-
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TEKS ILMU
PENGETAHUAN DI MEDIA ONLINE DAN BUKU PELAJARAN
DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
KELAS X SMA N 1 TURI TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Devi Purwantari
NIM: 131224054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
i
KORELASI ANTARA KEBIASAAN MEMBACA TEKS ILMU
PENGETAHUAN DI MEDIA ONLINE DAN BUKU PELAJARAN
DENGAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA
KELAS X SMA N 1 TURI TAHUN AJARAN 2017/2018
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
Oleh:
Devi Purwantari
NIM: 131224054
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iv
MOTTO
“Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya, dan setiap
orang akan
mendapatkan sesuai dengan apa yang Ia niatkan”
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Lakukan hal-hal yang kau pikir tidak bisa kau lakukan”
(Eleanor Roosevelt)
“Hari ini berjuang, besok raih kemenangan!”
“Kesuksesan akan diraih dengan terus belajar”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
v
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan
kasih sayang-Mu
telah memberikanku kekuatan, semangat, dan membekaliku dengan
ilmu. Atas
karunia dan kemudahan akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan.
Skripsi dan ucapan
terima kasih ini, saya persembahkan kepada.
1. Keluarga tercinta, Bapak Purwanto, Ibu Juriyah, Adik Riski
Ferianto
yang telah menyemangatiku, membiayai kuliahku sampai saat ini.
Tanpa
mereka, saya tidak bisa seperti ini.
2. Kesayanganku, Dadang Widaryoko, terima kasih atas dukungan,
kasih
sayang, perhatian, dan kesabaranmu yang telah memberikanku
semangat
dalam menyelesaikan skripsi.
3. Sahabat-sahabatku, Dewi Septaria, Elisabet Nerisa, Lia Ibnu,
Euphrasia
Dellies Nur Indah, Erika Yeni Pradita (Dita), Mas Yanu, dan yang
tidak
tersebut satu-persatu, terima kasih telah mendukungku,
memberikan
semangat menjadi saksi atas perjuanganku selama ini, dan maaf
sudah
banyak saya repotkan, aku sayang kalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
viii
ABSTRAK
Purwantari, Devi. 2017. Korelasi Antara Kebiasaan Membaca Teks
Ilmu
Pengetahuan Di Media Online dan Buku Pelajaran dengan
Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Tahun Ajaran
2017/2018. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Bahasa
Sastra
Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata
Dharma.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) seberapa tinggi
kebiasaan siswa
dalam membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku
pelajaran kelas X
SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018; (2) seberapa tinggi
kemampuan
membaca pemahaman siswa kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran
2017/2018;
dan (3) korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu
pengetahuan di
media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca
pemahaman siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
dengan analisis
korelasional. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari 122
siswa kelas X SMA N 1
Turi Sleman dan digunakan seluruhnya untuk pengambilan data.
Instrumen yang
digunakan untuk mengukur penelitian yaitu dalam bentuk angket
untuk kebiasaan
membaca teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran
dengan validitas
konstruk, sedangkan tes pilihan ganda untuk pemahaman bacaan
dengan validitas isi
oleh expert judgment. Reliabilitas dihitung menggunakan teknik
Alpha Cronbach.
Teknik analisis data menggunakan product moment untuk mengetahui
hubungan
antarvariabel. Analisis data dihitung menggunakan komputer
program SPSS 23.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) kebiasaan membaca teks
ilmu
pengetahuan di media online dan buku pelajaran siswa kelas X SMA
N 1 Turi Sleman
berkategori tinggi dengan frekuensi 64 (52,4%) (2) pemahaman
bacaan siswa kelas X
SMA N 1 Turi Sleman berkategori tinggi dengan frekuensi 118
(96,70%); dan (3)
terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca teks
ilmu pengetahuan
di media online dan buku pelajaran dengan pemahaman bacaan siswa
kelas X SMA N
1 Turi Sleman, yaitu sebesar 0,313 pada taraf koefisiensi
5%.
Kata Kunci: Kebiasaan Membaca teks ilmu pengetahuan di media
online dan buku
pelajaran, pemahaman bacaan, dan korelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ix
ABSTRACT
Purwantari, Devi. 2017. Correlation Between Habits of Reading
Text Science In
Online Media And Textbooks With Reading Ability
Understanding
Students Class X Students of SMA N 1 Turi Academic Year
2017/2018. Thesis. Yogyakarta: Indonesian Language and
Literature
Education Study Program, Faculty of Teacher Training and
Education,
Sanata Dharma University.
This study aims to determine (1) how high the habits of students
in reading
the text of science in online media and textbook class X SMA N 1
Turi Sleman
academic year 2017/2018; (2) how high the reading comprehension
ability of
grade X students of SMA N 1 Turi Sleman academic year 2017/2018;
and (3) the
correlation between the students' habits in reading the text of
science in the online
media and textbook with the ability to read the understanding of
the students of
grade X SMA N 1 Turi Sleman academic year 2017/2018.
This research is a quantitative descriptive research with
correlation
analysis. The population in this study consisted of 122 students
of grade X SMA
N 1 Turi Sleman and used entirely for data retrieval. The
instrument used to
measure the research is in the form of a questionnaire for the
reading habits of
science text in online media and textbooks with construct
validity, while a
multiple choice test for reading comprehension with content
validity of expert
judgment. Reliability is calculated using the Cronbach Alpha
technique. Data
analysis techniques use product moment to know the relationship
between
variables. Data analysis was calculated using computer program
SPSS 23.
The results showed that: (1) reading habit of science text in
online media
and textbook of class X students of SMA N 1 Turi Sleman with
high frequency
with frequency 64 (52,4%), (2) reading comprehension of grade X
students of
SMA N 1 Turi Sleman is in high category with frequency 118
(96,70%); and (3)
there is a significant correlation between reading habits of
science text in online
media and textbook with reading comprehension of class X
students of SMA N 1
Turi Sleman, that is equal to 0,313 at 5% coefficient level.
Keywords: Reading habits of science text in online media and
textbooks, reading
comprehension, and correlation.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan
rahmad serta hidayahNya sehingga skripsi yang berjudul Korelasi
Antara Kebiasaan
Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di Media Online dan Buku Pelajaran
dengan
Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Tahun
Ajaran
2017/2018 dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi
Pendidikan
Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini berhasil diselesaikan karena
doa, bimbingan,
nasihat, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dengan rendah
hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada.
1. Dr. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Dr. R. Kunjana Rahardi, M.Hum. selaku Ketua Jurusan
Pendidikan
Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Rishe Purnama Dewi, S.Pd., M.Hum., selaku Ketua Program
Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata
Dharma
Yogyakarta.
4. Danang Satria Nugraha, M.A. selaku Wakil Ketua Program
Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata
Dharma
Yogyakarta.
5. Dr. Yuliana Setyaningsih, M.Pd., selaku dosen pembimbing I
yang telah
melungkan waktu untuk membimbing dan memberikan motivasi
kepada
penulis, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik.
6. Septina Krismawati, S.S., M.A., yang telah bersedia menjadi
validator
untuk instrumen dari penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xi
7. Sekretariat PBSI yang telah membantu kelancaran dan urusan
terkait
dengan perkuliahan penulis.
8. Drs. Ahmad Yuno Nurkaryadi, M.M, selaku kepala Badan
Kesatuan
Bangsa dan Politik yang telah memberikan izin penelitian
kepada
penulis.
9. Kepala sekolah SMA N 1 Tempel yang telah memberikan izin
untuk uji
coba instrumen penelitian kepada penulis.
10. Imam Puspadi, S.Pd., selaku kepala sekolah SMA N 1 Turi
Sleman yang
telah memberikan izin penelitian kepada penulis.
11. Siswa-siswi SMA N 1 Tempel Sleman yang telah bersedia
menjadi
responden dalam uji coba instrumen penelitian ini.
12. Siswa-siswi SMA N 1 Turi Sleman yang telah bersedia
menjadi
responden dalam penelitian ini.
13. Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia
yang
telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Kedua orang tua, Bapak Purwanto, Ibu Juriyah yang
senantiasa
mendoakan dan selalu memberikan semangat, motivasi, serta
dukungan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
baik.
15. Adik Riski Ferianto yang selalu mengalah meminjamkan laptop
agar
dapat menyelesaikan skripsi ini.
16. Teman-teman peneliti, Dadang Widaryoko, Lia Ibnu, Mas Yanuar
Putut
Wirawan, S.Pd., yang telah membantu saya mengurus surat-surat
yang
digunakan dalam penelitian ini.
17. Semua pihak yang belum disebutkan yang turut membantu
penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak
kekurangan
dan jauh dari sempurna. Oleh kerena itu, penulis dengan senang
hati
menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
........................................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
......................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN
......................................................................................
iii
MOTTO
..........................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
....................................................................................
v
PERNYATAAN HASIL KARYA
..................................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
................................................... vii
ABSTRAK
...................................................................................................................
viii
ABSTRACT
......................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR
.....................................................................................................
x
DAFTAR ISI
...............................................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL
.......................................................................................................
xvii
DAFTAR BAGAN
....................................................................................................
xviii
DAFTAR DIAGRAM
..................................................................................................xix
DAFTAR SKEMA
........................................................................................................
xx
DAFTAR LAMPIRAN
................................................................................................xxi
BAB 1: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
.............................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah
..........................................................................................
6
1.3 Tujuan Penelitian
...........................................................................................
6
1.4 Manfaat Penelitian
.........................................................................................
7
1.5 Batasan Istilah
...............................................................................................
8
1.6 Sistematika Penyajian
....................................................................................
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xiv
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
.............................................................
10
2.2 Landasan Teori
.............................................................................................
13
2.2.1 Pengertian Membaca
...........................................................................
14
2.2.2 Tujuan Membaca
...............................................................................
15
2.2.3 Aspek-aspek Membaca
......................................................................
17
2.2.4 Pengertian Kebiasaan
........................................................................
17
2.2.5 Pengertian Kebiasaan Membaca
........................................................ 19
2.2.6 Pengukuran Kebiasaan Membaca
...................................................... 21
2.2.7 Media Online
......................................................................................
22
2.2.8 Karakteristik Media Online
................................................................
24
2.2.9 Manfaat Media Sosial
........................................................................
27
2.2.10 Penggunaan Media Sosial untuk Pelajar
......................................... 30
2.2.11 Kemampuan Membaca
....................................................................
30
2.2.12 Faktor-faktor Penentu Kemampuan Membaca
................................ 31
2.2.13 Membaca Pemahaman
.....................................................................
33
2.2.14 Langkah-langkah Membaca Pemahaman
........................................ 34
2.2.15 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca
................................. 35
2.2.16 Tingkat Kemampuan Membaca Pemahaman
.................................. 38
2.3 Kerangka Berpikir
.......................................................................................
43
2.4 Hipotesis
......................................................................................................
46
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
.........................................................................................
49
3.2 Pendekatan Penelitian
..................................................................................
50
3.3 Variabel Penelitian
.......................................................................................
51
3.4 Populasi dan Sampel
....................................................................................
51
3.5 Instrumen Penelitian
....................................................................................
52
3.5.1 Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media Online
..... 52
3.5.2 Tes Pemahaman Bacaan
......................................................................
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xv
3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas
.......................................................................
53
3.6.1 Uji Validitas Instrumen
.......................................................................
54
3.6.2 Uji Reliabilitas Instrumen
...................................................................
57
3.7 Analisis Butir Soal
.......................................................................................
58
3.8 Teknik Pengumpulan Data
...........................................................................
59
3.8.1 Teknik Tes
............................................................................................
60
3.8.2 Teknik Angket
.....................................................................................
61
3.9 Teknik Analisis Data
....................................................................................
61
3.9.1 Uji Prasyarat Analisis
.........................................................................
61
3.10 Pengujian Hipotesis
...................................................................................
61
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Data Penelitian
...........................................................................
63
4.1.1 Kebiasaan Siswa dalam Membaca Teks Ilmu Pengetahuan di
Media
Online dan Buku Pelajaran Kelas X SMA N 1 Turi Sleman .......
64
4.1.2 Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas X
SMA N 1 Turi Sleman
..................................................................
67
4.1.3 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu
Pengetahuan
di Media Online dan Buku Pelajaran dengan Kemampuan
Membaca Pemahaman Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman . 82
4.2 Uji Prasyarat Analisis
.................................................................................
85
4.2.1 Uji Normalitas
.....................................................................................
85
4.2.2 Uji Linearitas
......................................................................................
85
4.3 Pengujian Hipotesis
....................................................................................
86
BAB V: PENUTUP
5.1 Simpulan
....................................................................................................
88
5.2 Implikasi Penelitian
...................................................................................
90
5.3 Saran
..........................................................................................
91
DAFTAR PUSTAKA
....................................................................................................
92
LAMPIRAN
......................................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvi
DOKUMENTASI
...............................................................................................................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
……………… 62
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kebiasaan Membaca Teks Ilmu
Pengetahuan di Media
Online dan Buku Pelajaran
.................................................................................
64
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kemampuan Membaca Pemahaman
................................. 68
Tabel 4.4 Distribusi Tingkat Pemahaman Bacaan
..............................................................
69
Tabel 4.5 Hasil Skor Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1
Turi Sleman .............. 70
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Pemahaman Literal Siswa Kelas X
SMA N 1 Turi
Sleman
................................................................................................................
71
Tabel 4.7 Hasil Skor Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1
Turi Sleman ....... 72
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Pemahaman Inferensial Siswa Kelas
X SMA N 1 Turi
Sleman
................................................................................................................
73
Tabel 4.9 Hasil Skor Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1
Turi Sleman .......... 75
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas
X SMA N 1 Turi
Sleman
................................................................................................................
76
Tabel 4.11 Hasil Skor Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1
Turi Sleman ....... 77
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas
X SMA N 1 Turi
Sleman
................................................................................................................
78
Tabel 4.13 Korelasi antara Kebiasaan Membaca Teks Ilmu
Pengetahuan di Media
Online dan Buku Pelajaran terhadap Kemampuan Membaca
Pemahaman
Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman
...............................................................
83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR SKEMA
Skema 2.1 Kerangka Berpikir ……………………………………………………. 47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xviii
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Desain Penelitian
...............................................................................................
49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1 Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media
Online
dan Buku Pelajaran …………………………………………………. 65
Diagram 4.2 Kemampuan Membaca Pemahaman ……………………………….. 68
Diagram 4.3 Pemahaman Literal Siswa Kelas X SMA N 1 Turi Sleman
……….…72
Diagram 4.4 Pemahaman Inferensial Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ……..74
Diagram 4.5 Pemahaman Evaluatif Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ……….77
Diagram 4.6 Pemahaman Apresiasi Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ……….79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kisi-kisi Angket Kebiasaan Membaca Ilmu
Pengetahuan
di Media Online dan Buku Pelajaran Terhadap siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman ……………………………………..…
Lampiran 2 Kisi-kisi Tes Kemampuan Membaca Pemahaman Terhadap
siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman ………………………………………...
Lampiran 3 Angket Kebiasaan Membaca Ilmu Pengetahuan di Media
Online
dan Buku Pelajaran ……………………………………………..….…
Lampiran 4 Tes Pemahaman Bacaan ………………………………………….…..
Lampiran 5 Hasil Angket Jawaban Siswa Kelas X SMA N 1 Turi
Sleman ………
Lampiran 6 Hasil Soal Pemahaman Bacaan Siswa Kelas X SMA N 1
Turi Sleman ……………………………………………………….......
Lampiran 7 Uji Linearitas …………………………………………………………
Lampiran 8 Uji Normalitas ………………………………………………………..
Lampiran 9 Reliabilitas Angket Kebiasaan Membaca Ilmu
Pengetahauan
di Media Online dan Buku Pelajaran …………………………………
Lampiran 10 Reliabilitas Soal Pilihan Ganda …………………………………..…
Lampiran 11 Perhitungan Validitas Angket ……………………………………...
Lampiran 12 Hasil Analisi Butir Soal Pilihan Ganda
…………………………..…
Lampiran 13 Tabulasi Data …………………………………………………….…
Lampiran 14 Hasil Angket ……………………………………………………...…
Lampiran 15 Hasil Membaca Pemahaman …………………………………….….
Lampiran 16 Korelasi Product Moment …………………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
xxii
Lampiran 17 Tedensi Sentral Membaca Pemahaman ………………………….…
Lampiran 18 Tedensi Sentral Kebiasaan Membaca Pemahaman
…………………
Lampiran 19 Validitas Angket oleh Expert Judgment
………………………...….
Lampiran 20 Validitas Soal Membaca Pemahaman oleh Expert
Judgment ………
Lampiran 21 Presensi siswa SMA N 1 Turi Sleman
………………………...……
Lampiran 22 Surat Izin Fakultas ………………………………………………….
Lampiran 23 Surat Izin Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
…………………….
Lampiran 24 Surat Keterangan Sudah Melakukan Penelitian
……………………
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab pendahuluan ini akan dipaparkan mengenai latar
belakang,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan
istilah dan
sistematika penyajian. Keenam hal tersebut akan diuraikan pada
subbab berikut
ini.
1.1 Latar Belakang Masalah
Membaca (reading skills) merupakan salah satu dari
keterampilan
berbahasa. Keterampilan membaca dan menulis berkenaan dengan
bahasa tulis.
Membaca merupakan keterampilan yang sangat penting untuk
dikuasai oleh
siswa, baik akan masuk ke jenjang sekolah maupun setalah tamat
sekolah. Dengan
membaca, siswa akan memperoleh berbagai informasi yang
sebelumnya belum
pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula
informasi
yang diperoleh.
Zaman modern saat ini banyak teknologi yang berkembang pesat.
Dalam
menulis sebuah ilmu dan memaparkan sebuah tulisan melalui buku.
Pada jenjang
pendidikan saat ini kemampuan membaca harus dikuasai oleh siswa.
Dengan
membaca siswa dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang lebih
banyak dan
mendapat berbagai ilmu melalui buku. Menurut Samsu Somadoyo
(2011:4),
“membaca adalah suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta
memahami arti
yang terkandung di dalam bahan tulis”. Pendapat itu didukung
Tarigan (2008:7)
yang menjelaskan bahwa membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta
dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak
disampaikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis.. Maka, dapat
disimpulkan
bahwa membaca adalah memahami suatu tulisan yang terkandung
dalam sebuah
bacaan.
Membaca pada dasarnya adalah suatu kegiatan yang banyak
sekali
manfaatnya untuk diri kita. Handphone yang selalu kita pegang
saat ini juga dapat
memberikan berbagai informasi bahkan lebih cepat dari pada kita
membaca buku.
Melalui bacaan, baik dari media online maupun media cetak apa
yang sebelumnya
tidak pernah kita tahu, dan setalah membaca diharapkan kita
menemukan jawaban
dari apa yang kita pertanyakan. Maka dari itu, membaca memang
banyak sekali
manfaatnya dan pengetahuan juga bisa kita dapat dengan
membaca.
Kegiatan membaca sebaiknya kita tumbuhkan dari usia dini.
Jadikanlah
kegiatan membaca tersebut, sebagai suatu kebutuhan agar kita
dapat terus
membiasakan diri untuk membaca. Kegiatan membaca, diharapkan
dapat
menjadikan suatu kegiatan yang menyenangkan bagi siswa. Membaca
bisa di
lakukan di mana saja dan kapan saja. Maka dari itu, tidak ada
alasan untuk tidak
membaca.
Bagi seorang pelajar diharapkan kebiasaan membaca, harus
ditingkatkan.
Melalui kebiasaa membaca, diharapkan dapat melatih siswa untuk
meningkatkan
kemampuan membaca terutama membaca pemahaman. Tarigan
(2008:58)
menyatakan bahwa membaca pemahaman yaitu sejenis membaca yang
bertujuan
untuk memahami standar-standar atau norma-norma kesastraan,
resensi kitis,
drama tulis, dan pola-pola fiksi. Apabila siswa sudah
membiasakan diri untuk
membaca, tentu saja siswa lebih dapat meningkatkan kemampuan
siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
dapat memahami bacaan yang telah kita baca. Dengan memahami
bacaan, kita
dapat memperoleh banyak keuntungan baik pengetahuan yang benar
dan dapat
benar-benar memahami dari sebuah bacaan. Terutama jika
mengerjakan soal ujian,
tentu saja harus benar-benar memahami bacaan agar dapat menjawab
soal tersebut
sesuai dengan pertanyaan yang diberikan.
Beberapa guru Sekolah Menengah Atas (SMA) mengeluhkan
rendahnya
kebiasaan membaca siswa di sekolah. Hasil wawancara peneliti
sebelum
melakukan penelitian dengan beberapa guru mata pelajaran bahasa
Indonesia di
SMA N 1 Tempel, bahwa, saat ini siswa jika disuruh untuk membaca
hanya
bertahan dua menit pertama saja. Selanjutnya, siswa hanya
berbincang-bincang,
ramai dan meletakan kepala di meja. Pendapat tersebut sejalan
dengan hasil
wawancara seorang guru yang dilakukan peneliti di SMA N 1 Turi.
Beliau,
menambahkan, siswa jarang sekali mengunjungi perpustakaan untuk
membaca.
Hal tersebut dapat dilihat dari presentase kunjungan
perpustakaan yaitu sebesar
56,80% saja.
Putra (2008:4) menyatakan rata-rata orang Indonesia 150-300 kata
per
menit (KPM), yang dikatakan belum maksimal. Pada dasarnya,
kemampuan
membaca dapat diasah dengan latihan dan pemahaman. Tingkat
membaca
masyarakat Indonesia akan semakin berkembang, seiring dengan
pemahaman
pentingnya membaca dan latihan terus-menerus. Jika manusia
adalah makhluk
pembelajar, maka kecepatan membaca orang Indonesia yang berkisar
antara 150-
300 kata per menit pasti meningkat berbanding lurus dengan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi (Putra, 2008:5).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
Rendahnya kebiasaan membaca siswa, tidak seutuhnya salah dari
seorang
guru. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya minat membaca.
Minat
membaca dapat muncul dalam diri siswa, apabila tertanam pola
pikir bahwa
membaca merupakan kebutuhan. Pengaruh minat membaca yang rendah
nantinya
berakibat juga pada Ujian Nasional Bahasa Indonesia yang
rata-rata memuat soal
yang mengharuskan siswa untuk membaca sebuah kutipan terlebih
dahulu.
Pada kasus ini, peneliti tertarik untuk mendeskripsikan
kebiasaaan
membaca media online, mendeskripsikan seberapa tinggi kemampuan
membaca
pemahaman siswa, dan seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan
membaca media
online dan membaca pemahaman siswa kelas X di SMA N 1 Turi.
Kebiasaan
membaca siswa, dapat dilihat dari seberapa sering siswa
mengunjungi
perpustakaan, tentu saja akan ada korelasi antara kebiasaan
membaca media
online dan membaca pemahaman siswa kelas X di SMA N 1 Turi
tersebut. Selain
itu, peneliti sudah melakukan wawancara pada lima orang siswa
kelas X, hasil
wawancara tersebut, menyatakan bahwa, siswa mengunjungi
perpustakaan apabila
ada tugas dari guru mata pelajaran. Jika tidak ada tugas, mereka
tidak meluangkan
waktu istirahat mereka untuk mengunjungi perpustakaan.
Berdasarkan wawancara
peneliti, siswa berpendapat bahwa lebih senang mencari
informasi, baik ilmu
pengetahuan atau informasi umum melalui media online dari pada
media cetak
atau buku. Alasannya adalah dengan mencari melalui media online
hasilnya lebih
cepat daripada harus membaca buku.
Zaman sekarang dunia berubah serba digital, popularitas buku
menurun.
Buku kini telah dikalahkan oleh sebuah aplikasi digital yang
lebih revolusioner
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
daripada buku. Saat ini, tidak dipungkiri bahwa siswa, bahkan
masyarakat pun
akhir-akhir ini lebih gemar membaca media online dan menonton
televisi
dibandikan membaca buku atau koran. Menurut survei oleh CNN
Indonesia,
faktanya internet lebih populer daripada buku teks. Pada saat
ini, di sekolah-
sekolah dapat dengan mudah ditemui akses internet. Karena
kemudahan itu, guru
memiliki kecenderungan untuk menugaskan siswa-siswinya
mengumpulkan
sumber-sumber belajar, serta menjadikannya sebagai acuan dalam
menyelesaikan
tugas-tugas pelajaran. Begitu juga para siswa yang sering
mengakses jaringan
internet di setiap kesempatan (CNN Indonesia, Senin 02/11/2015
08:21 WIB).
Selain itu, media online mampu menawarkan beragam tayangan
menarik
sehingga menyita perhatian dari pada media cetak. Sebenarnya
hadirnya media
online memang sangat membantu dan mempercepat masyarakat
untuk
mendapatkan berbagai informasi. Dengan kita membaca media
online, walaupun
tidak membaca buku, masyarakat juga sama-sama akan
mendapatkan
pengetahuan. Bahkan, dengan membaca melalui media online
pengetahuan
masyarakat secara tidak langsung akan lebih luas.
Mengacu pada permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk
meneliti
seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu
pengetahuan di
media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca
pemahaman siswa
di SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018 khususnya pada
siswa kelas X.
Peneliti mengambil judul tersebut karena ingin mengeahui
seberapa tinggi
korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media
online dan
buku pelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa SMA N
1 Turi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
Sleman. Maka dari itu, dengan kebiasaan membaca teks ilmu
pengetahuan di
media online dan buku pelajaran, apakah siswa kelas X di SMA N 1
Turi Sleman
dapat mempengaruhi kemampuan membaca pemahaman siswa di SMA N 1
Turi
Sleman.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan
masalah
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Seberapa tinggi kebiasaan siswa dalam membaca teks ilmu
pengetahuan di
media online dan buku pelajaran kelas X SMA N 1 Turi Sleman
tahun
ajaran 2017/2018?
2. Seberapa tinggi kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMA
N
1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018?
3. Adakah korelasi antara kebiasaan siswa dalam membaca teks
ilmu
pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan
kemampuan
membaca pemahaman kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran
2017/2018?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan permasalahan di atas, tujuan yang ingin
dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan tingkat kebiasaan siswa dalam membaca teks
ilmu
pengetahuan di media online dan buku pelajaran kelas X SMA N
1
Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
2. Mendeskripsikan tingkat kemampuan membaca pemahaman siswa
kelas X SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/2018.
3. Menjelaskan tingkat korelasi antara kebiasaan siswa dalam
membaca
teks ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran
dengan
kemampuan membaca pemahaman siswa kelas X SMA N 1 Turi
Sleman tahun ajaran 2017/2018.
1.4 Manfaat Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang telah dipapakan, manfaat yang dapat
diperoleh
dari penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis
Setelah mengetahui hasil analisis korelasi antara kebiasaan
membaca teks
ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran dengan
kemampuan
membaca pemahaman siswa di SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran
2017/2018, diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta
memberikan
sumbangan teori terhadap penelitian selanjutnya untuk lebih
dapat
dikembangkan.
2. Manfaat Praktis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
guru
untuk lebih memberikan perhatian terhadap kebiasaan membaca
siswa,
supaya dapat meningkatkan pemahaman siwa dalam membaca.
b. Penelitian ini diharapkan dapat menumbuhkan kebiasaan
membaca
siswa, sehingga siswa mengerti bahwa membaca itu sangat
penting
untuk dilakukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
c. Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan penting bagi
sekolah
untuk perbaikan prestasi belajar para siswa ke depannya,
mengingat
pendidikan yang sekarang ini semakin berkembang, seiring
dengan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju.
d. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan
gambaran
bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian sejenis yang
relevan.
1.4 Batasan Istilah
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa istilah.
Istilah-istilah
itu dibatasi pengertiannya agar penelitian menjadi lebih
terarah. Batasan istilah
yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
1. Kebiasaan
Joko (2008:24) “kebiasaan adalah perbuatan manusia yang tetap
dilakukan
berulang-ulang dalam hal yang sama”.
2. Media Online
Media daring adalah nama lain media online. Dalam Kamus Besar
Bahasa
Indonesia (KBBI) disebutkan, "daring" itu singkatan dari
"dalam
jaringan", maksudnya dalam jaringan internet.
3. Membaca Pemahaman
Tarigan (2008:58) menyatakan bahwa membaca pemahaman ialah
sejenis
membaca yang bertujuan untuk memahami standar-standar atau
norma-
norma kesasstraan, resensi kritis, drama tulis, pola-pola
fiksi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
9
4. Korelasi
Korelasi adalah hubungan timbal balik atau sebab-akibat (Kamus
Besar
Bahasa Indonesia V, 2016).
1.5 Sistematika Penyajian
Sistematika penulisan merupakan gambaran umum mengenai isi
keseluruhan pembahasan penelitian. Sistematika penulisan
bertujuan untuk
memudahkan pembaca dalam mengikuti alur pembahasan yang terdapat
dalam
proposal skripsi. Proposal ini terdiri dari III bab, yaitu (I)
pendahuluan, (2)
tinjauan pustaka, dan (III) metodologi penelitian.
Pada bab I ini memaparkan 6 hal, yaitu (1) latar belakang
masalah, (2)
rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian,
(5) batasan istilah,
dan (6) sistematika penyajian. Bab II merupakan tinjauan
pustaka. Bab ini
memaparkan (1) penelitian terdahulu yang relevan, dan (2) kajian
teori dan (3)
kerangka berpikir. Bab III merupakan metodologi penelitian. Bab
ini memaparkan
10 hal, yaitu (1) metode, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen
penelitian, (4)
validitas, (5) reliabilitas, (6) analisis butir soal, (7) teknik
pengumpulan data, (8)
teknik analisis data, (9) uji prasyarat analisis, dan (10)
pengujian hipotesis. Bab IV
merupakan hasil analisis data dan pembahasan. Bab ini memaparkan
3 hal, yaitu
(1) deskripsi data penelitian, (2) analisis data, dan (3)
pembahasan. Bab V
merupakan penutup. Bab ini memaparkan 3 hal, yaitu (1)
kesimpulan, (2)
implikasi dan (3) saran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab tinjauan pustaka ini, akan dipaparkan mengenai
penelitian
terdahulu yang relevan dan landasan teori yang mencakup
pengertian membaca,
tujuan membaca, aspek-aspek membaca, pengertian kebiasaan,
pengertian kebiasaan
membaca, pengukuran kebiasaan membaca, media online,
karakteristik media online,
kemampuan membaca, faktor-faktor penentu kebiasaan membaca,
membaca
pemahaman, langkah-langkah dalam membaca pemahaman,
faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca, tingkat kemampuan membaca pemahaman, dan
kerangka
berpikir. Ketigabelas hal tersebut akan diuraikan pada subbab
berikut ini.
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Penulis mengambil penelitian yang relevan dengan topik
penelitian penulis,
yaitu pertama, penelitian Purnamasari (2008), mahasiswa
Universitas Negeri
Yogyakarta. Dewi Purnamasari (2008) melakukan penelitian yang
berjudul
Hubungan antara Kebiasaan Membaca dengan Pemahaman Bacaan Siswa
kelas VIII
SMP di Kecamatan Kalasan Sleman. Tujuan penelitian yang
dilakukan oleh
Purnamasari yaitu (1) mendeskripsikan tingkat kebiasaan membaca
siswa kelas VIII
SMP di Kecamatan Kalasan Sleman; (2) mendeskripsikan tingkat
pemahaman bacaan
siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman; (3)
menjelaskan hubungan
antara kebiasaan membaca dengan pemahaman bacaan siswa kelas
VIII SMP di
Kecamatan Kalasan Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
kebiasaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
membaca kelas VII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman berkategori
sedang dengan
frekuensi 217 (77,8%); (2) pemahaman bacaan siswa kelas VIII SMP
di Kecamatan
Kalasan Sleman berkategori sedang dengan frekuensi 149 (57%);
dan (3) terdapat
hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca dengan
pemahaman bacaan
siswa kelas VIII SMP di Kecamatan Kalasan Sleman, yaitu sebesar
1,85% pada taraf
koefisiensi 1%.
Hubungan penelitian ini dengan penelitian Purnamasari yaitu,
penelitian
Purnamasari dilakukan seluruh SMP yang berada di Kecamatan
Kalasan Sleman,
sedangkan penelitian ini lebih berfokus pada siswa kelas X di
SMA N 1 Turi Sleman.
Selain itu, pada penelitian ini peneliti lebih melakukan
penelitian mendalam
mengenai kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media online
dan buku
pelajaran pada siswa kelas X di SMA N 1 Turi Sleman. Maka dari
itu, diharapkan
dalam penelitian ini dapat memberikan kebaruan dari penelitian
sebelumnya yang
telah dilakukan oleh Purnamasari. Selain itu, penelitian ini
juga dapat memberikan
informasi dan membandingkan bagaimana hubungan kebiasaan membaca
di media
online dan membaca pemahaman di seluruh SMP di Kecamatan Kalasan
dengan
kebiasaan membaca dan kemampuan membaca pemahaman di SMA N 1
Turi
Sleman.
Penelitian terdahulu yang relevan berikutnya, yaitu penelitian
yang dilakukan
oleh Suseni (2012), mahasiswa Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Suseni
(2012) melakukan penelitian yang berjudul Pengembangan Kebiasaan
Membaca
Pemahaman Mahasiswa Semester VI Universitas Ahmad Dahlan Tahun
Akademik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
2015/2106. Tujuan penelitian Suseni ini yaitu (1)
mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan
H
Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016; (2)
mendeskripsikan tingkat
kemampuan membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan
H
Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016; (3)
menemukan
pengembangan kebiasaan membaca pemahaman bagi mahasiswa semester
VI kelas G
dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2015/2016. Hasil
penelitian
menunjukkan bahwa (1) faktor-faktor yang mempengaruhi minat
membaca semester
VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik
2015/2016 adalah
faktor lingkungan, intelektual, psikologis, dan fisiologis (2)
tingkat kemampuan
membaca pemahaman mahasiswa semester VI kelas G dan H
Universitas Ahmad
Dahlan Tahun Akademik 2015/2016 memiliki rata-rata 22,52.
Dilihat dari jumlah
rata-rata sebesar 22,52 maka kemampuan membaca pemahaman
mahasiswa semester
VI kelas G dan H Universitas Ahmad Dahlan Tahun Akademik
2015/2016 masuk ke
dalam kategori cukup, dan (3) pengembangan kebiasaan membaca
memiliki tujuh
langkah yaitu (a) menumbuhkan rasa ingin tahu yang tinggi, (b)
memiliki minat dan
membangun motivasi untuk membaca, (c) pilih jenis bacaan yang
sesuai dengan
kebutuhan, (d) atur waktu dan ciptakan lingkungan yang kondusif
untuk membaca,
(e) membuat jam wajib baca dengan Gerakan Cinta Buku dan Hari
Buku, (f) tentukan
teknik membaca yang tepat, dan (g) tumbuhkan kegemaran untuk
menulis.
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti, dengan penelitian yang
dilakukan
oleh Suseni, terdapat perbedaan dalam penelitian yang dilakukan
oleh Suseni. Pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
penelitian Suseni, memaparkan bagaimana pengembangan kebiasaan
membaca
mahasiswa mahasiswa semester VI kelas G dan H Universitas Ahmad
Dahlan Tahun
Akademik 2015/2016. Penelitian yang dilakukan Suseni lebih
mendalam pada
pengembangannya, sedangkan pada penelitian yang diteliti oleh
peneliti adalah
mencari tahu seberapa besar kebiasaan membaca teks ilmu
pengetahuan di media
online dan buku pelajaran siswa di SMA N 1 Turi Sleman dan
seberapa tinggi
korelasi antara kebiasaan membaca teks ilmu pengetahuan di media
online dan buku
pelajaran terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa di SMA N 1
Turi Sleman
tahun ajaran 2017/2018. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan informasi
terhadap seberapa tinggi korelasi antara kebiasaan membaca teks
ilmu pengetahuan di
media online dan buku pelajaran dengan kemampuan membaca
pemahaman siswa di
SMA N 1 Turi Sleman tahun ajaran 2017/20182.
2.2 Landasan Teori
Pada subbab ini, peneliti akan memaparkan beberapa teori yang
digunakan untuk
mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut yaitu pengertian
membaca, tujuan
membaca, aspek-aspek membaca, pengertian kebiasaan, kebiasaan
membaca,
pengukuran kebiasaan membaca, media online, karakteristik media
online,
pengertian membaca pemahaman, langkah-langkah membaca pemahaman,
faktor
yang mempengaruhi membaca pemahaman, tingkat kemampuan
membaca
pemahaman dan kerangka berpikir. Berikut ini akan dijelaskan
mengenai teori-teori
tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
2.2.1 Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh
pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-
kata/bahasa tulis (Tarigan, 2008:7). Membaca dapat diartikan
sebagai suatu proses
untuk memahami yang tersirat dan yang tersurat. Dengan kata
lain, membaca adalah
memahami makna yang terkandung di dalam kata-kata yang tertulis.
Hal tersebut
sejalan dengan pendapat Hodgson (dalam Tarigan, 2008:7) yaitu,
proses membaca
dituntut agar kelompok kata yang berupa kesatuan akan terlihat
makna-maknanya.
Jika hal tersebut tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang
tersirat akan
tertangkap atau dipahami, dan proses membaca tidak dapat
terlaksana dengan baik.
Menurut Anderson (dalam Tarigan, 2008:7) dari segi linguistik,
membaca
adalah suatu proses penyandian kembali dan membaca sandi.
Membaca berlainan dari
berbicara dan menulis. Berbicara dan menulis melibatkan
penyandian. Sebuah aspek
pembacaan sandi adalah menghubungkan kata-kata tulis, dengan
makna bahasa lisan,
mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang
bermakna.
Nurhadi (2010:123) menyatakan bahwa membaca adalah aktivitas
kompleks
yang melibatkan berbagai faktor yang datangnya dalam diri
pembaca dan faktor luar.
Selain itu, membaca juga dapat dikatakan sebagai jenis kemampuan
manusia sebagai
produk belajar dari lingkungan, dan bukan kemampuan yang
bersifat instingtif, atau
naluri yang dibawa sejak lahir. Oleh karena itu, proses membaca
yang dilakukan oleh
orang dewasa (dapat membaca) merupakan usaha mengolah dan
menghasilkan
sesuatu melalui penggunaan modal tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
Membaca juga merupakan suatu yang harus dilatih, hal tersebut
karena
membaca ialah suatu ketrampilan yang kompleks, yang mencakup
serangkaian
ketrampilan yang lebih kecil, seperti pengenalan terhadap aksara
(huruf) serta tanda-
tanda baca dengan unsur-unsur kebahasaan formal, dan hubungan
aksara dengan
makna (Erwan dkk, 2005:54-55). Selain itu, menurut Tampubolon
(2008:5),
membaca adalah satu dari empat kemampuan bahasa pokok, dan
merupakan satu
bagian atau komponen dari komunikasi tulisan. Dalam komunikasi
tulisan, lambang-
lambang bunyi bahasa diubah menjadi lambing-lambang tulisan atau
huruf-huruf,
dalam hal ini, huruf-huruf menurut alphabet latin. Berdasarkan
beberapa pendapat di
atas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah suatu proses untuk
memperoleh
pesan yang akan disampaikan pembaca dengan cara mengartikan,
menafsirkan arti
dari lambang utuk memperoleh pesan dari sebuah tulisan.
2.2.2 Tujuan Membaca
Dalam membaca suatu bacaan pasti merupakan kegiatan yang
mempunyai
suatu tujuan. Tujuan mambaca adalah untuk mencari serta
memperoleh inforamasi,
mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali
hubungannya dengan
maksud tujuan, atau intensif kita dalam membaca. Tujuan membaca
menurut
Anderson (dalam Tarigan 2008:9-10) ada delapan macam, kedelapan
macam tersebut
dipaparkan sebagai berikut.
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau
fakta-fakta.
2. Membaca untuk memperoleh ide-ide utama.
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi
cerita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca iferensi.
5. Membaca untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan.
6. Membaca untuk menilai atau mengevaluasi.
7. Membaca untuk menilai atau mempertentangkan.
Tujuan membaca yang telah disebutkan di atas, dapat diuraikan
masing-
masing. Membaca untuk memperoleh perician atau fakta yaitu dapat
melakukan
penemuan yang ditemuka oleh tokoh seperti apa yang telah terjadi
pada tokoh lalu
menemukan solusi untuk memecahkan masalah-masalah yang dibuat
oleh tokoh.
Membaca untuk memperoleh ide-ide utama yaitu merangkum hal-hal
apa saja yang
dilakukan oleh tokoh untuk mencapai tujuannya. Membaca untuk
mengetahui urutan
adalah membaca untuk mengetahui kejadian-kejadian yang terjadi
dan selanjutnya
apa yang akan terjadi. Setelah apa yang dilakukan tokoh dari
awal sampai akhir pasti
akan kita peroleh penyimpulan dari apa yang telah dilakukan oleh
tokoh. Setelah
menyimpulkan selanjutnya membaca untuk mengelompokan, yang
dimaksud dengan
mengelompokan yaitu seperti mengetahui apa-apa yang tidak
diketahui atau tidak
wajar yang belum pernah diketahui sebelumnya. Setelah mengetahui
hal-hal yang
tidak wajar dari tokoh, biasanya akan ada evaluasi apakah tokoh
tersebut dapat
menginspirasi untuk dapat di contoh atau sebaliknya. Tujuan
membaca yang terakhir
yaitu untuk membandingkan, seperti halnya bagaimana tokoh bisa
berubah,
bagaimana hidupnya berbeda atau sama dengan kehidupan pada
umumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
2.2.3. Aspek-aspek Membaca
Kegiatan membaca merupakan ketrampilan yang kompleks yang
melibatkan
serangkaian ketrampilan yang lebih kecil lainnya. Menurut
Broughton (dalam
Tarigan, 2008:12-14) aspek membaca dibagi menjadi dua yaitu
keterampilan mekanis
(urutan lebih rendah) dan keterampilan pemahaman (urutan lebih
tinggi).
Keterampilan yang bersifat mekanis mencakup empat aspek yaitu,
(1) pengenalan
bentuk huruf, (2) pengenalan unsur-unsur linguistik, (3)
pengenalan bunyi dan huruf,
dan (4) kecepatan membaca: lambat. Berbeda dengan empat
keterampilan di atas,
keterampilan pemahaman mencakup empat aspek yaitu, (1) pemahaman
pengertian
sederhana, (2) pemahaman signifikasi/makna, (3)
evaluasi/penilaian isi dan bentuk,
dan (4) kecepatan membaca: fleksibel.
2.2.4 Pengertian Kebiasaan
Kebiasaan merupakan sesuatu perilaku yang diulang terus-menerus
baik itu
perilaku yang baik atau perilaku buruk terkadang sering kita
lakukan berulang-ulang
sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan yang terdapat dalam
diri seseorang
tidak mudah untuk ditinggalkan. Begitupula dengan kebiasaan
membaca. Kebiasaan
membaca merupakan salah satu contoh perilaku yang baik. Membaca
merupakan
suatu kebiasaan yang baik karena dapat menambah ilmu pengetahuan
kita.
Menurut Chaplin (2000:219), arti kebiasaan sebagai berikut: (1)
suatu reaksi
yang diperoleh atau dipelajari; (2) suatu kegiatan yang menjadi
relatif otomatis
setelah melewati praktik yang panjang; (3) pola pikiran atau
sikap yang relatif tetap
terus menerus: (4) suatu bentuk karakteristik dari tingkah laku,
ciri, dan sifat; (5)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
suatu dorongan yang diperoleh atau dipelajari, seperti kecanduan
obat bius.
Burghard (dalam Muhibin Syah, 2000:118) menyatakan bahwa
kebiasaan
timbul karena proses penyusutan kecenderungan respons dengan
menggunakan
stimulasi yang berulang-ulang. Karena proses penyusutan atau
pengurangan inilah,
muncul suatu pola bertingkah laku baru yang relatif menetap dan
otomatis. Kebiasaan
adalah perilaku tetap individu yang akan ada pada setiap berada
dalam situasi
tertentu. Pengaruh lingkungan terhadap pembentukan kebiasaan
sangat besar. Adanya
keuntungan atau imbalan yang menyenangkan atas suatu perilaku
atau cara bereaksi
bisa membuat perilaku cara bereaksi meneguh menjadi
kebiasaan.
Tampubolon (2008:227) menjelaskan bahwa kebiasaan adalah
kegiatan atau
sikap, baik fisik maupun mental, yang telah membudaya dalam
suatu masyarakat.
Kebiasaan itu merupakan bagian dari kebudayaan suatu masyarakat.
Tampubolon
(2008:227) juga mengatakan kebiasaan berkaitan dengan minat, dan
merupakan
perpaduan antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang
jika ada motivasi.
Kebiasaan membaca menurut Tampubolon (2008:228), adalah kegiatan
membaca
yang telah mendarah daging pada diri seseorang. Dari segi
kemasyarakatan,
kebiasaan membaca adalah kegiatan membaca yang telah membudaya
dalam suatu
masyarakat.
Perlu adanya pencapaian kebiasaan membaca yang efesien, yaitu
kebiasaan
membaca yang disertai minat yang baik dan keterampilan membaca
yang efesien
telah sama-sama berkembang dengan maksimal. Dalam usaha
pembentukan
kebiasaan membaca, Tampubolon mengatakan ada dua aspek yang
perlu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
diperhatikan, yaitu minat (perpaduan antara keinginan, kemauan,
dan motivasi) dan
keterampilan membaca. Keterampilan membaca yang dimaksud ialah
keterampilan
mata dan penguasaan teknik-teknik membaca. Kalau minat tidak
berkembang,
tentunya kebiasaan membaca juga tidak akan berkembang. Oleh
karena itu,
diperlukan usaha-usaha untuk meningkatkan minat dan kebiasaan
membaca. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca adalah suatu kegiatan
yang dilakukan
seseorang secara otomatis, mekanis dengan sengaja atau terencana
dan teratur atau
berulang-ulang dalam rangka memahami, menafsirkan, dan memaknai
isi suatu
bacaan.
2.2.5 Pengertian Kebiasaan Membaca
Dalam sebuah kebiasan, tentu saja banyak hal yang akan
dilakukan. Salah
satunya adalah kebiasaan dalam membaca. Berkaitan dengan apa
yang akan
dilakukan oleh peneliti mengenai kebiasaan membaca media online,
tentu saja
peneliti akan memaparkan pengertian dari kebiasaan membaca.
Menurut Tampubolon
(2008:227-228), membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang
dapat berkembang
menjadi suatu kebiasaan. Sebagaimana halnya dengan
kebiasaan-kebiasaan lainnya,
membentuk kebiasaan membaca juga memerlukan waktu yang relatif
lama. Dalam
usaha pembentukkan kebiasaan membaca, ada dua aspek yang perlu
diperhatikan,
yaitu, minat (perpaduan antara keinginan, kemauan, dan motivasi)
dan keterampilan
membaca.
Membaca tidak halnya hanya sekedar membaca saja, tetapi dengan
kita
terbiasa dalam membaca tentu saja kita dapat lebih dalam untuk
mengetahui sesuatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
yang kita baca. Kebiasaan membaca itu tidak bisa kita lakukan
dengan waktu yang
singkat. Kebiasaan membaca akan tumbuh seiring dengan kita
memberikan waktu
tertentu untuk membaca. Ketika kegiatan membaca semakin sering
dilakukan maka,
semakin tinggi pula seseorang menguasai kata tersebut. Hal ini
selaras dengan
pendapat Tampubolon (2008:228), yaitu kebiasaan membaca
merupakan salah satu
faktor penentu dalam kemampuan membaca. Kebiasaan membaca adalah
sesuatu
kebiasaan yang mendarah daging pada diri seseorang. Dari segi
masyarakat, kebiasan
membaca adalah kegiatan yang telah membudaya dalam suatu
masyarakat
(Tampubolon, 2008:228).
Kita dapat menumbuh kebiasaan membaca, untuk itu kita harus
dapat
membentuk kebiasaan membaca yang efisien dengan waktu yang
relatif lama.
Sebenarnya, kita dapat membentuk suatu kebiasaan yang efisien
itu dengan catatan
menumbuhkan rasa keinginan dan kemauan pada dalam diri kita.
Namun begitu,
waktu, keinginan dan kemauan saja tidak cukup. Motivasi sangat
berperan penting
untuk mendukung kemauan dan keinginan. Maka dari itu, motivasi
harus menjadi
landasan untuk mendukung keinginan dan kemauan sebagai tolak
ukurnya.
Suatu kegiatan yang telah menjadi kebiasaan seseorang, akan
menjadi suatu
kebutuhan. Jika seseorang yang telah merasakan bahwa hal
tersebut menjadi sebuah
kebutuhannya, maka seseorang tersebut akan berusaha untuk
memenuhi kebutuhan.
Sebagaimana dengan kebutuhan seseorang dalam membaca, jika
seseorang telah
menjadikan membaca sebagai salah satu kebutuhan, maka seseorang
itu akan selalu
melakukan kegiatan tersebut secara terus menerus dan
berkesinambungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
kebiasaan
membaca adalah suatu kegiatan membaca secara rutin dan terus
menerus yang
melibatkan fisik dan mental untuk memperoleh pengetahuan yang
ingin disampaikan
oleh seorang penulis.
2.2.6 Pengukuran Kebiasaan Membaca
Dalam mengungkap kebiasaan membaca, setiap siswa
mengembangkan
kebiasaan dalam membaca melalui banyak aspek dan latihan yang
berulang-ulang.
Setyaningsih (dalam Putra, 2006:22), menyatakan ada sembilan
aspek dalam
kebiasaan membaca, yaitu (a) frekuensi membaca, (b) intensitas
membaca, (c) minat
membaca, (d) tujuan membaca, (e) strategi membaca, (f) tingkat
bacaan, (g) jenis
bacaan, (h) lingkungan sosial, dan (i) fasilitas. Menurut
Tampubolon (2008:243),
usaha pembentukan kebiasaan membaca, dibagi menjadi dua aspek
yang perlu
diperhatikan, yaitu minat (perpaduan antara keinginan kemauan,
dan motivasi) dan
ketrampilan membaca. Ketrampilan membaca yang di maksud adalah
ketrampilan
mata dan penguasaan teknik-teknik membaca. Berdasarkan ke dua
pendapat ahli yang
telah dipaparkan di atas, peneliti dalam mengukur kebiasaan
membaca siswa
menggabungkan keduanya menurut kebutuhan dalam mengambil data
dalam
penelitian ini. Maka dari itu, peneliti mengklasifikasikan aspek
yang berkaitan
dengan membaca ialah (1) waktu, (2) keinginan, (3) kemauan,
motivasi, dan (4)
lingkungan. Berdasarkan berdasarkan beberapa pendapat di atas,
aspek yang harus
diketahui tentang kebiasaan membaca siswa yaitu waktu,
keinginan, kemauan,
motivasi dan lingkungan. Waktu adalah bagaimana seseorang
menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
waktunya tersebut untuk digunakan membaca baik itu membaca buku
ataupun
membaca internet. Keinginan yaitu kemauan seseorang untuk
membaca biasanya
memuat berbagai faktor sehingga sesorang akan membaca. Motivasi
adalah arahan
untuk memberikan suatu pikiran apakah membaca itu penting atau
tidak. Lalu yang
terakhir yaitu lingkungan, lingkungan ini juga sangat
berpengaruh penting pada
seseorang. Seseorang akan membaca biasanya jika terdapat
faktor-faktor yang
mempengaruhi dari lingkungan sekitar, baik lingkungan keluarga,
sekolah ataupun
lingkungan masyarakat.
Dari konsep Tampubolon yang telah dijabarkan di atas, berkaitan
dengan apa
yang akan dilakukan oleh peneliti mengenai kebiasaan membaca di
media online,
maka sebagai acuan dalam penelitian ini peneliti akan
menggunakan konsep dari
Tampubolon. Konsep tersebut meliputi waktu, keinginan dan
kemauan, motivasi dan
lingkungan. Konsep tersebut untuk mencari data tentang kebiasaan
membaca teks
ilmu pengetahuan di media online dan buku pelajaran pada siswa
kelas X SMA N 1
Turi Sleman. Dengan konsep tersebut diharapkan peneliti akan
mendapatkan data
yang lengkap.
2.2.7 Media Online
Penyebutan media online di kalangan beberapa ahli media cukup
beragam.
Salah satu peneliti dan ahli media dari Universitas Texas,
Amerika, bernama Lorie
Ackerman, menyebut media online sebagai bentuk “penerbitan
elektronik”. “The
term electronic publishing is used to convey a variety of ideas.
Most broadly, it prefer
to the use of computers in the composing, editing, typesetting,
printing, or
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
publication-deliveredprocess”. Pada dasarnya, media online
adalah media yang
berada dalam jaringan internet, dengan adanya media online kita
dapat mengakses
berbagai informasi bahkan kita dapat menggunakan media dan
terhubung keseluruh
dunia. Dengan media online yang terhubung pada jaringan
internet, kita dapat
mendapat informasi lebih cepat dan mudah.
Menurut Asep Syamsul dan M. Romli (2012:34), media Online
disebut juga
dengan Digital Media, digital media adalah media yang tersaji
secara online di
internet. Pengertian Media Online dibagi menjadi dua pengertian
yaitu secara umum
dan khusus. Kedua pengertian tersebut akan diuraikan sebagai
berikut. Pertama,
Pengertian Media Online secara umum. Pengertian media online
secara umum, yaitu
segala jenis atau format media yang hanya bisa diakses melalui
internet berisikan
teks, foto, video, dan suara. Dalam pengertian umum ini, media
online juga bisa
dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online. Dengan
pengertian media online
secara umum ini, maka email, mailing list (milis), website,
blog, whatsapp, dan media
sosial (sosial media) masuk dalam kategori media online. Kedua,
pengertian Media
Online secara khusus. Pengertian media online secara khusus,
yaitu terkait dengan
pengertian media dalam konteks komunikasi massa. Media adalah
singkatan dari
media komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa
mempunyai
karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas.
Media online adalah sebutan
umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan
multimedia. Di
dalamnya terdapat di antaranya yaitu, website (situs web),
radio-online, TV-online,
pers online, dan lain-lain dengan karakteristik
masing-masing.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Salah satu desain media online yang paling umum diaplikasikan
dalam praktik
jurnalistik modern dewasa ini adalah berupa situs berita. Situs
berita atau portal
informasi sesuai dengan namanya merupakan pintu gerbang
informasi yang
memungkinkan pengakses informasi memperoleh aneka fitur
fasilitas teknologi
online dan berita didalamnya. Isinya merupakan perpaduan layanan
interaktif yang
terkait informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung,
pencarian artikel,
dan forum diskusi. Tentunya dengan mengakses internet akan lebih
mudah
didapatkan.
Tidak hanya dari kalangan jurnalistik saja, melainkan dalam
dunia
pembelajaran saat ini media online sangat berpengaruh besar juga
terhadap para
pelajar. Dengan media online saat ini, baik pelajar maupun dari
kalangan umum
banyak menggunakannya. Umumnya, media online yang sering
digunakan oleh para
pelajar yaitu situs yang memuat berbagai pengetahuan baik buku
online, web yang
berupa blog, e-mail dan jurnal. Dengan media online, informasi
yang ingin
didapatkan lebih mudah dan sangat cepat. Dalam pembelajaran di
sekolah siswa
sangat tertarik dengan media online dari pada harus membaca
buku. Maka, dengan
kecanggihan teknologi saat ini diharapkan akan menambah prestasi
siswa.
2.2.8 Karakteristik Media Online
Media online memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik
dalam media
online sangat berperan penting untuk diketahui oleh siswa bahkan
masyarakat lain.
Sebelum seseorang mencari atau membuka sesuatu dari sebuah
internet, tentu saja
kita harus memahami karakteristiknya terlebih dahulu. Setelah
mengetahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
karakteristik yang ada, kita akan tahu apakah sebuah media
online itu baik atau
kurang baik, sesuai dengan manfaatnya masing-masing. Iswara
(2001), menjelaskan
ada enam karakteristik umum media online, yaitu (a) kecepatan,
(b) adanya
pembaruhan informasi, (c) interaktivitas, (d) personalisasi, (e)
apasitas muatan dapat
diperbesar, dan (f) terhubung dengan sumber lain (hyperlink.
Keenam karakteristik
tersebut, akan diuraikan satu-persatu sebagai berikut.
a) Kecepatan (aktualitas) informasi
Kejadian atau peristiwa yang terjadi di lapangan dapat langsung
di upload ke
dalam situs web media online ini, tanpa harus menunggu hitungan
menit, jam
atau hari, seperti yang terjadi pada media elektronik atau media
cetak. Dengan
demikian mempercepat distribusi informasi ke pasar (pengakses),
dengan
jangkauan global lewat jaringan internet, dalam waktu bersamaan
dan umumnya
informasi tersebut tertuang dalam bentuk data dan fakta bukan
cerita.
b) Adanya pembaruan (updating) informasi
Informasi disampaikan secara terus menerus, karena adanya
pembaruan (updating) informasi. Penyajian yang bersifat realtime
ini
menyebabkan tidak adanya waktu yang diistemewakan (prime time)
karena
penyediaan informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung
kapan
pengguna mau mengaksesnya.
c) Interaktivitas
Salah satu keunggulan media online, yang paling membedakan media
online
dengan media lain adalah fungsi interaktif. Model komunikasi
yang digunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
media konvensional biasanya bersifat searah (linear) dan
bertolak dari
kecenderungan sepihak dari atas (top-down). Sedangkan media
online bersifat
dua arah dan egaliter. Berbagai features yang ada seperti
chatroom, e-mail,
online polling/survey, games, merupakan contoh interactive
options yang
terdapat di media online. Pembaca pun dapat menyampaikan
keluhan, saran, atau
tanggapan ke bagian redaksi dan bisa langsung dibalas.
d) Personalisasi
Pembaca atau pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi
mana
yang ia butuhkan. Media online memberikan peluang kepada setiap
pembaca
hanya mengambil informasi yang relevan bagi dirinya, dan
menghapus informasi
yang tidak ia butuhkan. Jadi selektivitas informasi dan sensor
berada di tangan
pengguna (self control).
e) Kapasitas muatan dapat diperbesar
Informasi yang termuat bisa dikatakan tanpa batas karena
didukung media
penyimpanan data yang ada di server komputer dan sistem global.
Informasi
yang pernah disediakan akan tetap tersimpan, dan dapat ditambah
kapan saja, dan
pembaca dapat mencarinya dengan mesin pencari (search
engine).
f) Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)
Setiap data dan informasi yang disajikan dapat dihubungkan
dengan sumber lain
yang juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan
ke bank
data yang dimiliki media tersebut atau dari sumber-sumber
luar.
Karakter hyperlink ini juga membuat para pengakses bisa
berhubungan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
pengakses lainnya ketika masuk ke sebuah situs media online dan
menggunakan
fasilitas yang sama dalam media tersebut, misalnya dalam
chatroom, lewat e-
mail atau games.
2.2.9 Manfaat Media Sosial
Jaringan sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube telah
cepat menjadi
bagian dari kehidupan sehari-hari. Salah satu alasan mengapa
media sosial sangat
populer adalah karena memungkinkan pengguna untuk mengubah
pengalaman
mereka dan berinteraksi dengan jaringan internet. Dengan
banyaknya teknologi baru
dan perkembangan jaringan sosial saat ini, ada banyak manfaat
dan alasan bagi semua
orang, termasuk pelajar atau mahasiswa untuk menggunakan media
sosial. Sebuah
penelitian menemukan hasil bahwa 70% pelajar merasa bahwa
teknologi yang
mereka gunakan untuk belajar harus disesuaikan dengan diri
mereka sebagai
pengguna media sosial (Dikutip dari ProgressTech, 4 September
2016 oleh Rebecca)
ada enam manfaat media sosisal bagi para pelajar. Berikut
sejumlah manfaat
penggunaan media sosial untuk pendidikan.
1. Menciptakan Komunitas
Dalam hal ini, manfaaat menggunakan media sosial untuk
mencapai
komunitas yaitu, kurikulum 2013 yang diterapkan saat ini, siswa
dituntut agar
lebih aktif. Dengan adanya media sosial pada saat ini, contohnya
yaitu dengan
membuat grup kelompok belajar, di sini guru juga dapat berperan
ikut serta dalam
kelompok dan dapat memberikan bimbingan tidak hanya di dalam
kelas. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
itu, media sosial juga dapat membantu memusatkan pengetahuan
kolektif seluruh
kelas untuk membuat kegiatan belajar dan berkomunikasi menjadi
lebih efisien.
2. Melanjutkan Pembahasan Pelajaran
Seperti halnya peran media sosial untuk menciptakan komunitas,
dengan
adanya media sosial juga dapat digunakan di luar kelas. Media
sosial memuat
jaringan kelompok belajar kolaboratif dapat menghemat waktu dan
tenaga.
Contohnya, bagi pelajar yang tak dapat menghadiri kelas
tertentu, sekarang tidak
perlu khawatir akan ketinggalan pelajaran, karena saat ini media
sosial seperti
Periscope, Skype atau SnapChat dapat membantu pelajar. Selain
aplikasi di atas,
para pelajar juga dapat menggunakan Google Hangout untuk
memfasilitasi mereka
ketika belajar kelompok. Pelajar yang ingin mengajukan
pertanyaan kepada guru
atau ahli, dapat memanfaatkan Twitter, yang dirancang untuk
membangun koneksi
melalui pertukaran pertanyaan atau jawaban antar pengguna.
3. Mengatur Sumber Pembelajaran
Media sosial dapat membantu untuk menjaga semua informasi
agar
terorganisir dan mudah diakses. Dengan media sosial, maka data
yang pelajar miliki
akan aman, akurat dan bisa saling dibagikan menggunakan tools
seperti Pinterest
atau Tumblr. Jika dokumen yang dibutuhkan belum diposting ke
media sosial,
gunakan Google Drive, Box atau Dropbox untuk mengumpulkan
materi
pembelajaran. Selain itu, pelajar juga bisa menggunakan layanan
berbagi konten
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
seperti Google Docs untuk tugas kelompok. Fitur tersebut
membantu pelajar dalam
mengorganisir kelompok dan tugas menjadi lebih mudah.
4. Mendukung Materi Pembelajaran
Media sosial dapat membantu mengidentifikasikan konten tambahan
untuk
memperkuat atau memperluas pembelajaran pelajar. Misalnya saja
YouTube. YouTube
dapat membantu menyediakan video bagi pelajar secara audio
visual ketika
dibutuhkan untuk memperjelas materi pembelajaran yang sedang
dipelajari. Media
sosial memungkinkan pelajar mengirimkan bermacam-macam dokumen
seperti
video, reminder, voice note, gambar, data dan lainnya.
5. Bertambahnya Wawasan
Para pelajar yang menggunakan media sosial, dapat secara
langsung saling
memberikan dan menerima beragam informasi. Pelajar, dapat
membagikan tips dan
trik, proyek DIY (Do It Yourself) dan informasi yang berguna
untuk bahan pelajaran.
Kemampuan pelajar untuk mengakses, menganalisa, menahan dan
berbagi informasi
semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Bahkan dengan tidak
sadar, mereka
sudah mengembangkan kemampuan mereka tersebut.
6. Kemampuan Marketing Media Sosial
Berkembangnya media sosial menciptakan „dunia‟ marketing yang
baru, di
mana dunia tersebut membutuhkan para profesional atau ahli untuk
membangun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
lapangan bisnis. Ketika para pengguna media sosial bergabung
dalam lingkup
tersebut, maka secara langsung mereka memberikan keahlian
mereka. Media sosial
secara tidak langsung mempersiapkan para pekerja muda untuk
menjadi pelaku
marketing yang hebat nantinya.
2.2.10 Penggunaan Media Sosial untuk Pelajar
Dari hasil studi yang dikumpulkan oleh Essay Writing Services UK
, terdapat
banyak alasan-alasan utama mengapa pelajar suka dan harus
memanfaatkan media
sosial dalam kegiatan belajar mereka, yaitu (a) untuk terus up
to date (40%), (b)
untuk koneksi dan komunikasi yang efektif (25%), (c) untuk
mencari opini (4%), dan
(d) penggunaannya yang menyenangkan (31%).
2.2.11 Buku Fiksi dan Non Fiksi
Buku merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan. Guru di
sekolah
menggunakan buku untuk sumber pembelajaran. Buku yang sering
kita baca dapat
memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas. Di sekolah, banyak
ditemukan
buku-buku teks. Buku teks adalah buku yang disusun untuk
digunakan dalam proses
pembelajaran, yang mengandung berbagai macam materi yang akan
diajarkan.
Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional, No 11 tahun
2005 menyatakan
bahwa buku teks pelajaran wajib dipakai oleh guru dan siswa
sebagai acuan dalam
proses belajar-membelajarkan. Buku dibagi menjadi dua macam
yaitu buku fiksi dan
non fiksi. Untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa,
buku fiksi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
non fiksi digunakan untuk sumber bacaan yang akan dikutip sesuai
dengan informasi
yang akan dicapai.
Buku fiksi menurut Aminuddin (2002:66) yaitu, kisahan atau
cerita yang
diemban oleh palaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar
serta tahapan dan
rangkaian ceritera tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi
pengarangnya sehingga
menjalin suatu cerita. Sejalan dengan pendapat di atas, M. Saleh
Saad dan Anton M.
Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106) mengemukakan pengertian prosa
fiksi (fiksi,
prosa narasi, narasi, cerita berplot, atau cerita rekaan
disingkat cerkan) adalah bentuk
cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan,
peristiwa, dan alur yang
dihasilkan oleh daya imajinasi. Nurgiyantoro (2010:2) yaitu
karya naratif yang isinya
tidak menyaran pada kebenaran sejarah. Buku fiksi merupakan buku
yang
menceritakan suatu khayalan dan yang tidak terjadi pada dunia
nyata. Menurut
Nurgiyantoro (2010:3) buku fiksi diantaranya yaitu novel, cerpen
(cerita pendek),
roman, drama dan puisi.
Buku non fiksi adalah buku yang berdasarkan hal nyata, tidak
rekaan dan
khayalan. Seperti buku ajar, buku pelajaran, biografi, pidato,
karya ilmiah, berita,
eksposisi, argumentasi dan esai. Sejalan dengan beberapa
pendapat ahli di atas,
mengenai buku fiksi dan non fiksi beserta contoh-contohnya, maka
dari itu, untuk
mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa, bacaan yang akan
digunakan
dikutip dari beberapa novel, puisi dan cerpen terbaru. Kategori
non fiksi yang
digunakan yaitu karya ilmiah, berita, argumentasi dan
eksposisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
2.2.12 Kemampuan Membaca
Pada hakikatnya, bahasa tulisan dapat membuat
perubahan-perubahan dalam
suatu kehidupan masyarakat. Dengan adanya bahasa tulis,
seseorang dapat
menuliskan apa yang ada di dalam pikirannya tersebut ke dalam
sebuah tulisan.
Ketika apa yang ada dalam pikiran seseorang itu hilang, pasti
masih akan tetap ada
dalam tulisan, sehingga seseorang tersebut bisa membacanya
berulang-ulang hingga
hitungan abad. Fungsi bahasa tulisan sangat begitu penting dalam
kehidupan
seseorang. Kemampuan sangat diperlukan dalam kehidupan dewasa
ini, di mana
berbagai informasi tentang berbagai pengetahuan mengalir deras.
Kemampuan
membaca ini menuntut kemandirian yang tinggi, maka dapat
dikatakan membaca
pada tingkatan ini adalah cara yang baik untuk membina
kemandirian.
Menurut KBBI online (2016), yang dimaksud dengan kemampuan
yaitu
kesanggupan. Dalam hal ini, kemampuan membaca adalah sebagaimana
tingkat
kemampuan yang ada dalam diri seseorang tersebut. Dalam
pendidikan bahasa, ada
empat kemampuan bahasa pokok yang harus dibina dan dikembangkan,
yaitu
menyimak (mendengarkan), berbicara, membaca, dan
menulis.kemampuan
menyimak dan berbicara terdapat dalam komunikasi lisan,
sedangkan membaca dan
menulis berkenaan dengan komunikasi tulis. Pada hal ini,
anak-anak pertama kali
menangkap sesutu hal yaitu dengan menyimak, selanjutnya adalah
berbicara. Setelah
anak mempunyai kemampuan menyimak dan berbicara, anak akan
belajar membaca,
baik secara formal di sekolah ataupun belajar di rumah. Setelah
ketiga kemampuan di
atas kemudian anak akan dengan sendirinya belajar menulis. Dalam
pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
bahasa, terutama dalam pendidikan formal, tekanan dan
pengetahuan dapat diberikan
pada kemampuan tertentu misalnya, pada membaca atau berbicara
(Tampubolon,
2008:4).
2.2.13 Faktor-faktor Penentu Kemampuan Membaca
Pada penjelasan sebelumnya, sudah dijelaskan pengertian dari
kemampuan
membaca. Menurut Tampubolon (2008:241), kemampuan membaca yaitu
kecepatan
membaca dan pemahaman isi. Dalam kemampuan membaca, tentu saja
terdapat
faktor-faktor sebagai penentu dalam kemampuan membaca. Menurut
Tampubolon
(2008: 241), ada enam faktor-faktor pokok dari kemampuan
membaca, yaitu: (a)
kompetensi kebahasaan, (b) kemampuan mata, (c) penentuan
informasi fokus, (d)
teknik-teknik dan metode-metode membaca, (e) fleksibilitas
membaca, (f) kebiasaan
membaca. Dari keenam faktor di atas dapat dijabarkan sebagai
berikut.
a) Kompetensi Kebahasaan
Dalam kompetensi kebahasan, yang dimaksudkan adalah bagaimana
tata
bahasa dan kosa kata, termasuk di dalamnya adalah ejaan dan
tanda-tanda
baca. Tata bahasa dan kosa kata merupakan faktor penting yang
perlu
diperhatikan dalam menentukan pemahamaan suatu bacaan.
b) Kemampuan Mata
Kemampuan mata yang dimaskudkan yaitu mencakup jangkauan
penglihatan
dan keterampilan mata mengadakan gerakan-gerakan membaca.
c) Penentuan Informasi Fokus
Informasi fokus mencakup proposisi dan kata-kata kunci dalam
sebuah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
bacaan. Bacaan yang difokuskan adalah kata kunci yang paling
penting dalam
sebuah bacaan.
d) Teknik-teknik dan Metode-metode Membaca
Untuk melakukan kegiatan membaca yang efisien, yang pertama
yaitu
menentukan fokus yang akan dibaca. Dalam Menentukan fokus
bacaan
terdapat teknik-teknik didalamnya, teknik tersebut di antaranya
yaitu dengan
membaca pilih-pilih, baca-lompat, baca-layap, dan
baca-tatap.
e) Fleksibilitas Membaca
Kemampuan menyesuaikan strategi membaca dengan kondisi bacaan.
Strategi
yang dimaksudkan di sini yaitu metode, kecepatan, dan gaya
membaca.
f) Kebiasaan Membaca
Kebiasaan membaca yaitu minat (keinginan, kemauan dan motivasi)
dan
ketrampilan membaca yang baik dan efisien.
Jika faktor-faktor penentu kemampuan membaca di atas telah
dipahami, maka
biasanya seseorang akan memiliki kemampuan membaca yang
maksimal. Dengan
demikian, tujuan membaca yaitu membina dan dapat mengembangkan
penguasaan
dari keenam faktor yang telah disebutkan di atas. Sehingga,
nantinya seseorang dalam
membaca akan lebih memeperhatikan apa saja yang menjadi
faktor-faktor tersebut.
2.2.14 Membaca Pemahaman
Menurut (Tarigan, 2008:58), membaca pemahaman (reading for
understanding) yaitu sejenis membaca yang bertujuan untuk
memahami (a) standar-
standar atau norma-norma kesastraan, (b) resensi kritis, (c)
drama tulis, dan (d) pola-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
pola fiksi. Membaca pemahaman merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk
mendapatkan informasi yang mendalam serta pemahaman tentang apa
yang dibaca.
Membaca pemahaman adalah pemahaman arti atau maksud dalam suatu
bacaan
melalui tulisan. Definisi ini, sangat menekankan pada dua hal
yang pokok dalam
membaca, yaitu bahasa itu sendiri dan simbol grafik tulisan yang
menyajikan
informasi yang berwujud bacaan (Lado dalam Nurhadi,
1987:222).
Jadi, seseorang yang melakukan kegiatan membaca pemahaman
harus
menguasai bahasa atau tulisan yang digunakan dalam bacaan yang
dibacanya dan
mampu menangkap informasi atau isi bacaan tersebut. Untuk dapat
memahami isi
suatu bahan bacaan dengan baik, diperlukan adanya kemampuan
membaca
pemahaman yang baik pula. Pemahaman merupakan salah satu aspek
yang penting
dalam kegiatan membaca, sebab pada hakikatnya pemahaman suatu
bahan bacaan
dapat meningkatkan ketrampilan membaca itu sendiri maupun untuk
tujuan tertentu
yang hendak dicapai.
Ketika kita akan melakukan sesuatu kegiatan, tentu saja kita
mampunyai
tujuan yang hendak kita capai. Demikian juga ketika kita membaca
pemahaman pasti
mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai. Tujuan membaca
pemahaman
adalah untuk memperoleh sukses dalam pemahaman penuh terhadap
argumen-
argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola teks,
pola-pola simbolisnya,
nada-nada tambahan yang bersifat emosional dan juga
sarana-sarana linguistik yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan (Tarigan, 2008:36). Kemampuan
membaca
dapat diartikan sebagai kemampuan dalam memahami bahan bacaan.
Tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
membaca adalah pemahaman bukan kecepatan (Tarigan, 2008:37).
Membaca
pemahaman didefinisikan pula sebagai salah satu macam membaca
yang bertujuan
memahami isi bacaan (Sujanto dalam Nurhadi, 1987:222). Kemampuan
membaca
sangat kompleks dan bukan hanya kemampuan teknik membacanya saja
tetapi juga
kemampuan dalam pemahaman san interpretasi isi bacaan.
Berdasarkan beberapa
pengertian di atas, secara sederhana dapat ditarik simpulan
bahwa membaca
pemahaman adalah kegiatan membaca untuk memahami isi bacaan,
baik yang
tersurat maupun yang tersirat dari bahan bacaan tersebut.
2.2.15 Langkah-Langkah Membaca Pemahaman
Dalam memahami bahan bacaan, ada beberapa langkah yang perlu
dilakukan
oleh pembaca. Tentu saja langkah-langkah yang digunakan untuk
membaca suatu
pemahaman itu penting untuk dipahami terlebih dahulu. Pemahaman
berarti paham
akan sesuatu yang akan dilakukan. Maka, untuk membaca pemahaman
ada beberapa
langkah yang harus diperhatikan. Menurut Suyatmi (2004:45),
langkah-langkah yang
perlu dilakukan dalam membaca ada empat, yaitu sebagai
berikut.
a) Menentukan tujuan membaca;
b) Menentukan tujuan membaca;
c) Membaca secara keseluruhan isi bacaan dengan cermat sehingga
kita dapat
menemukan ide pokok yang tertuang dalam setiap paragrafnya;
d) Mengemukakan kembali isi bacaan dengan menggunakan kalimat
dan kata-
kata sendiri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
Menurut pendapat Suyatmi di atas, diharapkan nantinya ketika
siswa
melakukan sebuah kegiatan membaca, siswa bisa memperhatikan
langgkah-langkah
tersebut, sebelum melakukan kegiatan membaca pemahaman. Jika
dalam membaca
pemahaman dapat sesuai dengan langkah-langkah tersebut, pasti
tidak akan
menemukan masalah dalam membaca.
2.2.16 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Membaca
Membaca tidak hanya sekedar semua orang bisa membaca dan pasti
akan
membaca. Dalam membaca tentu saja te