Top Banner
KOSMOLOGI YAHUDI Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Kosmologi Dosen Pengampu : Prof. Dr. Joko Siswanto, M. Hum. Disusun Oleh : Muhammad Agus Widiyanto (13/358027/PFI/370) PROGRAM PASCA SARJANA ILMU FILSAFAT FAKULTAS FILSAFAT 0 / 37
37

KOSMOLOGI YAHUDI

Mar 28, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KOSMOLOGI YAHUDI

KOSMOLOGI YAHUDI

Disusun untuk memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah

Kosmologi

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. Joko Siswanto, M. Hum.

Disusun Oleh :

Muhammad Agus Widiyanto (13/358027/PFI/370)

PROGRAM PASCA SARJANA ILMU FILSAFAT

FAKULTAS FILSAFAT

0 / 37

Page 2: KOSMOLOGI YAHUDI

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2015

1 / 37

Page 3: KOSMOLOGI YAHUDI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada semua kitab suci agama-agama besar dunia,

terdapat uraian tentang konsep penciptaan alam

semesta. Pada agama-agama abrahamik konsep penciptaan

semesta hampir mirip. Hal disebabkan karena agama-

agama Abrahamik yaitu Yahudi, Kristen dan Islam

bersumber dari ajaran yang sama, yaitu ajaran Nabi

Ibrahim (Abraham). Yaitu pada umumnya bercorak

geosentrisme, yang menganggap bahwa bumi sebagai pusat

alam semesta.

Tema Kosmologi Yahudi sendiri mengandung 2 (dua)

pengertian, yaitu : pertama, kosmologi menurut para

filsuf Yahudi seperti ; Saadia (882-942), Yehuda Ha-

Levi (1075-1141), Moses Maimonides (1135-1204) dan

Gersonides (1288-1344). Kedua, kosmologi dalam kitab

suci dan kepercayaan (kosmogoni) yang berkem bang di

kalangan Yahudi.

Kosmologi Yahudi abad pertengahan secara umum

berbicara tentang kosmologi Yunani melalui pemikiran

Arab.Masalah utama bagi pemikir-pemikir Yahudi

terkait doktrin “creatio ex nihilo”. Semua pemikir-pemikir

Yahudi menolak pandangan Aristetolian bahwa materi itu

kekal, kecuali Maimonides (1134-1205) dan mayoritas

pemikir-pemikir pada masanya tak cukup syarat untuk

2 / 37

Page 4: KOSMOLOGI YAHUDI

keyakinan “creatio ex nihilo”, mempertimbangkan hal ini

sebagai batu pertama keimanan Yahudi, Gersonides (1288-

1344) mengadopsi pandangan Plato “materi tanpa bentuk,

ada dari keabadian, atas mana Tuhan mengadakan bentuk.

Menelusuri pandangan kosmologi Yahudi, kita

berhadapan dengan bipolari -tas yang selalu mengiringi

perjalanan sejarah bangsa Yahudi.Dalam Bible dikatakan

bahwa Tuhan sebagai pencipta alama semesta telah

memberikan “Tanah” kepada bangsa Yahudi sebagai

konsekuensi logis manusia pilihan yang melekat pada

darah mereka.Namun, seiring berjalannya waktu, bangsa

Yahudi ditimpa oleh berbagai ancaman dan

kesengsaraan. Dinamika keramahan dan kemarahan Tuhan

berpengaruh pula pada alam pikiran Yahudi yang

terombang ambing dalam kegembiraan dan penderitaan,

kerja keras dan berfoya-foya, keakbraban dan

pengasingan, penghargaan dan hukuman, kesuburan dan

kemandulan, hari-hari baik dan hari-hari susah,

keteraturan dan kekacauan (Gunawan, 2010).

Makalah ini merupakan kajian pustaka (library

research). Dengan mengam bil objek material Yahudi

(Yudaismm) dan objek formal kosmologi.

B. Rumusan Masalah

Dari uraian permasalahan diatas maka dapat disusun

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian kosmologi agama?

3 / 37

Page 5: KOSMOLOGI YAHUDI

2. Siapa bangsa Yahudi itu sebenarnya?

3. Bagaimana konsep kosmologi Yahudi?

4 / 37

Page 6: KOSMOLOGI YAHUDI

BAB II

KOSMOLOGI AGAMA

A. Pengertian Kosmologi

Istilah kosmologi berasal dari bahasa Yunani

kosmos yang dipakai oleh Pythagoras (580-500 SM)

untuk melukiskan keteraturan dan harmoni pergerakan

benda-benda langit.Istilah ini dipakai lagi dalam

pembagian filsafat Christian Wolff (1679-1754).

Karlina Supeli (2010:1) dalam Kosmologi: Mengenali

Alam Semesta mendefinisikan Kosmologi adalah pengetahuan

tentang alam semesta. Dalam penggunaan modern oleh para

ilmuwan, kosmologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang

berupaya memahami struktur ruang-waktu dan komposisi

alam semesta skala besar dengan menggunakan metode ilmu

pengetahuan alam.Ini berarti kosmologi memanfaatkan

pengamatan rinci untuk memperoleh data dan memanfaatkan

teori-teori fisika untuk menafsirkan data tersebut,

serta mempergunakan penalaran matematika atau penalaran

logika lainnya yang terkandung dalam teori-teori

tersebut untuk memperoleh pengetahuan lengkap mengenai

alam semesta fisik.

Kosmologi bukan astronomi yang membagi-bagi

seluruh alam semesta menjadi galaksi, bintang, planet,

bulan, lalu menelaahnya satu demi satu.Kosmologi

memadukan semua cabang dan ranting pohon ilmu

pengetahuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh

5 / 37

Page 7: KOSMOLOGI YAHUDI

mengenai alam semesta.Kosmologi menelaah ruang dan

waktu, menyelidiki asal-usul semua materi pengisi alam,

mempelajari peristiwa kosmis penting, termasuk asal

mula kehidupan dan kemungkinan perkembangan kecerdasan

(Karlina Supeli, 2010:1).

Menurut Hawley dan Holcomb (2005:4-9) dalam

bukunya Foundations of Modern memberikan definisi

Cosmologyis the study of universe. Cosmology is prmarily an

observational science. Alam semesta terdiri dari benda-

benda, gaya dan hukum-hukum yang mengatur

interaksi diantara mereka. Pengertian ini menunjuk

bahwa kosmologi merupakan kajian benda-benda alam,

gaya, dan hukum-hukum yang mengaturnya.

Pada masa kini, kosmologi modern merupakan sains

dan mematuhi kaidah metode ilmiah. Menurut Hawley dan

Holcomb (2005:18), Kosmologi sebagai scientific method is a

method for testing and verifying scientific hypotheses. Metode ini

meliputi pengumpulan data dan penyusunan

hipotesis. Pengumpulan data dilakukan melalui

pengamatan langsung kemudian dihipotesis. Suatu

hipotesis harus memenuhi lima ciri minimum,

yaitu: relevan, dapat diuji, konsisten, sederhana,

dan mempunyai kekuatan menjelaskan.

B. Sejarah Kosmologi

Pembicaraan dan penelitian tentang alam semesta

atau universe telah dilakukan orang jauh sebelum masehi

6 / 37

Page 8: KOSMOLOGI YAHUDI

yang dimulai sekitar abad ke-20 SM sampai sekarang

ini. Meskipun penelitian alam semesta ini masih

dilakukan dengan cara sederhana, yaitu melalui

pencarian sebab akibat dan penggunaan akal sehat

(Hawley dan Holcomb, 2005: 25).

Menurut orang-orang Mesir kuno, misalnya

sekitar 2000 tahun sebelum masehi, orang Sumeria

dan penggantinya percaya bahwa kosmos dimulai

dari kekacauan air bersih, air laut, dan kabut.

Sementara, bangsa China percaya alam semesta sangat

besar, tak terbatas; Matahari, Bulan, planet-

planet, dan bintang-bintang terdiri dari asap dan

ditiup oleh angin besar. Kebanyakan orang China

menerima Bumi berotasi (Hawley dan Holcomb, 2005:

9).

Begitu juga dengan orang-orang India, Yunani,

dan Arab. Adapun penelitian alam semesta yang

dimulai oleh para filosof, seperti Phytagoras

(kira-kira 572-497 SM) dan hampir bersamaan

dilakukan juga oleh beberapa filosof seperti Thales,

Anaximander, dan Anaximenes pada abad ke-6 SM. Disusul

kemudian oleh Heraclitus (kira-kira 536-470 SM)

dari Ephesus, Parmenides dari Elia (abad ke-6 samapi

5 SM), Melissus dari Samos (sekitar 450 SM), Zeno dari

Elea (kira-kira 490-430 SM), Empedocles dari

Agregentum (kira-kira 490-430 SM), Leucippus

(sekitar 450 SM) dan Democritus (kira-kira 460-360 SM),

7 / 37

Page 9: KOSMOLOGI YAHUDI

Anaxigoras dari Klazomene (sekitar 430 SM), Plato

(kira-kira 427-347 SM) dan Aristotle (384-322 SM),

(Barbour, 1989: 62). Eudoxus (kira-kira abad ke 3 SM),

Aristarchus dari Samos, kira-kira 310-230 SM (Hawley

dan Holcomb, 2005: 33).

Dari awal lahirnya kosmologi hingga pada kosmologi

modern ini, bahwa keberadaan Tuhan benar-benar menjadi

sebuah permainan, yang akan dihapus ketika tidak

dibutuhkan dan demikian pula akan dipanggil kembali

ketika observasi mengatakan bahwa Tuhan itu ada; abad

ke-2 masehi hingga abad ke-15 masehi sistem Ptolemaik

bercokol dan langit menjadi objek pemujaan. Abad ke-17

lahirlah empat raksasa peruntuh langit spiritual, yaitu

Copernicus, Kepler, Galileo dan Newton.Kosmologi tak

lagi ada, yang ada hanyalah ilmu Astronomi.

Hal ini kemudian yang menjadi landasan pemahaman

tentang model alam semesta kekal pada abad ke-19

masehi, yang diajukan oleh paham materialisme yang

diusung oleh Karl Marx.Paham ini mendapat penerimaan

yang meluas bahkan sampai abad ke-20.Kemudian pada

tahun 1929 M observasi Hubble yang mengatakan bahwa

alam semesta mengembang dan menguatkan teori Big

Bang.Ini adalah penemuan penting dalam astronomi,

karena memungkinkan kembalinya kosmologi sebagai sains

dan kembali bisa memberi ruang pada keberadaan

Tuhan.Namun lagi-lagi Tuhan digusur pada tahun 1981 M

oleh Stephen Hawking dalam konferensi Vatikan tentang

8 / 37

Page 10: KOSMOLOGI YAHUDI

kosmologi.Ia menyampaikan sebuah teori yang tidak beda

jauh dengan gagasan Guth tentang teori Inflasi untuk

menjelaskan mengembangnya alam semesta.Hal inilah yang

kemudian selalu menjadi kajian yang tak pernah tuntas

dibahas, dan menjadi konflik berkepanjangan antara kaum

materialisme yang tetap bersikukuh bahwa tidak ada

campur tangan Tuhan di alam semesta dengan kaum teistik

yang meyakini bahwa Tuhan adalah kausal final dari alam

semesta.

C. Kosmologi Agama

Pemikiran mengenai proses terbentuknya alam

tercakup dalam agama, ke - percayaan dan budaya

tradisional kuno. Berwujud dalam mitologi masyarakat

jelata, disisi lain hal ini mendorong

pengamatan/observasi dalam ilmu astronomi. Penelitian

struktur semesta alam (astronomi) sangat erat

berhubungan dengan sejarah perenungan masyarakat kuno

tentang kisah asal muasal terjadinya semesta alam

(cosmogony).

Kosmologi kadang disebut juga sebagai worldview

atau weltanschauung. Terdapat beberapa kelompok

penggambaran pemeran utama dalam kosmologi. Tema utama

umumnya berbicara mengenai umat manusia sebagai pusat

semesta alam, semua uraian secara kontekstual sangat

dipengaruhi oleh tingkat kemajuan budaya masyarakat

bersangkutan. Juga pandangan kosmis ini akan selaras

9 / 37

Page 11: KOSMOLOGI YAHUDI

dengan susunan masyarakat, dan tradisi suku/etnis pada

masa itu.

1. Tema bumi yang melahirkan manusia, berhubungan

dengan dewi-dewi, tokoh- tokoh wanita. Banyak

ditemui pada masyarakat agraris; hal ini juga

menunjukkan pentingnya peran kaum perempuan dalam

masyarakat kuno. Bumi dan umatmanusia yang

menghuninya digambarkan sebagai pusat kosmos. Dalam

banyaktradisi terdapat mitos bumi digambarkan telah

melahirkan kehidupan dan memberikan kemakmuran.

2. Tokoh maskulin (pria) maha pencipta. Dalam tradisi

budaya awal masyarakat kuno banyak dikenal pencipta

semesta alam, yang kemudian non-aktif setelah

selesai proses penciptaan.

3. Agama-agama monotheis Yahudi, Kristen, Islam,

Zoroastri( Iran) mengenal tokoh Maha Pencipta

dalam bentuk konsep pengertian lain, tidak sekedar

hanya mencipta. Tetapi terus terlibat dengan

ciptaannya. Konsep Allah yang Maha Kuasa

(monotheis) merupakan perubahan sangat besar;

bertentangan dengan agama polytheis sebelumnya.

Konsep ini berawal dari masyarakat peternak, dan

pengembala. Masyarakat yang memiliki susunan

masyarakat patriark, dengan figur ayah sebagai

pimpinan tunggal dan mutlak dalam keluarga. Demikian

juga alam dunia segala sesuatunya diatur dan

dikendalikan oleh Maha Pencipta.

10 / 37

Page 12: KOSMOLOGI YAHUDI

4. Tema pasangan orang tua, ayah-ibu yang menghasilkan

alam semesta. Digam barkan bumi sebagai ibu ,

langit sebagai ayah. Kadang juga digambarkan

sebagai dua unsur yang berlawanan dan aktif.

Misalnya yin-yang 陰陰.

5. Pasangan Pencipta dan pembantunya. Misalnya

digambarkan diantaranya bahwa pembantu ditugaskan

sang pencipta untuk menyelam dan mengumpulkan tanah

membentuk bumi yang dapat dihuni. Kemudian pembantu

tersebut berontak menentang pencipta, berniat

memiliki dunia yang ada. Mitos demikian juga

menjelaskan adanya unsur ―baik‖ dan ‗buruk‖ dalam

dunia kehidupan nyata. Pada konteks ini Pencipta

tetap merupakan pihak ―baik‖, sedangkan ke ―buruk‖an

adalah akibat pihak yang menyeleweng.

6. Terdapat juga beragam tema lain-lainnya dalam

mitologi kosmologi masyarakat kuno. Diantaranya:

telur kehidupan yang melahirkan alam semesta, pohon

kehidupan, pohon kosmis, penciptaan dari ketiadaan

mutlak (nihil), penciptaan keluar dari kekacauan;

chaos. Interpretasi simbol-simbol ini umunya

berkaitan dengan alam semesta sebagai makrokosmos,

dan tubuh manusia sebagai mikrokosmos.

Mitologi kosmos dapat berubah-ubah sepanjang

sejarah perjalanan budaya masyarakat, jalan cerita

dapat berubah menyesuaikan diri ketika paham

kepercayaan atau pun agama baru muncul dalam

11 / 37

Page 13: KOSMOLOGI YAHUDI

masyarakat dengan kedudukan yang lebih dominan dari

sebelumnya. Menarik untuk diperhatikan bahwa terdapat

gejala bermacam simbol yang sama akan dapat ditemui

pada berbagai kelompok-kelompok masyarakat kuno yang

secara geografis berjauhan dan diperkirakan tidak

pernah saling berhubungan satu dengan lainnya.

(Eliade, Marcea editor.1987 : Vol 4.)

12 / 37

Page 14: KOSMOLOGI YAHUDI

BAB III

YAHUDI

A. Agama Yahudi (Yudaisme)

Pengertian Yahudi yang paling umum adalah sebagai

sebuah agama, atau disebut dengan Yudaisme.Dalam kamus

filsafat, pengertian Yudaisme adalah agama orang Yahudi

(Bagus, 1996: 1187).Sedangkan menurut pengertian lain,

Yudaisme adalah agama monoteistik yang paling tua dan

ditemukan lebi dari 3500 tahun yang lalu di Timur

Tengah (BBC). Menurut Jewish Encyclopedia Online, Yudaisme

adalah agama orang Yahudi ; sistem keyakinan dan

doktrin mereka, ritus dan pengaruh berbagai peradaban

yang mereka datangi, meluas menjadi sebuah agama dunia

yang mempengaruhi berbagai bangsa dan keyakinan

(www.jewishencyclopedia.com) . Pada kenyataannya, nama

Yudaisme hanya dapat dirujuk pada agama orang Judea,

suku bangsa Judah. Nama Yehudi, Judean, Jew, awalnya

disandarkan pada keanggotaan suku bangsa itu.Sekarang,

istilah Yudaisme telah dipakai untuk seluruh orang

Yahudi.(Kauffman, www.jewishencyclopedia.com).Jadi

dapat dikatakan bahwa agama Yahudi/Yudaisme adalah

doktrin dan sistem keyakinan yang dianut oleh

bangsa/orang-orang Yahudi.Selanjutnya akan dijelaskan

lebih lanjut mengenai bangsa Yahudi.

B. Bangsa Yahudi (Jew)

13 / 37

Page 15: KOSMOLOGI YAHUDI

Jew (Hebrew:Yehudi) berasal dari nama Juda (Yehuda),

yaitu salah satu anak dari dua belas anak Ya’kub.

Pertama kali istilah Yehudi khusus digunakan untuk

menyebut anak cucu Yehuda. Akan tetapi setelah kematian

Raja Sulaiman, bangsa Israel terbagi menjadi dua

kerajaan ; Yehuda dan Israel. Kemudian, kata Yehuda

digunakan bagi orang-orang dari kerajaan Yehuda,

mencakup suku bagsa Yehuda, Benjamin, Levi, maupun yang

tersebar di perkampungan suku-suku lain (Weiner).

Pada abad ke 6 SM, kerajaan Israel ditaklukan oleh

Syiria dan 10 suku diusir, sehingga tinggalah suku-suku

yang berada di Kerajaan Yehuda. Orang-orang kerajaan

Yehuda ini menamakan, dan mengenalkan diri mereka

kepada bangsa-bangsa lain dengan sebutan Yehudism

(Jews).Nama inilah yang kemudian terus digunakan sampai

sekarang.

Dalam bangsa Yahudi, terdapat 12 suku yang merujuk

pada 12 anak Yakub.Ahmad Syalabi dalam buku Agama Yahudi

menjelaskan bahwa dikarenakan belum dikaruniai anak

setelah sekian tahun berumahtangga, Siti Sarah meminta

Nabi Ibrahim untuk menikahi Hajar dan dikaruniai

Ismail.Empat belas tahun setelahnya Sarah diberi

keturunanan Ishak yang melahirkkan Isu dan Yakub

(Israel).

Yakub kemudian menikah dengan dua orang sepupunya

dari pihak ibu, yaitu Liah dan Rahil, kemudian ia

menikah lagi dengan Zilfah dan Bilhah. Dari keempat

14 / 37

Page 16: KOSMOLOGI YAHUDI

istrinya, ia mendapat 12 anak laki-laki, yaitu sebagai

berikut : (Syalabi, 20-21).

- Liah : Raubin (Reubeun), Syam’un (Simeon), Lawi

(Levi), Yahuza (Judah), Yassakir issachar), dan

Zabulun (Zebulun).

- Rahil : Yusuf (Joseph) dan Benyamin (Benjamin).

- Zilfah : Zad (Gad), Asyir (Asher).

- Bilhah : Dan , Naftali (Naphtali).

Kedua belas anak Yakub menjadi 12 suku bangsa Israel

yang kemudian dibagi menjjadi 4 bagian:

1. The eastern tribes : Judah, Issachar, dan Zebulun

2. The southern tribes : Reubeun, Simeon, dan Gad

3. The western tribes : Ephraim, Manasseh, dan Benjamin

4. The northern tribes : Dan, Asher, dan Naphtali

Secara umum, sebutan Yahudi disandarkan kepada

setiap orang yang lahir dari ibu Yahudi dan siapapun

yang telah melewati proses formal masuk ke agama

Yahudi. Identitas Yahudi tidak terkait dengan apa yang

diyakini atau apa yang dilakukan (Gunawan, 2010 : 12).

Seseorang yang lahir dari ibu Yahudi meskipun dia tidak

pernah melaksanakan tata peribadatan Yahudi atau ateis

sekalipun, tetaplah seorang Yahudi. Klasifikasi ini

mengindikasikan Yahudi lebih mirip kebangsaan daripada

agama-agama lainnya (www.jewisvirtuallibrary.org )

C. Sumber-sumber Utama Pemikiran Yahudi.

15 / 37

Page 17: KOSMOLOGI YAHUDI

1.Taurat/TorahTorah/Taurat merupakan bagian pertama Bible (Old

Testiment) Yahudi yang ditulis dalam bahasa Hebrew,

bahasa tertua Yahudi, Taurat adalah pusat dan dokumen

penting yang digunakan oleh orang Yahudi selama

berabad-abad.Taurat juga dikenal dengan sebutan Torah

Moshe, hukum-hukum Musa (The Torah).Taurat adalah

dokumen utama Yahudi.Taurat berarti teaching (mengajar),

merupakan perintah dan petunjuk Tuhan kepada orang-

orang Yahudi.Taurat mengajarkan orang-orangYahudi

bagaimana bertindak, berpikir, dan memaknai kehidupan-

kematian (Gunawan, 15).Kehadiran Taurat memperlihatkan

kasih sayang Tuhan yang menghendaki orang-orangYahudi

bisa terus melangsungkan kehidupan.Taurat memuat 613

Firman perintah Tuhan (Mitzvoth) dan 10 kebaikan yang

dikenal dengan sepuluh perintah Tuhan.Taurat juga

memuat kisah-kisah hubungan Tuhan dengan orang Yahudi.

Taurat terbagi dua :

1. Taurat tertulis (Tanakh), yang berisikan :

- Lima sifir musa (Chumashe / chumash torah) :

sifir ini diberikan kepada orang Yahudi di

bukit sinai 50 hari setelah mereka keluar dari

mesir sekirat 3500 tahun yang lalu.

Meliputi :Penciptaan (beresheet), keluaran

(shemot), pendeta-pendera (vayikra), bilangan

(bamidbar), Ulangan (devarim).

- Nabi-nabi (nevi’im) : ramalan atau rekaman

16 / 37

Page 18: KOSMOLOGI YAHUDI

langsung dari apa yang disampaikan Tuhan kepada

para nabi.

- Penulisan (ketuvin) : kitab-kitab yg ditulis

oleh para nabi melalui bimbingan Tuhan.

2. Taurat lisan.

Merupakan penjelasan dari taurat tertulis yang

awanya diturunkan secara verbal dari generasi ke

generasi.Keancuran kuil di jerusallem, menyadarkan

para pemuka agama Yahudi untuk menuliskan taurat

lisan agar tidak hilang dan dilupakan.Pada abad ke

dua masehi, rabbi Yehuda hanasi dan sebuah grup

para rabbi mengkompilasikan taurat lisan ini, yang

kemudian disebut Mishnah (dokumentasi taurat

lisan).Beberapa abad kemudian, banyak ilmuwan

yahudi mempelajari misnah. Beberapa diskusi,

pertanyaan dan keputusan mereka terhadap misnah

dikompilasikan dalam gemara. Gemara adalah

penjelasan-penjelasan atau tafsir mengenai

Mishnah. (gunawan, 2010 ; 16). Beberapa diskusi,

pertanyaan, dan keputusan mereka terhadap Mishnah

dikompilasikan dalam Gemara.Gemara adalah

penjelasan atau tafsir mengenai Mishnah.

Taurat menggambarkan asal mula dunia dan sejarah

suku bangsa Israel dari kehadiran Ibrahim sampai

meninggalnya Musa. Fokus utama taurat adalah

menjelaskan rentetan perjanjian antara Tuhan dan

Israel

17 / 37

Page 19: KOSMOLOGI YAHUDI

2. Talmud

Talmud adalah dokumen dari hukum lisan Yahudi

beserta uraian-uraian dan penafsiran dari para

Rabbi.Istilah Talmud berasal dari bahasa Hebrew yang

mengajar atau belajar.Kitab ini merupakan sumber dari

undang-undang Jewish Halakha (hukum-hukum Yahudi).Talmud

merupakan gabungan Mishnahdan Gemara. Talmud juga

dikenal dengan nama Shash. Mishnah terbagi dalam 6

bagian yang disebut Sedarim (perintah-perintah)

1. Zera’im (biji-bijian), mengenai hukum-hukum

pertanian, doa dan zakat.

2. Mo’ed (festiva/perayaan), mengenai Sabbath dan

perayaan-perayaan.

3. Nashim (perempuan) mengenai pernikahan,

perceraian, dan perjanjian-sumpah.

4. Nezikin (kerusakan), mengenai hukum sipil dan

hukum criminal, cara menjalankan pengadilan, dan

hukum-hukum lebih lanjut tentang sumpah.

5. Kodashim (pemikiran suci) tentang pengorbanan,

hukum-hukum kuil, dan hukum-hukum makanan.

6. Toharot (penyucian) tentang hukum-hukum ritual

penyucian dan najis.

3. Perjanjian lama

Perjanjian lama adalah kumpulan dari 39 naskah

kitab-kitab bangsa Yahudi.Lima diantaranya merupakan

18 / 37

Page 20: KOSMOLOGI YAHUDI

naskah Taurat. Tiga puluh empat naskah yang lain

ditulis belakangan. Penamaan perjanjian lama

dikarenakan kitab tersebut menceritakan hal-hal sebelum

kehadiran Yesus (Hakim, 1996:82).

D. Sekte-sekte Dalam Agama Yahudi

Sebagaimana dalam agama lainnya yang terdapat

lebih dari satu aliran/sekte, dalam agama Yahudi juga

terdapat sekte-sekte yang dikenal di dalamnya.

1. Parisi (Pharisees).

2. Sadduki.

3. Yudaisme Konservatif.

4. Yudaisme Humanis.

5. Yudaisme Liberal.

6. Yudaisme Ortodoks.

7. Ortodoks Modern.

8. Yudaisme

Rekonstruksionis.

9. Yudaisme Reformis.

10. Anti Semit.

19 / 37

Page 21: KOSMOLOGI YAHUDI

BAB IV

KOSMOLOGI YAHUDI

A. Mitos Kosmogoni

Kosmogoni adalah penjelasan atau keterangan

tentang asal usul alam semesta menurut mitos

(Siswanto,2005:2). Ada beberapa versi penciptaan alam

semesta oleh Tuhan. Berikut akan dibahas dua versi

penciptaan alam semesta :

Enam hari penciptaan merupakan sebuah pola yang

simetris, yaitu penciptaan cahaya, siang, dan malam di

hari pertama, lalu langit di hari kedua, dan di hari

ketiga diciptakan lah daratan, lautan, dan tumbuh-

tumbuhan, yang disempurnakan di hari keempat dengan

penciptaan bintang-bintang, sedangkan makhluk hidup

laut dan udara diciptakan di hari kelima, dan pada hari

keenam Tuhan menciptakan hewan darat dan manusia.

Manusia kemudian diberkati oleh Tuhan dengan kesuburan

dan perkembangan untuk mengisi dan menguasai dunia,

serta diamanahkan kekuasaan atas ikan di laut, burung

di udara, dan segala yang merayap di daratan.

“Man is then blessed by God, "Be fertile and increase, fill the

earth and master it," and entrusted with sovereignty over the

"fish of the sea, the birds of the sky, and all the living things

that creep (merayap) on earth" (Genesis 1:28)

Lalu Tuhan merasa bahwa segala yang Ia ciptakan telah

sempurna, sangat baik, lalu Ia berhenti untuk melakukan

20 / 37

Page 22: KOSMOLOGI YAHUDI

penciptaan dan proses lainnya di hari ketujuh

(www.jewishvirtuallibrary.com)

Versi lain dari penciptaan alam semesta adalah

(www.innovationslearning.co.uk) :

1. Pada mulanya, Tuhan menciptakan surga dan dunia.

Beberapa berpendapat bahwa Torah ikut diciptakan

pada masa ini. Lalu Tuhan berkata “Let there be light”,

dan terciptalah cahaya. Tuhan kemudian memisahkan

terang dan kegelapan, dan menamakan mereka ‘siang’

dan ‘malam’.

2. Lalu Tuhan membuat lengkungan di langit untuk

menahan air yang ia tempatkan di bumi, dan di langit

di hari kedua.

3. Kemudian Tuhan berkata, di hari ketiga “Satukan

seluruh air yang ada di bawah surga, sehingga

muncullah daratan”. Dengan munculnya daratan, maka

tanaman dan pepohonan pun tumbuh.

4. Di hari keempat, Tuhan berkata “Muncullah cahaya

besar dan cahaya kecil di angkasa untuk mengatur

siang dan malam”.

5. Pada hari kelima, Tuhan menciptakan makhluk air dan

burung-burung di udara. Lalu Tuhan memberkati

mereka.

6. Hari keenam, Tuhan menciptakan manusia dari tanah,

yaitu Adam, yang akan menguasai seluruh ciptaanNya.

Kemudian Tuhan menciptakan teman untuk Adam dan

21 / 37

Page 23: KOSMOLOGI YAHUDI

menempakan mereka di Surga.

7. Di hari ketujuh, Tuhan beristirahat.

Diusirnya Adam dan Eva dari surga, seolah menjadi

jeda hubungan Tuhan dan manusia.Sampai pada akhirnya

Tuhan membuat perjanjian, melalui Ibrahim dan Musa,

yang membuat Yahudi memiliki kedekatan dengn Tuhan

sebagai manusia pilihan (the chosen people).

Selain awal alam semesta, terdapat pula konsep

tentang akhir kehidupan manusia. Yudaisme Tradisional

mempercayai bahwa kematian bukanlah akhir dari

kehidupan manusia. Tidak terlalu banyak dogma tentang

kehidupan setelah kematian dalam agama Yahudi.Hal ini

bukan tanpa sebab, dikarenakan Yudaisme memang terfokus

pada kekinian daripada kehidupan setelah

kematian.Yudaisme menyisakan ruang pribadi untuk

keyakinan yang berbeda tentang kehidupan setelah

kematian.

Ada yang berpendapat bahwa kehidupan setelah

kematian bagi Yahudi disebut Olam Ha-Ba (dunia yang

dituju).Olam Ha-Ba dianggap sebagai akhir tujuan

manusia.Dunia ini diibaratkan sebagai sebuah Lobby yang

harus dilalui manusia sebelum akhirnya mencapai Olam

Ha-Ba.Terdapat pula konsep hukuman bagi manusia setelah

kematiannya, yang hanya bersifat temporer.Selain itu,

ada pendapat tentang adanya kebangkitan manusia setelah

datangnya Messiah, namun ada pula yang meyakini akan

adanya reinkarnasi. Keduanya tercakup dalam kepercayaan

22 / 37

Page 24: KOSMOLOGI YAHUDI

tradisional Yahudi.Kendati banyak terdapat versi

berbeda, secara garis besar, Yahudi percaya bahwa ada

kehidupan setelah kematian.

B. Inti Kosmologi Yahudi

Corak kosmologi Yahudi adalah

kosmosentrisme.Sejumlah pemimpin Yudaisme Ortodoks,

mempertahankan model geosentrik alam semesta

berdasarkan ayat-ayat Alkitab dan

penafsiran Maimonides.Sehingga ia mengajarkan bahwa

bumi dikitari oleh matahari. Lubavitcher Rebbe juga

menjelaskan bahwa geosentrisme dapat dipertahankan

berdasarkan teori Relativitas, dimana dinyatakan bahwa

"ketika dua benda di udara bergerak relatif satu sama

lain, ... ilmu alam mendeklarasikan dengan kepastian

absolut bahwa dari segi sudut pandang ilmiah kedua

kemungkinan itu valid, yaitu bumi mengitari matahari,

atau matahari mengitari bumi (Arnie, Gotfryd, 2003:

xvi-xvii ). 

Meskipun geosentrisme penting untuk perhitungan

kalender Maimonides, mayoritas sarjana agamawi Yahudi,

yang menerima keilahian Alkitab dan menerima banyak

aturan-aturan- nya mengikat secara hukum, tidak percaya

bahwa Alkitab maupun Maimonides memerintahkan untuk

percaya pada geosentrisme.Namun, ada bukti bahwa

kepercayaan geosentrisme meningkat di antara umat

Yahudi Ortodoks (Alexander Nussbaum, 2002:38–43).

23 / 37

Page 25: KOSMOLOGI YAHUDI

Maimonides mencurahkan perhatian membuka bagian

kode besarnya untuk mendeskripsikan alam semesta dalam

pendiriannya bahwa kontemplasi manusia tentang keluasan

dan keajaiban penciptaan Tuhan menimbulkan rasa takjub

dan membawa kepada cinta dan takut kepada Tuhan. Bagi

Maimonides ada 3 tipe “ada” di alam semesta:

1. “Ada”yang memiliki bentuk dan materi, tapi mengalami

kebusukan/ kerusakan/ kehancuran, misalnya: manusia,

binatang, tumbuh-tumbuhan, mineral-mineral.

2. “Ada” yang memiliki bentuk dan materi, tapi tidak

mengalami kerusakan/ kehancuran, misalnya

lingkungan/ruang, dan badan langit yang berdempetan

dengannya.

3. “Ada” yang non – badaniah, hanya memiliki bentuk

asli, misalnya: Malaikat.

Semua itu berada pada 9 ruang/lapisan:

– Bumi

– Lapisan 1: Sphere of Moon

– Lapisan 2: Sphere of Mercury

– Lapisan 3: Sphere of Venus

– Lapisan 4: Sphere of Sun

– Lapisan 5: Sphere of Mars

– Lapisan 6: Sphere of Jupiter

– Lapisan 7: Sphere of Saturn

– Lapisan 8: Sphere of Stars

– Lapisan 9: The Great Sphere with The Zodiac

24 / 37

Page 26: KOSMOLOGI YAHUDI

C. Kabbalah

Kabala (bahasa Ibrani: הההההההה; vokalisasi standar:

Qabbala; vokalisasi Tiberias: Qabbālāh; secara harafiah

berarti “menerima” dalam pengertian suatu “tradisi yang

diterima “) adalah sebuah bentuk esoterik dari

mistisisme Yahudi, yang berupaya untuk menyingkapkan

pengertian-pengertian mistis yang terselubung dalam

Tanakh (Kitab Suci Ibrani). Kabala menawarkan pemahaman

mistis ke dalam hakikat ilahi.

Istilah “Kabala” mulanya digunakan dalam teks-teks

Talmud, di antara Geonim (para rabi abad pertengahan

awal) dan oleh Rishonim (rabi-rabi abad pertengahan

yang belakangan) sebagai rujukan kepada kumpulan

tradisi lisan yang lengkap dari ajaran Yahudi, yang

tersedia untuk umum. Bahkan karya-karya para nabi

dirujuk sebagai Kabala, sebelum mereka dikanonkan

sebagai bagian dari tradisi lisan.Dalam pengertian ini

Kabala digunakan dalam merujuk semua hukum lisan

Yudaisme.Setelah beberapa lama, hukum lisan ini

dicatat, tetapi ajaran-ajaran esoteriknya tetap tinggal

sebagai suatu tradisi lisan.Dengan demikian, ajaran-

ajaran esoterik tetap merupakan tradisi lisan. Jadi,

istilah ini kemudian terkait dengan doktrin-doktrin

pengetahuan esoterik mengenai Allah, ciptaan alam

semesta Allah dan hukum-hukum alam, alasan-alasan untuk

perintah-perintah di dalam Torah dan cara-cara Allah

25 / 37

Page 27: KOSMOLOGI YAHUDI

mengatur keberadaan alam semesta. Kini bahkan ajaran-

ajaran esoterik Torah dicatat, tetapi tetap dikenal

sebagai Kabala.

Menurut tradisi Yahudi, Kabala berasal sejak Adam,

meskipun para rabbi liberal yang modern memperhitungkan

asal-usulnya pada abad ke-13.Pengetahuan ini diturunkan

sebagai sebuah wahyu untuk memilih orang-orang suci

dari masa lampau yang jauh, dan sebagian besar,

dilestarikan hanya oleh segeliintir orang yang

beruntung. Protokol yang tepat untuk mengajarkan hikmat

ini, serta banyak dari konsepnya, dicatat di dalam

Talmud (bab kedua dari traktat Haggiga). Ia dianggap

sebagai bagian dari hukum lisan Yahudi oleh sebagian

besar orang Yahudi yang saleh di masa modern, meskipun

hal ini tidak disetujui oleh banyak rabi liberal modern

dan sebagian kecil dari rabi-rabi Ortodoks.

Kata pada הההההההה umumnya ditransliterasikan

sebagai “Kabala” tetapi juga dapat ditulis sebagai

Cabbalah, Kaballah, Qabalah, dll.Menurut para penganut

Kabala, asal-usul Kabala dimulai dengan rahasia-rahasia

yang disingkapkan Allah kepada Adam. Menurut sebuah

midrash rabinik Allah menciptakan alam semesta melalui

sepuluh sefirot. Ketika dibaca oleh generasi-generasi

Kabalis yang belakangan, gambaran Torah tentang

penciptaan dalam Kitab Kejadian menyingkapkan rahasia-

rahasia tentang Allah sendiri, hakikat sejati Adam dan

Hawa, Taman Eden, Pohon Pengetahuan tentang Hal yang

26 / 37

Page 28: KOSMOLOGI YAHUDI

Baik dan Jahat dan Pohon Kehidupan, serta interaksi

dari makhluk-makhluk adikodrati ini dengan si Ular yang

menyebabkan bencana ketika mereka memakan buah

terlarang, seperti yang direkam dalam Kejadian 2.

Pandangan yang menyatakan Tuhan membungkus dirinya

saat penciptaan adalah mungkin berasal dari sebuah

teori emanasi yang menjadi ajaran terkemuka The

Kabbalah.Ide yang berpendirian bahwa Tuhan menciptakan

beberapa dunia dan menghacurkan sebelum menciptakan

satu dunia.Tuhan membanggakan dunia yang telah

diciptakanNya. Dia meyatakan ciptaanNya adalah “very

good” sebagaimana tertera dalam Genesis 1:31: Maka

Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh

amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari

keenam.Jika Tuhan sudah memuji kehebatan pekerjaanNya,

siapa yang mampu mengkritis. Ada sebuah kepercayaan

pada masa Rabbinic bahwa pada awalnya matahari dan

bulan memiliki besar yang sama tapi karena bulan

melancarkan protes “dua raja tidak bisa berkuasa pada

satu kerajaan”, maka Tuhan menyuruhnya untuk membuat

dirinya lebih kecil.

Tiap-tiap dunia membesar dan menghilang dari

Divine Plan, dimana 10 sephirot merupakan

manisfestasinya.Masalah 7 Lapis Langit.Dalam Timaeus

dan Republic , Plato berpendapat bahwa langit terdiri

dari 7 lapis (sphere) yang masing-masing diwakili

dengan 7 planet yang kelihatan :

27 / 37

Page 29: KOSMOLOGI YAHUDI

Ø Yang Ilahi.

ØBintang tetap (tidak bergerak)

Ø 7. Saturn

Ø 6. Jupiter

Ø 5.Mars

Ø 4.Mercury

Ø 3. Venus

Ø 2. Matahari

Ø 1. Bulan

Pada bagian lapis ke 8 tempatnya bintang-bintang

tetap atau fixed stars. Di atasnya tempat bersemayamnya

Tuhan. Konsep Plato ini mempengaruhi pemikiran Yahudi,

tapi Yahudi yang menganggap angka 7 adalah angka

keramat lebih memilih 7 lapis langit dan menempatkan

bintang-bintang pada bagian lapisan yang paling bawah

atau rakia. Yahudi tetap setia kepada Bibel yang

mengatakan bahwa diluar alam semesta adalah air, dan

dibawah bumi adalah alam kubur, maka lahirlah konsep

kosmologiYahudi yang mengatakan bahwa langit terdiri

dari 7 lapis dan dilapisan paling atas adalah air dan

diatasnya lagi adalah tahta Ilahi.

Resh Lakish berkata, mereka (langit) ada tujuh,

yaitu : Vilon, Rakhia, Shchakim, Zbul, Maon, Makhon,

Araboth.Masing-masing memiliki peran atau kegunaan.

Namun demikian, Vilon tidak memiliki kegunaan apapun

selain muncul di pagi hari dan pergi di petang hari,

dan memperbaharui setiap hari karya penciptaan. Rakia

28 / 37

Page 30: KOSMOLOGI YAHUDI

adalah yang tempat kedudukan matahari dan bulan,

bintang-bintang dan gugus bintang.Shchakim adalah

tempat baru gerinda berdiri dan menggerinda manna

(makanan surgawi) untuk orang-orang kudus. Zbul adalah

tempat dimana Jerusalem Surgawai dan Kuil, altar

dibangun di sana, dan malaikat Michael pangeran agung

berdiri dan mempersembahkan di atasnya suatu

persembahan. Maon adalah tempat kelompok malaikat-

malaikat yang melayani Allah, yang melantunkan

nyanyian-Nya di malam hari dan diam di siang hari demi

kemuliaan Israel.Makhon adalah tempat perbendaharaan

salju.Araboth (langit ke 7) adalah dimana kebajikan dan

penghakiman dan rahmat, harta-harta karun kehidupan dan

damai dan berkat, dan jiwa-jiwa orang kudus dan jiwa-

jiwa yang akan diciptan, malaikat-malaikat yang

melayani, tahta kemuliaan, dan sang Raja, Tuhan yang

Hidup, tinggi dan ditinggikan, duduk diatas mereka di

antara awan-awan, dan kegelapan dan awan dan kegelapan

pekat mengelilinginya.

Adapun tentang keimanan, Menurut Maimonides (Musa

bin Maymun) atau yang dikenal sebagai Moses Maimonides

ada 13 Prinsip Keimanan Yahudi, yaitu:

1. Percaya bahwa Adonay itu ada.

2. Percaya bahwa Adonay itu Esa dan berbeda dengan

makhluk-Nya.

3. Percaya bahwa Adonay itu tidak berwujud.

4. Percaya bahwa Adonay itu kekal.

29 / 37

Page 31: KOSMOLOGI YAHUDI

5. Percaya bahwa hanya kepada Adonay sajalah kita

berdo'a.

6. Percaya bahwa sabda para navi adalah benar.

7. Percaya bahwa Mosyeh adalah navi yang terbesar dari

semua navi.

8. Percaya kepada Torat (5 Kitab Pertama dalam Alkitab)

dan Lisan Taurat yang diberikan kepada Musa

(sekarang ajaran-ajaran yang terkandung dalam Talmud

dan tulisan-tulisan lain).

9. Percaya kepada Torah lain (Kitab-kitab Alkitab

selain 5 Kitab).

10. Percaya bahwa Adonay mengetahui pikiran dan

perbuatan manusia.

11. Percaya bahwa Adonay akan melimpahkan pahala bagi

orang baik dan menghukum orang jahat.

12. Percaya bahwa Masyiyakh akandatang.

13. Percaya bahwa setelah kematian ada kebangkitkan.

30 / 37

Page 32: KOSMOLOGI YAHUDI

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kosmologi dapat diartikan sebagai sebuah ilmu

tentang keteraturan alam semesta beserta penyebab

keteraturan itu dan juga akibat setelahnya. Berdasarkan

ini maka peran Tuhan menjadi sangat penting sebagaimana

yang bisa ditemukan dalam ajaran-ajaran agama. Salah

satu dan merupakan agama pemilik tradisi awal mengenai

kosmologi adalah Yahudi. Sama seperti agama-agama

Abrhamik lainnya, Yahudi tentu saja meyakini bahwa awal

dan pusat segala sesuatu adalah Tuhan. Sebagaimana yang

tertulis di Bible, Tuhan menurut orang Yahudi merupakan

Sang Pencipta dan sekaligus Sang Pemelihara kehidupan.

Corak pemikiran kosmologi yang diambil oleh Yahudi

adalah kosmosentris, meski terdapat pandangan

geosentris yang tidak sedikit. Meimonedes sebagai salah

seorang filsuf besar Yahudi mengindikasikan bahwa bumi

merupakan pusat semesta. Meskipun pada kenyataanya

banyak sarjana Yahudi yang tidak menyetujui pandangan

ini. Pandangan ini tentu saja sangat berhubungan dengan

interpretasi mistis yang dipakai Maimonedes. Hal ini

terlihat pada pembagian-pembagian planet yang

dimaksudkan sebagai alat pelengkap keberadaan bumi.

31 / 37

Page 33: KOSMOLOGI YAHUDI

Cara pandang mistik yang menguasai kajian

kosmologi dan sebagian besar ajaran Yahudi tentu saja

berakar pada tradisi kitab suci. Tanakh yang selalu

dibantu dengan ungkapan-ungkapan lisan mengenai ayat-

ayat suci selanjutnya menjadi tradisi sentral Yahudi.

Mistisisme kemudian menjadi sebuah gerakan utama dalam

ajaran Yahudi dan menempati sebuah tempat khusus

spesial. Tradisi yang telah diterima dalam ajaran

inilah yang kemudian disebut dengan nama Kabbalah.

Secara singkat sejarah Kabbalah akan selalu merujuk

pada penyingkapan yang dilakukan Tuhan kepada Adam dan

para Nabi. Relasi Kabbalah dengan kosmologi terdapat

pada dogma bahwa ada 10 sephirot yang merupakan lambang

dari awal dan sekaligus keseluruhan alam semesta. Hal

ini juga menjadi dasar ketiga belas prinsip keimanan

Yahudi yang dipakai hingga hari ini.

Poin paling penting dalam kajian kosmologi Yahudi

ada pada corak yang dipilih yang kosmosentris. Ada

keteraturan dan kepastian yang tidak akan berubah namun

juga diberikan ruang luas untuk menerima dinamika. Hal

ini tentu saja menjadikan kosmologi Yahudi menjadi unik

dan memiliki pengaruh kuat pada ajaran-ajaran agama

lainnya. Untuk melihat itu kita bisa menarik skemanya

dari kepercayaan kosmogoni tradisional Yahudi, pohon

sephirot dan terakhir prinsip-prinsip keimanan yang

merupakan bentuk paling praktis dari semua ajaran.

Secara umum, sangat mudah mengenali dan mempelajari

32 / 37

Page 34: KOSMOLOGI YAHUDI

kosmologi Yahudi. Argumentasinya, kerumitan justru

terdapat pada detail-detail yang berada di luar kajian

kosmologi ataupun kosmogoni milik Yahudi. Sehingga

kajian mengenai penentuan pusat semesta dan penjabaran

mengenai pohon sephirot tidaklah sesulit kajian agama-

agama Abrahamik lainnya. Terutama jika yang dikaji

betul-betul segala sesuatu yang berkaitan dengan isu-

isu kosmos saja.

B. Saran

Sebagaimana yang diungkapkan di atas, kajian

mengenai kosmologi Yahudi secara umum tidaklah

membutuhkan persiapan ekstra. Dengan catatan bahwa yang

dikaji benar-benar hanya isu-isu yang berkaitan

langsung dengan kosmos. Namun, jika sudah masuk secara

lebih jauh atau membahas secara mendetail kosmologi

atau mungkin lebih tepatnya teologi Yahudi menjadi

rumit. Pohon sephirot yang merupakan pancang

keteraturan di dalam ajaran yahudi merupakan sebuah

hirarki semesta yang luar biasa luas. Perwakilan

planet-planet yang ada pada cabang ajaran ini hanyalah

penyederhanaan dari ketersambungkan kosmos yang luar

biasa rumit.

Sehingga, saran yang bisa diberikan bagi

penelitian selanjutnya untuk mengkaji kosmologi Yahudi

adalah pemisahan bagian-bagian ini. Terutama pada

pembahas pohon sephirot, perlu diperhatikan dan diumbar

33 / 37

Page 35: KOSMOLOGI YAHUDI

terlebih dahulu mengenai interpretasi mengenai awal-

akhir atau dasar-permukaan. Akan menjadi sulit jika

pembahasan mengenai poin terpenting dalam kajian Yahudi

ini jika langsung masuk tanpa memperhatikan posisi

sephirot terlebih dahulu. Begitu juga kemungkinan

terjadinya interpretasi liar mengenai ajaran-ajaran

Kabbalah yang akan sangat rentan terjadi. Pemahaman

yang benar mengenai sephirot akan mengantarkan pada

kunci-kunci pembuka ajaran Kabbalah yang memang

merupakan berasal dari tradisi lisan para Nabi.

Sehingga sangat penting untuk mengelompokkan secara

teratur dan teliti titik-titik kosmologi Yahudi ini

sebelum mulai membahasnya secara mendalam.

34 / 37

Page 36: KOSMOLOGI YAHUDI

Daftar Pustaka

Bagus, Lorens, 1996, Kamus Filsafat. Jakarta :PT GramediaPustaka Utama.

Eliade, Marcea (editor), 1987, The Encyclopedia of Religion.New York: McMillan Publishing Coy.

Gotfryd, Arnie, 2003, Mind over Matter: The Lubavitcher Rebbe onScience, Technology and Medicine. Shamir.hlm. 76ff.; cf.xvi-xvii, 69, 100–1, 171–2

Hawley, J.F., and Holcomb, K.A., 2005, Foundationsof Modern Cosmology, 2 ed. New York: OxfordUniversity Press Inc.

Jacobs, Rabbi Louis, 1975, “Jewish Cosmology”. CarmenBlecker & Michael Loewe (ed.) Ancient Cosmologies(hal 66-86).London:George Allen&Unwin.

Gunawan, Anggun, 2010, Messianistik Yahudi. Yogyakarta:GrePublishing.

Hakim, Agus, 1996, Perbandingan Agama, Bandung : CVDiponegoro.

Knight, Douglas A., 1985, “Cosmogony and Order in The HebrewTradition”. Edited by: Robin W. Lovin and Frand E.Reynolds. Cosmogony dan Ethical Order: NewStudies in Comparative Ethics. The University ofChichago Press; Chicago and London.

Nussbaum, Alexander (January–April 2002), "Creationismand geocentrism among Orthodox Jewishscientists". Reports of the National Center for ScienceEducation: 38–43.

Siswanto, Joko, 2005, Orientasi Kosmologi, Yogyakarta:GadjahMada University Press

Supeli, Karlina, 2010, Kosmologi mengenal Alam Semesta,Makalah Ceramah ilmiah di LIPI, Jakarta :LIPI.

Syalabi, Ahmad, 1996, Agama Yahudi, Penerjemah A.Wijaya, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara

35 / 37

Page 37: KOSMOLOGI YAHUDI

Sumber Internet

Editor.“Creation and Cosmological in

Bible”.www.jewishvirtuallibrary.com

Editor. “Jewish Creation Story”

www.innovationslearning.co.uk

Kohler, Kaufmann (ed).

“Judaism”.www.jewishencyclopedia.com

Weiner, Rebecca. “Who is a

Jew?”www.jewisvirtuallibrary.org

Rich, Tracey R . “Olam Ha-Ba : The Afterlife”

www.judaism101.com

36 / 37