KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMA NEGERI 15 TAKENGON BINAAN NENGGERI ANTARA ACEH TENGAH SKRIPSI Diajukan Oleh : RUWAIDA NIM : 271325040 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Prodi Manajemen Pendidikan Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY DARUSSALAM-BANDA ACEH 2017 M / 1438 H
114
Embed
KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM … · manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM
PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMA
NEGERI 15 TAKENGON BINAAN NENGGERI
ANTARA ACEH TENGAH
SKRIPSI
Diajukan Oleh :
RUWAIDA
NIM : 271325040
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Manajemen Pendidikan Islam
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
DARUSSALAM-BANDA ACEH
2017 M / 1438 H
Ani har
Ya Allah. . .Sepercik ilmu telah engkau karuniakan kepadaku... Hanya sepercik kecil dari apa yang Engkau miliki ya Allah...
Sebagaimana firman-Nya: “Dan andaikan ranting-ranting pohon di bumi dijadikan pena dan air laut dijadikan tinta Serta ditambah Kepada-Nya tujuh laut lagi sesudah keringnya niscaya tidak akan habis-habisnya dituliskan kalimat Allah, sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi maha Bijaksana”(Q.S Lukman :27)
“Sesungguhnya setelah kesusahan itu ada kemudahan maka apabila kamu selesai (dari urusan), Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain dan hanya kepada Allah SWT hendaknya kamu berharap. (Q.S Al-Insyira :6-8)”
Syukur Alhamdulillah...
Atas karunia dan rahmad-Mu ya Allah yang telah engkau limpahkan anugrah dan hidayah-Mu kepadaku
Sehinnga aku mampu menempuh suka dan duka dalam perjuanganku Untuk memperoleh sepercik ilmu sehingga aku dapat merengkuh keberhasilan Walaupun dengan cobaan, rintangan dan air mata, namun aku tak pernah putus asa
Untuk terus berusaha dan berdo’a kepada-Mu Ya Rabbi...
Karena hanya kepada-Mu lah aku bertawakal dan bersujud memohon petunjuk…
Ibunda tersayang kau kirimkan aku kekuatan lewat untaian kata dan iringan doa. Tak ada keluh kesah diwajahmu dalam mengantar anakmu ke gerbang masa depan yang cerah tuk raih
segenggam harapan dan impian menjadi kenyataan. . . Ayahnda tercinta kau begitu tegar dalam hadapi hidup ini. . .
Kau jadikan setiap tetes keringatmu sebagai semangat meraih cita-cita. . . Tak kau hiraukan terik matahari membakar kulitmu. . . Tak kau pedulikan hujan deras mengguyur tubuhmu. . .
Kini. . sambutlah aku anakmu didepan pintu tempat dimana dulu anakmu mencium tanganmu dan terimalah keberhasilan berwujud gelar. Persembahanku sebagai Bukti cinta dan tanda
baktiku. . .
Dengan ridha Allah SWT, kupersembahkan karya kecilku ini kepada keluarga tercinta Ayahanda (Asaluddin) dan Ibunda (Islamiah) atas seluruh doa, semangat, kasih sayang yang tidak
pernah putus dan untuk kakakku Zuhraini SPd.I. Abang-abangku Sapriyandi dan Zamri S.P. Adikku Ratna Sari dan keluarga besar tercinta dari Ayah dan Ibuku
terimakasih telah menguatkan diriku. . .
Tulusnya persahabatan yang telah terjalin, sahabat-sahabat seperjuanganku, Suryani, Sri Bahagia, Fitri Mahrani, Nahwana, Maisyarah, Dina Dara Yani, Harmaini, Andika, Ridwan, Misbar, , Elli Marlinda, , dan kawan-kawan lainnya jurusan MPI Angkatan 2013 seperjuangan yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Dan kepada sahabat barakah kost yang selalu menemani kurang lebih 4 tahun, sahabat PPKPM lhoknga, dan sahabat organisasi Permata, Fikrah, Ipematta dan Hmj MPI
Terimakasih selama ini telah menemani hari-hari indahku, tanpa bantuan kalian tidak lengkap cita-cita dan harapanku. . .
Terimakasih sedalam-dalamnya ananda ucapkan
Bapak Dr. Mujiburrahman, M.Ag dan Ibu Nurussalami, M.Pd yang telah banyak meluangkan waktu dalam membimbingku sehingga terselesainya karya tulis ini.
Ruwaida, S.Pd
v
ABSTRAK
Nama : Ruwaida
Nim : 271325040
Fakultas/Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/ Manajemen Pendidikan Islam
Judul Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Pembentukan
Karakter Peserta Didik di SMA Negeri 15 Takengon Binaan
Nenggeri Antara Aceh Tengah
Tanggal Sidang : 28 Juli 2017
Tebal Skripsi : 86 Halaman
Pembimbing I : Dr. Mujiburrahman, M.Ag
Pembimbing II : Nurussalami, M.Pd
Kata Kunci : Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah, Karakter
SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara merupakan salah satu sekolah
unggul di Aceh Tengah. Di samping itu, Sekolah ini telah melaksanakan program
pendidikan karakter sejak awal berdirinya, seperti: shalat dhuha, shalat berjamaah, dan
disiplin yang tinggi, Akan tetapi masih banyak permasalahan-permasalahan yang
timbul di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara tersebut seperti masih
banyak siswa yang tidak mentaati peraturan yang sudah diterapkan, dan kurangnya
sarana dan prasarana sekolah seperti kekurangan air.Tujuan penelitian dalam skripsi
ini adalah untuk mengetahui kompetensi manajerial kepala sekolah dalam
pembentukan karakter peserta didik di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri
Antara, untuk mengetahui program-program pembentukan karakter peserta didik yang
dilakukan di SMA Nenggeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara, dan untuk
mengetahui tingkat keberhasilan pembentukan karakter peserta didik di SMA Negeri
15 Takengon Binaan Nenggeri Antara. Jenis pendekatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif dengan metode penelitian deskriptif kualitatif. Subjek
penelitian adalah kepala sekolah, dua orang guru, dan dua orang siswa. Teknik
pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan wawancara, observasi dan
dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi manajerial kepala
sekolah dalam pembentukan karakter peserta didik secara keseluruhan sudah berjalan
dengan baik, kepala sekolah berusaha semaksimal mungkin dalam menjalankan
tugasnya sebagai pemimpin atau manajer, program- program pembentukan karakter
peserta didik sudah berjalan dengan lancar sesuai apa yang telah direncanakan sejak
awal berdirinya sekolah, program yang dijalankan ada yang mengalami penambahan
sebagai pendukung dalam pembentukan karakter tersebut yang telah direncanakan
sebelumnya, tingkat keberhasilan pembentukan karakter peserta didik sangat
memuaskan. Adapun yang menjadi bukti keberhasilanya bisa dilihat dari prestasi-
prestasi yang banyak didapatkan, penghargaan yang mengharumkan sekolah, sikap
dan tingkah laku siswa yang sangat membangakan baik itu bagi sekolah, orang tua
bahkan masyarakat.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN
A . Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian ................................................................................... 7
E. Definisi Operasional ................................................................................ 8
F. Kajian Terdahulu ..................................................................................... 11
BAB II : LANDASAN TEORITIS A . Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah ............................................... 13
1. Pengertian Kepala Sekolah ................................................................ 14
2. Kompetensi Kepala Sekolah ............................................................. 15
3. Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional ................................................. 22
4. Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan Pendidikan Karakter . 23
B . Pendidikan Karakter ............................................................................. 26
1. Pengertian Pendidikan Karakter ........................................................ 26
2. Tujuan Pendidikan Karakter .............................................................. 30
3. Nilai-nilai Karakter ............................................................................ 31
4. Strategi Pengembangan Pendidika Karakter ..................................... 34
5. Indikator Keberhasilan Pendidikan Karakter…………………... ..... 36
BAB III : METODE PENELITIAN
A . Rancangan Penelitian .......................................................................... 38
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 38
C. Subjek Penelitian .................................................................................. 39
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 39
E. Teknik Analisis Data ............................................................................. 42
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................... 45
1. Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 15 Takengon ........................... 48
2. Identitas Sekolah .............................................................................. 50
3. Keadaan Siswa .................................................................................. 51
4. Tenaga Pengajar ............................................................................... 53
5. Sarana dan Prasarana ........................................................................ 55
B. Deskripsi Penyajian Hasil Penelitian .................................................... 56
1. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah dalam Pembentukan
Karakter Peserta Didik di SMA Negeri 15 Takengon Binaan
Nenggeri Antara Aceh Tengah ........................................................ 56
ix
2. Program-program Pembentukan Karakter Peserta Didik di SMA
Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah ............ 61
3. Tingkat Keberhasilan Pembentukan Karakter Peserta Didik di
SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh
Tengah ............................................................................................... 70
C. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................... 74
BAB V : PENUTUP A . Kesimpulan ........................................................................................... 82
B . Saran-saran ........................................................................................... 83
DAFTAR KEPUSTAKAAN .............................................................................. 85
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
TABEL 4.1 : Jumlah Siswa SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri
Antara Aceh Tengah 52
TABEL 4.2 : Keadaan Guru SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri
Antara Aceh Tengah ................................................................... 53
TABEL 4.3 : Sarana Dan Prasarana SMA Negeri 15 Takengon Binaan
Nenggeri Antara Aceh Tengah ................................................... 55
TABEL 4.4 : Program-program Pendidikan Karakter di SMA Negeri 15
Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah ........................ 62
xi
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 : Surat Keterangan Pembimbing Skripsi
LAMPIRAN 2 : Surat Izin Penelitian dari Dekan FTK UIN Ar-Raniry
LAMPIRAN 3 : Surat Izin Penelitian dari Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten
Banda Aceh
LAMPIRAN 4 : Surat Keterangan Selesai Penelitian
LAMPIRAN 5 : Insrumen Observasi
LAMPIRAN 6 : Instrumen Wawancara dengan Kepala Sekolah
LAMPIRAN 7 : Instrumen Wawancara dengan Guru
LAMPIRAN 8 : Instrumen Wawancara dengan Siswa
LAMPIRAN 9 : Instrumen Dokumentasi
LAMPIRAN 10 : Dokumentasi Penelitian
LAMPIRAN 11 : Daftar Riwayat Hidup Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kompetensi adalah kewenangan dan kecakapan atau kemampuan
seseorang dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan sesuai dengan jabatan yang
disandangnya. Dengan demikina, tekanannya pada kewenangan dan kemampuan
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas pada suatu jabatan atau pekerjaan
seseorang di dalam organisasi atau suatu instansi pemerintah maupun swasta.
Menurut Uno Hamzah dalam bukunya yang berjudul teori kinerja dan
pengukurannya beliau menjelaskan bahwa :
Kompetensi merupakan karakteristik yang menonjol dari seseorang individu
yang berhubungan dengan kinerja efektif dan superior dalam satu pekerjaan
atau situas”. Adapun secara etimologi, kompetensi diartikan sebagai dimensi
perilaku keahlian atau keunggulan seorang pemimpin atau staf mempunyai
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang baik.1
Ketercapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada kecakapan dan
kompetensi yang dimiliki oleh kepala sekolah. Menurut Heri Gunawan dalam
bukunya yang berjudul pendidikan karakter: konsep dan implementasi beliau
menjelaskan ada lima jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap kepala
sekolah yaitu“ kompetensi kepribadian, kompetensi manajerial, kompetensi
kewirausahaan, kompetensi supervisi, dan kompetensi sosial”.2
1Uno Hamzah.. Teori kinerja dan pengukurannya, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2012), h. 78.
2Heri Gunawan. Pendidikan Karakter : Konsep dan Implementasi, ( Bandung : Alfabeta,
2014), h. 175.
2
Berdasarkan uraian di atas penulis dapat mensyimpulkan bahwa, betapa
pentingnya kepala sekolah dalam melaksanakan tugas kepemimpinanya agar dapat
mewujudkan harapan bangsa Pmelalui pendidikan yang berkarakter.
Pendidikan yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini adalah pendidikan
yang bisa menjadikan peserta didiknya berkarakter dan punya moral yang baik.
Menciptakan karakter yang baik bagi peserta didik.
Pendidikan pada dasarnya adalah membentuk karakter peserta didik.
Tujuan pendidikan tersebut tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pasal 3 yang berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan bertanggung
jawab.3
Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, tujuan
pendidikan nasional juga menjadi dasar pelaksanaan pembinaan karakter pada
setiap jenjang pendidikan mulai dari pendidikan dasar sampai dengan pendidikan
tinggi yang harus diselenggarakan secara sistematis guna mencapai tujuan yang
diharapkan. Pembinaan karakter pada setiap jenjang pendidikan, diharapkan
mampu menjadikan peserta didik sebagai insan yang beretika, bermoral serta
mampu berinteraksi di tengah masyarakat secara harmonis dengan menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur yang bersumber pada agama dan budaya.
3Republik Indonesia, Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem
Pendidikan Nasional, Pasal 3.
3
Permasalahan yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari bahwa,
pendidikan karakter sering kali dianggap tidak penting, padahal pendidikan
karakter sangat diperlukan dalam segala hal, baik dalam pendidikan sekolah,
maupun diluar pendidikan sekolah. Dalam kehidupan saat ini, tayangan media
yang semakin sering menayangkan perselisihan berbagai pihak, kekerasan dan
bahkan akses untuk melihat tayangan asusila dalam masyarakat menunjukkan
bahwa bangsa Indonesia sedang mengalami krisis moral. Dalam kont.\eks ini,
pendidikan karakter diharapkan menjadi solusi terhadap berbagai persoalan yang
terjadi, seperti : tawuran, tidak sopan terhadap guru, sering membolos, tidak
mentaati peraturan sekolah, dan penyimpangan prilaku lainya seperti merokok.
Untuk mengatasi masalah di atas, sangat dibutuhkan peran orang tua dan guru.
Namun kebanyakan sekarang ini tidak semua guru aktif terlibat dalam
pembentukan karakter siswa. Sebagian hanya melaksanakan kewajibanya
mengajar sebagai seorang guru. Begitu pula dengan para orang tua, hanya
sebagian yang peduli terhadap pembentukan karakter anak. Alasanya antara lain
karena sibuk bekerja sehingga tidak memiliki waktu. Padahal tingkah laku dan
karakter anak pertama kali di bentuk di lingkungan keluarga.
Menurut Mulyasa dalam bukunya yang berjudul manajemen pendidikan
islam beliau menjelaskan bahwa:
Pada dasarnya guru merupakan faktor terpenting terhadap keberhasilan
pendidikan karakter disekolah, bahkan sangat menentukan berhasil tidaknya
peserta didik dalam mengembangkan pribadinya secara utuh. Dikatakan
demikian karena guru merupakan figur utama, serta contoh dan teladan bagi
peserta didik. Oleh karena itu, dalam pendidikan karakter guru harus mulai
dari dirinya sendiri agar apa yang dilakukannya dengan baik menjadi baik
pula pengaruhnya terhadap peserta didik. Pendidikan sulit untuk
menghasilkan sesuatu yang baik, tanpa dimulai oleh guru-gurunya yang baik.
Untuk itu, terdapat beberapa hal yang harus dipahami guru dari peserta didik,
4
antara lain kemampuan, potensi, minat, hobi, sikap, kepribadian, kebiasaan,
latar belakang keluarga, dan kegiatannya disekolah.4
Menurut Heri Gunawan dalam bukunya yang berjudul pendidikan karakter:
konsep dan implementasi beliau menjelaskan bahwa:
Disamping guru dan tenaga kependidikan lainnya, kepala sekolah memiliki
peranan yang sangat penting dalam menyukseskan pendidikan karakter di
sekolah, terutama dalam mengkoordinasi, menggerakkan, dan
mengharmoniskan semua sumberdaya pendidikan yang tersedia. Kepala
sekolah adalah pemimpin tertinggi yang sangat berpengaruh dalam
menentukan kemajuan sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah merupakan
salah satu faktor yang dapat mendorong perwujudan visi, misi, dan tujuan
sekolah melalui program-program yang dilaksanakan secara bertahap dan
terencana.5
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan pendidikan karakter akan
berjalan dengan lancar apabila guru dan kepala sekolah berperan aktif dalam
membimbing siswa untuk lebih baik lagi kedepanya.
Penyelenggaraan pendidikan karakter dapat dilakukan secara terpadu
melalui manajemen sekolah. Manajemen juga didefinisikan sebagai sekumpulan
orang yang memiliki tujuan bersama dan bekerja untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam manajemen terkandung pengertian pemanfaatan sumber
daya untuk tercapainya tujuan. Sumber daya adalah unsur-unsur dalam
manajemen, yaitu : manusia, bahan, mesin/ peralatan, metode/cara kerja, modal
uang, dan informasi. Sumber daya bersifat terbatas, sehingga tugas manajer adalah
mengelola keterbatasan sumber daya secara efektif dan efisien agar tercapai
tujuan.
4 Mulyasa. Manajemen Pendidikan Islam, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h. 63.
5Heri Gunawan. Pendidikan Karakter : Konsep dan Implementasi, ( Bandung : Alfabeta,
2014), h. 178.
5
Proses manajemen adalah proses yang berlangsung secara terus- menerus,
dimulai dari membuat perencanaan dan pembuatan keputusan, mengorganisasikan
sumber daya yang dimiliki, menerapkan kepemimpinan untuk menggerakkan
sumber daya, dan melaksanakan pengendalian. Dalam konteks dunia pendidikan,
yang dimaksudkan dengan manajemen pendidikan sekolah adalah suatu proses
perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pendidikan dalam upaya menghasilkan
lulusan yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan pendidikan itu sendiri. Dalam hal
ini, penulis ingin melihat dan menganalisi penerapan pendidikan karakter melalui
manajemen sekolah di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh
Tengah, dan kepala sekolah sebagai obyek penelitian karena merupakan pimpinan
manajer di sekolah.
Berdasarkan observasi awal di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri
Antara Aceh Tengah penulis melihat bahwa SMA Negeri 15 Takengon Binaan
Nenggeri Antara adalah salah satu sekolah menengah atas di kawasan Aceh
Tengah. Sekolah ini memiliki guru yang professional dan siswa yang memiliki
banyak prestasi baik dalam pembelajaran maupun ektrakulikuler yang dibuktikan
dalam beberapa perlombaan dengan membawa banyak penghargaan, sekolah ini
merupakan salah satu sekolah unggul di Aceh Tengah. Di samping itu, Sekolah ini
telah melaksanakan program pendidikan karakter sejak awal berdirinya, seperti:
shalat dhuha, shalat berjamaah, disiplin yang tinggi dan lain-lain. Akan tetapi
masih banyak permasalahan-permasalahan yang timbul di SMA Negeri 15
Takengon Binaan Nenggeri Antara tersebut seperti masih banyak siswa yang tidak
mentaati peraturan yang sudah diterapkan, akan tetapi di atas pelanggaran yang
dibuat siswa maka ada hukuman yang akan diberikan, kurangnya sarana dan
6
prasarana sekolah seperti kekurangan air, Oleh karena itu penulis tertarik meneliti
di sekolah ini, untuk melihat program-program pembentukan karakter yang telah
dijalankan.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis
tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan memaparkannya dalam sebuah kajian karya
ilmiah yang berjudul KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH
DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SMA
NEGERI 15 TAKENGON BINAAN NENGGERI ANTARA ACEH
TENGAH.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan fokus penelitian di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kompetensi manajerial kepala sekolah dalam pembentukan
karakter peserta didik di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara
Aceh Tengah?
2. Apa saja program-program pembentukan karakter peserta didik yang
dilakukan di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh
Tengah?
3. Bagaimana tingkat keberhasilan pembentukan karakter peserta didik di
SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah?
C. Tujuan Penelitian
Setiap pekerjaan yang dilakukan secara sadar dan sistematis pasti
mempunyai tujuan yang jelas, begitu pula dalam penelitian ini. Adapun tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
7
1. Untuk mengetahui kompetensi manajerial kepala sekolah dalam pembentukan
karakter peserta didik di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara
Aceh Tengah.
2. Untuk mengetahui program-program pembentukan karakter peserta didik
yang dilakukan di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh
Tengah.
3. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembentukan karakter peserta didik
di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah.
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan penelitian yang dilakukan ini dapat dibagi menjadi dua yaitu
kegunaan secara teoritis dan kegunaan secara praktis. Adapun uraian kegunaan
penelitian tersebut adalah sebagai beriut:
1. Secara Teoritis
a. Memberikan sumbangan keilmuan terhadap ilmu manajemen pendidikan
terutama manajemen sekolah dalam melaksanakan pembentukan karakter
peserta didik di sekolah.
b. Sebagai bahan referensi untuk peneliti-peneliti lain yang akan mengadakan
penelitian serupa di masa yang akan datang.
2. Secara Praktis
a. Menjadi bahan masukan dan sekaligus referensi bagi kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru, dan seluruh komite sekolah dalam pembentukan
karakter di sekolah.
b. Dapat menambah pengalaman bagi guru dalam upaya membina karakter
siswa di sekolah. Di samping itu, dapat memberikan bekal pengetahuan dan
8
keterampilan berfikir kepada siswa sehingga ia mampu berinteraksi dengan
budi pekerti atau akhlak yang mulia baik dengan dirinya maupun dengan
lingkungannya. Kemudian juga dapat di jadikan sebagai bahan
pertimbangan dalam penelitian selanjutnya yang lebih komprehensif.
E. Definisi Operasional
Untuk menghindari kekeliruan dan kesalahpahaman para pembaca dalaam
memahami uraian selanjutnya penulis merasa perlu memberikan penjelasan
terhadap istilah-istilah yang terdapat dalam judul skripsi ini. adapun istilah-istilah
tersebut adalah:
1. Kompetensi
Menurut Uno Hamzah dalam bukunya yang berjudul teori kinerja dan
pengukurannya beliau menjelaskan bahwa:
Kompetensi merupakan sebagai karakteristik yang menonjol dari seseorang
individu yang berhubungan dengan kinerja efektif dan superior dalam satu
pekerjaan atau situasi”. Adapun secara etimologi, kompetensi diartikan
sebagai dimensi perilaku keahlian atau keunggulan seorang pemimpin atau
staf mempunyai keterampilan, pengetahuan, dan perilaku yang baik.6
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, kompetensi
sangat berpengaruh pada pendidik yang menyalurkan semua tentang pentingnya
karakteristik tersebut kepada peserta didik. Jika pendidik memiliki strategi yang
bagus maka peserta didik juga akan mudah dalam memahami tentang pemaparan
karakteristik tersebut.
2. Manajerial
6 Uno Hamzah. Teori kinerja dan pengukurannya…, h. 78.
9
Menurut Alwi Hasan dalam bukunya yang berjudul kamus besar bahasa
Indonesia beliau menjelaskan bahwa:
Manajerial berhubungan dengan manajer berarti yang berwenang dan
bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin dan
mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran. Dengan demikian
keterampilan manajerial menurut bahasa adalah kecakapan, atau
menyelesaikan tugas seseorang sebagai pengelola suatu instansi organisasi
yang berwenang dan bertanggung jawab dalam membuat rencana, mengatur,
memimpin dan mengendalikan pelaksanaannya untuk mencapai sasaran.7
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, manajerial
sangat berfungsi dalam segala hal yang menyangkut dengan pengelolaan suatu
instansi atau lembaga dalam hal mencapai suatu tujuan yang di rencanakan.
3. Kepala Sekolah
Menurut Sudarman Danin dalam bukunya yang berjudul inovasi
pendidikan dalam upaya peningkatan profesionalisme tenaga kepemimpinan
beliau menjelaskan bahwa:
Kepala sekolah adalah seorang tenaga fungsional guru yang diberi tugas
untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakanya proses belajar
mengajar untuk memimpin suatu sekolah, tempat diselenggarakannya proses
belajar mengajar atau terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran
dan siswa yang menerima pembelajaran. 8
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, kepala sekolah
berfungsi sebagai penanggung jawab secara penuh dalam berjalan nya sebuah
lembaga pendidikan.
4. Karakter
7Alwi Hasan.. Kamus Besar Bahasa Indonesia, ( Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional Balai Pustaka, 2005), h. 708.
8Sudarman Danin, Inovasi Pendidikan Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme tenaga
Kepemimpinan ( Bandung : Pustaka Setia, 2010 ), h .145.
10
Menurut Abdul Majid, Dian Andayani dalam bukunya pendidikan karakter
dalam perspektif Islam beliau menjelaksan bahwa:
Istilah karakter secara harfiah berasal dari bahasa Latin “Charakter”, yang
antara lain berarti: watak, tabiat, budi pekerti, kepribadian atau akhlak.
Sedangkan secara istilah, karakter diartikan sebagai sifat manusia pada
umumnya dimana manusia mempunyai banyak sifat yang tergantung dari
faktor kehidupannya sendiri.9
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa, karakter
merupakan perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam
watak, tabiat, budi pekerti, kepribadian atau akhlak.
5. Peserta Didik
Menurut Republik Indonesia dalam Undang-undang sistem pendidikan
nasional pasal 1 ayat 4 nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional
menjelaskan bahwa:
Peserta didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek dididik suatu
lembaga pendidikan. Menurut UU Sisdiknas pasal 1 ayat 4 nomor 20 tahun
2003 bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha
mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran yang tersedia
pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Jadi bisa diartikan bahwa
peserta didik adalah seseorang yang terdaftar dalam suatu jalur, jenjang, dan
jenis lembaga pendidikan tertentu, yang selalu ingin mengembangkan potensi
dirinya baik pada aspek akademik maupun non akademik melalui proses
pembelajaran yang diselenggarakan.10
Dari pengertian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa peserta didik
adalah objek pendidikan. Ia merupakan pihak yang harus di didik, dibina dan
9Abdul Majid, Dian Andayani. Pedidikan karakter dalam perspektif Islam. (Bandung:
Insan Cita Utama, 2010), h. 11.
10 Republik Indonesia, Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 4 Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
11
dilatih untuk mempersiapkan menjadi manusia yang kokoh iman dan islamnya
serta berakhlak mulia.
F. Kajian Terdahulu
Dalam penelitian ini agar tampak lebih mengarah dan terfokus, maka
penulis mencoba menelusuri beberapa tulisan dan kajian yang pernah dikaji
mengenai kompetensi manajerial kepala sekolah dalam pembentukan karakter
peserta didik di SMA Negeri 15 Takengon Binaan Nenggeri Antara Aceh Tengah.
Diantaranya adalah:
Murniati, dalam skripsinya yang berjudul “ Kompetensi Kepemimpinan
Guru PAI pada MTsN Keumala Kecamatan Keumala Kabupaten Pidie”, tahun
2014. Dalam skripsinya yang diteliti yaitu upaya meningkatkan mutu pendidikan
kompetensi kepemimpinan merupakan faktor yang sangat penting, dan kompetensi
kepemimpinan tersebut meliputi kemampuan membuat perencanaan,
pembudayaan pengalaman ajaran agama dan kemampuan mengorganisasikan
potensi.
Ulqiyah, berjudul “Strategi Kepala Sekolah dalam meningkatkan Mutu
Profesi Guru pada kegiatan Belajar di SMPN 2 Pungging Mojokerto”. Penelitian
ini menganalisis dan mendeskripsikan strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan profesi terhadap tenaga kependidikan. Dan hasil penelitian tersebut
ditemukan bahwa strategi kepala sekolah dalam meningkatkan mutu profesi guru
pada kegiatan belajar mengajar di SMP 2 Pungging Mojokerto mencakup kepala
sekolah sebagai pendidik, pemimpin dan motivator. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa strategi tersebut sangat besar sumbangannya dalam
12
meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan lain (tenaga administrasi).
Hasil penelitian ini disimpulkan bahwa strategi kepala sekolah dalam
meningkatkan profesi guru, baik sebagai pendidik, pemimpin, maupun sebagai
motivator pendidikan dapat dilakukan secara efektif dalam meningkatkan profesi
guru di sekolah lanjutan tingkat pertama. Sehubungan dengan itu. di
rekomendasikan kepada sebagai pihak agar membantu meningkatkan profesi guru
di sekolah.
Dari keseluruhan hasil penelitian yang ditulis dalam skripsi di atas,
penelitian ini berbeda dengan beberapa penelitian-penelitian tersebut. Dalam
penelitian ini pembahasanya focus pada kompetensi manajerial kepala sekolah
dalam pembentukan karakter peserta didik di SMA Negeri 15 Takengon Binaan
Nenggeri Antara Aceh Tengah.
13
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Menurut Wahyudi dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan kepala
sekolah dalam organisasi pembelajaran beliau menjelaskan bahwa: Istilah
kompetensi berasal dari bahasa Inggris competency yang bearti kecakapan,
kemampuan dan wewenang. Seseorang dinyatakan kompeten di bidang tertentu
jika menguasai kecakapan bekerja sebagai suatu keahlian selaras dengan
bidangnya. 1
Menurut Wibowo dalam bukunya yang berjudul manajemen kinerja beliau
menjelaskan bahwa:
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan
suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan
serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan
demikian, kompetensi menunjukkan keterampilan atau pengetahuan yang
dicirikan oleh profesionalisme dalam suatu bidang tertentu sebagai sesuatu
yang terpenting, sebagai unggulan bidang tersebut.2
Menurut Syaiful Sagala dalam bukunya yang berjudul konsep dan makna
pembelajaran beliau menjelaskan bahwa: “Kompetensi adalah Seperangkat
pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki oleh kepada sekolah
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya”.3
1 Wahyudi. Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi pembelajaran, ( Bandung:
Alfabeta, 2009), h. 28.
2 Wibowo, Manajemen Kinerja, ( Jakarta: Rajawali, 2009), h. 110.
3 Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung : Alfabeta, 2009), h. 62.
14
Berdasarkan beberapa definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa kompetensi merupakan semua pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
dasar yang harus dimiliki oleh kepala sekolah yang direfleksikan dalam kebiasaan
berpikir dan bertindak yang bersifat dinamis, berkembang, dan dapat diraih dan
dilaksanakan setiap waktu. Kebiasaan berpikir dan bertindak secara konsisten dan
terus-menerus memungkinkan seseorang menjadi kompeten, dalam arti memiliki
pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap-sikap dasar dalam melakukan sesuatu.
1. Pengertian Kepala Sekolah
Menurut Donni Juni Priansa, dan Rismi Somad dalam bukunya yang
berjudul manajemen supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah beliau
menjelaskan bahwa:
Kepala sekolah tersusun dari dua kata, yaitu kepala dan sekolah. kepala dapat
diartikan sebagai ketua atau pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga.
Sekolah merupakan sebuah lembaga tempat bernaungnya peserta didik untuk
memperoleh pendidikan formal. Secara sederhana, kepala sekolah dapat
didefinisikan sebagai tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk
memimpin sekolah tempat diselenggarakan proses belajar mengajar, atau
tempat di mana terjadinya interaksi antara guru yang memberi pelajaran dan
peserta didik yang menerima pelajaran. Maksud memimpin tersebut adalah
leadership, yaitu kemampuan untuk menggerakkan sumber daya, baik internal
maupun eksternal, dalam rangka mencapai tujuan sekolah dengan lebih
optimal.4
Dari uraian di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa keberhasilan
pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah dalam
mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah
merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam
meningkatkan kinerja guru. Kepala sekolah bertanggung jawab atas
4 Donni Juni Priansa , dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan
Kepala Sekolah, ( Bandung: Alfabeta, 2014), h. 49.
15
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga
kependidikan lainnya, dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana dan prasrana.
2. Kompetensi Kepala Sekolah
Kompetensi kepala sekolah adalah seperangkat kemampuan yang harus ada
dalam diri kepala sekolah, agar dapat mewujudkan penampilan unjuk kerja sebagai
kepala sekolah .
Kompetensi kepala sekolah terbentuk atas sejumlah indikator yang
komprehensif, saling menunjang, dan sinergis, yang terdiri dari kompetensi
kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Penjelasanya adalah:
a. Kompetensi Kepribadian
Kompetensi kepala sekolah dapat dilihat dari kepribadian kepala sekolah
menyangkut akhlaknya yang mulia, mengembangkan budaya dan tradisi akhlak
mulia, menjadi teladan bagi komunitas di sekolah, memiliki integrasi kepribadian
sebagai pemimpin, memiliki keinginan yang kuat dalam mengembangkan diri
sebagai kepala sekolah, bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsi, mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan sebagai
kepala sekolah serta memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin
pendidikan.
Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa dalam bukunya kinerja dan
profesionalisme kepala sekolah beliau menjelaskan bahwa:
Beberapa kompetensi kepribadian kepala sekolah adalah:
1) Memiliki integritas kepribadian yang kuat sebagai pemimpin, yaitu :
a) Selalu konsisten dalam berfikir, bersikap, berucap, dan berbuat dalam
setiap melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi
b) Memiliki komitmen, loyalitas, dan etos kerja yang tinggi dalam setiap
melaksanakan suatu tugas pokok dan fungs
16
c) Tegas dalam dalam mengambil sikap dan tindakan sehubungan dengan
pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
d) Disiplin dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan fungsi
2) Memiliki keinginan yang kuat dalam pengembangan diri sebagai kepala
sekolah yaitu:
a) Memiliki rasa keingintahuan yang tinggi terhadap kebijakan, teori,
praktik baru sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan
fungsinya
b) Mampu secara mandiri mengembangkan diri sebagai upaya pemenuhan
rasa keingintahuannya terhadap kebijakan, teori, praktik baru
sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
3) Bersikap terbuka dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi:
a) Kecenderungan untuk selalu menginformasikan secara transparan dan
proporsional kepada orang lain atas segala rencana, proses pelaksanaan,
dan keefektifan, kelebihan dan kekurangan pelaksanaan suatu tugas
pokok dan fungsi
b) Terbuka atas saran dan kritik yang disampikan oleh atasan, teman
sejawat, bawahan, dan pihak lain atas pelaksanaan suatu tugas pokok
dan fungsi
4) Mampu mengendalikan diri dalam menghadapi masalah dalam pekerjaan
sebagai kepala sekolah, yaitu:
a) Memiliki stabilitas emosi dalam setiap menghadapi masalah sehubungan
dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
b) Teliti, cermat, hati-hati dalam melaksanakan suatu tugas pokok dan
fungsi
c) Tidak mudah putus asa dalam menghadapai segala bentuk kegagalan
sehubungan dengan pelaksanaan suatu tugas pokok dan fungsi
5) Memiliki bakat dan minat jabatan sebagai pemimpin pendidikan, yaitu:
a) Memiliki minat yang kuat memangku jabatan untuk menjadi kepala
yang efektif
b) Memiliki jiwa kepemimpinan yang proaktif, dinamis sesuai dengan
kebutuhan sekolah.5
Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kompetensi
kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan
kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung pelaksanaan
tugas.
5 Euis Karwati dan Donni Junni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah
…,h.177.
17
b. Kompetensi Manajerial
Kompetensi manajerial kepala sekolah dapat dilihat dari kemampuanya
dalam menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkat perencanaan,
pengembangan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan, kepemimpinan
sekolah dalam rangka pendayagunaan sumber daya sekolah secara optimal,
mengelola perubahan dan pengembangan sekolah menuju organisasi pembelajaran
yang efektif, menciptakan budaya dan iklim sekolah pembelajaran yang efektif,
menciptakan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi
pembelajaran peserta didik.
Menurut Donni Juni Priansa dan Rismi Somad dalam bukunya yang
berjudul manajemen supervisi dan kepemimpinan kepala sekolah beliau
menjelaskan bahwa:
Kepala sekolah perlu memiliki kompetensi manajerial meliputi:
1) Kemampuan menyusun perencanaan sekolah untuk berbagai tingkatan:
a) Menguasai teori perencanaan dan seluruh kebijakan pendidikan nasional
sebagai landasan dalam perencanaan sekolah
b) Mampu menyusun rencana strategis (renstra) pengembangan sekolah
berlandaskan kebijakan pendidikan nasional
c) Mampu menyusun rencana operasional (Renop) pengembangan sekolah
d) Mampu menyusun rencana tahunan pengembangan sekolah
e) Mampu menyusun rencana anggaran belanja sekolah (RAPBS)
berdasarkan rencana kerja tahunan
f) Mampu menyusun perencanaan program kegiatan
g) Mampu menyusun proposal kegiatan
2) Mampu mengembangkan organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan:
a) Menguasai teori dan kebijakan pendidikan nasional dalam
pengorganisasian kelembagaan sekolah
b) Mampu mengembangkan struktur organisasi formal kelembagaan
sekolah sesuai kebutuhan
c) Mampu mengembangkan deskripsi tugas pokok dan fungsi setiap unit
kerja
d) Menempatkan personalia yang sesuai dengan kebutuhan
e) Mampu mengembangkan standar operasional prosedur pelaksanaan
tugas pokok dan fungsi setiap unit kerja
18
f) Mampu melaksanakan penempatan pendidik dan tenaga kependidikan
sesuai dengan prinsip-prinsip yang tepat
3) Mampu mengembangkan aneka ragam organisasi informal sekolah
a) Mampu memimpin guru dan staf dalam rangka pendayagunaan SDM
secara optimal
b) Mampu mengkomunikasikan visi, misi, tujuan, sasaran, dan program
strategi sekolah kepada seluruh guru dan staf
c) Mampu mengkoordinasi guru dan staf dalam merealisasikan seluruh
renvcana untuk menggapai visi dan sasaran sekolah
d) Mampu mengarahkan dan memotivasi guru dan staf
e) Mampu membangun kerjasama tim dalam memajukan sekolah
f) Mampu melengkapi guru dan staf dengan keterampilan yang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya serta untuk kemajuan sekolah
g) Mampu memimpin rapat yang aspiratif dan persuatif dengan guru-guru,
staf, dan komite sekolah
h) Mampu mengambil keputusan dengan penuh pertimbangan
i) Mampu menerapkan manajemen konflik
4) Mampu mengelola guru dan staf dalam rangka pendayagunaan SDM secara
optimal
a) Mampu merencanakan kebutuhan guru dan staf berdasarkan
pengembangan sekolah
b) Mampu melaksanakan rekrutmen dan seleksi guru dan staf sesuai
dengan kewenangan sekolah
c) Mampu mengelola kegiatan pembinaan dan pengembangan professional
guru dan staf
d) Mampu mengelola pemberian kesejahteraan kepada guru dan staf
5) Mampu mengelola sarana dan prasara sekolah
a) Mampu merencanakan kebutuhan fasilitas sekolah sesuai rencana
pengembangan sekolah
b) Mampu mengelola pengadaan fasilitas
c) Mampu mengelola pemeliharaan fasilitas
d) Mampu mengelola kegiatan inventaris sarana dan prasana sekolah
e) Mampu mengelola penghapusan barang inventaris sekolah
f) Mampu mengelola hubungan sekolah –masyarakat dalam rangka
pencarian dukungan ide, sumber belajar, dan pembiayaan sekolah
g) Mampu mengelola penerimaan peserta didik, penempatan peserta didik,
dan pengembangan kapasitas peserta didik
h) Mengelola pengembangan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar
sesuai arah dan tujuan pendidikan nasional
i) Mampu mengelola keuangan sekolah sesuai dengan prinsip pengelolaan
yang akuntabel, transparan, dan efisien
j) Mampu mengelola ketatausahaan sekolah dalam mendukung kegiatan-
kegiatan sekolah
k) Mengelola unit layanan khusus sekolah dalam mendukung kegiatan
pembelajaran dan kegiatan peserta didik di sekolah
l) Mampu menerapkan prinsip-prinsip kewirausahaan dalam menciptakan
inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah
19
m) Mampu menciptakan budaya dan iklim kerja yang kondusif bagi
pembelajaran peserta didik
n) Terampil dalam memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi
peningkat pembelajaran dan manajemen sekolah dan mampu mengelola
sistem informasi sekolah dalam mendukung penyusun program dan
pengambilan keputusa
o) Mampu dan terampil mengelola kegiatan produksi/ jasa sebagai sumber
belajar peserta diidk dan untuk mendukung sumber pembiayaan sekolah6
Berdasar uraian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa yang
dimaksud dengan kompetensi manajerial adalah kemampuan kepala sekolah dalam
mengorganisasi dan mengembangkan sumber saya sekolah untuk menciptakan
lingkungan belajar yang efektif, efisien.
a. Kompetensi Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang baru dan berani
mengambil resiko dan mendapatkan keuntungan. Para ahli sepakat bahwa yang
dimaksud dengan kewirausahaan menyangkut tiga perilaku yaitu: kreatif,
komitmen ( motivasi tinggi dan penuh tanggungjawab), berani mengambil resiko
dan kegagalan.
Kompetensi kewirausahaan merupakan kemampuan kepala sekolah dalam
mewujudkan aspirasi kehidupan mandiri yang dicirikan dengan kepribadian kuat,
bermental wirausaha. Sedangkan jika ingin sukses dalam mengembangkan
program kewirausahaan di sekolah, maka kepala sekolah, tenaga kependidikan
baik guru maupun non guru dan peserta didik harus bisa secara bersama
memahami dan mengembangkan sikap kewirausahaan sesuai dengan tugas
masing-masing.
6 Doni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah, (Bandung : Alfabeta, 2014), h.58.
20
Menurut Jerry Makawimbang dalam bukunya yang berjudul kepemimpinan
pendidikan yang bermutu beliau menjelaskan bahwa:
Kewirausahaan dicirikan dengan :
1) Kepribadian
Mempunyai kepribadian yang kuat, tanda manusia yang berkepribadian
kuat adalah memiliki moral yang tinggi . manusia yang bermoral tinggi
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2) Sikap Mental
Memiliki sikap mental wirausaha, individu yang bermental wiraswasta
memiliki kemauan keras untuk mencapai tujuan dan kebutuhan hidupnya.
Setiap orang mempunyai tujuan dan kebutuhan tertentu dalam hidupnya,
sikap mental ini juga dicirikan dengan sifat kejujuran yang tinggi dan
bertanggung jawab.
3) Kepekaan
Memiliki kepekaan terhadaparti lingkungan, artinya manusia yang berjiwa
wirausaha harus dapat mengenai lingkungannya, karena dengan ini manusia
akan dapat mendayagunakan lingkungan secara efisien bagi
kepentingannya.
4) Keterampilan
Memiliki keterampilah wiraswasta, untuk dapat menjadi manusia
wiraswasta diperlukan beberapa keterampilan seperti keterampilan berfikir
kreatif, keterampilan dalam kepemimpinan manajerial, keterampilan dalam
bergaul sesame manusia.
5) Kemampuan
Memiliki kemampuan untuk mencari informasi, dalam realita sering terjadi
kekurang berhasilan dalam berwiraswasta disebabkan karena keengganan
untuk mencari informasi tentang bebrapa hal yang menyebabkan mengapa
suatu usaha dapat berhasil. Banyak wiraswasta yang dalam menjalankan
usaha, hanya apa adanya. Mereka pada umumnya hanya menjalankan apa
yang sudah ada walaupun dalam kenyataan usaha tersebut tidak mengalami
perkembangan.
Manfaat kompetensi kewirausahaan bagi kepala sekolah adalah:
a) Mampu menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah
b) Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi
pembelajaran yang efektif
c) Memiliki inovasi yang kuat untuk mencapai kesuksesan dalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai pemimpin sekolah
d) Patang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi
kendala sekolah
e) Memiliki naluri kewirausahaan sebagai sumber belajar peserta didi
21
f) Menjadi teladan bagi para guru khususnya mengenai kompetensi
kewirausahaan7
Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kompetensi
kewirausahaan adalah kemampuan kepala sekolah dalam mewujudkan aspirasi
kehidupan mandiri yang dicirikan dengan kepribadian kuat, bermental wirausaha.
Sedangkan jika ingin sukses dalam mengembangkan program kewirausahaan di
sekolah, maka kepala sekolah, tenaga kependidikan baik guru maupun non guru
dan peserta didik harus bisa secara bersama memahami dan mengembangkan
sikap kewirausahaan sesuai dengan tugas masing-masing.
b. Kompetensi Supervisi
Kompetensi supervisi kepala sekolah dapat dilihat dari merencanakan
program supervise akademik dalam rangka peningkatan profesionalisme guru,
melaksanakan supervise akademik terhadap guru dengan menggunakan pendekatan
dan teknik supervisi yang tepat dan menindaklanjuti hasil supervise akademik
terhadap guru dalam rangka peningkatan profesionalisme guru.
Menurut Donni Juni Priansa dan Rismi Somad dalam bukunya berjudul
manajemen supervisi dan kepemimpian kepala sekolah beliau menjelaskan bahwa:
Kemampuan supervisi meliputi:
1) Kemampuan melakukan supervisi sesuai prosedur dan teknik-teknik yang
tepat
2) Kemampuan melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan program
pendiidkan sesuai dengan prosedur yang tepat8
7 Jerry Makawimbang, Kepemimpinan Pendidikan yang Bermutu (Bandung: Alfabeta,
2012), h.66.
8 Donni Juni Priansa dan Rismi Somad, Manajemen Supervisi dan Kepemimpinan Kepala
Sekolah…,h. 65.
22
Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan kompetensi supervisi adalah pengetahuan dan kemampuan kepala sekolah
dalam merencanakan, melaksanakan dan menindaklanjuti supervisi dalam upaya
meningkatkan kualitas sekolah.
c. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan seseorang dalam berkomunikasi,
bergaul, bekerja sama, dan memberi kepada orang lain.
Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa dalam bukunya yang
berjudul kinertja dan profesionalisme kepala sekolah beliau menjelaskan bahwa:
Seiring dengan pemikiran tersebut, beberapa ahli menyatakan bahwa
kompetensi sosial sebagai berikut:
1) Kemampuan seseorang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan
teman sejawat untuk meningkatkan kemampuan professional
2) Kemampuan untuk memngenal dan memahami fungsi-funsi setiap lembaga
kemasyarakatan
3) Kemampuan untuk menjalin kerjasama baik secara individual maupun
kelompok9
Dari penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa kompetensi
sosial adalah kemampuan dan kecakapan seseorang dalam berkomunikasi dan
berinteraksi secara efektif pada pelaksanaan tanggung jawabnya.
3. Ciri-ciri Kepala Sekolah Profesional
Menjadi kepala sekolah professional idealnya harus memahami bagaimana
kinerja dan kemampuan manajerial dalam memimpin sebuah sekolah sehingga
sekolah itu bernuansa sekolah yang berbudaya. Dengan demikian diharapkan
9 Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Kepala
Sekolah…,h.127.
23
alumni sekolah itu memiliki budaya yang jelas sesuai dengan perkembangan
masyarakat disekelilingnya agar alumni bisa memperkenalkan budayanya terhadap
orang luar.
Menurut Euis Karwati dan Donni Juni Priansa dalam bukunya yang
berjudul kinerja dan profesionalisme kepala sekolah beliau menjelaskan bahwa:
Ciri-ciri kepala sekolah yang professional adalah sebagai berikut:
a. Kemampuan untuk menjalankan tanggung jawab yang diserahkan
kepadanya
b. Kemampuan untuk menerapkan keterampilan-keterampilan konseptual,
manusiawi dan teknis
c. Kemampuan untuk memotivasi guru, staf, dan pegawai lainnya untuk
bekerja
d. Kemampuan untuk memahami implikasi-implikasi dari perubahan sosial,
ekonomis, dan politik terhadap pendidikan 10
Berdasarkan penjelasan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa tugas
utama kepala sekolah sebagai pemimpin adalah mengatur situasi, mengendalikan
kegiatan kelompok, organisasi atau lembaga, dan menjadi juru bicara kelompok.
Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terutama untuk memberdayakan
masyarakat dan lingkungan sekitar, kepala sekolah dituntut untuk berperan ganda.
4. Peran Kepala Sekolah dalam Pengembangan Pendidikan Karakter
Dalam menyukseskan pengembangan pendidikan karakter di sekolah,
kepala sekolah paling tidak harus melakukan berbagai program kegiatan, baik yang
terkait dengan program sekolah secara keseluruhan maupun yang terkait dengan
tugas sehari-hari kepala sekolah.
10 Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah…,h.