Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 1 KOT A B ON TA N G B ES SAI BE RINTA KOT A B ON TA N G B ES SAI BE RINTA 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Bontang. Dokumen renstra ini dijadikan pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Renstra yang disusun ini merupakan operasionalisasi RPJMD Kota Bontang khususnya dibidang Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Dokumen Renstra ini memiliki kedudukan penting dalam pembangunan daerah, disamping sebagai kewajiban bagi semua SKPD dalam pelaksanaan amanat peraturan perundangan. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian mempunyai tugas pokok melaksanakan pemerintahan dalam bidang perikanan, kelautan dan pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, hortikulktura, perkebunan, kehutanan dan peternakan dengan azas otonomi dan pembantuan. Kota Bontang merupakan satu di antara daerah 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah Kota Bontang yang terletak diantara 117 0 23’ – 117 0 38’ Bujur Timur dan antara 0 0 01’ – 0 0 12’ Lintang Utara memiliki luas wilayah 49.757 ha, terdiri dari 34.977 ha (70,3 %) wilayah laut dan 14.780 ha (29,7%) wilayah daratan. Wilayah pesisir dan laut yang terbentang pada panjang garis pantai 24,4 km, berada pada posisi Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) Selat Makassar, sedangkan wilayah daratan berada pada poros jalan Trans Kalimantan (Samarinda – Bontang – Sangatta). Potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki oleh wilayah ini dapat dikelompokkan menjadi sumberdaya alam di perairan pesisir dan laut, serta perairan umum, sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya modal (kapital) sebagaimana ditampilkan oleh tabel dibawah ini.
142
Embed
KOTA BONTANG Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota ...e-arsip.bontangkota.go.id/images/Renstra_DPKP_2011-2016.pdf · perikanan budidaya berada di wilayah Bontang Kuala, Tanjung
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 1
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
1.1 Latar Belakang
Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian merupakan bagian
integral dan tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan jangka menengah
daerah (RPJMD) Kota Bontang. Dokumen renstra ini dijadikan pedoman dalam
penyusunan Rencana Kerja (Renja) Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Renstra
yang disusun ini merupakan operasionalisasi RPJMD Kota Bontang khususnya dibidang
Perikanan, Kelautan dan Pertanian. Dokumen Renstra ini memiliki kedudukan penting
dalam pembangunan daerah, disamping sebagai kewajiban bagi semua SKPD dalam
pelaksanaan amanat peraturan perundangan.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
mempunyai tugas pokok melaksanakan pemerintahan dalam bidang perikanan, kelautan
dan pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, hortikulktura, perkebunan,
kehutanan dan peternakan dengan azas otonomi dan pembantuan.
Kota Bontang merupakan satu di antara daerah 14 kabupaten/kota yang
terdapat di Provinsi Kalimantan Timur. Wilayah Kota Bontang yang terletak diantara
117023’ – 117
038’ Bujur Timur dan antara 0
001’ – 0
012’ Lintang Utara memiliki luas
wilayah 49.757 ha, terdiri dari 34.977 ha (70,3 %) wilayah laut dan 14.780 ha
(29,7%) wilayah daratan. Wilayah pesisir dan laut yang terbentang pada panjang garis
pantai 24,4 km, berada pada posisi Alur Laut Kepulauan Indonesia II (ALKI II) Selat
Makassar, sedangkan wilayah daratan berada pada poros jalan Trans Kalimantan
(Samarinda – Bontang – Sangatta). Potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki oleh
wilayah ini dapat dikelompokkan menjadi sumberdaya alam di perairan pesisir dan laut,
serta perairan umum, sumberdaya manusia (SDM) dan sumberdaya modal (kapital)
sebagaimana ditampilkan oleh tabel dibawah ini.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 2
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Tabel 1.1. Potensi Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Kota Bontang
No Indikator Potensi Satuan Nilai
A Perairan Pesisir dan Laut
A.1 Hutan Mangrove Ha 2.935
a. Kondisi Baik
b. Kondisi Sedang
c. Kondisi Rusak
1.715
273
947
A.2 Gosong Pulau * Ha 940
A.3 Padang Lamun (sea grass) Ha 741
A.4 Terumbu Karang : Ha 6.454
a. Kondisi Cukup Ha 3.254
b. Kondisi Kurang Ha 3.200
A.5 Area Marikultur Ikan dan Rumput Laut Ha 423
A.6 Tambak Produktif Ha 149
B Perairan Umum
B.1 Area Karamba Tawar Ha 8
B.2 Kolam Ha 21
C SDM dan Kapital
C.1 Jumlah RTP Laut 2.991
a. Perahu Tanpa Motor RTP 464
b. RTP Motor Tempel RTP 790
c. RTP Kapal Motor
- < 5 GT
- 5 – 10 GT
- 10 – 20 GT
RTP
868
965
98
C.2 Perahu/Kapal Perikanan 1.347
a. Perahu Tanpa Motor Unit 81
b. Motor Tempel Unit 480
c. Kapal Motor
- < 5 GT
- 5 – 10 GT
- 10 – 20 GT
Unit
295
254
20
C.3
Jumlah Unit Penangkapan
a. Perahu Tanpa Motor
b. Motor Tempel
c. Kapal Motor
- < 5 GT
- 5 – 10 GT
- 10 – 20 GT
Unit
464
951
665
443
23
C.4 RTP Budidaya
a. Tambak RTP 90
b. Kolam RTP 62
c. Karamba Tawar RTP 48
d. Marikultur RTP 311
C.5 Jumlah Nelayan KK 2.991
C.6
Jumlah Kelompok Nelayan (penangkapan,
budidaya, dan pengolahan) Kelompok 136
D Produksi dan Nilai Produksi
D.1 Perikanan Tangkap
a. Jumlah Produksi Ton 10.234,90
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 3
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
b. Nilai Produksi Rp.000 447.883.006
D.2 Perikanan Budidaya
a. Jumlah Produksi Berupa Komoditi Ikan Ton 7.962,2
b. Jumlah Produksi Rumput Laut Ton 7.860,8
b. Nilai Produksi Rp.000 16.491.860
Keterangan : * Semua gosong pulau memiliki ekosistem hutan mangrove kecuali
pulau beras basah
Sumber : Buku tahunan Statistik Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun
2012), RPJMD Kota Bontang 2011 – 2016 dan Blueprint Perikanan dan
Kelautan Kota Bontang (2009)
Pemanfaatan potensi sumberdaya ikan di wilayah perairan pesisir dan laut pada
tahun 2011 mencapai jumlah produksi 10,234,90 ton dengan nilai produksi
Rp. 447.883.006.000. Jenis ikan ekonomis penting yang dihasilkan dari perikanan
tangkap pada tahun yang sama berupa cakalang (728,4 ton), tongkol (1.181,8 ton),
kembung (585,4 ton) serta udang, rajungan dan teripang (597 ton). Sentra produksi
perikanan tangkap berada di wilayah Tanjung Laut Indah, Berbas Pantai, Tanjung Limau
dan Loktuan. Produksi perikanan budidaya laut (karamba tancap dan apung) dan
perairan darat/umum(kolam) meliputi kerapu, kakap, baronang, kuwe, mas, nila dan
lele mencapai mencapai 7.962,2 ton (50,32% dari total produksi perikanan budidaya)
dan produksi rumput laut sebesar 7.860,8 ton berat basah (49,68%). Sentra produksi
perikanan budidaya berada di wilayah Bontang Kuala, Tanjung Laut Indah, Berbas
Pantai, Gunung Elai, Loktuan, Sekambing, Guntung dan Kanaan
Potensi dibidang pertanian tanaman pangan berupa daya dukung lahan,
pertanian bukan sawah seluas 4.397 ha dan lahan bukan lahan pertanian adalah 10.239
Ha. Lahan tersebut umumnya diusahakan untuk tanaman palawija dan hortikultura.
Produktivitas lahan pertanian sejak tahun 2006 – 2010 relatif konstan berada pada
besaran 3,2 ton/ha. Lahan yang tersedia ini dapat juga dimanfaatkan sebagai penghasil
hijauan untuk pakan ternak berupa jerami atau sisa hasil pertanian atau hijauan yang
tumbuh dipematang atau dipinggir jalan setapak. Jumlah populasi ternak pada tahun
2012 sebesar 666 ekor ternak besar (sapi, kerbau, sapi perah), 2.212 ekor ternak kecil
(kambing, domba, babi) dan 75.670 ekor ternak unggas (ayam buras dan itik). Usaha
peternakan yang terus berkembang adalah penggemukan sapi potong, kerbau dan
kambing. Ternak ini sebagian didatangkan dari luar daerah. Jumlah kelompok tani
ternak di Kota Bontang sebanyak 12 kelompok. Usaha peternakan lain yang tergolong
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 4
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
pesat pertumbuhannya saat ini adalah ternak babi dan usaha Rumah Burung Walet
sebanyak 482 unit.
Luas lahan perkebunan di wilayah Kota Bontang mencapai 74,5 ha, dengan
komoditi yang diusahakan yaitu kelapa dalam, kopi, kakao, kemiri, aren, jamnu mete
dan kepala sawit. Perkebunan komoditi kelapa dalam memiliki luas lahan terbesar
disbanding komoditi lain yaitu 26,5 ha (35,57%), disusul perkebunan kemiri 22 ha
(29,53%) dan perkebunan kelapa sawit 10 ha (13,42%)
Potensi dibidang kehutanan berupa kawasan hutan lindung dan Taman Nasional
Kutai seluas 5.950 Ha (11,96 %). Kawasan Hutan Lindung terdapat di Kelurahan
Bontang Lestari, Kelurahan Telihan, Kelurahan Belimbing dan Kanaan, sedangkan
Kawasan Taman Nasional Kuta terdapat di Kelurahan Bontang Kuala, Bontang Baru,
Gunung Elai dan Guntung.
Dalam rangka memanfaatkan potensi di sektor perikanan, kelautan dan
pertanian yang ada, agar dapat memberikan hasil yang optimal, maka perlu disusun
perencanaan strategis yang didasarkan pada potensi, peluang serta kendala yang
dihadapi dalam pengembangan dan pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian
selama lima tahun kedepan.
Rencana strategis menjadi rangkaian rencana kegiatan seluruh komponen
organisasi yang dapat diimplementasikan untuk mencapai visi dan misi Dinas Perikanan
Kelautan dan Pertanian. Rencana Strategis yang disusun memiliki orientasi terhadap
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 2011 – 2016 dan merupakan langkah awal
untuk menetapkan sasaran kinerja yang terukur
1.2 Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan
Nepotisme;
2. Undang-undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Pemerintah
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten
Kutai Timur dan Kota Bontang
3. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
4. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional;
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 5
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 tentang
Pedoman Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal;
6. Undang-undang No 31 tahun 2009 tentang Perikanan sebagaimana telah
diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009
7. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah;
8. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah;
9. Undang-undang No 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan
10. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil.
11. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 108 Tahun 2000 tentang
Tata Cara Pertanggung jawaban Kepala Daerah;
12. Peraturan Pemerintah no 54 Tahun 2002 tentang Usaha Perikanan
13. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah
14. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Instansi
Pemerintah;
15. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2010 tentang perubahan atas Peraturan
Daerah nomor 5 Tahun 2007 tentang Rencana pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bontang tahun 2006-2011;
16. Peraturan Daerah Kota Bontang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bontang Tahun 2011 – 2016
1.3 Maksud dan Tujuan
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 18 Tanggal 21 Nopember 2011 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah daerah Kota Bontang dan Peraturan Daerah
Nomor 6 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, maka Renstra
Dinas Perikanan dan Kelautan serta Renstra Dinas Pertanian perlu disempurnakan.
Renstra Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang 2011 – 2016 merupakan
pedoman arah kebijakan dan strategi pembangunan dalam bidang pertanian dan
perikanan dalam kurun waktu 2011 – 2016. Adapun maksud penyusunan Renstra Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang Tahun 2011-2016 adalah :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 6
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
a. Sebagai dokumen perencanaan jangka menengah Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian Kota Bontang selama 5 (lima) tahun yang selaras dengan RPJMD Kota
Bontang Tahun 2011–2016.
b. Sebagai arahan dan pedoman penyusunan program dan kegiatan 5 (lima) tahun
dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) pada tiap-tiap tahun.
1.4 Sistematika Penyajian Rencana Strategis
Penyajian Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
pemerintahan yang lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh
integritas, akuntabel, taat kepada hukum yang berwibawa, dan transparan.
Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi struktur
pemerintah di pusat dan di daerah, kapasitas pegawai pemerintah yang
memadai, dan data kependudukan yang baik.
2. Prioritas 4: Penanggulangan Kemiskinan; Penurunan tingkat kemiskinan absolut
nasional pada tahun 2014 menjadi 8-10%. Angka kemiskinan di Kota Bontang
masih cukup tinggi sekitar 19,2%. Diupayakan penanggulangan tingkat
kemiskinan di wilayah ini bisa mencapai target nasional maupun daerah yang
sebesar 9%. Masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani, dan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 37
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
peternak, yang masih berada pada garis kemiskinan sebesar 1.605 orang (data
tahun 2012). Upaya penurunan angka kemiskinan dapat ditempuh melalui
perbaikan distribusi pendapatan para nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak melalui peningkatan produktivitas dan skala usaha menjadi
layak dan bankable, pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan
ekonomi masyarakat yang berpendapatan rendah yang selaras dengan program
PNPM.
3. Prioritas 5: Ketahanan Pangan; Peningkatan ketahanan pangan dan lanjutan
revitalisasi pemanfaatan sumberdaya alam kelautan, perikanan dan pertanian
untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan daya saing produk
kelautan, perikanan dan pertanian, peningkatan pendapatan petani dan nelayan,
serta kelestarian lingkungan dan sumber daya alam. Kontribusi sektor pertanian
dalam arti luas (perikanan, kelautan, tanaman pangan, perkebunan, kehutanan,
peternakan) pertahun terhadap PDRB Kota Bontang dengan migas atas dasar
harga konstan selama 2011 – 2016 diupayakan meningkat setiap tahunnya berada
pada kisaran 1% - 3% dan Indeks Nilai Tukar nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani, dan peternak pada tahun 2014 sebesar 115-120
4. Prioritas 9: Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana; Konservasi dan
pemanfaatan lingkungan hidup, perairan pesisir, laut dan pulau-pulau kecil
mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan,
disertai penguasaan dan pengelolaan risiko bencana untuk mengantisipasi
perubahan iklim dan mitigasi di wilayah pesisir dan laut
5. Prioritas 10: Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, dan Pasca-Konflik; wilayah
Bontang, satu diantaranya tersusun oleh komponen pulau, yang membentuk
pemukiman di atas air, dan berada di wilayah perairan laut. Secara geografis
dan sosial ekonomi, wilayah-wilayah ini termasuk sebagai wilayah tertinggal, dan
perlu peningkatan pembangunan di berbagai bidang (air, listrik, jalan/jembatan,
sarana keagamaan, pendidikan, kesehatan, wisata bahari), yang dapat
mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tertinggal, serta keberlangsungan
kehidupan yang damai. Rencana aksi yang dapat dilakukan adalah
pengelolaan/pemberdayaan pulau-pulau kecil untuk tujuan produksi perikanan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 38
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dan wisata bahari, dan pengembangan matapencaharian alternatif berbasis
sumberdaya kelautan dan perikanan.
Rencana strategis pemanfaatan dan pengelolaan perikanan, kelautan dan
pertanian dalam kurun waktu 2011 – 2016 sangat ditentukan oleh “tiga pilar strategi
pembangunan berkelanjutan sebagaimana dicantumkan dalam Renstra Kementerian
Kelautan dan Perikanan RI tahun 2009 - 2014
1. Pilar ekonomi; peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan kontribusi
kelautan, perikanan dan pertanian (tanaman pangan, peternakan dan kehutanan)
pada perekonomian regional (PDRB) Kota Bontang 2011 -2016, dan dampak
ekonomi melalui peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak
2. Pilar sosial ; meningkatkan partisipasi masyarakat pelaku pembangunan kelautan,
perikanan dan pertanian, partisipasi masyarakat petani, pembudidaya, nelayan,
pengolah, dampak terhadap struktur sosial masyarakat, serta tatanan atau nilai
sosial yang berkembang di masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, dan peternak
3. Lingkungan hidup, dampak kegiatan pemanfataan sumberdaya alamdi wilayah
daratan dan perairan pesisir dan laut terhadap kualitas air, udara dan lahan serta
ekosistem dan keanekaragaman hayati.
Dalam mendukung kebijakan pembangunan nasional, maka kebijakan
pembangunan disektor perikanan dan kelautan diarahkan pada program dan
kegiatan yang bersifat :
Pro poor
Pendekatan Pro-poor dilakukan melalui pemberdayaan sosial ekonomi
masyarakat pelaku usaha kelautan dan perikanan.
Pro job
Pendekatan Pro-job dilakukan melalui optimalisasi potensi perikanan budidaya
yang belum tergarap untuk menurunkan tingkat pengangguran nasional. Usaha
membuka lapangan kerja diiringi dengan dukungan pengembangan modal dan
kepastian berusaha.
Pro growth
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 39
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pendekatan pro-growth dilakukan untuk mewujudkan pertumbuhan sektor
kelutan dan perikanan sebagai pilar ketahanan ekonomi nasional melalui
transformasi pelaku ekonomi kelautan dan perikanan, dari pelaku ekonomi
subsisten menjadi pelaku usaha modern, melalui berbagai dukungan
pengembangan infrastruktur, industrialisasi dan modernisasi.Rencana Strategis
Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014
Pro sustainability
Pendekatan pro-sustainability dilakukan melalui upaya pemulihan dan
pelestarian lingkungan perairan, pesisir, dan pulau-pulau kecil, serta mitigasi dan
adaptasi terhadap perubahan iklim.
Strategi pembangunan sektor perikanan dan kelautan yang dapat ditempuh agar dapat
mewujudkan program pembangunan yang sesuai dengan ke empat sifat tersebut adalah
Pengembangan Minapolitan.
Strategi ini dapat ditempuh melalui :
Pembangunan sarana dan prasarana perikanan
Pengembangan ekspor melalui pembinaan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) berpotensi ekspor
Mendorong peningkatan nilai investasi perikanan
Perluasan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Kelautan
dan Perikanan
Pengembangan lembaga pembiayaan kelautan dan perikanan melalui
program KKMB (Konsultan Keuangan Mitra Bank)
Pembangunan prasarana pulau-pulau kecil, khususnya di pulau-pulau kecil
terluar
Peningkatan kapasitas skala usaha dan kewirausahaan
Entreprenuership
Pengembangan kewirausahaan dan peningkatan skala usaha (entrepreneurship)
yang dilaksanakan melalui upaya membangun kepercayaan (trust building) bagi para
pelaku, yakni nelayan, pembudidaya ikan, pengolah dan pemasar ikan
Networking
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 40
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KKP akan mengoptimalkan hasil pembangunan kelautan dan perikanan dengan
memberikan fasilitas pengembangan jejaring kerja, melalui penciptaan dan penguatan
networking, baik secara internal di lingkup KKP, antara pusat-daerah, antar daerah,
antar instansi/lintas sektor, komunitas bisnis, kerjasama internasional (bilateral,
multilateral, dan regional).
Technology and Innovation
Kegiatan penelitian dan pengembangan dilakukan untuk menemukan teknologi-
teknologi baru dalam rangka meningkatkan optimasi pemanfaatan sumber daya ikan
secara lestari dan bertanggung jawab.
Empowering
Kemiskinan merupakan permasalahan bangsa yang mendesak dan memerlukan
langkah-langkah penanganan dan pendekatan yang sistematis, terpadu dan menyeluruh
melalui program pemberdayaan mayarakat yang diarahkan pada (i) peningkatan
kemandirian masyarakat melalui pengembangan kegiatan ekonomi, peningkatan kualitas
sumber daya manusia, partisipasi mayarakat, penguatan modal dan pengutan
kelembagaan masyarakat, (ii) peningkatan kemampuan masyarakat untuk mengelola
dan memanfaatkan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan sesuai dengan kaidah
kelestarian lingkungan, (iii) pengembangan kemitraan dengan lembaga swasta dan
pemerintah.
Penguatan Kelembagaan Kelompok Masyarakat
Keberadaan kelompok pembudidaya, nelayan, pengolah, pelaku pasar hasil
perikanan dan pengawasan akan memberikan keuntungan bagi anggota kelompoknya.
Melalui kelompok akan terjadi interaksi antar anggota untuk saling tukar pengalaman
dan menumbuhkan kesadaran bersama untuk menguatkan posisi tawar, serta
kemudahan dalam pembinaan, penyampaian informasi, dan diseminasi teknologi..
Berdasarkan berbagai uraian di atas, pembangunan kelautan dan perikanan
dalam 5 tahun ke depan menjadi bagian dari pembangunan bidang Sumber Daya Alam
dan Lingkungan Hidup, dan diarahkan pada pencapaian dua prioritas yakni (i)
Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Perikanan, serta (ii) Peningkatan
Pengelolaan Sumber Daya Kelautan.
3.3.2. Telaah Renstra Kementerian Pertanian
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 41
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dalam Rancangan RPJM 2010-2014 terdapat 11 prioritas pembangunan nasional.
Diantara 11 prioritas pembangunan nasional tersebut terkait dengan Kementerian
Pertanian adalah prioritas ke 5 (lima) yakni” Ketahanan Pangan”. Dalam Rancangan
RPJM tersebut tema prioritas ketahanan pangan adalah” Peningkatan ketahanan pangan
dan lanjutan revitalisasi pertanian untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan
daya saing produk pertanian, peningkatan pendapatan petani, serta kelestestarian
lingkungann dan sumberdaya alam” selaian prioritas nomor 5 (lima) Ketahanan Pangan.
Kementeritan Pertanian juga dapat amanah untuk terlibat dalam pelaksanaan priorirtas
nomor 1 (satu) yaitu Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, nomor 8 (delapan) Energi dan
nomor 9 (Sembilan) Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. Disamping terlibat
dalam pencapaian Prioritas Nasional (RPJMN 2010-2014 Buku I), pembangunan
pertanian ditempatkan pada kelompok pembangunan Bidang SDA dan Lingkungan
Hidup (RPJMN 2010-2014 Buku II) dengan 7 prioritas bidang. Dari 7 prioritas bidang
tersebut yang terkait dengan Kementerian Pertanian adalah prioritas nomor 1(satu)
yaitu” Peningkatan Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan
Kehutanan”:
Selain berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan SKPD, arah kebijakan strategi
nasional bidang pertanian menjadi acuan nasional yang perlu diperhatikan dalam
merumuskan kebijakan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
adalah:
1. Peningkatan produksi dan produktivitas pangan, pertanian, perikanan dan
kehutanan terus dilakukan untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan
dan bahan baku industri
2. Peningkatan efesiensi distribusi pangan untuk menjamin agar seluruh rumah
tangga dapat memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup
sepanjang waktu, dengan harga terjangkau
3. Peningkatan pemenuhan konsumsi pangan menjadi kebijakan dan strategi
pembangunan ketahanan pangan yang perlu memperoleh perhatian yang
memadai agar pola pemanfaatan pangan secara nasional memenuhi kaidah
mutu, keragaman, kandungan gizi, keamanan dan kehalalan
4. Peningkatan nilai tambah, daya saing dan pemasaran produk pertanian,
perikanan dan kehutanan
5. Peningkatan kapasistas masyarakat pertanian, perikanan dan kehutanan
Strategi pembangunan dibidang pertanian pada wilayah Kota Bontang, yang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 42
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dirujuk pada Kebijakan Kementerian Pertanian adalah : a) revitalisasi infrastruktur dan
sarana pertanian, b) revitalisasi kelembagaan kelompok petani, c) pengembangan petani
produsen menjadi petani pemasok dan d) revitalisasi teknologi pertanian yang
berwawassan lingkungan. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjaga kelestarian
sumber daya pertanian agar dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya kemakmuran
masyarakat tanpa merusak lingkungan, termasuk di dalamnya adalah upaya antisipasi
dan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi.
Berdasarkan perspektif pelaksanaan prioritas pembangunan bidang Sumberdaya
Alam dan Lingkungan Hidup, pembangunan kehutanan ditujukan guna memberikan
dampak pada pemanfaatan sumberdaya hutan untuk pembangunan ekonomi, serta
peningkatan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup, yang secara bersamaan akan
memberikan kontribusi pada upaya peningkatan kesejahteraan rakyat dan peningkatan
kualitas lingkungan hidup.
3.3.3. Telaah Renstra Kementerian Kehutanan
Prioritas pembangunan Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang terkait
dengan tugas dan fungsi Kementerian kehutanan diarahkan pada 2 (dua) prioritas
bidang, yaitu:
1. Ketahanan Pangan dan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, dengan
terdiri dari fokus prioritas:
Peningkatan produksi dan produktivitas untuk memenuhi ketersediaan
pangan dan bahan baku industri dari dalam negeri.
Peningkatan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran produk pertanian,
perikanan dan kehutanan.
Peningkatan Kapasitas Masyarakat Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
2. Peningkatan Konservasi dan Rehabilitasi Sumberdaya Hutan, dengan 4 (empat)
fokus prioritas, meliputi:
Pemantapan kawasan hutan.
Konservasi keanekaragaman hayati dan perlindungan hutan.
Peningkatan fungsi dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS).
Pengembangan penelitian dan iptek sektor kehutanan.
Berdasarkan arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional di atas
ditetapkan visi pembangunan kehutanan dalam Renstra Kementerian Kehutanan Tahun
2010-2014, yaitu Hutan Lestari Untuk Kesejahteraan Masyarakat Yang Berkeadilan.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 43
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Guna mewujudkan visi tersebut ditetapkan beberapa misi Kementerian Kehutanan,
dengan arah kebijakan prioritas pembangunan pada:
1) Pemantapan kawasan hutan.
2) Rehabilitasi hutan dan peningkatan daya dukung DAS.
3) Pengamanan hutan dan pengendalian kebakaran hutan.
4) Konservasi keanekaragaman hayati.
5) Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan.
6) Pemberdayaan masyarakat di sekitar hutan.
7) Mitigasi dan adaptasi perubahan iklim sektor kehutanan.
8) Penguatan kelembagaan kehutanan.
Sejalan dengan proses restrukturisasi program dan kegiatan dalam kerangka
reformasi perencanaan, dan berdasarkan sasaran yang ingin dicapai pada Renstra Tahun
2010-2014, Kementerian Kehutanan menyelenggarakan 7 (tujuh) program, yaitu:
1) Program Perencanaan Makro Bidang Kehutanan dan Pemantapan Kawasan
Hutan.
2) Program Peningkatan Pemanfaatan Hutan Produksi.
3) Program Konservasi Keanekaragaman Hayati dan Perlindungan Hutan.
4) Program Peningkatan Fungsi dan Daya Dukung Daerah Aliran Sungai (DAS)
Berbasis Pemberdayaan Masyarakat.
5) Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kehutanan.
6) Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Negara
Kementerian Kehutanan.
7) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Kementerian Kehutanan.
3.4. Telaah Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Timur
Pengelolaan wilayah pesisir, laut dan perairan umum sebagai media
pengembangan usaha perikanan yang dilakukan oleh masyarakat perikanan (nelayan,
pembudidaya ikan dan pengolah) di Provinsi Kalimantan Timur dilaksanakan oleh
pemerintah provinsi melalui instansi teknisnya yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan.
Adapun isu-isu strategis yang akan menjadi dasar perumusan strategi dan arah kebijakan
pembangunan adalah sebagai berikut :
a. Kebutuhan benih sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah
b. Produktivitas perikanan per satuan lahan masih rendah. Kondisi ini
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 44
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
berdampak terhadap semamkin luasnya lahan tambak tidak produktif.
Kota Bontang memiliki luas total tambak 323,18 ha (berdasarkan RPJMD
Kota Bontang 2011 – 2016), 148,7 merupakan tambak produktif
c. Belum meratanya ketersediaan induk dari varietas-varietas unggul pada
tingkat UPR dan pembudidaya
d. Adanya serangan hama dan penyakit. Masyarakat pembudidaya ikan di
wilayah pesisir dan laut Kota Bontang mengalami kondisi ini, terutama
dalam kegiatan budidaya ikan dan rumput laut
e. Penggunaan bahan kimia antibiotik dan bahan berbahaya lainnya dalam
proses pembudidayaan sampai pengolahan
f. Konstruksi wadah budidaya terutama pertambakan tidak sesuai
rekomendasi teknis
g. Pembukaan lahan pertambakan tanpa mempertimbangkan jalur hijau
h. Belum optimalnya pelaksanaan standarisasi pembenihan dan
pembudidayaan ikan
i. Jangkauan penangkapan masih tidak terlalu jauh (dibawah 10 mil). Hal
ini sangat berkaitan dengan keterbatasan sarana prasarana penangkapan
yang dimiliki oleh nelayan
j. Belum optimalnya penerapan perijinan perikanan. Hal ini merupakan
permasalahan yang sering terjadi di Kota Bontang, tidak jarang terdapat
beberapa armada penangkapan tidak memiliki ijin perikanan terutama
dibidang perikanan tangkap
k. Belum optimalnya penangkapan ikan
l. Penanganan masih adanya pelanggaran perikanan baik dari bidang
budidaya, penangkapan maupun pengolahan perikanan
m. Masih kurangnya akses permodalan bagi usaha-usaha perikanan. Pelaku
usaha perikanan di wilayah Kota Bontang umumnya berada pada skala
usaha mikro. Mereka relatif kurang memiliki akses permodalan
khususnya ke lembaga penyalur modal seperti lembaga bank dan non
bank. Permasalahan klasik yang selalu muncul adalah tidak terpenuhinya
persyaratan administrasi seperti kelengkapan dokumen agunan/jaminan
(sertifikat rumah dan tanah)
n. Belum adanya komitmen yang kuat pada penataan ruang laut, pesisir dan
pulau-pulau kecil
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 45
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
o. Masih rendahnya sumberdaya manusia pembudidaya, nelayan dan
pengolah hasil perikanan. Hal ini membutuhkan penanganan serius
antara pihak provinsi dan kabupaten/kota. Pemerintah Kota Bontang
memiliki komitmen untuk meningkatkan kapasitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, dan pengolah melalui misi yang diangkat oleh Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Adapun beberapa misi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan
Timur memiliki kesamaan tujuan strategis yang ingin dicapai terutama dalam hal
peningkatan kemampuan SDM nelayan, pembudidaya ikan dan pengolah, dan
peningkatan produksi dan produktivitas masyarakat perikanan dan kelautan yang
berkelanjutan. Adapun telaah terhadap misi adalah sebagai berikut :
Misi 1 : Meningkatkan kualitas SDM aparatur, pembudidaya ikan, nelayan, dunia
usaha dan mendorong penciptaan kesempatan kerja.
Misi ini sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh Dinas Perikanan, Kelautan
dan Pertanian Kota Bontang yaitu peningkatan keterampilan teknis sumber daya
manusia nelayan, pembudidaya ikan, petani dan peternak melalui misi
pertamanya “Meningkatkan kualitas SDM perikanan, kelautan, dan pertanian”
Misi 4 : Pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan secara optimal
mendukung ketersediaan pangan dan pemerataan konsumsi ikan. Misi ini
memiliki keselarasan dengan tujuan strategis yang ingin dicapai oleh Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu peningkatan produksi
pangan yang bersumber dari ikan, ternak dan tanaman pangan melalui misi 2
yaitu “Meningkatkan penyediaan bahan pangan yang bersumber dari protein
hewani dan nabati “
3.5. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bontang
Perwujudan Visi Pembangunan Kota Bontang Tahun 2011-2016 dijalankan
melalui misi pembangunan daerah lima tahun kedepan dengan memantapkan Rencana
Tata Ruang Wilayah Kota yang serasi dan berwawasan lingkungan.
Mengingat Kota Bontang merupakan kota pesisir wilayah Bontang yang lebih
didominasi oleh perairan laut (70%), serta adanya kawasan perairan laut yang telah
dialokasikan secara tetap untuk mendukung kegiatan pengolahan gas bumi dan pupuk,
maka pemanfaatan ruang daratan, pesisir dan laut selain untuk kegiatan pembangunan
lain, juga diarahkan pada peningkatan produksi sub sektor perikanan sebagai komoditi
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 46
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dominan baik melalui usaha penangkapan maupun budidaya rumput laut, ikan, udang
dan biota laut lainnya serta sub sektor pertanian tanaman pangan, perkebunan dan
peternakan sebagai sub sektor pendukung. Potensi perairan laut untuk kegiatan
perikanan sekitar 9.384 ha atau sekitar 26,83% dari luas wilayah laut Kota Bontang,
sehingga potensi pengembangan wilayah laut untuk kegiatan perikanan dan kelautan
menjadi sangat terbatas. Pemanfaatan lahan perairan laut terbesar adalah untuk alur
pelayaran, baik alur pelayaran swasta, rakyat maupun alur pelayaran nasional.
Tabel 3.8. Penggunaan Lahan Wilayah Laut Kota Bontang
No Penggunaan Luas (Ha)
%
A Flat
- Gosong karang
940 2,69
- Pasir 158 0,45
- Pasir lumpur 100 0,29
B Terumbu karang 2.799 8,00
C Alur pelayaran
- PT. Badak NGL 1.311 3,75
- PT.PKT 3.464 9,90
D Area efektif utk kegiatan perikanan 9.384 26,83
E Penggunaan lain (alur rakyat, alur Tanjung Laut, & kegiatan lainnya)
16.821,0 48,092
Luas Total Wilayah Laut 34.977,00 100,00
Sumber : RTRW Kota Bontang 2011-2030
Dalam kerangka strategis penataan ruang secara nasional, maka wilayah Kota
Bontang memiliki peran penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional,
mempertahankan teritorial NKRI, dan menyeimbangkan ketimpangan antar wilayah.
Wilayah Kota Bontang yang merupakan pusat industri pengolahan terbesar nasional
dibidang gas bumi dan pupuk, mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap
peningkatan ekonomi regional Kaltim dan ekonomi nasional
Dalam Kerangka Strategis penataan Ruang yang berorientasi Ekonomi, maka ada
poros pembangunan nasional yang akan dikembangkan terkait dengan wilayah Kota
Bontang yaitu Poros Pengembangan Strategis Global/Nasional. Poros pengembangan
strategis global/nasional untuk kawasan andalan dan kawasan ekonomi terpadu
diarahkan melintasi Kota Banjarmasin, Balikpapan, Samarinda, Kutai Kertanegara dan
Bontang dari keterkaitannya dengan Kota-kota di pulau jawa.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 47
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pengembangan dan pembangunan di kawasan tersebut akan memberikan
pertumbuhan ekonomi regional kawasan andalan di Kota Bontang yang dapat
berdampak pada persaingan dari aspek pasar, keseragaman infrastruktur (dari aspek
fasilitas), dan kemiripan kebijakan pusat dalam pengembangan sektor-sektor unggulan.
Agar Kota Bontang mampu menjadi pelaku dominan kawasan Poros Pengembangan
Strategis Global/Nasional, maka perlu dipersiapkan sektor unggulan yang sustainable dan
renewable berkaitan dengan pemanfaatan dan pengelolaan sumberdaya alam yaitu
perikanan tangkap, perikanan budidaya payau dan marikultur, yang diarahkan pada
usaha pengolahan dan pengawetan hasil-hasil perikanan yang bernilai ekonomi tinggi.
3.6. Penentuan Isu-isu Strategis
Isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan
dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi entitas
(daerah/masyarakat) dimasa mendatang. Isu strategis juga diartikan sebagai suatu
kondisi/kejadian penting/keadaan yang apabila tidak diantisifasi, akan menimbulkan
kerugian yang lebih besar atau sebaliknya akan menghilangkan peluang apabila tidak
dimanfaatkan. Adapun isu-isu strategis pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian
adalah sebagai berikut
3.6.1. Bidang Perikanan dan Kelautan
a. Wilayah Kota Bontang dengan luas 49.757 ha terdiri dari wilayah perairan laut
(70%) dan wilayah daratan (30%). Kondisi ini memberikan pertimbangan
penting untuk melakukan upaya penggalian potensi dengan tetap
memperhatikan kelestarian ekosistem yang ada. Luas wilayah perairan laut yang
masih dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perikanan sebesar 9.384 ha (26,83%).
Wilayah perairan laut sebagian besar dimanfaatkan untuk alur pelayaran swasta,
rakyat maupun alur pelayaran nasional.
b. Pemanfaatan sumberdaya ikan dapat dilakukan melalui kegiatan penangkapan
dan budidaya. Beberapa komoditi perikanan unggulan yang memiliki nilai
ekonomis penting di pasar regional, nasional dan internasional meliputi kepiting,
ikan kerapu, kakap, lobster, teripang, rumput laut dan jenis ikan air tawar.
Optimalisasi pemanfaatan sumberdaya ikan tersebut dapat memenuhi kebutuhan
ikan yang tinggi khususnya bagi masyarakat Bontang. Komoditi rumput laut
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 48
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
merupakan komoditi dominan yang diusahakan oleh masyarakat pembudidaya
ikan, dengan jumlah produksi pada tahun 2010 sebesar 2.945,9 ton berat kering
c. Ikan-ikan hasil tangkapan hasil tangkapan nelayan hanya memenuhi kebutuhan
lokal sedangkan kebutuhan pasar regional dan internasional hanya dapat
dipenuhi dalam jumlah kecil. Tingginya daya serap produk perikanan di kota ini
tidak terlepas dari tingginya konsumsi ikan per kapita yang terus meningkat sejak
tahun 2006 (31,08 kg/kapita/tahun) hingga 2010 (58,03 kg/kapita/tahun).
Angka ini melampaui target daerah (30 kg/kapita/tahun) dan nasional (26
kg/kapita/tahun). Dengan demikian pengembangan kegiatan perikanan
mempunyai peluang yang sangat besar mengingat kebutuhan konsumsi ikan baik
dalam negeri maupun luar negeri terus mengalami peningkatan
d. Pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan belum optimal dan masih
tergantung pada alam. Dalam rangka peningkatan pendapatan nelayan tangkap
di masa mendatang, maka metode penangkapan yang selama ini bersifat
tradisional harus dirubah dengan mengembangkan teknologi modern sehingga
wilayah penangkapannya bukan hanya di perairan Bontang. Selat Makassar
dapat memberikan hasil perikanan yang lebih besar pada nelayan karena
merupakan lalu lintas migrasi ikan sehingga potensi ikannya cukup besar.
e. Upaya peningkatan mutu dan diversifikasi hasil olahan perikanan melalui
pendidikan dan pelatihan terhadap pelaku usaha (nelayan dan pembudidaya)
harus dilaksanakan secara maksimal oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian. Hal ini penting untuk meningkatkan nilai tambah terhadap hasil
olahan perikanan sehingga mampu mendorong kenaikan pendapatan pengolah
hasil perikanan.
f. Target Indonesia sebagai penghasil produk perikanan dan kelautan terbesar 2010
-2015, dengan capaian peningkatan produksi budidaya dan tangkap 353%.
Wilayah Kota Bontang memiliki peluang untuk memberikan kontribusi
pencapaian target tersebut selama periode 2010 - 2015. Sebagai gambaran, sejak
tahun 2006 – 2010, realisasi kuantitas produksi perikanan berada pada
kecenderungan yang meningkat. Secara aggreggat, realisasi produksi perikanan
tangkap dan budidaya pada periode tersebut mencapai 27.972,7 ton (104,49%
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 49
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
dari target produksi yang ditetapkan : 26.771 ton), sebagaimana ditampilkan
pada Tabel 2.3di atas tentang Indikator Pencapaian Kinerja DPKP Kota Bontang.
g. Peluang pasar internasonal produk perikanan dan kelautan mensyaratkan mutu,
keamanan pangan dan aspek lingkungan.
h. Usaha budidaya perikanan umumnya dilakukan pada skala kecil dengan tingkat
pendidikan dan ketrampilan pengelolaan yang relatif masih berada pada skala
subsisten dengan modal yang terbatas
i. Institusi permodalan umumnya kurang tertarik pada sector perikanan karena
usaha perikanan memiliki risiko yang cukup besar. Hal ini masih ditambah
dengan belum adanya skema permodalan dan pola kemitraan usaha yang tepat
antara usaha perikanan rakyat dengan usaha besar/menengah di bidang
perikanan
j. Lemahnya kelembagaan perikanan pendukung dalam hal penyediaan sarana
produksi, permodalan, penerapan teknologi dan pemasaran
k. Lemahnya pelaksanaan sistem MSC (monitoring, control dan surveillance)
terhadap pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya perikanan kelautan
3.6.2. Bidang Pertanian Tanaman Pangan
Potensi pertanian tanaman pangan Kota Bontang relatif kurang menonjol
mengingat Bontang adalah daerah perkotaan. Selama ini Kota Bontang masih
mengandalkan suplai bahan-bahan makanan dari daerah lain seperti Samarinda dan
Kutai Kartanegara. Luas lahan pertanian Kota Bontang cenderung sulit untuk
ditingkatkan karena luas daratan hanya 30% dari luas total wilayah. Luas lahan
pertanian padi sawah mengalami penyusutan dari 228 ha menjadi 128 ha. Isu-isu
strategis bidang pertanian dan tanaman pangan berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan
SKPD adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan produksi dan produktivitas pertanian dan pangan untuk mendukung
peningkatan ketersediaan pangan belum optimal dilakukan dikarenakan adanya
keterbatasan lahan.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 50
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
b. Efesiensi distribusi pangan untuk menjamin agar seluruh rumah tangga dapat
memperoleh pangan dalam jumlah dan kualitas yang cukup sepanjang waktu,
dengan harga terjangkau.
c. Peningkatan pemenuhan konsumsi pangan menjadi kebijakan dan strategi
pembangunan ketahanan pangan yang perlu memperoleh perhatian yang
memadai agar pola pemanfaatan pangan memenuhi kaidah mutu, keragaman,
kandungan gizi, keamanan dan kehalalan.
d. Peningkatan nilai tambah, daya saing/kualitas dan pemasaran produk pertanian
dan tanaman pangan dan hortikultura
e. Pelaku bidang pertanian tanaman pangan belum melakukan usahanya secara
optimal
f. Pelaku bidang hasil pertanian tanaman pangan juga belum optimal dalam
memanfaatan peluang yang tersedia
3.6.3. Bidang Kehutanan
a. Rehabilitasi dan Konservasi
Wilayah Kota Bontang memiliki komponen – komponen penting dalam hal
tutupan lahan atau jenis penggunaan tanah yang sangat berperan dalam sistem dan pola
pemanfaatan ruang daratan dan laut oleh berbagai aktivitas perekonomian. Adapun
Komposisi Wilayah Kota Bontang Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah sebagai berikut
Tabel 3.9. Komposisi Wilayah Kota Bontang Berdasarkan Jenis Penggunaan Tanah
No Jenis Penggunaan Tanah
Luas
Hektar %
1 Permukiman
g. Rumah/Bangunan Gedung 1.355,56 9,17
h. Pekarangan 980,64 6,63
i. Fasilitas Sosial 29,76 0,20
j. Fasilitas Umum 462,43 3,13
k. Permukiman Atas Air 53,94 0,36
l. Jasa 69,52 0,47
2 Tambak 323,18 2,19
3 Kawasan Industri/Pabrik
c. PT. Pupuk Kaltim 192,46 1,30
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 51
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No Jenis Penggunaan Tanah
Luas
Hektar %
d. PT. Badak NGL 278,07 1,88
4 Rawa 53,54 0,36
5 Danau/Waduk/Situ 15,11 0,10
6 Hutan Kota 196,98 1,33
7 Hutan Sejenis 2.764,48 18,70
8 Bakau 1.115,51 7,55
9 Belukar 6.870,98 46,49
10 Tanah Terbuka 17,83 0,12
Jumlah 14.780,00 100,00
Sumber : Naskah Akademik RTRW Kota Bontang dan RPJMD Kota Bontang 2011 - 2016
Berdasarkan data komposisi wilayah di atas maka terdapat lahan belukar dan
tanah terbuka yang akan dapat memberikan dampak berupa pengaruh pemanasan
global jika tidak dapat dikelola dengan baik. Upaya rehabilitasi dan konservasi hutan
sebagai isu strategis dibidang kehutanan perlu dilakukan pada wilayah dengan kualitas
penutupan lahan yang kurang baik, terutama wilayah terbuka dan semak belukar. Isu
strategis tentang rehabilitasi dan konservasi hutan bagi wilayah Kota Bontang menjadi
penting dalam kaitannya dengan:
a. Pengembangan elemen pengendali banjir
b. Pemanfaatan air untuk irigasi
c. Pemanfaatan air untuk RT dan Industri
d. Perikanan darat
e. Pengendalian pencemaran
f. Pengendalian kekeringan
g. Pengembangan air tanah
Disisi lain, konservasi dan rehabilitasi hutan/ lahan sejalan dengan prinsip
perbaikan ekologi global dalam hal:
1. Rehabilitasi hutan/ lahan untuk pengikatan karbon (Carbon sequestration)
melalui pertumbuhan vegetasi berpohon,
2. Konservasi hutan/ lahan dalam rangka pengurangan suhu global (Global
temperature),
3. Konservasi hutan/ lahan dalam rangka peningkatan produksi dan kualitas air
tanah (groundwater/ freshwater).
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 52
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pola rehabilitasi hutan/lahan yang diusulkan menganut pola pemberdayaan
masyarakat melalui Hutan Kemasyarakatan (HKm). Program ini merupakan pendekatan
peningkatan partisipasi masyarakat dengan cara melaksanakan rehabilitasi hutan/ lahan
terdegradasi dengan tanaman yang diharapkan dapat memberikan efek ganda, yaitu
keuntungan ekonomi dan ekologis secara berimbang. Peluang pengembangan Hutan
Kemasyarakatan (HKm) membuka peluang usaha masyarakat yang bertujuan
meningkatkan pendapatan masyarakat dan menjaga kelestarian hutan. Peluang ini
terbuka bagi di kota Bontang terutama ditujukan untuk pemanfaatan kawasan dan jasa
lingkungan khususnya pada hutan lindung, semak belukar dan tanah terbuka.
3.6.4. Bidang Peternakan
a. Meningkatnya Kebutuhan Terhadap Daging Ternak
Kota Bontang merupakan kota industri yang terus berkembang. Pertambahan
penduduk setiap tahunnya meningkat. Pada tahun 2007 penduduk kota Bontang
tercatat 129.700 jiwa dan pada tahun 2010 meningkat menjadi 140.787 jiwa.
Peningkatan penduduk yang pesat ini dipicu oleh adanya dua industri besar, yaitu PT
Pupuk Kalimantan Timur dan PT Badak LNG, serta satu perusahaan pertambangan
batubara, PT Indominco. Dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bontang,
maka kebutuhan konsumsi akan daging juga meningkat. Kondisi aktual menunjukkan
bahwa, terdapat waktu-waktu tertentu yang berdampak terhadap peningkatan konsumsi
daging seperti pada saat akhir pekan (sabtu dan minggu). Peningkatan kebutuhan akan
daging ternak terlihat dari peningkatan jumlah pemotongan jenis ternak sapi dan
kambing yang terjadi pada tahun 2007 – 2010, sebagaimana telah diuraikan pada bab
sebelumnya. Adapun keadaan penduduk pada tahun 2007 hingga tahun 2010 tertera
pada Tabel berikut.
Tabel 3.10. Keadaan Penduduk Kota Bontang pada Tahun 2007 - 2010
No.
Kecamatan
Tahun
2007 2008 2009 2010
……………………. jiwa …………………….
1. Bontang Selatan 54.866 53.774 55.319 57.047
2. Bontang Utara 52.470 55.219 58.806 58.829
3. Bontang Barat 22.364 24.519 25.224 24.911
Kota Bontang 129.700 133.512 137.349 140.787
Sumber : Bontang Dalam Angka 2010
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 53
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
b. Terbatasnya Sumberdaya Lahan
Dengan meningkatnya permintaan akan ternak sapi potong, maka perlu
dilakukan peningkatan populasi sapi potong. Hal ini diperlukan untuk mengurangi
pengadaan ternak dari luar daerah kota Bontang sekaligus dapat mensejahterakan
masyarakat melalui pemeliharaan sapi potong. Untuk meningkatkan populasi sapi
potong diperlukan daya dukung lahan, daya dukung hijauan, dan daya dukung
sumberdaya manusia yang memadai. Keterbatasan luas lahan ternak yang dimiliki oleh
wilayah ini, menjadikan peluang pengembangan usaha peternakan menjadi kecil. Hal
yang dapat dilakukan adalah melakukan kerjasama kemitraan dengan peternak luar
derah dalam hal penanaman modal usaha peternakan, sehingga suplai dan stok untuk
komoditi ternak dapat stabil dalam memenuhi permintaan pasar.
Kota Bontang pada Tahun 2010 tercatat memiliki lahan pertanian bukan sawah
yang relatif sempit, yaitu hanya 4.397 ha. Lahan tersebut umumnya diusahakan untuk
tanaman palawija dan hortikultura. Apabila dikelola dengan baik, maka sebagian dari
lahan tersebut secara terintegrasi dapat dimanfaatkan sebagai penghasil hijauan untuk
pakan ternak. Integrasi ternak di lahan pertanian tidak saja berasal dari jerami atau sisa
hasil pertanian, namun juga dapat berasal hijauan yang tumbuh dipematang atau
dipinggir jalan setapak. Apabila hijauan tersebut merupakan hijauan pakan yang
memiliki kualitas tinggi, maka daya dukungnya menjadi tinggi. Berkaitan denga hal
tersebut, diperlukan kebun bibit hijauan makanan ternak yang memadai sebagai sumber
bibit hijauan bagi peternak.
c. Peningkatan Kapasitas Rumah Potong Hewan
Jumlah pemotongan sapi pada tahun 2010 tercatat 3.609 ekor atau setara
dengan sekitar 10 ekor per hari. Untuk memotong hewan dengan jumlah tersebut
memerlukan rumah pemotongan hewan yang memadai dengan kapasitas RPH yang
mampu menghasilkan produk ternak yang ASUH (aman, sehat, utuh, dan halal)
berdasarkan standar dari Direktorat Jenderal Peternakan. Agar diperoleh rumah potong
hewan yang memadai, maka perlu dilakukan studi kelayakan mengenai rencana
pembangunan rumah potong hewan tersebut. Selain itu, tenaga pemotong hewan
diperlukan orang yang terlatih. Terlatih dalam hal ini tidak saja kepada tehnik
pemotongan hewan saja, melainkan juga dalam hal penanganan ternak sebelum dan
setelah pemotongan agar diperoleh daging dengan kualitas yang baik.
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 54
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
4.1. Visi dan Misi
4.1.1. Visi Pemerintah Kota Bontang
Dengan memperhatikan peluang dan tantangan yang ada untuk memacu
pembangunan di Kota Bontang, maka visi Pemerintah Kota Bontang adalah
“Terwujudnya Masyarakat Bontang yang Berbudi Luhur, Maju, Adil dan
Sejahtera”
4.1.2. Misi Pemerintah Kota Bontang
Untuk mewujudkan visi Pemerintah Kota Bontang, maka Misi Pemerintah Kota
Bontang yang berkaitan dengan lingkup kewenangan Dinas Perikanan Kelautan dan
Pertanian Kota Bontang adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Kota Bontang yang
Berakhlak Mulia dan Profesional.
b. Meningkatkan Kualitas Tata Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance).
c. Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup
d. Memperkuat Struktur Ekonomi Kota Bontang Dengan Cara Mempercepat
Pemenuhan Kebutuhan Listrik, Air Bersih Serta Infrastruktur Lainnya.
4.1.3. Visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bontang, maka Visi Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang, yaitu :
4.1.4. Misi
Untuk mewujudkan visi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
sebagaimana yang telah digariskan di atas, maka dipandang perlu pula untuk
Terwujudnya Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Kelautan dan Pertanian
yang Berkelanjutan dan Berdaya Saing
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 55
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
menggariskan beberapa misi yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang yaitu sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) perikanan, kelautan, dan
pertanian.
b. Mendorong peningkatan usaha dan kualitas hasil perikanan, dan pertanian
c. Meningkatkan penyediaan bahan pangan yang bersumber dari protein hewani
dan nabati.
d. Meningkatkan sarana dan prasarana kelautan, perikanan, dan pertanian
e. Meningkatkan pelestarian hutan, lahan, ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau
kecil.
4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Perikanan Kelautan
dan Pertanian Kota Bontang
Tujuan dan sasaran adalah tahap perumusan sasaran strategis yang menunjukkan
tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan jangka menengah daerah
yang selajutnya akan menjadi dasar penyusunan arsitektur kinerja SKPD selama lima
tahun.
4.2.1. Tujuan
Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan
meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan
kegiatan dalam melaksanakan misi, tujuan dicanangkan untuk jangka waktu 5 tahun.
Pada dasarnya tujuan adalah suatu kondisi ideal, lebih berhasil, lebih maju, yang ingin
diwujudkan atau dihasilkan, atau dengan kata lain ingin menjadikan suatu realita antara
keinginan dan kenyataan, pada kurun waktu tertentu.
Karakteristik tujuan dapat diartikan sebagai :
1. Idealistik artinya adalah suatu pemahaman dan keyakinan yang kuat akan suatu
dan keinginan untuk mewujudkan keadaan menjadi lebih baik, dan berhasil;
2. Jangkauan ke depan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih
sebagaimana yang ditetapkan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang;
3. Abstrak, bahwa tujuan belum tergambar secara kuantitatif, tetapi menunjukkan
suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa yang akan datang;
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 56
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
4. Konsisten, yaitu tujuan harus konsisten sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
organisasi;
Adapun tujuan utama dari pembangunan perikanan kelautan dan pertanian
adalah mewujudkan masyarakat nelayan dan petani Kota Bontang yang sejahtera
melalui :
1. Meningkatkan kemampuan keterampilan teknis sumberdaya manusia nelayan,
pembudidaya ikan, petani dan peternak
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan peluang
pasar
3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani dan peternak
4. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan hasil pertanian,
peternakan dan perikanan
5. Meningkatkan kelestarian hutan, lahan dan ekosistem pesisir
Tujuan perencanaan hasil analisis SWOT tersebut diatas, maka perlu diuraikan
keterkaitannya dengan Misi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Tabel 4.1. Misi dan Tujuan Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
No Misi Tujuan
1 Meningkatkan kualitas SDM
perikanan, kelautan, dan per-
tanian
Meningkatkan kemampuan keterampilan
teknis sumber daya manusia nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak
2 Meningkatkan penyediaan
bahan pangan yang bersumber
dari protein hewani dan nabati
Meningkatkan produksi dengan
intensifikasi usaha untuk memanfaatkan
peluang pasar
3 Mendorong peningkatan usaha
dan kualitas hasil perikanan, dan
pertanian
Meningkatkan kemampuan modal usaha
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani, peternak
4. Meningkatkan sarana dan
prasarana perikanan, kelautan,
dan pertanian
Meningkatkan sarana prasarana produksi,
pengolahan hasil perikanan, pertanian,
dan peternakan
5. Meningkatkan pelestarian hutan,
lahan, ekosistem pesisir, laut dan
pulau-pulau kecil
Melestarikan hutan, lahan dan ekosistem
pesisir, laut dan pulau-pulau kecil
4.2.2. Sasaran
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 57
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau
dihasilkan oleh Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang dalam jangka
waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis
yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas.
Sasaran merupakan bagian integral dalam sistem perencanaan Strategis yang
terfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran
bersifat spesifik, terukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat diukur
secara nyata dalam jangka waktu tertentu baik tahunan, semesteran, triwulanan atau
bulanan. Sasaran tersebut merupakan aplikasi tujuan yang terukur dari Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian. Penjabaran tujuan ke sasaran adalah sebagai berikut :
Tabel 4.2. Sasaran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
No Tujuan Sasaran
1. Meningkatkan kemampuan
keterampilan teknis sumber daya
manusia nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
Meningkatnya jumlah nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak yang terampil dan
produktif
2. Meningkatkan produksi dengan
intensifikasi usaha untuk
memanfaatkan peluang pasar
Meningkatnya jumlah produksi
perikanan, pertanian tanaman pangan
dan peternakan
3. Meningkatkan kemampuan modal
usaha nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
Meningkatnya kemampuan skala usaha
nelayan, pembudidaya ikan, pengolah,
petani dan peternak
4. Meningkatkan sarana prasarana
produksi, pengolahan hasil
perikanan, pertanian, dan peternakan
Meningkatnya sarana dan prasarana
dalam bidang perikanan, pertanian dan
peternakan
5. Melestarikan hutan, lahan dan
ekosistem pesisir, laut dan pulau-
pulau kecil
Terciptanya hutan, lahan dan ekosistem
pesisir, laut dan pulu-pulau kecil yang
lestari.
Berdasarkan sasaran pembangunan pertanian, peternakan dan perikanan
dimaksud, maka sasarannya harus dapat diukur, salah satu cara adalah dengan indikator
kinerja. Indikator kinerja dari sasaran tersebut akan menjadi kegiatan dari program
pembangunan jangka pendek. Adapun Indikator Kinerja dari masing-masing sasaran
tersebut adalah sebagai berikut
Tabel 4.3. Indikator Kinerja Sasaran Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
Sasaran Indikator Sasaran
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 58
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Sasaran Indikator Sasaran
Meningkatnya
jumlah nelayan,
pembudidaya
ikan, pengolah,
petani dan
peternak yang
terampil dan
produktif
a. Terlaksananya penyuluhan agribisnis dan pendampingan petani
b. Terlaksananya penyuluhan dan pelatihan teknis perikanan (penangkapan dan budidaya ikan dan biota laut lainnya)
c. Terlaksananya pembinaan kelompok tani dan nelayan untuk peningkatan kapasitas lembaga kelompok
d. Ketersediaan energi dan protein perkapita kota bontang
e. Penguatan Cadangan Pangan Kota Bontang
f. Ketersediaan Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
g. Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
h. Skor Pola Pangan Harapan Kota Bontang
i. Pengawasan dan pembinaan Keamanan Pangan
j. Penanganan Daerah Rawan Pangan
k. Tersedianya sarana prasarana balai penyuluhan
l. Terlaksananya pelatihan mata pencaharian alternatif bagi nelayan, pembudiaya ikan dan pengolah
m. Tersedia dan Terdistribusinya Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir
n. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan Usaha Ekonomi Bagi Ibu Nelayan ( Kedai Pesisir )
o. Terlaksananya Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh dan aparatur
p. Terlaksananya Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Perikanan, Pertanian dan Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Perikanan, Pertanian
Meningkatnya
jumlah produksi
perikanan,
pertanian
tanaman pangan
dan peternakan
a. Terlaksananya monitoring hama dan penyakit. b. Tersedia dan terdistribusinya bibit unggul pertanian dan perkebunan c. Tersedia dan terdistribusinya sarana produksi pertanian d. Tersedia dan terdistribusinya benih ikan e. Terlaksananya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit ternak
Meningkatnya
kemampuan skala
usaha nelayan,
pembudidaya
ikan, pengolah,
petani, dan
peternak
a. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan kapal perikanan dan alat tangkap ikan
b. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit ternak c. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan bibit pertanian d. Tersedia dan Terdistribusinya bantuan alat pertanian e. Terlaksananya Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan
Sarang Burung Walet f. Terlaksananya Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak g. Terlaksananya Pendampingan Pada Kelompok Nelayan
Meningkatnya
sarana dan
prasarana dalam
bidang perikanan,
pertanian dan
a. Tersedianya sarana pengolahan hasil perikanan, pertanian dan perikanan
b. BBIP dapat beroperasi dengan optimal. c. PPI dapat beroperasi dengan optimal d. Terbangunnya RPH yang ASUH
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 59
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Sasaran Indikator Sasaran
peternakan e. Berfungsinya Balai Penyuluhan Pertanian. f. Tersedianya Studi Kelayakan Rumah Pemotongan Hewan g. Tersedianya Studi Kelayakan Penangkaran Buaya h. Tersedianya sarana teknologi biogas. i. Tersedianya sarana prasarana budidaya ikan j. Tersedianya masterplan pengembangan perikanan tangkap
terpadu k. Tersedianya data potensi perikanan tangkap dan budidaya l. Terlaksananya pendampingan dan pelatihan budidaya ikan
pada kelompok pembudidaya m. Terlaksananya pendampingan dan pembinaan terhadap
pengolah hasil perikanan n. Tersedianya hasil kajian sarang burung walet, dan
pengolahan hasil perikanan, pertanian dan peternakan o. Terlaksananya monitoring harga ikan di pasar p. Terlaksananya promosi hasil perikanan dan kelautan
Terciptanya
hutan, lahan dan
ekosistem pesisir,
laut dan pulau-
pulau kecil yang
lestari.
a. Tersedianya bibit tanaman kehutanan b. Terlaksananya pembinaan, pengendalian dan gerakan
rehabilitasi hutan dan lahan c. Terlaksananya pemeliharaan hutan kota d. Terlaksananya konservasi daerah tangkapan air dan
sumber-sumber air e. Terlaksananya penyusunan draft raperda dibidang
kehutanan f. Terlaksananya penyuluhan masyarakat dibidang kehutanan,
illegal fishing dan kawasan konservasi laut g. Terlaksananya pengamanan pantai Pulau Beras Basah h. Terlaksananya penyusunan Draft Raperda Kawasan
Konservasi, sosialisasi dan penerapan i. Terlaksananya pengawasan perikanan
j. Terlaksananya bimtek bagi aparatur MCS
k. Tersedianya masterplan kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang dan Padang Lamun
l. Tersedianya renstra mitigasi bencana
m. Terlaksananya rehabilitasi terumbu karang
n. Tersedianya data statistik, hasil review data base, dan hasil kajian dibidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
o. Tersedianya renstra dan rencana aksi WP3K
p. Tersedianya profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
Berdasarkan sasaran dan indikator yang dirumuskan, maka dapat diperoleh
program dan kegiatan selama periode 2011 – 2016, yang dikelompokkan berdasarkan
misi dan tujuan yang akan dicapai, sebagaimana ditampilkan pada Tabel 4.4
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 60
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 61
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 62
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 63
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 64
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
4.3. Strategi dan Kebijakan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 65
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dalam rangka untuk mewujudkan tujuan, misi dan visi maka perlu disusun
strategi untuk mewujudkannya. Rencana Strategis merupakan rencana yang
menyeluruh tentang segala upaya yang meliputi penetapan kebijaksanaan, program dan
kegiatan dengan memperhatikan sumber daya organisasi serta keadaan lingkungan yang
dihadapinya, sehingga diperlukan strategi yang tepat guna memberikan kesatuan
pandang dalam melaksanakan tujuan dan sasaran.
Strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus yang terjabar dalam bentuk
kebijakan sehingga merupakan pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan tertentu. Dalam
rangka mencapai tujuan dan sasaran, Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
Bontang mempunyai kebijakan, yaitu :
a. Pengentasan nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak miskin
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
c. Mengendalikan dan merehabilitasi kerusakan hutan mangrove, hutan lindung,
hutan rakyat, lahan dan ekosistem pesisir
d. Peningkatan pelayanan kepada masyarakat nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
e. Mendorong pembentukan jaringan pemasaran hasil perikanan dan pertanian
4.3.1. Faktor Kunci Keberhasilan
Untuk mengetahui arah tujuan dan sasaran untuk mewujudkan misi dan visi,
maka perlu dilakukan analisis SWOT sehingga diperoleh Faktor Kunci Keberhasilan.
Strategi dirancang melalui analisis lingkungan internal dan eksternal, dengan
mempertimbangkan nilai luhur sebagai berikut :
a. Kerja sama
b. Tanggung jawab
c. Keterbukaan
4.3.2. Analisis SWOT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 66
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Langkah selanjutnya untuk menentukan strategi adalah dengan menggunakan
Analisis SWOT. Analisis terhadap lingkungan strategis yang meliputi lingkungan internal
dan lingkungan eksternal menggunakan analisis SWOT melalui pencarian faktor kunci
keberhasilan lingkungan internal dan eksternal. Dengan analisis lingkungan internal (ALI)
dapat diidentifikasi beberapa faktor kekuatan dan kelemahan dari Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian Kota Bontang antara lain sebagai berikut:
a. Kekuatan yang dimiliki Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
Adanya Peraturan Walikota Bontang Nomor 29 tahun 2008 tentang Rincian
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan Kelautan dan Pertanian.
Adanya Perda Nomor 6 Tahun 2008 tentang organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah
Adanya peralatan kantor dan sarana prasarana perikanan
Tersedianya prosedur tetap
Adanya tenaga administrasi
Adanya tenaga teknis perikanan dan pertanian
b. Kelemahan dari Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Terbatasnya anggaran pembangunan
Terbatasnya jumlah petugas fungsional/ tenaga penyuluh
Terbatasnya kualitas SDM tenaga teknis
Terbatasnya sarana prasarana penunjang
Terbatasnya sarana pembinaan dan penyuluhan
Terbatasnya pemahaman terhadap peraturan perundangan-undangan dan
prosedur tetap
Analisis lingkungan eksternal (ALE) yaitu mengidentifikasi beberapa faktor-faktor
peluang dan ancaman sebagai berikut :
a. Peluang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 67
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Adanya teknologi untuk mengelola sumberdaya perikanan, kelautan, dan
pertanian
Adanya peluang pasar hasil perikanan, kelautan, dan pertanian ditingkat
lokal hingga nasional
Adanya dukungan pimpinan daerah dan perusahaan BUMN dalam bentuk
program CSR untuk pengembangan usaha perikanan, kelautan dan
pertanian
Adanya kelompok nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak
Adanya potensi sumberdaya pesisir dan laut di wilayah dalam dan luar
Bontang yang dapat diakses dengan menguatkan hubungan kelembagaan
pemerintah daerah dan kelembagaan masyarakat lokal
Adanya peraturan dibidang perikanan, pertanian, peternakan dan
kehutanan
b. Tantangan
Keterbatasan lahan pertanian, marikultur dan fishing ground untuk
pengembangan usaha
Keterbatasan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak
Terbatasnya kualitas sumber daya manusia nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
Terbatasnya sarana produksi, pemasaran dan pengolahan hasil
Adanya serangan hama dan penyakit
Terdapatnya kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir dan pulau-pulau
kecil.
Berdasarkan pertimbangan dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal dapat
dilakukan pendekatan
1. Strategi S+O ( memaksimalkan kekuatan untuk menangkap peluang), yaitu :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 68
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk menyebarluaskan
teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak dalam rangka peningkatan produksi
b. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk mengembangkan
teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan
c. Melaksanakan tupoksi untuk pemanfaatan potensi ekosistem laut, pesisir
dan pulau-pulau kecil
d. Manfaatkan tenaga administrasi, tenaga teknis dan sarana prasarana untuk
membina nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak agar
dapat memanfaatkan peluang pasar.
e. Manfaatkan peraturan dan prosedur kerja yg ada untuk pengembangan
usaha perikanan, kelautan dan pertanian melalui dukungan pemkot, CSR
dan kerjasama dengan pemda tetangga
2. Strategi S+T (Memaksimalkan kekuatan untuk menghindari ancaman), yaitu :
a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk memanfaatkan
lahan dan fishing ground yang terbatas untuk pengembangan usaha
b. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk
meningkatkan kualitas SDM nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak
c. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk
mengatasi kerusakan lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit
d. Tingkatkan koordinasi internal dan eksternal lembaga dinas untuk
meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak.
3. Strategi W+O (Meminimalkan kelemahan untuk menangkap peluang), yaitu :
a. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang ada untuk
meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana
penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam
hal pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan
b. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah untuk mengatasi kekurangan
petugas fungsional dan meningkatkan kualitas SDM tenaga teknis.
c. Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, petani,
peternak dan pembudidaya dalam berusaha
d. Tingkatkan sarana prasarana penunjang untuk meningkatkan produksi dan
menangkap peluang pasar
e. Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 69
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud
serta kondisi dukungan CSR
4. Strategi W+T (meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman) yaitu :
a. Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan
hasil dan pemasaran
b. Tingkatkan anggaran untuk menyelenggarakan pengawasan, pencegahan,
pengendalian kerusakan hutan, lahan dan ekosistem pesisir.
c. Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana
pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
d. Tingkatkan anggaran dan sarana prasarana penunjang untuk
mengendalikan serangan hama/penyakit dalam rangka meningkatkan
produksi.
Adapun pola diagram dari faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang
mempengaruhi upaya Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian dalam menjalankan
tupoksinya ditampilan pada gambar dibawah ini
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 70
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
PELUANG
II 1,73
(1,14 ; 1,73)
CONSERVATIVE / TURN AROUND
AGGRESSIVE
1
0,5
KELEMAHAN -1,5 -1 -0,5
0,5 1 1,14 1,5 KEKUATAN
-0,5
III -1
IV
DEFENSIVE KOMPETITIVE / DIVERSIFIKASI
-1,5
ANCAMAN
Gambar 4.1. Diagram Posisi Strategi dari Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Berdasarkan analisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal dari analisis
SWOT yang ada pada Lampiran 1, 2 dan 3, diperoleh titip posisi strategi pada 1,14 ;
1,73. Titik posisi ini terdapat pada kuadran I atau pada posisi agresif (aggressive). Hal ini
merupakan posisi yang menguntungkan bagi Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang. Pada posisi ini, diperoleh faktor lingkungan eksternal (peluang >
ancaman) dan lingkungan internal (kekuatan > kelemahan) yang mampu mendukung
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 71
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
strategi pertumbuhan yang agresif. Adapun skenario strategi yang dapat digunakan
dengan memaksimalkan pengaruh peluang dan kekuatan dan meminimalkan pengaruh
ancaman dan kelemahan dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 4.5. Identifikasi Komponen SWOT dan Skenario Strategi
ANALISIS
LINGKUNGAN
EKSTERNAL (ALE)
ANALISIS
LINGKUNGAN
EKSTERNAL (ALE)
Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)
1. Adanya Perwali No. 29
tahun 2008 tentang
Rincian tupoksi Dinas
Perikanan Kelautan dan
Pertanian.
2. Adanya Perda No. 6
Tahun 2008 tentang
organisasi dan Tata
Kerja Dinas Daerah
3. Adanya peralatan
kantor dan sarana
prasarana perikanan
4. Tersedianya prosedur
tetap
5. Adanya tenaga
administrasi
6. Adanya tenaga teknis
perikanan dan
pertanian
1. Terbatasnya anggaran
pembangunan
2. Terbatasnya jumlah
petugas fungsional/
tenaga penyuluh
3. Terbatasnya kualitas SDM
tenaga teknis
4. Terbatasnya sarana
prasarana penunjang
5. Terbatasnya sarana
pembinaan dan
penyuluhan
6. Terbatasnya pemahaman
terhadap peraturan
perundangan-undangan
dan prosedur tetap
Peluang (opportunity) Strategi S+O Strategi W+O
1. Adanya teknologi
untuk mengelola
sumberdaya
perikanan, kelautan,
dan pertanian
2. Adanya peluang pasar
hasil perikanan,
kelautan, dan
pertanian ditingkat
lokal hingga nasional
3. Adanya dukungan
pimpinan daerah dan
perusahaan BUMN
dalam bentuk
program CSR untuk
1. Manfaatkan tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
menyebarluaskan
teknologi kepada
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak dalam
rangka peningkatan
produksi
2. Manfaatkan tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
mengembangkan
teknologi pengelolaan
sumberdaya perikanan,
1. Manfaatkan dukungan
pimpinan daerah dan
peraturan yang dan
untuk meningkatkan
anggaran dalam
mengatasi terbatasnya
sarana dan prasarana
penunjang dan upaya
menjalin kerjasama
dengan pemda tetangga
dalam hal pemanfaat
sumberdaya perikanan
dan kelautan
2. Manfaatkan dukungan
pimpinan daerah untuk
mengatasi kekurangan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 72
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
pengembangan usaha
perikanan, kelautan
dan pertanian
4. Adanya kelompok
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak
5. Adanya potensi
sumberdaya pesisir
dan laut di wilayah
dalam dan luar
Bontang yang dapat
diakses dengan
menguatkan hubungan
kelembagaan
pemerintah daerah
dan kelembagaan
masyarakat lokal
6. Adanya peraturan
dibidang perikanan,
pertanian, peternakan
dan kehutanan
kelautan dan pertanian.
3. Melaksanakan tupoksi
untuk pemanfaatan
potensi ekosistem laut,
pesisir dan pulau-pulau
kecil
4. Manfaatkan tenaga
administrasi, tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
membina nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak agar dapat
memanfaatkan peluang
pasar.
5. Manfaatkan peraturan
dan prosedur kerja yg
ada untuk
pengembangan usaha
perikanan, kelautan dan
pertanian melalui
dukungan pemkot, CSR
dan kerjasama dengan
pemda tetangga
petugas fungsional dan
meningkatkan kualitas
SDM tenaga teknis.
3. Manfaatkan petugas
fungsional untuk
pendampingan nelayan,
petani, peternak dan
pembudidaya dalam
berusaha
4. Tingkatkan sarana
prasarana penunjang
untuk meningkatkan
produksi dan menangkap
peluang pasar
5. Ciptakan dan
kembangkan pola
kemitraan usaha
perikanan rakyat dengan
usaha menengah/besar
yang sesuai dengan
kondisi fisik sda dan
sosekbud serta kondisi
dukungan CSR
Ancaman (Threat) Strategi S+T Strategi W+T
1. Keterbatasan lahan
pertanian, marikultur
dan fishing ground
untuk pengembangan
usaha
2. Keterbatasan modal
usaha nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak
3. Terbatasnya kualitas
sumber daya manusia
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak
4. Terbatasnya sarana
produksi, pemasaran
dan pengolahan hasil
5. Adanya serangan
hama dan penyakit
1. Manfaatkan tenaga
teknis dan sarana
prasarana untuk
memanfaatkan lahan
dan fishing ground yang
terbatas untuk
pengembangan usaha
2. Manfaatkan tenaga
teknis, tenaga
administrasi dan sarana
prasarana untuk
meningkatkan kualitas
SDM nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
peternak
3. Manfaatkan tenaga
teknis, tenaga
administrasi dan sarana
prasarana untuk
mengatasi kerusakan
1. Tingkatkan anggaran
untuk meningkatkan
sarana produksi,
pengolahan hasil dan
pemasaran
2. Tingkatkan anggaran
untuk menyelenggarakan
pengawasan,
pencegahan,
pengendalian kerusakan
hutan, lahan dan
ekosistem pesisir.
3. Tingkatkan kuantitas dan
kemampuan tenaga
fungsional serta sarana
pembinaan dan
penyuluhan untuk
meningkatkan kualitas
SDM nelayan,
pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 73
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
6. Terdapatnya
kerusakan hutan,
lahan dan ekosistem
pesisir dan pulau-
pulau kecil.
lahan, ekosistem pesisir
dan serangan
hama/penyakit
4. Tingkatkan koordinasi
internal dan eksternal
lembaga dinas untuk
meningkatkan modal
nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani
dan peternak.
peternak.
4. Tingkatkan anggaran dan
sarana prasarana
penunjang untuk
mengendalikan serangan
hama/penyakit dalam
rangka meningkatkan
produksi.
Berdasarkan analisis SWOT tersebut diatas ditentukan faktor kunci keberhasilan
(Critical Success Faktor ) sebagai berikut :
a. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk menyebarluaskan
teknologi kepada nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak
dalam rangka peningkatan produksi;
b. Tingkatkan anggaran untuk meningkatkan sarana produksi, pengolahan hasil
dan pemasaran
c. Manfaatkan petugas fungsional untuk pendampingan nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani dan peternak dalam berusaha
d. Manfaatkan tenaga teknis untuk memanfaatkan lahan dan fishing ground
yang terbatas untuk pengembangan usaha
e. Manfaatkan tenaga teknis dan sarana prasarana untuk mengembangkan
teknologi pengelolaan sumberdaya perikanan
f. Manfaatkan tenaga administrasi dan tenaga teknis untuk membina nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak agar dapat memanfaatkan
peluang pasar
g. Tingkatkan koordinasi internal dan eksternal lembaga dinas untuk
meningkatkan modal nelayan, pembudidaya ikan, pengolah, petani dan
peternak
h. Manfaatkan dukungan pimpinan daerah dan peraturan yang ada untuk
meningkatkan anggaran dalam mengatasi terbatasnya sarana dan prasarana
penunjang dan upaya menjalin kerjasama dengan pemda tetangga dalam hal
pemanfaat sumberdaya perikanan dan kelautan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 74
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
i. Tingkatkan kuantitas dan kemampuan tenaga fungsional serta sarana
pembinaan dan penyuluhan untuk meningkatkan kualitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani dan peternak.
j. Ciptakan dan kembangkan pola kemitraan usaha perikanan rakyat dengan
usaha menengah/besar yang sesuai dengan kondisi fisik sda dan sosekbud serta
kondisi dukungan CSR
k. Manfaatkan tenaga teknis, tenaga administrasi dan sarana prasarana untuk
mengatasi kerusakan lahan, ekosistem pesisir dan serangan hama/penyakit
Setelah diketahui Faktor Kunci Keberhasilan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa tujuan perencanaan pembangunan perikanan, kelautan, pertanian, kehutanan
dan peternakan adalah dengan :
1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani dan peternak
2. Meningkatkan produksi dengan intensifikasi usaha untuk memanfaatkan
peluang pasar
3. Meningkatkan kemampuan modal usaha nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
4. Meningkatkan sarana dan prasarana produksi, pengolahan hasil pertanian,
peternakan dan perikanan
5. Meningkatkan kelestarian hutan, lahan dan ekosistem pesisir
6. Menciptakan pola kemitraan untuk penguatan modal usaha, adopsi ipteks
dan perbaikan pemasaran hasil perikanan dan pertanian
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 75
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
5.1. Program dan Kegiatan
Kebijakan terinci dalam program kerja yang merupakan proses penentuan
jumlah dan jenis sumber daya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan suatu rencana.
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang telah menetapkan Program
operasional, sebagai berikut :
1. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
2. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
3. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
4. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan
5. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan
6. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
7. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
8. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
9. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
10. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan
11. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan
12. Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan
13. Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan
14. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
15. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
16. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
17. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
18. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan
Keuangan
19. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 76
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
20. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumber Daya Kelautan
21. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam Pendayagunaan
22. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut
23. Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
24. Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
25. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
26. Program Pengembangan Perikanan Tangkap
27. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
Kegiatan
Agar tujuan dan sasaran dapat tercapai sebagaimana yang diinginkan dalam visi
Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang berdasarkan program–program
di atas, maka ditetapkan kegiatan untuk periode tahun 2011-2016, sedangkan Rencana
Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif
ditampilkan pada Tabel 5.1, dengan rincian kegiatan sebagai berikut
a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani, meliputi :
Penyuluhan dan Pendampingan Petani dan Pelaku Agribisnis
Penyediaan Sarana dan Prasarana Operasional Balai Penyuluhan
Peningkatan Kemampuan Lembaga Kelompok Tani
Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan dan Produktivitas Lahan Tidur
b. Program Peningkatan Ketahanan Pangan, meliputi :
Penyusunan Data Base Potensi Produksi Pangan
Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi dan Suplai Pangan
Pemantauan dan Analisis Harga Pangan Pokok
Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif
Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM)
Penyusunan Data Cadangan Pangan
Pengumpulan Data daqn Informasi Pasokan, Harga dan Akses Pangan
Pengumpulan data Stabilitas Harga dan Pasokan Pangan
Penyusunan Skor Pola Pangan Harapan (PPH) Kota Bontang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 77
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pengambilan Sampel Produk Pangan Segar dan Pelatihan dan Penyuluhan
Keamanan Pangan Segar
Identifikasi Daerah Rawan Pangan
c. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan, meliputi
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Pertanian / Perkebunan
Tepat Guna
d. Program Peningkatan Produksi Pertanian / Perkebunan, meliputi :
Penyediaan Sarana Produksi Pertanian Dan Perkebunan
Pengembangan Bibit Unggul Pertanian dan Perkebunan
e. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan, meliputi :
Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian / Perkebunan
f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak, meliputi :
Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit Menular Ternak
Surveilans dan Epidemiologi Penyakit Hewan / Ternak
Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit Penyakit Epidemik
g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, meliputi :
Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak Yang Didistribusikan Kepada
Masyarakat
Pendistribusian Ternak Kepada Masyarakat
Pengawasan dan Pengendalian Pengusahaan Sarang Burung Walet
h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan, meliputi :
Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan Prasarana Pasar Hasil Produksi
Peternakan
Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan Pemindahan Kandang Babi
Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan Hasil Produksi Peternakan
Pematangan Lahan dan Pembangunan RPH Bontang Lestari
Kajian Ilmiah Sarang Burung Walet
Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar Produksi Hasil Peternakan
i. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan, meliputi :
Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Peternakan Tepat Guna
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 78
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
j. Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan, meliputi :
Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
Perencanaan dan Pengembangan Hutan Kemasyarakatan
Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Lindung dan Mangrove
k. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, meliputi :
Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan
Pembinaan, Pengendalian dan Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan dan
Lahan
Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung / Mangrove Dan Wisata
Penanaman Pohon Pada Kawasan Terbuka Hijau
l. Program Perlindungan dan Konservasi Hasil Hutan, meliputi :
Penyuluhan Kesadaran Masyarakat Mengenai Pengelolaan Industri
Hasil Hutan
m. Program dan Penertiban Industri Hasil Hutan, meliputi :
Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Sosialisasi Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan Peraturan Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil Hutan
n. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional
Penyediaan Alat Tulis Kantor
Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Penyediaan Bahan Bacaan, dan Peraturan Perundang-undangan
Penyediaan Bahan Logistik Kantor
Penyediaan Makanan dan Minuman
Rapat-Rapat koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi / Teknis Perkantoran
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 79
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
o. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
Pengadaan Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan Gedung Kantor
p. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, meliputi :
Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari Tertentu
q. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, meliputi :
Pendidikan dan Pelatihan Formal
Pengembangan Sistem Kearsipan dan Dokumentasi
Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Pendidikan dan Pelatihan Character Bullding
r. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja
dan Keuangan, meliputi :
Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar
Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Prognosis Realisasi
Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun
Penyusunan Laporan Statistik
Penyusunan Renstra SKPD
Penyusunan Blue Print Perikanan, Kelautan, dan Pertanian
Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Pelaporan
s. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir, meliputi :
Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok Nelayan
Monitoring Kelompok Usaha Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan
Bidang Peternakan
Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang Perikanan, Bidang Pertanian dan
Bidang Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah Yang Memiliki Potensi
Bidang Perikanan, Pertanian
Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke Balai Riset
Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi Sumberdaya Pesisir di Institut
Pertanian Bogor
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 80
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif
Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi Masyarakat Pesisir dalam Rangka
PNPM-KP
Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis Pengentasan Kemiskinan Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai Pesisir )
Pelatihan Teknis Budidaya Karang Hias dan Sponge
Fasilitasi Penyediaan Saranan Pengolahan Hasil Perikanan (Bantuan
Keuangan Provinsi)
Peningkatan Saranan dan Prasarana Perikanan
Pembuatan Lantai Jemur Ikan RT.01 Kelurahan Gunubg Elai
Kajian Sosial Ekonomi Perikanan Pertanian, Kehutanan dan Masyarakat
Pesisir.
t. Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumber daya Kelautan, meliputi :
Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan Konservasi Perairan
Laut Kota Bontang
u. Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum Dalam
Pendayagunaan, meliputi :
Pengawasan Perikanan dan Pengawasan Pengolahan Hasil Perikanan (
WASKAN )
Penyuluhan Masyarakat Pesisir Terhadap illegal Fishing
Bimbingan Teknis Untuk Aparatur Monitoring, Controlling dan
Surveilence Pengawasan
Penyusunan Naskah Akademis dan Rancangan Perda Rencana Zonasi
WP3K
v. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut, meliputi
Penyusunan Rencana Strategis Mitigasi Bencana di Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil Kota Bontang
Kajian Rencana Pengaman Pulau Beras Basah
Pembangunan Pengaman Pulau Beras Basah
Peningkatan Kepahaman Masyarakat Pesisir Tentang Kawasan Konservasi
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 81
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Penyusunan Master Plan Kawasan Rehabilitasi Mangrove, Terumbu
Karang dan Padang Lamun
Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang dan Karang Hias
w. Program Pengembangan Aplikasi dan Teknologi Informasi dan Komunikasi, meliputi
Review Data Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Penyusunan Data Statistik Bidang Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman, Pengelolaan dan Pendayagunaan
Sumber Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan Pesisir Kota Bontang
x. Program Pemetaan Ruang Perencanaan Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil, meliputi :
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan Kota Bontang
Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang (WP3K)
Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
y. Program Pengembangan Budidaya Perikanan, meliputi :
Pendampingan Pada Kelompok Tani Pembudidaya Ikan
Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar, Payau, Laut
Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan Obat-obatan
Penyediaan Sarana Produksi Budidaya Tawar, Payau dan Laut
Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pembenihan pada UPR
One School One Fishpond
Pembinaan Pengembangan Usaha Budidaya
Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai
Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai
Peningkatan Sistem Pendataan dan Pengelolaan Data Statistik Perikanan
Budidaya
Kajian Pengembangan Potensi Budidaya Perikanan
Pengadaan Sarana dan Prasarana Budidaya Rumput Laut
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 82
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
z. Program Pengembangan Perikanan Tangkap, meliputi :
Pendampingan Pada Kelompok Nelayan Perikanan Tangkap
Fasilitasi Bantuan Sarana Bagi Nelayan Tangkap
Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI)
Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional Kapal Latih
Pembangunan Fasilitas PPI/TPI
Peningkatan Dukungan Manajemen dan Pengelolaan Pelabuhan
Perikanan
Pengembangan Perikanan Tangkap Terpadu (Minapolitan)
Peningkatan Sistem Pendataan Statistik Perikanan Tangkap
aa. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, meliputi :
Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Perikanan
Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan dan Kelautan
Optimalisasi Perizinan Usaha Perikanan
Pendampingan Para Pelaku Usaha Pengolahan Hasil Perikanan
Monitoring dan Survey Harga Ikan di Pasar-Pasar Ikan
Studi Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian dan Peternakan
Penyediaan Sarana dan Prasarana Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian
Dan Peternakan
Penempatan Produk-Produk Hasil Perikanan dan Pertanian
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 83
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 84
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 85
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 86
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 87
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 88
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 89
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 90
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 91
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Indikator Kinerja dari program dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian selama periode 2011 – 2016 dapat dilihat dalam
Tabel 6.1 sebagai berikut :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 92
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 93
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 94
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 95
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 96
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 97
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Perencanaan Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
periode 2006-2011 merupakan serangkaian perencanaan tindakan dan kegiatan yang
mendasar untuk dapat diimplementasikan oleh seluruh jajarannya untuk mencapai
tujuan organisasi.
Penyusunan Perencanaan Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian
berpedoman kepada kebijakan pembangunan jangka menengah Pemerintah Kota
Bontang, sehingga arah dan tujuan pembangunan dalam bidang perikanan dimaksudkan
untuk mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kota Bontang.
Rencana Strategi ini disusun dengan sederhana agar dapat dilakukan evaluasi dan
pertanggungjawaban pelaksanaannya untuk setiap tahun anggaran.
Demikian Rencana Strategis Dinas Perikanan, Kelautan dan Pertanian Kota
Bontang ini diharapkan dapat menjadi pedoman dalam penyusunan program maupun
pelaksanaan pembangunan perikanan, kelautan dan pertanian, sehingga akan tercipta
sasaran dan hasil kerja yang dapat dipertanggungjawabkan.
Bontang, Desember 2011
Kepala Dinas
Perikanan, Kelautan dan Pertanian
Kota Bontang
Ir. Hj. Aji Erlynawati, MT
NIP 19651022 199203 2 008
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 98
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 1. Perhitungan Analisis SWOT
No ANALISIS LINGKUNGAN Bobot
SKALA
RATA-
RATA NILAI Rating Score
ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL
A KEKUATAN
1
Adanya Perwali No. 29 tahun
2008 tentang Rincian tupoksi
Dinas Perikanan Kelautan dan
Pertanian.
4 0,174 0,087 4 0,348
2
Adanya Perda No. 6 Tahun 2008
tentang organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah
4 0,174 0,087 4 0,348
3
Adanya peralatan kantor dan
sarana prasarana perikanan 4 0,174 0,087 4 0,348
4 Tersedianya prosedur tetap
3 0,130 0,065 4 0,261
5 Adanya tenaga administrasi
4 0,174 0,087 3 0,261
6
Adanya tenaga teknis perikanan
dan pertanian 4 0,174 0,087 4 0,348
Sub Jumlah
23 1 0,500 1,913
B KELEMAHAN
1
Terbatasnya anggaran
pembangunan
1 0,111 0,056 2 0,111
2
Terbatasnya jumlah petugas
fungsional/ tenaga penyuluh
1 0,111 0,056 1 0,056
3
Terbatasnya kualitas SDM tenaga
teknis
1 0,111 0,056 1 0,056
4
Terbatasnya sarana prasarana
penunjang
2 0,222 0,111 2 0,222
5
Terbatasnya sarana pembinaan
dan penyuluhan
2 0,222 0,111 1 0,111
6
Terbatasnya pemahaman terhadap
peraturan perundangan-undangan
dan prosedur tetap
2 0,222 0,111 2 0,222
Sub Jumlah 9 1 0,500 0,778
Jumlah 1,000 2,691 1,14
SSUUMMBBUU
XX
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 99
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No ANALISIS LINGKUNGAN Bobot
SKALA
RATA-
RATA NILAI Rating Score
ANALISIS LINGKUNGAN
EXTERNAL
A PELUANG
1
Adanya teknologi untuk
mengelola sumberdaya perikanan,
kelautan, dan pertanian
3 0,143 0,100 4 0,400
2
Adanya peluang pasar hasil
perikanan, kelautan, dan
pertanian ditingkat lokal hingga
nasional
4 0,190 0,133 3 0,400
3
Adanya dukungan pimpinan
daerah dan perusahaan BUMN
dalam bentuk program CSR untuk
pengembangan usaha perikanan,
kelautan dan pertanian
4 0,190 0,133 4 0,533
4
Adanya kelompok nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah,
petani dan peternak
4 0,190 0,133 4 0,533
5
Adanya potensi sumberdaya
pesisir dan laut di wilayah dalam
dan luar Bontang yang dapat
diakses dengan menguatkan
hubungan kelembagaan
pemerintah daerah dan
kelembagaan masyarakat lokal
3 0,143 0,100 4 0,400
6
Adanya peraturan dibidang
perikanan, pertanian, peternakan
dan kehutanan
3 0,143 0,100 3 0,300
Sub Jumlah
21 1 0,500 2,567
B ANCAMAN
1
Keterbatasan lahan pertanian,
marikultur dan fishing ground
untuk pengembangan usaha
2 0,250 0,167 2 0,333
2
Keterbatasan modal usaha
nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
2 0,250 0,167 1 0,167
3
Terbatasnya kualitas sumber daya
manusia nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani dan
1 0,125 0,083 1 0,083
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 100
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No ANALISIS LINGKUNGAN Bobot
SKALA
RATA-
RATA NILAI Rating Score
peternak
4
Terbatasnya sarana produksi,
pemasaran dan pengolahan hasil
1 0,125 0,083 1 0,083
5
Adanya serangan hama dan
penyakit
1 0,125 0,083 1 0,083
6
Terdapatnya kerusakan hutan,
lahan dan ekosistem pesisir dan
pulau-pulau kecil.
1 0,125 0,083 1 0,083
Sub Jumlah 8 1 0,500 0,833
Jumlah 1,000 3,400
1,733
SSUUMMBBUU
YY
NILAI RATING KEKUATAN/PELUANG
NILAI RATING
KELEMAHAN/ANCAMAN
4 Sangat Berpengaruh 1 Sangat Berpengaruh
3 Berpengaruh 2 Berpengaruh
2 Kurang Berpengaruh 3 Kurang Berpengaruh
1 Tidak Berpengaruh 4 Tidak Berpengaruh
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 101
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 2. Pola Diagram dari Faktor-Faktor Lingkungan Internal dan Eksternal
OPPORTUNITY
2,6
STRENGTH 1,91 1,5
WEAKNESS -0,78
OPPORTUNITY 2,67 1
THREAT -0,83
0,5
WEAKNESS -1,5 -1 -0,5
0,5 1 2 STRENGTH
-0,5
-1
-1,5
THREAT
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 102
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 3. Hasil Rangking Strategi
No
STRATEGI
KETERKAITAN DENGAN
JML URUTAN
CSF VISI MISI NILAI
1 2 3 4 5 1 2 3
STRATEGI SO
1
Manfaatkan tenaga teknis dan sarana
prasarana untuk menyebarluaskan
teknologi kepada nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak dalam rangka
peningkatan produksi
4 4 4 4 1 3 4 4 4 32 1
2
Manfaatkan tenaga teknis dan sarana
prasarana untuk mengembangkan
teknologi pengelolaan sumberdaya
perikanan
4 1 3 4 2 3 4 4 4 29 5
3
Melaksanakan tupoksi untuk
pemanfaatan potensi ekosistem laut,
pesisir dan pulau-pulau kecil
4 1 2 2 1 4 4 4 4 26 12
4
Manfaatkan tenaga administrasi,
tenaga teknis dan sarana prasarana
untuk membina nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak agar dapat
memanfaatkan peluang pasar.
3 4 4 2 2 1 4 4 4 28 6
5
Manfaatkan peraturan dan prosedur
kerja yg ada untuk pengembangan
usaha perikanan, kelautan dan
pertanian melalui dukungan pemkot,
CSR dan kerjasama dengan pemda
tetangga
3 1 2 4 3 2 4 4 4 27 14
STRATEGI ST
1
Manfaatkan tenaga teknis dan sarana
prasarana untuk memanfaatkan lahan
dan fishing ground yang terbatas
untuk pengembangan usaha
4 2 4 4 1 3 4 4 4 30 4
2
Manfaatkan tenaga teknis, tenaga
administrasi dan sarana prasarana
untuk meningkatkan kualitas SDM
nelayan, pembudidaya ikan,
pengolah, petani dan peternak
4 4 1 2 1 1 4 4 4 25 15
3
Manfaatkan tenaga teknis, tenaga
administrasi dan sarana prasarana
untuk mengatasi kerusakan lahan,
ekosistem pesisir dan serangan
hama/penyakit
4 1 3 2 1 4 4 4 4 27 11
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 103
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No
STRATEGI
KETERKAITAN DENGAN
JML URUTAN
CSF VISI MISI NILAI
1 2 3 4 5 1 2 3
4
Tingkatkan koordinasi internal dan
eksternal lembaga dinas untuk
meningkatkan modal nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak.
4 1 3 4 3 1 4 4 4 28 7
STRATEGI WO
1
Manfaatkan dukungan pimpinan
daerah dan peraturan yang ada untuk
meningkatkan anggaran dalam
mengatasi terbatasnya sarana dan
prasarana penunjang dan upaya
menjalin kerjasama dengan pemda
tetangga dalam hal pemanfaat
sumberdaya perikanan dan kelautan
3 3 2 2 4 2 4 4 4 28 8
2
Manfaatkan dukungan pimpinan
daerah untuk mengatasi kekurangan
petugas fungsional dan meningkatkan
kualitas SDM tenaga teknis.
4 4 1 2 1 1 4 4 4 25 13
3
Manfaatkan petugas fungsional untuk
pendampingan nelayan, pembudidaya
ikan, pengolah, petani, peternak
dalam berusaha
4 4 3 4 1 2 4 4 4 30 3
4
Tingkatkan sarana prasarana
penunjang untuk meningkatkan
produksi dan menangkap peluang
pasar
4 1 3 2 4 1 4 4 4 27 12
5
Ciptakan dan kembangkan pola
kemitraan usaha perikanan rakyat
dengan usaha menengah/besar yang
sesuai dengan kondisi fisik sda dan
sosekbud serta kondisi dukungan CSR
3 1 3 4 2 2 4 4 4 27 10
STRATEGI WT
1
Tingkatkan anggaran untuk
meningkatkan sarana produksi,
pengolahan hasil dan pemasaran
4 2 4 4 4 1 4 4 4 31 2
2
Tingkatkan anggaran untuk
menyelenggarakan pengawasan,
pencegahan, pengendalian kerusakan
hutan, lahan dan ekosistem pesisir.
4 1 3 2 1 4 4 4 4 27 13
3
Tingkatkan kuantitas dan kemampuan
tenaga fungsional serta sarana
pembinaan dan penyuluhan untuk
4 4 2 3 1 2 4 4 4 28 9
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 104
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
No
STRATEGI
KETERKAITAN DENGAN
JML URUTAN
CSF VISI MISI NILAI
1 2 3 4 5 1 2 3
meningkatkan kualitas SDM nelayan,
pembudidaya ikan, pengolah, petani
dan peternak.
4
Tingkatkan anggaran dan sarana
prasarana penunjang untuk
mengendalikan serangan
hama/penyakit dalam rangka
meningkatkan produksi.
3 1 4 3 1 1 4 4 4 25 16
Keterangan :
1 KERJASAMA
2 TANGGUNG JAWAB
3 KETERBUKAAN
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 105
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Lampiran 4. Indikator Program dan Kegiatan
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Program Peningkatan Kesejahteraan Petani :
1. Penyuluhan dan Pendampingan Petani
dan Pelaku Agribisnis
Terlaksananya penyuluhan dan
pendampingan
2. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Operasional Balai Penyuluhan
Tersedianya Sarana dan Prasarana Balai
Penyuluh
3. Peningkatan Kemampuan Lembaga
Kelompok Tani
Meningkatnya SDM Petani dalam
manajemen kelompok
4. Penyuluhan dan Bimbingan Pemanfataan
dan Produktivitas Lahan Tidur
Meningkatnya SDM Petani yang mampu
memanfaatkan lahan tidur
Program Peningkatan Ketahanan Pangan :
1. Penyusunan Data Base Potensi Produksi
Pangan
Tersedianya Data potensi produksi
pangan
2. Analisis dan Penyusunan Pola Konsumsi
dan Suplai Pangan
Tersedianya Data Pola Konsumsi dan
Suplai Pangan
3. Pemantauan dan Analisis Harga Pangan
Pokok
Tersedianya Data berkala Harga Pangan
Pokok
4. Penyuluhan Sumber Pangan Alternatif Terlaksananya Penyuluhan Sumber
Pangan Alternatif
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian
/ Perkebunan :
1. Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh
Pertanian / Perkebunan
Meningkatnya kapasitas tenaga
penyuluh pertanian /perkebunan
Program Pemberdayaan Ekonomi
Masyarakat Pesisir :
1. Penyuluhan dan Pembinaan Kelompok
Nelayan
terbinanya kelembagaan kelompok
nelayan dan terselenggaranya
manajemen kelompok
2. Monitoring Kelompok Usaha Bidang
Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang
Peternakan
Tersedianya validasi kelompok
3. Temu Lapang Bagi Pelaku Utama Bidang
Perikanan, Bidang Pertanian dan Bidang
Peternakan Ke Sentra – Sentra Daerah
Yang Memiliki Potensi Bidang Perikanan,
Pertanian
Termotivasinya pelaku utama usaha
Bidang Perikanan, Pertanian dan
Peternakan untuk meningkatkan
usahanya
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 106
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
4. Diseminasi Teknologi Bagi Aparatur Ke
Balai Riset
Terpenuhinya aparatur yang cakap dan
mampu dalam penerapan teknologi
tepat guna
5. Pelatihan Aparatur Evaluasi Ekonomi
Sumberdaya Pesisir di Institut Pertanian
Bogor
Tersedianya 7 Aparatur yang terampil
6. Pelatihan Mata Pencaharian Alternatif
Meningkatnya kemampuan SDM dalam
hal Mata Pencaharian Alternatif di
wilayah pesisir
7. Bantuan Sarana dan Prasarana Bagi
Masyarakat Pesisir dalam Rangka PNPM-
KP
Tersedianya Bantuan Bagi Masyarakat
Pesisir
8. Bantuan Usaha Ekonomi Yang Berbasis
Pengentasan Kemiskinan Bagi Ibu
Nelayan ( Kedai Pesisir )
Peningkatan Usaha Bagi 1 Kelompok Ibu
Nelayan
9. Pelatihan Teknis Budidaya Karang Hias
dan Sponge
Meningkatan keterampilan bagi nelayan
dalam pengembangan Budidaya Karang
Hias dan Sponge 60 orang
Program Peningkatan Produksi Pertanian /
Perkebunan :
1. Penyediaan Sarana Produksi Pertanian
Dan Perkebunan
Peningkatan Produksi
Pertanian/Perkebunan
2. Pengembangan Bibit Unggul Pertanian
dan Perkebunan Tersedianya Bibit Bagi Masyarakat
Program Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Ternak :
1. Pemeliharaan Kesehatan dan Penyakit
Menular Ternak
Meningkatnya Kesehatan Hewan/Ternak
Milik Masyarakat
2. Surveilans dan Epidemiologi Penyakit
Hewan / Ternak
Tersedianya Informasi Penyebaran
Penyakit
3. Pemusnahan Ternak Yang Terjangkit
Penyakit Epidemik Tersedianya Dana Taktis
Program Peningkatan Produksi Hasil
Peternakan :
1. Penyuluhan Pengelolaan Bibit Ternak
Yang Didistribusikan Kepada Masyarakat
Penyuluhan ke Kelompok Peternak
2. Pendistribusian Ternak Kepada
Masyarakat
Tersedianya Bibit Ternak untuk
mendukung swasembada Daging 1000
ekor dan Peningkatan Kesejahteraan
Peternak
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 107
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
3. Pengawasan dan Pengendalian
Pengusahaan Sarang Burung Walet
Termitoringnya Usaha Sarang Burung
Walet
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
:
1. Pendampingan Pada Kelompok Nelayan
Perikanan Tangkap
Terlaksananya pembinaan teknis bagi
nelayan tangkap Kota Bontang
2. Fasilitasi Bantuan Sarana Bagi Nelayan
Tangkap
Terlaksananya Bantuan dan Peningkatan
SDM Bagi Nelayan Tangkap :
- Pelatihan AKAPIN III
- Pelatihan BST
- Pelatihan Penangkapan Ikan
- Alat Tangkap Perikanan
- Pengadaan Kapal 10 GT
- Pengadaan Kapal 30 GT dan Alat
Tangkap
Program Pengembangan Budidaya
Perikanan :
1. Pendampingan Pada Kelompok Tani
Pembudidaya Ikan
Pendampingan dan Pembinaan pada
kelompok pembudidaya ikan
2. Pelatihan Pembenihan Ikan Air Tawar,
Payau, Laut
Meningkatnya SDM tentang Budidaya
pembenihan Ikan
3. Monitoring Hama, Penyakit Ikan dan
Obat-obatan
Meningkatnya SDM tentang Budidaya
pembesaran ikan
4. Penyediaan Sarana Produksi Budidaya
Tawar, Payau dan Laut
Terkendalinya Hama dan Penyakit Ikan
serta pengendadalian obat
5. Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Meningkatnya produksi Budidaya
6. Pembuatan dan Pecetakan Kolam Ikan Meningkatnya jumlah pembudidaya
untuk mendapatkan bantuan dari
lembaga keuangan SDM Pembudidaya
7. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pembenihan pada UPR
Meningkatnya Areal Budidaya
8. One School One Fishpond Tersedianya Sarana dan Prasarana
Pembenihan pada UPR
9. Pembinaan Pengembangan Usaha
Budidaya
Meningkatnya Pengetahuan Masyarakat
Tentang Teknik Budidaya
10. Pengoperasian Balai Benih Ikan Pantai Beroperasinya BBIP
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 108
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
11. Pembangunan Balai Benih Ikan Pantai Tersedianya Operasional BBIP
12. Peningkatan Sistem Pendataan dan
Pengelolaan Data Statistik Perikanan
Budidaya
Tersedianya sistem data statistik
perikanan budidaya
13. Kajian Pengembangan Potensi Budidaya
Perikanan
Tersedinya Dokumen Pengembangan
Potensi Budidaya Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
1. Pengelolaan Sumber Daya Ikan (SDI) Terlaksananya restoking dan dan
Pengawasan SDI serta tersedianya data
potensi SDI a. Restoking Ikan
b. Kajian Potensi SDI
c. Optimalisasi Pengawasan SDI Terlaksananya Pengawasan SDI
2. Pengoperasian PPI/TPI dan Operasional
Kapal Latih
Tersedianya Dana untuk Pengeporasian
PPI/TPI dan Kapal Latih
3. Pembangunan Fasilitas PPI/TPI Terlaksananya Pembangunan TPI/PPI
a. Pemagaran Keliling PPI
b. Pembangunan Lantai Pakir PPI
c. Pengerukan Alur Dermaga Tambat dan
Kolam Labuh
d. Pembangunan Musholla
e. Pos Jaga Satpam
f. Pintu Gerbang PPI
g. Balai Pertemuan Nelayan
h. Review dokumen lingkungan PPI/TPI
4. Peningkatan Dukungan Manajemen dan
Pengelolaan Pelabuhan Perikanan
Meningkatnya SDM pengelolaan PPI
a. Manajemen Pengelolaan PPI
b. Penetapan Status Pengelolaan WKOPP
c. Peningkatan Statis PPI ke PPP
5. Pengembangan Perikanan Tangkap
Terpadu (Minapolitan)
Terlaksananya Pengembangan perikanan
tangkap terpadu melalui Model
minapolitan a. Revisi DED & RAB
b. Pengembangan Minapolitan
6. Peningkatan Sistem Pendataan Statistik
Perikanan Tangkap
Tersedianya data statistik perikanan
tangkap yang akurat di Kota Bontang
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 109
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Program Peningkatan Pemasaran Hasil
Produksi Peternakan :
1. Pemeliharaan Rutin / Berkala Sarana dan
Prasarana Pasar Hasil Produksi Peternakan
Tersedianya Sarana Prasana RPH
2. Studi Kelayakan Pembangunan RPH dan
Pemindahan Kandang Babi
Terbangunnya Sarana Pendukung RPH
500 m2
3. Peningkatan Kualitas dan Teknis Kemasan
Hasil Produksi Peternakan
Meningkatnya kualitas hasil peternakan
pada usaha hasil peternakan
4. Pematangan Lahan dan Pembangunan
RPH Bontang Lestari
Tersedianya kesiapan lahan dan
terbangunya RPH
5. Kajian Ilmiah Sarang Burung Walet Tersedianya Dokumen Ilmiah Budidaya
Burung Walet
6. Pembangunan Sarana dan Prasarana Pasar
Produksi Hasil Peternakan
Terbangunnya Pagar dan sarana
pengolahan Limbah
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Peternakan :
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Peternakan Tepat Guna
Tersedianya Sarana dan Prasarana
Teknologi Peternakan
Program Peningkatan Penerapan Teknologi
Pertanian / Perkebunan :
1. Pengadaan Sarana dan Prasarana
Teknologi Pertanian / Perkebunan Tepat
Guna
Tersedianya Produksi Pertanian dan
Perkebunan
Program Optimalisasi Pengelolaan dan
Pemasaran Produksi Perikanan :
1. Pembinaan Pasca Panen dan Pengolahan
Hasil Perikanan
Terbinanya Pelaku Usaha Pengolahan
Hasil Perikanan dan Pertanian
2. Pembinaan Dan Promosi Hasil Perikanan
dan Kelautan
Terlaksanaya Pengenalan Produk-produk
pelaku usaha hasil perikanan, pertanian
dan peternakan
3. ptimalisasi Perizinan Usaha Perikanan Terlaksananya pengurusan perijinan
usaha perikanan yang optimal
4. Pendampingan Para Pelaku Usaha
Pengolahan Hasil Perikanan
Terlaksananya peningkatan pengetahuan
dan keterampilan bagi pelalu usaha
pengolahan hasil perikanan dan
pertanian
5. Monitoring dan Survey Harga Ikan di
Pasar-Pasar Ikan
Tersedianya Data Harga Ikan
6. Studi Pengolahan Hasil Perikanan,
Pertanian dan Peternakan
Tersedianya dokumen studi Pengolahan
Hasil Perikanan, Pertanian dan
Peternakan
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 110
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
7. Penyediaan Sarana dan Prasarana
Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian
Dan Peternakan
Tersedianya Sarana dan Prasarana
Pengolahan Hasil Perikanan, Pertanian
dan Peternakan
8. Penempatan Produk-Produk Hasil
Perikanan Dan Pertanian
Tersedianya tempat-tempat hasil
produk-produk hasil perikanan
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya
Hutan :
1. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan Tersusunya dokumen pengelolaan dan
pemanfaatan hutan
2. Perencanaan dan Pengembangan Hutan
Kemasyarakatan
Pelestarian Kawasan Hutan dan
Peningkatan Pendapatan Masyarakat
3. Pengelolaan dan Pemanfataan Hutan
Lindung dan Mangrove
Pelestarian Kawasan Hutan Lindung dan
Mangrove
Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan :
1. Pembuatan Bibit / Benih Tanaman
Kehutanan
Terlaksananya penghijauan Lingkungan
dan Kawasan Hutan
2. Pembinaan, Pengendalian dan
Pengawasan Gerakan Rehabilitasi Hutan
dan Lahan
Terlaksananya Gerakan Rehabilitasi
Hutan dan Lahan
3. Peningkatan Peran Serta Masyarakat
Dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Penghijauan Lingkungan 40 Ha/Tahun)
4. Pemeliharaan Kawasan Hutan Lindung /
Mangrove Dan Wisata
Penghijauan Lingkungan
5. Penanaman Pohon Pada Kawasan
Terbuka Hijau
Penghijauan Lingkungan
Program Perlindungan dan Konservasi Hasil
Hutan :
a. Penyuluhan Kesadaran Masyarakat
Mengenai Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
Peningkatan Kapasitas dan Pengendalian
Kawasan Hutan
Program dan Penertiban Industri Hasil
Hutan :
1. Penyusunan Peraturan Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Draft Raperda Pengelolaan Industri Hasil
Hutan
2. Sosialisasi Peraturan Daerah Mengenai
Pengelolaan Industri Hasil Hutan
Peningkatan Kapasitas Masyarakat
3. Pengawasan dan Penertiban Pelaksanaan
Peraturan Daerah Mengenai Pengelolaan
Industri Hasil Hutan
Tertibnya Pengelolaan Industri Hasil
Hutan Sesuai dengan Perda
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 111
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pengawasan dan Pengendalian Sumber Daya
Kelautan :
1. Penandaan dan Sosialisasi Batas Kawasan
Konservasi Perairan Laut Kota Bontang
sosialisasi dan Penandaan kawasan
konservasi Perairan Laut Kota Bontang
Program Peningkatan Kesadaran dan
Penegakan Hukum Dalam
Pendayagunaan :
1. Pengawasan Perikanan dan Pengawasan
Pengolahan Hasil Perikanan ( WASKAN )
Meningkatnya Pengawasan Sektor
Perikanan dan Mutu hasil pengolahan
hasil perikanan serta peran serta
masyarakat dalam pengawasan
perikanan
2. Penyuluhan Masyarakat Pesisir Terhadap
Ilegal Fishing
Pembinaan terhadap masyarakat pesisir
tentang ilegal fishing sebanyak 300
orang
3. Bimbingan Teknis Untuk Aparatur
Monitoring, Controlling dan Surveilence
Pengawasan
Bimbingan teknis bagi aparatur
monitoring, controling dan surveilence
Pengawasan untuk 10 orang Aparatur
4. Penyusunan Naskah Akademis dan
Rancangan Perda Rencana Zonasi WP3K
Tersusunya Naskah Akademis dan
rancangan Perda Zonasi WP3K
Program Peningkatan Mitigasi Bencana
Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut :
1. Penyusunan Rencana Strategis Mitigasi
Bencana di Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Rencana Strategis
Mitigasi Bencana di P3K
2. Kajian Rencana Pengaman Pulau Beras
Basah
Tersedianya Dokumen Rencana
Pengaman Pulau Beras Basah
3. Pembangunan Pengaman Pulau Beras
Basah
Terlaksananya kegiatan Pengaman Pulau
Beras Basah
4. Peningkatan Kepahaman Masyarakat
Pesisir Tentang Kawasan Konservasi
Memberikan pembinaan masyarakat
tentang kawasan konservasi
5. Penyusunan Master Plan Kawasan
Rehabilitasi Mangrove, Terumbu Karang
dan Padang Lamun
Tersedianya dokumen Master Plan
Kawasan Rehabilitasi Mangrove,
Terumbu Karang dan Padang Lamun
6. Rehabilitasi Ekosistem Terumbu Karang
dan Karang Hias
Berkembangnya Ekosistem Terumbu
Karang dan Karang Hias
Program Pengembangan Aplikasi dan
Teknologi Informasi dan Komunikasi :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 112
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
1. Review Data Base dan Kajian Potensi Laut,
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Review Data
Base dan Kajian Potensi Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
2. Penyusunan Data Statistik Bidang
Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Statistik
Perikanan, Kelautan dan Pertanian
3. Indentifikasi, Pemetaan, Penanaman,
Pengelolaan dan Pendayagunaan Sumber
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Tersedianya Dokumen Indentifikasi,
Pemetaan, Penamaan, Pengelolaan dan
Pendayagunaan Sumber Pesisir dan
Pulau-Pulau kecil
4. Penyusunan Profil Ekosistem Laut dan
Pesisir Kota Bontang
Tersedianya Dokumen Profil Ekosistem
Laut dan Pesisir Kota Bontang
Program Pemetaan Ruang Perencanaan
Pengelolaan Wilayah Laut, Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil :
1. Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
Kota Bontang
Terlaksananya Pengelolaan Konservasi
Perairan Kota Bontang
2. Penyusunan Rencana Zonasi Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang
Dokumen Zonasi Wilayah Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil
3. Review Rencana Strategis Pesisir Wilayah
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota
Bontang (WP3K)
Dokumen Review Strategis Pesisir dan
Pulau-Pulau Kecil Kota Bontang
4. Penyusunan Rencana Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K)
Dokumen Rencana Aksi Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran, meliputi :
Terwujudnya peningkatan kinerja
manajemen internal dalam rangka
pelaksanaan tugas rutin
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat Terlaksananya kelancaran surat
menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber
Daya Air dan Listrik
Terwujudnya kelancaran komunikasi
kedinasan
3. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan
Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional
Tersedianya dana perijinan kendaraan
dinas
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor Tersedianya Alat Tulis Kantor
5. Penyediaan Barang Cetakan dan
Penggandaan
Tersedianya Cetakan dan Penggandaan
Kantor
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik /
Penerangan Bangunan Kantor
Tersedianya komponen listrik dan
penerangan
7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Tersedianya peralatan dan Perlengkapan
Kantor
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 113
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
8. Penyediaan Peralatan Rumah Tangga Tersedianya Peralatan Rumah Tangga
Kantor
9. Penyediaan Bahan Bacaan, dan
Peraturan Perundang-undangan
Tersedianya Bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-undangan
10. Penyediaan Bahan Logistik Kantor Tersedianya Logistik Kantor
11. Penyediaan Makanan dan Minuman Tersedianya Makan dan Minum Tamu
dan Rapat
12. Rapat-Rapat koordinasi dan Konsultasi
Ke Luar Daerah
Jumlah Kegiatan Koordinasi yang
dilaksanakan
13. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi /
Teknis Perkantoran
Tersedianya tenaga administrasi non
PNS yang diperlukan
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
Aparatur, meliputi :
1. Pengadaan Kendaraan Dinas /
Operasional
Tersedianya kendaraan operasional
2. Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung
Kantor
Tersedianya Pemeliharaan Gedung
Kantor
3. Pemeliharaan Rutin / Berkala
Kendaraan Dinas / Operasional
Tersedianya Pemeliharaan Kendaraan
Operasional
4. Pemeliharaan Rutin / Berkala Peralatan
Gedung Kantor
Tersedianya Pemeliharaan peralatan
gedung kantor
Program Peningkatan Disiplin Aparatur,
meliputi :
1. Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan Tersedianya Pakaian Lapangan SKPD
2. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-Hari
Tertentu
Tersedianya Pakaian Olah Raga
Program Peningkatan Kapasitas Sumber
Daya Aparatur, meliputi :
1. Pendidikan dan Pelatihan Formal Presentase Aparatur yang mengikuti
Diklat
2. Pengembangan Sistem Kearsipan dan
Dokumentasi
Presentase Sistem Pengembangan
Kearsipan dan Dokumentasi
3. Profil Dinas Perikanan, Kelautan dan
Pertanian
Tersedianya Profil Dinas Perikanan,
Kelautan dan Pertanian Kota Bontang
Program Peningkatan Pengembangan Sistem
Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan,
meliputi :
Dinas Perikanan, Kelautan, dan Pertanian Kota Bontang
Rencana Strategis Tahun 2011 - 2016 114
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
KOTA BONTANG
BESSAI BERINTA
Program dan Kegiatan Indikator Kinerja Program (Outcome)
dan Kegiatan (Output)
1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja
dan Ikhtisar
Tersusunnya LAKIP SKPD
2. Penyusunan Laporan Keuangan
Semesteran dan Prognosis Realisasi
Laporan Semesteran dan Prognosis
3. Penyusunan Laporan Keuangan Akhir
Tahun
Tersusunya Laporan Keuangan Akhir
Tahun
4. Penyusunan Laporan Statistik Tersusnya Laporan Statistik SKPD
Lembaga Petani70 orang 134.490.000 70 orang 503.250.000 100 orang 516.335.000 70 orang 237.000.000 70 orang 140.000.000 350 orang 1.531.075.000 70 orang 150.000.000
produksi Budidaya 100 orang 1.000.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 355 orang 3.550.000.000 100 orang 1.000.000.000
Lembaga Petani70 orang 134.490.000 70 orang 503.250.000 100 orang 516.335.000 70 orang 237.000.000 70 orang 140.000.000 350 orang 1.531.075.000 70 orang 150.000.000
produksi Budidaya 100 orang 1.000.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 355 orang 3.550.000.000 100 orang 1.000.000.000
Lembaga Petani70 orang 134.490.000 70 orang 503.250.000 100 orang 516.335.000 70 orang 237.000.000 70 orang 140.000.000 350 orang 1.531.075.000 70 orang 150.000.000
produksi Budidaya 100 orang 1.000.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 85 orang 850.000.000 355 orang 3.550.000.000 100 orang 1.000.000.000