Page 1
KONTRIBUSI LAHAN PEKARANGAN TERHADAP PENDAPATAN
KELUARGA DI DESA TRIYOSO KECAMATAN BELITANG
KABUPETEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2017
(Skripsi)
Oleh
Apri Setiawan
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Page 2
ABSTRAK
KONTRIBUSI PEKARANGAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA
DI DESA TRIYOSO KECAMATAN BELITANG
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2017
Oleh :
Apri Setiawan
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai kontribusi
pekarangan terhadap pendapatan keluarga. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif. Populasi dalam penelitian ini seluruh keluarga yang ada di Desa
Triyoso yang berjumlah 396 keluarga. Penarikan sampel dalam penelitian
menggunakan sampel Purposive Sampling sebesar 50% dari 102 keluarga di
Dusun Trukorejo Lor. Metode Pengumpulan data yang digunakan metode
observasi, wawancara terstruktur dan dokumentasi. Metode analisis data
menggunakan tabel persentase. Hasil penelitian mendapatkan bahwa : (1) Rata-
rata luas pekarangan yang dimiliki keluarga seluas 1.094 m2. (2) pemanfaatan
pekarangan oleh keluarga tergolong rendah. (3) Variasi pemanfaatan pekarangan
berupa pertanian holtikultura, pertanian perdu, tanaman keras dan peternakan. (4)
Rata-rata pendapatan keluarga yang berasal dari pekarangan sebesar Rp 507.500
perbulan. (5) Rata-rata pendapatan keluarga di luar pekarangan sebesar Rp
2.977.678 perbulan. (6) Kontribusi pekarangan terhadap pendapatan total keluarga
tergolong rendah yaitu 13.91%.
Kata Kunci : Kontribusi, Pekarangan, Pendapatan Keluarga.
Page 3
ABSTRAK
KONTRIBUSI PEKARANGAN TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA
DI DESA TRIYOSO KECAMATAN BELITANG
KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2017
By :
Apri Setiawan
The aim of this research is to get information on the contribution of the yard
against the income of the family. This research is descriptive research. The
populationin this reseach is the entire of families who live in Triyoso Village
which there are 396 families. Witdrawal of samples in the study is using a
purposive sampling of 50% of the 102 families in the hamlet of the Trukorejo Lor.
Method of data collection used are the methods of observation, structured
interviews and dokumentation. Methods of data analysis is using the table
percentage. Research result obtained are : (1) the average area of lawn by family
there was 1.094 m2. (2) Utilization of the family compound was classified as low.
(3) The form of the farm yard utilization variation under the shrubs, plants,
agriculture and animal husbandry. (4) the average family’s income that comes
from the grounds was Rp 507.500 monthly. (5) The average income of the
families outside the grounds was Rp 2.977.678 monthly. (6) the contribution
towards the total income of the family yard belongs to low with an average was
13,91 %.
Keyword : Contribution, The Yard, Income of The Family
Page 4
KONTRIBUSI LAHAN PEKARANGAN TERHADAP PENDAPATAN
KELUARGA DI DESA TRIYOSO KECAMATAN BELITANG
KABUPETEN OGAN KOMERING ULU TIMUR
TAHUN 2017
Oleh
Apri Setiawan
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
Program Studi Pendidikan Geografi
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
Page 8
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama lengkap Apri Setiawan dilahirkan di OKU Timur
pada tanggal 16 April 1995. Penulis merupakan anak ketiga dari
enam bersaudara pasangan Bapak Supendi dan Ibu Siti Komsiah.
Penulis telah menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri Wonorejo pada tahun
2007, Pendidikan Menengah Pertama di SMP Negeri 1 Belitang pada tahun 2010,
dan Pendidikan Menengah Atas di SMA Negeri 1 Belitang pada tahun 2013.
Pada tahun 2013 penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung, S1
Pendidikan Geografi melalui jalur SBMPTN dengan status penerima beasiswa
BIDIKMISI. Selama menjadi mahasiswa, penulis pernah aktif di organisasi
HIMAPIS (Himupunan Mahasiswa Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial) sebagai
ketua bidang pendidikan periode 2013-2014 dan bendahara umum periode 2014-
2015. Penulis telah melaksankan kuliah kerja nyata di Desa Kotagajah Timur dan
telah menyelesaikan praktik pengalaman lapangan di SMA Negeri I Kotagajah
pada tahun 2016.
Page 9
v
MOTTO
“ Setinggi apapun mimpi itu, kita hanya perlu berdo’a, berusaha dan bangkit
sebanyak kita terjatuh untuk meraihnya ”
(Apri Setiawan)
“Jangan Bersedih, sesungguhnya Allah akan selalu bersama kita”
(At-Taubah :40)
“Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar”
(Al-Baqarah:45)
Page 10
iv
PERSEMBAHAN
Terucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan karya ini
sebagai tanda cinta, kasih sayang dan baktiku kepada:
Bapak dan Ibu tercinta, terimakasih untuk cinta dan kasih sayang yang telah tulus
dan ikhlas membesarkan dan mendidik dengan penuh kesabaran dan perjuangan,
dan senantiasa memberikan semangat, dukungan baik moril dan materil serta
do’anya untuk keberhasilanku.
Kedua Kakakku yang tiada henti memberikan semangat, do’a
dan dukungan untuk keberhasilanku.
Ketiga adikku yang selalu memberikan penghiburan, semoga gelar ini menjadi
awalan bagi gelar kalian
BIDIKMISI yang telah memberikan bantuan penuh untuk perjuangan menempuh
gelar ini
Serta
Almamater tercinta Universitas Lampung sebagai tempat dalam menggali ilmu,
mendewasakanku dalam berfikir dan bertindak.
Page 11
vi
SANWACANA
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi dengan judul “Kontribusi Pekarangan terhadap Pendapatan Keluarga di
Desa Triyoso Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun
2017” sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Drs. Buchori Asyik, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama
sekaligus sebagai Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk membimbing, serta memberikan motivasi kepada
penulis demi terselesaikannya skripsi ini. Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku
Dosen Pembimbing Pembantu sekaligus sebagai Pembimbing Akademik dan
Ketua Program Studi Pendidikan Geografi yang telah bersedia meluangkan waktu
untuk membimbing, serta memberikan motivasi kepada penulis demi
terselesaikannya skripsi ini. Dra. Nani Suwarni, M.Si., selaku Penguji Utama yang
telah memberikan bimbingan, kritik dan saran selama penyusunan skripsi.
Page 12
vii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa terselesaikannya penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Muhammad Fuad., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung.
2. Dr. Abdurahman., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerja
Sama Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
3. Drs. Buchori Asyik., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Umum dan
Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
4. Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan
Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
5. Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
6. Drs. I Gede Sugiyanta, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Geografi di Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.
8. Bapak Kepala Desa dan Sekretaris Desa Triyoso yang telah memberikan
bantuan sehingga tersusunnya skripsi ini.
9. Sahabat sekaligus saudaraku Antonius Joko Wardoyo S.Pd. yang telah
berjuang bersama selama menempuh pendidikan di Universitas lampung.
Page 13
viii
10. Teman-teman seperjuangan angkatan 2013 di Program Studi Pendidikan
Geografi Universitas Lampung atas kebersamaannya dalam menuntut ilmu
dan menggapai impian selama ini.
11. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang
tidak dapat disebutkan satu per satu. Semoga dengan bantuan dan dukungan
yang diberikan mendapat balasan pahala di sisi Allah SWT dan semoga
skripsi ini bermanfaat. Terima kasih.
Semoga dengan bantuan dan dukungan yang diberikan mendapat balasan pahala
di sisi Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat.
Bandar Lampung, Agustus 2017
Penulis,
Apri Setiawan
Page 14
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ....................................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv
MOTO ............................................................................................................. v
SANWACANA ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7
C. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
D. Tujuan Penelitian .................................................................................. 8
E. Kegunaan Penelitian ............................................................................. 8
F. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 9
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 10
1. Geografi .......................................................................................... 10
2. Geografi Ekonomi .......................................................................... 10
3. Kontribusi Pekarangan terhadap Pendapatan Keluarga ................. 11
3.1 Luas Pekarangan ....................................................................... 11
3.2 Pemanfaatan Pekarangan .......................................................... 12
3.3 Variasi tanaman yang ada di Pekarangan ................................. 13
3.4 Pendapatan dari Pekarangan ..................................................... 14
3.5 Pendapatan Pokok .................................................................... 15
3.6 Kontribusi Pekarangan terhadap Pendapatan Keluarga .......... 15
B. Penelitian yang Relevan ....................................................................... 16
C. Kerangka Pikir ...................................................................................... 16
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian ................................................................................. 18
B. Populasi ................................................................................................ 18
C. Sampel .................................................................................................. 19
D. Variabel Penelitian .............................................................................. 20
Page 15
x
E. Definisi Operasional Variabel .............................................................. 21
1. Luas Pekarangan .............................................................................. 21
2. Pemanfaatan Pekarangan ................................................................. 21
3. Variasi tanaman yang ada di Pekarangan ........................................ 21
4. Pendapatan dari Pekarangan ............................................................ 22
5. Pendapatan Pokok ............................................................................ 22
6. Kontribusi Pekarangan terhadap Pendapatan Keluarga .................. 23
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 23
1. Teknik Observasi ............................................................................ 23
2. Teknik Wawancara ......................................................................... 23
3. Teknik Dokumentasi ...................................................................... 24
G. Teknik Analisis Data ............................................................................ 24
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Geografis Desa Triyoso ......................................................... 25
1. Letak Astronomis Desa Triyoso ...................................................... 25
2. Letak Administrasi Desa Triyoso .................................................... 25
3. Letak Sosial Ekonomi Desa Triyoso ................................................ 28
4. Penggunaan Lahan di Desa Triyoso ................................................ 28
B. Kondisi Fisik Desa Triyoso .................................................................. 29
1. Keadaan Iklim ................................................................................ 29
2. Topografi Desa Triyoso ................................................................. 31
3. Kondisi Hidrologi .......................................................................... 31
C. Keadaan Penduduk ............................................................................. 32
1. Jumlah Penduduk dan Kepadatannya ............................................ 32
2. Kepadatan Penduduk ..................................................................... 33
3. Komposisi Penduduk ..................................................................... 35
a. Komposisi Penduduk Berdasarkan Umur dan Jenis Kelamin 35
b. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan ........................ 37
c. Komposisi Penduduk Berdasarkan Pendidikan ...................... 37
D. Hasil dan Pembahasan ......................................................................... 38
1. Deskripsi Responden ..................................................................... 38
a. Luas Pekarangan ..................................................................... 39
b. Luas Pekarangan yang Dimanfaatkan .................................... 41
c. Variasi Pemanfaatan Pekarangan ........................................... 46
d. Pendapatan Keluarga di Desa Triyoso dari Pekarangan ......... 54
e. Pendapatan Keluarga Selain dari Pekarangan ........................ 63
f. Kontribusi Pekarangan terhadap Pendapatan Keluarga ......... 66
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ........................................................................................... 69
B. Saran .................................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Page 16
xi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Tanaman di Lahan Pekarangan Desa Triyoso ...................................... 6
2. Penelitian Terdahulu oleh Roza Yulida ................................................ 16
3. Keluarga yang Memiliki Pekarangan ................................................... 19
4. Penggunaan Lahan di Desa Triyoso Kecamatan Belitang tahun 2016 . 28
5. Curah Hujan 10 Tahun Terakhir Desa Triyoso .................................... 30
6. Zona/Tipe Iklim Menurut Schmidth-Ferguson .................................... 30
7. Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Desa Triyoso 35
8. Komposisi Penduduk Menurut Pekerjaan di Desa Triyoso .................. 38
9. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan di Desa Triyoso ............... 38
10. Luas Pekarangan yang dimiliki Keluarga ............................................. 41
11. Luas Pekarangan Keluarga ................................................................... 41
12. Persentase Pemanfaatan Pekarangan .................................................... 42
13. Persentase Pemanfaatan Pekarangan bedasarkan Rerata ..................... 43
14. Tanaman Hortikultura di Pekarangan ................................................... 48
15. Tanaman Buah ...................................................................................... 49
16. Pemanfaatan Pekarangan dengan Ditanami Tanaman Obat ................. 50
17. Peternakan ............................................................................................ 53
18. Jenis Pemanfaatan Pekarangan ............................................................. 54
19. Pendapatan dari Pekarangan Pertanian Holtikultura ............................ 56
20. Pendapatan dari Pemanfaatan Pekarangan
sebagai Lahan Pertanian Tanaman Buah .............................................. 57
21. Pendapatan dari Pemanfaatan Pekarangan
sebagai lahan pertanian Tanaman Obat ................................................ 58
22. Pendapatan dari Pemanfaatan Pekarangan
Page 17
xii
sebagai Lahan Peternakan .................................................................... 60
23. Rekapitulasi Pendapatan dari Pekarangan ............................................ 61
24. Pendapatan Kepala Keluarga ................................................................ 63
25. Pekerjaan Istri di Desa Triyoso ............................................................ 64
26. Rentang Pendapatan Keluaraga di Luar Pekarangan ............................ 64
27. Klasifikasi Kontribusi Pekarangan terhadap Pendapatan ..................... 65
Page 18
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Kerangka Pikir ..................................................................................... 17
2. Peta Administrasi Desa Triyoso .......................................................... 27
3. Pekarangan dengan nilai kontribusi 0% .............................................. 43
4. Perkarangan Berkontribusi Rendah ..................................................... 44
5. Perkarangan Tidak Produktif ............................................................... 45
6. Perkarangan Produktif ......................................................................... 46
7. Perkarangan Produktif ......................................................................... 46
8. Perkarangan yang Ditanami Genjer .................................................... 46
Page 19
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Sutomo (2008: 168) tujuan pembangunan nasional adalah peningkatan
kesejahteraan atau peningkatan taraf hidup masyarakat. Taraf hidup masyarakat
akan meningkat apabila semakin banyak kebutuhan yang terpenuhi, Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan suatu usaha yang maksimal bagi setiap
keluarga. Usaha yang dapat dilakukan oleh setiap keluarga adalah memanfaatkan
sumber daya yang tersedia, baik itu sumber daya fisik (alam) maupun sumber
daya manusia.
Thomas Robert Malthus (dalam Mantra 2003:21) menyatakan bahwa jumlah
manusia meningkat secara eksponensial, usaha pertambahan kebutuhan
persediaan pangan meningkat secara aritmatika. Pertumbuhan penduduk secara
eksponensial dan peningkatan persediaan makanan meningkat secara aritmatika
berarti pertumbuhan pertumbuhan penduduk yang terjadi lebih cepat daripada
pertumbuhan usaha persediaan makanan yang kemudian akan menimbulkan
kekurangan makanan yang berujung pada kemiskinan dan ketidaksejahteraan bagi
masyarakat. Teori ini mengingatkan bahwa masyarakat harus melakukan
peningkatan produksi untuk menunjang kebutuhan yang bertambah yang
dikarenakan peningkatan jumlah anggota dalam keluarga.
Page 20
2
Sebagian besar penduduk Indonesia bertani untuk memenuhi kebutuhannya, dan
sering disebut juga bahwa Indonesia adalah negara agraris yaitu negara dengan
penghasilan utamanya dari sektor pertanian. Indonesia menjadi negara agraris
dilatar belakangi oleh kesuburan tanahnya yang sangat tinggi serta ketersedian
airnya yang cukup. Tanpa mengesampingkan ketersedian air faktor yang sangat
penting adalah tingkat kesuburan tanah.
Menurut Tisdale, Nelson dan Beaton (dalam Tati Nurmala dkk, 2012:25)
kesuburan tanah adalah kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara
tanaman dalam jumlah yang mencukupi kebutuhan tanaman dan perbandingan
yang sesuai untuk pertumbuhannya sehingga dapat menghasilkan produksi yang
tinggi.
Memiliki kesuburan tanah yang tinggi maka penduduk Indonesia seharusnya
mampu memanfaatkan kesuburan tanah tersebut untuk meningkatkan produksi
pertanian. Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan pertanian
berkelanjutan. Menurut Winarso (dalam Tati Nurmala dkk, 2012:29) pertanian
berkelanjutan adalah pertanian yang dapat mengarahkan pemanfaatan oleh
manusia lebih besar, efisiensi penggunaan sumber daya lahan lebih besar dan
seimbang dengan lingkungan, baik dengan manusia maupun hewan. Dengan
demikian setiap jengkal tanah yang dimiliki penduduk dapat digunakan untuk
memproduksi sumber makanan.
Page 21
3
Permasalahan yang terjadi saat ini adalah kepemilikan lahan yang sempit
dikarenakan jumlah manusia yang terus bertambah sedangkan lahan pertanian
tidak bertambah luas. Bahkan lahan pertanian menjadi lebih sempit karena
sebagian lahan pertanian digunakan sebagai tempat permukiman. Hal ini
menuntut pemanfaatan lahan yang efisien untuk menambah pendapatan setiap
keluarga yang ada di Indonesia. Salah satu usaha peningkatan produksi yang bisa
dilakukan adalah pemanfaatan sumber daya alam. Sumber daya alam yang hampir
dimiliki oleh seluruh keluarga adalah sumber daya tanah yang berupa sawah,
kebun, ladang maupun pekarangan.
Pekarangan adalah sebidang lahan yang berada di sekitar rumah, umumnya
berbentuk segi empat, segi tiga, atau bentuk tak beraturan, namun kini pekarangan
umumnya hanya terdapat di depan atau di belakang rumah. Lokasi lahan yang
berada disekitar rumah akan memudahkan penghuninya mengelola pekarangan
sesuai kebutuhan dan keinginan. Tuntutan zaman mendorong orang untuk
memanfaatkan pekarangan secara produktif di samping tetap mengedepankan
nilai estetika pekarangan.
Menurut Rukmana dan Hendrawan (2014: 18) lahan pekarangan merupakan
tempat kegiatan usaha tani yang mempunyai peranan besar terhadap pemenuhan
kebutuhan keluarga, dan selebihnya dapat dijual. Berdasarkan data Badan Litbang
Pertanian (2011), luas lahan pekarangan di Indonesia sekitar 10,3 juta hektar are
atau 14% dari total luas lahan pertanian. Lahan pekarangan sebagian besar belum
dimanfaatkan secara optimal sebagai areal pertanian aneka komoditas pertanian.
Page 22
4
Menurut Tohir (1991:27) bahwa pekarangan bagi penduduk desa yang serba
kekurangan merupakan sumber kehidupan yang cukup tinggi nilainya. Sedangkan
menurut Ginting (1984: 84) bahwa usaha pekarangan memberikan sumbangan
rata-rata 49% dari pendapatan rumah tangga. Berdasarkan pendapat tersebut dapat
dikatakan bahwa ketersediaan lahan pekarangan yang dibiarkan menjadi lahan
tidur adalah sebuah masalah.
Pendapatan dalam keluarga diperoleh apabila salah satu atau beberapa anggota
keluarga bekerja. Menurut Sonny Sumarsono (2009: 176), pendapatan keluarga
adalah penghasilan keluarga yang berbentuk uang maupun dalam bentuk lain yang
dapat diuangkan dari hasil usaha yang dilakukan oleh anggota keluarga.
Pendapatan keluarga di Desa Triyoso mayoritas diperoleh dari sektor pertanian,
khususnya pertanian lahan basah atau sawah. Pendapatan dari sektor pertanian
pertanian juga diperoleh dari lahan pekarangan yang merupakan lahan kering.
Dalam penelitian ini pendapatan keluarga mencakup pendapatan yang dihasilkan
oleh kepala keluarga dan istrinya.
Penelitian pendahuluan yang telah dilakukan di Desa Triyoso Kecamatan Belitang
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2016 menunjukkan bahwa lahan
pekarangan yang dimiliki setiap keluarga lebih banyak menjadi lahan tidur dari
pada lahan yang dijadikan suatu sarana meningkatkan produktivitas, Dengan
demikian peluang untuk menambah nilai pendapatan keluarga berkuramg
dikarenakan lahan yang tersedia tidak dimanfaatkan dengan baik.
Page 23
5
Desa Triyoso adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Belitang, Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur, Provinsi Sumatera Selatan. Desa Triyoso secara
administratif terbagi menjadi empat dusun dan delapan RT dengan luas wilayah
260,4 hektar serta dihuni oleh 461 keluarga dengan jumlah 1.622 penduduk dan
396 bangunan rumah.
Mayoritas penduduk Desa Triyoso bekerja di sektor pertanian, baik sebagai petani
maupun sebagai buruh tani.Pertanian di Desa Triyoso didominasi oleh pertanian
lahan basah dengan jenis tanaman padi. Pendapatan keluarga di desa ini bersifat
musiman. Bagi petani pendapatan mereka akan didapat pada saat musim panen
dan bagi buruh tani akan mendapatkan pendapatan pada saat musim tanam dan
musim panenPada saat musim tanam, pendapatan keluarga lebih banyak
dihasilkan oleh kaum istri, hal ini dikarenakan pekerjaan menanam padi atau yang
biasa deisebut dengan tandur hanya dikerjakan oleh sekelompok wanita,
sedangkan kaum laki-laki hanya di rumah dan melakukan pekerjaan lain jika ada.
Mayarakat di Desa Triyoso sebagian besar tidak memiliki pendapatan tetap setiap
bulannya, sedangkan kebutuhan untuk hidup selalu ada setiap hari maka
diperlukan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada pada setiap hari tersebut.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh keluarga yang ada di Desa Triyoso
adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan mereka menjadi lahan produktif.
Penggunaan lahan pekarangan di Desa Triyoso dikelompokkan menjadi tiga
golonganan, yaitu Sawah, Perumahan/ bangunan, dan pekarangan.
Page 24
6
Dari tiga jenis penggunaan lahan pekarangan di Desa Triyoso diketahui bahwa
lahan pekarangan di desa Triyoso mencakup 23 % dari wilayah desa. Sebagian
keluarga di Desa Triyoso memiliki lahan pekarangan yang lebih luas dari pada
lahan yang di atasnya didirikan bangunan. Letak pekarangannya pun berbeda-
beda, ada yang sebagian besar di depan rumah, di belakang rumah, di samping
kanan rumah, disamping kiri rumah, dan ada juga yang mengelilingi rumah.
Dengan luas yang sedemikian idealnya lahan pekarangan mampu menjadi sumber
pendapatan tambahan bahkan pendapatan utama bagi keluarga.
Dari penelitian pendahuluan yang telah dilakukan diketahui bahwa lahan
pekarangan di Desa Triyoso masih banyak yang menjadi lahan tidur ataupun
sebagian besar pemanfaatannya kurang maksimal, namun tetap ditemui keluarga
yang memanfaatkan lahan pekarangan dengan sangat produktif. Pada sebagian
keluarga yang memanfaatkan lahan pekarangan, variasi jenis tanaman cenderung
homogen. Berikut ini adalah jenis tanaman yang ada di lahan pekarangan keluarga
di Desa Triyoso
Tabel 1 Tanaman di Lahan Pekarangan
Dusun Tanaman Buah Tanaman Palawija
Kelapa Kakao Pisang Rambutan Bayam Cabai Rampai Kangkung
Trukorejo
Lor
√ √ √ √ √ √
Trukorejo
Kidul
√ √ √ √
Karangrejo
Wetan
√ √ √ √ √
Karangrejo
Kidul
√ √ √ √ √
Sumber : Observasi di Desa Triyoso Kecamatan Belitang
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa lahan pekarangan di Desa Triyoso
sebagian besar hanya dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang bersifat
Page 25
7
musiman, hanya ada sedikit variasi tanaman yang memiliki produkfitas tinggi.
Melihat tabel di atas dapat diketahui bahwa adanya pemanfaatan yang kurang
maksimal pada lahan pekarangan oleh keluarga yang ada di Desa Triyoso
Kecamatan Belitang, sehingga bisa dikatakan ini menjadi suatu masalah yang
perlu untuk dikaji.
Latar belakang di atas menggambarkan bagaimana kontribusi lahan pekarangan
dan potensinya sehingga perlu dilakukan penilitian dengan judul Kontribusi
Lahan Pekarangan terhadap Pendapatan Keluarga di Desa Triyoso Kecamatan
Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2017.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latarbelakang masalah di atas, dapat diidentifikasi beberapa masalah
yang berkaitan dengan penelitian ini adalah:
1. Luas pekarangan yang dimiliki setiap keluarga
2. Pemanfaatan lahan pekarangan
3. Variasi Pemanfaatan Pekarangan
4. Pendapatan dari lahan pekarangan
5. Pendapatan keluarga di luar pemanfaatan pekarangan
6. Kontribusi pekarangan terhadap pendapatan keluarga
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah :
1. Berapa luas pekarangan yang dimiliki keluarga di Desa Triyoso ?
2. Berapa luas pekarangan yang dimanfaatkan oleh keluarga di Desa Triyoso ?
Page 26
8
3. Apa sajakah variasi pemanfaatan pekarangan di Desa Triyoso ?
4. Berapakah pendapatan rata-rata per bulan keluarga di Desa Triyoso yang
bersumber dari pemanfaatan lahan pekarangan ?
5. Berapakah pendapatan keluarga yang bersumber dari selain hasil
pemanfaatan pekarangan ?
6. Berapa persenkah kontribusi pendapatan yang bersumber dari pemanfaatan
lahan pekarangan terhadap pendapatan keluarga ?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui luas pekarangan yang dimiliki keluarga di Desa Triyoso.
2. Untuk mengetahui luas pekarangan yang dimanfaatkan oleh keluarga di Desa
Triyoso.
3. Untuk mengetahui variasi pemanfaatan pekarangan di Desa Triyoso.
4. Untuk mengetahui pendapatan rata-rata per bulan keluarga di Desa Triyoso
yang bersumber dari pemanfaatan lahan pekarangan.
5. Untuk menegetahui pendapatan rata-rata keluarga yang bersumber dari luar
pemanfaatan pekarangan.
6. Untuk mengetahui kontribusi pendapatan yang bersumber dari pemanfaatan
lahan pekarangan terhadap pendapatan keluarga.
E. Kegunaan Penelitian
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan
Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
Page 27
9
2. Sebagai aplikasi ilmu pengetahuan dalam merumuskan dan memecahkan
masalah yang telah diperoleh selama perkuliahan.
3. Sebagai kontribusi masukan bagi pemerintah daerah, masyarakat luas, dan
khususnya keluarga di Desa Triyoso Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan
Komering Ulu Timur
F. Ruang Lingkup Penelitian
Adapun ruang lingkup dari penelitian ini, yaitu:
1. Ruang lingkup objek penelitian adalah kontribusi lahan pekarangan di Desa
Triyoso Kecamatan Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
2. Ruang lingkup subjek penelitian adalah keluarga di Desa Triyoso Kecamatan
Belitang Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur.
3. Ruang lingkup tempat dan waktu adalah Desa Triyoso Kecamatan Belitang
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur tahun 2017.
4. Ruang lingkup ilmu yaitu geografi Geografi Ekonomi. Nursid Sumaatmadja
(1988:54) geografi ekonomi menitik bertakan studinya pada aspek keruangan
struktuk ekonomi manusia yang termasuk ke dalamnya bidang pertanian, industri,
perdagangan, transportasi, komunikasi dan lain sebagainya.
Page 28
10
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR
A. Tinjauan Pustaka
1. Geografi
Menurut Bintarto (dalam Sumadi 2010: 19) geografi mempelajari hubungan
kausal gejala muka bumi, baik yang fisik maupun yang menyangkut makhluk
hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologi dan
regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan.
Pengertian geografi dalam seminar dan lokakarya yang diadakan tahun 1989 di
Semarang telah disepakati oleh Ikatan Geograf Indonesia, disebutkan bahwa
geografi merupakan suatu ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan
fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan, kewilayahan, dan dalam
konteks keruangan.
2. Geografi Ekonomi
Nursid (1988:54 ) mendefinisikan geografi ekonomi sebagai cabang geografi
manusia yang bidang studinya struktur aktivitas keruangan ekonomi sehingga titik
berat studinya adalah aspek keruangan struktur ekonomi manusia yang di
dalamnya bidang pertanian, industri-perdagangan-komunikasi-transportasi dan
lain sebagainya.
Page 29
11
Definisi di atas menggambarkan bagaimana keterkaitan penelitian ini dengan
georafi ekonomi, yaitu adanya kegiatan manusia dalam melakukan kegiatan
pertanian dengan memanfaatkan lahan pekaranan yang tersedia untuk
mendapatkan sebuah keuntungan secara ekonomi.
3. Kontribusi Pekarangan Terhadap Pendapatan Keluarga
3.1. Luas Pekarangan
Menurut Nurmala dkk (2012: 106) lahan pekarangan adalah lahan pertanian yang
ada disekitar rumah, umumnya di depan, belakang dan samping rumah dibatasi
oleh pagar tanaman hidup atau pagar mati yang mempunyai hubungan fungsional
dengan rumah tempat tinggal.
Menurut Otto Soemarwoto (1978:18 ) pekarangan adalah sebidang lahan dengan
batas tertentu, ada bangunan tempat tinggal di atasnya dan umumnya ditanami
dengan berbagai macam tumbuhan. Di pekarangan sering pula di pelihara unggas,
ternak dan ikan. Pekarangan memiliki fungsi produksi meliputi produksi
subsisten, yaitu keperluan sendiri, maupun produksi komersial.
Badan Pusat statistik (2008) memaparkan bahwa luas pekarangan di Sumatera
adalah yang terluas diantara daerah lainnya, yaitu seluas 1.908.700 ha atau
35,62% dari total pekarangan yang terdapat di Indonesia.
Menurut Badan Litbang pertanian (2014) pengelompokan lahan pekarangan
dibedakan atas pekarangan perkotaan dan pedesaan. Lahan pekarangan di
perkotaan dikelompokkan berdasarkan dengan tipe rumah di perumahan,
sedangkan lahan pekarangan di pedesaan dikelompokkan berdasarkan luas lahan
pekarangan, yaitu :
Page 30
12
a. Pekarangan di Kota
1) Pada perumahan tipe 21, dengan total luas lahan sekitar 36 m2
2) Pada perumahan tipe 36, luas lahan sekitar 72 m2
3) Pada perumahan tipe 45, luas lahan sekitar 90 m2
4) Pada perumahan tipe 54 atau 60, luas lahan sekitar 90 m2
b. Pekarangan di Desa
1) Pekarangan sangat sempit (tanpa halaman)
2) Pekarangan Sempitdengan luas pekarangan < 120 m2
3) Pekarangan sedang dengan luas pekarangan 120-400 m2
4) Pekarangan luas dengan luas pekarangan >400 m2
3.2. Pemanfaatan Pekarangan
Pemanfaatan pekarangan berarti pendayagunaan sebuah sumber daya alam.
Menurut Tohir (1991 :76) pendayagunaan sumber-sumber alam berarti melakukan
perombakan-perombakan di dalam ekosistem (lingkungan tempat berlangsungnya
reaksi timbal balik antara manusia dengan faktor-faktor alam). Menurut
Mazumdar dalam Sumilah Utomo (2016) pekarangan rumah dapat didefinisikan
sebagai sistem pertanian yang menggabungkan antara fungsi sosial, spiritual dan
ekonomi. Pada fungsi sosial, pekarangan merupakan lahan yang dapat digunakan
untuk pertemuan, bermain anak-anak dan taman. Sedangkan fungsi ekonomi
diartikan bahwa lahan pekarangan merupakan suatu agroekosistem yang dapat
digunakan untuk memproduksi berbagai sumber pangan, bahan energi, dan serat
(Calvet-Mir et al., 2012) sehingga dapat digunakan untuk menambah pendapatan
dengan cara menanam tanaman pangan, obat dan pohon-pohon serta dengan cara
memelihara hewan dan ikan.
Page 31
13
Menurut Arifin (2013 :28) ada empat fungsi dasar pekarangan secara sosial
ekonomis, yaitu produksi secara subsisten, pekarangan dapat menghasilkan
produksi untuk komersial dan memberi tambahan pendapatan keluarga,
pekarangan mempunyai fungsi sosial budaya, pekarangan memiliki fungsi
ekologis dan biofisik lingkungan. Berdasarkan pendapat Arifin di atas maka
penelitian ini menitik beratkan pada fungsi yang kedua yaitu pekarangan dapat
menghasilkan produksi untuk komersial dan tambahan pendapatan keluarga.
3.3. Variasi Pemanfaatan Pekarangan
Menurut Ginting (1994: 37), pemanfaatan pekarangan dilihat dari kompleksitas
tanamannya dan komoditas yang dihasilkan. Kompleksitas dan banyak produksi
tersebut tergantung dari keserbanekaan usaha dan kombinasi usaha yang tentunya
memerlukan keserbanekaan perlakuan dari para petani.
a. Pertanian
Berdasarkan kegunaannya tanaman yang bisa dibudidayakan di pekarangan
dapat dibedakan menjadi 5 yaitu tanaman pangan ( jagung, singkong),
tanaman hortikultura ( tanaman hias, buah, dan sayuran), tanaman
perkebunan (karet dan tebu), tanaman penyegar ( kopi dan coklat), dan
tanaman obat seperti kunyit, jahe, dll.
b. Peternakan
Peternakan adalah kegiatan mengembangbiakkan dan membudidayakan hewa
ternak untuk mendapatkan manfaat hasil dari kegiatan tersebut. peternakan
yang bisa dilakukan di pekarangan antara lain ikan lele, ikan patin, dan ayam.
Page 32
14
3.4. Pendapatan dari pekarangan
Menurut Tera dalam Sajogyo (1994) fungsi pekarangan adalah untuk
menghasilkan : (1) bahan makanan sebagai tambahan hasil sawah dan tegalnya,
(2) sayuran dan buah-buahan. (3) rempah, bumbu-bumbu dan wewangian. (4)
bahan kerajinan tangan. (5) kayu bakar. (6) uang tunai. (7) serta hasil ternak dan
ikan. Merujuk dari pendapat Tera tersebut pada poin keenam bahwasanya
pekarangan akan mengasilka pendapatan berupa uang tunai apabila dimanfaatkan
dengan baik.
Menurut Arifin (2013:28) ada empat fungsi dasar pekarangan secara sosial
ekonomis, yaitu :
1) Produksi secara subsisten, seperti sumbangan tanaman pangan yang
menghasilkan produk karbohidrat, buah, sayur, bumbu obat, dan produk non
pangan lainnya termasuk ternak dengan nilai gizi yang tinggi dalam bentuk
protein, mineral dan vitamin
2) Pekarangan dapat menghasilkan produksi untuk komersial dan memberikan
tambahan pendapatan keluarga, khususnya di wilayah yang memiliki akses
pasar yang baik. Produk pekarangan tersebut termasuk tanaman tahunan, yaitu
pohon buah-buahan, juga kopi dan kakao, termasuk tanaman sayuran dan
tanaman hias.
3) Pekarangan mempunyai fungsi sosial budaya. Fungsi ini termasuk jasa seperti
untuk saling bertukar hasil tanaman dan bahan tanaman antar tetangga.
Pekarangan juga memberikan status bagi pemilik di lingkungannya,
menyediakan ruang untuk keindahan tanam juga fungsi lainnya antara lain
tempat bagi anak-anak juga tempat bersosialisasi sesama tetangga, dan sebagai
Page 33
15
tempat upacara keagamaan, khususnya masyarakat Hindu Bali menggunakan
bagian dari pekarangan untuk prajan sebagai tempat sembahyang.
4) Pekarangan memliki fungsi ekologis, bio-fisik lingkungan. Struktur tanaman
dengan multi strata merupakan miniatur dari hutan alam tropis yang berfunsi
sebagai habitat bagi beragaman tumbuhan dan satwa liar. Sistemproduksi
terintegrasi dari tanaman ternak, dan ikan mengasilkan penggunaan yang
efisien dalam penggunaan pupuk organik serta daur ulang bahan.
3.5. Pendapatan keluarga di Luar Pekarangan
Menurut mulyanto Sumardi dan Hans Dieter evers (1982:20) pendapatan keluarga
adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun barang baik dari pihak lain
maupun hasil sendiri. Pendapatan keluarga dalam penelitian ini hanya berupa
pendapatan kepala keluarga dan istri dari kepala keluarga. Jadi dalam penelitian
ini pendapatan keluarga diluar pekarangan adalah pendapatan pokok maupun
pendapatan sampingan yang dihasilkan oleh kepala keluarga dan istri kepala
keluarga.
3.6. Kontribusi Lahan Pekarangangan Terhadap Pendapatan Keluarga
Pendapatan dalam keluarga diperoleh apabila salah satu atau beberapa anggota
keluarga bekerja. Menurut Sonny Sumarsono (2009: 176), pendapatan keluarga
adalah penghasilan keluarga yang berbentuk uang maupun dalam bentuk lain yang
dapat diuangkan dari hasil usaha yang dilakukan oleh anggota keluarga.
Pendapatan keluarga dalam penelitian ini meliputi pendapatan kepala rumah
tangga dan pendapatan istri atau kepala rumah tangga.
Page 34
16
Pekarangan yang dimanfaatkan akan memeberikan kontribusi terhadap
pendapatan keluarga. Menurut Ginting (1984: 84) bahwa usaha pekarangan
memberikan sumbangan rata-rata 49% dari pendapatan rumah tangga. Besar
kecilnya kontribusi pekarangan terhadap pendapatan tergantung pada luas dan
tingkat pemanfaatannya.
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian tentang kontrbusi lahan pekarangan sebelumnya sudah pernah
dilaksanakan sebelumnya, diantaranya dilakukan oleh Roza Yulida.
Tabel 2 Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti Roza Yulida
Judul Penelitian “Kontribusi Lahan Pekarangan Terhadap Ekonomi
Rumah Tangga Petani di Kecamatan Kerinci
Kabupaten Pelalawan”
Tujuan Penelitian Mengkaji pendapatan tamabahan yang didapatkan
oeleh keluarga petani melalui pemanfaatan lahan
pekarangan.
Populasi Penelitian Rumah tangga petani di Kecamatan Kerinci
Kabupaten Pelalawan.
Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan penarikan sampel
random sampling dengan jumlah sampel yang
diambil adalah 30 dari 40 rumah tangga petani
Teknik Pengumpulan
Data
Wawancara Terstruktur
Teknik Analisis Data Deskriptif
Hasil Penelitian Ada penambahan pendapatan bagi keluarga petani
yang memanfaatkan lahan pekarangan
C. Kerangka Pikir
Kebutuhan pangan akan terus ada selama manusia hidup. Tanggungan kebutuhan
pangan keluarga akan semakin besar sesuai jumlah anggota dalam satu keluarga.
Kebutuhan pangan terus meningkat yang tidak di imbangi dengan pendapatan
akan mengakibatkan sebuah masalah.
Page 35
17
Untuk menanggulangi masalah tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya adalah dengan mengerjakan pekerjaan sampingan yang dapat
memeberikan kontribusi dalam memenuhi kebutuhan pokok. Diantara banyak
pekerjaan sampingan, salah satu diantaranya adalah mengelola dan memanfaatkan
pekarangan menjadi lahan yang produktif. Pekarangan yang produktif akan
memeberikan kontrubusibagi pendapatan kelurga
Berikut ini adalah kerangka pikir penelitian ini
Gambar 1 Kerangka Pikir
Sumber Pendapatan
Kegiatan Pokok
Kegiatan Sampingan
Pemanfaatan Pekarangan
Pendapatan dari pekarangan
Pendapatan Keluarga Kontribusi
Page 36
18
III. METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
deskriptif. Menurut Pabundu Tika (2005: 4) penelitian deskriptif adalah penelitian
yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan bagaimana
adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang
diberikan interprestasi atau analisis. Kesimpulan pendapat dari penelitian
deskriptif yaitu memberikan gambaran terhadap keadaan objek yang sedang
diteliti.
B. Populasi
Menurut Sugiyono ( 2016: 117) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: obyek/ subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Menurut Tika (2005: 24) mengenai populasi adalah himpunan individu atau objek
yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Populasi dalam penelitian di Desa
Triyoso adalah 396 keluarga. Populasi keluarga yang memiliki pekarangan di
Desa Triyoso terbagi atas empat dusun yaitu Dusun Trukorejo Lor, Dusun
Trukorejo Kidul, Dusun Karangrejo Wetan dan Dusun Karangrejo Kidul.
Page 37
19
Tabel 3 Keluarga yang Memiliki Pekarangan
No Dusun Jumlah
KK
Jumlah Keluarga
yang Memiliki
Pekarangan
Luas Pekarangan
(ha)
1 Trukorejo Lor 116 102 14,54
2 Trukorejo Kidul 102 84 14,43
3 Karangrejo Wetan 128 107 13.50
4 Karangrejo Kidul 115 103 17,40
Jumlah 461 396 59,88
Sumber : Monografi Desa Triyoso per September 2016
C. Sampel
Menurut Arikunto (2006: 117) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti. Dasar dalam penentuan besarnya sampel dalam penelitian ini
menggunakan pendapat Arikunto (2006: 120), sebagai berikut:
“Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila objeknya kurang dari 100, lebih
baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara
10% sampai 15%, atau 20% atau lebih, tergantung kemampuan penelitian
dari segi waktu, tenaga dan dana, sempit luasnya wilayah pengamatan dari
setiap subyek dan besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti”.
Mengingat populasi dalam penelitian ini termasuk banyak dan bersifat homogen,
dengan keterbatasan peneliti maka akan dilakukan penarikan jumlah sampel
sesuai dengan kemampuan peneliti. Atas dasar keadaan tersebut, digunakan teknik
pengambilan sampel purposive sampling. Purposive sampling menurut Sugiyono
adalah tenknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun langkah-
langkah untuk mengambil subjek yang menjadi sampel ini dilakukan dengan cara:
Page 38
20
1. Menentukan Dusun Trokorejo Lor yang akan dijadikan tempat penelitian
dengan pertimbangan masyarkat yang homogen dan keterjangkauan bagi
peneliti
2. Menentukan subjek dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang ada
di Dusun Trukorejo Lor.
3. Menentukan jumlah sampel yakni 50% dari jumlah 102 keluarga yang ada
di Dusun Trukorejo Lor atau sejumlah 51 keluarga.
Alasan mengapa Dusun Trukorejo Lor yang dijadikan sampel adalah dikarenakan
alasan keterjangkaun bagi peneliti. Pemilihan teknik ini dilakukan dengan
pertimbangan keluarga di Desa Triyoso memiliki pekerjaan utama yang homogen
dan cara pemanfaatan lahan pekarangan yang homogen pula, selain itu lokasi
rumah keluarga satu dengan keluarga lain jaraknya tidak terlalu jauh karena tidak
dipisahkan oleh sawah.
D. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah kontribusi lahan pekarangan terhadap
pendapatan keluarga di Desa Triyoso Kecamatan Belitang tahun 2017. Indikator-
indikator untuk mengetahui kontribusi lahan pekarangan terhadap pendapatan
keluarga adalah:
1. Luas pekarangan yang dimiliki setiap keluarga
2. Pemanfaatan pekarangan
3. Variasi jenis pemanfaatan pekarangan
4. Pendapatan dari lahan pekarangan
5. Pendapatan keluarga di luar dari hasil pemanfaatan pekarangan
Page 39
21
6. Kontribusi pekarangan terhadap pendapatan keluarga
E. Definisi Operasional Variabel
1. Luas Pekarangan
Dalam penelitian ini luas lahan pekarangan dikelompokkan menjadi 4, yaitu:
a. Pekarangan sangat sempit (tanpa halaman)
b. Pekarangan Sempit dengan luas pekarangan < 120 m2
c. Pekarangan sedang dengan luas pekarangan 120-400 m2
d. Pekarangan luas dengan luas pekarangan >400 m2
2. Pemanfaatan Pekarangan
Pemanfaatan lahan pekarangan dalam penelitian ini kelompokkan menjadi 2,
yaitu :
1) Tinggi
Apabila luas pekarangan yang dimafaatkan > 50% dari total luas pekarangan
yang dimiliki keluarga.
2) Rendah
Apabila luas pekarangan yang dimafaatkan ≤ 50% dari total luas pekarangan
yang dimiliki keluarga.
3. Variasi Pemanfaatan Pekarangan
Variasi pemanfaatan pekarangan dalam penelitian ini di kelompokkan menjadi 6,
yaitu :
1) Tanaman hortikultura
Meliputi tanaman seperti bayam, kangkung, cabai, rampai, sawi, dll.
Page 40
22
2) Tanaman pangan
Meliputi tanaman seperti lengkuas, sereh, jahe, kunyit, dll.
3) Tanaman Buah
Meliputi tanaman seperti kelapa, durian, rambutan, duku, dll.
4) Tanaman Perkebunan
Meliputi karet, tebu, dan kelapa sawit
5) Tanaman Penyegar
Meliputi Kakao, Kopi, Tembakau
6) Peternakan
Meliputi peternakan ikan lele, ikan patin, ayam dll.
4. Pendapatan yang Besumber dari Pekarangan
Pendapatan ini didapatkan sebuah keluarga melalui pemanfaatan pekarangan
sebagai sumber tambahan pendapatan.
a. Pendapatan rendah, jika<rata-rata pendapatan keseluruhan responden.
b. Pendapatan sedang, jika = rata-rata pendapatan keseluruhan responden
c. Pendapatan tinggi, jika >rata-rata pendapatan keseluruhan responden.
5. Pendapatan yang Bersumber dari Luar Pemanfaatan Pekarangan
Yaitu pendapatan keluarga yang diperoleh anggota keluarga melului pekerjaan
utama atau yang lain yang bersumber dari selain dari pemanfaatan lahan
pekarangan. Pendapatan ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu pendapatan tinggi
dan pendapatan rendah. Tingkat pendapatan dikatakan tinggi apabila dalam satu
keluarga memiliki pendapatan rata-rata lebih dari Rp 2.206.000, dan dikatakan
Page 41
23
pendapatan rendah apabila pendpatan rata-rata dalam setiap bulannya kurang dari
atau sama dengan Rp 2.206.000.
6. Kontribusi Pekarangan terhadap Pendapatan Keluarga
Kontribusi pekarangan terhadap pendapatan keluarga dalam penelitian ini di
bedakan menjadi 2, yaitu :
1) Tinggi
Dikatakan berkontribusi tinggi apabila lahan pekarangan memberikan
kontribusi ≥50% dari total pendapatan keluarga.
2) Rendah
Dikatakan berkontribusi rendah apabila lahan pekarangan memberikan
kontribusi <50% dari total pendapatan keluarga
F. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Teknik observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengamati secara
langsung konidisi di lokasi penelitian, yaitu kontribusi lahan pekarangan di Desa
Triyoso Kecamatan Belitang tahun 2017.
2. Teknik Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik wawancara untuk mendapatkan informasi
mengenai luas lahan pekarangan, jenis tanah, tingkat pemanfaatan lahan
pekarangan dan pendapatan keluarga di Desa Triyoso Kecamatan Belitang.
Page 42
24
3. Teknik Dokumentasi
Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder yang bersumber
dari monografi Desa Triyoso, peta dusun, jumlah penduduk, jumlah kepala
keluarga, luas wilayah, jenis mata pencaharian yang mendukung penelitian ini.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data tabel
persentase. Dimana data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel, grafik,
perhitungan modus dan mean yang kemudian dilakukan perhitungan presentasi
dengan tujuan memudahkan dalam mendeskripsikan data hasil dari penelitian
Perhitungan presentasi dilakukan dengan rumus :
% x 100
Keterangan :
% = persentase yang diperoleh
n = jumlah jawaban yang diperoleh
N= jumlah seluruh Responden
Page 43
69
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh kontribusi pekarangan
terhadap pendapatan keluarga di Desat Triyoso Kecamatan Belitang Kabupaten
Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2017 sebagai berikut:
1. Keluarga di Desa Triyoso memiliki pekarangan yang luas dengan rata-rata
1.094 m2 setiap keluarga. Pekarangan bisa berada di depan, samping kanan,
samping kiri, di belakang ataupun mengelilingi rumah.
2. Pemanfaatan pekarangan oleh keluarga di Desa Triyoso masih tergolong
rendah. Dimana 68,6 % keluarga menfaatkan lahan pekarangan kurang dari
23,9 % dari total pekarangan yang mereka miliki.
3. Variasi pemanfaatan pekarangan di Desa Triyoso digunakan sebagai lahan
pertanian dimana lahan jenis tanaman yang biasa ditanam adalah kelapa,
kakao, pisang, bayam, cabai, kangkung, genjer, lengkuas, jahe. Pemanfaatan
lain berupa lahan peternakan, dimana jenis ternak yang ada di pekarangan
adalah ayam, ikan lele dan ikan patin.
4. Pendapatan rata-rata keluarga di Desa Triyoso yang berasal dari pekarangan
adalah Rp 507.500setiap bulannya.
Page 44
70
5. Pendapatan Rata-rata keluarga yang ada di Desa Triyoso adalah Rp.
2.977.678.
6. Sebanyak 94,10 % pekarangan memiliki kontribusi yang tergolong rendah
dimana rata-rata kontribusi pekarangan terhadap pendapatan keluarga di
Desa Triyoso adalah sebesar 13,91 %.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Mengingat ketersediaan pekarangan bagi keluarga di Desa Triyo tergolong
sangat luas sebaiknya pekarangan dikelola dengan baik agar dapat
memberikan kontribusi yang besar bagi pendapatan keluarga khususnya
keluarga yang memiliki pendapatan rendah.
2. Pemanfaatan pekarangan akan lebih berkontribusi terhadap pendapatan
apabila memiliki variasi komoditi yang memiliki frekuensi panen lebih
banyak atau berhaga tinggi. Jadi sebaiknya dipertimbangkan lagi jenis
komoditi yang akan dikelola di pekarangan.
Page 45
71
DAFTAR PUSTAKA
Ariffin, Hadi Susilo.2013. Pekarangan Kampung untuk Konservasi Agro-
Biodiversitas dalam mendukung penganekaragaman dan ketahanan
pangan di Indonesia. PT Penerbit IPB Press :Bogor.
Badan Litbang Kementrian Pertanian. 2012a. Kawasan Rumah Pangan Lestari
dan Perkembangnnya di Provinsi Maluku Utara. Badan Litbang Kementrian
Pertanian, Jakarta.
BMKG Kelas I Kenten . 2017. Data Curah Hujan 2007-2016. Palembang
Budiyono. 2003. Bahan Ajar Dasar-Dasar Geografi Sosial. Universitas
Lampung. Bandar Lampung.
Budi Utomo. 2015. Sistem Pertanian Terpadu di Lahan Pekarangan Pendukung
Ketahanan Pangan Keluarga Berkelanjutan.(Jurnal). Balai Pengakajian
Teknologi Pertanian Jawa Tengah : Jawa Tengah.
Eva Banowati dan Sriyanto. 2013. Georafi Pertanian. Ombak : Yogyakarta.
Ida Bagoes Mantra. 2003. Demografi Umum. Pustaka Belajar. Yogyakarta
Henry A Landsberger dan Alexandrov YU.G. 1984. Pergolakan Petani dan
Perubahan Sosial. CV Rajawali: Jakarta
Kaslan A Tohir. 1991. Seuntai Pengetahuan Usaha Tani Indonesia. Rineka Cipta:
Jakarta
Moh. Pabundu Tika. 2005. Metode Penelitian Geografi. PT Bumi Aksara. Jakarta
Mubyarto. 1987. Politik Pertanian dan Pembangunan Pedesaan. Pustaka Sinar
Harapan : Jakarta.
Nursid Sumaatmaja. 1988. Studi Geografi Suatu Pendekatan dan Analisa
Keruangan. Alumni : Bandung.
Otto Sumarwoto. 1978. Kearifan Tradisonal Masyarakat Pedesaan dalam
Hubungannya dengan Pemeliharaan Lingkungan Hidup Daerah Istimewa
Yogyakarta. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Yogyakarta.
Page 46
72
Penny Meneth Ginting. 1984. Pekarangan, Petani dan Kemiskinan. Gadjah
Mada University Press : Yogyakarta.
Rahmat Rockamana dan Herdi Hendrawan. 2016. Budidaya Sayuran Lokal.
Nuansa Cendikia: Bandung.
Roza Yulida . 2012. Kontribusi Usahatani Lahan Pekarangan Terhadap
Ekonomi Rumah Tangga Petani Di Kecamatan Kerinci Kabupaten
Pelalawan. (Jurnal). Indonesian Jurnal of Agrikultur Economic : Riau
Soetomo. 2008. Strategi-setrategi pembangunan masyarakat. Pustaka
Belajar:Yogyakarta
Softi Nur Rahmah. 2013. Optimalisasi Pemanfaatan Lahan Pekarangan Rumah
Di Nagari Koto Baru Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman
Barat. (Jurnal). STKIP PGRI Sumatra Barat : Sumatra Barat.
Sajogyo. 1994. Menuju Gizi yang Baik di Pedesaan dan di Kota. Gajah Mada
Press: Yogyakarta
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Alfabeta:
Bandung.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta. Jakarta
Sumilah Utomo. 2016. http://madanioke.blogspot.co.id/2016/01/penataan-lahan-
pekarangan-dan-kebun.html. diakses pada 19 februari 2017.
Soetomo. 2008. Strategi-strategi Pembangunan Masyrakat. Pustaka
Belajar : Yogyakarta.
Tati Nurmala. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Graha Ilmu : Jakarta.
http://giziklinikku.blogspot.co.id/2016/07/karakteristik-bahan-
penyegar.html?m=1.diakses pada 31 Agustus 2017.
http://belajar berkebun.com/macam-macam-tanaman-hortikultura.html. diakses
pada 31 agustus 2017.