KOMBINASI TEKNIK STOP MOTION DENGAN TEKNIK FOTOGRAFI DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI BERJUDUL “THE LAST ONE” BERBAHAN DASAR KERTAS Naskah Publikasi diajukan oleh Andreas Beny Krisdanto 07.11.1539 Kepada JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2011
17
Embed
kombinasi teknik stop motion dengan teknik fotografi
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
KOMBINASI TEKNIK STOP MOTION DENGAN TEKNIK FOTOGRAFI DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI BERJUDUL “THE LAST ONE”
BERBAHAN DASAR KERTAS
Naskah Publikasi
diajukan oleh
Andreas Beny Krisdanto
07.11.1539
Kepada
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2011
i
NASKAH PUBLIKASI
KOMBINASI TEKNIK STOP MOTION DENGAN TEKNIK FOTOGRAFI
DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI BERJUDUL “THE LAST
ONE” BERBAHAN DASAR KERTAS
disusun oleh
Andreas Beny Krisdanto
07.11.1539
Dosen Pembimbing
Hanif Al Fatta, M.Kom
NIK. 190302096
Tanggal, 04 Juni 2011
Ketua Jurusan Teknik Informatika
Ir. Abas Ali Pangera, M. Kom. NIK. 190302008
ii
COMBINATION OF PHOTOGRAPHY TECHNIQUES AND STOP MOTION TECHNIQUES IN ANIMATIONFILM MAKING “THE LAST ONE”
BY USING PAPER FOR BASIC MATERIAL
KOMBINASI TEKNIK FOTOGRAFI DENGAN TEKNIK STOP MOTION DALAM PEMBUATAN FILM ANIMASI BERJUDUL “THE LAST ONE”
BERBAHAN DASAR KERTAS
Andreas Beny Krisdanto Jurusan Teknik Informatika
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
While technology develops, there are many media for teaching and conveying
people about norm and moral value in term of life morality. Animation movie is one of the
media. Animation movie with funny and interesting character can help people to
understand the norm and the moral value. It is easy for people understand the norm by
watching animation movie especially for children. They will be easier to absorb the
message from the movie.
In this case, the animation movie will be made using combination between
photography technique and stop motion technique. There is also another photography
technique such as studio lamp arrangement for taking the picture with Dof technique and
Selective Focus. Stop motion technique is a technique which is merger several photos in
order to make a video.
So, this movie is combination of some photography technique. The object of this
animation movie is a toy. The toy was made from paper. Usually the paper called paper
craft. The toy was made seems like a robot. The story of this movie is talk about a robot
which got a task to look for and save the last human in the earth. The earth has broken.
There are no more places which better for human living because of the human’s behavior
itself. People have made the nature broken. Certainly, to find the last human in the earth
is not so easy. There are so challenging and very hard. There are also many problems
1 G. Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie using 3DstudioMax. Bandung: Informatika, hal 5
3
2.3 Pengertian Teknik Stop Motion & Teknik Fotografi
2.3.1 Teknik Stop Motion
Adalah teknik di mana sebuah obyek berupa boneka, model, atau gambar yang
digerakkan oleh tangan animator dengan memindahkan posisi secara perlahan-lahan.
Disetiap gerakan direkam dengan kamera foto ataupun kamera shooting. Dan hasil
rekaman tersebut disusun berurutan, maka yang tercipta adalah kesan seolah-olah
obyek tersebut bergerak dan hidup.
2.3.2 Teknik Fotografi
Adalah teknik yang di gunakan dalam proses pengambilan gambar dengan
menggunakan kamera.
2.4 Proses Pembuatan Animasi
11 bagian proses dalam penciptaan sebuah animasi adalah:
a. Pembuatan cerita.
Sebuah karya film kartun tidak akan terlihat bagus jika cerita yang
disuguhkan dalam film tersebut juga tidak bagus. Untuk membuat cerita yang
bagus sangat diperlukan struktur cerita yang jelas. Cerita tersebut harus
memiliki awalan, nilai tengah, dan akhir cerita yang sering disebut babak.2
b. Perancangan bentuk karakter.
Sebelum proses penggambaran karakter pada setiap frame, diperlukan
panduan karkter yang standar yang dinamakan Standard Character Model
Sheet.3
c. Pembuatan storyboard.
Storyboard memberikan kehidupan (nyawa) bagi script mengenai bagaimana
sebuah cerita akan berjalan dan mudah dipahami. Storyboard akan
memperlihatkan setiap adegan/ scene dalam beberapa angel kamera
kepada semua orang (pekerja film).4
d. Pembuatan gambar karakter.
2 Suyanto, Yuniawan,Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit ANDI, Yogyakarta, 2006, hal 15 3 Ibid 51 4 Ibid 45
4
Proses pembuatan gambar atau drawing merupakan salah satu proses yang
menentukan apakah hasil animasi menjadi lebih abgus atau tidak.5
e. Pembuatan gambar foreground dan background.
Background merupakan lokasi dan setting di mana animasi itu berada.
Background yang baik harus detail, termasuk prespektif dan lighting yang
disesuaikan dengan situasi pada adegan film terutama untuk film layer
lebar.6
f. Pewarnaan digital.
Pewarnaan atau coloring secara digital adalah pewarnaan yang dilakukan
dengan menggunakan software computer. Color atau warna karakter pada
dasarnya terdapat tiga jenis yaitu warna dasar, shadow, dan highlight.7
g. Pembuatan efek pada animasi
Pemberian efek pada animasi akan membuat animasi itu sendiri menjadi
lebih hidup. Dan agar terlihat lebih matang
h. Pencarian data suara dan dubbing
Perekaman suara awal dilakukan untuk menentukan pewaktuan yang
nantinya akan dimasukan dalam dope sheet sebagai panduan untuk
membuat frame dan lypsink.8
i. Sinkronisasi animasi.
Bagian ini merupakan bagian penggabungan semua hasil olahan didalam
proses pembuatan animasi untuk dijadikan satu file yang sempurna.
j. Konversi ke VCD
2.5 Software yang Digunakan
2.5.1 EOS Utilty
EOS Utility adalah software aplikasi bawaan dari kamera DSLR Canon seri EOS
yang dapat digunakan untuk memotret objek secara langsung dari layar monitor
5 Ibid 67 6 Ibid 89 7 Ibid 97 8 Ibid 59
5
komputer dengan menggunakan kabel data yang dihubungkan ke kamera. Segala setting
pada kamera dapat dilakukan langsung dengan lewat komputer dan juga terdapat fitur
untuk membandingkan langsung objek yang akan diambil dengan objek sebelumnya.
Karena fungsinya yang menarik serta fiturnya yang lengkap, sehingga memudahkan
dalam membuat film animasi stop motion.
2.5.2 Corel Draw X3 Corel Draw adalah editor grafik vektor yang dibuat oleh Corel, sebuah
perusahaan perangkat lunak yang bermarkas di Ottawa, Kanada. Corel Draw pada
awalnya dikembangkan untuk dijalankan pada sistem operasi Windows 2000 dan yang
lebih baru. Versi Corel Draw untuk Linux dan Mac OS pernah dikembangkan, tetapi
dihentikan karena tingkat penjualannya rendah.
Versi CorelDRAW X4 memiliki tampilan baru serta beberapa aplikasi baru yang
tidak ada pada CorelDRAW versi sebelumnya. Beberapa aplikasi terbaru yang ada, di
antaranya Quick Start, Table, Smart Drawing Tool, Save as Template, dan lain
sebagainya.
2.5.2 Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop merupakan sebuah image editor atau program penyunting
gambar yang berfungsi untuk membuat, menyunting dan memodifikasi gambar-gambar
digital yang terdapat di dalam komputer. Adobe Photoshop mampu bekerja pada dua tipe
grafik yaitu bitmap dan vector. Pada dasarnya Photoshop merupakan software unggulan
untuk proses editing gambar karena kompleksitas fitur yang dimiliki.
2.5.2 Adobe After Effect CS3 After Effects merupakan software buatan Adobe, seperti Photoshop, Illustrator,
dan Premiere. After Effects biasanya digunakan untuk pembuatan animasi pembuka /
Opening Tune acara TV & Opening CD Interaktif, Movie Intro Game, Movie Company
Profile Perusahaan, Video Efek dan Animasi Teks untuk iklan, dll.
After Effects adalah software animasi bukan Image Editing, sehingga untuk
image editing perlu menggunakan software Photoshop. After Effects merupakan aplikasi
grafis dengan format Bitmap. Dengan format tersebut, maka perlakuan kita pada file
sumber harus disesuaikan karena jika file bitmap diperbesar ukurannya maka akan
terlihat kasar dan pecah.
2.5.2 Adobe Premiere Pro CS3 Adobe Premiere Pro CS3 merupakan program untuk mengedit dan mendesain
suatu film atau video. Pada umumnya Adobe Premiere Pro CS3 memang sering
digunkan untuk mengedit suatu movie, tetapi dapat pula menggunkan perangkat lunak ini
untuk membuat desain iklan digital untuk memenuhi kebutuhan dunia periklanan audio
6
visual. dengan sistem pengolahan dan daya kreasi yang tinggi maka dapat diciptakan
suatu hasil karya seni berbentuk desain iklan digital dengan animasi-animasi yang indah
dan eksklusif.
3. Perancangan
3.1 Perancangan
Dalam membuat sebuah film animasi baik 2D ataupun 3D, secara garis besar
perancangannya hampir sama. Seperti pada penjelasan sebelumnya, proses ini
dikategorikan pra produksi. Ada beberapa hal yang harus disiapkan agar perancangan
lebih terstruktur dan tentunya diharapkan memudahkan proses pengerjaan. Pada subbab
berikut akan dibahas beberapa tahapan perancangannya.
3.1.1 Ide Cerita
Ide adalah satu hal yang terpenting dalam sebuah film animasi. Karena film
animasi adalah sebuah tontonan yang menghibur para penonton. Bukan hanya sebuah
gerakan saja tetapi juga harus membuat cerita yang menarik dan menghibur. Ide dapat
diinspirasikan dari berbagai hal, misalnya pengalaman pribadi, legenda cerita rakyat,
mitos, kehidupan sehari-hari, pendidikan, perjalanan /adventure, khayalan, dll. Dalam
animasi ini, Ide cerita yang bisa diambil adalah bagaimana perjuangan sebuah robot
yang ditugaskan ke bumi untuk mencari dan melindungi makhluk hidup terakhir yang
masih hidup di bumi demi menyelamatkan kelangsungan hidup manusia dan mencegah
kehancuran bumi yang sudah ditinggalkan manusia akibat kerusakan lingkungan.
3.1.2 Tema Cerita
Tema adalah suatu pesan yang akan disampaikan kepada penonton ketika
mereka menonton karya kita. Sebuah cerita tanpa tema ibarat “tong kosong”. Tema pada
sebuah film biasanya mengerucut pada satu kalimat. Pada film animasi 3D Stop Motion
“The Last One” tema yang diambil adalah “kepedulian terhadap lingkungan”.
3.1.3 Logline Logline adalah plot yang dituangkan dalam sedikit kata-kata yang digunakan
dalam menyusun cerita. Cara mudah menulis logline adalah sangat seringnya cerita
dimulai dengan dua kata “Bagaimana Jika?” dan untuk membangun cerita ditambahkan
dua kata lagi “Dan Kemudian”.
Adapun logline dari cerita film animasi 3D “The Last One” adalah “Bagaimana jika robot Nimoo ditugaskan ke bumi dan kemudian dia menghadapi berbagai tantangan
dalam menjalankan tugasnya”.
7
3.1.4 Sinopsis
Sinopsis merupakan gambaran keseluruhan cerita kasar dari cerita film. Untuk
mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang dijadikan sebagai dasar
pengembangan cerita.
1. Siapakah tokoh utama dalam film itu?
Tokoh utamanya yaitu Robot Nimoo
2. Apakah yang diinginkan oleh tokoh utama dalam film tersebut?
Yang diinginkan Robot Nimoo yaitu ingin mendapatkan satu-satunya makhluk
hidup yang masih hidup di bumi dan menyelamatkannya.
3. Apa atau siapa yang menghalangi tokoh utama mencapai tujuannya?
Robot jahat bernama Destroyer yang juga ingin mendapatkan satu-satunya
makhluk hidup terakhir yang hidup di bumi.
4. Bagaimana akhir cerita yang dialami tokoh utama?
Dengan perjuangan dan tanggung jawab yang besar akhirnya Robot Nimoo
dapat menemukan satu-satunya makhluk hidup terakhir yang masih hidup di
bumi.
5. Apa yang anda ingin sampaikan dari akhir cerita tersebut?
Janganlah merusak alam dan lingkungan tetapi peduli dan cintailah alam dan
lingkungan karena kita tidak bisa hidup mereka.
6. Bagaimana anda mengisahkan cerita anda?
Dengan sudut pandang orang ketiga, tanpa flashback, dan musik yang
digunakan untuk menekankan tema, adegan dan pola.
7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh pendukung lain mengalami perubahan
dalam cerita ini?
Robot Nimoo menyadari bahwa alam serta lingkungan harus dijaga dan
dilestarikan karena sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia.
8
3.1.5 Diagram Scene
DIAGRAM SCENE “THE LAST ONE”
OLEH: ANDREAS BENY KRISDANTO Latar Belakang
Babak I. Perjalanan ke Bumi Babak II. Pencarian Babak III. Pertempuran
Awal cerita
Tema
Gambar 3.1. Diagram Scene “The Last One”
3.1.6 Perkembangan Karakter
Sebuah cerita dipandu dan dimainkan oleh karakter/tokoh. Bentuk tidaklah menjadi
masalah, yang terpenting adalah karakter harus baku karena tanpa karakter, cerita tidak
bisa berjalan.
Perjalanan ke Planet Bumi
Penyelamatan Mencari makhluk
hidup terakhir di
bumi
Akhirnya Robot Nimoo
menemu kan
makhluk hidup
tersebut dan
memba wanya ke pesawat
Robot Nimoo bertemu dengan robot jahat yang ingin merebut makhluk hidup tersebut
Robot Nimoo kalah
melawan robot
jahat dan makhluk
hidup tersebut
mati
Nimoo mencari tahu
penyebab rusaknya
Planet Bumi
Berhasil menemukan
makhluk hidup
tersebut
Nimoo, robot yang ditugaskan untuk mencari dan
menyelamatkan makhluk hidup terakhir yang hidup di bumi
Robot Nimoo melaku
kan perjala nan ke bumi
Mendapat tugas untuk
mencari dan
melindu ngi
makhluk hidup
terakhir di bumi
Robot Nimoo melaku
kan pencarian di Bumi
Robot Nimoo
menemu kan
sampah lalu mem buangnya pada tong sampah
Robot Nimoo sedih
melihat keadaan bumi dan mencari
tahu penyebab rusaknya
bumi
Tidak berhasil
menyelamatkan makhluk
hidup tersebut
9
Pembuatan bentuk karakter harus sesuai dengan sifat dan peran tokoh dari
sebuah film. Tokoh-tokoh dalam film animasi dibuat dalam Character Sheet ketika proses
pembuatan storyboard telah selesai dikerjakan.9
Nama tokoh dalam film animasi “The Last One” ini adalah Robot Nimoo. 3.1.7 Properti dan Latar Tempat
Berikut adalah properti yang digunakan dalam animasi “The Last One”:
a. Properti utama dalam animasi “The Last One” adalah pohon. Karena dalam
ceritanya, makhluk hidup yang dicari oleh Robot Nimoo adalah pohon.
b. Sampah dan mobil rusak adalah properti yang digunakan dalam film ini
karena menggambarkan keadaan bumi yang sudah ditinggal oleh manusia.
3.1.8 Merancang Warna Tokoh Karakter
Dalam pembuatan film animasi, penentuan warna tokoh sangat membutuhkan
ketelitian. Keserasian antara warna dan karakter tokoh dapat memperkuat sifat tokoh itu
sendiri. Dalam animasi “The Last One” Robot Nimoo berwarna putih dengan strip biru
yang melambangkan kebaikan. Sedangkan Destroyer bewarna dominan merah yang
berarti kuat.
3.1.9 Storyboard
Storyboard adalah perencanaan dalam bentuk visual. Tujuan penggambaran
storyboard yakni, sebagai visualisasi jalannya alur dan skenario dalam sebuah cerita.
Yang terpenting dalam pembuatan storyboard adalah menterjemahkan script menjadi
wujud visual. Storyboard biasanya berisi visual dari cerita, sound, cara pengambilan
gambar, waktu.
4. Pembahasan
4.1 Produksi
Seperti telah dibahas pada bab sebelumnya. Sekedar ulasan sekilas, berikut
adalah yang termasuk proses produksi, meliputi:
1. Menciptakan karakter model
2. Pembuatan papercraft
3. Pembuatan background gambar dan properti pendukung
4. Setting background green screen
5. Penataan cahaya studio
6. Pengambilan gambar
9 Suyanto, Yuniawan,Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Penerbit ANDI,Yogyakarta, 2006, hal 33
10
4.1.1 Menciptakan Karakter Model
Dalam penciptaan atau pembuatan karakter, hal yang perlu dilakukan adalah
membuat suatu karakter yang sesuai dengan sifat dan kelakuannya. Setelah karakter
tercipta, langkah berikutnya adalah membuat paper model dengan menggunakan Corel
Draw. Perlu diperhatikan, karena background menggunakan green screen maka tidak
diperkenankan untuk menggunakan warna hijau dalam pembuatan paper model. Jika
menggunakan warna hijau, maka nanti bagian yang berwarna hijau tersebut akan hilang
saat proses chroma key.
Gambar 4.1 Pola Papercraft Robot Nimoo
4.1.2 Pembuatan Papercraft
Paper model yang sudah jadi kemudian di print dengan menggunakan kertas.
Agar papercraft tidak lembek dan tidak mudah rusak sewaktu digerakkan, sebaiknya
menggunakan kertas dengan berat lebih dari 100 gram seperti kertas gambar atau kertas
Ivory. Kemudian kertas digunting sesuai pola, lipat pada bagian tertentu dan tempelkan
dengan menggunakan lem.
4.1.3 Pembuatan Background Gambar Dan Properti Pendukung
Dalam pembuatan background gambar dan properti pendukung kali ini
menggunakan software Adobe Photoshop.
4.1.4 Setting Background Green Screen
Dalam pembuatan background green screen, perlu diperhatikan pemilihan warna
hijau yang cerah agar nantinya proses chroma key dapat dilakukan dengan mudah.
Selain itu perlu memperhatikan bagian mana sajakah yang akan diberi green screen.
Pembuatan background green screen relatif mudah, hanya dengan menempelkan kertas
berwarna hijau cerah ke bagian yang nantinya akan menjadi background. Kertas yang
11
digunakan dalam pembuatan green screen kali ini adalah kertas Asturo berwarna hijau
cerah.
Gambar 4.2 Green Screen sebagai background
4.1.5 Penataan Cahaya Studio
Pengaturan cahaya atau lighting sangat diperlukan untuk memperoleh suasana
yang ada di skenario, selain itu agar objek dapat terlihat dengan jelas. Dalam proses
pengaturan cahaya ini digunakan teknik fotografi tata lighting studio.
Ada tiga macam lampu yang digunakan dalam pembuatan film animasi ini yaitu
key light, fill light, dan backlight.
Gambar 4.3 Penataan cahaya
12
4.1.6 Pengambilan Gambar Sebelum memulai pengambilan gambar, yang harus dipersiapkan adalah
perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Kamera yang digunakan
adalah kamera DSLR merek Canon 1000D sebagai media pengambilan gambar yang
nantinya dijadikan sebagai animasi stop motion, dan EOS Utility adalah software bawaan
dari kamera Canon 1000D untuk mengambil gambar langsung melalui komputer
sehingga akan lebih memudahkan dalam pengambilan gambar. Berikut langkah-langkah
yang harus dipersiapkan :
1. Menghubungkan kamera Canon 1000D ke komputer dengan kabel USB
2. Setelah kamera terhubung dengan komputer, kamera dinyalakan dengan
mengubah tombol OFF menjadi ON pada kamera.
3. Ketika kamera sudah menyala, saatnya untuk membuka software EOS Utility
kemudian pilih Camera settings/Remote Shotting
4. Maka akan keluar tampilan seperti gambar dibawah. Untuk dapat melihat gambar
langsung dari komputer, klik Live view shoot.
5. Sebelum mengambil gambar, sebaiknya mengatur terlebih dahulu letak gambar
yang akan disimpan di komputer. Dengan cara klik tombol kemudian browse, tentukan tempat menyimpan di komputer, OK.
6. Untuk pengambilan gambar, tekan tombol Shoot . Secara otomatis, gambar
akan tersimpan di folder yang sudah kita atur sebelumnya.
7. Untuk mendapatkan gambar yang bersifat continue, setelah selesai mengambil
satu gambar, gerakkan sedikit obyek ke depan atau belakang sesuai kebutuhan
lalu ambil gambarnya lagi. Langkah tersebut dilakukan secara terus menerus
sehingga mendapatkan gambar yang continue.
5.1 Post Produksi
Seperti yang telah dibahas pada bab sebelumnya, pada proses ini adalah proses
lanjutan dari proses produksi. Fase ini merupakan tahapan terakhir dalam pembuatan
suatu film animasi 2D.
5.1.1 Composing Tahapan ini adalah fase dimana gambar sekuen untuk masing-masing adegan,
kemudian dipadukan menjadi satu kesatuan potongan adegan animasi. Pada tahap ini
13
gambar sekuen yang telah disusun sebelumnya, digabung menjadi satu membentuk
suatu potongan adegan (cut).
5.1.2 Editing & Sound Effect Proses ini merupakan proses finishing project, karena ini adalah tahapan terakhir
yang diambil untuk membuat suatu video animasi. Di tahap ini, akan dijelaskan
bagaimana langkah-langkah dalam menggabungkan potongan adegan kedalam suatu
video animasi dengan tata suara dan sound FX.
5.1.3 Finishing Ini adalah fase terakhir dalam sebuah produksi animasi, di tahap ini adalah tahap
publikasi atau export file kedalam sebuah file video. Hal ini bertujuan agar animasi ini
dapat diputar di berbagai media video digital, tanpa kendala perbedaan sistem operasi
ataupun keterbatasan suatu media video player untuk memainkan film animasi.
6 Kesimpulan dan Saran
6.1 Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dapat dilihat bahwa dalam proses pembuatan film
animasi dengan menggunakan teknik stop motion terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan lagi agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan seperti
keahlian, ketelitian, dan kesabaran dalam menggerakkan objek. Teknik fotografi dan
setting lighting studio sangat diperlukan dalam pengambilan gambar agar gambar yang
dihasilkan mempunyai komposisi yang bagus serta cahaya yang cukup sahingga gambar
yang dihasilkan terkonsep secara matang. Penggunaan green screen akan lebih
memudahkan dalam mengubah background sehingga dapat menciptakan suasana yang
berbeda dan sesuai dengan alur cerita serta dapat menambahkan efek animasi pada
background.
6.2 Saran Dalam pembuatan film animasi stop motion hendaknya dipikirkan sebuah tema
dan konsep yang jelas untuk melandasinya. Diharapkan untuk pengembang materi teknik
animasi stop motion dan teknik fotografi yang menggunakan green screen untuk lebih
memperhatikan warna yang ada pada objek agar tidak sama dengan warna green screen
dan tidak mudah memantulkan warna green screen serta memperhatikan tata lighting
sehingga gambar yang dihasilkan jelas dan tidak kesulitan dalam proses chroma key.
Kunci dari pembuatan film animasi stop motion ini adalah sabar dan teliti.
14
DAFTAR PUSTAKA
G.Djalle, Zaharuddin. 2007. 3D Animation Movie. Bandung: Informatika.