-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 1
LAPORAN FISIKA DASAR 1
REMOTE LABORATORY
DISIPASI KALOR HOT WIRE
Nama/NPM : Angeline Paramitha/1306409305
Fakultas/Prog. Studi : Teknik/Teknik Kimia
Group & Kawan Kerja : Ahmad Hamidi
Aldhi Saputro
Ahmad Shobri
Akwila Eka Meliani
Ali Akbar
Aji Tata Irwinsyah
Andrea Rizky Sabrina Harahap
No & Nama Percobaan : KR 01 & Disipasi Kalor Hot
Wire
Minggu Percobaan : Pekan 3
Tanggal Percobaan : 13 Maret 2014
Nama Koordinator : Miranda Rizka Anggraini
Laboratorium Fisika Dasar
UPP IPD
Universitas Indonesia
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 2
KR 01 Disipasi Kalor Hot Wire
I. Tujuan Praktikum
Menggunakan hotwire sebagai sensor kecepatan aliran udara.
II. Alat
1. Kawat Pijar (Hotwire)
2. Fan
3. Voltmeter dan Amperemeter
4. Adjustable Power Supply
5. Camcorder
6. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. Landasan Teori
The Anemometer Hot-Wire adalah anemometer termal yang paling
terkenal,
dan mengukur kecepatan fluida dengan mencatat panas convected
pergi oleh cairan.
Inti dari anemometer merupakan kawat panas terkena memanas baik
oleh arus konstan
atau dipertahankan pada suhu konstan (lihat skema di bawah).
Dalam kedua kasus,
panas kalah konveksi cairan merupakan fungsi dari kecepatan
fluida.
Single normal probe adalah suatu tipe hotwire yang paling banyak
digunakan
sebagai sensor untuk memberikan informasi kecepatan aliran dalam
arah axial saja.
Probe seperti ini terdiri dari sebuah kawat logam pendek yang
halus yang disatukan
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 3
pada dua kawat baja. Masing masing ujung probe dihubungkan ke
sebuah sumber
tegangan. Energi listrik yang mengalir pada probe tersebut akan
didispasi oleh kawat
menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang terdisipasi
sebanding dengan
tegangan , arus listrik yang mengalir di probe tersebut dan
lamanya waktu arus listrik
mengalir.
P = v i t .........( 1 )
Bila probe dihembuskan udara maka akan merubah nilai resistansi
kawat sehingga
merubah besarnya arus listrik yang mengalir. Semakin cepat udara
yang mengalir
maka perubahan nilai resistansi juga semakin besar dan arus
listrik yang mengalir juga
berubah.
Jumlah perpindahan panas yang diterima probe dinyatakan oleh
overheat ratio yang
dirumuskan sebagai :
Overheat ratio =
Rw = resistansi kawat pada temperatur pengoperasian (dihembuskan
udara).
Ra = resistansi kawat pada temperatur ambient (ruangan).
Hot wire probe harus dikalibrasi untuk menentukan persamaan yang
menyatakan
hubungan antara tegangan kawat (wire voltage , E) dengan
kecepatan referensi
(reference velocity , U) setelah persamaan diperoleh, kemudian
informasi kecepatan
dalam setiap percobaan dapat dievaluasi menggunakan persamaan
tersebut.
Persamaan yang didapat berbentuk persamaan linear atau persamaan
polinomial.
Pada percobaan yang akan dilakukan yaitu mengukur tegangan kawat
pada temperatur
ambient dan mengukur tegangan kawat bila dialiri arus udara
dengan kecepatan yang
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 4
hasilkan oleh fan. Kecepatan aliran udara oleh fan akan
divariasikan melalui daya
yang diberikan ke fan yaitu 70 , 110 , 150 dan 190 dari daya
maksimal 230 m/s.
IV. Cara Kerja
1. Mengaktifkan "web cam" dengan meng-klik gambar video pada
halaman
web R- Lab.
2. Memberikan aliran udara dengan kecepatan 0 m/s, dengan
meng-klik
pilihan drop down pada gambar atur kecepatan aliran.
3. Menghidupkan motor pengerak kipas dengan meng-klik radio
button pada
gambar menghidupkan power supply kipas.
4. Mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dengan
cara
mengklik gambar ukur.
5. Mengulang kembali langkah 2 hingga 4 untuk kecepatan yang
berbeda,
yaitu 70 , 110 , 150 , 190 dan 230 m/s.
V. Data Hasil Percobaan
Pada percobaan praktikum R-Lab tentang Disipasi Kalor Hotwire,
data yang
digunakan yaitu percobaan ke-dua. Adapun data tersebut sebagai
berikut :
A. Tabel Data Pengamatan
1. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 0 m/s
Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus
(A)
1 0 2,112 54
2 0 2,112 53,9
3 0 2,112 53,9
4 0 2,112 53,9
5 0 2,112 53,9
6 0 2,112 53,9
7 0 2,112 53,9
8 0 2,112 53,9
9 0 2,112 54
10 0 2,112 54,1
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 5
2. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 70 m/s
Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus
(A)
1 70 2,049 56,3
2 70 2,05 56
3 70 2,05 55,4
4 70 2,05 54,7
5 70 2,05 54,4
6 70 2,05 54,2
7 70 2,05 54,5
8 70 2,05 55
9 70 2,051 55,7
10 70 2,05 56,2
3. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 110 m/s
4. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 150 m/s
Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus
(A)
1 110 2,03 56,2
2 110 2,031 56,4
3 110 2,031 56,7
4 110 2,031 56,6
5 110 2,031 56,1
6 110 2,03 55,7
7 110 2,031 55,2
8 110 2,031 54,8
9 110 2,03 54,6
10 110 2,03 54,5
Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus
(A)
1 150 2,023 56
2 150 2,023 56
3 150 2,022 56
4 150 2,022 56,1
5 150 2,022 56,2
6 150 2,022 56,2
7 150 2,023 56,3
8 150 2,023 56,4
9 150 2,022 56,5
10 150 2,022 56,6
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 6
5. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v = 190 m/s
Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus
(A)
1 190 2,015 54,8
2 190 2,016 55
3 190 2,016 55,2
4 190 2,015 55,8
5 190 2,015 56,2
6 190 2,015 56,8
7 190 2,016 57,1
8 190 2,015 56,9
9 190 2,015 56,6
10 190 2,016 55,9
6. Hasil percobaan dengan kecepatan angin v =230 m/s
Waktu (s) Kecepatan Angin (m/s) Tegangan (Volt) Kuat Arus
(A)
1 230 2,012 55,7
2 230 2,012 56,2
3 230 2,012 56,7
4 230 2,011 57,1
5 230 2,012 57,2
6 230 2,012 56,9
7 230 2,012 56,7
8 230 2,012 56,1
9 230 2,012 55,6
10 230 2,012 55,3
B. Pengolahan Data
Setelah melakukan percobaan diatas dan mendapatkan data-data
yang
terlampir, maka dapat dibuat :
1. Grafik yang menggambarkan hubungan antara tegangan hotwire
dengan waktu
untuk tiap kecepatan aliran udara
2. Grafik yang menggambarkan hubungan tegangan hotwire dengan
kecepatan
aliran angin
3. Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan
hotwire.
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 7
Berikut ini adalah grafik yang menggambarkan hubungan Tegangan
Hotwire
dengan waktu untuk tiap kecepatan aliran udara.
1. Grafik pada saat V = 0 m/s
2. Grafik pada saat V = 70 m/s
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 8
3. Grafik pada saat V = 110 m/s
4. Grafik pada saat V = 150 m/s
5. Grafik pada saat V = 190 m/s
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 9
6. Grafik pada saat V = 230 m/s
Selanjutnya adalah grafik hubungan antara tegangan hotwire
rata-rata dan
kecepatan aliran angin. Sebelum membuat grafiknya, terlebih
dahulu harus
mengetahui tegangan rata-rata pada masing masing kecepatan
aliran angin.
Berdasarkan data diatas, maka dapat dibuat grafik hubungan antar
keduanya
Kecepatan Angin (m/s) Rata-Rata Tegangan (Volt)
0 2,112
70 2,05
110 2,0306
150 2,0224
190 2,0154
230 2,0119
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 10
Persamaan kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan
hotwire
Persamaan ini dapat diperoleh dengan metode least square
berdasarkan
grafik hubungan antara tegangan dan kecepatan angin. Hasil
perhitungan
persamaan tersebut sebagai berikut :
No Kecepatan Angin
(m/s) Variabel X
Rata-Rata Tegangan (Volt)
Variabel Y (Xi)2 (yi)2 xi.yi
1 0 2,112 0 4,460544 0
2 70 2,05 4900 4,2025 143,5
3 110 2,0306 12100 4,12333636 223,366
4 150 2,0224 22500 4,09010176 303,36
5 190 2,0154 36100 4,06183716 382,926
6 230 2,0119 52900 4,04774161 462,737
Jumlah 750 12,2423 128500 24,98606 1515,889
Keterangan :
X = Kecepatan Angin
Y = Tegangan Hot Wire
Setelah menghitung data pengamatan dengan metode least
square,
persamaan antara hubungan tegangan dengan kecepatan angin dapat
ditentukan
yaitu sebagai berikut :
m =
b=
Keterangan :
m : ialah besarnya gradien dari grafik hubungan antara
keduanya
b : faktor penambah
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 11
Keduanya ini merupakan variabel pada persamaan hubungan antara
tegangan
dengan kecepatan angin. Dengan memasukkan data yang kota miliki,
kita
mendapatkan bahwa :
m =
= = - 0,00041
b =
= = 2,09217
Sehingga, dari data yang kita peroleh di atas persamaan hubungan
antara tegangan
dengan kecepatan angin dapat diperoleh, dimana variabel bebas x
menunjukkan
kecepatan angin pada waktu tertentu (m/s) sedangkan variabel
terikat y
menunjukkan besar tegangan yang terjadi pada waktu tertentu.
Persamaan tersebut
yaitu :
y = - 0,00041 x + 2,09217
Besarnya nilai kesalahan dari perhitungan persamaan di atas,
yaitu :
Untuk mencari sebagai berikut :
=
Sehingga, kita meperoleh nilai = 0,0133574
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 12
Besarnya kesalahan yang terjadi pada saat perhitungan yaitu
:
Sehingga besar TK = 0,63 %
Apakah kawat hotwire dapat juga diguanakan sebagai pengukur
kecepatan angin
yaitu :
Berdasarkan persamaan hubungan antara kecepatan angin dengan
besarnya tegangan yang telah kita cari, dapat kita ketahui bahwa
pada percobaan
ini, terdapat beberapa data yang yang diperoleh, yakni salah
satunya adalah
tegangan. Pada percobaan ini kawat hotwire setiap ujung probenya
akan
dihubungkan pada tegangan. Energi listrik yang dialirkan akan
didisipasi oleh
kawat menjadi energi kalor. Besarnya energi listrik yang
terdisipasi sebanding
dengan tegangan, arus listrik yang mengalir di probe tersebut
dan lamanya waktu
arus listrik mengalir.
Pada grafik yang menyatakan hubungan kecepatan aliran angin
dan
tegangan, dapat dilihat bahwa penurunan nilai tegangan seiring
dengan
penambahan kecepatan aliran angin, ini menandakan besarnya nilai
tegangan
berbanding terbalik dengan besarnya kecepatan aliran angin.
Namun, persamaan
tersebut tidak dapat dijadikan referensi untuk setiap tegangan
yang diberikan
karena resistensi kawat kemungkinan besar dapat berbeda. Maka
dapat
disimpulkan bahwa kawat hotwire dapat digunakan sebagai pengukur
kecepatan
angin setelah kita mengetahui tegangan yang dihasilkan.
VI. Analisis
A. Analisis Percobaan
Percobaan yang pada pekan kedua R-lab yaitu Disipasi Kalor
Hotwire
(KR01). Teknis pengerjaannya ialah menggunakan R-lab yang di
mana mahasiswa
dapat melakukan percobaan kapan saja, asalkan laptop atau
komputer tersambung
dengan jaringan internet. Mahasiswa dipermudah dengan cara
melakukan
percobaan atau praktikum tersebut tanpa harus mendatangi
laboratorium fisika di
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 13
F-MIPA UI. Peralatan untuk melakukan praktikum telah tersedia
secara lengkap di
dalam website.
Peralatan ini dapat digunakan apabila laptop atau komputer
praktikan
memiliki aplikasi java dan web cam. Percobaan ini dimulai dengan
mengaktifkan
webcam, yaitu dengan mengklik icon video yang ada pada halaman
R-Lab. Setelah
mengaktifkan web cam, praktikan memberikan aliran udara sebesar
0 m/s, yaitu
dengan mengklik pilihan drop down yang ada pada icon atur
kecepatan aliran.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa aliran udara yang
diberikan adalah
benar sebesar 0 m/s. Kemudian dilanjutkan dengan menyalakan
motor penggerak
kipas dengan mengklik radio button pada icon menghidupkan power
supply
kipas.
Untuk mengukur tegangan dan arus listrik di kawat hot wire dapat
dilakukan
dengan mengklik icon ukur. Setelah mengklik tombol ukur maka
akan terjadi
pergerakan kipas dan perubahan tegangan. Setelah menunggu selama
beberapa
detik, maka akan muncul data yang meliputi waktu, kecepatan
aliran, tegangan,
dan arus yang dihasilkan dari percobaan yang baru saja
dilakukan. Percobaan
kemudian dilanjutkan dengan mengubah kecepatan aliran menjadi
70m/s, 110m/s,
150m/s, 190m/s, dan 230m/s dengan mengikuti prosedur yang sama
seperti
prosedur saat melakukan percobaan dengan kecepatan aliran 0 m/s.
Pengukuran
tegangan ini dilakukan setiap detiknya sebanyak sepuluh kali
masing masing pada
setiap kecepatan aliran udara. Hal ini dimaksudkan agar
didapatkan data yang
bagus dan data yang ada dapat diunduh beserta dengan grafiknya.
Pada percobaan
ini didapatkan data berupa besar tegangan (volt) yang berkaitan
dengan kecepatan
aliran angin yang diberikan.
B. Analisis Hasil
Berdasarkan data-data (tegangan dan kecepatan angin) yang telah
diperoleh,
dapat digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik mengenai hubungan
kecepatan
angin dan tegangan dapat menjelaskan bahwa hubungan keduanya
berbanding
terbalik, dimana penurunan nilai tegangan berlangsung bersamaan
dengan
kenaikan kecepatan angin yang akan memberikan resistensi energy
listrik.
Resistensi energy listrik yang semakin besar ini membuat nilai
daya listrik dan
energy kalor yang dihasilkan juga semakin kecil.
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 14
Hubungan tegangan dan kecepatan angin ditunjukkan dengan
adanya
persamaan y = - 0,00041 x + 2,09217. Dari persamaan ini kita
dapat mencari nilai
kecepatan angin, tetapi dengan syarat kita telah mengetahui
besarnya tegangan
yang ada. Setelah dilakukan perhitungan terhadap persamaan yang
ada, ternyata
kecepatan angin dapat dihitung melalui persamaan tersebut dengan
menggunakan
tegangan waktu.
C. Analisis Grafik
Setelah melakukan percobaan ini, maka kami dapat memperoleh
tujuh buah
grafik, diantaranya yaitu enam buah grafik yang menghubungkan
waktu dengan
tegangan hotwire untuk masing masing kecepatan aliran udara.
Grafik pertama
pada percobaan ini menggambarkan hubungan antara tegangan dan
waktu. Waktu
yang digunakan dalam grafik yaitu selama 10 detik. Dengan
menggunakan metode
least square praktikan dapat menentukan gradien pada persamaan
antara tegangan
dan waktu. Dimana dari persamaan ini kita dapat mencari seberapa
besar nilai
kecepatan angin menggunakan hotwire. Gradien persamaan garis
ketika V= 0 m/s
yaitu y = 2,112 . Gradien persamaan garis ketika V= 70 m/s yaitu
y = 1E-04x +
2,0495. Gradien persamaan garis ketika V= 110 m/s yaitu y =
-5E-05x + 2,0309.
Gradien persamaan garis ketika V= 150 m/s yaitu y = -5E-05x +
2,0227. Gradien
persamaan garis ketika V= 190 m/s yaitu y = -3E-16x + 2,0154.
Gradien persamaan
garis ketika V= 230 m/s yaitu y = 2E-05x + 2,0118.
Pada grafik hubungan antara tegangan hot wire dengan waktu,
waktu
berfungsi sebagai variabel X dan tegangan didefinisikan sebagai
variabel Y
menunjukkan bahwa kecepatan angin yang diiberikan oleh kipas
angin tetap,
sehingga semakin lama angin bertiup maka energi kalor yang
dihasilkan menjadi
lebih kecil. Jadi nilai tegangan akan menjadi lebih kecil
seiring dengan
penambahan waktu yang ada. Penurunan ini terjadi karena ada
disipasi dari kalor
hotwire yang terjadi pada kecepatan angin tertentu.
Analisis grafik kedua yaitu merupakan grafik hubungan antara
tegangan
listrik pada hotwire dan kecepatan aliran udara. Dengan metode
Least Square,
praktikan memperoleh gradien garis literatur / acuan untuk
persamaan kecepatan
udara tiap detik yang bernilai negatif (-). Sehingga diperoleh
persamaan y = -
2034,8x + 4276,8. Hal ini membuktikan bahwa tegangan listrik
dari hotwire
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 15
berkurang ketika kecepatan aliran udara bertambah. Dapat
terlihat bahwa
kecepatan aliran udara berbanding terbalik dengan tegangan. Hal
ini dapat terlihat
dari persamaan grafik yang di dapat dari metode leastsquare
yaitu: y = - 0,00041 x
+ 2,09217
Pada persamaan grafik di atas, gradiennya bernilai negatif,
sehingga grafik
akan terus turun seiring dengan bertambahnya tegangan (kecepatan
aliran udara
berbanding terbalik dengan tegangan). Persamaan y = -0.00041x +
2.09217
didapat dengan menggunakan metode least-square, untuk membuat
persamaan
umum grafik tersebut dengan jarak simpangan yang sangat kecil.
Gradien (m) dan
nilai konstanta(b), Dengan x pada kasus ini adalah tegangan, dan
y adalah
kecepatan aliran angin.
D. Analisis Kesalahan
Dalam praktikum hotwire ini, ketika alat diberikan kecepatan
angin secara
konstan, seharusnya nilai tegangan yang didapat menampilkan
nilai yang sama.
Namun, pada percobaan ini hasil yang didapat mengalami sedikit
interval yang
cukup signifikan yaitu berkisar sekitar 0,001. Hal ini mungkin
disebabkan karena
alat yang belum dikalibrasi oleh praktikan. Selain itu
Berdasarkan perhitungan
yang ada, praktikan mendapatkan nilai kesalahan sebesar 0,63 %.
Kesalahan ini
dapat dibilang cukup kecil. Hal ini dapat terjadi karena
praktikan tidak
memperhatikan video dari alat yang ditampilkan pada percobaan
R-lab. Hal ini
terjadi karena putusnya jaringan java yang ada. Akibat dari
tidak melihatnya video
praktikum tersebut ialah ketika memberi kecepatan aliran angin
yang berbeda,
sisa dari kecepatan aliran angin awal mempengaruhi nilai
tegangan.
Kesalahan tersebut dapat terjadi karena benda berada dalam
kondisi ruangan
dimana ruangan tidak tertutup rapat (vakum) sehingga masih ada
aliran udara yang
tidak diinginkan. Hal tersebut tentu saja dapat mempengaruhi
hasil pengukuran
tegangan karena kecepatan angin memiliki kemungkinan untuk
bertambah sedikit
dan tidak tepat dengan kecepatan angin yang seharusnya
digunakan. Nilai
resistansi dari kawat yang digunakan juga memiliki daya hambat
yang membuat
alat tidak dapat mengukur besar tegangan yang mengalir. Selain
itu, kesalahan
juga dapat terjadi karena ketidaktelitian pengukuran serta
pembulatan.
-
Disipasi Kalor Hot Wire (KR01) Page 16
VII. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan
berdasarkan tujuan dari praktikum ini, diantaranya :
1. Besarnya energi listrik yang terdisipasi sebanding dengan
tegangan , arus
listrik yang mengalir di probe tersebut dan lamanya waktu arus
listrik
mengalir.
2. Semakin cepat udara yang mengalir maka perubahan nilai
resistansi juga
semakin besar dan arus listrik yang mengalir juga berubah.
Semakin cepat
aliran fluida yang mengalir melalui hotwire, maka akan semakin
kecil
tegangan yang dialami oleh hot wire.
3. Single normal probe hotwire merupakan salah satu jenis
hotwire yang
umumnya digunakan sebagai sensor kecepatan aliran udara
dengan
menghubungkan kedua ujung probe dengan sumber tegangan supaya
energi
listrik dapat mengalir pada hot wire dan akan didisipasi menjadi
energi kalor.
Kalor tersebut yang akan digunakan untuk menghitung kecepatan
aliran angin
dengan menjaga suhu sensor agar tetap konstan.
4. Kecepatan angin yang terjadi berbanding terbalik dengan
tegangan (V) dan
berbanding lurus dengan arus listrik (I).
5. Persamaan linier kecepatan angin sebagai fungsi dari tegangan
adalah y = -
0,00041 x + 2,09217
6. Hotwire dapat digunakan sebagai pengukur kecepatan aliran
udara. Syaratnya
kita harus mengetahui besar tegangan yang ada.
VIII. Referensi
1. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third
Edition, Prentice
Hall, NJ, 2000.
2. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th
Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.
3. Adrian, R. J., R. E. Johnson, et al. (1984). "Aerodynamic
Disturbances of
Hotwire Probes and Directional Sensitivity." Journal of
Physics
Engineering: Scientific Instrumentations 17: 62-71.
4. http://sitrampil4.ui.ac.id/kr01