KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Disampaikan Pada Seminar Nasional “ FEED THE WORLD” Jakarta Food Security Summit 2012 Oleh: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS Jakarta Convention Centre, 7 Februari 2012 KONEKTIVITAS DAN INFRASTRUKTUR MENUJU PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN 1
55
Embed
KONEKTIVITAS DAN INFRASTRUKTUR MENUJU …. Diskusi 2/Paparan Menteri PPN... · KEMENTERIAN PPN/ BAPPENAS KETAHANAN PANGAN KETERSEDIAAN DISTRIBUSI KONSUMSI • Produksi Dalam negeri
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Disampaikan Pada Seminar Nasional “ FEED THE WORLD”
Jakarta Food Security Summit 2012
Oleh: Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/
Kepala BAPPENAS
Jakarta Convention Centre, 7 Februari 2012
KONEKTIVITAS DAN INFRASTRUKTUR MENUJU PEMBANGUNAN PERTANIAN BERKELANJUTAN
1
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KERANGKA PRESENTASI
KONSEPSI KETAHANAN PANGAN
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PANGAN
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
A. Penguatan Infrastruktur Produksi Pertanian (On-farm): Irigasi, Jalan Inspeksi, Jalan Usaha Tani, Tampungan Air.
B. Penguatan Konektivitas Nasional (Off-farm): Pelabuhan, Jalan, Sarana Transportasi Untuk Mendukung Distribusi Produk Pertanian
HASIL YANG DIHARAPKAN JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012
3. Aspek ekonomi secara luas – responsible investment.
5
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
1. PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN YANG SEMAKIN BERKEMBANG :
PERKEMBANGAN KEBUTUHAN PADI, LAHAN DAN AIR
Komponen 2010 2020 2030 2050 2075 2100
Penduduk (juta) 237,6 269,0 295,3 374,3 488,3 602,2
Kebutuhan padi (juta ton)*
58,8 66,6 73,0 92,7 120,8 149,0
Kebutuhan lahan (juta Ha)*
7,9 8,8 9,7 12,3 16,0 19,7
Kebutuhan air (1012
liter)*58,82 66,57 73,08 92,65 120,85 149,06
1. Kebutuhan pangan terus meningkat ketersediaan lahan dan air terbatas.2. Diperlukan pergeseran ketergantungan terhadap beras melalui diversifikasi pangan.
* Asumsi konsumsi/kap (139 kg/kap), produktivitas (5,1 ton/ha) dan konsumsi air (1.000 l/kg gabah) konstan sama dengan saat ini ada peluang efisiensi penggunaan air 6
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
A. Aspek Teknis
Ekstensifikasi ?
Lahan padi saat ini sekitar 7,5 juta ha (luas panen padi 13 juta ha), dapat dipertahankan atau bisa menyusut akibat adanya alih fungsi lahan (konversi) dari penggunaan pertanian menjadi area non-pertanian (permukiman dan industri) diperlukan penerapan secara tegas UU tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan.
Peluang perbaikan: Peningkatan produksi. Efisiensi penggunaan air dan input lainnya. Penyesuaian pola usaha tani bertumpu pada skala kecil. Perbaikan sistem pasca panen (susut), logistik dan distribusi nasional. Sosialisasi diversifikasi pangan
2. PENYEDIAAN PANGAN SECARA BERKELANJUTAN (1/3)
7
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Dukungan Infrastruktur Sumber Daya Air optimalisasi dan perluasan sawah harus didukung dan mempertimbangkan sistem dan kapasitas irigasi dan drainase (dam/waduk) yang mencukupi.
Kendala Pembangunan Waduk skala besar:
Space lahan yang tidak berpenghuni tidak seluas dahulu
Jaringan irigasi yang dapat diamankan (dalam satu hamparan) sudah terbatas oleh fragmentasi lahan – permukiman dan industri serta jalan.
Debit air semakin terbatas – daya serap air tanah dan catchment area sudah terbatas.
Kendala Ekosistem Sawah input anorganik sudah semakin menghasilkan polutan mendekati titik jenuh lahan miskin unsur hara dan hasil/komoditas terpolusi residu.
B. Aspek Daya Dukung Ekosistem
2. PENYEDIAAN PANGAN SECARA BERKELANJUTAN (2/3)
8
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Mayoritas pelaku pangan (food crops) adalah petani skala kecil bagian dari budaya dan penghidupan perlu dihidupi (maintain) dan dihidupkan (dikembangkan).
Perlu diperhatikan kerjasama dunia usaha dengan petani sharingbeban dan resiko.
Kerjasama dunia usaha dan petani Mengurangi ketegangan sosial.
C. Aspek Sosial - Ekonomi
2. PENYEDIAAN PANGAN SECARA BERKELANJUTAN (3/3)
9
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PANGAN
10
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KEBIJAKAN PENYEDIAAN PANGAN
Prioritas Ketahanan Pangan (RPJMN 2010-2014)
• Pertumbuhan produksi padi 3,2 % pertahun
• Pertumbuhan produksi jagung 10,02% pertahun
• Pertumbuhan produksi kedelai 20,05% pertahun
• Pertumbuhan produksi gula 12,55% pertahun
• Pertumbuhan produksi daging sapi 7,30% pertahun
Direktif Presiden
Percepatan pencapaian Surplus Beras 10 Juta Ton Beras
pada Tahun 2014
2014
SURPLUS
SWASEMBADA
2011
11
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
SASARAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN SURPLUS BERAS 10 JUTA TON
Sumber: Draft Roadmap Peningkatan Produksi Beras Nasional (P2BN) Menuju Surplus Beras 10 Juta Ton pada tahun 2014
PENINGKATAN PRODUKTIVITAS
PERLUASAN AREAL DAN PENGELOLAAN
LAHAN
PENURUNANKONSUMSI BERAS
PENYEMPURNAAN MANAJEMEN
STRATEGI
GKG
(Juta Ton)
Peningkatan
(juta ton
GKG)
Beras
(Juta Ton)
2010 237.56 139.15 33.06 66.47 37.37
2011 241.10 139.15 33.55 68.60 2.1 38.57 5.02
2012 244.69 137.06 33.54 72.03 3.4 40.50 6.96
2013 248.33 135.01 33.53 75.63 3.6 42.52 8.99
2014 252.03 132.98 33.52 79.41 3.8 44.65 11.13
Tahun
Jumlah
Penduduk
(Juta Jiwa)
Konsumsi
(Kg/Kap/Thn)
Kebutuhan
Beras
(Juta Ton)
Surplus Beras
(Juta Ton)
Sasaran Produksi
12
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KONTRIBUSI PEMENUHAN PANGAN NASIONAL
Komposisi Produsen Pangan
13
Usahatani Swasta/Perusahaan (%) Petani Rakyat (%)
Padi 7 93
Jagung 10 90
Kelapa sawit 53 35
Tebu 24 58
1. Sektor pangan/food crops masih bertumpu pada petani rakyat dengan skala kecil:
a. Peningkatan produktivitas diiringi dengan peningkatan skala usaha (konsolidasi) akan lebih baik; atau
b. Kemitraan swasta menengah/besar dengan petani kecil konsolidasi skala, peningkatan produktivitas dan penurunan susut pasca panen, pengembangan dan integrasi dengan industri pengolahan.
2. Perbaikan sistem kemitraan industri pangan estate crops (sawit dan tebu) integrasi dengan pengolahan rantai produk hilir dan nilai tambah.
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENGEMBANGAN RICE ESTATE DAN FOOD ESTATE DILUAR JAWA
65.333.938
68.596.415
79.408.924
40.000.000
45.000.000
50.000.000
55.000.000
60.000.000
65.000.000
70.000.000
75.000.000
80.000.000
85.000.000
90.000.000
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Ton
Realisasi Target
Sumber: diolah dari BPS (berbagai tahun) dan Skenario Produksi Padi 2010-2014
Target 2011
ARAM III 2011
Sasaran Surplus Produksi 10 Juta Ton
Pencapaian produksi padi tahun 2011 masih di bawah sasaran diperlukan upaya percepatan
ekstensifikasi produksi padi a.l melalui pengembangan rice estate dan food estate diluar jawa dan fokus
pada lahan-lahan yang subur.
14
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENGEMBANGAN RICE ESTATE
1. Rice estate dapat dibangun dengan pilihan:
pola kemitraan dunia usaha dan petani;
indenpendent rice estate (ekstensifikasi).
2. Produksi dari rice estate hendaknya menjadi “penguat sistem produksi
domestik dan stabilisasi harga domestik” responsible investment untuk
mendukung ketahanan pangan.
bukan menjadi kekuatan pasar kompetitif
15
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
RENCANA TAMBAHAN PRODUKSI DARI SWASTA (RICE ESTATE)
ACEH: 2,5%
SUMUT: 5,4%
LAMPUNG:4,1%
SUMSEL: 4,9%
SUMBAR: 3,3%
BANTEN: 3,1%
KALBAR: 2,1%
SULSEL: 6,5%
JATIM: 17,2%
JATENG: 15,3%JABAR: 17,7%
KALSEL: 2,9%
NTB: 2,7%
MIFEE?
BURU DAN SERAM?
BULUNGAN
16
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENGEMBANGAN FOOD ESTATE
1. Konsolidasi primer (on farm) untuk meningkatkan produktivitas, dan
efisiensi, dengan mensinergikan pengolahan pasca panen dengan
menciptakan pembangunan industri hilir guna meningkatkan nilai
tambah dan daya saing serta perciptaan kesempatan kerja;
2. Pengembangan rantai industri hilir bahan setengah jadi, refined product
a. Input untuk industri makanan
b. Input untuk industri komestik
c. Input untuk industri obat-obatan
17
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
FOOD ESTATEContoh Pengembangan Merauke Integrated Food & Energy Estate (MIFEE)
18
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR
19
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
A. PENGUATAN INFRASTRUKTUR PRODUKSI PERTANIAN (ON-FARM): IRIGASI, JALAN INSPEKSI, JALAN USAHA TANI, TAMPUNGAN AIR.
20
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PENGUATAN INFRASTRUKTUR PRODUKSI PERTANIAN (ON-FARM)
PRODUKSI
INTENSIFIKASI EKSTENSIFIKASI
PENINGKATAN LUAS TANAM
PENAMBAHAN LUAS BAKU
Rehabilitasi infrastrukturirigasi yang rusak
Peningkatan jaringan irigasidari luas area irigasi existing
Pencetakan sawahberirigasi baru Peningkatan sawah tadah
hujan sawah beririgasi Pengembangan food estate
DUKUNGAN INFRASTRUKTUR (on-farm) Irigasi Jalan inspeksi/jalan
usaha tani Tampungan air
IMPOR
KETERSEDIAANPANGAN
21
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Sumber: BAPPENAS, diolah dari Irigasi Kelembagaan dan Ekonomi, Effendi Pasandaran & Donald C. Taylor (1988),FAOSTAT (2009) dan Kementerian PU (2010)
AREAL LAYANAN IRIGASI MENINGKAT LEBIH 2X LIPAT DIBANDING PERIODE AWAL KEMERDEKAAN
2.41
3.38
5.01
6.72 7.23
-
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
1915 1939 1998 2005 2010
Juta
(H
a)
Perkembangan Luas layanan Irigasi Indonesia
85% produksi beras Indonesia berasal dari lahan-lahan beririgasi.
22
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
LAHAN IRIGASI INDONESIA MERUPAKAN YANG TERLUAS DI ASIA TENGGARA
0.29 6.72
0.30 0.37 2.25 1.52 6.42
0.01 4.60 3.20 5.05
62.29
8.99
19.87
3.56 4.22
64.14
1.46 2.55 2.52
2.7
4.9 3.5 3.6 3.7 3.8
3.0
1.5
5.2
2.2
4.0 3.4
4.1 3.5 3.4 3.2
6.6
5.0
9.5
6.8
-1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 8.0 9.0 10.0
-
10.00
20.00
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
Cam
bo
dia
Ind
on
esia
Lao
s
Mal
aysi
a
Mya
nm
ar
Ph
ilip
pin
es
Th
aila
nd
Tim
or
Les
te
Vie
tnam
Afg
han
ista
n
Ban
glad
esh
Ind
ia
Iran
Pak
ista
n
Kaz
akh
stan
Uzb
ekis
tan
Ch
ina
Ko
rea
Au
stra
lia
Jap
an
Lu
as
are
a (
Juta
ha
)
Perbandingan Luas Layanan Irigasi Dunia dan Produktivitasnya (2008)
Sumber: BAPPENAS, diolah dari FAOSTAT (2009)
Asia Tenggara
Pro
du
kti
vit
as
(to
n/h
a)
Luas lahan irigasi di Indonesia merupakan yang terluas di Asia Tenggara dan merupakan salah satu yang terluas di dunia setelah China, India, Pakistan dan Iran
Produktivitas lahan di Indonesia (4.9 ton/ha) juga jauh diatas rata-rata produktivitas dunia yang hanya 4.3 ton/ha
23
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
PERKEMBANGAN INVESTASI INFRASTRUKTUR IRIGASI PEMERINTAH PUSAT, 2005-2012
Dalam kurun waktu tahun 2005-2012, investasi Pemerintah Pusat dalam pembiayaan irigasi
mencapai 40.1 triliun rupiah diluar alokasi yang disediakan oleh Pemerintah Daerah (APBD).
Alokasi tersebut tidak termasuk pembiayaan pengendalian banjir untuk mengamankan area-area
pertanian dari kemungkinan puso/gagal panen akibat banjir.
0.3
8
0.6
3
0.8
6
1.5
1.5
5
0.9
7
1.3
1
1.3
5
2.2
6
2.5
9
2.7
6 4.3 5.4
3
3.2
7
3.9
2
4.9
8 2.64
3.22 3.62
5.80
6.98
4.24 5.23
6.33
0
2
4
6
8
2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Trili
un
Ru
pia
h
Investasi Pemerintah di Bidang Keirigasian
Irigasi-PU DAK Irigasi Kumulatif
24
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
LAHAN IRIGASI MASIH TERKONSENTRASI DI PULAU JAWA, 2010
40% lahan irigasi terkonsentrasi di pulau jawa
Potensi pengembangan lahan irigasi masih terbuka luas di luar jawa terutama di wilayah Sulawesidan Papua yang produktivitas lahannya mulai menyamai Jawa
Sumatera1.99 juta ha
Kalimantan0.48 juta ha (7%)
Sulawesi1.02 juta ha (14%)
Papua0.04 juta ha (1%)
Bali0.63 juta ha (9%)
Maluku0.15 juta ha (2%)
Sumber: PP 20/2006 tentang Irigasi dan Kepmen PU 390/2007 (dengan revisi akibat double counting)
NTB0.63 juta ha (9%)
Pusat; 38.2
% Prov,19.1
%
Kab/Kota,42.8…
Pembagian Kewenangan Pengelolaan Irigasi
Jawa2.91 juta ha(40 %)
25
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR IRIGASI DI INDONESIA
Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa untuk mendukungketahanan pangan nasional 2010-2014 ditempuh terutama melalui:
Pembangunan daerah irigasi baru dengan prioritas di luar pulau
Jawa
Peningkatan fungsi jaringan irigasi, terutama pada areal yang
ketersediaan airnya terjamin dan petani penggarapnya sudah siap
Rehabilitasi jaringan irigasi yang mengalami kerusakan, terutama
B. PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL (OFF-FARM): PELABUHAN, JALAN, SARANA TRANSPORTASI UNTUK MENDUKUNG DISTRIBUSI PRODUK PERTANIAN
29
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
MAKSUD DAN TUJUAN PENGUATAN KONEKTIVITAS NASIONAL
• Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman, melalui inter-modal supply chains systems.
• Memperluas pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan aksesibilitas dari pusat-pusat pertumbuhan ekonomi ke wilayah belakangnya (hinterland).
• Menyebarkan manfaat pembangunan secara luas (pertumbuhan yang inklusif dan berkeadilan) melalui peningkatan konektivitas dan pelayanan dasar ke daerah tertinggal, terpencil dan perbatasan dalam rangka pemerataan pembangunan.
Slide - 30
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
KONSEP PENGEMBANGAN KORIDOR EKONOMI “MENGINTEGRASIKAN DAN MEMPERKUAT WILAYAH DI SEPANJANG KORIDOR”
Slide - 31
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Komponen Konektivitas
Slide - 32
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Kerangka Kerja Konektivitas Nasional
Slide - 33
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Konektivitas Intra Koridor Ekonomi• Meningkatkan dan membangun jalan/pelayaran lintas di dalam koridor.
• Meningkatkan dan membangun sarana dan prasarana perkeretaapian penumpang dan barang
• Meningkatkan jalan akses lokal antara pusat-pusat pertumbuhan dengan fasilitas pendukung (pelabuhan, energi) dan dengan wilayah
belakangnya, termasuk wilayah-wilayah non koridor ekonomi.
• Meningkatkan pelayanan angkutan udara dan penerbangan perintis
• Pembangunan jaringan ekstension backbone hingga ke pusat pertumbuhan dan pusat kegiatan utama
Konektivitas Antar Koridor Ekonomi• Memperlancar arus pengiriman barang dan jasa secara efisien dan efektif dan menurunkan biaya logistik dan ekonomi biaya tinggi pengiriman
barang dan jasa antar koridor ekonomi
• Pengembangan interkoneksi antara pelabuhan utama (pusat koleksi dan distribusi) dengan pelabuhan lokal dan pelabuhan ‘hub’ internasional
• Penguatan infrastruktur backbone serat optik: pembangunan di Koridor Ekonomi Kalimantan, Koridor Ekonomi Sulawesi dan Koridor Ekonomi
Papua – Kepulauan Maluku, dan pengintegrasian dengan pelayanan di koridor ekonomi wilayah barat
Konektivitas Internasional• Optimalisasi pengoperasian sistem National Single Window (NSW) di pelabuhan dan bandara yang berfungsi sebagai ‘hub’ internasional dan
penerapan Customs Advance Trade System (CATS) dan NSW serta terkoneksinya sistem jaringan logistik nasional (national supply chain) dengan
sistem jaringan logistik ASEAN (ASEAN supply chain) dan sistem jaringan logistik global (global supply chain) pada pelabuhan dan bandara
internasional.
Sasaran Penguatan Konektivitas Nasional
Sasaran Utama Penguatan Konektivitas Nasional: (1)meningkatkan kelancaran arus barang, jasa dan informasi; (2) menurunkan biaya logistik; (3) mengurangi ekonomi biaya tinggi; (4) mewujudkan akses yang merata di seluruh wilayah; dan
(5) mewujudkan sinergi antar pusat-pusat pertumbuhan ekonomi.
34
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
Penguatan kerangka kerja konektivitasnasional melalui sinkronisasi dan integrasi transportasi, logistik, ICT dan pengembangan koridor/KEK/Klaster Industri
Pengembangan upaya-upaya debottlenecking melalui reformasi kebijakan dan regulasi
Peningkatan produktivitas prasarana yang tersedia
Pengembangan proyek-proyek konektivitas yang terintegrasi dengan kebutuhan industri
Pembangunan proyek-proyek debottlenecking
Optimalisasi(Value Creation)
Pembangunan Infrastruktur Baru(Asset Creation)
STRATEGI PENGUATAN KONEKTIVITAS
35
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
HASIL YANG DIHARAPKAN DARI“JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012”
1. Dunia usaha diharapkan dapat memanfaatkan peluang investasi pengembangan produksi pangan di masing-masing koridor ekonomi (pengembangan rice estate dan food estate) sejalan dengan pelaksanaan MP3EI. Informasi lebih lanjut mengenai rencana investasi harap disampaikan melalui “Ketua Tim Kerja Koridor Ekonomi KP3EI” di masing masing koridor ekonomi agar dapat difasilitasi pelaksanaan investasinya.
2. Identifikasi dan sampaikan kebutuhan infrastruktur yang diperlukan oleh dunia usaha untuk mendukung percepatan investasi produksi pangan melalui “Ketua Tim Kerja Konektivitas KP3EI.”
3. Identifikasi dan sampaikan hambatan regulasi yang perlu direvisi untuk mendukung percepatan investasi produksi pangan melalui “Ketua Tim Kerja Regulasi KP3EI.”
4. Pertimbangkan prinsip-prinsip berkelanjutan dalam pengembangan produksi pangan antara lain: (i) gunakan energi bersih (emisi rendah); (ii) tidak mengganggu kawasan konservasi (hutan non budidaya); (iii) minimasi dampak negatif terhadap lingkungan (kehidupan masyarakat) dan ekosistem. 36
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
37
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai
Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
1 Kelapa Sawit dan Karet di Lhokseumawe
1. Penanganan Jalan Lhokseumawe – Langsa (Aceh) 1.194 2011-2025 Kemen PU
2. Pengembangan jaringan dan layanan kereta api antar kota Sigli-Bireun-Lhokseumawe 172 km 5,175 2011-2015 Kemen Hub
Satker Sementara Pembangunan Dermaga Penumpang Dumai 115 2011-2014 Kemen Hub
4 Kelapa Sawit dan Karet di Jambi
Penanganan Jalan Lingkar Jambi- akses jalan Talang Dukuh (23 km) 420 2011-2025 Kemen PU
Penanganan Jalan Muara Tembesi - Jambi(78,99 km) 739 2011-2025 Kemen PU
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
39
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
1. KORIDOR SUMATERA (3/4)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai
Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
5 Batubara dan Kelapa Sawit di Lampung
1. Pembangunan intake dan transmisi Bandar Lampung (500 l/s) 420 2011-2025 Kemen PU
2. SPAM Bandar Lampung(500 l/s) 380 2011-2025 Kemen PU
3. Pembangunan jalur kereta api untuk mengangkut batubara dari Sumsel ke
Lampung
802 2013
6 Batubara dan Kelapa Sawit di Sumatera Selatan (Muara Enim)
1. Penanganan Jalan Muara Enim – Palembang (175 km) 1.131 Kemen PU
2. Pembangunan Jalan Tol Palembang – Indralaya (22 km) – (Swasta) 490 Kemen PU
3. Pembebasan Lahan Jalan Tol Palembang – Indralaya (APBN) 64 Kemen PU
4. Pembangunan jalur kereta api untuk mengangkut batubara dari Sumsel ke
Lampung
802 2013 Kemen PU
7 Pariwisata di Pulau Dompak, Bangka Belitung, dan Cilegon
1. Jalan Tj. Pandan – Tj. Tinggi (pengembangan destinasi pulau bangka dsk.)
– Bangka Belitung
879 2011-2025 Kemen PU
2. Pembangunan Embung Pulau Dompak (Lanjutan) 24 2011-2013 Kemen PU
3. Pembangunan Bendungan Karian(10.000l/s) 1.395 2011-2025 Kemen PU
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
40
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
1. KORIDOR SUMATERA (4/4)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai
Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
8 JSSdi KSN Selat Sunda
1. Penanganan Jalan Cilegon – Pasauran (44,34 km),telah mencakup Jalan
Cilegon-Anyer (JSS)
347 2011-2025 Kemen PU
2. Pembangunan Jalan Tol Bakauheuni-Terbanggi Besar (100 km) – Swasta 4.476 2015-2025 Kemen PU
3. Pembebasan Lahan Jalan Tol Bakauheuni – Terbanggi Besar – APBN 230 2015-2025 Kemen PU
9 Besi Baja di Cilegon
1. Penanganan Jalan Serdang - Bojonegara – Merak(35 km) 347 2011-2025 Kemen PU
2. Penanganan Jalan Cikande – Serang - Cilegon 4.476 2015-2025 Kemen PU
3. Pembangunan Jalan Tol Panimbang – Serang 230 2015-2025 Kemen PU
10 Industri Makanan dan Tekstil
1. Penyediaan SPAM Kabupaten Tangerang (900 l/s) 347 2011-2025 Kemen PU
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
41
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
2. KORIDOR JAWA (1/5)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai
Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
1 Makanan dan Minuman, serta Peralatan Transportasi di Jawa Tengah 1. Penanganan Jalan Pati – Rembang – Batas Jatim – Bulu – Tuban (128.1 Km) 1.232 2011-2025 Kemen PU2. Penanganan Jalan Pejagan-Pemalang-Pekalongan (109.3 Km) 2.254 2011-2025 Kemen PU3. Pembangunan dan pemeliharaan Fly Over Kali Banteng (Menuju Pelabuhan
Tanjung Emas)164 2011-2025 Kemen PU
4. Penanganan Jalan Semarang – Bawen – Yogyakarta(106.3 Km) 1.327 2011-2025 Kemen PU5. Pembangunan Jalan Tol Semarang – Solo (APBN) 1.938 2015-2025 Kemen PU6. Pembebasan Lahan Jalan Tol Solo-Mantingan (APBN) 588 2011-2012 Kemen PU7. Pembebasan Lahan Jalan Tol Mantingan – Kertosono (APBN) 728 2011-2012 Kemen PU8. Pembangunan Jalan Bebas Hambatan Solo – Kertosono (APBN) 1.939 2011-2014 Kemen PU9. Pembangunan Bendungan Jati Barang (1.050 l/s) 561 2011-2013 Kemen PU10. Penyediaan SPAM Kota Semarang Barat (1.050 l/s) – Air Baku dari Bendungan
Jatibarang (Swasta) 824 2015-2025 Kemen PU
11. Pembangunan double track Kereta Api dan fasilitas penunjang prasarana Lintas
Pekalongan-Semarang (87,9 Km) 2 2012-2014 Kemen Hub
12. Penambahan Armada Kapal Ferry Roro LDF (Long Distance Ferrys) 10 unit untuk
mengurangi beban Jalan Pantura3 2012-2013 Kemen Hub
13. Pembangunan double track Kereta Api dan fasilitas penunjang prasarana Lintas
Pekalongan-Semarang (87,9 Km) 2 2012-2014 Kemen Hub
14. Penambahan Armada Kapal Ferry Roro LDF (Long Distance Ferrys) 10 unit untuk
mengurangi beban Jalan Pantura3 2012-2013 Kemen Hub
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
42
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
2. KORIDOR JAWA (2/5)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai
Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
2 Makanan dan Minuman, serta Peralatan Transportasi di Bekasi dan sekitarnya
1. Penyediaan SPAM Kota Bekasi (300 L/S) - (Swasta) 224 2012-2013 Kemen PU
2. Penyediaan SPAM Kabupaten Bekasi (450 l/s)-(Swasta) 298 2013-2014 Kemen PU
3. Pembangunan Rel Manggarai-Bekasi double double track, Bekasi-
Cikarang elektrifikasi
8.3 2011-2019 Kemen Hub
3 Makanan dan Minuman dan Perkapalan di Gerbangkertosusila
1. Pembangunan Jalan Tol Waru-Wonokromo-Tj.Perak-18,6 km (Swasta) 11.111 2012-2025 Kemen PU2. Pembangunan jalan tol Gempol-Pandaan 13,61 Km (Swasta) 1.167 2011-2013 Kemen PU3. Pembangunan intake & saluran air baku Mojokerto (100 l/s) 11 2012 Kemen PU4. Pembangunan intake & saluran air baku Lamongan (200 l/s) 75 2011-2014 Kemen PU5. Pembangunan Bendungan Gerak Sembayat 852 2011-2025 Kemen PU6. Pembangunan Water Conveyance Umbulan (4.000 l/s)-Sumber Mata Air
Umbulan (Showcase) – (Pemerintah & Swasta) 1.900 2012-2025 Kemen PU
7. Pembangunan Rel dalam Surabaya (Surabaya - Pasar Turi-Bandara Juanda 26
km track - elevated)760 2011-2015 Kemen Hub
8. Pembangunan Rel KA pengganti dampak Lapindo (25 km) 760 2011-2015 Kemen Hub9. Pengembangan Pelabuhan Lamongan 2.216 2015 - … Kemen Hub10.Pengembangan Pelabuhan Branta 158 2011-2014 Kemen Hub11.Pengembangan Adpel Probolinggo 406 2011-2014 Kemen Hub
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
43
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
2. KORIDOR JAWA (3/5)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan Penanggung Jawab
4 Makanan dan Minuman di Malang dan Pasuruan 1. Pembebasan Lahan Jalan Tol Pandaan – Malang (APBN) 294 2011-2013 Kemen PU
2. Pembangunan Jalan Tol Pandaan Malang (Swasta) 2.674 2014-2025 Kemen PU
3. Pengerukan kolam pelabuhan dan pembangunan terminal peti kemas di Teluk Lamong
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
50
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
5. KORIDOR BALI-NUSA TENGGARA (1/3)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
1 Perikanan dan Industri Makanan di Pasuruan dan Probolinggo1. Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (APBN) 8.000 2015-2025 Kemen PU
2. Pembangunan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Swasta) 6.820 2015-2025 Kemen PU
3. Pembangunan Jalan Tol Pasuruan – Probolinggo (45,32 km)-Swasta 5.960 2012-2014 Kemen PU
4. Pembangunan Jalan Tol Gempol – Pasuruan (32 km)-Swasta 2.769 2011-2014 Kemen PU
5. Pengembangan Adpel Probolinggo 406 2011 – 2014 Kemen Hub
6. Pembangunan Rel KA pengganti dampak Lapindo (25 km) 760 2011-2015 Kemen Hub
2 Pariwisata di Jimbaran, Bangli, Buleleng, dan Perikanan di Badung 1. Penanganan Jalan Tohpati – Kosamba (11.8 Km) 609 2011-2015 Kemen PU2. Pembangunan dan Pemeliharaan Underpass Dewa Ruci 257 2011-2025 Kemen PU3. Pembangunan Jalan Tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa (10 km)-Swasta 1.961 2011-2013 Kemen PU4. Pembangunan Waduk Titab Kabupaten Buleleng-359 l/s 461 2011-2014 Kemen Hub5. Pembangunan IPA Petanu (Tukad Petanu, Kabupaten Gianyar, Badung, dan
Denpasar)- 300 l/s110 2012-2013 Kemen PU
6. Pengembangan IPA Ayung -500 l/s 100 2015-2015 Kemen PU7. Pengembangan IPA Pened -300 l/s 60 2013-2014 Kemen PU8. Penyelenggaraan Perkeretaapian di Bali untuk Mendukung Pariwisata 12.1 2013 - 2017 Kemen Hub9. Penambahan Armada Kapal Ferry Ro-ro Lintas Ketapang - Gilimanuk 4 unit (1500
GT & 3000 GT)231 2011 - 2012 Kemen Hub
10. Penambahan Armada Kapal Ferry Ro-ro Lintas Lembar - Padang Bay 3unit (1.500 GT
& 2.000 GT)126 2011-2012 Kemen Hub
11. Pengembangan Bandara Ngurah Rai 2.05 2011-2013 Kemen Hub
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
51
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
5. KORIDOR BALI-NUSA TENGGARA (2/3)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
3 Pariwisata di Lombok dan Peternakan di Bima (NTB)
1. Akses Bandara Internasional Lombok (Selesai 2011) 245 2011-2025 Kemen PU
2. Pembangunan Waduk Pandanduri (NTB) - 27.000.000 m3 532 2011-2014 Kemen PU
3. Penanganan Jalan dari Benete - Simpang Negaramendukung perikanan
& rumput laut (72.1 Km)
826 2011-2025 Kemen PU
4. Penanganan Jalan dari Bangau - Dompu - Ramba - Lb. Bajo
mendukung industri rumput laut (159.2 Km)
1.376 2011-2025 Kemen PU
5. Penambahan Armada Kapal Ferry Ro-ro Lintas Lembar - Padang Bay
3unit (1.500 GT & 2.000 GT)
126 2011-2012 KemenHub
6. Pembangunan dan Persiapan Pengoperasian Bandara Internasional
Lombok
829 2011 Kemen Hub
7. Pembangunan Fasilitas PelabuhanBima - - Kemen Hub
4 Peternakan, Industri Garam di Nagekeo, Ngada, Manggarai Timur, dan Perikanan di Nagekeo-Ende
1. Jalan Ende ke Mbay terdiri dari Jalan Nasional, Kabupaten, dan
Strategis Nasional. Jalan nasional yang mendukung akses ke Bandara
Mbay adalah Bajawa - Ende (125.7 Km)
805 2011-2025 Kemen PU
2. Penanganan jalan Ende - Maumere –Magepanda (172.6 Km) 396 2011-2025 Kemen PU
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
52
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
5. KORIDOR BALI-NUSA TENGGARA (3/3)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan
Penanggung
Jawab
5 Peternakan di Timor Tengah Selatan, Flores Timur, dan Timor Tengah Utara.
Penanganan Jalan Bolok - Tenau - Kupang – Oesapa - Oesau (59.4 Km) 140 2011-2025 Kemen PU
6 Perikanan di Kupang
1. Pembangunan sistem jaringan air bersih Kabupaten Kupang - 100 l/s 132 2011-2014 Kemen PU
2. Pembangunan PelabuhanRakyat Namonsain (Kupang) - - Kemen Hub
KEGIATAN PRIORITAS NASIONALMENDUKUNG KONEKTIVITAS KEGIATAN EKONOMI UTAMA
53
KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
6. KORIDOR MALUKU-PAPUA (1/3)
No. Kegiatan Ekonomi Utama/
Daftar Kegiatan Strategis
Nilai Investasi
(Rp. M)
Tahun
Pelaksanaan Penanggung Jawab
1 Perikanan Morotai (Malut)
1. Penanganan Daeo - Bere-Bere (55.7 Km) 396 2011-2025 Kemen PU
2. Penanganan Jalan Daruba - Wayabula 158 2011-2025 Kemen PU
3. Pelabuhan Buli 226 2011-2014 Kemen Hub
4. Pelabuhan Jailolo 210 2011-2014 Kemen Hub
5. Pelabuhan Tobelo 201 2011-2014 Kemen Hub
6. Satker Sementara Pembangunan Faspel Laut Falabisahaya - Malut 201 2011-2014 Kemen Hub