Top Banner
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Struktur dan Komposisi Penduduk Provinsi Maluku. Provinsi Maluku adalah salah satu Provinsi di Indonesia bagian Timur yang terbagi atas 11 Kabupaten/Kota, 90 Kecamatan, dan 1022 Desa/Kelurahan. Jumlah penduduk 1.533.506 jiwa dari hasil Sensus Penduduk 2010. Jumlah ini mencakup mereka yang tinggal di daerah perkotaan sebanyak 569.395 jiwa (37,13 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 964.111 jiwa (62,87 persen). Hal ini menunjukkan penduduk di Provinsi Maluku tinggal di daerah pedesaan. Dengan mengetahui jumlah penduduk provinsi Maluku, berdasarkan luas wilayahnya, kepadatan penduduk di provinsi Maluku hanya 33 jiwa/km 2 . Gambar 2.1. Kepadatan Penduduk Provinsi Maluku (jiwa/km 2 ) Sumber: sp2010.bps.go.id
38

Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Apr 25, 2023

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Struktur dan Komposisi Penduduk Provinsi Maluku.

Provinsi Maluku adalah salah satu Provinsi di Indonesia

bagian Timur yang terbagi atas 11 Kabupaten/Kota, 90 Kecamatan,

dan 1022 Desa/Kelurahan. Jumlah penduduk 1.533.506 jiwa dari

hasil Sensus Penduduk 2010. Jumlah ini mencakup mereka yang

tinggal di daerah perkotaan sebanyak 569.395 jiwa (37,13 persen)

dan di daerah perdesaan sebanyak 964.111 jiwa (62,87 persen). Hal

ini menunjukkan penduduk di Provinsi Maluku tinggal di daerah

pedesaan. Dengan mengetahui jumlah penduduk provinsi Maluku,

berdasarkan luas wilayahnya, kepadatan penduduk di provinsi

Maluku hanya 33 jiwa/km2.

Gambar 2.1. Kepadatan Penduduk Provinsi Maluku (jiwa/km2)

Sumber: sp2010.bps.go.id

Page 2: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Jumlah penduduk Provinsi Maluku dari tahun ke tahun meningkat.

Berdasarkan data Sensus Penduduk 2010, laju pertumbuhan penduduk

provinsi Maluku adalah 2,80% per tahun. Kenaikan tingkat penduduk

di Provinsi Maluku ini dapat kita lihat dari struktur dan

komposisi penduduk dari tahun ke tahun. Komposisi penduduk

merupakan pengelompokan penduduk berdasarkan ciri tertentu. Dan

dapat diklasifikasikan sebagai; (1) Demografi (biologis), (2)

Sosial Budaya, (3) Geografis, dan (4) Ekonomi.

2.2 Klasifikasi Komposisi Penduduk Provinsi Maluku.

1.Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri-Ciri Biologis.A. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk Provinsi Maluku berdasarkan hasil Sensus

tahun  2000  mencapai  1,205,539 jiwa. Jumlah ini meningkat dari

tahun ketahun. Sesuai hasil proyeksi penduduk tahun 2006-2009,

jumlah penduduk  Maluku mencapai 1.384.585, naik menjadi

1.420.433 jiwa,  tahun 2008 menjadi 1.440.014 jiwa dan tahun 2009

menjadi 1.457.070 jiwa. Dan bejumlah 1,533,506 jiwa pada tahun

2010.

Komposisi menurut umur dan jenis kelamin ini penting bagi

pemerintah sebuah negara untuk menentukan kebijakan kependudukan

mereka untuk beberapa tahun ke depan. Oleh karena itu, menjadi

sangat penting untuk menganalisis komposisi penduduk berdasarkan

ciri biologis.

Penyajian data dalam bentuk piramida penduduk adalah gambaran

yang paling mudah untuk mengetahui komposisi penduduk berdasarkan

Page 3: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

ciri-ciri biologis. Oleh karena itu kita akan menjelaskan

komposisi penduduk berdasarkan Gambar berikut.

Gambar 2.2.1. Piramida Penduduk Provinsi Maluku hasil Sensus

penduduk 2010.

Sumber : bps.go.id

Dari Piramida terebut tidak hanya dapat dilihat komposisi

penduduk Maluku berdasarkan umur dan jenis kelamin saja. Tetapi

lebih luas lagi dapat diketahui tingkat kelahiran, kematian dan

angka harapan hidup di provinsi maluku. Tapi, kita akan fokus

membahas tentang komposisi penduduk berdasarkan umur dan jenis

kelamin saja.

Piramida diatas menggambarkan jumlah penduduk laki-laki dengan

warna biru dan penduduk perempuan dengan warna orange. Dilihat

dari piramida penduduk Maluku, secara umum jumlah penduduk laki-

laki lebih banyak dari pada perempuan meski tidak dengan selisih

Page 4: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

yang mencolok. Tetapi, jika dikaji berdasarkan rentang umur, sex

rationya akan lebih bervariasi, tidak selalu laki-laki lebih

banyak dari perempuan

Tabel 2.2.1. Rasio Jenis Kelamin Provinsi Maluku dirinci menurut

Kabupaten/Kota

Sumber : malukubps.go.id

Dari tabel 2.2.1. terlihat bahwa sex ratio provinsi Maluku dari

tahun 2000 sampai 2010 selalu diatas 100, ini berarti bahwa

jumlah penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan. Sementara,

Maluku Tenggara dari tahun 2000 sampai 2010 sex rationya dibawah

100 atau jumlah laki-laki lebih sedikit dari jumlah perempuan.

Dapat dilihat juga bahwa sex ratio provinsi maluku dari tahun ke

tahun mengalami perubahan yang selalu berbeda, namun dapat

dilihat bahwa sex ratio pada tahun 2008 adalah yang terendah dan

pada tahun 2010 adalah yang tertinggi.

Page 5: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

B. Komposisi Penduduk Menurut Umur

Seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa mengetahui komposisi

penduduk sangat bermanfaat. Komposisi penduduk berdasarkan umur

dapat dijelaskan dengan melihat piramida penduduk provinsi maluku

pada gambar 2.2.1.

Piramida penduduk provinsi berciri expansive, bagian bawah yg

lebar semakin keatas semakin meruncing. Ini adalah model piramida

penduduk yang kurang baik. Namun kita tidak akan fokus pada

kualitas pertumbuhan penduduknya, tetapi kita akan membahas

komposisi penduduk bedasarkan kelompok umur.

Bagian bawah piramida menunjukan jumlah penduduk dengan usia 0-4

tahun, semakin keatas semakin bertambah umurnya. Alas piramida

tersebut terlihat lebar, hal ini menandakan bahwa penduduk usia

muda di provinsi maluku lebih banyak dari penduduk usia tua.

Frekuensi terbesar untuk penduduk laki-laki maupun perempuan

berada pada kelompok umur 5-9 tahun. Hal ini mengindikasikan

bahwa tingkat kelahiran pada periode 5 dan 10 tahun yang lalu

cukup tinggi. Jumlah penduduk usia 15-49 tahun juga banyak.Hal

ini menandakan bahwa menurut piramida penduduk di provinsi

Maluku, median umur penduduk Provinsi Maluku tahun 2010 adalah

22,69 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa penduduk Provinsi Maluku

termasuk kategori menengah. Penduduk suatu wilayah dikategorikan

penduduk muda bila median umur < 20, penduduk menengah jika

median umur 20-30, dan penduduk tua jika median umur > 30 tahun.

Dengan melihat pola piramida penduduk provinsi maluku, dapat

disimpulkan bahwa maluku merupakan provinsi penduduk menengah.

Page 6: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

2.Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri-Ciri Sosial.

Komposisi penduduk juga dapat dilihat berdasarkan

karakteristik sosialnya. Karakteristik sosial adalah ciri

penduduk yang dilihat dari status sosialnya, dalam hal ini

seperti status perkawinan, pendidikan, agama, kecacatan dan lain

sebagainya. Tentunya karakteristik sosial antar suatu daerah

dengan daerah lainnya berbeda-beda, hal ini disebabkan oleh

faktor-faktor lain yang mempengaruhi, seperti adat dan budaya,

keadaan geograafis dan lain-lain.

Adat dan budaya yang berbeda akan menyebabkan kecenderungan

penduduknya berbeda-beda juga, misalnya sebuah lingkungan

memiliki adat menikah muda, maka kemungkinan besar angka

perkawinan di usia mudanya besar dan mungkin akan mempengaruhi

tingkat pendidikan yang akan ditamatkannya. Keadaan geografis

juga dapat mempengaruhi karakteristik sosial suatu daerah,

misalnya suatu daerah dekat dengan daerah yang maju dari segi

pendidikannya, maka daerah itu pun akan terdorong untuk

meningkatkan pendidikannya, meski keadaan geografis juga dapat

menghambat, seperti pada daerah-daerah terpencil, banyak yang

kekurangan tenaga pendidik dan fasilitas lainnya karena sulit

dijangkau.

Dalam hal ini, Maluku yang terletak relatif jauh dari

ibukota Jakarta dan kondisi geografisnya yang kepulauan tentunya

Page 7: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

memiliki karakteristik sosial yang berbeda. Berikut karakteristik

sosial Maluku berdasarkan data-data hasil sensus penduduk :

Pendidikan

Berdasarkan pasal 6 UU no. 20 tahun 2003, setiap warga

negara Indonesia yang berusia tujuh sampai lima belas tahun

diwajibkan mengikuti pendidikan dasar. Undang-undang ini rupanya

telah dilaksanakan meskipun belum sepenuhnya, terlihat dari angka

partisipasi sekolah di Indonesia menurut sensus penduduk 2010

pada usia 7-12 tahun mencapai 94,59% sedangkan pada kelompok

usia 13-15 tahun adalah sebesar 89,58%. Sedangkan dalam rata-rata

persentase penduduk 7-15 tahun yang belum pernah/tidak sekolah

adalah sebesar 2,35% dan yang tidak melanjutkan sekolah lagi

adalah sebesar 4,18%. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari

setengah penduduk berusia 7-15 tahun di Indonesiamengenyam

pendidikan meskipun belum 100%. Berikut data status sekolah di

Maluku berdasarkan kelompok umur dan wilayah:

Page 8: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Tabel 2.2.2. Status Sekolah Penduduk Maluku Berdasarkan Kelompok

Umur Pada 2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Tabel 2.2.3. Status Sekolah Penduduk Maluku Berdasarkan Wilayah

pada Tahun 2010

Page 9: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Dari data status sekolah tersebut dapat didapat angka partisipasi

sekolah di Maluku. Berikut tabel angka partisipasi sekolah di

Maluku mulai tahun 2003 hingga 2011 :

Tabel 2.2.4. Angka Partisipasi Sekolah di Maluku Tahun 2003-2011

13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24 13-15 16-18 19-24M aluku 85,43 55,68 12,32 92,25 66,15 13,66 91,93 67,74 12,63 90,61 70,39 15,86 91,10 72,63 17,70 91,20 71,95 18,13 91,98 72,28 19,24 92,85 72,40 21,88 91,89 67,21 23,65

2003 2004 2005 2006 2007** 2008** 2009** 2010** 2011**Provinsi

Sumber: bps.go.id

Sedangkan berdasarkan pendidikan yang ditamatkan akan berbeda

lagi datanya. Pendidikan yang tinggi merupakan salah satu

tuntutan era globalisasi. Berdasarkan hasil SP2010, penduduk

Provinsi Maluku usia 5 tahun ke atas yang tamat SMA/sederajat

sebesar 23,24 persen, tamat DI/DII/DIII sebesar 2,35 persen,

tamat DIV/S1 sebesar 3,29 persen dan tamat S2/S3 sebesar 0,21

persen.Berikut tabel pendidikan tertinggi yang ditamatkan di

Maluku menurut wilayah :

Page 10: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Tabel 2.2.5. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Maluku

Menurut Wilayah Pada Tahun 2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Sedangkan pendidikan tertinggi yang ditamatkan di Maluku

berdasarkan Kelompok Umur adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.6. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan di Maluku

Berdasarkan Kelompok Umur Pada Tahun 2010

Page 11: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Jika melihat data 2 dekade sebelumnya, angka pendidikan yang

ditamatkan semakin bergeser kepada jenjang pendidikan yang lebih

tinggi, sehingga persentase dengan pendidikan SLTA kebawah

Page 12: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

menurun sedangkan dengan pendidikan SLTA keatas meningkat.

Berikut data persentasenya:

Tabel 2.2.7. Persentase Penduduk Berumur 5 Tahun ke Atas di

Maluku yang Berpendidikan SLTA ke Bawah dan di Atas SLTA Pada

Tahun 1990-2000MALUKU 1990 2000

TAMAT SLTA KE BAWAH 98,84 97,43TAMAT DI ATAS SLTA 1,16 2,57

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2000

Kita dapat melihat tingkat pendidikan tertinggi yang ditamatkan

melalui angka partisipasi kasar, yaitu angka rasio jumlah siswa,

berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan

tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan

dengan jenjang pendidikan tertentu. Berikut tabel angka

partisipasi kasar di Maluku pada tahun 2003-2011 :

Tabel 2.2.8. Angka Partisipasi Kasar di Maluku Pada Tahun 2003-

2011

SD/M I SM P/M ts SM /M A SD/M I SM P/M ts SM /M A SD/M I SM P/M ts SM /M A SD/M I SM P/M ts SM /M A SD/M I/P

aket ASM P/M ts/Paket B

SM /SM K/M A/Paket

CSD/M I/Paket A

SM P/M ts/Paket B

SM /SM K/M A/Paket

CSD/M I/Paket A

SM P/M ts/Paket B

SM /SM K/M A/Paket

CSD/M I/Pak

et ASM P/M ts/Paket B

SM /SM K/M A/Paket

CSD/M I/Pak

et ASM P/M ts/Paket B

SM /SM K/M A/Paket

CM aluku 107,93 84,72 56,72 110,22 89,62 74,57 108,75 96,04 71,86 112,24 96,96 70,05 116,15 90,13 79,98 114,69 89,64 78,83 114,53 84,53 89,87 118,13 86,76 86,92 104,56 97,80 85,69

2011**

Provinsi

2003 2004 2005 2006 2007** 2008** 2009** 2010**

Sumber: bps.go.id

Selain angka partisipasi sekolah dan tingkat pendidikan yang

ditamatkan, kualitas dan karakteristik pendidikan suatu daerah

dapat juga kita lihat dari angka kemampuan baca tlis penduduknya.

Page 13: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Berikut tabel data kemampuan baca tulis di Maluku menurut

kelompok umur dan wilayah:

Tabel 2.2.9. Data Kemampuan Baca Tulis di Maluku Berdasarkan

Kelompok Umur Pada Tahun 2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Tabel 2.2.10. Data Kemampuan Baca Tulis di Maluku Berrdasarkan

Wilayah Pada 2010

Page 14: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Sedangkan dari tahun ke tahun, angka jumlah penduduk dengan

kemampuan baca tulis ini terus berusaha ditingkatkan, dan

kemudian ditunjukkan dengan menurunnya angka penduduk buta huruf.

Berikut tabel penduduk dengan buta huruf di Maluku pada tahun

2003-2011:

Status Perkawinan

Informasi tentang struktur perkawinan penduduk pada waktu

tertentu berguna bagi para penentu kebijakan dan pelaksana

program kependudukan. Terutama dalam hal pembangunan keluarga,

kelahiran dan upaya-upaya peningkatan kualitas keluarga. Seperti

yang telah dijelaskan sebelumnya, status perkawinan ini banyak

dipengaruhi oleh fakto lain sepeti adat bahkan pendidikan. Karena

banyak wanita yang telah berpendidikan dan berkarier kemudian

menunda untuk menikah.

Page 15: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sedangkan di Maluku, dengan tingkat pendidikan yang

demikian, maka dapat kita estimasikan bahwa penduduk usia sekolah

sebagian besar akan berstatus belum kawin. Hal itu dapat kita

lihat secara nyata pada tabel berikut ini:

Tabel 2.2.11. Status Perkawinan Penduduk Maluku Berdasarkan

Kelompok Umur Pada Tahun 2010

Page 16: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Selain perbedaan usia yang ditambah dengan pengaruh

pendidikan, keadaan geografis juga memengaruhi angka status

perkawinan, seperti di Maluku yang dapat kita lihat secara nyata

melalui tabel berikut:

Tabel 2.2.12. Status Perkawinan Penduduk Maluku Berdasarkan

Wilayah Pada 2010

Page 17: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Agama dan Kewarganegaraan

Informasi tentang jumlah penduduk berdasarkan agama

diperlukan untukmerencanakan penyediaan sarana dan prasarana

peribadatan serta merencanakan suatu program kegiatan yang

berkaitan dengan kerukunan antar umat beragama. Sarana dan

prasarana tersebut harus dipikirkan dengan baik agar menghindari

konflik-konflik antar umat beragama. Kemudian, informasi tentang

agama tersebut juga dapat menjadi acuan dalam membuat peraturan

agar sesuai dengan norma agama kebanyakan.

Sedangkan informasi mengenai kewarganegaraan perlu diketahui

agar pemerintah dapat secara pasti mengetahui penduduk yang

merupakan WNI dan penduduk yang merupakan WNA agar ketika membuat

kebijakan dan menyalurkan sarana dan prasarana dapat tepat

Page 18: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

sasaran dan proporsional antara untuk WNI dengan WNA karena tentu

berbea hak dan kewajiban antara WNI dengan WNA.

Berikut data agama di Maluku :

Tabel 2.2.13. Penduduk Maluku Menurut Kelompok Umur dan Agama

yang Dianut Pada Tahun 2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Tabel 2.2.14. Penduduk Maluku Menurut Wilayah dan Agama yang

Dianut Pada 2010

Page 19: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Sedangkan data kewarganegaraan di Maluku adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2.15. Penduduk Maluku Berdasarkan Wilayah dan

Kewarganegaraannya Pada Tahun 2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

Tabel 2.2.16. Penduduk Maluku Menurut Kelompok Umur dan

Kewarganegaraannya Pada Tahun 2010

Page 20: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber: Publikasi Sensus Penduduk 2010

3.Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri-Ciri Geografi.

Tabel 2.2.17. Sensus Penduduk Provinsi Maluku pada tahun

2000(dalam persentasi)

Provinsi DaerahPerkotaan Pedesaan

Maluku 25.33 74.6701. Maluku Tenggara Barat 8.85 91.1502. Maluku Tenggara 25.89 74.1103. Maluku Tengah 17.33 82.6704. Buru 10.45 89.5505. Kepulauan Aru 25.38 74.6206. Seram Bagian Barat 6.70 93.3007. Seram bagian Timur 3.75 96.2508. Kota Ambon 81.63 18.37Sumber : http://www.datastatistik-indonesia.com

Page 21: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Hasil Sensus Penduduk tahun 2000, jumlah penduduk Propinsi

Maluku sebanyak 1.200.000 jiwa. Sebagian besar penduduk bermukim

di wilayah pedesaan.

Bisa kita lihat pada tabel diatas yang merupakan hasil

Sensus Penduduk pada tahun 2000, pada setiap kabupaten di

Provinsi Maluku ternyata kebanyakan penduduknya bermukim di

daerah pedesaan. Persentasi penduduk yang berada di pedesaan

lebih besar dibandingkan persentasi penduduk yang berada di

perkotaan baik dari kabupaten Maluku Tenggara Barat sampai Kota

Ambon. Tentunya hal ini berkaitan dengan beberapa faktor, yang

menyebabkan penduduk provinsi Maluku lebih memilih bermukim di

desa dibandingkan di kota.

Berdasarkan hasil pencacahan sensus penduduk 2010, jumlah

penduduk Maluku sementara adalah 1.531.402 orang yang terdiri

dari 773.585 laki-laki dan 757.817 perempuan. Hasil SP2010

tersebut masih tampak bahwa penyebaran penduduk Maluku masih

bertumpu pada Maluku Tengah yakni sebesar 23,59 persen, kemudian

diikuti dengan kota Ambon sebesar 21,57 persen. Kabupaten Seram

Bagian Barat ditempat ke-tiga dengan 10,75 persen sedangkan

kabupaten/kota lainnya dibawah delapan persen.

Buru Selatan, Kota tual dan Maluku Tenggara Barat merupakan

wilayah dengan jumlah penduduk tiga terbawah yaitu masing-masing

berjumlah 53.593 orang, 58.073 orang, dan 35.392 orang.

Page 22: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Dengan luas wilayah propinsi Maluku sekitar 581.376 km2

sekitar 90 persennya merupakan perairan(lautan) yaitu seluas

527.191 km2 dan daratannya hanya sekitar 54.185 km2 tersebut maka

kepadatan penduduk Maluku sebesar 28,26. Yang artinya setiap km2

terdapat 28 orang penduduk.

Tabel 2.2.18. Sensus Penduduk Propinsi Maluku pada tahun 2010,

berdasarkan kabupaten dan jenis kelamin.

Page 23: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Gambar 2.2.2. Grafik Penduduk Menurut Wilayah, Daerah

Perkotaan/Pedesaan, dan Jenis Kelamin

0100,000200,000

Penduduk Menurut Wilayah,Daerah Perkotaan/Pedesaan, dan jenis

kelamin laki - laki perkotaanperempuan perkotaanlaki - laki pedesaanperempuan pedesaan

Sumber: http://sp2010.bps.go.id

Berdasarkan grafik, pada SP2010 banyak penduduk Maluku yang

bermukim di pedesaan dibandingkan di perkotaan, namun untuk

daerah Maluku Barat Daya di dominasi oleh penduduk perkotaan.

Page 24: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Tabel 2.2.19. Distribusi Penduduk Maluku.

Gambar 2.2.3. Grafik Persentase Distribusi Penduduk Tahun

2000

Page 25: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Gambar 2.2.4. Grafik Persentase Distribusi Penduduk Tahun

2010

Dari pesentasi di atas bisa dilihat bahwa penyebaran

penduduk propinsi Maluku pada tahun 2010 dibandingkan pada tahun

2000 sudah mulai merata pada setiap daerahnya.

Ternyata yang menjadi salah satu faktor mengapa penduduk

Maluku lebih banyak bermukim di pedesaan daripada diperkotaan

salah satunya dikarenakan Angka pengangguran pada daerah

perkotaan lebih meningkat bila dibandingkan dengan angka peng-

angguran di desa.

Secara umum level pengangguran di desa cenderung lebih

rendah daripada level pengangguran di kota. Hal ini sejalan

dengan penyerapan tenaga kerja berdasarkan sektor ekonomi, di

Page 26: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

mana Sektor Pertanian menjadi sektor dengan tenaga kerja

terbesar.

Menurut Bunyamin,Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia

Provinsi Maluku. berdasarkan wilayah tempat tinggal, angkatan

kerja di desa jauh lebih banyak daripada angkatan kerja di kota.

Ini menandakan bahwa konsentrasi penduduk di Provinsi Maluku

terletak di pedesaan.

Penyumbang lapangan kerja yang masih bertumpu pada berbagai

sektor lapangan usaha sebagai indikator penekan angka peng-

gangguran jika dilihat dari lapangan usaha sektor pertanian

termasuk perkebunan, kehutanan, dan perikanan masih mendominasi

penyerapan tenaga kerja   dengan proporsi sebesar 52,25 persen,

disusul oleh sektor jasa-jasa sebesar 18,54 persen dan sektor PHR

sebesar 13,03 persen. Oleh sebab itulah penduduk Provinsi Maluku

lebih didominasi Penduduk pedesaan.

Laju Pertumbuhan Penduduk(LPP) mengukur seberapa cepat

penduduk bertambah setiap tahun. Dalam dekade 1990 sampai 2000,

LPP Maluku adalah -0,03% , hal ini diduga karena terjadinya

eksodus penduduk besar-besaran keluar Maluku pada tahun 2000

menyusul konflik sosial yang terjadi pada masa itu. Sementara itu

seiring dengan membaik dan kembali manggeliatnya perekonomian

paska Perjanjian Damai, LPP dekade 2000 sampai 2010 kembali

menunjukkan trend positif,secara rata-rata, penduduk Maluku

tumbuh sebesar 2,78% tiap tahunnya.

Page 27: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku tercatat sebagai

wilayah dengan LPP tertinggi dalam sepuluh tahun ini, yaitu 5,65%

dan yang paling lambat pertumbuhan penduduknya adalah kabupaten

Maluku Barat Daya (0,67%).

Gambar 2.2.5. Laju Pertumbuhan Penduduk propinsi Maluku

2000-2010.

4.Komposisi Penduduk Berdasarkan Ciri-Ciri Ekonomi.A. Kondisi Perekonomian Provinsi Maluku

Secara makro ekonomi, kondisi perekonomian Maluku cenderung

membaik setiap tahun. Salah satu indikatornya antara lain, adanya

Page 28: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

peningkatan nilai PDRB. Pada tahun 2003 PDRB Provinsi Maluku

mencapai 3,7 triliun rupiah kemudian meningkat menjadi 4,05

triliun tahun 2004. Pertumbuhan ekonomi pada tahun 2004 mencapai

4,05 persen dan meningkat menjadi 5,06 persen pada 2005.

B. Subyek Perekonomian Provinsi Maluku

Energi

Kepulauan Indonesia bagian timur umumnya mengalami dampak

benturan lempeng Pasifik, lempeng India-Australia dan lempeng

Eurasia relatif lebih intensif yang menyebabkan wilayah ini

menjadi salah satu yang sangat dinamis dengan berbagai jenis

bahan tambang. Pulau Halmahera pada lengan bagian barat laut

didominasi oleh batuan vulkanik kalsium-alkalin berumur kwarter

yang terdiri dari lava breksi dan tufa andesitik-basaltik dikenal

dengan formasi Kayasa dan Togawa. Sedangkan pada lengan bagian

selatan didominasi oleh batuan sedimen dan batuan vulkanik

menengah berumur tersier. Sebagian besar daerah yang sedang

berkembang setelah pasca konflik horizontal tahun 1999,

membuktikan bahwa sesungguhnya membawah dampak positif yang

global contonya Kota Ternate, kota yang kecil tapi menyimpan

segudang potensi yang belum digarap secara optimal baik bahan

yang bisa diperbaharui dan bahan barang tambang yang tidak dapat

diperbaharui.

Pariwisata

Page 29: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sejak zaman purba kala, Maluku diakui telah memiliki daya

tarik alam selain daripada rempah-rempahnya. Terdiri dari ratusan

kepulauan membuat Maluku memiliki keunikan panorama disetiap

pulaunya dan mengundang banyak turis asing datang untuk

mengunjungi bahkan menetap di kepulauan ini. Selain objek wisata

alam, beberapa peninggalan zaman kolonial juga merupakan daya

tarik tersendiri karena masih dapat terpelihara dengan baik

hingga sekarang. Bahkan dibeberapa daerah,pariwisatanya sudah

terkenal sampai ke mancanegara.

Ekspor

Nilai ekspor Maluku pada tahun 2010

sebesar 168.533.499,00 US $ dengan volume

sebesar 314.794.964,00 kg yang dilakukan melalui laut yaitu

pelabuhan Yos Sudarso di Ambon, pelabuhan Perikanan Nusantara

Dumar di Tual dan melalui udara yaitu Bandara Pattimura  di Laha

Kota Ambon. Dari keseluruhan ekspor Maluku yang terbanyak

dilakukan di Kota Ambon yaitu sebanyak 238.441.541,00 kg dengan

nilai 130.394.603,00 US $, kemudian dikuti oleh Kota Tual

sebanyak  76.353.423,00 kg dengan nilai sebesar  38.138.896,00 US

$.

Tabel 2.2.20. Tabel Ekspor provinsi Maluku tahun 2010.

Page 30: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber : Maluku dalam angka

Impor

Realisasi nilai impor yang dilakukan selama tahun 2010

adalah sebesar 306.145.598,00 kg dengan nilai

sebesar 329.278.563,00 US $. Jumlah komoditi yang diimpor ke

Provinsi Maluku tahun 2010 tercatat sebanyak 41 komoditi. dari

ke-41 komoditi tersebut, komoditi yang diimpor dengan nilai

terbesar adalah Bahan Bakar dan Mineral yaitu sebesar

274.024.179,00  kg dengan nilai 225.585.426,00  US$ atau 68,51 %

dari total nilai impor.

Page 31: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Bila dilihat dari negara pemasok,   maka Singapura merupakan

negara pemasok terbesar ke Maluku dengan nilai impor sebesar

259.883.501,00 US $, diikuti berturut-turut China sebesar

45.051.951,00 US$, Malaysia sebesar 8.259.816,00 US$, Vietnam

sebesar 6.457.668,00 US$, USA sebesar 4.940.266,00 US$, Thailand 

sebesar 3.448.281,00 US$.

Tabel 2.2.21. Tabel Impor Provinsi Maluku tahun 2010 dirinci

menurut Negara Pemasok

Sumber : Maluku dalam angka

Keuangan

Page 32: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Tabel 2.2.22. Tabel Rencana Penerimaan dan Realisasi APBD

Provinsi Maluku tahun 2006-2010

Sumber : Maluku Dalam Angka

 

Harga-harga

Laju Inflasi Kota Ambon tahun 2010  mencapai 8,78  persen  di

atas Laju Inflasi Nasional sebesar 6,96 persen. Ditelusuri lebih

lanjut menurut Inflasi bulanan, tingkat Inflasi tertinggi terjadi

pada bulan Januari yakni 3,23  persen dan tingkat Inflasi

terendah terjadi pada bulan Maret yakni 0,27 persen. Sedangkan

Deflasi terjadi pada bulan Februari yaitu sebesar 0,65 persen,

April 0,51 persen, Mei 0,07 persen, bulan Oktober sebesar  0,29

persen, dan November 0,24 persen.

Selanjutnya selama lima tahun terakhir Laju Inflasi Kota Ambon

tertinggi terjadi pada tahun 2008 yakni 9,34 persen dan Laju

Inflasi terendah terjadi pada tahun 2006 sebesar 4,80 persen.

Tabel 2.2.23. Tabel Laju Inflasi Kota Ambon tahun 2006-2010

Page 33: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber : Maluku Dalam Angka

Konsumsi dan Pengeluaran Rumah Tangga

Data konsumsi dan pengeluaran diperoleh dari Survei Sosial

Ekonomi Nasional (Susenas) dengan modul konsumsi yang berlangsung

setiap 3 tahun.

Pada dasarnya konsumsi makanan kita sehari-hari hendaknya minimal

dapat memenuhi dua kriteria kecukupan, yaitu cukup kalori dan

cukup protein. Kebutuhan kalori biasanya diperoleh dari konsumsi

makanan pokok sementara kebutuhan protein sebagian  besar

Page 34: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

diperoleh dari konsumsi makanan hewani seperti: ikan, daging,

telur, dan susu. Konsumsi makanan dari tahun 2007 sampai dengan

2010 terus mengalami peningkatan, begitu pula dengan konsumsi non

makanan.

Tabel 2.2.24. Tabel Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Untuk

Sub Golongan Makanan di Provinsi Maluku (Rupiah), 2007-2010

Sumber : Maluku Dalam Angka

Page 35: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Tabel 2.2.25. Tabel Pengeluaran Rata-rata Perkapita Sebulan Untuk

Sub Golongan bukan Makanan di Provinsi Maluku (Rupiah), 2007-2010

Sumber : Maluku Dalam Angka

Pendapatan Regional

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu

indikator ekonomi makro yang menggambarkan kondisi ekonomi satu

daerah pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun.

Angka PDRB atas dasar harga berlaku, pada tahun 2010 sebesar

8.084.807 (juta rupiah), mengalami peningkatan sebesar 14,37

persen dari tahun 2009 yang hanya sebesar 7.069.093 (juta

rupiah). Kemudian bila PDRB ini dilihat atas dasar harga konstan

2000, maka PDRB pada tahun 2010 adalah sebesar 4.251.356 juta 

rupiah atau mengalami kenaikan sebesar 6,48 persen dari tahun

2009 yang sempat mencapai 3.992.788 (juta rupiah). Angka 6,48

persen tersebut merupakan laju pertumbuhan ekonomi daerah Maluku

Page 36: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

pada tahun 2010 dibandingkan dengan kondisi ekonomi pada tahun

2009.

Tabel 2.2.26. Tabel PDRB Provinsi Maluku Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Berlaku tahun 2006-2010

Sumber : Maluku Dalam Angka

 Tabel 2.2.26. Tabel PDRB Provinsi Maluku Menurut Lapangan Usaha

Atas Dasar Harga Konstan tahun 2006-2010

Page 37: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sumber : Maluku Dalam Angka

Pertumbuhan Ekonomi Maluku

Pertumbuhan ekonomi Provinsi Maluku mencapai 9,68%, lebih

tinggi dari rata-rata pertumbuhan nasional yang hanya 6,4%,

sehingga prestasi seperti ini perlu ditingkatkan ke depan lewat

berbagai program pembangunan di bidang ekonomi.

Kondisi ini bisa diketahui dari angka pertumbuhan ekonomi

Maluku selama triwulan pertama dan kedua tahun ini berada di

level 9,68%.

Sehingga Pemerintah Provinsi Maluku bertekad untuk lebih

memprioritaskan serta mendorong peningkatan berbagai program

pembangunan khususnya di bidang ekonomi guna menanggulangi

kemiskinan dan pengangguran di tahun mendatang.

Angka kemiskinan di Provinsi Maluku per Maret 2012 sebanyak

10.090 orang atau 1,22% dari jumlah penduduk 1,5 juta jiwa,

sehingga angka kemiskinan saat ini berada pada level 21,78%.

Kondisi ini turun sangat jauh dari angka kemiskinan Maluku

sebesar 34,78% pada tahun 2003 lalu dan seiring dengan masalah

tersebut, angka pengangguran dilaporkan pada tahun 2011 lalu

dapat ditekan hingga 7,72%, dari sebelumnya pada 17,99% di tahun

2004.

Peningkatan PDRB per kapita harga berlaku terus membaik dan kini

mencapai menjadi Rp2.836.751 kondisi per triwulan ke-2 tahun

2012. Sedangkan nilai Indeks Pembangunan Manusia juga telah

mengalami peningkatan hingga menjadi 71,42 pada tahun 2010.

Page 38: Komposisi Penduduk Maluku Berdasarkan Ciri Demografi dan Sosial-Ekonomi Berdasarkan SP2010

Sekalipun tingkat kemiskinan juga telah mengalami penurunan

yang berarti, namun pemerintah daerah juga terus menerus

mendorong program-program pemberdayaan serta mengkaji secara

ilmiah asumsi-asumsi yang digunakan dalam pengukuran kemiskinan,

terutama upaya konversi kalori antara beras dan pangan lokal yang

menjadi salah satu dasar perhitungan kemiskinan.