konstitusi negara

Negara dikatakan suatu negara apabila memenuhi 3 unsur utama yaitu : wilayah, pemerintah dan rakyat. Kegita unsur tersebut saling melengkapi dalam suatu Negara. Unsur lainnya yang juga harus dimiliki oleh suatu Negara adalah pengakuan oleh Negara lain. Pengakuan tersebut harus dimiliki oleh suatu Negara supaya keberadaa Negara tersebut diakui oleh Negara-negara lain.
Setelah suatu Negara terbentuk maka Negara tersebut berhak membentuk undang-undang atau konstitusi. Dasar negara berkedudukan sebagai norma hukum tertinggi negara dan menjadi sumber bagi pembentukan norma-norma hukum di bawahnya yang salah satunya adalah konstitusi. Dalam arti yang luas : konstitusi adalah hukum tatanegara, yaitu keseluruhan aturan dan ketentuan (hukum) yang menggambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti tengah: konstitusi adalah hukum dasar, yaitu keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis

1.2 Rumusan Masalah
Adapun yang akan dibahas serta menjadi rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut
• Apa tujuan dan fungsi konstitusi sebagai dasar Negara?
• Apa yang dimaksud dengan substansi konstitusi negara?
• Bagaimana kedudukan Pembukaan UUD 1945?
• Bagaimana sikap positif terhadap konstitusi negara?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan yang ingin dicapai penulis dalam makalah ini adalah penulis ingin mengetahui tentang hubungan dasar negara dan konstitusi yang nantinya semoga dapat bermanfaat bagi semua pembaca agar nantinya pembaca mengerti seperti apa konstitusi negara itu sendiri.m pembukaan U
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Hakikat konstitusi
Secara etimologi, istilah konstitusi berasal dari bahasa latin dari kata “constitution, contituere” artinya dasar susunan badan, dan dari bahasa perancis dari kata “constituer” artinya membentuk. Zaman dahulu istilah konstitusi dipergunakan untuk perintah-perintah kaisar romawi (yakni, constitutions principum). Kemudian, di Italia digunakan untuk menunjukan undang-undang dasar “Dirrito constitutionale.” Konstitusi dalam bahasa belanda disebut dengan istilah Grondwet.
I