Top Banner
24

KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Feb 07, 2018

Download

Documents

phamkiet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang
Page 2: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN

Tujuan Instruksional Khusus, Manfaat Bagi Karir Mahasiswa, Bahan Bacaan, dan

Pertanyaan Kunci, semuanya sudah dijelaskan pada pertemuan pertama atau pada Kontrak

Perkuliahan dan Penjelasan Ruang Lingkup Mata Kuliah Kewirausaha.

Modul ini sebagai tambahan atau pelengkap dari buku wajib yang dipakai mahasiswa.

JADWAL PERKULIAHAN

NO TOPIK + KEGIATAN KETERANGAN

1 1. Perkenalan, diskusi dan kesepakatan tentang kontrak

perkuliahan 2. Ruang lingkup mata kuliah Kewirausahaan

Tatap Muka

2 1. Bab Konsepsi Dasar Kewirausahaan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: sukses

bisnis sejak kuliah Online

3 1. Bab Persiapan Pribadi Pengusaha Muda 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Rahmat Shah

(pemburu dan petualang belantara) Online

4 1. Bab Menerapkan Sikap Mental Bisnis Orang China 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Kisah William

Soerjadjaja Pendiri ASTRA, Ketulusan Taipan Panutan Tatap Muka

5 1. Bab Motivasi menjadi Wirausaha Sukses 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Proyeksi Diri Online

6 1. Bab Kreativitas dan Inovasi dalam Berwirausaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Keberhasilan

Inovasi Kacang Garuda Online

7 Diskusi dan Pemutaran Video Tatap Muka 8 Ujian Tengah Semester

9 1. Bab Identifikasi Peluang dan Jenis Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan lembar kerja: Menemukan

Peluang dan Memilih Jenis Usaha Online

10 1. Bab Perencanaan dan Operasionalisasi Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kertas kerja: Penentuan

Tujuan Online

11 1. Bab Mengelola Keuangan Usaha 2. Diskusi tentang materi kuliah dan Membuat Analisis Keuangan

Usaha Tatap Muka

12 1. Bab Merancang Strategi Pemasaran 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Strategi

Pemasaran (berebut menjadi nomor 1) Online

13 1. Bab Kewirausahaan dan Lingkungan 2. Diskusi tentang materi kuliah dan kajian kasus: Sosok Surya

Paloh Online

14 Penyusunan Proposal Usaha Online 15 Diskusi, Kuis dan lain-lain Tatap Muka 16 Ujian Akhir Semester

1

Page 3: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Pengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para

peneliti untuk mengungkap banyak hal yang terus mengalami perkembangan. Sebagai

bahan pembelajaran dan untuk memberikan landasan teoritis bagi para mahasiswa dan

peneliti serta pemerhati, pada bagian ini akan kami berikan berbagai pengertian tentang

kewirausahaan (entrepreneurship).

Kata “Wirausaha” atau “Wiraswasta” dalam Bahasa Indonesia adalah padanan kata

bahasa Prancis entrepreneur, yang sudah dikenal paling kurang sejak abad ke-17, kata

entrepreneur diturunkan dari kata kerja entreprendre. Kata entrepreneur dan

entrepreneurship dalam bahasa Inggris, menurut Holt (1992), berasal dari bahasa Prancis.

The Concise Oxford French Dictionary (1980) mengartikan entreprendre sebagai to

undertake (menjalankan, melakukan, berusaha), to set about (memulai), to begin (memulai),

to attempt (mencoba, berusaha). Kata “Wirausaha” merupakan gabungan kata wira

(=gagah berani, perkasa) dan usaha. Jadi, wirausaha berarti orang yang gagah berani atau

perkasa dalam usaha. Kata “Wiraswasta” terdiri dari kata wira (=gagah berani, perkasa) dan

swa (=sendiri, mandiri). Jadi, wiraswasta berarti orang yang perkasa dan mandiri. Sukardi

(1991) coba mempopulerkan kata entrepreneur, yang tentu mengacu ke bahasa Prancis

entrepreneur. Bahasa Jerman menggunakan kata unternehmer, yang diturunkan dari kata

kerja unternehmen yang artinya sama dengan undertake, attempt, atau begin dalam

bahasa Inggris.

Harus diakui, memberikan definisi realis dari wirausaha tidak semudah

memformulasikan definisi etimologisnya. Dalam berbagai referensi, kita menemukan

rumusan yang dikemukakan para pakar manajemen dan psikologi tentang wirausaha atau

entrepreneur. Tidak heran, Kao (1989) mengakui bahwa entrepreneurship sulit dipahami

dan didefinisikan (entrepreneurship is elusive, difficult to define). Tetapi, tidak dapat

dipungkiri bahwa dalam definisi-definisi yang dikemukakan para pakar, selalu terdapat

unsur-unsur pokok yang terkandung dalam definisi etimologis.

Berikut akan diuraikan definisi tentang wirausaha yang dikemukakan beberapa ahli,

seperti Holt, Kao, Zimmerer & Schorborough, Bygrave, Richard Cantillon, Jean Baptise, dan

Menger.

Holt (1992) berpendapat bahwa entrepreneurship berarti individu yang masuk

kelompok undertakers, yakni orang-orang yang mengambil resiko dalam membuka usaha

baru. Tentang entrepreneur, Kao (1989) berkomentar:

“How can we begin to define entrepreneur in a more satisfying manner?...certainly they

are catalysts. They make things happen. They use creativity to conceive new things and

zeal to implementthem. Thus, the entrepreneur is both a creator and an innovator. He or

she both genetares the new idea and serves as the human vehicle by which

2

Page 4: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

implementation of that idea occurs. He or she tahes the ball and runs with it, overcoming

obstacles in the way”

Menurut Zimmerer & Schorborough (1998):

“an entrepreneur is one who creates a new business in the face of risk and uncertainty

for the purpose of achieving profit and growth by identifying opportunities and

assembling the necessary resources to capitalize on them”

Bygrave (1994) mengatakan:

“An entrepreneur is someone who perceives an opportunity and creates an organization

to pursue it”.

Secara kompherensif Meng & Liang (1996), merangkum pandangan beberapa ahli,

dan mendifinisikan wirausaha sebagai berikut:

a. Seorang inovator (Shumpeter, dalam Meng & Liang, 1996)

b. Seorang pengambil resiko atau a risk-taker (Yee, dalam Meng & Liang, 1996)

c. Orang yang mempunyai misi dan visi (Silver dalam Meng & Liang, 1996; Holt, 1992)

d. Hasil dari pengalaman masa kanak-kanak (Kets De Vreis, dalam Meng & Liang, 1996)

e. Orang yang memiliki kebutuhan berprestasi tinggi (Mc Clelland & Brockhaus dalam

Meng & Liang, 1996)

f. Orang yang memiliki locus of control internal (Rotter dalam Meng & Liang, 1996)

Richard Cantillon (dalam Holt, 1992) berpendapat bahwa wirausaha adalah seorang

inkubator gagasan baru, yang selalu berusaha menggunakan sumber daya secara optimal

untuk mencapai tingkat komersial paling tinggi.

Adam Smith (1776 dalam Holt, 1992) melihat wirausaha sebagai orang yang

memiliki pandangan yang tidak lazim yang dapat mengenali tuntutan potensial atas barang

dan jasa. Dalam pandangan Smith, wirausaha bereaksi terhadap perubahan ekonomi, lalu

menjadi agen ekonomi yang mengubah permintaan menjadi produksi.

Ahli ekonomi Prancis, Jean Baptise (1803, dalam Holt, 1992) berpendapat

wirausaha adalah orang yang memiliki seni dan keterampilan tertentu dalam menciptakan

usaha ekonomi yang baru. Dia memiliki pemahaman sendiri akan kebutuhan masyarakat

dan dapat memenuhi kebutuhan itu. Wirausaha mempengaruhi masyarakat dengan

membuka usaha baru, tetapi pada saat yang sama ia dipengaruhi oleh masyarakat untuk

mengenalli kebutuhan dan memenuhinya melalui ketajaman manajemen sumber daya.

Menger (1871 dalam Holt, 1992) sebaliknya berpendapat wirausaha adalah orang

yang dapat melihat cara-cara eksterm dan tersusun untuk mengubah sesuatu yang tak

bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi (misalnya, dari terigu

menjadi roti bakar yang lezat), dengan cara memberikan nilai baru kebarang tersebut untuk

memenuhi kebutuhan manusia. Apabila suatu nilai ditambahkan kedalam suatu

3

Page 5: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

produk/barang, itulah yang dinamakan keuntungan. Model Menger ini diterima luas di

Amerika Serikat.

Kamus umum bahasa Indonesia (1996) mengartikan wirausaha sebagai berikut:

“orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi

baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya serta

mengatur permodalam operasinya”.

Pekerti, dalam disertainya, mendefinisikan wirausaha sebagai:

“mereka yang mendirikan, mengelola, mengembangkan dan melembagakan

perusahaan miliknya sendiri, sekaligus menciptakan kerja bagi orang lain…”(Pekerti,

1985).

Selanjutnya, Sukardi, dalam disertainya, menjelaskan konsep wirausaha sebagai:

“seseorang yang bersedia mengambil resiko pribadi untuk menemukan peluang usaha,

mendirikan, mengelola, mengembangkan, dan melembagakan perusahaan miliknya

sendiri, dimana kelangsungan hidupnya tergantung pada tindakannya sendiri (Sukardi,

1991).

Berdasarkan pendapat para ahli yang diuraikan diatas, terdapat ciri umum yang

selalu terdapat dalam diri seorang wirausaha, yaitu kemampuan mengubah sesuatu

menjadi lebih baik atau menciptakan sesuatu yang benar-benar baru, dalam literatur

psikologi, dikenal sebagai perilaku kreatif yang inovatif (Kirton, 1976). Banyak ahli

menggarisbawahi ciri “kreatif’ dan “inovatif” sebagai sifat yang terdapat pada diri wirausaha.

Karena itu, sudah sepantasnya apabila dalam penelitian ini wirausaha lebih banyak dilihat

dari sisi perilaku kreatifnya, serta faktor-faktor yang mendukung penerapan dari gagasan

kreatif tersebut sehingga menghasilkan produk atau jasa yang inovatif. Topik tentang

perilaku kreatif dan inovatif akan dijelaskan pada bab tersendiri.

Pengertian tentang wirausaha (entrepreneur), yaitu orangnya, dan kewirausahaan,

yaitu peran, sikap, karakteristik, atau tingkah lakunya (tidak ada kesepakatan universal).

Perbedaan pendapat dikalangan ahli masih ada tentang pengertian ini, diantaranya

disebabkan karena perbedaan latar belakang disiplin ilmu ahli tersebut, tujuan dari

pendefinisiannya adalah siapa yang dijadikan tolok ukur untuk dianggap sebagai wirausaha.

Upaya yang sangat banyak yang dilakukan dalam bidang kewirausahaan ini

disebabkan antara lain adanya anggapan bahwa wirausaha dan kewirausahaan diperlukan

bagi perkembangan ekonomi masyarakat. Upaya pengembangan bidang kewirausahaan ini

tidak hanya ditujukan untuk pengembangan kesejahteraan dinegara yang ekonominya

4

Page 6: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

masih belum maju, tetapi juga dilakukan dengan gigih di negara yang telah maju, misalnya

Amerika Serikat dan Inggris. Sejumlah mata ajaran dibidang kewirausahaan tersedia

dimakin banyak perguruan tinggi, misalnya di Universitas Harvard.

Dalam daftar pengertian tentang wirausaha atau kewirausahaan berikut ini akan

dijumpai pendefinisiannya dibuat berdasarkan karakteristik pribadinya, tingkah lakunya,

atau perannya.

Pengarang Definisi Richard Cantillion (1755) Adam Smith (1776) Jean Baptiste Say (1803) John Stuart Mill (1848) Joseph Schumpeter (1934) Orvis Collins dan David Moore (1964)

Wirausaha adalah orang yang mengambil resiko dengan jalan membeli barang dengan harga tertentu dan menjualnya dengan harga yang belum pasti. Dalam pengertian Cantillon karakteristik utama wirausaha adalah : - Keberaniannya mengambil resiko - Perannya mengambil keputusan untuk mendapatkan dan

menggunakan sumber daya - Kegiatannya mencari peluang yang terbaik untuk

menggunakan sumber daya agar memperoleh hasil yang terbesar.

Wirausaha adalah pembangunan organisasi untuk kepentingan komersil. Dalam pandangan Smith seorang wirausaha adalah seorang industrialis. Wirausaha adalah orang yang luar biasa dalam hal penglihatannya kemasa depan, mampu mengenali kebutuhan atau permintaan atas barang atau jasa. Wirausaha bereaksi atas perubahan ekonomoi, seorang pelaku perubahan ekonomi yang mengadakan transformasi permintaan menjadi penawaran (penyediaan barang/jasa). Wirausaha adalah seorang yang memiliki seni dan keterampilan untuk menciptakan perusahaan yang memiliki penglihatan atas kebutuhan masyarakat dan mampu memenuhinya. Wirausaha adalah pencipta bisnis. Pengertian ini diperluas dengan aspek kepemilikan bisnis tersebut diwaktu selanjutnya. Wirausaha melakukan “perusakan kreatif” (creative destruction), dengan menciptakan cara yang baru dan lebih baik. Wirausaha adalah orang yang menciptakan cara baru dalam mengorganisasikan proses produksi. Jadi wirausaha adalah seorang inovator produksi. Inovasi inilah yang menjadi inti dari ekonomi modern. Wirausaha tidak harus seorang inventor (penemu) Wirausaha tidak sama perannya dengan manajer Kewirausahaan ada lah suatu proses Kewirausahaan tidak dapat diwariskan seperti halnya harta. Wirausaha adalah mereka yang gagal menempuh tangga peran atau jabatan yang tradisional dimasyarakat. Untuk itu

5

Page 7: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Robinson, R.I. (1966) Kirzner (1973) Peter Drucker (1985) Stevenson, Roberts, and Grousbeck (1985) Rumelt (1987) Low and MacMillan (1988) Gartner (1988) Timmons (1997) Venkataraman (1997) Morris (1998)

ia menyalurkan kreativitasnya dengan menciptakan perusahaan yang unik miliknya. Wirausaha mengorganisir bisnis baru yang sebelumnya tidak ada. Seorang wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan, ambisi, energi dan motivasi untuk memberi suatu usaha dobrakan kuat yang diperlukan untuk berhasil. Kewirausahaan adalah kemampuan untuk mendapatkan peluang baru. Mengenal dan meraih setiap peluang dengan memperbaiki posisi pasar dan mengarahkan pada tingkat kepuasan tertentu. Wirausaha selalu mencari perubahan, menanggapinya, dan memanfaatkannya sebagai suatu kesempatan. Para wirausaha melihat suatu perubahan sebagai suatu norma hidup atau tingkah laku standard, dan suatu yang sehat. Kewirausahaan tidak hanya diperusahaan swasta yang berorientasi mencari laba, melainkan dilembaga nirlaba dan dipemerintahan. Kewirausahaan merupakan seni melakukan inovasi untuk menjadikan sumber daya memiliki manfaat baru. Kewirausahaan meupakan pengejaran terhadap setiap kesempatan atau peluang tanpa menggunakan sumber daya dan kapabilitas. Kewirausahaan adalah membuat bisnis baru, sebuah bisnis baru yang berarti bahwa mereka tidak menduplikasi bisnis yang sudah maju namun dapat pula dengan memilki beberapa elemen baru. Kewirausahaan adalah menciptakan usaha baru. Kewirausahaan adalah menciptakan organisasi, proses dimana organisasi baru tersebut didorong untuk berkembang dan maju. Kewirausahaan merupakan sebuah langkah pemikiran, penalaran, dan akting dalam obsesi meraih peluang, pendekatan yang holistik, dan keseimbangan kepemimpinan. Dilakukannya penelitian tentang kewirausahaan adalah untuk memahami bagaimana peluang dapat dijadikan kemajuan dan harapan masa depan baik barang maupun jasa yang ditemukan, dibuat, dan dieksploitasi oleh siapapun dan dengan konsekwensi apapun. Kewirausahaan proses dimana para individu dan tim membuat nilai melalui satu paket kekuatan bersama yang unik dari masukan-masukan sumberdaya kedalam mengeksploitasi kesempatan dalam satu lingkungan. Dapat pula terjadi pada kontek organisasi dan memiliki hasil yang

6

Page 8: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Sharma and Chrisman (1999)

beraneka-ragam, termasuk usaha baru, produk, pelayanan, proses, pasar, dan teknologi. Kewirausahaan meliputi seni membuat organisasi, memperbaharui, atau inovasi dimana terjadi di dalam atau di luar sebuah organisasi yang telah berjalan.

Masih banyak lagi upaya untuk mendeskripsikan siapa itu wirausaha, diana ada

yang sangat sempit pengertiannya, misalnya hanya yang mendirikan usaha bisnis baru, dan

ada yang sangat luas, misalnya siapa saja yang melakukan inovasi. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa dalam membicarakan wirausaha dan kewirausahan, harus lebih

dahulu ditetapkan apa yang kita maksud dengan kata tersebut.

Dengan demikian makin terbukanya kesempatan baru dipelbagai bidang kehidupan,

peran kewirausahaan untuk memanfaatkan peluang dan mengadakan inovasi, muncullah

wirausaha jenis baru. Wirausaha jenis “tradisional”, yaitu mereka yang memulai usaha

dibidang yang secara tradisional, misalnya: perdagangan, produksi dan jasa masa lalu,

masih diisi dengan generasi baru dengan memasukkan pembaharuan. Jenis baru yang

bertumbuh adalah bidang yang non-tradisional. Thoby Mutis menyebut misalnya

ultrapreneur, ecopreneur dan intrapreneur. Daftar ini dapat diperpanjang misalnya

technopreneur dan entrepreneur sosial. Berikut ini penjelasannya masing-masing:

1. Ultrapreneur Seorang ultrapreneur adalah entrepreneur plus. Keunggulan utamanya adalah

pandai melakukan aliansi strategis dan “Outsourcing Strategy”. Dengan

membangun kemitraan maka dapat memanfaatkan sumber daya, sumber dana dan

jejaring dari para mitra. Contoh yang menonjol adalah pembangunan kawasan

usaha seperti “super block” dan “industrial estate”. Sejumlah pengusaha bergabung

membentuk kelompok usaha. Ultrapreneur memulai gagasan usaha untuk kelompok

tersebut dan memprosesnya sehingga menjadi kenyataan.

2. Ecopreneur Kewirausahaan dibidang kepedulian lingkungan. bila dimasa lalu tema umat

manusia adalah meningkatkan penggunaan sumber daya alam, maka para

ecopreneur merubahnya menjadi memanfaatkan dana melestarikan sumber daya

alam.

3. Intrapreneur Kata intrapreneur adalah kependekan dari intra-corporate entrepreneur. Korporasi

atau perusahaan yang sudah mapan merasakan kelambanan dalam menghasilkan

pembaharuan. Penyebab utamanya adalah birokrasi yang mapan. Upaya yang

dilakukan untuk menumbuhkan pembaharuan dari dalam adalah memberikan ruang

gerak pada para karyawan “entrepreneur” untuk melahirkan produk dan proses baru

7

Page 9: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

didalam perusahaan.

4. Technopreneur Temuan dibidang teknik yang dihasilkan oleh kegiatan “research & development”

makin banyak. Namun sebagian besar berujung pada memperoleh paten. Pada

technopreneur menambahkan aktivitas kewirausahaan pada invensi tersebut

sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Peran utama technopreneur adalah

melaksanakan inovasi, yaitu menghadirkan hal baru dimasyarakat. Secara

sederhana hubungan invensi dan inovasi digambarkan dalam rumus sebagai

berikut: Inovasi = Invensi + Komersialisasi Para technipreneur menambahkan aktivitas komersialisasi dengan

kewirausahaannya atas invensi yang dilakukan sendiri atau invensi orang lain.

sAlah satu contoh berkembangnya para technopreneur adalah fenomena”Silicon

Valley” di Amerika. Fenomena “Silicon Valley” dicoba diulang dibanyak negara

dengan nama misalnya “Science Park”dan “Kawasan Inkubasi”.

5. Entrepreneur Sosial Tidak semua pembaharuan bertujuan komersil. Lahirnya banyak lembaga swadaya

masyarakat yang tidak berorientasi laba merupakan contoh terjadinya inovasi

dibidang sosial. Dalam buku “Reinventing Government: How the Entrepreneurial

Spirit is Transforming the Public Sector”, Osborne dan Gaebler menyuguhkan

pelbagai contoh keberhasilan inovasi dibidang sosial.

Hakikat Kewirausahaan Intinya, seorang Wirausahawan adalah orang-orang yang memiliki jiwa wirausaha

dan mengaplikasikan hakekat Kewirausahaan dalam hidupnya. Orang-orang yang memiliki

kreativitas dan inovasi yang tinggi dalam hidupnya. Secara epistimologis, sebenarnya

kewirausahaan hakikatnya adalah suatu kemampuan dalam berpikir kreatif dan berperilaku

inovatif yang dijadikan dasar, sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat dan kiat

dalam menghadapi tantangan hidup. Seorang wirausahawan tidak hanya dapat berencana,

berkata-kata tetapi juga berbuat, merealisasikan rencana-rencana dalam pikirannya ke

dalam suatu tindakan yang berorientasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu

pola pikir tentang sesuatu yang baru, serta inovasi, yaitu tindakan dalam melakukan

sesuatu yang baru.

Beberapa konsep kewirausahaan seolah identik dengan kemampuan para

wirausahawan dalam dunia usaha (business). Padahal, dalam kenyataannya,

kewirausahaan tidak selalu identik dengan watak/ciri wirausahawan semata, karena sifat-

sifat wirausahawanpun dimiliki oleh seorang yang bukan wirausahawan. Wirausaha

mencakup semua aspek pekerjaan, baik karyawan swasta maupun pemerintahan

8

Page 10: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

(Soeparman Soemahamidjaja, 1980). Wirausahawan adalah mereka yang melakukan

upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide, dan meramu sumber

daya untuk menemukan peluang (opportunity) dan perbaikan (preparation) hidup

(Prawirokusumo, 1997)

Kewirausahaan (entrepreneurship) muncul apabila seseorang individu berani

mengembangkan usaha-usaha dan ide-ide barunya. Proses kewirausahaan meliputi semua

fungsi, aktivitas dan tindakan yang berhubungan dengan perolehan peluang dan penciptaan

organisasi usaha (Suryana, 2006). Esensi dari kewirausahaan adalah menciptakan nilai

tambah di pasar melalui proses pengkombinasian sumber daya dengan cara-cara baru dan

berbeda agar dapat bersaing. Menurut Zimmerer (2005), nilai tambah tersebut dapat

diciptakan melalui cara-cara sebagai berikut:

• Pengembangan teknologi baru (developing new technology)

• Penemuan pengetahuan baru (discovering new knowledge)

• Perbaikan produk (barang dan jasa) yang sudah ada (improving existing products or

services)

• Penemuan cara-cara yang berbeda untuk menghasilkan barang dan jasa yang lebih

banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit (finding different ways of providing more

goods and services with fewer resources)

Walaupun di antara para ahli ada yang lebih menekankan kewirausahaan pada

peran pengusaha kecil, namun sifat inipun sebenarnya dimiliki oleh orang-orang yang

berprofesi di luar wirausahawan. Jiwa kewirausahaan ada pada setiap orang yang

menyukai perubahan, pembaharuan, kemajuan dan tantangan, apapun profesinya.

Dengan demikian, ada enam hakekat pentingnya Kewirausahaan, yaitu:

• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan

sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses dan hasil bisnis (Ahmad

Sanusi, 1994)

• Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dibutuhkan untuk memulai sebuah usaha dan

mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 1997)

• Kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru (kreatif)

dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.

• Kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda (Drucker, 1959)

• Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreatifitas dan keinovasian dalam

memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan usaha

(Zimmerer, 1996)

9

Page 11: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

• Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan

mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk

memenangkan persaingan.

Kewirausahaan dari Berbagai Perspektif Seperti yang dikemukakan oleh Suryana (2006) dimana ia berpendapat bahwa

kewirausahaan dapat dilihat dari berbagai sudut pandang dan konteks, yaitu ahli ekonomi,

manajemen, pelaku bisnis, psikolog, dan pemodal.

Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-

faktor produksi seperti sumber daya alam, tenaga kerja, material, dan peralatan lainnya

untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha juga

memperkenalkan perubahan-perubahan, inovasi, dan perbaikan produksi lainnya. Dengan

kata lain, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan

faktor-faktor produksi, sumber daya alam, tenaga, modal, dan keahlian untuk tujuan

memproduksi barang dan jasa.

Menurut ahli manajemen, wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan

dalam menggunakan dan mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, material,

tenaga kerja, keterampilan untuk menghasilkan produk, proses produksi, bisnis, dan

organisasi usaha baru (Marzuki Usman, 1997:3). Wirausaha adalah seseorang yang

memiliki kombinasi unsur-unsur internal yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimisme,

dorongan, semangat, an kemampuan memanfaatkan peluang usaha.

Pandangan para pelaku bisnis, menurut Scarborough dan Zimmerer (2005),

wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dalam menghadapi resiko dan

ketidakpastian dengan maksud untuk memperoleh keuntungan dan pertumbuhan dengan

cara mengenali peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan

untuk memanfaatkan peluang tersebut. Dalam konteks bisnis menurut Sri Edi Swasono

(178:38), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha.

Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai visi

ke depan dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha.

Menurut pandangan psikolog, wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan

kekuatan dari dalam dirinya untuk memperoleh suatu tujuan serta suka bereksperimen

untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

Pandangan pemodal yaitu wirausaha adalah orang yang menciptakan kesejahteraan

untuk orang lain, menemukan cara-cara baru untuk membuka lapangan kerja yang

sisenangi masyarakat.

10

Page 12: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Karakteristik Sikap dan Perilaku Kewirausahaan Dari pengertian kewirausahaan di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa

seorang wirausaha adalah individu-individu yang memilki orientasi kepada tindakan, dan

memiliki motivasi tinggi, dan memiliki resiko dalam mengejar tujuannya. Untuk dapat

mencapai tujuan-tujuannya, maka diperlukan sikap dan perilaku yang mendukung pada diri

seorang wirausahawan. Sikap dan perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang

dimiliki oleh seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif

merupakan sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausaha

tersebut dapat maju dan sukses.

Sama halnya dengan mencari kesepakatan tentang pengertian wirausaha, upaya

mencari karakteristik wirausaha menghasilkan banyak variasi karakteristik. Misalnya Rao

menghasilkan daftar karakteristik pribadi wirausaha (personality characteristics of

entrepreneurs) sebanyak 57 karakterstik. Yang lebih membuat sulit menemukan satu

kesepakatan karakterstik wirausaha adalah adanya kenyataan sebagai berikut:

o Wirausaha yang berhasil tidak selalu mempunyai semua karakterstik yang

disebutkan oleh pelbagai ahli.

o Karakterstik yang disebut sebagai karakteristik wirausaha juga dimiliki oleh bukan

wirausaha bisnis, misalnya dimiliki oleh seorang guru besar, peneliti ahli, atau

wiraniaga (salesman) jagoan.

Salah satu upaya yang telah dilakukan dalam pencarian karakterstik pribadi

wirausaha yang terkenal adalah David McClelland. Disimpulkan bahwa ada korelasi yang

positif antara tingkah laku orang yang memiliki motif prestasi (need for achievement) tinggi

dan tingkah laku wirausaha. Karakteristik orang dengan motif prestasi yang tinggi adalah :

1. Memilih resiko moderat; dalam tindakannya dia memilih melakukan sesuatu yang

ada tantangannya, namun dengan kemungkinan keberhasilan yang dianggap cukup

tinggi.

2. Mau mengambil tanggung jawab pribadi; kegagalan yang terjadi tidak dialihkan

tanggung jawabnya atau tidak mencar-cari “kambing-hitam”.

3. Mencari dan mau menerima umpan balik

4. Berusaha mencari cara-cara baru untuk melakukan sesuatu

Upaya untuk mengungkapkan karakterstik utama wirausaha juga dilakukan oleh

para ahli dengan menggunakan teori letak kendali (locus of control) yang diketengahkan

oleh J.B. Rotter. Teori letak kendali menggambarkan bagaimana meletakkan sebab dari

suatu kejadian dalam hidupnya. Apakah sebab kejadian tersebut ditentukan oleh faktor

dalam dirinya dan dalam lingkup kendalinya, atau faktor diluar kendalinya. Rotter membuat

dua kategori letak kendali, yaitu internal dan eksternal. Pada orang yang letak kendalinya

eksternal akan beranggapan keberhasilan tidak semata tergantung pada usaha seseorang,

11

Page 13: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

melainkan juga oleh keberuntungan, nasib, atau ketergantungan pada pihak lain, karena

adanya kekuatan besar disekeliling seseorang. Pada orang internal, yang bersangkutan

beranggapan bahwa dirinya mempunyai kendali atas apa yang akan dicapainya.

Karakterstik tipe internal sejalan dengan karakterstik wirausaha, misalnya lebih cepat mau

menerima pembaharuan (inovasi).

Management System International menyebutkan karakterstik pribadi wirausaha

(personal entrepreneurial characteristics) sebagai berikut :

o Mencari peluang (opportunity seeking)

o Keuletan (persistence)

o Tanggung jawab terhadap pekerjaan (commitment to the work contract)

o Tuntutan atas kualitas dan efisiensi (demand of quality and efficiency)

o Pengambilan resiko (risk taking)

o Menetapkan sasaran (goal setting)

o Mencari informasi (information seeking)

o Perencanaan yang sistematis dan pengawasannya (systematic planning and

monitoring)

o Persuasi dan jejaring / koneksi (persuasion and neworking)

o Percaya diri (self confidence)

Dalam literatur dan buku pegangan kewirausahaan dapat ditemui berbagai daftar

karakterstik wirausaha. Karakterstik yang juga sering disebut adalah adanya

kecenderungan untuk berkreasi (creativity) yang dalam daftar karakterstik pribadi wirausaha

diatas tidak dicantumkan.

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat kedepan, dengan

berfikir yang penuh perhitungan, mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan

pemecahannya. Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan bahwa seseorang harus

memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Ciri-Ciri Watak

Percaya Diri

Berorientasikan tugas dan hasil Pengambil Resiko

Kepemimpinan

Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.

Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki inisiatif.

Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.

Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul

12

Page 14: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Keorisinilan

Berorientasi ke masa depan

Jujur dan Tekun

dengan orang lain dan terbuka terhadap saran dan kritik yang membangun.

Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.

Persepsi dan memiliki cara pandang dancara pikir yang berorientasi pada masa depan.

Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan bekerja

Demikian banyak ciri khas wirausaha dan anda perlu dimiliki oleh seorang

wirausaha. Akan tetapi, jika tidak semua bisa dimiliki, tak menjadi masalah, dengan memiliki

sebagian pun sebenarnya sudah cukup lumayan. Dari daftar ciri dan sifat watak seorang

wirausaha di atas, dapat kita identifikasi sikap seorang wirausaha yang dapat diangkat dari

kegiatannya sehari-hari, sebagai berikut:

a. Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki kedisiplinan yang

tinggi. Arti dari kata disiplin tersebut adalah ketepatan komitmen wirausahawa terhadap

tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu

ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya.

Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina dalam diri seseorang dengan berusaha

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Sifat sering

menunda pekerjaan dengan berbagai macam alasan, adalah kendala yang dapat

menghambat seorang wirausaha meraih keberhasilan.

Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina dengan ketaatan

wirausahawan akan komitmen tersebut. Wirausahawan harus taat azas. Hal tersebut

akan dapat tercapai jika wirausaha memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem

kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausaha akan kesepakatan-kesepakatan yang

dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.

b. Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh seseorang, baik

terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausaha harus memiliki komimten yang

jelas, terarah dan bersifat progressif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap

dirinya sendiri dapat dibuat dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan dan target-target

yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh komitmen wirausahawan

terhadap orang lain terutama konsumennya adalah pelayanan prima yang berorientasi

pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang

ditawarkan, problem solving bagi masalah konsumen, dan sebagainya.

13

Page 15: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Seorang wirausaha yang teguh menjaga komitmennya terhadap konsumen, akan

memiliki nama baik (goodwill) di mata konsumen yang akhirnya wirausahaw tersebut

akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan dampak pembelian terus

meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target perusahaan yaitu memperoleh laba

yang diharapkan.

c. Jujur

Kejujuran merupakan landasan moral yang terkadang dilupakan oleh seorang

wirausaha. Kejujuran dalam berperilaku bersifat kompleks. Kejujuran mengenai

karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi

yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purna jual yang dijanjikan dan kejujuran

mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh

wirausaha.

d. Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausaha harus memiliki daya

kreativitas yang tinggi. Daya kreatifitas tersebut sebaiknya adalah dilandasi oleh cara

berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru yang berbeda dengan

produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif

umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk ataupun waktu. Justru seringkali ide-

ide jenius yang memberikan terobosan-terobosan baru dalam dunia usaha awalnya

adalah dilAndasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

e. Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan keinginan

dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam mengambil keputusan atau

bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan

dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat mutlak yang harus dimiliki oleh

seorang wirausaha. Pada prinsipnya seorang wirausaha harus memiliki sikap mandiri

dalam memenuhi kegiatan usahanya.

f. Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan fakta atau

realita sebagai landasan berpikir yang rasionil dalam setiap pengambilan keputusan

maupun tindakan atau perbuatannya.

14

Page 16: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Banyak seorang calon wirausaha yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya

mengalami kegagalan hanya karena wirausaha tersebut tidak realistis, tidak obyektif

dan tidak rasionil dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan

kecerdasan dalam melakukan seleksi terhadap masukan-masukan atau sumbang saran

yang ada keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

Pendapat Arthur Kuriloff dan John M. Mempil (1993:20) dalam buku “Fundamentall

Small Business Management”, yang dikutip dari Suryana (2006:25) dalam buku

“Kewirausahaan, Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses”, mengemukakan

karakteristik kewirausahaan dalam bentuk nilai-nilai dan perilaku kewirausahaan seperti

terlihat pada tabel berikut:

Nilai-Nilai Perilaku

Komitmen

Resiko moderat Melihat peluang Objektivitas Umpan balik

Optimisme

Uang

Manajemen proaktif

Menyelesaikan tugas hingga selesai.

Tidak melakukan spekulasi, melainkan berdasarkan perhitungan yang matang.

Memanfaatkan peluang yang ada sebaik mungkin.

Melakukan pengamatan secara nyata untuk memperoleh kejelasan.

Menganalisis data kinerja waktu untuk memandu kegiatan.

Menunjukkan keperayaan diri yang besar walaupun berada dalam situasi berat.

Melihat uang sebagai suatu sumber daya, bukan tujuan akhr.

Mengelola berdasarkan perencanaan masa depan.

Sukardi (1991) membuktikan bahwa perilaku wirausaha adalah sifat dari wirausaha,

hal ini dikarenakan:

1. Merupakan ciri khas yang melekat pada individu wirausaha, buka semata-mata

atribut yang diberikan oleh lingkungan kepadanya.

2. Karakteristik wirausaha menjadi ciri berbagai tingkah lakunya dalam

mempertahankan perusahaan.

3. Tingkah laku wirausaha dengan segala karakteristiknya muncul dalam berbagai

situasi sesuai tuntutan lingkungan berusahanya.

4. Karakteristik wirausaha selain sebagai ciri tingkah laku juga sebagai penggerak,

pengarah tingkah lakunya dalam berbagai situasi.

Uraian ini sangat penting untuk menunjukkan bahwa tingkah laku seorang

wirausaha adalah juga sifat wirausaha tersebut. Dengan demikian bagi seseorang yang

tertarik untuk menjadi seorang wirausaha, dia dapat mempelajari dan menjalani tingkah

15

Page 17: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

laku wirausaha yang telah disebutkan sebelumnya sehingga terbiasa dan memiliki sifat

wirausaha. Itulah mengapa mitos bahwa entrepreneur is born tidak berlaku, karena pada

realitasnya kewirausahaan bisa dibentuk melalui proses belajar.

Lebaih lanjut McClelland (1966) mengatakan bahwa sifat wirausaha bukanlah

terbentuk dari keturunan, namun karena lingkungannya ia dapat menjadi seorang

wirausaha:

“Why entrepreneur behave like entrepreneur? The evidence suggest it is nor

because they are born that way, but because of special training they get in the home

from parent who set moderately high achievement goals but who are warm,

encouraging and non authoritarian in helping their children reach these goals”

(McClelland 1966:62).

Secara spesifik McClelland (1996) menyatakan bahwa terdafat faktor-faktor khusus

dalam pembentukan sifat seorang wirausaha. Faktor tersebut adalah nilai-nilai yang

ditanamkan oleh keluarga kepada seorang anak, dimana dorongan untuk maju dan

berprestasi tanpa tekanan yang berlebihan dapat membentuk sifat wirausahanya. Hal ini

menjelaskan bahwa keluarga memiliki peranan yang sangat besar bagi pembentukan sifat

wirausaha seseorang.

Jadi, untuk menjadi wirausaha yang berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki

adalah memiliki jiwa dan watak kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut

dipengaruhi oleh keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Kompetensi itu sendiri

ditentukan oleh pengetahuan dan pengalaman usaha.

Kemampuan Kewirausahaan Seperti telah dikemukakan, bahwa seseorang wirausaha adalah seseorang yang

memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi. Ia adalah seseorang

yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to

create the new and different) atau kemampuan kreatif dan inovatif. Kemampuan kreatif dan

inovatif tersebut secara riil tercermin dalam kemampuan dan kemauan untuk memulai

usaha (start up), kemampuan untuk mengerjakan sesuatu yang baru (creative), kemauan

dan kemampuan untuk mencari peluang (opportunity), kemampuan dan keberanian untuk

menanggung risiko (risk bearing) dan kemampuan untuk mengembangkan ide dan meramu

sumber daya. Kemauan dan kemampuan-kemampuan tersebut diperlukan terutama untuk:

a. Melakukan proses/ teknik baru (the new technik)

b. Menghasilkan produk atau jasa baru (the new product or new service),

c. Menghasilkan nilai tambah baru (the new value added),

d. Merintis usaha baru (new businesess), yang mengacu pada pasar

e. Mengembangkan organisasi baru (the new organisaton).

16

Page 18: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Wirausaha berfungsi sebagai perencana (planner) sekaligus sebagai pelaksana

usaha (businessman). Sebagai perencana (planner), wirausaha berperan:

a. Merancang perusahaan (corporate plan),

b. Mengatur strategi perusahaan (corporate strategy),

c. Pemrakarsa ide-ide perusahaan (corporate image),

d. Pemegang visi untuk memimpin (visioner leader).

Sedangkan sebagai pelaksana usaha (businessman), wirausaha berperan :

a. Menemukan, menciptakan, dan menerapkan ide baru yang berbeda (create the new

and different),

b. Meniru dan menduplikasi (imitating and duplicating),

c. Meniru dan memodifikasi (imitating and modification),

d. Mengembangkan (developing new product, new technology, new image, dan new

organization).

Karena wirausaha identik dengan pengusaha kecil yang berperan sebagai pemilik

dan manajer, maka wirausahalah yang memodali, mengatur, mengawasi, menikmati, dan

menanggung risiko. Seperti telah disinggung di atas bahwa untuk menjadi wirausaha

pertama-tama yang harus dimiiiki adalah modal dasar berupa ada ide atau visi yang jelas,

kemauan dan komitmen yang kuat, cukup modal baik uang maupun waktu, cukup tenaga,

dan pikiran. Modal-modal tersebut sebenarnya tidak cukup apabila tidak dilengkapi dengan

beberapa kemampuan (ability). Menurut Casson (1982), yang dikutip Yuyun Wirasasmita

(1993:3) ada beberapa kemampuan yang harus dimiliki, yaitu:

a. Self knowledge, yaitu memiliki pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukannya

atau ditekuninya.

b. Imagination, yaitu memiliki imajinasi, ide atau gagasan, dan perspektif serta tidak

mengandalkan pada sukses di masa lalu.

c. Practical knowledge, yaitu memiliki pengetahuan praktis misalnya pengetahuan

teknik, desain, prosesing, pembukuan, adiminstrasi, dan pemasaran.

d. Search skill, yaitu kemampuan untuk menemukan, berkreasi, dan berimajinasi.

e. Foresight, yaitu berpAndangan jauh ke depan.

f. Computation skill, yaitu kemampuan berhitung dan kemampuan memprediksi

keadaan masa yang akan datang.

g. Communication skill, yaitu kemampuan untuk berkomunikasi, bergaul, dan

berhubungan dengan orang lain.

17

Page 19: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Dengan beberapa keterampilan dasar di atas, maka seseorang akan memiliki

kemampuan (kompetensi) dalam kewirausahaan. Menurut Dan & Bradstreet Business

Credit Service (1993:1), ada 10 kompetensi yang harus dimiliki, wirausaha, yaitu:

(1) Knowing Your Business, yaitu harus mengetahui usaha apa yang akan dilakukan.

Dengan kata lain, seorang wirausaha harus mengetahui segala sesuatu yang ada

hubungannya dengan usaha atau bisnis yang akan lakukan. Misalnya, seorang yang

akan melakukan bisnis perhotelan maka ia harus memiliki pengetahuan tetang

perhotelan. Untuk bisnis pemasaran komputer, ia harus memiliki pengetahuan

pemasaran kommputer.

(2) Knowing The Basic Business Management, yaitu mengetahui dasar-dasar

pengelolaan bisnis, misalnya cara merancang usaha, mengorganisasikan dan

mengendalikan perusahaan, termasuk dapat memperhitungkan, memprediksi,

mengadministrasikan dan membukukan kegiatan-kegiatan usaha. Mengetahui

manajemen bisnis berarti memahami kiat, cara, proses, dan pengelolaan semua

sumber daya perusahaan secara efektif dan efisien.

(3) Having The Proper Attitude, yaitu memiliki sikap yang sempurna terhadap usaha yang

dilakukannya. Ia harus bersikap sebagai pedagang, industriawan, pengusaha,

eksekutif yang sungguh-sungguh, dan tidak setengah hati.

(4) Having Adequate Capital, yaitu memiliki modal yang cukup. Modal tidak hanya bentuk

materi, tetapi juga rohani. Kepercayaan dan keteguhan hati merupakan modal utama

dalam usaha. Oleh karena itu, harus cukup waktu cukup uang, cukup tenaga, tempat,

dan mental.

(5) Managing Finances Effectively, yaitu memiliki kemampuan mengatur/mengelola

keuangan secara efektif dan efisien, mencari sumber dana dan menggunakannya

secara tepat, serta mengendalikannya secara akurat.

(6) Managing Time Efficiently, yaitu kemampuan mengatur waktu seefisien mungkin.

Mengatur, menghitung, dan menepati waktu sesuai dengan kebutuhannya.

(7) Managing People, yaitu kemampuan merencanakan, mengatur, mengarahkan,

menggerakan (motivation), dan mengendalikan orang-orang dalam menjalankan

perusahaan.

(8) Satisfying Customer by Providing High Quality Product, yaitu memberi kepuasan

kepada pelanggan dengan cara menyediakan barang dan jasa yang bermutu,

bermanfaat, dan memuaskan.

(9) Knowing Hozu to Compete, yaitu mengatahui strategi/ cara bersaing. Wirausaha,

harus dapat mengungkap kekuatan (strenghts), kelemahan (weaks), peluang

(opportunity), dan ancaman (threat) dirinya dan pesaing. Ia harus menggunakan

analisis SWOT baik terhadap dirinya maupun terhadap pesaing.

18

Page 20: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

(10) Copying with Regulations and Paperwork, yaitu membuat aturan/pedoman yang jelas

tersurat tidak tersirat.

Di samping keterampilan dan kemampuan, wirausaha juga harus memiliki

pengalaman yang seimbang. Menurut A. Kuriloff, John M. Memphil, Jr dan Douglas Cloud

(1993:8) ada empat kemampuan utama yang diperlukan untuk mencapai pengalaman yang

seimbang agar kewirausahaan berhasil, di antaranya:

(1) Technical competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang rancang bangun

(know-how) sesuai dengan bentuk usaha yang akan dipilih. Misalnya, kemampuan

dalam bidang teknik produksi dan desain produksi. Ia harus betul-betul mengetahui

bagaimana barang dan jasa itu dihasilkan dan disajikan.

(2) Marketing competence, yaitu memiliki kompetensi dalam menemukan pasar yang

cocok, mengidentifikasi pelanggan dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Ia

harus mengetahui bagaimana menemukan peluang pasar yang spesifik, misalnya

pelanggan dan harga khusus yang belum digarap pesaing.

(3) Financial competence, yaitu memiliki kompetensi dalam bidang keuangan, mengatur

pembelian, penjualan, pembukuan, dan perhitungan laba/rugi. Ia harus mengetahui

bagaimana mendapatkan dana dan cara menggunakannya.

(4) Human relation competence, yaitu kompetensi dalam mengembangkan hubungan

per-sonal, seperti kemampuan berelasi dan menjalin kemitraan antar perusahaan. Ia

harus mengetahui hubungan interpersonal secara sehat.

Sedangkan menurut Norman M. Scarborough (2005), kompetensi kewirausahaan

yang diperlukan sebagai syarat-syarat bisnis tersebut, meliputi:

(1) Proaktif, yaitu selalu ada inisiatif dan tegas dalam melaksanakan tugas.

(2) Berorientasi pada prestasi/kemajuan, cirinya :

• Selalu mencari peluang

• Berorientasi pada efisiensi

• Konsen untuk kerja keras

• Perencanaan yang sistematis

• Selalu memonitor (cek and re-cek)

(3) Komitmen terhadap perusahaan atau orang lain, cirinya:

• Selalu penuh komitmen dalam mengadakan kontrak kerja.

• Mengenal tentang betapa penting hubungan bisnis.

Pada umumnya, wirausaha yang memiliki kompetensi-kompetensi tersebut,

cenderung berhasil dalam berwirausaha. Oleh karena itu, bekal kewirausahaan yang

19

Page 21: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

berupa pengetahuan dan bekal keterampilan kewirausahaan perlu dimiliki. Beberapa bekal

pengetahuan yang perlu dimiliki misalnya:

a. Bekal pengetahuan bidang usaha yang dimasuki dan lingkungan usaha yang ada

disekitarnya.

b. Bekal pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.

c. Pengetahuan tentang kepribadian dan kemampuan diri.

d. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.

e. Pengetahuan tentang siapa konsumennya.

Dalam lingkungan usaha yang semakin kompetitif, pengetahuan keahlian dalam

bidang perusahaan yang dilakukan mutlak diperlukan bagi seorang wirausaha.

Pengetahuan keahlian dalam bidang perusahaan itu di antaranya pengetahuan tentang

pasar dan strategi pemasarannya, pengetahuan tentang konsumen (pelanggan),

pengetahuan tentang pesaing, baik yang baru masuk maupun yang sudah ada,

pengetahuan tentang pemasok (suplier), pengetahuan tentang cara mendistribusikan

barang dan jasa yang dihasilkan, termasuk kemampuan menganalisis dan mendiagnosis

pelanggan, mengidentifikasi segmentasi, dan motivasinya. Di samping itu, sangat penting

pengetahuan spesifik seperti pengetahuan tentang prinsip-prinsip akuntansi dan

pembukuan, jadwal produksi, manajemen personalia, manajemen keuangan, pemasaran,

dan perencanan.

Bekal pengetahuan saja tidaklah cukup jika tidak dilengkapi dengan bekal

keterampilan. Beberapa hasil penelitian terhadap usaha kecil menunjukkan bahwa

sebagian besar wirausaha yang berhasil cenderung memiliki tingkat keterampilan khusus

yang cukup. Beberapa keterampilan yang perlu dimiliki itu di antaranya:

a. Keterampilan konseptual dalam mengatur strategi dan memperhitungkan risiko.

b. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.

c. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.

d. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi, dan

e. Keterampilan teknik dalam bidang usaha yang dilakukan.

Pengetahuan, keterampilan, dan kamampuan kewirausahaan itulah yang

membentuk kepribadian wirausaha. Menurut Dan Bradstreet (1993), pengusaha kecil harus

memiliki kepribadian khusus yaitu penuh pendirian, realistik, penuh harapan, dan penuh

komitmen. Modal yang cukup, bisa diperoleh apabila perusahaan mampu mengembangkan

hubungan baik dengan lembaga-lembaga keuangan, karena dengan hubungan baik itulah

akan menambah kepercayaan dari penyAndang dana. Penggunaan dana tersebut harus

20

Page 22: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

efektif agar memperoleh kepercayaan yang terus menerus. Menurut Ronald J. Ebert

(2000:117) bahwa efektivitas wirausahawan tergantung pada keterampilan dan

kemampuan. Keterampilan dasar manajemen (Basic Management Skill) tersebut meliput:

(1) Technical Skill, yaitu keterampilan yang diperlukan untuk melakukan tugas-tugas

khusus, seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan ahli gambar.

(2) Human Relations Skill, yaitu keterampilan untuk memahami, mengerti, berkomunikasi,

dan berelasi dengan orang lain dalam organisasi.

(3) Conceptual Skill, yaitu kemampuan personal untuk berpikir abstrak, untuk

mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat siatuasi luar.

Keterampilan konseptual sangat penting untuk memperoleh peluang pasar baru dan

menghadapi tantangan.

(4) Decision Making Skill, yaitu keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih

cara bertindak yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. Ada tiga tahapan

utama dalam pengambilan keputusan, yaitu:

(a) merumuskan masalah, mangumpulkan fakta, dan mengidentifikasi alternatif

pemecahannya;

(b) mengevaluasi setiap alternatif dan memilih alternatif yang terbaik;

(c) mengimplementasikan alternatif yang terpilih, menindaklanjutinya secara

periodik, dan mengevaluasi keefektifan yang telah dipilih tersebut.

(5) Time Management Skill, yaitu keterampilan dalam menggunakan dan mengatur waktu

seproduktif mungkin.

Kemampuan mengusai persaingan, merupakan hal yang tidak kalah pentingnya

dalam bisnis. Wirausaha harus mengetahui kelemahan dan kekuatan sendiri, dan kekuatan

serta kelemahan yang dimiliki persaing. Seperti dikemukakan Dan & Bradstreet (1993): "My

best advice for competing successfally is to find your own distinctive niche in the market-

place". Seorang wirausaha harus memiliki keunggulan yang merupakan kekuatan bagi

dirinya dan harus memperbaiki kelemahan agar menghasilkan keunggulan. Kelemahan dan

kekuatan yang kita miliki atau kekuatan dan kelemahan yang dimiliki pesaing merupakan

peluang yang harus digali. Kekutan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan tersebut biasanya

tampak dalam berbagai hal, misalnya dalam pelayanan, harga barang, kualitas barang,

distribusi, pormosi, dan lain-lain. Variabel-variabel dalam bauran pemasaran (marketing

mix) secara strategis pada umumnya bisa dijadikan peluang. Semua informasi tentang

kekuatan dan kelemahan perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya dari

pelanggan, karyawan, lingkungan sekitar, distributor, laporan rutin, periklanan, dan

pameran dagang.

21

Page 23: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

Jelaslah bahwa kemampuan tertentu mutlak diperlukan bagi seorang wirausaha.

Seperti telah dikemukakan dalam Small Busines Development Centre bahwa wirausaha

yang berhasil ada lima kompetensi yang merupakan fungsi dari kapabilitas yang diperlukan,

yaitu technical, marketing, financial, personnel, and management. Wirausaha sebagai

manajer dan sekaligus sebagai pemilik perusahaan dalam mencapai keberhasilan

usahanya harus memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap, tujuan, pandai mencari

peluang, dan adaptif dalam menghadapi perubahan. Menurut "Small Business Development

Center", bahwa untuk mencapai keberhasilan usaha yang dimiliki sendiri, sangatlah

tergantung pada:

(1) Individual skills and attitudes, yaitu keterampilan dan sikap individual.

(2) Knowledge of business, yaitu pengetahuan tentang usaha yang akan dilakukan.

(3) Establishment of goal, yaitu kemantapan dalam menentukan tujuan perusahaan.

(4) Take advantages of the apportunities, yaitu keunggulan dalam mencari peluang-

peluang.

(5) Adapt to the change, yaitu kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan.

(6) Minimize the threats to business, yaitu kemampuan untuk meminimalkan ancaman

terhadap perusahaan.

Daftar Pustaka 1. Suharyadi, Arissetyanto Nugroho, Purwanto S.K., Maman Faturohman, 2007.

Kewirausahaan, Membangun Usaha Sukses Sejak Usia Muda, Salemba Empat. 2. Calvin R. J. 2002. Entrepreneurial Management. McGraw-Hill. New York. 3. Cooper A.C., S. A. Alvarez, A. A. Carera. 2006. Entrepreneurial Strategies: New

Technologies in Emerging Markets. Blackwell Publising. Australia. 4. Dollinger M. J., 2003. Entrepreneurship Strategies and Resources. Printice Hall. Ney

Jersey. 5. Hitt M. A., R. D. Ireland. 2002. Strategic Entrepreneurship; Creating a New Mindset.

Blackwell Publishing. United Kingdom. 6. Hendrowinoto N., dkk. 2005. H. Probosutedjo Merindukan Kesejahteraan Rakyat

Jelata. Mercu Buana University Press. Jakarta. 7. Longenecker, J. G., C. W. Moore., J.W. Petty. Kewirausahaan Manajemen Bisnis Kecil.

Salemba Empat. Jakarta, 8. Lupiyoadi, R. 2004. Entrepreneurship: From Mindset to Strategy. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia. Jakarta.

22

Page 24: KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN · PDF filePengertian Kewirausahaan Sebagai suatu ilmu, kewirausahaan dapat dipelajari dan dijadikan bahan para peneliti untuk mengungkap banyak hal yang

9. Kao J. J. 1989. Entrepreneurship, Creativity and Organization. Harvard business School. Printice-Hall. New Jersey.

10. Seng, W. A. 2006. Rahasia Bisnis Orang Cina. Hikmah. Jakarta. 11. Suharno B., 2006. Langkah jitu memulai Bisnis dari Nol. Penebar Swadaya. Jakarta. 12. Kuratko D. F. and R. M. Hodgetts. 2004. Entrepreneurship, Theory, Process, Practice.

Thomson. Australia. 13. Lambing P., and C. R. Kuehl. Entrepreneurship. 2000. Prentice-Hall Inc. New Jersey. 14. Zimmerer, W. T. dan N. M. Scarborough. 1998. Pengantar Kewirausahaan dan

Manajemen Bisnis Kecil. PT. Indeks. Jakarta. 15. Riyanti B. P. D. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian.

Grasindo. Jakarta. 16. Widyatmoko A., 2006. 100 Peluang Usaha. Agromedia Pustaka. Tangerang. 17. Zubir Z. 2005. Studi Kelayakan Usaha. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, Jakarta. 18. Zimmerer, W. T. Dan N. M. Scarborough. 2005. Pengantar Kewirausahaan dan

Manajemen Binsnis Kecil. Ed. Keempat. PT. Indeks. Jakarta. 19. Suryana, 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, Ed.

3. Salemba Empat. Jakarta. 20. Kasmir. 2006. Kewirausahaan. PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta 21. Alma, B. 2005. Kewirausahaan. Alfabeta. Bandung

23