Top Banner
KONSERVASI BANGUNAN TRADISIONAL Dl JEPANC (Ik'li: Ir. Siiz;inn;i Ratili Sari, MM. MA i;)()scn I-akultas Tcknik L'nivcrsitas Diponcjioro Ko n s e r vas i b a u n a n t ra d is i on a! merupakau salah satii upaya yang digunakan uutiik melesiarikan uiUii-niUii budaya yang saat ini cendening memiukir. Banyak generasi muda ycmg tidak meugenal nilai-nUai budaya yang ada di daerahnya babkau di Indonesia pada luniimnya. karena kesadara n masyarakat ii n ink inengkonservasi hangunan-bangiinan yang ada disekiiarnya sudab menuritn dan babkan cendening dekons/nik/if. Ada beberapa pengaianian yang dapat dijadikan sebagai baban untuk nieniabanii bagainiana orang-orang di Segara sebemng benisaba untuk meiestarikan nilai-nilai tradisional yang ada lanpa mengurangi performance bangunan itu sendiri. Pengaianian ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi kita masyarakat yang peduli terbadap konservasi untuk mencoba menjaga nilai-nilai budaya yang ada sebingga anak cucu kita dapat menikmati nila-nilai tersebut. Kara kunci ; Konservasi, Rumah Tradisional, Rumah Tradisional Jepang Pendahuluan Mendcngar kata konservasi tazimnvn kita iantas tcrtuju pada konscr%-asi alam, dalam arti meiestarikan lahan pertanian, mclindungi kawasan hutan atau menia,^a hadan air (danau, tcia^ra, sungai, Nvaduk). Padahal sesunti^uhnva di sisi lain ada pula konservasi terhadap warisan budaya dalam Ix-ntLik hanyunan kuno dan lingkun^mn, artefak-anetak, atau bahkan kota yani; berwawasan identiras. Tentaim konservasi ijangunan lama atau tradisi('.nal sudah serin,i; dibicarakan, akan t e t a p i b Li k a n h a n \ a p e n g h a n c u r a n terhadap pernak pernik budaya masa silam •vaja teiapi eksploiiasi lerliadap alampun SL'makin menin,i:kat. Meman.ti kiia tidak boleh apriori terhadap kecenileriinuan ieohn< )lo,^ieal cult ure \ any m el and a berbayai daerah, baik tlalam \\u|u«-l mised tised de\ el< ipment, penibanyunan k( )ta, dl I. \amun demikian '-emua \an,u lerkait ilen,ya!i pembanyunan leriiiama di kawasan-kawas.in \ any memiliki nilai historiv cukup i inyyi h ,i r u s I a h dii'encanakan dan diranc.iny deiyttan nienyacu pada konscp-konsep konservasi. Pengertian Konservasi Konservasi adalah scmua proses untuk memclihara siiatu tempat dan banyunannva yuna mcmpcrtahankan siynifikansi budayanya. (Hermawati, 201)4). Proses ini mcncakup kegiatan Rehabiiitasi, Prescrvasi, Rcstorasi/ Rekonstruksi, Revitalisasi/Adaptasi, Demolis, dan Rcnovasi. Mcnurut Piagam Burra (1981), yr.ng dimak.sud dengan konservasi adalah segcnap pcngelolaan suatu tempat agar makna kulturai yang dikandungnya terpclihara dengan baik. Konservasi dapat melipLiti seluruh kegiatan pcmeliharaan dan sesuai dengan situasi dan kondisi sctempat. Dalam suatu lingkungan kota, oi)}ek dan iingkup konservasi digolongkan menjadi: 1) satuan arcal, 2) satuan pandangan/visLial/landscape, dan 3) satuan fisik (bangunan); sedangkan secara umum bentuk konservasi mcliputi kota, dcsa, distrik, lingkungan perumahan, bangunan, dan Iain-lain. Mcngkonservasi kawasan tidak cukup hanya bangunan fisik saja, tetapi adalah tempatnva (place) juga. Yang dimaksud suatu kawasan konservasi adalah lingkungan tisik bcserta isi dan seselilingnva. lelas disini bahwa manusia (warga atau siapapun) vang melakukan kegiatan di dalam kawasan iiarus dinandang sebagai suatu kcsatuan. Pengcmbangan wisata berbasis konservasi mcrupakan kegiatan \'ang melibatkan ke kutsertaan masyarakat sebagai subjek dalam pcngelolaan kegiatan pariwisata. Mengembangkan wisata berarti pula rncn,ghidupkan kembali nilai-nilai luiiur budava asli masyarakat yaiig pcnuh ke<etlerhanaan dan nilai tradisional khususnx'a untuk kepentingan pariwisata. Nilai-nilai original ilari mast'arakat fermasuk rumah-runvah tratlisional yang mainpu bertahan meskipun ada banvak petgaruh vang menemjianya namun demikian sampai saai ini keberadaan mereka masih tetap eksis. W'alaupun sel'enarma atla pengaruh timbal balik .mtara setting penataan ruang k.iwasati tieiyafi penlaku manust.i. Deny.in demikian akan berpeiiyanih pula terluulap ba,gaimana m.musia tersebut patia .ikhirnva membei'ik.in petiyiiary.i.in terhadap pola tata ruang )'ang ada. Permasalahan saat ini adalah banvak sekali masvarakat vang tidak menvadari akan nilai-nilai konservasi terhadap kondisi vang ada, bahkan seiringdengan perkembangan jaman ban\'ak sekali peninggalan-" peninggalan lama dan bersejarah serta memiliki nilai tambah vang cukup tinggi dibiarkan rusak untuk selanjutnva dibongkat rnenjadi bangunan baru atau modern. Kondisi demikian memang sangatlah memprihatinkan, sehingga perlu cara atau strategi yang harus segera dilakukan oleh pemerintah khususnva dalam mengantisipasi punahnya bangunan-bangunan lama tersebut tcrmasuk rumah-rumah tradisional. Karena bagaimanapun, kita punya banyak sekali ragam budaya yang memberikan warna terhadap rumah-rumah tradisional, sehingga kalau tidak diperhatikan akan segera hilangdan bahkan punah, Pengertian Rumah Tradisional Rumah tradisional sebagai perwujudan dari hasil kebudayaan masyarakat bermula dari karya Folk Architecture yang merupakan arsitektur alami vang tnenjadi dan berproses pada suatu masvarakat dari wilayah tertentu. Kemudian berkembang menjadi arsitektur vernakular yang telah dimodifikasi dengan unsur budava. iklim dan bahan (VCiranto, 1997) yang memungkinkan manusia hid up berdampingan dengan alam serta untuk melihat manusia dan arsitektur sebagai bagian dari ekosistem dunia (Hasegawa dan Margurie, 1976 dalam )encks, 1997). Jadi manusia lahir untuk hidup dalam hubungan saling ketergantungan dengan alam. Terdapat nilai-nilai tradisional vang terpendam dalam sebuah bangunan arsitektur vernakular vaitu (Icncks, 199"^): 1) \'ernakular menunjukkan Iragaimana hersikap jujur, Sebagai contoh, bagaiman mcmadukan material- material yang ssuai untuk membentuk kcsatuan struktur vang koheren vang lierhubungan (.lengan keseimbangan ekonomisebagai koiminitas makhiuk hidup. 2) \ evnakular memperlihatkan karakter \ang kompleks sebagai kar\'a arsitektural vang lahir dan kejuiuran tersebut, tang dibuat secara sfderhana dalam kompleksitas \ang A
3

KONSERVASI BANGUNAN TRADISIONAL Dl JEPANC

Oct 01, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONSERVASI BANGUNAN TRADISIONAL Dl JEPANC

KONSERVASI BANGUNAN TRADISIONAL Dl JEPANC

(Ik'li:

Ir. Siiz;inn;i Ratili Sari, MM. MA

i;)()scn I-akultas Tcknik L'nivcrsitas Diponcjioro

Ko n s e r vas i b a u n a n t ra d is i on a!

merupakau salah satii upaya yangdigunakan uutiik melesiarikan uiUii-niUiibudaya yang saat ini cendening memiukir.Banyak generasi muda ycmg tidak meugenalnilai-nUai budaya yang ada di daerahnyababkau di Indonesia pada luniimnya. karenakesadara n masyarakat ii n inkinengkonservasi hangunan-bangiinan yangada disekiiarnya sudab menuritn danbabkan cendening dekons/nik/if.Ada beberapa pengaianian yang dapatdijadikan sebagai baban untuk nieniabaniibagainiana orang-orang di Segara sebemngbenisaba untuk meiestarikan nilai-nilaitradisional yang ada lanpa mengurangiperformance bangunan itu sendiri.Pengaianian ini dapat dijadikan sebagaiacuan bagi kita masyarakat yang peduliterbadap konservasi untuk mencobamenjaga nilai-nilai budaya yang adasebingga anak cucu kita dapat menikmatinila-nilai tersebut.

Kara kunci ; Konservasi, RumahTradisional, Rumah Tradisional Jepang

Pendahuluan

Mendcngar kata konservasitazimnvn kita iantas tcrtuju padakonscr%-asi alam, dalam arti meiestarikanlahan pertanian, mclindungi kawasanhutan atau menia,^a hadan air (danau,tcia^ra, sungai, Nvaduk). Padahalsesunti^uhnva di sisi lain ada pulakonservasi terhadap warisan budaya dalamIx-ntLik hanyunan kuno dan lingkun^mn,artefak-anetak, atau bahkan kota yani;berwawasan identiras.

Tentaim konservasi ijangunan lama atautradisi('.nal sudah serin,i; dibicarakan, akant e t a p i b Li k a n h a n \ a p e n g h a n c u r a nterhadap pernak pernik budaya masa silam•vaja teiapi eksploiiasi lerliadap alampunSL'makin menin,i:kat. Meman.ti kiia tidakboleh apriori terhadap kecenileriinuanieohn< )lo,^ieal cult ure \ any m el and aberbayai daerah, baik tlalam \\u|u«-l misedtised de\ el< ipment, penibanyunan k( )ta, dl I.\amun demikian '-emua \an,u lerkaitilen,ya!i pembanyunan leriiiama dikawasan-kawas.in \ any memiliki nilaihistoriv cukup i inyyi h ,i r u s I a hdii'encanakan dan diranc.iny deiyttan

nienyacu pada konscp-konsep konservasi.

Pengertian KonservasiKonservasi adalah scmua proses

untuk memclihara siiatu tempat danbanyunannva yuna mcmpcrtahankansiynifikansi budayanya. (Hermawati,201)4). Proses ini mcncakup kegiatanRehabiiitasi, Prescrvasi, Rcstorasi/Rekonstruksi, Revitalisasi/Adaptasi,Demolis, dan Rcnovasi.

Mcnurut Piagam Burra (1981),yr.ng dimak.sud dengan konservasi adalahsegcnap pcngelolaan suatu tempat agarmakna kulturai yang dikandungnyaterpclihara dengan baik. Konservasi dapatmelipLiti seluruh kegiatan pcmeliharaandan sesuai dengan situasi dan kondisisctempat. Dalam suatu lingkungan kota,oi)}ek dan iingkup konservasi digolongkanmenjadi: 1) satuan arcal, 2) satuanpandangan/visLial/landscape, dan 3)satuan fisik (bangunan); sedangkan secaraumum bentuk konservasi mcliputi kota,dcsa, distrik, lingkungan perumahan,bangunan, dan Iain-lain.

Mcngkonservasi kawasan tidakcukup hanya bangunan fisik saja, tetapiadalah tempatnva (place) juga. Yangdimaksud suatu kawasan konservasi adalah

lingkungan tisik bcserta isi danseselilingnva. lelas disini bahwa manusia(warga atau siapapun) vang melakukankegiatan di dalam kawasan iiarusdinandang sebagai suatu kcsatuan.Pengcmbangan wisata berbasis konservasimcrupakan kegiatan \'ang melibatkanke kutsertaan masyarakat sebagai subjekdalam pcngelolaan kegiatan pariwisata.Mengembangkan wisata berarti pularncn,ghidupkan kembali nilai-nilai luiiurbudava asli masyarakat yaiig pcnuhke<etlerhanaan dan nilai tradisional

khususnx'a untuk kepentingan pariwisata.Nilai-nilai original ilari mast'arakatfermasuk rumah-runvah tratlisional yangmainpu bertahan meskipun ada banvakpetgaruh vang menemjianya namundemikian sampai saai ini keberadaanmereka masih tetap eksis. W'alaupunsel'enarma atla pengaruh timbal balik.mtara setting penataan ruang k.iwasatitieiyafi penlaku manust.i. Deny.indemikian akan berpeiiyanih pula terluulapba,gaimana m.musia tersebut patia .ikhirnvamembei'ik.in petiyiiary.i.in terhadap pola

tata ruang )'ang ada.Permasalahan saat ini adalah banvak sekali

masvarakat vang tidak menvadari akannilai-nilai konservasi terhadap kondisi vangada, bahkan seiringdengan perkembanganjaman ban\'ak sekali peninggalan-"peninggalan lama dan bersejarah sertamemiliki nilai tambah vang cukup tinggidibiarkan rusak untuk selanjutnvadibongkat rnenjadi bangunan baru ataumodern. Kondisi demikian memangsangatlah memprihatinkan, sehingga perlucara atau strategi yang harus segeradilakukan oleh pemerintah khususnvadalam mengantisipasi punahnyabangunan-bangunan lama tersebuttcrmasuk rumah-rumah tradisional.Karena bagaimanapun, kita punya banyaksekali ragam budaya yang memberikanwarna terhadap rumah-rumah tradisional,sehingga kalau tidak diperhatikan akansegera hilangdan bahkan punah,

Pengertian Rumah Tradisional

Rumah tradisional sebagai perwujudandari hasil kebudayaan masyarakat bermuladari karya Folk Architecture yangmerupakan arsitektur alami vang tnenjadidan berproses pada suatu masvarakat dariwilayah tertentu. Kemudian berkembangmenjadi arsitektur vernakular yang telahdimodifikasi dengan unsur budava. iklimdan bahan (VCiranto, 1997) yangmemungkinkan manusia hid upberdampingan dengan alam serta untukmelihat manusia dan arsitektur sebagaibagian dari ekosistem dunia (Hasegawadan Margurie, 1976 dalam )encks, 1997).Jadi manusia lahir untuk hidup dalamhubungan saling ketergantungan denganalam. Terdapat nilai-nilai tradisional vangterpendam dalam sebuah bangunanarsitektur vernakular vaitu (Icncks, 199"^):1) \'ernakular menunjukkan Iragaimana

hersikap jujur, Sebagai contoh,bagaiman mcmadukan material-material yang ssuai untuk membentukkcsatuan struktur vang koheren vanglierhubungan (.lengan keseimbanganekonomisebagai koiminitas makhiukhidup.

2) \ evnakular memperlihatkan karakter\ang kompleks sebagai kar\'aarsitektural vang lahir dan kejuiurantersebut, tang dibuat secarasfderhana dalam kompleksitas \ang

A

Page 2: KONSERVASI BANGUNAN TRADISIONAL Dl JEPANC

nyata.

3) Vernakular memiliki kualitas yangsulit dipahami yaicu skala manusiayang merupakan pelajaranmembangun yang langsung darimasyarakat unmk masyarakat.

Rumah tinggal pada masyarakattradisional merupakan media yang palingmemungkinkan untuk mengekspresikansistem religi, dan nilai/norma vang dimiliki(Frick dalam Gunawan, 1999). Di dalamarsitektur rumah tradisional terkandungsecara terpadu \vujud-wujud riil, sosial danmateriil suam kebudayaan.

Bila ditarik kesimpulan, makarumah tradisional merupakan cerminanbudaya dan kecenderungan sifatkebudayaan yang terbentuk karena tradisidan kondisi iklim setempat yang tidakmudah berubah.

Konservasi Rumah-rumah Tradisional

Jepang

Guna memahami perbedaanbudava, sekiranva penring bagi kita untukmengetahui secara sekilas tentang designrumah dari berbagai Negara sepertiJepang. )cpang sebagai Negara maju sangatconcern terhadap bangunan-bangunantradisional. Beberapa peramran dibuatuntuk melindungi eksistensi bangunan-bangunan tradisional di sana. Seperti yangtelah dikctahui bersama bahwa padaumumnya rumah-rumah tradisionaljepang memiliki pola tata ruang yangcukup unik dibandinkan rumah-rumahtradisional Jawa. Perbedaan budava telahmemberikan warna ataupun onseppembangunan pcrumahan yang berbeda.Di Jepang sampai saat ini masih sangatmudah untuk mendapatkan beberaparumah tradisif)nal, bahkan kampong-kampung tradisional. Beberapa policy yangmendukung eksistensi rumah-rumah

terscbut cukup kuat dan dilaksanakan olehmasyarakat. Tidak demikian hainya denganmasyarakat kita di lndf>nesia. Masyarakat

Indonesia cenderung ingin men^gikuti pola,gava, keiiutuhan saat ini. Bahkan hanyaksekali I'iangunan-bangunan tradisional\ang ada di tlcmolish dan diganti denganperformance yang baru yang Icbihmodern.

Di Jepang, bahkan dalamperencanaan rumah tinggal vang modernsaat ini masih mencrapkan konscp-konseptradisional seperti ukuran tatami (flo(}rmat ala jepang) \ang disebut sebagai jo.Alia beberapa [ems ukuran, misaln\a 4..^io,6]o,')](I. I 1 1' I.

\pabila kita rnelihat pola tata

Ruang tatami dengan shiiji

ruang dalam rumah tradisional Jepangdapat disebutkan disini bahwa interiorrumah Jepang tcrdiri dari entrance area

(genkan), ruang tidur, dapur, kamarmandi, untuk rumah yang scderhana,sedangkan rumah tradisional Jepang yanglebih besar biasanya memiliki, ruangkeluarga sekaligus sebagai ruang makan,ruang tamu dan bahkan beberapadiantaranya ruang toko.

Keunikan dari design rumahtradisional Jepang ini adalah bagaimanamereka mcndesign ruang secara efckdfdan efisien namun tctap sesuai denganfungsi yang diharapkan. Kebanyakanorang-orang Jepang menggunakanfurniture yang portable sehingga mudahunmk dipindahkan, digeser atau bahkandisimpan. Sehingga meskipun rumahmereka kecil namun mereka tetap memilikiruang-ruang yang mereka inginkan seperti: ruang tamu yang biasanya juga dijadikansebagai ruang tidur dan bahkan ruangkeluarga. Hal ini memungkinkan karenamasyarakat Jepang mcndcsain ruang tamuscdemikian rupa sehingga memungkinkankita unmk dengan mudah menggantifungsi ruang dengan didukungpenggunaan furniture yang simplesehingga mudah dalam' melakukanpcnyimpanan. Tempat tidur misalnya,mereka banyak menggunakan futon dantidak menggunakan rangka tempat tidursehingga selesai digunakan dapat segeradisimpan di gudang kcci! (oshiire)yangselalu ada di ruang tamu ini (ima).

Bahkan mereka sudahmenyiapkan lantai ruangan dengan tikar(tatami) diatasnya sekaligus sebagai alasyang digunakan untuk tidur. Konscptatami inilah yang sapai saat ini masih adadan cksis di dalam perencanaan rumahtradisional bahkan rumah-rumah modern.Rumah-rumah tradisional jepangseringkali menggunakan partisi yangrcrhuar dan kavu dan kertas (fusuma)yang dapat dengan mudah dibongkar dansilatnya portable. Sehingga dapatdigunakan untuk memhuat ruang di dalamrumah. Dumikian juga ilengan shoujiyakni slidding door yang juga terbuat darikavu dan kertas dan bersitai iransparanSfhinizea

Runnj; omu sckallii^is Ru.in>; licliir

oranglewat masih bisa terlihat.Dari pola interior rumah

tradisional diatas sampai saat ini kita masihdengan mudah mendapatkan pola-ptdapcnataan ruang seperti yang sudahdipaparkan diatas. pada rumah-rumahJepang saat ini. Disini kita bisa melihatbetapa kuatnya mereka mcmpertahankannilai-nilai budaya yang mereka miliki.Bahkan di Jepang mereka juga memilikimuseum yang didalamnya tidak sckedarmenampilkan miniature rumah tradi-sionalJepang berikut dengan kehidupannyamelainkan juga rumah-rumab dalambentuk dan ukuran asli rumah tradisionalsehingga pengunjung dapat betul-betulmenikmati suasana pada waktu itu dari pagihari hingga malam hari. Museum ini sangatmenarik karena pengunjung dapatmemahami bagaimana kehidupanmasyarakat Jepang pada jaman dulu karenapada museum ini menampilkan satu sisikehidupan di satu koridor jalan. Sehinggatidak hanya rumah tradisional sebagai satuunit yang bisa dilihat tetapi rumahtradisional Icngkap dengan lingkungan danpola kehidupan yang tcrjadi- Museum iriisalah satunya tcrletak di Kyoto. Rumatradisional yang ditampilkan adalah rumah-rumah tra'disional dari berbagai golonganek(momi balk masyarakat bcrpcngha^lanrendah, mencngah sampai atas. Uarikondisi ini kita bisa melihat berbagaimacam perbedaan yang cukup signi i -anantara rumah tradisional mascara'abawah yang bcgitu kecil dan scderhanasampai 'rumah tt^ko yang biasasebagai indikasi rumah masvara'atorangyangmampu.

'■S.ca™ saris bcsar, --b-y:"" ,bentuk-bentuk rumah Jawabcrvariatif dan lebih mcnarik untuKdipelajari, karena rumah Jawa dapadihcdakan mcnjadi cmpat macam, \arumah bentuk jogi", bentuk limasan,bcnruk kampung, dan bentuk panggangpe. Rumah bcnruk joglo padaken\'araannva hanya dimilil<' olch oian_^orang yang mampu, karena untUNmembangun rumah mi diburuhkan baiianbangunan vang Icbih baiwak dan rentun\ aakan lebih ma'lial. Misunan ruangan dibagimcnjadi i iga

A

Page 3: KONSERVASI BANGUNAN TRADISIONAL Dl JEPANC

1

l'L'rk;impiingan inulisiiinal Kvot" yanj; icrdapatlii museum Perumalian di Kvoto |ep.\nj;

bagian, yaitu bagian dcpan scbagai ruangpcrtcmiian discbut pendhapa, ruangtcngah Lintuk tontonan wayang kulitdiscbuc pringgitan, scrta ruang bclakangscbagai ruang kcluarga dlsebut dalem.Bahkan di konsep rumah jawapunmcmiliki konsep "kawruh kalang" dalammcmbangun rumah. Nilai-nilai inipun saatini sudah banyak dilupakan olehmasyarakatjawa.

Contoh lain dari kebijakanpcmerintah Jcpang \-ang dapat kita pelajariyakni bagaimana mcreka mempertahankanpcrkampungan tradisional melaluibcbcrapa policv yang ditcrapkan. Kondisiini dapat dilihat pcrkampungan di salahsatu tempat tujuan wisata di Nagoya yakniMagome dan Tsumago. Magomemerupakan permukiman tradisional yangmasing-masing rumah mcmiliki konseppcmbangunan yang berbeda satu dcngan}'ang lain sehingga memberikan warnapada performance dari masing-masingbangunan.

Sabh Satu Bentuk Rumah Tradisiimal di Maijomc

Pola permukiman di Magome ini dari duJuhingga sekarang masih tctap samasehingga menarik untuk dikunjungiwisatawan.

I-ain halnya dcngan Tsumago, didacrah ini juga merupakan permukimantradisional yang masih utuh dan asli.L'niknya di dacrah ini ada pcraturanpcmerintah yang meminta masyarakatuntuk tidak menjual rumah mereka,m c r c n o V a s i n y a a t a u bahkanmcmusnahkan. Masyarakat di Tsumagoini diminta untuk mempertahankan rumahasli mcreka dan mempertahankan nilai-nilai butlava vang ada hingga saat ini.Rumah-rumah ka\'u \'ang sangat sederhanadcngan konstruksi rumah \ang khas

karena menggunakan ka\Ta-kayuukuran besar untuk konstruksi atapnya danpenggunaan material local sebagai bahanpembangunah rumah tradisional danbentuk-bentuk rumaih khas Jepang bisaditemui di daferah ini. Baik Magomemaupun Tsumago di pakai sebagai salahsatu atraksi wisata yang dapat dinikmatidari seluruh lapisan masvarakac baik anak-anak, muda maupun txia. Sungguh sangatmengagumkan, karena kecenderungan,masyarakat modern lebih memilih untukmendesain rumahnya dengan bentuk-bentuk dan teknologi modern, tetapaimasyarakat di Magome dan Tsumagomasih tetap eksis dan bahkanmempertahankan tradisi dan rumah-rumah tradisional mereka.

Piila pcrkampunstan trailisional iliTsumaj;i>

Kesimpulan

Dari paparan diatas kita dapatmelihat bagaimana mas\'arakat Jepangmasih sangat menghargai nilai-nilai budayayang mereka miliki sehingga untukmengandsipasi pudarnya nilai-nilai budayatersebut mereka berusaha untuk membuat

replica sccara utuh dan disesuaikan dengankondisi yang ada pada saat itu sehinggabermanfaat bagi anak-anak untuk dapatmelihat, mempclajari bahkan danmemahami kehidupan mas\'arakat padajamanitu.

Pcrlu adanya pcraturan \'ang jelasdalam usaha untuk mclcstarikankeberadaan bangunan-bangunantradisitmal dan perlu kcsadaran darimasyarakat untuk dapat mempertahankannilai-nilai budaya \'ang kita punya sehinggabaik pcraturan pcmerintah maupunmasyarakat dapat saling mcndukung.Implcmcntasi n\ata dari masvarakat danpcncnru kebijakan tcntunya juga mcnjadifactor yang utama dalam melestarikannilai-nilai tradisi( )nal tersebut. S

Referensi

|enks,(;harles,Theories and Manifestos

of Contemporary Architecture,Academy Addidon, 1997, GreatBritain

Rapoport, A, 1969, House Form andCulture, Prentice Hall, Inc.

Englewood Cliff, N.J New York,Pargamon Press

The Burra Charter for the

Conservation of Place of

Cultural Significance, 1981Tjahyono, Gunawan, 1989, Dissertasi,

Cosmos, Centre and Duality inJavanese ArchitecturalTraditional : The SymbolicDimentions of House Shapesin Kota Cede and

Surroundings, University ofCalifornia, Berkeley

Vi'iranto, 1997, Cakrawala Arsitektur,Badan Penerbit Uniyersitas

Diponegoro, SemarangW'iranto, Pelangi Arsitektur, Badan

Penerbit Uniyersitas Diponegoro,1997, Semarang

Bangunan kayu di Jepang

A