Kerangka Daftar Isi Konsep Pedoman Penentuan Nilai Koefisien Aliran Tahunan Untuk Berbagai Jenis Penutupan Lahan di Beberapa DAS DAFTAR ISI .............................................. PRAKATA ........................................... PENDAHULUAN .............................................. 1. RUANG LINGKUP.............................................. 2. ACUAN NORMATIF............................................. 3. ISTILAH DAN DEFINISI....................................... 4. DATA DAN PERSYARATAN....................................... 4.1. Data ...................................... 4.1.1. Data Karakteristik DAS ....................... 4.1.2. Data Hujan ................................... 4.1.3. Data Debit / Aliran sungai ................... 4.1.4. Data Morfologi Sungai ........................ 4.1.5. Data Tutupan Lahan ........................... 4.2. Persyaratan ......................................... 4.2.1. Data .................................. 4.2.2. Pengujian Data ............................... 4.2.3. Penentuan Metode Perhitungan (Memadai atau tidak memadai)............................................. 5. PERHITUNGAN NILAI KOEFISIEN ALIRAN......................... 5.1. Harian ........................................... 5.2. Bulanan ............................................ 5.3. Tahunan .............................................. LAMPIRAN ..............................................
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Kerangka Daftar Isi Konsep Pedoman Penentuan Nilai Koefisien Aliran Tahunan Untuk
Berbagai Jenis Penutupan Lahan di Beberapa DAS
DAFTAR ISI ...................................................................................................
Sumber : Data Debit dan Data Hujan Tahun 1990 - 2013 (Puslitbang Pengairan)
Koefisien Run OffSub DASNo
Gambar 1 Koefisien aliran rata-rata bulanan DAS Bengawan Solo
4.1 DATA
Besarnya koefisien aliran untuk daerah aliran sungai (DAS) dihitung berdasarkan rata-rata
bulanan debit yang mengalir di outlet demplot dibagi dengan rata-rata curah hujan hasil
pengamatan aktual. Koefisien aliran didasarkan pada perbandingan antara besarnya
aliran dan besarnya curah hujan rata-rata tersebut khususnya pada bulan-bulan yang
curah hujannya cukup besar. Pada bulan-bulan kering tidak dimasukkan dalam
perhitungan karena perhitungan koefisien aliran permukaan yang dilakukan adalah untuk
mengetahui berapa porsi hujan yang menjadi aliran. Untuk bulan-bulan kering, terlihat
masih ada aliran, bila diperhitungkan maka koefisien alirannya dapat melebihi 1.0 padahal
curah hujan hampir tidak ada. Hal ini disebabkan oleh pengaruh dari air tanah yang keluar
sebagai baseflow. Untuk mengetahui koefisien aliran suatu DAS, maka dibutuhkan data-
data pendukung seperti data karakteristik DAS, hujan, debit / aliran sungai, morfologi
sungai dan tutupan lahan.
4.1.1 DATA KARAKTERISTIK DAS
Karakteristik DAS yang dibutuhkan dalam perhitungan debit banjir :
1) Karakteristik topografi DAS adalah bentuk dan ukuran DAS, kemiringan lereng, dan
umumnya ditentukan dari peta topografi.
2) Karakteristik geologi dan tanah DAS meliputi:
a) Jenis batuan;
b) Penyebaran jenis batuan dan luas batuan;
c) Sifat fisik batuan;
d) Keseragaman dari jenis batuan;
e) Tekstur dan struktur tanah;
3) Karakteristik tata guna lahan, yaitu luas dan jenis tata guna tanah yang sangat
berpengaruh terhadap koefisien aliran dan kapasitas infiltrasi.
Dengan karakteristik DAS yang berbeda-beda, maka nilai koefisien limpasan untuk
masing-masing DAS akan berbeda pula. Berikut adalah nilai koefisien aliran untuk
berbagai macam tutupan:
Tabel 2 Koefisien Aliran PermukaanKondisi Daerah Pengaliran dan Sungai Koefisien Limpasan
4.2 Daerah pegunungan yang curam4.3 Daerah pegunungan tersier4.4 Tanah bergelombang dan hutan4.5 Tanah dataran yang ditanami4.6 Persawahan yang diairi4.7 Sungai di daerah pegunungan4.8 Sungai kecil di dataran4.9 Sungai besar yang lebih dari setengah daerah
Informasi tataguna lahan sangat berguna untuk menganalisa seberapa besar perubahan
tutupan lahan yang terjadi dari kurun waktu ke waktu. Perubahan tersebut dapat
dikorelasikan dengan koefisien aliran yang akan dihasilkan. Selain itu, perubahan tutupan
lahan juga mempengaruhi tingginya tingkat erosi dan sedimentasi pada suatu DAS.
Terlihat bahwa setiap parameter tersebut saling berkaitan satu sama lain.
Selain dipengaruhi oleh penggunaan lahan, hujan, dan kemiringan lereng, jenis tanah
juga merupakan salah satu faktor yang penting dalam tingkat erosi dalam suatu DAS.
Jenis tanah bila dihubungkan dengan sifat tanah yaitu sifat fisik tanah dan kandungan
bahan organik akan menentukan tinggi rendahnya erodibilitas tanah. Jenis tanah yang
memiliki kandungan bahan organik yang tinggi seperti andisol dan aluvial memiliki tingkat
erodibilitas rendah. Sedangkan tanah yang memiliki erodibilitas tinggi seperti grumusol
yang mengandung kandungan debu dan pasir akan mudah tererosi. Andosol adalah jenis
tanah yang terdapat dilereng gunung api, karena terbentuknya berasal dari bahan induk
abu gunung api. Meskipun jenis tanahnya tergolong mengandung banyak bahan organik
dan tidak mudah tererosi.
4.1.2 DATA HUJAN
Curah hujan / presipitasi adalah jumlah air yang jatuh di permukaan tanah selama periode
tertentu yang diukur dengan satuan milimeter. Presipitasi merupakan faktor utama yang
mengendalikan proses daur hidrologi di suatu wilayah DAS. Di Indonesia, pola hujan
terbagi menjadi tiga yaitu pola hujan moonsonal, ekuatorial dan lokal. Pola hujan suatu
wilayah DAS sangat penting diketahui untuk menentukan hujan puncak yang merupakan
waktu dimana debit tertinggi sering terjadi. Data yang digunakan dalam analisis
perhitungan koefisien aliran adalah tinggi curah hujan rata-rata, intensitas hujan dengan
berbagai durasi curah hujan, jaringan stasiun hujan dan periode pencatatan curah hujan.
4.1.3 DATA DEBIT / ALIRAN SUNGAI
Debit aliran adalah jumlah air yang mengalir dalam satuan volume per waktu. Debit
adalah satuan besaran air yang keluar dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Satuan debit
yang digunakan adalah meter kubir per detik (m3/s). Debit aliran adalah laju aliran air
(dalam bentuk volume air) yang melewati suatu penampang melintang sungai per satuan
waktu. Secara matematis, debit dapat diketahui dengan cara sebagai berikut:
Q=A∗V
dengan :
Q = laju volume aliran (m3/detik)
A = luas penampang melintang alur sungai (m2)adalah kecepatan rata-rata
v = penampang melintang alur sungai (m/detik)
Hal-hal berikut ini adalah yang mempengaruhi debit air:
1. Intensitas hujan.
2. Pengundulan Hutan
3. Pengalihan hutan menjadi lahan pertanian
4. Intersepsi
5. Evaporasi dan Transpirasi
Data debit sungai dengan menggunakan hasil pengukuran luas penampang basah dan
kecepatan aliran umumnya telah direkap dan diformulasikan dalam suatu persamaan dan
kurva tinggi muka air-debit aliran sungai atau lebih dikenal dengan istilah rating cuve yang
senantiasa dikoreksi untuk setiap kurun waktu atau peristiwa tertentu. Dengan rating
curve yang dibentuk, maka debit aliran dapat dimonitor dan dievaluasi sesuai dengan
tinggi muka airnya, sehingga neraca air suatu kawasan dapat diketahui sebagai bentuk
pendekatan potensi sumber daya air.
4.1.4 DATA MORFOLOGI SUNGAI
Data morfologi sungai yang berkaitan dengan perhitungan koefisien aliran yaitu :
1) Geometri sungai, meliputi panjang, lebar, kemiringan, ketinggian, dan kekasaran alur
dan palung sungai;
2) Bangunan sungai yang dapat digunakan sebagai sarana perhitungan debit banjir,
seperti bendung dan cek dam.
4.1.5 DATA TUTUPAN LAHAN
Dalam menganalisis koefisien aliran sangat dibutuhkan data tutupan lahan wilayah DAS.
Tutupan lahan sangat mempengaruhi jumlah aliran yang terjadi pada suatu lahan. Berikut
adalah salah satu contoh tutupan lahan untuk wilayah DAS Cimanuk.
Tabel 3 Luas Penggunaan Lahan DAS CimanukNo. Penggunaan Lahan Luas (Km2) %1 Pemukiman 416,5194 11,142 Area Terisi Air 32,5883 0,873 Gedung 0,4035 0,014 Hutan 382,9386 10,255 Hutan Rawa 0,0518 0,006 Industri 4,9892 0,138 Pasir Laut 1,5439 0,049 Penggaraman 8,4395 0,23