SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id 1 Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti. Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.117, Jakarta Pusat 10240, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: [email protected]PUTUSAN Nomor 171-PKE-DKPP/XI/2020 DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU REPUBLIK INDONESIA DEMI KEADILAN DAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU, Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 184- P/L-DKPP/X/2020 yang diregistrasi dengan Perkara Nomor 171-PKE-DKPP/XI/2020, menjatuhkan Putusan atas dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu yang diajukan oleh: I. IDENTITAS PENGADU DAN TERADU [1.1] Pengadu Nama : Achmad Sudiyono Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl. Dhoho Cluster Tujuh No. 9B (Depan Dhoho Stay 2) Sumbersari - Jember MEMBERIKAN KUASA KEPADA Nama : Dima Ahyar Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jalan Belitung 1/35 RT.04 RW.17 Jember Selanjutnya disebut sebagai---------------------------------------------------- Pengadu; TERHADAP [1.2] Teradu 1. Nama : Muhammad Syaiin Jabatan : Ketua KPU Kabupaten Jember Alamat : Jl. Kalimantan No. 31, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121 Selanjutnya disebut sebagai ------------------------------------------------ Teradu I; 2. Nama : Ahmad Hanafi Jabatan : Anggota KPU Kabupaten Jember Alamat : Jl. Kalimantan No. 31, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121 Selanjutnya disebut sebagai ----------------------------------------------- Teradu II; 3. Nama : Andi Wasis Jabatan : Anggota KPU Kabupaten Jember Alamat : Jl. Kalimantan No. 31, Sumbersari, Kabupaten Jember, Jawa Timur 68121 Selanjutnya disebut sebagai ---------------------------------------------- Teradu III;
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id
1 Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.117, Jakarta Pusat 10240, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: [email protected]
PUTUSAN
Nomor 171-PKE-DKPP/XI/2020
DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU
REPUBLIK INDONESIA
DEMI KEADILAN DAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU,
Memeriksa dan memutus pada tingkat pertama dan terakhir Pengaduan Nomor 184-P/L-DKPP/X/2020 yang diregistrasi dengan Perkara Nomor 171-PKE-DKPP/XI/2020, menjatuhkan Putusan atas dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu yang diajukan oleh:
Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Jember Tahun
2020 di Tingkat Kabupaten
6. Bukti T-6 1. Berita Acara Nomor 63/PP.04.2. – BA/3509/KPU-
Kab/VII/2020 tentang Klarifikasi Penyelenggara
Pemilihan (Adhoc) Yang Tercantum Dalam Surat
Pernyataan Dukungan Perseorangan Pemilihan Bupati
Dan Wakil Bupati Jember Tahun 2020
2. Surat Pernyataan masing – masing orang yang
diklarifikasi
7. Bukti T-7 Surat KPU Kabupaten Jember Nomor : 372/PL.02.2 –
SD/3509/KPU.KAB/VII/2020 tentang tindak lanjut Surat
DPD LIRA Nomor 03/P.1/VII/LIRA/Ext/DPD –
JEMBER/2020
8. Bukti T-8 1. Berita Acara Nomor 66/PK.01 – BA/3509/KPU –
Kab/VII/2020 tentang Tindak Lanjut Surat Dewan
Perwakilan Daerah Kabupaten JEmber
2. Surat KPU Kabupaten Jember Nomor 303/HM.03.1 –
SD/3509/KPU-Kab/VII/2020 tentang Jawaban
Permohonan Data, surat dari Dewan Perwakilan
Daerah Kabupaten Jember No 170/618/35.09.2/2020.
9. Bukti T-9 Nota Kesepahaman antara Komisi Informasi Pusat
Republik, Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia dan
Badan Pengawas Pemilihan Umum Republik Indonesia
tentang Penyelenggaraan Pemilihan Umum dan Pemilihan
Gubernur,Bupati dan Wali Kota dengan Prinsip
Keterbukaan Informasi Publik.
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id
16 Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.117, Jakarta Pusat 10240, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: [email protected]
Apabila Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu berpendapat lain, mohon
memberikan putusan yang seadil-adilnya.
[2.8] Keterangan Pihak Terkait
Pihak Terkait Bawaslu Kab. Jember
1. Bahwa berkenaan dengan DPD LSM LIRA yang telah bersurat kepada Bawaslu Kabupaten Jember agar dapatnya diberikan data dan informasi tentang identitas orang yang telah memberikan dukungan pada Bapaslon perseorangan (By name by address) sebagai bentuk panggilan pengawasan partisipatif. Namun kami dari Pihak Bawaslu Kab. Jember memberikan balasan atau tanggapan dengan menyatakan tidak bisa memenuhi permintaan tersebut dengan alasan bahwasannya data hasil verifikasi faktual calon perseorangan pemilihan Bupati dan Wakil bupati Jember tahun 2020 bukan data dalam penguasaan Bawaslu Kabupaten Jember. Terhadap hal tersebut, Bawaslu Kabupaten Jember telah menjawab surat permohonan LIRA dengan Surat Nomor 954/K.JI-
07/HM.02.00/VIII/2020. Bahwa untuk permohonan data by name by address ini, kami sudah bersurat secara resmi kepada KPU Kabupaten Jember pada tanggal 21 Juli 2020 dengan Nomor 864/K.JI-07/PM.00.02/VII/2020;
2. Bahwa surat permohonan Bawaslu Kabupaten Jember dijawab oleh KPU dengan menyampaikan jumlah dukungan yang memenuhi syarat sebesar 146.687 dan jumlah pendukung yang tidak memenuhi syarat sebesar 20.818. adapun informasi by name by address belum bisa terjawab oleh KPU;
3. Bahwa dengan penjelasan tersebut di atas, Pihak Terkait menyampaikan kembali bahwa dokumen hasil verifikasi faktual identitas by name by address tidak dalam penguasaan kami sebagai Bawaslu Kab. Jember. Data hasil verifikasi faktual tersebut berada di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jember.
III. KEWENANGAN DKPP DAN KEDUDUKAN HUKUM`
[3.1] Menimbang bahwa maksud dan tujuan pengaduan Pengadu adalah terkait
dengan dugaan Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu
yang dilakukan oleh Para Teradu;
[3.2] Menimbang bahwa sebelum mempertimbangkan pokok pengaduan Pengadu,
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (selanjutnya disebut sebagai DKPP) terlebih
dahulu akan menguraikan kewenangannya dan pihak-pihak yang memiliki
kedudukan hukum untuk mengajukan pengaduan sebagaimana berikut:
Kewenangan DKPP
[3.3] Menimbang bahwa DKPP dibentuk untuk menegakkan Kode Etik Penyelenggara
Pemilu. Hal demikian sesuai dengan ketentuan Pasal 155 ayat (2) Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang menyebutkan:
“DKPP dibentuk untuk memeriksa dan memutuskan aduan dan/atau laporan
adanya dugaan pelanggaran kode etik yang dilakukan oleh anggota KPU,
anggota KPU Provinsi, anggota KPU Kabupaten/Kota, anggota Bawaslu,
anggota Bawaslu Provinsi, dan anggota Bawaslu Kabupaten/Kota”.
Selanjutnya ketentuan Pasal 159 ayat (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017
tentang Pemilihan Umum yang mengatur wewenang DKPP untuk:
a. Memanggil Penyelenggara Pemilu yang diduga melakukan pelanggaran kode
etik untuk memberikan penjelasan dan pembelaan;
b. Memanggil Pelapor, saksi, dan/atau pihak-pihak lain yang terkait untuk
dimintai keterangan, termasuk untuk dimintai dokumen atau bukti lain;
c. Memberikan sanksi kepada Penyelenggara Pemilu yang terbukti melanggar
kode etik; dan
d. Memutus Pelanggaran Kode Etik
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id
17 Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.117, Jakarta Pusat 10240, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: [email protected]
Ketentuan di atas, diatur lebih lanjut dalam Pasal 3 ayat (2) Peraturan DKPP Nomor 3
Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas
Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik
Penyelenggara Pemilu yang menyebutkan bahwa penegakan kode etik dilaksanakan
oleh DKPP.
[3.4] Menimbang bahwa pengaduan Pengadu terkait dengan dugaan pelanggaran
Kode Etik dan Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu yang dilakukan oleh para
Teradu, maka DKPP berwenang untuk memutus pengaduan a quo;
Kedudukan Hukum
[3.5] Menimbang bahwa berdasarkan Pasal 458 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2017 juncto Pasal 4 ayat (1) Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang
Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan DKPP
Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu,
pengaduan tentang dugaan adanya pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu
diajukan secara tertulis oleh Penyelenggara Pemilu, Peserta Pemilu, tim kampanye,
masyarakat, dan/atau pemilih dilengkapi dengan identitas Pengadu kepada DKPP.
Selanjutnya ketentuan di atas diatur lebih lanjut dalam Pasal 4 ayat (2) Peraturan
DKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara
Pemilu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DKPP Nomor 2 Tahun 2019
tentang Perubahan Atas Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman
Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu sebagai berikut:
“Pengaduan dan/atau laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diajukan
oleh:
a. Penyelenggara Pemilu;
b. Peserta Pemilu;
c. Tim Kampanye;
d. Masyarakat; dan/atau
e. Pemilih”.
[3.6] Menimbang bahwa Pengadu adalah masyarakat sebagaimana diatur dalam Pasal
4 ayat (2) huruf d Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Beracara
Kode Etik Penyelenggara Pemilu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan DKPP
Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan DKPP Nomor 3 Tahun 2017
tentang Pedoman Beracara Kode Etik Penyelenggara Pemilu, dengan demikian
Pengadu memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan pengaduan
a quo;
[3.7] Menimbang bahwa DKPP berwenang untuk mengadili pengaduan a quo,
Pengadu memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan pengaduan
a quo, maka selanjutnya DKPP mempertimbangkan pokok pengaduan.
IV. PERTIMBANGAN PUTUSAN
[4.1] Menimbang pengaduan Pengadu pada pokoknya mendalilkan Para Teradu tidak
memberikan data “by name by address” hasil verifikasi faktual pendukung Paslon
Perseorangan dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kab. Jember Tahun 2020.
Data tersebut diperlukan karena terdapat sejumlah nama Penyelenggara Pemilu
tingkat ad hoc pada dokumen dukungan Paslon Dr. Faida, MMR – Dwi Oktavianto
Nugraha. Menurut Pengadu data yang dimohonkan tidak termasuk informasi yang
dikecualikan, sehingga tindakan Para Teradu yang tidak mengabulkan permohonan
Pengadu menguntungkan salah satu Paslon.
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id
18 Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.117, Jakarta Pusat 10240, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: [email protected]
[4.2] Menimbang keterangan dan jawaban Para Teradu pada pokoknya menolak
seluruh dalil aduan Pengadu. Para Teradu menyatakan telah bertindak mandiri
dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan. Pada 1 Juli 2020, PDI-P
menyampaikan laporan berkenaan dengan tercantumnya sejumlah nama PPK dan
PPS dalam daftar dukungan Paslon Dr. Faida, MMR – Dwi Oktavianto Nugraha.
Terhadap laporan tersebut, Para Teradu melakukan tindak lanjut dengan berpedoman
pada Pasal 102 ayat (1) Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2019. Para Teradu telah
melakukan klarifikasi dan tidak menemukan dugaan pelanggaran oleh PPK dan PPS
yang dituangkan dalam BA No: 63/PP.04.2.-BA/3509/KPU-Kab/VII/2020 tanggal 2
Juli 2020.
Selanjutnya, Para Teradu juga telah memberikan penjelasan dalam Rapat
Dengar Pendapat DPRD Kab. Jember yang dihadiri oleh Bawaslu Kab. Jember dan
LSM di Kab. Jember. Bahwa pada 9 Juli 2020, Ketua DPRD Kab. Jember melalui
Surat No: 170/618/35.09.2/2020 menyampaikan permintaan data dukungan
Bapaslon Bupati dan Wakil Bupati Jember dalam Aplikasi Silon. Terhadap
permintaan tersebut, Para Teradu melakukan rapat pleno yang dituangkan dalam BA
No: 66/PK.01-BA/3509/KPU-Kab/VII/2020 11 Juli 2020. Rapat Pleno tersebut pada
pokoknya menyatakan tidak dapat memberikan data yang diminta karena termasuk
dalam kategori informasi yang dikecualikan. Para Teradu kemudian membalas
permohonan data tersebut dengan Surat No: 303/HM.03.1-SD/3509/KPU-
Kab/VII/2020 tertanggal 11 Juli 2020.
Selanjutnya, DPD Lira Kab. Jember menyampaikan permohonan data “by name
by address” hasil verifikasi faktual untuk pendukung Bapaslon Bupati Kab. Jember
Independen melalui Surat No: 03/P.1/VII/LIRA/Ext/DPD – JEMBER/2020 tertanggal
27 Juli 2020. Terhadap permohonan tersebut, Para Teradu menerbitkan Surat No:
372/PL.02.2 – SD/3509/KPU.KAB/VII/2020 tertanggal 30 Juli 2020. Surat a quo
pada pokoknya menyatakan tidak dapat memenuhi permintaan dokumen/data yang
dimohonkan oleh Lira DPD Kab. Jember. Para Teradu menyatakan bahwa data yang
diminta oleh DPD Lira kab. Jember merupakan informasi yang dikecualikan
sebagaimana diatur Pasal 1 angka 22, dan Pasal 79 ayat (1) dan ayat (2) Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2006 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang
Nomor 24 Tahun 2013, Pasal 26 ayat (1) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016, dan Pasal
18 Ayat (1) huruf b dan e Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2015. Bahwa merujuk pada
Pasal 105B ayat (1) Peraturan KPU Nomor 18 Tahun 2019, pada pokoknya
menyatakan bahwa yang dapat mengakses informasi dokumen persyaratan
pencalonan dan syarat calon yang diserahkan adalah jajaran Pengawas Pemilu
sehingga Pengadu tidak dibenarkan untuk mengakses dokumen sebagaimana yang
dimohonkan.
[4.3] Menimbang jawaban dan keterangan para Pihak, dokumen, bukti, dan fakta
yang terungkap dalam sidang pemeriksaan, terungkap bahwa pada 1 Juli 2020 DPC
PDI-Perjuangan Kab. Jember menyampaikan laporan adanya dugaan sejumlah nama
Penyelenggara Pemilu tingkat ad hoc tercantum dalam dokumen dukungan Bapaslon
Dr. Faida, MMR – Dwi Okravianto. Terhadap laporan tersebut, Para Teradu
melakukan klarifikasi yang dituangkan dalam BA No: 63/PP.04.2.-BA/3509/KPU-
Kab/VII/2020 tanggal 2 Juli 2020. Hasil klarifikasi pada pokoknya menyimpulkan
tidak terdapat anggota PPK maupun PPS yang memberikan dukungan kepada
Bapaslon Perseorangan. Pada 27 Juli 2020, DPD Lira Kab. Jember menyampaikan
permohonan data “by name by address” hasil verifikasi faktual pendukung Bapaslon
Perseorangan melalui Surat No: 03/P.1/VII/LIRA/Ext/DPD – JEMBER/2020
tertanggal 27 Juli 2020. Para Teradu menindaklanjuti permohonan tersebut melalui
Surat No: 372/PL.02.2 – SD/3509/KPU.KAB/VII/2020 tertanggal 30 Juli 2020. Surat
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id
19 Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.117, Jakarta Pusat 10240, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: [email protected]
a quo pada pokoknya menyatakan tidak dapat memenuhi permintaan DPD Lira Kab.
Jember karena data yang dimohonkan termasuk dalam kategori informasi yang
dikecualikan. DPD Lira Kab. Jember memberikan tanggapan melalui Surat No:
04/P.1/VIII/LIRA/Ext/DPD-JEMBER/2020 tertanggal 23 Agustus 2020 yang pada
pokoknya meminta penjelasan berkenaan dengan keputusan KPU yang menyatakan
bahwa data yang dimohonkan merupakan informasi yang dikecualikan.
DKPP menilai tindakan Para Teradu menolak permohonan data “by name by
address” dengan berpedoman pada Keputusan KPU yang mengatur kategori dan jenis
dokumen yang dikecualikan dapat dibenarkan dalam rangka menjaga kerahasiaan
data perseorangan yang dilindungi oleh peraturan perundang-undangan. Bahwa data
yang memuat nama dan alamat sebagaimana dimohonkan oleh DPD Lira Kab. Jember
merupakan Data Perseorangan dan dokumen kependudukan yang wajib disimpan
dan dilindungi kerahasiaannya oleh Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 jo
Pasal 79 ayat (1) Undang-Undang Undang Nomor 23 Tahun 2006 sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013. Selain itu, ketentuan dalam
Pasal 105B Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2020 telah menyatakan secara limitatif
pihak yang dapat diberikan akses informasi. DKPP berpendapat bahwa tindakan Para
Teradu yang tidak memberikan data dukungan hasil verifikasi faktual Bapaslon
Perseorangan yang memuat nama dan alamat dapat dibenarkan secara hukum dan
etika. Meskipun Para Teradu tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku, melalui Putusan ini DKPP perlu mengingatkan kepada para
Teradu untuk memperbaiki kinerja pelayanan. Terungkap fakta dalam persidangan
bahwa DPD Lira Kab. Jember melalui Surat No: 04/P.1/VIII/LIRA/Ext/DPD-
JEMBER/2020 tertanggal 23 Agustus 2020 memberikan tanggapan dan meminta
penjelasan atas tidak dikabulkannya permintaan data “by name by address”. Bahwa
seharusnya tidak ada kerugian yang timbul bagi Para Teradu untuk membalas
tanggapan masyarakat sebagai bagian dari akuntabilitas dan semangat pelayananan
Penyelenggara Pemilu. Untuk itu, kedepan Para Teradu perlu meningkatkan kualitas
pelayanan dengan memberikan penjelasan yang memadai kepada masyarakat.
Dengan demikian dalil aduan Pengadu tidak terbukti dan jawaban Para Teradu
meyakinkan DKPP. Para Teradu tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik dan
Pedoman Perilaku Penyelenggara Pemilu.
[4.4] Menimbang terhadap dalil aduan Pengadu selebihnya, DKPP tidak relevan untuk
mempertimbangkan.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan atas penilaian fakta yang terungkap dalam persidangan sebagaimana
diuraikan di atas, setelah memeriksa keterangan Pengadu, memeriksa jawaban dan
keterangan Para Teradu, mendengarkan keterangan Saksi dan Pihak Terkait, dan
memeriksa segala bukti dokumen Pengadu, Para Teradu, Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilu menyimpulkan bahwa:
[5.1] Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu berwenang mengadili pengaduan
Pengadu;
[5.2] Pengadu memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan
pengaduan a quo;
[5.3] Para Teradu tidak terbukti melakukan pelanggaran Kode Etik dan pedoman
Perilaku Penyelenggara Pemilu.
Berdasarkan pertimbangan dan kesimpulan tersebut di atas;
SALINAN PUTUSAN DEWAN KEHORMATAN PENYELENGGARA PEMILU Diunduh dari laman : www.dkpp.go.id
20 Salinan putusan ini tidak bisa dipergunakan sebagai rujukan resmi atau alat bukti.
Untuk informasi lebih lanjut, hubungi Sekretaris Persidangan DKPP RI, Jl. KH. Wahid Hasyim No.117, Jakarta Pusat 10240, Telp. (021) 31922450, Fax. (021) 3192245, Email: [email protected]
MEMUTUSKAN
1. Menolak Pengaduan Pengadu untuk seluruhnya;
2. Merehabilitasi nama baik Teradu I Muhammad Syai’in selaku Ketua sekaligus
merangkap Anggota KPU Kabupaten Jember, Teradu II Ahmad Hanafi, Teradu III
Andi Wasis, Teradu IV Dessi Anggraeni, dan Teradu V Achmad Susanto, masing-
masing selaku Anggota KPU Kabupaten Jember terhitung sejak putusan ini
dibacakan;
3. Memerintahkan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia untuk melaksanakan
putusan ini sepanjang terhadap Teradu I s.d Teradu V paling lama 7 (tujuh) hari
sejak dibacakan;; dan
4. Memerintahkan Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk mengawasi pelaksanaan
Putusan ini.
Demikian diputuskan dalam Rapat Pleno oleh 6 (enam) anggota Dewan Kehormatan
Penyelenggara Pemilihan Umum, yakni Muhammad selaku Ketua merangkap
Anggota; Alfitra Salam, Teguh Prasetyo, Didik Supriyanto, Ida Budhiati, dan
Mochammad Afifuddin masing-masing sebagai Anggota, pada hari Rabu, tanggal
Enam bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu dan dibacakan dalam sidang
kode etik terbuka untuk umum pada hari Rabu tanggal Dua Puluh Tujuh bulan
Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu oleh Muhammad selaku Ketua merangkap
Anggota, Alfitra Salam, Teguh Prasetyo, Didik Supriyanto, dan Ida Budhiati masing-
masing selaku Anggota.
KETUA
ttd
Muhammad
ANGGOTA
ttd ttd
Teguh Prasetyo Alfitra Salam
ttd ttd
Didik Supriyanto Ida Budhiati
Asli Putusan ini telah ditandatangani secukupnya, dan dikeluarkan sebagai salinan