Slide 1
TITRASI PEMBENTUKAN KOMPLEKS (KOMPLEKSOMETRI)Titrasi ini
berdasarkan pembentukan senyawa kompleks atau senyawa koordinasi
yang stabilSenyawa kompleks adalah senyawa yang terbentuk aklbat
ikatan koordinasi antara ion logam yang berperan sebagai penerima
pasangan elektron (akseptor) dan anion pengkompleks yang berperan
sebagai pemberi pasangan elektron (donor) atau ligand (mis. Air,
NH3 , CN- dll. Ligand yang memberikan 1 pasangan elektron:
monodentat, dua:bidentat, tiga: tridentat, atau polidentatIon logam
dapat membentuk ikatan koordinasi sebanyak 2, 4 atau 6, itulah yang
disebut bilangan koordinasi, misal Cu(NH3 )42+ : bil koordinasinya
4Ligand polidentat yang biasa digunakan untuk titrasi
kompleksometri adalah EDTA (etilen diamin tetra asetat) TITRASI
SIANIDA DENGAN ION PERAK (LIEBIG)Metoda ini digunakan untuk titrasi
sianida dengan larutan standar perak nitratIon perak akan bereaksi
dengan ion sianida membentuk kompleks Ag+ + 2CN- Ag(CN)2- Reaksi
berjalan terus sampai ion CN- habis atau sampai TE
tercapaiPenambahan ion Ag+ berlebih lewat TE dapat bereaksi dengan
Ag(CN)2- membentuk endapan berwarna putihAg+ + Ag(CN)2- Ag[
Ag(CN)2- (S) 2MODIFIKASI METODA LIEBIEG (METODA
LIEBIEG-DENIGES)Titrasi dilakukan dalam suasana basa NH3 dan
menggunakan KI sebagai indikatorNH3 berfungsi untuk mencegah
pembentukan Ag[ Ag(CN)2- , sesuai dengan reaksi: Ag[ Ag(CN)2- +
4NH3 2Ag(NH3 ) 2+ + 2CN Titik akhir titrasi ditandai dengan
terbentuknya endapan putih AgI2Ag(NH3 ) 2+ + I-+ AgI(S) + 2 NH3
TITRASI ION KLORIDA DENGAN ION MERKURITitrasi ini didasarkan atas
terjadinya kompleks antara anion-anion seperti klorida, bromida,
sianida dan tiosianat dalam asam nitrat encer dengan ion
merkuri(II)Contoh reaksi ion klorida dan ion merkuri(II)Cl- + Hg2+
HgCl+ K1 = 5,5 x 106
Cl- + Hg Cl + HgCl2 K2 = 3,0 x 106
Cl- + HgCl2 HgCl3- K1 = 7,1 x 10 Cl- + HgCl3 HgCl4 2- K1 = 1,0 x
10
Kelebihan ion merkuri lewat TE akan bereaksi dengan indikator
Natrium nitro prusida
Na2 Fe(CN)5 NOHg2+ + Na2 Fe(CN)5 NO HgFe(CN)5 NO
(endapan)Indikator lain: diphenyicarbarida atau diphenilcarbazon,
membentuk kompleks warna ungu biru dengan Hg(II)TITRASI DENGAN EDTA
(KHELATOMETRI)EDTA (H4 Y): etilen diamin tetra asetat, asam lemah
dengan pK1 = 20, pK2 = 2,67, pK3=6,16 , pK4=10,26Senyawa ini tidak
larut dalam air sedangkan garam natriumnyalarut baik dalam air, Na2
H2Y2H2 O, nama lain: komplekson III, tritripleks atau trilon
BIONISASI EDTA:H4 Y H+ + H3 Y- K1
H3 Y- H+ + H2Y2- K2
H2 Y2- H+ + HY5- K3 HY3- H+ + Y4- K2
Dengan menggunakan tetapan kesetimbanngan, maka diperoleh
Jika jumlah konsentrasi anion EDTA yang bebas atau yag
dikomplekskan dinyatakan dengan CY maka:
Jika yang terdapat dalam tanda kurung di atas dinyatakan dengan
. Maka diperoleh:
[Y4- ] bergantung pada , sedangkan merupakan fungsi dari [H+
]Makin besar [H+ ] makin sedikit [Y4- ] yang tersediaReaksi EDTA
dengan ion logam dapat ditulis sbb:Ca2+ + H2 Y2- CaY2- + 2H+ Bi3+ +
H2 Y2- BiY- + 2H+ Th2+ + H2 Y2- ThY + 2H+
Mn+ + H2 Y2- (MY)(n-4) + 2H+
Dari reaksi di atas dapat ditunjukkan bahwa ion logam dan EDTA
selalu bereaksi dengan perbandingan molar 1:1 Kompleks yang
terbentuk merupakan senyawa sepit atau khelatReaksi ion logam
dengan ion EDTA :Mn+ + Y4- M(Y)(n-4)
Makin kecil , makin besar pHJika pH berkurang, harga bertambah
dan [MY)(n-4) ] berkurangJadi diperlukan pH minimum untuk
masing-masing kompleks logam-EDTA dimana di bawah pH tersebut tidak
dapat dilakukan titrasi.Maka diperlukan larutan buffer agar pH
konstan Ion LogampH
minimumFe3+1,5Hg2+2,2Cu2+3,2Ni2+3,2Pb2+3,3Cd2+4,0Co2+4,1Zn2+4,1Fe2+5,1Ca2+7,3Mg2+10,0Tabel
pH minimum untuk masing-masing logam
Kurva titrasi kompleksometriINDIKATOR LOGAMIndikator logam ialah
zat yang dapat membentuk kompleks dengan logam yang akan
dititrasiSyarat: harus memepunyai K kestabilan besar tapi harus
lebih kecil dari K kestabilan logam dengan EDTAContoh: Eriochrome
Black T, Tiron, Murexide dllEBT atau garam natrium dari
asam(1-(1-hidroksi-2-naftilaxo)-5-nitro-2-naftol-4-sulfonalEBT
adalah suatu asam berbasa tiga atau (H3 Y)Pada pH 10 indikator ini
berwarna biruH2 In- HIn2- In- merahpH=6,3 birupH 11,6JinggaKompleks
Mg dan indikator mempunyai warna merahMg2+ + HIn2- MgIn- +
H+Kompleks MgIn- kurang stabil jika dibandingkan dengan MgY2- .
Jika semua ion Mg2+ telah habis bereaksi maka kelebihan EDTA akan
bereaksi denganMgIn- yang kurang stabilMgIn-- + H2 Y2- MgY2- +
HIn2- + H+ merahTidak berwarnabiruUntuk titrasi logam Ca dengan
indikator, kehadiran ion Mg sangat diperlukan, karena kompleks Ca
dengan EBT tidak stabil sehingga perubahan warna lebih cepat
terjadi
Kurva titrasi Ca-EDTA dan Mg-EDTAAplikasi titrasi EDTA:
Penentuan kesadahan airPenentuan kesadahan total yang disebabkan
oleh ion kalsium dan magnesiumK kestabilan Ca-EDTA (log K=10) lebih
besar dari Mg-EDTA (log K =8,69), maka mula-mula EDTA akanbereaksi
dengan Ca, kemudian dengan MgK kestabilan Mg-EDTA lebih besar dari
Mg-indikator (Log K = 7), titk akhir terjadi jika semua kompleks
Mg-Indikator berlebih menjadi kompleks Mg-EDTAH2 Y2- + Ca2+ CaY2- +
2H+
H2 Y2- + Mg2+ MgY2- + 2H+
H2 Y2- + MgIn- MgY2- + HIn2- + 2H+
merahbiruTitrasi ini dilakukan pada pH 10Kesadahan total
dinyatakan dalam ppm: 1 mL 0,01 M EDTA = 1 mg CaCO3