Top Banner
Created by : 1534020004 Management Ali Mudin
13

Konflik dan stres kerja

Apr 16, 2017

Download

Education

Ali Mudin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Konflik dan stres kerja

Created by :

1534020004Management

Ali Mudin

Page 2: Konflik dan stres kerja

What Is ?Konflik Kerjaadalah suatu pertentangan yang terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan kenyataan apa yang diharapkannya.

merupakan perselisihan yang berkaitan dengan tujuan kelompok, pengalokasian sumber daya dalam suatu organisasi, distribusi kebijaksanaan dan prosedur, dan pembagian jabatan pekerjaan

terjadi akibat adanya perasaan marah, tidak percaya, tidak simpatik, takut dan penolakan, serta adanya pertentangan antar pribadi (personality clashes).

Emotional Conflict (Konflik Karena Dalam Diri Individu

Sendiri)

Konflik kerja

Subtantive Conflict (Konflik Antar Individu Dengan

Kelompok

Page 3: Konflik dan stres kerja

Pandangan TradisionalDalam pandangan ini konflik merupakan sesuatu yang tak diinginkan dan berbahaya bagi kehidupan organisasi.

Pandangan PerilakuPandangan ini berpendapat bahwa konflik merupakan suatu kejadian atau peristiwa yang biasa terjadi dalam kehidupan organisasi yang bisa bermanfaat (konflik fungsional) dan bisa juga merugikan organisasi (konflik disfungsional).

Pandangan InteraksiMenurut pandangan ini konflik merupakan suatu peristiwa yang tidak dapat terhindarkan dan sangat diperlukan bagi pemimpin organisasi, konflik dapat meningkatkan semangat kerja karena masing-masing akan berlomba untuk mencapai tujuan.

Page 4: Konflik dan stres kerja

Konflik dalam diri seseorang (intrapersonal)

Seseorang dapat mengalami konflik internal dalam dirinya karena ia harus memilih tujuan yang saling bertentangan. Konflik dalam diri seseorang juga dapat terjadi karena tuntutan tugas yang melebihi kemampuannya.

Konflik antar individu (interpersonal)

Konflik antar individu terjadi seringkali disebabkan oleh adanya perbedaan tentang isu tertentu, tindakan, dan tujuan dimana hasil bersama sangat menentukan.

Konflik antar anggota kelompok

Konflik antar kelompok terjadi karena masing-masing kelompok ingin mengejar kepentingan atau tujuan kelompoknya masing-masing.

Konflik intraperusahaan

Konflik Vertikal Konflik Horizontal Konflik Lini Staf Konflik Peran

Konflik antar perusahaan

Konflik antar perusahaan atau organisasi terjadi karena setiap organisasi memiliki saling ketergantungan

Page 5: Konflik dan stres kerja

Konflik dikategorikan menjadi 3 kelompok yaitu :1) Menurut Pelakunya, konflik bisa

bersifat internal atau eksternal bagi individu yang mengalaminya.

2) Menurut Penyebabnya, konflik disebabkan karena mereka yang bertikai ingin memperoleh keuntungan sendiri atau karena timbulnya perbedaan pendapat, penilaian, dan norma.

3) Menurut Akibatnya, konflik dapat bersifat baik atau buruk.

bentuk konflik dalam batasan pengaruhnya terhadap perusahaan1) Konflik Fungsional, adalah

sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah keuntungan kinerja perusahaan.

2) Konflik Disfungsional, adalah setiap atau interaksi di antara kelompok yang merugikan perusahaan atau menghalangi pencapaian tujuan perusahaan.

3) Konflik Dan Kinerja Perusahaan Konflik dapat mempunyai dampak positif atau negatif terhadap kinerja perusahaan, tergantung pada sifat konflik dan bagaimana konflik itu dikelola.

Page 6: Konflik dan stres kerja

Saling ketergantungan tugas1) Ketergantungan Yang Dikelompokkan

(Pooled Interdependence)2) Ketergantungan Berurutan (Sequential

Interdependence)3) Ketergantungan Timbal Balik

(Resiprocal Interdependence)

Perbedaan tujuan dan prioritas

Faktor birokratik (lini staff)

Kriteria penilaian prestasi saling bertentanganPersaingan terhadap sumber daya yang langka

Sikap menang kalah

Page 7: Konflik dan stres kerja

Metode stimulasi konflikMetode ini digunakan untuk menimbulkan rangsangan anggota, karena anggota pasif yang disebabkan oleh situasi dimana konflik terlalu rendah.

Metode pengurangan konflikMetode ini mengelola tingkat konflik melalui pendinginan suasana’ tetapi tidak menangani masalah-masalah yang semula menimbulkan konflik.

Metode penyelesaian konflik

1. Dominasi atau penekanan Kekerasan (Forcing) . Penenangan (Smoothing) Penghindaran (avoidance) Aturan mayoritas (majority rule)

2. kompromiManajer mencoba menyelesaikan konflik melalui jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak yang bertikai. Bentuk-bentuk kompromi meliputi:

Pemisahan (Separation) Perwasitan (Arbitrasi), dimana

pihak ketiga (biasanya manajer) diminta memberikan pendapat

Kembali ke peraturan-peraturan yang berlaku

Penyuapan (bribing)

Page 8: Konflik dan stres kerja

3. Pemecahan Masalah Integratif (Secara Menyeluruh) Konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah bersama melalui teknik-teknik pemecahan masalah. Ada tiga metode penyelesaian integratif, yaitu:

Konsensus. Konfrontasi Penggunaan tujuan-tujuan yang lebih

tinggi.

Page 9: Konflik dan stres kerja

What Is ?Stres Kerjaperasaan tertekan yang dialami karyawan dalam menghadapi pekerjaan. Stress kerja ini tampak dari Simpton, antara lain emosi tidak stabil, perasaan tidak tenang, suka menyendiri, sulit tidur, merokok yang berlebihan, tidak bisa relaks, cemas, tegang, gugup, tekanan darah meningkat, dan mengalami gangguan pencernaan.

Page 10: Konflik dan stres kerja

On the Job beban kerja yang dirasakan terlalu

berat waktu kerja yang mendesak kualitas pengawasan kerja yang rendah iklim kerja yang tidak sehat otoritas kerja yang tidak memadai yang

berhubungan dengan tanggung jawab konflik kerja,

Kekuatiran finansial Masalah-masalah yang bersangkutan

dengan anak Masalah-masalah fisik Masalah-masalah perkawinan Perubahan-perubahan yang terjadi di

tempat tinggal Masalah-masalah pribadi lainnya.

Off the Job

Page 11: Konflik dan stres kerja

Pendekatan dukungan sosial (social support)

Pendekatan ini dilakukan melalui aktivitas yang bertujuan memberikan kepuasan sosial kepada karyawan.

Pendekatan melalui meditasi (meditation)

Pendekatan ini perlu dilakukan karyawan dengan cara berkonsentrasi ke alam pikiran, mengendorkan kerja otot, dan menenangkan emosi

Pendekatan biofeedbackPendekatan ini dilakukan melalui bimbingan medis. Melalui bimbingan dokter, psikiater, dan psikolog sehingga diharapkan karyawan dapat menghilangkan stres yang dialaminya.

Pendekatan program kesehatan pribadi (personal wellness programs)

Pendekatan ini merupakan pendekatan preventif sebelum terjadinya stres.

Page 12: Konflik dan stres kerja

Pola sehatyaitu pola menghadapi stres yang terbaik dengan kemampuan mengelola perilaku dan tindakan

Pola Harmonispola menghadapi stress dengan kemampuan mengelola waktu dan kegiatan secara harmonis dan tidak menimbulkan berbagai hambatan.

Pola Patologispola menghadapi stress dengan berdampak berbagai gangguan fisik maupun social-psikologis. Dalam pola ini, individu akan menghadapi berbagai tantangan dengan cara-cara yang tidak memilki kemampuan dan keteraturan mengelola tugas dan waktu.

Page 13: Konflik dan stres kerja