KONSEP DASAR MOBILISASI SUMARDIN HASAN, S.Kep.
KONSEP DASAR MOBILISASI
SUMARDIN HASAN, S.Kep.
Pengertian mobilisasi
Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier, 1989)
Tujuan
• Memenuhi kebutuhan dasar manusia• Mencegah terjadinya trauma• Mempertahankan tingkat kesehatan• Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari -
hari• Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh
ANATOMI SISTEM MUSKULOSKELETAL
• Alat gerak tubuh manusia sistem muskuloskeletal: pasif rangka (skeletal); aktif otot (muscle)
• Rangka-tulang: jaringan ikat yg keras & kaku (jaringan penyokong); banyak mengandung mineral, zat perekat dan zat kapur.
• Tulang rawan, tulang, dan sendi
4
Fungsi Sistem Rangka1. Penyangga: berdirinya tubuh, tempat
melekatnya ligamen-ligamen, otot, jaringan lunak & organ
2. Penyimpanan mineral (kalsium & fosfat) dan lipid (yellow marrow)
3. Produksi sel darah (red marrow)4. Pelindung; membentuk rongga melindungi
organ yang halus & lunak5. Penggerak; dpt mengubah arah &
kekuatan otot rangka saat bergerak; adanya persendian
6. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.7. Mempertahankan suhu tubuh; kontraksi
otot:energi panas5
Tulang rawan
Berdasarkan jenis & jumlah serat di dalam matriks, ada 3 macam tulang rawan:
1. Tl rawan hialin: matriks mengandung seran kolagen; jenis yg paling banyak dijumpai
2. Tl rawan elastin: serupa dg tl rawan hialin ttp lebih bny serat elastin yg mengumpul pd dinding lakuna yg mengelilingi kondrosit
3. Fibrokartilago: tdk pernah berdiri sendiri ttp scr berangsur menyatu dg tl rawan hialin atai jar.ikat fibrosa yg berdekatan
6
Pertumbuhan Tulang Rawan
Ada 2 cara:1. Appositional growth; tumbuh dari luar sel
pembentuk kartilago di dlm perikondrium menyekresi matriks baru ke permukaan luar kartilago yg sdh ada
2. Interstisial growth; tumbuh dari dalam kondrosit yg berikatan dg lakuna di dlm kartilago membelah & menyekresi matriks baru & memperluas kartilago dari dalam
Pertumbuhan tulang rawan berakhir selama periode dewasa
7
Tulang• Pembentuk jaringan:
- sel-sel tulang (sel osteoprogenitor, osteoblast, osteosit, dan osteoklas)- matriks
• Matriksnya mengandung unsur anorganik, terutama kalsium fosfat (hidroksiapatit)
• Scr makroskopik:- spongiosa (kanselosa)- kompak (padat)
• Permukaan luar tulang dilapisi selubung fibrosa (periosteum); lapis tipis jaringan ikat (endosteum) melapisi rongga sumsum & meluas ke dlm kanalikuli tulang kompak
8
Struktur Mikroskopis Tulang
• Sistem Havers: saluran Havers (saraf, pembuluh darah, aliran limfe)
• Lamella (lempeng tulang yang tersusun konsentris).
• Lacuna (ruangan kecil yang terdapat di antara lempengan–lempengan yang mengandung sel tulang).
• Kanalikuli (memancar di antara lacuna dan tempat difusi makanan sampai ke osteon).
9
Periosteum
• Membran vaskuler fibrosa yang melapisi tulang, banyak pembuluh darah dan melekat erat pada tulang.
• Pada tulang yang sedang tumbuh terdapat lapisan sel pembentuk tulang diantara periosteum dan tulang.
10
TulangMembran periosteum berasal dari perikondrium tulang rawan
yang merupakan pusat osifikasi. Pada tulang yang sedang tumbuh terdiri atas 1 batang (diafisis)
dan 2 ujung (epifisis)
11
Tulang menurut bentuknya
1. Ossa longa (tulang panjang): tulang yg ukuran panjangnya terbesar, cth: os humerus
2. Ossa brevia (tulang pendek): tulang yg ketiga ukurannya kira-kira sama besar, cth: ossa carpi
3. Ossa plana (tulang gepeng/pipih): tulang yg ukuran lebarnya terbesar, cth: os parietale
4. Ossa irregular (tulang tak beraturan), cth: os sphenoidale
5. Ossa pneumatica (tulang berongga udara), cth: os maxilla
12
Sistem skeletal/ rangka
13
14
Sendi
• Persambungan/ artikulasio : pertemuan antara dua atau lebih dari tulang rangka.
• Artrologi: ilmu yang mempelajari persendian.
15
3 Jenis Sendi Berdasarkan strukturnya
• Fibrosa: hubungan antar sendi oleh jaringan fibrosa• Kartilago/tulang rawan: ruang antar sendinya
berikatan dengan tulang rawan.• Sinovial/sinovial joint: ada ruang sendi dan ligament
untuk mempertahankan persendian.
16
Sendi berdasarkan jenis persambungannya
Sinartrosis Sendi yang terdapat kesinambungan krn di antara
kedua ujung tulang yang bersendi tdp suatu jaringan
Diartrosis Sendi terdapat ketidak-sinambungan karena di
antara tulang yg bersendi terdapat rongga (cavum articulare)
17
18
19
Sendi peluru
Sendi putar
Sendi pelana
Sendi engsel
Sendi luncur
Otot
• Otot membentuk 43% berat badan; > 1/3-nya mrpkn protein tubuh & ½-nya tempat terjadinya aktivitas metabolik saat tubuh istirahat
• Proses vital di dlm tubuh (spt. Kontraksi jantung, kontriksi pembuluh darah, bernapas, peristaltik usus) terjadi krn adanya aktivitas otot
20
3 Tipe jaringan otot
1. Otot polos
gerakan tak disadari (INVOLUNTER)
2. Otot lurik
serat lintang gerakan disadari
(VOLUNTER)
3. Otot jantung
MIOKARDIUM involunter 21
3 Tipe Jaringan Otot
22
Struktur Otot Rangka • Tendon
Hampir semua otot rangka menempel pada tulang. Tendon: jaringan ikat fibrosa (tdk elastis) yang tebal dan berwarna putih yg menghubungkan otot rangka dengan tulang.
23
TENDON
ISTILAH-ISTILAH POSISI
• Medial Strukt yg lebih dekat dgn bdg median dibanding dgn yang lain.
• Lateral letak strukt yang lebih jauh dr yang lain
• Anterior bagian depan tubuh
• Posterior bagian belakang tubuh
• Palmar bagian anterior tangan (telapak)
• Dorsal bagian posterior tangan (punggung tangan)
• Plantar bagian telapak kaki (bawah)
• Dorsal pedis bagian punggung kaki (atas)
• Proximal jarak yang relatif lebih dekat dr pangkal ekstremitas
• Distal jarak yang relatif lebih jauh dari pangkal ektremitas
• Superfisial jarak yang relatif lebih dekat dengan permukaan tubuh
• Profunda jarak yang relatif lebih jauh dari permukaan tubuh
• Superior tingkat yang relatif lebih tinggi
• Inferior tingkat yang relatif lebih rendah
• Interna jarak yang relatif lebih dekat dengan pusat organ / rongga
• Eksterna jarak yang relatif lebih jauh dari pusat organ / rongga.
• Ipsi Lateral terletak pada sisi yang sama
• Kontra lateral terletak pada sisi tubuh yang berlawanan.
ISTILAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN GERAK
• Sendi hubungan antara 2 buah tulang
• Flexio gerak dalam bidang sagital, biasanya merupakan gerakan anterior, kecuali pada sendi lutut.
• Extensio meluruskan sendi dari posisi flexio, biasanya berlangsung kearah posterior.
• Lateroflexi gerak tubuh dalam bidang koronal
• Abduksio gerakan menjauhi garis tubuh dalam bidang koronal
• Adduksio gerakan mendekati garis tubuh dalam bidang koronal.
• Rotasio gerakan bagian tubuh mengelilingi sumbu panjangnya :
- Rotasi medial permukaan antrior menghadap
ke medial
- Rotasi Lateral permukaan anterior
menghadap ke lateral
• Pronasio lengan bawah rotasi medial sehingga telapak tangan menghadap posterior
• Supinasi rotasi lateral dari posisi pronasio, sehingga telapak tangan menghadap anterior.
• Sirkumduksio gabungan urutan gerakan flexio, extensio, abduksio dan adduksio.
• Protraksio gerakan ke depan ( sendi rahang)
• Retraksio gerakan ke belakang• Inversio gerakan telapak kaki
menghadap ke medial• Eversio gerakan telapak kaki
menghadap ke lateral
Faktor-faktor yang mempengaruhi Mobilisasi
1. Gaya Hidup :Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk
2. Proses penyakit dan injuri : Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untuk mobilisasi secara bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani operasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidur karena mederita penyakit tertentu misalnya; typoid dan penyakit kardiovaskuler.
3. Kebudayaan Kebudayaan dapat mempengaruhi pola dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berebda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya.
4. Tingkat Energi Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari.
5. Usia dan status perkembangan : Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan dengan seorang remaja. Anak yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit.
6. Tipe persendian dan pergerakan sendi : Dalam sistem muskuloskeletal dikenal 2 macam persendian yaitu sendi yang dapat digerakan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan (siartrosis).
TOLERANSI AKTIFITAS Penilaian tolerasi aktifitas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan kardiovaskuler seperti Angina pektoris, Infark, Miocard atau pada klien dengan immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan.Hal tersebut biasanya dikaji pada waktu sebelum melakukan mobilisasi, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi
Tanda - tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976) :1. Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan,
irama tidak teratur2. Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan
sistol/hipotensi orthostatic3. Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi,
pernafasan cepat dangkal4. Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan5. Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami
kecepatan aktifitas dan ketidak stabilan posisi tubuh6. Status emosi labil.
Masalah Fisik • Masalah muskuloskeletal : Menurunnya kekuatan dan
kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit
• Masalah urinari : Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine.
• Masalah gastrointestinal : Terjadinya anoreksia/penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi
• Masalah respirsi : Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2)
• Masalah kardiovaskuler : Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus
Upaya Pencegahan
• Perbaikan status gisi• Memperbaiki kemampuan monilisasi• Melaksanakan latihan pasif dan aktif• Mempertahankan posisi tubuh dg benar sesuai
dengan bady aligmen (Struktur tubuh)• Melakukan perubahan posisi tubuh secara
periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh.
Thanks