KESESUAIAN SYARIAH MEKANISME OPERASIONAL KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH AMANAH DAN BMT AL-FATH IKMI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy) Amelia Anggi Fauziah 206046103803 KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010
73
Embed
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4159/1... · 2013. 4. 29. · KESESUAIAN SYARIAH MEKANISME OPERASIONAL KOPERASI
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KESESUAIAN SYARIAH MEKANISME OPERASIONAL KOPERASI
JASA KEUANGAN SYARIAH AMANAH DAN BMT AL-FATH IKMI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah (S.E.Sy)
Amelia Anggi Fauziah 206046103803
KONSENTRASI PERBANKAN SYARI’AH PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2010
LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan (pedoman penulisan skripsi) yang
berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli
saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Jakarta, Desember 2010
Amelia Anggi Fauziah
NIM : 206046103803
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah. Kepada-Nya kita mohon
pertolongan dan pengampunan. Kepada-Nya kita berlindung dari kejahatan diri kita
dan keburukan diri kita. Semoga senantiasa kita mendapatkan hidayah-Nya, sehingga
kita berada dalam golongan orang-orang yang ada pada jalan kebenaran. Aku
bersaksi, tiada Illah yang patut untuk disembah selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya,
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku juga bersaksi, bahwa Muhammad
Sahallallu’Alaihi wa Sallam adalah hamba dan utusan-Nya.
Skripsi yang telah penulis selesaikan ini merupakan salah satu dari banyak
nikmat yang telah Dia berikan. Diselesaikan skripsi ini tak lepas dari bantuan
berbagai pihak dan di atas semuanya adalah Allah. Oleh karena itu ucapan terima
kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada orang-orang yang semoga selalu
dikasihi oleh Allah SWT. Kepada Mama tercinta Sri Dewi Siahaan yang tak pernah
berhenti mengasihi dan menyayangi penulis, terima kasih telah mengandung dan
melahirkan penulis sehingga bisa bertemu orang-orang yang luar biasa mengasihi dan
menyayangiku, do’aku selalu untukmu. Dan untuk Ayahanda Satria Herlambang.
tercinta, yang selalu memberikan limpahan kasih sayang, perhatian dan dukungan
moril, spiritual maupun material kepada penulis. Mereka telah mendedikasikan
seluruh hidupnya bagi anak-anaknya tercinta. Kasih sayang mereka yang begitu tulus
iv
dan ikhlas, sepanjang zaman takan pernah terbatas, kasih sayang mereka karena
kecintaanya kepada Allah SWT. Ucapan terima kasih ini penulis ucapkan juga
kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM. Selaku Dekan
FSH UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Yuke Rahmawati, S.Ag, MA dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA. Selaku
Dosen Pembimbing yang telah memberikan support, pengarahan dan
bimbinganya.
3. Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.A. Selaku Kortek Non Reguler. yang telah
membantu dan memberikan arahan kepada penulis.
4. Bapak Saimin Selaku Manajer BMT Al-Fath IKMI dan Bapak Mudhalifin
Selaku Manajer KJKS Amanah yang telah meluangkan waktunya kepada
penulis dan memberikan izin untuk melakukan riset dan memperoleh data
yang dibutuhkan.
5. Segenap Pimpinan dan Staf Perpustakaan Syariah dan hukum.
6. Kakanda tercinta Muhammad Fuad Yusuf Dirgantara, SE. dan adik-adikku
tersayang Maulidin Tubagus Ardiansyah dan Anissa Aprillia, keluarga besar
tercinta yang selalu memberi semangat, do’a dan waktunya kepada penulis
untuk mengikuti pelajaran sehari-hari agar menjadi yang terbaik dalam segala
hal yang baik.
v
7. Teruntuk suamiku tercinta Farhan Mustofa SEI yang selalu membimbing
penulis, mendengarkan keluh kesah penulis di saat penulis mulai pesimis
menyelesaikan skripsi, memberikan semangat, cinta dan kasih sayang serta
pengorbanannya kepada penulis sampai dengan skripsi ini selesai. Semoga
cinta dan kasih sayang yang telah terlimpahkan di dalam hati kita berdua
dapat selalu bertambah sampai dengan akhir hayat kita berdua serta keluarga
yang kita bangun dapat menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan
warahmah, Amin allahumma amin ya Rabb….
8. Bang Irul yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis dan memberikan
semangat sampai dengan skripsi ini selesai.
9. Dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini semoga
mereka semua senantiasa mendapat balasan pahala yang berlipat ganda dan
selalu dijaga dan dilindungi oleh Allah, serta mendapatkan tempat yang paling
baik disisi-Nya, Amiin.
Penulis sangat menyadari, masih banyak kesalahan dan kekurangan
dalam penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang konstruktif agar bisa lebih baik lagi. Akhir kata semoga
skripsi ini bisa bermanfaat bagi semua pihak. Amin
Jakarta, 16 Januari 2011
( Penulis )
vi
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................................1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ......................................................4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...............................................................4
D. Metode Penelitian ...................................................................................5
E. Pedoman Penulisan .................................................................................8
F. Review studi terdahulu ............................................................................8
G. Kerangka teoritis .....................................................................................12
H. Sistematika penulisan ..............................................................................14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Strategi Manajemen Operasional .............................................................16
Koperasi syariah bertindak sebagai pengusaha (Mudharib) dan anggota sebagai pemilik dana (Shahibul Maal)
Pembagian keuntungan harus dinyatakan dalam bentuk nisbah dan dituangkan dalam akad pembukaan simpanan berjangka
Keuntungan anggota mendapat bagi hasil sesuai kesepakatan nisbah yang ditentukan
45
Dokumentasi :
Pengisian aplikasi anggota baru Penandatanganan pada kartu specimen
yang sesuai dengan KTP
Realisasi :
Menyetorkan dana simpanan pada teller/kasir
Pemeliharaan Account :
Melakukan monitoring seluruh rekening yang aktif untuk volume keluar masuk dana anggota
Membuat laporan perolehan dana anggota dan laporan kinerja bagian penghimpunan dana kepada manajer koperasi syariah setiap bulannya
Penyaluran Dana :
Kebijakan :
Adanya prinsip kehati-hatian
Seperti yang telah diuraikan di atas, bahwa kedua koperasi jasa keuangan
syariah ini bergerak di bidang simpan pinjam, dan oleh karena itu maka fungsinya
lebih mirip Bank. Namun dengan mekanisme yang tentunya berbeda dengan bank.
Diantaranya adalah yang dilayani dalam Koperasi Jasa Keuangan Syariah hanya
mitra, sedangkan dalam bank tidak dikenal adanya istilah mitra. Hal tersebut
mempengaruhi hubungan yang ada, kalau dalam koperasi jasa keuangan syariah
anggota disebut mitra sekaligus partner, sedangkan dalam bank hanya sebatas
hubungan nasabah dan bank (produsen dan konsumen).
46
Sehubungan dengan masalah di atas, penulis akan meninjau jasa pinjaman
yang terdapat pada kedua Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan BMT Al-
Fath IKMI dari segi hukum Islam. Badan usaha Koperasi Jasa Keuangan Syariah
mempunyai tujuan untuk memberdayakan ekonomi lemah dengan menerapkan sistem
syariah dan mensosialisasikan kepada masyarakat yang selama ini sudah terbiasa
dengan lembaga keuangan sistem konvensional yang menggunakan sistem bunga
serta meningkatkan kesejahteraan mitra pada khususnya dan masyarakat pada
umumnya dan turut membangun tatanan perekonomian yang berkeadilan sesuai
dengan prinsip-prinsip Islam. Modal koperasi tidak tetap selalu berubah- ubah, hal ini
disebabkan keluar masuknya mitra karena Koperasi Jasa Keuangan Syariah tidak
mengikat para mitranya dan modal yang ada di dalam koperasi jasa keuangan syariah
tersebut juga berubah-ubah karena banyaknya mitra yang mengajukan pembiayaan.
Koperasi simpan pinjam Amanah dan BMT Al-Fath IKMI melaksanakan
kegiatan simpan meminjam uang, menurut hemat penulis kegiatan tersebut termasuk
dalam kategori tolong menolong. Dalam hal ini, KJKS Amanah dan KJKS BMT Al-
Fath sudah Analisis SWOT pada Koperasi Jasa Keuangan Syariah Amanah dan
Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Al-Fath
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
47
memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Oppurtunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threaths).2
Menurut Karnaen A. Perwaatmadja, analisis SWOT merupakan analisis
terhadap Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman dari suatu persoalan. 3
Hampir setiap perusahaan maupun pengamat bisnis dalam pendekatannya
menggunakan analisis SWOT. Kecenderungan ini tampaknya akan terus semakin
meningkat, terutama pada era globalisasi, yang satu sama lain saling berhubungan
dan saling tergantung. Penggunaan analisis SWOT ini sebenarnya telah muncul
ribuan tahun lalu dari bentuk sederhana, dipakai dalam menyusun strategi untuk
mengalahkan musuh dalam pertempuran.4
Analisis SWOT berfungsi untuk menganalisis mengenai kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi
internal perusahaan, serta analisis mengenai peluang dan ancaman yang dihadapi
perusahaan yang dilakukan melalui telaah terhadap kondisi eksternal
perusahaan.5Adapun tujuan analisis SWOT adalah untuk mengedintifikasi kondisi
eksternal yang terlibat sebagai inputan untuk perancangan proses, sehingga proses
2 Fereddy Rangkuti, Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, (Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004) h. 18
3 Karnaen A. Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Jakarta, Usaha Kami, Oktober 1996), h.70
4 Freddy Rangkuti. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis (PT. Gramedia Pustaka Utama 2004)h.10
5 www.Perform.or.id/files/ modul prosbumd04-find.pdf.h.3 diakses 13 Oktober 2010
48
yang dirancang dapat berjalan optimal, efektif dan efisien.6 Analisis SWOT juga
bermanfaat apabila telah secara jelas ditentukan dalam bisnis apa perusahaan
beroperasi, dan arah mana perusahaan menuju masa depan serta ukuran apa saja yang
digunakan untuk menilai keberhasilan manajemen perusahaan dalam menjalankan
misi dan mewujudkan visinya.
IFAS adalah internal strategic factors analysis summary, yaitu faktor-faktor
strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah eksternal strategi factors analysis
summary, yaitu faktor-faktor strategi eksternal suatu perusahaan.
1. Kekuatan (Strenght) dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Memiliki Manajer yang berpengalaman dalam bidang Keuangan
Syariah
Dalam hal ini manajer sebelumnya sudah pernah bekerja dalam
bidang lembaga keuangan syariah.
b. Karyawan Memahami Kondisi Lapangan
Dalam hal ini karyawan dapat mempelajari dan mengenal betul
situasi yang ada di lapangan dalam mengajukan pembiayaan.
c. Memiliki Jaringan yang Luas
Jaringan yang KJKS Amanah miliki adalah jaringan dengan bank-
bank syariah dan lembaga keuangan syariah.
2. Kelemahan (Weaknesses) dalam sistem operasional KJKS Amanah
6 http://sallaccaedulis.blogspot.com/2009/03/artikel-analisis-swot.html.diakses 13 Oktober 2010
49
a. Promosi Produk yang Kurang Jelas
Dari brosur yang peneliti dapat, di dalam brosur yang berisikan
penawaran produk simpanan dan pembiayaan, ternyata tidak
didapati keterangan tentang masing-masing produk
simpanan/pembiayaan yang ditawarkan.
b. Masih Memerlukan Dana dalam Pembiayaan
c. Kurangnya Kesadaran Karyawan Dalam Kehadiran Bekerja
Dalam kesehariannya ada beberapa karyawan yang berprofesi
sebagai marketing dan penagihan dalam seminggu hanya 3 (tiga)
kali datang ke KJKS Amanah, sedangkan seharusnya sesuai
dengan jam kerja yaitu senin s/d sabtu.
3. Peluang (Opportunies) dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Sudah Banyak Masyarakat Berlomba-lomba ke Lembaga Jasa
Keuangan Syariah
Dengan adanya koperasi syariah yang ada di tengah-tengah
masyarakat, maka masyarakat banyak yang mempunyai rasa
keingintahuan yang besar untuk mengenal dan mencoba beralih ke
KJKS.
b. Jaringan yang Luas dengan Bank Syariah
4. Ancaman (Threath) dari sistem operasional KJKS Amanah
a. Adanya Renternir
50
Dalam prakteknya renternir lebih cepat dalam memberikan
pembiayaan kepada para nasabahnya. Sedangkan, kopersi syariah
butuh waktu untuk memberikan pembiayaan karena koperasi
syariah memakai prinsip kehati-hatian dalam memberikan
pembiayaan.
b. Daya Saing dengan KJKS lainnya
Margin yang ditawarkan oleh koperasi syariah berbeda-beda. Ada
yang lebih rendah dalm memberikan margin kepada para
mitranya, agar koperasi syariah tersebut dapat dilirik oleh
masyarakat.
5. Alternatif Strategi
Setelah diketahui factor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan
eksternal (peluang dan tantangan), kemudian kita akan menentukkan
strategi yang dapat digunakan oleh KJKS Amanah dalam menghadapi
persaingan bisnis di Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling
baik dilakukan KJKS Amanah adalah menggunakan “matrik SWOT”.7
Berdasarkan keterangan (data) tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman di atas, maka KJKS Amanah dapat mengambil beberapa strategi-strategi
sebagai berikut :
a. STRATEGI (1) = SO
7 Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS Amanah, sesuai dengan aturan dalam buku Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti.
51
Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi
lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan
yang luas.
Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan kerjasamanya dengan
perusahaan/bank-bank syariah lainnya.
b. STRATEGI (2) = ST
Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah, karyawan memahami kondisi
lapangan yang akan mengajukan pembiayaan serta memiliki jaringan
yang luas. Melihat ancaman berupa : adanya renternir dan daya saing
margin dengan koperasi syariah lainnya.
KJKS dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan pelayanan
yang terbai kepada mitra serta memberikan kemudahan pencairan uang
pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1 (satu) kali meminjam
uang di KJKS Amanah, maka untuk peminjaman uang yang kedua
kalinya KJKS Amanah memberikan pembiayaan dalam jangka waktu 2
(dua) hari (biasanya pembiayaan akan cair selama 1 minggu).
c. STRATEGI (3) = WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. KJKS menghadapi
52
peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi
beberapa kendala/kelemahan internal.
Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang
kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya
kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat peluang berupa :
sudah banyak masyarakat yang berlomba-lomba menggunakan jasa
keuangan syariah serta memiliki jaringan yang luas dengan bank syariah.
Untuk KJKS Amanah dapat meningkatkan promosi produk di brosur
secara jelas dan meningkatkan kesadara karyawan dalam kehadiran
bekerja.
d. STRATEGI (4) = WT
Strategi ini diambil pada saat KJKS mengalami situasi yang kurang
menguntungkan di mana KJKS harus menghadapi berbagai macam
ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan in bersifat definitif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Melihat kelemahan KJKS Amanah berupa : Promosi produk yang
kurang jelas, masih memerlukan dana dalam pembiayaan, kurangnya
kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja. Melihat ancaman berupa :
adanya renternir dan daya saing margin dengan koperasi syariah lainnya.
53
Untuk mengatasi masalah ini, KJKS dapat melakukan sosialisasi yang
lebih baik kepada masyarakat serta etos kerja karyawan lebih
ditingkatkan.8
Berikut ini diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi yang
dapat diambil KJKS Amanah setelah menggabungkan data internal dan
eksternal.
Diagram Matrik SWOT KJKS Amanah9
IFAS EFAS
STRENGTHS (S) Memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah. Karyawan memahami
kondisi lapangan di masyarakat yang akan mengajukan pembiayaan.
Memiliki jaringan yang luas.
WEAKNESSES (W) Promosi produk di
brosur masih kurang jelas.
Masih memerlukan dana bantuan untuk modal pembiayaan.
Kurangnya kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja.
OPPORTUNIES (O) Sudah banyak
masyarakat yang belomba-lomba menggunakan jasa keuangan syariah.
Jaringan yang luas dengan bank syariah.
STRATEGI (SO) Meningkatkan kerja sama
dengan perusahaan atau bank-bank syariah lainnya.
STRATEGI (WO) Meningkatkan
promosi produk di brosur secara jelas.
Meningkatkan kesadaran karyawan dalam kehadiran bekerja.
THREATHS (T) Adanya renternir
STRATEGI (ST) Memberikan pelayanan
STRATEGI (WT) Melakukan sosialisasi
8 Ibid
9 Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS Amanah Bpk. Mudhalifin. Jombang, 6 September 2010.
54
Daya saing margin dengan KJKS lainnya.
yang terbaik kepada mitra. Memberikan kemudahan
pencairan uang pembiayaan kepada mitra yang sudah meminjam 1 (satu) kali yaitu dalam jangka waktu 2 (dua) hari.
yang lebih baik kepada masyarakat.
Efisiensi karyawan dalam bekerja di tingkatkan.
1. Kekuatan (Strenght) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI
a. Memiliki manajer yang berpengalaman dalam keuangan syariah b. Kekeluargaan antar karyawan sangat baik
Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara yang senior dan junior c. Solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan
Apabila karyawan yang lainnya mendapat kesulitan dalam melakukan pekerjaannya, maka karyawan yang lain bersedia membantu.
2. Kelemahan (Weaknesses) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal
Kurangnya fasilitas komputer yang memadai. b. Ruangan BMT yang kurang memadai
Dalam hal ini, BMT mempunyai ruangan yang kurang memadai dan kurang nyaman.
c. Fasilitas komputer yang terbatas
3. Peluang (Opportunies) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah b. Banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT Al-fath
IKMI
4. Ancaman (Threath) dari sistem operasional KJKS BMT Al-Fath IKMI a. Banyaknya pesaing
Dalam hal ini pesaing yang dihadapi BMT adalah koperasi syariah lainnya dan renternir.
b. Penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat Dalam hal ini, koperasi syariah lain menurunkan marginnya untuk menarik minat masyarakat banyak dalam persaingan bisnis.
5. Alternatif Strategi Setelah diketahui faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan tantangan), kemudian kita akan menentukan strategi yang dapat digunakan oleh BMT dalam menghadapi persaingan bisnis di Indonesia. Menurut penulis, strategi yang paling baik dilakukan BMT adalah
55
menggunakan ”matrik SWOT”.10 Berdasarkan keterangan (data) tetang kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman di atas, maka BMT dapat mengambil beberapa strategi-strategi sebagai berikut :
a. STRATEGI (1) = SO Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya.
Untuk BMT dapat meningkatkan kerjasamanya dengan perusahaan/bank-bank syariah lainnya.
b. STRATEGI (2) = ST Setelah melihat kekuatan berupa : memiliki manajer yang
berpengalaman dalm keuangan syariah, kekeluargaan antar karyawan sangat baik, solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan lainnya. Melihat ancaman berupa : banyaknya pesaing dan adanya penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
BMT dapat mengatasi keadaan ini dengan memberikan kemudahan dalam pembiayaan dengan tidak memberatkan dalam membayar, meningkatkan dalam suatu pelayanan, menambah produk dan melakukan promosi melalui media internet.
c. STRATEGI (3) = WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. BMT menghadapi peluang pasar yang cukup besar, tetapi di lain pihak harus menghadapi beberapa kendala/ kelemahan internal.
Melihat kelemahan BMT Al-Fath berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang kurang memadai, fasilitas komputer yang terbatas. Melihat peluang berupa : Sudah banyak masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah dan banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT.
10 Alternatif strategi merupakan hasil perbandingan penulis terhadap kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki KJKS BMT Al-Fath, sesuai dengan aturan dalam buku Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis, Karangan Fereddy Rangkuti.
56
Dalam hal ini, BMT dapat menyediakan atau membangun gedung yang lebih nyaman dan memadai, menambah tenaga karyawan dan menambah fasilitas komputerisasi.
d. STRATEGI (4) = WT Strategi ini diambil pada saat BMT mengalami situasi yang
kurang menguntungkan, di mana BMT harus mengahadapi berbagai macam ancaman dan kelemahan internal. Kegiatan ini bersifat definitif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
Melihat kelemahan BMT berupa : masih memerlukan dukungan sistem yang canggih dan andal, ruangan BMT yang kurang memadai serta fasilitas komputer yang terbatas. Melihat ancaman berupa : Banyaknya pesaing dan adanya penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
Untuk mengatasi masalah ini, BMT dapat memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat atau mitra serta mengadakan pembinaan kepada mitra yang diadakan oleh BMT.
Berikut ini, diagram matrik SWOT yang berisi strategi-strategi yang dapat diambil BMT setelah menggabungkan data internal dan eksternal.11
Diagram Matrik SWOT KJKS BMT Al-Fath IKMI12
IFAS EFAS
STRENGHTHS (S) Memiliki manajer yang
berpengalaman dalam keuangan syariah.
Kekeluargaan antar karyawan sangat baik
Solidaritas yang tinggi antar sesama karyawan dalam membantu pekerjaan karyawan lainnya.
WEAKNESSES (W) Masih memerlukan
dukungan sistem yang canggih dan andal.
Ruangan BMT yang kurang memadai.
Fasilitas komputer yang terbatas.
Dalam berkomunikasi melalui media telefon terkadang kurang baik.
11 Ibid
12 Wawancara Pribadi dengan Manajer KJKS BMT AL-FATH IKMI Bpk. Saimin. Ciputat, 6 September 2010.
57
OPPURTUNIES (O) Sudah banyak
masyarakat yang berminat dalam keuangan syariah.
Banyak bank syariah yang menawarkan dananya ke BMT Al-fath IKMI.
STRATEGI (SO) Mendapatkan kepercayaan
yang besar dari bank untuk peminjaman modal pembiayaan.
Pekerjaan yang ada di BMT terasa ringan dan cepat terselesaikan dengan cepat.
STRATEGI (WO) Menyediakan atau
membangun gedung yang lebih nyaman dan memadai.
Menambah tenaga karyawan.
Menambah fasilitas komputerisasi.
THREATHS (T) Banyaknya
pesaing Adanya
penawaran margin yang lebih rendah dari koperasi lain kepada masyarakat.
STRATEGI (ST) Memberikan
kemudahan dalam pembiayaan dengan tidak memberatkan dalam membayar.
Meningkatkan dalam suatu pelayanan.
Menambah produk. Melakukan promosi
melalui media internet.
STRATEGI (WT) Memberikan
pelayanan yang baik kepada masyarakat atau mitra.
Mengadakan pembinaan kepada mitra yang diadakan oleh BMT.
B. Strategi Manajemen Operasional dan Pengembangan KJKS Amanah dan
KJKS BMT AL-FATH IKMI
Dalam prakteknya KJKS Amanah mempunyai strategi manajemen
operasional yang baik ke masyarakat, terutama masyarakat yang ada di sekitar KJKS
Amanah, lembaga ini mempunyai strategi manajemen operasional dengan cara
memperbanyak marketing, mengadakan penyuluhan ke Majelis Ta’lim serta
memberikan santunan kepada masyarakat yang ada di sekitar KJKS Amanah. Begitu
juga dalam pengembangannya, sampai saat ini KJKS Amanah cukup berkembang
dengan baik, karena mitra ataupun masyarakat (khususnya masyarakat sekitar) sudah
banyak mencari tahu dan mencoba menggunakan koperasi jasa keuangan syariah, dan
58
dengan adanya sosialisasi yang diadakan oleh koperasi jasa keuangan syariah
Amanah ini, masyarakat dan mitra jadi lebih mengerti bahwa KJKS Amanah
mempunyai produk-produk syariah, akad syariah, serta mengenal KJKS Amanah
sebagai lembaga yang dapat memfasilitasi para mitra/masyarakat mikro untuk
mendapat akses permodalan dengan mudah dan sesuai dengan syariah tanpa mitra
merasa dirugikan dalam mengembalikan uang pinjaman yang telah mitra ajukan
kepada koperasi jasa keuangan syariah amanah.13
Dan dalam prakteknya KJKS BMT AL-FATH IKMI juga mempunyai strategi
manajemen operasional yang sama baiknya dengan koperasi jasa keuangan syariah
amanah yaitu dengan memperoleh atau memegang kepercayaan yang mitra berikan
kepada terhadap KJKS BMT Al-Fath IKMI, serta memberikan manfaat yang
langsung atau tidak langsung kepada mitra, KJKS juga memberikan ketauladanan
perilaku berdasarkan ajaran syariah yang telah diajarkan dalam Al-qur’an dan yang
telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dari mulai etika berpakaian,
berbicara, bersikap (bukan hanya di dalam kantor, tetapi di masyarakat juga), di
dalam memilih karyawan KJKS sangatlah mengedepankan syariat Islam, khususnya
untuk karyawan pria, KJKS BMT Al-Fath benar-benar mencari karyawan pria yang
tidak menjadi perokok aktif, dan dalam hubungan yang ada antara KJKS BMT Al-
Fath dengan mitranya adalah sebagai teman atau partner, dimana di saat mitra
mempunyai saran dan kritik semua dapat dibicarakan dengan kekeluargaan dan
13 Hasil Wawancara pribadi dengan Bapak Mudhalifin, Jombang Raya, 6 September 2010
59
musyawarah yang baik antara KJKS BMT Al-Fath dan mitra, Dan dalam
pengembangannya KJKS BMT Al-Fath IKMI mengalami perkembangan yang baik
dari hari ke hari karena mereka berangkat dari semangat untuk mensejahterakan umat,
dan berusaha untuk memperbaiki kelemahan yang mereka punya dengan mengikuti
studi banding atau input-input yang ada dan terus belajar dan belajar untuk
menjadikan KJKS BMT Al-fath sebuah lembaga syariah yang baik dari hari ke hari
dengan memegang prinsip syariah yang ada dan selalu berpegang teguh pada ajaran
Islam dalam menjalankan operasional serta manajemen yang ada di dalamnya.14
14 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Mudhalifin, Ciputat, 6 September 2010
53
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan melalui kajian pustaka dan observasi langsung ke
lapangan dengan metode analisis komparatif, beberapa dapat disimpulkan berikut ini :
1. Dalam mekanisme operasional KJKS Amanah mereka mempunyai waktu kerja
setiap Senin – Jum’at (jam 08.00 s/d 16.00) sedangkan hari Sabtu (jam 08.00 s/d
12.00). Untuk Manager dan Teller setiap hari kerja datang, sedangkan untuk
Kolektor setiap Senin, Rabu dan Jum’at (untuk menyetor uang setoran).
Sedangkan di KJKS BMT AL-Fath dalam mekanisme operasionalnya, Teller
bertugas melayani transaksi, Jasa Mitra bertugas melayani mitra untuk
pengajuan pembiayaan serta keluhan-keluhan para mitra. Funding Officer
bertugas untuk menghimpun dana. Account Officer bertugas untuk penagihan
pembayaran angsuran. Sedangkan Pembukuan bertugas untuk menulis laporan
kas sehari-hari.
2. Baik KJKS Amanah dan KJKS BMT Al-Fath kedua ini sudah menerapkan prinsip
dasar operasionalnya dengan baik sesuai dengan perspektif ekonomi Islam, yaitu
tolong menolong, kemitraan, kebersamaan usaha yang sehat, baik dan halal,
memberikan keringanan kepada orang yang kurang mampu dalam pembiayaan,
serta berpegang teguh pada Al-Qur’an dan Hadist.
3. Peluang yang ada dalam KJKS Amanah adalah, masyarakat dapat memahami
untuk bermumalah dengan baik secara islami, melatih mitra untuk dapat
jujur,disiplin dan bertanggung jawab dalam mengajukan pembiayaan.
54
Sedangkan kendala yang di hadapi oleh KJKS Amanah adalah mitra tidak
mempunyai jaminan di saat ingin mengajukan pembiayaan, dan mitra banyak
yang merasa dipersulit dalam pembiayaan karena sekarang sudah lebih ketat
dengan adanya akad yang lebih terperinci. Berbeda dengan KJKS BMT Al-
FATH, KJKS ini mempunyai peluang bahwa masih banyak peluang di dalam
usaha-usaha kecil yang belum mengakses ke perbankan. kendala eksternal yang
dihadapi adalah pada administrasi dimana di saat mitra yang ingin membuka
tabungan, mitra tidak mempunyai KTP domisili Jakarta, jadi secara administrasi
menjadi kendala.
B. Saran-saran
1. Berdasarkan mekanisme operasional yang sudah diuraikan di dalam kesimpulan
di atas, maka sebaiknya untuk KJKS Amanah diharapkan untuk lebih baik lagi
dalam meningkatkan kinerja para karyawannya, terutama di bagian marketing
dan penagihan.
2. Untuk prinsip dasar operasional yang sudah diterapkan oleh KJKS Amanah dan
KJKS BMT AL-FATH, diharapkan untuk terus dipertahankan dan ditingkatkan.
Dan untuk KJKS Amanah dan BMT Al-Fath dalam pemberian pembiayaannya
kepada mitra disarankan untuk menerapkan 5 C & 7 P.
DAFTAR PUSTAKA
Andjar Pachta W, Hukum Koperasi Indonesia: pemahaman, regulasi, pendirian, dan
modal usaha, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2007)
Amirullah Haris Budiyono. Pengantar Manajemen (Yogyakarta : Graha ilmu 2004)
h.13
Aries Mufti, “Peranan MES dalam Mengembangkan Lembaga Keuangan Syariah di
Indonesia,” Jurnal Mingguan Muamalatuna 2002, Ed. III, Vol. III.
Baihaqi abd. Madjid dan saifuddin A. Rasyid, (ed), Paradigma Baru Ekonomi
Kerakyatan Sistim Syariah; Perjalanan Gagasan dan Gerakan BMT di
Indonesia, (Jakarta: PINBUK,2000)
Freddy Rangkuti. Analisis Swot Teknik Membedah Kasus Bisnis (Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama 2004)
Hendrojogi. Koperasi Azas-Azas, Teori dan Praktik. (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2002)
Hir,”Mendongkrak Bisnis UKM lewat PT. UKMI”, Republika (Jakarta), 7 Juli 2004
Karnaen A. Perwaatmadja, Membumikan Ekonomi Islam di Indonesia, (Jakarta,
Usaha Kami, Oktober 1996)
Mahendro Nugroho, “Usaha Masyarakat Marjinal Perkotaan : Dampak Bunga Uang
dan Alternative Pembiayaan Berbasis Islam”, Makalah disampaikan pada
Seminar nasional : Dampak Bunga Uang Terhadap Perekonomian Indonesia,
Jakarta, 23 April 2002
Nur S. Buchori. .Koperasi Syariah (Jawa Timur: Masmedia Buana Pustaka)
Saifuddin A. Rasyid, Konsep BMT, http/www.Bmtlink.web.id, diakses pada 16 Juli
2010
Winarmo Suracmad, Dasar dan Tehnik Research (Bandung: CV. Tarsito, 1972)
BMT KJKS Al-Fath, profil BMT KJKS al-fath, (Jakarta : BMT KJKS Amanah, 2010)