Top Banner

of 10

Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

Jun 01, 2018

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    1/10

    KO

    NS

    TELAS I WACANA MlSTISISM Dl MEDIA MASSA INDONESIA,

    SEBUAH KAJlAN BUDAYA

    Rinie Handayanie

    Stal

    Pe

    ngajar

    Bah

    asa lnggris

    Sekolah

    T

    in

    gg;

    Baha

    sa As

    in

    g LIA Jakarta

    II is not h

    ow

    things are in the world that

    is

    mystical, but thai

    it

    exisls.

    (Wittgestein)

    Abslrak

    Maraknya mistisismc di media massa Indonesia mcrupakan h

    al

    yang menarik untuk

    dikaji . Di tengah timbul tenggclamnya ikon-ikon budaya, mulai dari bcragam goyang dangdul

    Itin

    gga kontes olah vokal, tayangan mi stisisme dapat dianggap komoditas dengan daya jual

    yang palillg laku

    d n

    tahnll lama. Gejala ini secam mudah dapal dilihal dari makin maraknya

    tayallgau berbau misti s hadir

    di

    media massa dengan bcbcrapa variasinya, scrta frekucn

    si

    pella

    ya

    ngan di med ia elektronik

    ya

    ng scmakin meningkat. Ke

    be

    rhasilan mi stisisme sebagai

    scbua

    ll

    komodilas media massa dapat dilacak mulai dari pcrkcmbangan, mina masyarakat

    terhada

    pn

    ya, hingga modoflkasi penyajimmya.

    Ka

    la ku

    nci

    : konstelasi, wacana, mistisme, media massa

    Abstrad

    I

    Rp.ing

    Human

      Framm ( /9QR) argues thatmy.dici wl1

    .ruppo.H?d

    la .rulfp.r

    fo rm a lack

    of

    rationality. The condition of defiCiency in rationality does not make mysticism

    unpopular

    in

    Indonesia. Press

    put

    numeorus accounts on the issue, society is getling more and

    more absorbed with the phenomenon. The paper will analyze the the growing phenomenon

    in

    Indonesian mass media, depict the modifications

    of

    discourse ol1mysficism, and the force that

    keep mysticism remains attractive in

    fhe

    eye ofsociety.

    Keyword: discourse, mysticism, mass media

    Pe rkembangan Tayangan M istisisme di Media Massa Indonesia

    Pada awalnya radio menjadi salah satu ·media

    ma

    ssa yang paling sering

    menjual tayangan berbau misti

    s.

    Format

    ta

    yangan yang disampaikan biasanya

    dalam b

    en

    t

    uk

    drama, cerita pendek hingga cerita bersambun

    g.

    Cerita biasanya

    dikai tkan dengan epik cerita kepa

    hl

    awanan dirangkai dengan bumbu

    percintaan, misalnya Saur Sepuh dan Tutur TinuJar . Hal-hal yang bersifat

    gaih dan supranatural sudah tentu menjadi pemikat utama.

    34

    UN UAVol. 4 No . I. Jan

    U ri

    200S .l4--43

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    2/10

    Hal yang serupa juga terjadi pada koran dan beberapa majaJah.

    Menariknya terjadi pergeseran format tayangan pada media massa eetak.

    ApabiJa pada awalnya kemasan biasanya hadir

    daJam

    bentuk eerpen dan

    eerber

    kini

    pembaea dapat menjumpai komoditas mistis tersebut

    dib

    adirkan

    IUelalui bentuk iklan ulasan aeara televisi sampai anikel berita. Pada tataran

    ini tidak saja terjadi diversifikasi komoditas mistisisme tetapi juga kolaborasi

    media. Media massa eetak tidak lagi hadiI sebagai pelengkap daJam

    kapasitasnya sebagai saraoa penyampai tetapi juga sebagai penggerak ulama

    perdagangan komoditas mistisisme di Indonesia apaJagi kini semakin banyak

    penerbitan yang menyaj ikan beragam tema yang uniknya masih menyertakan

    mistisisme sebagai pemikatnya. Media eetak: yang meogangkat lema

    keagamaan misalnya tidak malu-malu lagi mepermasaJahkan mistisisme dan

    menempatkannya sebagai fenomena keberagamaan di Indonesia. Hal ini

    semakin dipandaog lurnrah ketika pada saat yang sarna media eetak yang

    memang mengusung mistisisme sebagai aeuan formatnya yang menyertakan

    aspek agama dalam penerbitannya.

    Dalam sebuah kesempatan ditemukan isi sebuah majalah yang

    mengupas dunia mistis. Dalam majalah tersebut mendapatkan berita dan

    ik

    lan

    mengenai mistisisme tetapi juga ditemukan rubrik mengenai sufi bahkan

    anikel mengenai seksualitas. Untuk artikel yang terakhir ini media eetak yang

    menjual seksualitas sebagai komoditas dagang utama pun tidak ketinggalan

    mengambit materi mistisisme ke dalamnya. Sudah tidak terhitung berapa

    banyak eerita alau artikel berita yang mengangkat kaitan aotara dunia gaib dan

    seksualitas contobnya saja eerita mengenai Nyi Rore Kidul dan Nyi Pelet.

    Dengan kemampuao modiftkasi inil

    ab

    tayangan mistisisme masih

    merajai media massa Indonesia lainnya seperti internet. Internet telab menjadi

    saraoa disemmasi waeana mistisisme yang efektif. Internet kini dipenuhi situs-

      5

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    3/10

    situs yang menawarkan beragam cerita misteri. Para pengunjung dapat dengan

    bebas menyumbangkan ceritanya, memberi peringkat pada cerita yang masuk

    sambil memuaskan gairah mereka terhadap dunia gaib. Lewat internet kita

    dapat mengakses berita, bahkan surat pembaca di berbagai media massa eetak

    yang berkaitan dengan mistisisme. Internet pun mampu menghadirkan efek

    visual, berupa gambar, foto sampai materi bergerak, yang sangat berpengaruh

    dalam membangun ketegangan dunia mistis. Oi samping itu, menjadi sarana

    beriklan dengan segmen yang lebili terarah serta membuat mistisisme

    merambah jaub dunia di luar media massa. lklan Telkom Flexi di internet yang

    menawarkan cerita misteri dalam Jayanannya membuat penetrasi pasar

    komoditas mistisisme makin mudah.

    Tidak berlebihan jika televisi dianggap merupakan sarana yang paling

    diminati seka

    ligus paling ampuh bagi para penjual komoditas mistisisme.

    Televisi mencakup seluruh kemampuan media massa dalam mengbadirkan

    greget komoditasnya akibat daya jangkaunya yang lebih luas, tampilan lebih

    menarik dan

    menghibur, sena perangkat teknologi yang lebih membantu dalam

    mem visualkan konsep-konsep mistisisme. Pada awalnya tayangan bernuansa

    misteri yang paling berpengaruh bagi masyarakat Indonesia tidaklah banyak,

    dan biasanya bukan merupakan produksi Indonesia. Ambil contob film seri X

    Files dengan ungkapannnya yang terkenal saat itu the truth is out there ,

    telah berhasil menguasai pasar penikmat cerita misteri lebih jauh melalui

    penerbitan novel-novel dan film layar lebarnya, Keberhasilan televisi sebagai

    sarana tayangan komoditas mistisisme terlihat dari ban yak indikator. Frekuensi

    penayangan program-program misteri semakin meningkat. Ap abila pada

    awalnya beberapa program tersebut hanya badir sekali dalam seminggu, kini

    mereka hadir menjadi setidaknya dua kali dalam semioggu. Jam tayang pun

    bervariasi, tidak hanya terbatas pada Kamis malam setelah pukul sembilan.

    36

    UN ;tJA

    VoL 4 No . 1 J nu ari 200S 34 43

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    4/10

    Penayangan juga d   akukan di hari lainnya pada waktu yang variatif, mu l

    ai

    siang sampai tengah malam. Kemasanya juga mengalami peniogkatan yang

    mencol

    ok

    Sebelumnya bentuk tayangan berkisar pada tantangan

    me

    ngadu

    keberanian menghadapi duoia gaib serta per

    ja

    lanan mencari mahluk gaib. Kini

    terdapat tayangan yang me nampilkan upaya untuk berburu dan menantang,

    hingga mengusir

    ma

    hluk-mahluk gaib dari tempat-tempat tertentu. Sinetron

    yang mengangkat dunia gaib semakio meningkat jumlahnya. Bahkan sinetron

    yang ditayaogkan dalam rangka memperingati bulan Ramadhao pun tidak

    ketinggalan menyertakan cerita mistis di dalamnya.

    Modifikasi Wa

    c

    ana

    Mistisisme di Media Massa Indonesia

    Kemajemukan format komoditas mistisisme sangat menarik untuk

    dikaji karena pada dasarnya yang dijual ol

    eh

    beragaro med ia massa adalah satu

    hal wacana pesona dunia gaib yang penuh misteri dan tidak pernah habis

    untuk dijelajahi. Erich Fromm (1998 : 159) rnengungkapkan bahwa mistisisme

    seringkali disamakao dengan mis tifi kasi, sebuah konsep yang tidak memiliki

    kejeJasan rasionaL Pembaca d

    an

    penikmat dagangan mistis selalu menyimp

    an

    gairah untuk rnenjelajahi dunia yang dianggap masih penuh dengan pertanyaan

    yang tidak tetjawab. Akan tetapi, para produsen komoditas mistisisme harus

    pandai meramu bentuk sajian agar konsumen tidak merasa bosan. Melihat tidak

    menyurutoya animo masyarakat terhadap tayangan mistisisme di media massa

    serta demam penggunaan kata "penaropakan" atau "Uka-Uka" di tengah

    masyarakat dapat disimpulkan bahwa produsen telah berhasil melaksanakan

    tugasnya.

    Para produsen tidak hanya berhasil memikat dan mempertahankan

    minat masyarakat, tetapi Juga berhasil membentuk wacana beragam

    mengenainya. Pengetahuan baru telah dibentuk dan didiseminasikan oleh

    Konold ;

    W.e

    .... Mi,w,isme di Media

    Mas

    done";:. Sebuah Kajian Buday. (Rin _ HOhd.ya"I_)

    37

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    5/10

    media massa elektronik dan cetak, masyarakat disadari atau tidak telah

    bersesuaian dengan wacana tersebut

    dan

    menganggapnya sebagai pengetahuan

    yang benar. Gejala ini sesuai dengan konsep powerllmow edge Michele

    Foucault ketika kebenaran merupakan sebuah kesepakatan yang timbul dari

    relasi kekuasaan dalam masyarakat. Pengetahuan dianggap benar berdasarkan

    konsensus masyarakat pengonsumsi wacana. Foucau lt lebih lanjut memahami

    keajegan wacana yang juga dipahamnya sebagai bentuk pengetahuan yang

    spesifik) sebagai sebuah upaya modifikasi pengetahuan tiada henti. Modifikasi

    inilah yang menurut saya sedang terjadi dalam kontelasi wacana mistisisme

    di

    media masssa Indonesia. Modiflkasi membuat pengonsumsi wacana

    dihadapkan

    pad

    a beragam format komoditas mistisisme.

    Setelah melihat perkembangan mistisisme

    di

    media massa pada bagian

    tulisan sebelumnya, didapati Janggengnya pengetahuan spesifik dan

    terbentuknya beberapa wacana barn mengenai mistisisme. Wacana yang telah

    lama hadir dan bertahan adalah bahwa mistisisme memiliki keterkaitan dengan

    agama, dalam

    ha

    l ini yang paling sering diacu adalab agama Islam. Selain

    mengambil contoh majaJah yang mengusung tema misteri sembari

    menyandingkan artikel sufi pada bagian awal tulisan, juga ingin menghadirkan

    contoh deretan ulama yang sering dihadirkan dalam berbagai penayangan

    program misteri

    di

    televisi. Tidak menjadi masalah apakah para ulama dan

    ustaz tersebut bersesuaian ataupun berseberangan dengan materi tayangan

    karena kehadiran mereka telab mengkaitkan ikon Islam dan mistisisme. Tidak

    hanya itu, paranormal yang dihadirkan dalam acara biasanya hadir dalam

    format kostum yang mengindikasikan keislaman mereka, misalnya dengan

    mengenakan baju koko, peci, sorban,

    dan

    tasbih. Ketika melakukan tugasnya,

    mereka pun menggunakan

    lTasa

    dan kalimat yang lazim dalam agama Islam.

    38

    UNQU Vel 4

    No

    l. Ianuari 200S 34 43

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    6/10

    Karena dianggap memiliki keterkaitan deogan Islam , dihadirkanlah

    waeana lainnya, yaitu mistisisme bukan lagi menjadi ha l yang tabu

    dibiearakan, Mistisisme menjadi sesuatu yang lazim uotuk disimak dan

    diakrabi karena agama Islam (yang dianut mayoritas penduduk Indonesia)

    mengakui keberadaannya, langsung tidak langsung. Islam bahkan dijadikan

    sebagai panduan da lam menghadapi dunia gaib. l il diteliti lebih jauh, ada

    beragam waeana mengenai keterkaitan Islam dan mistisisme. Namun waeana

    dominan menguasai med ia massa dan mereduksi eara pandang masyarakat.

    Wacana lain yang telah lama berkembang adalah bahwa mistisisme erat

    hubungannya dengan seksualitas. Beberapa eontoh majalah dengan tema

    misteri yang menyertakan tips seksualitas da lam penerbitannya. Wacana ini

    makin berkembang dengan maraknya iklan yang menawarkan alternatif

    pengobatan mistis

    un

    tuk mengatasi masal

    ah

    seksualitas manusia. Berkenaan

    deogan hal ini. mistisisme sering dikaitkan dengan upaya uotuk menciptakan

    dan mempertahankao daya tarik fisik pria dan perempuan. Namun, di media

    massa Indonesia wacana dominan yang hadir adalah hubungan antara daya

    tarik

    fis

    ik perempuan dengan mistisisme. Tentu saja wacana mistisisme

    semakin membuat keberadaan perempuan dihargai dari keindahao fisikoya

    saJa.

    Wacana mistisisme merupakan suatu hal yang

    me

    nakutkan merupakan

    pengetahuan yang cukup lama bertahan da lam masyarakat. Indikatornya adalab

    masih tingginya rasa takut dan kecemasan masyarakat terhadap apa yang

    mereka anggap sebagai mahluk gaih. Didapati anak·anak pun

    mu

    l

    ai

    ketakutan

    apabi la ditinggal send irian berada dalam ruangan gelap , pergi ke kamar mandi,

    se

    rta

    mu

    l

    ai

    mencemaskan banyak hal. Ketika bermain kosa kata, mereka pun

    menyertakan ka ta-kata "uji nyali", "paraooid", dan "di sioi ada setan " sambil

    menirukan 1atar musik tayangan

    unia Lain

    di Trans TV. Nuansa seram

    39

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    7/10

    tayangan misteri dibangun sedemikian rupa melalui diksi, ilustrasi, tata cahaya,

    tata suara, berpakaian, bertindak, sampai cara berbicara. Suatu ketika peserta

    uji oyali

    unia Lain

    berdialog dengan pembawa acara dan menceritakan

    pengalamanoya

    sa

    mbil tertawa. Uniknya pembawa acara tidak merespon rasa

    Jucu (sekaligus takut) peserta tantangan dengan meoampilkan ekspresi muka

    serius, tanpa tersenyum sedik it pun seolah-olah ingin menampilkan keseriusan

    acara tersebut, dan pentingnya masalah yang dihadapi

    di

    dalamnya, pemirsa

    seakan-akan diberitahu pakem yang berlaku dalam mistisisme adalah tidak

    adanya kelucuan dalam berhubungan dengan dunia gaib. Apalagi sering kali

    ditampilkan peserta yang akhirnya mengakui keberadaan makhluk gaib setelah

    sebelumnya mereka tidak mempercayainya. Rasa takut dikomodiftkasi terus-

    menerus sehingga wacana mistisisme se lalu terkait dengan kengerian dan

    kecemasan manusia sambil memarjinalkan perasaan lain yang sebenarnya

    mungkin saja dial ami masyarakat dalam berhuhungan dengan dunia gaib.

    Tayangan-tayangan misteri juga membentuk wacana bahwa mistisisme

    memang dekat dengan kehidupao sehari-hari masyarakat dan bukan hanya

    m

    ili

    k kalangan sosial tertentu. Dihadirkannya para selebriti yang dianggap

    public figure seolah-olah menghapus batas kelompok miskin dan kaya dalam

    masyarakat. Para selebriti ya ng ketakutan menjadi kenikmatan tersendiri bagi

    masyarakat Indonesia yang sering dirinya dengan mereka.

    Selebriti orang biasa dan membantu sebagian masyarakat untuk

    merasa sederajat dengan mereka, lepas dari perbedaan taraf bidup mereka.

    Dengan kata lain, mistisisme telah menjadi kobesi sosial masyarakat Indonesia.

    Format penyampaian materi daJam bentuk berita, baik yang badir

    mel alui media cetak maupun elektronik, telah membentuk sebuah pengetahuan

    bahwa mistisisme adalah sesuatu yang nyata, Jayak diperhincangkao, ilmiah,

    bahkan identik dengan Indonesia. Wacana ini melengkapi kontelasi wacana

    40 Vol. 4 No. I Januari

    34-43

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    8/10

    yang telah berkembang sebelumnya mengenai Indonesia dalam kaitannya

    dengan dukun santet, ritual budaya , pemujaan roh sampai zairab kubur. Namun

    wacana seperti ini akan sangat dengan mudah dimanfaatkan oleh pihak yang

    memiliki stereotip tentang ketimuran dan tahayul. Dalam sudut pandang kritik

    orientalisme, stereotip tersebut dapat digunakan untuk menjelaskan keberadaan

    barat yang pada akhirnya dibuat tampak lebih superior dari timur .

    Minat

    terhadap Mistisisme

    Melihat keberadaan, pengaruh, dan perkembangan mjstisisme tersebut

    kiranya menarik untuk meneliti penyebab·penyebab lain dari populernya

    komoditas misteri tersebut

    di

    Indonesia. Freud ([2003]:90-·91) dalam

    Totem

    and

    Taboo

    mengungkapkan bahwa manusia pada dasarnya memiliki keinginan

    untuk menguasai segaJa sesuatunya

    di

    dunia, mulai dari manusia lain, benda·

    benda hingga arwah arwab. Pendapat ini sangat mendukung fenomena

    maraknya tayangan mistisisme di Indonesia. Para penooton, pembaca, dan

    pengonsumsi cerita mistis seperti tidak: ada hentinya untuk selalu mencari tabu

    keberadaan dunia gaib. Dengan pengetahuan, manusia memiliki kekuatan

    untuk berhubungan dan mengendalikan lingkungannya.

    Stehr (1998) dalam he

    Fragility

    of odem

    Societies

    menggunakan

    pendapat Max Weber untuk menjeiaskan adallya upaya rasionalisasi dalam

    setiap lapisan kebudayaan dan masyarakat. Hal ini pulalah yang tetjadi di

    Indonesia, masyarakat yang dalam bahasa Stehr

    rationalizing the irralionaf',

    mencoba membuat sesuatu yang misterius dan menakutkan menjadi sesuatu

    yang lebih dipahami dan dikuasai.

    Kesulitan hidup dapat merupakan faktor pencetus masyarakat untuk

    menggandrungi mistisisme. Walaupun pada akhirnya, jika dilihat lebih lanjut,

    tayangan·tayangan tersebut tidak mengutamakan mistisisme sebagai salusi

    Kannel Wacan. M..mlSmedi Media M In

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    9/10

    kehidupan manuSla. Akan tetapi, mistisisme mampu membawa sebagian

    masyarakat untuk sejenak melupakan hidup yang mereka derita. Pada saat yang

    sarna mereka dibuat berharap mendapat keberuntungan seperti yang diraih

    peserta yang berhasil lulus dalam adu keberanian berhadapan dengan dunia

    gaib.

    Adanya program kompetis juga merupakan fakto r yang membuat

    masyarakat tetap menaruh minat pada tayangan-tayangan mistisisme. Menurut

    Russel (1996: 19 persaingan telah ada sejak kehadiran manusia

    di

    muka bumi,

    dan manusia tidak akan mampu hidup tanpanya. Persaingan merupakan

    aktivitas paling serius dan tidak dapat

    di hi

    langkan. Karena itu dicari cara untuk

    membuatnya tidak lebih berbahaya. Tantangan dalam tayangan mistisisme

    selain menjual ketegangan, kengerian, dan kelucuan, juga merupakan upaya

    pemuasan nafsu manusia dalam berkompetisi dengan cara yang dianggap tidak

    terlalu berbahaya. Namun, kepuasan penikmat misteri tidak berbanding lurus

    dengan keamanan peserta. Sering kali peserta yang menyerah pada tantangan

    keberanian ditangani terlambat sehingga menyebabkan kerugian fisik dan

    mental para peserta

    uji

    keberanian.

    Kompetisi juga bisa merupakan arena kontestasi kelruasaan power).

    Kekuasaan yang dimaksud dapat dalam bentuk pencapaian ekonomi, yakni

    dengan me raih sejumJah uang jika berhasil tantangan. Kekuasaan

    juga dapat berupa pengetabuan, dan misteri yang menjadi lebih sedikit

    misterius. Kekuasaan juga dapat berupa pengukuhan keberadaan dan

    kemampuan pese

    rt

    a dalam mengbadapi lingkungannya.

    Merebaknya tayangan mistisisme mencerminkan kondis sosial

    masyarakat kila. Kegandrungan masyarakat terbadap tayangan sejenis

    ini

    mencerrninkan kurang kritisnya sikap mereka terhadap berbagai wacana yang

    dibangun lewat mistisisme. Oi

    5 S

    lain, kegandrungan tersebut

    42 UNGL A Vol.

    I No

    . I. Janulri 2005 34- -43

  • 8/9/2019 Konstelasi Wacana Mistisisme di Media Massa Indonesia: Sebuah Kajian Budaya

    10/10

    mengindikasikan adaoya harapan masyarakat untuk dapat lebih mampu

    menangani

    li

    ogkungannya, menghapus sebaoyak mungkin misteri dalam

    kehidupan mereka.

    DAFfAR

    PUSTAKA

    Freud, Sigmund. Totem

    and

    Taboo

    Some Points

    o

    Agreement between

    th

    e

    Mental Lives

    o

    Savages and Neurotics

    Terj

     

    Inggris. London, New

    York: Routledge, 2003

    Fromm, Erich.

    On

    Being Human

    New York: Continuum, 1998.

    Russel, Bertrand. Authority and

    the

    Individual London. New York:

    Routledge. 1996

    Sther, Nico.

    The Fragility o Modern Societies Knowlegde and Risk in

    the

    Information Age London, Thousand Oaks, New Delhi: Sage. 1998

    Kon.s te &s. Wac ... Misti.iome di Modi. M lnd i. Scbulh Kajian Buday. Rlnie th lRdayanle)

    43