BAB IPENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANGArsitektur merupakan seni dalam merancang.
Banyak karya-karya arsitektur yang telah dihasilkan. Sebagai
mahasiswa arsitektur, tentunya mengetahui bahwa dalam menghasilkan
sebuah karya arsitektur tidaklah mudah. Pertimbangan yang banyak
dan rumit perlu dilakukan. Hal pertama yang akan jadi pertimbangan
bagi seorang arsitek dalam merancang adalah menentukan konsep dari
rancangan itu sendiri. Konsep dari seorang arsitek biasanya menjadi
identitas dari arsitek yang dicerminkan dalam
karya-karyanya.Sebagai mahasiswa arsitektur, sangat penting untuk
mengetahui konsep dan juga tema dalam perancangan, apabila sebuah
rancangan tidak memiliki konsep dan juga tema, maka rancangan
tersebut akan tidak memiliki karakter yang kuat dan akan terlihat
seperti rancangan yang tidak dibuat oleh arsitek. Oleh karena itu,
tugas ini dibuat untuk memahami konsep dan tema agar selalu
digunakan pada saat perancangan.Konsep dan tema tidak bisa
dipisahkan dalam ilmu arsitektur. Dua aspek tersebut terkesan
memiliki pengertian yang sama, namun sesungguhnya kedua aspek ini
sesungguhnya berbeda dalam pengembangannya. Suatu tema tidak akan
bisa ditentukan jika tidak ada sebuah konsep yang mendasari dalam
ide dan gagasan suatu rancangan, namun jika suatu konsep sudah
ditentukan namun tidak menentukan sebuah tema maka sebuah rancanga
tersebut tidak akan memiliki judul. Rancangan yang tidak memiliki
judul tentunya tidak akan bisa disebut sebuah karya seni yang
indah. Jadi, tujuan dari tugas ini adalah agar mahasiswa mampu
mengetahui tema dan konsep agar bisa mengaplikasikannya dalam
sebuah rancangan.
1.2. RUMUSAN MASALAH1. Apa yang dimaksud dengan konsep dan tema
dalam arsitektur?2. Bagaimana penerapan konsep dan tema dalam
arsitektur?
1.3. TUJUAN PENULISAN1. Mengetahui dan memahami konsep dan tema
dalam arsitektur.2. Mengetahui penerapan konsep dan tema dalam
arsitektur.
1.4. MANFAAT PENULISANBerdasarkan tujuan tersebut dapat
ditentukan manfaat dari penulisan ini adalah sebagai berikut:1.
Bagi Penulis.1.1. Penulis mampu mengetahui dan menambah wawasan
terhadap hal-hal yang terdengar sepele seperti konsep dan tema.2.
Bagi kampus.2.1. Kampus dapat menjalankan tugasnya dalam
mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pembelajaran, Penelitian,
dan Pengabdian Masyarakat).2.2. Kampus dapat menambah sarana
pembelajaran bagi mahasiswa atau sebagai pembanding dalam
pelaksanaan mata kuliah lain.3. Bagi mahasiswa/pembaca.3.1.
Mahasiswa/pembaca dapat mengetahui perbedaan antara konsep dan
tema.3.2. Mahasiswa/ pembaca mengetahui kendala-kendala yang bisa
terjadi dalam penentuan konsep dan tema juga solusinya.3.3.
Mahasiswa mampu mengaplikasikan tema dan konsep dalam
perancangan.
1.5. METODE PENULISAN1. JENIS TULISANJenis penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif, yaitu
menggunakan metode studi pustaka dengan mengkaji dan membandingkan
sumber-sumber yang relevan sesuai dengan judul penelitian dan objek
yang telah diobservasi.
2. PENGUMPULAN DATATeknik pengumpulan data yang penulis lakukan
adalah sebagai berikut :2.1. Studi Pustaka (Literatur)Mencari
literatur atau pustaka dan artikel yang berhubungan dengan konsep
dan tema dalam arsitektur.2.2. ObservasiMelakukan observasi
langsung ke Ice Mall Denpasar yang terletak pada Jalan Teuku Umar
guna menganalisis konsep dan tema yang digunakan pada bangunan
tersebut.2.3. WawancaraPengumpulan data dengan wawancara terhadap
narasumber yang bertugas di Ice Mall Denpasar tersebut guna
mendapatkan informasi yang lebih detail terhadap konsep dan tema
dalam rancangan tersebut.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN KONSEPSecara umum,konsep dapat diartikansebagai
suatu representasi abstrak dan umum tentang sesuatu. Karena
sifatnya yang abstrak dan umum, maka konsep merupakan suatu hal
yang bersifat mental. Representasi sesuatu itu terjadi dalam
pikiran. Sebuah konsep mempunyai rujukan pada kenyataan. Ada juga
yang mengartikan bahwa,pengertian konsepadalah suatu medium yang
menguhubungkan subjek penahu dan objek yang diketahui, pikiran, dan
kenyataan. Konsep termasuk dalam jenis medium in quo. Dalam sebuah
konsep, kita mengenal, memahami, dan menyebut objek yang kita
ketahui. Kekhususan dari medium in quo adalah walaupun dalam
pengenalan akan objek tertentu, yang langsung kita sadari bukan
konsepnya tetapi objek fisik itu sendiru, tetapi dalam suatu
refleksi, konsep sendiri dapat menjadi objek perhatian dan
kesadaran kita. (Sudarminta, 2002).Konsep adalah gagasan-gagasan
yang memadukan berbagai unsur ke dalam suatu keseluruhan. Konsep
adalah antitesis dari wawasan-wawasan yang sama sekali belum
dianggap tepat. Suatu konsep harus mengandung kelayakan; yang
mungkin menunjang maksud-maksud daru cita-cita pokok suatu proyek
dengan memperhatikan karakteristik-karakterisitik dan
keterbatasan-keterbatasan yang khas dari tiap proyek. (Anitasari,
2013).Dalam arsitektur terdapat 5 jenis konsep yang digunakan
menurut Catanese (1991), yaitu :1. AnalogiDesain dnegan mengambil
sifat, pola, atau unsur dari sebuah benda, didesain menjadi bentuk
yang berbeda. Kesatuan konsep menggabungkan elemen-elemen menandai
satu baik ambisius dan elusive. Arsitek menawarkan essay atau
skenario yang menggabungkan faktor-faktor penting dan ide-ide yang
mempengaruhi solusi. Bangunan merupakan penggabungan konsep-konsep.
Arsitektur merupakan pemecahan isu-isu individual. Pemecahan
masalah untuk seorang arsitek meminimalisasikan
permintaan-permintaan. The Conceptual skenario memperluas
pernyataan. konsep diubah menjadi kesimpulan. The conceptual
scenario dapat digunakan untuk mengidentifikasikan ide-ide penting
dan masalah-masalah yang disimpulkan menjadi suatu pernyataan.
Konseptual skenario merupakan produk proses evolusi.2.
MetaforaMengambil bentuk nyata dan mendesain dengan menyerupai
bentuk tersebut. Metafora mengidentifikasi hubungan diantara
benda-benda dimana hubungan-hubungan yang terjadi lebih bersifat
abstrak. Dalam hal ini metafora menggunakan kata-kata "seperti"
atau "bagaikan" untuk melukiskan hubungan tersebut.3.
EsensiMengambil hakekat dari permasalahan atau hal yang mendasar
dan yang paling penting untuk desain tersebut. Konsep tidak hanya
memperhatikan fungsi dari seluruh aktivitas dalam bangunan, tetapi
konsep dapat dikembangkan menjadi suatu melalui pendekatan secara
pragmatis.4. ProgramatikMembuat bentuk sesuai fungsi dan kebutuhan,
susunan ruang, tenpa memperhatikan bentuk atau tampak. Konsep yang
dikembangkan seputar persoalan-persoalan yang diidentifikasi dari
program suatu bangunan. Tidak semua proyek menangkap hakikatnya,
ataupun konsep melambangkan fungsi semua kegiatan dalam bangunan.
Konsep dapat dikembangkan sekitar persoalan-persoalan yang lebih
pragmatis yang sering dengan gamblang diidentifikasikan dalam
program bangunan.5. Uthopiakonsep berdasarkan cita-cita,
khayalan/imajinasi, tidak biasa dipakai. Konsep ini juga konsep
yang ideal untuk mengemukakan aspirasi dan cita-cita tertinggi sang
arsitek.
2.2. PENGERTIAN TEMATema sering dikaitkan dengan karya yang
berupa tulisan, namun hakikatnya tema banyak digunakan dalam
berbagai karya yang tidak sebatas hanya tulisan saja. Dalam
arsitektur pun tema sangat dibutuhkan dalam perancangan, karena
tema akan menghasilkan judul pada sebuah rancangan. Selain itu,
tema juga membuat arsitek lebih mudah dalam merancang karena tema
telah membuat konsep lebih spesifik.MenurutGunawan Tjahyono, Tema
dalam arti purbanya lebih merupakan pijakan bagi sebuah tajuk. Dari
situlah kita yang terlibat dalam kehadirannya berangkat untuk
melakukan bahasan, ulasan, dan tindakan (intelektual). Dengan
demikian, tema melandaskan seluruh olahan berkarya dan tindakan
intelektual atau seni. Dari contoh yang sama, dalam bidang
arsitektur, tema dapat melandasi tindakan berarsitektur.( Kilas
Jurnal FTUI, Januari 2000, volume 2 nomor 1, halaman 79 )Arsitektur
adalah dunia yang tidak bisa dilepaskan dari tema, karena dengan
tema itulah kehadirannya dapat lebih bermakna. Lebih daripada itu
arsitektur adalah dunia yang di dalamnya terdapat semangat untuk
teru mencari sesuatu yang baru dan semangat untuk mencari jawaban.(
AMI Arsitek Muda Indonesia, Penjelajahan 1990 1995, Subur, Jakarta,
1995 ).Dalam arsitektur, banyak sekali tema yang digunakan dalam
perancangan, berikut merupakan tema-tema yang digunakan arsitek
dalam perancangan:1. Klasik
Gambar 1 : interior klasikTema klasik cenderung menggunakan
profil-profil rumit sebagai elemen dekorasi dengan
lengkungan-lengkungan kurva yang estetik. Arsitektur klasik ini
sendiri berkembang pada abad pertengahan sekitar abad ke 14 yang
dimulai dari arsitektur yunani kuno dan berkembang di negara-negara
eropa lainnya.Tema klasik ini walaupun berkembang dari abad ke 14
masih tetap eksis untuk desain-desain arsitektural masa kini
dikarenakan penggunaan ornamen dan bentuk-bentuk lengkung yang
variatif membuat tema klasik ini tidak akan pernah membosankan
untuk dilihat. Bahkan dewasa ini banyak sekali kedai-kedai tempat
nongkrong yang menggunakan tema klasik ini agar memberikan kesan
hangat dan kesan masa lalu sehingga cocok untuk bernostalgia.Saat
orang berpikir tentangarsitekturklasik, umumnya mereka berpikir
sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa
kasus hal tersebut benar, namunarsitektur rumahklasik juga banyak
memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap,
tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail
sempurna. Kemegahan batu alam mulai di hadirkan dalam desain
arsitektur klasik yang menambah kesan mewah bangunan.Penggabungan
sentuhan klasik dengan modern tidak hanya untuk memberikan nuansa
yang lebih fresh dan baru, namun bila sebuah desain seluruhnya
digunakan akan mengeluarkan biaya yang lebih banyak karena
profil-profil rumit dan ornamen-ornamen klasik akan membebani
pembiayaan.2. Futuristik
Gambar 2: desain futuristikDesain yang modern merupakan dasar
dari pemikiran desain yang bertemakan futuristik. Tema futuristik
merupakan sebuah desain yang berani dengan menggunakan bentuk
bentuk yang tak terduga, selain itu penggunaan bentuk yang
sederhana membuat desain ini terkesan fleksibel.Penggunaan warna
putih dan dihiasi lampu yang tersembunyi yang cerah merupakan kesan
yang modern dan menarik. aplikasi warna putih dengan aplikasi warna
dengan intensitas penuh sebagai aksen ruang. Penggunaan warna putih
sebagai warna dasar dari konsep warna bertujuan untuk membuat
sebuah objek menjadi lebih cerah, lapang dan luas.warna putih
merupakan warna netral yang cocok diaplikasikan dengan warna
apapun. menggunakan skema warna analogus pada perancangan fashion
center ini yaitu menggunakan pemilihan warna yang berdekatan pada
lingkaran warna. Pemilihan warna biru ungu untuk menggenapi konsep
skema warna ini. dengan skema warna ini memunculkan sifat warna
yang selaras dan tidak membosankan, warna yang selaras adalah warna
warna yang seiringan dan pada lingkaran warna terletak berdekatan.
Pemilihan warna netral dan tidak dekoratif pada perancangannya
bertujuan untuk secara tidak langsung menjadi latar dari sebuah
fashion yang ingin ditampikan paca fashion center ini.
mengaplikasikan warna netral dengan aksen warna analogus dari biru
ungu dengan tujuan agar segala hal yang ditunjukan akan terlihat
lebih menarik. Pemilihan konsep warna ini juga berdasarkan pendapat
atau teori yang dikembangkan oleh pakar warna Sulasmi Darmaprawira
W.A .Material-material yang digunakan yang mencirikan tema
futuristik adalah penggunaan kaca yang luas, stainless steel, clear
glass, kayu yang difinishing duco dan laquer. Penggunaan beton yang
difinishing secara halus dengan bentuk-bentuk yang unik memberikan
kesan masa depan. desain futuristik ini memilliki kiblat ke arah
masa depan, maka desain desainnya memang harus di desain sedinamis
dan seaneh mungkin agar menciptakan suatu kesan yang baru dan
membuat penikmatnya menjadi tidak bosan.
3. Vintage
Gambar 3: desain ruang makan vintageTerkesan hangat merupakan
kesan utama yang ditimbulkan oleh desain bertemakan vintage.
Penggunaan warna-warna coklat dengan material kayu merupakan ciri
khas dari desain vintage ini sendiri.Dalam bidang arsitektur dan
desain interior, tema vintage dikaitkan dengan berbagai ide yang
mendukung dan menginspirasinya. Warna-warna solid yang tegas dan
komposisi pop art yang berani, mendominasi tema vintage yang
bercorak retro. Dalam sebuah ruangan atau bangunan, ide akan masa
retro ini seakan membawa kita 30 tahun kembali ke masa lampau,
yaitu sekitar tahun 80-90 an. Tema ini sangat kontras dengan masa
kini di modern yang minimalis dan mengedepankan kesederhanaan
ornamen pada bidang seperti dinding dan lantai. Jejeran pajangan,
poster-poster repro dekoratif dengan warna pop berisikan
tokoh-tokoh dalam maupun luar negeri yang dipasang pada dinding.
seakan membawa kita ke tempo doloe tanpa harus memutar balikkan
waktu.4. Industrial
Gambar 4: desain ruang makan industrialTema industri merupakan
tema yang sedang tren digunakan di kantor-kantor karena desainnya
yang sederhana, tidak banyak mengeluarkan biaya, namun memberi
kesan baru yang menarik dan menambah mood.Desain interior bergaya
industrial memiliki ciri khas yaitu penggunaan material asli yang
ditonjolkan, jadi kesan yang didapatkan adalah kesan yang tough dan
tegas. Sedangkan untuk memberikan kesan yang hangat bisa digunakan
material kayu berwarna coklat yang hangat. Cara lainnya bisa dengan
menggunakan sedikit permainan warna untuk aksesoris ruangan.Palet
baja beton, plat stainless steel, baja dan cermin, serta batu bata
ekspos, dan dominasi warna abu-abu hitam putih, menjadi ciri-ciri
khas yang sudah bisa ditebak semua orang. Gaya industrial yang
kental langsung terasa ketika melihat hunian yang menggunakan
material-material di atas. Penambahan material kayu memberikan
tampilan yang lebih hangat pada ruangan, sedangkan sinar matahari
alami dari jendela berukuran besar juga mendukung dan memberikan
nuansa yang lebihhomeypada ruangan. Sekarang, gaya industrial
banyak ditemukan di restoran, cafe, dan rumah huni karena
tampilannya yang simple tapi tetap indah dan modern.5. Homey
Gambar 5: desain ruang tamu homeyHomey adalah tema dimana suatu
ruangan akan memberikan kesan yang nyaman pada penggunanya agar
merasa tenang, damai, dan aman di dalam rumah. Nuansa yang
nonformal memberikan kesan dinamis dan membuat pengguna merasa
kerasan bila beraktivitas di dalam ruangan ini. Ruangan yang
bertemakan homey akan memberikan nuansa yang inspiratif.Dalam tema
yang homey, material sederhana bisa membantu dalam mendesain untuk
menimbulkan kesan ruangan yang hangat, bisa berupa kayu, batu bata
ekspose, ataupun cat yang memberikan warna-warna yang hangat dengan
dipadukan dengan pencahayaan yang prima. Setiap rumah harus
memberikan suasana homey agar membuat pengguna nyaman. Poin dari
tema ini adalah kenyaman bagi pengguna itu sendiri tanpa
mempedulikan tema-tema lain yang bisa dipadukan ke dalam tema homey
ini.
6. Oriental
Gambar 6: desain ruang bertema orientalTema oriental merupakan
tema dengan mengadopsi arsitektur Jepang dan juga Cina. Tema ini
cukup populer dikarenakan arsitektur Jepang maupun Cina merupakan
arsitektur yang mengandung unsur-unsur yang ramah lingkungan.
Selain desainnya menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan,
desain arsitektur oriental ini juga mendapatkan memberikan kesan
yang unik dengan ornamen-ornamen khas negeri matahari terbit dan
juga negeri tirai bambu.Untuk menciptakan desain oriental bisa
dilakukan beberapa cara seperti menghadirkan ornamen khas oriental
seperti huruf kanji, lukisan bertema oriental, patung-patung kecil
yang antik, kipas, dan guci. Kemudian, untuk menata interior
bernuansa oriental, hal penting yang juga perlu diperhatikan yaitu
permainan warna. Selain dari ornamen atau hiasan yang bisa anda
tempatkan pada ruangan, pemilihan warna juga mempengaruhi kesan
yang akan ditimbulkan. Untuk menonjolkan sisi oriental, warna
coklat, warna kuning emas, dan warna merah merupakan pilihan yang
sangat tepat. Jika hanya menginginkan sentuhan oriental pada
beberapa bagian saja, maka cukup dengan pemilihan ornamen maupun
furnitur rumah yang tepat. Karena kental dengan nuansa budaya,
desain interior oriental juga tidak akan cepat membosankan bagi
yang menyukainya.7. Rustic
Gambar 7: desain ruang keluarga rusticRustic dapat
diartikantikan ke dalam bahasa Indonesia yang berarti tua atau
berkarat. Dalam arti tersebut dapat diketahui tema rustik ini
merupakan tema yang terkesan bertekstur cukup kasar karena proses
yang cukup alamiah. Hal tersebut disebabkan tidak diselesaikannya
beberapa material sehingga kesan kasar ini kerap kali
muncul.Ciri-ciri utama dari tema rustic ini sendiri adalah tidak
difinishing material-material yang digunakan sehingga material
tersebut akan lebih berkesan alami. Sesungguhnya gaya ataupun tema
rustic ini merupakan perpaduan dari tema etnik dan country.
Keunggulan lain dari tema rustic adalah penggunaan bahan-bahan
nonpabrik sehingga desain yang dibuatpun akan ramah lingkungan.
8. Luxurious
Gambar 8 : desain ruang bernuansa luxuriousDalam bahasa
indonesia tema luxurious berarti desain yang mengutamakan
kemegahan. Tema luxurious ini tidak hanya dilakukan pada lahan yang
luas, namun dapat juga diaplikasikan pada lahan yang tidak terlalu
luas. Penggunaan tema ini pada lahan sempit tentunya harus memiliki
kecermatan tersendiri agar membuat fungsi juga menjadi optimal.Area
yang luas yang ditunjukkan dengan pengurangan dinding-dinding solid
sehingga antara ruang satu dengan ruang lain menjadi terbuka dan
tidak ada transisi di antaranya dan membuat ruangan terlihat
mengalir. Penggunaan material - material yang mengkilap atau glossy
seperti marmer dan stainless steel akan menunjukkan nuansa yang
mewah pada desain ini. Permainan level plafon yang dinamis juga
akan menambah kesan mewah yang bisa didapat dari desain
ini.Kelemahan dalam menggunakan tema ini adalah dimana biaya yang
dikeluarkan akan sangat besar, karena untuk membuat ruang sekelas
hotel berbintang memerlukan biaya yang cukup mahal untuk membeli
material yang tepat.
9. Etnik
Gambar 9: Long House by popodanes architect bernuansa EtnikRagam
budaya yang sangat banyak dimiliki oleh Indonesia menjadi dasar
pemikiran dalam terbentuknya tema etnik ini. Demi menjaga tradisi
yang ada di Indonesia, para arsitek tetap mengembangkan tema etnik
ini. Penggunaan tema etnik dalam desain dianggap salah satu cara
untuk meleburkan kembali inspirasi budaya tradisional dalam desain
arsitektur maupun interior modern di Indonesia sebagai upaya untuk
mempertahankan kearifan budaya.Etnik sendiri identik sebagai elemen
estetik, elemen dekorasi yang bernafas budaya lokal. Etnik itu
sendiri juga identik dengan alam. Alam menjadi inspirasi dalam
segala sesuatu yang bernuansa etnik di Indonesia. Tiap suku di
Indonesia memiliki adat yang berbeda-beda sehingga menimbulkan
nuansa tradisional yang variatif.Banyak filosofi yang mampu
ditunjukkan oleh tema etnik Indonesia. Ada yang dirancang sesuai
budayanya, menerapkan makna dari akar budayanya, ataupun juga hanya
sebatas keindahan pandangan sebagai pelengkap. Bagaimanapun
penerapannya, setiap elemen etnik tetap saja mampu memberikan
pengalaman kilas balik kepada penggunanya. Unsur masa lalu yang
terdapat tidak akan mampu digantikan dengan elemen masa kini karena
selalu ada cerita dibalik setiap elem etnik.10. Natural
Gambar 10 : ruang tamu tema pantai
Gambar 11: ruang tamu tema hutanTema natural adalah tema yang
paling banyak bisa dimodifikasi. Tema ini bisa berkembang sesuai
dengan keinginan klien maupun arsitek. Tema natural ini bisa
berkembang menjadi tema pantai, hutan, pelangi, negeri awan, dan
sebagainya.Penggunaan material pada tema ini pun relatif mudah
ditemukan. Bahan-bahan yang sederhana bisa menjadi menjadi
bahan-bahan untuk mendukung tema yang dipilih. Selain itu, tema ini
juga bisa menunjukkan karakter dan hobi klien dari desain yang
muncul.11. Country
Gambar 12: ruang tamu tema country.Lahir di amerika abad
pertengahan dan bisa dibilang pada masa koboi yang tidak bisa
dilepaskan sebagai sejarah dalam terciptanya tema country ini. Tema
country ini merupakan tema yang ringan dan sangat ideal digunakan
untuk desain-desain di lahan yang mungil. Interior Rumah Bergaya
western country bisa menciptakan suasana hangat dan akrab. Suasana
hangat dan akrab ini sangat tepat ditampilkan pada ruang tamu. Tema
desain western country, ruang tamu anda terasa nyaman saat teman
atau atau keluarga anda datang berkunjung menyambangi relung
kehidupan anda.Untuk menciptakan gaya country bisa digunakan ciri
khas dari gaya country. Sentuhan Cat warna krem di dinding,
dikombinasikan dengan lantai warna coklat akan menciptakan suasana
hangat dan nyaman di ruang tamu anda. Paduan warna krem dan warna
coklat merupakan warna yang paling banyak dipakai pada interior
dengan gaya country.Untuk tema country yang kental, hadirkan
ornamen ruangan dari material kayu. Misalnya lewat balok-balok kayu
penyangga di bagian langit-langit ruangan. Bisa juga pada
kusen-kusen, jendela, dan pintu. Sebaiknya untuk jendela serta
pintu Anda desain dengan bukaan lebar agar sirkulasi udara
berlangsung dnegan lancar. Sehingga suhu di dalam ruangan akan
terasa lebih nyaman.
12. Skandinavia
Gambar 13: ruang bertema skandinaviaSebuah Kanvas putih yang
digores warna-warni cat menghasilkan sebuah gambar yang diinginkan
pelukisnya. Seperti itulah cara untuk menggambarkan tema
skandinavia yang digunakan dalam desain arsitektural. Tema
skandinavia ini berasal dari menganalogikan dengan keadaan
negara-negara skandinavia yang lebih menonjolkan fungsi.Dekorasi
interior gaya skandinavian kontemporer-Desain Skandinaviamuncul
pertamakali pada tahun 1950 an di negara-negara Skandinavia yang
terdiri dari Denmark , Norwegia , Swedia dan Finlandia. Desain ini
muncul akibat adanya gerakan desain dari masyarakat saat itu untuk
menciptakan desain yang memiliki karakter kesederhanaan ,
minimalisme dan fungsionalitas. Dengan tujuan produk sehari-hari
yang dihasilkan dari desain tersebut tak hanya dinikmati oleh
kalangan bangsawan saja, tetapi dapat dinikmati oleh semua
kalangan.Penggunaan warna putih sebagai warna dasar dan warna
mayoritas dan dipadupadankan dengan warna-warna cerah yang lain
merupakan ciri khas dari tema skandinavia ini. Warna putih selain
memberikan kesan yang luas dan bersih, warna putih juga merupakan
warna yang mudah bila dipadukan dengan warna-warna lain.
Hakikatnya, tema ini mengacu kepada kesederhanaan bentuk-bentuk
fungsional. Hasil akhir akan menjadi kekuatan dengan finishing yang
tepat. Penggunaan material kayu dengan warna cerah juga menjadi
ciri khas dalam tema skandinavia ini.Tema skandinavia ini merupakan
tema yang menjadi cikal bakal gaya minimalis yang sedang populer
saat ini. Desain yang bertemakan skandinavia ini sangatlah mirip
dengan gaya minimalis yang menitikberatkan pada fungsi ketimbang
estetika, karena estetikanya berasal dari pemenuhan fungsi itu
sendiri.
Selain tema-tema yang disebut di atas, masih banyak perkembangan
tema yang terdapat dalam dunia arsitektur yang digunakan.
Perkembangan tema sendiri berbanding lurus dengan perkembangan
zaman karena untuk menemukan kesan yang lebih fresh, para arsitek
harus menemukan tema- tema baru agar para penikmat arsitektur tidak
merasa bosan.
2.3. PENERAPAN TEMA DAN KONSEP DALAM ARSITEKTUR.
Gambar 14 : Ice Mall DenpasarKonsep dan tema dalam arsitektur
merupakan sesuatu hal yang tidak dapat dipisahkan, berikut
merupakan hasil observasi yang telah dilakukan pada Ice Mall yang
terletak di Jalan Teuk Umar No.6 Kota Denpasar.Ice Mall merupakan
sebuah mall yang cukup besar yang berdiri di kota Denpasar. Ice
Mall ini merupakan cabang pertama yang ada di Indonesia Bangunan
yang meiliki 3 lantai ini menyediakan berbagai outlet yang
berhubungan dengan gadget yang tersebar di outlet-outlet yang
terletak di dalam mall ini. Selain disediakan beberapa outlet
interiornya dibuat cukup luas dan terbuka untuk membuka stand dan
area sirkulasi.Untuk menentukan konsep dari Ice Mall ini dapat
dilihat dari namanya sendiri yaitu ice. Ice merupakan bahasa
Inggris dari kata es yang dimana es ini sendiri memiliki sifat yang
bening namun keras. Dari sifat es tersebut bisa dilihat bahwa Ice
Mall ini hampir seluruh elemen dindingnya yang tidak tertutupi
bangunan dan menghadap ke jalan dibatasi oleh dinding-dinding kaca.
Dinding kaca memang bisa menjadi bukaan yang baik dan memasukkan
cahaya matahari yang banyak, namun bukaan yang banyak bisa membuat
ruangan menjadi panas. Kaca-kaca yang banyak juga menambah kesan
bening yang merupakan sifat dari es. Penggunaan Warna Biru yang
dominan mampu memberi kesan sejuk dan dingin yang mampu di Maka,
dapat diketahui bahwa Ice Mall Denpasar didesain dengan menggunakan
konsep analogi, dimana bangunan dianalogikan dengan es yang tembus
pandang, kuat, dan dingin. Gambar 15 : Transformasi Es menjadi Ice
Mall melalui pendekatan konsep analogiTema yang digunakan pada
bangunan ini adalah tema yang harus cocok dengan fungsi bangunan.
Bangunan Ice Mall ini difungsikan sebagai tempat atau wadah untuk
menampung brand-brand dari gadget dunia untuk melakukan aktivitas
transaksi dan jual beli di bangunan ini. Tema futuristik merupakan
tema yang tepat untuk mengisi dan melengkapi konsep dari bangunan
ini. Hal ini disebabkan karena gadget sudah dianggap sebagai tolak
ukur untuk perkembangan informasi saat ini. Semakin lama akan
semakin muncul gadget-gadget baru yang semakin inovatif dan
menunjukkan kemajuan zaman. Oleh karena itulah tema futuristik
menjadi tema yang cocok untuk merepresentasikan desain dari Ice
Mall ini.
Gambar 16 : Ice Mall yang bertema futuristik
BAB IIIPENUTUP
3.1. KESIMPULANKebanyakan orang menganggap tema dan konsep
adalah suatu hal yang sama, namun konsep dan tema memiliki
perbedaan pada kenyataannya. Konsep merupakan landasan gagasan yang
masih terkesan abstrak dan umum, sedangkan tema berkembang dari
konsep sehingga landasan perancangannya sudah mengkhusus dan mudah
untuk diolah menjadi desain perancangan arsitektur.Konsep dan tema
merupakan elemen yang diperlukan dalam perancangan arsitektur.
Dalam penentuan gagasan dalam perancangan tidak akan bisa
dipisahkan dari 5 konsep yang ada yaitu : analogi, metafora,
esensi, programartik, dan utophia. Penentuan pemilihan konsep ini
tentunya berdasarkan fungsi dan jenis bangunan yang akan dirancang
agar rancangan menjadi tepat guna. Setelah penentuan konsep, baru
dipilih tema apa yang akan diusung dalam rancangan tersebut. Tema
yang dipilih haruslah mencerminkan karakter dari rancangan tersebut
karena sebagai seorang arsitek, karakter dalam desain sangatlah
diperlukan untuk menjadi arsitek yang besar.Ice Mall yang terletak
di Jalan Teuk Umar di Kota Denpasar merupakan salah satu contoh
desain yang menggunakan konsep analogi dari benda mati yaitu es.
Tema yang dimunculkan pada bangunan tersebut adalah tema futuristik
agar penggunaan tema sesuai dengan fungsi bangunan sebagai mall
atau pusat perbelanjaan untuk gadget-gadget dari brand
internasional.
3.2. SARANAdapun beberapa saran yang dapat dipaparkan adalah :1.
Penentuan konsep dan tema perancangan harus ditentukan dengan cepat
karena apabila penentuan konsep dan tema saja sudah lamban,
bagaimana dengan perancangan nantinya.2. Pemahaman terhadap konsep
dan tema haruslah sangat baik sehingga tidak terjadi
penyimpangan-penyimpangan dalam perancangan yang akhirnya akan
membuat fungsi rancangan tidak maksimal.
DAFTAR PUSTAKAAkmal, Imelda. 2012. Ethnic Exotic. Jakarta :
Imaji.Sudarminta, J. 2002. Epistemologi Dasar: Pengantar Filsafat
Pengetahuan. Yogyakarta: KanisiusSalain, Ir. Putu Rumawan. 1984.
Sejarah dan Perkembangan Arsitektur Barat. Denpasar: Fakultas
Teknik Universitas Udayana.
SUMBER MAJALAHFya. 2013. Colorful Scandinavian Atmosphere.
Laras. 292.Fya. 2013. Sinergi Ragam Gaya. Laras. 292.Fya dan Jip.
2013. Adaptable Light Country Laras. 292.Jip. 2013. Flavour of
Modern-Oriental. Laras. 292.Opay. 2013. Tropical Homy Office.
Laras. 292.Sof. 2013. The Beauty of Modern Classic. Laras. 292.
SUMBER INTERNET
Agasrama, Dewa Made. 2014. Konsep Desain Interior Futuristik.
https://interiorudayana14.wordpress.com/2014/05/15/konsep-desain-interior-futuristik/.
Diakses 28 Februari 2015 pukul 18.40 WITA.Dilihatya. 2014.
Pengertian Tema Menurut Para Ahli.
http://dilihatya.com/1233/pengertian-tema-menurut-para-ahli.
Diakses 27 Februari 2015 pukul 22.24 WITA.Puteri, Dwi. 2011. Tema
Dan Konsep Dalam Perancangan Arsitektur.
http://dwifpputeri.blogspot.com/2011/04/tema-dan-konsep.html.
Diakses 27 Februari 2015 pukul 21.07 WITA.Waskita, Chandra. 2014.
Tips : Mendesain Interior Bergaya Skandinavia.
http://rumahwaskita.com/artikel/tag/desain-interior-gaya-skandinavia/.
Diakses 28 Februari 2015 pukul 17.45 WITA.
Jurusan Arsitektur Universitas Udayana | 18