Top Banner
 Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 1 LAPORAN FISIKA DASAR 1 REMOTE LABORATORY DISIPASI KALOR HOT WIRE  Nama/NPM : Angeline Paramitha/130640930 5 Fakultas/Prog. Studi : Teknik/Teknik Kimia Group & Kawan Kerja : Ahmad Hamidi Aldhi Saputro Ahmad Shobri Akwila Eka Meliani Ali Akbar Aji Tata Irwinsyah Andrea Rizky Sabrina Harahap  No & Nama Percobaan : KR 01 & Disipasi Kalor Hot Wire Minggu Percobaan : Pekan 3 Tanggal Percobaan : 13 Maret 2014  Nama Koordin ator : Miranda Rizka Anggraini Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia
16

KR01 R-LAB Angeline Paramitha

Oct 05, 2015

Download

Documents

RLAB
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 1

    LAPORAN FISIKA DASAR 1

    REMOTE LABORATORY

    DISIPASI KALOR HOT WIRE

    Nama/NPM : Angeline Paramitha/1306409305

    Fakultas/Prog. Studi : Teknik/Teknik Kimia

    Group & Kawan Kerja : Ahmad Hamidi

    Aldhi Saputro

    Ahmad Shobri

    Akwila Eka Meliani

    Ali Akbar

    Aji Tata Irwinsyah

    Andrea Rizky Sabrina Harahap

    No & Nama Percobaan : KR 01 & Disipasi Kalor Hot Wire

    Minggu Percobaan : Pekan 3

    Tanggal Percobaan : 13 Maret 2014

    Nama Koordinator : Miranda Rizka Anggraini

    Laboratorium Fisika Dasar

    UPP IPD

    Universitas Indonesia

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 2

    KR 01 Disipasi Kalor Hot Wire

    I. Tujuan Praktikum

    Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.

    II. Alat

    1. Kawat Pijar (Hotwire)

    2. Fan

    3. Voltmeter dan Amperemeter

    4. Adjustable Power Supply

    5. Camcorder

    6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

    III. Landasan Teori

    The Anemometer Hot-Wire adalah anemometer termal yang paling terkenal,

    dan mengukur kecepatan fluida dengan mencatat panas convected pergi oleh cairan.

    Inti dari anemometer merupakan kawat panas terkena memanas baik oleh arus konstan

    atau dipertahankan pada suhu konstan (lihat skema di bawah). Dalam kedua kasus,

    panas kalah konveksi cairan merupakan fungsi dari kecepatan fluida.

    Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak digunakan

    sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam arah axial saja.

    Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang halus yang disatukan

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 3

    pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke sebuah sumber

    tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan didispasi oleh kawat

    menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan

    tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik

    mengalir.

    P = v i t .........( 1 )

    Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi kawat sehingga

    merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara yang mengalir

    maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga

    berubah.

    Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh overheat ratio yang

    dirumuskan sebagai :

    Overheat ratio =

    Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan udara).

    Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).

    Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang menyatakan

    hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan kecepatan referensi

    (reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian informasi kecepatan

    dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan tersebut.

    Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan polinomial.

    Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat pada temperatur

    ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara dengan kecepatan yang

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 4

    hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan divariasikan melalui daya

    yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya maksimal 230 m/s.

    IV. Cara Kerja

    1. Mengaktifkan "web cam" dengan meng-klik gambar video pada halaman

    web R- Lab.

    2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan meng-klik

    pilihan drop down pada gambar atur kecepatan aliran.

    3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan meng-klik radio button pada

    gambar menghidupkan power supply kipas.

    4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan cara

    mengklik gambar ukur.

    5. Mengulang kembali langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan yang berbeda,

    yaitu 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.

    V. Data Hasil Percobaan

    Pada percobaan praktikum R-Lab tentang Disipasi Kalor Hotwire, data yang

    digunakan yaitu percobaan ke-dua. Adapun data tersebut sebagai berikut :

    A. Tabel Data Pengamatan

    1. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 0 m/s

    Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus (A)

    1 0 2,112 54

    2 0 2,112 53,9

    3 0 2,112 53,9

    4 0 2,112 53,9

    5 0 2,112 53,9

    6 0 2,112 53,9

    7 0 2,112 53,9

    8 0 2,112 53,9

    9 0 2,112 54

    10 0 2,112 54,1

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 5

    2. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 70 m/s

    Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus (A)

    1 70 2,049 56,3

    2 70 2,05 56

    3 70 2,05 55,4

    4 70 2,05 54,7

    5 70 2,05 54,4

    6 70 2,05 54,2

    7 70 2,05 54,5

    8 70 2,05 55

    9 70 2,051 55,7

    10 70 2,05 56,2

    3. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 110 m/s

    4. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 150 m/s

    Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus (A)

    1 110 2,03 56,2

    2 110 2,031 56,4

    3 110 2,031 56,7

    4 110 2,031 56,6

    5 110 2,031 56,1

    6 110 2,03 55,7

    7 110 2,031 55,2

    8 110 2,031 54,8

    9 110 2,03 54,6

    10 110 2,03 54,5

    Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus (A)

    1 150 2,023 56

    2 150 2,023 56

    3 150 2,022 56

    4 150 2,022 56,1

    5 150 2,022 56,2

    6 150 2,022 56,2

    7 150 2,023 56,3

    8 150 2,023 56,4

    9 150 2,022 56,5

    10 150 2,022 56,6

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 6

    5. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 190 m/s

    Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus (A)

    1 190 2,015 54,8

    2 190 2,016 55

    3 190 2,016 55,2

    4 190 2,015 55,8

    5 190 2,015 56,2

    6 190 2,015 56,8

    7 190 2,016 57,1

    8 190 2,015 56,9

    9 190 2,015 56,6

    10 190 2,016 55,9

    6. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v =230 m/s

    Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus (A)

    1 230 2,012 55,7

    2 230 2,012 56,2

    3 230 2,012 56,7

    4 230 2,011 57,1

    5 230 2,012 57,2

    6 230 2,012 56,9

    7 230 2,012 56,7

    8 230 2,012 56,1

    9 230 2,012 55,6

    10 230 2,012 55,3

    B. Pengolahan Data

    Setelah melakukan percobaan diatas dan mendapatkan data-data yang

    terlampir, maka dapat dibuat :

    1. Grafik yang menggambarkan hubungan antara tegangan hotwire dengan waktu

    untuk tiap kecepatan aliran udara

    2. Grafik yang menggambarkan hubungan tegangan hotwire dengan kecepatan

    aliran angin

    3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire.

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 7

    Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan Hotwire

    dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.

    1. Grafik pada saat V = 0 m/s

    2. Grafik pada saat V = 70 m/s

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 8

    3. Grafik pada saat V = 110 m/s

    4. Grafik pada saat V = 150 m/s

    5. Grafik pada saat V = 190 m/s

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 9

    6. Grafik pada saat V = 230 m/s

    Selanjutnya adalah grafik hubungan antara tegangan hotwire rata-rata dan

    kecepatan aliran angin. Sebelum membuat grafiknya, terlebih dahulu harus

    mengetahui tegangan rata-rata pada masing masing kecepatan aliran angin.

    Berdasarkan data diatas, maka dapat dibuat grafik hubungan antar keduanya

    Kecepatan Angin (m/s) Rata-Rata Tegangan (Volt)

    0 2,112

    70 2,05

    110 2,0306

    150 2,0224

    190 2,0154

    230 2,0119

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 10

    Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan hotwire

    Persamaan ini dapat diperoleh dengan metode least square berdasarkan

    grafik hubungan antara tegangan dan kecepatan angin. Hasil perhitungan

    persamaan tersebut sebagai berikut :

    No Kecepatan Angin

    (m/s) Variabel X

    Rata-Rata Tegangan (Volt)

    Variabel Y (Xi)2 (yi)2 xi.yi

    1 0 2,112 0 4,460544 0

    2 70 2,05 4900 4,2025 143,5

    3 110 2,0306 12100 4,12333636 223,366

    4 150 2,0224 22500 4,09010176 303,36

    5 190 2,0154 36100 4,06183716 382,926

    6 230 2,0119 52900 4,04774161 462,737

    Jumlah 750 12,2423 128500 24,98606 1515,889

    Keterangan :

    X = Kecepatan Angin

    Y = Tegangan Hot Wire

    Setelah menghitung data pengamatan dengan metode least square,

    persamaan antara hubungan tegangan dengan kecepatan angin dapat ditentukan

    yaitu sebagai berikut :

    m =

    b=

    Keterangan :

    m : ialah besarnya gradien dari grafik hubungan antara keduanya

    b : faktor penambah

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 11

    Keduanya ini merupakan variabel pada persamaan hubungan antara tegangan

    dengan kecepatan angin. Dengan memasukkan data yang kota miliki, kita

    mendapatkan bahwa :

    m =

    = = - 0,00041

    b =

    = = 2,09217

    Sehingga, dari data yang kita peroleh di atas persamaan hubungan antara tegangan

    dengan kecepatan angin dapat diperoleh, dimana variabel bebas x menunjukkan

    kecepatan angin pada waktu tertentu (m/s) sedangkan variabel terikat y

    menunjukkan besar tegangan yang terjadi pada waktu tertentu. Persamaan tersebut

    yaitu :

    y = - 0,00041 x + 2,09217

    Besarnya nilai kesalahan dari perhitungan persamaan di atas, yaitu :

    Untuk mencari sebagai berikut :

    =

    Sehingga, kita meperoleh nilai = 0,0133574

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 12

    Besarnya kesalahan yang terjadi pada saat perhitungan yaitu :

    Sehingga besar TK = 0,63 %

    Apakah kawat hotwire dapat juga diguanakan sebagai pengukur kecepatan angin

    yaitu :

    Berdasarkan persamaan hubungan antara kecepatan angin dengan

    besarnya tegangan yang telah kita cari, dapat kita ketahui bahwa pada percobaan

    ini, terdapat beberapa data yang yang diperoleh, yakni salah satunya adalah

    tegangan. Pada percobaan ini kawat hotwire setiap ujung probenya akan

    dihubungkan pada tegangan. Energi listrik yang dialirkan akan didisipasi oleh

    kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding

    dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu

    arus listrik mengalir.

    Pada grafik yang menyatakan hubungan kecepatan aliran angin dan

    tegangan, dapat dilihat bahwa penurunan nilai tegangan seiring dengan

    penambahan kecepatan aliran angin, ini menandakan besarnya nilai tegangan

    berbanding terbalik dengan besarnya kecepatan aliran angin. Namun, persamaan

    tersebut tidak dapat dijadikan referensi untuk setiap tegangan yang diberikan

    karena resistensi kawat kemungkinan besar dapat berbeda. Maka dapat

    disimpulkan bahwa kawat hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan

    angin setelah kita mengetahui tegangan yang dihasilkan.

    VI. Analisis

    A. Analisis Percobaan

    Percobaan yang pada pekan kedua R-lab yaitu Disipasi Kalor Hotwire

    (KR01). Teknis pengerjaannya ialah menggunakan R-lab yang di mana mahasiswa

    dapat melakukan percobaan kapan saja, asalkan laptop atau komputer tersambung

    dengan jaringan internet. Mahasiswa dipermudah dengan cara melakukan

    percobaan atau praktikum tersebut tanpa harus mendatangi laboratorium fisika di

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 13

    F-MIPA UI. Peralatan untuk melakukan praktikum telah tersedia secara lengkap di

    dalam website.

    Peralatan ini dapat digunakan apabila laptop atau komputer praktikan

    memiliki aplikasi java dan web cam. Percobaan ini dimulai dengan mengaktifkan

    webcam, yaitu dengan mengklik icon video yang ada pada halaman R-Lab. Setelah

    mengaktifkan web cam, praktikan memberikan aliran udara sebesar 0 m/s, yaitu

    dengan mengklik pilihan drop down yang ada pada icon atur kecepatan aliran.

    Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa aliran udara yang diberikan adalah

    benar sebesar 0 m/s. Kemudian dilanjutkan dengan menyalakan motor penggerak

    kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power supply

    kipas.

    Untuk mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dapat dilakukan

    dengan mengklik icon ukur. Setelah mengklik tombol ukur maka akan terjadi

    pergerakan kipas dan perubahan tegangan. Setelah menunggu selama beberapa

    detik, maka akan muncul data yang meliputi waktu, kecepatan aliran, tegangan,

    dan arus yang dihasilkan dari percobaan yang baru saja dilakukan. Percobaan

    kemudian dilanjutkan dengan mengubah kecepatan aliran menjadi 70m/s, 110m/s,

    150m/s, 190m/s, dan 230m/s dengan mengikuti prosedur yang sama seperti

    prosedur saat melakukan percobaan dengan kecepatan aliran 0 m/s. Pengukuran

    tegangan ini dilakukan setiap detiknya sebanyak sepuluh kali masing masing pada

    setiap kecepatan aliran udara. Hal ini dimaksudkan agar didapatkan data yang

    bagus dan data yang ada dapat diunduh beserta dengan grafiknya. Pada percobaan

    ini didapatkan data berupa besar tegangan (volt) yang berkaitan dengan kecepatan

    aliran angin yang diberikan.

    B. Analisis Hasil

    Berdasarkan data-data (tegangan dan kecepatan angin) yang telah diperoleh,

    dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik mengenai hubungan kecepatan

    angin dan tegangan dapat menjelaskan bahwa hubungan keduanya berbanding

    terbalik, dimana penurunan nilai tegangan berlangsung bersamaan dengan

    kenaikan kecepatan angin yang akan memberikan resistensi energy listrik.

    Resistensi energy listrik yang semakin besar ini membuat nilai daya listrik dan

    energy kalor yang dihasilkan juga semakin kecil.

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 14

    Hubungan tegangan dan kecepatan angin ditunjukkan dengan adanya

    persamaan y = - 0,00041 x + 2,09217. Dari persamaan ini kita dapat mencari nilai

    kecepatan angin, tetapi dengan syarat kita telah mengetahui besarnya tegangan

    yang ada. Setelah dilakukan perhitungan terhadap persamaan yang ada, ternyata

    kecepatan angin dapat dihitung melalui persamaan tersebut dengan menggunakan

    tegangan waktu.

    C. Analisis Grafik

    Setelah melakukan percobaan ini, maka kami dapat memperoleh tujuh buah

    grafik, diantaranya yaitu enam buah grafik yang menghubungkan waktu dengan

    tegangan hotwire untuk masing masing kecepatan aliran udara. Grafik pertama

    pada percobaan ini menggambarkan hubungan antara tegangan dan waktu. Waktu

    yang digunakan dalam grafik yaitu selama 10 detik. Dengan menggunakan metode

    least square praktikan dapat menentukan gradien pada persamaan antara tegangan

    dan waktu. Dimana dari persamaan ini kita dapat mencari seberapa besar nilai

    kecepatan angin menggunakan hotwire. Gradien persamaan garis ketika V= 0 m/s

    yaitu y = 2,112 . Gradien persamaan garis ketika V= 70 m/s yaitu y = 1E-04x +

    2,0495. Gradien persamaan garis ketika V= 110 m/s yaitu y = -5E-05x + 2,0309.

    Gradien persamaan garis ketika V= 150 m/s yaitu y = -5E-05x + 2,0227. Gradien

    persamaan garis ketika V= 190 m/s yaitu y = -3E-16x + 2,0154. Gradien persamaan

    garis ketika V= 230 m/s yaitu y = 2E-05x + 2,0118.

    Pada grafik hubungan antara tegangan hot wire dengan waktu, waktu

    berfungsi sebagai variabel X dan tegangan didefinisikan sebagai variabel Y

    menunjukkan bahwa kecepatan angin yang diiberikan oleh kipas angin tetap,

    sehingga semakin lama angin bertiup maka energi kalor yang dihasilkan menjadi

    lebih kecil. Jadi nilai tegangan akan menjadi lebih kecil seiring dengan

    penambahan waktu yang ada. Penurunan ini terjadi karena ada disipasi dari kalor

    hotwire yang terjadi pada kecepatan angin tertentu.

    Analisis grafik kedua yaitu merupakan grafik hubungan antara tegangan

    listrik pada hotwire dan kecepatan aliran udara. Dengan metode Least Square,

    praktikan memperoleh gradien garis literatur / acuan untuk persamaan kecepatan

    udara tiap detik yang bernilai negatif (-). Sehingga diperoleh persamaan y = -

    2034,8x + 4276,8. Hal ini membuktikan bahwa tegangan listrik dari hotwire

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 15

    berkurang ketika kecepatan aliran udara bertambah. Dapat terlihat bahwa

    kecepatan aliran udara berbanding terbalik dengan tegangan. Hal ini dapat terlihat

    dari persamaan grafik yang di dapat dari metode leastsquare yaitu: y = - 0,00041 x

    + 2,09217

    Pada persamaan grafik di atas, gradiennya bernilai negatif, sehingga grafik

    akan terus turun seiring dengan bertambahnya tegangan (kecepatan aliran udara

    berbanding terbalik dengan tegangan). Persamaan y = -0.00041x + 2.09217

    didapat dengan menggunakan metode least-square, untuk membuat persamaan

    umum grafik tersebut dengan jarak simpangan yang sangat kecil. Gradien (m) dan

    nilai konstanta(b), Dengan x pada kasus ini adalah tegangan, dan y adalah

    kecepatan aliran angin.

    D. Analisis Kesalahan

    Dalam praktikum hotwire ini, ketika alat diberikan kecepatan angin secara

    konstan, seharusnya nilai tegangan yang didapat menampilkan nilai yang sama.

    Namun, pada percobaan ini hasil yang didapat mengalami sedikit interval yang

    cukup signifikan yaitu berkisar sekitar 0,001. Hal ini mungkin disebabkan karena

    alat yang belum dikalibrasi oleh praktikan. Selain itu Berdasarkan perhitungan

    yang ada, praktikan mendapatkan nilai kesalahan sebesar 0,63 %. Kesalahan ini

    dapat dibilang cukup kecil. Hal ini dapat terjadi karena praktikan tidak

    memperhatikan video dari alat yang ditampilkan pada percobaan R-lab. Hal ini

    terjadi karena putusnya jaringan java yang ada. Akibat dari tidak melihatnya video

    praktikum tersebut ialah ketika memberi kecepatan aliran angin yang berbeda,

    sisa dari kecepatan aliran angin awal mempengaruhi nilai tegangan.

    Kesalahan tersebut dapat terjadi karena benda berada dalam kondisi ruangan

    dimana ruangan tidak tertutup rapat (vakum) sehingga masih ada aliran udara yang

    tidak diinginkan. Hal tersebut tentu saja dapat mempengaruhi hasil pengukuran

    tegangan karena kecepatan angin memiliki kemungkinan untuk bertambah sedikit

    dan tidak tepat dengan kecepatan angin yang seharusnya digunakan. Nilai

    resistansi dari kawat yang digunakan juga memiliki daya hambat yang membuat

    alat tidak dapat mengukur besar tegangan yang mengalir. Selain itu, kesalahan

    juga dapat terjadi karena ketidaktelitian pengukuran serta pembulatan.

  • Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 16

    VII. Kesimpulan

    Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

    berdasarkan tujuan dari praktikum ini, diantaranya :

    1. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan tegangan , arus

    listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus listrik

    mengalir.

    2. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai resistansi juga

    semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah. Semakin cepat

    aliran fluida yang mengalir melalui hotwire, maka akan semakin kecil

    tegangan yang dialami oleh hot wire.

    3. Single normal probe hotwire merupakan salah satu jenis hotwire yang

    umumnya digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara dengan

    menghubungkan kedua ujung probe dengan sumber tegangan supaya energi

    listrik dapat mengalir pada hot wire dan akan didisipasi menjadi energi kalor.

    Kalor tersebut yang akan digunakan untuk menghitung kecepatan aliran angin

    dengan menjaga suhu sensor agar tetap konstan.

    4. Kecepatan angin yang terjadi berbanding terbalik dengan tegangan (V) dan

    berbanding lurus dengan arus listrik (I).

    5. Persamaan linier kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan adalah y = -

    0,00041 x + 2,09217

    6. Hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran udara. Syaratnya

    kita harus mengetahui besar tegangan yang ada.

    VIII. Referensi

    1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice

    Hall, NJ, 2000.

    2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended

    Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

    3. Adrian, R. J., R. E. Johnson, et al. (1984). "Aerodynamic Disturbances of

    Hotwire Probes and Directional Sensitivity." Journal of Physics

    Engineering: Scientific Instrumentations 17: 62-71.

    4. http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01