1 PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MULTIKULTURALISME Makalah Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah “” Disusun oleh: Maslahatun Nuroniyah (D07209053) Nurul Istiqomah (D07209059) Zamrotul Muhibbah (D37209007) Dosen pembimbing: Drs. H. Munawwir, M. Ag INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL FAKULTAS TARBIYAH PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH SURABAYA 2012 Comment [U1]: Seharusnya di dalam tanda kutip tersebut harus di isi dengan mata kuliah. Misalnya “ilmu Pengetahuan Sosial 3”
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
PEMBELAJARAN IPS BERBASIS MULTIKULTURALISME
Makalah
Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
“”
Disusun oleh:
Maslahatun Nuroniyah (D07209053)
Nurul Istiqomah (D07209059)
Zamrotul Muhibbah (D37209007)
Dosen pembimbing:
Drs. H. Munawwir, M. Ag
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
SURABAYA
2012
Comment [U1]: Seharusnya di dalam tanda kutip tersebut harus di isi dengan mata kuliah. Misalnya “ilmu Pengetahuan Sosial 3”
2
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Allah yang maha kuasa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW. yang telah mewariskan ajaran islam sehingga kita dapat menjadi orang yang
beriman.
Terima kasih sebesar-besarnya kami ucapkan kepada selaku dosen pembimbing
yang telah memberikan dorongan dan semangat guna menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa kepada rekan-rekan, yang ikut berpartisipasi dan menghibur dalam
terselesainya pembuatan makalah ini ketika kami bingung.
Meskipun berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih serta
mohon maaf sebesar-besarnya. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut
menyelesaikan makalah ini. Semoga dicatat sebagai amal yang baik dan mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin...
Surabaya, 25 April 2012
Penyusun
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... i
DAFTAR ISI .............................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan masalah ........................................................................... 1
C. Tujuan masalah............................................................................... 1
BAB II. PEMBAHASAN
A. Masuk dan Berkembangnya Islam pada Masa Permulaan .......... 2
B. Sistem Pendidikan Langgar ........................................................... 3
C. Sistem Pendidikan Pesantren ......................................................... 4
D. Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Islam di Indonesia……. 5
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan .....................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Comment [U2]: Pemberian halam belum dicamtumkan.
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep pendidikan multikultural di negara-negara yang menganut konsep
demokratis seperti amerika serikat dan kanada, bukan hal baru lagi. Mereka telah
melaksanakannya khususnya dalam upaya menghilangkan diskriminasi antara orang kulit
putih dan kulit hitam, yang bertujuan menunjukkan dan memelihara integritas nasional.
Berbagai model pendidikan multikultural diterapkan di Negara-negara tersebut.
Indonesia adalah salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Kenyataan ini
dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural maupun geografis yang begitu beragam dan luas.
Keragaman ini di akui atau tidak akan dapat menimbulkan berbagai persoalan, seperti
dan hilangnya rasa kemanusiaan untuk menghormati hak-hak orang lain, merupakan
bentuk nyata sebagai bagian dari multikulturalisme tersebut.
Berdasarkan permasalahan di atas, maka diperlukan strategi khusus untuk
memecahkan persoalan tersebut melalui berbagai bidang; sosial, ekonomi, budaya, dan
pendidikan. Berkaitan dengan hal ini, maka pendidikan multikultural menawarkan satu
alternatif melalui penerapan strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada
pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti
keragaman etnis, budaya, bahasa, dan lain sebagainya, yang akan penulis paparkan pada
pembahasan selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Multikulturalisme?
2. Apakah yang dimaksud dengan Pendidikan Berbasis Multikulturalisme?
3. Bagaimana implementasi Pendidikan berbasis Multikultural pada pembelajaran IPS?
C. Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui hakikat dari Multikulturalisme, pendidikan
multikultural, serta dapat menetahui penerapan pembelajaran IPS berbasis Pendidikan
Multikultural
Comment [U3]: Penilisan nama Negara/kota, huruf depannyaharus menggunakan huruf capital misalnya “ Amerika Serikat dan Kanada”
Comment [U4]: Penulisan di akui seharusnya “diakui” tidak menggunakan spasi. Kecuali kalau kata tersebut menunjukkan suatu tempat, barulah di yang digunakan memakai spasi. Misalnya: di dalam
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian multikulturalisme
Akar kata multikulturalisme adalah kebudayaan. Secara etimologis,
multikulturalisme di bentuk dari kata multi (banyak), kultur (budaya), dan isme
(aliran/faham). Secara hakiki, dalam kata itu terkandung pengakuan akan martabat
manusia yang hidup dalam komunitasnya dengan kebudayaannya masing-masing yang
unik.
Dalam kaitannya dengan masalah multikulturalisme, Masdar Hilmy berpendapat,
.bahwa bagi bangsa Indonesia, adanya keragaman budaya merupakan kenyataan sosial
yang sudah niscaya. Meskipun demikian, hal itu tidak secara otomatis diiringi dengan
penerimaan yang positif pula. Bahkan, banyak fakta yang justru menunjukkan fenomena
yang sebaliknya: keragaman budaya telah memberi sumbangan terbesar bagi munculnya
ketegangan dan konflik. Sehingga tak pelak modal sosial itu justru menjadi
kontraproduktif bagi penciptaan tatanan kehidupan berbangsa yang damai, harmonis, dan
toleran. Untuk itu diperlukan upaya untuk menumbuhkembangkan kesadaran
multikulturalisme agar potensi positif yang terkandung dalam keragaman tersebut dapat
teraktualisasikan secara benar dan tepat.1
Pendidikan merupakan wahana2 yang paling tepat untuk membangun kesadaran
multikulturalisme dimaksud. Karena dalam tataran ideal, pendidikan seharusnya bisa
berperan sebagai “juru bicara” bagi terciptaanya fundamen kehidupan multikultural
yang harmonis, damai dan toleran.
B. Pendidikan Multikultural
Pendidikan multikultural adalah proses penanaman cara hidup menghormati,
tulus, dan toleran terhadap keanekaragaman budaya yang hidup di tengah-tengah
masyarakat plural. Dengan pendidikan multikultural, diharapkan adanya kekenyalan dan
kelenturan mental bangsa menghadapi benturan konflik sosial, sehingga persatuan
bangsa tidak mudah patah dan retak. Dalam konteks Indonesia, yang dikenal dengan
1 Choirul Mahfud, Pendidikan Multikulturalisme, (Yogjakarta: Pustaka Pelajar,2006). Hlm 79 2 Masdar Hilmy, Menggagas Paradigma Pendidikan Berbasis Multikulturalisme, ( Ulumuna VII,
2003), hlm 332-333
6
muatan yang sarat kemajemukan, maka pendidikan multikultural menjadi sangat strategis
untuk dapat mengelola kemajemukan secara kreatif, sehingga konflik yang muncul
sebagai dampak dari transformasi dan reformasi sosial dapat dikelola secara cerdas dan
menjadi bagian dari pencerahan kehidupan bangsa ke depan.
Secara keseluruhan, pendidikan multikultural memang sebuah konsep yang
dibuat dengan tujuan untuk menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua
siswa yang berbeda-beda ras, etnis, kelas sosial dan kelompok budaya. Salah satu tujuan
penting dari konsep pendidikan multikultural adalah untuk membantu semua siswa agar
memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperlukan dalam menjalankan
peran-peran seefektif mungkin pada masyarakat demokrasi-pluralistik serta diperlukan
untuk berinteraksi, negosiasi, dan komunikasi dengan warga dari kelompok beragam
agar tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral yang berjalan untuk kebaikan bersama.
Secara sederhana multikultural dapat dipahami sebagai keragaman budaya dalam satu komunitas.
Di dalamnya terdapat interaksi, toleransi, dan bahkan integrasi-desintegrasi. Singkat kata, multibudaya
merupakan suatu fakta yang harus diterima dan diolah secara positif demi perkembangan kebudayaan.3
C. Perspektif Tentang Pendidikan Multikultural
Dalam sejarahnya, pendidikan multikultural sebagai sebuah konsep atau
pemikiran tidak muncul dalam ruangan kosong, namun ada interes politik, sosial,
ekonomi dan intelektual yang mendorong kemunculannya. Wacana pendidikan
multikultural pada awalnya punya akar sejarah dengan gerakan Hak Asasi Manusia
(HAM) dari berbagai kelompok yang tertindas di negeri. Banyak lacakan sejarah atau
asal-usul pendidikan multikultural yang merujuk pada gerakan sosial orang Amerika
keturunan Afrika dan kelompok kulit berwarna lain yang mengalami praktik diskriminasi
di lembaga-lembaga publik pada masa perjuangan hak asasi pada tahun 1960-an. Di
antara lembaga yang secara khusus disorot karena bermusuhan dengan ide persamaan ras
pada saat itu adalah lembaga pendidikan.
Pada akhir 1960-an dan awal 1970-an, suara-suara yang menuntut lembaga-
lembaga pendidikan agar konsisten dalam menerima dan menghargai perbedaan semakin
kencang, yang dikumandangkan oleh para aktivis, para tokoh dan orang tua. Mereka
3 Pendidikan Berbasis Multikulturalisme, http://ayouk91.blogspot.com/2010/06/pendidikan-
multikultural.html, 14 juni 2012
Comment [U5]: Penulisan footnote di bawah seharusnya menggunakan format huruf time new roman dan ukuran hurufnya 10pt
Comment [U6]: Ukuran huruf yang digunakan pada paragraph ini tidak sesuai dengan ukuran huruf pada paragraph-paragraf yang sebelumnya. Seharusnya paragraph ini ukran hurufnya disesuaikan.