Top Banner
KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID DENGAN KEBENARAN MEMBACA AL-QUR’AN PADA KEGIATAN BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) PROGRAM KEPUTRIAN KELAS X SMAN 70 JAKARTA Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan Islam (S. Pd) Oleh: Wardiah Aeni (13311302) JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL- QUR’AN (IIQ) JAKARTA 1438 H/ 2017 M
71

KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

Oct 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI

ILMU TAJWID DENGAN KEBENARAN

MEMBACA AL-QUR’AN PADA KEGIATAN

BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) PROGRAM

KEPUTRIAN KELAS X SMAN 70 JAKARTA

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Serjana Pendidikan Islam (S. Pd)

Oleh:

Wardiah Aeni

(13311302)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-

QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1438 H/ 2017 M

Page 2: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI

ILMU TAJWID DENGAN KEBENARAN

MEMBACA AL-QUR’AN PADA KEGIATAN

BACA TULIS AL-QUR’AN (BTQ) PROGRAM

KEPUTRIAN KELAS X SMAN 70 JAKARTA

Skripsi ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh

Gelar Serjana Pendidikan Islam (S. Pd)

Oleh:

Wardiah Aeni

(13311302)

Pembimbing:

Dr. Hj. Romlah Widayati M. Ag

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT ILMU AL-

QUR’AN (IIQ) JAKARTA

1438 H/ 2017

Page 3: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …
Page 4: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …
Page 5: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …
Page 6: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bernilai

mukjizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Penutup para nabi dan rasul dengan perantara malaikat

Jibril, diriwayatkan secara mutawattir, membacanya

terhitung sebagai ibadah dan tidak ditolak kebenaranya.1

Al-Qur’an juga dapat diartikan kalamullah yang

diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW untuk

disampaikan kepada umat manusia sebagai petunjuk hidup

bagi seluruh umat. Al-Qur’an merupakan pedoman,

tuntunan dan pegangan bagi umat muslim dalam menjalani

hidup.2 Pedoman inilah yang akan menuntun,

membimbing dan mengarahkan manusia kejalan yang

benar dan diridhoi oleh Allah SWT.

Al-Qur’an adalah bacaan umat Islam, sangat

dianjurkan untuk membacanya dan menjadikannya sebagai

1 Ahsin W. Alhafidz, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an,

(Jakarta: Bumi Aksara, 1994), h.1. 2 Mudzakir AS, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, (Bogor: Pustaka Antar

Nusa, 2010), h 10-14.

Page 7: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

2

bacaan keseharian.3 Membaca Al-Qur’an merupakan

perintah Allah SWT serta bernilai ibadah bagi para

pembacanya. Al-Qur’an memiliki banyak manfaat bagi

para pembacanya, sebagaimana diterangkan dalam firman

Allah SWT pada QS. al-Isra’ ayat 9:

“Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada

(jalan) yang paling lurus dan memberi kabar gembira

kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal

saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar” (QS.al-

Isra’ [17]: 9).

Al-Qur’an diturunkan kepada nabi Muhammad

agar menjadi pedoman hidup bagi umat, nabi Muhammad

dalam menjalani kehidupan di dunia demi meraih

kebahagian hidup di dunia maupun di akhirat. Sebagai

bacaan umat nabi Muhammad SAW dalam keseharian, Al-

Qur’an menjadikan/memberikan ketenangan dalam jiwa,

memperkokoh iman, menjadikan cahaya penerang hati

bagi mereka yang membacanya.

3 Abdul Aziz Abdur Rauf Al-Hafizh, Panduan Ilmu Tajwid

Aplikatif, (Jakarta: Markaz Al-Qur’an, 2015), h.1.

Page 8: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

3

Akan tetapi yang perlu digaris bawahi disini adalah

untuk dapat memperoleh fungsi dan manfaat di atas, maka

umat Islam harus memperhatikan adab dan tatacara dalam

membaca Al-Qura’an yang baik dan benar. Ketika

membaca Al-Quran hendaknya harus menutup aurat dan

berada dalam kondisi yang suci, dan yang paling penting

adalah dalam membaca Al-Quran tidak boleh asal baca

tanpa memperhatikan kaedah dan hukum tajwidnya.

Allah yang menurunkan Al-Qur’an sebagai “bacaan

mulia” agar dapat menjadi petujuk bagi manusia dan

sangat peduli serta tidak segan-segan memberi peringatan

untuk tidak membacanya dengan “asal membaca”.4 Umat

Islam harus membaca Al-Qur’an seperti bacaan yang telah

diturunkan kepada Rasulullah SAW. Sebagaimana yang

telah diajarkan Jibril as kepada Rasulullah SAW dan

Rasulullah SAW kepada para sahabatnya, yakni dengan

cara pelan-pelan, tenang, hati-hati dan tidak tergesa-gesa

(tartil).5

Orang yang mampu membaca Al-Qur’an dengan

fasih dan tartil serta berupaya mampu mengamalkan apa

4 Ahmad Fathoni, LC., M.A., Metode Maisura, (Jakarta: Fakultas

Ushuluddin Institut PTIQ jakarta, 2013), h. 1. 5 Magdy Shehab, et,al., Kemukjizatan Al-Qur’an dan Sunnah,

(Jakarta: Naylal Moona,2011), h. 25.

Page 9: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

4

yang terkandung didalamnya, mereka akan mendapat

pahala yang berlipat ganda. Akan tetapi sebaliknya jika

tidak membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar serta

tidak mau memahami makna yang terkandung di

dalamnya, sehingga dalam membaca Al-Qur’an kita asal

baca tanpa memperhatian kaedah tajwidnya dan tanpa

memaknai maknanya, maka akan mendapat laknat dari

Allah SWT.

Dalam sebuah atsar yang disandarkan kepada Anas

bin Malik menjelaskan bahwa banyak sekali orang yang

harusnya mendapat pahala karena membaca Al-Qur’an

tetapi malah mendapat laknat, hal ini disebabkan karena

dalam membaca Al-Qur’an banyak orang yang tidak

memperhatikan adab, tatacara yang baik serta kaedah

tajwid dalam membaca Al-Qur’an.

يَلعَنُهُ انُرَلقُا وَ انٍرَرُبَّ تَا لٍ لِلقُ“Banyak orang yang membaca Al-Qur’an sedangkan Al-

Qur’an melaknatnya”6

Membaca Al-Qur’an haruslah dengan baik dan benar

serta sesuai dengan kaidah hukum tajwidnya. Sebagaimana

6 Al-Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghozali,

Ilya Ulumuddin, jilid II, (Semarang:Toha Putra,2001), h.246

Page 10: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

5

firman Allah SWT dalam QS al-Muzammil ayat 4 yng

berbunyai:

...

“...dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil yang optimal”

(QS.al-Muzammil [73]: 4).7

Dalam QS. al-Muzzammil ini sangat jelas sekali

menekankan bahwa dalam membaca Al-Qur’an

diperintahkan untuk membaca secara perlahan, tartil dan

benar, sehingga makna yang terkandung di dalam Al-

Qur’an tidak berubah. Adapun maksud dengan perlahan

pada potongan ayat di atas adalah membaca Al-Qur’an

sesuai dengan kaedah hukum tajwid seperti bacaan mad,

idghm bi gunnah, idgham bila gunnah, iqlab, ikhfa’,

idzhar dan lain-lain.

Namun kenyataannya masih banyak ditemukan

masyarakat yang belum mengenal kaedah-kaedah tajwid,

bahkan masih banyak yang buta aksara Al-Qur’an. “Hasil

survei Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ) Jakarta menyebutkan

bahwa 65 persen umat Islam di Indonesia ternyata masih

buta aksara Al-Qur’an, 35 persen hanya bisa membaca Al-

7 Abu Ja’far Muhammad bin Jarir ath-Thabari, Tafsir ath-Thabari,

(Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), h. 638.

Page 11: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

6

Qur’an saja sedangkan yang membaca dengan benar hanya

20 persen”8. Buta huruf Al-Qur’an tersebut tidak hanya

meliputi kalangan orang tua saja, tapi juga meliputi

kalangan pelajar. Kalangan muda atau pelajar sebagi

generasi penerus masa depan bangsa kini banyak yang

belum mengenal kaedah ilmu tajwid. Sebagaiman kita

ketahui bahwa ilmu tajwid adalah menjadi sarana

membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Untuk tujuan

tersebut perlu kiranya generasi muda dibekali ilmu tajwid

agar fasih melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an, dengan

kemahirannya dalam melantunkan ayat-ayat Al-Qur’an

akan tumbuh rasa cinta terhadap kitab sucinya, sehingga

Al-Qur’an akan menjadi kebutuhan dalam hidupnya. Dari

sinilah akan muncul generasi Al-Qur’an yang memiliki

akhlak mulia.

Untuk itu kiranya, pemerintah membuat kebijakan

untuk mulai memberlakukan kurikulum 2013 di sekolah-

sekolah dengan tujuan agar para siswa dan siswi tidak

hanya bagus pada ranah pengembangan kognitif

(pengethuan) saja, tetapi juga bagus pada ranah

pengembangan afektif (sikap) dan ranah pengembangan

8 Muhammad Amedz, Buta Huruf di Indonesia Sungguh

Menyedihkan, diakses pada tanggal 29 Maret 2017

Page 12: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

7

psikomotorik (keterampilan). Kurikulum 2013 sangat

menekankan pada ranah afektif, hal ini dapat dilihat dari

isi K1(kompetensi inti) yaitu menghayati dan

mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Salah satu

ajaran dan perintah agama Islam adalah agar seluruh umat

muslim bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar.

Penelitian ini mencoba mengamati kegiatan belajar

mengajar Al-Qur’an di Sekolah Menengah Atas Negeri 70

Jakarta. Objek penelitian tersebut dilakukan atas dasar dua

hal. Pertama, karena dalam memberi pola pendidikan

kepada peserta didik, sekolah ini sudah menerapkan

kurikulum 2013 yang tidak hanya menekankan pada ranah

pengembangan kognitif (pengetahuan) siswa saja, tetapi

juga menekankan pada ranah afektif (sikap) dan ranah

psikomotorik (keterampilan) siswa. Hal ini dapat

dibuktikan dengan adanya berbagai kegiatan yang

disajikan atau diprogramkan oleh pihak sekolah dan

pembina Rohani Islam (Rohis), guna membangun jiwa

keIslaman para peserta didik yang bergama Islam. Adapun

kegiatan yang disajikan adalalah: kegiatan salaman pagi,

kegiatan tilawah pagi, kegiatan kultum dan tadarrus

bersama pada hari jum’at serta kegiatan keputrian yang

meliputi bimbingan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Kedua,

Page 13: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

8

SMA Negeri 70 Jakarta memiliki banyak keunggulan di

antaranya: merupakan salah satu sekolah favorit di Jakarta,

memiliki sarana dan prasana yang sudah memadai, serta

banyak menjuarai berbagai perlombaan yang

diselenggarakan oleh pemerintah. Akan tetapi banyak dari

para siswa dan siswi di sekolah ini yang kualitas membaca

Al-Qur’annya masih perlu banyak bimbingan karena para

siswi banyak yang belum pandai membaca Al-Qur’an

sesuai kaedah dan hukum tajwid, sehingga dari pihak

sekolah mengadakan suatu program keputrian yang

meliputi pembelajaran BTQ yang diadakan setiap hari

jumat.

Salah satu kegiatan di SMAN 70 Jakarta yang

menarik rasa keingin tahuan penulis adalah kegiatan

keputrian yang dilaksanakan setiap hari Jumat, kegiatan

keputrian ini meliputi kegiatan Baca Tulis Al-Quran

(BTQ). Kegiatan ini merupakan kegiatan yang khusus

diprogramkan untuk para siswi, tujuannya adalah untuk

menambah pengetahuan siswi mengenai segala sesuatu

yang berkaitan dengan Al-Qur’an selagi para siswa

melaksanakan ibadah shalat jum’at. Para siswi sangat

ditekankan mengikuti kegiatan keputrian ini dengan

harapan bahwa kegiatan keputrian ini dapat membantu

Page 14: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

9

siswi agar dapat membaca Al-Quran dengan baik dan

benar.

Kegiatan membaca Al-Qur’an di SMA Negeri 70

Jakarta sudah ada dari tahun 2009, namun kegiatan ini

hanya dilaksanakan dua kali dalam seminggu, yakni pada

hari selasa dan hari rabu. Seiring berjalannya waktu

kegiatan ini semakin berkembang dan menjadi rutinitas

yang dilaksanakan setiap pagi yakni 45 menit sebelum

kegiatan pembelajaran dimulai. Pada tahun 2013 kegiatan

membaca Al-Qur’an menjadi salah satu kegiatan resmi

yang disebut dengan kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an

(BTQ) atau kegiatan keputrian yang dilaksanakan setiap

hari jum’at. Kegiatan BTQ diperuntukkan untuk para

siswa dan dimulai setelah para siswa menunaikan ibadah

shalat Jum’at, sedangkan kegiatan keputrian diperuntukan

untuk para siswi dan dimulai ketika para siswa

melaksanakan kegiatan ibadah shalat jum’at. Kegiatan

BTQ dan kepurian diberlakukan secara bertahap, yakni

pada awal 2013 kegiatan ini diperuntukan untuk kelas X

SMA kemudian pada tahun 2014 sampai dengan saat ini

Page 15: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

10

kegiatan BTQ dan keputrian berlaku juga untuk kelas XI

SMA.9

Kegiatan keputrian pada kelas XI tidak berjalan

efektif seperti yang berlangsung pada kelas X, hal ini

dikarenakan kelas X lebih mudah diatur dan lebih

memiliki semangat untuk mengikuti kegiatan keputrian

dibandingkan dengan kelas XI. Hal ini dapat dibuktikan

dengan absen kehadiran siswi kelas X yang hampir

keseluruhannya selalu mengikuti kegiatan keputrian.

Sedangkan kelas XI sangat jarang mengikuti kegiatan

keputrian. Sehingga penulis lebih memfokuskan dan

membatasi penelitian ini terhadap kelas X guna

memperoleh data yang valid dan akurat.

Adapun penelitian ini dilakukan atas keingintahuan

penulis tentang adakah korelasi antara pengetahuan teori

ilmu tajwid dengan kebenaran membaca Al-Qur’an siswi

kelas X pada kegiatan BTQ program keputrian. Penulis

lebih menfokuskan penelitian ini kepada para siswi, karena

program keputrian ini dikhususkan untuk menambah

pengetahuan para siswi mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan Al-Qur’an ketika para siswa sedang melaksanakan

9 Wawancara dengan pembina Rohis SMA Negeri 70 Jakarta,

Muhammad Akhid, Bulungan, 29 Maret 2017

Page 16: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

11

ibadah Shalat Jum’at. Dalam penelitian ini penulis akan

meneliti adakah korelasi antara teori ilmu tajwid dengan

kebenaran membaca Al-Qur’an siswi kelas X pada

program keputrian SMAN 70 Jakarta yang diajukan dalam

bentuk skripsi yang berjudul “Korelasi Antara

Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran

Membaca Al-Qur’an Pada kegiatan Baca Tulis Al-

Qur’an (BTQ) Program Keputrian Kelas X SMAN 70

Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan yang disajikan pada latar

belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian

ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Peran sekolah terhadap pembentukan jiwa keIslaman

para siswi

2. Pengaruh kegiatan keputrian terhadap pembentukan

akhlak dan karakter siswi

3. Pengaruh kegiatan keputrian dalam meningkatkan

motivasi siwi dalam membaca dan menulis Al-Qur’an

4. Korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid dengan

kebenaran membaca Al-Qur’an

Page 17: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

12

5. Korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid dengan

kemampuan siswi dalam menulis ayat Al-Qur’an

6. Peran orang tua terhadap kemanpuan anak dalam

mebaca dan menlis Al-Qur’an

7. Peran orang tua dalam membangun jiwa keIslaman bagi

para siswi

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menfokuskan permasalahan dan

membuat penelitian ini lebih terarah maka berdasarkan

latar belakang masalah di atas penulis membatasi

penelitian ini khusus pada analisis point 4 yaitu:

Korelasi Antara Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid

Dengan Kebenaran Membaca Al-Qur’an Pada Kegiatan

Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Program Keputrian Siswi

Kelas X SMAN 70 Jakarta.

Peneliti memilih untuk melakukan penelitian

pada siswi kelas X dikarenakan beberapa alasan dan

pertimbangan di antaranya yaitu: Pertama, kegiatan

keputrian ini merupakan salah satu program yang

dibuat untuk para siswi khususnya kelas X. Kedua,

siswi kelas X lebih aktif dalam mengikuti kegiatan

Page 18: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

13

keputrian, sehingga akan mudah terlihat output atau

hasilnya sehingga data yang diperoleh menjadi lebih

valid. Ketiga, karena kelas X lebih mudah untuk diajak

kerjasma dalam pelaksanaan penelitian ini.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka

permasalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan

sebagai berikut: Adakah Korelasi Antara Pengetahuan

Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran Membaca Al-

Qur’an Pada Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ)

Program Keputrian Siswi Kelas X SMAN 70 Jakarta?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapat

diketahui bahwa penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

apakah ada korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid

dengan kebenaran membaca Al-Qur’an pada kegiatan baca

tulis Al-Quran (BTQ) program keputrian siswi kelas X

SMAN 70 Jakarta

Page 19: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

14

E. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Secara Toeritis

Manfaat teoritis adalah menjelaskan bahwa hasil

penelitian tersebut bemanfaat dalam memberikan

sumbangan pemikiran atau memperkaya konsep-

konsep, teori-teori terhadap ilmu pengetahuan.

Adapun manfaat dari hasil penelitian ini secara

teoritis diharapkan dapat memberikan sumbangan

pemikiran dalam memperkaya wawasan model

pembelajaran serta praktek pengembangan ilmu

pengetahuan terutama bidang studi pendidikan agama

Islam

2. Secara Praktis

Manfaat praktis adalah menjelaskan bahwa hasil

penelitian bermanfaat memberikan sumbangan

pemikiran bagi pemecahan masalah yang berhubungan

dengan topik atau tema sentral dari suatu penelitian,

untuk memperbaiki, meningkatkan suatu keadaan

berdasarkan penelitian yang dilakukan.

Hasil penelitian ini secara praktis diharapkan dapat:

Page 20: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

15

a. Menyumbangkan pemikiran terhadap

pemecahan masalah yang berkaitan dengan

masalah kebenaran dalam membaca Al-Qur’an.

b. Penelitian ini diharapkan menjadi acuan bagi

penyusun program pemecahan masalah terhapat

kebenaran membaca Al-Qur’an.

c. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan

tentang ilmu tajwid dan kebenaran membaca

Al-Qur’an.

F. Tinjauan Pustaka

Sebagai rujukan komparatif, berikut disajikan

beberapa hasil penelitian sebelumnya yang relevan dengan

jenis penelitian masalah yang diteliti dalam penelitian ini.

Hasil penelitian yang sebelumnya yang akan dipaparkan

memberi inspirasi bagi munculnya penelitian ini, di mana

hasil penelitian tersebut membantu peneliti menentukan

fokus penelitian dengan melihat sisi-sisi yang belum

diteliti. Adapun penelitian-penilitian sebelumya yaitu:

1. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Fitriani, Jurusan

Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah Institut

Ilmu Al-Qur’an (IIQ), tahun 2014, dengan judul skripsi

“Pengaruh Metode Iqro’ Terhadap Kemampuan Anak

Page 21: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

16

Dalam Membaca Al-Qur’an secara Fasih Dan Tartil”.

Fitriani menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara metode Iqro’ dengan kemampuan anak

membaca Al-Qur’an dengan fasih dan tartil. Dilihat dari

nilai “r” yaitu 0,459 kemudian dikombinasikan dengan

tabel nilai kritik Product Moment pada taraf signifikan

5%=0,433 Karena rxy pada taraf signifikan 5% lebih

besar dari pada rtabel maka hipotesis alternatif (Ha)

diterima kebenarannya.

Fitriani melakukan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu

siswa TPQ Nurul Hikmah Gandul Cinere Depok.

Menurut analisis penulis, melakukan penelitian dengan

menyebarkan angket kepada siswa TPQ tidaklah

relevan dikarenakan usia yang masih kecil dan belum

faham terhadap pertanyaan yang dibagikan melalui

angket tersebut, sehingga akan menghasilkan data yang

kurang valid.

Persamaan judul skripsi fitriani dengan penulis adalah

sama-sama membahas tentang kemampuan anak dalam

membaca Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan skripsi

yang dibahas oleh Ftriani adalah penerapan metode

Iqro’. Sedangkan fokus penulis adalah meneliti tentang

Page 22: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

17

korelasi antara pengetahuan teori ilmu Tajwid tengan

kebenaran membaca Al-Qur’an pada kegiatan Baca

Tulis Al-Qur’an (BTQ) program keputrian siswi kelas

X SMAN 70 Jakarta.

2. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rina Maenatul

Munawaroh, Jurusan Pendidikan Agama Islam,

Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, tahun 2014, dengan judul skripsi

“Strategi Pengenalan Aksara Fungsional Dalam

Peningkatan Kemampan Membaca Al-Qur’an Anak

Usia Dini Di PAUD Ibnu Sina Cibening Pamijahan

Kab. Bogor ”. Rina menyimpulkan bahwa strategi

pengenalan aksara fungsional dalam peningkatan

kemampan membaca Al-Qur’an anak usia dini di

PAUD Ibnu Sina Cibening Pamijahan Bogor yaitu guru

mempunyai peran penting bagi kemampuan membaca

anak dan guru juga sebagai fasilitator yang mampu

memahami berbagai kondisi anak, sehingga dalam

pengenalan keaksaraan fungsional guru harus

mengevaluasi setiap saat pada anak.

Rina melakukan penelitian dengan menggunakan

metode penelitian kuantitatif dengan tolak ukur utama

yaitu metode wawancara dan observasi dengan subjek

Page 23: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

18

penelitian yaitu guru PAUD Ibnu Sina Cibening

Pamijahan Bogor. Persamaan judul skripsi Rina dengan

penulis adalah sama-sama membahas tentang

kemampuan anak dalam membaca Al-Quran.

Sedangkan perbedaan skripsi yang dibahas oleh Rina

adalah mengenai starategi yang diterapkan oleh guru

PAUD Ibu Sina dalam dalam pengnalan aksara

fungsional yaitu menggunakan trategi individual dan

sorogan, abjad, kata kunci puzzle dll. Sedangkan fokus

penulis adalah meneliti tentang korelasi antara

pengetahuan teori ilmu tajwid tengan kebenaran

membaca Al-Qur’an pada kegiatan Baca Tulis Al-

Qur’an (BTQ) program keputrian siswi kelas X SMAN

70 Jakarta.

3. Hasil penelitin yang dilakukan oleh Annisa Fauziah,

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), tahun 2015, dengan judul

skripsi “Peran Perempuan Dalam Meningkatkan

Kualitas Baca Tulis Al-Qur’an”.

Annisa menyimpulkan bahwa terdapat tidak terdapat

kolerasi yang signifikan antara peran perempuan

dengan kulaitas baca tulis Al-Qur’an. Dilihat dari nilai

rxy lebih kecil dari pada rtabel baik dari taraf signifikan

Page 24: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

19

1% yaitu 0,463 maupun 5% yaitu 0,361 dan korelasi

antara variabel X dan variabel Y yang besarnya yaitu

0,232 merupakan korelasi yang lemah atau rendah.

Dengan demikian makahipotesis alternatif (Ha) ditolak

dan hipotesis nihil (Ho) diterima.

Annisa melakukan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian

sejumlah 30 responden Majlis Taklim Nurul Fitri Kreo

Larangan Tangerang. Persamaan judul skripsi Anisa

dengan penulis adalah sama-sama membahas tentang

kualitas baca Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan skripsi

yang dibahas oleh Annisa adalah mengenai objek yang

diteliti dan tempat berlangsungnya penelitian. Annisa

mengambil responden dari anggota Majlis Taklim

Nurul Fitri Kreo Larangan Tangerang sedangkan

penulis mengambil siswi kelas X sebagai objek

penelitian dan SMAN 70 Jakarta sebagai tempat

berlangsungnya penelitian.

4. Hasil penelitin yang dilakukan oleh Siti Nurhasahah,

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, tahun 2015, dengan judul skripsi “Penerapan

Metode Demonstrasi Dan Latihan Untuk

Page 25: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

20

Meningkatkan Kemampuan Baca Al-Qur’an Pada

Siswa Kelas IV SDN Cijayanti Kabupaten Bogor ”.

Siti menyimpulkan bahwa metode demontrasi dan

latihan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam

membaca Al-Qur’an. Dilihat dari hasil penelitian pada

siklus 1 yaitu sebanyak 17 siswa (53,13%) dapt

mencapai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

dan pada siklus II terjadi peningkatan jumlah siswa

yang mencapai standar KKM menjadi 27 (84,38%).

Siti melakukan penelitian dengan menggunakan

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa kelas IV

SDN Cijayanti Kabupaten Bogor. Persamaan judul

skripsi Siti dengan penulis adalah sama-sama

membahas tentang kemampuan anak dalam membaca

Al-Quran. Sedangkan perbedaan skripsi yang dibahas

oleh Siti adalah mengeni penerapan metode demonstrasi

dan latihan pada siswa kelas IV SDN Cijayanti

Kabupaten Bogor. Sedangkan fokus penulis adalah

meneliti tentang korelasi antara pengetahuan teori ilmu

tajwid tengan kebenaran membaca Al-Qur’an pada

kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) program

keputrian siswi kelas X SMAN 70 Jakarta.

Page 26: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

21

5. Hasi penelitian yang dilakukan oleh Wike Ulandari,

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ), tahun 2015, dengan judul

skripsi “Efektifitas Metode Ummi Terhadap

Kemampuan Membaca Al-Qur’an”.

Wike menyimpulakan bahwa terdapat kolerasi yang

signifikan antara metode Ummi dengan kemampuan

membaca Al-Qur’an. Dilihat dari nilai rxy lebih besar

dari pada rtabel baik dari taraf signifikan 1% yaitu 0,561

maupun 5% yaitu 0,444 dan korelasi antara variabel X

dan variabel Y yang besarnya yaitu 1,63 merupakan

korelasi yang lemah atau rendah. Dengan demikian

makahipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis

nihil (Ho) ditolak.

Wike melakukan penelitian dengan menggunakan

pendekatan kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu

siswa kelas 4 SDIT Al-Hamdiyah Pancoran Depok.

Menurut analisis penulis, melakukan penelitian dengan

menyebarkan angket kepada siswa SD tidaklah relevan

dikarenakan usia yang masih kecil dan belum faham

terhadap pertanyaan yang dibagikan melalui angket

tersebut, sehingga akan menghasilkan data yang kurang

valid.

Page 27: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

22

Persamaan judul skripsi Wike dengan penulis adalah

sama-sama membahas tentang kemampuan membaca

Al-Qur’an. Sedangkan perbedaan skripsi yang dibahas

oleh Wike adalah mengenai keefektifan penerapan

metode Ummi terhadap kemampuan membaca Al-

Qur’an siswa kelas IV SDIT Al-Hamadiah Pancoran

Depok. Sedangkan fokus penulis adalah meneliti

tentang korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid

tengan kebenaran membaca Al-Qur’an pada kegiatan

Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) program keputrian siswi

kelas X SMAN 70 Jakarta.

G. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengajukan hipotesis

penelitian dengan menggunakan Hipotesis Alternatif (Ha)

dan Hipotesis Nihil (Ho)

1. Hipotesis alternatif (Ha). Terdapat korelasi positif

yang signifikan antara variabel X (pengetahuan teori

ilmu tajwid) dan variable Y (Kemampuan membaca Al-

Qur’an)

2. Hipotesis nihil (Ho). Tidak terdapat korelasi positif

yang signifikan antara variable X (pengetahuan teori

Page 28: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

23

ilmu tajwid) dan variable Y (Kebenaran membaca Al-

Qur’an).

H. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari

dan memahami skripsi ini, maka penulis akan membagi

sistematika penulisan ini menjadi lima bab yaitu:

Bab I: Pendahuluan: berisi tentang Latar Belakang

Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan

Masalah dan Perumusan Masalah, Tujuan

Penulisan, Manfaat Penulisan, Tinjauan

Pustaka, Hipotesis Penelitian dan Sistematika

Penulisan.

Bab II: Pembahasan: kajian teoritis yang berisi tentang

Pengertian Ilmu Tajwid, hukum dan tujuan

mempelajari ilmu tajwid, sifat dan makhroj

huruf, pemaparan hukum-hukum bacaan dalam

ilmu tajwid, konsep kebenaran dalam membaca

Al-Qur’an, pengertian BTQ (Baca Tulis Al-

Qur’an) dan hal-hal yang berkaitan dengan BTQ

Bab III: Metedologi Penelitian: Tempat dan Waktu

Penelitian, Metode Penelitian, Populasi dan

Page 29: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

24

Sampel, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik

Analisis Data.

Bab IV: Analisis Data: berisi tentang Gambaran Umum

SMA Negeri 70 Jakarta yang beralamat di jalan

Bulungan Blok C I Kelurahan Keramat Pela,

Kecamtan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan,

analisis data penelitian, analisis hipotesis,

analisis lanjut

Bab V: Penutup: berisi tentang kesimpulan, Saran-

Saran dan Penutup.

Daftar Pustaka

Lampiran

Page 30: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

149

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, penulis dapat

memberi kesimpulan bahwa dengan didapatnya angka

koefisien korelasi sebesar 0,264 nila rxy ini lebih kecil

dari r tabel baik pada taraf signifika 5% (0,304) maupun

taraf signifikan 1% (0,393) maka hipotesis nihil

diterima dan hipotesis alternatif ditolak. Hal ini berarti

bahwa pengetahuan siswi kelas X kegiatan BTQ

program keputrian di SMA Negeri 70 Jakarta mengenai

teori ilmu tajwid tidak menjamin para siswi untuk dapat

membaca Al-Qur’an dengan benar. Sebaliknya

kemampuan siswi membaca Al-Qur’an dengan benar

tidak menjamin bahwa siswi tersebut memiliki

pengetahuan yang baik mengenai ilmu tajwid. Dengan

kata lain bahwa penguasaan teori mengenai ilmu tajwid

saja tidak menjamin seseorang dapat membaca Al-

Qur’an dengan benar.

Kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur’an

tidak dipengaruhi oleh pengetahuan terhadap ilmu

tajwid saja, melainkan dipengaruhi juga oleh faktor

Page 31: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

150

pendukung lainnya baik itu faktor internal yakni faktor

dari dalam diri siswi seperti: siswi senang membaca Al-

Qur’an dan selalu melungkan waktu untuk membaca

Al-Qur’an dll, maupun faktor eksternal yakni faktor

dari luar diri siwi seperti: mengikuti les privat,

dukungan dan motivasi dari orang tua dll. Hal ini dapat

dilihat dari jawaban-jawaban para siswi. Sebanyak 31

siswi atau sekitar 77,5% siswi mengatakan bahwa

mereka pernah mengikuti les privat membaca Al-

Qur’an tetapi terhenti disebabkan kegiatan atau

kesibukan lainnya, namun setiap hari mereka

menyisihkan waktu untuk membaca Al-Qur’an dan

dirumah orang tua mereka tetap mengontrol, memberi

motivasi dan mewajibkan mereka agar bisa membaca

Al-Qur’an. Sebanyak 5 siswi atau sekitar 12,5% siswi

masih mengikuti les privat membaca Al-Qur’an sampai

saat ini tetapi tidak memiliki minat atau keinginan yang

tinggi untuk membaca Al-Qur’an. Sebanyak 2 siswi

atau sekitar 5% memiliki latar belakang pernah

bersekolah di MI (Madrasah Ibtidaiyyah), 3 siswi atau

sekitar 7,5 % memiliki latar belakang pernah bersekolah

di MTS (Madrasah Tsanawiah) dan 1 siswi atau sekitar

Page 32: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

151

2,5% siswi pernah bersekolah dan tinggal di pondok

pesantren.

B. Saran

Dari kesimpulan di atas, maka ada beberapa

saran yang kiranya perlu penulis sampaikan:

1. Bagi sekolah: tingkatkan motivasi dan upaya serta

kegiatan-kegiatan yang dapat membantu siswi agar

memiliki kemauan dan motivasi yang tinggi untuk

belajar membaca Al-Qur’an serta asah terus

kemampuan siswi mengenai ilmu tajwid sehingga

para siswi dapat meningkatkan kemampuan

membaca Al-Qur’an menjadi lebih benar dan lebih

baik sesuai dengan kaedah ilmu tajwid.

2. Bagi para siswi: harus memiliki motivasi yang

tinggi dalam mempelajari segala sesuatu yang

berkaitan dengan Al-Qur’an khususnya tentang

ilmu tajwid dan selalu menyisihkan waktu untuk

membaca Al-Qur’an agar dapat meningkatkan

kemampuan membaca Al-Qur’an dengan benar.

3. Bagi orang tua siswi: perhatian, dukungan dan

motivasi dari lingkungan keluarga sangatlah

penting dan sangat mempengaruhi perkembangan

Page 33: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

152

anak, untuk itu selalu tingkatkan perhatian,

dukungan dan motivasi kepada anak khususnya

yang berkaitan dengan hal-hal yang menunjang

kemampuan anak dalam membaca Al-Qur’an

dengan benar.

Page 34: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

153

DAFTAR PUSTAKA

Ad-Dury, Sabeni Hamid, Dasar-Dasar Ilmu Tajwid,

Jakarta: CV. Daar Al-Kutub Al-Ilmiyah Al-

Itqon, 2011.

Ahmad, Supriyadi, dkk, Modul Praktium Qiroat Al-

Qur’an, Jakarta: Uin Jakarta Press, 2007.

Al-Ghozali, Al-Imam Abu Hamid Muhammad Bin

Muhammad, Ihya Ulumuddin II, Semarang;

Toha Putra, 2001.

Al-Jarasy, Muhammad Makki Nasr, Nihayatul Qaulil

Mufid Fi ‘Ilmi At-Tajwid, tt.p.: Maktabah As-

Shafa 1999.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu

Pendekatan Praktik, Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1992.

Ath-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir, Tafsir

Ath-Thabari, Jakarta: Pustaka Azzam, 2009

.

BA, Hadis, Cara Termudah Belajar Membaca Al

Qur’an, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya, 1993.

Fathoni, Ahmad, Kaidah Qiro’at Tujuh, Jakarta: Darul

Ulu Press, 2007.

______, Petunjuk Praktis Tahsin Tartil Al-Qur’an

Metode Maisura, Jakarta: Fakultas Ushuluddin

Institut PTIQ jakarta, 2013.

Page 35: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

154

Harun, Maidir dan Dasrizal, Kemampuan Membaca dan

Menulis Al-Qur’an, Jakarta: Puslitbang Lektur

Keagamaan Badan Litbang dan Diklat

Departemen Agama, 2008.

Ishaq, Ummi Rif’ah, Pedoman Tilawah Al-Qur’an

(Ilmu Tajwid), Bekasi: Syukur Press, 2013.

Ismail, Abdul Mujib dan Maria Ulfa Nawawi, Pedoman

Ilmu Tajwid, Surabaya: Karya Abditama, 1995.

Irwan, Prasetyo, dkk, Metode Penelitian, Jakarta:

Universitas Terbuka, 2009.

Khon, Abdul Majid, Praktikum Qira’at Keanehan

Bacaan Alquran Qira’at Iashim dari Hafsh,

Jakarta: Amzah, 2013

Kurnaedi, Abu Ya’la, Tajwid Lengkap Asy-Syafi’i,

Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2014.

Ma’afi, Rif’at Husnul, dkk., Ilmu Tajwid, (tt.p.: t.p., t.t.)

Muhammad Akhid, Wawancara, Jakarta, 29 Maret

2017.

Muslim, Imam, Ensiklopedia Hadis, Jakarta: Almahira,

2012.

Muzakkir, Studi Ilmu-Ilmu Qur’an, Bogor: Pustaka

Antar Nusa, 2010.

Muzammil, Ahmad, Pnduan Tahsin Tilawah,

Tangerang: Ma’had Al-Qur’an Nurul Hikmah,

2015.

Page 36: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

155

Nasir, Atiyah Qabil, Ghiyatul Murid Fi ‘Ilmi At-Tajwid,

Cairo: t.p., 1995.

Ra’uf , Abdul Aziz Abdur, Pedoman Dauroh Al-Qur’an

Kajian Ilmu Tajwid, Jakarta: Dzilal Press, 2001.

______, Pedoman Dauroh Al-Qur’an Panduan Ilmu

Tajwid Aplikatif, Jakarta: Markaz Al-Qur’an,

2015.

Shehab, Magdy, dkk, Kemukjizatan Al-Qur’an dan

Sunnah, Jakarta: Naylal Moona, 2011.

Suaid, Aiman Rusydi, Panduan Ilmu Tajwid

Bergambar, ter. At-Tajwid Al-Musyawwar oleh

Umar Mujtahid, Solo: Zamzam, 2015.

Sudijuno, Annas, Pengantar Statistik Pendidikan,

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2008.

Sugianto, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung:

Alfabeta, 2010.

Sugiono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung:

Alfabeta, 2007.

Suharman, Winarmo, Pengantar Penelitian Ilmiah

Dasar Metode dan Tehnik, Bndung: Tarsito,

1992.

Suharso dan Ana Retnoningsih, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, Semarang: Widya Karya, 2005.

Page 37: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

156

Sukmadinata, Nana Syaodih, Metode Penelitian

Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

2005.

Suratmaputra, Ahmad Munif, Al-Qur’an Tilawah dan

Cara Menghafalnya, Jakarta: Pustaka Firdaus,

2008.

Syarbashi, Ahmad, Dimensi-Dimensi Kesejatian Al-

Qur’an, Yogyakarta: Penerbit Ababil, 1996.

Syarifuddin, Ahmad, Mendidik Anak Membaca,

Menulis dan Mencintai Al-Qur’an, Jakarta:

Gema Insani, 2014.

W, Ahsin, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an,

Jakarta: Bumi Aksara, 1994.

Widayati, Romlah, dkk, Buku 1 Pembelajarn Ilmu

Qira’at, Jakarta: Institut Ilmu Al-Qur’an (IIQ)

Jakarta Press, 2010.

Yudoyoko, S. Eko Putro, Evaluasi Program

Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Belajar,

2015.

Zarkasyi, Imam, Pelajaran Tajwid, Ponorogo: Trimurti

Press, 1995.

Page 38: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

157

NAMA:

KELAS:

HARI/TANGAL:

Pilihlah Salah Satu Jawaban Yang Paling Benar Dengan

Cara Memberi Tanda Silang Pada Jawaban Yang

Dianggap Benar!

1. Apa yang dimaksud dengan ilmu tajwid?

a. Ilmu yang membahas lagu-lagu dalam al-Qur’an

b. Ilmu yang menceritakan kisah-kisah dalam al-

Qur’an

c. Ilmu yang membahas cara membaca al-Qur’an

dengan benar

d. Semua jawaban benar

e. Semua jawaban salah

2. Apakah hukum mempelajari ilmu tajwid?

a. Sunnah

b. Mubah

c. Haram

d. Rardhu ‘ain

e. Fardhu kifayah

3. Apa yang dimaksud dengan iqlab dan izhar?

a. Membalik dan samar

Page 39: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

158

b. Membalik dan jelas

c. Samar dan dengung

d. Jelas dan dengung

e. Bergema dan jelas

4. Dibawah ini yang merupakan huruf izhar adalah?

a. ا,ح,خ,ع,غ,ق,ه

b. ا,ث,ح,خ,ع,ل

c. ا,ح,خ,ع,غ,ه

d. ا,ح,خ,ع,ض,م

e. ل,ط,م,ض,و,ج

5. Manakah yang dimaksud huruf ikhfa’ dibawah ini?

a. ت,ث,ج,س,ش,ك

b. ش,ف,ق,ه,ج,ض

c. ا,ت,ر,ف,ق,ث,ط

d. ت,ن,ف,ق,ك,ط,ش

e. م,ب,ت,ج,ز,ص

6. Apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan

huruf لا maka hukum bacaanya adalah?

Page 40: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

159

a. Ikhfa’

b. Izhar

c. Iqlab

d. Idgom bi gunnah

e. Idgom bila gunnah

7. Perhatikan potongan ayat dibawah ini!

Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?

a. Ikhfa’

b. Qalqalah

c. Idgom bi gunnah

d. Idgom bila gunnah

e. Mad

8. Perhatikan ayat dibawah ini!

Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?

a. Ikhfa’, izhar, idgom bila gunnah

Page 41: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

160

b. Ikhfa’, idghom bila gunnah, qalqalah

c. Izhar, idgom bigunnah, ikhfa,

d. Idgom bigunnah, izhar, ikhfa’

e. Idgom bila gunnah, izhar, ikhfa’

9. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi

dibawah ini?

a. Iqlab dan ikhfa’

b. Iqlab dan izhar

c. Iqlab dan idgom bigunnah

d. Idgom bigunnah dan idgom bila gunnah

e. Izhar dan ikhfa’

10. Apabila ada mim mati bertemu dengan huruf ف

maka hukum bacaannya adalah?

a. Ikhfa’ haqiqi

b. Ikhfa’ syafawi

c. Izhar halqi

d. Izhar syafawi

Page 42: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

161

e. Idgom mimi

11. Apabila ada mim mati bertemu dengan huruf ب

maka hukum bacaannya adalah?

a. Ikhfa’ haqiqi

b. Ikhfa’ syafawi

c. Izhar halqi

d. Izhar syafawi

e. Idgom mimi

12. Perhatikan potongan ayat dibawah ini!

Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?

a. Ikhfa’ haqiqi

b. Ikhfa’ syafawi

c. Izhar halqi

d. Izhar syafawi

e. Idgom mimi

Page 43: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

162

13. Perhatikan potongan ayat dibawah ini!

Hukum bacaan ayat yang digaris bawahi adalah?

a. Ikhfa’ haqiqi

b. Ikhfa’ syafawi

c. Izhar halqi

d. Izhar syafawi

e. Idgom mimi

14. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi

dibawah ini?

a. Gunnah nun musyaddadah

b. Gunnah mim musyaddah

c. Idgom bigunnah

d. Iqlab

e. Idgom mimi

15. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi

dibawah ini?

Page 44: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

163

a. Gunnah nun musyaddadah

b. Gunnah mim musyaddah

c. Idgom bigunnah

d. Iqlab

e. Idgom mimi

16. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi

dibawah ini?

a. Ikhfa’ haqiqi

b. Ikhfa’ syafawi

c. Qalqalah

d. Iqlab

e. Idgom mimi

17. Dibawah ini yang merupakan huruf qalqalah adalah?

a. ب,ج,د,ط,ق

b. ب,ج,ص,ط,ق

Page 45: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

164

c. ب,ز,د,ط,ق

d. ب,ج,د,ط,ك

e. ب,ج,د,ط,غ

18. Apakah hukum bacaan pada potongan ayat yang

digaris bawahi dibawah ini?

a. Alif lam qomariah

b. Alif lam syamsiah

c. Mad

d. Qalqalah

e. Idgom

19. Apakah hukum bacaan ayat yang digaris bawahi

dibawah ini?

a. Alif lam qomariah

b. Alif lam syamsiah

c. Mad

Page 46: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

165

d. Qalqalah

e. Idgom

20. Perhatikan huru-huruf hijaiyah dibawah ini!

ة-م-ي-ق-ع-ف-خ-ؤ-ك-خ-ح-غ-ب-ء

Huruf-huruf tersebut merupakan huruf dari?

a. Alif lam qomariah

b. Alif lam syamsiah

c. Izhar

d. Ikhfa’

e. Idgom

21. Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah dalam

satu kata disebut mad?

a. Mad far’i

b. Mad wajib

c. Mad jaiz

d. Mad badal

e. Mad ‘aridh

22. Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah dalam

dua kata disebut mad?

a. Mad far’i

Page 47: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

166

b. Mad wajib

c. Mad jaiz

d. Mad badal

e. Mad ‘aridh

23. Apakah hukum bacaan mad pada ayat yang

digaris bawahi dibawah ini?

a. Mad liin

b. Mad wajib

c. Mad jaiz

d. Mad badal

e. Mad ‘iwad

24. Apakah hukum Ro’ pada lafaz yang bergaris

bawah brikut ini?

a. Qalqalah

Page 48: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

167

b. Idgom bila gunnah

c. Tarqiqur ro’

d. Tafkhimur ro’

e. Mad ‘iwadh

25. Apakah hukum Ro’ pada lafaz yang bergaris

bawah brikut ini?

a. Qalqalah

b. Idgom bila gunnah

c. Tarqiqur ro’

d. Tafkhimur ro’

e. Mad ‘iwadh

Page 49: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

168

SKALA PENILAIAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-

QUR’AN

Kelas: N

O

NAMA ASPEK YANG DINILAI TOTAL

A B C D E F G H

1

2

3

4

5

Dst

..

Keteragan:

A= Kemampuan melafalkan huruf berdasarkan makhrojul

hurufnya

B= Kemampuan melafalkan bacaan hukum nun mati/tanwin

C= Kemampuan melafalkan bacaan hukum mim mati

D= Kemampuan melafalkan bacaan hukum mim dan nun

bertasydid

E= Kemampuan melafalkan bacaan hukum qalqalah

F= Kemampuan melafalkan bacaan hukum lam ta’rif

G= Kemampuan melafalkan bacaan hukum mad

Page 50: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

169

H= Kemampuan melafalkan bacaan hukum ro’ tafkhim dan

tarqiqi

Rentang nilai:

5 = Sangat Baik

4 = Baik

3 = Cukup

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Page 51: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

i

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi dengan judul “Korelasi Antara Pengetahuan Teori

Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran Membaca Al-Qur’an Pada

Kegiatan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ) Program Keputrian

Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta” yang disusun oleh Wardiah

Aeni Nomer Induk Mahasisiwi: 13311302 telah diperiksa dan

disetujui untuk diajukan ke sidang munaqasyah.

Jakarta, 05 Juni 2017

Pembimbing,

Dr. Hj. Romlah Widayati M. Ag

Page 52: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

ii

PENGESAHAN

Skripsi dengan judul “Korelasi Antara Pengetahuan Teori Ilmu

Tajwid Dengan Kebenaran Membaca Al-Qur‟an Pada

Kegiatan Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ) Program Keputrian

Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta” oleh Wardiah Aeni dengan

NIM:13311302 telah diujikan disidang Munaqasyah Program

Strata 1 Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta pada tanggal 13

Juni 2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd).

Jakarta, 13 Juni 2017

Dekan Fakultas Tarbiyah

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta,

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag

Sidang Munaqasyah

Ketua Sidang Sekretaris Sidang

Dr. Hj. Umi Khusnul Khotimah, M.Ag Wasmini

Penguji 1 Penguji II

Dr.Hj.Umi Khusnul Khotimah Dr.H.Ahmad Fathoni,LC, MA

Pembimbing

Dr. Hj. Romlah Widayati, M.Ag

Page 53: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

iii

PERNYATAAN PENULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Wardiah Aeni

NIM: : 13311302

Tempat/Tanggal Lahir : Kediri, 02 Juli 1995

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Korelasi Antara

Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran Membaca

Al-Qur‟an Pada Kegiatan Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)

Program Keputrian Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta” adalah

benar-benar asli karya saya kecuali kutipan-kutipan yang sudah

disebutkan. Kesalahan dan kekurangan di dalam karya ini

sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 05 Juni 2017

Penulis

Wardiah Aeni

Page 54: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

iv

MOTTO

نَفۡسًا إِلَا وُسۡعَهَاۚ ٱللّهُيُكَلِّفُ لَا

“Allah tidak membebani seseorang

melainkan sesuai dengan kesanggupannya”

KATA PENGANTAR

Page 55: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

v

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta Alam,

yang telah memberi penulis rahamt, hidayah serta karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, sebagi tugas

akhir Fakultas Tarbiyah Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta.

Shalawat beriring salam selalu tercurahkan kepada baginda

Nabi besar Muhammad SAW yang telah mengeluarkan

manusia dari alam yang gelap gulita menuju alam yang terang

benderang, dari manusia yang jahiliyyah menjadi insan yang

beriman dan bertakwa.

Ucapan syukur tiada henti-hentinya menghiasi lisan

atas segala kekuatan, kesabaran, serta pertolongan yang selalu

Allah berikan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini, sehingga penulisan skripsi ini bisa terselesaikan

dalam waktu yang telah ditentukan.

Dalam proses penyelesaian penulisan skripsi ini,

tentunya banyak kendala yang penulis temui, namun berkat

doa, usaha serta dukungan dan bantuan dari orang-orang

disekitar penulis, kendala-kendala itu dapat diatasi. Sudah

sepantasnya penulis mengucapkan terimakasih kepada semua

pihak yang membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Melalui kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis

Page 56: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

vi

mempersembahkan untaian terimakasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Huzaemah Tahido Yanggo, MA, Rektor

Institut Ilmu Al-Qur‟an (IIQ) Jakarta yang telah berjasa

dalam kemajuan perguruan ini

2. Ibu Dr. Hj. Ummi Khusnul Khotimah, MA Dekan Fakultas

Tarbiyah IIQ Jakarta yang memberikan arahan dan

kesempatan kepada penulis untuk menulis skripsi ini.

3. Dosen pembimbing Dr. Hj. Romlah Widayati, MA yang

telah meluangkan waktu, memberikan arahan, nasihat

kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini.

4. Seluruh staf Fakultas Tarbiyah khususnya ibu Wasmini

dan ibu Yuyun yang telah membantu penulis serta selalu

memberikan motivasi dan arahan

5. Alm. Bapak tercinta (Bapak H. Masykur) dan Inak

tersayang Hj. Mas‟ah yang telah melimpahkan kasih

sayang, dukungan, kepercayaan serta doa yang tiada

hentinya untuk penulis, sehingga penulis selalu memiliki

semangat, kekuatan dan kemudahan dalam melakukan dan

menyelesaikan semua tugas penulis. Semoga Alm. Bapak

tercinta mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Dan semoga Inak tersayang diberikan umur yang panjang

Page 57: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

vii

dan barokah serta selalu dalam lindungan dan pertolongan

Allah SWT.

6. Kakak-kakak tersayang: Warida Aeni, Wasila Aeni,

Ahmad Istanjir juga kepada kakak-kakak ipar: Hasbi,

Umar, Nana yang selalu memberi dukungan, semangat

dan bantuan kepada penulis dalam menjalani hidup

7. Seluruh teman-teman penulis, khususnya Ahyani Zakiani,

Zahidah Adawiah, Mawaddah Khaeriyah, Rosa Lestari,

Ririn Rif‟atul Mahmudah, Tengku Hana Hanifah, Husnur

Royan, Rizki Amelia, El, dan Nisa Amalia.

8. Kepala Sekolah SMA Negeri 70 Jakarta, yang telah

memberi izin kepada penulis untuk untuk melakukan

penelitian.

9. Pak Akhid selaku pembina Rohis SMA Negeri 70 Jakarta

yang telah banyak sekali membantu dalam memberikan

informasi dan berbagai macam bantuan lainnya yang

dibutuhkan penulis mengenai segala sesuatu yang

berkaitan dengan SMA Negeri 70 Jakarta

10. Para siswi SMA Negeri 70 Jakarta, Khususnya siswi-siswi

kelas X yang mengikuti kegiatan keputrian

11. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu,

terimakasih atas doa, perhatian dan bantuan yang telah

diberikan baik bantuan berupa materi maupun non materi.

Page 58: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

viii

Semoga amal bail mereka diterima oleh Allah SWT dan

semoga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dari

Allah SWT baik di dunia maupun di akhirat kelak. Amiin.

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermnfaat

bagi semua pihak sehingga dapat membuka cakrawala berfikir

serta memberikan setitik khazanah pengetahuan untuk terus

memajukan dunia pendidikan. Amiin.

Jakarta, 05 Juni 2017

Wardiah Aeni

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................... i

Page 59: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

ix

LEMBAR PENGESAHAN ................................................ ii

PERNYATAAN PENULIS ................................................ iii

MOTTO ............................................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................... v

DAFTAR ISI ......................................................................... ix

DAFTAR TABEL ............................................................... xiii

PEDOMAN TRANSLITERSI ............................................ xvi

ABSTRAKSI ........................................................................ xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................. 11

C. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................... 12

D. Tujuan Penelitian ...................................................... 13

E. Manfaat Penelitian .................................................... 14

F. Tinjauan Pustaka ....................................................... 15

G. Hipotesis Penelitian ................................................... 22

H. Sistematika Penulisan ............................................... 23

BAB II KAJIAN TEORI

A. Ilmu Tajwid

1. Definisi Ilmu Tajwid .......................................... 25

2. Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid ..................... 28

3. Tujuan Mempelajari Ilmu Tajwid ...................... 30

4. Tingkat Tempo Bacaan Al-Qur‟an ..................... 32

Page 60: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

x

5. Hukum Isti‟adzah dan Basmallah ...................... 35

6. Tempat Keluarnya Huruf (Makhraj Al-Huruf) . 38

7. Sifat-Sifat Huruf ................................................. 43

8. Hukum Sukun dan Tanwin ................................. 48

9. Hukum Mim Sukun ............................................ 54

10. Hukum Nun Tasydid dan Mim Tasydid ............. 57

11. Hukum Lam Ta‟rif ............................................. 58

12. Hukum Qalqalah ................................................ 59

13. Hukum Mad ....................................................... 61

14. Hukum Ro‟ Tebal dan Tipis ............................... 77

B. Konsep Kebenaran dalam Membaca Al-Qur‟an

1. Pengertian Al-Qur‟an ......................................... 70

2. Pengertian Kebenaran dalam Membaca Al-Qur‟an 72

3. Dasar Membaca Al-Qur‟an ................................ 73

4. Adab Membaca Al-Qur‟an ................................. 75

5. Keutamaan Membaca Al-Qur‟an ....................... 77

C. Baca Tulis Al-Qur‟an (BTQ)

1. Pengertian Baca Tulis Al-Qur‟an ....................... 78

2. Aspek-Aspek yang Mempengaruhi Kemampuan

Membaca dan Menulis Al-Qur‟an ..................... 79

3. Bentuk-Bentuk Kemampuan Membaca Al-Qur‟an 80

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ................................... 82

Page 61: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xi

B. Metode Penelitian ..................................................... 82

C. Variabel Penelitian .................................................... 83

D. Populsi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel ... 84

E. Tehnik Pengumpulan Data ........................................ 87

F. Instrumen Penelitian ................................................. 95

G. Tehnik Pengelolaan dan Analisis Data ..................... 96

H. Hipotesis Statistik ..................................................... 97

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang dan Objek Penelitian

1. Sejarah Bedirinya SMA Negeri 70 Jakarta ...... 98

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ........................ 100

3. Sarana Prasarana .............................................. 101

4. Prestasi SMAN 70 Jakarta ............................... 102

5. Kegiatan Ekstrakulikuler SMA Negeri 70 Jakarta 108

B. Deskripsi Data

1. Variabel X Pengetahuan Siswi Tentang Ilmu

Tajwid .............................................................. 113

2. Variabel Y Kebenaran Siswi dalam Membaca Al-

Qur‟an .............................................................. 127

3. Deskripsi Hasil Wawancara ............................. 137

4. Data Variabel X dan Variabel Y ...................... 138

C. Pengujian Hipotesis ................................................... 141

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................... 145

Page 62: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xii

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................... 148

B. Saran-Saran ............................................................... 151

DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 153

LAMPIRAN ......................................................................... 157

DAFTAR TABEL

Page 63: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xiii

Tabel 1.1 Tempat Keluarnya Huruf (Makhraj Al-

Huruf)

Tabel 1.2 Idzhar Halqi

Tabel 1.3 Idgham Bi Gunnah

Tabel 1.4 Idgham Bila Gunnah

Tabel 1.5 Iqlab

Tabel 1.6 Ikhfa’ Haqiqi

Tabel 1.7 Ikhfa’ Syafawi

Tabel 1.8 Idgham Mimi

Tabel 1.9 Idzhar Syafawi

Tabel 1.10 Nun dan Mim Bertasydid

Tabel 1.11 Qalqalah

Tabel 2.1 Instrumen Tes Objektif

Tabel 2.2 Instrumen Tes Praktek

Tabel 3.1 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Pengertian Tentang Ilmu Tajwid

Tabel 3.2 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Hukum Mempelajari Ilmu Tajwid

Tabel 3.3 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Tentang Hukum Nun Mati dan Tanwin

Tabel 3.4 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Tentang Hukum Mim Mati

Page 64: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xiv

Tabel 3.5 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Tentang Hukum Mim Bertasydid dan Nun

Bertasydid

Tabel 3.6 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Tentang Hukum Qalqalah

Tabel 3.7 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Tentang Hukum Alif Lam

Tabel 3.8 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Tentang Hukum Mad

Tabel 3.9 Tabel Frekuensi Pencapaian Indikator

Tentang Hukum Ro’

Tabel 3.10 Tabel Perhitungan Skor Data Hasil Tes

Obyektif Mengenai Pengetahuan Siswa

Tentang Ilmu Tajwid

Tabel 4.1 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Huruf Hijaiyah Sesuai Makharijul Huuruf

Tabel 4.2 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Bacaan Hukum Nun Mati/Tanwin

Tabel 4.3 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Bacaan Hukum Mim Mati

Tabel 4.4 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Bacaan Mim dn Nun Bertasydid

Page 65: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xv

Tabel 4.5 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Bacaan Qalqalah

Tabel 4.6 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Bacaan Alif Lam

Tabel 4.7 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Bacaan Mad

Tabel 4.8 Tabel Frekuensi Kemampuan Melafalkan

Bacaan Ro’

Tabel 5.1 Tabel Perolehan Nilai Variabel X dan

Variabel Y

Tabel 5.2 Perhitungan Untuk Memperoleh Angka

Indeks Korelasi Antara Variabel X dan

Variabel Y

Tabel 6.1 Angka indeks korelasi dengan menggunakan

SPSS16

Tabel 7.1 Indeks Korelasi Product Moment

PEDOMAN TRANSLITERASI

Page 66: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xvi

Transliterasi adalah penyalinan dengan panggantian

huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Dalam penulisan

skripsi di InstitutIlmu Al-Qur`an, transiliterasi Arab-Latin

mengacu pada berikut ini:

1. Konsonan

Th ط A أ

Zh ظ B ب

„ ع T ت

Gh غ Ts ث

F ف J ج

Q ق H ح

K ك Kh خ

L ل D د

M م Dz ذ

N ن R ر

W و Z ز

H ه S س

Page 67: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xvii

‟ ء Sy ش

Y ي Sh ص

Dh ض

2. Vokal

Vokal tunggal Vokal

panjang

Vokal

rangkap

Fathah : a أ : â ْى...´ : ai

Kasrah : i ى : î ْو....´ : au

Dhammah : u و : û

3. Kata Sandang

a. Kata sandang yang diikuti alif lam )ال( qamariyah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( qamariyah

ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

al-Baqarah : انبقزة

al-Madînah : انمدينت

b. Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsyiah

Kata sandang yang diikuti oleh alif lam )ال( syamsyiah

ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan

di depan dan sesuai dengan bunyinya. Contoh:

as-Sayyidah : انسيدة ar-Rajul : انزجم

Page 68: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xviii

انشمس : asy-Syams اندارمي: ad-Dârimî

c. Syaddah (Tasydîd)

Syaddah (Tasydîd) dalam sistem aksara Arab

digunakan lambang ( )ّ, sedangkan untuk alihaksara ini

dilambangkan dengan huruf, yaitu dengan cara

menggandakan huruf yang bertanda tasydîd. Aturan ini

berlaku secara umum, baik tasydîd yang berada di

tengah kata, di akhir kata ataupun yang terletak setelah

kata sandang yang diikuti oleh huruf-huruf syamsiyah.

Contoh:

Âmannâ billâhi : اَمَنَب بِبلِله

Âmana as-sufahâ‟u : اَمَنَ انسُفَهَبءُ

Inna al-ladzîna : اِنَّ انَذِيْنَ

waar-rukka„i : وَانزُكَّعِ

d. Ta Marbûthah (ة)

Ta Marbûthah (ة) apabila berdiri sendiri, waqaf atau

diikuti oleh kata sifat (na‟at), maka huruf tersebut

dialihaksarakan menjadi huruf “h”. Contoh:

al-Af‟idah : الَأفْئِدَةِ

al-Jâmi„ah al-Islâmiyyah: انجبَمِعَتُ الِإسْلآمِيَتُ

Page 69: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xix

Sedangkan ta marbûthah (ة) yang diikuti atau

disambungkan (di-washal) dengan kata benda (ism),

maka dialihaksarakan menjadi huruf “t”. Contoh:

Âmilatun Nâshibah„ : عَبمِهَتٌ نَبصِبَتُ

al-Âyat al-Kubrâ : الآيَتُ انْكُبْزَى

e. Huruf Kapital

Sistem penulisan huruf Arab tidak mengenal huruf

kapital, akan tetapi apabila telah dialihaksarakan maka

berlaku ketentuan ejaan yang disempurnakan (EYD)

bahasa Indonesia, seperti penulisan awal kalimat, huruf

awal nama tempat, nama bulan, nama diri dan lain-lain.

Ketentuan yang berlaku pada EYD berlaku pula dalam

alih aksara ini, seperti cetak miring (italic) atau cetak

tebal (bold) dan ketentuan lainnya. Adapun untuk nama

diri yang diawali dengan kata sandang, maka huruf

yang ditulis kapital adalah awal nama diri, bukan kata

sandangnya. Contoh: „Alî Hasan al-„Âridh, al-

‟Asqallânî, al-Farmawî dan seterusnya. Khusus untuk

penulisan kata Alqur‟an dan nama-nama surahnya

menggunakan huruf kapital. Contoh: Al-Qur‟an, Al-

Baqarah, Al-Fâtihah dan seterusnya

Page 70: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xx

ABSTRAKSI

Wardiah Aeni, NIM:13311302, Judul Skripsi “Korelasi

Antara Pengetahuan Teori Ilmu Tajwid Dengan Kebenaran

Membaca Al-Qur‟an Pada Kegiatan Baca Tulis Al-Qur‟an

(BTQ) Program Keputrian Kelas X SMA Negeri 70 Jakarta”.

Jurusan Pendidikan Agama Islam, Institut Ilmu Al-Qur‟an

(IIQ) Jakarta.

Penelitian ini didasarkan pada permasalahan adakah

korelasi antara pengetahuan teori ilmu tajwid dengan

kebenaran dalam membaca Al-Qur‟an. Ruang lingkup yang

dijadikan penelitian adalah pengetahuan siswi tentang ilmu

tajwid dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an

khususnya kelas X pada kegiatan BTQ program keputrian

tahun ajaran 2016. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mencari korelasi antara pengetahuan siswi tentang teori ilmu

tajwid dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an.

Gejala yang timbul adalah banyak dari siswi yang mampu

membaca Al-Qur‟an dengan benar akan tetapi tidak

mengetahui teori tajwidnya, begitu pula sebaliknya banyak di

antara siswi yang mengetahui teori ilmu tajwid tetapi tidak

dapat membaca Al-Qur‟an dengan benar. Sehingga penulis

merasa perlu melakukan penelitian tentang latar belakang

gejala tersebut, dan meneliti ada tidaknya pengaruh ilmu tajwid

dengan kebenaran siswi dalam membaca Al-Qur‟an.

Penelitian ini bersifat kuantitatif sehingga metode yang

digunakan adalah metode penelitian korelasi deskriptif dengan

menggunakan analisis product moment melalui program

SPSS16 yang menguji hubungan antara pengetahuan teori ilmu

tajwid dengan kebenaran membaca Al-Qur‟an. Dalam

pelaksanaannya peneliti mengadakan penelitian lapangan

dengan melakukan wawancara terhadap siswi yang menjadi

sampel penelitian, melakukan tes obyektif dalam bentuk

pilihan ganda, penilaian praktek membaca Al-Qur‟an, serta

observasi di sekolah yang menjadi tempat penelitian. Penelitian

Page 71: KORELASI ANTARA PENGETAHUAN TEORI ILMU TAJWID …

xxi

dilakukan di SMA Negeri 70 Jakarta. Populasi pada penelitian

ini berjumlah 193 siswi. Adapun tehnik penarikan sampel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tehnik purposive

sampling, peneliti mengambil sampel 20-25% dari jumlah

populasi, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan

jumlah sampel yaitu sebanyak 40 siswi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa antara

pengetahuan siswi tentang teori ilmu tajwid dengan kebenaran

siswi dalam membaca Al-Qur‟an tidak menunjukan adanya

hubungan yang signifikan karena korelasi yang dihasilkan

lemah atau rendah. Hal ini berdasarkan hasil perhitungan

dengan menggunakan program SPSS16 sehingga didapat angka

koofisien korelasi sebesar 0,264 yang berkisar antara 0,20-

0,40. Adapun taraf signifikan 5% sebesar 0,304 dan pada taraf

signifikan 1% sebesar 0,393 maka r hitung lebih kecil dari r

tabel sehingga hipotesis nihil (Ho) diterima, sedangkan

hipotesis alternatif (Ha) ditolak.