-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 1
TATA TERTIB PELAKSANAAN PRAKTIKUM BENGKEL LISTRIK II
1. Setiap praktikan diwajibkan memiliki Buku Petunjuk
Praktikum.
2. 15 (lima belas) menit sebelum praktikum dimulai, praktikan
harus sudah
hadir di Laboratorium Workshop.
3. Praktikan diharuskan berpakain rapi serta sopan (tidak
diperbolehkan
mengenakan Kaos/T-Shirt) dan bersepatu pada waktu praktikum.
4. Praktikan menyediakan sendiri alat-alat tulis/gambar yang
diperlukan.
5. Selama praktikum berlangsung, praktikan dilarang merokok,
wajibkan ikut
menjaga ketertiban suasana jalannya praktikum dan handphone
dalam
keadaan non aktif/silent.
6. Praktikum dimulai pagi hari pukul 08.00 s/d selesai.
7. Tidak hadir selama praktikum dianggap mengundurkan diri dan
biaya
praktikum tidak dikembalikan.
8. Untuk tiap percobaan/judul praktikum disediakan tempat atau
trainer
praktikum sendiri yang tidak boleh ditukar atau dganti kecuali
oleh
Instruktur yang bersangkutan.
9. Sebelum mengerjakan praktikum, praktikan diwajibkan menguasai
hal-hal
yang akan dipraktikumkan (teori yang berhubungan dengan yang
akan
dilakukan/dilaksanakan) dan mengerjakan tugas yang diberikan
pada
setiap judul praktikum (baca petunjuk dan jadwal praktikum
untuk
masing-masing kelompok).
10. Setiap kali sebelum praktikum dimulai, praktikan akan diberi
penjelasan
oleh Instruktur tentang butir 9.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 2
11. Setelah menyusun rangkaian sesuai dengan buku petunjuk
praktikum,
praktikan harus melapor pada Instruktur dan dilarang keras
menghubungkan rangkaian pada sumber tegangan sebelum mendapat
ijin
dari Instrutur yang bersangkutan.
12. Bila menjumpai kesalahan atau terjadi ketidak cocokan dengan
buku
petunjuk. Segera melapor pada Instruktur.
13. Praktikan yang merusakkn barang (mesin maupun alat-alat)
dibawah Rp
30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) harus mengganti sesuai dengan
harga atau
berupa barang yang dirusakkan. Sedangkan bila kerusakan
diatas
nilai/harga tersebut, maka ditanggung oleh satu kelompok
praktikum yang
merusakkan dengan ketentuan sebagai berikut :
Untuk praktikan yang merusakkan, mengganti 50 % dari harga
Sedang sisanya, ditanggung oleh satu kelompok.
14. Setiap selesai melaksanakan praktikum, praktikan
diwajibkan
mengembalikan peralatn yang telah digunakan ddan dilarang
meninggalkan ruang praktikum sebelum mendapat ijin dari
Instruktur yang
bersangkutan.
15. Setelah praktikum selesai, setiap hasil pengamatan praktikum
harus
mendapat persetujuan dari Instruktur.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 3
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi,terutama
dalam bidang kontrol listrik yang ada dalam dunia industri, maka
tidak menutup
kemungkinan kita juga dituntut untuk mengikuti perkembangan itu,
seperti kita
tahu untuk control system tenaga dewasa ini sudah memiliki
berbagai variasi
control seperti PLC dan mikrokontroller. Akan tetapi semua
system itu tentunya
tidah dapat terhubung langsung (membutuhkan perantara). Untuk
itu dalam
praktikum ini mahasiswa diharapkan mampu untuk mempelajari
system
pengontrolan motor motor listrik yang umum dipakai.
Tujuan
Dengan Praktikum ini mahasiswa diharapkan agar memiliki
keterampilan
yang dibutuhkan dalam
merancang,memodifikasi,memasang,mengoperasikan,
menemukan dan memecahkan masalah berbagai rangkaian kontaktor
sebagai
pengontrol motor motor listrik.Disini mahasiswa juga diharapkan
untuk
mengerti dan menguasai seluruh system pengontrolan.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 4
Teori Dasar
Sebelum kita melakukan praktikum, kita juga harus tahu apa
dan
bagaimana komponen listrik yang akan kita gunakan,untuk itu
setidaknya kita
mengerti prinsip kerja dari masing-masing komponen.Adapun
komponen
komponen pokok yang akan dipakai dalam praktikum ini diantaranya
:
Kontaktor (contactor)
Kontaktor magnet adalah suatu penghubung dan pemutus arus
yang
bekerja secara elektromagnet.Kontaktor digunakan didalam
kombinasi dengan
peralatan kontrol seperti tombol tekan (push botton), saklar
apung, saklar batas,
dan lain-lain untuk menghubungkan sirkuit cabang dan untuk
mengontrol motor.
Kontaktor dibuat untuk pemakaian pada sistem arus searah dan
arus bolak-balik
dan bisa mempunyai satu atau beberapa pole. Namun yang digunakan
dalam
praktikum ini adalah kontaktor yang memiliki 3 pole.
Disamping itu kontaktor biasanya dilengkapi dengan kontak
bantu
Normally open (NO) dan Normally close (NC) yang akan bekerja
secara cepat
(sesaat) ataupun dengan selang waktu tertentu (time delay)
Proteksi Beban Lebih
Dibawah kondisi beban lebih,motor mengambil arus yang
melampaui
batas dan menyebabkan panas yang berlebihan.Untuk memberikan
perlindungan
terhadap panas yang berlebihan,relay beban lebih digunakan pada
starter untuk
membatasi arus yangdiambil motor.Relay ini mempunyai elemen
pemanas yang
peka terhadap arus atau elemen yang dihubungkan langung di dalam
line motor
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 5
atau tidak langsung melalui trafo arus. Kalau arus melampaui
batas, relay akan
memutuskan hubungan dan motor berhenti.
Pengaman beban lebih ini bisa dipasangkan langsung dengan
kontaktornya
maupun terpisah sehingga sangat fleksibel untuk pemasangannya di
dalam panel.
Pengaman beban lebih memproteksi motor dari kerusakan karena
terjadinya beban
lebih dengan memutuskan suplai ke koil kontaktor (melalui kontak
NC) sehingga
kontaktor terbuka dan motor berhenti. Proteksi dilakukan dengan
melalui fungsi
kontrolnya.
Perlindungan arus lebih dengan menggunakan fuse tidak pernah
memberikan hasil yang memuaskan, karena kalau diberikan fuse
dalam ukuran
yang sama dengan arus nominal motor, maka fuse akan selalu putus
pada saat
pengasutan (starting), sedangkan kalau diberikan fuse sebesar
ukuran arus
starting motor, maka sebelum fuse tersebut putus akibat arus
lebih, maka motor
sudah terlanjur terbakar.sehingga fuse hanya sesuai untuk
perlindungan akibat
peristiwa hubung singkat akan terjadi denyutan arus yang besar
dan cepat,
sehingga sebelum sampai merusak bagian-bagian lain dari sistem,
motor sudah
terputus dari jala-jala.
Perlindumgan arus atau beban lebih yang lebih selektif adalah
relay
thermis.yang bekerja berdasarkan panas yang ditimbulkan akibat
pengaliran arus
lebih pada relay tersebut. Satu hal yang harus diingat bahwa
relay thermis hanya
memberikan perlindungan arus lebih dan bukan perlindungan
terhadap gangguan
hubung singkat. Hal ini disebabkan bahwa seagala gangguan hubung
singkat
harus bisa dilenyapkan secara sangat cepat, sedangkan relay ini
bekerja atas efek
panas yang membutuhkan suatu waktu tertentu.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 6
Untuk gangguan hubung singkat, perlindungan terhadap
motor-motor
dengan tegangan rendah bisa dilindungi dengan fuse dan untuk
motor-motor
tegangan tinggi dilindungi dengan pemutus arus (circuit Breaker)
sehingga bisa
disimpulkan bahwa alat- alat pelindung utama untuk motor
terhadap gangguan -
gangguan selama operasi bisa berupa Fuse, Circuit Breaker, dan
Relay Thermis
Thermal Overload Relay
Relay ini bekerja atas dasar panas yang timbul pada suatu
tahanan yang
dialiri oleh arus listrik, sehingga disebut relay beban lebih
thermis.
Didasarkan atas bahan yang dipanasi,relay ini dibagi atas 2
macam:
Relay yang bekerja atas dasar pemanasan bahan yang mudah
meleleh
setelah bahan tersebut mencapai suhu tertentu
Relay yang bekerja atas dasar pemanasan yang gampang memuai,
setelah
bahan tersebut mencapai suhu tertentu
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 7
BAB II DIRECT ON LINE MOTOR 3 PHASA
I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mampu membaca
gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan
mengatasi gangguan. Pada starter motor listrik pada umumnya dan
khususnya DOL Starter.
II. Komponen yang Digunakan
1 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.
1 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 1
push button stop.
1 push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
Lampu indikator.
1 motor induksi 3 phasa.
1 set kabel penghubung.
III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk
rangkaian kontrol. Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk
rangkaian utama.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 8
Gambar 2.1 rangkaian kontrol direct on line motor 3 fasa
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 9
Gambar 2.2
rangkaian utama direct on line motor 3 fasa
Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button ON ditekan, maka
koil kontaktor akan bekerja. Motor dapat bekerja terus sebab kontak
K1 anak kontak 13-14 menutup (self-holding). Motor dapat dihentikan
dengan menekan push button OFF. Pada saat terjadi beban lebih (over
load), maka akan memutus anak kontak
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 10
95-96 dan menutup anak kontak 97-98. sehingga rangkaian akan
berhenti bekerja dan lampu indikator menyala.
IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian
kontrol direct on line motor 3
phasa dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan
komponen komponen yang akan digunakan dan
pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c.
Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk
kerapian.
Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai
merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil
rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke
sumber 220 volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
Tekan tombol push botton ON dan OFF bersama sama dan juga lepas
bersama sama,apa yang terjadi?
Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol
OFF,apa yang terjadi?
g. Hubungkan Rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380
volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor. Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol
OFF,apa yang terjadi? Buka kontak NC dari relay beban lebih
thermis, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi?
Reset relay beban lebih dengan menekan tombol reset,tekan lagi
tombol ON sesaat, apa yang terjadi? h. Selesai praktek simpan
kembali komponen dengan baik! i. Simpulkan dari hasil percobaan
yang sudah dilakukan!
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 11
BAB III PENGENDALIAN MOTOR DARI 2 TEMPAT
I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan mapu membaca
gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian, serta mencari
dan mengatasi gangguan pada pengendalian motor dari 2 tempat.
II. Komponen yang Digunakan
1 kontaktor utama dengan tegangan coil 220 volt 50 Hz.
1 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 2
push button stop.
2 push button start.
1 buah MCB 3 phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
Lampu indikator.
1 motor induksi 3 phasa.
1 set kabel penghubung.
III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk
rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 12
Gambar 3.1
rangkaian kontrol pengendalian dari 2 tempat
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 13
Gambar 3.2 rangkaian utama pengendalian dari 2 tempat
Prinsip Kerja Singkat
Pada saat tombol Start 1 ditekan, maka koil kontaktor akan
bekerja dan motor running. Motor dapat bekerja terus, sebab kontak
K1 pada anak
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 14
kontak 13-14 menutup (self-holding). Apabila push button stop 1
ditekan, maka akan memutus aliran listrik ke K1, sehingga motor
berhenti bekerja. Sedangkan untuk tombol push button start 2
bekerja sama dengan push button start 1, dan push button stop 2
bekerja sama dengan push button stop 1. Perbedaannya hanya ada pada
tempat yang berbeda. Pada saat terjadi beban lebih (over load),
maka akan memutus anak kontak 95-96, sehingga system berhenti
bekerja, sedangkan untuk anak kontak 97-98 akan menutup dan lampu
indikator akan menyala.
IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian
kontrol menjalankan motor dari
2 tempat dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan
komponen komponen yang akan digunakan dan
pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c.
Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk
kerapian.
Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai
merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil
rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke
sumber 220 Volt/50Hz.
f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
Tekan sesaat bersama sama tombol ON 1 dan OFF 1 begitu juga
dengan Tombol ON 2 dan OFF 2 juga tekan bersama sama,apa yang
terjadi?
Tekan sesaat bersama sama tombol ON 1 dan OFF 2 begitu juga
dengan Tombol ON 2 dan OFF 1 juga tekan bersama sama,apa yang
terjadi?
Tekan sesaat tombol ON 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol
OFF 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 2,apa yang terjadi?
Tekan sesaat tombol OFF 2,apa yang terjadi?
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 15
Tekan sesaat tombol ON 1, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol
OFF 2, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 2, apa yang
terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 1, apa yang terjadi?
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380
volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h. Buatlah modifikasi rangkaian menjalankan motor yang mempunyai
satu tombol OFF dan 2 tombol ON yang mana motor akan jalan bila
kedua tombol ON ditekan bersama sama!
i. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik! j.
Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 16
BAB IV PENGENDALIAN MOTOR SECARA BERURUTAN
I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan dapat membaca
gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan
mengatasi gangguan pada starter motor yang dibuat dan khususnya
dapat mengerti fungsi, system kerja dari rangkaian motor secara
berurutan.
II. Komponen yang Digunakan
2 kontaktor utama 3 pole dengan tegangan coil 220 volt 50
Hz.
2 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 2
push button stop.
2 push button start.
1 blok kontak Bantu (auxiliary contact block). 1 buah MCB 3
phasa.
1 buah MCB 1 phasa.
3 buah lampu indikator.
2 motor induksi 3 phasa.
1 set kabel penghubung.
III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk
rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 17
Gambar 4.1 rangkaian kontrol mengendalikan motor secara
berurutan
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 18
Gambar 4.1 rangkaian utama mengendalikan motor secara
berurutan
Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button Start 1 ditekan,
maka koil kontaktor K1 bekerja dan motor 1 running yang disebabkan
karena kontak K1 /13-14 memutus (self-holding). Setelah motor 1
running, maka barulah motor 2 dapat running dengan menekan push
button start 2 yang mendapat arsu dari K1/13-14. Motor 2 dapat
running terus sebab K2/13-14 memutus (self-holding). Bila push
button stop 1 ditekan pada saat kedua motor running, maka
keduanya
langsung berhenti karena memutuskan aliran listrik ke koil K1
dan K2/13-14 menjadi terbuka kembali. Tetapi bila saat kedua motor
2 asja yang berhenti akibat terputusnya aliran listrik pada K2.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 19
Pada saat terjadi beban lebih (over load) pada motor 1, maka
kontak over load 1/95-96 akan putus mematikan seluruh system dan
akan menutup over load 1/97-98 dan menyalakan lampu indikator 1.
Motor 1 dan 2 akan berhenti sebab aliran arus terputus. Tetapi pada
saat motor 2 over load, maka hanya motor 2 saja yang berhenti (over
load/95-96 membuka) dan over load 97-98 juga menutup dan menyalakan
lampu indikator untuk mematikan seluruh system dengan menekan push
button stop 1.
IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian
kontrol pengendalian motor
secara berurutan dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan
peralatan dan komponen komponen yang akan digunakan dan
pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c.
Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk
kerapian.
Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai
merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil
rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke
sumber 220
volt/50Hz. f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut:
Tekan sesaat tombol ON 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol
OFF 1,apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON 2,apa yang terjadi?
Tekan sesaat tombol ON 1, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol ON
2, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol OFF 1, apa yang terjadi?
Tekan sesaat tombol OFF 2, apa yang terjadi? Tekan sesaat tombol
OFF 1, apa yang terjadi?
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 20
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 fasa 380
volt/50 HZ. Cobalah rangakaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor Seperti pada langkah pada poin f
h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik! i.
Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 21
BAB V MEMBALIK PUTARAN MOTOR 3 PHASA
I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan dapat membaca
gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan
mengatasi gangguan pada starter motor pada umumnya dan khususnya.
Starter pembalik
putaran dengan satu tombol start untuk menjalankan. Pada putaran
searah jarum jam dan satu tombol untuk putaran berlawanan arah
jarum jam, serta satu tombol stop untuk menghentikan bekerjannya
motor.
II. Komponen yang Digunakan
2 kontaktor utama 3 pole dengan tegangan coil 220 volt 50
Hz.
1 buah relay beban lebih thermis (thermal overload relay). 1
push button stop.
2 push button start.
1 blok kontak Bantu (auxiliary contact block). 3 buah lampu
indikator.
1 motor induksi 3 phasa.
1 set kabel penghubung.
III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk
rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.
IV. Teori Dasar Seperti kita tahu bahwa untuk membalik arah
puataran dari motor listrik
induksi 3 fasa yaitu dengan membalik salah satu fasa dari sumber
yang
mensupplynya.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 22
Gambar 5.1 rangkaian kontrol balik putaran motor
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 23
Gambar 5.2 rangkaian utama balik putaran motor
Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button start 1 ditekan,
maka koil kontaktor K1 bekerja dan motor akan running, sebab kontak
K1/13-14 menutup (self-holding). Untuk membalik putaran harus
menekan tombol push button stop 2 dulu
(RESET) lalu tekan push button start 2. saaat push button start
2 ditekan, maka koil kontaktor K2 bekerja dan memutar motor
mundur.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 24
Untuk pergantian maju dan mundur harus dengan menekan push
button stop dan beri waktu terlebih dahulu untuk perpindahannya
supaya putaran
motor berhenti, lalu tekan tombol yang lain. Hal ini diperlukan
karena tidak ada pengereman terhadap putaran motor. Pada saat
terjadi over load, maka kontak over load/95-96 akan membuka.
Sehingga akan memutuskan semua system. Begitu pula dengan
kontak
over load/97-98 akan menutup dan menyalakan lampu indikator.
IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian
kontrol membalik putaran
motor 3 phasa dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan
dan komponen komponen yang akan digunakan dan
pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c.
Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk
kerapian.
Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai
merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa
hasil rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke
sumber 220
volt/50Hz. f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
Tekan push button start 1 dan stop 2 sesaat bersama sama (lepas
juga bersama sama), apa yang terjadi?
Tekan push button start 2 dan stop 3 sesaat bersama sama dan
lepas bersama - sama apa yang terjadi?
Tekan sesaat tombol start 1 dan start 2 bersama sama dan lepas
bersama sama apa yang terjadi?
Tekan sesaat tombol push button start 1 dan lepas, apa yang
terjadi? Tekan sesaat tombol push button stop 1 and lepas apa yang
terjadi?
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 phasa 380
volt/50 Hz. Coba rangkaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 25
Peringatan : jangan langsung memindah putaran, tunggu sampai
motor berhenti dulu
h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik! i.
Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 26
BAB VI STARTER STAR DELTA OTOMATIS
I. Tujuan Dengan latihan ini mahasiswa diharapkan dapat membaca
gambar, mengerjakan pengawatan, mencoba rangkaian serta mencari dan
mengatasi gangguan pada starter motor pada umumnya dan khususnya.
Starter
bintang delta otomatis dengan pengoperasian satu tombol start
dan satu tombol stop.
II. Komponen yang Digunakan
3 kontaktor utama 3 pole dengan tegangan coil 220 volt 50
Hz.
1 bua time delay relay (timer switch). 1 buah relay beban lebih
thermis (thermal overload relay). 1 push button stop.
1 push button start.
1 blok kontak Bantu (auxiliary contact block). 1 buah lampu
indikator.
1 motor induksi 3 phasa 380 V/660 V
1 set kabel penghubung.
III. Sumber Listrik Sumber listrik 1 phasa 220 volt/50 Hz untuk
rangkaian kontrol.
Sumber listrik 3 phasa 380 volt/50 Hz untuk rangkaian utama.
IV. Teori dasar I. Teori
a. Cara Pengasutan Motor Tak Serempak
1. Bila suatu motor tak serempak diasut,maka arus asut mengalir
sebesar kira
kira 700 % dari arus beban penuh.karena itu beberapa gangguan
ini
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 27
dapat terjadi : Tegangan sumber menurun tiba tiba, akibatnya
mempengaruhi motor lainnya,lampu dan macam macam alat
peralatan
yang dihubungkan pada sumber daya yang sama.
2. Arus asut besar membangkitkan kopel besar,dan akibatnya dapat
merusak
mesin beban dan motor.
3. Bila GD besar,atau bila pengasutan sering dilakukan akan
membangkitkan panas yang tinggi dalam kumparan dan dapat
membakarnya.
Pengasutan motor dengan penurunan tegangan
Dalam mesin mesin listrik kita mengenal dengan istilah motor
serempak
dan motor tak serempak,dalam prakteknya yang sering kita gunakan
adalah motor
listrik tak serempak dengan rotor belitan dan motor tak serempak
kurungan.Dalam
motor tak serempak rotor belitan,reostat asut rangkaian rotor
dapat dihubungkan
ke rangkaian rotor untuk memperoleh karakteristik arus yang
diperlukan.Akan
tetapi dalam hal motor tak serempak kurungan ,karena reostat
asut tak dapat
dihubungkan pada rangkaian rotor,maka arus asut besar mengalir
bila mengasut
motor dengan keluaran nominal dari 10 KW atau lebih.dengan
kejadian ini maka
akan mengurangi tegangan yang akan mempengaruhi beban lain
seperti motor
motor listrik dan beban beban penerangan,dengan kejadian
penurunan tegangan
sumber ini akan menimbulkan masalah yang dikenal dengan sebutan
dips
tegangan.Oleh karena itu untuk menghilangkan pengaruh buruk ini
digunakan
suatu pengasut tegangan dengan penurunan tegangan guna membatasi
arus kuat.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 28
Salah satu pengasutan dengan penurunan tegangan ini salah
satunya
dengan menggunakan metode pengasutan hubungan Bintang
Delta.Tipe
pengasutan ini dipergunakan untuk motor tak serempak kurungan
yang dirancang
untuk memberikan keluaran nominal bila kumparan stator
dihubungkan
delta.Pengasutan ini biasanya dipakai pada motor yang mempunyai
keluaran
nominal sekitar 5,5 sampai 15 KW.Dalam pengasutan
ini,pengasut
menghubungkan kumparan stator dan membuat motor dihubung bintang
sehingga
arus asut dikurangi dan setelah mencapai percepatan,hubungan
bintang itu diubah
menjadi hubungan delta untuk operasi selanjutnya.Dalam mekanisme
ini banyak
digunakan kontaktor elektromagnetik sebagai kontrolnya.
Pemakaian pengasut ini mengurangi arus asut sampai 1/3
dibandingkan
dengan asut tegangan penuh,akan tetapi harus dicatat,bahwa kopel
asut juga
dikurangi 1/3.
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 29
Gambar 6.1 rangkaian kontrol star delta
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 30
Gambar 6.2 rangkaian utama star delta
Prinsip Kerja Singkat Pada saat push button start ditekan, maka
koil K1 (kontaktor utama) bekerja dan menutup kontak K1/13-14
(self-holding) akibatnya T1 (timer) dan K2 (kontaktor star) bekerja
terus sampai timer mengaktifkan kontak T1/1-3 menjadi menutup dan
T1/1-4 menjadi terbuka, sehingga K2
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 31
berhenti dan K3 (kontaktor delta) bekerja terus, karena kontak
K3/13-14 menutup (self-holding). Push button stop dapat ditekan
untuk menghentikan putaran motor dan mengembalikan rangkaian pada
posisi normal. Pada saat terjadi beban lebih (over load), maka
kontak over load 95-96 akan memutus rangkaian kontrol sehingga
system bekerja begitu pula dengan over load /97-98 akan menutup dan
menyalakan lampu indikator.
IV. Langkah Kerja a. Pelajari diagram rangkaian dari rangkaian
kontrol starter bintang delta
otomatis dan juga rangkaian utamanya. b. Siapkan peralatan dan
komponen komponen yang akan digunakan dan
pasang komponen komponen tersebut pada trainer (papan rakit). c.
Kerjakan pengawatan sesuai dengan diagram rangkaian untuk
kerapian.
Pilihlah kabel yang panjangnya sesuai. d. Setelah selesai
merakit, mintalah kepada instruktur untuk memeriksa hasil
rakitan.
e. Apabila sudah yakin benar, hubungkan rangkaian kontrol ke
sumber 220
volt/50Hz. f. Operasikan rangkaian kontrol sebagai berikut :
Tekan tombol push botton ON dan OFF bersama sama dan juga lepas
bersama sama,apa yang terjadi?
Tekan sesaat tombol ON,apa yang terjadi? Setelah beberapa saat,
apa yang terjadi Tekan sesaat tombol OFF,apa yang terjadi?
g. Hubungkan rangkaian utama ke sumber tegangan 3 phasa 380
volt/50 Hz. Coba rangkaian untuk menjalankan dan menghentikan
motor!
h. Selesai praktek simpan kembali komponen dengan baik!
i. Simpulkan dari hasil percobaan yang sudah dilakukan!
-
Praktikum Bengkel Listrik II
Laboratorium Workshop 32
Tugas
1. Buatlah suatu rangkaian kontrol untuk menjalankan motor 3
fasa balik
putaran dengan pengasutan star-delta dengan prinsip kerja
sebagai
berikut:
2. Apabila kita menginginkan suatu motor 3 fasa putar searah
jarum jam, kita
tekan push botton 1 maka motor akan putar searah jarum jam
dengan start
awal hubungan bintang,dan sesaat kemudian (sesuai seting waktu)
maka
motor akan berpindah kehubungan delta,sebaliknya jika kita
menginginkan putar berlawanan jarum jam, maka kita tekan
terlebih
dahulu push botton stop kemudian kita tekan push botton 2 maka
motor
akan putar berlawanan jarum jam dengan hubungan awal pada
hubungan
bintang,dan sesaat kemudian akan berpindah kehubungan delta
(sesuai
seting waktu)
Catatan: setelah tugas ini selesai dibuat, maka tiap kelompok
akan diminta
untuk menguji rangkaian di papan peraga.