Pendahuluan
ELEKTRONIKA DASAR
Siswo Wardoyo, S.T., M.Eng. [email protected]
08122898593/085747890172 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
KONTRAK KULIAH1. Memakai sandal dan atau kaos oblong, tidak
boleh mengikuti kuliah dan dianggap tidak masuk. 2. Kehadiran
kuliah terlambat lebih dari 15 menit, tidak diperkenankan masuk
ruang kuliah. 3. HP atau alat komunikasi diharapkan untuk dimatikan
atau di silent supaya tidak menimbulkan kegaduhan, bagi yang tidak
melaksanakan akan dikeluarkan dari ruang kuliah. 4. Penilaian akan
diberikan melalui 4 tahap evaluasi dengan bobot tiap evaluasi
adalah sebagai berikut:a. b. c. d. Kehadiran : 10 % Tugas : 20 %
UTS : 30 % UAS : 40 %
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Konsep Dasar ElektronikaResistor: Resistor adalah komponen dasar
elektronika yang digunakan untuk membatasi jumlah arus yang
mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon. Dari hukum
Ohms diketahui, resistansi berbanding terbalik dengan jumlah arus
yang mengalir melaluinya. Satuan resistansi dari suatu resistor
disebut Ohm atau dilambangkan dengan simbol (Omega).
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
ResistorResistor secara umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu
resistor tetap (fixed resistor) dan resistor variabel (variable
resistor), tetapi jika hanya disebut resistor saja maka resistor
yang dimaksud adalah resistor tetap (fixed resistor) atau biasa
disebut juga dengan hambatan atau tahanan. Resistor adalah komponen
elektronik yang berfungsi menahan arus litrik, dan karena arus
listrik berhubungan dengan tegangan listrik, sehingga jika suatu
tegangan listrik dilewatkan pada resistor maka akan terjadi
penurunan pada tegangan tersebut. Hubungan antara arus listrik,
tegangan listrik dan resistor menurut hukum Ohm adalah :
Dimana I dalam Ampere, V dalam Volt dan R dalam Ohm. Rumah
resistor biasanya dibuat dari keramik / semen dimana bahan yang
berfungsi sebagai hambatanya biasanya dari karbon, logam atau
lilitan kawat, besar-kecilnya nilai hambatan ditentukan oleh tebal
dan panjangnya lintasan karbon, logam atau lilitan kawat
tersebut.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Resistor Tetap (Fixed Resistor)Ada bermacam-macam resistor,
tetapi yang umum tersedia dipasaran a.l : Resistor karbon (carbon
film resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari
karbon, memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 10 Mega ohm dengan
toleransi 5 - 20%, tegangan maksimum 500 volt , tersedia dalam daya
0.25 - 1 watt. Resistor metaloxide (metaloxide film resistor)
adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam oxida, memiliki
nilai resistansi antara 1ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi 5 - 10%,
tegangan maksimum 750 volt , tersedia dalam daya 1 - 6 watt.
Resistor metal film (metal film resistor) adalah resistor yang
bahan resistansinya dari logam, memiliki nilai resistansi antara
1ohm - 10 Mega ohm dengan toleransi 1-5%, tegangan maksimum 300
volt , tersedia dalam daya 0.5 - 1 watt. Resistor nol ohm
(zero-ohmic resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari
logam, memiliki nilai resistansi antara 0 (nol) ohm hingga 10x10-3
ohm, tegangan maksimum 300 volt , dengan arus maksimum 3 Ampre.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Resistor Tetap (Fixed Resistor)Resistor ohm rendah (low-ohmic
resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari logam,
memiliki nilai resistansi antara 0,1ohm - 2.2 ohm dengan toleransi
5 - 20%, tegangan maksimum 300 volt , tersedia dalam daya 1 - 2
watt. Resistor ohm tinggi (high-ohmic resistor) adalah resistor
yang memiliki nilai resistansi antara 1mega ohm - 10 giga ohm
dengan toleransi 2 20%, tegangan maksimum 3 kilo volt , tersedia
dalam daya 1 - 6 watt. Resistor lilitan kawat (wire-wound resistor)
adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan kawat,
memiliki nilai resistansi antara 1 ohm - 56 kilo ohm dengan
toleransi 5 - 10%, tegangan maksimum 500 volt , tersedia dalam daya
1 - 15 watt. Resistor lilitan kawat wadah keramik (ceramic
wire-wound resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari
lilitan kawat yang terbungkus dalam wadah dari bahan keramik dengan
bentuk vertikal maupun horisontal, memiliki nilai resistansi antara
0.1 ohm - 56 kilo ohm dengan toleransi 5 - 10%, tegangan maksimum
1000 volt , tersedia dalam daya 5 - 20 watt.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Resistor Tetap (Fixed Resistor)
http://beteve.com/detail-1-11.html
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Resistor Tetap (Fixed Resistor)Resistor daya (wire-wound power
resistor) adalah resistor yang bahan resistansinya dari lilitan
kawat biasanya digunakan pada industri listrik, memiliki nilai
resistansi antara 1 ohm - 39 kilo ohm dengan toleransi 5 10%,
tegangan maksimum 2000 volt , tersedia dalam daya 20 - 100 watt.
Resistor SMD (surface mount device resistor) adalah resistor yang
cara memasangnya ditempelkan pada permukaan PCB, memiliki nilai
resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi 1 - 20%,
tegangan maksimum 100 volt . Resistor SMD Jaringan (surface mount
device network resistor) adalah resistor yang cara memasangnya
ditempelkan pada permukaan PCB tetapi dalam satu kemasan terdapat
lebih dari satu resistor, memiliki nilai resistansi antara 0 ohm -
1 Mega ohm dengan toleransi 1 - 20%, tegangan maksimum 100 volt .
Resistor Jaringan (network resistor) adalah resistor yang dalam
satu kemasan terdapat lebih dari satu resistor, memiliki nilai
resistansi antara 0 ohm - 1 Mega ohm dengan toleransi 1 - 20%,
tegangan maksimum 100 volt .
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Penandaan Nilai ResistorPenandaan nilai resistor dengan
menggunakan empat pita adalah skema kode warna yang paling sering
digunakan. Ini terdiri dari empat pita warna yang dicetak
mengelilingi badan resistor. Dua pita pertama merupakan informasi
dua digit harga resistansi, pita ketiga merupakan pengali (lebih
mudahnya adalah merupakan jumlah nol yang ditambahkan setelah dua
digit resistansi) dan pita keempat merupakan toleransi dari harga
resistansi. Kadang-kadang ditambahkan pita kelima yang menunjukkan
koefisien suhu, tetapi ini harus dibedakan dengan sistem lima warna
sejati yang menggunakan tiga digit resistansi seperti yang
diterapkan pada resistor presisi tinggi seperti jenis
metaloxide-film resistor atau yang biasa disebut dengan resistor
metal-film Sebagai contoh pembacaan nilai sebuah resistor yang
memiliki pita warna : kuningungu-kuning-emas adalah bernilai . Cara
membaca yang lebih mudah adalah: pita pertama, kuning, mempunyai
harga 4 dan pita kedua, ungu, mempunyai harga 7, sehingga keduanya
dihitung sebagai 47. Pita ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang
berarti menambahkan empat nol dibelakang angka 47, sedangkan pita
keempat, emas, merupakan kode untuk toleransi 5%, Secara
keseluruhan skema warna kuning-ungu-kuning-emas memberikan nilai
470.000 pada keakuratan 5%. Dibawah ini adalah tabel warna untuk
skema empat warna yang dapat digunakan sebagai acuan.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Penandaan Nilai ResistorWarna Pita pertama Pita kedua Pita
ketiga (pengali) Pita keempat (toleransi) Pita kelima (koefisien
suhu) Hitam Cokelat Merah Oranye Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu
Putih Emas Perak Kosong
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 10-1 10-2 0.5% (D) 0.25%
(C) 0.1% (B) 0.05% (A) 5% (J) 10% (K) 20% (M) 1% (F) 2% (G) 100 ppm
50 ppm 15 ppm 25 ppm
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Penandaan Nilai ResistorWarna Pita pertama Pita kedua Pita
ketiga Pita keempat (pengali) Pita kelima (toleransi) Hitam Cokelat
Merah Oranye Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu Putih Emas Perak Kosong
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 100 101
102 103 104 105 106 107 108 109 10-1 10-2 1% (F) 2% (G) 15 ppm 25
ppm 0.5% (D) 0.25% (C) 0.1% (B) 0.05% (A)
5% (J) 10% (K) 20% (M)
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Resistor Variabel (Variable Resistor)
http://beteve.com/detail-1-14.html
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Resistor Variabel (Variable Resistor)Resistor variabel (variable
resistor atau varistor) adalah resistor yang nilai tahanannya dapat
berubah atau dapat diubah. Ada bermacam-macam resistor variabel
antara lain : 1. Potensiometer (Potentiometer) Adalah resistor tiga
terminal yang nilai tahanannya dapat diubah dengan cara menggeser
(untuk potensio jenis geser) atau memutar (untuk potensio jenis
putar) tuasnya, penggunaan tuas dimaksudkan bahwa rangkaian yang
menggunakan potensiometer ini sering dilakukan pengaturan, dan
ditujukan untuk pemakai, pada pesawat televisi contoh bagian yang
sering dilakukan pengaturan adalah bagian kontrol audio,
brightness, contrast, dan color. Jenis potensiometer ada dua macam,
yaitu linier (lin) dan logaritmik (log). Untuk jenis linier skala
penggeseran tuas (untuk yang model geser) atau besarnya sudut
pemutaran tuas (untuk yang model putar) proporsional atau
berbanding lurus dengan perubahan tahananya. Sedangkan jenis
logaritmik skala penggeseran tuas (untuk yang model geser) atau
besarnya sudut pemutaran tuas (untuk yang model putar) tidak
berbanding lurus tetapi sesuai dengan grafik fungsi logaritmik
(sesuai hukum logaritma) terhadap perubahan tahananya,
potensiometer logaritmik dapat dibuat dari potensiometer linier
ditambah dengan resistor eksternal, karena potensiometer yang
benar-benar logaritmik relatif sangat mahal, potensiometer
logaritmik lazim digunakan pada pengatur volume audio. 2. Trimpot
(Trimmer Potentiometer) Adalah potensiometer yang cara mengubah
nilai tahanannya dengan cara mentrim dengan menggunakan obeng trim.
Pada televisi, trimpot biasanya digunakan untuk mengatur besaran
arus pada rangkaian oscilator, rangkaian driver, atau pada
penyetelan keseimbangan putih (white balance). bagian-bagian yang
menggunakan trimpot berarti bagian tersebut tidak sering dilakukan
penyetelan dan biasanya hanya ditujukan untuk maintenance.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Resistor Variabel (Variable Resistor)3. PTC (Positive Temperatur
Coefisien ) PTC termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang
nilai tahanannya dipengaruhi oleh suhu. Nilai hambatan PTC saat
dingin adalah sangat rendah, tetapi saat suhu PTC naik maka nilai
hambatannya juga ikut naik. Pada pesawat televisi PTC biasanya
digunakan untuk memberikan suplay tegangan pada kumparan degausing
(degausing coil). 4. NTC (Negative Temperatur Coefisien ) NTC juga
termasuk jenis thermistor, yaitu resistor yang nilai tahanannya
dipengaruhi oleh suhu, tetapi NTC kebalikan dari PTC, dimana nilai
tahanan NTC saat dingin sangat tinggi, tetapi saat suhu NTC semakin
naik, maka nilai tahanannya akan semakin mengecil bahkan nol. Pada
pesawat televisi NTC biasanya dipasang pada terminal masukan
listrik, ini dimaksudkan untuk mengurangi kejutan tegangan pada
rangkaian power suply, sehingga efek yang ditimbulkan dari
penambahan NTC ini adalah sebuah kondisi yang disebut sebagai "soft
start". 5. LDR (Light Dependen Resistor) LDR adalah merupakan
resistor peka cahaya atau biasa disebut dengan fotoresistor, dimana
nilai resistansinya akan menurun jika ada penambahan intensitas
cahaya yang mengenainya. Fotoresistor dibuat dari semikonduktor
beresistansi tinggi. Jika cahaya yang mengenainya memiliki
frekuensi yang cukup tinggi, foton yang diserap oleh semikonduktor
akan menyebabkan elektron memiliki energi yang cukup untuk meloncat
ke pita konduksi. Elektron bebas yang dihasilkan (dan pasangan
hole-nya) akan mengalirkan listrik, sehingga menurunkan
resistansinya.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Nilai Hambatan Resistor
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
KapasitorKondensator atau Capasitor, adalah komponen elektronik
yang dapat menyimpan muatan listrik dengan cara mengumpulkan
ketidakseimbangan internal dari muatan listrik, kemampuan
kondensator dalam menyimpan muatan listrik disebut kapasitansi yang
diukur dalam satuan Farad (F). Dimana : 1 F = 1.000.000 F (mikro
Farad) 1 F = 1.000 nF (nano Farad) 1 nF = 1.000 pF (piko Farad)
http://beteve.com/detail-1-16.html
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
KapasitorDisamping memiliki nilai kapasitansi, kondensator juga
memiliki nilai batas tegangan kerja (working voltage), dan batas
temperatur kerja, batas temperatur kerja perlu diperhatikan
terutama untuk kondensator jenis elektrolit (Elco), karena
temperatur dapat mengubah cairan elektrolit dalam elco yang pada
ahirnya dapat mempengaruhi perubahan nilai kapasitansinya.
Kontruksi kondensator terdiri dari dua keping konduktor yang
dipisahkan oleh bahan penyekat yang disebut dengan bahan
dielektrik, fungsi bahan dielektrik tersebut adalah untuk
memperbesar kapasitansi kondensator, bahan dielektrik yang biasa
digunakan diantaranya adalah : udara, keramik, kertas, kaca, mika,
polyester dan elektrolit tertentu.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
KapasitorMenurut polarisasi kutubnya kondensator dibagi menjadi
dua jenis, yaitu polar dan non polar, kondensator polar membedakan
polarisasi antara kutub positif dan kutub negatif, sedangkan
kondensator non polar tidak membedakan polarisasi kutubnya,
sehingga untuk kondensator polar maka pemasangannya tidak boleh
terbalik sedangkan untuk kodensator nonpolar pemasangannya boleh
sembarang, contoh kondensator polar adalah Elco dan Tantalum
sedangkan contoh kondensator non polar seperti kondensator kertas,
kondensator mika dan kondensator keramik. Menurut perubahan nilai
kapasitansinya, kondensator juga dibagi menjadi dua jenis yaitu
kondensator tetap dan kondensator variabel, kondensator tetap
berarti nilai kapasitansi dari kondensator tersebut tetap alias
tidak dapat diubah, sedangkan kondensator variabel artinya nilai
kapasitansi dari kondensator tersebut dapat diubah, contoh
kondensator variabel adalah TC (trimmer capasitor) atau VARCO
(variable condenser).
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Jenis Kapasitor1. Kondensator Keramik Memiliki nilai kapasitansi
antara 5 pF - 1 uF dengan toleransi 10% dan tegangan kerja 50 volt
hingga ribuan volt, memiliki kesetabilan yang tinggi dan baik
digunakan untuk frekwensi tinggi, biasanya memiliki bentuk fisik
bulat pipih berwarna coklet muda atau hijau muda, juga tersedia
dalam kemasan SMD 2. Kondensator Polyester ( Polyethylene
Terephthalate ) Memiliki nilai kapasitansi antara 100 pF - 2 uF
dengan toleransi 5% dan tegangan kerja maksimum 400 volt, memiliki
kesetabilan yang cukup, biasanya memiliki bentuk fisik persegi
empat dan berwarna hijau itulah sebabnya kenapa kondensator ini
sering disebut sebagai greencaps, meskipun terkadang ada yang
dibungkus dengan plastik warna merah maupun coklat. Kondensator ini
biasa juga disebut dengan kondensator mylar. Pengembangan dari
kondensator polyester adalah type metalized polyester film atau
yang umum dikenal dengan kondensator MKT 3. Kondensator Polystyrene
Memiliki nilai kapasitansi antara 50 pF - 500 nF dengan toleransi
1% dan tegangan kerja maksimum 500 volt, memiliki kesetabilan yang
sangat baik, biasanya memiliki bentuk fisik silinder. Sering
digunakan untuk operasi tegangan tinggi. 5. Kondensator
Polypropylene (MKP) Memiliki nilai kapasitansi antara 1 nF - 100 uF
dengan toleransi 5% dan tegangan kerja maksimum 900 volt, memiliki
kesetabilan yang cukup.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Jenis Kapasitor6. Kondensator Kertas Memiliki nilai kapasitansi
antara 10 nF - 10 uF dengan toleransi 10% dan tegangan kerja
maksimum 600 volt, memiliki kesetabilan yang lumayan, biasanya
memiliki bentuk fisik persegi empat bening. 7. Kondensator Mika
Perak Memiliki nilai kapasitansi antara 5 pF - 10 nF dengan
toleransi 0.5% dan tegangan kerja maksimum 400 volt, memiliki
kesetabilan yang sangat baik. 8. Kondensator Electrolit Aluminium
(Elco) Memiliki nilai kapasitansi antara 1 uF - 1 F dengan
toleransi 50% dan tegangan kerja maksimum 400 volt terpolarisasi,
memiliki kesetabilan yang cukup. 9. Kondensator Electrolit Tantalum
Memiliki nilai kapasitansi antara 1 uF - 2000 uF dengan toleransi
10% dan tegangan kerja maksimum 60 volt terpolarisasi, memiliki
kesetabilan yang baik. 10. Kondensator Trimmer (TC) Memiliki nilai
kapasitansi antara 1 pF - 200 pF dengan toleransi 10% dan tegangan
kerja maksimum 60 volt, memiliki kesetabilan yang cukup, termasuk
golongan capasitor variabel, cara mangubah kapasitansinya dengan
menggunakan obeng trim.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
2
Penandaan Nilai KapasitorAda dua metode: menggunakan pita warna
dan secara alfabetnumerik. Penanda nilai kondensator dengan pita
warna Penandaan nilai kondensator dengan pita warna, biasanya
diterapkan pada kondensator kertas, kondensator polikarbonat metal
dan kondensator polyester, cara membaca nilainya dimulai dari pita
warna paling atas lalu turun kebawah, kode warna yang digunakan
mirip dengan kode warna pada resistor, tetapi dengan meninggalkan
warna emas dan perak. Jumlah pita warna biasanya lima warna, jika
ditemui hanya empat warna artinya pita warna yang menunjukkan
tegangan kerja maksimum tidak disertakan, kondisi seperti ini maka
tegangan kerja yang diizinkan maksimum adalah sebesar 50 Volt.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Penandaan Nilai KapasitorContoh, sebuah kondensator yang
memiliki pita warna : Merah, Merah, Kuning, Hitam, Merah adalah
bernilai 220000 pF 0% 250 V = 220 nF 0% 250 V. Cara membaca yang
lebih mudah adalah: pita pertama, Merah, mempunyai harga 2 dan pita
kedua, Merah, mempunyai harga 2, sehingga keduanya dihitung sebagai
22. Pita ketiga, kuning, mempunyai harga 104, yang berarti
menambahkan empat nol dibelakang angka 22, sedangkan pita keempat,
Hitam, merupakan kode untuk toleransi 0%, dan pita kelima Merah
yang menunjukkan tegangan kerja maksimum 250V. Secara keseluruhan
skema warna Merah, Merah, Kuning, Hitam, Merah memberikan nilai
220.000pF pada keakuratan 0% dengan tegangan kerja maksimum 250V.
Dibawah ini adalah tabel warna yang dapat digunakan sebagai
acuan.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Penandaan Nilai KapasitorWarna Pita Pita kedua Pita ketiga Pita
keempat pertama (pengali) (toleransi) Pita kelima (Tegangan kerja)
100V 100V 250V 250V 400V 400V 630V 630V 630V 10% 630V
Hitam Cokelat Merah Oranye Kuning Hijau Biru Ungu Abu-abu
Putih
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
100 101 102 103 104 105 106 107 108 109
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
Penandaan Nilai KapasitorPenandaan nilai kondensator dengan
penanda alfabet-numerik merupakan metode yang paling sering
digunakan, dimana nilai dari kondensator dicetak dengan menggunakan
huruf dan angka pada badan kondensator. Penggunaan angka untuk
menyatakan nilai kapasitansi dan tegangan kerja, sedangkan
penggunaan huruf untuk menyatakan toleransi dan satuan. Contohnya:
Kode kondensator 562 J 100 V, artinya besarnya kapasitansi 56 x102
pF, kode J artinya besarnya toleransi 5% dan 100 V artinya tegangan
kerja maksimum 100 Volt. 100 n J, artinya besarnya kapasitansi 100
nF dan kode J artinya besarnya toleransi 5% Kode kondensator 100 uF
50 V, artinya besarnya kapasitansi 100 uF dan besarnya tegangan
kerja maksimum adalah 50 Volt.
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
2
Penandaan Nilai KapasitorNomo Nilai Pertama Nilai Kedua r 0 0 1
1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 2 3 4 5 6 7 8 9 Pengali 1 101
102 103 104 105 106 107 108 109 Toleransi F = 1% G = 2% H = 3% I =
4% J = 5% K = 6% M = 7%
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil
2
Nilai Rangkaian Kapasitor
Siswo Wardoyo Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNTIRTA
2010/2011- Ganjil