Top Banner
KEPUTUSAN KO NOMO PEDOMAN TEKNIS PE PEMILIHA KETUA KOMIS Menimbang : bah Nom Ma Bup per Per Ban Mengingat : 1. 2. 3. 4. KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT OMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATE OR: 6/Kpts/KPU-BABAR-009.43648 TENTANG ELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PAR AN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BAN TAHUN 2015 SI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN B hwa untuk melaksanakan Peratura mor 5 Tahun 2015 tentang S asyarakat Dalam Pemilihan Guber pati dan Wakil Bupati, Dan/Atau W rlu ditetapkan Pedoman Teknis P rtisipasi masyarakat Dalam Pemiliha ngka Barat Tahun 2015. Undang-Undang Nomor 5 Tahun Kabupaten Bangka Selatan, Kabupa Kabupaten Bangka Barat dan Ka Provinsi Kepulauan Bangka Belitun Undang-Undang Nomor 14 Tahun Informasi Publik (Lembaran Negara 2008 Nomor 61, Tambahan L Indonesia Nomor 4836); Undang-Undang Nomor 15 Tahun Pemilihan Umum (Lembaran Negar 2011 Nomor 101, Tambahan L Indonesia Nomor 5246); Undang-Undang Nomor 1 Tahun Peraturan Pemerintah Pengganti Tahun 2014 tentang Pemilihan Gub Menjadi Undang-Undang sebagaim Undang-Undang Nomor 8 Tahun Republik Indonesia Tahun 201 Lembaran Negara Republik Indones T EN BANGKA BARAT 83/2015 RTISIPASI MASYARAKAT NGKA BARAT BANGKA BARAT, an Komisi Pemilihan Umum Sosialisasi dan Partisipasi rnur dan Wakil Gubernur, Walikota dan Wakil Walikota, Pelaksanaan Sosialisasi Dan han Bupati dan Wakil Bupati 2003 tentang Pembentukan aten Bangka Bangka Tengah, abupaten Belitung Timur di ng; n 2008 tentang Keterbukaan a Republik Indonesia Tahun Lembaran Negara Republik 2011 tentang Penyelenggara ra Republik Indonesia Tahun Lembaran Negara Republik n 2015 tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 1 bernur, Bupati dan Walikota mana telah diubah dengan n 2015 (Lembaran Negara 15 Nomor 57, Tambahan sia Nomor 5678);
21

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

Oct 25, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BANGKA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT

NOMOR: 6/Kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT

TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota,

perlu ditetapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi Dan

Pertisipasi masyarakat Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Bangka Barat Tahun 2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Bangka Tengah,

Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4836);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5246);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BANGKA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT

NOMOR: 6/Kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT

TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota,

perlu ditetapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi Dan

Pertisipasi masyarakat Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Bangka Barat Tahun 2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Bangka Tengah,

Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4836);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5246);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BANGKA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT

NOMOR: 6/Kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT

TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota,

perlu ditetapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi Dan

Pertisipasi masyarakat Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Bangka Barat Tahun 2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Bangka Tengah,

Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4836);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5246);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BANGKA BARAT

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT

NOMOR: 6/Kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015

TENTANG

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA BARAT

TAHUN 2015

KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan Peraturan Komisi Pemilihan Umum

Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan Partisipasi

Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota,

perlu ditetapkan Pedoman Teknis Pelaksanaan Sosialisasi Dan

Pertisipasi masyarakat Dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Bangka Barat Tahun 2015.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan

Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Bangka Tengah,

Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur di

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4836);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara

Pemilihan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5246);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1

Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati dan Walikota

Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5678);

Page 2: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008

tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat

Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi Pemilihan

Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Komisi Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;

6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015

tentang Tahapan, Program, dan Jadwal Penyelenggaraan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015

tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan

Umum Provinsi/Komisi Independen Pemilihan Aceh, Komisi

Pemilihan Umum/Komisi Independen Pemilihan

Kabupaten/Kota, serta Pembentukan dan Tata Kerja Panitia

Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok

Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan

Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil

Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota

8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2015

tentang Sosialisasi dan Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati,

Dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota;

Memperhatikan : 1. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat

Nomor 1/kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015 tentang

Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat Tahun 2015;

2. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Bangka

Barat dengan KPU Kabupaten Bangka Barat Nomor

415.4/06/1.20.03.11/2015 dan Nomor 016/KPU-BABAR-

009.436483.IV/2015 Tentang Belanja Hibah Penyelenggaraan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat Tahun 2015;

3. Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten

Bangka Barat tanggal 4 Mei 2015

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KOMISI PEMIILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA

BARAT TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN SOSIALISASI

DAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI BANGKA BARAT TAHUN 2015

Page 3: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

KESATU : Menetapkan Pedoman Pedoman Teknis Pelaksanaan SosialisasiDan Pertisipasi masyarakat Dalam Pemilihan Bupati dan WakilBupati Bangka Barat Tahun 2015 sebagaimana tercantum dalamLampiran Keputusan ini yang merupakan bagian tidak terpisahkandari Keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan denganketentuan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akandiadakan perbaikan sebagaimana mestinya

Ditetapkan di Muntokpada tanggal 4 Mei 2015KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BANGKA BARAT

ttd.

MARTONO

Page 4: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 1 ~LAMPIRAN

KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN

BANGKA BARAT

NOMOR 6/kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015

TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN

SOSIALISASI DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI BANGKA

BARAT TAHUN 2015.

BAB I

PENDAHULUAN

A. PENDAHULUAN

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati membuka secara luas hak politik rakyat dalam

menggunakan hak politiknya. Sistem dan tata cara penyelenggaraan secara netral dan

terbuka menjadi aspek penting dalam mensosialisasikan informasi Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati. Dalam pelaksanaannya, masyarakat senantiasa didorong ke arah

kesadaran dan kegairahan serta memiliki kapasitas untuk menentukan pilihannya

secara objektif dan rasional, melalui pemberian informasi yang benar, memberikan

bekal yang cukup untuk secara cerdas mampu memilih pemimpin daerah yang

dikehendakinya secara langsung tanpa diwakilkan.

Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, merupakan salah satu upaya

menyeragamkan persepsi dan pemahaman tentang substansi kedaulatan rakyat.

Dibukanya wacana seluas dan sebebas mungkin untuk mengkaji setiap gagasan atau

ide kreatif dari calon pemimpin daerah agar masyarakat tidak salah dalam memilih dan

mengambil keputusan untuk menentukan pemimpinnya. Kedaulatan rakyat perlu

diterjemahkan ke dalam aturan main, kapan dan bagaimana rakyat mengekspresikan

kedaulatannya, perlu disediakan ruang-ruang komunikasi dan partisipasi dengan

memberikan informasi yang berkaitan dengan hak-hak rakyat, serta dapat diakses

dengan mudah.

Program sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati memberi makna pada substansi

ideologis dan teknis dengan tujuan utama membangun kesadaran pendidikan kritis

sehingga masyarakat sadar akan makna yang terjadi dalam proses demokratisasi

dengan tetap merujuk koridor hukum yang sudah ada. dan bukan mengedepankan

persoalan kepentingan dan materi belaka\

B. PENGERTIAN

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

1. Komisi Pemilihan Umum, selanjutnya disingkat KPU, adalah lembaga

penyelenggara pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan umum

dan diberikan tugas dan wewenang dalam penyelenggaraan pemilihan

berdasarkan ketentuan yang diatur undang-undang Pemilihan;

Page 5: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 2 ~2. Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, selanjutnya disebut

KPU Provinsi, adalah lembaga penyelenggara pemilihan tingkat provinsi

sebagaimana dimaksud dalam undang-undang penyelenggara pemilihan;

3. Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat, selanjutnya disebut KPU

Kabupaten adalah lembaga penyelenggara pemilihan umum sebagaimana

dimaksud dalam undang- undang penyelenggara pemilihan umum yang diberikan

tugas menyelenggarakan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat Tahun

2015 berdasarkan ketentuan yang diatur dalam undang-undang Pemilihan;

4. Panitia Pemilihan Kecamatan, selanjutnya disingkat PPK, adalah panitia yang

dibentuk oleh KPU Kabupaten untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat

kecamatan.

5. Panitia Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat PPS, adalah panitia yang

dibentuk oleh KPU Kabupaten untuk menyelenggarakan Pemilihan di tingkat

desa/kelurahan.

6. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara, selanjutnya disingkat KPPS, adalah

kelompok yang dibentuk oleh PPS untuk menyelenggarakan pemungutan suara di

TPS.

7. Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat Tahun 2015 selanjutnya disebut

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati adalah pemilihan yang diselenggarakan oleh

KPU Kabupaten untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat yang

dilaksanakan pada Tahun 2015.

8. Pasangan Calon adalah Bakal Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang

telah memenuhi syarat dan ditetapkan sebagai peserta Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati .

9. Pemilih adalah penduduk yang berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun atau

sudah/pernah kawin yang terdaftar dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati .

10. Informasi Pemilihan adalah informasi mengenai sistem, tatacara teknis dan hasil

penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati .

11. Sosialisasi Penyelenggaraan Pemilihan, selanjutnya disebut Sosialisasi Pemilihan,

adalah proses penyampaian informasi tentang tahapan dan program

penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati .

12. Partisipasi Masyarakat adalah keterlibatan perorangan dan/atau kelompok

masyarakat dalam penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati .

13. Pendidikan Politik bagi Pemilih, adalah proses penyampaian informasi kepada

Pemilih untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran Pemilih

tentang Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati .

14. Pemantauan Pemilihan adalah kegiatan yang dilakukan untuk memantau

pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati .

15. Pemantau Pemilihan adalah organisasi kemasyarakatan yang terdaftar di

Pemerintah yang mendaftar dan telah memperoleh akreditasi dari KPU Kabupaten

untuk melakukan pemantauan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati .

Page 6: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 3 ~16. Akreditasi adalah pengesahan yang diberikan oleh KPU Kabupaten kepada

Pemantau Pemilihan yang telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh KPU

Kabupaten.

17. Survei atau Jajak Pendapat Pemilihan adalah pengumpulan informasi/pendapat

masyarakat tentang proses penyelenggaraan Pemilihan, peserta Pemilihan,

perilaku Pemilih atau hal lain terkait Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dengan

menggunakan metodologi tertentu.

18. Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan adalah kegiatan penghitungan suara secara

cepat dengan menggunakan teknologi informasi, atau berdasarkan metodologi

tertentu.

19. Dewan Etik adalah kelompok kerja yang terdiri dari ahli dan/atau pihak yang

ditetapkan oleh KPU Kabupaten untuk memeriksa dan memutuskan dugaan

pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga Survei atau Jajak Pendapat dan

Penghitungan Cepat .

20. Hari adalah hari kalender.

C. PRINSIP PENYELENGGARA PEMILIHAN BUPATI DAN WAKIL BUPATI

KPU Kabupaten, PPK, PPS dan KPPS dalam melaksanakan tugas berpedoman pada

asas mandiri, jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan,

proporsionalitas, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas.

D. DASAR HUKUM

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka

Selatan, Kabupaten Bangka Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan

Kabupaten Belitung Timur di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4836);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggara Pemilihan Umum

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur,

Bupati dan Walikota Menjadi Undang-Undang sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2015 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5678);

5. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 06 Tahun 2008 tentang Susunan

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum,

Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten/Kota sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Komisi

Pemilihan Umum Nomor 22 Tahun 2008;

Page 7: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 4 ~6. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tahapan,

Program, dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan Wakil Walikota;

7. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja

Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi

Independen Pemilihan Aceh, Komisi Pemilihan Umum/Komisi Independen

Pemilihan Kabupaten/Kota, serta Pembentukan dan Tata Kerja Panitia

Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok

Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan

Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan

Wakil Walikota;

8. Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2015 tentang Sosialisasi dan

Partisipasi Masyarakat Dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati

dan Wakil Bupati, Dan/Atau Walikota dan Wakil Walikota;

9. Keputusan Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat Nomor

1/kpts/KPU-BABAR-009.436483/2015 tentang Tahapan, Program dan

Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat

Tahun 2015;

10. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Bangka Barat dengan

KPU Kabupaten Bangka Barat Nomor 415.4/06/1.20.03.11/2015 dan

Nomor 016/KPU-BABAR-009.436483.IV/2015 Tentang Belanja Hibah

Penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat Tahun

2015;

11. Berita Acara Rapat Pleno Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bangka Barat

tanggal 4 Mei 2015

E. MAKSUD DAN TUJUAN

Sosialisasi Pemilihan dan Partisipasi Masyarakat bertujuan:

1. menyebarluaskan informasi mengenai tahapan, jadwal dan program Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati;

2. meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang hak

dan kewajiban dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati; dan

3. meningkatkan partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

BAB II

SOSIALISASI PEMILIHAN

A. SASARAN SOSIALISASI PEMILIHAN

1. Sasaran dalam pelaksanaan Sosialisasi Pemilihan, meliputi komponen:

a. masyarakat umum;

b. Pemilih pemula meliputi remaja, pemuda, pelajar dan mahasiswa;

c. tokoh masyarakat dan/atau pemuka adat ;

Page 8: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 5 ~d. kelompok media massa;

e. partai politik;

f. Pengawas, Pemantau Pemilihan;

g. organisasi kemasyarakatan;

h. organisasi keagamaan;

i. kelompok adat;

j. instansi pemerintah;

k. partai politik; dan/atau

l. Pemilih dengan kebutuhan khusus.

2. Pemilih dengan kebutuhan khusus sebagaimana dimaksud pada angka 1 huruf l,

mencakup penyandang disabilitas, masyarakat di wilayah perbatasan atau

terpencil, penghuni lembaga permasyarakatan, pasien dan pekerja rumah sakit,

pekerja tambang lepas pantai, perkebunan, dan kelompok lain yang terpinggirkan.

3. Dalam mencapai seluruh kelompok sasaran tersebut sebagaimana dimaksud dalam

angka 1 , KPU Kabupaten di bantu oleh PPK , PPS dan Partisipasi Masyarakat.

4. KPU Kabupaten melaksanakan Sosialisasi Pemilihan dan Pendidikan Politik bagi

Pemilih.

5. PPK dan PPS melaksanakan Sosialisasi Pemilihan dan/atau yang berkaitan dengan

tugas dan wewenangnya kepada masyarakat.

B. MATERI SOSIALISASI

1. Materi Sosialisasi Pemilihan mencakup:

a. seluruh tahapan, program dan jadwal pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati yang terdiri dari:

1. pemutakhiran data dan daftar Pemilih;

2. pencalonan;

3. kampanye;

4. dana kampanye;

5. pemungutan, penghitungan dan rekapitulasi hasil penghitungan suara; dan

6. penetapan Pasangan Calon terpilih.

b. materi lain terkait tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

2. Materi sosialisasi pemutakhiran data Pemilih dan penyusunan daftar Pemilih,

meliputi:

a. mekanisme pemutakhiran dan penyusunan daftar Pemilih;

b. tahapan dan jadwal pemutakhiran dan penyusunan daftar Pemilih;

c. peran serta masyarakat dan partai politik dalam pemutakhiran data; dan

d. penyusunan daftar Pemilih.

3. Materi sosialisasi pencalonan, meliputi:

a. jadwal pencalonan Pasangan Calon;

b. persyaratan pencalonan bagi Pasangan Calon;

c. mekanisme verifikasi persyaratan Pasangan Calon;

Page 9: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 6 ~d. penetapan Pasangan Calon;

e. pengundian dan penetapan nomor urut Pasangan Calon.

4. Materi sosialisasi kampanye, meliputi:

a. ketentuan kampanye;

b. jadwal kampanye;

c. visi, misi dan program kerja Pasangan Calon.

5. Materi sosialisasi dana kampanye, meliputi:

a. jadwal penyampaian laporan dana Kampanye;

b. jenis laporan dana Kampanye;

c. penyusunan laporan dana kampanye;

d. audit dan hasil audit dana kampanye.

6. Materi sosialisasi pemungutan, penghitungan dan dan rekapitulasi hasil

penghitungan suara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, meliputi:

a. tata cara pemungutan suara;

b. tata cara penghitungan suara;

c. rekapitulasi hasil penghitungan suara;

d. pengumuman hasil Pemilihan.

C. METODE SOSIALISASI

1. Metode yang digunakan dalam menyampaikan materi Sosialisasi Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati, dilakukan melalui:

a. komunikasi tatap muka;

b. media massa;

c. bahan sosialisasi;

d. mobilisasi sosial;

e. pemanfaatan budaya lokal/tradisional;

f. laman KPU Kabupaten;

g. papan pengumuman KPU Kabupaten;

h. media sosial;

i. media kreasi; dan/atau

j. bentuk lain yang memudahkan masyarakat untuk dapat menerima Informasi

Pemilihan dengan baik.

2. Komunikasi tatap muka sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf a, dapat

berupa pertemuan dalam bentuk:

a. diskusi;

b. seminar;

c. workshop;

d. rapat kerja;

e. pelatihan;

f. ceramah;

g. simulasi; dan/atau

h. metode tatap muka lainnya.

Page 10: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 7 ~3. Penyampaian informasi melalui media massa sebagaimana dimaksud dalam angka 1

huruf b, dilakukan pada:

a. media massa cetak; dan/atau

b. media massa elektronik meliputi:

1) Radio;

2) televisi; dan/atau

3) media dalam jaringan (online ).

4. Penyampaian informasi pada media massa sebagaimana dimaksud pada angka 3,

dilakukan melalui:

a. tulisan;

b. gambar;

c. suara; dan/atau

d. audiovisual.

5. Penyampaian informasi melalui bahan sosialisasi sebagaimana dimaksud dalam

angka 1 huruf c, terdiri atas:

a. penyebaran bahan sosialisasi meliputi:

1) brosur;

2) leaflet;

3) pamflet;

4) booklet;

5) poster; dan/atau

6) stiker.

b. pemasangan alat peraga sosialisasi meliputi:

1) spanduk;

2) banner ;

3) baliho;

4) billboard; dan/atau

5) umbul - umbul.

c. penyebaran bahan atau pemasangan alat peraga sosialisasi lainnya .

6. Media kreasi sebagaimana dimaksud dalam angka 1 huruf i yaitu media sosialisasi

melalui kesenian, meliput:

a. kesenian tradisional;

b. modern;

c. kontemporer;

d. seni musik;

e. seni tari;

f. seni lukis;

g. sastra; dan/atau

h. seni peran.

Page 11: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 8 ~7. Pembuatan dan penggunaan metode Sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

sebagaimana dimaksud dalam angka 1 disesuaikan dengan ketersedian anggaran di

KPU Kabupaten.

8. KPU Kabupaten dapat bekerja sama dengan instansi lain dalam membuat dan

menggunakan metode sosialisasi sebagaimana dimaksud pada angka 7.

D. PENDIDIKAN POLITIK

1. Pendidikan Politik bagi Pemilih dapat dilakukan, melalui:

a. mobilisasi sosial;

b. pemanfaatan jejaring sosial;

c. media lokal atau tradisional;

d. pembentukan agen-agen atau relawan demokrasi; dan/atau

e. bentuk lain yang membuat tujuan dari Pendidikan Pemilih tercapai.

2. Dalam melakukan Pendidikan Politik sebagaimana dimaksud pada angka 1, KPU

Kabupaten dapat bekerja sama dengan:

a. kelompok atau organisasi kemasyarakatan;

b. komunitas masyarakat;

c. organisasi keagamaan;

d. kelompok adat;

e. badan hukum;

f. lembaga pendidikan; dan/atau

g. media massa cetak dan elektronik

BAB III

PARTISIPASI MASYARAKAT

A. WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB PENYELENGGARA PEMILIHAN BUPATI DAN

WAKIL BUPATI

1. Dalam penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat, KPU Kabupaten berwenang:

a. mengatur ruang lingkup pelibatan masyarakat dalam pengambilan kebijakan

publik pada tahap penyusunan kebijakan, pelaksanaan, pengawasan dan

evaluasi Pemilihan;

b. mengatur pihak yang dapat berpartisipasi yang mencakup orang, kelompok

orang, badan hukum dan/atau masyarakat adat; dan

c. menolak atau menerima Partisipasi Masyarakat berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

2. Wewenang sebagaimana dimaksud pada angka 1 diselenggarakan sesuai dengan

lingkup tugas dan fungsi KPU Kabupaten, situasi dan kondisi masyarakat

setempat.

3. Dalam penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat, KPU Kabupaten mempunyai

tanggung jawab:

a. memberikan informasi sesuai peraturan perundang- undangan;

Page 12: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 9 ~b. memberikan kesempatan yang setara kepada setiap orang/pihak untuk

berpartisipasi dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati; dan

c. mendorong Partisipasi Masyarakat.

4. Informasi sebagaimana dimaksud pada angka 3 huruf a mencakup informasi

seluruh tahapan penyelenggaraan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

B. HAK DAN KEWAJIBAN MASYARAKAT

1. Dalam penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat, masyarakat berhak:

a. memeroleh informasi publik terkait dengan Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati sesuai peraturan perundang-undangan;

b. menyampaikan dan menyebarluaskan informasi publik terkait dengan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

c. berpendapat atau menyampaikan pikiran, lisan dan tulisan;

d. ikut serta dalam proses penyusunan kebijakan atau peraturan Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati;

e. ikut serta dalam setiap tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

f. ikut serta dalam evaluasi dan pengawasan penyelenggaraan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

g. melakukan konfirmasi berdasarkan hasil pengawasan atau Pemantauan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati; dan

h. memberi usulan tindak lanjut atas hasil pengawasan atau Pemantauan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

2. Dalam penyelenggaraan Partisipasi Masyarakat, masyarakat wajib:

a. menghormati hak orang lain;

b. bertanggung jawab atas pendapat dan tindakannya dalam berpartisipasi;

c. menjaga pelaksanaan Partisipasi Masyarakat sesuai dengan asas mandiri,

jujur, adil, kepastian hukum, tertib, kepentingan umum, keterbukaan,

proporsional, profesionalitas, akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas;

d. menjaga etika dan sopan santun berdasarkan budaya masyarakat.

C. BENTUK DAN PARTISIPASI MASYARAKAT

1. Setiap warga negara, kelompok, organisasi kemasyarakatan, organisasi

keagamaan, kelompok adat, badan hukum, lembaga pendidikan, dan media

massa cetak atau elektronik dapat berpartisipasi pada setiap tahapan Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2. Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana

dimaksud pada angka 1, dapat dilakukan dalam bentuk:

a. keterlibatan masyarakat dalam penyelenggaraan;

b. pengawasan pada setiap tahapan;

c. Sosialisasi;

d. Pendidikan Politik bagi Pemilih;

e. Pemantauan; dan

Page 13: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 10 ~f. Survei atau Jajak Pendapat tentang Pemilihan dan Penghitungan Cepat Hasil

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

3. Partisipasi Masyarakat pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana

dimaksud pada angka 2 dilakukan dengan ketentuan:

a. tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan Pasangan

Calon;

b. tidak mengganggu proses penyelenggaran tahapan;

c. bertujuan meningkatkan partisipasi politik masyarakat secara luas; dan

d. mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan yang

aman, damai, tertib dan lancar.

e. Partisipasi Masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 2 dapat

dilakukan oleh perseorangan, organisasi atau kelompok masyarakat pada

setiap tahapan sesuai peraturan perundang-undangan.

4. Keterlibatan masyarakat dalam Partisipasi penyelenggaraan, terdiri atas:

a. keterlibatan dalam tahapan; dan/atau

b. keterlibatan dalam evaluasi penyelenggaraan.

5. Keterlibatan masyarakat dalam tahapan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

sebagaimana dimaksud dalam angka 4 huruf a, dapat berupa mengikuti seluruh

program yang terdapat dalam tahapan sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

6. Keterlibatan masyarakat sebagaimana dimaksud pada angka 5 dapat berupa:

a. menjadi petugas penyelenggara;

b. memberi masukan atau tanggapan terhadap pelaksanaan tahapan; dan/atau

c. menjadi pendukung kegiatan dari peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

7. Keterlibatan masyarakat dalam evaluasi penyelenggaraan sebagaimana dimaksud

dalam angka 4 huruf b dapat berupa:

a. ikut dalam pertemuan evaluasi penyelenggaraan sesuai dengan lingkup tugas

dan fungsi masing-masing dan pihak lain yang terkait; dan/atau

b. memberikan masukan atau pendapat penyempurnaan penyelenggaraan

sesuai dengan hasil evaluasi.

8. Sosialisasi sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf c dilakukan dengan

tujuan:

a. menyebarluaskan informasi tahapan, jadwal dan program Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati;

b. meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan masyarakat tentang

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati; dan

c. meningkatkan partisipasi Pemilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

9. Setiap warga negara, kelompok, organisasi kemasyarakatan, organisasi

keagamaan, kelompok adat, badan hukum, lembaga pendidikan dan media

massa cetak atau elektronik dapat melaksanakan Sosialisasi.

10. Dalam melaksanakan Sosialisasi sebagaimana dimaksud pada angka 9 setiap

warga negara, kelompok, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan,

Page 14: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 11 ~kelompok adat, komunitas masyarakat, badan hukum, lembaga pendidikan dan

media massa cetak atau elektronik dapat bekerja sama dengan KPU Kabupaten.

11. Pendidikan Politik bagi Pemilih sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf d

dilakukan dengan tujuan:

a. membangun pengetahuan politik;

b. menumbuhkan kesadaran politik; dan

c. meningkatkan partisipasi politik.

12. Setiap warga negara, kelompok, organisasi kemasyarakatan, organisasi

keagamaan, kelompok adat, badan hukum, lembaga pendidikan, dan media massa

cetak atau elektronik dapat melaksanakan Pendidikan Politik bagi Pemilih.

13. Dalam melaksanakan Pendidikan Politik bagi Pemilih sebagaimana dimaksud

pada angka 12 setiap warga negara, kelompok, organisasi kemasyarakatan,

organisasi keagamaan, kelompok adat, badan hukum, lembaga pendidikan dan

media massa cetak atau elektronik dapat bekerja sama dengan KPU Kabupaten.

14. Pemantauan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf e dapat dilaksanakan

oleh Pemantau Pemilihan.

15. Pemantau Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 14 wajib memenuhi

persyaratan, sebagai berikut:

a. bersifat independen;

b. mempunyai sumber dana yang jelas; dan

c. terdaftar dan memperoleh Akreditasi dari KPU Kabupaten.

16. Pemantau Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 15 wajib mendaftar

untuk mendapatkan Akreditasi pada KPU Kabupaten .

17. Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada angka 16, dilaksanakan sesuai dengan

tahapan dan jadwal sebagaimana diatur dalam Keputusan Komisi Pemilihan

Umum Kabupaten tentang Program, Jadwal dan Tahapan Penyelenggaraan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

18. Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada angka 16, dilakukan dengan mengisi

formulir pendaftaran dan menyerahkan kelengkapan administrasi yang meliputi:

a. profil organisasi lembaga pemantau;

b. nama dan jumlah anggota pemantau;

c. alokasi anggota pemantau Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, masing-

masing di kabupaten dan kecamatan;

d. rencana, jadwal kegiatan Pemantauan Pemilihan dan daerah yang ingin

dipantau;

e. nama, alamat dan pekerjaan pengurus lembaga Pemantauan Pemilihan;

f. pas foto terbaru pengurus lembaga Pemantauan Pemilihan;

g. surat pernyataan mengenai sumber dana yang ditandatangani oleh ketua

lembaga Pemantau

h. surat pernyataan mengenai independensi lembaga pemantauan yang

ditandatangani oleh ketua lembaga Pemantauan Pemilihan;

Page 15: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 12 ~i. surat penyataan atau pengalaman di bidang pemantauan dari organisasi

pemantau yang bersangkutan atau dari pemerintah Negara lain tempat yang

bersangkutan pernah melakukan pemantauan bagi Pemantau Pemilihan Asing.

19. Penambahan nama, jumlah dan alokasi anggota pemantau serta

penambahan daerah yang akan dipantau sebagaimana dimaksud pada angka 18

huruf b, huruf c, dan huruf d, dilaporkan kepada KPU Kabupaten.

20. KPU Kabupaten melakukan penelitan administrasi terhadap kelengkapan

persyaratan sebagaimana dimaksud dalam angka 18.

21. Dalam melaksanakan penelitian sebagaimana dimaksud pada angka 20, KPU

Kabupaten dapat membentuk panitia Akreditasi.

22. KPU Kabupaten memberikan persetujuan kepada Pemantau Pemilihan yang

memenuhi persyaratan berdasarkan hasil penelitian sebagaimana dimaksud pada

angka 21, dengan memberikan Akreditasi kepada Lembaga Pemantau Pemilihan.

23. Akreditasi Pemantau Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 22 berlaku

sejak diterbitkannya sertifikat Akreditasi sampai dengan tahap penetapan

Pasangan Calon terpilih apabila pemantauan diajukan untuk seluruh tahapan

Pemilihan.

24. Akreditasi Pemantau Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 22 berlaku

sejak diterbitkannya sertifikat Akreditasi dan berlaku secara efektif mulai tahapan

tertentu, apabila pemantauan diajukan tidak untuk seluruh tahapan Pemilihan.

25. Tata cara pendaftaran dan pemberian Akreditasi untuk Pemantau Pemilihan,

ditetapkan lebih lanjut dengan Keputusan KPU Kabupaten.

26. Pemantau Pemilihan yang memenuhi persyaratan kelengkapan administrasi

sebagaimana dimaksud dalam angka 19 diberi tanda terdaftar sebagai lembaga

Pemantauan Pemilihan serta mendapatkan sertifikat Akreditasi dari KPU

Kabupaten.

27. Pemantau Pemilihan yang tidak memenuhi kelengkapan persyaratan

administrasi sebagaimana dimaksud dalam angka 18 dinyatakan tidak

terakreditasi dan dilarang melakukan Pemantauan Pemilihan.

28. KPU Kabupaten menyampaikan nama dan jumlah pemantau Pemilihan,

alokasi anggota pemantau yang akan ditempatkan ke daerah, rencana dan

jadwal kegiatan pemantauan, dan daerah yang akan dipantau sebagaimana

dimaksud dalam angka 18 huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e kepada Panitia

Pengawas Pemilihan Kabupaten.

29. Sebelum melaksanakan pemantauan, Pemantau Pemilihan wajib melapor

kepada Kepolisian Negara Kesatuan Republik Indonesia setempat yang membawahi

wilayah hukum daerah yang dipantau.

30. Pemantau Pemilihan hanya melakukan pemantauan pada kecamatan dan/atau

desa/kelurahan tertentu sesuai dengan rencana pemantauan yang telah diajukan

kepada KPU Kabupaten.

31. Anggota Pemantau Pemilihan selama melaksanakan tugas pemantauan, wajib

menggunakan tanda pengenal pemantau Pemilihan.

32. Kartu tanda pengenal Pemantau Pemilihan diberikan oleh KPU Kabupaten.

Page 16: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 13 ~33. Tanda pengenal Pemantau Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 32

memuat informasi tentang:

a. nama dan alamat Pemantau yang memberi tugas;

b. nama anggota Pemantau yang bersangkutan;

c. pas foto terbaru anggota Pemantau yang bersangkutan, ukuran 4 cm x 6 cm

berwarna;

d. wilayah kerja pemantauan;

e. nomor dan tanggal Akreditasi;

f. masa berlaku Akreditasi Pemantau Pemilihan.

34. Ketua KPU Kabupaten membubuhkan tanda tangan dan stempel pada tanda

pengenal Pemantau.

35. Tanda pengenal Pemantau Pemilihan berukuran 10 cm x 5 cm, berwarna dasar

biru tua.

36. Lembaga Pemantauan Pemilihan mempunyai hak:

a. mendapatkan akses di wilayah Pemilihan;

b. mendapatkan perlindungan hukum dan keamanan;

c. mengamati dan mengumpulkan informasi jalannya proses pelaksanaan

Pemilihan dari tahap awal sampai tahap akhir;

d. berada di lingkungan tempat pemungutan suara pada hari pemungutan

suara dan memantau jalannya proses pemungutan dan penghitungan suara;

e. mendapat akses informasi dari KPU Kabupaten ; dan

f. menggunakan perlengkapan untuk mendokumentasikan kegiatan Pemantauan

sepanjang berkaitan dengan pelaksanaan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

37. Lembaga Pemantau wajib:

a. Mematuhi peraturan perundang-undangan serta menghormati kedaulatan

Negara Kesatuan Republik Indonesia;

b. mematuhi kode etik pemantau;

c. melaporkan diri, mengurus proses akreditasi dan tanda pengenal kepada KPU

Kabupaten dengan wilayah kerja pemantauan;

d. melaporkan diri kepada Kepolisian Resor Bangka Barat sebelum melaksanakan

pemantauan;

e. menggunakan tanda pengenal selama dalam pemantauan;

f. mematuhi permintaan untuk meninggalkan atau tidak memasuki daerah

atau tempat tertentu atau untuk meninggalkan tempat pemungutan suara

dengan alasan keamanan;

g. menanggung sendiri semua biaya selama kegiatan pemantauan

berlangsung;

h. melaporkan jumlah dan keberadaan personil Pemantau Pemilihan serta tenaga

pendukung administratif kepada KPU Kabupaten.

i. menghormati peranan, kedudukan, dan wewenang penyelenggara

Pemilihan serta menunjukkan sikap hormat dan sopan kepada penyelenggara

Pemilihan dan kepada Pemilih;

j. menghormati adat istiadat dan budaya setempat;

Page 17: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 14 ~k. melaksanakan perannya sebagai Pemantau Pemilihan secara obyektif dan

tidak berpihak;

l. membantu Pemilih dalam merumuskan pengaduan yang akan disampaikan

kepada pengawas Pemilihan;

m. menjamin akurasi data dan informasi hasil pemantauan yang dilakukan

dengan mengklarifikasi kepada KPU Kabupaten ;

n. menyampaikan hasil pemantauan mengenai pemungutan dan penghitungan

suara kepada KPU Kabupaten, dan pengawas penyelenggara Pemilihan sebelum

pengumuman hasil pemungutan suara; dan

o. menyampaikan laporan hasil pemantauannya kepada KPU Kabupaten

dalam waktu paling lambat 7 (tujuh) hari setelah pelantikan Bupati dan

Wakil Bupati terpilih.

38. Lembaga Pemantau dilarang:

a. melakukan kegiatan yang mengganggu proses kegiatan pelaksanaan

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

b. mempengaruhi Pemilih dalam menggunakan haknya untuk memilih;

c. mencampuri pelaksanaan tugas dan wewenang penyelenggara Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati;

d. memihak kepada peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

e. menggunakan seragam, warna, atau atribut lain yang memberikan kesan

mendukung atau menolak peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

f. menerima atau memberikan hadiah, imbalan, atau fasilitas apapun dari

atau kepada peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

g. membawa senjata, bahan peledak, dan/atau bahan berbahaya lainnya

selama melakukan pemantauan;

h. masuk ke dalam tempat pemungutan suara;

i. menyentuh perlengkapan/alat pelaksanaan Pemilihan termasuk surat suara

tanpa persetujuan penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati; dan

j. melakukan kegiatan lain selain yang berkaitan dengan Pemantauan.

39. Kode etik lembaga Pemantau Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 38

huruf b, meliputi:

a. non partisan dan netral;

b. tanpa kekerasan;

c. mematuhi peraturan perundang-undangan;

d. sukarela;

e. integritas;

f. kejujuran;

g. obyektif;

h. kooperatif;

i. transparan;

j. kemandirian.

Page 18: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 15 ~40. Lembaga Pemantau yang melanggar kewajiban dan larangan sebagaimana

dimaksud dalam angka 38 dan angka 39, dicabut status dan haknya sebagai

lembaga Pemantau.

41. Pencabutan status dan hak sebagai lembaga Pemantau sebagaimana

dimaksud pada angka 40 dilakukan oleh KPU Kabupaten.

42. Sebelum mencabut status dan hak sebagaimana dimaksud pada angka 41,

KPU Kabupaten wajib mendengarkan penjelasan lembaga Pemantau.

43. Pencabutan status dan hak lembaga Pemantau sebagaimana dimaksud pada

angka 42, ditetapkan dengan Keputusan KPU Kabupaten.

44. Lembaga Pemantau yang telah dicabut status dan haknya sebagai lembaga

Pemantau Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati dilarang menggunakan atribut

lembaga Pemantau dan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan

Pemantauan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

45. Pelanggaran terhadap kewajiban dan larangan yang bersifat tindak pidana

dan/atau perdata yang dilakukan oleh lembaga Pemantau, dikenai sanksi sesuai

peraturan perundang-undangan.

46. Masyarakat dapat melakukan Survei atau Jajak Pendapat dan Penghitungan Cepat

Hasil Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf f.

47. Survei atau Jajak Pendapat sebagaimana dimaksud pada angka 46 meliputi:

a. Survei tentang perilaku Pemilih;

b. Survei tentang hasil Pemilihan;

c. Survei tentang kelembagaan Pemilihan seperti penyelenggara Pemilihan, Partai

Politik, parlemen/legislatif, pemerintah; dan/atau

d. Survei tentang Pasangan Calon.

48. Survei atau Jajak Pendapat dan Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan dilakukan

oleh lembaga yang telah terdaftar di KPU Kabupaten.

49. Pendaftaran lembaga Survei atau Jajak Pendapat dan Penghitungan Cepat

Hasil Pemilihan sebagaimana dimaksud pada angka 48 dilakukan dengan

ketentuan Survei atau Jajak Pendapat dan Penghitungan Cepat dalam

Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

50. Lembaga pelaksana Survei atau Jajak Pendapat dan pelaksana Penghitungan

Cepat Hasil Pemilihan sebagaimana dimaksud dalam angka 48, wajib mendaftar

pada KPU Kabupaten dengan menyerahkan dokumen, berupa:

a. akte pendirian/badan hukum lembaga;

b. susunan kepengurusan lembaga;

c. surat keterangan terdaftar pada instansi pemerintah yang berwenang;

d. pas foto berwarna pimpinan lembaga, ukuran 4 cm x 6 cm sebanyak 4 (empat)

lembar;

e. surat pernyataan bahwa lembaga Survei:

1) tidak melakukan keberpihakan yang menguntungkan atau merugikan

peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati;

2) tidak mengganggu proses penyelenggaraan tahapan Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati;

Page 19: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 16 ~3) bertujuan meningkatkan Partisipasi Masyarakat secara luas;

4) mendorong terwujudnya suasana kondusif bagi penyelenggaraan Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati yang aman, damai, tertib, dan lancar;

5) benar-benar melakukan wawancara dalam pelaksanaan survei atau

jajak pendapat;

6) tidak mengubah data lapangan maupun dalam pemrosesan data;

7) menggunakan metode penelitian ilmiah; dan

8) melaporkan metodologi pencuplikan data (sampling), sumber dana, jumlah

responden, tanggal dan tempat pelaksanaan Survei atau Jajak Pendapat

dan Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan.

51. Pendaftaran sebagaimana dimaksud pada angka 50 dilakukan paling lambat 30

(tiga puluh) hari sebelum hari pemungutan suara.

52. Pengumuman hasil Survei atau Jajak Pendapat dan Penghitungan Cepat Hasil

Pemilihan dilakukan dengan memberitahukan sumber dana, metodologi yang

digunakan, jumlah responden, tanggal pelaksanaan Survei, cakupan pelaksanaan

Survei dan pernyataan bahwa hasil tersebut bukan merupakan hasil resmi

penyelenggara Pemilihan.

53. Pelaksana Survei atau Jajak Pendapat dan pelaksana Penghitungan Cepat Hasil

Pemilihan dalam mengumumkan dan/atau menyebarluaskan hasilnya wajib

memberitahukan bahwa hasil penghitungan cepat yang dilakukannya bukan

merupakan hasil resmi penyelenggara Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

54. Pengumuman hasil Pelaksanaan Survei atau Jajak Pendapat sebagaimana

dimaksud pada angka 53 sudah harus diumumkan paling lambat 1 (satu) hari

sebelum masa tenang.

55. Pengumuman hasil Pelaksanaan Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan

sebagaimana dimaksud pada angka 53 dilaksanakan setelah proses pemungutan

suara selesai dilaksanakan.

56. Pelaksana Survei atau Jajak Pendapat dan pelaksana Penghitungan Cepat hasil

Pemilihan wajib menyampaikan laporan hasil kepada KPU Kabupaten paling

lambat 15 (lima belas) hari setelah pengumuman hasil Survei dan Penghitungan

Cepat Hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati.

57. Laporan sebagaimana dimaksud pada angka 56, meliputi:

a. informasi terkait status badan hukum;

b. keterangan terdaftar sebagai lembaga pelaksana Survei atau Jajak

Pendapat dan pelaksana Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati;

c. susunan kepengurusan;

d. sumber dana;

e. alat yang digunakan;

f. metodologi yang digunakan; dan

g. hasil Survei atau Jajak Pendapat dan Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan.

Page 20: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 17 ~58. Pelaksana Survei atau Jajak Pendapat dan pelaksana Penghitungan Cepat Hasil

Pemilihan wajib menyampaikan salinan hasil Survei atau Jajak Pendapat dan hasil

Penghitungan Cepat kepada KPU Kabupaten.

59. Pengaduan masyarakat terhadap pelaksanaan Survei atau Jajak Pendapat dan

Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan dapat disampaikan kepada KPU Kabupaten

dengan menyertakan identitas pelapor.

60. Dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat sebagaimana dimaksud pada

angka 59, KPU Kabupaten dapat membentuk Dewan Etik atau menyerahkan

pengaduan tersebut kepada asosiasi lembaga Survei atau Jajak Pendapat untuk

mendapatkan penilaian dugaan pelanggaran etika yang dilakukan oleh pelaksana

Survei atau Jajak Pendapat dan pelaksana Penghitungan Cepat Hasil

Pemilihan.

61. Dewan Etik sebagaimana dimaksud dalam angka 59 berjumlah 5 (lima) orang,

yang terdiri dari:

a. 2 (dua) orang akademisi;

b. 2 (dua) orang profesional/ahli lembaga Survei; dan

c. 1 (satu) orang Anggota KPU Kabupaten.

62. Calon anggota Dewan Etik sebagaimana dimaksud pada angka 61 tidak berasal

dari anggota dan/atau partisan Partai Politik.

63. Penetapan anggota Dewan Etik sebagaimana dimaksud pada angka 60 ditetapkan

dengan Keputusan KPU Kabupaten.

64. KPU Kabupaten dapat memberikan sanksi kepada pelaksana Survei atau Jajak

Pendapat dan pelaksana Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan yang terbukti

melakukan pelanggaran etika.

65. Sanksi sebagaimana dimaksud pada angka 64 dapat berbentuk pernyataan tidak

kredibel, peringatan atau larangan melakukan kegiatan Survei atau Jajak

Pendapat atau Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan.

66. Pelanggaran tindak pidana Pemilihan yang dilakukan oleh pelaksana Survei

atau Jajak Pendapat dan pelaksana Penghitungan Cepat Hasil Pemilihan,

dikenai sanksi sesuai undang-undang tentang Pemilihan.

BAB IV

AKSES DATA DAN INFORMASI

1. KPU Kabupaten memberikan akses data dan informasi yang bersifat terbuka

kepada Pemilih.

2. Akses data dan informasi sebagaimana dimaksud pada angka 1 dapat ditayangkan

pada laman Kabupaten dalam bentuk format data dalam format portable document

file (PDF).

Page 21: KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN BANGKA BARAT · Pemilihan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur

~ 18 ~BAB V

PENUTUP

Pedoman ini disusun untuk dilaksanakan dan dipedomani dalam Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat Tahun 2015 sesuai peraturan perundang-

undangan.

Ditetapkan di Muntokpada tanggal 4 Mei 2015KETUA KOMISI PEMILIHAN UMUMKABUPATEN BANGKA BARAT

ttd.

MARTONO