Top Banner
KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S. E. Sy) Oleh: SITI MUFLIHAH ALWAN 1 0 7 0 4 6 1 0 2 0 8 7 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M
94

KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

Mar 21, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI

PEREMPUAN

(Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi Persyaratan Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S. E. Sy)

Oleh:

SITI MUFLIHAH ALWAN

1 0 7 0 4 6 1 0 2 0 8 7

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432 H/2011 M

Page 2: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI

PEREMPUAN

(Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ekonomi Syariah (S. E. Sy)

Oleh :

Siti Muflihah Alwan

107046102087

Pembimbing

Dr. Euis Nurlaelawati, MA

NIP: 197007041996032002

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1432H/2011 M

Page 3: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

PANITIA PENGESAHAN UJIAN

Skripsi berjudul Kontribusi BMT Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

(Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) telah diujikan dalam Sidang

Munaqasyah Fakultas syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta pada 9 Juni 2011. Skripsi ini telah ditrima sebagai salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Syari`ah (S.E. Sy) pada Program Studi

Muamalat (Ekonomi Islam).

Jakarta, 9 Juni 2011

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Syari`ah dan Hukum

Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM

NIP. 195505051982031012

Panitia Ujian Munaqasyah

1. Ketua : Prof. Dr. H.M. Amin Suma, SH, MA, MM

NIP.195505051982031012

2. Sekretaris : Mu`min Rauf, MA

NIP.150281979

3. Pembimbing: Dr. Euis Nurlaelawati, MA

NIP.197007041996032002

4. Penguji 1 : Dr. Ir. H. M. Nadratuzzaman Hosen, MS, M.Ec

NIP.196206241985121001

5. Penguji 2 : Mu`min Rauf, MA

NIP.150281979

Page 4: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 10 Juni 2011

Siti Muflihah Alwan

Page 5: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

i

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohiiim,

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas semua nikmat dan karunia-

Nya yang telah memberikan kesabaran, menyingkirkan rasa malas dan membukakan

pikiran dalam menuangkan ide ketika penulisan skripsi ini, sehingga penulis dapat

merampungkan skripsi berjudul “KONTRIBUSI BMT TERHADAP

PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (STUDI PADA BMT WILAYAH

TANGERANG SELATAN”.

Untaian terima kasih sedalam-dalamnya penulis ucapkan kepada orang tua

tercinta, ayahanda E. Alwan Albuny dan ibunda Titin Rostini yang dengan ikhlasnya

membesarkan, mendidik dan membimbingku dalam menjalani rona kehidupan,

sungguh kasih sayang kalian tak dapat ku balas. Setiap tetes keringat dan air mata

yang kalian korbankan akan menjadi semangatku untuk terus berusaha berbuat yang

terbaik.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan

dorongan moril maupun bimbingan dari berbagai pihak, baik secara langsung

maupun tidak langsung. Maka sudah sepantasnya apabila pada kesempatan ini

penulis mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada :

Page 6: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

ii

1. Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM, selaku dekan fakultas Syariah

dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Euis Amalia M.Ag, dan Mu`min Rauf MA, selaku ketua dan sekretaris

program studi Muamalat beserta stafnya.

3. Dr. Euis Nurlaelawati, MA, sebagai dosen pembimbing, terimakasih atas

waktu, bimbingan dan arahannya dari awal hingga selesainya penulisan

skripsi ini.

4. Bapak Saimin dan H. Jaenal selaku manajer Tamwil dan Manajer

Operasional BMT Al Fath IKMI beserta segenap pengurus BMT.

5. Bapak Abdul Rosad, S. Ag selaku Manajer BMT Al Ittihad beserta segenap

pengurus BMT.

6. Pimpinan Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas atas fasilitas

mengadakan studi kepustakaan.

7. Adik-adikku tersayang, Nela Nailul Huda dan Shofi Shofwatun Nisa, tetap

semangat dalam mencari ilmu..dan “ulah murugul ka kolot urang…”

8. Hari Sutamto, terima kasih atas kasih sayang dan kesabarannya selama ini

dalam mendukungku untuk terus maju…This love will never end..

9. Binti Tan (`nto, Atu, Bento, Fitri n Sisy), Teman-teman di PS B 2007 Syifa,

Lola, Mega Util, Kicky, Ida, Miftah Nadia, Elda, Budy, Fikri, Ipunk, Fahmi,

dll juga teman seperjuanganku Rafika….(akhirnya semua berujung

manies…) terimakasih atas do`a dan semangatnya…bahagia mempunyai

teman seperti kalian…

Page 7: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

iii

10. Semua pihak yang telah membantu penyelesian skripsi ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya, penulis berdo`a semoga amal baik yang telah mereka lakukan

mendapat ridha dan balasan dari Allah SWT. Amin. Penulis berharap semoga skripsi

ini bermanfaat dan menjadi pendorong bagi dunia pendidikan dan pengembangan

ilmu pengetahuan.

Wassalamu`alaikum Wr. Wb.

Jakarta, Juni 2011

Penulis

Page 8: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

iv

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ ix

ABSTRAKSI ............................................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................ 1

B. pembatasan Masalah .............................................................................................. 6

C. Perumusan Masalah................................................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian.................................................................................................... 8

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ..................................................................................... 8

F. Kerangka Teori ...................................................................................................... 12

G. Metode Penelitian ................................................................................................. 13

1. Jenis Penelitian ................................................................................................. 13

2. Sumber Data ..................................................................................................... 14

3. Objek Panelitian ............................................................................................... 14

4. Teknik Sampling .............................................................................................. 15

5. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 15

H. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 16

Page 9: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

v

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................... 17

A. Pengertian Kontribusi.......................................................................................... 17

B. Baitul Maal Wat Tamwil...................................................................................... 17

1. Pengertian BMT................................................................................................ 17

2. Organisasi BMT.....................................................................................……... 18

3. Prinsip Operasional........................................................................................... 21

C. Pengertian Pemberdayaan..................................................................................... 23

D. Konsep Pemberdayaan Ekonomi Perempuan....................................................... 25

E. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan ........................................................ 28

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN.......................................... 32

A. Profil Kota Tangerang Selatan ............................................................................. 32

B. Profil BMT Tangerang Selatan ............................................................................. 34

1. BMT Al Fath IKMI ....................................................................................... 34

a) Sejarah Singkat BMT Al Fath IKMI............................................................. 34

b) Visi Misi dan Struktur Organisasi.................................................................. 35

c) Produk dan Layanan....................................................................................... 36

2. BMT Al Ittihad............................................................................................... 40

a) Sejarah Singkat BMT Al Ittihad..................................................................... 40

b) Visi Misi dan Struktur Organisasi.................................................................. 41

c) Produk dan Layanan....................................................................................... 41

C. Kinerja BMT Tangerang Selatan .......................................................................... 45

1. BMT Al Fath IKMI........................................................................................ 45

Page 10: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

vi

a) Data Mitra....................................................................................................... 45

b) Kinerja Keuangan........................................................................................... 45

2. BMT Al Ittihad............................................................................................... 49

a) Data Mitra....................................................................................................... 49

b) Kinerja Keuangan........................................................................................... 49

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................................. 52

A. Prosedur Pembiayaan dan Data Mitra BMT.......................................................... 52

B. Deskripsi Responden.............................................................................................. 59

C. Pola Pembiayaan yang Diajukan Responden......................................................... 64

D. Kondisi Ekonomi Perempuan Sebelum dan Sesudah Mendapat Pembiayaan..… 68

E. Analisis Kontribusi BMT Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan……… 71

F. Upaya-upaya BMT dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan………………... 75

BAB V PENUTUP..................................................................................................... 77

A. Kesimpulan............................................................................................................ 77

B. Saran....................................................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Pekerja Formal dan Informal Menurut Jenis Kelamin 2006-

2008 .................................................................................................... 4

Tabel 1.2 Tinjauan Kajian Terdahulu ................................................................ 10

Tabel 2.1 Rasio Penghimpunan Dana BMT Al Fath IKMI tahun 2009 ............ 47

Tabel 2.2 Rasio Keuangan BMT Al Fath IKMI tahun 2009.............................. 48

Tabel 2. 3 Rasio Penghimpunan Dana BMT Al Ittihad tahun 2009……............ 50

Tabel 2.4 Rasio Keuangan BMT Al Ittihad tahun 2009..................................... 51

Tabel 3.1 Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al Fath IKMI 2010........................ 56

Tabel 3.2 Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al Ittihad 2010............................... 58

Tabel 3.3 Distribusi Responden ......................................................................... 60

Tabel 3.4 Identitas Responden Berdasarkan Status............................................ 60

Tabel 3.5 Identitas Responden Berdasarkan Usia.............................................. 61

Tabel 3.6 Pendidikan Terakhir Responden......................................................... 62

Tabel 3.7 Identitas Pekerjaan Responden .......................................................... 63

Page 12: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi BMT Standar PINBUK ..................................... 20

Gambar 2.1 Diagram Alur Teknis Analisis Pembiayaan Aman dan Cepat .......... 56

Gambar 2.2 Prosentase Jumlah Pembiayaan.......................................................... 64

Gambar 2.3 Cara Pembayaran................................................................................ 66

Gambar 2.4 Jangka Waktu Pembiayaan................................................................. 68

Gambar 2.5 Penggunaan Pembiayaan.................................................................... 69

Gambar 2.6 Inisiatif Pemohon Pembiayaan........................................................... 72

Gambar 2.7 Pengelolaan Keuangan ...................................................................... 73

Page 13: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

ix

ABSTRAK

Nama : Siti Muflihah Alwan

NIM : 107046102087

Judul : Kontribusi BMT Terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) sejak kemunculannya hingga saat ini telah

menyumbangkan suatu kontribusi yang berarti bagi masyarakat di sekitarnya.

Produk-produknya yang membidik masyarakat lapisan menengah ke bawah membuat

BMT lebih dekat kepada kaum lemah dan kecil, tidak terkecuali perempuan.

Urgensi akan program pemberdayaan ekonomi perempuan dewasa ini

semakin meningkat, karena rendahnya kualitas hidup perempuan merupakan potensi

besar untuk turut mempengaruhi rendahnya kualitas generasi penerus agama, bangsa

dan Negara di masa mendatang.

Penelitian ini bertujuan menganalisis kontribusi BMT terhadap pemberdayaan

ekonomi perempuan. Metode analisis menggunakan analisis deskriptif kualitatif

dengan mengkaji hasil wawancara dari 50 orang responden perempuan yang telah

menjadi mitra pembiayaan pada dua BMT di Tangerang Selatan.

Hasil analisis membuktikan bahwa BMT telah mampu berkontribusi secara

baik pada pemberdayaan ekonomi perempuan. Pendapatan mereka meningkat, dapat

memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi lebih mandiri. Selain itu pengelolaan

keuangan keluarga menjadi lebih rapi dan mereka menjadi lebih terlibat aktif dalam

pengambilan keputusan rumah tangga.

Kata kunci: BMT, perempuan, pemberdayaan ekonomi

Page 14: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kemiskinan masih saja menjadi masalah terbesar Indonesia saat ini.

Walaupun menteri perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa angka

kemiskinan sudah turun menjadi 13,3% (Republika :12/10/2010), tetapi

kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin semakin terasa. Distribusi

pendapatan yang tidak merata dan minimnya skill (keterampilan) adalah salah

satu penyebab kemiskinan, bahkan bila dicermati keterampilan tidak

berbanding lurus dengan kondisi ekonomi seseorang. Ini disebabkan karena

keterampilan pun memerlukan dana untuk menatanya, sedangkan si miskin

tidak mempunyai hal tersebut.

Menurut data dari Badan Pusat Satistik (BPS), Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2010 mencapai 7,41 persen, atau

sebanyak 107,41 juta orang. Angka itu tentulah sangat besar jika

dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang pada Mei 2010

mencapai 237.556.363 jiwa1. Untuk itu diperlukan adanya upaya peningkatan

dan pemberdayaan ekonomi masyarakat miskin.

Ekonomi Islam memandang bahwa kemiskinan identik dengan

penderitaan, kesengsaraan, ketidakadilan, perputaran harta yang hanya pada

1 www.bps.go.id.

Page 15: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

2

sebagian golongan dan tidak produktif. Hal ini tentu saja bertentangan

dengan tujuan dari ekonomi Islam yaitu untuk mencapai falah (kebahagiaan),

tentunya dengan memperhatikan kemaslahatan umat, untuk itu peranan dari

Bank Syariah dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah sebagai lembaga

keuangan Islam harus bisa mencapai tujuan dari ekonomi Islam itu sendiri.

Namun, keberadaan dua jenis lembaga keuangan tersebut belum sanggup

menjangkau masyarakat Islam lapisan bawah. Oleh karena itu, dibentuklah

lembaga-lembaga simpan-pinjam yang disebut Baitul Maal wattamwil

(BMT).2

Baitul Maal wattamwil (BMT) adalah lembaga keuangan mikro

syariah yang memiliki dua fungsi, fungsi sosial dan fungsi bisnis. Dalam

fungsi sosialnya BMT lebih mengarah pada usaha-usaha pengumpulan dan

penyaluran dana non profit, seperti zakat, infak, dan shodaqoh. Sedangkan

fungsi bisnis tertuju pada usaha pengumpulan dan penyaluran dana komersil.

Usaha-usaha tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari BMT

sebagai lembaga pendukung ekonomi masyarakat kecil dengan berlandaskan

syariah.3

Dewasa ini, lembaga keuangan mikro berkembang pesat dan menjamur

di mana-mana serta menawarkan berbagai produk yang dibutuhkan

masyarakat. Lembaga keuangan mikro baik yang syariah maupun

2Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007) Edisi Kedua, h. 32. 3 Ibid, h. 96.

Page 16: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

3

konvensional ini hadir sebagai jawaban bagi si miskin untuk memperoleh

bantuan modal usahanya, karena lembaga keuangan formal seperti bank tidak

mampu melayaninya. Ini terbukti dengan fenomena berdirinya Grameen

Bank di Bangladesh, dan di Indonesia sendiri telah berdiri Bank Gakin, bank

bagi keluarga miskin. Grameen Bank dan Bank Gakin memfokuskan

pinjaman pada perempuan. Kredit yang telah di berikan oleh kedua lembaga

ini telah membawa semangat baru bagi kaum perempuan. Pendapatan

keluarga meningkat dan mereka menjadi lebih mandiri. Hal ini membuktikan

bahwa perempuan mempunyai kemampuan dan potensi yang sama dengan

kaum laki-laki.

Di Indonesia sendiri, kesempatan kerja di sektor informal bagi kaum

perempuan belum setara dengan kaum laki-laki, perempuan lebih banyak

mendapat kesempatan kerja di sektor informal, hal ini terlihat pada data

berikut ini:

Tabel 1. 1

Jumlah Pekerja Formal dan Informal menurut Jenis Kelamin 2006-2008

Pekerja

2006 2007 2008

Laki-

Laki

Perempuan Laki-

Laki

Perempuan Laki-

Laki

Perempuan

Formal 32,92 25,80 33,15 25,80 34,08 26,46

Page 17: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

4

Informal 67,08 74,20 66,85 74,20 65,92 73,54

Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: Sakernas dikutip dari www.bps.go.id

Akan tetapi tidak semua perempuan ini dapat membuka lapangan kerja

bagi dirinya sendiri, sementara negara tidak pernah menyediakan cukup

lapangan pekerjaan layak bagi seluruh tenaga produktif yang ada di negeri ini.

Pada titik ini kaum perempuan memiliki peluang yang lebih besar untuk

mengakses pekerjaan tertentu, dari pada laki-laki, antara lain dengan menjadi

buruh yang dibayar murah di kantong-kantong industri maupun menjadi

pekerja di sektor rumah tangga.4

Pemberdayaan ekonomi bagi perempuan penting di lakukan, hal ini

disebabkan karena perempuan yang bisa disebut sebagai wakil kepala

keluarga sekarang ini juga di tuntut ikut serta dalam mencari dan memenuhi

pendapatan ekonomi keluarga selain suami terutama bagi keluarga miskin.

Peran ganda yang diperankan oleh kaum perempuan menjadikannya semakin

kompleks dalam menanggung tugas yang diembannya. Namun, perempuan

lebih mempunyai ide kreatif untuk menghasilkan sejumlah uang tambahan

untuk membantu suami dengan berbagai kreatifitasnya. Oleh karena itu,

potensi dari kaum perempuan miskin bisa menjadi fokus lembaga keuangan

4 Diana Apriyanti, “Keadaan Umum Kaum Perempuan”, artikel ini diakses pada 10

Desember 2010 dari http://dedisyaputra.wordpress.com/2009/04/08keadaan-umum-kaum-perempuan-

Indonesia/.

Page 18: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

5

syariah terutama BMT untuk membantu permodalan usaha kaum perempuan

agar mampu berkembang.5

Selain karena potensi ekonomi yang dimiliki kaum perempuan, data

BPS juga menunjukkan bahwa jumlah pengusaha perempuan kian meningkat

setiap tahunnya. Dapat di lihat secara kasat mata di sekitar kita banyak sekali

perempuan yang berwirausaha seperti pedagang kaki lima, pedagang jamu,

bahkan ada yang membuka warung kelontong. Hal ini pula dapat kita jumpai

di daerah Tangerang Selatan, wilayah hasil pemekaran yang baru berdiri

sekitar 3 tahun ini mempunyai potensi ekonomi yang besar. Tangerang

Selatan memiliki 26 koperasi syari`ah6 yang tersebar di beberapa titik.

Masing-masing BMT berupaya memberikan pembiayaan bagi para pengusaha

kecil baik laki-laki maupun perempuan. Meskipun belum ditemukan adanya

komitmen BMT-BMT tersebut secara tertulis terhadap pemberdayaan

ekonomi kaum perempuan, tetapi cukup banyak perempuan yang menjadi

nasabah pembiayaan modal kerja, sehingga hal ini menarik minat penulis

untuk meneliti seberapa besar kontribusi BMT dalam pemberdayaan ekonomi

perempuan khususnya di wilayah Tangerang Selatan.

Berdasarkan fakta-fakta di atas penulis mengamati perlu adanya

penelitian tentang hal ini, agar dapat memetakan dengan baik apakah

pembiayaan yang diberikan BMT telah memberikan kontribusi bagi

5 Devies C Pramono dan Tatang A Gumanti, “Kredit Mikro, Pemberdayaan Perempuan dan

Peningkatan Ekonomi Keluarga”, Manajemen Usahawan Indonesia, no.04 (September 2010): h.19. 6 Abdul Rosad, manager BMT Al Ittihad, Wawancara Pribadi, Ciputat, 2 Februari 2011.

5

Page 19: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

6

pemberdayaan komunitas terutama kalangan perempuan. Judul yang penulis

ambil adalah ” KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN

EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT Wilayah Tangerang

Selatan)”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Berbeda dengan koperasi, BMT di wilayah Tangerang Selatan memang

belum ada yang mempunyai program khusus pemberdayaan perempuan.

Akan tetapi beberapa BMT memiliki nasabah perempuan dengan jumlah yang

cukup banyak, di antaranya adalah BMT Al Fath IKMI dan BMT Al Ittihad.

Agar pembahasan lebih terfokus, penulis membatasi penelitian di dua

BMT tersebut di atas.

Adapun rumusan masalahnya adalah:

1. Bagaimana kontribusi BMT terhadap pemberdayaan ekonomi

perempuan wilayah Tangerang Selatan?

2. Bagaimana penggunaan dana pembiayaan oleh para mitra

perempuan?

3. Apakah pembiayaan yang diberikan BMT dapat memberdayakan

perempuan dari sisi ekonomi?

4. Upaya-upaya apa yang di lakukan BMT tersebut dalam rangka

pemberdayaan ekonomi perempuan di sekitarnya?

Page 20: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

7

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang hendak di capai dari penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis kontribusi BMT dan perhatian lembaga ini

terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan.

2. Untuk menganalisis pengalokasian dana pembiayaan oleh

mitra secara tepat.

3. Untuk mengetahui sejauh mana pembiayaan BMT dapat

memberdayakan ekonomi perempuan.

4. Untuk menganalisis langkah-langkah BMT dalam

pemberdayaan ekonomi perempuan di sekitarnya.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi akademis

Sebagai tambahan informasi tentang hal-hal yang berkaitan tentang

pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi sekaligus untuk

memperkaya pengetahuan dan memupuk rasa sosial terhadap warga

miskin khususnya perempuan.

2. Bagi lembaga keuangan

Sebagai bahan acuan dan informasi dalam melakukan suatu kebijakan

khususnya dalam hal pemberian pembiayaan usaha mikro kecil dan

menengah.

Page 21: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

8

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penelitian tentang pemberdayaan masyarakat miskin di bidang ekonomi

telah di lakukan oleh beberapa peneliti. Penelitian-penelitian tersebut

diantaranya adalah penelitian yang di lakukan oleh Maria Ulfah pada tahun

2005 dengan judul “Peranan BMT dalam Memajukan Usaha Pedagang Kecil

di sekitar Kampus UIN Syarif Hidayatullah (Studi Kasus BMT Cita Sejahtera

Ciputat Tangerang)”. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan hasil

kesimpulan bahwa BMT memberikan peran aktifnya pada pedagang kecil.7

Penelitian lain adalah penelitian yang di lakukan oleh Siti Hajar pada

tahun yang sama (2005) dalam skripsi berjudul “BMT Al Munawwarah dan

Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi Kasus BMT Al Munawwarah

Pamulang)”. Penelitian ini juga bersifat kualitatif, dengan hasil penelitian

bahwa BMT tersebut telah memberikan kontribusi yang cukup berarti dalam

pemberdayaan ekonomi umat di wilayah Pamulang, Banten dan sekitarnya.8

Kedua penulis di atas sama-sama meneliti tentang bagaimana peranan

BMT dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat secara umum, tidak merinci

nasabah laki-laki atau perempuan. Penelitian tentang pemberdayaan

perempuan pernah juga diteliti oleh Ilham Ruhyat pada tahun 2010 dengan

7 Maria Ulfah, “Peranan BMT dalam Memajukan Usaha Pedagang Kecil di sekitar Kampus

UIN Syarif Hidayatullah (Studi Kasus BMT Cita Sejahtera Ciputat Tangerang)”, (Skripsi S1 Fakultas

Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Jakarta, 2005), h. 62. 8 Siti Hajar, “BMT Al Munawwarah dan Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi Kasus BMT

Al Munawwarah Pamulang)”, (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2005), h. 71.

Page 22: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

9

judul “Pembiayaan Bagi Pemberdayaan Perempuan Miskin (Studi pada

Koperasi Baytul Ikhtiar (BAIK) Bogor)”. Penelitian yang di lakukan pada

koperasi ini juga bersifat kualitatif menyimpulkan bahwa program Ikhtiar

telah membawa manfaat pada anggota yang seluruhnya perempuan. Program

ini tidak hanya memberikan manfaat materiil, yaitu kredit yang mereka akses

tapi juga manfaat yang bersifat non materiil, yaitu meningkatnya harga diri

dan kepercayaan diri serta kemampuan dalam melakukan interaksi sosial,

selain itu program ini juga meningkatkan kontrol penerima manfaat terhadap

sumber daya rumah tangga. 9

Dari uraian di atas, penelitian yang penulis lakukan sekarang jelaslah

berbeda, karena di sini penulis meneliti tentang kontribusi BMT terhadap

pemberdayaan ekonomi perempuan. Untuk lebih jelas tentang pola penelitian

tersebut di atas, lihat tabel berikut:

9Ilham Ruhyat, Pembiayaan bagi Pemberdayaan Perempuan Miskin (Studi pada Koperasi

Baytul Ikhtiar (BAIK) Bogor), (Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri

Jakarta, 2010), h. 79.

.

Page 23: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

10

Tabel 1. 2

Tinjauan Kajian Terdahulu

Nama

Penulis

Tahun

Penelitian

Judul Penelitian Hasil Penelitian

Maria Ulfah 2005 Peranan BMT dalam

Memajukan Usaha

Pedagang Kecil di sekitar

Kampus UIN Syarif

Hidayatullah (Studi Kasus

BMT Cita Sejahtera

Ciputat Tangerang)

Hasil penelitian

menyebutkan bahwa BMT

memberikan peran

aktifnya pada pedagang

kecil.

Siti Hajar 2005 BMT Al Munawwarah

dan Pemberdayaan

Ekonomi Umat (Studi

Kasus BMT Al

Munawwarah Pamulang)

Hasil penelitian

menyimpulkan bahwa

BMT tersebut telah

memberikan kontribusi

yang cukup berarti dalam

pemberdayaan ekonomi

umat di wilayah

Pamulang, Banten dan

sekitarnya.

11

Page 24: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

11

Ilham

Ruhyat

2010 Pembiayaan Bagi

Pemberdayaan Perempuan

Miskin (Studi pada

Koperasi Baytul Ikhtiar

(BAIK) Bogor)

Penelitian menyimpulkan

bahwa program Ikhtiar

telah membawa manfaat

pada anggota yang

seluruhnya perempuan.

Program ini tidak hanya

memberikan manfaat

materiil, yaitu kredit yang

mereka akses tapi juga

manfaat yang bersifat non

materiil, yaitu

meningkatnya harga diri

dan kepercayaan diri serta

kemampuan dalam

melakukan interaksi

sosial, selain itu program

ini juga meningkatkan

kontrol penerima manfaat

terhadap sumberdaya

rumah tangga

Page 25: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

12

F. Kerangka Teori

Banyak cara yang dapat di lakukan pemerintah dalam program

pengentasan kemiskinan, salah satunya dengan memberdayakan masyarakat

miskin melalui pembiayaan usaha kepada mereka. Hal ini belum sepenuhnya

dapat di lakukan oleh bank, maka dari itu peranan koperasi, Baitul Maal

Wattamwil (BMT), lembaga keuangan dan semacamnya sangat diharapkan

dapat merangkul kaum miskin dan perempuan untuk terus mengembangkan

usahanya.

Kata pemberdayaan adalah terjemahan dari istilah bahasa Inggris, yaitu

empowerment. Empowerment berasal dari kata dasar power yang berarti

kemampuan berbuat, mencapai, melakukan atau memungkinkan. Awalan em

berasal dari bahasa latin dan Yunani, yang berarti di dalamnya. Karena itu

pemberdayaan dapat berarti kekuatan dalam diri manusia, suatu sumber

kreativitas. Dalam kamus Umum Bahasa Indonesia kata pemberdayaan

diterjemahkan sebagai upaya pendayagunaan, pemanfaatan yang sebaik-

baiknya dengan hasil yang memuaskan.10

Rendahnya kualitas hidup perempuan merupakan potensi besar untuk

turut mempengaruhi rendahnya kualitas generasi penerus agama, bangsa dan

Negara di masa mendatang. Hal ini dikarenakan perempuan secara kodrati

memiliki fungsi-fungsi reproduksi yang sangat strategis untuk menentukan

10 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama, 2008), .h. 318.

Page 26: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

13

lembaran perjalanan bangsa. Oleh sebab itu, usaha meningkatkan kualitas

perempuan dalam pembangunan mengharuskan kita melakukan kajian dan

kebijakan strategis dan khusus dalam konteks hubungan laki-laki dan

perempuan.11

G. Metodologi Penelitian

1. Jenis Penelitian

a. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang bertujuan

untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui

proses berpikir induktif. Melalui penelitian kualitatif peneliti

dapat mengenali subjek, merasakan apa yang mereka alami

dalam kehidupan sehari-hari.12

b. Pendekatan deskriptif, yaitu suatu metode dalam meneliti

status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi,

suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada

masa sekarang.13

11

Kementrian Pemberdayaan Perempuan RI, Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam

Perspektif Agama Islam, (Jakarta:2004.tp,), h. 2. 12

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h. 2. 13

Moh. Nazir, Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005) cet. Ke-6 h.54.

Page 27: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

14

2. Sumber Data

Sumber data pada penelitian ini di ambil dari data primer dan

sekunder. Data primer di peroleh dari BMT dan wawancara.

Sedangkan data sekunder di peroleh dari riset kepustakaan yaitu

dengan mengumpulkan, membaca dan memahami buku, artikel,

jurnal, majalah, atau data dari internet yang berkaitan dengan

penelitian ini.

3. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah nasabah pembiayaan berjenis

kelamin perempuan pada dua BMT tersebut di atas.

4. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Sampling Purpossive/pertimbangan. Sampel ini di ambil berdasarkan

pertimbangan dari peneliti berdasarkan kriteria tertentu sesuai dengan

preferensinya sesuai dengan topik tertentu.14

Dalam penelitian ini penulis menentukan responden dengan

kriteria sebagai berikut:

14

Iim Qoimuddin, Suplemen Metodologi Penelitian, Makalah ini disampaikan pada

perkuliahan Kkonsentrasi Perbankan Syariah, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 28: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

15

1. Perempuan yang pernah mendapat pembiayaan dari BMT minimal

satu kali pembiayaan.

2. Berdomisili/berwirausaha disekitar BMT.

5. Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data, teknik yang digunakan dengan

menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan

Huberman ( mencakup tiga kegiatan yang bersamaan), yaitu:15

a) Reduksi data

b) Penyajian data

c) Penarikan kesimpulan (verifikasi).

H. Sistematika Penulisan

Berikut ini sistematika penulisan penelitian ini:

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan kajian terdahulu, kerangka

teori, metodologi penelitian dan sistematika penulisan

15

Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.

209.

Page 29: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

16

BAB II Landasan Teori

Pada bab ini akan diuraikan tentang kajian teoritis

tentang pengertian kontribusi, pemberdayaan ekonomi

perempuan, tujuan pemberdayaan ekonomi perempuan

dan konsep pemberdayaan ekonomi perempuan

BAB III Gambaran Umum Objek Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan kondisi demografis dan

geografis kota Tangerang Selatan serta

pemerintahannya, juga akan diuraikan mengenai profil

kinerja keuangan dari BMT yang penulis teliti

BAB IV Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan

penelitian

BAB V Penutup

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran

Page 30: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kontribusi BMT

Menurut kamus ilmiah populer, kontribusi berarti sumbangan atau

sokongan.1 Sedangkan menurut kamus Cambridge, kontribusi adalah

”something that you do or give to help produce or achieve something together

with other people, or to help make something successful”2 (Sesuatu yang di

lakukan atau diberikan untuk membantu produksi atau mencapai sesuatu

untuk membantu mencapai kesuksesan). Dapat disimpulkan bahwa kontribusi

adalah upaya yang di lakukan untuk membantu seseorang mencapai

kesuksesan.

B. Baitul Mal Wat Tamwil (BMT)

1. Pengertian BMT

Baitul Maal Wattamwil adalah lembaga keuangan mikro yang

dioperasikan dengan prinsip bagi hasil, menumbuh kembangkan bisnis

usaha kecil dan mikro dalam rangka mengangkat derajat dan martabat

serta membela kepentingan kaum fakir miskin.

1 Pius A Partanto dan M. Dahlan Al Barry, Kamus Ilmiah Populer, (Surabaya:Penerbit

Arkola, 1994), h. 369. 2 Cambridge Advance Learner`s Dictionary, (New York: Cambridge University Press, 2008),

h. 43.

Page 31: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

18

Dalam sejarah perkembangannya Indonesia sudah dapat

mengembangkan berbagai macam LK-syariah yaitu bank syariah; LKM-

syariah, Gadai syariah, Asuransi syariah, dan Koperasi syariah. Dalam

rumpun LKM-syariah yang non bank telah berkembang tiga model; BMT

(Baitulmal Wa Tamwil) yang menyatukan Baitul Mal dan Baitul Tamwil;

BTM (Baitul Tamwil) yang menyempurnakan “Sponsored Financial

Institution” dan “syirkah”. Ketiga model ini telah berkembang dan

kebanyakan sudah mengambil bentuk “Badan Hukum” koperasi dan

hanya sebagai kecil yang tidak terdaftar dalam format perijinan dan

pendaftaran institusi keuangan di Indonesia.3

2. Organisasi BMT

Agar operasional BMT berjalan dengan baik, maka diperlukan

struktur yang mendeskripsikan alur kerja para personilnya. Struktur

organisasi BMT meliputi, musyawarah anggota pemegang simpanan

pokok, dewan syariah, pembina manajemen, pemasaran, kasir, dan

pembukuan.4

Adapun tugas dari masing-masing struktur di atas adalah sebagai

berikut:

3 M. Amin Azis, Tata Cara Pendirian BMT, (Jakarta: Pkes Publishing, 2006), Cet. 1, h. 2.

4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Deskripsi dan Ilustrasi,

(Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007) Edisi Kedua, h. 98.

17

Page 32: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

19

1) Musyawarah anggota pemegang simpanan pokok memegang

kekuasaan tertinggi di dalam memutuskan kebijakan-kebijakan makro

BMT.

2) Dewan Syariah, bertugas mengawasi dan menilai operasionalisasi

BMT.

3) Pembina manajemen, bertugas untuk membina jalannya BMT dalam

merealisasikan programnya.

4) Manajer bertugas menjalankan amanat musyawarah anggota BMT dan

memimpin BMT dalam merealisasikan programnya.

5) Pemasaran bertugas untuk mensosialisasikan dan mengelola produk-

produk BMT.

6) Kasir bertugas melayani nasabah.

7) Pembukuan bertugas untuk melakukan pembukuan atas aset dan omzet

BMT.

Bentuk struktur BMT standar PINBUK dapat diilustrasikan dalam

gambar berikut:

Page 33: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

20

Gambar 1.1

Struktur Organisasi BMT Standar Pinbuk

Keterangan: Garis Komando

Tetapi dalam kenyataannya setiap BMT memiliki struktur organisasi yang

berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh:

a. Ruang lingkup atau wilayah operasi BMT.

b. Efektivitas dalam pengelolaan organisasi BMT.

c. Orientasi program kerja yang akan direalisasikan dalam jangka pendek

dan jangka panjang.

d. Jumlah sumber daya manusia yang diperlukan dalam menjalankan

operasi BMT.

Musyawarah Anggota Pemegang

Simpanan Pokok

Dewan Syariah

Pemasaran Pembukuan

Maal

Manajer

Anggota dan Nasabah

Kasir

Tamwil

Pembina Manajemen

Garis Koordinatif

Page 34: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

21

3. Prinsip Operasional BMT

Dalam perkembangannya, BMT mempunya beberapa prinsip

operasional mulai dari pendiriannya hingga operasional kerjanya. Prinsip

operasional BMT antara lain:5

a. Penumbuhan

Dalam prinsip ini, BMT tumbuh dari masyarakat sendiri

dengan dukungan tokoh masyarakat, orang berada (aghnia) dan

kelompok Usaha Muamalah (POKUSMA) yang ada di daerah

tersebut, dengan modal awal (Rp. 20 – 30 juta) dikumpulkan dari para

pendiri dan dan POKUSMA dalam bentuk simpanan pokok dan

simpanan pokok khusus. Jumlah pendiri minimum 20 orang

BMT harus mempunyai landasan sebaran keanggotaan yang

kuat sehingga BMT tidak dikuasai perseorangan dalam jangka

panjang. Hal ini dikarenakan BMT adalah lembaga bisnis, membuat

kentungan, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk membela

kaum yang lemah dalam penanggulangan kemiskinan, BMT

mengelola dana maal.

b. Profesionalitas

Sebuah BMT akan berkembang jika dijalankan oleh pengelola

yang handal. Pengelola BMT harus profesional, bekerja penuh

5 M. Amin Azis, Tata Cara Pendirian BMT, (Jakarta: Pkes Publishing, 2006), Cet. 1, h. 2.

Page 35: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

22

waktu, pendidikan S-1 minimum D-3, mendapat pelatihan

keanggotaan BMT oleh PINBUK 2 minggu, memiliki komitmen kerja

penuh waktu, penuh hati dan perasaannya untuk mngembangkan

bisnis dan lembaga BMT.

Pengelola profesional berlandaskan sifat-sifat: shidiq, amanah,

tabligh, fathonah, sabar dan istiqomah. Pengelola menjemput bola dan

aktif berbaur di masyarakat. Selain itu, operasional BMT harus

berlandaskan sistem dan prosedur: SOP, sistem akuntansi yang

memadai.

Setelah pendirian, BMT bersedia mengikat kerjasama dengan

PINBUK untuk menerima dan membayar (secara cicilan) jasa

manajemen dan teknologi informasi (termasuk online system).

c. Prinsip Islamiyah

Selain prinsip penumbuhan dan profesionalitas, BMT juga

mempunyai prinsip islamiyah. Prinsip ini menerapkan cita-cita dan

nilai-nilai Islam (salam, keselamatan, berkeadilan, kedamaian dan

kesejahteraan) dalam kehidupan ekonomi masyarakat banyak. Setiap

transaksi diiringi akad yang jelas, serta mempunyai rumusan

penghargaan dan sangsi yang jelas kemudian diterapannya dengan

tegas/lugas.

Page 36: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

23

C. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan adalah terjemahan dari empowerment. Sedangkan

memberdayakan adalah terjemahan dari empower. Menurut Merriam Webster

dan Oxford English Dictionary, kata empower mengandung dua pengertian,

yaitu: (1) to give power atau authority to atau memberi kekuasaan,

mengalihkan kekuatan atau mendelegasikan otoritas ke pihak lain; (2) to give

ability to atau enable atau usaha untuk member kemampuan atau

keberdayaan.6

J. Weissglass memberikan pengertian pemberdayaan sebagai ”a

process of supporting people to construct new meanings and exercise their

freedom to those.” yang artinya suatu proses yang membangkitkan

masyarakat untuk membangun makna dan menggunakan hak kebebasan

menentukan pilihan yang baru.7 Senada dengan pengertian di atas, Rita L.

Irwin mengemukakan pemberdayaan sebagai ”empowering other people

means giving them a change to make their special contribution.”8

Sementara itu, Suharto berpendapat bahwa secara konseptual,

pemberdayaan atau pemberian kuasa (empowerment) berasal dari kata power

(kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya, ide pemberdayaan bersentuhan

6 Mardi Yatmo Hutomo, “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:Tinjauan

Teoritik dan Implementasi”, Naskah, no. 20 (Juni-Juli 2000): h. 1. 7 Ibid,h.53

8 Mardi Yatmo Hutomo, “Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi:Tinjauan

Teoritik dan Implementasi”, Naskah, no. 20 (Juni-Juli 2000): h. 1

Page 37: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

24

dengan konsep mengenai kekuasaan.9 Kekuasaan sering kali dikaitkan dengan

kemampuan kita untuk membuat orang lain melakukan apa yang kita

inginkan, terlepas dari keinginan dan minat mereka.

Menurut Sumodiningrat, bahwa pemberdayaan masyarakat merupakan

upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan

yang mereka miliki. Adapun pemberdayaan masyarakat senantiasa

menyangkut dua kelompok yang saling terkait, yaitu masyarakat sebagai

pihak yang diberdayakan dan pihak yang menaruh kepedulian sebagai pihak

yang memberdayakan.10

Keberdayaan dalam konteks masyarakat adalah kemampuan individu

yang bersenyawa dalam masyarakat dan membangun keberdayaan masyarakat

yang bersangkutan. Suatu masyarakat yang sebagian besar anggotanya sehat

fisik dan mental, terdidik dan kuat, tentunya memiliki keberdayaan yang

tinggi. Keberdayaan masyarakat merupakan unsur dasar yang memungkinkan

suatu masyarakat bertahan, dan dalam pengertian yang dinamis

mengembangkan diri dan mencapai kemajuan. Keberdayaan masyarakat itu

sendiri menjadi sumber dari apa yang di dalam wawasan politik disebut

sebagai ketahanan nasional. Artinya bahwa apabila masyarakat memiliki

9 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Membangun Rakyat, (Bandung: PT. Refika aditama,

2005), h. 57. 10

Gunawan Sumodiningrat, Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial ,

(Jakarta: PT. Gramedia, 1999), h. 34.

Page 38: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

25

kemampuan ekonomi yang tinggi, maka hal tersebut merupakan bagian dari

ketahanan ekonomi Nasional.

Dari beberapa definisi tentang pemberdayaan yang telah dikemukakan

di atas, pada prinsipnya pemberdayaan adalah dalam rangka membangkitkan

dan membangun potensi-potensi yang ada pada seseorang dan sekelompok

orang. Maka dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan adalah sebuah proses

dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk

memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,

termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai

tujuan, maka pemberdayaan merujuk pada keadaan atau hasil yang di capai

oleh sebuah perubahan sosial; yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki

kekuasaan, atau mempunyai pengetahuandan kemampuan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya yang bersifat fisik, ekonomi maupun sosial seperti

memiliki kepercayaan diri, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri

dalam memenuhi tugas-tugas kehidupannya.11

D. Konsep Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Islam telah banyak membicarakan perihal perempuan dalam Al-Qur`an

dan Sunnah. Sebagai manusia ciptaan Tuhan yang harus mengabdi kepada-

Nya, perempuan dalam hal ini sama dengan pria. Antara keduanya terjalin

11

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Membangun Rakyat, (Bandung: PT. Refika aditama,

2005), h. 58.

Page 39: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

26

hubungan resiprokal. Eksistensi perempuan meniscayakan eksistensi pria dan

sebaliknya.12

Dalam Al-Qur`an Surat An-Nisa: 32, Allah telah mengisyaratkan

bahwa perempuan dapat menerima bagian sesuai prestasinya, sesuai dengan

firman-Nya:

Artinya: “Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah

kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.

(karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang

mereka usahakan, dan bagi Para perempuan (pun) ada bahagian

dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah

sebagian dari karunia- Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui

segala sesuatu.”13

Ayat di atas merupakan satu pernyataan bahwa perempuan mempunyai

potensi dan eksistensi yang sama dengan kaum laki-laki, baik potensi sosial,

begitu pula dalam potensi ekonomi.

Dalam Islam, pemberdayaan ekonomi perempuan sendiri telah

dicontohkan oleh istri Rasulullah SAW, Siti Khadijah yang kala itu menjadi

saudagar kaya dengan hasil dagangannya. Bahkan Nabi SAW pun sempat

menjadi `agen` yang menjual barang dagangan beliau. Hal ini membuktikan

12Syahrin Harahap, Islam Dinamis Menegakkan Nilai-Nilai Ajaran Al-Qur`an dalam

Kehidupan Modern di Indonesia, (Yogyakarta: PT.Tiara Wacana Yogya : 1997), h. 154. 13

Q.S. An Nisa : 32.

Page 40: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

27

bahwa tidak ada pengarusutamaan gender dalam perekonomian, karena setiap

makhluk yang berusaha pasti akan mendapat perubahan. Hal ini termaktub

dalam Al Qur`an Surat Ar- Ra`d ayat 11:

Artinya:“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum

sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka

sendiri.14

Pemberdayaan ekonomi perempuan bukanlah semata-mata gender

mainstreaming, karena mengacu pada fakta yang ada bahwa dari 46 juta usaha

mikro, kecil dan menengah, di ketahui bahwa 60% pengelolanya di lakukan

oleh kaum perempuan. Dengan jumlah yang cukup banyak ini, peran

perempuan pengusaha menjadi cukup besar bagi ketahanan ekonomi, karena

mampu menciptakan lapangan kerja, menyediakan barang dan jasa dengan

harga murah serta mengatasi masalah kemiskinan.15

Beberapa tahun terakhir ini, fokus perhatian upaya pengentasan

kemiskinan ini terarah kepada perempuan, melalui program pemberdayaan

ekonomi perempuan . Karena perempuan di anggap lebih teliti dari kaum laki-

laki, cakap dan biasa mengelola keuangan, sehingga di anggap berpotensi

besar untuk bisa membantu menurunkan angka kemiskinan keluarga maupun

bangsa. Dengan jargon yang menarik, seperti "perempuan tidak produktif,

14

Q.S. Ar Ra`d : 11 15

Firdaus, Mayoritas UKM di Indonesia di kelola Perempuan, artikel ini di akses pada 4

Februari 2011 dari http://www.satudunia.net/content/mayoritas-ukm-di-indonesia-di kelola-

perempuan/.

Page 41: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

28

rawan KDRT (kekerasan dalam rumah tangga)" atau "sudah saatnya

perempuan berpartisipasi dalam pembangunan", konsep pemberdayaan

ekonomi perempuan ini disambut baik oleh berbagai pihak, baik lembaga

yang diakui pemerintah, ormas, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat)

maupun masyarakat umum. Akhirnya berbagai pihak menerima bahkan turut

menyebarluaskan program pemberdayaan ekonomi perempuan dengan

berbagai konsekuensinya.16

E. Tujuan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Keberdayaan perempuan di bidang ekonomi adalah salah satu indikator

meningkatnya kesejahteraan. Saat perempuan menjadi kaum terdidik,

mempunyai hak-hak kepemilikan, dan bebas untuk bekerja di luar rumah serta

mempunyai pendapatan mandiri, inilah tanda kesejahteraan rumah tangga

meningkat. Lebih dari seabad lalu telah dikemukakan Kartini, bahwa tiap

perempuan mesti memiliki kemandirian secara ekonomi, agar dirinya punya

kuasa dan posisi dalam hubungan domestik, keluarga, dan lingkungan sosial.17

Agar mengetahui fokus dan tujuan pemberdayaan, maka perlu di

ketahui berbagai indikator yang dapat menunjukkan seseorang itu berdaya

atau tidak. Schuler, Hashemi dan Riley mengembangkan beberapa indikator

16

Lusiyanti, “Mampukah Perempuan Mengentaskan Kemiskinan?”, Pikiran Rakyat, 23

Desember 2010. 17

Rommy Haryanto, Pemberdayaan Perempuan untuk Ekonomi, artikel diakses pada 26

Oktober 2010 dari http://www.wrp-diet.com/pemberdayaan-perempuan-untuk-perkembangan-

ekonomi/.

Page 42: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

29

pemberdayaan, yang mereka sebut sebagai empowerment index atau indeks

pemberdayaan. Indikator tersebut mencakup hal-hal dibawah ini:18

Pertama, kebebasan mobilitas, yaitu kemampuan individu untuk pergi

ke luar rumah atau wilayah tempat tinggalnya, seperti ke pasar, fasilitas

medis, rumah ibadah. Tingkat mobilitas ini di anggap tinggi jika individu

mampu pergi sendirian.

Kedua, kemampuan membeli komoditas „kecil‟ yaitu kemampuan

individu untuk membeli barang-barang kebutuhan keluarga sehari-hari, seperti

kebutuhan pokok (beras, minyak tanah, minyak goreng, bumbu) dan

kebutuhan dirinya (minyak rambut, sabun mandi, bedak, sampo). Individu di

anggap mampu melakukan kegiatan ini terutama jika ia dapat membuat

keputusan sendiri tanpa meminta ijin pasangannya; terlebih jika ia dapat

membeli barang-barang tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri.

Ketiga, kemampuan membeli komoditas „besar‟: kemampuan individu

untuk membeli barang-barang sekunder atau tersier, seperti lemari pakaian,

TV, radio, koran, majalah, pakaian keluarga. Seperti halnya indikator di atas,

poin tinggi diberikan terhadap individu yang dapat membuat keputusan

18

Safriadi, Konsepsi dan Aktualisasi Kebijakan untuk Pemberdayaan Ekonomi bagi

Perempuan dan Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Globalisasi, artikel diakses pada 26 Oktober

2010 dari http://safriadi.wordpress.com/2009/02/04/konsepsi-dan-aktualisasi-kebijakan-untuk -

pemberdayaan-ekonomi-kerakyatan-bagi-perempuan-dan-bangsa-indonesia-dalam-menghadapi-

globalsasi/.

Page 43: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

30

sendiri tanpa meminta ijin pasangannya; terlebih jika ia dapat membeli

barang-barang tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri.

Keempat, terlibat dalam pembuatan keputusan-keputuan rumah tangga:

mampu membuat keputusan secara sendiri mapun bersama suami/istri

mengenai keputusan-keputusan keluarga, misalnya mengenai renovasi rumah,

pembelian kambing untuk diternak, memperoleh kredit usaha.

Kelima, kebebasan relatif dari dominasi keluarga. Menurut Schuler,

Hashemi dan Riley, seseorang di anggap berdaya jika dia tidak di dominasi

oleh keluarganya, (suami, istri, anak-anak, mertua).

Keenam, kesadaran hukum dan politik: mengetahui nama salah seorang

pegawai pemerintah desa/kelurahan; seorang anggota DPRD setempat; nama

presiden; mengetahui pentingnya memiliki surat nikah dan hukum-hukum

waris.

Ketujuh, keterlibatan dalam kampanye dan protes-protes: seseorang di

anggap „berdaya‟ jika ia pernah terlibat dalam kampanye atau bersama orang

lain melakukan protes, misalnya, terhadap suami yang memukul istri; istri

yang mengabaikan suami dan keluarganya; gaji yang tidak adil;

penyalahgunaan bantuan sosial; atau penyalahgunaan kekuasaan polisi dan

pegawai pemerintah.

Kedelapan, jaminan ekonomi dan kontribusi terhadap keluarga:

memiliki rumah, tanah, asset produktif, tabungan. Seseorang di anggap

Page 44: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

31

memiliki poin tinggi jika ia memiliki aspek-aspek tersebut secara sendiri atau

terpisah dari pasangannya.

Dari empowerment indeks di atas, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari

pemberdayaan ekonomi perempuan yaitu agar kaum perempuan memiliki

kemampuan diri dan financial untuk mengambil suatu keputusan ekonomi

tanpa tergantung kepada pasangannya.

Page 45: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

32

BAB III

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Profil Kota Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten dan

secara administratif terdiri dari 7 (tujuh) kecamatan, 49 (empat puluh

sembilan) kelurahan dan 5 (lima) desa dengan luas wilayah 147,19 km2.

Menurut Kabupaten Tangerang pada Tahun 2007/2008, luas wilayah

kecamatan-kecamatan yang berada di Kota Tangerang Selatan (yang

kemudian di ambil sebagai luas wilayah kota Tangerang Selatan) adalah

seluas 150,78 km2 sedangkan menurut Kompilasi Data untuk Penyusunan

RT/RW Kota Tangerang Selatan adalah sebesar 147,19 km2 dengan rincian

luas kecamatan masing-masing yang berbeda pula. Angka yang digunakan

adalah 147,19 km2 karena sesuai dengan Undang-undang Nomor 51 Tahun

2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Propinsi Banten.

Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut:

Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang

Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok

Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang

Luas wilayah masing-masing kecamatan berbeda-beda. Kecamatan

dengan wilayah paling besar adalah Pondok Aren dengan luas 2.988 Ha atau

Page 46: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

33

20,30% dari luas keseluruhan Kota Tangerang Selatan, sedangkan kecamatan

dengan luas paling kecil adalah Setu dengan luas 1.480 Ha atau 10,06%.1

Luas kelurahan/desa dengan wilayah di atas empat ratus hektar terletak

di Kecamatan Pamulang, yaitu Pondok Cabe Udik dan Pamulang Barat, dan

di Kecamatan Serpong Utara, yaitu Paku Jaya. Kelurahan/desa dengan

wilayah di bawah seratus lima puluh hektar terletak di Kecamatan Serpong,

yaitu Cilenggang dan Serpong, dan di Kecamatan Serpong Utara, yaitu

Jelupang. Kelurahan/desa dengan luas wilayah paling besar adalah Pondok

Cabe Udik dengan luas 483 Ha sedangkan kelurahan/desa dengan luas

wilayah paling kecil adalah Jelupang dengan luas 126 Ha.

Kota Tangerang Selatan terdiri dari 7 (tujuh kecamatan) dengan jumlah

kelurahan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) dan desa sebanyak 5 (lima).

Rukun warga (RW) sebanyak 572 dan Rukun Tetangga sebanyak 2.996.

Kecamatan dengan jumlah kelurahan/desa terbanyak adalah Pondok Aren,

sedangkan kecamatan dengan RW dan RT terbanyak adalah Pamulang dengan

129 RW dan 69 RT. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kota

Tangerang Selatan berjumlah 28 SKPD termasuk kecamatan namun tidak

termasuk institusi DPRD dan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah.

Berdasarkan data PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) tahun

2007, struktur ekonomi Kota Tangerang Selatan didominasi oleh sektor

lapangan usaha pengangkutan dan komunikasi (30,29%) dan perdagangan

1 Data Kabupaten Tangerang tahun 2007/2008.

Page 47: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

34

hotel dan restoran (26,81%). Sektor lain yang juga memberikan kontribusi

cukup besar adalah jasa-jasa (17,39%) dan bank, persewaan dan jasa

perusahaan (15,40%). Struktur ekonomi tersebut menunjukkan bahwa

perekonomian Tangerang Selatan didominasi oleh sektor tersier, yaitu

pengangkutan dan komunikasi; perdagangan hotel dan restoran; jasa-jasa; dan

bank, persewaan dan jasa perusahaan, yang memberikan kontribusi hampir

90%. Sektor sekunder (industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; dan

konstruksi) memberikan kontribusi 8,76%, dan sektor primer (pertanian;

pertambangan dan penggalian) hanya memberikan kontribusi kurang dari 2%.

Jika dilihat kecenderungan sejak tahun 2004 hingga tahun 2007, sektor primer

dan sekunder mengecil kontribusinya secara signifikan sedangkan sektor

tersier meningkat kontribusinya.2

B. Profil BMT Tangerang Selatan

1. BMT Al Fath IKMI

a) Sejarah Singkat BMT Al Fath IKMI

BMT Al Fath IKMI didirikan pada tanggal 13 Oktober 1996 yang

diprakarsai oleh 25 orang (kini menjadi 31 orang). Pendirian BMT ini

dilatarbelakangi karena melihat kondisi riil masyarakat kita yang dari sisi

ekonomi belum dapat hidup secara layak dan mapan, mereka masih terjerat

rentenir, dan tidak adanya lembaga yang dapat membantu untuk

2 Informasi di peroleh dari situs www.tangerangselatankota.com.

Page 48: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

35

meningkatkan pendapat mereka, tidak punya posisi tawar dengan pihak lain

dan kondisi-kondisi lainnya yang serba tidak menguntungkan bagi

masyarakat kecil.3

Sebagai lembaga yang mengemban misi sosial, maka dibentuklah

divisi Baitul Maal yang di kelola secara terpisah agar dapat berjalan secara

optimal melayani umat, dan sebagai lembaga bisnis maka dibentuklah Baitut

Tamwil dengan di kelola oleh tenaga muslim yang profesional di bidang

keuangan, Insya Allah akan menampilkan lembaga keuangan syari'at yang

sehat, berkualitas, dan memenuhi harapan umat.

b) Visi Misi dan Struktur Organisasi

BMT Al Fath IKMI mempunyai visi misi dan struktur organisasi

dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Visi BMT Al Fath IKMI yaitu

meningkatkan kualitas keimanan anggota dan mitra binaan sehingga mampu

berperan aktif sebagai khalifah Allaah Subhanahu Wa Ta'ala.

Sedangkan misi dari BMT Al Fath IKMI adalah untuk menerapkan

prinsip-prinsip syari'at dalam kegiatan ekonomi, memberdayakan pengusaha

kecil dan menengah, dan membina kepedulian aghniyaa (orang mampu)

kepada dhuafaa (kurang mampu) secara terpola dan berkesinambungan.4

Adapun struktur organisasinya, BMT Al Fath IKMI terdiri dari badan

pengawas, pengurus, serta pengelola kantor pusat dan kantor kas. Pengurus

3 Data di peroleh dari brosur dan Profil BMT Al Fath IKMI.

4 Ibid.

Page 49: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

36

meliputi ketua, wakil ketua bidang pendanaan, bidang SDM dan legal,

bidang bina mitra, bidang pembiayaan, sekretaris dan bendahara. Sedangkan

pengelola mencakup manajer maal, manajer tamwil, kabag operasional,

kabag marketing, accout officer, pembiayaan, pendanaan, pembukuan, head

teller, administrasi, customer service, security, office boy dan support IT.

Sementara untuk pengelolaan kantor kas terdiri dari kepala kantor kas, kabag

operasional, account officer dan teller.

c) Produk dan Layanan

Produk BMT Al Fath IKMI terbagi menjadi dua bentuk. Pertama,

produk penghimpunan dana (Funding) yang terdiri dari produk dengan

prinsip titipan (wadiah) dan prinsip bagi hasil. Kedua, produk pembiayaan.

BMT Al Fath IKMI memberikan pembiayaan dengan akad mudharabah,

musyarakah, murabahah, dan ijaroh. Untuk Layanan, BMT Al Fath IKMI

melayani pembayaran listrik dan telepon, juga membuka jasa transfer ke

bank.5

c.1. Produk Penghimpunan Dana (Funding)

Produk penghimpunan dana dengan prinsip wadiah yaitu produk

TAWAKAL (Tabungan Wadiah BMT Al-Fath). Tawakal merupakan

simpanan dari mitra yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat.

Tabungan ini menggunakan prinsip wadiah /titipan. Dalam tabungan ini

5 Ibid. Informasi juga di peroleh dari observasi dan wawancara dengan pengurus-pengurus

BMT Al Fath IKMI, Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 50: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

37

BMT Al Fath IKMI tidak wajib memberikan hasil kepada penabung. BMT

Al Fath IKMI boleh memberikan bonus setiap bulan sesuai dengan

kebijakan BMT Al Fath IKMI.

Produk penghimpunan dana dengan prinsip bagi hasil yaitu produk

TABAH (Tabungan berjangka Al-Fath), SIDIK (Simpanan Pendidikan),

Simpanan Idul Fitri, Simpanan Qurban, Simpanan Nikah, dan Simpanan

Haji.

Tabungan Berjangka Al Fath (TABAH) merupakan tabungan /

investasi dengan menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah yang

penarikannya dapat di lakukan sesuai dengan jangka waktu yang

dikehendaki. Pilihan jangka waktu yang dapat di pilih adalah: 3 Bulan

dengan nisbah 25% (mitra): 75% (BMT), 6 Bulan dengan Nisbah 30%

mitra: 70% (BMT), 9 Bulan dengan nisbah 35%(mitra): 65% (BMT) dan 12

bulan dengan nisbah 40% (mitra): 60% (BMT).

Sedangkan SIDIK (Simpanan Pendidikan ), yaitu bentuk simpanan

yang alokasi dananya diperuntukan untuk dana pendidikan bagi putra-putri

mitra. Penarikan dapat di lakukan dua kali dalam satu tahun, pertama pada

saat ajaran baru, kedua pada saat semester. Simpanan dengan prinsip

mudharabah mutlaqah ini akan mendapat bagi hasil setiap bulan dengan

nisbah 20% (mitra): 80% (BMT).

Selain kedua tabungan di atas, ada juga Simpanan Idul Fitri. Yaitu

simpanan yang direncanakan untuk keperluan Idul Fitri. Penarikan di

Page 51: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

38

lakukan satu kali menjelang idul fitri. Simpanan ini menggunakan prinsip

mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan

sesuai dengan nisbah 20% (mitra): 80% (BMT). Untuk Idul Adha, BMT Al

Fath IKMI menyediakan produk Simpanan Qurban, yaitu simpanan yang

diperuntukan untuk keperluan pembelian hewan qurban. Penarikan di

lakukan satu kali menjelang ibadah qurban. Simpanan ini menggunakan

prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap

bulan sesuai dengan nisbah 20% (mitra): 80% (BMT).

Produk selanjutnya adalah Simpanan Nikah. Simpanan ini

diperuntukan bagi mereka yang merencanakan pernikahan. Penarikan di

lakukan satu kali, satu bulan menjelang pernikahan. Simpanan ini

menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah sehingga akan mendapatkan

bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah 20% (mitra): 80% (BMT).

Untuk mitra yang ingin menunaikan ibadah haji, BMT Al Fath IKMI

juga menyediakan Simpanan Haji, merupakan simpanan yang diperuntukan

bagi mereka yang merencanakan untuk menunaikan haji. Penarikan di

lakukan satu kali. Simpanan ini menggunakan prinsip mudharabah mutlaqah

sehingga akan mendapatkan bagi hasil setiap bulan sesuai dengan nisbah

20% (mitra): 80% (BMT).

c.2. Penyaluran Dana (Lending)

Dalam meyalurkan dananya, BMT Al Fath IKMI mempunyai produk-

produk yang dapat membantu mitranya. Produk-produk tersebut yaitu

Page 52: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

39

produk pembiayaan dengan akad mudharabah, musyarakah, murabahah, dan

ijaroh.

Pembiayaan Mudharabah yaitu akad kerjasama antara BMT selaku

pemilik modal (Shahibul Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha

(mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil

keuntungan di bagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.

Sedangkan Pembiayaan Musyarakah Yaitu akad kerjasama usaha produktif

dan halal antara BMT dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua

belah pihak. Keuntungan di bagi sesuai dengan nisbah yang disepakati

kedua belah pihak. Sedangkan kerugian di tanggung kedua belah Pihak

sesuai dengan porsi modal masing-masing.

Adapun Pembiayaan Murabahah yaitu akad jual beli barang antara

mitra dengan BMT AL Fath IKMI dengan menyatakan harga

perolehan/harga beli/ harga pokok ditambah keuntungan/margin yang

disepakati kedua belah pihak. BMT membelikan barang-barang yang

dibutuhkan mitra atau BMT memberi kuasa kepada mitra untuk membeli

barang-barang kebutuhan mitra atas nama BMT. Lalu barang tersebut di jual

kepada mitra dengan harga pokok ditambah dengan keuntungan yang di

ketahui dan disepakati bersama dan di angsur selama jangka waktu tertentu.

Produk pembiayaan yang terakhir yaitu Pembiayaan Ijaroh Yaitu akad

sewa menyewa barang atau jasa antara BMT Al Fath IKMI dan mitra. BMT

Page 53: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

40

Al Fath IKMI menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga

sewa yang telah disepakati dan di angsur selama jangka waktu tertentu.

c.3. Layanan

Selain produk-produk di atas, BMT Al Fath IKMI juga melayani

transfer ke bank, pembayaran listrik dan telepon bagi para mitra.

2. BMT Al Ittihad

a) Sejarah singkat BMT Al Ittihad

KBMT Al Ittihad lahir pada tanggal 12 Maret 2006 yang didirikan oleh

39 orang badan pendiri yang concern dan punya cita-cita membangun

lembaga keuangan mikro syariah yang dapat memberikan manfaat dan

maslahat bagi masyarakat sekitar, khususnya usaha kecil dan mikro, yang

selama ini cenderung sangat susah mengakses ke lembaga perbankan karena

masalah agunan. Selain itu tujuan didirikannya BMT ini adalah agar

masyarakat terbebas dari jeratan rentenir.

Prinsip operasi yang sesuai syariah menjadi harapan dan bisa

diterapkan dalam kehidupan bisnis BMT Al Ittihad. Peran BMT sebagai

lembaga terpadu tidak hanya berperan dalam sisi bisnis saja tetapi menjadi

lembaga sosial berperan sebagai `amilin, dengan menghimpun dana

ZISWAF (Zakat, Infak dan Shodaqoh serta Wakaf) yang penyalurannya

disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku.6

6

Data di peroleh dari brosur dan profil BMT Al Ittihad.

Page 54: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

41

b) Visi Misi dan Struktur Organisasi

BMT Al Ittihad mempunyai visi misi dan struktur organisasi dalam

menjalankan kegiatan operasionalnya. Visi BMT Al Ittihad adalah menjadi

motor penggerak ekonomi umat.

Sedangkan misi dari BMT Al Ittihad adalah untuk menggunakan sistem

syariah dengan mengedepankan pada prinsip keadilan dalam kerja sama

saling menguntungkan, membangun dan menjaga kepercayaan masyarakat

dengan membangun citra positif, memperkuat permodalan, SDM yang

menunjang profesionalisme sehingga mampu berkompetensi sesuai dengan

perkembangan yang ada.

Adapun struktur organisasinya, BMT Al Fath IKMI terdiri dari badan

pengawas, penasehat, pengurus, serta pengelola kantor. Pengurus meliputi

ketua, wakil ketua, sekretaris 1, sekretaris 2, dan bendahara. Sedangkan

pengelola mencakup manajer, accounting, administrasi pembiayaan, dan

marketing.

c) Produk dan Layanan

Produk dan layanan yang disediakan oleh BMT Al Ittihad yaitu

produk penghimpunan dana (Funding) yang terdiri dari produk dengan akad

wadiah dan akad investasi. Sedangkan untuk produk pembiayaan, BMT Al

Ittihad memberikan pembiayaan dengan akad mudharabah, musyarakah,

murabahah, dan ijaroh. Untuk Layanan, BMT Al Ittihad melayani

pembayaran listrik dan telepon, juga membuka jasa transfer ke bank.

Page 55: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

42

c.1. Produk Penghimpunan Dana (Funding)

Produk penghimpunan dana dengan prinsip wadiah yaitu produk

SIMPATI (Simpanan Anggota Al Ittihad), SIAR (Simpanan Akhir

Ramadhan), TAQWA (Tabungan Qurban dan Walimah), TUNAS

(Tabungan Untuk Anak Soleh).

SIMPATI (Simpanan Anggota Al Ittihad) merupakan simpanan dari

mitra yang penarikannya dapat di lakukan setiap saat. Tabungan ini

menggunakan akad wadiah/titipan. Adapun SIAR (Simpanan Akhir

Ramadahn) merupakan produk simpanan yang direncanakan untuk

keperluan Idul Fitri. Penarikan di lakukan satu kali menjelang idul fitri.

Untuk Idul Adha dan keperluan nikah, BMT Al Ittihad menyediakan

produk TAQWA (Tabungan Qurban dan Walimah). Simpanan untuk

keperluan pembelian hewan qurban, penarikan di lakukan satu kali

menjelang ibadah qurban. Sementara untuk simpanan bagi mereka yang

merencanakan pernikahan, penarikan di lakukan satu kali, satu bulan

menjelang pernikahan.

Produk simpanan yang alokasi dananya diperuntukan untuk dana

pendidikan bagi putra-putri mitra yaitu produk TUNAS (Tabungan Untuk

Anak Sekolah). Penarikan dapat di lakukan dua kali dalam satu tahun,

pertama pada saat ajaran baru, kedua pada saat semester.

Produk penghimpunan dana dengan akad investasi yaitu produk

Simpanan berjangka 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun. Simpanan ini

Page 56: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

43

merupakan tabungan / investasi dengan menggunakan prinsip mudharabah

mutlaqah yang penarikannya dapat di lakukan sesuai dengan jangka waktu

yang dikehendaki. Pilihan jangka waktu yang dapat di pilih adalah: 3 Bulan

dengan nisbah 25% (mitra): 75% (BMT), 6 Bulan dengan Nisbah 30%

mitra: 70% (BMT), 9 Bulan dengan nisbah 35%(mitra): 65% (BMT) dan 12

bulan dengan nisbah 40% (mitra): 60% (BMT).7

c.2. Penyaluran Dana (Lending)

Dalam meyalurkan dananya, ada beberapa akad yang dimiliki BMT Al

Ittihad. Akad-akad tersebut yaitu akad kerjasama, akad jual beli dan akad

sewa. Pembiayaan dengan akad kerjasama yaitu pembiayaan mudharabah

dan musyarakah. Pembiayaan dengan akad jual beli yaitu pembiayaan

murabahah, salam dan istisna. Sedangkan pembiayaan dengan akad sewa

yaitu pembiayaan ijaroh.

Pembiayaan mudharabah yaitu akad kerjasama antara BMT selaku

pemilik modal (Shahibul Maal) dengan mitra selaku pengelola usaha

(mudharib) untuk mengelola usaha yang produktif dan halal. Dan hasil

keuntungan di bagi sesuai dengan nisbah yang disepakati kedua belah pihak.

Sedangkan pembiayaan musyarakah yaitu akad kerjasama usaha produktif

dan halal antara BMT dengan mitra dimana sumber modalnya dari kedua

belah pihak. Keuntungan di bagi sesuai dengan nisbah yang disepakati

7 Ibid. Informasi juga di peroleh dari observasi dan wawancara dengan pengurus-pengurus

BMT Al Ittihad, Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 57: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

44

kedua belah pihak. Sedangkan kerugian di tanggung kedua belah Pihak

sesuai dengan porsi modal masing-masing.

Adapun pembiayaan murabahah yaitu akad jual beli barang antara

mitra dengan BMT Al Ittihad dengan menyatakan harga perolehan/harga

beli/ harga pokok ditambah keuntungan/margin yang disepakati kedua belah

pihak. BMT membelikan barang-barang yang dibutuhkan mitra atau BMT

memberi kuasa kepada mitra untuk membeli barang-barang kebutuhan mitra

atas nama BMT. Lalu barang tersebut di jual kepada mitra dengan harga

pokok ditambah dengan keuntungan yang di ketahui dan disepakati bersama

dan di angsur selama jangka waktu tertentu.8

Pembiayaan dengan akad jual beli lainnya adalah pembiayaan salam,

yaitu akad jual beli barang antara mitra dengan BMT Al Ittihad. Dalam hal

ini BMT telah membeli dengan pemasok barang yang dibutuhkan mitra lalu

barang tersebut di jual kembali kepada mitra dengan harga pokok ditambah

dengan keuntungan yang di ketahui dan disepakati bersama. Sedangkan

pembiayaan istishna merupakan lanjutan dari pembiayaan salam, ketentuan

yang berlaku pada pembiayaan salam juga berlaku pada pembiayaan

istishna, hanya saja barang yang dipesan harus dibuat terlebih dahulu.

Produk pembiayaan yang terakhir yaitu Pembiayaan Ijaroh Yaitu akad

sewa menyewa barang atau jasa antara BMT Al Ittihad dan mitra. BMT Al

8

Ibid.

Page 58: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

45

Ittihad menyewakan jasa atau barang kepada mitra dengan harga sewa yang

telah disepakati dan di angsur selama jangka waktu tertentu.

c.3. Layanan

Selain produk-produk di atas, BMT Al Fath IKMI juga melayani

transfer ke bank, pembayaran listrik dan telepon bagi para mitra.

C. Kinerja BMT Tangerang Selatan

1. BMT Al Fath IKMI

a) Perkembangan Mitra

Kiprah BMT Al Fath IKMI selama 15 tahun dapat dilihat dari

perkembangan mitra penabung sebanyak 5.105 orang pada tahun 2009,

mitra pembiayaan 1.170 orang.

b) Kinerja Keuangan

Pada tahun 2008 pembiayaan murabahah dan ijarah merupakan

pembiayaan yang mempunyai kontribusi paling signifikan pada

pendapatan BMT Al Fath IKMI yaitu sebesar 838.584.567 sedang pada

tahun 2009 sebesar Rp. 1. 279.678.559 atau meningkat sebesar 52,6%.

Kinerja keuangan BMT Al Fath IKMI selalu meningkat dari tahun ke

tahun. Hal ini terbukti dengan pertumbuhan aset mencapai 8,4 milyar

pada tahun 2010.

Page 59: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

46

Perolehan laba bersih tahun 2009 sebesar Rp. 320.499.708,55. Laba

bersih ini meningkat sebesar 162,8% dari tahun 2008 sebesar

121.951.556,46.

Penghimpunan dana bersumber dari anggota, mitra dan lembaga. Di

samping itu, BMT AL Fath IKMI mencoba melakukan kerjasama dengan

lembaga sekolah dalam hal simpanan pendidikan siswa dengan sistem

koordinator, di mana BMT memberikan fasilitas pengadaan buku

tabungan siswa secara gratis kepada pihak sekolah, dan koordinator yang

ditunjuk oleh sekolah yang akan melakukan pengumpulan tabungan

tersebut dari siswa lalu secara berkala menyetorkan ke BMT Al Fath

IKMI.9 Realisasi dari penghimpunan dana dapat digambarkan sebagai

berikut:

9 Data di peroleh dari dokumen-dokumen dan hasil wawancara dengan pengurus BMT,

Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 60: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

47

Tabel 2. 1

Realisasi Penghimpunan Dana BMT Al Fath IKMI

(dalam jutaan rupiah)

NO Jenis Produk 2008 2009

1. Wadiah 2.505,6 3.616,3

2. Pendidikan 114,4 151,1

3. Idul Fitri 24,1 62,6

4. Qurban 16,1 25,0

5. Walimah 13,7 3,9

6. Haji 1,9 21,2

7. Tabah 3 Bulan 182 316,8

8. Tabah 6 bulan 15,5 159,1

9. Tabah 12 bulan 62,9 182,1

Adapun rasio keuangannya dapat di lihat pada tabel berikut ini:

Page 61: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

48

Tabel 2. 2

Rasio Keuangan BMT Al Fath IKMI

Ratio 2008 2009

CAR 16,39% 20,37%

CASH RATIO 28,56% 40,02%

FDR 79,29% 71,51%

ROE 31,66% 41,41%

ROA 2,95% 5,51%

NPF NET 3,10% 6%

Pada tahun 2009 CAR (Capital Adequacy Ratio) BMT Al Fath IKMI

mengalami peningkatan menjadi 20,37% dari tahun sebelumnya.

Peningkatan juga terjadi pada Cash Ratio yang pada tahun 2009 naik

menjadi 40,02% dari tahun sebelumnya yang hanya 28,56%. Financing to

Deposit Ratio (FDR) tahun 2009 mengalami penurunan menjadi 71,51%

dari tahun 2008. Return On Equity (ROE) dan Return On Asset (ROA)

sama-sama naik dari tahun sebelumnya (masing-masing 41,41% dan

5,51%). Akan tetapi Net Performing Financing (NPF) atau pembiayaan

bermasalah juga ikut naik menjadi 6% dari tahun sebelumnya yang hanya

3,10%.10

10 Data di olah dari dokumen-dokumen BMT.

Page 62: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

49

2. BMT Al Ittihad

a) Perkembangan Mitra

Meskipun BMT Al Ittihad baru berdiri selama 5 tahun tetapi banyak

peningkatan kinerja yang telah di capai. Salah satunya dapat di lihat dari

perkembangan mitra penabung sebanyak 2321 orang pada tahun 2010,

dengan jumlah mitra aktif 1200 orang.

b) Kinerja Keuangan

Pada tahun 2008 dan 2009, pendapatan BMT Al Ittihad di dominasi

oleh pembiayaan murabahah yaitu sebesar 974.299.300 sedang pada tahun

2009 sebesar Rp. 1. 347.962.350 atau meningkat sebesar 38%.

Aset BMT Al Ittihad telah berkembang menjadi 2,4 milyar pada

tahun 2010. Peningkatan ini diikuti pula oleh perolehan laba bersih BMT

pada tahun 2009 sebesar Rp. 86 juta, atau meningkat dari tahun

sebelumnya sebesar 16 %.

Dengan situasi ekonomi seperti sekarang ini, produk penghimpunan

dana di BMT Al Ittihad masih mengalami peningkatan.11

Hal ini dapat di

lihat pada tabel berikut:

11 Data di peroleh dari dokumen-dokumen dan hasil wawancara dengan pengurus BMT,

Tangerang Selatan, Februari 2011

Page 63: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

50

Tabel 2. 3

Realisasi Penghimpunan Dana BMT Al Ittihad

(dalam jutaan rupiah)

Produk 2008 2009

1. Tabungan Wadiah 616,3 743,6

a. Tabungan SIMPATI 599,5 716,2

b. Tabungan SIAR 14,05 24,21

c. Tabungan TaQWA 2,7 3,1

2. Simpanan Mudharabah 225,4 459

a. Simpanan Berjangka 3 Bulan 75,4 282

b. Simpanan Berjangka 6 Bulan 150 172

c. Simpanan Berjangka 12 Bulan - 5

Sedangkan kinerja keuangan BMT Al Ittihad dapat di lihat pada tabel

rasio keuangan berikut ini:

Page 64: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

51

Tabel 2. 4

Rasio Keuangan BMT Al Ittihad

Rasio 2008 2009

CAR 13% 15%

NPF Gross 2% 6%

ROA 5% 6%

ROE 38% 38%

FDR 97% 94%

Pada tahun 2009 CAR (Capital Adequacy Ratio) BMT Al Fath IKMI

mengalami peningkatan menjadi 15% dari tahun sebelumnya. Peningkatan

juga terjadi pada Return On Equity (ROE) 6% sedangkan Return On Asset

(ROA) pada tahun 2009 tidak mengalami peningkatan dari tahun

sebelumnya (38%). Financing to Deposit Ratio (FDR) tahun 2009

mengalami penurunan menjadi 71,51% dari tahun 2008. Akan tetapi Net

Performing Financing (NPF) atau pembiayaan bermasalah juga ikut naik

menjadi 6% dari tahun sebelumnya yang hanya 2%.12

12 Data di olah dari dokumen-dokumen BMT.

Page 65: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

52

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Pembiayaan dan Data Mitra BMT

Layaknya lembaga keuangan formal, BMT Al Fath IKMI dan BMT Al

Ittihad memberikan pembiayaan dalam bentuk pembiayaan konsumtif dan

modal kerja. Pembiayaan ini pun tidak serta merta diberikan tanpa ada survei

lapangan, hal ini untuk menghindari munculnya pembiayaan macet yang akan

menambah angka NPF (Non Performing Financing).1

Berdasarkan data dari BMT, ada dua jenis pembiayaan yang diberikan

kepada para mitranya yaitu pembiayaan konsumtif dan pembiayaan modal

kerja.

1. Pembiayaan konsumtif, yaitu Pembiayaan konsumtif diperlukan oleh

pengguna dana untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan akan habis di

pakai untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Seperti yang telah di ketahui

secara umum, kebutuhan konsumsi terdiri dari kebutuhan primer

(makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, pelayanan kesehatan,

pendidikan) dan kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder adalah

kebutuhan tambahan, yang secara kuantitatif maupun kualitatif lebih

tinggi atau lebih mewah dari kebutuhan primer.

1 Hasil wawancara dengan Bapak H Saimin, Manajer BMT Al Fath IKMI, Desember 2010.

Page 66: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

53

2. Pembiayaan modal kerja, yaitu pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan:

(a) peningkatan produksi, baik secara kuantitatif maupun kualitatif; (b)

untuk keperluan perdagangan atau peningkatan utility of place dari suatu

barang.

BMT senantiasa melakukan peninjauan ke lapangan sebelum

memberikan pembiayaan kepada mitra. Dalam menganalisis kelayakan

pembiayaan, setidaknya ada lima pendekatan yang harus di gunakan BMT,

yaitu:

a) Pendekatan Karakter

Pendekatan ini merupakan pendekatan data tentang kepribadian dari

calon nasabah seperti sifat-sifat pribadi, kebiasaan-kebiasaannya, cara

hidup, keadaan dan latar belakang keluarga maupun hobinya. Character

ini untuk mengetahui apakah nantinya calon nasabah ini jujur berusaha

untuk memenuhi kewajibannya dengan kata lain ini merupakan

willingness to pay.

b) Pendekatan Kelayakan Usaha

Pendekatan kelayakan usaha yaitu kemampuan calon nasabah dalam

mengelola usahanya yang dapat dilihat dari pendidikannya, pengalaman

mengelola usaha (business record) nya, sejarah perusahaan yang pernah di

kelola (pernah mengalami masa sulit apa tidak, bagaimana mengatasi

kesulitan). Capacity ini merupakan ukuran dari ability to play atau

kemampuan dalam membayar.

Page 67: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

54

c) Pendekatan Saving Power

Dalam memberikan pembiayaan perlu diperhatikan juga berapa

jumlah tabungan nasabah (saving power), minimal jumlah tabungan

tersebut ada 30% dari jumlah pembiayaan yang di ambil.

d) Pendekatan Collateral

Pendekatan ini berupa adanya jaminan yang mungkin bisa disita

apabila ternyata calon nasabah benar-benar tidak bisa memenuhi

kewajibannya. Collateral ini diperhitungkan paling akhir, artinya

bilamana masih ada suatu kesangsian dalam pertimbangan-pertimbangan

yang lain, maka bisa menilai harta yang mungkin bisa dijadikan jaminan.

e) Pendekatan Inventory Turn Over

Pendekatan ini menilai berapa kali persediaan barang berputar

dalam setahun atau hitungan perhari. Bila rasio inventory turn over

tinggi, maka akan semakin cepat pula perputaran persediaan menjadi

penjualan.

f) Pendekatan Titik Kritis

Pembiayaan yang diberikan juga perlu mempertimbangkan kondisi

ekonomi yang dikaitkan dengan prospek usaha calon nasabah. Ada suatu

usaha yang sangat tergantung dari kondisi perekonomian, oleh karena itu

perlu mengaitkan kondisi ekonomi dengan usaha calon nasabah.

Agar lebih jelasnya lihat diagram alur pembiayaan berikut ini:

Page 68: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

55

Ya

Ya

Ya

kurang Ya

Ya

Ya

tidak Ya

Gambar 2. 1

Diagram Alur Teknik Analisis Pembiayaan Aman dan Cepat

Permohonan

Pendekatan syarat BMT

BMT-

able

tidak

ditolak

Pendekatan Karakter

baik

Pend. Kelayakan Usaha Pend.Cholateral

Memadai layak

Pend. Kelayakan Usaha Pend. Saving Power

Memadai layak

Pend. Saving Power Pend. Titik Kritis Pend. Inventory Turn Over

Prospektif Memadai Bisa diatasi

Pend. Titik Kritis

Bisa diatasi

Pend.Cholateral

Memadai

ditolak ditolak ditolak diterima

STOP

diterima

STOP

Start

STOP

tidak meragukan

tidak

tidak

tidak

tidak

Page 69: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

56

Seiring perkembangan yang ditunjukkan oleh BMT Al Fath IKMI dan

BMT Al Ittihad (lihat bab 3), kedua BMT ini telah berupaya menyalurkan

dana pada mitra yang membutuhkan. Berikut ini adalah data jumlah mitra

pembiayaan BMT Al Fath IKMI dan BMT Al Ittihad tahun 2010:

Tabel 3. 1

Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al Fath IKMI Tahun 2010

Bulan Laki-laki Perempuan

Januari 43 14

Februari 24 16

Maret 35 16

April 36 19

Mei 39 16

Juni 39 16

Juli 33 31

Agustus 22 11

September 30 15

Oktober 54 16

Nopember 14 7

Desember 18 9

Total 387 186

Sumber: Data Primer BMT Al Fath IKMI

Page 70: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

57

Tabel 3. 2

Jumlah Mitra Pembiayaan BMT Al Ittihad Tahun 2010

Bulan Laki-laki Perempuan

Januari 115 98

Februari 102 75

Maret 148 119

April 131 118

Mei 148 113

Juni 133 123

Juli 136 132

Agustus 106 102

September 57 48

Oktober 114 118

Nopember 111 117

Desember 127 109

Total 1428 1273

Sumber: Data Primer BMT Al Ittihad

Page 71: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

58

Dari kedua data di atas, terlihat bahwa BMT Al Ittihad mampu

memberi pembiayaan pada perempuan lebih banyak jika dibandingkan dengan

BMT Al Fath IKMI yaitu dengan total jumlah mitra pembiayaan perempuan

sebanyak 1273 orang yaitu sebesar 47,1 % dari total jumlah mitra pembiayaan

selama tahun 2010. Sedangkan BMT Al Fath IKMI hanya mampu

memberikan 32,4% pembiayaannya pada perempuan.2

Syarat-syarat bagi pemohon pembiayaan pun tergolong mudah, baik

BMT Al Fath IKMI ataupun BMT Al Ittihad tidak mendiskriminasikan

antara pemohon pembiayaan laki-laki maupun perempuan. Syarat-syarat

mengajukan pembiayaan yaitu:3

1. Telah menjadi mitra BMT

2. Mengisi formulir permohonan pembiayaan

3. Foto copy KTP suami/istri yang masih berlaku + foto copy KK

4. Foto copy surat nikah

5. 1 set copy jaminan

6. Slip gaji terakhir

7. Pas foto suami/istri ukuran 3 x 4 (2lembar)

Dengan adanya data-data dan keterangan di atas tidak serta merta dapat

disimpulkan bahwa BMT telah cukup banyak memberikan kontribusi

terhadap perkembangan ekonomi mitra perempuannya. Namun perlu di

2

Diolah dari data BMT Al Fath IKMI dan BMT Al Ittihad.

3 Data di peroleh dari brosur BMT.

Page 72: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

59

lakukan penelitian lebih jauh tentang bagaimana kondisi ekonomi para mitra

perempuannya setelah mendapatkan pembiayaan, terlepas dari jenis

pembiayaan yang di ambilnya. Apakah pembiayaan telah mampu membantu

perekonomiannya, atau justru sebaliknya.

Untuk itu, penulis mengambil sampel sebanyak 50 orang mitra

perempuan yang mengambil pembiayaan di BMT Al Fath IKMI dan BMT Al

Ittihad. Metode sampling yang di ambil yaitu dengan menggunakan metode

random sampling.

B. Deskripsi Responden

Dalam penelitian ini, penulis meneliti sebanyak 50 orang mitra

pembiayaan perempuan yang telah merasakan dampak dari pembiayaan yang

diberikan oleh BMT Al Fath IKMI dan BMT Al Ittihad. Teknik pengumpulan

data yang di lakukan penulis yaitu dengan metode wawancara. Dengan

menggunakan metode ini penulis berusaha mengolah dan mentabulasikan data

guna menganalisis kontribusi BMT yang sebenarnya. Deskripsi responden

meliputi identitas status, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan responden.

Page 73: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

60

Tabel 3. 3

Distribusi Responden

Tabel 3.3 menunjukkan frekuensi responden yang merata dari masing-

masing BMT yang penulis teliti, yaitu masing-masing 25 orang responden.

Tabel 3. 4

Identitas Responden Berdasarkan Status

Tabel 3. 4 menunjukkan responden dengan status menikah lebih banyak

tujuh kali lipat dibandingkan dengan responden dengan status masih lajang.

Hal ini membuktikan bahwa perempuan yang telah menikah mempunyai

kebutuhan yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan perempuan yang

masih lajang. Kebutuhan tersebut (baik konsumtif maupun untuk modal

usaha) tidak bisa mereka penuhi sendiri atau mengandalkan dari penghasilan

suami, sehingga mereka mengambil pembiayaan di BMT.

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1. BMT Al Fath IKMI 25 50 %

2. BMT Al Ittihad 25 50%

Jumlah 50 100%

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1. Menikah 44 88%

2. Lajang 6 12%

Jumlah 50 100%

Page 74: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

61

Tabel 3. 5

Identitas Responden Berdasarkan Usia

Data pada tabel 3. 5 menunjukkan bahwa usia mitra pembiayaan yang

menjadi responden di dua BMT, pada kategori usia 25 – 29 tahun terdapat 3

orang responden (6%), kategori usia 30 – 34 tahun ada 22 orang responden

(44%), kategori usia 35 – 39 tahun ada 8 orang responden (16%), kategori

usia 40 – 44 tahun ada 8 orang responden (16%), kategori usia 45 – 49 tahun

ada 7 orang responden (14%). Pada data di atas tidak terdapat responden

dalam kategori usia 50 – 54 tahun (0%), sementara kategori usia 55 – 59

tahun ada 2 orang responden (4%).

Data ini menunjukkan bahwa usia yang paling banyak mendapat

pembiayaan dari BMT adalah usia 30 – 34 tahun (22%), walaupun tidak

menunjukkan perbedaan yang mencolok dengan kategori lainnya. Hal ini

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1. 25 – 29 3 6%

2. 30 – 34 22 44%

3. 35 – 39 8 16%

4. 40 – 44 8 16%

5. 45 – 49 7 14%

6. 50 – 54 - -

7. 55 – 59 2 4%

Jumlah 50 100%

Page 75: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

62

menurut penulis tidak mengherankan karena usia 25 – 40 tahun merupakan

usia produktif.

Tabel 3. 6

Pendidikan Terakhir Responden

D

Data pada tabel 3. 6 menunjukkan bahwa responden dengan mayoritas

pendidikan tamatan SD ada sebanyak 8 orang (16%), responden dengan

pendidikan tamatan SMP ada sebanyak 3 orang (6%), responden dengan

pendidikan tamatan SMA ada sebanyak 31 orang (62%), dan ada 8 orang

responden (16%) dengan pendidikan terakhir tamatan S-1.4

Tabel ini memperlihatkan bahwa tingkat pendidikan mempengaruhi

pola pikir tentang memilih kebutuhan dan keinginan serta kesadaran untuk

bertanggungjawab. Berdasarkan data di atas, mayoritas responden

berpendidikan SMA. Hal ini dapat diartikan bahwa keuangan keluarga

diharapkan lebih baik lagi, memang ada 11 orang responden yang

berpendidikan di bawah SMA sehingga dikhawatirkan tidak mampu

mengelola keuangan keluarga dengan baik.

4

Diolah dari hasil wawancara para responden.

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1. SD 8 16%

2. SMP 3 6%

3. SMA 31 62%

4. S1 8 16%

Jumlah 50 100%

Page 76: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

63

Tabel 3. 7

Identitas Pekerjaan Responden

Tabel 3.7 menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai

pekerjaan sebagai wiraswasta (74%). Hal ini membuktikan bahwa perempuan

tidak lagi hanya bisa mengurus rumah tangga, tetapi juga dapat membantu

pendapatan keluarga. Para perempuan yang mempunyai usaha sendiri ini

sebagian besar berdagang atau membuka warung sembako di depan

rumahnya. Sehingga tugas utamanya mengurusi rumah tangga masih tetap

dapat dilaksanakan dengan baik.

Sementara itu, sebanyak 18 % responden tidak memiliki pekerjaan dan

hanya sebagai ibu rumah tangga. Responden dengan kategori ini cenderung

mengambil pembiayaan untuk yang bersifat konsumtif, seperti untuk biaya

renovasi rumah atau untuk pendidikan anak. Kategori lainnya yaitu karyawati

swasta (6%) dan guru (2%) merupakan para perempuan yang ingin mencoba

memulai usaha sampingan selain dari pekerjaan tetapnya.

No Kategori Frekuensi Prosentase (%)

1. Wiraswasta 37 74%

2. Ibu Rumah Tangga 9 18%

3. Karyawati Swasta 3 6%

4. Guru 1 2%

Jumlah 50 100%

Page 77: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

64

30000008%

120000004% 25000000

4%

500000028%

10000004%

70000006%

80000002%

600000010%

100000004%

200000024%

15000004%

40000002%

Presentase Jumlah Pembiayan

C. Pola Pembiayaaan yang diajukan Responden

Pembiayaan yang digulirkan BMT kepada para perempuan telah

menciptakan suatu pola pembiayaan tersendiri. Pola tersebut meliputi jumlah

pembiayaan, cara pembayaran, dan jangka waktu pembiayaan.

Jumlah pembiayaan yang diberikan oleh BMT mulai dari Rp. 500.000

sampai Rp. 25.000.000. Dari rentang ini, setiap mitra berbeda-beda dalam

mengambil jumlah pembiayaan, tergantung kebutuhan masing-masing.

Berikut ini adalah data jumlah pembiayaan dari 50 orang responden5:

Gambar 2. 2

Presentase Jumlah Pembiayaan

Gambar 2. 2 menunjukkan jumlah pembiayaan yang di ambil oleh para

mitra perempuan BMT Al Fath IKMI dan BMT Al Ittihad. Sebanyak 4%

responden mengambil pembiayaan Rp. 1.000.000, 4% responden mengambil

5 Diolah dari hasil wawancara dengan para responden.

Page 78: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

65

pembiayaan Rp. 1.500.000, 24% responden mengambil pembiayaan Rp.

2.000.000, 8% responden mengambil pembiayaan Rp. 3.000.000, 2%

responden mengambil pembiayaan Rp. 4.000.000, 28% mengambil responden

mengambil pembiayaan Rp. 5.000.000, 10% responden mengambil

pembiayaan Rp. 6.000.000, 6% responden mengambil pembiayaan Rp.

7.000.000, 2% responden mengambil pembiayaan Rp. 8.000.000, 4%

responden mengambil pembiayaan Rp. 10.000.000, 4% responden mengambil

pembiayaan Rp. 12.000.000, dan 4% responden mengambil pembiayaan

sebesar Rp. 25.000.000.

Dua BMT yang penulis teliti mempunyai pola pembiayaan yang

menjadi karakter BMT itu sendiri. Dari 24% responden yang mengambil

pembiayaan Rp. 2.000.000,- , sebagian besar merupakan mitra BMT Al

Ittihad. Sedangkan di BMT Al Fath IKMI para mitra nya lebih suka

mengambil pembiayaan mulai dari > Rp. 3.000.000,- .

Ibu Leny Susilawati (38 tahun), seorang pengusaha pembuatan kerupuk

telah beberapa kali meminjam di BMT. Usaha yang telah dijalankannya

selama 14 tahun ini telah berkembang pesat, berikut penuturannya:6

”Saya dulu bingung mau pinjam ke mana untuk tambahan modal, tapi

setelah ada pembiayaan dari BMT saya ga bingung lagi. Dulu tuh

minjemnya masih 5 juta....tapi karena sekarang udau alhamdulillah

usahanya jadi pinjam 25 juta. Karyawan tetap saya dulu 2 orang

sekarang 10 orang...”

6 Wawancara dengan ibu Lenny Susilawati, Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 79: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

66

Untuk cara pembayaran, BMT memberi kemudahan dengan

memberikan dua pilihan, yaitu bisa membayar dengan datang langsung ke

BMT atau dengan cara dijemput.

Gambar 2. 3

Cara Pembayaran

Gambar 2. 3 menunjukkan bahwa sebanyak 70% dari responden lebih

memilih membayar angsuran dengan cara dijemput dari pada harus datang

langsung ke BMT (30%). Hal ini mencerminkan kemudahan dan fleksibilitas

BMT sebagai lembaga keuangan syariah yang tumbuh dari dan untuk

masyarakat. Selain itu, juga untuk memudahkan BMT dalam mengontrol

usaha mitranya.

Pola yang terakhir yaitu jangka waktu pembiayaan. Jangka waktu

pembiayaan minimal 1 bulan dan maksimal 2 tahun. Tentunya hal ini

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Cara Membayar Angsuran

byr ke BMT

dijemput

Page 80: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

67

disesuaikan pula dengan kemampuan mitra dalam membayar. Berikut ini

adalah data jangka waktu pembiayaan mitra dari kedua BMT.

Gambar 2. 4

Jangka Waktu Pembiayaan

Gambar 2. 4 menunjukkan jangka waktu yang di pilih responden dalam

mengembalikan pembiayaan. Mayoritas responden memilih 2 bulan dan 10

bulan (masing-masing 20%), dan bervariasi untuk pengembalian 3 dan 5

bulan (masing-masing 4%), 6 bulan (10%), 1,5 dan 2 tahun (masing-masing

6%) , dan 4 bulan (12%). Jangka waktu ini di pilih sesuai dengan kemampuan

responden.

0% 5% 10% 15% 20% 25%

1, 5 tahun

10 bulan

4 bulan

2 tahun

1 tahun

6 bulan

2 bulan

5 bulan

3 bulan

Jangka Waktu Pembiayaan

Page 81: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

68

D. Kondisi Ekonomi Perempuan Sebelum dan Sesudah Mendapat

Pembiayaan

Agar dapat melihat kondisi ekonomi perempuan sebelum dan sesudah

mendapat pembiayaan dari BMT, terlebih dahulu kita perlu mencermati

penggunaan pembiayaan oleh para perempuan ini. Gambar berikut ini

menjelaskan penggunaan pembiayaan oleh para mitra perempuan.

Gambar 2. 5

Penggunaan Pembiayaan

Gambar 2. 5 menunjukkan penggunaan pembiayaan oleh responden.

84% responden menyatakan mempergunakannya untuk tambahan modal

usaha, 12 % untuk pendidikan anak dan 4% untuk renovasi rumah. Hal ini

membuktikan bahwa tingkat keinginan perempuan untuk mandiri tergolong

tinggi, karena mereka tidak ingin hanya bergantung pada pemberian suami.

pendidikan anak12%

renovasi rumah

4%

tambahan modal 84%

Penggunaan Pembiayaan

Page 82: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

69

Lima puluh orang mitra dari BMT Al Fath IKMI dan BMT Al Ittihad

yang menjadi responden, 100% mengaku menggunakan dana pembiayaan

sesuai dengan tujuannya. Ketika di tanya tentang bagaimana kondisi

ekonominya sebelum dan sesudah mendapat pembiayaan dari BMT, beragam

jawaban pun diberikan. Jawaban-jawaban tersebut merujuk satu kesimpulan

bahwa dengan pembiayaan dari BMT para perempuan ini dapat memenuhi

kebutuhan sehari-hari dan menjadi lebih mandiri dari sebelumnya. Umumnya

dana pembiayaan mereka peuntukkan untuk tambahan modal, menambah stok

barang dan biaya pendidikan anak.

Ibu Ekawati (30 tahun) mengatakan bahwa setelah mendapat

pembiayaan dari BMT, dirinya sudah tidak tergantung lagi dari pemberian

suami. Ia yang tadinya hanya seorang ibu rumah tangga saja setelah

mendapat pembiayaan mulai membuka usaha kecil-kecilan, seperti berjualan

mainan dan pakaian.7

Sementara itu, ibu Yayah Sartika Dewi (33 Tahun) yang memang

sudah berjualan pulsa selama hampir 7 tahun menyatakan bahwa selama 2 kali

mengajukan pembiayaan, modalnya menjadi bertambah. Bahkan, jika ada

keuntungan lebih dia bisa membeli baju pesanan dari para tetangganya.

Berikut penuturannya:

”Saya sudah minjam 2 kali, alhamdulillah setelah mendapat

pembiayaan dari BMT Al Fath IKMI pendapatan saya bertambah, saya

jadi bisa ngutangin pulsa kalau ada teman jauh yang lagi butuh pulsa,

7

Wawancara dengan ibu Ekawati, Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 83: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

70

karena modal saya nambah. Selain itu kalau ada untung lebih saya

beli pesanan baju para tetangga. Ya pokoknya alhamdulillah,

langganan saya juga nambah.”8

Hal senada diungkapkan ibu Debby Anedry (30 tahun) yang memiliki

usaha di Plaza Ciputat, sudah enam kali mengambil pembiayaan di BMT Al

Ittihad. Pembiayaan yang di ambil bersifat jangka pendek, hal ini dikarenakan

hanya untuk menambah stok barang. Tetapi diakuinya, pembiayaan BMT ini

telah banyak membantu kelancaran usahanya.

”Yang namanya usaha sih kadang lagi rame kadang juga sepi....nggak

tentu juga, makanya saya pinjem Cuma 2 juta buat nambah stok

barang aja, jadi persediaannya lancar....lagipula bayarnya

mingguan, jadi ga kerasa kalau punya utang....9

Ibu Artati (37 tahun), mengambil pembiayaan untuk pendidikan

anaknya yang akan masuk SMP. Sebelumnya ia sempat bingung mencari

pinjaman untuk biaya sekolah anaknya yang akan masuk SMP, dengan

adanya pembiayaan dari BMT ia merasa mendapatkan satu solusi.

”Anak saya mau masuk SMP tapi nggak punya biaya... tadinya mau

pinjam ke bank keliling, tapi takut nggak bisa bayar..bunganya gede

banget..tapi alhamdulillah sekarang sudah dapat solusinya... 10

Responden lainnya menjawab serupa ketika di tanya tentang kondisi

perekonomian keluarganya setelah mendapatkan pembiayaan dari BMT.

Hampir 90% menjawab bahwa kondisi ekonominya lebih baik dari

sebelumnya, bahkan sudah mengalami kemajuan yang signifikan, seperti ibu

8

Wawancara dengan Ibu Yayah S. Dewi, Tangerang Selatan, Februari 2011.

9 Wawancara dengan Ibu Debby Anedry, Tangerang Selatan, Februari 2011.

10

Wawancara dengan Ibu Artati, Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 84: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

71

Siti Kholisah (53 tahun) yang sudah mempunyai 3 motor berkat usaha

tokonya yang semakin maju. Ada juga yang mengeluh karena merasa

terbebani dengan angsuran setiap bulannya karena usahanya sedang menurun,

tetapi hal ini bukan berarti bahwa responden tidak merasa terbantu. Hal ini di

alami oleh ibu Mulyati (31 tahun) yang di tipu oleh calon pembelinya sendiri.

Seperti penuturannya:

”Suami saya nggak punya kerja tetap, jadi saya juga harus bantuin

cari makan. Saya jadi makelar tanah...tapi kemaren kena tipu

mbak....uang saya di bawa kabur. Sudah 3 bulan saya nggak bisa

bayar ke BMT. Untungnya saya kenal sama orang BMT nya,

jadi saya di beri tenggang waktu sampai bulan ini....11

E. Analisis Kontribusi BMT terhadap Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Setelah mengetahui kondisi ekonomi mitra BMT sebelum dan sesudah

mendapat pembiayaan, maka penulis akan menganalisis kontribusi BMT

terhadap pemberdayaan ekonomi perempuan.

Analisis ini dimulai dari insiatif pemohon pembiayaan, yaitu dari siapa

inisiatif mengambil pembiayaan muncul. Ada berbagai kemungkinan, dari

diri sendiri, suami, tetangga, atau bahkan teman. Gambar 2.6 akan

menjelaskan hasilnya.

11

Wawancara dengan ibu Mulyati, Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 85: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

72

Gambar 2. 6

Inisiatif Pemohon Pembiayaan

Berdasarkan gambar di atas sebanyak 84% responden mengaku

mengambil pembiayaan atas inisiatif diri sendiri, 12% atas rekomendasi dari

suami, serta masing-masing 2% atas ajakan teman dan tetangga. Hal ini

mencerminkan bahwa kesadaran kaum perempuan untuk membantu

perekonomian keluarga dapat digolongkan tinggi. Dengan tingginya inisiatif

diri ini, diharapkan perempuan dapat lebih mandiri dan ikut terlibat aktif

ketika suami membuat keputusan dalam rumah tangga.

Selanjutnya, penulis menganalisis bagaimana pengelolaan keuangan

para responden setelah mendapat pembiayaan, apakah sama seperti

sebelumnya ataukah mengalami peningkatan. Pengelolaan keuangan keluarga

yang baik merupakan kontribusi BMT secara tidak langsung terhadap

12%2%

2%

84%

Inisiatif Pemohon Pembiayaan

suami

tetangga

teman

pribadi

Page 86: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

73

pemberdayaan ekonomi perempuan. Untuk lebih jelasnya, lihat gambar

berikut.

Gambar 2. 7

Pengelolaan Keuangan Responden

Gambar di atas menunjukkan pengelolaan keuangan keluarga setelah

mendapatkan pembiayaan. Sebanyak 74% menyatakan bahwa pengelolaan

keuangan keluarganya lebih rapi di bandingkan sebelumnya. Hal ini

dikarenakan mereka harus pandai menyisihkan uang untuk membayar

angsuran tiap bulannya. Sedangkan 26% lagi menjawab sama saja seperti

sebelumnya, karena sebelum mendapat pembiayaan mereka telah terbiasa

mencatat semua pendapatan dan pengeluaran dari hasil usahanya.

Ibu Sulastri (37 tahun) mengaku bahwa setelah mendapat pembiayaan

dari BMT, pengelolaan keuangannya tidak berubah, berikut penuturannya:

”Kalau saya mah sama aja pengelolaan keuangannya sebelum dan

sesudah dapat pembiayaan, soalnya kan emang udah di kira-kira

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

sama seperti sebelumnya lebih rapi

Page 87: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

74

pengeluaran per bulannya berapa buat makan berapa, buat bayar

utang juga..”12

Untuk menganalisis kontribusi BMT dalam memberdayakan ekonomi

perempuan, penulis menanyakan lebih dalam lagi tentang kemampuan

responden dalam memenuhi kebutuhan pokok, kebutuhan pribadi dan

kebutuhan anak. Hal ini ditanyakan unuk menganalisis ketergantungan

responden kepada suami, dan hasilnya 90% responden merasa tidak lagi

bergantung pada suami, mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

menjadi lebih mandiri sehingga dapat disimpulkan bahwa mereka telah

terberdayakan.

Selain itu para responden ini juga lebih berani mengungkapkan

pendapat pada suami dan terlibat dalam pengambilan keputusan rumah

tangga. Seperti yang dikatakan oleh ibu Nita Septiani (31 tahun), beliau

memaparkan:

”betul sekali, setelah saya buka warung jadi nggak nunggu pemberian

suami lagi kalau ada keperluan untuk saya atau anak, lebih sering

mengemukakan pendapat dan sharing dengan suami, jadi kalau ada

masalah dibicarakan dulu baiknya gimana baru ngambil

keputusan...”13

F. Upaya-Upaya BMT dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan

Dari uraian sebelumnya, telah di ketahui bahwa banyak kaum

perempuan yang secara tidak langsung telah terberdayakan oleh pembiayaan

12 Wawancara dengan ibu Sulastri, Tangerang Selatan, Februari 2011.

13 Wawancara dengan Ibu Nita Septiani, Tangerang Selatan, Februari 2011.

Page 88: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

75

BMT, lalu bagaimanakah upaya BMT sendiri dalam upaya pemberdayaan

ekonomi perempuan. Manager tamwil BMT Al Fath IKMI Bapak Saimin

menanggapi hal ini. Ia mengakui bahwa BMT Al Fath IKMI memang belum

fokus ke arah pemberdayaan perempuan. Lebih lanjut, ia mengungkapkan

bahwa sistem tanggung renteng memang cocok untuk wilayah pedesaan,

sedangkan di wilayah Tangerang Selatan ini di rasa belum mampu untuk ke

arah itu. Berikut penuturannya:

”untuk program pemberdayaan ekonomi perempuan kami memang

belum bisa fokus ke arah sana. Karena di BMT Al Fath IKMI kami

juga tidak membedakan antara mitra laki-laki dan perempuan, kalu

memang dia layak ya kami berikan tetapi kalau tidak ya tidak kami

berikan pembiayaan. Tetapi upaya pembinaan mitra terus kami

lakukan yaitu dengan cara kunjungan langsung ke tempat usaha

pemantauan secara berkala dan sesekali juga diadakan pengajian

bersama, semua itu dalam rangka pembinaan mitra pembiayaan baik

yang laki-laki maupun perempuan. Untuk program pemberdayaan

perempuan sendiri kami rasa kulturnya juga belum cocok, kultur

pedesaan paling cocok untuk sistem ini, tetapi jika kondisi nya sudah

berubah, insya allah BMT Al Fath IKMI siap mengawal program

pemberdayaan ekonomi perempuan....”14

Hal serupa juga disampaikan oleh Manager tamwil BMT Al Ittihad,

Bapak Abdul Rosad, S. Ag., ia menyatakan bahwa program pemberdayaan

ekonomi perempuan bukan suatu hal yang mudah tetapi juga tidak mustahil

untuk dijalankan. Seperti dalam wawancaranya dengan penulis:

”belum ada program pemberdayaan ekonomi perempuan karena ini

memang bukan pekerjaan mudah, akan tetapi dengan visi dan misi

yang ada, kami rasa pemberdayaan ekonomi perempuan juga sudah

termasuk di dalamnya. BMT kami lebih fokus untuk memberikan

14

Wawancara dengan Bapak Saimin, Manajer BMT Al Fath IKMI, Tangerang Selatan,

Januari 2011.

Page 89: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

76

pembiayaan untuk usaha baik pemiliknya laki-laki atau perempuan.

Tetapi kami akui memang perempuan juga banyak yang menjadi mitra

pembiayaan, untuk pembinaannya tidak terlalu sulit, karena di BMT Al

Ittihad pembiayaan semuanya dengan sistem jemput bola, jadi

sekaligus untuk mengontrol kegiatan usahanya. Untuk kedepannya

mungkin bisa dibicarakan untuk program pemberdayaan ekonomi

perempuan secara khusus..”15

Analisis di atas telah mengungkapkan kontribusi BMT dalam

pemberdayaan ekonomi perempuan. Secara tidak langsung, BMT telah

berhasil memberdayakan mitra perempuannya, sebagai tindak lanjutnya perlu

diupayakan satu program khusus yang ledih fokus pada hal ini agar tujuan

meningkatkan perekonomian keluarga dapat terwujudkan demi tercapainya

kesejahteraan nasional.

15

Wawancara dengan Bapak Abdul Rosad S, Ag, Manajer BMT Al Ittihad, Tangerang

Selatan, Februari 2011.

Page 90: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

77

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah penulis paparkan pada bab IV dari

penelitian yang telah di lakukan mengenai kontribusi BMT dalam

pemberdayaan ekonomi perempuan, dapat di tarik beberapa kesimpulan,

yaitu:

1. Di wilayah Tangerang Selatan terdapat banyak BMT dan koperasi syariah

yang telah beroperasi. Di antara BMT yang telah concern dalam

pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitarnya adalah BMT Al Fath IKMI

dan BMT Al Ittihad, walaupun kedua BMT ini tidak memfokuskan

kepada pemberdayaan ekonomi perempuan, namun dari hasil penelitian

mitra perempuan kedua BMT ini cukup banyak. Dari pembiayaan yang

diberikan oleh BMT, para responden mengungkapkan bahwa pembiayaan

tersebut telah membantu usaha mereka dalam menopang ekonomi

keluarga, bahkan di antara kondisi ekonomi sesudah mendapat

pembiayaan menjadi lebih baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa BMT

telah menyumbangkan kontribusi yang baik bagi kaum perempuan.

2. Dalam penggunaan dana pembiayaan oleh mitra perempuan, 84%

responden menyatakan mempergunakannya untuk tambahan modal usaha,

12 % untuk pendidikan anak dan 4% untuk renovasi rumah. Hal ini

Page 91: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

78

membuktikan bahwa tingkat keinginan perempuan untuk mandiri

tergolong tinggi, karena mereka tidak ingin hanya bergantung pada

pemberian suami.

3. Banyak perempuan telah terberdayakan oleh pembiayaan yang diberikan

oleh BMT dari sisi ekonomi, yang diiringi dengan tingginya tingkat

kesadaran perempuan untuk mandiri, selain itu adanya telah membuat para

perempuan lebih cermat dalam mengelola keuangan keluarganya dan lebih

ikut berpartisipasi aktif dalam pembuatan keputusan rumah tangga.

4. Upaya-upaya BMT dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan

yaitu dengan melakukan kunjungan langsung untuk di lakukan

pemantauan usaha mitra perempuan secara berkala, selain itu jug dengan

mengadakan pengajian sebagai ajang silaturahmi antar BMT dengan para

mitra.

B. Saran

Beberapa saran yang dapat penulis berikan sejauh dengan apa yang

penulis cermati adalah sebagai berikut:

1. Melihat kontribusi BMT dalam pemberdayaan ekonomi perempuan yang

tergolong baik, maka perlu segera diupayakan sebuah program khusus

pemberdayaan ekonomi perempuan agar tujuan pemberdayaan sesuai

dengan indeks pemberdayaan dapat terwujud sempurna.

Page 92: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

79

2. Hendaknya BMT terus memberikan informasi dan sosialisasi kepada

kaum perempuan (misalnya melalui acara pengajian), sebagai langkah

awal program pemberdayaan ekonomi perempuan.

3. Hendaknya pembinaan mitra pembiayaan, tidak hanya dengan

pemantauan atau kunjungan langsung semata, tetapi perlu juga

memberikan informasi dan pengarahan tentang proses manajerial bisnis,

agar usaha mitra lebih berkembang nantinya.

Page 93: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

80

DAFTAR PUSTAKA

Azis, Amin. Tata Cara Pendirian BMT, Cet. 1. Jakarta: Pkes Publishing, 2006.

Departemen Pendidikan Nasional. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ed. 4. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama, 2008.

Effendi, Sofian. Metode Penelitian Survai, Cet. 9. Yogyakarta: LP3ES, 2008.

Fakultas Syariah dan Hukum. Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Jakarta: UIN Jakarta

Press, 2007.

Hajar, Siti. “BMT Al Munawwarah dan Pemberdayaan Ekonomi Umat (Studi Kasus

BMT Al Munawwarah Pamulang)”. Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Jakarta, 2005.

Harahap, Syahrin. Islam Dinamis Menegakkan Nilai-Nilai Ajaran Al-Qur`an dalam

Kehidupan Modern di Indonesia. Yogyakarta : PT.Tiara Wacana Yogya, 1997.

Isbandi Rukminto, Adi. Pemberdayaan Pengembangan Masyarakat dan Investasi

Komunitas. Jakarta: FEUI Press, 2003.

Kementrian Pemberdayaan Perempuan RI. Kesetaraan dan Keadilan Gender dalam

Perspektif Agama Islam. Jakarta:2004. tp.

Nazir, Moh. Metode Penelitian, Cet. 6.Bogor: Ghalia Indonesia, 2005.

Pramono, Device C dan Tatang A Gumanti, “Kredit Mikro, Pemberdayaan

Perempuan dan Peningkatan Ekonomi Keluarga”, Manajemen Usahawan

Indonesia, no.04, Edisi September 2010. h. 18-23.

Page 94: KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN ......KONTRIBUSI BMT TERHADAP PEMBERDAYAAN EKONOMI PEREMPUAN (Studi pada BMT wilayah Tangerang Selatan) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Persyaratan

81

Ruhyat, Ilham. “Pembiayaan bagi Pemberdayaan Perempuan Miskin (Studi pada

Koperasi Baytul Ikhtiar (BAIK) Bogor), Skripsi S1 Fakultas Syariah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2010.

Sudarsono, Heri. Bank dan Lembaga Keuanga Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Ed. 2.

Yogyakarta: Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi UII, 2007.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung :PT.

Rafika Aditama, 2005.

Sukandarrumi, Metodologi Penelitian Petunjuk Parktis Untuk Peneliti Pemula, Cet.

2. Yogyakarta: Gajah Mada University, 2004.

sSumodiningrat, Gunawan. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial,

Cet. 1. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1999.

Tara, M. Azwir Dainy. Strategi Membangun Ekonomi Rakyat, Cet. 1. Jakarta: Nuansa

Madani, 2001.

Ulfah, Maria. “Peranan BMT dalam Memajukan Usaha Pedagang Kecil di sekitar Kampus

UIN Syarif Hidayatullah (Studi Kasus BMT Cita Sejahtera Ciputat Tangerang)”,

Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2005.

Yudhoko, Aryo, Manajemen Dasar Pengelolaan BMT, Jakarta, IAIN 1999.

http://bmt-link.co.id/grameen-bank-bank-kaum-miskin/.

www.bps.go.id.

.http://safriadi.wordpress.com/2009/02/24/konsepsi-dan-aktualisasi-kebijakan-untuk-

pemberdayaan-ekonomi-kerakyatan-bagi-perempuan-dan-bangsa-indonesia-dalam-

menghadapi-globalisasi/.