Top Banner
Konsep Ekonomi Dalam Islam Oleh :
31

KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Jan 13, 2017

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Konsep Ekonomi

Dalam IslamOleh :

• • • • • • • •

Page 2: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

EKONOMI KONVENSIONAL DAN

EKONOMI DALAM ISLAMEkonomi Konvensional

• Ekonomi konvensional adalah Ilmu yang mempelajari prilaku manusia dalam memenuhi kebutuhannya yang tak terbatas menggunakan faktor-faktor produksi yang terbatas.

Ekonomi Islam• Cabang ilmu yang

membantu merealisasikan kesejahteraan manusia melalui alokasi dan distribusi sumber daya yang langka, yang sejalan dengan ajaran islam, tanpa membatasi kebebasan individu ataupun menciptakan ketidakseimbangan makro dan ekonomi logis.

Page 3: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Masalah utama ekonomi adalah kelangkaan (scarcity) dan pilihan (choices)’

Sistem ekonomi Islam meyakini bahwa Allah SWT menciptakan alam raya, termasuk bumi beserta isinya, cukup untuk memenuhi kebutuhan seluruh umat manusia. Sehingga kelangkaan pada dasarnya tidak menjadi masalah dalam perspektif ekonomi Islam.

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku…” (Adz Dzariyaat: 56)

Page 4: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

PERBEDAAN UMUM ANTARA EKONOMI ISLAM DAN

KONVENSIONALIlmu Ekonomi Islam

Manusia sosial namun religius

Menangani masalah dengan menentukan prioritas

Pilihan alternative kebutuhan dituntun dengan nilai Islam

Sistem pertukaran dituntun oleh etika Islam

Ilmu Ekonomi Konvensional

Manusia sosial

Menangani masalah sesuai dengan keinginan individuPilihan alternative kebutuhan dituntun oleh kepentingan individu/egoisPertukaran dituntun oleh kekuatan pasar

Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwasanya dalam ekonomi Islam tidak hanya mempelajari individu sosial tetapi juga bakat religius mereka. Perbedaan timbul berkenaan pilihan dimana ilmu ekonomi Islam dikendalikan oleh nilai-nilai dasar Islam sedangkan ekonomi konvensional dikendalikan oleh kepentingan individu.

Page 5: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM

Prinsip Islam yang dapat dijadikan poros adalah bahwa, “Kekuasaan paling tinggi hanyalah milik Allah semata (QS, 3:26, 15:2, 67:1)dan manusia diciptakan sebagai khalifah-Nya di muka bumi,” (QS, 2:30, 4:166, 35:39).

Sebagai khalifah-Nya,

“manusia telah diciptakan dalam bentuk yang paling baik. Seluruh ciptaan lainnya seperti matahari, bulan, langit (cakrawala), telah ditakdirkan  untuk dipergunakan oleh manusia.”

Page 6: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau anugerah dari Allah swt kepada manusia.

Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.

Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerjasama.

Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.

Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.

Seorang muslim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.

Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab).

Islam menolak riba dalam bentuk apapun.

PRINSIP-PRINSIP EKONOMI ISLAM

Page 7: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Mu’āmalah dalam kamus Bahasa Indonesia artinya hal-hal yang termasuk urusan kemasyarakatan (pergaulan, perdata, dsb).

Sementara dalam fiqh Islam berarti tukarmenukar barang atau sesuatu yang memberi manfaat dengan cara yang ditempuhnya, seperti jual-beli, sewamenyewa, upah-mengupah, pinjammeminjam, urusan bercocok tanam, berserikat, dan usaha lainnya.

MU’ĀMALAH

Page 8: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Dalam melakukan transaksi ekonomi, seperti jual-beli, sewa-menyewa, utang-piutang, dan pinjam-meminjam, Islam

melarang beberapa hal di antaranya seperti berikut:

MU’ĀMALAH

Tidak boleh mempergunakan cara-cara yang batil.

Tidak boleh melakukan kegiatan riba.

Tidak boleh dengan cara -cara ẓālim (aniaya).

Tidak boleh mempermainkan takaran, timbangan, kualitas, dan kehalalan.

Tidak boleh dengan cara-cara spekulasi/berjudi.

Tidak boleh melakukan transaksi jual-beli barang haram.

Page 9: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Ada lima praktek sistem ekonomi yang dikenal masyarakat dunia,  yakni:

1.            KapitalismeFaham Kapital isme berasal dari Inggris abad 18, kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika Utara.   Sebagai akibat dari perlawanan terhadap ajaran gereja, tumbuh al iran pemikiran l iberal isme di negara-negara Eropa Barat. Al i ran ini kemudian merambah ke segala bidang termasuk bidang ekonomi. Dasar filosofis pemikiran ekonomi Kapital is bersumber dari tul isan Adam Smith dalam bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” yang ditul is pada tahun 1776.    Is i buku tersebut sarat dengan pemikiran-pemikiran t ingkah laku ekonomi masyarakat. Dari dasar filosofi tersebut kemudian menjadi sistem ekonomi, dan pada akhirnya kemudian mengakar menjadi ideologi yang mencerminkan suatu gaya hidup (way of l i fe).  

2.            SosialismeDalam kehidupan sehari-hari ist i lah sosial isme digunakan dalam banyak art i .   Ist i lah sosial isme selain digunakan untuk menunjukkan sistem ekonomi, juga digunakan untuk menunjukkan al iran filsafat, ideologi , ci ta-cita, ajaran-ajaran atau gerakan.   Sosial isme sebagai gerakan ekonomi muncul sebagai perlawanan terhadap ketidak adi lan yang t imbul dari s istem kapital isme.

PRAKTEK SISTEM EKONOMI

Page 10: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

3.       KomunismeKomunisme muncul sebagai aliran ekonomi, ibarat anak haram yang tidak disukai oleh kaum Kapitalis. Aliran ekstrim yang muncul dengan tujuan yang sama dengan sosialisme, sering lebih bersifat gerakan ideologis  dan mencoba hendak mendobrak sistem kapitalisme dan sistem lain yang telah mapan.   

4.       FasismeFasisme muncul dari filsafat radikal yang muncul dari revolusi industri yakni sindikalisme.  Eksponen sindikalisme adalah George Sorel (1847-1922).  Para penganjur sindikalisme menginginkan reorganisasi masyarakat menjadi: asosiasi-asosiasi yang mencakup seluruh industri, atau sindikat-sindikat pekerja

5.       IslamI lmu ekonomi Islam merupakan ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi rakyat yang dilhami oleh nilai-nilai Islam. Sejauh mengenai masalah pokok kekurangan, hampir tidak terdapat perbedaan apapun antara ilmu ekonomi Islam dan ilmu ekonomi modern.  Andaipun ada perbedaan itu terletak pada sifat dan volumenya (M. Abdul Mannan; 1993). Itulah sebabnya mengapa perbedaan pokok antara kedua sistem ilmu ekonomi dapat dikemukakan dengan memperhatikan penanganan masalah pilihan.

 

Page 11: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

JUAL-BELI

Melakukan jual-beli dibenarkan, sesuai dengan firman Allah Swt. berikut iniArtinya: “...Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba....” (Q.S. al-Baqarah: 275).

Apabila jual-beli itu menyangkut suatu barang yang sangat besar nilainya, dan agar tidak terjadi kekurangan di belakang hari, al-Qur’ãnmenyarankan agar dicatat, dan ada saksi.

MACAM-MACAM MU’ĀMALAH

Jual-beli menurut syariat agama ialah kesepakatan tukar-menukar benda untuk memiliki benda tersebut selamanya.

Page 12: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Syarat-Syarat Jual-Beli

Penjual dan pembelinya haruslah:

Ballig.

Berakal sehat.

Atas kehendak sendiri

Uang dan barangnya haruslah:

 Halal dan suci

Bermanfaat

Keadaan barang dapat diserahterimakan

Keadaan barang diketahui oleh penjual dan pembeliMilik sendiri

Ijab Qobul

Seperti pernyataan penjual, “Saya jual barang ini dengan harga sekian.”Pembeli menjawab, “Baiklah saya beli.” Dengan demikian, berarti jual-beli itu berlangsung suka sama suka. Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya jual-beli itu hanya sah jika suka sama suka.”(HR. Ibnu Hibban)

Page 13: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Khiyār

Rasulullah saw. Bersabda :

“Penjual dan pembeli tetap dalam khiyar selama keduanya belum berpisah. Apabila keduanya berlaku benar dan suka menerangkan keadaan (barang)nya, maka jual-belinya akan memberkahi keduanya. Apabila keduanya menyembunyikan keadaan sesungguhnya serta berlaku dusta, maka dihapus keberkahan jual-belinya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Khiyār adalah bebas memutuskan antara meneruskan jual-beli atau membatalkannya. Islam memperbolehkan melakukan khiyār karena jual-beli haruslah berdasarkan suka sama suka, tanpa ada unsur paksaan sedikit pun

Page 14: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Macam-Macam Khiyār

Khiyār Majelis• selama penjual

dan pembeli masih berada di tempat berlangsungnya transaksi/tawar-menawar, keduanya berhak memutuskan meneruskan atau membatalkan jual-beli

• Rasulullah saw. Bersabda : “Dua orang yang berjual-beli, boleh memilih akan meneruskan atau tidak selama keduanya belum berpisah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Khiyār Syarat• khiyar yang

dijadikan syarat dalam jual-beli.

• Rasulullah saw. bersabda kepada seorang lelaki : “Engkau boleh khiyār pada segala barang yang engkau beli selama tiga hari tiga malam.” (HR. Baihaqi dan Ibnu Majah).

Khiyār Aibi (cacat)

• pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya jika terdapat cacat yang dapat mengurangi kualitas atau nilai barang tersebut, namun hendaknya dilakukan sesegera mungkin.

Page 15: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Ribā

Diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan bahwa,:

"Rasulullah mengutuk orang yang mengambilribā, orang yang mewakilkan,orang yang mencatat, dan orang yang

menyaksikannya” (HR.Muslim).

Dengan demikian, semua orang yang terlibat dalam riba sekalipun hanya sebagai saksi, terkena dosanya juga.

Ribā adalah bunga uang atau nilai lebih atas penukaran barang. Ribā, apa pun bentuknya, dalam syariat Islam hukumnya haram. Sanksi hukumnya juga sangat berat.

Page 16: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Guna menghindari riba, apabila mengadakan jual-beli barang sejenis seperti emas dengan emas atau perak dengan perak ditetapkan syarat:

sama timbangan ukurannya.

dilakukan serah terima saat itu juga.

secara tunai.

Page 17: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Macam-Macam Ribā

pertukaran barang sejenis yang tidak sama timbangannya. Misalnya, cincin emas 22 karat seberat 10 gram ditukar dengan emas 22 karat namun seberat 11 gram. Kelebihannya itulah yang termasuk riba.

Ribā Faḍli

Pinjam meminjam dengan syarat harus memberi kelebihan saat mengembalikannya. Misal si A bersedia meminjami si B uang sebesar Rp100.000,00 asal si B bersedia mengembalikannya sebesar Rp115.000,00. Bunga pinjaman itulah yang disebut riba.

Ribā Qorḍi

akad jual-beli barang sejenis dan sama timbangannya, namun penjual dan pembeli berpisah sebelum melakukan serah terima. Seperti penjualan kacang, ketela yang masih di dalam tanah.

Ribā Yādiakad jual-beli dengan penyerahan barang beberapa waktu kemudian. Misalnya, membeli buah-buahan yang masih kecil-kecil di pohonnya, kemudian diserahkan setelah besar-besar atau setelah layak dipetik. Atau, membeli padi di musim kemarau, tetapi diserahkan setelah panen.

Ribā Nasi’ah

Page 18: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Utang-piutang adalah menyerahkan harta dan benda kepada seseorang dengan catatan akan dikembalikan pada waktu kemudian. Tentu saja dengan tidak mengubah keadaannya.

Misalnya utang Rp100.000,00 di kemudian hari harus melunasinya Rp100.000,00. Memberi utang kepada seseorang berarti menolongnya dan sangat dianjurkan oleh agama.

UTANG-PIUTANG

Page 19: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Rukun Utang-piutang

Yang berpiutang dan yang berutang

Ada harta atau barang

Lafadz kesepakatan• Misal: “Saya utangkan ini kepadamu.” Yang berutang

menjawab, “Ya, saya utang dulu, beberapa hari lagi (sebutkan dengan jelas) atau jika sudah punya akan saya lunasi.”

Page 20: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Dasar hukum  ijārah dalam firman Allah Swt.: Artinya: “...dan jika kamu ingin anakmu

disusukanoleh orang lain, maka tidak ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut...” (Q.S. al-Baqarah: 233).

Artinya: “...kemudian jika mereka menyusukan (anak-anak) mu maka berikanlah imbalannya kepada mereka...”

(Q.S. aṭ-Ṭalāq: 6). 

SEWA-MENYEWA

Sewa-menyewa dalam fiqh Islam disebut ijārah, artinya imbalan yang harus Diterima oleh seseorang atas jasa yang diberikannya. Jasa di sini berupa penyediaan tenaga dan pikiran, tempat tinggal, atau hewan

Page 21: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Syarat dan Rukun Sewa-menyewa

Yang menyewakan dan yang menyewa haruslah

telah ballig dan berakal sehat.sewa-menyewa dilangsungkan atas kemauan masing-masing,

bukan karena dipaksa.Barang tersebut menjadi hak

sepenuhnya orang yang menyewakan, atau walinya.

Ditentukan barangnya serta keadaan dan sifat-sifatnya

Syarat dan Rukun Sewa-menyewa

Manfaat yang akan diambil dari barang tersebut harus diketahui

secara jelas oleh kedua belah pihak.

Berapa lama memanfaatkan barang tersebut harus disebutkan

dengan jelas.Harga sewa dan cara

pembayarannya juga harus ditentukan dengan jelas sertadisepakati bersama.

Page 22: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Dalam hal sewa-menyewa atau kontrak tenaga kerja, haruslah diketahui secara jelas dan disepakati bersama sebelumnya hal-hal berikut:

Jenis pekerjaan dan jam kerjanya. Berapa lama masa kerja. Berapa gaji dan bagaimana sistem pembayarannya:

harian, bulanan, mingguan ataukah borongan? Tunjangan-tunjangan seperti transpor, kesehatan, dan

lain-lain, kalau ada.

Page 23: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Secara bahasa, kata syirkah (perseroan) berarti mencampurkan dua bagian atau lebih sehingga tidak dapat lagi dibedakan antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya

Menurut istilah, syirkah adalah suatu akad yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang bersepakat untuk melakukan suatu usaha dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Rukun dan Syarat Syirkah:

SYIRKAH

Dua belah pihak yang berakad (‘aqidani). Syarat orang yang melakukan akad adalah harus memiliki kecakapan (ahliyah) melakukan taṡarruf(pengelolaan harta).

Objek akad yang disebut juga ma’qud ‘alaihi mencakup pekerjaan atau modal. Adapun syarat pekerjaan atau benda yang dikelola dalam syirkahharus halal dan diperbolehkan dalam agama dan pengelolaannya dapat diwakilkan.

Akad atau yang disebut juga dengan istilah ṡigat. Adapun syarat sah akad harus berupa taṡarruf, yaitu adanya aktivitas pengelolaan.

Page 24: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Macam-Macam Syirkah

Syirkah ‘Inān• syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing- masing memberi kontribusi kerja (amal) dan modal (mal). Syirkah ini hukumnya boleh berdasarkan dalil sunah dan ijma’ sahabat.Syirkah ‘Abdān

• syirkah antara dua pihak atau lebih yang masing-masing hanya memberikan kontribusi kerja (amal), tanpa kontribusi modal (amal).  Konstribusi kerja itu dapat berupa kerja pikiran (seperti penulis naskah) ataupun kerja fisik (seperti tukang batu). Syirkahini juga disebut syirkah ‘amal.Syirkah Wujūh

• kerja sama karena didasarkan pada kedudukan, ketokohan, atau keahlian (wujuh) seseorang di tengah masyarakat. Syirkah wujūh adalah syirkah antara dua pihak yang sama-sama memberikan kontribusi kerja (amal) dengan pihak ketiga yang memberikan konstribusi modal (mal).

Page 25: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Syirkah Mufāwaḍah• syirkah antara dua pihak atau lebih yang

menggabungkan semua jenis syirkah di atas. Syirkah mufāwaḍahdalam pengertian ini boleh dipraktikkan. Sebab setiap jenis syirkah yang sah berarti boleh digabungkan menjadi satu. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung sesuai dengan jenis syirkahnya, yaitu ditanggung oleh para pemodal sesuai porsi modal jika berupa syirkah ‘inān, atau ditanggung pemodal saja jika berupamufāwaḍah, atau ditanggung mitra-mitra usaha berdasarkan persentase barang dagangan yang dimiliki jika berupa syirkah wujūh.

Page 26: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

•Muḍārabahakad kerja sama usaha antara dua pihak, di mana pihak pertama menyediakan semua modal (ṡāhibul māl), pihak lainnya menjadi pengelola atau pengusaha (muḍarrib). Keuntungan usaha secara muḍārabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak, namun apabila mengalami kerugian, ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian tersebut bukan akibat kelalaian si

pengelola

Page 27: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Musāqah, Muzāra’ah, dan Mukhābarah

MusāqahMusāqah adalah kerja sama antara pemilik kebun dan petani di mana sang pemilik Kebun menyerahkan kepada petani agar dipelihara dan hasil panennya nanti akan dibagi dua menurut persentase yang ditentukan pada waktu akad.

Muzāra’ah dan Mukhābarah Muzāra’ah adalah kerja sama dalam bidang pertanian

antara pemilik lahan dan petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari petani.

Sementara mukhābarah  ialah kerja sama dalam bidang pertanian antara pemilik lahan dan petani penggarap di mana benih tanamannya berasal dari pemilik lahan

Page 28: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Bank dilihat dari segi penerapan bunganya, dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu seperti berikut: Bank KonvensionalBank konvensional ialah bank yang fungsi utamanyamenghimpun dana untuk disalurkan kepada yang memerlukan, baik perorangan maupun badan usaha, guna mengembangkan usahanya dengan menggunakan sistem bunga. Bank Is lam atau Bank Syari ’ahBank Is lam atau bank syari ’ah  ia lah bank yang menjalankan operasinya menurutsyariat Is lam. Ist i lah bunga yang ada pada bank konvensional t idak ada dalam bank Is lam.

PERBANKANBank adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak dalam menghimpun dana masyarakat dan disalurkannya kembali dengan menggunakan sistem bunga.Dengan demikian, hakikat dan tujuan bank ialah untuk membantu masyarakat yang memerlukan, baik dalam menyimpan maupun meminjamkan, baik berupa uang atau barang berharga lainnya dengan imbalan bunga yang harus dibayarkan oleh masyarakat pengguna jasa bank.

Page 29: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Bank syariah menggunakan beberapa cara yang bersih dari riba, misalnya seperti berikut:

Muḍārabah• kerja sama antara pemilik modal dan pelaku usaha dengan

perjanjian bagi hasil dan sama-sama menanggung kerugian dengan persentase sesuai perjanjian.

Musyārakah• kerja sama antara pihak bank dan pengusaha di mana masing-

masing sama-sama memiliki saham

Wadi’ah• jasa penitipan uang, barang, deposito, maupun surat berharga.

Amanah dari pihak nasabah berupa uang atau barang titipan yang telah disebutkan di atas dipelihara dengan baik oleh pihak bank.

Qarḍul hasān• pembiayaan lunak yang diberikan kepada nasabah yang baik

dalam keadaan darurat.

Murābahah• suatu istilah dalam fiqh Islam yang menggambarkan suatu jenis

penjualan di mana penjual sepakat dengan pembeli untuk menyediakan suatu produk, dengan ditambah jumlah keuntungan tertentu di atas biaya produksi.

Page 30: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Prinsip-Prinsip Asuransi Syari’ah Asuransi berasal dari bahasa Belanda, assurantie yang artinya

pertanggungan. Dalam bahasa Arab dikenal dengan at-Ta’m³n yang berarti

pertanggungan, perl indungan, keamanan, ketenangan atau bebas dari perasaan takut. Si penanggung (assuradeur) disebut mu’ammin dan tertanggung (geasrurrerde ) disebut musta’min .

Allah Swt. menegaskan hal ini dalam beberapa ayat, di antaranya berikut ini:

Artinya: “.. .dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran...” (Q.S.AlMāidah: 2). 

ASURANSI SYARI’AH

Page 31: KONSEP EKONOMI DALAM ISLAM - PAI Kelas XI SM 2

Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional

Tentu saja prinsip tersebut berbeda dengan yang berlaku di sistem asuransi konvensional, yang menggunakan prinsip transfer r isiko. Seseorang membayar sejumlah premi untuk mengalihkan risiko yang tidak mampu dia pikul kepada perusahaan asuransi. Dengan kata lain, telah terjadi ‘ jual-beli ’ atas risiko kerugian yang belum pasti terjadi. Di sini lah cacat perjanjian asuransi konvensional. Sebab akad dalam Islam mensyaratkan adanya sesuatu yang bersifat pasti, apakah itu berbentuk barang ataupun jasa.

Perbedaan yang lain, pada asuransi konvensional dikenal dana hangus, di mana peserta tidak dapat melanjutkan pembayaran premi ketika ingin mengundurkan diri sebelum masa jatuh tempo. Dalam konsep asuransi syari’ah, mekanismenya tidak mengenal dana hangus. Peserta yang baru masuk sekal ipun, lantas karena satu dan lain hal ingin mengundurkan dir i , dana atau premi yang sebelumnya sudah dibayarkan dapat diambil kembali, kecuali sebagian kecil saja yang sudah diniatkan untuk dana tabarru’ (sumbangan) yang tidak dapat diambil.