KONTRIBUSI I SUPERVISI K GURU S KA Ditulis m PROGRAM UN IKLIM KOMUNIKASI DAN PELA KEPALA SEKOLAH TERHADAP K SD NEGERI DI KECAMATAN SUL ABUPATEN LIMA PULUH KOTA TESIS Oleh EFRISON NIM 19019 s untuk memenuhi sebagian persyaratan dala mendapatkan gelar Magister Pendidikan M STUDI ADMINISTRASI PENDID PROGRAM PASCASARJANA NIVERSITAS NEGERI PADANG 2014 AKSANAAN KINERJA LIKI am DIKAN
206
Embed
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI ...pustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_SKRIPSI/1_EFRISON_1901… · SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAANSUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA
GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SULIKIKABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TESIS
Oleh
EFRISONNIM 19019
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalammendapatkan gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAANSUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA
GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SULIKIKABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TESIS
Oleh
EFRISONNIM 19019
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalammendapatkan gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAANSUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA
GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SULIKIKABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TESIS
Oleh
EFRISONNIM 19019
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalammendapatkan gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
ABSTRACT
Efrison. 2014. The Contribution of Communication Climate and Headmaster’sSupervision toward the Teachers’ Work Performance in SD Negeri in KecamatanSuliki Kabupaten Lima Puluh Kota Thesis. Graduate Program of Padang StateUniversity
Based on the previous survey conducted in the field, it was figured out that theteachers’ work performance in SD Negeri in Kecamatan Suliki was still low. This couldbe seen from their less seriousness and lack of responsibility in running their duties. This,in turn, could hamper the effort to achieve the learning and educational goals. Further, thecommunication climate and the headmaster’s supervision were regarded as the factorsaffecting the teachers’ work performance in SD Negeri Kecamatan Suliki. Thehypotheses proposed in this research were: (1) communication climate had a contributiontoward the teachers’ work performance, (2) headmaster’s supervision had a contributiontoward the teachers’ work performance and (3) communication climate and headmaster’ssupervision simultaneously had a contribution toward the teachers’ work performance.
The population of the research was all of teachers in SD Negeri in KecamatanSuliki that consisted of 172 people. By using Stratified Proportional Random Samplingtechnique and considering the educational level and the work period, 64 teachers werechosen as the sample. The instrument of the research was questionnaire of Likert scalewhich had been tested its validity and reliability. The data obtained then was analyzed byusing correlation and regression techniques.
The result of data analysis indicated that: (1) communication climate contributed25,5% toward the teachers’ work performance, (2) headmaster’s supervision contributed14,9% toward the teachers’ work performance, and (3) communication climate andheadmaster’s supervision simultaneously contributed 32,9% toward the teachers’ workperformance. In addition, the result of descriptive analysis revealed that the teachers’work performance, the communication climate and headmaster’s supervision were inadequate category in which the score of the respective variables were 75,89%, 77,13%and 74,65% of ideal score.
This research findings implied that the communication climate and headmastersupervision were two of some factors that could affect the teachers’ work performance.
i
ABSTRAK
Efrison, 2014. Kontribusi Iklim komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi KepalaSekolah terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten LimaPuluh Kota. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Berdasarkan pra survey di lapangan tergambar bahwa kinerja guru SD Negeri diKecamatan Suliki masih rendah. Ini terlihat dari kurangnya kesungguhan guru dalammelaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruhterhadap pencapaian tujuan pembelajaran dan pada akhirnya pada tujuan pendidikan.Selanjutnya, peneliti menduga bahwa iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepalasekolah mempengaruhi kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki. Oleh karena itu perludilakukan penelitian untuk menguji kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untukmengungkap kontribusi iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolahterhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki . Hipotesis yang diajukan dalampenelitian ini adalah: (1) Iklim komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru, (2)Pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru, (3) Iklimkomunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama berkontribusiterhadap knerja guru.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Kecamatan Sulikiyang berjumlah 172 orang. Sampel penelitian berjumlah 64 orang yang diambil denganteknik Stratified Proportional Random Sampling, dengan mempertimbangkan stratajenjang pendidikan dan masa kerja. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angketmodel Skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Data penelitiandianalisis dengan teknik korelasi dan regresi.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Iklim komunikasi berkontribusiterhadap kinerja guru sebesar 25,5%, (2) Pelaksanaan supervisi kepala sekolahberkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 14,9%,(3) Iklim komunikasi dan pelaksanaansupervisi kepala sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar32,9%. Selanjutnya hasil analisis deskriptif mengungkap bahwa kinerja guru, iklimkoumnikasi, dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah masih berada pada kategori cukupdengan tingkat ketercapaian skor masing-masingnya sebesar 75,89%, 77,13%, dan74,65% dari skor ideal.
Temuan di atas mengimplikasikan bahwa iklim komunikasi dan pelaksanaansupervisi kepala sekolah adalah dua faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja guru,akan tetapi masih banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap kinerja guru yangtidak dikaji dalam penelitian ini.
ii
iv
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan
Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Suliki
Kabupaten Lima Puluh Kota”, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri Padang maupun di perguruan
tinggi lainnya.
2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa bantuan
tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.
3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan
dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dan disebutkan nama
pengarangnya, dan dicantumkan pada daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis
ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku.
Padang, Agustus 2014Saya yang menyatakan,
Efrison,Nim. 19019
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan hidayah-
Nya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, dan sudah sepantasnya disampaikan ungkapan rasa terimakasih dan penghargaan
kepada:
1. Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd. dan Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd. selaku
Pembimbing I dan II yang dengan penuh kearifan dan ketulusan hati
telah memberikan arahan dan saran dalam penulisan tesis ini.
2. Prof. Dr. Mukhaiyar, Dr. Yahya, M.Pd., dan Dr. Ahmad Sabandi, M.Pd.,
selaku dosen penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran
berupa saran dan kritikan demi kesempurnaan tesis ini.
3. Pimpinan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang
senantiasa memberikan kemudahan demi kelancaran studi penulis dalam
perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini dengan baik.
4. Para dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah
membimbing penulis selama perkuliahan, serta segenap karyawan
program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah
memberikan pelayanan terbaik kepada penulis.
5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota yang telah
memberikan izin dalam penelitian ini.
6. Kepala Sekolah dan guru-guru SD Negeri Kecamatan Suliki, yang telah
membantu dalam mempermudah pelaksanaan penelitian ini.
7. Kedua orang tua tercinta Ibu dan Ayah, terimakasih untuk
pengorbanannya yang luar biasa.
8. Teristimewa untuk istriku tercinta (Yulia) dan anak-anakku tersayang
(Efdhil Frasyaumi dan Diahwanti Syukriani), yang dengan penuh
vi
kesabaran selalu menyemangati dalam pelaksanaan perkuliahan dan
penyelesaian tesis ini.
9. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Program Studi
Administrasi Pendidikan yang telah banyak membantu dalam diskusi
untuk penyelesaian tesis ini.
Penulisan tesis ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis semoga
tesis ini bermanfaat.
Padang, Agustus 2014Penulis,
Efrison,Nim. 19019
vii
DAFTAR ISI
ABSTRACT................................................................................................................ i
ABSTRAK.................................................................................................................. ii
PERSETUJUAN AKHIR TESIS................................................................................ iii
PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS.................................................................. iv
SURAT PERNYATAAN ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi
DAFTAR ISI............................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL....................................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 5
C. Pembatasan Masalah...................................................................................... 12
D. Rumusan Masalah.......................................................................................... 13
E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 13
F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 14
BAB II. KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori .............................................................................................. 16
8. Tingkat Pencapaian Responden Setiap Indikator Kinerja Guru ........................... 68
9. Distribusi Frekuensi Skor Iklim Komunikasi....................................................... 69
10. Tingkat Pencapaian Renspon Setiap Indikator Iklim Komunikasi....................... 70
11. Distribusi Frekuensi Skor Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah ...................... 72
12. Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Pelaksanaan SupervisiKepala sekolah ..................................................................................................... 73
13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 74
14. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas .................................... 75
15. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y ..................................... 77
16. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y ..................................... 77
17. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Iklim Komunikasidan Kinerja Guru .................................................................................................. 78
18. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Iklim Komunikasi danKinerja Guru......................................................................................................... 79
19. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolahterhadap Kinerja Guru .......................................................................................... 79
20. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel PelaksanaanSupervisi Kepala Sekolah dengan Variabel Kinerja Guru ................................... 81
x
21. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi PelaksanaanSupervisi Kepala Sekolah terhadap Variabel Kinerja Guru ................................. 82
22. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Pelaksanaan SupervisiKepala sekolah terhadap Kinerja Guru................................................................ 83
23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Iklim Komunikasidan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru .................... 84
24. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel IklimKomunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap
17. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Variabel Bebas terhadap
Variabel Terikat.................................................................................................... 188
18. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Pascasarjana............................................ 190
19. Surat Izin Penelitian dari UPT Pendidikan Kecamatan Suliki ............................. 191
20. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian...................................................... 192
xiii
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang saat ini
menuntut terjadinya peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia.
Hal ini dikarenakan, sumber daya manusia yang berkualitas merupakan
modal utama dalam pembangunan di segala bidang tersebut.
Pengembangan dan peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia
dapat dilakukan melalui pendidikan. Hal ini sejalan dengan tujuan
pendidikan nasional yang tertuang dalam GBHN yaitu:
”…untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitumanusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YangMaha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri,maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretoskerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, sehatjasmani dan rohani”.
Selanjutnya, dalam Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa ”Pendidikan
Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Artinya, melalui penyelengggaraan pendidikan dapat
mencerdaskan kehidupan bangsa serta menciptakan manusia yang
berkualitas.
1
Guru memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan.
Sebagai orang yang berada pada garis depan penyelenggaraan proses
pembelajaran maka guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam
menentukan kesuksesan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat
yang dikemukakan oleh Achmadi (1993:6) menyatakan bahwa betapapun
baik dan lengkapnya kurikulum, metode, media, sumber belajar, serta
sarana dan prasarana, namun keberhasilan pendidikan di sekolah terletak
pada kinerja guru. Artinya, ujung tombak penentu keberhasilan
pelaksanaan proses pembelajaran ada pada guru, yang tergambar pada
kinerja yang ditampilkannya.
Kinerja merupakan sesuatu yang dikerjakan atau produk jasa yang
dihasilkan, diberikan, seseorang atau sekelompok orang (Dharma,
2000:27). Artinya, jika mengkaji mengenai kinerja guru berarti erat
kaitannya dengan hasil kerja yang ditampilkan oleh guru. Guru dalam
rangka memperoleh hasil kerja yang optimal perlu memiliki keterampilan
dan pengetahuan di bidangnya. Selanjutnya, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki ini harus didukung pula oleh komunikasi dan
pelaksanaan supervisi.
Pemerintah, sebagai penanggung jawab utama penyelenggaraan
pendidikan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja
guru. Upaya yang dilakukan terhadap peningkatan kinrja guru ini
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh
guru. Artinya, jika kualitas pembelajaran meningkat maka hasil atau
2
output dari proses pembelajaran juga akan meningkat. Upaya yang
dilakukan oleh pemerintah untuk peningkatan kinerja guru ini diataranya
adalah: 1) memberikan kesempatan kepada para guru untuk melanjutkan
pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi melalui pemberian beasiswa,
dan 2) mengikutsertakan guru dalam kegiatan pendidikan seperti seminar,
pendidikan dan latihan, workshop, serta 3) menyediakan wadah bagi para
guru untuk saling berkomunikasi/bermusyawarah membicarakan
permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tanggungjawabnya
melalui Kelompok Kerja Guru (KKG).
Namun, upaya yang dilakukan untuk peningkatan kinerja guru ini
belumlah menampakkan hasil yang optimal. Ini terlihat dari pengamatan
yang penulis lakukan di SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima
Puluh Kota pada tanggal 02 – 14 April 2012. Dari hasil pengamatan
terlihat bahwa: 1) masih adanya guru yang belum melengkapi dan
menyiapkan perangkat pembelajaran, 2) masih adanya guru yang
mempersiapkan perangkat pembelajaran hanya pada saat akan diadakan
pengawasan, 3) masih adanya guru yang masih menggunakan
perencanaan pembelajaran maupun silabus pada tahun sebelumnya tanpa
merevisi/menyesuaikan terhadap kurikulum yang berlaku saat ini, 4) masih
adanya ditemukannya guru yang tidak memeriksa hasil ulangan harian
siswa, 5) masih adanya anggapan dari para guru bahwasanya pekerjaan
guru merupakan tugas-tugas rutin untuk memperoleh gaji semata, 6) masih
adanya guru yang meninggalkan kelas untuk melakukan kegiatan lainnya
3
seperti makan dikafe atau duduk-duduk di kantor, setelah memberikan
tugas kepada siswa, 7) masih adanya guru yang tidak menginformasikan
ketidakhadirannya di sekolah kepada manajemen sekolah maupun rekan
sesama guru, 9) masih adanya guru yang memberikan materi dengan
sistem kejar target saat akan menghadapi ujian, 10) masih adanya guru
yang enggan untuk melakukan analisis setelah dikakukannya evaluasi
penilaian, sehingga butir soal yang belum dikuasai oleh siswa tidak
terlihat, akibatnya indikator-indikator yang belum tercapai sesuai KKM
tidak diketahui oleh guru. Uraian fenomena di atas memberikan gambaran
bahwa kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh
Kota masih rendah dan perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik.
Masih rendahnya kinerja guru yang tergambar dalam fenomena di
atas diduga ada kaitannya dengan kurang baiknya iklim komunikasi dan
pelaksanaan supervisi kepala. Arni Muhammad (2011:206) menyatakan
bahwa iklim komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi ikut
menentukan baik buruknya hasil kerja (kinerja) yang dimiliki oleh anggota
organisasi. Selanjutnya, Sri Banun Muslim (2010:185) menyatakan bahwa
kinerja seorang guru ikut dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi yang
dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru. Artinya, tinggi atau
rendahnya kinerja guru dipengaruhi oleh iklim konunikasi yang terjadi
dalam sekolah dan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Hasil
prasurvey yang dilakukan di SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten
Lima Puluh Kota menunjukkan bahwa iklim komunikasi di sekolah
4
tersebut belum berlangsung dengan baik/efektif. Ini terlihat dari ketidak
terbukaan antara kepala sekolah dengan guru dalam berkomunikasi, serta
ketidakjelasan terhadap informasi yang beredar di sekolah. Selanjutnya,
berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap guru-guru SD Negeri
Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota diketahui bahwa supervisi
yang dilakukan oleh kepala sekolah belum berlangsung dengan baik.
Mereka menyatakan bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah
belum menyentuh seluruh guru-guru yang ada di sekolah. Artinya, masih
ada diantara guru-guru yang jarang atau bahkan belum pernah disupervisi.
Dengan melihat fenomena di lapangan tersebut, jika kondisi seperti
ini dibiarkan berlangsung terus menerus, maka dikhawatirkan akan
berdampak negatif terhadap kualitas output pendidikan SD Negeri di
Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Sehingga peneliti merasa
perlu melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang dapat
mempengaruhi kinerja guru dan seberapa besar sumbangan faktor-faktor
tersebut terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten
Lima Puluh Kota.
B. Identifikasi Masalah
Guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan
kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk
mampu menyelenggarakan proses pembelajaran yang berkualitas.
Terselenggaranya proses pembelajaran yang berkualitas dipengaruhi oleh
5
kinerja guru. Kinerja guru merupakan hasil kerja guru dalam
melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik.
Mengingat begitu pentingnya kinerja guru ini, maka perlu dikaji
faktor – faktor yang ikut mempengaruhinya. Mitrani dan Dalziel (1995:10)
menyatakan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor antara
lain; tanggung jawab, kebebasan, standar kerja, supervisi, motivasi,
evaluasi pembelajaran, serta mengembangkan peserta didik dan diri
19
sendiri.. Uraian mengenai tugas guru ini merupakan gambaran dari kinerja
mereka sebagai seorang pendidik.
Merujuk pada uraian yang dikemukakan di atas maka maka yang
akan dijadikan indikator dari variabel kinerja guru dalam penelitian ini
adalah 1) menyusun perangkat pembelajaran, 2) melaksanakan proses
pembelajaran, 3) melaksanakan evaluasi, 4) mengembangkan profesi guru.
Berikut ini akan diuraikan masing-masing dari indikator tersebut:
1. Menyusun Perangkat Pembelajaran
Menyusun perangkat pembelajaran merupakan langkah awal
yang harus dilakukan guru sebelum mmenelenggarakan proses
pembelajaran. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 dinyatakan bahwa
perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
Menyusun perangkat pembelajaran merupakan pekerjaan
penting yang harus dilakukan oleh guru. Hal ini sejalan dengan yang
dikemukakan oleh Saud (2009:51) yang menyatakan bahwa
kemampuan merencanakan program pembelajaran/menyusun perangkat
pembelajaran bagi guru sama dengan kemampuan mendesain bangunan
bagi seorang arsitek. Artinya ia (arsitek) tidak hanya bisa membuat
gambar yang baik dan bernilai estetis tetapi juga harus mengetahui
20
makna dan tujuan dari desain bangunan yang dibuatnya. Demikian pula
halnya dengan guru dalam merencanakan pembelajaran. Dimana dalam
perencanaan pembelajaran tersebut guru haruslah mengerti dan
memahami arti dan tujuan dari perencanaan pembelajaran, serta
menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat di
dalamnya.
2. Melaksanakan Proses Pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran adalah tugas pokok guru dalam
menjalankan tugasnya. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dirancang
untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental
dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan
guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian
kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud
melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan
hidup yang perlu dikuasai peserta didik.
Menurut PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan
Nasional hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan
kegiatan pembelajaran adalah; 1) kegiatan pembelajaran disusun untuk
memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat
melaksanakan proses pembelajaran secara profesional, 2) memuat
rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara
berurutan untuk mencapai kompetensi dasar, 3) kegiatan pembelajaran
21
harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran, 4) kegiatan
pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan
siswa dan materi.
3. Melaksanakan Evaluasi
Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan
keputusan. Menurut PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi adalah; 1)
evaluasi diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi, 2) evaluasi
menggunakan acuan kriteria berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk
menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya, 3) sistem yang
direncanakan adalah sistem evaluasi yang berkelanjutan, 4) hasil
evaluasi dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, 5) sistem evaluasi
harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam
proses pembelajaran.
Selanjutnya, prosedur yang harus dilalui oleh guru dalam
melaksanakan evaluasi hasil belajar menurut Sudijono (2001:78)
sebagai berikut:
22
a) Menyusun rencana evaluasi hasil belajar, yang mencakup kegiatan:
(1) merumuskan tujuan, (2) menetapkan aspek-aspek atau ranah-
ranah yang akan dievaluasi, (3) memilih dan menentukan teknik
evaluasi yang akan digunakan, (4) menyusun instrumen penilaian,
(5) menentukan standar atau tolok ukur dan, (6) menentukan
frekuensi kegiatan evaluasi.
b) Menghimpun data, meliputi kegiatan melaksanakan pengukuran
dengan menyelenggarakan tes hasil belajar, atau dengan teknis non
tes.
c) Melakukan verifikasi data, yaitu menyaring data yang masuk agar
diperoleh data yang benar-benar akurat.
d) Mengolah dan menganalisis data.
e) Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan terhadap hasil
analisis data. Hasil interpretasi tersebut merupakan kesimpulan hasil
evaluasi yang mengacu kepada tujuan evaluasi itu sendiri.
f) Tindak lanjut hasil evaluasi, dari kesimpulan hasil evaluasi, guru
dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan yang
dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi. Tindak
lanjut disini bisa berupa pengayaan atau perbaikan.
4. Mengembangkan Profesi Guru
Pengembangan terhadap profesi guru merupakan suatu
kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang guru. Pengembangan
23
terhadap profesi guru ini dapat dilakukan oleh guru dengan menambah
ilmu pengetahuan dari berbagai sumber seperti melanjutkan pendidikan
ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti kegiatan pendidikan (seminar
pendidikan, workshop, serta diklat), dan memperbanyak referensi
bacaan mengenai kependidikan. Selanjutnya, pengembangan diri guru
ini dapat pula dilakukan melalui kegiatan supervisi. Dimana kegiatan
supervisi yang dilakukan bertujuan untuk membina guru supaya mampu
melaksanakan tugasnya secara lebih berkualitas.
2. Iklim Komunikasi
a. Pengertian Iklim Komunikasi
Iklim komunikasi merupakan dua padanan kata yang berasal dari
kata iklim dan komunikasi. Untuk memahami arti dari iklim komunikasi
ini maka terlebih dahulu perlu djelaskan arti dari masing-masing kata
iklim dan komunikasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2007:269)
dikemukakan bahwa iklim adalah kondisi atau suasana dalam jangka
waktu yang agak lama. Abizar (2000:211) menyatakan bahwa iklim
didasarkan pada keberbagian persepsi anggota-anggota organisasi
mengenai kesenangan dalam berhubungan satu sama lain dalam
organisasi, dengan demikian dapat dikatakan iklim merupakan suasana
yang mencerminkan gaya hidup suatu organisasi. Selanjutnya De Wine
(2000:201) mengemukakan iklim sebagai konsep sistem yang
mencerminkan keseluruhan gaya hidup suatu organisasi. Seiring dengan
24
itu, Bloom (Gistituati, 2009:44) menyatakan bahwa iklim adalah pengaruh
dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan
intelektual yang mempengaruhi tingkah laku. Dapat dimaknai bahwa iklim
merupakan persepsi bersama (orang-orang yang ada dalam organisasi)
mengenai kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku mereka.
Sedangkan pengertian komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2007:587) adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita
antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat
dipahami. Selanjutnya Muhammad (2011:4) mendefinisikan komunikasi
sebagai pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim
pesan dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Handoko
(20001:272) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan
pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang
lain. Selanjutnya, Handoko (2001:272) mengaskan bahwa pemindahan
pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang
digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, serta intonasi.
Hal senada juga dikemukakan oleh Rogers (Cangara, 2010:20)
menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pengalihan suatu ide dari
seseorang kepada satu orang atau lebih dengan maksud untuk mengubah
tingkah laku mereka. Lewis (Effendy, 2006:9) juga mengemukakan bahwa
komunikasi adalah saling berbaginya pesan, ide atau sikap dalam struktur
organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi
merupakan proses pertukaran informasi atau pesan verbal maupun non
25
verbal antara pihak pengirim dengan pihak si penerima untuk mengubah
tingkah laku.
Selanjutnya pengertian iklim komunikasi dikemukakan antara lain
oleh Wayne Pace R dan Don F Foules (2005:67) ”The climate of the
communication in an organization is a composite of evaluation and
reaction to certain activities that take place in an organization”. Artinya,
bahwa iklim komunikasi merupakan perpaduan penilaian dan reaksi
terhadap berbagai kegiatan tertentu yang ada dalam organisasi. Denis
(Muhammad, 2011:86) bahwa iklim komunikasi sebagai kualitas
pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi
yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan
pesan dengan kejadian yang terjadi dalam organisasi. Dapat dimaknai
bahwa iklim komunikasi merupakan persepsi dari anggota organisasi
menyangkut proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi.
Selanjutnya, Reding (Abizar, 2000:212) menyatakan bahwa iklim
adalah respon yang ditunjukkan oleh anggota organisasi terhadap arus
komunikasi internal organisasi. Selanjutnya, Abizar (2000:211)
menyatakan bahwa iklim komunikasi yang ada dalam sebuah organisasi,
pada dasarnya ikut dipengaruhi oleh kondisi atau suasana organisasi itu
sendiri. Artinya, jika suasana yang berlangsung dalam organisasi
menyenangkan maka secara langsung akan berpengaruh positif terhadap
iklim komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Lebih jelasnya, Abizar
(2000:211) menyatakan iklim komunikasi adalah persepsi-persepsi anggota
26
organisasi mengenai proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi
yang berpengaruh terhadap tingkah laku dari anggota organisasi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa
yang dimaksud dengan iklim komunikasi adalah persepsi guru mengenai
proses penyampaian pesan dan hubungan pesan dengan berbagai bentuk
kegiatan yang terjadi di sekolah.
b. Pentingnya Iklim Komunikasi
Blumenstock (Wayne Pace R, 2005:99) menyatakan bahwa
pentingnya iklim komunikasi dalam sebuah organisasi adalah karena iklim
komunikasi dapat mempengaruhi cara hidup anggota organisasi, dengan
siapa mereka berbicara, siapa yang mereka sukai, bagaimana perasaan
mereka, bagaimana kegiatan kerja mereka, bagaimana perkembangan
mereka menyesuaikan diri dengan organisasi. Selanjutnya, Redding
(Muhammad, 2011:85) menyatakan bahwa iklim komunikasi merupakan
faktor yang jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik
komunikasi dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Ini
dikarenakan, iklim komunikasi dapat mempengaruhi cara hidup anggota
organisasi.
Selanjuntynya, GM Goldhaber (Cangara, 2010:30) menyatakan
bahwa iklim komunikasi merupakan faktor yang krusial dalam sebuah
organisasi, karena berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi.
Semakin kondusif dan harmonis iklim komunikasi yang terjadi pada suatu
organisasi maka akan semakin memberikan pengaruh positif bagi setiap
27
anggotanya dalam bekerja, sehingga memungkinkan anggota
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan akan berdampak pada
peningkatan kinerja mereka.
Selanjuntya, De Wine (2000:31) menegaskan bahwa iklim
komunikasi pada dasarnya berpengaruh terhadap performance kerja
seorang pegawai (guru), yang pada akhirnya akan meningkatkan
produktivitas kerja dan pencapaian tujuan organisasi (sekolah) yang
optimal. Artinya, jika disuatu sekolah berlangsung iklim komunikasi yang
kondusif, maka akan dapat membantu meningkatkan kinerja guru dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa iklim
komunikasi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam organisasi,
karena melalui iklim komunikasi yang kondusif dapat mendukung
kelancaran guru dalam melaksanakan tugas mereka. Artinya, jika guru
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan lancar maka akan
bermuara pada terwujudnya kinerja guru yang baik.
c. Dimensi Iklim Komunikasi .
Goldhaber (Muhammad, 2011:85) ada lima dimensi penting dari
iklim komunikasi yaitu: (1) ”supportiveness”, atau bawahan mengamati
bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka
membangun dan menjaga perasaan diri berharga dan penting, (2)
partisipasi membuat keputusan, (3) kepercayaan, dapat dipercaya dan
dapat menyimpan rahasia, (4) keterbukaan dan keterus-terangan, dan (5)
28
tujuan kinerja yang tinggi, pada tingkat mana tujuan kinerja
dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi.
Senada dengan pendapat di atas, Denis (Muhammad, 2011:86)
menyatakan bahwa ada empat dimensi iklim komunikasi yaitu: (1)
supportiveness, (2) partisipasi dalam pembuatan keputusan, (3)
keterbukaan dan keterus-terangan, dan (4) tujuan penampilan yang tinggi.
Seiring dengan itu, Reding (Abizar, 2000:212) mengidentifikasi bahwa ada
lima dimensi dari iklim komunikasi, yaitu: 1) support, 2) pengambilan
keputusan yang partisipatif, 3) penuh kepercayaan, mempercayai,
dipercayai dan percaya diri, 4) keterbukaan dan terus terang, serta 5)
penekanan pada tujuan perbuatan yang tinggi. Selanjutnya, Muhammad
(2011:86) menyatakan bahwa untuk melihat dimensi dari iklim komunikasi
itu dapat diamati dari pokok persoalan utama dari iklim komunikasi.
Adapun pokok persoalan utama dari iklim komuniasi adalah:
1. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannyadalam organisasi yaitu; a) apakah anggota organisasimerasa puas dengan atasan, teman bekerja sama danbawahan sebagai sumber informasi, b) berapa pentingnyasumber-sumber itu, c) apakah sumber-sumber tersebutdapat dipercaya, dan d) apakah sumber-sumber tersebutterbuka terhadap komunikasi.
2. Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggotaorganisasi antara lain: a) apakah jumlah informasi yangditerima cocok atau tepat dengan topik-topik yang pentingdari sumber informasi , b) apakah informasi itu berguna,c) apakah balikan informasi dikirim kepada sumber yangtepat.
3. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri misalnya: a)berapa banyak anggota yang terlibat dalam pembuatankeputusan yang mempengaruhi mereka, b) apakah tujuandan objektif dipahami, c) apakah orang diberi sokongandan dihargai, d) apakah sistem terbuka terhadap input dari
29
anggotanya.
Selanjutnya, Robert dan O’Reily (Cangara, 2010:36) menyatakan
bahwa ada beberapa dimensi dari iklim komunikasi yang dapat dijadikan
sebagai alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keefektifan dari
iklim komunikasi dalam sebuah organisasi. Adapun dimensi yang
dimaksud diantaranya adalah: 1) keinginan untuk berinteraksi dengan
sesama di dalam organisasi, 2) pengarahan yang diberikan oleh atasan, 3)
kepuasan terhadap arus informasi yang ada dalam organisasi. Dapat
dimaknai bahwa untuk melihat tingkat keefektifan iklim komunikasi dari
sebuah oorganisasi dapat dilihat melalui dimensi-dimensi dari iklim
komunikasi itu sendiri.
Merujuk pada uraian yang telah dikemukakan di atas, maka indikator
yang digunakan untuk mengukur iklim komunikasi ini adalah: 1) saling
percaya, 2) saling menghargai, 3) keterbukaan, dan 4) rasa persaudaraan.
Berikut ini akan dijelask maksud dari masing-masing indikator tersebut;
1. Saling percaya
Maksud dari saling percaya dalam penelitian ini adalah bahwasanya
guru dalam melaksanakan tugasnya haruslah meyakini bahwa apa yang
disampaikan oleh rekan kerja maupun kepala sekolah adalah benar. Ini
merujuk dari arti percaya yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (kbbi.web.id) yang dinyatakan sebagai sikap meyakini
bahwa sesuatu itu memang benar.
30
2. Saling menghargai
Adapun yang dimaksud dengan saling menghargai dalam penelitian ini
adalah adanya rasa hormat menghormati diantara sesama personil
sekolah. Ini berangkat dari arti kata menghargai yang termuat dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) yang dinyatakan sebagai
sikap menghormati atau mengindahkan satu sama lain. Artinya, guru
dalam melaksanakan pekerjaannya haruslah saling mengindahkan satu
sama lainnya.
3. Keterbukaan
Keterbukaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahwasanya
antara sesame personil sekolah seperti guru dengan sesame guru, dan
guru dengan kepala sekolah hendakya tidak bersikap tertutup atau
tidak menutup diri terhadap masing-masing pihak. Ini berangkat dari
makna sikap terbuka yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia (kbbi.web.id) yang diyatakan sebagai sikap tidak tertutup
atau tidak adanya rahasia antara pihak-pihak tersebut.
4. Rasa persaudaraan
Adapun maksud adari rasa persaudaraan dalam penelitian ini adalah
bahwa guru hendaknya harus memiliki kedekatan diantara sesame
mereka. Hal ini merujuk pada pengertian dari persaudaraan itu sendiri.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) mengartikan
persaudaraan sebagai hubungan yang dekat layaknya berhubungan
dengan saudara atau kerabat sendiri.
31
3. Pelaksanaan Supervisi
a. Pengertian Supervisi
Secara terminologi, supervisi terdiri dari dua padanan kata yaitu
“super” dan “vision” , super artinya atas, lebih; sedangkan vision artinya
lihat, tilik, awasi. Dari kedua arti kata tersebut terkandung makna bahwa,
supervisi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat
atau mengawasi sesuatu hal. Kegiatan dupervisi dilakukan oleh seorang
supervisor yang mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang
disupervisi. Adapun tugas dari supervisor adalah melihat, menilik atau
mengawasi orang-orang yang disupervisi. Di sekolah, kepala sekolah
memiliki peranan sebagai seorang supervisor. Artinya, sebagai seorang
supervisor kepala sekolah bertugas melaksanakan kegiatan supervisi
terhadap guru dan seluruh personil sekolah.
Adams dan Dickey (Sahertian, 2000:17) menyatakan supervisi
adalah program yang berencana untuk memperbaiki pembelajaran.
Selanjutnya, Boardman (Sahertian, 2000:17) memberikan pengertian
bahwa supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan
membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik
secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih
efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pembelajaran. Uraian kedua
pendapat tersebut mengandung makna bahwa supervisi bertujuan untuk
memperbaiki proses pembelajaran.
32
Selanjutnya, Mukhtar dan Iskandar (2009:40) mengemukakan bahwa
istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi, atau membimbing dan
menstimulir kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan
maksud untuk mengadakan perbaikan. Sergiovanni (Purwanto, 2009:76)
menyatakan bahwa supervision as the direction and critical evaluation of
instruction. Artinya, supervisi merupakan proses pengarahan dan penilaian
terhadap penyelenggaraan pembelajaran. Seiring dengan itu Wiles
(Sahertian, 2000:18) menyatakan bahwa supervisi merupakan bantuan
yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih
baik. Sahertian (2004:19) menyatakan bahwa supervisi adalah:
Usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbingpertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individumaupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan efektifdalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, dengandemikian mereka dapat menstimulir dan membimbingpertumbuhan tiap murid secara kontinu, sehingga merekamampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakatyang berdemokrasi modern.
Pendapat yang dikemukakan di atas mengandung makna bahwa
supervisi bertujuan untuk membimbing pertumbuhan guru sehingga
mereka dapat mewujudkan fungsi dari pengajaran secara lebih baik.
Senada dengan pendapat tersebut, Purwanto (2009:76), menjelaskan
bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan
untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan
pekerjaan mereka secara efektif. Selanjutnya, Sagala (2009:195)
menyatakan supervisi sebagai bantuan dan bimbingan atau tuntunan
33
kearah situasi pendidikan yang lebih baik kepada guru-guru dalam
melaksanakan tugas profesionalnya di bidang instruksional sebagai bagian
dari peningkatan mutu pembelajaran sehingga guru tersebut dapat
membantu memecahkan kesulitan belajar siswa yang mengacu pada
kurikulum yang berlaku. Artinya, supervisi merupakan kegiatan yang
dapat dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas
pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan
bahwa supervisi adalah proses pemberian bimbingan dan bantuan kepada
guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan proses
pembelajaran agar situasi belajar menjadi lebih baik. Di sekolah, kepala
sekolah merupakan salah satu orang yang berperan sebagai supervisor atau
orang yang akan memberikan supervisi kepada guru-guru. Selanjutnya
adapun yang dimaksud dengan pelaksanaan supervisi adalah proses
pemberian bimbingan dan bantuan yang dilakukan kepala sekolah untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran
agar situasi belajar menjadi lebih baik.
b. Tujuan Supervisi
Arikunto (2004:40) menyatakan bahwa tujuan dari supervisi dapat
dibedakan atas dua yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
supervisi menunjuk pada makna bahwa supervisi memberikan bantuan
teknis dan pembimbingan kepada guru dan staf sekolah yang lain.
Sedangkan tujuan khusus diarahkan pada kinerja dari komponen-
34
komponen supervisi yang tidak lain adalah peserta didik, guru, dan staf
lain, materi kurikulum, sarana prasarana, pengelolaan, serta lingkungan
dan situasi umum.
Sahertian (2000:19) menyatakan “tujuan supervisi adalah
memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang dilakukan guru di kelas”. Selanjutnya Sahertian (2000:19)
menegaskan bahwa tujuan dari supervisi bukan saja untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar saja tetapi juga untuk
pengembangan potensi kualitas guru. selanjutnya, Oliva (Sahertian,
2000:19) menyatakan bahwa sasaran supervisi pendidikan adalah
mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah,
meningkatkan proses belajar-mengajar di sekolah dan mengembangkan
seluruh staf yang ada di sekolah. di sekolah.
Merujuk pada uraian yang dikemukakakn di atas tergambar bahwa
supervisi yang dilakukan terhadap guru bertujuan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran yang dilakukanya. Dengan meningkatnya kualitas
pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maka ini menggambarkan bahwa
kinerja yang dimiliki guru juga meningkat.
c. Prinsip-Prinsip Supervisi
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, supervisi
merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan untuk perbaikan situasi
pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu kegiatan proses
pembelajaran pada khususnya. Artinya, supervisi bertujuan untuk
35
memperbaiki kualitas pembelajaran. Dalam pelaksanaan supervisi ini,
seorang supervisor hendaknya harus mengetahui, memahami serta
menerapkan prinsip-prinsip dari supervisi. Ini dikarenakan, prinsip dari
supervisi merupakan pedoman yang akan dijadikan sebagai pegangan dan
arah dalam melaksanakan supervisi.
Depdiknas (Muslim, 2009:45) menyatkan bahwa prinsip-prinsipdari
supervisi adalah sebagai berikut:
a. Supervisi hendaknya mulai dari hal-hal yang positifb. Hubungan antara pembina (supervisor) dengan guru
hendaknya didasarkan atas hubungan kerabat kerjac. Supervisi hendaknya didasarkan atas pandangan yang
obyektifd. Supervisi hendaknya didasarkan pada tindakan yang
manusiawi dan menghargai hak-hak asasi manusiae. Supervisi hendaknya mendorong pengembangan potensi,
inisiatif, dan kreativitas guruf. Supervisi yang dilakukan hendaknya sesuai dengan
kebutuhan masing-masing gurug. Supervisi hendaknya dilakukan secara terus-menerus dan
berkesinambungan serta tidak mengganggu jam belajarefektif
Selanjutnya, Purwanto (2004:117) juga mengemukakan beberapa
prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan supervisi yaitu:
a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif,yaitu bahwa dari para supervisor seyogyanya dapatmemberikan motivasi kepada pihak-pihak yangdisupervisi sehingga tumbuh dorongan atau motivasiuntuk bekerja lebih giat dan mencapai hasil yang lebihbaik.
b. Supervisi hendaknya didasarkan pada keadaan dankenyataan yang sesuai dengan sebenar-benarnya terjadisehingga kegiatan supervisi dapat terlaksana denganrealistis dan mudah
c. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengansederhana, tidak terlalu kaku an muluk tetapi sewajarnya.
36
d. Supervisi hendaknya dapat memberikan rasa amankepada pihak-pihak yang disupervisi, bukan sebaliknyamenumbuhkan rasa tercekam, takut, was-was, dansebagainya sebagaimana perasaan tidak menentu.
e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalinhubungan profesional antara pihak yang mensupervisidengan yang disupervisi, bukan didasarkan atas hubunganpribadi.
f. Supervisi hendaknya didasarkan pada jenis kemampuankesanggupan, serta kondisi dan sikap pihak yangdisupervisi agar tidak menimbulkan rasa stres pada pihakyang disupervisi.
g. Supervisi tidak dilaksanakan dalam situasi mendesak(yang timbul dari sikap otoriter supervisor) sehinggaberdampak pada rasa gelisah, yang selanjutnya mungkinjustru menumbuhkan sikap jengkel, apalagi berdampakpada sikap antipati dari pihak yang di supervisi
h. Supervisi bukanlah inspeksi atau pemeriksaan sehinggatidak tepatlah jika supervisor bertindak mencari-carikesalahan dari guru.
i. Supervisi adalah sebuah kegiatan yang hasilnyamemerlukan proses yang kadang-kadang tidak sederhana.Oleh karena itu tidak pantaslah supervisor mengharapkanhasilnya terlalu cepat.
j. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dankooperatif. Preventif berarti berusaha mencegah jangansampai timbul hal-hal yang negative, dengan caramengantisipasi bakal terjadinya peristiwa yang tidakdiinginkan. Korektif berarti memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah diperbuat untuk memperoleh sesuatuyang tidak mengulang kejadian lama. Kooperatif berartiberusaha melakukan dan mengatasi secara bersama-samaketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari kedua uraian pendapat yang dikemukakan di atas terkandung
makna bahwa supervisi yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah)
hendaknya dilakukan secara berkesinambungan karena ia merupakan
sebuah proses. Selanjutnya, juga terkandung makna bahwa supervisi
bukanlah kegiatan inspeksi, oleh karena itu hendaknya tidak dilakukan
37
untuk mencari-cari kesalahan guru, melainkan untuk memperbaiki
kesalahan dan kelemahan guru dalam melaksanakan tugasnya.
d. Teknik Supervisi
Rivai (2000:818) menyatakan bahwa teknik supervisi jika dilihat dari
jumlah orang yang dihadapi, terdiri dari dua yaitu teknik individual dan
teknik kelompok. Sedangkan, dilihat dari lansung tidaknya supervisor
menghadapi orang yang disupervisi, maka teknik supervisi dapat pula
dibedakan atas teknik langsung dan teknik tidak langsung. Berikut ini akan
diuraikan mengenai teknik supervisi dilihat dari jumlah orang yang
dihadapi oleh supervisor:
1) Teknik individual (individual technique)
Sahertian (2000:52) menyatakan bahwa teknik individual adalah
teknik yang dilaksanakan untuk seorang guru secara individual. Teknik
ini dapat berupa; a) kunjungan kelas, b) observasi kelas, c) percakapan
pribadi, d) saling mengunjungi kelas, e) menilai diri sendiri. Secara
rinci dapat dijelaskan sebagai berikut:
a) Kunjungan kelas yaitu supervisor langsung datang ke kelas untuk
memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya.
b) Observasi kelas. Supervisor mengobservasi situasi belajar
mengajar yang dilakukan guru.
c) Percakapan pribadi. Supervisor berbicara dengan guru secara
individual, membicarakan masalah-masalah yang dihadapi guru.
38
d) Saling mengunjungi kelas. Terutama dilakukan untuk belajar pada
teman dengan mengamati secara langsung guru lain yang sudah
baik proses pembelajarannya.
e) Menilai diri sendiri. Agar menggunakan format penilaian diri
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sendiri dalam
mengajar.
2) Teknik kelompok (group technique)
Teknik kelompok menurut Sahertian (2000:52) adalah “teknik-
teknik yang dilakukan untuk melayani lebih dari satu orang”. Teknik
kelompok ini dapat berupa; a) pertemuan atau rapat guru, b) diskusi
Pada Tabel 21 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 10,837 dengan
nilai p = 0,002 < α = 0,01. Ini berarti bahwa persamaan regresi Ŷ =
119,668+ 0,469 X2 signifikan dalam taraf kepercayaan 99% dan dapat
digunakan untuk memprediksi kinerja guru.
Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman
hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 22.
82
Tabel 22. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi PelaksanaanSupervisi Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru (Y)
Sumber Koefisien t Sig.Konstanta 119,668 5,594 0,001Pelaksanaan supervisikepala sekolah
0,469 3,292 0,002
Pada Tabel 22 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 3,292 dan
taraf signifikansi 0,002. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,469
signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru.
Daya prediksi model regresi yang ditemukan di atas ditentukan oleh
koefisien arah sebesar 0,469. Ini berarti bahwa setiap peningkatan
pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebesar 1 skala akan berkontribusi
terhadap peningkatan kinerja guru sebesar 0,469. Sementara nilai kinerja
guru sudah ada sebesar 119,668 skala tanpa pelaksanaan supervisi kepala
sekolah . Sebagai contoh, misalkan seorang guru memiliki skor
pelaksanaan supervisi kepala sekolah senilai 100 skala, maka kinerja guru
selanjutnya dapat diprediksi sebesar 119,668 + 0,469 x 100 = 166,568.
Contoh ini dapat dijelaskan secara grafis melalui Gambar 7.
020406080
100120140160180
0 20 40 60 80 100 120
Kine
rja G
uru
(Y)
Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2)
Ŷ = 119,668+ 0,469 X2
Gambar 7. Regresi Linier Pelaksanaan Supervisi KepalaSekolah (X2) dan Kinerja Guru (Y)
83
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan di atas semuanya
sangat signifikan maka hipotesis yang menyatakan bahwa pelaksanaan
supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru, dapat
diterima dalam taraf kepercayaan 99%. Adapun besarnya kontribusi
pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru 14,9%.
3. Hipotesis Ketiga
Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah “iklim
komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-
sama berkontribusi terhadap kinerja guru”. Untuk menguji hipotesis ini
dilakukan dengan analisis korelasi ganda. Setelah dianalisis diperoleh
koefisien korelasi ganda iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi
kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru sebesar 0,574.
Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 23 (Lampiran 15) berikut.
Tabel 23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel IklimKomunikasi (X1) dan Pelaksanaan Supervisi KepalaSekolah (X2) terhadap Kinerja Guru (Y)
Korelasi KoefisienKorelasi (R)
KoefisienDeterminasi (R2)
Ry1.2 0,574 0,329 0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 23 menunjukkan bahwa koefisien
korelasi (Ry1.2) = 0,574 dengan = 0,001 < 0,01, dan koefisien
determinasi sebesar 0,329. Ini berarti besarnya kontribusi iklim
komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah 32,9%.
Angka 32,9% ini diperoleh dengan menerapkan rumus yang dikemukakan
oleh Husaini Usman (2010:34) yang menyatakan bahwa besarnya nilai
84
kontribusi sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui
dengan cara melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut
ini KP = r2 x 100%, dapat dihitung bahwa KP = 0,329x100% = 32,9%.
Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat
signifikan antara iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala
sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru.
Untuk mengetahui bentuk hubungan prediktif atau tidak antara iklim
komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-
sama terhadap kinerja guru, dilakukan analisis regresi ganda dan
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI
KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN UJICOBA
Oleh
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
118
Lampiran 1:
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI
KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN UJICOBA
Oleh
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
118
Lampiran 1:
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI
KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN UJICOBA
Oleh
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
118
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI PADANG
Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131 Telp. (0751) 7051147
No : IstimewaLamp : -Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.Bapak/Ibu/Sdr/i Guru SDKecamatan Suliki
Dengan hormat, sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/Ibu/Sdr/iselalu dalam lindungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan tugas sehari-hari, Amin Ya Rabbal Alamin. Selanjutnya dengan ini saya sampaikan kepadaBapak/Ibu/Sdr/i bahwa saya bermaksud untuk mengadakan penelitian denganjudul ” Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolahterhadap Kinerja Guru Di SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota”.Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satupersyaratan dalam penyelesaian studi saya pada Program Studi AdministrasiPendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Berkenaan dengan maksud tersebut, saya sangat mengharapkan bantuandari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir, secara jujur dan apaadanya agar hasil penelitian tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Apapunyang Bapak/Ibu/Sdr/i jawab akan saya jamin kerahasiaannya. Begitu pula jawabantersebut tidak ada hubungannya dengan karier. Bahkan informasi atau jawabanyang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan itu besar kemungkinan dapat digunakan untukpengkajian yang lebih mendalam tentang kinerja guru di SD Kecamatan SulikiKabupaten Lima Puluh Kota.
Demikianlah harapan saya, atas bantuan dan partisipasi yangBapak/Ibu/Sdr/i berikan, saya ucapkan terima kasih.
Padang, Januari 2014
EFRISONPeneliti
119
A. Identitas Responden
Berilah jawaban di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dengankondisi Bapak/Ibu/Sdr/i yang sebenarnya dan berilah tanda (X) pada pilihanyang tersedia.
1. Nama Sekolah dan Gugus
..................................................../ Gugus ..........................................
2. Jenjang Pendidikan
a. ≥ S1
b. < S1
3. Masa Kerja
a. ≤ 15 tahunb. > 15 tahun
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan informasi berkenaandengan Kinerja Guru, Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi KepalaSekolah. Bapak/Ibu/Sdr/i diharapkan memberikan jawaban sesuai dengankeadaan yang sebenarnya. Alternatif jawaban disediakan dalam bentuk skalakontinum menyatakan intensitas prilaku/aktivitas sebagai berikut:SL = Selalu SP = Sangat PahamSR = Sering P = PahamKD= Kadang-kadang KP = Kurang PahamJR = Jarang TP = Tidak PahamTP = Tidak pernah STP = Sangat Tidak Paha
SS = Sangat SetujuS = SetujuKS = Kurang SetujuTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju
Contoh Pengisian Angket:
No PERNYATAANKEMUNGKINAN
JAWABANSL SR KD JR TP
1 Saya melakukan remedial bagi siswayang belum mencapai KKM
X
120
Jika Bapak/Ibu/Sdr/i memberi tanda silang pada kolom (TP) berartiBapak/Ibu/Sdr/i menyatakan bahwa Bapak/Ibuk/Sdr/i tidak pernah melakukanremedial terhadap siswa yang belum mencapai KKM.
Jika Bapak/Ibu/Sdr/i ingin merubah jawaban, contohnya dari (TP) menjadi(SL), maka berilah tanda garis dua ( = ) pada jawaban tanda silang yang dianggapsalah tersebut dan untuk pilihan kedua diberi tanda silang ( X ).
Demikianlah petunjuk pengisian angket ini, atas bantuan dan kerjasamaBapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan terima kasih.
121
INSTRUMEN KINERJA GURU (Y)
NO PERNYATAAN ALTERNATIFJAWABAN
1. Menyusun Perangkat Pembelajaran1. Saya menyusun program pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu setiap SK/KDdiawal tahun pelajaran
SL SR KD JR TP
2. Saya menyusun silabus pembelajaranberdasarkan SK dan KD di awal tahunpelajaran
SL SR KD JR TP
3. Saya membuat Rencana pelaksanaanPembelajaran sesuai dengan standar prosessebelum melaksanakan Proses Pembelajaran
SL SR KD JR TP
4. Saya merumuskan tujuan pembelajaran dalam RPP berdasarkan SK/KD yang akandicapai
SL SR KD JR TP
5. Saya merumuskan tujuan pembelajaran memuat gambaran proses dan hasil yang akandicapai peserta didik.
SL SR KD JR TP
6. Saya menyusun bahan ajar secara runut,logis, dan kontekstual
SL SR KD JR TP
7. Saya menyusun bahan ajar dirancang sesuaidengan konteks kehidupan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
SL SR KD JR TP
8. Saya menyusun bahan bahan ajar dari berbagai sumber yang bervariasi
SL SR KD JR TP
9. Saya merancang strategi pembelajaran yangrelevan dengan tujuan yang ingin dicapaisesuai dengan indikator
SL SR KD JR TP
10. Saya merancang metode pembelajaran yangsesuai dengan materi pelajaran dan tingkatperkembangan peserta didik.
SL SR KD JR TP
11. Saya memilih sumber belajar sesuai denganmateri dan strategi pembelajaran
SL SR KD JR TP
12. Saya memilih media pembelajaran sesuaidengan materi dan metode pembelajaran
SL SR KD JR TP
13. Saya merencanakan memulai pembelajarandengan efektif melaui kegitan apersepsi
SL SR KD JR TP
14. Saya mencantumkan langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan inti yang menggambar kan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dankonfirmasi secara terpadu.
SL SR KD JR TP
15. Saya membuat skenario pembelajaran secararinci dalam RPP
SL SR KD JR TP
16. Saya merumuskan LKS dalam Rencana SL SR KD JR TP
122
Pelaksanaan Pembelajaran.
17. Saya merancang alat evaluasi untuk mengukur pencapaian Indikator Pencapaiankompetensi
SL SR KD JR TP
18. Saya merancang strategi penilaian untukmegukur kemajuan hasil belajar siswa
SL SR KD JR TP
19. Saya merancang kegiatan tindak lanjut hasilevaluasi dalam bentuk kegiatan analisis program remedi dan pengayaan.
SL SR KD JR TP
2. Melaksanakan proses pembelajaran20. Saya melakukan kegiatan apersepsi sebelum
memulai proses pembelajaran.SL SR KD JR TP
21. Saya memulai pembelajaran setelah siswaduduk dengan tenang dan menanyakankesiapan untuk melaksanakan proses pembelajaran
SL SR KD JR TP
22. Saya menyampaikan kompetensi yang harusdimiliki siswa setelah proses pembelajaran
SL SR KD JR TP
23. Saya menyampaikan tujuan pembelajaranyang akan dicapai setelah selesai pembelajaran
SL SR KD JR TP
24. Saya menuliskan pokok-pokok materi yangakan dibahas pada saat pembelajaran
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASARNEGERI DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
HASIL PENGOLAHAN DATA UJICOBA INSTRUMEN
Oleh
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
140
Lampiran: 3
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASARNEGERI DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
HASIL PENGOLAHAN DATA UJICOBA INSTRUMEN
Oleh
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
140
Lampiran: 3
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASARNEGERI DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
HASIL PENGOLAHAN DATA UJICOBA INSTRUMEN
Oleh
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
140
Lampiran 3 :
Hasil Ujicoba Variabel Kinerja Guru (Y):
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.949 .956 66
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 251.2200 920.583 .670 .948
VAR00002 250.6600 923.413 .819 .947
VAR00003 251.0800 918.891 .799 .947
VAR00004 252.7200 981.022 G-.228 .952
VAR00005 251.2600 945.870 G.305 .949
VAR00006 251.1000 931.888 .508 .948
VAR00007 251.0000 923.714 .717 .948
VAR00008 251.7800 962.951 G.016 .950
VAR00009 251.8200 914.763 .638 .948
VAR00010 251.2200 923.196 .641 .948
VAR00011 250.7000 926.092 .767 .948
VAR00012 251.1000 920.051 .787 .947
VAR00013 250.9000 958.582 G.094 .950
VAR00014 250.7600 939.329 .500 .948
VAR00015 251.0600 946.915 G.337 .949
VAR00016 251.2400 921.411 .664 .948
VAR00017 250.6800 922.630 .836 .947
141
VAR00018 251.0600 920.384 .783 .947
VAR00019 250.3200 961.896 G.057 .950
VAR00020 251.3400 930.107 .622 .948
VAR00021 251.8000 915.592 .617 .948
VAR00022 252.6400 991.541 G-.376 .953
VAR00023 250.6600 926.392 .783 .948
VAR00024 251.4600 927.356 .431 .949
VAR00025 250.6400 968.276 G-.088 .950
VAR00026 251.2200 920.583 .670 .948
VAR00027 250.7000 923.806 .814 .947
VAR00028 251.5200 944.826 G.350 .949
VAR00029 251.4400 949.598 G.168 .950
VAR00030 250.7000 925.357 .782 .948
VAR00031 251.0600 920.956 .772 .947
VAR00032 251.3400 932.760 .588 .948
VAR00033 251.3200 930.712 .599 .948
VAR00034 251.7800 916.175 .608 .948
VAR00035 252.8200 982.355 G-.235 .953
VAR00036 250.7800 956.991 G.100 .950
VAR00037 251.2800 924.777 .626 .948
VAR00038 250.6600 924.678 .819 .947
VAR00039 251.0400 922.447 .756 .947
VAR00040 251.2800 933.226 .578 .948
VAR00041 251.1000 927.153 .552 .948
VAR00042 251.3200 933.283 .583 .948
VAR00043 252.6200 982.077 G-.246 .952
VAR00044 251.2600 933.747 .504 .948
VAR00045 250.7400 944.319 .410 .949
VAR00046 251.2400 918.309 .688 .948
VAR00047 250.7400 921.053 .802 .947
VAR00048 251.6000 939.633 .541 .948
VAR00049 252.4000 971.102 G-.099 .952
VAR00050 251.3000 936.418 .451 .949
VAR00051 251.2400 921.411 .664 .948
VAR00052 250.7000 926.459 .736 .948
VAR00053 251.1000 920.418 .761 .947
VAR00054 250.7600 946.758 .406 .949
VAR00055 250.9600 957.386 G.139 .950
VAR00056 251.3600 931.256 .613 .948
VAR00057 251.8400 913.974 .651 .948
142
VAR00058 251.2400 921.411 .664 .948
VAR00059 251.2200 938.624 .451 .949
VAR00060 251.2200 938.624 .451 .949
VAR00061 251.3800 946.567 G.287 .949
VAR00062 250.9200 939.953 .500 .949
VAR00063 251.2000 938.122 .431 .949
VAR00064 251.1800 932.436 .561 .948
VAR00065 251.5200 943.112 .382 .949
VAR00066 251.4800 938.663 .456 .949
143
Hasil Ujicoba Variabel Iklim Komunikasi (X1):
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.968 .969 42
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 161.1800 646.477 .666 .967
VAR00002 161.0600 642.180 .779 .967
VAR00003 161.2000 646.776 .640 .967
VAR00004 160.7600 652.064 .663 .967
VAR00005 161.0400 642.856 .736 .967
VAR00006 161.0200 642.755 .764 .967
VAR00007 161.3000 647.724 .664 .967
VAR00008 161.5200 643.642 .614 .967
VAR00009 160.8200 657.702 .436 .968
VAR00010 161.0200 647.204 .769 .967
VAR00011 161.0800 642.483 .784 .967
VAR00012 161.2400 648.553 .610 .967
VAR00013 160.7800 653.073 .644 .967
VAR00014 161.0600 641.445 .758 .967
VAR00015 161.0400 642.039 .791 .967
VAR00016 161.3800 653.873 .551 .968
VAR00017 161.3400 649.494 .637 .967
VAR00018 161.5600 646.660 .581 .967
144
VAR00019 160.9600 650.937 .551 .968
VAR00020 161.1200 644.271 .749 .967
VAR00021 161.3600 649.827 .569 .967
VAR00022 160.8800 633.332 .832 .966
VAR00023 160.7600 646.758 .640 .967
VAR00024 160.9000 652.051 .513 .968
VAR00025 160.6800 659.202 .416 .968
VAR00026 161.2000 649.306 .649 .967
VAR00027 160.4400 665.762 .379 .968
VAR00028 160.8400 649.117 .641 .967
VAR00029 160.9600 645.304 .779 .967
VAR00030 160.7400 647.584 .723 .967
VAR00031 161.2000 648.245 .692 .967
VAR00032 161.1200 645.496 .786 .967
VAR00033 161.0200 647.898 .582 .967
VAR00034 161.0800 642.483 .784 .967
VAR00035 161.2800 650.002 .587 .967
VAR00036 161.4800 642.336 .561 .968
VAR00037 161.1400 658.980 G.325 .969
VAR00038 160.9600 636.937 .709 .967
VAR00039 160.6400 657.296 .394 .968
VAR00040 161.0200 647.204 .769 .967
VAR00041 160.8400 651.525 .588 .967
VAR00042 161.1600 646.545 .745 .967
145
Hasil Ujicoba Variabel Pelaksanaan Supervisi (X2):
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 50 100.0
Excludeda 0 .0
Total 50 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items N of Items
.966 .965 40
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
VAR00001 159.4800 471.316 .603 .965
VAR00002 159.7400 456.849 .823 .964
VAR00003 159.8200 462.967 .695 .964
VAR00004 159.3200 474.018 .597 .965
VAR00005 159.4200 453.718 .845 .964
VAR00006 159.1800 462.804 .832 .964
VAR00007 159.5400 466.335 .807 .964
VAR00008 159.1000 479.153 .525 .965
VAR00009 159.1600 475.647 .588 .965
VAR00010 159.7000 467.602 .619 .965
VAR00011 160.1200 479.577 .391 .966
VAR00012 159.4400 471.394 .590 .965
VAR00013 159.7200 456.818 .852 .964
VAR00014 159.7800 461.032 .757 .964
VAR00015 159.3000 473.112 .625 .965
VAR00016 159.5800 465.922 .844 .964
VAR00017 159.1400 481.796 .414 .966
VAR00018 159.6600 467.086 .670 .964
146
VAR00019 159.6200 459.261 .822 .964
VAR00020 159.7200 468.940 .473 .966
VAR00021 159.7200 456.247 .847 .964
VAR00022 159.7400 473.135 .476 .965
VAR00023 159.8600 475.388 .437 .966
VAR00024 159.4400 452.986 .866 .963
VAR00025 159.2000 462.776 .833 .964
VAR00026 159.5800 465.922 .844 .964
VAR00027 159.5200 468.989 .642 .965
VAR00028 160.2600 461.870 .697 .964
VAR00029 159.6800 472.916 .571 .965
VAR00030 159.9800 476.183 .433 .966
VAR00031 160.3000 479.439 .381 .966
VAR00032 159.1800 475.661 .559 .965
VAR00033 159.7200 468.328 .593 .965
VAR00034 159.8600 472.000 .500 .965
VAR00035 159.4600 477.111 .427 .966
VAR00036 159.8400 476.668 .419 .966
VAR00037 159.4400 475.639 .424 .966
VAR00038 159.7800 458.706 .798 .964
VAR00039 159.8600 462.898 .701 .964
VAR00040 159.3400 480.311 .390 .966
Nb:
Butir atau item pernyataan dinyatakan gugur apabila nilai corrected item-
total correlation negatif atau lebih kecil dari rtabel (Untuk N=50, rtabel =
0,361, dalam taraf kepercayaan 99%).
Untuk menyatakan instrumen reliabel, dapat diketahui apabila nilai r alpha
positif dan besar dari nilai rtabel berarti keseluruhan tersebut reliabel, dan
begitu sebaliknya. (Untuk N=30, rtabel = 0,478, dalam taraf kepercayaan
99%).
147
Lampiran 4:
Tabel. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
No VariabelPenelitian
Indikator No.UrutButirNon
Valid
Jml.ButirNon
Valid
Jml.Butir
Gugur
No. UrutButirValid
Jml.ButirValid
1 KinerjaGuru (Y)
1. Menyusun perangkatpembelajaran
2. Melaksanakan prosespembelajaran
3. Melaksanakanevaluasi
4. Mengembangkanprofesi guru
1 – 19
20 – 40
41 – 53
54 – 66
19
21
13
13
6
6
2
2
1 – 13
14 – 28
29 – 39
40 – 50
13
15
11
11
Jumlah 66 16 502 Iklim
Komunikasi(X1)
1. Saling percaya2. Saling menghargai3. Keterbukaan4. Rasa persaudaraan
1 – 1011 – 2021 – 2728 – 42
1010715
---1
1 – 1011 – 2021 – 2728 – 41
1010714
Jumlah 42 1 41
3 PelaksanaaSupervisi
(X2)
1. Teknik supervisi2. Pendekatan supervisi3. Materi Supervisi4. Proses supervisi
1 – 89 – 1415 – 2930 – 40
861511
----
1 – 89 – 1415 – 2930 – 40
861511
Jumlah 40 - 40
148
Lampiran 5:
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh :
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
149
Lampiran 5:
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh :
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
149
Lampiran 5:
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISIKEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR
DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh :
EFRISONNIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKANPROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG2014
149
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS NEGERI PADANG
Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131 Telp. (0751) 7051147
No : IstimewaLamp : -Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner
Kepada Yth.Bapak/Ibu/Sdr/i Guru SDKecamatan Suliki
Dengan hormat, sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/Ibu/Sdr/iselalu dalam lindungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan tugas sehari-hari, Amin Ya Rabbal Alamin. Selanjutnya dengan ini saya sampaikan kepadaBapak/Ibu/Sdr/i bahwa saya bermaksud untuk mengadakan penelitian denganjudul ” Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolahterhadap Kinerja Guru Di SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota”.Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satupersyaratan dalam penyelesaian studi saya pada Program Studi AdministrasiPendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Berkenaan dengan maksud tersebut, saya sangat mengharapkan bantuandari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir, secara jujur dan apaadanya agar hasil penelitian tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Apapunyang Bapak/Ibu/Sdr/i jawab akan saya jamin kerahasiaannya. Begitu pula jawabantersebut tidak ada hubungannya dengan karier. Bahkan informasi atau jawabanyang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan itu besar kemungkinan dapat digunakan untukpengkajian yang lebih mendalam tentang kinerja guru di SD Kecamatan SulikiKabupaten Lima Puluh Kota.
Demikianlah harapan saya, atas bantuan dan partisipasi yangBapak/Ibu/Sdr/i berikan, saya ucapkan terima kasih.
Padang, Januari 2014
EFRISONPeneliti
150
B. Identitas Responden
Berilah jawaban di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dengankondisi Bapak/Ibu/Sdr/i yang sebenarnya dan berilah tanda (X) pada pilihanyang tersedia.
1. Nama Sekolah dan Gugus
..................................................../ Gugus ..........................................
2. Jenjang Pendidikan
a. ≥ S1
b. < S1
3. Masa Kerja
a. ≤ 15 tahunb. > 15 tahun
B. Petunjuk Pengisian Kuesioner
Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan informasi berkenaandengan Kinerja Guru, Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi KepalaSekolah. Bapak/Ibu/Sdr/i diharapkan memberikan jawaban sesuai dengankeadaan yang sebenarnya. Alternatif jawaban disediakan dalam bentuk skalakontinum menyatakan intensitas prilaku/aktivitas sebagai berikut:
SL = Selalu SP = Sangat PahamSR = Sering P = PahamKD = Kadang-kadang KP = Kurang PahamJR = Jarang TP = Tidak PahamTP = Tidak pernah STP = Sangat Tidak Paha
SS = Sangat SetujuS = SetujuKS = Kurang SetujuTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak SetujuContoh Pengisian Angket:
No PERNYATAANKEMUNGKINAN
JAWABANSL SR KD JR TP
1 Saya melakukan remedial bagi siswayang belum mencapai KKM
X
151
Jika Bapak/Ibu/Sdr/i memberi tanda silang pada kolom (TP) berartiBapak/Ibu/Sdr/i menyatakan bahwa Bapak/Ibuk/Sdr/i tidak pernah melakukanremedial terhadap siswa yang belum mencapai KKM.
Jika Bapak/Ibu/Sdr/i ingin merubah jawaban, contohnya dari (TP) menjadi(SL), maka berilah tanda garis dua ( = ) pada jawaban tanda silang yang dianggapsalah tersebut dan untuk pilihan kedua diberi tanda silang ( X ).
Demikianlah petunjuk pengisian angket ini, atas bantuan dan kerjasamaBapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan terima kasih.
152
INSTRUMEN KINERJA GURU (Y)
NO PERNYATAAN ALTERNATIFJAWABAN
1. Menyusun Perangkat Pembelajaran1. Saya menyusun program pembelajaran
sesuai dengan alokasi waktu setiap SK/KDdiawal tahun pelajaran
SL SR KD JR TP
2. Saya menyusun silabus pembelajaranberdasarkan SK dan KD di awal tahunpelajaran
SL SR KD JR TP
3. Saya membuat Rencana pelaksanaanPembelajaran sesuai dengan standar prosessebelum melaksanakan Proses Pembelajaran
SL SR KD JR TP
4. Saya menyusun bahan ajar secara runut,logis, dan kontekstual
SL SR KD JR TP
5. Saya menyusun bahan ajar dirancang sesuaidengan konteks kehidupan dan perkembangan ilmu pengetahuan.
SL SR KD JR TP
6. Saya merancang strategi pembelajaran yangrelevan dengan tujuan yang ingin dicapaisesuai dengan indikator
SL SR KD JR TP
7. Saya merancang metode pembelajaran yangsesuai dengan materi pelajaran dan tingkatperkembangan peserta didik.
SL SR KD JR TP
8. Saya memilih sumber belajar sesuai denganmateri dan strategi pembelajaran
SL SR KD JR TP
9. Saya memilih media pembelajaran sesuaidengan materi dan metode pembelajaran
SL SR KD JR TP
10. Saya mencantumkan langkah-langkah pembelajaran dalam kegiatan inti yang menggambar kan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dankonfirmasi secara terpadu.
SL SR KD JR TP
11. Saya merumuskan LKS dalam RencanaPelaksanaan Pembelajaran.
SL SR KD JR TP
12. Saya merancang alat evaluasi untuk mengukur pencapaian Indikator Pencapaiankompetensi
SL SR KD JR TP
13. Saya merancang strategi penilaian untukmegukur kemajuan hasil belajar siswa
SL SR KD JR TP
2. Melaksanakan proses pembelajaran14. Saya melakukan kegiatan apersepsi sebelum
memulai proses pembelajaran.SL SR KD JR TP
15. Saya memulai pembelajaran setelah siswaduduk dengan tenang dan menanyakankesiapan untuk melaksanakan proses pembe
SL SR KD JR TP
153
lajaran16. Saya menyampaikan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai setelah selesai pembelajaran
SL SR KD JR TP
17. Saya menuliskan pokok-pokok materi yangakan dibahas pada saat pembelajaran
SL SR KD JR TP
18. Saya melaksanakan langkah-langkahkegiatan inti yang menggambarkan kegiataneksplorasi,elaborasi dan konfirmasi secaraterpadu.
SL SR KD JR TP
19. Saya menyajikan pelajaran dengan strateripembelajaran yang bervariasi
SL SR KD JR TP
20. Saya menyajikan materi pelajaran secarasistimatis sesuai dengan bahan ajar.
SL SR KD JR TP
21. Saya memanfaatkan berbagai sumber yangrelevandengan materi pelajaran
SL SR KD JR TP
22. Saya menggunakan alat peraga sebagaimedia pembelajaran.
SL SR KD JR TP
23. Saya menggunakan LKS dalam kegiatanproses pembelajaran
SL SR KD JR TP
24. Saya memberi kesempatan yang luas kepadasiswa untuk bertanya tentang materi yangdipelajari
SL SR KD JR TP
25. Saya menasehati siswa yang melakukanaktifitas di luar kegiatan pembelajaran
SL SR KD JR TP
26. Saya memberi kesempatan kepada siswauntuk menyimpulkan pelajaran yang telahdipelajari agar siswa lebih memahami materipembelajaran
SL SR KD JR TP
27. Saya memberi tugas tertentu kepada siswauntuk mendalami materi pelajaran
SL SR KD JR TP
28. Saya memanfaat waktu sesuai dengan alokasiwaktu yang tersedia