Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada Jajanan Buka Puasa di Kukusan Depok tahun 2016 Luluk Wijayanti, Ema Hermawati Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia 16424, Indonesia Email : [email protected]Abstrak Penelitian ini membahas mengenai faktor risiko jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli melalui sarana penjamah, tempat pengolahan, cara pengolahan dan peralatan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kontaminasi bakteri Escherichiacoli dalam makanan jajanan buka puasa di Kukusan, Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016. Disain studi penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan mengambil sampel jajanan buka puasa. Jumlah sampel yang diambil 31 sampel jajanan buka puasa. Sebanyak 48.4% jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Terdapat hubungan yang signifikan terdapat 5 variabel yaitu jarak tempat sampah sementara dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 4.6 ), hubungan tempat sampah yang baik dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 0.52 dan p value = 0.006), hubungan pemilihan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR: 3.9 p value 0.22), hubungan antara penyimpanan bahan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR:2.3, pvalue : 0.054), dan hubungan antara sumber air dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli ( OR : 6,12 p value = 0.054) sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pelatihan penjamah, kebiasaan mencuci tangan, penggunaan sarung tangan, kebersihan peralatan dan kebersihan lap dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan buka puasa di Kukusan Depok. Contamination of Escherichia coli in Ramadhan Foodstreet Culinary from Kukusan Depok at 2016 Abstract This study discussed about the risk contamination ofEscherichia coli inRamadhan foodstreet culinary by handlers, vendors, food procesed and food equipment. The aim of this research was seeing an overviewE. coli contamination in Ramadhan foodstreet culinaryfrom Kukusan Depok. The study done in June 2016. The design of its was a cross-sectional and using questionnaire, observation, and taking samples. This study took 31 food samples. 48.4% of total samples has contaminated byE. coli. It was significant corelation of E coli contamination with five variabels. There were distance of temporal bins (OR: 4.6 P value 0.333) bins existing (OR: 0:52 and p value = 0.006), raw material selecting (OR: 3.9 p value 0.22), food storage (OR: 2.3, pvalue: 0.054 and source of water (OR: 6,1 p value = 0.054). But, there was 6 variable that did not have significant coralation with E coli contamination. They wereknowledge, training handlers, handwashing, using of gloves, food equipment’s hygiene and towel. Keyword : Bacteria, Escherichia coli, contamination, foodstreet Pendahuluan Perilaku konsumsi makanan seperti halnya perilaku lainnya, pada diri seseorang, manusia tidak terlepas dari makanan, karena makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia, makanan berfungsi untuk memelihara proses tubuh yang rusak, konsumsi Kontaminasi Bakteri ..., Luluk Wijayanti, UI, 2016
18
Embed
Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada Jajanan Buka ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada Jajanan Buka Puasa
di Kukusan Depok tahun 2016
Luluk Wijayanti, Ema Hermawati
Departemen Kesehatan Lingkungan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
Penelitian ini membahas mengenai faktor risiko jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli melalui sarana penjamah, tempat pengolahan, cara pengolahan dan peralatan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran kontaminasi bakteri Escherichiacoli dalam makanan jajanan buka puasa di Kukusan, Depok. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2016. Disain studi penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan menggunakan kuesioner, observasi, dan mengambil sampel jajanan buka puasa. Jumlah sampel yang diambil 31 sampel jajanan buka puasa. Sebanyak 48.4% jajanan buka puasa terkontaminasi bakteri Escherichia coli. Terdapat hubungan yang signifikan terdapat 5 variabel yaitu jarak tempat sampah sementara dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 4.6 ), hubungan tempat sampah yang baik dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR : 0.52 dan p value = 0.006), hubungan pemilihan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR: 3.9 p value 0.22), hubungan antara penyimpanan bahan makanan dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli (OR:2.3, pvalue : 0.054), dan hubungan antara sumber air dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli ( OR : 6,12 p value = 0.054) sedangkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan, pelatihan penjamah, kebiasaan mencuci tangan, penggunaan sarung tangan, kebersihan peralatan dan kebersihan lap dengan kontaminasi bakteri Escherichia coli pada makanan jajanan buka puasa di Kukusan Depok.
Contamination of Escherichia coli in Ramadhan Foodstreet Culinary from Kukusan Depok at 2016
Abstract
This study discussed about the risk contamination ofEscherichia coli inRamadhan foodstreet culinary by handlers, vendors, food procesed and food equipment. The aim of this research was seeing an overviewE. coli contamination in Ramadhan foodstreet culinaryfrom Kukusan Depok. The study done in June 2016. The design of its was a cross-sectional and using questionnaire, observation, and taking samples. This study took 31 food samples. 48.4% of total samples has contaminated byE. coli. It was significant corelation of E coli contamination with five variabels. There were distance of temporal bins (OR: 4.6 P value 0.333) bins existing (OR: 0:52 and p value = 0.006), raw material selecting (OR: 3.9 p value 0.22), food storage (OR: 2.3, pvalue: 0.054 and source of water (OR: 6,1 p value = 0.054). But, there was 6 variable that did not have significant coralation with E coli contamination. They wereknowledge, training handlers, handwashing, using of gloves, food equipment’s hygiene and towel.
Bagi Dinas Kesehatan DepokMendata seluruh penjual makanan jajanan buka puasa yang ada
di Kukusan Beji. Kemudian mengadakan intervensi, pelatihan dan penyuluhan secara berkala
mengenai air bersih, vektor dan binatang pembawa penyakit, sampah, limbah, pemeliharaan
kebersihan, perilaku hygiene penjamah, pemeriksaan kesehatan, ventilasi dan pencahayaan,
penata lalu lintas pengunjung, dan suhu penyimpanan bahan. Serta memberikan arahan untuk
mendaftar dan memperoleh sertifikat Bagi pedagang usahakan menggunakan air yang telah
direbus untuk barang dagangannya dan harus sediakan tempat sampah yang baik dan benar
menggunakan plastik dan tertutup agar tidak banyak makanan yang terkontaminasi Peneliti
SelanjutnyaMemperbanyak jumlah sampel agar dapat melihat hubungan secara statistik.
Referensi
Adam, M., & Motarjemi, Y. (2003). Dasar-Dasar Keamanan Makanan untuk Petugas Kesehatan. Jakarta: EGC. Agustina. F., Pambayun, R., & Febry, F. (2010). Higiene dan Sanitasi pada Pedagan Makanan Jajanan Tradisional di Lingkungan Sekolah Dasar di Kelurahan Demang Lebar Daun Palembang. Jurnal Ilmu KesehatanMasyarakat, 1(01), 48-57. Kemenkes RI. (2011). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes RI. (2012). Kumpulan Modul Kursus Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes RI. (2013). Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kemenkes RI. (2014). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. Kepmenkes RI. (2003). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor942/MENKES/SK/VII/2003 tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta Palupi, Fitriati Peni. (2011). Faktor-faktor yang Berhubungan denganKontaminasi Bakteri Escherichia coli pada Minuman Jus Buah yang Dijual di Jalan Margonda, Kota Depok Tahun 2011. Skripsi. Depok: UniveristasIndonesia. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan.Permenkes RI. (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor: 1096/MENKES/PER/IV/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Jakarta:Kementerian Kesehatan RI.
Purnawijayanti, H.A., (2001). Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja dalam Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Kanisius. Rane, S. (2011). Street Vended Food in Developing World: Hazard Analyses.Indian Journal of Microbiology, 51(1), 100-106.Samapundo, S., Climat, R., Xhaferi, R., & Devlieghere, F. (2015). Food SafetyKnowledge, Attitudes and Practices of Street Food Vendors and Consumers inPort-au-Prince, Haiti. Food Control, 50, 457-466. Selian, L. S., Warganegara, E., & Apriliana, E. (2014). Uji Most Probable Number (MPN) dan Deteksi Bakteri Koliform dalam Minuman Jajanan yang Dijual di Sekolah Dasar Kecamatan Sukabumi Kota Bandar Lampung. Medical Journal of Lampung University, 3(2). Suardana, I. & Swacita, I. (2009). Higiene Makanan: Kajian Teori dan PrinsipDasar. Denpasar: Udayana University Press Susanna, D., & Hartono, B. (2003). Pemantauan Kualitas Makanan Ketoprak dan Gado-Gado di Lingkungan Kampus UI Depok, Melalui Pemeriksaan Bakteriologis. Makara Seri Kesehatan, 7(1), 21-29. Susanna, D., Indrawani, Y.M., & Zakianis. (2010). Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada Makanan Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Margonda Depok, Jawa Barat. Kesmas: Jurnal Kesehatan MasyarakatNasional, 5(3). Sofiana, Erna. (2012). Hubungan Higiene dan Sanitasi dengan Kontaminasi Escherichia coli pada Jajanan di Sekolah Dasar Kecamatan Tapos Depok Tahun 2012. Skripsi. Depok: Universitas Indonesia.