KONSTRUKSI BUDAYA LAGU DAERAH PADA FILM HOROR INDONESIA (Analisis Semiotika Roland Barthes Tembang Lingsir Wengi dan Boneka Abdi pada Film Kuntilanak : The Chanting dan Danur : I Can See The Ghost ) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Prasyarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S1) Disusun Oleh : Meylisa Eka Dewi Nawang Margo (201410040311231) Dosen Pembimbing: 1. M. Himawan Sutanti, M.Si 2. Isnani Dzuhrina, M.Adv PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018
14
Embed
KONSTRUKSI BUDAYA LAGU DAERAH PADA FILM HOROR …eprints.umm.ac.id/42685/1/PENDAHULUAN.pdf · penekanan pada salah satu liriknya dengan penggambaran visual yaitu masuknya sosok roh
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KONSTRUKSI BUDAYA LAGU DAERAH PADA FILM HOROR INDONESIA
(Analisis Semiotika Roland Barthes Tembang Lingsir Wengi dan Boneka Abdi pada Film Kuntilanak : The Chanting
dan Danur : I Can See The Ghost)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Prasyarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S1)
Disusun Oleh :
Meylisa Eka Dewi Nawang Margo
(201410040311231)
Dosen Pembimbing:
1. M. Himawan Sutanti, M.Si
2. Isnani Dzuhrina, M.Adv
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2018
KATA PENGANTAR
Bissmilahirahmanirahim
Puji syukur peneliti haturkan kepada Allah SWT, karena berkat ridho, rahmat dan
hidayahNya, mampu menuntun peneliti untuk menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul
“KONSTRUKSI BUDAYA LAGU DAERAH PADA FILM HOROR INDONESIA
(Analisis Semiotika Roland Barthes Tembang Lingsir Wengi dan Boneka Abdi pada
Film Kuntilanak The Chanting dan Danur : I Can See The Ghost)” sesuai dengan
rencana. Skripsi ini disusun guna melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat dalam
mencapai gelar Sarjana Strata 1 pada Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadyah Malang.
Penelitian ini meneliti tentang konstruksi pada lagu daerah yang muncul di dalam film
horor yang kemudian dimaknai berbeda setelah kemunculan film tersebut. Penelitian ini
menggunakan teori Semiotika Roland Barthes yang kemudian peneliti melakukan
pembahasan mendalam untuk melihat konstruksi yang dibangun dalam Film mengenai lagu
tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah proses konstruksi budaya lagu Lingsir Wengi dan
Boneka Abdi dibangun dalam film dengan memunculkan lagu daerah yang dilakukan
penekanan pada salah satu liriknya dengan penggambaran visual yaitu masuknya sosok roh
halus dalam diri maupun hadir disekitar tokoh utama. Hal ini seolah-olah mengkultuskan jika
lagu daerah Ligsir Wengi dan Boneka Abdi benar-benar memiliki daya magis yang tinggi
hingga mampu memanggil roh halus.
Peneliti menyadari jika skripsi ini tidak akan dapat tersusun dengan baik tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan banyak terimakasih
kepada pihak yang membantu peneliti dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih
penulis haturkan kepada :
1. Yth. Bapak Muhammad Himawan Sutanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Program
Studi Ilmu Komunikasi Malang.
2. Bapak dan Ibu Dosen pembimbing 1 dan 2 yang penelti hormati, Bapak
Muhammad Himawan Sutanto, M.Si dan Ibu Isnani Dzuhrina, M.Adv yang
dengan sabar membantu peneliti dalam proses penyusunan, melakukan diskusi,
bertukar pikiran, mengarahkan, memberi masukan dan membimbing peneliti
hingga mencapai gelar Sarjana.
3. Seluruh jajaran tenaga pengajar Prodi Ilmu Komunikasi yang telah mengajarkan ,
mengenalkan dan memberikan banyak ilmu selama menjadi mahasiswi di Prodi
Ilmu Komunikasi. Menjadi bagian dari Ilmu Komunikasi Universitas
Muhammadyah Malang menjadi suatu kebanggan dalam diri.
4. Kepada kedua orang tua, Bapak Bambang Nawang Margo dan Ibu Suli Astuti
yang selalu mendukung dan menguatkan dalam segala hal dan kondisi.
Terimakasih atas kepercayaan, kasih sayang, motivasi dan cinta luar biasa yang
selalu diberikan tanpa memandang seberapa banyak kesalahan dan kenakalan
yang dilakukan peneliti dimasa lalu.
5. Kepada Keluarga Besar Sungkono, yang terus memotivasi tanpa henti dengan
menanyakan “apakah sudah selesai ujiannya?”. Berkat ancaman beberapa Om,
Tante dan sepupu yang menyebutkan jika tahun depan sudah tercoret dari daftar
penerima „galak gapil‟. Ini menjadi sebuah motivasi tersendiri untuk segera
menyelesaikan skripsi. Meskipun motivasi diberikan dengan cara yang berbeda.
6. Kepada Om Dimas Mahardika dan Tante Gita Astrina, dua orang asing yang telah
menjelma menjadi keluarga baru di kota Malang. Terimakasih sudah membantu
dan bersedia „direpoti‟ oleh peneliti karena sering meminjam printer. Terimakasih
untuk kalimat “Adek, skripsi cuma gitu-gitu aja, kamu lo bisa”, sedikit
menenangk ditengah kepanikan dan ketakutan. Dan semoga Om dan Tante betah
di tempat dinas yang baru, jangan lupakan Malang dengan segudang cerita disini.
7. Amran Maulana Rahman, terimakasih sudah mengajarkan peneliti untuk menjadi
seorang wanita yang selalu bersyukur, menjadi wanita yang kuat, tidak mudah
mengeluh dengan keadaan, tidak mudah putus asa, dan senantiasa berfikir positif.
Terimakasih sudah ada dan selalu ada disetiap langkah kehidupanku.
8. Miftahul Firdaus, Nur Fitria Ayu, dan Retno Fadmulasih terimakasih sudah
bersedia menjadi sahabat disegala kondisi dan situasi. Semoga persahabatan yang
terjalin selama 14 tahun akan tetap abadi hingga akhir nanti.
9. Lusyana Rizky, terimakasih banyak telah bersedia membagi kamar kost disaat
peneliti kebingungan mencari tempat istirahat saat jam jeda kuliah.
10. Wanda Amalya, Lusyana Rizky, Imro‟atus Solica, Fahmi Arif dan Rio Alfien.
Bekerjasama dengan kalian selama 2 tahun di EastCode PR merupakan hal yang
luar biasa dalam hidupku. Terimakasih telah menjadi saksi hidup ku dalam
berproses untuk menjadi seorang yang lebih baik lagi.