Top Banner
Konservasi Air
24

Konservasi Air

Dec 28, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Konservasi Air

Konservasi Air

Page 2: Konservasi Air

AKUIFER

Page 3: Konservasi Air

• Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi makhluk hidup. Air tanah tersebut tersimpan dalam lapisan yang disebut akuifer.

• Akuifer merupakan sumber air tanah yang sangat penting. Akuifer tersebut dapat dijumpai pada dataran pantai, daerah kaki gunung, lembah antar pegunungan, dataran aluvial dan daerah topografi karst.

Page 4: Konservasi Air

Akuifer ditinjau dari sistemnya terdiri dari :

Akuifer tak tertekan

Akuifer tertekan

Akuifer semi

tertekan

Page 5: Konservasi Air

• Akuifer dataran pantai pada umumnya berkembang sebagai daerah pemukiman yang padat (misal Jakarta) hal ini disebabkan karena akuifer daerah ini merupakan sumber air tanah yang sangat penting bagi daerah kota daerah tersebut. Air tanah di daerah tersebut disamping dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kota juga digunakan untuk pertanian.

• Kondisi lapisan akuifer daerah pantai pada umumnya tidak seideal dalam teori yaitu yang hanya terdiri dari lapisan akuifer tunggal akan tetapi amatlah kompleks. Lapisan akuifer yang paling atas dapat sebagai lapisan akuifer tertekan atau dapat juga sebagai lapisan tak tertekan. Tebal tipis lapisan akuifer di berbagai tempat tidak sama.

Page 6: Konservasi Air

• Untuk menggambarkan kondisi pantai, suatu penampang hidrogeologi ideal ditunjukkan sebagai suatu sistem akuifer pantai berlapis yang lepas pantainya diperluas hingga ke dasar tebing seperti Gambar 2.

• Dalam kedaan alami, kondisi yang tidak terganggu, terdapat suatu garis kemiringan hidrolik seimbang yang mengarah kelaut, dalam setiap akuifer dengan air tawar yang mengalir kelaut (Gambar 2.a). Di lapisan paling atas pada akuifer tak tertekan air tawar mengalir bebas kelaut. Di bawahnya pada akuifer tertekan air tawar mengalir ke laut melalui bocoran terus ke lapisan atas dan atau mengalir bebas ketebing.

• Di bawah kondisi "steady-state" suatu "interface" yang tidak berubah dipertahankan bentuk dan posisinya ditentukan oleh potensi air tawar dan garis kemiringan. Pada suatu kasus sistem satu lapisan, air laut pada dasarnya akan statis pada kondisi "steady-state". Pada sustu sistem lapisan, jika ada kebocoran vertikal air tawar kedalam suatu daerah air asin, pada daerah ini air yang bercampur akan menjadi tidak statis.

Page 7: Konservasi Air

Gambar 1. Contoh Suatu Kondisi Hidrogeologi Dalam Akuifer Pantai

• Akuifer Tak tertekan Dengan Lapisan Dasar Impermeabel.

• Akuifer tak Tertekan Pulau Dengan Dasar Bebas.

• Akuifer Tertekan.

Page 8: Konservasi Air

Gambar 2. Potongan Melintang Yang Ideal Suatu Sistem Akuifer Pantai

Page 9: Konservasi Air

• Perubahan di dalam tanah oleh imbuhan atau perubahan luah aliran dalam daerah air tawar, menyebabkan perubahan "interface". Penurunan aliran air tawar yang masuk ke laut menyebabkan "interface" bergerak ke dalam tanah dan menghasilkan intrusi air asin ke dalam akuifer. Sebaliknya suatu peningkatan aliran air tawar mendorong "interface" ke arah laut. Laju gerakan "interface" dan respon tekanan akuifer tergantung kondisi batas dan sifat akuifer pada kedua sisi "interface".

• Pada sisi dengan air asin dapat bergerak kedalam atau keluar, pada sistem akuifer efek dari gerakan interface mempengaruhi perubahan debit air tawar di lepas pantai. Dalam suatu sistem akifer berlapis, air asin dapat masuk akuifer oleh aliran melalui akuifer tersingkap atau bocoran yang melewati lapisan pembatas atau lantai laut (Gambar 2 b).

Page 10: Konservasi Air

• Pengelolaan sumberdaya air tanah memerlukan suatu pengetahuan dinamika fisik aliran air dalam tanah terhadap fenomena intrusi air asin. Untuk alasan ini, maka diperlukan suatu usaha meresapkan air hujan ke dalam tanah baik secara alami maupun artifisial (buatan).

• Masuknya air hujan kedalam tanah secara alami terjadi pada daerah-daerah yang porus misalnya sawah, tanah lapangan, permukaan tanah yang terbuka, Hutan, halaman rumah yang tidak tertutup dll. Air hujan yang jatuh ke permukaan tanah pada awalnya akan membasahi tanah, bangunan, tumbuh-tumbuhan dan batuan. Ketika air hujan tersebut jatuh pada daerah yang berpori maka akan meresap kedalam tanah sebagai air infiltrasi, air tersebut semakin lama akan meresap lebih dalam lagi sampai memasuki daerah akuifer dan akirnya menjadi air tanah.

Page 11: Konservasi Air

KONSERVASI AIR

Page 12: Konservasi Air

Pengertian Konservasi Air (1)

• Konservasi air pada umumnya adalah penggunaan air yang jatuh ke tanah seefisien mungkin dan pengaturan waktu aliran yang tepat, sehingga tidak terjadi banjir yang merusak pada musim hujan dan terdapat cukup air saat musim kemarau

Page 13: Konservasi Air

Pengertian Konservasi Air (2)

• Cara yang dapat digunakan adalah meningkatkan pemanfaatan dua komponen hidrologi, yaitu air permukaan dan air tanah serta memanfaatkan efisiensi pemakaian air irigasi (Arsyad, 2000)

Page 14: Konservasi Air

Pengelolaan Air• pengendalian air permukaan• permanenan air• meningkatkan kapasitas infiltrasi tanah• pengolahan tanah• melapisi saluran air• penggunaan bahan penyumbat tanah dan

penolak air

Air Permukaan

• perbaikan drainase• perubahan struktur tanah lapisan bawah• pengendalian perkolasi dan aliran bawah

permukaan.

Air Bawah Permukaan

Tanah

Page 15: Konservasi Air

Metode konservasi tanah dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

Konservasi secara agronomis

Konservasi secara mekanis

Konservasi secara kimiawi

Page 16: Konservasi Air

Konservasi secara agronomis

Adalah penggunaan tanaman atau tumbuhan atau sisa tumbuhan dengan cara sedemikianrupa sehingga dapat mengurangi laju erosi dengan cara mengurangi daya rusak hujan yang jatuh dan jumlah daya rusak aliran permukaan. Konservasi ini dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu:• Penanaman tanaman tumbuhan penutup tanah secara terus

menerus (permanent plant cover)• Penanaman dalam strip (strip cropping)• Penanaman berganda (multilple cropping)• Penanaman bergilir (rotation cropping)• Pemanfaatan mulsa (residue management)• Sistem pertanian hutan (agroforestry)

Page 17: Konservasi Air

Sumur Resapan

• Sumur resapan adalah salah satu teknik konservasi air.

• Teknologi sumur resapan dapat dibagi menjadi dua yaitu yang bersifat pasif dan aktif. Pada teknologi sumur resapan pasif air hujan dibiarkan meresap secara alami melalui sumur buatan, sedangkan pada sumur resapan yang bersifat aktif air dipompa (diinjeksikan) kedalam lapisan akuifer menggunakan pompa

Page 18: Konservasi Air

Tujuan diterapkannya teknologi sumur resapan adalah :• Pelestarian sumber daya air tanah, perbaikan kualitas

lingkungan dan membudayakan kesadaran lingkungan.• Membantu menanggulangi kekurangan air bersih.• Menjaga kesetimbangan air di dalam tanah dalam sistem

akuifer pantai.• Mengurangi limpasan permukaan (runoff) dan erosi tanah

Bahan utama yang diperlukan untuk membuat sumur resapan adalah :• Seng/Plastik.• Paralon.• Beton/Bata.

Page 19: Konservasi Air

Untuk mengaplikasikan teknik pembuatan sumur resapan maka diperlukan tahap sebagai berikut:

Melakukan analisis curah hujan. Analisa terhadap curah hujan dimaksudkan untuk menghitung intensitas curah hujan maksimum pada perioda ulang tertentu. Dengan mengetahui intensitas curah hujan maksimum maka kapasitas sumur resapan akan dapat dihitung.

Menghitung luas tangkapan hujan. Bersama-sama dengan intensitas curah hujan maksimum dengan periode ulang tertentu akan dapat dihitung besarnya debit aliran.

Menganalisis lapisan tanah/batuan. Lapisan tanah terdiri dari berbagai macam lapisan mulai dari tanah belempung, pasir berlempung dan gravel atau kombinasi dari lapisan tersebut. Sumur resapan akan sangat efisien jika dibuat sampai pada daerah dengan lapisan batuan yang terdiri dari pasir atau gravel.

Pemasangan sumur. Sumur resapan dapat dibangun dengan menggunakan bis beton dengan lapisan porus atau susunan batu bata yang disusun secara teratur.

Page 20: Konservasi Air

Ketersediaan air menurut ruang dan waktu merupakan hal yang sangat fundamental dalam pengembangan usaha tani. Dengan kata lain ketersediaan air bagi tanaman dan ternak merupakan penentu tingkat keberhasilan usaha tani, terutama pada kawasan pertanian lahan kering.

Ketersediaan air untuk mendukung keberhasilan usaha tani tersebut, masih dipengaruhi oleh : a. pengelolaan lingkungan hidup yang kurang memperhatikan

konservasi daerah tangkapan air sehingga mengakibatkan terjadinya banjir dan kekeringan,

b. adanya pergeseran musim sebagai dampak global warming yang mengakibatkan terjadinya perobahan iklim yang ekstrim seperti El-Nino dan La-Nina yang dapat mengancam ketahanan pangan nasional, maupun keberlanjutan pembangunan pertanian pada umumnya.

Page 21: Konservasi Air

• Untuk mengantisipasi kondisi yang mempengaruhi ketersediaan air untuk mendukung usaha pertanian tersebut, diperlukan metoda dan pola konservasi air yang tepat guna, murah dan spesifik lokasi, serta dapat mengatur ketersediaan air agar memenuhi kebutuhan air (water demand) ditingkat usaha tani.

• Metoda dan pola konservasi air yang sederhana, tersebut dapat dilaksanakan sesuai dengan kemampuan petani antara lain pembuatan embung, dam parit dan sekolah lapang iklim.

Page 22: Konservasi Air

Embung / Dam Parit

• Embung / dam parit merupakan upaya konservasi dengan menampung / meninggikan muka air dalam skala mikro.

• Secara teknis operasional embung / dam parit berfungsi untuk menjamin ketersediaan pasokan air untuk keperluan tanaman ataupun ternak di musim kemarau. Selain dengan pola dan metoda konservasi, dalam rangka antisipasi adanya perubahan iklim yang terjadi saat ini, petani perlu dibekali kemampuan dalam melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim yang terjadi, salah satunya adalah melalui Sekolah Lapang Iklim.

Page 23: Konservasi Air

Tujuan Konservasi Air

Tujuan kegiatan konservasi air dan antisipasi anomali iklim adalah :• Meningkatkan ketersediaan sumber air di

tingkat usaha tani sebagai suplesi irigasi untuk usaha tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan.

• Meningkatkan pengetahuan petugas dan petani dalam melakukan adaptasi dan antisipasi terhadap kondisi iklim.

Page 24: Konservasi Air

Sasaran Konservasi Air

Sasaran kegiatan konservasi air dan antisipasi anomaly iklim adalah:1. Meningkatnya ketersediaan air ditingkat usaha tani sebagai suplesi irigasi bagi usaha tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan dan peternakan.2. Meningkatnya kemampuan petani dalam mengantisipasi dampak perubahan iklim.