Top Banner
KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH IBTIDAIYYAH NURUL ITTIHAD KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh NURHARIDA NIM. TP. 151432 PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI 2019
75

KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

Oct 05, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS

DI MADRASAH IBTIDAIYYAH NURUL ITTIHAD

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Oleh

NURHARIDA

NIM. TP. 151432

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDINJAMBI

2019

Page 2: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …
Page 3: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …
Page 4: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …
Page 5: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …
Page 6: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …
Page 7: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …
Page 8: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirabbil‟alamin…

Alhamdulillahirabbil‟alamin…

Alhamdulillahirabbil‟alamin…

Akhirnya aku sampai ke titik ini,

Ribuan Syukur ya Robbi daku ucapkan atas keberhasilan yang engkau hadiahkan

padaku dengan segala kekuranganku.

Serta sholawat dan salam untuk kekasih Tuhanku, Idolaku Rosulullah SAW, yang

apabila ku lantunkan sholawat untukmu gundah hati ku menjadi hilang, terasa

hidup ini menjadi tenang.

Terimakasihku untukmu, sosok ayahanda dan ibunda luar biasa yang tak henti-

hentinya memberikan doa, semangat, nasehat, pengorbanan dan kasih sayang

yang tak tergantikan hingga diri ini kuat menjalani setiap perjuangan yang harus

dilalui.

Kupersembahkan , karya kecil yang semoga diridhoi-Nya untukmu Ibu

Nurhasanah dan Ayah Zulaini,terimalah ini sebagai hadiah keseriusanku untuk

membalas semua pengorbanan dan kasih sayangmu serta terimakasih kepada

Sahabat-sahabatku ( PAI, KKN, PPL) yang selalu mengingatkan, memotivasi dan

membantuku selama ini.

Hanya sebuah karya kecil dan untaian kata-kata ini yang dapat kupersembahkan .

Beribu terimakasih kuucapkan,

Ku rendahkan hati serta diri menjabat tangan meminta beribu-ribu maaf tercurah.

Inilah karya kecilku untuk para insan tercinta, Semoga Allah SWT membalas

kebaikan kalian Semua, aaamiiin

Jambi, November 2019

Nurharida

TP.151432

Page 9: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الرحيم

Assalamu’alaikum. Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha „Alim yang

kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas ridhanya hingga skripsi

ini dapat dirampungakan. Salawat dan salam atas Nabi SAW pembawa risalah

pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan pada fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sultahn Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari

sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari pihak yang

memberikan motivasi baik moril maupun materil, untuk itu melalui kolom ini

penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak prof. Dr. H. Su‟aidi Asy‟Ari, Ma,Ph.D selaku Rektor UIN Sulthan

Thaha Saifuddin Jambi.

2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Bapak Ridwan, S. Psi, M. Psi psikolog . Selaku ketua jurusan pai

4. Dr.H. M. Saman sulaiman, M.Ag selaku dosen pembimbinmg 1

5. Drs. M. Syaifullah M.Ag sebagai Pembimbing Skripsi II

6. Bapak Drs.H.Samsul Qamar,M.Pd sebagai kepala sekolah di Madrasah

Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi yang telah memberikan kemudahan

kepada penulis untuk memperoeh data di lapangan.

7. Bapak Emirsa Hajrin S.Pd.I Sebagai guru mata pelajaran al-qur‟an hadits di

Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi Yang telah membantu peneliti

dalam melakukan riset.

8. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan semangat dan kekuatan yang

tiada hentinya, sebagai pendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Segenap dosen serta Staf Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah UIN

Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 10: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

10. Teman-teman mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi khususnya

Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah yang telah menjadi partner

diskusi dalam penyusunan skripsi ini.

11. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan skripsi ini. Penulis

mengucapkan terimakasih.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Wassalamu’alaikum, Wr.Wb

Jambi, November 2019

Penulis

Nurharida

TP. 151432

Page 11: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

DAFTAR ISI

NOTA DINAS................................................................................................. i

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS ............................................................... iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

PERSEMBAHAN .......................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI................................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRAC ...................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................... 2

C. Identidikasi Masalah ............................................................................ 2

D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 2

E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 2

BAB II KAJIAN TEORI

A. Deskripsi Teori..................................................................................... 5

B. Kerangka Berfikir ................................................................................ 18

C. Studi Relevan ....................................................................................... 19

D. Hipotesis Penelitian ............................................................................. 20

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian..................................................................................... 17

B. Tempat dan Subyek Penelitian ............................................................ 18

C. Sumber Data......................................................................................... 18

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 20

E. Teknik Analisis Data............................................................................ 22

F. Jadwa Penelitian................................................................................... 25

BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian .............................................. 35

Page 12: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

1. Sejarah sekolah/Madrasah ............................................................. 36

2. Visi Misi Sekolah/Madrasa .............................................................. 36

3. Struktur Organisasi sekolah ............................................................ 37

B. Temuan Penelitian ............................................................................... 38

1. Temuan umum .............................................................................. 26

2. Deskripsi khusus ............................................................................ 40

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 59

B. Saran…………………………………………………………………. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka berfikir…………………………………………… 18

Gambar 3.1Diagram Model Penelitian………………………………….. 21

Gambar 4.1 StrukturOrganisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi…………. 30

Gambar 4.2 Diagran aktivitas belajar siswa……………………………… 42

Gambar 4.3 Diagram Aktivitas Mengajar guru…………………………... 45

Page 14: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan bagian integrasi dalam pengembangan. Setiap

pendidikan itu memiliki tingkatan dasar sesuai dalam peraturan Pemerintah

Republik Indonesia Nomor. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 26 Ayat 1 pendidikan dasar bertujuan untuk meletakkan dasar

kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup

mandiri, mengikuti pendidikan lebih lanjut

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia terselenggara dalam dua bentuk

jenjang pendidikan yaitu, pendidikan formal dan non formal. Pendidikan

formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan

tinggi, jalur pendidikan ini merupakan pendidikan yang diselenggarakan di

sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan

berkesinambungan. Sedangkan pendidikan non formal meliputi kelompok

belajar, seperti kursus, dan pengajian dan lain, yang tidak berjenjang dan

berkesinambungan.

Kompetensi adalah kemampuan yang ditampilkan oleh guru dalam

melaksanakan kewajibannya memberikan pelayanan pendidikan kepada

masyarakat (Martinis Yamin dan Maisah, 2010, hal 7)

Kompetensi guru dapat di artikan sebagai kebulatan pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang di tampilkan dalam bentuk prilaku cerdas dan

penuh tanggung jawab yang dimiliki seorang guru dalam menjalankan

profesinya. Jelas bahwa seorang guru di tuntut memiliki kompetensi atau

kemampuan dalam ilmu yang dimilikinya, kemampuan penguasaan mata

pelajaran, kemampuan berinteraksi sosial baik dengan peserta didik maupun

dengan sesama guru dan kepala sekolah, bahkan sesama masyarakat luas.

kompetensi pada dasarnya mempunyai 6 unsur, hal ini sejalan dengan

pandangan Makmun. (Usman, 2007, hal. 262). yaitu:

1. Performance: penampilan sesuai bidang profesinya

1

Page 15: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

2

2. Subjek compotent: penguasaan bahan/subtansi pengetahuan dan

keterampilan teknis sesuai bidang profesinya

3. Profesional: subtansi pengetahuan dan keterampilan teknis sesuai

bidang profesinya.

4. Process: kemampuan intelektual seperti berfikir logis, pemecahan

masalah, kreatif, dan membuat keputusan

5. Adjustment: penyesuaian diri

6. Attitude: sikap, nilai, kepribadian

Kemampuan merupakan hasil dari perpanduan antara pendidikan,

pelatihan dan pengalaman. Kemampuan atau kompetensi merupakan atribut

melekat dalam diri seseorang. Atribut yang dalam kamus oxford adalah”

kualitas yang melekat pada seseorang atau sesuatu.

Kompetensi guru menunjukkan kualitas serta kuantitas layanan

pendidikan yang dilaksanakan oleh guru yang bersangkutan secara standar.

Kompentensi guru merupakan landasan dalam melaksanakan tugas profesinya,

guru yang baik tidak hanya mengetahui tetapi harus benar-benar melaksanakan

apa yang terjadi tugasnya. Dalam Undang-Undang guru dan dosen no. 14/2005

dan peraturan pemerintah no. 19/2005 dinyatakan bahwa”kompetensi guru

meliputi kompetensi kepribadian, kompentesi pedagogik, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial.

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah kompetensi

kepribadian yaitu kemampuan yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan

berwibawa, serta dapat menjadi teladan bagi siswa dan berakhlak mulia.

Kompetensi ini diperoleh dan dikembangkan melalui proses sosialisasi.

Kompetensi kepribadian merupakan yang menunjukkann bahwa peran guru

tidak hanya sekedar penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga sebagai

pemberi teladan bagi siswa.

Pada observasi awal, peneliti melihat bahwa pada pembelajaran materi al-

qur‟an hadits masih sangat minim di karenakan terdapat beberapa fakror yang

mempengaruhinya, diantaranya masih kurangnya interakti antara guru dengan

Page 16: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

3

siswa, kurangnya pemberian motivasi terhadap siswa, kurangnya penguasaan

materi dan penguasaan kelas,

Berdasarkan observasi awal mengenai kompetensi guru al-qur‟an hadits di

madrasah ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota jambi, maka penulis tertari untuk

melakukan penelitian tentang: “Kompetensi Guru Al-Qur’an Hadits di

Madrasah Ibtida’yah Nurul Ittihad Kota Jambi’.

B. Fokus Masalah

Agar penelitian ini tidak keluar dari pokok bahasan maka penulis

memfokuskan penelitian pada, kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadits

di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad Kota Jambi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan di

teliti adalah:

1. Bagaimana kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadits di MI Nurul

Ittihad Kota Jambi?

2. Apa kendala yang di hadapi kompetensi kepribadian guru al-qur‟an

hadits di MI Nurul Ittihad Kota Jambi?

3. Apa upaya yang di lakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadits di MI Nurul Ittihad Kota

Jambi?

D. Tujuan dan kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan kompetensi kepribadian

guru al-qur‟an hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

b. Untuk mengetahui apa saja kendala kompetensi kepribadian guru

al-qur‟an hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Page 17: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

4

c. Untuk mengetahui bagaimana upaya kepala sekolah meningkatkan

kompetensi kepribadian guru al-qur‟an hadist di MI Nurul Ittihad

Kota Jambi.

2. Kegunaan Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat mempunyai kegunaan antara

lain, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada:

a. Sebagai Syarat mencapai gelar S.1 di Universitas Islam Negeri

(UIN) STS Jambi.

b. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti

mengenai kompetensi guru al-qur‟an hadist dalam meningkatkan

hasil belajar siswa.

c. Bagi MI Nurul Ittihad Kota Jambi penelitian ini di harapkan

mampu menjadi bahan evaluasi atas kelemahan-kelemahan yang

ada.

Page 18: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

Untuk mempermudah pemahaman pada penelitian, terlebih dahulu

diketahui kerangka teorinya. Karena dari kerangka teori inilah kita bisa

memulai langkah untuk membahas permasalahan atas data-data yang

diperoleh di lapangan, kerangka teori ini merupakan landasan berpijak dan

sekaligus merupakan kerangka pemikiran yang melatar belakangi berbagai

bentuk pembahasan nantinya.

1. Pengertian Kompetensi

Kompetensi adalah kemampuan yang ditampilkan oleh guru dalam

melaksanakan kewajibannya memberikan pelayanan pendidikan kepada

masyarakat (Martinis Yamin dan Maisah, 2010, hal 7).

Banyak ahli yang mendefinisikan pengertian kompetensi seperti ada

dibawah ini.

1. Stephen Robbin (2007:38)

Pengertian kompetensi menurut Stephen Robbin adalah kemampuan

(ability) atau kapasitas seseorang untuk mengerjakan berbagai tugas dalam

suatu pekerjaan, dimana kemampuan ini ditentukan oleh dua faktor yang

kemampuan intelektual dan kemampuan fisik.

2. Suparno (2012:27)

Pengertian kompetensi menurut Suparno adalah kecapakan yang memadai

untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki keterampilan dan

kecakapan yang diisyratkan.

3. Poerwadarminta (1993:518)

Pengertian kompetensi menurut Poerwadarminta adalah kekuasaan

(kewenangan) untuk menentukan atau memutuskan suatu hal.

4. Van Looy, Van Dierdonck, dan Gemmel (1998:212)

5

Page 19: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

6

Pengertian kompetensi menurut Van Looy, Van Dier dan Gemmel adalah

sebuah karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektifitas

performa, karakteristik ini dapat dilihat seperti gaya bertindak, berperilaku,

dan berpikir.

5. Undang-Undang No.13 Tahun 2003

Pengertian kompetensi menurut UU No.13 Tahun 2013 adalah

kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan,

keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.

6. Sedarmayanti (2008:126)

Pengertian kompetensi menurut Sedarmayanti adalah karakteristik

mendasar yang dimiliki seseorang yang berpengaruh langsung terhadap,

atau dapat memprediksikan kinerja yang sangat baik.

7. Mitrani (2002:109)

Pengertian kompetensi menurut Mitrani adalah bagian kepribadian yang

mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat

diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan.

8. Mangkunegara (2005:113)

Pengertian kompetensi menurut Mangkunegara adalah faktor mendasar

yang dimiliki seseorang yang mempunyai kemampuan lebih, yang

membuatnya berbeda dengan seseorang yang mempunyai kemampuan

rata-rata atau biasa saja.

9. Byars Dan Rue (1997)

Pengertian kompetensi menurut Byars Dan Rue adalah suatu sifat atau

karakteristik yang dibutuhkan oleh seorang pemegang jabatan agar dapat

melaksanakan jabatan dengan baik, atau juga dapat berarti

Page 20: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

7

karakteristik/ciri-ciri seseorang yang mudah dilihat termasuk pengetahuan,

keahlian dan perilaku yang memungkinkan untuk bekerja.

10. Webstre’s Ninth New Collegiate Dictionary Dalam Sri Lastanti (2005)

Pengertian kompetensi menurut Webstre‟s Ninth New Collegiate

Dictionary Dalam Sri Lastanti adalah keterampilan dari seorang ahli,

dimana ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat

keterampilan tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu

yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman.

11. Boyatzis Dalam Hutapea Dan Nurianna Thoha (2008)

Pengertian kompetensi menurut Boyatizs Dalam Hutape Dan Nurianna

Thoha adalah kapasitas yang ada pada seseorang yang bisa membuat orang

tersebut mampu memenuhi apa yang diisyaratkan oleh pekerjaan dalam

suatu organisasi sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil yang

diharapkan.

12. Spencer Dan Spencer Dalam Palan (2007)

Pengertian kompetensi menurut Spencer Dan Spencer Dalam Palan adalah

sebagai karakteristik dasar yang dimiliki seorang individu yang

berhubungan secara kausal dalam memenuhi kritersia yang diperlukan

dalam menduduki suatu jabatan.

13. Fogg (2004:90)

Pengertian kompetensi menurut Fogg dibagi menjadi 2 yaitu kompetensi

dasar (Threshold) dan Komptensi pembeda (differentiating).

o Kompetensi dasar (Threshold competencies) adalah karakteristik

utama, yang biasanya berupa pengetahuan atau keahlian dasar

seperti kemampuan untuk membaca.

o Kompetensi pembeda (differentiating) adalah kompetensi yang

membuat seseorang berbeda dari yang lain.

Page 21: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

8

14. Kepala Badan Kepegawaian Negeri Nomor: 46A tahun 2003

Pengertian kompetensi menurut Kepala Badan Kepegawaian Negeri

Nomor: 46A adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh

seorang Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, dan

sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya,

sehinga Pegawai Negeri Sipil tersebut dapat melaksanakan tugasnya

secara profesional, efektif dan efisien.

15. Wibowo (2007:86)

Pengertian kompetensi menurut Wibowo adalah kemampuan untuk

melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi

oleh keterampilan dan pengetahuan kerja yang dituntut oleh pekerjaan

tersebut.

Kompetensi adalah sebagai karakteristik dasar yang dimiliki oleh seorang

individu yang berhubungan secara kausal dalam memenuhi kriteria yang

diperlukan dalam menduduki suatu jabatan. Terdapat lima tipe Karakteristik

Kompetensi, yaitu sebagai berikut:

a. Motif adalah sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan

orang yang menyebabkan tindakan. Motif mendorong, mengarahkan,

dan memilih perilaku menuju tindakan atau tujuan tertentu.

b. Sifat adalah karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap

situasi atau informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan

ciri fisik kompetensi seseorang pilot tempur.

c. Konsep diri adalah sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya

diri merupakan keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam

hampir setiap situasi adalah bagian dari konsep diri orang.

d. Pengetahuan adalah informasi yang dimiliki orang dalam bidang

spesifik. Pengetahuan adalah kompetensi yang kompleks.

Page 22: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

9

e. Keterampilan adalah kemampuan mengerjakan tugas fisik atau mental

tertentu.kompetensi mental atau keterampilan kognitif termasuk berfikir

analitis dan konseptual (Spancer dan Spencer dalam Palan 2007,

hlm.31-33)

Kompetensi (Rastodio, 2009) adalah karakteristik dasar seseorang yang

berkaitan dengan kinerja berkriteria efektif dan atau unggul dalam suatu

pekerjaan dan situasi tertentu. Menurut 24 Farida Sariman (2009: 17),

kompetensi guru merupakan seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan

prilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diwujudkan oleh guru

dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya

Kompetensi sebagai “Competence is defined as the ability to adequately

perform a task, duty or role. Competence integrates knowledge, skill,

personal values and attitudes. Competence builds on knowledge and skill and

is acquired through work experience and learning by doing” kompetensi

sebagai peran dan tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan,

keterampilan-keterampilan, sikap-sikap dan nilai pribadi, dan kemampuan

untuk membangun pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada

pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. (Robert A. Reo, 2001, hlm.

73). Dapat peneliti simpulkan bahwa kompetensi adalah karakteristik

seseorang yang berkaitan dengan kinerja efektif dan unggul dalam situasi

pekerjaan tertentu. Kompetensi dikatakan sebagai karakteristik dasar

(underlying characteristic) karana karakteristik individu merupakan bagian

yang mendalam dan melekat pada kepribadian seseorag yang dapat

dipergunakan untuk memprediksi berbagai situasi pekerjaan tertentu.

Kemudian dikatakan berkaitan antara prilaku dan kinerja, karena kompetensi

menyebabkan atau dapat memprediksi prilaku dan kenerja.

2. Kompetensi Kepribadian

Kepribadian seorang guru berperan sangat besar terhadap keberhasilan

pendidikan terutama dalam proses pembelajaran. Pribadi seorang guru juga

Page 23: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

10

akan memepengaruhi pribadi peserta didiknya. Seperti halnya yang sering

kita dengar “guru = digugu lan ditiru”. Semua yang ada dalam diri seorang

guru, pasti akan sedikit banyak mempengaruhi pribadi dari peserta didik.

Kompetensi kepribadian ini sangat besar peran dan fungsinya guna

menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia (SDM), serta

mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara, dan bangsa pada umumnya.

Sehubungan dengan hal itu, setiap guru dituntut untuk memiliki

kompetensi kepribadian yang memadai, bahkan kompetensi ini akan

melandasi atau menjadi landasan bagi kompetensi-kompetensi yang lain.

Dalam hal ini, guru tidak hanya mampu memaknai pembelajaran, namun

yang paling penting adalah bagaimana ia mampu menjadikan pembelajaran

sebagai jembatan untuk membentuk pribadi peserta didik yang baik

Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan beribawa,

menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia (Martinis Yamin dan

Maisah, 2010, hal 8). Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut:

1. Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan

tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah,

dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan

bertindak.

2. Kepribadian yang beribawa memiliki indikator esensial: memiliki

perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan

memiliki perilaku yang disegani.

3. Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial:

bertindak sesuai dengan norma religious (iman,takwa, jujur, ikhlas,

dan suka menolong), dan memiliki prilaku yang diteladani peserta

didik.

4. Evaluasi diri dan pengembangan diri memiliki indikator esensisal,

memiliki kemampuan berintropeksi, dan mampu mengembangkan

potensi diri secara optimal.

Page 24: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

11

5. Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial,

bertindak sesuai dengan norma hukum , bertindak sesuai dengan

norma sosial, bangga sebagai guru, dan memiliki konsistensi dalam

bertindak sesuai dengan norma.

Sesuai dengan penelitian, bahwa kepribadian guru di sekolah

tersebut dapat di kategorikan baik, karena kompetensi guru dalam

mengajar sudah cukup bagus sesuai dengan kurikulumnya.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) guru diartikan sebagai

“orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar” guru

merupakan faktor utama bagi terciptanya generasi penerus bangsa yang

berkualitas, tidak hanya dari sisi intelektualitas saja melainkan juga dari tata

cara berprilaku dalam masyarakat.

Guru adalah pendidik profesional, dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi

peserta didik pada pendidikaan anak usia dini, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.

Menurut (Martinis Yamin 2010), secara ringkas kompetensi kepribadian

guru dapat di gambarkan sebagai berikut:

a. Mantap

b. Stabil

c. Dewasa

d. Arif dan bijaksana

e. Berwibawa

f. Berahklak mulia

g. Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat

h. Mengevaluasi kinerja sendiri

i. Mengembangkan diri secara berkelanjutan

Page 25: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

12

Menurut (Lahmuddin, 2007, hlm 48), pendidik harus memiliki sifat

kepribadian yang baik, maksudnya seorang pendidik harus memiliki sifat-

sifat yang mulia (akhlakul karimah). Sedangka menurut (Martinis Yamin dan

Maisah, 2012, hlm 97-99), sifat-sifat mulia dan terpuji yang diharapkan dari

seorang pendidik adalah:

a. Siddiq (berlaku benar dan jujur)

Seorang pendidik haruslah memiliki sifat siddiq yaitu “cinta

kepada kebenaran” dan mengatakan sesuatu itu benar, jika sesuatu

itu memang benar, dan sebaliknya menyatakan sesuatu itu salah, jika

memang salah.

b. Amanah (dapat dipercaya)

Sebagai pendidik Islam harus dapat menjaga amanah dengan baik.

Amanah disini termasuk menjaga rahasia dari setiap mengadapi

orang yang dibimbing

c. Tabligh (menyampaikan)

Seorang pendidik Islam harus bersedia menyampaikan apa yang

layak di sampaikan kepada orang lain. Jika seseorang minta nasehat

atau petunjuk kepadanya, maka ia harus member nasehat tersebut.

d. Fathanah (cerdas)

Seorang pendidik harus memiliki kemampuan dan kecerdasan yang

memadai, sehingga ia dapat melaksanakan tugas dengan baik.

e. Tawaddu‟ (rendah hati)

Seorang pendidik Islami tidak boleh bersifat sombong, angkuh dan

merasa lebih tinggi kedudukan maupun ilmu dibanding orang lain.

2. Al-Qur’an Hadist

a. pengertian Al-Qur’an

secara etimologi al-qur‟an merupakan mshdar (kata benda) dari kata

kerja Qoro’a, yang bermakna talaa keduanya keduanya berarti: membaca

Page 26: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

13

atau bermakna jama‟a (mengumpulkan atau, mengoleksi). Anda dapat

menuturkan, Qoro‟a Qor‟an Wa Qur‟aanan.

Sedangkan secara terminologi Al-Qur‟an adalah firman atau wahyu

yang berasal dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan

perantara melalui Malaikat Jibril sebagai pedoman serta petunjuk seluruh

umat manusia semua masa, bangsa dan lokasi. Al-Qur‟an adalah kitab

Allah SWT yang terakhir setalah kitab Taurat, Zabur dan Injil yang

diturunka melalui para Rasul. Hal ini juga senada dengan pendapat yang

menyatakan bahwa Al-Qur‟an kalam atau wahyu Allah yang diturunkan

melalui perantara Malaikat Jibril sebagai pengantar wahyu yang

disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW di gua hiro pada tanggal 17

Rhamadhan ketika Nabi Muhammad berusia 41 tahun yaitu surah Al-alaq

ayat 1-5. Sedangkan terakhir Al-Qur‟an turun yakni pada tanggal 9

Dzulhijjah tahun 10 Hijriah yakni surah Al-Maidah ayat 3.

Allah SWT menyebutkan Al-Qur‟an dengan sebutan yang banyak

sekali, yang menunjukkan keagungannya, keberkahannya, pengaruhnya

dan universalitasnya serta menunjukkan bahwa Allah adalah pemutus bagi

kitab-kitab terdahulu sebelumnya.

Al Qur‟an ialah Kitab Suci yang merupakan sumber utama dan

pertama ajaran Islam, menjadi petunjuk kehidupan umat manusia

diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad Saw. sebagai salah satu rahmat

yang tak ada taranya bagi alam semesta. Di dalamnya terkumpul wahyu

Ilahi yang menjadi petunjuk, pedoman dan pelajaran bagi siapa yang

mempercayai serta mengamalkannya. Karena itu setiap orang yang

mempercayai Al Qur‟an, akan bertambah cinta kepadanya, cinta untuk

membacanya, untuk mempelajarinya dan memahaminya serta

mengamalkan dan mengajarkannya.”(KH. Arwani Amin: 2008: 12).

Page 27: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

14

Pengertian Al-Qur‟an menurut para ulama

1. MUHAMMAD ALI ASH-SHABUNI

Menurut Ash-Shabuni, Al quran didefinisikan sebagai suatu firman

dari Allah Swt. yang tidak ada tandingannya, diturunkan kepada

Rasulullah Muhammad SAW yang merupakan penutup para nabi

dan rasul melalui perantara malaikat Jibril.

Al quran ditulis pada mushaf-mushaf dan lalu disampaikan kepada

kita penerus umat secara mutawatir. Sementara itu, membaca dan

memahami Al quran bernilai ibadah.

2. SYEKH MUHAMMAD KHUDARI BEIK

Menurut Syekh Beik, Al quran adalah firman dari Allah Swt. yang

berbahasa Arab dan diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

untuk dipahami isinya, disampaikan kepada penerus umat secara

mutawatir, ditulis dalam mushaf, diawali dengan surat Al-Fatihah,

dan diakhiri dengan surat An-Naas.

1. Keistimewaan Al-Qur’an, yaitu:

a. Bersifat universal yang sesuai dengan segala zaman

b. Senantiasa terpelihara dan terjaga dari perbuatan serta campur

tangan manusia

c. Mempunyai uslub dan bahasa yang mengagumkan yang dapat

melumpuhkan dan mengalahkan musuh-musuhnya

d. Menjunjung tinggi kebebasan berfikir dan menghormati akal

pikiran manusia

e. Sebagai penyempurna atas kitab-kitab Allah yang diturunkan

pada para Nabi yang sebelumnya.

2. Fungsi Al-Qur’an adalah

Al-Qur‟an al karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri

dan sifat, Ia merupakan kitab Allah yang selalu dipelihara. Al-Qur‟an

mempunyai sekian banyak fungsi diantaranya:

Page 28: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

15

a. Menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW bukti kebenaran

tersebut dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya bertahap.

1) Menantang siapapun yang meragukannya untuk menyusun

semacam Al-Qur‟an secara keseluruhan.

2) Menantang mereka untuk menyusun sepuluh surat semacam

AlQur‟an.

3) Menantang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam

AlQur‟an.

4). Menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau lebih

kurang sama dengan satu surah dari Al-Qur‟an

b. Petunjuk untuk seluruh umat manusia.

Allah SWT menurunkan Al-Qur‟an sebagai petunjuk bagi umat

manusia. Petunjuk yang dimaksud adalah petunjuk agama atau yang

biasa disebut dengan syariat.

b. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW

Turunnya Al-Qur‟an merupakan salah satu mukjizat yang

dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW. Al-Qur‟an adalah wahyu Allah

yang berfungsi sebagai mu‟jizat bagi Rasullah Muhammad saw

sebagai pedoman hidup bagi setiap muslim.

Untuk membuktikan kenabian dan kerasulannya dan Al-Qur‟an

adalah ciptaan Allah bukan ciptaan Nabi. Hal ini didukung dengan

firman Allah SWT dalam surat Al-Isra‟ ayat 88:

Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul

untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya mereka

tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun

sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain

Page 29: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

16

c. Sebagai hidayat.

Al-Qur‟an diturunkan Allah kepada nabi Muhammad bukan

sekedar untuk dibaca tetapi untuk dipahami kemudian untuk

diamalkan dan dijadikan sumber hidayat dan pedoman bagi manusia

untuk mencapai kebahagian di dunia dan di akhirat. Untuk itu kita

dianjurkan untuk menjaga dan memeliharanya.

d. Peringatan dan pelajaran bagi manusia.

Dalam Al-Qur‟an banyak diterangkan tentang kisah para Nabi

dan umat terdahulu, baik umat yang taat melaksanakan perintah

Allah maupun mereka yang menentang dan mengingkari ajaran

Nya. Bagi kita umat yang akan datang kemudia tentu harus

pandai mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah-kisah yang di

terangkan dalam Al-Qur‟an

b. Hadits

Hadits adalah perbuatan, perkataan, ketetapan, dari Nabi Muhammad

yang dijadikan landasan syariat Islam. Hadits dijadikan sumber hukum

Islam kedua setelah al qur‟an. Sedangkan menurut istilah yang dimaksud

dengan hadits adalah segala berita yang bersumber dari Nabi Muhammad

SAW, berita ucapan, perbuatan, takrir, serta penjelasan sifat-sifat Nabi

Muhammad SAW.

Ada tiga fungsi peranan hadist di samping al qur‟an sebagai sumber

agama dan ajaran Islam, sebagai berikut:

1. Menegaskan lebih lanjut ketentuan yang terdapat dalam al qur‟an.

Misalnya dalam al qur‟an terdapat ayat tentang shalat tetapi

mengenai tata cara pelaksanaannya dijelaskan oleh Nabi,

2. Sebagai penjelasan isi al qur‟an. di dalam al qur‟an Allah

memerintahkan manusia mendirikan shalat. Namun di dalam al

qur‟an tidak dijelaskan barapa rakaat, cara shalat, rukun shalat,

dan syarat-syarat shalat. Nabi yang menjelaskan sambil

Page 30: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

17

mencontohkan jumlah rakaat setiap shalat, cara shalat, rukun

shalat dan syarat-syarat shalat.

3. Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau

samar-samar ketentuannya di dalam al qur‟an.

Hadits dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu:

a. Hadits Qauliyah, yaitu hadits yang didasarkan atas segala

perkataan dan ucapan Nabi Muhammad.

b. Hadits Fi‟liyah, yaitu hadits yang didasarkan atas segenap

perilaku dan perbuatan Nabi Muhammad.

c. Hadits Takririyah, yaitu hadits yang didasarkan pada persetujuan

Nabi Muhammad, atas apa yang dilakukan para sahabat.

c. Pengertian Al-Qur’an Hadist

Secara substansial, Al-Qur‟an Hadits memiliki kontribusi dalam

memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan

mempraktekkan cara membaca yang baik dan benar berdasarkan ilmu

tajwid dan makharij al-huruf yang benar. Dan secara sederhana mencoba

menerapkan nilai-nilai yang terkandung surat-surat pendek dari Al-Qur‟an

dan hadits-hadits pilihan sebagai sumber utama ajaran Islam dan sekaligus

menjadi pegangan dan pedoman hidup seorang muslim dalam kehidupan

sehari-hari.

Pendapat para „Ulama mengenai definisi dari Al Qur‟an, :

a. As Sayuthy dalam kitab Al Itqan : Watas arti kata Al Qur‟an

ialah, “Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad,

yang tidak dapat ditandingi oleh yang menentangnya, walaupun

sekedar sesurat saja daripadanya.”

b. Sebagian Mutaakhirin menambahkan : “Yang kita beribadat

dengan mentilawatkannya.”

c. b. Asy Syaukani dalam kitab Al Irsyad : Yang lebih utama

dikatakan, “Al Qur‟an itu Kalamullah yang diturunkan kepada

Page 31: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

18

Nabi Muhammad yang ditilawatkan dengan lisan, lagi mutawatir

penukilannya.”

d. c. Ahli Agama („Uruf Syara‟) : “Al Qur‟an itu wahyu Illahi yang

diturunkan kepada Muhammad yang telah disampaikan kepada

kita, umatnya, dengan jalan mutawatir, yang dihukumi kafir

orang yang meriwayatkannya.

Jadi, dari beberapa pendapat para „Ulama tentang definisi Al Qur‟an, dapat

disimpulkan bahwa Al Qur‟an adalah Kalamullah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad saw. secara munajjaman oleh Malaikat Jibril agar disampaikan

kepada umatnya, yang ditilawatkan dengan lisan.

Ahli Sunnah wal Jama‟ah meyakini, al Qur`an adalah Kalamullah. Berasal

dari Allah, berupa perkataan tanpa dapat diketahui caranya. Al Qur`an diturunkan

kepada Rasul-Nya sebagai wahyu. Sebagai Kalamullah, maka al Qur`an bukan

makhluk, tidak seperti halnya ucapan manusia.

Mata pelajaran Al-Qur‟an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah adalah

salah satu mata pelajaran PAI yang menekankan pada kemampuan

membaca dan menulis AlQur‟an Hadits dengan benar, serta hafalan

terhadap surat-surat pendek dalam Al-Qur‟an, pengenalan arti atau makna

secara sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadits-hadits tentang

akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui

keteladanan dan pembiasaan (Depag RI, 2008: 16).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

AlQur‟an Hadits adalah segala upaya yang dilakukan dengan penuh

tanngung jawab oleh guru Al-Qur‟an Hadits kepada siswa yang tersusun

secara terprogram dengan tujuan untuk mencapai proses pengajaran yang

dimulai dengan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan

evaluasi pembelajaran.

1. Karakteristik Al-Qur‟an Hadist

Page 32: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

19

Karakteristik bidang studi merupakan aspek yang dapat memberikan

landasan yang berguna dalam mendeskripsikan strategi pembelajaran.

Karakteristik bidang Al-Qur‟an Hadis antara lain:

a. Menekankan pada kemampuan baca tulis yang baik dan benar

b. Memahami makna secara tekstual dan kontekstual

c. Mengamalkan kandungan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Macam-macam Metode Pembelajaran Al-Qur‟an Hadits

Metode pembelajaran Al-Qur‟an Hadits yang sering digunakan di

sekolah atau madrasah adalah:

a. Metode Ceramah

Ceramah adalah cara menyajikan pelajaran melalui penuturan

secara lisan atau penjelasan lansung kepada sekelompok siswa

(Wina Sanjaya, 2010: 147). Metode ceramah merupakan metode

pembelajaran yang paling banyak digunakan.

b. Metode Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah metode penyampaian materi

pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid

menjawab. Metode tanya jawab berbeda dengan evaluasi, metode

tanya jawab merupakan salah satu teknik penyampaian materi,

sedangkan evaluasi adalah alat untuk mengukur hasil

pembelajaran.

c. Metode Diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penyajian pelajaran di mana

guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan

pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat

kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan

masalah (Armai Arief, 2002: 146).

d. Metode Kerja Kelompok

Metode kerja kelompok adalah metode pembelajaran dengan

cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil maupun

Page 33: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

20

besar. Kemudian setiap kelompok diberikan tugas yang harus

dilaksanakan, sementara guru tetap melakukan pengawasan

terhadap kegiatan agar setiap kelompok dapat berjalan dengan

baik.

B. Studi Relevan

Penelitian Rohma, tahun 2013 mengenai, Kompetensi kepribadian

guru Al-Qur‟an Hadist terhadap motivasi belajar siswa di Madrasah

Ibtidaiyah Raden Patah Malang. Peneliti menemukan bahwa skripsi tersebut

mengenai bahwa kompetensi kepribadian guru Al-Qur‟an Hadist memiliki

pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa di MI

Raden Patah Malang. Karena kompetensi seorang guru sangat penting

terhadap proses belajar mengajar.

Penelitian Hamdani, tahun 2010 mengenai, kompetensi kepribadian

guru al qur‟an hadits dalam mengembangkan sikap siswa di madsarah

Tsanawiyah Asas Islamiyah Kota Jambi. Skripsi ini membahas tentang

akhlak siswa yang kurang baik ketika di lingkungan sekolah, seperti siswa

berkelahi sesama teman, berbicara kasar. Sedangkan guru memiliki tanggung

jawab dan tugas mendidik siswa di sekolah agar memiliki kepribadian yang

baik.

Page 34: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

21

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian kualitatif dengan

pendekatan studi kasus. Yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara intensif,

terinci dan mendalam terhadap suatu organisasi, lembaga/gejala tertentu.

Ditinjau dari wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau

subyek yang sangat sempit tetapi dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih

mendalam. (Suharsimi Arikunto, 2002: 120)

Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller dalam Moleong

mendefinisikan bahwa ”penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu

pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan

pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-

orang tersebut dalam bahasannya dan dalam peristilahannya. (Lexy J

Moleong, 2011: 3) Metode deskriptif juga dapat didefinisikan sebagai suatu

metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set

kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa

sekarang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, sebagai upaya untuk

memberikan jawaban atas permasalahan yang telah dibentangkan, karena

sifatnya menggunakan pendekatan analisis deskriptif. Dengan kata lain

penelitian ini berupaya menggambarkan, menguraikan suatu keadaan yang

sedang berlangsung berdasarkan fakta dan informasi yang diperoleh dari

lapangan dan kemudian dianalisis beradasarkan variable yang satu dengan

lainnya sebagai upaya untuk memberikan solusi tentang Kompetensi guru Al-

Qur‟an Hadist, yang dimana lokasi Penelitian ini dilakukan di MI Nurul

Ittihad Kota Jambi.

Pemilihan metode ini didasarkan atas beberapa pertimbangan. Pertama,

menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan

kenyataan ganda; kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat

21

Page 35: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

22

hubungan antara peneliti dengan responden; ketiga, metode ini lebih peka dan

lebih bisa menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama

dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (Lexy J Moleong, 2011: 5)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini di lakukan di MI Nurul Ittihad Kota Jambi. Pemilihan

sekolah tersebut sebagai penelitian, didasarkan beberapa pertimbangan

yaitu, keterjangkauan lokasi penelitian oleh peneliti, baik dari tenaga

maupun waktu.

2. Subjek Penelitian

Istilah subyek penelitian menunjuk pada orang atau individu atau

kelompok yang dijadikan unit atau satuan (kasus) yang diteliti. (Sanapiah

Faisal, 2007: 109) maka yang akan dijadikan sebagai informan (Subjek

penelitian) ini adalah:

a) Kepala sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi

b) Guru Al-Qur‟an Hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

c) Para murid di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung

dari sumber utama melalui observasi dan wawancara di lapangan. Sedangkan

data sekunder yaitu data yang diperoleh dari bacaan literatur-literatur serta

sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian ini. Dengan kata

lain, data sekunder dapat diperoleh dari sumber kedua berupa dokumentasi

serta peristiwa yang bersifat lisan atau tulisan. Data sekunder ini digunakan

sebagai data pelengkap atau data pendukung dari data primer.

Sumber data yang diterepkan sebagai tahap pertama di tarik sebagai key

informan, (informasi kunci). Informasi kunci biasanya adalah orang yang

Page 36: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

23

dipandang lebih tahu tentang situasi dan kondisi penelitian (Mukhtar, 2013:

95). Selain informasi kunci, adapula informasi tambahan, yaitu dalam

penelitian ini adalah kepala sekolah

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari peneliti

kepada sumbernya, tanpa adanya perantara. (Mukhtar, 2010: 86)

Yakni data yang diperoleh secara langsung melalui wawancara dan

pengamatan (observasi) terhadap perkembangan permasalahan di di

MI Nurul Ittihad Kota Jambi

b. Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari dokumentasi (profil

sekolah dan struktur organisasi) atau publikasi lainnya. (Mukhtar,

2010: 90) Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu

dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang di luar penyelidik sendiri

walau yang dikumpulkan itu sesungguhnya data asli.(Zarkasi syam,

2006: 74). Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui

dokumentasi yang meliputi profil MI Nurul Ittihad dan struktur

organisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

2. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data adalah subyek darimana data-data

diperoleh. (Suharsimi Arikunto, 2002: 106) Sumber data yaitu berbentuk

perkataan maupun tindakan, yang didapat melalui wawancara. Sumber data

peristiwa (situasi) yang didapat melalui observasi. Dan sumber data dari

dokumen didapat dari instansi terkait. “menurut Lofland sumber data utama

dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. (Jam‟an Satori, 2009: 105)

Sumber data di sini merupakan subjek dari mana data dapat diperoleh

yaitu :

Page 37: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

24

a. Sumber data berupa manusia, yakni kepala sekolah, para guru al

qur‟an hadits dan murid MI Nurul Ittihad.

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi di MI Nurul Ittihad Kota

Jambi.

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip

dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan guru,

baik jumlah guru, di MI Nurul Ittihad Kota Jambi

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang ditempuh untuk mendapatkan

data yang valid. karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui metode pengumpulan data, peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono,

2009 : 308). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui

metode observasi, wawancara dan dokumentasi.

1. Metode Observasi

Observasi merupakan pengamatan lansung terhadap objek yang akan di

teliti dalam sebuah penelitian ataupun pengamatan lansung terhadap sesuatu

kegiatan yang sedang berlansung. Observasi kualitatif merupakan yang di

dalamnya peneliti lansung turun ke lapangan untuk mengamati aktivitas

individu-individu di lokasi penelitian. Teknik observasi yang di pilih dalam

penelitian ini adalah observasi berperan. Pada teknik observasi ini peneliti

melakukan pengamatan dan mencatat hal yang sedang berlansung, proses

pembelajaran di MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

2. Metode Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal semacam percakapan

yang bertujuan memperoleh informasi ”(Nasution, 2006: 113) Metode

wawancara ini penulis lakukan untuk mengambil data, mengadakan tanya

jawab secara langsung dengan responden dan mendengarkan, serta mencatat

Page 38: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

25

teliti apa yang diterangkan oleh responden, Metode ini digunakan untuk

memperoleh data atau informasi dari beberapa sumber data yang

bersangkutan yaitu, Kepala sekolah, guru al qur‟an hadits dan para murid di

MI Nurul Ittihad Kota Jambi.

Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data kualitatif

dengan menggunakan instrument yaitu pedoman wawancara. Wawancara

yang digunakan peneliti adalah wawancara yang tidak terstruktur. Wawancara

yang tak terstruktur merupakan wawancara yang berbeda dengan yang

terstruktur. Cirinya kurang diinterupsi. Wawancara semacam ini digunakan

untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal (Lexi J

Moleong, 2013:190). Sebelum penulis melalukan wawancara, penulis sudah

mempersiapkan seperangkat pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian

Interview ditinjau dari segi pelaksanaannya, maka dibedakan menjadi :

a. Interview bebas, dimana pewancara bebas menanyakan apa saja,

tetapi juga mengingat akan data apa yang akan dikumpulkan.

b. Interview terpimpin, yaitu interview yang dilakukan oleh

pewawancara dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan

terperinci seperti, yang dimaksud dalam interview terstruktur.

c. Interview bebas terpimpin yaitu kombinasi antara interview bebas

dan interview terpimpin. (Suharsimi Arikunto, 2002: 132)

3. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah suatu cara mencari data terhadap hal-hal

seluk beluk penelitian baik berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

prasasti, majalah, agenda dan lain sebagainya. (Sugiono, 2012: 138)

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengetahui tentang catatan

catatan atau dokumen yang ada di MI Nurul Ittihad yang nantinya dapat

mendukung kegiatan penulisan skripsi ini. Data tersebut antara lain :

1) Historis dan geografis

2) Struktur Organisasi

3) Keadaan sarana dan prasarana.

Page 39: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

26

E. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini yang akan dianalisis adalah melalui pendekatan

kualitatif dengan menggunakan cara deduktif. Deduktif adalah suatu proses

berfikir dengan mengemukakan permasalahan yang bersifat umum kemudian

dibahas kepada permasalahan yang bersifat khusus. Analisis data meliputi :

1. Reduksi Data

Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia

dari dri berbagai sumber yaitu dari wawancara, observasi, dan

dokumentasi”.(Jam‟an Satori, 2009: 219) Setelah dibaca, dipelajari, maka

langkah selanjutnya adalah reduksi data.

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan, dan tranformasi data-data kasar yang muncul

dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan selama

penelitian berlangsung.

2. Penyajian data

Setelah melalui reduksi data langkah selanjutnya dalam analisa data

adalah penyajian data atau sekumpulan informasi yang memungkinkan

peneliti melalukan penarikan kesimpulan.

3. Verifikasi / penarikan kesimpulan

Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and

Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal

yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti

kembali kelapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang temukan

merupakan kesimpulan yang kredibel.

Page 40: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

27

Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat

menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin

juga tidak, karena seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan

masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan

berkembang setelah penelitian berada di lapangan (Sugiyono,2013 : 252).

F. Uji Keterpercayaan Data (Trushwortnines)

Untuk menetapkan keterpercayaan data, maka diperlukan tehnik

pemeriksaan. Pelaksanaan pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria

tertentu, ada beberapa tehnik yang digunakan dalam pengecekan keabsahan

temuan, diantaranya :

1. Perpanjang keikutsertaan

Perpanjang keikutsertaan dalam artian memperpanjang waktu di

lapangan sehingga kejenuhan pengumpilan data tercapai. Jika hal ini

dilakukan maka membatasi membatasi gangguan dari dampak peneliti pada

konteks, membatasikekeliruan peneliti, dan mengkonpensasikan pengaruh

dari kejadian atau peristiwa yang memiliki pengaruh sesaat. Perpanjangan

waktu di lapangan akan memungkinkan penungkatan derajat kepercayaan

data yang dikumpul. (Sugiono, 2012: 219)

2. Ketekunan Pengamatan

Ketekunan dalam pengamatan berarti menemukan ciri-ciri dan unsur-

unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang

sedang dicari dan kemudian memusatkan diri terhadap hal-hal tersebut secara

rinci berkesinambungan terhadap faktor-faktor yang menonjol. (Sugiono,

2012: 99) Hal ini diharapkan dapat mengurangi distorsi data yang timbul

akibat peneliti terburu-buru dalam menilai suatu persoalaan, ataupun

kesalahan responden yang tidak benar dalam memberikan informasi.

3. Triangulasi

Trianggulasi merupakan teknik pemerikasaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu diluar data pokok. Untuk keperluan pengecekan atau

Page 41: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

28

sebagai pembanding terhadap data itu, terdapat empat macam teknik

pemerikasaan menggunakan sumber, metode, penyidik, dan teori. (Lexy J

Moleong, 2011: 178)

G. Jadwal Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama 5 (lima) bulan, bulan Februari,

Maret, April, Agustus dan September 2019, dengan langkah-langkah sebagai

berikut :

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan Ke, Tahun 2017

februari Maret April Agustus September

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan

penelitian

X

2 Menyusun atau

menulis konsep

proposal

X

3 Mengajukan judul

ke Fakultas untuk

persetujuan judul

4 Konsultasi dengan

dosen pembimbing

X x

5 Seminar proposal x

6 Izin atau perintah

riset

x

7 Pelaksanaan riset X x x

8 Penulisan konsep

skripsi

X

Page 42: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

29

9 Konsultasi kepada

dosen pembimbing

10 Penggandaan

skripsi

11 Munaqasah dan

perbaikan

12 Penggandaan

skripsi dan

penyampaian

skripsi kepada tim

Penguji dan

Fakultas

Catatan : Jadwal sewaktu-waktu dapat berubah

Page 43: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

30

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. TEMUAN UMUM

1. Sejarah MI Nurul Ittihad

Latar belakang sejarah Berdirinya MI Nurul Ittihad Kota Jambi, yang

berkedudukan di RT.21 Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo (Kota

Baru), Kota Jambi. Pemberian nama ini mengacu kepada nama Masjid yang

terletak di lokasi yang sama. MI Nurul Ittihad Kota Jambi didirikan pada

tahun 2006 memulai pelajaran dengan menerima 34 orang siswa.

Secara georafis MI ini mudah dijangkau karena berada ditengah

pemukiman penduduk dan berjarak hanya beberapa puluh meter dari

perumahan.

sosial masyarakat sekitar MI ini, khususnya sosial ekonomi sangat

hiterogen. Mulai dari pejabat Negara, pejabat pemerintahan sampai pekerja

kasar seperti buruh bangunan dan jasa angkutan roda dua (tukang

ojek).fenomina yang tidak cukup menggembirakan adalah bahwa sebahagian

besar anak-anak yang masuk MI ini adalah anak dari keluarga kurang mampu

dan tidak melalui pendidikan Taman kanak kanank. Kondisi ini membuat in

take (kesiapan belajar) murid sangat rendah sehingga sangat mempengaruhi

upaya-upaya pengembangan kegiatan pembelajaran dan pengembangan

madrasah secara keseluruhan.

Pada tahun 2016, Yayasan Al-Ittihad memperbaharui Akta Notaris

Pendiriannya, yaitu dengan menerbitkan Akta Notaris Dwi Andri Afiani,

SH., M.Kn; Nomor 02 ; Tanggal 18 April 2016.

Berdirinya MI ini diawali dari keinginan masyarakat untuk memiliki

lembaga pendidikan formal dengan basis pendidikan keagamaan (dalam hal

ini agama Islam) dilingkungan tempat tinggal mereka.

Untuk mewujudkan keinginan ini masyarakat melakukan beberapa upaya:

a. Pada tahun 2006 masyarakat mendirikan Yayasan Al-Ittihad dengan

Akta Notaris M, Zen, SH Nomor 54 tanggal 15 Februari 2006

sebagai yayasan yang akan menyelenggarakan pendidikan tersebut .

Page 44: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

31

b. Mulai tahun ajaran 2008/2009 MI Nurul Ittihad menyelenggarakan

Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar (Wajar Dikdas) dengan

waktu belajar pagi hari. Status MI Nurul Ittihad sebagai madrasah

yang menyelenggarakan program Wajar Dikdas ini dikukuhkan

dengan SK Kepala Kantor Kementerian Agamaa Kota Jambi Nomor

Kd.05.10/6/pp.00/241/2010 Tanggal 4 maret 2010,tentang Pendirian

RA dan Madrasah di Lingkungan Kantor Kementerian Agama Kota

Jambi, dengan NSM 111215710027 dan NPSN 60704787.

c. 15 Februari 2016; dan disahkan oleh Kemenkumham dengan SK

Pengesahan Kemenkumham Nomor:AH0009122.AH.01.04;Tahun

2016 Tentang Pengesahan Pendirian Badan Hukum Yayasan Al-

Ittihad Kota Jambi.

d. Pada tahun 2016 MI Nurul Ittihad sudah terakreditasi, berdasarkan

SK Ketua Badan Akreditasi Provinsi (BAP) S/M Provinsi Jambi

Nomor : 349/BAP-SM/XI/Jbi/2016; Tanggal 14 Nopember 2016;

tentang Penetapan Hasil Akreditasi Sekolah/Madrasah (MI, MTs &

MA) tahun 2016; dengan nilai 77; predikat B.

2. Geografis

MI Nurul Ittihad Kota Jambi yang berkedudukan di RT.21 Kelurahan

Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi. Adapun luas tanah MI Nurul

Ittihad Kota Jambi adalah 10.000 m2, luas tanah yang terbangun adalah 5.010

m2

dan luas tanah yang siap bangun adalah 4.990 m2. Dengan posisi geografis

-1.259 lintang dan 103.1397 bujur. (Dokumentasi MI Nurul Ittihad)

Dari observasi yang dilakukan oleh penulis bahwa MI Nurul Ittihad Kota

Jambi, walaupun berada dilingkungan yang cukup ramai, namun tidak

mengganggu dalam proses belajar mengajar dan kegiatan shalat dzuhur

berjama‟ah karena letaknya strategis walaupun dekat dengan jalan raya tetapi

lokasinya didataran tinggi sedangkan jalan raya berada di dataran rendah,

sehingga proses pembelajaran dan pelaksanaan ibadah shalat dzuhur

berjamaah tidak ternganggu.

Page 45: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

32

3. Visi dan Misi MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Adapun VISI dan MISI MI ITTIHAD Jambi adalah sebagai berikut :

a. Vi si :

Mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada allah.

Memiliki kecerdasan dan kreativitas tinggi , berakhlakul karimah dan

siap untuk memajukan bangsa dan Negara.

b. Misi :

1. menjadikan peserta didik yang tangguh dalam keimanan dan

ketaqwaan kepada allah.

2. memotivasi peserta didik agar lebih kreatif, disiplin, terampil,

profesionaldalam pengembangan diri.

3. mewujudkan peserta didik menjadi generasi yang berakhlak mulia

dan mampu bersosialisasi dengan masyarakat.

4. membangkitkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air dan

bangsa.

4. Tujuan MI Nurul Ittihad

Ingin menghasilkan manusia yang ta‟at beriman dan bertaqwa

kepada allah, berbudi pekerti luhur berkepribadian mandiri, tangguh,

cerdas, kreatif, terampil berdisiplin, bertanggung jawab, produktif sehat

jasmani dan rohani, memiliki semangat kebangsaan, cinta tanah air,

kesetiakawanan social, kesadaran akan sejarah bangsa dan sikap

menghargai pahlawan serta berorintasi pada masa depan.

5. Kurikulum MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggung

jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di MI Nurul Ittihad

Jambi mengacu pada standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan

oleh BSNP sebagai berikut:

Page 46: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

33

Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma ajaran islam secara kaffah.

a. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan

kelebihan diri dan memperbaiki kekurangannya.

b. Mampu menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas

perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.

c. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan social.

d. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata social

ekonomi dalam tatanan global.

e. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis,

kritis, kreatif, dan inovatif.

f. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

dalam memacahkan masalah dan pengambilan keputusan.

g. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri.

h. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil

yang terbaik.

i. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks.

j. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

k. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam wadah Negara

l. Kesatuan Republik Indonesia.

m. Mengapresiasi karya seni dan budaya dan mampu mengekspresikan

diri melalui kegiatan seni dan budaya sesuai dengan budaya dan

norma-norma Islam.

n. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun kelompok.

o. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkunagan.

p. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

q. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

masyarakat.

Page 47: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

34

r. Menunjukkan kemampuan berbahasa yang efektif baik secara lisan

maupun tulisan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.

s. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan

dan teknologi terkini, serta mengembangkannya untuk kepentingan

diri sendiri, masyarakat, bangsa, dan Negara.

t. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk melanjutkan

pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.

6. Struktur Organisasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Sebagai satuan organisasi tidak akan terlepas dari suatu stuktur

organisasi kepengurusan. Karena kepengurusan itulah yang akan

menjalankan roda-roda organisasi dan maju atau mundurnya suatu

organisasi sangat tergantung pada penggurusnya. Jikalau organisasi yang

baik dapat menunjukan kegiatan, pelaksanaan serta hasil yang baik pula

begitu sebaliknya

Lembaga pendidikan sebagai penyelenggara organisasi kerja,

diselenggarakan secara sistematis, terpimpin dan terarah, karena organisasi

dilaksanakan untuk menciptakan proses serangkaian yang terarah pada

tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai organisasi kegiataan kerja maka

untuk mencapai tujuan organisasi itu harus disusun perangkat-perangkat

yang melaksanakan tugas masing-masing sesuai tujuan umum maupun

khusus berdasarkan jenis dan tingkatnya sendiri-sendiri.

Begitu pula dengan MI Nurul Ittihad juga mempunyai struktur

organisasi, sama hal nya dengan organisasi masyarakat lainnya. Secara

operasional struktur organisasi ini sudah mempunyai tugas dan wewenang

masing-masing dan menjalankan tugas sehari-hari. Untuk kelancaran dan

kesuksesan suatu kegiatan diperlukan persiapan perencanaan yang baik,

dan dibutuhkan struktur kepengurusan yang tepat serta terencana sesuai

dengan tugas dan fungsi masing-masing. Adapun struktur organisasi MI

Nurul Ittihad kota Jambi adalah sebagai berikut:

Page 48: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

35

KEPALA

DRS. SAMSUL QAMAR

PENGURUS YAYASAN

WARGA MASYARAKAT

OPERATOR MADRASAH

MADRASAH

TONI KAUSARI, S.Pd.I

TUGAS TAMBAHAN

(PENUNJANG KBM)

GURU KELAS V

TONI KAUSARI, S.Pd.I

GURU KELAS IV

SUMITRA, S.Pd.I

GURU MAPEL

PENJAGA MADRASAH

SARMI

GURU MAPEL

ADELA SUSWITA, S.Pd.I

HALIMAH, S.KOM.I

GURU KELAS VI

GURU KELAS III

GURU MAPEL

TASLIMAH, S.Pd.I

DRA. NUR ASIAH

KOMITE

MADRASAH

WAKIL KEPALA

HJ. PATIAH, S.Pd.I

GURU KELAS II

NAZIAH, S,Ag NURMI,S.Pd.I

GURU KELAS I

GURU KELAS I B GURU KELAS

SARIL, S.Pd.I

HJ. PATIAH, S.Pd.I

EMIRZA HAJRIN, S.Pd.I

Page 49: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

36

7. Keadaan Tenaga Pendidik Dan Pendidikan

a. Keadaan Guru dan Karyawan MI Nurul Ittihad

Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi

mempunyai tugas utama dalam mengelola pelajaran untuk disampaikan

kepada siswa dan siswi. Selain itu guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah

Nurul Ittihad kota Jambi tahun 2019 juga harus menjalankan tugas piket

dan sebagai wali kelas. Ketentuan yang menunjukkan bahwa tenaga

dalam satu lembaga pendidikan harus mempunyai ijazah guru untuk

menjadi tenaga pengajar.

Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan dalam

proses belajar mengajar. Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung

jawab untuk membina dan mengembangkan anak-anak didiknya. Adapun

guru-guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Ittihad Kota Jambi

berjumlah 27 orang .Dari segi sumberdaya mengajar mereka rata-rata

mempunyai kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan

umum maupun dari pendidikan agama. Dengan demikian sumber daya

mengajar di Madrasah Ibtidaiyah Nurul IttihadKota Jambi telah

mempunyai persyaratan baik dari segi pendidikan umum mapun

pendidikan agama.

Page 50: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

37

Table 1 : daftar nama-nama guru dan pegawai

MI Nurul Ittihad Kota Jambi

No Nama Mengajar

Di Kelas Keterangan Tugas

1 2 3 4 5

1 Drs. H. SAMSUL

QAMAR, M.Pd.I PNS Kepala Sekolah

2 HJ. PATIAH, S. Pd.I IV, V. VI PNS

Waka Bid.

Kurikulum/Guru

SKI

3 TASLIMAH, S. Pd. I I. A PNS Guru Kelas

4 SARIL, S. Pd.I I. B PNS Guru Kelas

5 TONI KAUSAR, S.

Pd.I IV A PNS Guru Kelas

6 Dra. NUR ASIAH IV B PNS Guru Kelas

7 SUMISTRA, S. Pd.I VA PNS Guru Kelas

8 NAZIAH, S. Ag IIIA PNS Guru Kelas

9 NURMI, S. Pd.I IIA PNS Guru Kelas

10 DESI ISMAYANTI,

S.Pd II B HONOR Guru Kelas

11 WARDIYAH, S.Pd III B HONOR Guru Kelas

12 LIDIAWATI, S. Pd VI A HONOR Guru Kelas

13 LILI SETIAWATI,

S.Pd VI B PNS Guru kelas

14 MIFTAHUL JANNAH V B HONOR Guru Kelas

15 HALIMAH, S. KOM.I III-VI PNS Guru Bahasa Arab

16 ADELA SUWSITA,

S.Pd I-III PNS Guru SKI

17 ANWAR SADAT,S.Pd IV-VI PNS Guru Al Qur‟an

Page 51: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

38

Hadits

18

AFFAN

KURNIAWAN, S,

KOm

HONOR Operator Sekolah

19 EMIRZA HAJRIN,S.Pd IV-VI PNS Guru Olaraga

20 MERI ARYANTI, S.Pd I-III HONOR Guru Olaraga

21 M. FAJRI, S. Pd HONOR Guru Tahfidz

22 SARI PUSPITA, S.Pd HONOR Tata Usaha

23 SALAHUDDIN HONOR Penjaga

Sekolah/Satpam

24 KHAIRUL ANWAR, IV-VI HONOR Guru SKI

25 ZAITUN, S. Pd. I-III HONOR Guru Al Qur‟an

Hadits

26 Ikhwal III-VI HONOR Guru Akidah

Akhlak

27 RAMADHAN, S.Pd III-VI HONOR Guru Fiqih

( Dokumentasi MI Nurul Ittihad Kota Jambi 2019)

Berdasarkan skema struktur organisasi di atas, maka jelaslah bahwa

dalam suatu organisasi sekolah, peranan kepala sekolah sangat penting dan

menentukan dimana setiap kegiatan yang menyangkut sekolah tidak

terlepas dari pengawasan mudir.

Akan tetapi, kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ada di sekolah,

harus ada kerja sama dengan baik, baik antara kepala sekolah dengan guru,

kepala sekolah dengan siswa, bahkan kepala sekolah dengan wali siswa.

Selain itu di sekolah terdapat struktur MI Nurul Ittihad Kota Jambi yang

memiliki tanggung jawab yang berbeda, berikut penjabarannya:

1. Tugas Kepala Sekolah

a. Merencanakan program yang akan dilaksanakan

b. Sebagai penggerak /pemotivasi dari program tersebut

c. Mengawasi kegiatan belajar mengajar

Page 52: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

39

d. Mengorganisasikan

2. Tugas Bagian Tata Usaha

a. Mengisi file pegawai

b. Menulis statistik karyawan dan guru

c. Mengivetarisir semua barang-barang milik sekolah

d. Megurus semua surat menyurat baik surat yang masuk maupun

surat yang keluar

e. Melengkapi administrasi didalam proses belajar mengajar dan lain-

lain.

3. Tugas Bidang Kurikulum

a. Menyusun pembagian dan uraian tugas guru

b. Menysusun jadwal/roster pelajaran

c. Menyusun penjabaran kelender pendidikan

d. Membina dan memeriksa administrasi guru, seperti program

harian, program tahunan, program semester.

e. Memeriksa administrasi wali kelas dan guru piket

f. Menyususn pembagian buku laporan pendidikan

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala sekolah baik

secara tertulis maupun secara lisan.

4. Tugas Tenaga Pengajar/Guru

a. Mmelaksanakan tugas mengajar menurut jadwal yang telah

ditentukan

b. Menciptakan kondisi Psykis (kondusip) sehingga situasi dan

pelaksanaan belajar mengajar dalam berkembang dan berjalan

dengan baik

c. Membuat program kegiatan seharian, persiapan mengajar tahunan,

semesteran, analisis, serta perbaikan dan pengayaan

d. Berusaha mengetahui atau menggali bakat, minat, dan kemampuan

siswa

e. Mengisi daftar hadir siswa, agenda kelas, buku dan catatan

kegiatan harian.

Page 53: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

40

5. Tugas Wali Kelas

Membantu dan bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam:

a. Mengelola kelas

b. Penyelenggaraan administrasi kelas

c. Penyusunan dan pembuatan statistik bulanan siswa

d. Pembuatan catatan khusus tentang siswa

e. Mencatat mutasi siswa

f. Pengisian buku lapor penilaian hasil belajar

g. Pembagian buku lapor penilaian hasil belajar

h. Menjaga kelancaran KBM dalam kelas yang dibimbingnya

i. Mengadakan bimbingan kepada siswa di kelas masing-masing

j. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh kepala sekolah

b. Keadaan Siswa

Dalam pengamatan saya selama berada di MI Nurul Ittihad Kota

jambi , saya melihat adanya suatu hubungan baik dalan menjalankan kerja

sama , contohnya dalam bidang akademisi siswa sangat disiplin serta taat

pada tata tertib yang di berlakukan oleh pihak sekolah , bahkan dalam

bidang ekstrakurikuler siswa yang terdapat di MI Nurul Ittihad Kota jambi

sangat aktif dan boleh saya bahasakan hampir semua siswa yang memilki

potensi atau bakat dapat disalurkan melalui kegiatan Ekstra maupun

intra,seperti Pramuka, Panduan suara,Tahfidz, Tari, Olimpiade, Olahraga

dan seterusnya. (0bservasi juli 2019)

Adapun jumlah siswa yang terdapat di MI NURUL ITTIHADkota

jambi baik dari kelas 1-6 adalah sebagai berikut :

Tebel 4 : Daftar Keadaan siswa

MI NURUL ITTIHAD Kota Jambi tahun 2019-2020

Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

I 27 24 51

II 31 26 57

Page 54: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

41

III 25 34 59

IV 30 23 53

V 19 27 46

VI 21 29 50

Jumlah 153 163 316

(Dokumentasi, MI Nurul Ittihad)

Berdasarkan tabel di atas dapat kita ketahui bahwa total keseluruhan

jumlah siswa MI Nurul Ittihad semuanya 316 orang, yang mana siswanya

berasal dari kota jambi, seperti dari kecamatan kota baru, kecamatan

telanai pura dan lain sebagainya.

8. Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana merupakan syarat mutlak bagi terlaksananya

suatu lembaga pendidikan, tanpa adanya sarana dan prasarana yang baik

dan cukup, maka proses pendidikan (ibadah shalat) tidak akan berlangsung

dengan baik atau semestinya. Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana

adalah segala sesuatu yang menunjang proses pendidikan. Sebagai

pendidikan formal tidak terlepas dari sarana dan prasarana yang dimiliki

sebagai pusat pendidikan dan pengajaran, adapun sarana dan prasarana

merupakan perlengkapan yang membutuhkan oleh MI Nurul Ittihad Kota

Jambi, baik berupa fisik yang dapat membantu terlaksananya proses

pendidikan dengan semestinya. Menurut jenis sarana dan prasarana

pendidikan berupa:

Sarana dan Prasarana MI Nurul Ittihad Kota Jambi

No Jenis Sarpras

Jumlah Sarpras

Menurut

Kondisi

Jumlah

Ideal

Sarpras

Status

Kepemilikan

1)

Baik Rusak

1 Kursi siswa 200 - 250 1

Page 55: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

42

2 Meja Siswa 175 - 250 1

3 Kursi Guru di ruang

kelas 15 - 24 1

4 Meja Guru di ruang Kelas 12 - 12 1

5 Papan Tulis 12 - - 1

6 Ruang Tata Usaha 1 - 1

7 Lemari di ruang Kelas 12 - - 1

8 Ruang guru 1 - - 1

9 Ruang kepala sekolah 1 - - 1

10 Ruang kelas 12 - - 1

11 Bola Kaki 3 1 - 1

12 Bola Voli 3 2 - 1

13 Bola Basket 2 - - 1

14 Meja Pingpong (Tenis

Meja) 1 - - 1

15 Lapangan Bulu Tangkis 1 - - 1

16 Ruang Tata usaha 1 - - 1

17 Lapangan Basket 1 - - 1

18 Toilet Guru 2 - 1

19 Ruang perpustakaan 1 - - 1

20 Toilet Siswa 4 1 - 1

21 Ruang UKS 1 - - 1

22 Gudang 1 - - 1

Sarana Pendukung Lainnya

No

Status Kepemilikan

Jumlah

Sarpras

Menurut

Kondisi

Status Kepemilikan

Baik Rusak

Page 56: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

43

1 Laptop (di luar yang ada di

Lab. Komputer) 2 - 1

2 Kipas Angis 3 - 1

3 Printer 2 1

4 Televisi 0

5 Mesin fotocopy 0

6 Mesin fax 0

7 Mesin scanner 1 1

8 LCD Proyektor 0

9 Layar (screen) 0

10 Meja guru &Pegawai 15 1

11 Kursi Guru & pegawai 41 1

12 Lemari arsip 4 1

13 Kotak Obat (P3K) 5 1

14 Pengeras suara 2 - 1

15 Washtafel (TempatCuci

Tangan) 0

16 AC ( pendingin Ruangan) 2 - 1

(Dokumentasi 2019)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa masih banyak terdapat

kekurangan peralatan yang dimiliki oleh MI Nurul Ittihad Kota Jambi,

walaupun demikian tidak menyurutkan langkah komponen MI Nurul Ittihad

dalam proses belajar mengajar.

B. TEMUAN KHUSUS DAN PEMBAHASAN

1. Bagaimana kompetensi kepribadian guru al qur’an hadits di MI

Nurul Ittihad Kota Jambi

Kompetensi kepribadian merupakan sumber kekuatan, sumber inspirasi,

dan sumber motivasi. Oleh karena itu pembentukan kompetensi kepribadian

guru mutlak untuk dikembangkan. Sikap dan kepribadian guru dapat dibentuk

melalui tindakan atau perlakuan tertentu.

Page 57: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

44

Kompetensi kepribadian mencakup semua unsure baik fisik maupun

psikis. Sehingga dapat diketahui bahwa setiap tindakan dan tingka laku

seseorang merupakan cerminan dari kepribadian seseorang, selama hal

tersebut dilakukan dengan penuh kesadaran. Setiap tindakan, dan perkataan

positif akan meningkatkan citra diri dan kepribadian seseorang, hal ini sesuai

dengan hasil wawancara sama, DRS. Samsul Qamar, mengatakan sebagai

berikut:

Seorang guru harus memiliki sikap dan kepribadian yang baik

serta jiwa sosial yang tinggi baik kepada siswanya maupun sesama

guru. Terlebih lagi guru al qur‟an hadits, karena beliau lebih

mengetahui tentang ajaran Islam dan perilaku terpuji. Menurut saya

guru al qur‟an hadits di sekolah ini sudah memiliki kepribadian

yang baik, itu dapat saya lihat dari tingkah laku beliau sehari-hari,

bagaimana beliau bergaul dan berbicara dengan sesama guru sudah

dapat dijadikan contoh oleh siswa di sini (wawancara 20 Agustus

2019)

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah dapat disimpulkan

bahwa kepribadian seorang guru akan turut menentukan apakah guru tersebut

sudah dapat dikatakan guru yang baik atau tidak. Tugas seorang guru bukan

hanya mentransfer ilmu dan informasi, melainkan dituntut harus menjadi

fasilitator yang memberikan kemudahan belajar, menciptakan suasana yang

menyenangkan, dan penuh semangat. Sehingga setelah pembelajaran siswa

berkembang menjadi orang yang siap beradaptasi baik secara agama, budaya

dan zaman. Karena seseorang setelah mengalami proses belajar, akan

mengalami perubahan tingkah laku, baik aspek pengetahuan, keterampilan,

maupun aspek lainnya, misalnya yang awalnya tidak sopan, sehingga menjadi

sopan.

a. Kepribadian yang mantap dan stabil

Seorang guru harus mempunyai kepribadian yang mantap dan stabil,

bertindak sesuai norma hukum, bertindak sesuai dengan norma sosial, dan

memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. Hal ini sesuai

Page 58: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

45

dengan hasil wawancara dengan DRS. Samsul Qamar, mengatakan sebagai

berikut:

Guru al qur‟an hadits di MI Nurul Ittihad ini sudah memiliki

kompetensi kepribadian yang dapat diancungi jempol. Beliau

memiliki kepribadian yang mantap, hal ini dapat dilihat dari tutur

katanya yang santun dan bijak, dari sikapnya yang tidak mudah

emosi yaitu mengedepankan logika dari perasaan dalam mengadapi

suatu persoalan, contohnya ketika mengadapi siswa yang susah

diatur terutama dalam proses pembelajaran, beliau tidak mudah

emosi kepada siswa, melainkan menegurb dan menasehati siswa

tersebut dengan perkataan yang baik (wawancara, 20 Agustus

2019)

Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara, sama Amelia, murid

kelas V di MI Nurul Ittihad, mengatakan sebagai berikut:

Saya sangat senang belajar dengan bapak Anwar Sadat, beliau

adalah orang yang sangat sabar didalam mengajar. Ketika kami

melakukan kesalahan beliau tidak lansung memarahi kami dengan

kata-kata yang kasar tetapi beliau justru menasihati kami dengan

lemah lembut, supaya kami tidak melakukan kesalahan yang sama

(wawancara 20 Agustus 2019)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru al qur‟an

hadits di MI Nurul Ittihad Kota Jambi, sudah memiliki kepribadian yang

mantap dan stabil. Karena beliau sudah menempatkan dirinya sesuai

dengan kedudukannya sebagai guru al qur‟an hadits yaitu dengan

kesabaran yang dimilikinya dalam mengontrol emosi.

b. Kepribadian yang dewasa dan arif

Kepribadian yang dewasa dengan cirri-ciri, menampilkan kemandirian

dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.

Kepribadian yang arif menampilkan tindakan yang didasarkan pada

Page 59: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

46

pemanfaatan peserta didik, sekolah dan masyarakat serta menunjukkan

keterbukaan dalam berfikir dan bertindak.

Berikut hasil wawancara dengan Hj. Patiah wakil kepala di MI Nurul

Ittihad, mengatakan sebagai berikut:

Kepribadian dewasa tidak perlu diragukan lagi, dapat dilihat dari

sikap beliau sehari-hari, dari kedisiplinan beliau, seperti datang

kesekolah tepat waktu, mentaati peraturan sekolah dan beliau

bertindak sesuai dengan ucapannya, sehingga hal itu dapat

dijadikan contoh oleh para siswa. Untuk masalah dalam

pembelajaran, beliau selalu tepat waktu ketika memulai dan

mengakhiri pembelajaran. Dan mengenai kepribadian arif, beliau

merupakan seorang yang menerima masukan dan pendapat dari

siswa, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran. Beliau juga memiliki

sifat yang keterbukaan baik itu sesama guru maupun sama siswa,

dan karena sifat itu beliau disegani oleh siswa (wawancara 21

Agustus 2019)

Hal ini juga sama seperti apa yang dikatakan Bintang, murid kelas III

MI Nurul Ittihad kota Jambi mengatakan sebagai berikut:

Ibu Zaitun seorang guru yang sangat disiplin, beliau selalu datang

kesekolah tepat waktu, apa yang beliau katakana saat belajar, itu

sesuai dengan apa yang beliau lakukan. Dan beliau sangat terbuka

kepada kami, beliau memberikan kami kesempatan untuk

berpartisipasi dalam pembelajaran, dan beliau memberikan

kesempatan kepada kami untuk mengemukakan pendapat.

(wawancara 21 Agustus 2019)

Hal ini juga sesuai dengan hasil observasi (21 Agustus 2019), penulis

melihat di saat ibu Zaitun mengajar di kelas IIIB, ketika jam pelajaran al

qur‟an hadist beliau sudah masuk kelas. Dalam proses pembelajar beliau

menjelaskan materi dengan kata-kata yang lembut, setelah beliau jelaskan,

Page 60: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

47

beliau memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami bahkan boleh diluar materi pada saat belajar.

Hal ini juga sesuai dengan hasil wawancara sama ibu Zaitun, selaku

guru al qur‟an hadist mengatakan sebagai berikut:

Saat mengajar saya selalu menjelaskan materi yang akan dipelajari

terlebih dahulu, setelah saya menjelaskan maka saya memberi

kesempatan kepada murid-murid untuk bertanya, karena dengan

demikian murid-murid bisa aktif dalam proses pembelajaran. Dan

walaupun terkadang pertanyaannya tidak sesuai dengan materi

yang dipelajari, saya tidak pernah marah, tetap saya jawab

pertanyaan murid itu (wawancara 22 Agustus 2019).

c. Kepribadian yang berwibawa

Kompetensi kepribadian yang memiliki perilaku yang berpengaruh

positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani.

Berikut hasil wawancara sama pak Anwar Sadat, guru al qur‟an hadist

mengatakan sebagai berikut:

Seorang guru itu harus memiliki kewibawaan, agar seorang guru

bisa mendidik siswa-siswanya dengan baik. Berwibawa disini

adalah ketika berbicara maka orang lain atau siswa akan

mendengarkan apa yang diucapkan adalah karena kesadaran.

Seorang guru harus mampu memegang teguh ucapannya sehingga

siswa tidak akan meremehkan ketika beliau berbicara. Seorang

guru harus menjaga tindakan, ucapan dan cara berpakaian yang

mencerminkan seorang guru yang baik (wawancara 22 Agustus

2019)

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa guru al qur‟an

hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi sudah memiliki kewibawaan

sebagaimana yang terlihat dari keteguhan beliau memegang ucapannya,

sehingga siswa akan mendengarkan apa yang diucapkannya.

Page 61: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

48

Selanjutnya hasil wawancara dengan mirza, mengatakan sebagai

berikut:

“kalau marah sudah pasti pernah. Namanya juga anak-anak kalau tidak

ditegasi kadang-kadang nglunjak ya. Marah saya itu ketika mereka tidak

mengharagai saya ketika berada didepan. Selain itu, In Syaa Allah saya

jarang untuk marah. Sampai anak-anak itu ada yang berpendapat “pak

itu, kadang kok menakutkan, kadang-kadang senyum?” anak-anak

sampai bertanya seperti itu. Namanya juga guru ya, jadi wajar seperti

itu.(wawancara, 23 Agustus 2019)

d. Kepribadian Akhlak Mulia dan mengevaluasi diri

Kompetensi akhlak mulia dan dapat menjadi teladan, memiliki cirri-

ciri bertindak sesuai dengan norma religious (iman, takwa, jujur dan

ikhlas). Seorang guru harus memiliki perilaku yang diteladani peserta

didik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama bapak Samsul

Qamarn, kepala sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi mengatakan

Sebagai berikut:

Dari yang saya lihat, guru al qur‟an hadist di sini, baik itu ibu

Zaitun maupun bapak Anwar Sadat, beliau berdua menurut saya

sudah memiliki akhlak baik, yang dapat dijadikan teladan oleh

siswa MI Nurul Ittihad, mereka berdua guru yang sopan,

menghargai orang lain dan memiliki kerja sama yang tinggi.

Mereka berdua suka menolong tidak memandang itu siapa yang

akan ditolongnya . meraka juga mau mengevaluasi diri hal ini

terlihat mereka mau mendengar masukan dari orang lain, berani

mengakui kesalahan jika mereka salah.(wawancara 23 Agustus

2019)

Hal ini sesuai dengan hasil observasi penulis (24 Agustus 2019),

dimana penulis melihat ketika pak Anwar Sadat bertemu para majlis

guru, pak Anwar menyalami dan mengucapkan salam kepada guru yang

Page 62: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

49

beliau temui. Dan di saat beliau mengajar penulis juga melihat jika ada

murid yang kesulitan dalam mencari jawaban, maka pak Anwar

menunjukkan cara bagaimana mencari jawaban yang murid tidak tahu.

2. Apa kendala yang di hadapi kompetensi guru al-qur’an hadist di MI

Nurul Ittihad Kota Jambi.

Kenakalan siswa sebenarnya adalah hal yang lumrah terjadi namun

apabila dibiarkan dan tidak dididik maka siswa akan seterusnya menganggap

hal itu biasa, dimulai dari kenakalan kecil kemudian berkelanjutan ke tahap

yang lebih parah lagi. Maka dari itu diperlukan pendidikan al qur‟an hadits

untuk memberitahu batas yang harus sewajarnya mereka lakukan. Hal ini

sesuai dengan hasil wawancara, dengan bapak mirza, guru al qur‟an hadits

kelas I-III mengatakan sebagai berikut:

Bentuk kenakalan anak yang saya hadapi ketika mengajar, sebenarnya

masih dalam batas kenakalan anak-anak, seperti dalam proses pembelajaran

siswa menunjukkan sikap yang tidak sopan terhadap gurunya, contohnya

ketika saya mengajar ada siswa yang tidak memperhatikan apa yang saya

jelaskan, mereka asyik ngobrol sesama mereka, dan ada siswa yang telat

masuk kekelas.

Maka kenakalan seperti ini jika dibiarkan maka berakibat buruk terhadap

siswa, karena siswa menganggap hal ini wajar. Kebetulan saya mengajar al

qur‟an hadist, maka saya jelaskan kepada anak-anak bahwa sifat yang

begituan harus dihilangkan dari jiwa kalian (wawancara, 24 Agustus 2019)

Hal ini sesuai dengan hasil observasi (24 Agustus 2019), penulis melihat

bahwa yang menyebabkan siswa kurang memperhatikan dan asyik bersanda

gurau sesama mereka, ketika kegiatan pembelajaran berlansung adalah siswa

kurang tertarik dengan materi yang dipelajari. Sehingga diadakan ujian siswa

kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan. Hal ini didukung oleh hasil

wawancara penulis dengan ibu Zaitun, mengatakan sebagai berikut:

Page 63: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

50

Ada faktor intern dan faktor ekstern dari dalam diri siswa, dari faktor

intern contohnya siswa yang kurang memiliki minat dalam belajar sehingga

dalam proses pembelajaran mereka rebut dan asyik ngobrol sesama mereka,

sehingga ada ulangan mereka tidak bisa menjawab, dan mereka kebanyakan

mencontek.

Sedangkan faktor ekstern siswa contoh kurangnya perhatian orang tua

terhadapa siswa tersebut, dan terkadang siswa mendapatkan pembelaan dari

orang tua mereka jika dipanggil kesekolah karena pelanggaran yang sudah

mereka lakukan (wawancara 24 Agustus 2019)

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan ibu halimah guru al qur‟an

hadits kelas IV-VI, mengatakan sebagai berikut:

Saya selaku guru al qur‟an hadits, selalu memberi contoh kepada anak

anak, bagaimana sebenarnya sikap dan akhlak benar yang seharusny mereka

miliki, namun terkadang murid kurang memperhatikan. Dan itu saya rasa

karena kurang kesadaran dari diri murid itu sendiri untuk belajar, dan

mungkin dirumah orang tuanya kurang memperhatikan kegiatan anak-

anaknya (wawancara 25 Agustus 2019)

Dari hasil wawancara dan observasi diatas dapat disimpulkan bahwa yang

menyebabkan minimnya akhlak murid ialah kurangnya kesadara dari murid

itu sendiri dan kurangnya perhatian orang tua terhadap anak anak di rumah.

a. Pengaruh negatif sosmed.

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat

ini, maka semakin canggih pula berbagai media yang dapat memberikan

berbagai pengaruh, seperti televise, internet, Hp, dan sebagainya.

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama pak Anwar Sadat guru

al qur‟an hadist, mengatakan sebagai berikut:

Perkembangan ilmu dan teknologi seperti televisi, HP yang berbagai

macam merek dan bentuk, memang memberikan dampak positif bagi

siswa dalam proses pembembelajaran. Namun selain itu ada juga dampak

negatif yang mempengaruhi perilaku mereka, karena ingin selalu

mencoba hal baru yang dilihatnya, terkadang tanpa mempertimbangkan

Page 64: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

51

dampak baik dan buruknya, maka saya selaku guru al qur‟an hadits di

sini, selalu mengingatkan murid-murid agar selalu berhati-hati dalam

menggunakan sosmed (wawancara 25 Agustus 2019)

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama, didan, siswa kelas V

Mi Nurul Ittihad Kota Jambi, mengatakan sebagai berikut:

Biasanya sepulang sekolah saya main hp, untuk mengakses tugas

yang diberikan guru waktu sekolah, setelah itu saya juga menggunakan

untuk facebook, BBM, bahkan setelah pulang saya saya sering bermain

game (wawancara 25 Agustus 2019).

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sosmed dapat

memberikan dampak fosotif seperti menambah wawasan pengetahuan,

dan selain itu sosmed juga dapat memberikan dampak negatif yang dapat

mempengaruhi tingkah laku, seperti berbicara dengan kasar karena

meniru apa yang dilihatnya di sosmed.

b. Kurangnya kerja sama guru sama orang tua.

Dalam mengembangkan kepribadian atau lebih tepatnya untuk

memperbaik akhlak yang kurang terpuji diperlukan adanya kerja sama

guru dan orang tua. Agar terjalin kerja sama yang baik antara guru dan

orang tua siswa maka diperlukan komunikasi yang baik pula.

Salah satu kendala yang dihadapi guru al qur‟an hadits dalam

kompetensi kepribadian pada siswa adalah kurangnya kurangnya kerja

sama antara guru dan orang tua. Hal ini terlihat ketika ada orang tua

siswa yang di panggil kesekolah saat anaknya melakukan pelanggaran,

orang tua membela anaknya tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi

mereka tidak mau anaknya disalahkan (observasi 28 agustus 2019)

Hal ini sesuai dengan hasil wawancara penulis dengan Hj, Patiah

selaku waka sekolah mengatakan sebagai berikut:

Kurangnya kerja sama guru al qur‟an hadist dan orang tua, terlihat

ketika pak Anwar memangil salah satu wali murid kelas IV, karene

Page 65: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

52

murid tersebut melakukan pelanggaran, namu wali murid tersebut

membela anaknya, dia tidak mau anaknya disalahka, orang tua tidak mau

tahu apa masalahnya, hal ini disebabkan kurangnya komunikasi pak

Anwar dengan wali murid (wawancara 28 Agustus 2019).

Hal ini juga didukung dengan hasil wawancara sama meisa murid

kelas IV mengatakan sebagai berikut:

Sekarang saya duduk di kelas IV MI Nurul Ittihad, kemaren saya

melakukan hal yang melanggar peraturan yang ditetapkan sekolah,

kemudian pak Anwar, memerintahkan saya untuk memanggil orang tua

datang kesekolah.(wawancara 28 Agustus 2019)

3. solusi yang di lakukan kepala sekolah dalam meningkatkan

kompetensi guru al qur’an hadist di MI Nurul Ittihad Kota Jambi

Tingkah laku pada dasarnya merupakan hal yang paling utama di

dalam kehidupan. Karena dalam tingkah laku tersebut orang lain akan

dapat menilai baik atau buruk. Tingkah laku seorang guru yang kurang

mencerminkan guru ketika disekolah terutama proses pembelajaran

berlansung ada upaya memperbaiki kepribadian.

a. Mengikut sertakan guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan

kependidikan.

Seorang guru selain mengajar, guru juga harus belajar, agar bahan

untuk mengajar sesuai dengan apa materi ajar, dan agar seorang guru

menjadi guru yang Profesional, hal ini sesuai dengan yang hasil

wawancara penulis dengan kepala sekolah MI Nurul Ittihad Kota Jambi,

mengatakan sebagai berikut:

Selaku kepala sekolah saya selalu mencari informasi jika ada

pelatihan-pelatihan untuk guru-guru MI, jika saya mendapatkan

informasi ada pelatihan di luar untuk guru-guru, saya selalu mengikut

sertakan beberapa orang guru MI Nurul Ittihad untuk pelatihan tersebut,

karena besar harapan saya dengan mengikut sertakan mereka pelatihan,

Page 66: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

53

mereka bisa menjadi guru yang memiliki kepribadian yang dewasa, arif

dan bijaksana ( wawancara 6 september 2019)

Kemudian kepala sekolah mengatakan juga:

Di MI Nurul Ittihad ini setiap bulannya mengadakan pengajian

untuk pembelakan guru guru, dan itu di laksanakan setiap hari rabu

minggu terakhir, dengan mengundang ustadz untuk mengisi pengajian,

hal ini saya lakukan agar guru-guru dapat menjadi pribadi yang

berwibawah sesuai dengan al qur‟an dan hadits,. (wawancara 6

september 2019)

Hal ini juga dikuatkan dengan dikatakan Hj Patiah, sebagai berikut:

Pada setip hari rabu minggu trakhir, murid-murid pulang jam

setengah 11, karena pada hari rabu jam 11.00-waktu dzuhur masuk, guru-

guru pengajian, hal ini dilakukan dengan harapan agar guru-guru juga

mendapatkan ilmu tentang bagaimana menajdi guru yang memiliki

kepribadian yang jujur dan menjadi teladan bagi murid-murid.

(wawancara 6 september 2019)

Hal ini sesuai dengan pengamatan penulis di MI Nurul Ittihad,

penulis melihat pada pukul 11.00 wib, murid-murid sudah pada pulang,

namun guru belum boleh pulang, akan tetapi guru mengadakan pengajian

, dan pada hari itu penulis melihat yang mengisi pengajian itu yaitu Ust,

Yusuf Al Banjari. Yang mana pada saat itu bapak duduk di depan,

sedangkan untuk ibu-ibu guru di belakang bapak-bapak untuk

mendengarkan pengajian. (observasi 28 agustus 2019).

Dalam hal ini penulis juga mewawancari ust Yusuf Al Banjari,

beliau mengatakan sebagai berikut:

Menurut saya ini sangat bagus di lakukan setiap sekolah, karena

dengan adanya kegiatan ini semua guru menyadari bahwa mereka

bukan hanya mengajar, tetapi juga harus belajar, materi pada hari

ini yang saya sampaikan adalah bagaiman menjadi guru yang

Page 67: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

54

disiplin. Saya sampaikan kepada guru-guru MI Nurul Ittihad,

bahwa jika ingin murid-muridnya disiplin, maka disiplini dulu

guru-guru, karena guru adalah tauladan bagi murid selama di

sekolah.

Dan saya sampaikan dalam materi Sebenarnya sebelum

menertibkan atau mendisiplinkan siswa, guru terlebih dahulu yang

harus tertib, sebelum menertibkan guru, maka ya kepala sekolah ini

juga harus tertib, bukannya begitu ya mbak? Segala hal itu jika

ingin dijadikan tauladan maka juga harus tumbuh dari diri kita

terlebih dahulu (wawancara 28 Agustus 2019)

b. Mengevaluasi dan menasihati guru

Guru merupakan tauladan bagi siswa siswanya. Segala sesuatu yang

dilakukan guru baik itu sikap atau perbuatan semua itu di lihat dan dinilai

oleh siswa. Karena itu sebagai guru harus memberikan contoh yang baik.

Suri tauladan merupakan salah satu cara menanamkan kepribadian yang

baik. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara sama bapak Samsul Qamar,

mengatakan sebagai berikut:

Guru adalah seseorang yang di gugu dan ditiru, jadi seorang guru

merupakan panutan atau contoh. Dengan demikian saya selaku kepala

sekolah selalu senantiasa menasihati guru-guru, agar menjadi teladan

bagi murid-murid. Yaitu dengan menjaga sikap dan perbuatan karena

itu yang dilihat siswa (wawancara 5 september 2019).

Seorang guru adalah orang yang menjadi panutan bagi anak-anak

didiknya, sukses tidak pembelajaran tergantung pada cara mengajar

guru saat proses pembelajaran. Jika guru nya vakum dalam proses

pembelajaran maka, siswa nya juga ikut vakum, maka seorang guru

harus bisa menguasai kelas dan harus bisa menguasai materi.

Mengevaluasi bukan hanya saja dilakukan terhadap murid-murid

tetapi guru-guru juga harus di evaluasi agar guru-guru merasa punya rasa

Page 68: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

55

tanggung jawab. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Adela

Suswita, seorang guru di MI Nurul Ittihad kota Jambi mengatakan:

Setiap hari sabtu pada minggu trakhir, setelah sholat dzuhur kami

semua guru kumpul di kantor, hingga sampai pukul 15.00 Wib.

Terkadang di dalam kantor tersebut kami membahas bagaimana

seharusnya akhlak dan sikap seorang guru baik itu di lingkungan sekolah

maupun masyarakat ( 7 september 2019).

Hal ini juga sama seperti yang di ungkapkan dari bapak kepala

sekolah Drs. H. Samsul Qamar, mengatakan sebagai berikut:

Saya selaku kepala sekolah, saya berharap guru-guru saya selain

mengajar berada di dalam kelas, beliau juga menjaga sikap dan ucapan

dan tingkah laku mareka, karena apa yang dilakukan guru itu yang di

contoh oleh murid-murid, karena siswa MI pada dasarnya masih sangat

polos dan masih sering ikut-ikutan, jadi jia dari didikannya sudah salah

maka siswa tersebut akan melakukan kesalahan terus (wawancara

7september 2019)

Hal ini sesuai dengan yang di katakan Hj. Patiah juga mengatakan

sebagai berikut:

Saya sebagai waka, bertanggung jawab atas kinerja dan tingkah laku

guru-guru semua yang ada di MI Nurul Ittihad Kota Jambi. Maka pada

waktu rapat bulanan saya sampaikan seorang guru harus mampu menjadi

pribadi yang berakhlak dan dewasa, karena dengan demikian seorang

guru akan disegani oleh murid. Jika gurunya baik dan berakhlakul

karimah maka siswa juga akan mengikuti jejaknya, karena itu saya sering

menyampaikan kepada guru-guru di MI nurul ittihad bahwasannya

akhlak itu haruslah kita jaga, disekolah kita banyak membaw nama

termasuk nama pribadi kita sendiri.

Page 69: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

56

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan tentang

kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟ya Nurul Ittihad Kota

Jambi sebagai berikut:

1. Kompetensi kepribadian guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah

Nurul Ittihad Kota Jambi sudah baik. Karena guru al qur‟an dalam

melihatkan sifat 1). Kepribadian yang mantap dan stabil. 2). Kepribadian

yang dewasa dan arif. 3) Kepribadian yang berwibawa 4). Kepribadian

Akhlak Mulia dan mengevaluasi diri

2. Kendala yang dihadapi dalam kompetensi guru al qur‟an hadist di

Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad adalah 1). Pengaruh negatif sosmed 2).

Kurang kerja sama guru dan orang tua

3. Upaya guru dalam mengatasi kendala kompetensi guru al qur‟an hadist di

Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad dengan cara : 1). Mengikut sertakan

guru-guru untuk mengikuti pelatihan-pelatihan kependidikan. 2).

Mengevaluasi dan menasihati guru

B. Saran-saran

Ada beberapa saran dan masukan penulis kepada semua pihak dalam

menulis skripsi ini di antaranya adalah sebagai berikut:

Page 70: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

57

1. Diharapkan adanya kerja sama antara guru pendidikan Al quran hadist dan

pihak orang tua, tokoh agama dan pemeritah setempat dalam upaya

meningkatkan mutu dan prestasi anak dengan mengatasi berbagai kendala

yang dihadapi dalam kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah

Ibtida‟yah Nurul Ittihad

2. Diharapkan para semua guru untuk lebih meningkatkan lagi dalam

memberikan dorongan, motivasi dan dukungan serta selalu memperhatikan

kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad.

3. Para guru-guru MI Nurul Ittihad Kota Jambi untuk selalu meningktakan

prestasi kedisiplinan baik itu guru-gurunya maupun murid-murid MI Nurul

Ittihad. Dan guru tetap mengajar dengan profesional

4. Kepada penggurus Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad Kota Jambi,

diharapkan untuk terus selalu menghidupkan pendidikan di MI ini serta

coba membangun forum musyawarah antar wali murid agar kendala-

kendala yang dihadapai, dijumpai, ditemukan pada lapangan, maka dengan

itu kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad

agar tetap terus baik dan lancar.

C. KATA PENUTUP

Dengan mengucapkan kata Alhamdulillah dan memanjatkan rasa puja

dan puji syukur kepada Allah SWT. Maka akhirnya penulis dapat

menyelesaikan penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan sebaik-baiknya

Page 71: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

58

dengan harapan agar semua pihak dapat memberikan masukan dan saran-

saran demi kesempurnaan karya tulis ini.

Walaupun hasil penelitian ini jauh dari kata sempurna, namun penulis

berharap skripsi ini memberi manfaat bagi penulis dan orang banyak dalam

rangka menambah pengetahuan dan keterampilan menyusun karya ilmiah,

ataupun pihak tertentu yang berhubungan dengan kompetensi guru al qur‟an

hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul Ittihad Kota Jambi.

Semoga penulisan skripsi ini bermanfaat bagi pengetahuan dan

penerapan kompetensi guru al qur‟an hadist di Madrasah Ibtida‟yah Nurul

Ittihad. Dan semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan

bimbingan-Nya kepada kita semua. Aminn Ya Rabbal ‘Alamin

Page 72: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

59

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Al-Qur’an dan Tejemahnya. Jakarta: Raja Publishing, 2011

Abuddin Nata, Sejarah Sosial Intelektual Islam. (Jakarta: Rajawali Press, 2012),

hal. 11

Buchari Alma, Guru Profesional Menguasai Metode dan Terampil Mengajar.

(Bandung, Alfabeta, 2009), hal. 142

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta:

Balai Pustaka, 2005

Depag RI. 1989. Al-Qur‟an Dan Terjemahnya. Semarang: Toha Putra.

E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis kompetensi, Konsep, Karateristik dan

implementasinya, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002

Jam‟an Satori, Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung:

Alfabeta. 2009

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung Remaja

Rosdakarya, 2001

Omaer Hamalik, ( 2006 ). Proses belajar mengajar, Bandung : Bumi Aksara

Pustakarya

Rastodio. 2009. kompetensi guru. diambil dari : http://rastodio.com/

pendidikan/pengertian-kompetensi-guru. html ,pada tanggal 26 september

2013

Ramayulis, ( 2013 ). Ilmu pendidikan islam. Jakarta : Kalam mulia

Sugiono. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta. 2012

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,Jakarta,

Cipta, 1995

Syaikh Az-zamuji, ( 2009 ). Terjemahan Ta’lim Muta’alim, Surabaya : Mutiara

ilmu

Yahya Bin Muhammmad Abdul Rozaq, ( 2004 ) Metode Praktis Menghafal Al-

Qur'an, Jakarta Pustaka : Azzam.

Page 73: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

60

Page 74: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

61

Page 75: KOMPETENSI GURU AL-QUR’AN HADITS DI MADRASAH …

62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ( CURICULUM VITAE )

Nama : Nurharida

Jenis kelamin : Perempuan

Tempat tanggal lahir : Sungai terap, 05-12-1996

Alamat : Telanai

Alamat email : -

No Hp : 085212583147

Pengalaman pendidikan formal

1. SD/MI, tahun tamat : SDN 49/IX sungai terap ( 2008 )

2. SMP/MTS, tamat : MTS Jauharu fallah ( 2011 )

3. SMA/ MA, Tamat : SMA Jauharu fallah ( 2014 )

Pendidikan non formal : -