Konflik intrapersonal dan interpersonal

KONFLIK INTRAPERSONAL DAN

INTERPERSONALRidho Sya’bana

41614010004Akhmad Suhemi

41614010033Riyan Yoga Sakti

41614010034Yasykur Tamarino

41614010040

DESKRIPSI SINGKAT PERUSAHAAN

PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Terletak di daerah Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Perusahaan ini berdiri sejak 25 Maret 1977.

DESKRIPSI SINGKAT NARASUMBER

Nama Subjek : Syamsul Bahri, ST.

Usia : 31 tahunJabatan : Staff

MaintenanceLama Jabatan : 1 tahunLama Kerja : 2 tahun

DESKRIPSI SINGKAT MASALAHAwalnya, narasumber diterima sebagai

pekerja lapangan dimana sudah sesuai dengan keinginannya. Namun, setelah berjalan satu tahun, ia dipindahkan ke bagian pemeliharaan gedung pusat sebagai Staff Maintenance dikarenakan kinerja yang baik. Namun permasalahannya, jabatan yang baru tidak sesuai dengan keinginannya walaupun gaji yang diterima lebih besar dari jabatan sebelumnya.

Di lain hal, narasumber juga punya masalah relatedness needs dengan staff yang lain dikarenakan kinerjanya yang tidak meningkat di posisi barunya yang membuat staff yang lain menilai ia tidak berterima kasih dengan jabatan barunya sehingga narasumber menjadi tertutup dalam menjalani pekerjaannya.

GEJALA PERILAKUNarasumber merasa tertutup dan

tidak semangat dalam menjalani jabatan barunya sehingga membuat kinerjanya menjadi biasa-biasa saja, tanpa adanya peningkatan. Namun di lain hal, narasumber merasa senang dikarenakan gaji yang diterima lebih besar dari jabatan sebelumnya.

Selain itu, narasumber merasa jabatan barunya itu tidak diterima oleh Staff Maintenance lainnya dikarenakan mereka tidak menyukai kinerja narasumber yang tanpa adanya peningkatan.

LANDASAN TEORIA. Konflik Intrapersonal

Konflik Peran dan AmbiguitasKonflik peran dapat diartikan dengan konflik dari

dalam dan tekanan yang dihasilkannya biasanya karena peran tidak sesuai dengan harapan sosial dari luar. Konflik peran memiliki tiga tipe, yaitu.1. The person and the role. Konflik dapat terjadi antara

kepribadian individu dan harapan dari peran.2. Intrarole. Konflik dapat terjadi karena harapan yang

kontradiksi mengenai bagaimana suatu peran cenderung untuk dapat dijalankan.

3. Interrole. Konflik dapat terjadi karena adanya perbedaan syarat-syarat dari dua atau lebih peran yang harus dijalankan dalam waktu yang bersamaan.

B. Konflik Interpersonal

Hidden SelfDalam situasi ini individu memahami

dirinya tetapi dia tidak memahami orang lain. Hasilnya bahwa individu tertutup terhadap orang lain karena takut akan adanya reaksi dari orang lain. Individu dapat menjaga perasaannya atau sikap rahasia dan tidak akan terbuka terhadap orang lain. Terdapat potensi konflik interpersonal dalam situasi ini.

ANALISA KASUSDalam kasus ini, narasumber selaku Staff

Maintenance mengalami konflik peran dan ambiguitas dimana ia merasa tertutup dan tidak semangat dalam menjalani jabatan barunya yang tidak sesuai dengan keinginannya sehingga membuat kinerjanya menjadi biasa-biasa saja, tanpa adanya peningkatan. Namun di lain hal, narasumber merasa senang dikarenakan gaji yang diterima lebih besar dari jabatan sebelumnya.

Di lain hal, narasumber juga punya konflik interpersonal berupa hidden self. Ia merasa jabatan barunya itu tidak diterima oleh Staff Maintenance lainnya dikarenakan mereka tidak menyukai kinerja narasumber yang tanpa adanya peningkatan dan cenderung bersifat tertutup dalam menjalani pekerjannya.

SOLUSI1.Sebaiknya narasumber dapat

berintrospeksi diri terhadap sikapnya dan bekerja lebih profesional walaupun jabatan yang dipekerjakan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan.

2.Sebaiknya narasumber dapat meningkatkan kinerjanya, tidak semata-mata berorientasi kepada besarnya gaji yang diterima.

3.Sebaiknya narasumber dapat menjalin keharmonisan kerja terhadap sesama Staff Maintenance, tidak bersikap tertutup dalam menjalani pekerjaannya.

REKOMENDASI

1.Dalam menjalani suatu pekerjaan, sebaiknya seorang staff dapat bertanggung jawab dan profesional terhadap pekerjaan yang diterima, ia harus bisa memerankan posisi kerjanya agar sesuai dengan harapan perusahaan dengan meminimalisirkan tekanan apapun yang dihasilkan oleh staff tersebut.

2.Seorang staff harus bisa menjalin komunikasi dan bekerja sama yang baik dengan staff lainnya, jangan memahami dirinya sendiri tetapi juga harus bisa memahami kepentingan staff lainnya agar kinerja sesama staff dapat terealisasikan dengan baik.

TERIMA KASIH