2 Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Kopi Gerudag: Kopi Robusta Lokal Semendo Terpilih di Kabupaten Muara Enim Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan terkenal dengan kopi Semendonya, karena sebagian besar pertanaman kopi ter- banyak berada di Kecamatan Semendo. Harga kopi Semendo yang terus meningkat semakin menarik minat masyarakat un- tuk bertanam kopi. Jenis kopi yang banyak dibudidayakan di daerah ini adalah Robusta walaupun berada di ketinggian lebih dari 1000 m dpl. Kopi Robusta disambung pucuk dengan kopi Lampung, kopi Bengko dan kopi Ciari yang berasal dari Jambi. Sementara kopi lokal asal Semendo seperti kopi Gerudag perbanyakannya menggunakan biji. Cita rasa kopi Gerudag sangat disenangi masyarakat, karena cita rasa kopi ini termasuk kategori specialty. Luasan kopi Gerudag saat ini ada ± 10 ha, dengan potensi produksi 1,95 t/ha. Kopi Gerudag yang telah disambung pucuk terdapat di Desa Rantau Dadap, Kecamatan Semendo Darat Ulu, Kabupaten Muara Enim. Ada sekitar 3000 pohon kopi Gerudag yang telah disambung pucuk. Batang bawahnya berasal dari kopi Gerudag asal biji yang ditanam pada tahun 1995, dan pada tahun 1999 disambung dengan entres dari pohon kopi Gerudag yang berproduksi tinggi. Dari 3000 pohon yang sudah disambung tersebut menurut petani bisa menghasilkan 3 ton biji beras, dengan rata-rata bisa mencapai 1 - 3 kg biji beras perpohon pertahun. Asal-usul Kopi Gerudag Kopi asli Semendo adalah kopi Gerudag yang sudah ada sejak jaman kolonial Belanda. Penelusuran silsilah penanaman kopi di daerah tersebut, menunjukkan kopi Robusta Gerudag ditanam di Desa Segamit, Kecamatan Semendo berasal dari Marcawang, Kecamatan Semendo. Tumbuh di hutan dekat mata air tempat warga sekitar mengambil air. Potensinya yang sangat bagus menarik perhatian petani untuk menanam di kebunnya. Belakangan hari kopi asal Marcawang ini dikenal dengan kopi Gerudag. Nama Gerudag diberikan karena perjalanan menuju daerah penanaman kopi ini dahulunya sangat berlikuliku, dengan tanjakan dan turunan yang curam. Seiring dengan berjalannya waktu, tempat tersebut dijadikan hutan lindung, sehingga penduduk desa tidak diperkenankan memasuki areal tersebut. Akan tetapi menurut infomasi ada beberapa pohon yang masih tersisa di hutan lindung tersebut. Produktivitas, Karakter Morfologi dan Cita Rasa Kopi Gerudag Potensi Kopi Gerudag di Desa Segamit terlihat sangat baik. Dari beberapa kebun yang ada di lokasi tersebut, salah satunya adalah kepunyaan Bapak Teungku Afifudin. Kebun Bapak Teungku Afifudin seluas 2 ha di Desa Segamit, Kecamatan Semendo Darat Ulu ketinggian tempat 1547 - 1558 m dpl, ditanami Kopi Gerudag berasal dari biji. Hasil wawancara dengan narasumber menyatakan bahwa produksi kopinya yang telah berumur 23 tahun dapat mencapai ±3 t biji kering/± 1000 pohon (Gambar 1), pada musim penghujan karena bunga banyak yang rontok, buah yang dipanen menjadi lebih sedikit. Panen kopi Gerudag umumnya dimulai bulan April sampai September, dengan puncaknya pada bulan Agustus. Panen raya umumnya terjadi 1 kali dalam 2 tahun. Potensi produksi kopi Gerudag pada tahun 2018 dapat dilihat pada Tabel 1. Selain jumlah buah per dompol kopi Gerudag yang lebih banyak, ukuran buahnya juga cenderung lebih besar, dan tidak mudah rontok dibandingkan kopi Robusta dari klon lain yang ditanam di daerah yang sama. Hasil pengujian cita rasa kopi Gerudag termasuk katagori specialty dengan nilai skor 83,75. Nilai cita rasa kopi Gerudag ini lebih tinggi dari kopi Robusta varietas Korolla 1, 2, 3 dan 4 yang baru dilepas Balittri. Secara morfologi, daun muda kopi Gerudag berwarna hijau agak kemerahan, daun tua berwarna hijau tua, daun menyirip dan bergelombang, bentuk daun dari langsing meruncing, buah Analisis molekuler memperlihatkan bahwa kopi Robusta Gerudag berbeda dengan kopi Robusta lainnya, sehingga sangat Gambar 1. Keragaan Tanaman Kopi Robusta Gerudag. A. Potensi produksi buah masih tinggi walaupun sudah berumur mencapai 23 tahun. B. Produksi Kopi Gerudag hasil sambung pucuk Tabel 1. Karakter dan potensi produksi kopi Gerudag tahun 2018 Parameter Rata-rata Jumlah dompol per cabang 12,05 Jumlah buah per dompol 23,76 Berat 1 buah (g) 2,92 Berat 100 buah (g) 235,77 Berat 100 biji (g) 26,71 Potensi produksi (ton/ha) 1,95 potensial untuk dijadikan varietas unggul baru (Enny Randriani dan Meynarti Sari Dewi Ibrahim/Peneliti Balittri ). berbentuk oval, diskus berukuran kecil dan agak menonjol.