menghabiskan dana
sebesar 99 miliar Rupiah. Pada tahun 1999, mall ini diluncurkan
oleh Para Group sebagai Central Business District. Lalu, pada awal
tahun 2010 Chairul Tanjung memperluas bisnisnya dengan membeli
sebagian besar saham Carrefour sebanyak 40 % senilai 3 triliun
Rupiah melalui PT Trans Ritel. Dengan memiliki 40% saham Carrefour,
kini Chairul Tanjung menjadi komisaris utama PT Carrefour Indonesia
didampingi oleh AM Hendropriyono (mantan Kepala BIN) dan S.
Bimantoro (mantan petingi Polri) sebagai komisaris. Diharapkan, di
bawah Chairul Tanjung, Carrefour dapat mengedepankan kepentingan
nasional seperti dapat menyumbangkan pembinaan terhadap usaha kecil
dan menengah (UKM) di Indonesia. Tercatat pada tanggal 1 Desember
2011, Chairul Tanjung membuat perubahan pada nama besar Para Group
menjadi CT Corp. CT Corp ini terdiri dari 3 perusahaan sub-holding,
yakni: Mega corp, Trans corp, dan CT Global Resources yang meliputi
layanan financial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber
daya alam. Karena kesuksesannya berbisnis ini, Chairul Tanjung
mendapatkan penghargaan sebagai Eksekutif Muda Berprestasi periode
tahun 1992-1993 dari Studio Seven Production, Jakarta. Penghargaan
bergengsi ini diberikan kepada beliau pada tanggal 23 Mei 1993.
Setahun sebelum penghargaan ini diberikan, Chairul Tanjung berhasil
menyelesaikan sekolahnya di Institut Pendidikan dan Pembinaan
Manajamen (IPPM). Kali ini bidang ilmu yang beliau pilih lebih
menjurus pada profesinya sebagai seorang pengusaha.Chairul Tanjung
mempraktekannya dalam kehidupan nyata. Beliau membangun jaringan
dimana-mana dengan berteman pada siapa saja dan menjalin relasi
dengan perusahaan ternama maupun perusahaan kecil. Menurut Chairul
Tanjung, pertemanan akan membantu proses bisnis untuk berkembang
pesat. Contoh sederhananya adalah ketika kita jatuh dan bisnis kita
dalam kondisi tidak bagus maka relasi bisa diandalkan. Membangun
jaringan adalah kunci sukses dari seorang Chairul Tanjung. Dengan
membangun relasi yang baik di manapun, kini Chairul Tanjung bisa
mendapatkan kesuksesannya dalam menjalankan bisnis yang jumlahnya
tidak hanya satu atau dua. Sebut saja salah satunya adalah kiprah
Chairul Tanjung di bisnis pertelevisian dengan mendirikan Trans
Corp yang membawahi Trans TV dan Trans 7. Chairul Tanjung yakin
Trans TV bisa terus berkembang meskipun persaingan di industri
pertelevisian semakin ketat. Beliau bisa berharap demikian karena
melihat bahwa belanja TV nasional telah mencapai angka 6 trilium
setahun dan 70% di antaranya akan diambil oleh televisi.
Dalam hal investasi, bagi Chairul Tanjung perusahaan lokal juga
bisa menjadi perusahaan yang bisa bersinergi dengan
perusahaan-perusahaan multinasional. Karena pemikiran inilah
Chairul Tanjung tidak menutup diri dan mau bekerja sama dengan
perusahaan multinasional dari luar negeri. Ini bisa jadi sebagai
upaya perusahaan nasional Indonesia untuk bisa berdiri sendiri dan
jadi tuan rumah di negeri sendiri. Inilah yang Chairul Tanjung
harapkan. Sebagai pengusaha yang sukses, Chairul Tanjung ternyata
cenderung lebih tertarik melakukan akuisisi dibandingkan harus
membangun bisnis sendiri. Karena menurut Chairul Tanjung, akuisisi
perusahaan membuat sinergi memperluas ladang usaha. Beliau berkata,
Waktu saya memulai, banyak waktu tapi nggak punya uang. Mulai dari
nol. Lama-lama setelah jadi besar punya uang, tidak punya waktu.
Maka yang dilakukan tidak perlu bangun tapi mengakuisisi.Dalam
perjalanannya berbisnis, bagi Chairul Tanjung modal adalah faktor
yang penting untuk membuat sebuah usaha berdiri dan
mengembangkannya menjadi besar. Akan tetapi, penting diketahui oleh
orang-orang yang ingin merintis bisnis bahwa kemauan dan kerja
keras wajib dimiliki oleh mereka yang ingin sukses dalam bisnisnya.
Dan jangan lupa, kembali lagi pada mitra kerja atau relasi. Menurut
Chairul Tanjung, membangun kepercayaan sama halnya dengan membangun
integritas. Disinilah pentingnya membangun jejaring dalam
menjalankan bisnis. Kegigihan dan kerja keras Chairul Tanjung ini
membawa beliau ke puncak kesuksesan. Sebagai buktim namanya berada
di dalam daftar orang terkaya dunia oleh majalah ternama Forbes di
tahun 2010. Pencapaian yang diraih Chairul Tanjung membuat majalah
Forbes tak ragu untuk menunjuk beliau sebagai salah satu orang
terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul
Tanjung berada di urutan ke-937 dunia dengan total kekayaan US$ 1
miliar. Kemudian, pada tahun 2011 Forbes kembali menyatakan Chairul
Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia dengan
total kekayaan US$ 2,1 miliar. Lalu yang terbaru, tahun 2014
Chairul Tanjung kembali dinyatakan menjadi orang terkaya nomor 375
di dunia dengan jumlah kekayaan US$4 miliar berdasarkan majalah
Forbes.
Dari kisah hidup Chairul Tanjung yang berangkat dari titik nol
sampai kemudian mengalami naik turun demi mencapai kesuksesan, kita
bisa mengambil beberapa kesimpulan:Pertama,jangan pernah takut
untuk memulai sesuatu. Seperti Chairul Tanjung yang tanpa keraguan
berani mengambil keputusan besar untuk mulai berbisnis.Kedua,
jangan ragu untuk mencoba apapun selama kita mampu. Seperti Chairul
Tanjung yang berani mencoba berbagai jenis bisnis sampai akhirnya
menemukan bisnis yang paling sesuai dengan dirinya.Ketiga,jangan
merasa minder akan diri sendiri. Chairul Tanjung mungkin pernah
dijuluk anak singkong, tapi ia tidak merasa minder dengan julukan
tersebut dan terus melaju membuktikan bahwa ia mampu untuk
mengangkat derajat hidup dirinya dan keluarga.Keempat,jangan mudah
menyerah! Seperti seorang Chairul Tanjung yang selalu terus maju
menjalankan bisnisnya meskipun banyak rintangan dan halangan,
meskipun akan selalu ada saat dimana kita harus menerima
kekalahan.kelima, kesabaran untuk mencapai sukses. Seperti seorang
Chairul Tanjung yang perlahan namun pasti meniti kariernya
membangun satu demi satu bisnis, hingga sekarang menjadi kerajaan
bisnis yang begitu besar sampai bisa mengantarkan beliau menjadi
salah satu orang terkaya di dunia.
6. Wahyu Aditya Pengusaha Muda dari Hobi Menggambar
BiodataNama: Wahyu AdityaTTL: Malang, 4 Maret 1980Pendidikan :
1998-2000 Advance Diploma Jurusan Interactive Multimedia KvB
Institute of Tech. Sydney AustraliaNama Usaha : HelloMotion Academy
School of Animation and Creativity (Sekolah Animasi dan Sinema)
Kegemaran Adit dalam menggambar sudah terlihat sejak duduk
dibangku SD. Ketika masih kelas 1 di SD Cor Jesu 1 Malang, ia
pernah memenangkan lomba menggambar. Kegemarannya itu kemudian
disalurkan dengan mengirim gambar pada Tino Sidin, tokoh legendaris
yang membawakan acara Gemar Menggambar di TVRI kala itu. Sayang
gambarnya tak pernah terpilih untuk ditayangkan. Ketika kelas VI
SD, ia rajin mengisi buku tulisannya dengan berbagai gambar dan
cerita. Daripada membeli mainan ia lebih sering membeli kertas HVS
untuk dicorat-coreti dengan gambaran. Ia juga pawai menyulap buku
tulisnya menjadi komik dengan menciptakan ilustrasi sederhana dari
berbagai tokoh rekaannya. Nama-nama tokoh dipelesetkan dengan
mengambil inspirasi dari lingkungannya. Seperti empat sekawan
menjadi enam sekawan, mengacu pada jumlah preman cilik di
sekolahnya. Hasil gambarannya kemudian disebarkan ke teman sekelas.
Banyak yang menyukai dan terhibur oleh gambaran Adi, Saya senang
jika mereka terhibur oleh karya saya, katanya girang. Ketika SMP,
Adit dipercaya mengelola rubrik khusus untuk majalah sekolahnya.
Isinya tentang keadaan sekolah waktu itu. Hobi menggambar terus
berlanjut hingga SMA. Bahkan dinding sekolahpun ia gambari, Saya
murid pertama yang diperbolehkan menggambari dinding, katanya
mengenang. Karirnya sebagai seorang animator diawali dengan menjadi
komikus amatiran. Korban pertamanya adalah buku-buku pelajaran
kelas 3 SMA. Di buku inilah Adit membuat animasi strip komik.
Ketika akan melanjutkan kuliah pun dengan tegas ia memilih , Ingin
kuliah ditempat yang tidak ada matematikanya, tandas anak kedua
dari pasangan Sanarto Santoso dan Tri Astuti ini.Akhirnya Adit
memilih menuntu ilmu di Advanced Diploma of Interactive Multimedia
KvB Institut of Tech, Sydney Australia untuk mempelajari
multimedia. Saat kuliah ia sempat menjuarai perlombaan. Ketika
liburan kuliah, Adit pulang ke Indonesia untuk ikut magang di
sebuha percetakan sablon di Malang selama dua bulan. Pemilik
percetakan yang melihat hasil karyanya jauh melampaui kelasnya
mengarahkan Adit untuk magang di Broadcast Desain Indonesia di
kawasan Jakarta Selatan. Disana ia hanya mengamati pembuatan video
dan teknik mengedit. Karir Adit selepas kuliah dimulai sebagai
creative desainer dn animator di Trans TV pada 2000-2002. Sebagai
best student di KvB Institut of Tech, almamaternya, bisa saja ia
melanjutkan hidup di negeri Kanguru itu, Tapi saya tak betah hidup
di Australia, katanya. Selepas dari Trans TV, Adit memilih bekerja
sebagai freelance selama satu tahun. Karena keterampilan dan
pengetahuannya solid, ia bisa melakukan pekerjaan apapun. Dari
animator, sutradara sampai produser, ia bisa melakukannya. Proyek
pertama yang ditanganinya adalah video klip Padi Bayangkanlah .
Clip ini memenangkan Best Video clip of The Month Video Musi c
Indonesia 2002 dan People Choice Award Video Music Indonesia 2002.
Sejak saat itu tawaran demi tawaran mengalir padanya.Membangun
Kesuksesannya Sendiri
Tawaran bekerja dibawah perusahaan orang lain tak membuat Adit
tertarik. Percaya diri pada kemampuannya bersama tujuh temannya ia
mmebuat perusahaa dibidang jasa. Sayang usaha ini gagal, Kumpulan
orang pintar tapi tak ada naluri bisnis, kata Adit menyimpulkan
kegagalannya. Karena tahu hanya kepada diri sendirilah ia
bersandar, Adit memulai langkah yang terbilang nekat. Berbekal
pinjaman bank sebesar 400 juta rupiah ia membuka kursus animasi.
Biar orang sekolah di Indonesia saja, tak harus keluar negeri,
niatnya sederhana. Kendati terdengar ambisius namun Adit telah
melakukan riset kecil-kecilan lebih dulu. Hasilnya, banyak orang
menyatakan minat bila ia membuka lembaga kursus animasi di
Indonesia. Tekad itu diwujudkan dengan ikut sebuah pameran
pendidikan di semanggi expo Jakarta Selatan. Disana ia menemukan
ada 41 orang yang berminat menjadi murid. Ini menjadi langkah awal
bagi Adit untuk mendirikan HelloMotion Inc, School of Animation and
Cinema. Pemilihan nama dalam bahasa Inggris dimaksudkan agar ia
bisa membuka franchisee di luar negeri. Berdiri sejak lima tahun
lalu, lembaga ini masih sepi. Dari modal 400 juta ia bisa menengguk
keuntungan 18% setahun. Padahal ketika awal berdiri, sekolah itu
tak mendapat keuntungan tapi malah minus 11%. Tahun berikutnya
minus 6%. Sampai saat ini sudah meluluskan 800 an siswa, Itu masih
kurang karena kami hanya punya satu kelas, katanya. Satu kelas
diisi 10 siswa dan ada 20 instruktur yang handal dibidangnya.
Selain mencari penghasilan, Adit juga menyempatkan waktu untuk
merealisasikan ide-ide aneh lainnya. Adit membentuk Kementerian
Desain Republik Indonesia (KDRI) yang bertujuan mengubah Indonesia
dengan caranya sendiri. Di KDRI, struktur birokrasinya sederhana.
Ia menjabat juru bicara kementrian. Sedangkan posisi mentri
diduduki Mr Gembol (panggilan masa kecilnya). Mr Gembol juga
merangkap kurir KDRI. Biarpun terkesan lucu, dalam sehari website
KDRI setidaknya dikunjungi 1000 pengunjung. Disini para volunteer
dimanapun bisa mengirimkan desain karya mereka.Kini HelloMotion
yang memiliki visi menggalakkan budaya motion picture art mulai
diperhitungkan diindustri animasi tanah air. Untuk terus
mengembangkan bisnisnya, Adit menggunakan cara Buzz Marketing atau
getok tular serta lewat iklan media cetak, elektronik dan internet.
Ia sekarang tidak lagi khawatir dengan persaingan di industri
animasi. Karena daftar tunggu untuk peserta kursus sekarang bisa
sebulan lebih di Hello School. Adit juga terus melakukan
inovasi-inovasi.Itulah kisah sukses Wahyu Aditya yang bisa meraih
mimpinya diusia muda dengan caranya yang unik bahkan terkadang
nyeleneh dari orang pada umumnya.
7. Elly Susilawati pengusaha sepatu
Ketika memulai usaha, tahun 2000 lalu, Elly Susilawati hanya
memiliki modal Rp1juta dan dua orang tukang sol sepatu keliling
yang telah di PHK oleh sebuah perusahaan sepatu home industri di
Kawasan Jakarta Selatan sebagai karyawannya. Kepeduliannya untuk
memberdayakan dan memberikan peluang kerja terhadap tukang sol
jalanan agar dapat bekerja seperti sedia kala membuatnya ingin
membuat bisnis yang dapat memberdayakan mereka. Ia menyukai dunia
sepatu, dan iapun mencoba bisnis produk sepatu. Salah satu motivasi
yang mendorong Elly membuat produk sepatu, yang kemudian diberi
nama brand Ethree adalah adanya peluang yang cukup besar bagi
terpenuhinya sepatu berkualitas bagi para pemilik kaki asimetris,
yang sering disebut sebagai pemilik kaki bermasalah. Kaki
bermasalah sebenarnya hanya istilah bagi bentuk kaki yang normal
tetapi pemakainya kerap tidak nyaman jika menggunakan sepatu buatan
pabrik (pabrikan) yang ada di pasaran. Para pemilik kaki bermasalah
tersebut jika menggunakan sepatu yang ada di pasaran dengan ukuran
40 terlalu besar, sedangkan memilih ukuran 39 terlalu kecil/sempit.
Biasanya para pemilik kaki bermasalah ini agar nyaman bersepatu
biasanya menggunakan sepatu yang harus dipesan terlebih dahulu.
Mereka memesan secara khusus sepatu yang diinginkan, tetapi sedikit
sekali produsen sepatu handmade di Indonesia yang memahami
pembuatan sepatu dengan kualitas dan standar disain yang baik.
Melihat peluang yang besar tersebut, Elly mencoba membuat produk
sepatu handmade dari bahan kulit asli (kulit ular, buaya maupun
kuli sapi), serta mendisain dengan disain terkini dan uptodate.
Rancangan disain sepatu handmade kemudian dibuat secara khusus
sesuai bentuk kaki para pemilik kaki dan diproduksi secara manual/
handmade oleh para tenaga kerja pembuat sepatu profesional yang
telah berpengalaman bekerja di industry sepatu handmade sejak lama.
Kunci terpenting produk sepatu yang akan dibuat adalah disain yang
lebih baik daripada sepatu yang ada di pasaran, serta bentuk dan
ukuran yang telah disesuaikan dengan anatomi kaki para
pemesan/pemakai, berdasarkan anatomi kaki dari para pemiliknya kaki
yang memiliki bentuk punuk kaki lebih tinggi dari bentuk normal,
memiliki telapak kaki yang datar dan melebar atau tidak memiliki
cekungan, atau bahkan ada bentuk kaki yang bentuknya lebih panjang
karena memiliki jari yang lebih panjang dari ukuran normal, serta
bentuk-bentuk asimetris lainnya.Kunci penting lainnya adalah
penggunaan bahan baku yang berkualitas, serta kontrol produksi
secara maksimal sehingga produk yang dihasilkan memberikan
kenyamanan dan kepuasan kepada pelanggan. Serba Terbatas Sejak
didirikan tahun 2000 lalu usaha yang didirikan Elly berdiri nyaris
dengan kekuatan dan kemampuan yang sangat terbatas. Modal terbatas,
tenaga kerja terbatas,ruangan yang digunakan juga terbatas. Modal
sebesar Rp1juta yang dimiliki, habis untuk membelibahan baku yang
digunakan. Ruangan kerja menggunakan sebagaian ruangan dapur, serta
tenaga kerja hanya dengan mengajak para tukang sol sepatu keliling
yang pernah bekerja di pabrik sepatu, namun di PHK karena usahanya
gulung tikar. Semula Elly memasarkan produk sepatu yang dibuatnya
melalui pemasaran dari mulut ke mulut, dan teman-teman di kantor.
Saat itu, Elly masih bekerja di perusahaan konsultan kehumasan,
yang memungkinkan ia bertemu dengan banyak orang. Dari tahun ke
tahun perkembangan usahanya cukup berkembang sangat menggembirakan.
Produknya mulai dikenal oleh masyarakat terutama oleh kalangan
masyarakat kalangan menengah atas sehingga ia mulai memikirkan
merek yang tepat agar pelanggannya mudah menyebut produknya dengan
baik. Saat itulah ia mulai memantapkan membuat brand Ethree. Dengan
brand yang tepat, produk Elly sudah mulai dikenal oleh masyarakat
kalangan menengah atas. Kalangan masyarakat menengah atas ini
memiliki ciri sadar terhadap kualitas, disain serta kenyamanan, dan
mau membayar mahal produk yang dirasakan memberikan kenyamanan pada
kakinya.Perkembangan usahanya kian maju, jumlahnya dari hari ke
hari juga kian bertambah, dari semula hanya ratusan pasang sepatu
(500 700 pasang) per bulan menjadi ribuan pasang sepatu per bulan,
omzetpun kian terkerek hingga mencapai Rp 650juta per tahun. Karena
jumlah pemesan yang terus meningkat, maka tenaga kerja yang
dilibatkan juga semakin banyak. Mayoritas mereka yang bekerja
adalah para mantan tukang sepatu berpendidikan formal rendah,
tetapi memiliki pengalaman yang cukup lama di bidang produksi
sepatu handmade. Tantangan Mulai Datang Seiring dengan semakin
berkembangnya usaha, Elly mulai melihat ada beberapa kendala yang
harus dituntaskan, salah satu kendala yang dihadapi adalah pada
modal, peralatan yang digunakan, manajemen, serta meningkatkan
kemampuan sumberdaya manusia yang masih sangat
terbatas.Meningkatnya jumlah permintaan pemesanan sepatu handmade
membutuhkan bahan baku yang harus dibeli secara tunai dalam jumlah
cukup sebagai stok. Pembelian bahan baku tersebut membutuhkan modal
dimuka yang harus tersedia, sementara ketersediaan modal dimuka
sangat minim jumlahnya. Sedangkan peralatan yang semula digunakan
hanya peralatan sederhana (peralatan sol sepatu) kini terus
berkembang dan bertambah jumlahnya seiring dengan kebutuhan
industri sepatu handmade. Manajemen dan pengelolaan usaha yang
semula ia lakukan sendiri juga terus berkembang karena mulai
diperlukan tenaga khusus untuk mendatangi pelanggan dan melakukan
pengukuran kaki pelanggan agar dapat diproduksi sepatu sesuai
keinginan pelanggan, ia juga mulai memerlukan tenaga pembukuan/
keuangan dan customer service, serta manajer produksi. Semakin
banyak jumlah tenaga kerja yang diperlukan.Semula semuanya saya
lakukan sendiri, namun dalam kenyataannya banyak kegiatan yang
belum dapat kami lakukan karena keterbatasan-keterbatasan saya,
ujar Elly. Dalam mengelola usaha home industri yang memproduksi
sepatu handmade ini, salah satu tantangan yang dihadapi adalah
memberikan dan menyediakan produk sepatu handmade yang sesuai dan
diinginkan oleh pelanggan. Tantangan ini sangat besar karena jika
pemesanan tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tidak nyaman
digunakan, maka sepatu akan dikembalikan lagi oleh pemesan. Karena
itu sejak awal proses produksi, dari sejak pengukuran dan
pencatatan anatomi kaki hingga produksi maka perhatian dilakukan
secara ekstra hati-hati. Para pekerja juga harus memperhatikan
catatan-catanan yang telah dibuat pada saat pengukuran kaki
pelanggan agar sepatu yang diproduksi sesuai yang diinginkan. Jika
tidak sesuai risiko yang harus ditanggung oleh kami adalah
pemesanan tidak dibayar oleh pelanggan. Karena itu para pekerja
juga harus diberi pengetahuan dan pemahaman yang sangat tinggi
terhadap produk yang dibuat dari sejak awal pengukuran hingga
produk diterima oleh pelanggan.
Pengorbanan Sejak awal memulai usaha, yang semula menganggap
bahwa usaha yang dikerjakan ini hanya sebagai sampingan, namun
dalam kenyataannya usaha ini memerlukan perhatian dan dukungan yang
sangat tinggi, karena sudah melibatkan cukup banyak modal, tenaga
kerja, serta nasib dari banyak orang yang terlibat di dalamnya.
Jika kami tidak serius menjalankan bisnis ini, maka bias saja usaha
yang kami rintis mengalami nasib yang sama dengan usaha home
industri made shoes lainnya, karena itu saya memutuskan keluar dari
pekerjaan sebagai karyawan di sebuah perusahaan jasa kehumasan dan
serius total mengelola usaha made shoes Ethree ini, cetusnya. Dalam
mengelola usaha produksi handmade shoes ini tantangan yang ia
hadapi adalah soal waktu, dimana proses produksi dari pengukuran
kaki pelanggan hingga produksi sepatu membutuhkan waktu yang cukup
lama karena semua dilakukan secara manual. Pada saat pengukuran
kaki banyak pelanggan yang memintanya untuk datang ke rumah
sehingga hal ini memerlukan waktu yang cukup untuk bisa datang
kepada pelanggan. Banyak pelanggan yang ingin mendapatkan sepatunya
dengan cepat, dalam hal seperti ini kami dan team produksi harus
bekerja ektra keras hingga lembur untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan tepat waktu, ujar Elly.Selain itu karena produksi sepatu
dilakukan melalui pemesanan maka ada beberapa biaya yang harus
diperhitungkan dalam biaya produksi antara lain, biaya transport,
biaya pengiriman, dan lain-lain. Sebagai single parent dan bekerja
diantara para karyawan yang sebagian besar adalah para lelaki,
terlebih sering lembur, dan harus mendatangi pelanggan untuk
mengukur kaki pelanggan, hal ini memerlukan mobilitas yang sangat
tinggi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Elly karena tidak
semua orang memandang kegiatan ini cukup diapresiasi dengan baik.
Ada Juga Dukungan Dalam perjalanan mengelola usaha, Elly cukup
banyak melakukan penelitian dan pengembangan agar usaha produk
sepatu yang dihasilkan dapat diterima pelanggan dengan baik.
Beberapa penelitian dan pengembangan yang dilakukan antara lain,
uji Mutu Produk Ethree yang dilakukan oleh Departemen
Perindustrian, Direktorat Industri Sandang, yang bekerjasama dengan
Indonesia Footwear Service Centre (IFSC) Tanggulangin, Sidoarjo
pada tanggal 24 Juli 2006. Berdasarkan hasil uji diketahui bahwa
produk sepatu Ethree memiliki kualitas mutu dan disain dalam
klasifikasi A. Hasil uji tersebut sanggat membanggakan kami, dan
menambah keyakinan kami bahwa produk yang kami hasilkan benar-benar
sesuai yang kami harapkan sehingga memberikan kenyamanan kepada
pelanggan, ujar Elly. Selain itu Elly juga belajar pewarnaan dan
pengolahan kulit yang baik dan benar, berdasarkan standar yang
telah ditetapkan oleh Dinas Perindustrian Jakarta, penggunaan
packaging yang baik, pembuatan media promosi yang baik, dan
lain-lain. Beberapa dukungan juga diberikan oleh berbagai instansi
dan dinas, diantaranya dari Dinas Koperasi dan UKM DKI Jakarta,
berupa space/kios dengan sewa gratis untuk mendisplay produk-produk
di beberapa mall dan pusat perbelanjaan di Jakarta, serta dukungan
pembuatan disain dan produksi flyer dari Sucofindo. Tetap ada
Tantangan Usaha Elly berada di Jl. Siaga II No42 Pejaten Barat,
Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kawasan Pejaten Barat merupakan
kawasan padat penduduk, semi urban metropolis yang banyak dihuni
oleh masyarakat pendatang. Sebagian masyarakat di lingkungan
usahanya memiliki tingkat kesejahteraan yang cukup tinggi ditandai
dengan keberadaan rumah-rumah yang besar dan luas. Namun perhatian
mereka kepada orang-orang yang tidak beruntung, para tukang sol
sepatu yang kehilangan pekerjaan, tukang ojek yang semakin banyak,
belum tersentuh perhatiannya oleh masyarakat sekitar, sehingga
diharapkan dengan keberadaan usahanya cukup dapat membantu
memberikan lapangan pekerjaan formal yang bermanfaat bagi mereka.
Salah satu yang mendorong Elly untuk mendirikan usaha handmade
shoes Ethree adalah karena keinginannya untuk memberdayakan
masyarakat yang kurang beruntung di sekitar tempat tinggalnya
sehingga bermanfaat bagi diri dan keluarganya, dan juga masyarakat
sekitarnya. Meskipun telah berjalan sesuai yang kami harapkan,
masalah yang kami hadapi dalam pembinaan industri kecil ini adalah
kemauan dan kemampuan serta entrepreneurship skill yang ingin terus
kami tingkatkan. Tantangan kami adalah menyediakan produk sepatu
handmade dengan harga terjangkau diantara keberadaan produk-produk
sepatu pabrikan yang murah harganya, cetus Elly. Menurut Elly,
tantangan lainnya adalah membuat standar kerja dan sistem kerja
yang baku dan baik /Standart Operating Procedure (SOP) sehingga
pembuatan sepatu handmade dapat berajalan sesuai skedul dan mutu
yang telah ditetapkan. Adanya kendala regenerasi dari para karyawan
yang bekerja sebagai tukang sepatu karena saat ini sangat susah
mencari anak-anak muda yang mau bekerja sebagai pembuat sepatu
dengan memberikan kesempatan magang kepada para pemuda yang
berminat juga merupakan langkah untuk mencari jalan keluar yang
ada. Modal, menurut Elly, juga tetap menjadi kendala karena bisnis
dalam industri sepatu handmade adalah padat karya, dan juga padat
modal. Namun dukungan dari perbankan dalam bentuk dana pinjaman CSR
dari Bank BNI serta pelatihan manajemen, serta bentuk pelatihan
lainnya seperti dari Sucofindo, modal cepat dari Pegadaian juga
sangat membantunya dalam mengembangkan usaha. Pengabdian dan
Sinergi Dengan menjadi mitra binaan perusahaan seperti binaan Bank
BNI dan Sucofindo Elly memperoleh banyak manfaat, diantaranya
kesempatan untuk memperoleh akses modal dengan bunga rendah,
kesempatan mengikuti pameran produk dengan fasilitas yang
disediakan oleh perusahaan yang menjadi mitra, serta berbagai
pelatihan manajemen lainnya, seperti pelatihan pembukuan keuangan,
manajemen produksi, dan lain-lain. Berbagai aktifitas yang ia
lakukan ternyata cukup banyak memperoleh perhatian, diantaranya
perhatian dari berbagai media cetak, TV hingga radio yang memuat
profil dan usahanya. Elly juga mendapatkan berbagai penghargaan
diantaranya Penghargaan dari Asean Woman Executive Golden Award
tahun 2006, penghargaan Indonesia Small Medium Entrepreneur Award
(ISMBEA) tahun 2007 dari Kemetrian Koperasi dan UKM RI, serta
menjadi finalis Dji Sam Soe Award tahun 2008. Kiprah kepeloporan
Elly terus berlanjut, dengan atau tanpa penghargaan langkahnya akan
kian bersemangat membantu masyarakat di sekitarnya dengan
memberikan lapangan pekerjaan dan meningkatkan
kesejahteraannya.
8. Victor Giovan Raihan pengusaha es teh kempot dari Malang
Usia muda bukanlah penghalang seseorang untuk menjadi pengusaha
sukses. Victor Giovan Raihan asal kota Malang yang masih berusia 18
tahun telah membuktikannya. Dengan mengusung nama Teh Kempot,
bisnis minuman teh cepat saji yang dirintisnya mendapat respon
positif dari masyarakat sekitar.Berawal dari keisengan Victor
meracik teh yang dicampur dengan susu fermentasi, ternyata hasilnya
diminati banyak orang. Menurut Viktor perkembangan bisnis tersebut
sangat bagus dan memiliki prospek jangka panjang. Saat haus, orang
pasti akan mencari minuman yang enak, serta mempunyai rasa yang
berbeda dengan minuman lainnya. Selain itu, dilihat dari cara
pembuatan, Victor mengatakan tidak terlalu sulit untuk membuat
aneka minuman cepat saji. Bahan-bahannya mudah didapat, dan yang
paling penting keuntungan yang diraih cukup besar.
Untuk memulai bisnisnya, Victor mengeluarkan modal 3 juta yang
berasal dari pinjaman orang tua. Pertama Victor membuka 1 outlet,
lalu berkembang dan setelah mempunyai beberapa outlet, Victor bisa
mengantongi penghasilan paling sedikit Rp 2 juta per bulan dari 1
outlet miliknya. Biasanya kalau sedang ramai, 1 outlet bisa lebih
dari 2jt, kata Victor. Awal mula kata Kempot yaitu ketika Victor
terinspirasi dari cara orang saat minum teh menggunakan sedotan.
Bila sedang haus, konsumen akan menyedot sampai pipinya
kempot.Victor sampai saat ini telah membuka 10 outlet yang
diurusnya sendiri, dan 17 outlet lain yang merupakan hasil
kerjasama dengan mitranya. Victor menjelaskan, jika ada yang
tertarik untuk bekerja sama di bisnisnya, cukup membayar Rp 3,5
juta, sudah menerima 1 gerobak ditambah 100 cup gelas kemasan dan
alat masak. Sementara ini, mitra kerjasamanya paling banyak di
Malang, dua mitra yang lain di Palembang dan Jakarta. Orang tua
Victor mendukung penuh apa yang dilakukan putranya. Mereka percaya,
dengan membuka usaha sendiri, dapat melatih Victor menjadi pribadi
mandiri, tidak bergantung pada orang lain. Victor mengaku, dalam
sehari jumlah daun teh kering yang dibutuhkan untuk produksi
mencapai 20 kg, kurang lebih sekitar 70 gelas, dan menghabiskan 4
kg gula sehari per outlet.Harapan Victor, di tahun depan bisa
membuka outlet baru supaya keuntungan yang dihasilkan dari
bisnisnya bertambah. Mengenai masalah dana untuk memperluas bisnis
teh cepat sajinya, Victor enggan meminjam bank atau kredit, karena
menurut dia dengan modal pribadi dan pinjaman orangtua sudah lebih
dari cukup.
BAB IIIPENUTUP
3.1 Simpulan Kreatif adalah suatu pemikiran yang menghasilkan
sebuah produk baru yang berbeda dengan produk yang sudah ada
sebelumnya. Sedangkan inovatif adalah Pengembangan dari sebuah
produk usaha yang sudah ada dengan menambahkan sedikit sentuhan
yang menjadi berkesan atau sedap dipandang. Pada dasarnya Kreatif
dan inovatif adalah karakteristik personal yang terpatri kuat dalam
diri seorang wirausaha sejati. Bisnis yang tidak dilandasi upaya
kreatif dan inovatif dari sang wirausaha biasanya tidak dapat
berkembang abadi. Lingkungan bisnis yang begitu dinamis menuntut
wirausaha untuk selalu adaptif dan mencari terobosan terbaru.
Karakter cepat berpuas diri dan cenderung stagnan sama saja membawa
bisnis ke arah kematian. Pengusaha selalu dituntut untuk memiliki
Kreatifitas yang tinggi dan inovasi yang baru dalam menunjang
usahanya.
3.2 SaranSebagai mahasiswa di usia saat ini harus mempunyai jiwa
ingin tau, petualang atau rasa ingin tau mengenai hal baru. Sebuah
pemikiran yang muncul dari sebuah pengalaman yag sudah terjadi kita
dapat belajar berpikir kreatif dan inovatif untuk menciptakan
sesuatu hal yang baru dan berbeda, sehingga kita dapat menjadi
seseorang yang tangguh dan mempunyai jiwa wirausaha yang dapat
bersaing dari wirausaha yang lain. Dengan kreatifitas dan inovatif
kita dapat mengubah standart ekonomi yang bermutu.
DAFTAR PUSTAKA
Aryani, Evi. Biografi chairul tanjung anak singkong, 10 Oktober
2013(http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com ) cetak 16
April 2015
Aryani, Evi.Biografi puspo wardoyo pendiri ayam bakar solo, 29
September 2013(http://biografi-orang-sukses-dunia.blogspot.com )
cetak 10 April 2015
Dwi, Ary.2013. Pengertian inovatif kewirausahaan, 11 November
2013(http://top.studies.blogspot. ) cetak 07 April 2015
Indonesia, Pelatih.2015. Pengusaha racun tikus, 10 April
2015(http://pelatihindonesia.com ) cetak 12 April 2015
Musarofah, Nuruali. 2013. Pemikiran kewirausahaan kreatif
inovatif, 06 Juni 2013(http://nurlaelimusarofah.files.wordpress.com
)
Pramesty, Dwi. 2011. Biografi Victor Giovan Raihan, 27 Februari
2011(http://kompas.com ) cetak 05 April 2015
Stinobel. 2015. Profil mahasiswa pengusaha sukyatno, 04 April
2015(http://www.stienobel-indonesia.ac.id ) cetak 10 April 2015
18