28
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1 Kondisi Umum Daerah
4.1.1 Keadaan AlamKabupaten Tegal merupakan salah satu daerah
kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dengan Ibu Kota Slawi.
Pembangunan Kabupaten Tegal selain menunjukkan berbagai kemajuan
yang telah dicapai, ternyata juga cukup banyak tantangan atau
masalah yang belum sepenuhnya terselesaikan. Karenanya, masih
diperlukan upaya untuk mengatasinya dalam pembangunan daerah 20
tahun ke depan. Perekonomian Kabupaten Tegal didominasi oleh 3
(tiga) sektor, yaitu perdagangan, industri dan pertanian.
a. Letak GeografisKabupaten Tegal merupakan salah satu daerah
kabupaten di Propinsi Jawa Tengah dengan Ibu Kota Slawi. Terletak
antara 10857'6 s/d 10921'30 Bujur Timur dan 650'41" s/d 715 15'30"
Lintang Selatan. Dengan keberadaan sebagai salah satu daerah yang
melingkupi wilayah pesisir utara bagian barat Jawa Tengah,
Kabupaten Tegal menempati posisi strategis di persilangan arus
transportasi Semarang-Cirebon-Jakarta dan Jakarta-Tegal-Cilacap
dengan fasilitas pelabuhan di Kota Tegal.
Kabupaten Tegal memiliki batas-batas wilayah sebagai
berikut:
1) Sebelah utara: Kota Tegal dan Laut Jawa
2) Sebelah selatan:Kabupaten Brebes dan Banyumas
3) Sebelah timur: Kabupaten Pemalang
4) Sebelah barat: Kabupaten BrebesSecara administratif wilayah
Kabupaten Tegal terbagi menjadi 18 kecamatan yang meliputi 281 Desa
dan 6 Kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Tegal mencapai 87.879 Ha.
Dari luasan wilayah tersebut, sebagian besar merupakan lahan kering
(47.601 Ha) dan sebagian lainnya berupa lahan sawah (40.278
Ha).Jarak antar kecamatan dengan Ibu Kota Kabupaten Tegal,
Kecamatan Warureja adalah kecamatan yang paling jauh terhadap
Kecamatan Slawi yaitu 42 km, sedangkan yang terdekat adalah
Kecamatan Pangkah yaitu 4km. Secara topografis wilayah Kabupaten
Tegal terdiri dari 3 (tiga) karakteristik daerah, yaitu :
1. Daerah dataran pantai, meliputi Kecamatan Kramat,Suradadi dan
Warureja
2. Daerah dataran rendah, meliputi Kecamatan Adiwerna,
Dukuhturi, Talang, Tarub, Pagerbarang, Dukuhwaru, Slawi,Lebaksiu
sebagian wilayah Suradadi, Warureja,Kedungbanteng dan Pangkah
3. Daerah dataran tinggi/pegunungan, meliputi Kecamatan
Jatinegara, Margasari, Balapulang, Bumijawa, Bojong, sebagian
Pangkah dan Kedungbanteng.b. IklimKabupaten Tegal beriklim tropis,
dengan rata-rata curah hujan sepanjang tahun 2013 sebesar 186,27
mm. Banyaknya curah hujan bergantung pada kelembaban udara yang
tinggi, tetapi tekanan udara rendah dengan kecepatan angin, suhu
udara dan lama penyinaran matahari serta penguapan sedang-sedang
saja. Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Januari sebanyak 459
mm dengan Kelembaban 86 persen, Tekanan udara 1.010,4 hPa,
Kecepatan angin 4 Knots, Suhu udara rata-rata 27,0 oC dan Lama
penyinaran Matahari 121,6 jam serta Penguapan air sebesar 170,4
mm.c. Penggunaan LahanTabel 3.Luas Penggunaan Lahan Menurut
Kecamatan di Kabupaten Tegal Akhir Tahun 2012 (ha)
KecamatanTanah KeringJumlah Total(Km2)
Lahan SawahLahan Bukan Sawah
Margasari3.3041603.464
Bumi Jawa1.6396392.278
Bojong18094352.244
Balapulang1.42420263.450
Pagerbarang2.4631962.649
Lebaksiu2.682382.720
Jatinegara34417672.111
Kedungbanteng1.1812141.395
PangkahSlawi
Dukuhwaru
Adiwerna
Dukuhturi
Talang
Tarub
Kramat
Suradadi
Warureja 1.674382
1848
1.194
746
1.064
1.821
2.114
4.245
3.93910058
-
9
29
-
-
-
5
240
Jumlah33.8635.926 39.789
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2013Luas wilayah Kabupaten
Tegal adalah 87.879 Hektar yang berupa tanah sawah dan tanah
kering. Data yang bersumber dari Dinas Pertanian, Perkebunan dan
Perhutanan Kabupaten Tegal, menginformasikan bahwa dalam tahun 2013
ada pergeseran penggunaan lahan, dimana luas tanah sawah mengalami
penurunan dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu 40.172 Ha menjadi
39.789 Ha atau sebesar 45,28 persen dari luas wilayah 87.879
Ha.
Selama tahun 2013, Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten
Tegal telah menyelesaikan 96,14 persen permohonan sertifikat dari
30.109 bidang. Dari penyelesaian tersebut, 61,49 persen diantaranya
merupakan sertifikat hak milik
4.1.2 Keadaan Penduduk
a. Jumlah PendudukPenduduk suatu negara atau daerah bisa
didefinisikan sebagai kumpulan manusia yang mempunyai wilayah
geografi dan ruang tertentu. Penduduk merupakan faktor yang
esensial bagi suatu negara (di samping faktor wilayah) karena
sering kali dijadikan tolak ukur untuk mengetahui peranan dan
kekuatan negara. Pertumbuhan penduduk adalah perubahan jumlah
penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan
waktu sebelumnya. Prediksi jumlah penduduk yang akan datang dapat
bermanfaat untuk mengetahui kebutuhan dasar penduduk,.Tabel
4.Jumlah Penduduk Kabupaten Tegal Jenis Kelamin Tahun
2009-2013TahunJumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-lakiPerempuanTotal
2013703.494 711.515 1.415.009
2012 700.691708.7151.409.406
2011 699.714700.5421.400.256
2010 694.695700.1441.394.839
2009 709.872710.8881.420.760
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2013Berdasarkan Tabel 4
dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Kabupaten Tegal dari tahun
2009-2013 cenderung meningkat untuk jumlah laki-laki dan perempuan.
Berdasarkan tabel 4 diketahui jumlah penduduk secara keseluruhan
mengalami peningkatan setiap tahunnya hanya saja pada tahun 2010
mengalami penurunan. Pada tahun 2009 jumlah penduduk kabupaten
tegal adalah 1.420.760 mengalami penurunan jumlah penduduk di tahun
2010 yaitu total jumlah penduduk 2010 sebesar 1.394.839. Jumlah
penduduk Kabupaten Tegal tahun 2013 mencapai 1.415.009 jiwa.
Kecamatan yang berpenduduk paling banyak adalah Adiwerna yaitu
119.083 jiwa dan yang paling sedikit Kedungbanteng, 40.214 jiwa.
Jika pada tahun 2012 kepadatan penduduk di Kabupaten Tegal sebesar
1.604 jiwa/km2 maka tahun 2013 sudah menjadi 1.610 jiwa/km2 dengan
tiap keluarga rata-rata menanggung 3,77 jiwa. Pemberangkatan
transmigrasi pada tahun 2013 sebanyak 15 kepala keluarga dikirim ke
Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.b. Penduduk
Menurut Jenis Kelamin
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin yaitu pengelompokkan
penduduk berdasarkan jenis kelamin yakni laki-laki dan wanita. Data
penduduk menurut jenis kelamin dapat digunakan untuk melihat
perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan. Dari tahun
2009-2013 keadaan penduduk menurut jenis kelamin dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 5.Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Sex Ratio
Kabupaten Tegal Tahun 2009-2013TahunJumlah Penduduk (Jiwa)
Laki-lakiPerempuanSex Ratio
2013 703.494 711.515 98,87
2012700.691708.71598,79
2011699.714700.54299,88
2010694.695700.14499,22
2009709.872710.88899,86
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2013Berdasarkan Tabel 5
diketahui bahwa komposisi penduduk menurut jenis kelamin di
Kabupaten Tegal berfluktuatif setiap tahunnya. Hal ini terjadi
karena angka kelahiran dan kematian setiap tahunnya berfluktuatif.
Rasio jenis kelamin (sex ratio) merupakan angka perbandingan antara
jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan di suatu
daerah.
Penyajian data mengenai sex ratio dapat ditampilkan secara umum
(tanpa melihat kelompok umur) atau juga dapat didasarkan kelompok
umur tertentu. Dilihat dari Sex Ratio di Kabupaten Tegal bahwa
jumlah penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki
dimana nilai Sex Ratio dari tahun 2009-2013 tidak mengalami
perubahan yang mencolok. Kabupaten Tegal memiliki penduduk
perempuan lebih dari 50,00 persen dengan rasio jenis kelamin dari
100 perempuan yang ada, terdapat 98,87 penduduk laki-laki. Namun
dibeberapa kecamatan ada yang mempunyai rasio lebih dari 100. Hal
ini mengindikasikan bahwa jumlah penduduk perempuan tidak berbeda
jauh dengan jumlah penduduk laki-laki.c. Komposisi Penduduk Menurut
Kelompok UmurKomposisi penduduk menurut umur merupakan variabel
terpenting dalam demografi. Hampir semua pembahasan mengenai
masalah kependudukan melibatkan variabel umur dan jenis kelamin
penduduk. Misalnya pemerintah ingin merencanakan pelaksanaan wajib
belajar penduduk usia sekolah, maka perlu diketahui jumlah penduduk
usia dewasa ini maupun masa yang akan datang. Struktur umur
penduduk dipengaruhi oleh tiga variabel demografi, yaitu kelahiran,
kematian, dan migrasi. Ketiga variabel ini sering saling
berpengaruh satu dengan yang lainnya. Kalau salah satu dari
variabel berubah maka kedua variabel yang lain juga ikut
berubah.Berikut ini merupakan Komposisi Penduduk Menurut Umur di
Kabupaten Tegal Tahun 2013:Tabel 6.Komposisi Penduduk Menurut Umur
di Kabupaten Tegal Tahun 2013Umur (tahun)Jumlah (jiwa)
0-4
5-9
10-14
15-19
20-24
25-29
30-3435-39
40-44
45-49
50-54
55-59
60-64
65+124.326
121.823
120.519
116.217
94.062
125.951
126.979
117.498
109.572
94.700
90.017
61.715
38.257
73.375
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2012
Berdasarkan Tabel 5 di atas yakni komposisi penduduk menurut
umur diketahui bahwasanya jumlah penuduk terbanyak berada pada
kelompok umur 30-34 tahun yakni sebanyak 126.979 jiwa, hal ini
mengindikasikan bahwasannya kelompok umur ini berada pada usia
produktif karena usia produktif berada pada selang 15 tahun sampai
dengan 64 tahun, sehingga jumlah penduduk di Kabupaten Tegal
terbanyak berada dalam usia produktif. Sementara jumlah penduduk
terendah di Kabupaten Tegal berada pada kelompok umur 60-64 keatas
tahun yakni sebanyak 38.257jiwa, dan kelompok umur ini juga bukan
berada pada usia produktif.4.1.3 Keadaan Perekonomian
a. PDRB Kabupaten ADHK 2000
Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi
regional suatu wilayah adalah Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB). PDRB menunjukkan tingkat kegiatan ekonomi yang dicapai pada
suatu tahun tertentu. Melihat perubahan nilai PDRB Kabupaten Tegal
dari tahun ke tahun akan dapat diketahui tingkat pertumbuhan
ekonominya.Tabel 7.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Tegal
Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009-2013 (Juta Rupiah)
NoSektor Perekonomian20092010201120122013
1Pertanian581.583,79
595.897,98601.982,18616.463,04628.957,21
2Pertambangan dan Penggalian87.353,9693.260,3498.166105.739,
72111.908, 77
3Industri Pengolahan1.019.359,67 1.075.035,66
1.130.9611.190.720, 651.263.833, 97
4Listrik, Gas dan Air Bersih19.755,64 20.751,72
21.74822.787,8624.155,32
5Bangunan165.293,51 176.939,43 200.498212.111, 87226.691, 98
6Perdagangan, Hotel dan Restoran923.046,87 976.349,58
1.099.5511.159.536,161.233.378,11
7Pangangkutan dan Komunikasi150.110,73 157.267,17 165.723
178.063,60189.693, 37
8Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan234.011,43 241.992,86
251.174270.705, 29297.780, 71
9Jasa-Jasa214.667,37 221.670,29 231.973245.076, 22257.115,
15
Jumlah
3.104.182,973.465.997,953.801.776,184.001.204,414.233.514.59
Sumber: PDRB Kabupaten TegalBerdasarkan tabel 7 diketahui bahwa
kegiatan perekonomian Kabupaten Tegal ditopang oleh sembilan sektor
yaitu: pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan;
listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan
restoran; angkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa
perusahaan; serta jasa-jasa. Kesembilan sektor tersebut, sektor
yang paling besar kontribusinya adalah sektor industri pengolahan
serta sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Sektor industri pengolahan mempunyai nilai PDRB yang paling
tinggi yaitu pada tahun 2013 sebesar 1.263.883,97 juta. Artinya
sektor Industri Pengolahan menjadi sektor andalan utama di
Kabupaten Tegal. Sektor ini dari tahun ke tahun selalu mengalami
kenaikan nilai PDRB. Tingginya kontribusi sektor industri
pengolahan terhadap PDRB Kabupaten Tegal karena cukup jelinya
penduduk Tegal untuk menangkap peluang-peluang usaha yang ada dalam
menciptakan produk-produk industri yang laku di pasaran sehingga
banyak masyarakat yang bermata pencaharian sebagai produsen makanan
khas Tegal seperti Telur Asin, The Poci, Sate Kambing muda,
kerajinan gerabah dll. Selain itu adanya perusahaan rokok terbesar
di Kabupaten Tegal ini juga menyumbang nilai yang besar ke PDRB
Kabupaten Tegal. Sektor yang memiliki nilai PDRB terbesar kedua
adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, yaitu sebesar Rp
1.233.378,11 juta pada tahun 2012. Artinya sektor perdagangan,
hotel, dan restoran menjadi sektor andalan kedua setelah sektor
industri pengolahan di Kabupaten Tegal. Sektor ini dari tahun ke
tahun selalu mengalami kenaikan nilai PDRB, subsektor yang
menunjukkan peningkatan yang cukup besar adalah perdagangan besar
dan eceran. Subsektor ini memiliki peningkatan yang lebih tinggi
dibanding dengan subsektor hotel dan restoran. Hal ini menunjukan
bahwa Kabupaten Tegal dalam hal perdagangan selalu mengalami
kemajuan, kemungkinan hal ini dikarenakan dibangunnya pusat-pusat
perdagangan seperti pasar yang semakin modern serta pusat oleh-oleh
(toko) yang dapat ditemui di setiap sudut Kota. Lapangan usaha yang
memiliki nilai PDRB terendah adalah sektor pertambangan dan
penggalian. Sektor ini memberikan kontribusi yang statis dan
terkecil. Hal ini dikarenakan tidak adanya potensi tambang dan
galian di Kabupaten tersebut. b. Pendapatan per Kapita
Pendapatan perkapita merupakan nilai pendapatan untuk setiap
penduduk di suatu wilayah pada tahun tertentu. Pendapatan perkapita
ini dapat dikatakan sebagai indikator atau pengukur yang dapat
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilan pembangunan di suatu
daerah. Pendapatan perkapita Kabupaten Tegal Tahun 2009 sampai 2013
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.Tabel 8. Pendapatan Perkapita
Kabupaten Tegal Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun 2009 - 2013
(Jutaan Rupiah)TahunPendapatan Per Kapita (Jutaan Rupiah)
20091.818.306,71
20101.910.517,79
20112.721.813,05
20122.812.098,63
20131.574.068.555
Sumber : PDRB Kabupaten Tegal Tahun 2013Berdasar tabel 8 dapat
diketahui bahwa pendapatan per kapita Kabupaten Tegal mengalami
peningkatan pada tiap tahunnya. Pada tahun 2009 2012 Peningkatan
yang terjadi pada tiap tahunnya tidak begitu terjadi lonjakan yang
besar. Akan tetapi peningkatan terbesar terjadi pada tahun 2013
yaitu 1.574.068.555 yaitu 102% sudah melebihi target.4.1.4 Keadaan
Sektor Pertanian
a. Tanaman PanganPembangunan di Sektor Pertanian khususnya
Pertanian Tanaman Pangan dari tahun ke tahun terus ditingkatkan
untuk dapat memelihara kemantapan swasembada pangan, meningkatkan
pendapatan masyarakat dan memperbaiki keadaan gizi melalui
penganekaragaman jenis bahan pangan. Peningkatan produksi tanaman
pangan di Kabupaten Tegal dilaksanakan antara lain melalui
peningkatan produktifitas usaha tani, penggunaan lahan pertanian
yang maksimal, serta meningkatkan pemanfaatan lahan kering dan
pekarangan dengan didukung oleh penyediaan sarana dan prasarana
yangmakin memadai.Tabel 9.Jenis-jenis Komoditi Tanaman Bahan
Makanan di Kabupaten Tegal Tahun 2013No.Jenis KomoditiProduksi
(ton)
1.
2.
3.4.
Padi dan Palawija
1. Padi
2. Jagung3. Ubi kayu4. Ubi jalar 5. Kacang Tanah6. Kedelai7.
Kacang hijau Buah-buahan
1. Nangka 2. Mangga
3. Alpokat 4. Blimbing 5. Jambu biji6. Nanas 7. Pisang8. Sukun9.
Durian 10. Duku 11. Jeruk Keprok12. Papaya 13. Rambutan 14. Sawo
15. Salak Sayur-sayuran
1. Bawang putih2. Bawang merah3. Pete4. Kentang 5. Kubis 6. Sawi
7. Kacang Merah 8. Wortel9. Kacang Panjang10. Tomat11. buncis12.
Melinjo
Tanaman obat-obatan
1. Jahe
2. Laos
3. Kencur
4. Kunyit
5. Lempuyang
6. Temulawak
7. Temuireng
8. Kejibeling
9. Kapulaga354.538
114.3449.9751.7445641,35
726.05082.79510.8771.35010.67444898.3263.9325.7302.5143.36710.7754.6772.6201.269125
2.06013.759418
1.190179
13
81371
541
26922.9800,3310, 81
0,5
0,80
0,20,20,5
0,4
0,319
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2013
Dari tabel yang ada, menggambarkan komoditas Padi pada tahun
2013 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, luas tanam turun
sekitar 0,15 persen. Namun demikian,luas panen meningkat sekitar
3,20 persen sehingga produksinya menjadi 354.538 ton dengan
rata-rata produksi 5,76 ton per hektar. Secara umum rata-rata
produksi tanaman pangan subsektor Palawija pada tahun 2013
mengalami penurunan, ratarata produksi yang menurun, penurunan
terbesar adalah tanaman Kedelai sebesar 14,46 persen, dimana
produksi Kedelai menurun menjadi 59 ton pada tahun 2013, dengan
rata2 produksi menjadi 1,35 Ton/Ha dan luas panen 43 hektar.
Pada subsektor Hortikultura yang terdiri dari komoditikomoditi
tanaman Obat-obatan, Hias, Buah-buahan dan Sayuran terjadi
fluktuasi produksi yang berkaitan dengan luas tanam dan panen.
Produksi terbesar untuk tanaman obat-obatan yaitu jahe mencapai
331.324 kilogram. Komoditi tanaman Hias sangat bervariasi luas
panen maupun produksinya. Komoditi melati mengalami produksi
terbesar yaitu 9.456.950 kilogram. Sedangkan pada tanaman
Buah-buahan produksi terbesar pada Pisang sebanyak 98.326 kwintal.
Di sisi lain, pada tanaman sayuran dan buah-buahan semusim, luas
panenya sangat variasi demikian juga produksinya. Luas panen
Sayuran dan Buah-buahan Semusim terbesar pada komoditi Bawang Merah
yang mencapai 2.060 hektar, dimana produksinya mencapai 243.412
kwintal.
b. Perkebunan
Untuk meningkatkan ekspor dan memenuhi kebutuhan ndustri dalam
negeri, Pemerintah Kabupaten Tegal telah melaksanakan pembangunan
di sektor perkebunan dengan melalui peremajaan tanaman perkebunan,
rehabilitasi, perbaikan mutu tanaman, penganekaragaman jenis
tanaman dan pemanfaatan lahan kering. Subsektor Perkebunan yang ada
di Kabupaten Tegal meliputi komoditas-komoditas Kelapa, Kapok,
Cengkeh, Panili, Lada, Teh, Mete, Cabe Jamu dan Melati. Tabel
10.Jenis-jenis Komoditi Perkebunan di Kabupaten Tegal Tahun
2013No.Jenis KomoditiJumlah Produksi
1.
2.
3.
4.
5.
6.Kapas
Lada
The
Mete
CabeJamu
Melati-
19,68
157,97
-
1,81
351,93
Sumber : Kabupaten Tegal Dalam Angka 2013Populasi tanaman Kelapa
terdapat di seluruh wilayah kecamatan. Luas areal untuk tanaman
kelapa terbesar pada Kecamatan Jatinegara sebanyak 673,10 Hektar
dengan produksi Kelapa terbesar, serta dominasi tanaman kelapa yang
berhasil panen terbesar pula. Adapun dominasi regenerasi tanaman
Kelapa berada di Jatinegara dan Kedungbanteng.
Kapok Randu yang selama ini pemanfaatannya baru hanya untuk
bahan baku pembuatan kasur, bantal diperkirakan sampai beberapa
tahun mendatang masih akan dikuasai Balapulang. Sedangkan berhasil
panen pada Kecamatan Balapulang dan Lebaksiu. Sedangkan produksi
dan rata-rata produksi pada Kecamatan Balapulang dan Warureja.
Bumijawa menjadi sentra tanaman Teh, dimana tanaman teh muda,
berhasil panen dan produksi paling banyak berada di Kecamatan
tersebut. Pada tanaman Kopi didominasi Bojong dan Bumijawa.
Sementara itu, produksi cengkeh terbesar pada Kecamatan Bojong,
Bumijawa dan Balapulang. Cabe Jamu sementara di dominasi Balapulang
untuk berhasil panen dan produksinya. Sementara pada tanaman Lada
didominasi pada Kecamatan Jatinegara.
c. Kehutanan
Pembangunan di Sektor Kehutanan diarahkan untuk memberikan
manfaat bagi kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga kelestarian dan
kelangsungan fungsi hutan dengan mengutamakan kelestarian sumber
daya alam dan fungsi lingkungan hidup, memelihara tata air serta
memperluas esempatan usaha dan lapangan kerja. Pengembangan
produksi hasil kayu dan non kayu diselenggarakan melalui upaya
peningkatan pengusahaan hutan produksi, hutan rakyat dan hutan
tanaman industri. Tabel 13.Produksi Tanaman Hutan di Kabupaten
Tegal Tahun 2013NoJenis TanamanVolume (M3)
12
3Kayu JatiKayu Rimba
Kayu Campuran4.791,952 2.934,08
-
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2013Data pada tabel
menunjukkan bahwa produksi kayu di Kabupaten Tegal dapat dibedakan
menjadi 3 jenis yaitu pertama jenis kayu jati, kedua jenis kayu
rimba dan ketiga kayu/produksi lainnya. Kayu jati yang hanya
dihasilkan dari KPH Balapulang, total produksi mencapai 4.791,952
m3. Paling banyak dihasilkan adalah kayu bulat jati AIII sebesar
44,47 persen. Kayu rimba yang dihasilkan dari KPH Pekalongan Barat,
mencapai 2.934,08 m3. Paling banyak dihasilkan adalah kayu bulat
rimba AIII sebesar 50,68 pesen.
d. Perikanan
Pembangunan di sektor perikanan diarahkan pada upaya peningkatan
pendapatan dan taraf hidup nelayan dan memajukan kualitas kehidupan
desa pantai melalui peningkatan dan diversifikasi produksi ikan
guna memenuhi kebutuhan pangan dan gizi serta meningkatkan nilai
ekspor. Usaha perlindungan dan pengembangan perikanan rakyat
dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan dan taraf hidup nelayan
dan memajukan kehidupan masyarakat desa pantai. Tabel 14. Produksi
Ikan Darat di Kabupaten Tegal Tahun 2013NoJenisProduksi (Kg)
1Waduk Cacaban 127.970
2Sungai27.040
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2012
Data pada tabel menunjukkan bahwa produksi perikanan laut di
Kabupaten Tegal pada tahun 2013 waduk cacaban meningkat 47,07
persen, perairan sungai juga mengalami kenaikan 43,60 persen. Pada
tabel 14 Produksi Ikan Darat dapat dilihat hasil untuk produksi
ikan di perairan umum dan di kolam. Produksi ikan di kolam lebih
besar dibandingkan produksi ikan di perairan umum. Hasil produksi
untuk perairan umum sebesar 127.970 kg dan untuk produksi ikan
kolam sebesar 27.040kg. Hal ini berarti menadakan bahwa produksi
perikanan Kabupaten Tegal dapat memenuhi kebutuhan akan protein
hewani penduduk dan dapat meningkatkan pendapatan apabila dijual
untuk memenuhi kebutuhan hidup penduduk.e. Peternakan
Pembangunan di sektor Peternakan diarahkan untuk meningkatkan
pendapatan petani ternak, mendorong diversifikasi pangan, perbaikan
mutu gizi masyarakat serta mengembangkan ekspor dengan melalui
usaha peningkatan diversifikasi, intensifikasi dan ekstensifikasi
ternak. Tabel 11.Populasi Ternak, di Kabupaten TegalPopulasiJenis
KomoditasJumlah (ekor)
Ternak Besar
Sapi9.003
Kerbau4.198
Kuda3.939
Kambing68.270
Ternak KecilDomba167.821
Ternak UnggasAyam 2.335.073
Itik124.642
Burung puyuh31.990
Sumber: Kabupaten Tegal Dalam Angka 2013
Populasi Kuda mengalami penurunan sekitar 4,81 persen dari tahun
2012 sehingga menjadi 327 ekor yang dipelihara oleh 159 pemilik.
Terjadi pengurangan sebanyak 2.591ekor dari 9.003 ekor Sapi Potong
yang dipelihara oleh 3.939 peternak, sedangkan Sapi Perah dari 11
pemilik memelihara 216 ekor atau naik 8,54 persen.
Terjadi penurunan jumlah populasi Kerbau menjadi 4.198 ekor.
Domba, yang diharapkan menjadi ternak unggulan di Kabupaten Tegal
populasinya mengalami kenaikan cukup besar yaitu 167.821 ekor
dengan pemilik sebanyak 26.698 orang. Produksi Ayam Ras Petelur
menurun 1,8 persen. Sementara yang terjadi pada Ayam Potong, naik
hingga mencapai sekitar 15,71 persen dengan produksi dalam satu
tahun mencapai 3.718.550 ekor.
440
1.848
1.203
775
1.064
1.821
2.114
4.260
4179