Top Banner
KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG (IKM) CABANG CITEUREUP DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN ANGGOTANYA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I ) Oleh: Zeptri Eriadi NIM: 207051000349 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H / 2013 M
76

KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

Mar 02, 2019

Download

Documents

vuongtram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

KOMUNIKASI ORGANISASI

IKATAN KELUARGA MINANG (IKM) CABANG CITEUREUP

DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN ANGGOTANYA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

( S.Kom.I )

Oleh:

Zeptri Eriadi

NIM: 207051000349

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 2: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

KOMUNIKASI ORGANISASI

IKATAN KELUARGA MINANG (IKM)

DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN ANGGOTANYA

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam untuk memenuhi persyaratan

memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam

( S.Kom.I )

Oleh:

Zeptri Eriadi

NIM: 207051000349

Pembimbing :

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H / 2013 M

Page 3: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja
Page 4: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sangsi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 30 September 2013

Zeptri Eriadi

Page 5: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

i

ABSTRAK

ZEPTRI ERIADI

207051000349

Komunikasi Organisasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) Citeureup dalam

Pembinaan Keagamaan Anggotanya

Pembinaan sangat diperlukan, khususnya pembinaan mental keagamaan,

karena seiring perkembangan zaman, dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat

cukup terlihat dengan maraknya bentuk-bentuk penyimpangan yang terjadi

dikalangan masyarakat. Sehingga dibutuhkanyaperan organisasi seperti Ikatan

Keluarga Minang (IKM) untuk dapat membina dan memberi arahan keikhlasan,

kejujuran, keadilan, kasih sayang supaya terjalin hubungan yang baik antar

bermasyarakat . Ikatan

Keluarga Minang merupakan sebuah organisasi yang lebih dominan dalam kegiatan

sosial dan mempunyai perhatian terhadap kehidupan para perantau yang tinggal di

Kecamatan Citeureup,bertujuan menciptakan kehidupan yang harmonis, akrab,

pandai dan berkualitas serta berakhlakul karimah dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam hal ini diperlukannya suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan yang

diinginkan khususnya dalam pembinaan keagamaan anggotanya serta pentingnya

komunikasi yang diterapkan oleh organisasi tersebut. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan melakukan

analisis deskriptif yaitu bagaimana komunikasi organisasi Ikatan Keluarga Minang

Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja faktor pendukung

dan penghambat yang dimiliki organisasi Ikatan Keluarga Minangdalam pembinan

keagamaan anggotanya.

Berdasarkan penelitian yang diperoleh dan tentang langkah-langkah

penyusunan komunikasi organisasi Ikatan Keluarga Minang dalam pembinaan

keagamaan terhadap anggotanya, ini terbukti dengan adanya kegiatan yang berkaitan

dengan pembinaan tersebut dalam memperbaiki mental, membentuk akhlak, dan

menjadi manusia yang beriman

Namun dalam prosesnya beberapa anggota tidak mengikuti kegiatan tersebut,

ada yang beralasan sibuk dengan kerjaan mereka atau kurangnya kesadaran atau

minat mereka untuk mengikuti pengajian tersebut sehingga menghambat pembinaan

tersebut.Dengan itu untuk kedepannya, dapat meningkatkan berbagai kegiatan

khususnya dalam kegiatan keagamaan dalam membina anggota sehingga dapat

menjalin silahturhami sesama perantau ranah minang serta meningkatkan kualitas diri

masyarakat ranah dan rantau dan meningkatkan ketaqwaan dan keimanan dengan

berpedoman dan berpegang teguh dengan ajaran islam.

Page 6: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

ii

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur yang tidak terhingga dan dengan segala limpahan

rahmat, nikmat, inayah yang tiada henti-hentinya seperti kasih sayang yang

diberikan kepada umatnya. Tidak lupa pula shalawat serta salam senantiasa

tercurahkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa

umatnya dari zaman jahiliyah sampai zaman penuh ilmu pengetahuan seperti

sekarang, beserta para keluarga dan sahabatnya dan kaum Muslim yang telah

berjihad dijalannya mendirikan panji-panji Islam dan Risalahnya.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari benar bahwa tanpa adanya

bantuan dari berbagai pihak terkait, penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik. Karena berkat arahan, bantuan, petunjuk dan motivasi yang

diberikan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna mendapatkan

gelar Strata Satu (S1) di jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Fakultas

dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM), Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya kepada orang tua tercinta, Ayah dan Mama yang tak henti-hentinya

mendoakan, memberi dukungan moril maupun materil, semangat dan motivasi

kepada penulis. Selanjutnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Dr. H.

Arief Subhan MA, Dr. Suparto, M.Ed, MA, selaku Wadek (Wakil Dekan)

I Bidang Akademik, Drs. Jumroni M.Si, selaku Wadek II Bidang

Page 7: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

iii

Administrasi Umum, danDrs. Wahidin Saputra, MA, selaku Wadek III

Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama.

2. Dra. Asriati Jamil M. Hum (almh),yang telah memberikan dorongan moril

bagi penulis danDra. Musyfirah Nurlaily, MA. Selaku Sekretaris Program

Non Reguler.

3. Drs. Jumroni M. Si, Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam.

4. Dra. Musyfirah Nurlaily, MA. selaku pembimbing skripsi yang selalu

tidak henti-hentinya memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis.

5. Seluruh dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah

banyak memberikan ilmu-ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi penulis

dalam menyelesailan studi maupun dalam menyelesaikan penulisan skripsi

ini.

6. Kepala dan Staff Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

7. Kepada keluarga besar Ikatan Keluarga Minang (IKM) cabang Citeureup,

khususnya Bapak Ramsi, selaku Ketua Umum dan Bapak Azwardi, selaku

Sekretaris, yang telah membantu penulis untuk mengumpulkan materi-

materi dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan informasi

dan bantuan kepada penulis dalam mengumpulkan yang dibutuhkan.

8. Saudara Adik-adiksekandung penulis: Eki Rio Astarino, Ita Yuliana, dan

Yogi Yunanda Saputra,yang selalu menemani, mendukung, menghibur dan

memberi banyak harapan bagi penulis.

9. Teman-teman Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi Jurusan KPI Non-Reguler 2007: Mutiara Rizki Amelia, Ika

Kartika, Syaifullah, Mohamad Samlawi, Isnaanto Achmad Maulana, Ade

Page 8: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

iv

Alfan Syifa, Za Arasyi Rahmah, Syahrul, Ongko Prasetyo, Dahliana

Syahri, Rio Aditama, Doni Bestadi, Abdul Ghani, Aldy, Andy Widianto,

Dhani Ibnu, Rizka, Ferdy Yulian, Indah, Nila, Neneng, H. Sulaiman, Nur

Ardiansyah, Bima Suhardiman, Farida, Fadilah, beserta teman-teman

lainnya yang belum tersebut, kakak dan adik-adik kelas yang telah

memberikan semangat dan bantuannya dalam pembuatan skripsi ini.

10. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini.

Penulis senantiasa berdoa semoga amal baik yang telah diberikan,

mendapatkan ridha dari Allah SWT. penulis serahkan semuanya dengan

harapan semoga skripsi ini memberikan manfaat yang besar khusus bagi

penulis dan umumnya bagi yang membacanya.

Jakarta, 9 Oktober 2013

Zeptri Eriadi

Page 9: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

v

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

ABSTRAK ........................................................................................................ i

KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................... 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................ 8

D. Metodologi Penelitian .......................................................... 9

E. Tinjauan Pustaka ................................................................... 13

F. Sistematika Penulisan .......................................................... 14

BAB II LANDASAN TEORITIS

A. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi ................................. 15

2. Teori Komunikasi Organisasi ........................................ 19

3. Fungsi Komunikasi Organisasi ...................................... 21

4. Macam-Macam Komunikasi Organisasi ......................... 22

5. Iklim Komunikasi Organisasi ....................................... 26

Page 10: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

vi

B. Pembinaan Keagamaan

1. Pengertian Pembinaan ....................................................... 28

2. Pengertian Keagamaan ..................................................... 28

3. Tujuan Pembinaan Keagamaan ......................................... 29

BAB III GAMBARAN UMUM IKM( IKATAN KELUARGA

MINANG) CABANG CITEUREUP

A. Sejarah BerdirinyaIKM ......................................................... 31

B. Visi dan Misi ........................................................................ 33

C. StrukturOrganisasi IKM ........................................................ 34

D. Program-Program IKM ......................................................... 36

BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS

A. Komunikasi Orgaanisasi IKM Citeureup dalam Pembinaan

Keagamaan ............................................................................ 39

B. Fakor Pendukung dan Penghambat ....................................... 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 55

B. Saran-saran ............................................................................ 56

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi ini masyarakat banyak mengalami perkembangan yang

sangat cepat. Era ini memiliki potensi untuk ikut mengubah hampir seluruh

sistem kehidupan masyarakat. Melalui media-media dapat dengan mudah

mengakses berbagai bentuk jenis budaya yang berkembang di negara-negara

maju yang pada gilirannya cukup memberikan pengaruh terhadap perilaku

keseharian, baik pengaruh positif maupun negatif.

Dampak negatif terhadap kehidupan masyarakat dari waktu ke waktu

nampak semakin jelas, melalui berbagai sarana modern dengan cepat diterima

oleh masyarakat tanpa filter yang baik, dengan demikian nilai-nilai yang tidak

sesuai dengan ajaran Islam sedikit demi sedikit akan tertanam kedalam diri

mereka. Maraknya penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat, baik yang

berbentuk tindak kekerasan, pencurian, pergaulan bebas, penyalahgunaan obat-

obatan terlarang dan tindakan korupsi.

Bentuk penyimpangan yang dilakukan masyarakat, karena kurangnya

akhlak yang dapat menuntun mereka ke jalan yang lebih baik dan benar. Padahal

dengan akhlak, diharapkan mereka dapat memfilter peradaban dan budaya yang

masuk kedalam negeri ini.

1

Page 12: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

2

Kesadaran tentang umat manusia ini pada dasarnya merupakan kelanjutan

dari ajaran tauhid tentang asal usul manusia. Umat Islam tidak perlu takut akan

proses globalisasi meskipun memang perlu waspada.

Namun pada kenyatannya masih banyak masyarakat yang tidak

mendapatkan pembinaan mental khususnya dalm bidang keagamaan. hal ini

disebabkan karena masyarakat banyak yang tidak perduli dan selalu sibuk

dengan urusan dunia mereka. Untuk itu dibutuhkannya peran aktif suatu negara,

pemerintah atau golongan-golongan (organisasi) tertentu untuk dapat membina

dan memberi arahan agar berbudi pekerti yang luhur seperti kebenaran,

keikhlasan, kejujuran, keadilan, kasih sayang agar terjalin hubungan yang baik

antar sesama manusia atau masyarakat dan dapat menuntun mereka menjadi

manusia beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa.

Dengan pembinaan keagamaan dapat meraih ketentraman rohani, karena

sesungguhnya ketenangan hidup tidak hanya tergantung pada faktor luar saja,

akan tetapi tergantung pada bagaiman cara sikap seseorang menghadapi faktor

tersebut. Satu hal yang perlu yang dicatat adalah manusia adalah makhluk Tuhan

yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya, akan tetapi

walaupun manusia mempunyai kelebihan pasti setiap manusia memliki

kekurangan dan mempunyai sifat pelupa dan cenderung malas dalam melakukan

sesuatu yang menurutnya kurang dimengerti, maka ia akan acuh terhadap

permasalahnan yang sedang dihadapi.

Page 13: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

3

Tujuan diadakannya kegiatan pembinaan keagamaan tersebut ialah

memberikan bimbingan dalam hidup. Ajaran agama memberi bimbingan mulai

dari kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, ataupun hubungan dengan Tuhan.

Bagi orang yang tingkah lakunya sesuai dengan apa yang diajarkan dalam

agama, maka dalam menjalankan hidupnya ia bersikap wajar, tenang dan tidak

melanggar hukum dan peraturan msyarakat dimana ia tinggal. Penolong dalam

menghadapi kesukaran, maka ia akan menghadapi dengan tabah dan tenang dan

dianggap sebagai cobaan tuhan kepada hambanya yang beriman.

Menentramkan batin, mendapatkan ketenangan hati bahkan agama dapat

memberi jalan, penenang hati bagi jiwa yang gelisah. mereka akan merasakan

jauh lebih baik dari sebelumnya dan selalu mensyukuri segala nikmat yang telah

diberikan oleh Tuhan kepadanya. Dan tidak akan selalu terpaku akan dengan

permasalahan, dan menganggap permasalahan tersebut pasti ada jalan keluarnya.

Organisasi sendiri merupakan suatu wadah masyarakat yang diharapkan

untuk dapat membina perilaku dan mental keagamaan dalam masyarakat.

Organisasi merupakan suatu struktur hubungan manusia.1 Organisasi sendiri

dibentuk adalah untuk membangun sumber daya manusia yang cakap dan

memiliki motivasi yang tinggi sehingga organisasi dapat bertahan dan mampu

mengatasi tantangan yang datang kepadanya. Setiap organisasi yang dibentuk

harus mempunyai kepala atau pimpinan yang mempunyai daya tampung untuk

menampung aspirasi para anggotanya dan mempunyai kemauan yang kuat dalam

membina organisasinya.

1 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2005), cet ke- 7, h. 25

Page 14: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

4

Tujuan utama organisasi dibentuk adalah karena memilki kepentingan

dan tujuan yang sama, baik secara formal maupun informal, dan dalam setiap

penyelenggaraannya suatu kegiatan harus mempunyai peran aktif dari setiap para

anggotanya agar tidak terjadinya suatu pemikiran yang berbeda ataupun

kesalahpahaman dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Salah satu program yang

harus selalu dilakukan dengan terus-menerus adalah pembinaan keagamaan para

anggotanya. Hal ini ditekankan karena manusia adalah makhluk yang harus

mempunyai keyakinan terhadap Tuhannya, sebagai pencipta alam dan beserta

isinya, yaitu percaya kepada Allah SWT, dengan kegiatan tersebut para anggota

dapat memenuhi kebutuhan jasmani dan rohaninya .

Secara hubungan itu berperan guna pembinaan dan pengembangan jati

diri kehidupan berbangsa dan bernegara. Apalagi ketika berhadapan dengan

pengaruh asing yang tidak selaras dengan dasar falsafah hidup bangsa Indonesia,

Pancasila. Seperti dikatakan Onong Uchjana, komunikasi merupakan panduan

dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen

(communication management) untuk mencapai suatu tujuan.

Untuk mencapai tujuan tersebut, komunikasi yang digunakan harus dapat

menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti

kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari

situasi dan kondisi.2 Bisa dikatakan, dalam menentukan sebuah langkah, sangat

2 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 1990) h. 32

Page 15: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

5

diperlukan strategi komunikasi sebelumnya agar pesan dapat tersampaikan secara

afektif hingga tercapainya tujuan secara umum.

Ikatan Keluarga Minang (IKM) cabang Citeureup sendiri adalah suatu

organisasi yang berbasis kegiatan sosial, organisasi ini terdiri dari kumpulan

seluruh warga etnis minang dan dibentuk berdasarkan para perantau-perantau

yang berasal dari Sumatra Barat, yang berjuang dan bertahan hidup dinegeri

orang dan diharapkan dapat menjadi media silahturami yang erat dan sebagai

wadah perkumpulan dalam membangun mental keagamaan.

Semenjak masuknya Islam ke dalam kehidupan masyarakat

Minangkabau, terjadi titik temu dan perpaduan antara ajaran adat dengan Islam

sebagai sebuah sistem nilai dan norma dalam kebudayaan Minangkabau yang

melahirkan kesepakatan Adat Bersendi Syarak, Syarak Bersendi Kitabullah.

Undang-undang alam yang dijadikan oleh Tuhan atau yang disebut sunatullah

atau hukum Allah.

Dari landasan, prinsip dasar dan nilai operasional Adat Bersendi Syarak,

Syarak Bersendi Kitabullah, tersebut orang Minangkabau harus membangun

masa depannya. Oleh karena itu, Minangkabau sekarang adalah Minangkabau

yang menuju masa depan, bukan Minangkabau yang kembali ke masa lalu, tetapi

tetap dalam prinsip-prinsip nilai yang menjadi identitas kebudayaan

Minangkabau yang dinamis dan selalu mengalami perubahan. Oleh karenanya

semakin kokoh keyakinan yang diisi oleh agama Islam yang benar, haq dari Rabb

untuk membina pribadi anak nagari dari ranah Minangkabau.

Page 16: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

6

Norma adalah aturan-aturan dan budaya adalah kebiasaan. Sebagai

norma, adat Minangkabau dilihat dari sudut yang baik yang terbentuk sejak

adanya masyarakat Minangkabau dan dikembangkan sesuai dengan tantangan

zaman. Adat atau norma telah berjalan lama sekali dan turun temurun disebut

tradisi, adalah tata cara memelihara hubungan baik antar sesama.

Pemaknaan orang Minangkabau terhadap alam terlihat jelas dalam ajaran;

pandangan dunia (world view) dan pandangan hidup (way of life) yang seringkali

mereka nisbahkan melalui pepatah, petitih, mamangan, petuah, yang diserap dari

bentuk, sifat, dan kehidupan alam.

Untuk menjalankan pembinaan mental keagamaan dibutuhkan

perencanaan, saluran komunikasi yang tepat, metode serta evaluasi yang tepat

sehingga dapat dijalankan dengan efektif. Dalam hal ini, strategi digunakan

untuk mencapai suatu tujuan yang telah diciptakan. Tujuan tidak akan mudah

dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau perbuatan itu

tidak terlepas dari strategi.

Tujuan didirikanya organisasi ini adalah untuk meningkatkan ketaqwaan

dan keimanan dengan berpedoman kepada adat basandi syarak dan syarak

basandi kitabullah, dengan melihat ketikan dari masyarakat minang yang berada

diperantauan masihkah adat tersebut di junjung atau adat tersebut hilang berganti

dengan tantangan di tempat mereka berada. Minang sendiri adalah suku di

Sumatra Barat yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan bagi yang tidak

beragama Islam tidak diakui sebagai masyarakat minang.

Page 17: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

7

Berdasarakan uraian tersebut sangat menarik bagi peneliti untuk meneliti

lebih jauh lagi dalam kegiatan pembinaan keagamaan yang dilaksanakan oleh

Ikatan Keluarga Minang (IKM) sendiri, dan strategi yang digunakan dalam

melaksanakan kegiatan tersebut agar lebih efektif dan merasa pantas dengan

adat-istiadat yang dipegang teguh oleh masyarakat Minang dalam

mempertahankan adat leluhur ranah Minang yang kental dengan keagamaan,

khususnya agama Islam, maka peneliti mengangkat judul skripsi ini dengan

Komunikasi Organisasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) Cabang Citeureup

Dalam Pembinaan Keagamaan Anggotanya.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Masalah merupakan suatu keadaan yang bersumber dari hubungan

antara dua faktor atau lebih yang menghasilakan situasi yang menimbulkan

pertanyaan dan dari situ muncul kebutuhan akan upaya pencarian jawabannya

(Linclon dan Guba). Faktor-faktor tersebut bisa berupa konsep, data empiris,

pengalaman serta unsur-unsur yang lain, apabila dipasangkan maka masing-

masingnya akan menimbulkan banyak pertanyaan.3

Selanjutnya dari sini penulis hendak mengetengahkan pembatasan

permasalahan pada satu titik, yaitu bagaimana komunikasi organisasi Ikatan

Keluarga Minang Dalam Pembinaan Keagamaan Anggotanya.

3 Lexy J Moleong, Metologi Penelitian Kualitatif, (Bandung : Rosda Karya, 2007), h. 93

Page 18: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

8

2. Perumusan Masalah

Kemudian untuk memberikan kejelasan batasan masalah yang telah

diuraikan di atas, maka perlu untuk menyusun suatu perumusan masalah

dalam penelitian, merupakan penentu dalam penelitian kualitatif. Pokok

masalah yang akan di bahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Bagaimanakah Komunikasi Organisasi Ikatan Keluarga Minang Citeureup

dalam Pembinaan Keagamaan Anggotanya?

b. Apakah Faktor-Faktor Pendukung dan Penghambat Apa Saja yang

dimiliki Organisasi Ikatan Keluarga Minang Cabang Citeureup dalam

Pembinaan Keagamaan Anggotanya?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan penelitian ini secara singkat adalah sebagai berikut :

a. Untuk Mengetahui Komunikasi Organisasi Ikatan Keluarga Minang

Citeureup dalam Pembinaan Keagamaan Anggotanya.

b. Untuk Mengetahui Informasi Tentang Faktor-Faktor Pendukung dan

Penghambat Apa saja yang dimiliki Organisasi Ikatan Keluarga Minang

Cabang Citeureup dalam Pembinaan Keagamaan Anggotanya.

Page 19: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

9

2. Manfaat Penelitian:

a. Manfaat Akademis

Secara akademis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan

kontribusi keilmuan bagi pengembangan keilmuan komunikasi yang di

khususkan lagi dalam komunikasi massa, komunikasi penyiaran islam,

dan komunikasi organisasi. Karena ketiganya memiliki hubungan dan

ketertarikan yang erat dan berperan penting dalam kecakapan kehidupan

berkomunikasi.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk

menambah wawasan khususnya bagi kalangan praktisi komunikasi

organisasi guna memperoleh pembinaan mental keagamaan anggotanya.

D. Metologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengunakan pendekatan yang sangat

bergantung kepada perspektif yang digunakan serta permasalahan yang

diteliti dalam melakukan deskripsi (penggambaran), verstehen

(pemahaman dan pemaknaan), Interpretasi (penafsiran), pengembangan

dan eksplorasi.4

4 Imam Suryo Prayogo, Metodelogi Penelitian Sosial Agama, (Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2001), h. 101-102.

Page 20: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

10

Maka dalam hal ini penulis bermaksud untuk menggambarkan

seutuhnya mengenai komunikasi organisasi Ikatan Keluarga Minang

Citeureup dalam Pembinaan Keagamaan Anggotanya.

2. Teknik Pengumpulan Data

Dalam melaksanakan metode penelitian di atas maka penulis

menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

a. Studi Lapangan (filed research)

Yakni studi penulis lakukan dengan cara mendatangi tempat

penelitian yang dituju, dalam hal ini bertujuan guna mendapatkan

sumber data primer yang meliputi :

1) Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung dan sistematis

terhadap gejala-gejala yang sedang di hadapi.5 Dalam hal ini

kegiatan dilakukan penulis guna menggali data serta informasi

dari sumber data yakni berupa peristiwa, tempat dan dokumen

yang ada berkaitan dengan apa yang telah menjadi dasar

penelitian.

2) Wawancara, yakni proses pemerolehan data dengan cara tanya

jawab secara langsung, bertatap muka antara penanya dengan

pengelolah organisasi.6 Untuk memperoleh data secara langsung

penulis memberikan beberapa pertanyaan dan tatap muka

5 Sutrisno Hadi, Metode Research (UGM, Yogyakarta), h. 136.

6 Adang Rukhyat, Panduan Penelitian Bagi Remaja, (Jakarta : Dinas Olah Raga dan Pemuda,

2003), h. 51.

Page 21: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

11

langsung dengan nara sumber. Teknik yang digunakan adalah

teknik wawancara tidak terstruktur hal ini untuk memberikan

kebebasan kepada penulis untuk bertanya, namun terarah pada

masalah yang di angkat dalam penelitian.

3) Dokumentasi, yakni mencari data mengenai hal-hal atau berupa

catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda, dan sebagainya.7 Mendokumentasikan data-data

yang berkaitan dengan organisasi yang akan diteliti yang sangat

dibutuhkan sebagai pendukung hasil wawancara.

b. Studi Kepustakaan

Studi kepustakan merupakan suatu usaha dalam memperoleh

data sekunder, hal ini penting dalam menunjang teori-teori dan data-

data dalam rangka memperkuat argumentasi. Yang selanjutnya studi

kepustakaan yang dilakukan ialah dengan cara membaca buku teori-

teori maupun lembaran kajian ilmiah yang menjadi sumber-sumber

rujukan yang bersifat ilmiah tentunya terdapat relevansi terhadap

masalah-masalah yang sedang diteliti.

7 Husni Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta : Bumi

Aksara, 1998), h.32.

Page 22: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

12

3. Analisis Data

Untuk mengolah data, penulis gunakan analisis data deskriptif

kualitatif, yakni analisis data yang diperoleh dengan membangun

penjelasan secara deskriptif data yang diperoleh sehingga temuan hasil

penelitian akan tersaji secara runtut, detail dan mendalam, metode

deskriptif yang dimaksud adalah metode non statik dengan penyajian atau

pola pikir dari umum ke khusus. Kesimpulan dan interpretasi dilakukan

secara rasional dan obyektif berdasarkan temuan data, karena metode

deskriptif menuturkan dan menampilkan data yang ada, misalnya situasi

yang dialami, satu hubungan, kegiatan, pandangan, sikap yang

menampak, atau tentang proses berpengaruh yang sedang bekerja,

kelainan yang sedang muncul, kecenderungan yang nampak, pertentangan

yang meruncing. Langkah analisis yang akan dilakukan:

a. Pengumpulan data

b. Mengklasifikasikan semua data dan mengedit sesuai kebutuhan

c. Menyusun data sesuai rencana

d. Melakukan analisa untuk menjawab rumusan masalah.

Adapun teknik penulisan skripsi ini berpedoman pada buku

Praktek Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, Disertasi) yang

diterbitkan oleh Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

Ceqda, Tahun 2007

Page 23: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

13

E. Tinjauan Pustaka

Dalam menentukan judul skripsi ini, penulis mengadakan tinjauan

kepustakaan di perpustakaan yang ada di Fakultas Dakwah dan Komunikasi

maupun di perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis

menemukan salah satu skripsi karya ilmiah dari

1. Saudara Suhardin M. Ia meneliti tentang strategi komunikasi organisasi

PT. TIKI Jalur Nugraha Eka Kurir, dengan meneliti usaha dalam

membina para pegawainya dalam pembinaan mental keagamaan.

2. Kemudian skripsi yang berjudul komunikasi organisasi komunitas

suporter Aremania Malang dalam pembinaan akhlak anggota, yang

meneliti tentang iklim komunikasi dan kinerja organisasi dalam

pembinaan akhlak anggota pada komunitas Aremania.

3. Selain itu, skripsi dari saudara Farhah Khairiyah yang berjudul Strategi

komunikasi dalam pembinaan ibadah terhadap anak asuh yayasan yatim

piatu Islam al-barokah di pondok gede, Bekasi.

Sedangkan judul skripsi penulis “Komunikasi Organisasi Ikatan

Keluarga Minang (IKM) Cabang Citeureup Dalam Pembinaan Keagamaan

Anggotanya”. Pada skripsi ini penulis membahas tentang bagaimana

komunikasi organisasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) dalam proses

pembinaan keagamaan anggotanya. Dikarenakan belum adanya yang

menganalisa komunikasi organisasi yang dilakukan oleh IKM (Ikatan

Keluarga Minang) tersebut di atas untuk memberikan pembinaan keagamaan

Page 24: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

14

anggotanya. Maka penulis tertarik untuk meneliti judul tersebut, karena belum

banyaknya yang mengangkat tentang organisasi yang berbasis kedaerahan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan karya ilmiah ini merujuk pada pedoman

umum karya ilmiah civitas akademika UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.8

Untuk mempermudah tahap demi tahap pembahasan dalam penulisan karya

ilmiah ini, maka penulis menyusunya ke dalam lima bab di uraikan menjadi

sub-sub bab, namun pada umumnya selalu akan ditemui keterkaitan antara

bab satu dengan yang lainnya.

BAB I PEDAHULUAN

Bab pertama membahas tentang latar belakang, batasan dan

rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORITIS

Bab kedua membahas tentang pengertian komunikasi

organisasi, pembinaan keagamaan

.

8 Oman Fathurahman, Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi),

(Jakarta : CEQDA (Center for Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2007).

Page 25: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

15

BAB III GAMBARAN UMUM IKATAN KELUARGA MINANG

CABANG CITEUREUP

Bab ketiga menjabarkan tentang sejarah singkat Ikatan

Keluarga Minang (IKM) cabang Citeureup, visi dan misi

Ikatan Keluarga Minang (IKM), struktur organisasi Ikatan

Keluarga Minang (IKM), dan Program-program kegiatannya.

BAB IV ANALISIS

Bab keempat menjelaskan analisis komunikasi organisasi

Ikatan Keluarga Minang (IKM) Cabang Citeureup dalam

Pembinaan Keagamaan Anggotanya dan faktor pendukung dan

penghambat.

BAB V PENUTUP

Memberikan kesimpualan dari penelitian ini ditambah dengan

saran-saran pendukung sebagai pandangan alternatif yang bisa

dipertimbangkan.

Page 26: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

16

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Komunikasi Organisasi

1. Pengertian Komunikasi Organisasi

Secara etimologi atau asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin

communication, yang bersumber dari kata communis. Arti kata communis di sini

adalah sama, dalam arti sama makna.1 Pendapat hampir sama juga yang dikemukakan

oleh Astrid Susanto, yaitu perkataan komunikasi berasal dari kata communicare yang

di dalam bahasa latin memiliki arti “berpartisipasi” atau “memberitahukan”. Kata

communis berarti “milik bersama” atau “berlaku dimana-mana”.2

Sedangkan ditinjau dari segi terminologis (istilah) penyampian sesuatu

pernyataan oleh seseorang kepada orang lain,dari pernyataan itu jelas bahwa

komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu

kepada orang lain. Karena itu, komunikasi yang dimaksudkan disini adalah

komunikasi manusia yang sering juga disebut komunikasi sosial.3

Ada beberapa ahli komunikasi mendefinisikan komunikasi dan organisasi

antara lain sebagai berikut :

Komunikasi menurut istilah yaitu proses kegiatan manusia yang diungkapkan

melalui bahasa lisan dan tulisan, gambar-gambar, isyarat, bunyi-bunyian dan bentuk

1 Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2000), h. 3-4.

2 Phil Astrid S. Susanto, Komunikasi dalam Teori dan Praktik, (Bandung : Bina Cipta, 1998), h.1.

3 Anwar Arifin, Ilmu Komunikasi, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995), h. 3

16

Page 27: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

17

kode lain yang mengandung arti dan dimengerti oleh orang lain.4 Ahli komunikasi

Katz dan Khan menegaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses sosial yang

mempunyai relevansi terluas didalam memfungsikan setiap kelompok, organisasi atau

masyarakat.

Sedangkan menurut Onong Uchjana, komunikasi berarti proses penyampaian

suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahukan atau

merubah sikap, pendapat dan perilaku, baik langsung secara lisan maupun tak

langsung melalui media.5

Organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual yang melalui satu

hierarki jenjang dan pembagian kerja, berupaya mencapai tujuan yang diterapkan.

Organisasi menurut Everett Rogers adalah suatu sistem individu yang stabil yang

bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama lewat suatu struktur hierarki

dan pembagian kerja.6

Sondang P. Siagian menyatakan organisasai adalah setiap bentuk persekutuan

antara dua orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, dan

terikat secara formal dalam satu ikatan hirarki di mana selalu terdapat hubungan

antara seorang atau sekelompok orang yang disebut pimpinan dan seorang atau

sekelompok orang yang disebut bawahan.7

Organisasi juga dapat diartikan sebagai sekumpulan orang yang tunduk pada

kesepakatan bersama untuk mengadakan kerja sama dan interaksi guna mencapai

tujuan bersama, dalam rangka keterbatasan sumber daya manusia dan sumber materil.

Khocler mengatakan organisasi adalah sistem hubungan yang berstruktur yang

mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu. Lain

4 YS. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi(Jakarta : Grasindo, 1998), h. 69.

5 Onong, Dinamika Komunikasi, h. 9.

6 Miftah Thoha, Perilaku Organisasi(Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), cet ke- 13, h.162

7 Sondang P. Siagian, Peranan Staf dan Management(Jakarta : Gunung Agung, 1976), cet ke- 1, h. 20.

Page 28: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

18

lagi dengan pendapat Wright, yang mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk

sistem terbuka dari aktifitas yang dikoordinasikan oleh dua orang atau lebih untuk

mencapai suatu tujuan bersama.

Komunikasi organisasi menurut ahli komunikasi Redding dan Sanborn seperti

dikutip Arni Muhammad bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang

paling tergantung yang mencakup organisasi pengiriman dan penerimaan informasi

dalam organisasi yang kompleks.8 Sedangkan Zelko dan Dance seperti dikutip Arni

Muhammad mengatakan bahwa komunikasi organisasi adalah suatu sistem yang

paling tergantung yang mencakup komunikasi internal dan eksternal.9

Kemudian bersama Lesikar, mereka menambahkan satu dimensi lagi dari

komunikasi organisasi yaitu dimensi komunikasi pribadi diantara sesama anggota

organisasi yang berupa pertukaran secara informasi mengenai informasi mengenai

informasi dan perasaan diantara sesama anggota organisasi.

Menurut R. Wayne Pace dan Don F. Faules mengklasifikasikan komunikasi

organisasi menjadi dua, yaitu definisi fungsional dan definisi interpretatif. Definisi

fungsional komunikasi organisasi yaitu sebagai pertunjukkan dan penafsiran pesan

diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi tertentu.

Sedangkan definisi interpretatif komunikasi organisasi yaitu proses pencapaian makna

atas interaksi yang merupakan organisasi.10

Dari berbagai definisi komunikasi organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi organisasi ialah proses pengiriman dan penerimaan berbagai pesan dari

komunikator kepada komunikan yang berada dalam satu sistem yang saling

8 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi(Jakarta : Bumi Aksara, 2005), cet ke- 7, h.65

9 Ibid.,h. 66

10 R. Wayne Pace and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, Strategi Meningkatkan Kinerja

Perusahaan, (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,2005), h.31-33.

Page 29: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

19

berhubungan, mempunyai kepentingan, visi dan misi yang sama di dalam kelompok

formal maupun informal.

2. Teori Komunikasi Organisasi

Dalam kajian ilmu komunikasi organisasi setidaknya ada lima teori organisasi

yang cukup terkenal, teori dapat membantu untuk melihat proses komunikasi dalam

organisasi. Kelima teori tersebut yitu teori klasik, teori hubungan manusia, teori

sistem sosial, teori politik dan teori simbol.

Menurut Scott (Goldhaber, 1986) ada empat yang merupakan unsur kunci dari

teori organisasi klasik, yaitu pembagian kerja, hierarki proses fungsional, struktur dan

pengawasan yang ketat. Teori sistem memandang organisasi sebagai kaitan

bermacam-macam komponen yang saling tergantung satu sam lain dalam mencapai

tujuan organisasi. Dalam teori politik, ahli-ahli teori politik melihat kekuasaan

(power), konflik dan distribusi dari sumber-sumber yang langka sebagai pokok

permasalahan pada organisasi. Perspektif teori simbolis didasarkan padasatu seri

asumsi mengenai hakikat organisasi dan tingkah laku manusia.11

Dalam skripsi ini peneliti memakai teori Hubungan Manusia oleh Elton Jhon

Mayo. Teori hubungan manusia ini diperkenalkan pada tahun 1930-1an, dan didukung

pula oleh Barnard 1938, Roethlisherger dan Dichson 1939.

Elton Mayo adalah mahasiswa kedokteran, tetapi tidak begitu lama ia lalu

mengikuti minatnya akan filsafat dan psikologi. Mayo lahir di Australia, kemudian

pergi ke Amerika Seriakat dan menjadi staf dosen di Universitas Harvard, dan

akhirnya menjadi Dosen Riset Industri pada Fakultas Ilmu-Ilmu Perusahaan Berijazah

11

“Teori-teori Organisasi dan Iklim Organisasi”, artikel diakses pada 2 mei 2011 dari http://images.

Insandinami.multiply.multiplycontent.com/attachment/0SIqYZgoKCnkAAHGYQMM1/2%20Teori%20Organis

asi%20Komunikasi.ppt?nmid=107388138

Page 30: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

20

di Harvard. Mayo amat terkenal dengan proyek yang lazimnya disebut Howthorne

Studies atau percobaan-percobaan Howthorne.

Dari hasil penelitian Mayo, para peneliti mengambil kesimpulan bahwa

hubungan sosial atau manusiawi di antara para pekerja, peneliti dan penyelia

(supervisors) lebih penting dalam menentukan produktivitas dari pada perubahan-

perubahan kondisi kerja di atas. Moral pekerja (anggota organisasi) yang tinggi akan

menaikkan produktifitas, kemudian timbul pertanyaan bagaimana cara untuk

meningkatkan moral anggota. Moral meningkat atau tidak tergantung seberapa besar

perhatian yang bersifat pribadi, individual dan simpati diberikan kepada karyawan,

struktur sosial kelompok kerja. Bahkan faktor-faktor sederhana, seperti siapa yng

duduk dekat seseorang karyawan, merupakan hal penting dalam organisasi.

Dalam teori hubungan manusia, manusia sebagai anggota organisasi

merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlihat dalam tingkah laku organisasi.

Misalnya anggota organisasi yang memutuskan apa peranan yang akan

dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Tanpa manusia organisasi tidak akan

ada. Oleh karena itu faktor manusia dalam organisasi haruslah mendapat perhatian

dan tidak dapat diabaikan seperti halnya dengan teori klasik.12

Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu dan

hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini menyarankan strategi

peningkatan dan penyempurnaan organisasi yang dapat membantu individu

mengambangkan potensinya. Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan

aktualisasi diri pekerja, akan mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan dapat

meningkatkan produksi organisasi.

12

Ibid.

Page 31: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

21

Inilah permulaan teori hubungan manusia menolak prinsip teori struktural

klasik dan menentang pandangan yang mekanis tehadap organisasi yang tidak sensitif

terhadap kebutuhan sosial anggota organisasi.

3. Fungsi komunikasi organisasi

Semdjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah

sebagai berikut :

a. Fungsi Informatif. Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan

informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat

memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik, dan tepat waktu. Informasi

yang didapat memungkinkan setiap anggota organisasi dapat melaksanakan

pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen

membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan organisasi ataupun guna

mengatasi konflik yang terjadi di dalam organisasi. Sedangkan karyawan

(bawahan) membutuhkan informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu

juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, izin cuti,

dan sebagainya.

b. Fungsi regulatif. Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku

dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi

regulatif, yaitu berkitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran

mnajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua

informasi yang disampaikan. Juga memberi perintah atau instruksi

supayaperintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya. Kemudian

berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada

Page 32: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

22

kerja. Artinya bawahan membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang

boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.

c. Fungsi persuasif. Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan

tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Adanya

kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi

bawahannya daripada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara

sukarela oleh karyawan akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding

kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

d. Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang

memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik.

Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu : saluran

komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin)

dan laporan kemajuan organisasi.

Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama

masa istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata.

Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang

lebih besar dalam diri karyawan terhadap organisasi.13

4. Macam-macam komunikasi organisasi

Komunikasi sangat berperan dalam suatu organisasi, karena organisasi itu

sendiri merupakan sekumpulan orang-orang yang selalu membutuhkan

berkomunikasi dengan sesama anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang

diinginkan. Apabila ditinjau dari segi proses pencapaian tujuan, akan terikat

13

Adi Prakosa, “Teori Komunikasi Organisasi”, artikel diakses pada 1 mei 2011 dari

http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-organisasi.html

Page 33: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

23

dengan sangat jelas bahwa komunikasi yang efektif menunjukkan pengaruh yang

sangat besar dan bahkan bersifat menentukan.

Untuk membedakan komunikasi organisasi dengan komunikasi yang

diluar adalah struktur hierarki yang merupakan karakteristik dari setiap organisasi,

kalau dalam organisasi dikenal adanya susunan organisasi formal dan informal.

Komunikasi organisasi formal mengikuti jalur hubungan formal yang

tergambar dalam susunan atau strukrtur organisasi. Adapun komunikasi informal,

arus informasinya sesuai dengan kepentingan dan kehendak masing-masing

pribadi yang ada dalam organisasi tersebut.14

Adapun bentuk-bentuk komunikasi organisasi dapat dikelompokkan

sebagai berikut :

a. Komunikasi lisan dan tulisan

Komunikasi lisan dan tulisan merupakan jenis komunikasi verbal.

Komunikasi lisan dapat diartikan sebagai suatu proses dimana seseorang

pembicara berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi

tingkah laku penerima. Misalnya seorang direktur menyampaikan suatu keputusan

kepada bawahannya dengan menyandikan keputusan itu dalam bentuk kata-kata

yang diucapkan langsung ke bawahannya. Bawahan yang mendengar kata-kata

tersebut menginterpretasikan artinya atau maksudnya serta berespons terhadap

keputusan yang disampaikan tersebut.

Sedangkan kalau komunikasitulisan apabila keputusan yang disampikan

oleh Direktur tadi disandikan ke dalam simbol-simbol yang dituliskan pada kertas

atau tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirim kepada bawahannya dengan

14

Miftah Thoha, Perilaku Organisasi (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002), cet ke- 13, h.163-

164.

Page 34: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

24

apa yang dimaksudkan. Komunikasi tertulis ini dapat berupa surat, memo, buku

petunjuk, gambar, laporan, sedangkan komunikasi lisan dapat dalam bentuk

percakapan interpersonal secara tatap muka atau melalui telepon dan media

lainnya.

b. komunikasi verbal dan non verbal

Komunikasi verbal bisa dikatakan bentuk yang paling umum digunakan

dalam organisasi. Oleh karena itu adalah penting bagi seseorang manajer untuk

mengetahui lebih banyak mengenai komunikasi tersebut. Komuniksi verbal

adalah komunikasi yang menggunakan simbol-simbol atau kata-kata, baik yang

dinyatakan secara lisan maupun tulisan. Komunikasi verbal merupakan

karakteristik khusus dari manusia. Tidak ada makhluk lain yang dapat

menyampaikan bermacam-macam arti melalui kata-kata. Kemampuan

menggunakan komunikasi verbal secara efektif adalah penting bagi administrator

dan manajer. Dengan adanya komunikasi verbal memungkinkan

pengindentifiksian tujuan, pengembangan strategi dan tingkah laku untuk

mencapai tujuan.

Sedangkan yang dimaksud dengan komunikasi nonverbal adalah

penciptaan dan pertukaran pesan dengan menggunakan kata-kata seperti

komunikasi yang menggunakan gerakan tubuh, sikap tubuh, vocal yang bukan

kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan sentuhan atau dapat

juga dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi komunikasi yang tidak

berhubungan dengan kata-kata yang diucapkan atau dituliskan. Dengan

komunikasi non verbal orang dapat mengekspresikan perasaannya melalui

ekspresi wajah dan nada atau kecepatan berbicara. Misalnya seorang pimpinan

Page 35: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

25

berbicara dengan suara yang keras dan wajah yang merah padam, itu menandakan

bahwa pimpinan tersebut sedang marah pada karyawan tersebut.

c. Komunikasi ke atas, ke bawah, dan ke samping

Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada

atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.

Semua pegawai perusahaan kecuali yang berada pada tingkatan yang paling atas

mungkin berkomunikasi ke atas.

Komunikasi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para

atasan atau para pimpinan kepada bawahannya. Kebanyakan komunikasi ke

bawah digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan yang berkenaan dengan

tugas-tugas dan pemeliharaan.

d. Komunikasi formal dan informal

Jaringan komunikasi formal salurannya ditentukan oleh struktur yang

telah direncanakan yang tidak dapat dipungkiri oleh organisasi. Komunikasi

formal ini mencakup susunan tingkah laku organisasi, pembagian departemen

maupun tanggung jawabtertentu jabatan, dan distribusi pekerjaan yang ditetapkan

bagi anggota organisasi yang bebeda. Sedangkan jaringan komunikasi informal

tidaklah direncanakandan biasanya tidaklah mengikuti struktur formal organisasi,

tetapi timbul dari interaksi sosial yang wajar di antara anggota organisasi. Yang

termasuk komunikasi informal ini adalah berita-berita dari mulut ke mulut

mengenai diri seseorang, pimpinan maupun mengenai organisasi yang biasanya

bersifat rahasia.

Page 36: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

26

5. Iklim Komunikasi Organisasi

Iklim komunikasi organisasi merupakan salah satu hal yang memegang

peranan penting di dalam kehidupan suatu organisasi. Kepuasan komunikasi

organisasi juga merupakan salah satu hal yang harus menjadi perhatian utama

pihak organisasi, karena kepuasan komunikasi organisasi mempengaruhi perilaku

orang-orang yang berada di dalam organisasi tersebut. sehingga nantinya

organisasi dapat mengambil tindakan yang paling tepat untuk mengembangkan

organisasi.

Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi atas unsur-unsur

organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi. Suatu iklim

komunikasi berkembang dalam konteks organisasi.

Redding (1972) mengatakan bahwa iklim komunikasi organisasi jauh

lebih penting dari pada keterampilan atau teknik-teknik semata-mata dalam

menciptakan suatu organisasi yang efektif.

Pace and Faules mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri dari

persepsi-persepsi atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut

terhadap komunikasi. (Pace dan Faules, 2002).

Dennis mendefinisikan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas

pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang

mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan

dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi. (Soemirat, Ardianto,

Suminar,1999)

Hillreiger dan Slocum mengatakan iklim komunikasi organisasi adalah

suatu aset atribut organisasi, yang menyebabkan bagaimana berjalannya

Page 37: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

27

subsistem organisasi terhadap anggota dan lingkungannya. (Soemirat, Ardianto,

Suminar,1999).

Iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi, suatu evaluasi

makro mengenai peristiwa komunikasi, perilaku manusia, respons pegawai

terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik antar personal dan

kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut.15

Perlu diketahui bahwa setiap organisasi akan memiliki iklim organisasi

yang berbeda. Keanekaragaman pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi,

atau sifat individu yang ada akan menggambarkan perbedaan tersebut. Semua

organisasi tentu memiliki strategi dalam memanajemen SDM. Iklim organisasi

yang terbuka memacu karyawan untuk mengutarakan kepentingan dan

ketidakpuasan tanpa adanya rasa takut akan tindakan balasan dan perhatian.

Ketidakpuasan seperti itu dapat ditangani dengan cara yang positif dan bijaksana.

Iklim keterbukaan, bagaimanapun juga hanya tercipta jika semua anggota

memiliki tingkat keyakinan yang tinggi dan mempercayai keadilan tindakan.

Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi

seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar bagi

penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim ditentukan oleh seberapa baik

anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh organisasi. Batasan pengertian

iklim organisasi itu bisa dilihat dalam dimensi iklim organisasi.

15

Epri Yanto, “Iklim Komunikasi”, artikel ini diakses pada 08 Oktober 2013 dari

http://epthealwayz.blogspot.com/2013/01/iklim-komunikasi-organisasi_14.html

Page 38: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

28

B. Pembinaan dan Keagamaan

1. Pengertian Pembinaan

Pembinaan telah dibekukan kedalam bahasa Indonesia menjadi “bina” kata

pembinaan yang mendapat akhiran “an” berasal dari “bina” yang berarti bangun,

memperbaiki atau memperbaharui.16

Dalam Kamus BBI “pembinaan” mengandung

arti penyempurnaan, pembaharuan usaha, tindakan dan kegiatan yang dilakukan

secara berdaya guna dan berhasil guna untuk memperoleh hasil baik.17

Pembinaan dari segi terminologis yaitu suatu upaya, usaha kegiatan yang

terus-menerus untuk memperbaiki, meningkatkan, mengarahkan dan mengembangkan

kemampuan untuk mencapi tujuan agar sasaran pembinaan sehari-hari baik dalam

kehidupan pribadi maupun kehidupan sosial masyarakat.18

Adapun pembinaan menurut Zakiah Daradjat adalah upaya pendidikan baik

formal maupun informal yang dilaksanakan secara sadar, berencana, terarah, teratur,

dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan,

mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh, selaras. Pengetahuan

dan keterampilan sesuai dengan bakat, keinginan serta prakarsa sendiri, menambah,

meningkatkan dan mengembangkan kearah tercapainya martabat, mutu dan

kemampuan manusia yang optimal dan pribadi yang mandiri.19

2. Pengertian Keagamaan

Keagamaan berasal dari kata “agama” yang telah diberi awalan (ke) dan

akhiran (an). Kata agama berasal dari bahasa sansekerta, bahwa agama terdiri dari dua

suku kata yaitu “a” yang berarti tidak dan “gama” yang berarti pergi. Jadi agama

16

Departemen Pendidikan dalam Kebudayaan, KBBI, (Jakarta : Balai Pustaka, 1988), h. 117 17

W.J.S Purwadaminta, Kamus Umum BI, (Jakarta : Bulan Bintang, 1979), cet ke-3, h. 23. 18

Proyek Penerangan Bimbingan Dakwah Agama, Bimbingan Rohani Islam Pada Darmawanita,

(Jakarta : Depag, 1984), h.8. 19

Zakiah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 1979)

Page 39: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

29

berarti tidak pergi, tetapi ditempat atau diwarisi turun menurun. Pendapat lain

mengatakan agama berarti teks atau kitab suci, karena setiap agama memang

mempunyai kitab suci. Ada juga yang menyatakan agama berarti tuntunan, karena

mengandung ajaran-ajaran yang menjadi tuntunan hidup bagi penganutnya.20

Sebagai

sebuah sistem kepercayaan, agama begitu sulit untuk didefinisikan, namun tidak

sedikit orang yang mencoba menjelaskannya kalau dilihat dari segi bahasa.

Dengan kata lain agama adalah suatu kepercayaan yang dianut oleh manusia

dalam usahanya mencari hakikat dari hidupnya dan yang mengajarkan kepadanya

dengan tuhan, sehingga seseorang akan dapat merubah dirinya menjadi masa

pembngunan yang sadar akan masa depan dan bertakwa kepada Allah SWT, baik dari

segi akhlak, syariah, maupun akidah.21

Agama sering disebut sebagai jalan (the way), yang harus dijalani oleh setiap

orang yang menginginkan kebahagian dunia dan akhirat. Pembinaan hakikatnya

adalah sebuah upaya untuk merealisasikan nilai-nilai agama dalam rangka

membentuk, memelihara dan meningkatkan kondisi jiwa dan memperbaiki moral dan

budi pekerti yang luhur.

3. Tujuan Pembinaan Keagamaan

Menurut Zakiah Daradjat ada beberapa fungsi agama dalam kehidupan

manusia, yaitu :

a. Memberikan bimbingan dalam hidup. Ajaran agama memberi bimbingan mulai

dari kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, ataupun hubungan dengan tuhan.

Bagi orang yang tingkah lakunya sesuai dengan apa yang diajarkan dalam agama,

20

Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Beberapa Aspek, (Jakarta :UI Pers, 1987), cet ke-5, h. 59. 21

Mujahid Abdul Manaf, Sejarah Agama-Agama, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1996), cet ke-

2, h. 2.

Page 40: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

30

maka dalam menjalankan hidupnya ia bersikap wajar, tenang dan tidak melanggar

hukum dan peraturan msyarakat dimana ia tinggal.

b. Penolong dalam menghadapi kesukaran, maka ia akan menghadapi dengan tabah

dan tenang dan dianggap sebagai cobaan tuhan kepada hambanya yang beriman.

c. Menentramkan batin, mendapatkan ketenangan hati bahkan agama dapat

memberi jalan, penenang hati bagi jiwa yang gelisah.22

Dengan demikian pembinaan keagamaan bertujuan untuk membangun jiwa

agar mampu mengendalikan diri dan mengatur sikap, gerak dan tindakan sesuai

dengan agama dan nilai-nilai yang terkandung dalam agama.

Dapat disimpulkan bahwa pembinaan agama adalah membiasakan diri atau

melatih seseorang untuk melakukan perbuatan yang terpuji dalam kehidupan sehari-

hari sesuai dengan nilai-nilai (norma-norma) yang berlaku di masyarakat sehingga

dapat dimanifestasikan baik berhubungan dengan Allah SWT, hubungan dengan

manusia dan makhluk lainnya.

Agama khususnya Islam sangat memberi perhatian yang besar terhadap

pembinaan keagamaan, termasuk cara-caranya. Hubungan antara rukun Iman dan

rukun Islam terhadap pembinaan keagamaan adalah dengan menggunakan cara atau

sistem yang integrated, yaitu sistem yang menggunakan berbagai sarana peribadatan

dan lainnya secara simultan untuk diarahkan pada pembinaan tersebut.23

22

Zakiyah darajat, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, (Jakarta :PT. Gunung Agung, 1996), cet

ke- 15, h.11. 23

Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf,(Jakarta : PT RajaGrafindo Persada,2006),h. 164.

Page 41: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

31

BAB III

Profil Ikatan Keluarga Minang (IKM) Citeureup

A. Sejarah Berdirinya IKM

Organisasi ini bernama Ikatan Keluarga Minang Citeureup, disingkat

IKM Citeureup, sekumpulan warga minang di wilayah kabupaten Bogor,

kecamatan Citeureup. IKM adalah organisasi ikatan keluarga yang bersifat

sosial, bebas, bertanggung jawab, mandiri, demokratsis, amanah serta

mengutamakan kesetia kawanan dan kekeluargaan dan tidak berpihak pada

suatu organisasi politik dan tidak jadi partai politik. IKM sendiri didirikan

oleh H. Yan Kardan pada tahun 1974. H. Yan Kardan adalah seorang tokoh

masyarakat yang berada di daerah Citeureup khususnya bagi para perantau

yang berasal dari Sumatra Barat. Beliau sebagai penggagas berdirinya dalam

terbentuknya IKM itu sendiri.1

Kemudian Rusdi Naif sebagai ketua kedua dalam sejarah IKM ini

terbentuk, karena beliau sendiri pada saat itu pun mempunyai jabatan, yaitu

sebagai ketua KONI kabupaten Bogor pada saat itu, beliau lahir di Solok,

Sumatra Barat. Dengan semangat mereka berusaha untuk mencari pengurus

yang sekiranya pandai dalam membina organisasi ini.

Awal IKM ini terbentuk, berangkat dari perkumpulan atau ikatan

keluarga yang sering melakuakan kegiatan pengajian yang diadakan dari

rumah ke rumah, yang dimaksud dengan ikatan keluarga disini ialah

1 Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

31

Page 42: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

32

perkumpulan yang didasarkan masih memiliki hubungan keluarga dan kerabat

dekat dari kampung halaman di Sumatra Barat. Tujuan awal pengajian ini

ialah sebagai pengikat tali silahturahmi antar sanak saudara yang berada di

daerah Citeureup, Bogor.

Selain sebagai pengikat tali silahturahmi pengajian ini juga

mengangkat tradisi tanah leluhur adat Minangkabau, karena pada dasarnya

masyarakat Minangkabau tidak terlepas dari syariat agama islam. Seperti

dalam pepatah minang “Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah”,

yang artinya adat bersanding dengan agama, agama bersanding dengan kitab

(Al qur’an), masyarakat yang lahir dengan rasa takwa kepada Allah dan

Muhammad sebagai Rasul.2

Lambat laun pengajian yang sering dilakukan, makin lama semakin

banyak jamaahnya yang mempunyai minat dan keinginan untuk mengikuti

pengajian, dari mulut ke mulut antar sesama masyarakat Minang. Masyarakat

Minang tidak suka jika dipanggil dengan sebutan orang Padang, itu

dikarenakan orang Minang sudah pasti beragama Islam, dan orang Padang

belum tentu beragama Islam.

Dengan begitu banyaknya anggota yang mengikuti pengajian ini, maka

dibentuklah suatu organisasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) Citeureup dan

mempunyai tujuan sebagai pengikat tali silahturahmi antara masyarakat

minang yang satu dengan lainnya. Sebagai penyemangat cinta akan negeri dan

nilai budaya luhur khususnya adat Minangkabau.

2 Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

Page 43: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

33

Hingga kini, IKM beranggotakan dari berbagai suku dan daerah yang

berada di Sumatra Barat, yakni Padang Pariaman, Padang Panjang, Bukit

Tinggi, Padang Kota dan lain-lain. IKM adalah organisasi yang dibentuk

sebagai wadah para perantau yang ada di Citeureup untuk menjalankan tradisi,

karena rindu dengan kampung halaman dan untuk dapat saling tolong-

menolong dan saling bekerja sama satu sama lain.

Dan bertujuan untuk mewujudkan rasa kekeluargaan, kebersamaan,

silahturahmi, dan kekerabatan sesama perantau ranah minang di Citeureup dan

memperkokoh persatuan dan kesatuan dengan warga lainnya di rantau. IKM

sifatnya tidak permanen dalam pengurusan keanggotaanya, dalam 3 tahun

sekali selalu diadakan pergantian kepengurusan. Hal ini bertujuan untuk

mengganti cara-cara lama agar lebih kreatif dalam pergantiannya dan untuk

agar generasi muda dapat merasakan dan mengembangkan organisasai

khususnya fasilitas sarana maupun prasarana yang telah ada.

B. Visi dan Misi IKM

1. Visi dari Ikatan Keluarga Minang Citeureup, yaitu :

Terciptanya kehidupan rantau dari ranah minang yang harmonis,

akrab, pandai dan berkualitas serta berakhlakul karimah dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Misi dari Ikatan Keluarga Minang Citeureup, yaitu :

a. Menjalin silahturhami sesama perantau ranah minang.

b. Meningkatkan kualitas diri masyarakat ranah dan rantau.

Page 44: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

34

c. Meningkatkan ketaqwaan dan keimanan dengan berpedoman

kepada adat basandi syarak dan syarak basandi kitabullah.

d. Mewujudkan rasa kebersamaan badunsanak dengan saling

membantu, mengisi, dan berbagi sesama perantau ranah minang.

e. Membangun sarana dan prasarana.

C. Struktur Organisasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) Citeureup.

Organisasi dalam usaha mencapai tujuannya biasanya membuat

aturan-aturan, undang-undang dan hierarki dalam organisasi, hal ini

dinamakan struktur organisasi. Tiap organisasi mempunyai sumber daya

manusia dalam mengelola organisasi dan mengerjakan tugas-tugas

organisasi.3

STRUKTUR KEPENGURUSAN

IKM CITEUREUP PERIODE 2012-2015

Pelindung : Muspika Kecamatan

Citeureup

Pembina 1. H. Yan Kardan

2. H. Labai Jaari

3. Azwar A. Bakar

4. Aulia Tk. Panjang

5. M. Najib

6. Zainal Abidin

7. Tukiman

3 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi ( Jakarta : Bumi Aksara, 2005), cet ke-6, h.

30

Page 45: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

35

Ketua Umum : Ramsi

Ketua 1 : Khairul Abdi . Se

Ketua 2 : Mansyur

Sekretaris : Azwardi

Wakil : : Jhoni Asril, A.Md

Bendahara : Saidi

Wakil : Indra Yulis

SEKSI – SEKSI

Seksi Kepemudaan Dan Olah Raga :

Ketua : John Naro

Wakil Ketua : Anis Rt

Seksi Organisasi Dan Hubungan Luar :

Ketua : Basrizal

Wakil Ketua : Yon Hardi Izra

Anggota : Feri Yanto. S

Seksi Hubungan Masyarakat Dan Sosial :

Ketua : Agusra

Wakil Ketua : Ali Tj. Raya

Anggota : Toni

Yusuf

Erick

Anto

Seksi Kerohanian :

Ketua : Tk. Qori Sulaiman

Wakil Ketua : Watri Sikumbang

Anggota : Bujang Pungki

: Raidi (Edi Buya)

Seksi Kesenian :

Page 46: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

36

Ketua : Nepo Yanto

Wakil Ketua : Ermansyah

Anggota : David

Bundo Kanduang : Hj. Sori

: Hj. Uni

: Uni Eri

: Uni Andah

: Kardinar

Bantuan Hukum : Mayor Rapiral

: Serma Maizul

: Serda Edi Nur

: Sertu Jefri

: Kopka Ali Mansyur

: Briptu Delvi Zainal

: Dekri

: Briptu Nasril

: Letda Shahdan

Konwil ( Koordinator Wilayah )

D. Program yang dilakukan oleh Ikatan Keluarga Minang (IKM)

Citeureup.

Program-program yang dilakukan oleh Ikatan Keluarga Minang

(IKM) Citeureup meningkatkan tali persaudaran dan sesuai dengan akidah

Islam, maka untuk mewujudkan visi dan misinya Ikatan Keluarga Minang

memerlukan kematangan konsep sebagai kunci keberhasilannya.

Pematangan konsep ini dilkukan terhadap kegiatan tidak akan tercapai jika

tidak adanya suatu program.

Dalam menjalankan peranannya, Ikatan Keluarga Minang

Citeureup berusaha menerapkan program pembinaannya terhadap para

Page 47: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

37

anggotanya, melalui dua program yaitu program jangka pendek dan

program jangka panjang :

1. Program jangka pendek

a. Mengadakan pengajian rutin yang diadakan seminggu sekali.

b. Mencari dana sosial dalam kegiatan yang diadakan oleh pengurus.

2. Program jangka panjang

a. Mengadakan atau memperingati hari-hari besar Islam, seperti

memperingati tahun baru Hijriah, Maulid Nabi Muhammad SAW,

Isra Mi’raj Muhammad SAW.

b. Membangun sarana dan prasarana.

Adapun program-program Ikatan Keluarga Minang yang selalu

dilakukan untuk mempererat persaudaran dan memupuk jiwa saling tolong

menolong (tenggang rasa), kegiatat-kegiatan tersebut :

a. Penyelenggaraan kompetisi dalam bidang olahraga, seperti :

pertandingan olahraga futsal antar tim dan pertandingan bulu tangkis.

b. Mengadakan puasa dan shalat taraweh berjamaah pada bulan suci

Ramadhan.

c. Menyelenggarakan kegiatan pemotongan hewan kurban pada setiap

hari raya Idul Adha.

d. Mengadakan baksos, jika adalah salah satu anggota yang sedang

mengalami musibah.

e. Mengadakan arisan dari rumah ke rumah, yang dimaksudkan untuk

menarik anggota agar dapat ikut serta dalam kegiatan tersebut, karena

Page 48: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

38

dalam arisan tersebut di isi dengan pengjian dan tausiyah yang

diberikan oleh buya atau ungku (ustadz).

f. Melakukan kunjungan jika diadakan di undang oleh salah satu anggota

yang sedang melakukan perayaan seperti khitanan, perkawinan dan

lain-lain, yang dihari hampir atau perwakilan dari setiap anggota.

g. Mengadakan penggalangan dana untuk membangun gedung serba

guna.

Dalam kegiatan berorganisasi wajar, jika dibuatnya suatu kegiatan

yang menyangkut kepentingan bersama bukan lebih mementingkan

kepentingan pribadi, sehingga dapat menjalin hidup secara bersama

ataupun kebersamaan. Selain penempatan seseorang dalam ranah individu

dan masyarakat, kekuatan rasa, tenggang rasa dan toleran memperkuat

munculnya kebersamaan dalam masyarakat Minangkabau.

Kebersamaan itu sesungguhnya lahir dari pola penempatan

seseorang dalam ranah individu dan masyarakat. Meskipun sebagai

individu diberi ruang gerak untuk dirinya sendiri, namun ia harus bersikap

toleran, saling tolong-menolong dan menghargai setiap perbedaan yang

ada. Dan pandai menempatkn diri dimana kita tinggal dan agar selalu

bertoleransi dalam pergaulan.

Page 49: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

39

BAB IV

ANALISIS KOMUNIKASI ORGANISASI DALAM PEMBINAAN

KEAGAMAAN ANGGOTANYA

A. Komunikasi Organisasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) dalam

Pembinaan Keagamaan Anggotanya.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti,dapat dilihat

bahwa Ikatan Keluarga Minang (IKM) adalah organisasi Ikatan Keluarga

yang bersifat sosial, bebas, bertanggung jawab, mandiri, demokratis, amanah

serta mengutamakan kesetiakawanan atau kekeluargaan.Sebagai organisasi

berbasis kedaerahan khususnya adat minang, yang berpegang teguh dengan

ajaran agama islam yang melekat dengan budaya masyarakat minang,

tercantum dalam pepatah budaya adat minang yaitu adat bersandi syarak,

syarak bersandi kitabullah, yang artinya adat bersanding dengan agama,

agama bersanding dengan kitabullah (Al qur’an). Minang sendiri adalah suku

di Sumatra Barat yang mayoritas penduduknya beragama Islam dan bagi yang

tidak beragama Islam tidak diakui sebagai masyarakat minang.

Dalam teori Elton Jhon Mayo yang menjelaskan tentang teori

hubungan manusia, penelti menemukan kecocokan atau kesamaan dalam

organisasi Ikatan Keluarga Minang (IKM) yang telah diaplikasikan kedalam

sistem organisasi tersebut. Dalam teori hubungan manusia, manusia sebagai

anggota organisasi merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlihat dalam

tingkah laku organisasi.Misalnya anggota organisasi yang memutuskan apa

39

Page 50: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

40

peranan yang akan dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Tanpa

manusia organisasi tidak akan ada. Oleh karena itu faktor manusia dalam

organisasi haruslah mendapat perhatian dan tidak dapat diabaikan seperti

halnya dengan teori klasik.

Dalam organisasi kedaerahan seperti Ikatan Keluarga Minang (IKM),

keberadaan anggota jelas memiliki peranan yang sangat vital. Terlebih di

dalam anggota IKM bukan hanya ada satu suku, melainkan banyak suku yang

bearada di daerah Sumatera Barat. Menurut teori hubungan manusia diatas,

hubungan komunikasi yang terjalin antar anggota IKM menjadi faktor yang

sangat penting dalam meningkatkan produktifitas organisasi.

Dalam teori hubungan manusia, manusia sebagai anggota IKM

merupakan inti organisasi sosial. Manusia terlibat dalam tingkah laku

organisasi, dalam hal ini tingkah laku organisasi IKM bergantung pada

bagaimana tingkah laku manusia atau anggota dalam organisasi itu sendiri.

Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya individu

dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Selain hubungan sosial,

peran agama juga mempunyai pengaruh terhadap tingkah laku manusia di

dalam organisasi.

Dalam pergulan dimasyarakat atau dunia kerja, masalah akan selalu

ada dalam kehidupan bermasyarakat, bagaimana kita dapat mengatasinya dan

dalam setiap suatu permasalahan pasti ada jalan keluarnya atau solusi untuk

mengatasi permasalahan tersebut. Seperti yang dikatakan Bapak Ramsi, ketua

umum :

Page 51: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

41

“Jika ada masalah besar sebisa mungkin kita kecilkan, dan

masalah kecil berusaha untuk dihilangkan”.1

Dalam setiap permasalahan yang terjadi di organisasi yang mengambil

keputusan akhir adalah ketua umum, jadi dari semua masukan ataupun

kritikan ditampung dan kemudian diputuskan oleh ketua organisasi tersebut.

Berdasarkan observasi dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di

lapangan, dapat dijabarkan hasil temuan sebagai berikut :

1. Fungsi Komunikasi Organisasi

Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi

adalah sebagai berikut :

a Fungsi Informatif.

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan

informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam suatu organisasi

berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik,

dan tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap

anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih

pasti. Dalam kepengurusan IKM sendri sudah jelas setiap anggota

mempunyai peranan masing-masing dalam membuat suatu kebijakan

guna mengatasi suatu permasalan yang terjadi di dalam organisasi

IKM. Seperti yang di paparkan oleh Bapak Ramsi :

“dalam setiap kepengurusan IKM sendri tidak permanen,

karena dalam setiap 3 tahun sekali diadakan pemilihan kepenguran

baru, guna untuk mengganti suasana kepengurusan dan diharapkan

dapat membawa IKM ke dalam suatu wadah untuk menghimpun

1Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

Page 52: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

42

anggota dalam menyuarakan pendapat mereka demi kepentingan

bersama”.

Dalam tataran keorganisasian IKM membutuhkan informasi

guna melaksanakan pekerjaan, di samping itu informasi tentang

keamanan, sosial, kesehatan dan sebagainya.

b Fungsi regulatif.

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku

dalam suatu organisasi. Di tubuh IKM sendri fungsi regulatif terlihat

dari semua acara kegiatan yang akan dilakukan, dimana pengurus IKM

mengendalikan informasi agar informasi yang disampaikan berjalan

dengan baik dan jika ada anggota belum mengerti ataupun ingin

memberi saran dapat bertemu langsung dengan pengurus maupun

ketua IKM.

Ketika pengurus memberikan instruksi lebih bersifat imbauan

bukan perintah, agara pesan yang di berikan lebih berkesan santai tapi

harus punya tanggung jawab yang berorientasi pada kepentingan

bersama khususnya. Dan bawahan sendiri pun perlu kepastian tentang

peraturan pekerjaan yang mesti dilakukan.

c Fungsi persuasif.

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan, kewenangan

tidak akan selalu membawa hasil sesuai dengan apa yang diharapkan,

pimpinan lebih suka untuk mempersuasi bawahannya dari pada

memberi perintah.

Page 53: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

43

“Dalam kepemimpinan Bapak lebih bersifat demokratis tidak

memaksakan keinginan Bapak sendiri, orang itu harus pandai klo

tidak pandai langsung ganti, klo Bapak tidak ingin seperti itu.

Keinginan Bapak, setiap yang berada di dalam kepengurusan IKM ini

tidak membatasi keinginan mereka, asalkan masih bertujuan untuk

memajukan organisasi yang lebih baik kedepan pastinya, kan setiap

pemikiran orang-orang itu berbeda-beda, contonya kamu nih,

misalnya kamu orang birokrat terus kamu Bapak suruh di bidang lain,

pasti gak mau dong. Organisasi ini kan lebih bersifat sosial atas suka

rela anggota untuk mempunyai visi dan misi yang sama demi

memajukan kepentingan bersama”.2

Dari petikan wawancara di atas dapat dianalisis bahwa

komunikasi yang digunakandalam mengatur pekerjaan yang dilakukan

pimpinan lebih suka mempersuasi anggotanya dari padaa memberi

perintah dan tidak memperlihatkan dan kewenangannya sebagai

pimpinan, sehingga dapat menghasilkan kepedulian dari setiap anggota

untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.

2. Jaringan Komunikasi Vertikal

Komunikasi ke atas adalah pesan yang mengalir dari bawahan kepada

atasan atau dari tingkat yang lebih rendah kepada tingkat yang lebih tinggi.

Komuniksi ke bawah menunjukkan arus pesan yang mengalir dari para atasan

atau para pimpinan kepada bawahannya. Komunikasi ke atas dan komunikasi

ke bawah yang terjalin antara anggota pengurus IKM dengan Bapak Ramsi

dapat nyata terwujud, yang biasanya melalui telepon dan sms. Selain itu, para

anggota pengurus IKM pun tak segan untuk bertamu ke rumah Bapak Ramsi.

Hal ini diakui sendiri oleh Bapak Ramsi selaku ketua umum IKM.

2Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

Page 54: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

44

“Bapak sering mengajak para anggota maupun pengurus untuk ikut

serta dalam kegiatan IKM, kalau tidak bisa dengan tenaga bisa dengan kasih

bantuan dana, kalau tidak bisa ya kasihlah ide atau pemikiran, dan rumah

bapak selalu terbuka untuk para anggota ataupun pengurus untuk sekedar

bertanya atau bertukar pikiran. Tidak jarang bapak juga sering berkunjung ke

tempat para anggota maupun pengurus IKM, setidaknya bapak dapat

berinteraksi secara langsung, tentang apa saja yang sudah dan apa saja yang

belum dikerjakan”.3

Dari petikan wawncara diatas dapat dianalisis bahwa komunikasi dari

bawah ke atas maupun dari atas kebawah cukup sering dijumpai. Keterbukaan

yang mereka tanamkan cukup memberikan kesempatan bagi anggota IKM

untuk berinteraksi.

3. Jaringan Komunikasi Horizontal

Komunikasi horizontal adalah komunikasi yang mengalir menyamping

atau komunikasi yang berlangsung antara sesama pengurus yang setingkat.

Komunikasi horizontal yang terjalin antar anggota dan pengurus IKM tidak

jauh berbeda dengan komunikasi ke atas dan ke bawah. Komunikasi yang

berlangsung di forum IKM cukup berjalan dengan baik.

Mereka sering berkumpul dan saling kunjung satu sama lain antar

pengurus IKM, aktifitasnya meliputi berbincang-bincang, bersendau gurau,

bermain catur, dan lain sebagainya. Pertemuan paling jelas terlihat yaitu pada

saat di adakannya suatu acara, mereka datang dan berkumpul di kantor

sekretariat untuk membicarakan apa saja acara yang akan diadakan, sehingga

dari para anggota dan pengurus berbagai daerah pun dapat saling

bersilahturahmi satu sama lain.

3Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

Page 55: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

45

4. Jaringan Komunikasi Formal

Bila pesan mengalir melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki

resmi organisasi atau fungsi pekerjaan maka pesan itu menurut jaringan

komunikasi formal. Pesan jaringan komunikasi formal biasanya mengalir dari

atas ke bawah atau bawah ke atas dari tingkat yang sama atau horizontal.Pada

IKM bentuk jaringan komunikasi dapat terlihat jelas dari intensitas pertemuan

yang dilakukan dalam upaya pembinaan keagamaan anggotanya. Untuk itu

banyak upaya-upaya yang dilakukan IKM dalammembina para anggota agar

terbentuknya akhlakul karimah diantaranya adalah sebagai berikut :

a Pengajian rutin seminggu sekali dalam satu bulan.

1. Sejarah dan latar belakang

Dengan melihat fenomena yang ada, banyak masyarakat sudah

tidak lagi saling berintraksi satu dengan yang lainnya dan diiringi

dengan kemerosotan mental dan moral sehingga sering terjadinya

gesekan individu yang satu dengan yang lainya. Untuk itu H. Yang

Kardan berinisiatif untuk membuat suatu pengajian, yang bertujuan

untuk sebagai wadah dan membina akhlak agar dapat meredam

permasalahan yang ada. Pengajian selalu diadakan dua kali dalam

sebulan khususnya antar sama para perantau yang berasal dari minang.

Selain itu pengajian ini diharapkan dapat membina dan

menjalin tali silhturahmi antar perantau dan membangun masyarakat

sesuai dengan akidah islam, menanamkan spirit kebersamaan agar

dapat saling menghormati dan menghargai adanya perbedaan.

Page 56: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

46

Begitu pentingnya pengajian ini akan sebuah pembinaan

keagamaan. maka pengajian ini lebih sering diadakan yakni seminggu

sekali dalam sebulan. Selain itu pengajian ini diharapkan sebagai

wadah perkumpulan orang-orang minang untuk saling mengenal satu

sama lainnya, dalam membina moral sesuai dengan akidah islam yang

berbudi luhur dan berakhlak al karimah.

Sebagai pengingat kembali tentang apa yang telah diajarkan

pada saat di kampung halaman sebagai masyarakat yang menjaga adat

dan budaya ranah minang, yang tersirat dalam pepatah minang “Adat

basandi syarak, syarak basandi Kitabullah,” 4

2. Jadwal Pengajian

Pengjian ini dilakukan setiap hari senin mulai pukul 22.00

sampai dengan pukul 00.00 WIB dan diadakan di mushalah.

3. Materi pengajian

Materi yang diberikan kepada para anggota menitikberatkan

pada nilai-nilai mental dan moral keagamaan, seperti sikap kepedulian,

dalam pepatah minang, “kaba baiak ba imbauan, kaba buruak ba

ambauan”, tanggung jawab, kesabaran, kedisiplinan, dan sebagainya.

Untuk menarik para anggota untuk dapat hadir dalam pengajian

tersebut, ustadz (ungku) yang didatangkan adalah ustadz yang pandai

dalam menyampaikan dakwah dan lebih berkesan berbagi ataupun

tanya jawab antara anggota dengan ustadz ataupun sebaliknya, dan

4 Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

Page 57: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

47

tidak bersifat menggurui. Dan isi materi pengajian yang diberikan

lebih untuk dapat memotivasi dan memperbaiki diri yang lebih baik

daripada sebelumnya.

4. Tujuan diadakan pengajian

Untuk menanamkan dasar keyakinan agama (syara’) dan

memahami ajaran agama didalam meningkatkan hubungan antar

anggota maupun masyarakat.

“Sebaik-baiknya manusia adalah manusia yang dapat

bermanfaat bagi orang lain, jika Habluminannas dilakukan, maka

dengan sendirinya Habluminallah akan terbawa dan Allah SWT lebih

mengetahui kebutuhan kita dibandingankan dengan keinginan kita”.5

Dan diharapkan dapat melaksanakan dan merealisasikan nilai-

nilai dasar tersebut di dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

b Arisan yang diadakan dua minggu sekali dalam sebulan

Selain itu IKM ini membuat suatu cara atau strategi untuk

dapat menarik anggota agar ikut serta dalam proses pembinaan mental

keagamaan ialah dengan cara di adakannya sebuah arisan dengan di isi

pengajian, dan sebagai pengikat tali silahturahmi dan dilaksanakan dua

minggu sekali dan dalam prosesnya kegiatan ini dilakukan dengan cara

mengundi nama anggota, dan si pemenang undian seterusnya akan

dilakukan dirumah anggota tersebut dan uang yang di keluarkan adalah

5 Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

Page 58: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

48

sebagai membuat hidangan ataupun makanan yang akan disediakan

oleh pemenang arisan.

Dalam kegiatan arisan tersebut diisi dengan tausiyah ataupun

pengajian yang di berikan oleh ustadz maupun saling tukar pendapat.

Dan ustadz (ungku) yang diundang harus pandai menyampaikan

dakwahnya dengan baik sehingga dapat menarik anggota untuk dapat

mengikuti pengajian atau arisan tersebut.

Karena dalam setiap perbedaan itu wajar dalam setiap

berorgnisasai justru itu dibuatlah suatu kegiatan yang menyangkut

kepentingan bersama bukan lebih mementingkan kepentingan pribadi,

sehingga dapat menjalin hidup secara bersama ataupun kebersamaan.

Selain penempatan seseorang dalam ranah individu dan masyarakat,

kekuatan rasa, tenggang rasa dan toleran memperkuat munculnya

kebersamaan dalam masyarakat Minangkabau.

5. Jaringan Komunikasi Informal

Bila anggota berkomunikasi dengan yang lainnya tanpa

memeperhatikan posisi mereka dalam organisasi, maka pengarahan arus

informasi bersifat pribadi. Informasi ini mengalir ke atas ke bawah atau

horizontal tanpa memperhatikan hubungan posisi, kalaupun ada mungkin

sedikit. Karena komunikasi informal ini menyebabkan informasi pribadi

muncul dari interaksi di antara orang-orang dan mengalir keseluruh organisasi

tanpa dapat diperkirakan.

Page 59: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

49

Komunikasi informal dalam IKM ini adalah setiap tahun merayakan

hari besar Islam yang merupakan bentuk peringatan terhadap berbagai

peristiwa penting dalam sejarah Islam. Perayaan hari besar tersebut ditandai

dengan kegiatan ibadah, seperti pengajian, puasa, ceramah agama, maupun

shalat.

Berikut adalah beberapa peringatan hari besar Islam yang diperingati

oleh umat muslim, antara lain :Memperingati Maulid Nabi Muhammad

SAW.Memperingati Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.Mengadakan puasa

bersama dan shalat taraweh berjamaah pada bulan suci Ramadhan.

Menyelenggarakan pemotongan hewan kurban pada setiap hari raya Idul

Adha. IKM memberikan bantuan hewan kurban sebanyak 3 ekor sapi dan 5

ekor kambing yang dibeli berdasarkan uang dari semua anggota.

Adapun komunikasi informal, arus informasinya sesuai dengan

kepentingan dan kehendak masingh-masing pribadi yang ada dalam organisasi

tersebut.

Karena dalam setiap perbedaan itu wajar dalam setiap berorganisasai

justru itu dibuatlah suatu kegiatan yang menyangkut kepentingan bersama

bukan lebih mementingkan kepentingan pribadi, sehingga dapat menjalin

hidup secara bersama ataupun kebersamaan. Selain penempatan seseorang

dalam ranah individu dan masyarakat, kekuatan rasa, tenggang rasa dan

toleran memperkuat munculnya kebersamaan dalam masyarakat

Minangkabau.

Page 60: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

50

Kebersamaan itu sesungguhnya lahir dari pola penempatan seseorang

dalam ranah individu dan masyarakat. Meskipun sebagai individu diberi ruang

gerak untuk dirinya sendiri, namun ia harus bersikap toleran, saling tolong-

menolong dan menghargai setiap perbedaan yang ada dan pandai

menempatkan diri dimana kita tinggal dan agar selalu bertoleransi dalam

pergaulan.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an sebagai berikut :

“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu

dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu

berkabilah-kabilah (bangsa-bangsa)dan berpuak-puak (suku-suku)

supaya kamu saling kenal mengenal …”, (QS.49, al Hujurat : 13).

Al-qur’an mengajarkan kepada kita untuk mengimbangi kehidupan

dunia dan akhirat, bahwa kita hidup di dunia ini tidak sendiri kita harus dapat

meyakini bahwa keberadaan manusia sebagai ciptaan Allah, terletak pada

keterikatannya dengan Allah, bahwa segala sesuatu bersumber dan bermuara

pada-Nya.Jika manusia berkehendak mempertahankan tugasnya sebagai

khalifatullah di dunia, maka ia harus selalu memperlihatkan bahwa ia

merupakan bagian dari struktur sosial yang menopangnya.

IKM sendiri melakukan komunikasi dua arah yaitu pemberian pesan-

pesan kepada anggota, pesan itu berupa motivasi, instruksi, teguran dan juga

Page 61: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

51

menerima usulan ataupun masukan dan keluhan dari para anggota organisasi

dan disampaikan secara langsung dengan ketua pembina.

Kemudian yang lebih dominan yang menentukan proses organisasai di

lingkungan organisasi ini adalah ketua umum dan para tokoh-tokoh adat

minang. Smirch dan Calas (1987) memandang budaya adalah sesuatu yang

dibawa kedalam organisasi.6 Budaya yang digunakan pada perspektif kognitif

yang mana perspektif ini menekankan pada gagasan konsep, keyakinan, nilai-

nilai, dan norma-norma dan pengetahuan yang diorganisasikan yang ada

dalam pemikiran orang-orang untuk memahami realitas yang terjadi di sekitar

lingkungan tersebut.

“Masyarakat Minang adalah masyarakat yang berbudaya yang

berpegang teguh dengan adat yang sudah ada, dimana bumi dipijak, disitu

langit dijunjung. Yang dimana bukan hanya membawa adat minangnya saja

melainkan harus menyesuaikan dengan masyarakat sekitar, dengan kata lain

harus bersosialisasi di mana tempat kita berada. Misalnya ada pengajian

yang diadakan oleh tetangga kita harus ikut serta jangan hanya aktif di

organisasi IKM saja, karena sebaik-baik manusia adalah manusia yang

berguna bagi orang lain”.7

Dengan melihat kutipan di atas dapat di jelaskaan bahwa budaya yang

di bawa oleh masyarakat minang tidak hanya minangnya saja, tetapi dapat

menyesuaikan dengan lingkungan sekitar, yang diman peran para tokoh adat

minang sebagai penasehat dan mengatur sistem organisasi IKM tersebut.

Iklim komunikasi organisai merupakan suatu konsep yang

merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap tingkah

6 Deddy Mulyana, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan,

(Bandung: PT. Rosda Karya, 1998), Cet. Ke-1, h.91 7Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013.

Page 62: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

52

laku, dan perasaan anggota terhadap suatu sistem sosial. Iklim yang

dikemukakan oleh Litwin dan Strengers (1968) memberikan dimensi seperti :

a. Rasa tanggung jawab

Rasa tanggung jawab, standar atau harapan tentang kualitas

pekerjaan, ganjaran atau reward, rasa persaudaraan dan semangat

tim.8Dalam hal tanggung jawab. IKM sudah membuktikan diri

sebagai anggota yang bertanggung jawab atas perbuatan ataupun

tugas yang sudah dibebankan kepada setiap anggota.

b. Standar atau harapan tentang kualitas pekerjaan

Dalam memajukan IKM, anggota maupun pengurus saling

gotong royong untuk membantu sama lain lain jika ada sala satu

anggota yang sedang mengalami kesusahan, banyak hal yang sudah

dilakukan oleh IKM dalam, guna menjadi organisasi yang mampu

mengembangkan dan mensukseskan kegiatan yang sudah

direncanakan.

c. Penghargaan atau reward

Penghargaan yang diterima atas para anggota IKM bukanlah

berbentuk benda maupun materi, melainkan kepuasan maupun

kebanggaan tersendiri.Misalnya suatu acara dapat berjalan dengan

baik dan banyak para anggota hadir dan cabang IKM lainnya, yang

berada di wilayah Bogor Timur hadir untuk memeriahkan suatu

acara tersebut.

8 Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi (Jakarta : Bumi Aksara, 2004), h. 83

Page 63: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

53

d. Rasa persaudaraan

Rasa persaudaraan di tubuh IKM sendiri tumbuh seiring

berjalannya waktu. Karena dengan seringnya diadakan suatu acara,

dapat memupuk tali persaudaraan yang sudah ada sebagai

masyarakat yang berasal dari daerah yang sama, walaupun berbeda

suku maupun wilayah.

e. Semangat tim

IKM sendiri merupakan oganisasi yang berbasis kedaerahan

dan bersifat sosial, demi memajukan kepentingan bersama. Dan

jika ada kegiatan para anggota selalu siap dan hadir dalam

kegiatannya, misalnya dalam pembangunan gedung serba guna.

Iklim komunikasi di atas merupakan iklim yang diterapkan

oleh organisasi sesuai dengan nilai-nilai dasar organisasi IKM.

Iklim ini cocok dalam suatu organisasi yang ingin berkembang

dengan baik, karena tanggung jawab guna membangun sebuah

organisasi yang solid.

B. Faktor Pendukung dan Penghambat

1. Faktor pendukung

Dengan diadakannya kegiatan arisan yang dilakukan untuk menarik

para anggota untuk dapat hadir dalam kegiatan arisan tersebut di isi dengan

pengajian dalam pembentukan keagamaan, banyaknya ustadz-ustadz (ungku),

dan tempat pengajian yang diadakan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal

Page 64: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

54

mereka, sehingga para anggota dapat mengikuti pembinaan dalam

pembentukan akhlak mulia.Sesuai dengan pernyataan dari Bapak Ramsi di

bawah ini:

“Dalam IKM ini kami tidak membatasi kehendak dalam mengundang

seorang ungku atau ustadz, kami justru menyesuaikan dengan ustadz

yang di gemari dan diminati para anggota IKM”.9

Pemilihan seorang pembicara atau ustadz yang akan menyampaikan

tausiah dalam kegiatan arisan, ditentukan oleh seksi dakwah berdasarkan

kegemaran para anggota. Dengan cara itu para anggota akan lebih menyukai

pesan-pesan atau tausiah yang disampaikan oleh ustadz.

2. Faktor penghambat

Banyaknya para anggota yang terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka

sehingga tidak dapat hadir dalam pembinaan keagamaan dan adapun anggota

yang selalu banyak alasan untuk tidak mengikuti pengajian tersebut.

9Wawancara pribadi, Ramsi, (Ketua Umum IKM Citeureup), 23 September 2013

Page 65: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

55

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan temuan dan jawaban atas rumusan masalah yang telah

dijelaskan pada bab sebelumnya, dapat peneliti simpulkan bahwa dalam mensiati

perkembangan jaman yang diiringi dengan menurunnya moral, Ikatan Keluarga

Minang (IKM) selalu mengadakan kegiatan khusus pengajian yang bertujuan

untuk dapat membina keagamaan anggotanya dan melakukan pembinaanya

lainnya melalui diadakanya arisan dari rumah ke rumah dan program-program

lainnya dalam membentuk manusia yang beriman.

Ada empat tipe komunikasi yang biasa terjadi dalam organisasi yaitu

komunikasi dari atasan kepada bawahan, komunikasi dari bawahan kepada atasan,

komunikasi horizontal, komunikasi formal dan komunikasi informal. Dalam

organisasi IKM ini, keempat tipe komunikasi tersebut berjalan dengan baik.

Kebanyakan yang terjadi adalah komunikasi horizontal dimana komunikasi ini

terjalin antar sesama anggota. Dari empat tipe komunikasi ini membentuk iklim

organisasi yang terwujud seiring dengan proses pembinaan keagamaan

anggotanya. Pandangan pimpinan organisasi seperti Bapak Ramsi terhadap

organisasi akan mempengaruhi arus komunikasi dalam organisasi.

Faktor pendukung dalam proses pembinaan ini yaitu dengan adanya

arisan dan tempat pengajian yang diadakan tidak terlalu jauh, sehingga para

55

Page 66: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

56

anggota dapat hadir dengan tepat waktu, sedangkan faktor penghambat dalam

proses ini adalah kesibukannya para anggota, sehingga kurangnya efektif dalm

pengajian tesebut, dikarenakan kurangnya kehadiran para anggota.

B. Saran

Berdasarkan hasil dari keseluruhan dalam penelitian ini, peneliti ingin

menyampaikan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat baik dalam

kehidupan akademis maupun praktis, beberapa saran yang terkait dalam

penelitian ini antara lain :

1. Ikatan Keluarga Minang (IKM) Citeureup, warga minang yang

tinggal di rantau, diharapkan dapat dijadikan suatu wadah masyarakat

minang untuk mengenal satu sama lain dan menghidupkan budaya

minangkabau.

2. IKM juga diharapakan mampu mengatasi semua permasalahan yang

ada dan menjadikan tali pengikat persaudaraan.

3. Kepada para akademis, khususnya kepada mahasiswa jurusan

Komunikasi dan Penyiaran, diharapkan untuk lebih mendalami ilmu

komunikasi, agar dimasa mendatang bisa mendapatkan kesempatan

bekerja pada bidang yang sesuai dengan jurusan.

4. Diharapkan penelitian dapat dijadikan sebagai bahan rujukan dan

menggali sumber informasi dibidang komunikasi organisasi, karena

Page 67: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

57

masih kurangnya atau sedikitnya judul skripsi yang mengenai

komunikasi organisasi.

5. Agar penelitian dibidang komunikasi organisasi lebih berkembang

dalam meneliti suatu lembaga, perusahaan, maupun organisasi.

Page 68: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Anwar, Ilmu Komunikasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995

Daradjat, Zakiah, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta : Bulan Bintang, 1979

_ _ _ _ _, Peranan Agama Dalam Kesehatan Mental, Jakarta : PT. Gunung

Agung, 1996

Departemen Pendidikan dalam Kebudayaan, KBBI, Jakarta : Balai Pustaka, 1988

Effendi, Onong Uchjana, Dinamika Komunikasi, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya, 2008

Fathurahman, Oman, Dkk. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan

Disertasi), Jakarta : CEQDA (Center for Quality Development and

Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007

Gunadi, YS., Himpunan Istilah Komunikasi, Jakarta : Grasindo, 1998

Hadi , Sutrisno, Metode Research, UGM, Yogyakarta

Hermawan, Asep, Kiat Praktis Menulis Skripsi, Tesis dan Disertasi Untuk

Konsentrasi Pemasaran, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2004

Husni Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metode Penelitian Sosial Jakarta :

Bumi Aksara, 1998

Manaf, Mujahid Abdul, Sejarah Agama-Agama, Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 1996

Muhammad, Arni, Komunikasi Organisasi, Jakarta : Bumi Aksara, 2005, cet ke-

7

Moleong, Lexy J, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja

Rosdakarya,ed Revisi, 2007

Nasution, Harun, Islam Ditinjau dari Beberapa Aspek, Jakarta : UI Pers, 1987

Nata, Abuddin, Akhlak Tasawuf, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2006

Prayogo, Imam Suryo, Metodelogi Penelitian Sosial Agama, Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2001

Page 69: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

Proyek Penerangan Bimbingan Dakwah Agama, Bimbingan Rohani Islam Pada

Darmawanita, Jakarta : Depag, 1984

Purwadaminta, W.J.S, Kamus Umum BI, Jakarta : Bulan Bintang, 1979

Rukhyat, Adang, Panduan Penelitian Bagi Remaja, Jakarta : Dinas Olah Raga

dan Pemuda, 2003

R. Wayne Pace and Don F. Faules, Komunikasi Organisasi, Strategi

Meningkatkan Kinerja Perusahaan, Bandung : PT. Remaja Rosdakarya,

2005

Siagian, Sondang P., Peranan Staf dan Management, Jakarta : Gunung Agung,

1976

Susanto, Phil Astrid S., Komunikasi dalam Teori dan Praktik, Bandung : Bina

Cipta, 1998

Thoha, Miftah, Perilaku Organisasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2002

Page 70: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

TKATA]I KE1UARCA TilIIAlIGKEC. CITEUREUP . KAB, BOGOR

$ekertariat : -!1. Pahlawan Hs.?$ eiteureup'BogorTelp.0852 24$? 8525, 0821 2ffi3 $699, $913 {143 5$02,0813 t$g? 3220, BgfZ $fiZ$ ?$53' 0813 8281 $124

SURAT KETERAF{GANNo. 02I7-IKM Ctrp/2013

Yang berJanda tangan di bawah ini :

Nama

Jabatan

Alamat

: Azwardi

: Sekretaris

: Jl. Pahlawan No. 76 Citeureup - Bogor

Menerangkan bahwa :

Nama

NPM

Program

Universitas

Zepti Eriadi

20705rc00349

Strata Safu (S1)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Bahwa yang bersangkutan telah melaksanakan penelitian atau wawancara untuk

penulisan skripsi denganjudul " Komunikasi Organisasi lkatan Keluarga Minang

OKM) Catrang Citeureup dalam Pembinaan Keagamaan Anggotanya'o-

Demikian Surat Keterangan ini kami buat unhft dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya.

Citeureup, 30 September 2013

\\ l/tfi[

IKIT BOGOR TIRAYoN CrrEunEl|tswan6r

Sekretaris

Page 71: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

rI

KEMENTERIAN AGAMAITNTyERSTTAS rSLAM I\IEGERT (rr[r9SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

Jl. Ir. H. JuandaNo. 95 Ciputat l5412IndonesiaWebsite : www.fdkuiniakarta.ac.id

Telp/Fax : (021) 74327271 74703580Email : [email protected]'id

Nomor : Un. 01/F.5 lr<Nr 0r sl A|y D0I3Lamp : -Hal :PermohonanObservasilPenelitian

Kepada

Uon^UD i u

Yth;

0-s$i

Tempat

Assalamu' alaikum Wr. Wb.

Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah lakartamenerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :

Bermaksud mengadakan observasi/penelitian untuk bahan penulisan skripsi yang

berjudul "strategi Komunikasi Organisasi lkotan Keluarga Minang Citeureup Dalam

P embinaan Mental Keagamaan Anggotanya ".

Untuk melengkapi data yang berkaitan dengan judul skripsi di atas, kami mohon

kepada Bapak/Ibu agar kiranya dapat menerima yang bersangkutan untuk

melaksanakan observasi/penelitian tersebut.

Atas kesediaan BapaMbu, kami ucapkan terima kasih.

Was s alamu' alaikum Wr. W.

p;

Subhan, MAf

NamaTempat,tgl lahirNIMJurusanProgram

Iakarta, 12 Septemb er 2013

Zeptri EriadiPadang,09 Juni 1988207051000349Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)-Non RegulerStrata Satu (S-l)

ffil l0 199303 I 004

Page 72: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

t \ ,i

KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS ISLAM NEGBRI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKTJLTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMIINIKASIJl. Ir. H. .Juanda No. 95 Ciputat I 541 2 lndonesiaWebsite : urvw . tdkuinj al<arta. ac.id

Telp/ FaxEmail

(021)7 432721 I 74t$s8}[email protected] akarta. ac. id

Nomor: Un. 01ff.5/KM 01 3/3w1 /2011Lamp :1(satu)ProposalHal :Bimbingan Skripsi

Tembusan :1. Dekan2. Ketua Jurusan KPI3. Koordinator TeknisFakultas Ilmu Dakwah dan

Jakartz,26Mei2O11

Kepada Yth;Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.ADosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Assalamu'alailum l{r. Wb.

Bersama ini kami sampaikan sebuah out line skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Svarif HidavatullahJakarta sebagai berikut .

Nama : Zepti EriadiNomorPokok .207051000349Jurusan/Semester : Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / VUIProgram : SlJudul Skripsi : Strategi Komr"nikasi organisasi Ikatan Keluarga Minang

(tr(M) Citeureup Dalam Pembinaan Mental KeagamaanAnggotanya.

Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya pada waktu yang tidak terlalu lama.

Atas perhatian dan kesediaanya kamr sampaikan terima kasih

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

a.n. Dek

Drs.NIP

in Saputr4 'l/\ ^1

I 0013 1996A3

Ilnu Komunikasi

Page 73: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

HASIL WAWANCARA

Narasumber : Bapak Ramsi

Jabatan : Ketua Umum Ikatan Keluarga Minang

Hari/tanggal : Senin / 23 September 2013

Waktu : 20.00 – 21.30 WIB

Tempat : Citeureup

1. Kapan Ikatan Keluarga Minang berdiri pak?

Ikatan keluarga Minang ini berdiri pada tahun 1974

2. Siapa penggagas atau pendiri IKM ini ?

Penggagas IKM ini terbentuk oleh H. Eyang kardan bersama dengan Rusni Naib

yang pada saat itu, beliau menjabat sebagai ketua KONI Kabupaten Bogor.

3. Apa latar belakang terbentuknya IKM ini ?

Latar belakang IKM ini terbentuk, awal mula sering dilakukan kegiatan dari rumah ke

rumah dan tuuan diadakanny pengajian ini pun untuk sebagai tali pengikat antar para

perantau dan sebagai wadah perkumpulan yang lebih bersifat sosial.

4. Apa tujuan didirikannya ini pak ?

Tujuan utama IKM ini terbentuk berdasarakan, banyaknya para perantau yang hidup

dan mencari daerah Citeureup. Untuk itu IKM sendiri dibentuk agar satu sama lain

saling mengenal dan timbullah rasa saling tenggang rasa sebagai sesama perantau.

Karena di IKM sendiri banyak berbagai suku dan daerah yang berbeda-beda yang

berada di Sumtra Barat, untuk itu dharapkan sebagai satu wadah, satu pendapat,

dimana bumi dipijak langit dijunjung.

5. Apa Visi dan Misi IKM ini ?

Visi dan misi IKM yang pada saat ini adalah untuk membangun sarana dan prasarana

khususnya bisa dikatakan gedung serba guna.

Page 74: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

6. Bagaimana proses penentuan atau jangka waktu dalam pengurusan dalam

IKM ini ?

IKM sendiri dalam pengurusannya tidak permanen dalam 3 tahun sekali diadakan

pemilihan kepengurusan baru, dan diharapkan dalam setiap pergantian kepengurusan

mempunyai warna sendiri yang lebih bersifat demokrasi, yang di isi dengan para

pemuda dan menggantikan kepengurusan yang lama.

7. Program-program kegiatan apa saja yang telah dilakukan ?

Program-progam yang dilakukan banyak dari setiap seksi punya agenda kegiatannya

sendiri-sendiri, seperti kegiatan pengajian, arisan, diadakannya pertandingan futsal.

8. Apakah ada program khusus dalam pembinaan keagamaan ?

Y ...setau bapak kegiatan yang berkaitan dengan keagamaan di IKM ini, pengajian

yang dilakukan seminggu sekali dan arisan saja.

9. Apa strategi yang Bapak lakukan dalam pembinaan tersebut ?

Strateginya didatangkannya ustadz Untuk menarik para anggota untuk dapat hadir

dalam pengajian tersebut, ustadz (ungku) yang didatangkan adalah ustadz yang

pandai dalam menyampaikan dakwah dan lebih berkesan berbagi ataupun tanya

jawab antara anggota dengan ustadz ataupun sebaliknya, dan tidak bersifat

menggurui. Dan isi materi pengajian yang diberikan lebih untuk dapat memotivasi

dan memperbaiki diri yang lebih baik daripada sebelumnya.

10. Tujuan diadakannya pengajian tersebut ?

Sudah pasti membangun dan membentuk akhlak sesuai dengan akidah Islam,

contohnya semakin banyak dokter semakin banyak orang yang sakit, semakin banyak

alim ulama, semakin banyak orang-orang yang paham tentang agama.

11. Apa saja kendala yang sering dihadapi dalam membina anggota dan

pengurus IKM ?

Kedalanya y ...hanya bagaimana mereka menangkap suatu informasi yang

disampaikan oleh ungku dalam proses penyampaian pesannya, bagaimana mereka

menelaah dan mengimplementasikan suatu arahan tersebut dan banyaknya anggota

yang sibuk ataupun banyaknya alasan untuk tidak mengikuti pengajian tersebut

Page 75: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

12. Apa harapan bapak kedepan untuk IKM ini ?

Tujuan utama pada saat ini membangun sarana dan prasarana dan mengembangkan

organisasi ini lebih baik dari sebelumnya.

Bapak Ramsi

(Ketua Umum)

Page 76: KOMUNIKASI ORGANISASI IKATAN KELUARGA MINANG …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29720/1/ZEPTI... · Citeureup dalam pembinaan keagamaan anggotanya dan apa saja

DOKUMENTASI PENULIS DENGAN KETUA UMUM

IKATAN KELUARGA MINANG (IKM) CITEUREUP