Top Banner
KORTIKOSTEROID Ada dua sistem pengaturan fungsi tubuh untuk menyesuaikan dan mempertahankan diri terhadap perubahan pengaruh lingkungan agar keadaannya selalu konstan dan seimbang (homeostasis) : 1.Pengaturan Sistem saraf otonom (vegetatif) 2.Pengaturan Sistem Kelenjar Endokrin.
14

KortiKoSteroid

Feb 03, 2016

Download

Documents

Tiya Syahrani

farmakologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

Ada dua sistem pengaturan fungsi tubuh untuk menyesuaikan dan mempertahankan diri terhadap perubahan pengaruh lingkungan agar keadaannya selalu konstan dan seimbang (homeostasis) :1.Pengaturan Sistem saraf otonom (vegetatif)2.Pengaturan Sistem Kelenjar Endokrin.

Page 2: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

•Kelenjar endokrin mengeluarkan sekret (hormon) langsung ke dalam sistem pembuluh darah, karena tidak mempunyai saluran (kelenjar buntu). •Tiga bentuk struktur kimia hormon :1.Hormon Peptida/protein (kelenjar pankreas, hipotalamus)2.Hormon Asam Amino (Tirosin, Adrenalin / Noradrenalin)3.Hormon Steroid (Estrogen, Progesteron dan Kortikosteroid).

Page 3: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

•Hormon kortikosteroid dan hormon kelamin (androgen dan estrogen) dihasilkan oleh kelenjar) bagian korteks (kulit) anak ginjal (adrenal).

•Adrenalin & noradrenalin dihasilkan oleh kelenjar adrenal bagian medulla (sumsum).

•Hormonkortikosteroid (adrenokortikoid) ada 2 jenis yaitu Glukokortikoid dan Mineralokortikoid.

•Glukokortikoid utama pada manusia adalah kortisol dan mineralokortikoid utama adalah aldosteron. Kedua kortikosteroid ini disintesis dari kholesterol.

Page 4: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

Glukokortikoid Perbedaan MineralokortikoidKortisol Senyawa Utama AldosteronMetabolisme :Karbohidrat, Protein dan LemakMineral dengan mengatur retensi Na dan K

Efek utama

Metabolisme :Mineral dengan mengatur retensi Na dan Sekresi K, H

ACTH (Adreno Corticotropin Hormon)

Sekresi dipengaruhi oleh

Kadar Mineral (Na dan K) dan Volume Plasma.

Perbedaaan kedua hormon kortikosteroid

Page 5: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

Mekanisme Kerja kortikosteroid

Sama dg hormon steroid lain, yaitu dg mengikat reseptor sitoplasmik intraseluler pada jaringan target. Ikatan kompleks antara kortikosteroid dengan reseptor protein akan masuk ke dalam inti sel dan diikat oleh kromatin. Ikatan reseptor protein-kortikosteroid-kromatin mengadakan transkripsi DNA, membentuk mRNA dan mRNA merangsang sintesis protein spesifik.

Page 6: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

Efek-efek Kortikosteroid

A. Glukokortikoid1. Merangsang glikogenolisis (katalisa glikogen menjadi glukosa) dan glikoneogenolisis (katalisa lemak / protein menjadi glukosa) sehingga kadar gula darah meningkat dan pembentukan glikogen di dalam hati dan jaringan menurun. Kadar kortikosteroid yang meningkat akan menyebabkan gangguan distribusi lemak, sebagian lemak di bagian tubuh berkurang dan sebagian akan menumpuk pada bagian muka (moonface), tengkuk (buffalo hump), perut dan lengan.

Page 7: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

2. Meningkatkan resistensi terhadap stress. Dengan meningkatkan kadar glukosa plasma, glukokortikoid memberikan energi yang diperlukan tubuh untuk melawan stress yang disebabkan, misalnya oleh trauma, ketakutan, infeksi, perdarahan atau infeksi yang melemahkan. Glukokortikoid dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah dengan jalan meningkatkan efek vasokontriktor rangsangan adrenergik pada pembuluh darah.

Page 8: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

3. Merubah kadar sel darah dalam plasma. Glukokortikoid menyebabkan menurunnya komponen sel-sel darah putih / leukosit (eosinofil, basofil, monosit dan limfosit). Sebaliknya glukokortikoid meningkatkan kadar hemoglobin, trombosit dan eritrosit.

4. Efek anti inflamasi. Glukokortikoid dapat mengurangi respons peradangan secara drastis dan dapat menekan sistem imunitas (kekebalan).

5. Mempengaruhi komponen lain sistem endokrin. Penghambatan umpan balik produksi kortikotropin oleh peningkatan glukokortikoid menyebabkan penghambatan sintesis glukokortikoid lebih lanjut.

Page 9: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

6. Efek anti alergi. Glukokortikoid dapat mencegah pelepasan histamin.

7. Efek pada pertumbuhan. Glukokortikoid yang diberikan jangka lama dapat menghambat proses pertumbuhan karena menghambat sintesis protein, meningkatkan katabolisme protein dan menghambat sekresi hormon pertumbuhan.

8. Efek pada sistem lain. Hal ini sangat berkaitan dengan efek samping hormon. Dosis tinggi glukokortikoid merangsang asam lambung dan produksi pepsin dan dapat menyebabkan kambuh berulangnya (eksaserbasi) borok lambung (ulkus). Terapi glukokortikoid kronik dapat menyebabkan kehilangan massa tulang yang berat (osteoporosis).

Page 10: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

Indikasi Pemberian Kortikosteroid

1.Terapi pengganti (substitusi) pada insufisiensi adrenal (Addison’s disease).2.Menekan peradangan : peradangan rematoid, peradangan tulang sendi (osteoartritis) dan peradangan kulit, termasuk kemerahan, bengkak, panas dan nyeri yang biasanya menyertai peradangan.3.Terapi alergi, sperti pada pengobatan reaksi alergi obat, asma bronkhiale dan rinitis alergi.

Page 11: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

Efek Samping dan Komplikasi

Terjadi pada terapi dosis tinggi atau penggunaan jangka panjang.1.Metabolisme glukosa, protein dan lemak; Atropi otot, osteoporosis dan penipisan kulit.2.Tulang; Osteoporosis3.Otot; Kelamahan otot dan atropi otot.4.Elemen pembuluh darah; Gangguan koagulasi dan menurunkan daya kekebalan tubuh (immunosupresi)5.Penyembuhan luka dan infeksi; Hambatan penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi6.Pertumbuhan; Mengganggu pertumbuhan anak, Pencernaan; Tukak lambung (ulcus pepticum).

Page 12: KortiKoSteroid

Obat (Generik) Contoh (Patent)

Aktivitas 1)

Bentuk SediaanAnti-Inflama

siTopikal

Retensi Na

Glukokortikoid kerja singkat (8-12 jam)

Hidrokortison Cortef 1 1 1 Oral, suntikan, topikalKortison Cortone 0,8 0 0,8 Oral, suntikan, topikal

Glukokortikoid kerja sedang (18-36 jam)

Prednison Hostacortin 4 0 0,3 OralPrednisolon Delta-Cortef, Prelone 5 4 0,3 Oral, suntikan, topikalMetilprednisolon Medrol, Medixon 5 5 0 Oral, suntikan, topikalTriamsinolon Kenacort, Azmacort 5 5 0 Oral, suntikan, topikalFluprednisolon Cendoderm 15 7 0 Oral, topikal

Glukokortikoid kerja lama (1-3 hari)

Betametason Celestone 25-40 10 0 Oral, suntikan, topikalDeksametason Oradexon, Decadron 30 10 0 Oral, suntikan, topikal

Parametason Dillar, Monocortin 10 0 Oral, suntikan

MineralokortikoidFludrokortison Florinef, Astonin 10 10 250 Oral, suntikan, topikal

Desoksikortikosteron 0 0 20 Suntikan, pelet

Contoh Obat-obat Kortikosteroid

Beberapa obat kortikosteroid disajikan pada tabel berikut :

Keterangan : Aktivitas 1) menggambarkan potensi relatif terhadap Hidrokortison.

Page 13: KortiKoSteroid

KORTIKOSTEROID

Efek-efek Kortikosteroid

B. MineralokortikoidMineralokortikoid mengatur metabolisme mineral dan air. dengan kontrol volume cairan tubuh dan konsentrasi elektrolit (terutama Na dan K), dengan mekanisme : meningkatkan reabsorbsi Na+, meningkatkan eksresi K+ dan H+. Efek ini diatur oleh aldosteron yang bekerja pada tubulus ginjal, akibatnya terjadi reabsorbsi natrium, bikarbonat dan air. Sebaliknya, aldosteron menurunkan reabsorsi kalium, yang kemudian hilang melalui urine. Peningkatan kadar aldosteron karena pemberian dosis tinggi mineralokortikoid dapat menyebabkan alkalosis (pH darah alkalis) dan hipokalemia, sedangkan retensi natrium dan air menyebabkan peningkatan volume darah dan tekanan darah.

Page 14: KortiKoSteroid

Mekanisme Kerja NSAID & Kortikosteroid

dihambat kortikosteroid

Fosfolipid / membran sel

fosfolipase

asam arachidonat

gangguan pd membran sel

Cyclooxygenasedihambat NSAID / obat serupa

aspirin

lipooxigenase dihambat zileuton

montelukast

endoperoksid

-vaso <-bronchi <-agregasi >

prostaglandinPGE2/F2

prostacyclinPGI2

Tromboxan TXA2

COX-1 COX-2

-proteksi lambung

-vaso >-antiagregasi

peradangan

as. hidroperoksidradikal bebas

dihambat nebumeton

celecoxib

leukotrien LTA

LTC4 – LTD4 – LTE4

LTB4

peradangan-vaso <

-permeab >