A. SMART (Stormwater Management And Road Tunnel) SMART merupakan
suatu proyek dari negara Malaysia berupa jalan yang dapat
difungsikan sebagai saluran pengalihan banjir dan juga sebagai
terowongan (jalan) yang dapat menghubungkan dia wilayah di Kota
Kuala Lumpur .SMART merupakan solusi untuk menyelesaikan dua
permasalahan utama di Kuala Lumpur yang telah menimbulkan beberapa
kelumpuhan di kota. Adanya permukaan tanah yang tinggi
mengakibatkan limpasan air permukaan juga semakin tinggi, ditambah
dengan konstriksi sepanjang sungai utama yang melintasi kota,
sehingga sering menimbulkan banjir dan telah membawa kerugian dan
ketidaknyaman masyarakat menuju pusat kawasan bisnis. Selain itu,
permasalahan lainnya ialah kemacetan lalu lintas terjadi,
disebabkan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor di jalan
raya.Adapun tujuan pembangunan proyek SMART tersebut memiliki
tujuan antara lain:a. memudahkan lalu lintas di selatan Kota Kuala
Lumpur dan b. memotong stormwater dari kota Kuala LumpurProyek
SMART dibangun dengan panjang 3-4 km melintasi bagian tengah
terowongan di Kota. Pada setiap ujung terowongan yang ada dijalan
tol tersebut, terdapat persimpangan jalan yang berbentuk Y. Salah
satu persimpangan tersebut memungkinkan kendaraan untuk masuk /
keluar terowongan melalui km 1,5. Setiap ujung terowongan yang
menjadi bagian masuk atau jalan keluarnya setiap persimpangan lain,
digunakan sebagai terowongan stormwater untuk mengurangi banjir
apabila terjadi. Proyek tersebut mengintegrasikan antara konsep
jalan bebas hambatan dalam sebuah jalan terowongan stormwater yang
diyakini menjadi pertama sejenisnya di dunia dan sekaligus menjadi
suatu tantangan besar bagi para engineer-engineer di
dalamnya.Terowongan yang ada tersebut, didesain hanya untuk
kendaraan-kendaraan ringan saja yang tingginya tidak melebihi 2m.
Sehingga kendaraan berukuran besar tidak dapat melintasi terowongan
ini.Dua komponen utama yang menjadikan terowongan tersebut pintar,
yaitu adanya sistem pendeteksi banjir System FDS (Flood Detection
System), dan Sistem Kontrol dan manajemen Lalu Lintas &, TMCS
(Traffic Management and Control System). FDS tersebut digunakan
untuk memperkirakan dan mendeteksi curah hujan dan air sungai di
hulu dan hilir, dan akan memutuskan dan mengkonfirmasi untuk
menutup dan membuka terowongan untuk banjir. Sellain itu, TMCS
merupakan sistem cerdas untuk mengelola, memantau dan mengontrol
lalu lintas dari jalan masuk maupun keluarnya dari terowongan.a.
Mode Pengoperasian SMARTPengoperasian jalan tol SMART bekerja pada
pada modus prinsip yang tergantung pada kondisi banjir di hulu
Sungai Klang /pertemuan Sungai Ampang, serta status pengoperasian
terowongan jalan tol. Pengoperasian tersebut dapat dijelaskan dalam
beberapa mode berikut, diantaranya 1) Mode 1, tidak ada aingin
ribut atau curah hujan yang rendah, maka tidak ada air banjir yang
akan dialihkan ke SMART, sehingga terowongan jalan tol dapat
beroperasi didalam kondisi normal (dilalui kendaraan).2) Mode 2,
sistem SMART akan diaktifkan. Stormwater dari hujan yang sedang
akan dialihkan ke terowongan memotong di tingkat invert (segmen
terendah) terowongan jalan tol. Perlu diketahui bahwa selama mode
ke-2, pada jalur jalan tol di bagian atas dan bawah masih terbuka
untuk lalu lintas, sementara ditingkat invert, terowongan akan
diisi dengan air.3) Mode 3, jalan tol akan ditutup untuk lalu
lintas. Pada mode ini, seluruh terowongan akan digunakan untuk
mengurangi stormwater (aliran banjir). Setelah ada suatu sistem FDS
mengkonfirmasi kebutuhan untuk mengaktifkan modus 3 operasi. Waktu
yang tersedia akan digunakan untuk penutupan terowongan dari lalu
lintas, dan mengevakuasi semua kendaraan penumpang sebelum pintu
air otomatis diaktifkan untuk menempati air banjir. Diantisipasi
durasi beralih ke modus dari 2 ke mode 3 diperkirakan sekitar satu
jam. Setelah banjir surut, durasi ditargetkan untuk terowongan
pembukaan kembali adalah minimal dua hari untuk mengaktifkan sistem
penguras banjir, pembersihan dan kembali tersebut oleh sistem
TMCS.
Berikut merupakan ringkasan tentang teknologi SMART diatas
dengan beberapa mode penggunaannya
Gambar 1 Ringkasan Mode Pengoperasian SMART dan kapasitas
storage (penyimpan)Selama pengoperasian, kedua fasilitas yakni
monitoring hulu dan kapasitas retensi memegang peranan penting
dalam menyediakan sistem operator untuk menginformasikan kondisi
warning setidaknya satu jam peringatan untuk menutup lalu lintas
kendaraan di jalan tol dan memanfaatkannya untuk pengalihan air
banjir. b. Komponen Stormwater1. Banjir Detection System dan
Operasi (FDS)Komponen utama dari FDS adalah:a. Pemantauan Sistem
DAS - curah hujan, ketinggian air, aliran sungai dansebagainya.b.
Sensor monitoring terowongan - ultrasonik dan gas pembersihc.
Sistem Modeling - Hidrologi dan Hidrodinamika d. Peringatan &
CCTV Surveillance Systeme. Stasiun Repeater Radio Transmisi f.
Sistem RadarPengoperasian skema mitigasi banjir dilakukan
berdasarkan penerimaan data otomatis yang diperoleh dari stasiun
pemantauan dan alat pengukur yang dipasang di sepanjang Sungai
Klang, Sungai Ampang, dan Sungai Bunus, dan beberapa daerah
tangkapan hujan (catchmen area). Informasi tersebutvdimonitor dan
diproses oleh sistem SCADA dan software peramalan/pendeteksi
banjir. Dengan sistem ini, hasil hidrograf akan ditampilkan di
Control Centre Stormwater.Dari peringatan kondisi banjir yang
ekstrim, aliran sungai yang tinggi pada pertemuan Sungai Ampang dan
Sungai Klang akan dialihkan oleh bendung pengalihan ke holding
cekungan di Kampung Berembang. Dari penahan aliran air yang ada,
banjir akan mengalir ke dalam terowongan dan dibuang ke reservoir
penyimpanan Taman Desa di ujung lain terowongan. Air banjir
kemudian akan dilepaskan secara bertahap ke Sungai Kerayong, yang
merupakan anak sungai Sg Klang.c. Gates (Pintu air)Bagian
terowongan jalan tol dilengkapi dengan pintu air pada kedua
ujungnya (Utara Junction Box dan South Junction Box) untuk
memisahkan jalan tol dari terowongan stormwater demi keselamatan
pengguna jalan tol. Pintu air di kedua ujung jalan tol akan tetap
ditutup selama lalu lintas masih berlangsung dan dibuka hanya
ketika gerbang jalan miring di jalan masuk dan jalan keluar
ditutup.d. Jalur Kendaraan Bermotor (Motorway)Jenis lalu lintas
yang ada dijalan SMART tol adalah berbentuk uni-directional,
terdiri dari struktur dek ganda (dibuat secara bertingkat), dimana
masing-masing dek tersebut membawa dua jalur lalu lintas dan satu
jalur darurat). Terowongan kendaraan bermotor yang ada tersebut
merupakan link (penghubung) jalan masuk dan keluarnya kendaraan
yang akan masuk dan keluar.
Gambar - 2 Jalur kendaraan Bermotor Jalan tol ini memiliki semua
kelengkapan dan fitur keselamatan yang sesuai dengan standar lokal
dan internasional. Namun, beberapa persyaratan khusus yang unik
dimiliki oleh SMART, dimana seluruh failitas perlu ada penyesuaian,
seperti fasilitas jalan di jalan tol dirancang untuk memenuhi
dualpurpose sebagai terowongan. Filosofi desainnya disesuaikan pada
fasilitas jalan yang ada didalam terowongan dengan fasilitas yang
ada pada jalan tol. Tentunya dengan perlu penyesuaian dan
diharapkan cukup kuat untuk menahan beban dan menjaga nilai
fungsinya selama operasi penanggulangan banjir. Selain itu, adanya
jalan tol ini diharapkan dapat memberikan lingkungan yang kondusif
untuk lalu lintas, pengawasan dan pengontrolan terowongan jalan tol
yang efektif dan efisien selama kondisi normal setelah banjir
surut. e. Tunnel Ventilation SystemTujuan dari adanya sistem
saluran ventilasi ini ialah untuk mengontrol kualitas udara yang
ada dalam terowongan selama operasi lalu lintas normal maupun
padat, serta mendeteksi adanya asap yang mengindiasikan terjadinya
peristiwa kebakaran.Pengontrolan asap maupun polutan udara dari
emisi kendaraan yang melintasi jalan tol SMART tersebut,
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pencemaran dan ketersediaan
udara, mengatasi keadaan darurat apabila terjadi kondisi yang buruk
serta mengetahui gerakan kendaraan yang melintas. Sistem ventilasi
pada jalan tol SMART merupakan salah satu fitur terpenting dalam
keselamatan, sangat efektif dan efisien dalam menanggulangi masalah
darurat yang terjadi, seperti peristiwa kebakaran. Didalam
terowongan tersebut, terdapat sistem ventilasi yang memanjang.
Sistem tersebut digunakan untuk menyuplai pasokan udara segar
melalui lubang-lubang pada saluran-saluran khusus yang terletak
bersama pada setiap empat bagian ventilasi. Sistem ini dilengkapi
dengan jet yang terletak di terowongan masuk mauapun jalan
keluar.Sementara itu, jalan tol yang ada terdiri dari empat
bangunan ventilasi, masing-masing berisi 12 buah yang berbentuk
aksial (6 sumber dengan 6 lubang pembuangan) dan dua buah yang
berbentuk aksial bertekanan udara untuk tangga dan lift. Adapun
tangga bangunan yang ada pada bangunan tersebut juga akan bertindak
sebagai jalan keluar dari terowongan ke permukaan tanah.
Gambar 3 Sistem Ventilasi Terowongan tol SMARTSistem
terowongan/saluran ventilasi umum harus dioperasikan untuk
mengontrol polusi udara yang terjadi hanya selama kemacetan lalu
lintas. Pada kondisi yang normal dengan arus lalu lintas yang
mengalir bebas, 'efek piston' yang dihasilkan oleh pergerakan lalu
lintas akan memastikan bahwa ada aliran udara yang cukup terhadap
arah gerakan lalu lintas untuk menjaga konsentrasi polusi di tetap
dibawah baku mutu udara emisi yang dapat diterima oleh para
pengguna jalan tol. Ketika peristiwa kebakaran terjadi dalam
kondisi operasi lalu lintas yang normal, maka sistem terowongan
ventilasi akan digunakan untuk menghembuskan asap ke arah
pergerakan lalu lintas.Sistem ventilasi yang ada pada jalan tol
tersebut terintegrasi dengan sistem pemantauan kualitas udara dan
sistem pendeteksi panas. Informasi dari sistem tersebut merupakan
hasil umpan balik melalui pengawasan SCADA dan hasil pengontrolan
para petugas yang bertugas di zona daerahnya masing-masing untuk
menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi pengguna
jalan.
f. Tunnel Lighting System (System Pencahayaan Terowongan)Sistem
pintar pencahayaan terowongan ini dirancang untuk terowongan SMART
dengan menggabungkan tingkat pencahayaan multi-tahap untuk
memberikan kenyamanan visual bagi pengguna jalan. Keberhasilan
menerapkan sistem ke dalam sistem yang ada merupakan hasil uji coba
yang dilakukan terus-menerus, khususnya intensitas cahaya di portal
terowongan, dan lain-lain. Informasi tersebut kemudian diproses
dengan menggunakan Programmable Logic Control (PLC) dengan tingkat
pencahayaan yang disesuaikan.Adapun fiting lampu didalam terowongan
didesain unik untuk menahan laju air yang deras dengan tingkat
kekuatan Ingress Protection 68 (IP68). Pencahayaan IP68 dibuat pada
semua fiting lampu, sehingga fiting tersebut tetap bisa berada di
terowongan, sehingga mempermudah beralih dari meenggunakan jalan
tol SMART ke tindakan pencegahan banjir. g. Tunnel Heat Detection
System Sistem pendeteksi fiber optic linear heat diadopsi pada
jalan tol SMART ini karena kemampuannya untuk melakukan zonasi
program pemrograman dan waktu respon yang cepat,yakni kurang dari
10 detik ketika sinyal berasal dari zona selanjutnya. Sistem
detektor panas yang ada pada jalan tol SMART Tunnel ini dianggap
sebagai sistem deteksi panas pertama yang pernah ada. Sistem
pendeteksi panas tersebut terintegrasi dengan CCTV yang terletak di
sepanjang terowongan. Sinyal yang ada kemudian akan terdeteksi oleh
kabel serat optik, kamera CCTV yang sesuai dengan zona/daerah
layanan yang sama. Kemudian akan ditampilkan dan mengingatkan
operator di Ruangan kontrol lalu lintas kendaraan. Integrasi ini
memungkinkan identifikasi dapat dilakukan dengan cepat dan
konfirmasi ulang kebakaran atau alarm palsu sehingga memungkinkan
aktivasi cepat api pertempuran dan operasi penyelamatan yang akan
dilakukan.h. Tunnel Redundant Electrical System Kebutuhan listrik
didalam terowongan jalan SMART tol ini disuplai oleh oleh dua
komponen yang bersumber dari energi kisi dalam negeri, diantaranya
mesin generator listrik diesel yang dapat mampu mensuplai kebutuhan
listrik dari peralatan-peralatan di dalam terowongan. Ditambah
lagi, adanya Uninterruptible Power Supply (UPS) yang dapat
menyediakan suplai daya untuk mengatasi beban puncak pada setiap
saat ketika terjadi gangguan pasokan listrik (sumber) dan selama
beralih dari satu sumber ke sumber yang lain. Sistem yang berfungsi
untuk mengatasi masalah tersebut akan dikelola oleh TMCSJika suplai
pasokan listrik kurang atau tidak ada, sistem yang ada (TMCS) akan
memutar mesin generator diesel dan menyalakan listrik. Secara
keseluruhan, proses untuk menyalakan sistem tersebut hanya
membutuhkan beberapa detik saja. i. Tunnel Fire & Emergency
Telephone SystemFasilitas ini terletak di jalur exit (darurat)
untuk tindakan penyelamatan atau melarikan diri. Selain itu
fasilitas ini memberikan fasilitas komunikasi ketika terjadi
situasi yang darurat. Pintu masuk yang ada pada jalur tersebut
terhubung dengan CCTV yang terletak pada bagian kontrol pengalihan
jalan. CCTV akan ditampilkan setelah pintu terbuka dan pihak
operator akan diberitahu oleh pengguna jalan yang melintasi jalur
tersebut. Setelah operator diberitahu, maka pada saat seperti
tersebut operator dapat menghidupkan program rekaman suara untuk
menggunakan telepon darurat (emergency call). Program rekaman suara
ini akan memberikan instruksi yang singkat, namun bermanfaat untuk
menginformasikan bahwa situasi yang terjadi sedang ditangani.j.
Tunnel Redundant Electrical System SMART tunnel pada jalan tol
tersebut dilengkapi dengan saluran kabel khusus untuk sistem
komunikasi radio yang memfasilitasi komunikasi Departemen Kebakaran
Malaysia, polisi dan ambulans serta pengelola terowongan. Dalam
kondisi normal, sinyal layanan radio yang dipilih akan tetap utuh
saat pendengar memasuki terowongan. Namun selama keadaan darurat,
jaringan komunikasi radio akan terganggu dan siaran akan disebarkan
dari pusat kendali. Ini merupakan fitur penting untuk
memberitahukan tim penyelamat tetap berkomunikasi dalam mengambil
tindakan terbaru atau pengembangan kondisi selama operasi darurat
tenga berlangsung. Selain itu jaringan komunikasi seluler juga akan
terganganggu saat melewati terowongan.k. Closed Circuit Television
(CCTV)Kamera Closed Circuit Television (CCTV) Sistem dipasang di
sepanjang seluruh bagian terowongan. Hal tersebut dilakukan untuk
memudahkan monitoring yang efektif dan efisien dalam pengoperasian
terowongan. CCTV yang dipasang di sepanjang terowongan tersebut
akan menampilkan gambaran kondisi penuh pada jalur lalu lintas,
persimpangan jalan dan jalur darurat untuk melarikan diri. Didalam
terowongan tersebutjuag terpasang CCTV khusus yang dirancang untuk
Ingress Protection 68 (IP68) yang mampu menahan 2,5 bar tekanan air
dan kecepatan aliran air. Pada waktu mode 3 beroperasi, CCTV ini
akan tetap berada di dalam terowongan. CCTV yang dipilih untuk
SMART tunnel juga dilengkapi sistem Aid Incident Detection System
(AID). Sistem ini memiliki kemampuan sebagaimana berikut: -a.
Pengukuran kecepatan arus lalu lintasb. Pengukuran zona hunian atau
jumlah kendaraan yang lewat melalui lokasi tertentuc. Pendeteksi
penurunan kecepatan d. Pendeteksi kendaraan yang berhentie.
Pendeteksi kendaraan yang bergerak berlawanan arahf. Pendeteksi
asapl. Traffic Management and Control System (TMCS) Seluruh
kegiatan yang berlangsung didalam terowongan tersebut, baik berupa
komponen utama, kelistrikan, dan komponen mekanik dipantau,
diproses dan dikontrol oleh SCADA. Hal Ini sangat penting mengingat
bahwa terowongan tersebut memiliki arus lalu lintas yang lancar dan
apabila sesuatu terjadi, maka akan dilaporkan dengan cepat pada
kondisi apapun. Hal ini akan tercapai melalui sistem informasi yang
secara otomatis mengumpulkan data lalu lintas dan kecepatan dan
kepadatan lalu lintas yang terjadi di jalan tol tersebut. Informasi
ini kemudian akan disampaikan ke bagian pengamanan dan kantor
kontrol untuk memungkinkan mengontrol dengan cepat dan efektif
kendaraan yang masuk, dalam dan keluar terowongan. Adapun didalam
terowongan ini terdapat sekitar ratusan kamera untuk mendeteksi
seketika kendaraan yang tidak bergerak untuk menyiapkan alarm
kebakaran apabila potensi kebakaran akan terjadi, pendeteksi
kualitas udara dan sistem manajemen lalu lintas lainnya yang
biasanya menentukan terjadinya kecelakaan.Info darurat akan
disebarkan melalui pesan warning yang ada pada jalur masuk/jalur
keluar terowongan. Sepanjang terowongan jalan tol tersebut,
terdapat rambu-rambu/papan Layar LED yang sangat bermanfaaat dalam
memberikan arahan lalu lintas. Adapun kamera Closed Circuit
Television (CCTV) -Otomatis Insiden Detection (AID) dipasang di
sepanjang jalan masuk dan jalan keluar serta terowongan untuk
mengetahui kecepatan, kepadatan dan arus lalu lintas di jalur
masing-masing lalu mengirimkan datanya ke pusat komputer. Informasi
yang diproses tersebut dapat ditampilkan untuk Variabel lain
Tanda-tanda pesan (VMS) pada jalan masuknya / jalan raya jalan
keluar. VMSS ini akan terus diperbarui untuk menginformasikan
kepada pengendara kondisi jalan dan lalu lintas gerakan ke depan.
Informasi dari Traffic Management dan Kontrol Sistem ini juga
berguna untuk memperkirakan jumlah pengendara dalam terowongan
selama keadaan darurat.