Top Banner
koliti s Kolitis infeksi Kolitis non - infeksi 1. Kolitis amebik (amebiasis kolon) 2. Disentri basiler (shigellosis) 3. Kolitis pseudomembran 4. Kolitis tuberkulosa 1.Crohn’s disease 2.Kolitis ulceratif
34
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

kolitisKolitis infeksi

Kolitis non - infeksi

1. Kolitis amebik (amebiasis kolon)

2. Disentri basiler (shigellosis)3. Kolitis

pseudomembran4. Kolitis tuberkulosa

1. Crohn’s disease2. Kolitis ulceratif

Page 2: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Kolitis Amebik (Amebiasis kolon)

• Batasan : Peradangan kolon protozoa Entamoeba histolytica

• Epidemiologi : Penularan kontaminasi tinja ke makanan lalat, kecoa, sanitasi jelek

Page 3: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• PatofisiologiE. Hystolica bentuk kista tahan asam

Dinding kista pecah & mengeluarkan trofozoit & menjadi dewasa di lumen kolon

Menginvasi dinding usus + mengeluarkan enzim proteolitik

reaksi inflamasi

destruksi mukosa usus

timbul ulkus, bentuk seperti botol undermined

reaksi imunitas humoral & cell – mediated amebisidal (makrofag lymphokine – activated + liomfositotoksik CD 8)

Page 4: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Gejala Klinis :1. Carier (cyst passer) : amoeba tdk invasi ke

dinding usus ringan kembung, flatulensi2. Disentri amoeba ringan : kembung, nyeri perut

ringan, demam ringan, tinja busuk + darah & lendir, gcs normal

3. Disentri amoeba berat : diare > 15x sehari + darah >, demam tggi, mual, anemia

4. Disentri amoeba kronis : seperti disentri amoeba ringan + periode normal tanpa gejala, > 1 bulan

Page 5: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Diagnosis :1. Pemxan tinja langsung / pembiakan2. Pemexan serologi ada / tdk antibodi thdp

amoeba3. Pemxan endoskopi melihat sel yg khas ulkus

akibat trofozoit amoeba4. Pemxan radiologi tdk spesifik tampak filling

defect

• Diagnosis BandingBentuk Kolitis yg lain

Page 6: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Algoritma diagnosis Kolitis Amebik

Tes tinja darah tersamar ( - )

( + ) pemxan bs dihentikan

Pemxan tinja segar (min 3 spesimen u/ cek trofozoitPewarnaan trichome u/ cek kista Pemxan serologi anti amoeba

( + ) ( - )

Kolonoskopi & biopsi( Tepi Ulkus )

( + )

Lakukan pengobatan dgn amoebiasis

Page 7: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Penatalaksanaan :1.Asimptomatik : iodoquinol 3x 650 mg (selama 20

hari)2.Amoebiasis intestinal ringan/sedang : tetrasiklin 4 x 500 mg selama 5 hari3. Omeobiasis intestinal berat : Metronidazol 3w x 750 mg (5-10 hari) tetrasiklin 4 x 500 mg (5-10 hari) emetin 1 mg/kg/BB/hari/IM max 60 mg (10 hari)

Page 8: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Komplikasi1. Intestinal

Perdarahan kolon,peritonitis,striktur2.Ekstraintestinal

abses hati,amoebiasis kulit, amoebiasis pleuropulmonal

Page 9: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Disentri basiler (shigellosis)

• Batasan : infeksi akut ileum terminalis dan kolon bakteri genus shigella S. dysentriae

• Epidemiologi :infeksi tersering pemukiman padat,

sanitasi jelek, kurang air,dan tingkat kebersihan perorangan yg rendah

Page 10: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• PatofisiologiKuman ditularkan melalui makanan dan minuman

Melewati lambung dan usus halus dan sampai ke kolon

Mengeluarkan toksin radang pada mukosa kolon

bisa hingga timbul ulkus dangkal dan kecil pada daerah limfoid di lipatan transversum tampak snail track ulceration

Page 11: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Gejala klinismendadak, masa gejala 7 hari, diare sedikit & terus, tinja berlendir dan kemerahan, demam, nyeri kepala,nyeri perut hebat, muntah.Pada kondisi berat sampai shock, dehidrasi berat.

• Diagnosis banding :SalmonelosisKolitis ulserosaSindroma diare karena endotoksik E. colli

Page 12: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Penartalaksanaan :1. rehidrasi2. Antibiotik :

a. Ampisilin 4x 500 mg / hari, ataub. Klotrimoksasol 2x 2 tablet / hari, atauc. Tetrasiklin 4x 500 mg / hari selama 5

hari

• Komplikasishock hipovolemi, asidosis, gangguan keseimbangan elektrolit, hipoproteinemia

Page 13: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Kolitis pseudomembran

• Batasan :Proses radang dan nekrosis mukosa usus

rangsangan non spesifik membentuk eksudat (membran like)

• Etiologi :tersering komplikasi pemakaian antibiotikkuman Clostridium difficile

Page 14: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Patofisiologi :C. Difficile mengeluarkan toxin – mediated menyebabkan proses peradangna pada kolon

• Gejala klinis :diare cair, jarang terjadi perdarahan, demam sampai 40ᵒ C , nyeri dan distensi perut

Page 15: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Diagnosis :Pada anamnesis diketahui penggunaan antibiotik tertentu.Pemeriksaan laboratorium leukositosis, hipoalbuminemia ; foto polos abdomen memberi gambaran seperti ileusPemeriksaan endoskopi tampak pseudomembran kekuning abu2an dengan mukosa normal / hiperemik dan sembab

• Diagnosis banding :bentuk kolitis lain

Page 16: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• Penatalaksanaan :hentikan penggunaan antibiotik yg ternyata pemicunyarehidrasipemberian cholestyramione u/ mengikat toksin / mengabsorbsi pseudomembran

Page 17: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Kolitis non infeksi

• Misalnya : kolitis ulseratif, penyakit Crohn’s kolitis radiasi, kolitis iskemik, kolitis mikroskopik, kolitis non-spesifik (simple colitis).

Page 18: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

1. DEFENISI Kolitis ulseratif penyakit radang kolon

nonspesifik berlangsung lama disertai masa remisi dan eksasorbasi yang berganti-ganti.

Page 19: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

2. ETIOLOGI belum diketahui, faktor genetik tampaknya

berperanan dalam etiologi. Otoimunitas berperanan dalam patogenesis

Gejala utama kolitis ulseratif adalah diare berdarah dan nyeri abdomen , seringkali dengan demam dan BB turun pada kasus berat, anemia, fekal urgensi

Page 20: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

3. GAMBARAN KLINIS

Terbagi menjadi 3 yaitu:1. Kolitis ulseratif Akut Fulminan2. Kolitis Ulseratif Kronik Intermitten3. Kolitis Ulseratif Kronik Kontinu

Page 21: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

4. GAMBARAN KLINIS

a. Kolitis Ulseratif Akut FulminanDitandai dengan:• awitan mendadak disertai diare • berdarah, nausea, muntah-muntah yang hebat,

demam, prognosis jelek dan komplikasi megakolon toksik.

Page 22: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

b. Kolitis ulseratif kronik intermitten (rekuren) • Timbulnya pelan, selama berbulan-bulan

sampai bertahun-tahun. • Berlangsung 1 – 3 bulan.• Terdapat sedikit atau tidak ada demam, diare .• Perdarahan ringan dan intermiten biasanya

hanya colon bagian distal yang terserang

Page 23: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

c. Kolitis ulseratif kronik kontinyu

• Berlangsung 3 / 4 bln pada keadaan ini penderita diare terus-menerus, dan disertai demam.

• Colon yang terserang cenderung lebih luas. • Defekasi lebih dari 6 x sehari disertai banyak

darah dan mucus nyeri kolik hebat.

Page 24: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan
Page 25: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

5. MEDICAL MANAGEMENT

• Tidak ada pengobatan spesifik untuk Kolitis ulseratif, tujuan terapi mengatasi peradangan, mempertahankan status gizi penderita, meringankan gejala dan mencegah infeksi

• Kortikosteroid, sulfalasazin, azathioprine. Dosis 2 – 4 g / hari per oral

• Bila tindakan medis tidak berhasil kolektomi total dan pembuatan ileotomi permanen.

Page 26: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

6. COMPLICATED

Bersifat lokal atau sistemik • Fistula dan fisura abses rectal • Dilatasi toksik atau megakolon • Perforasi usus • Karsinoma kolon

Page 27: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Penyakit Crohn

Page 28: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Definisi

• Penyakit Crohn : penyakit peradangan granulomatosa kronik, etiologi tidak diketahui dan mengenai saluran pencernaan, mulai dari esophagus sampai anus, tersering ileum terminalis dengan pembentukan jaringan parut dan penebalan dinding usus menyebabkan obstruksi usus dan fistula

Page 29: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Epidemiologi

• Penyakit Crohn paling sering terjadi pada orang dewasa usia 20 - 40 tahun dan mungkin dalam 1 keluarga.

• Penyebab pasti belum diketahui, namun beberapa ahli menduga disebabkan oleh gangguan pertahanan tubuh atau infeksi dengan virus RNA dan alergi.

• Selain itu juga diduga disebabkan oleh mikobakterium atipikal, measles, dan penyakit vaskular.

Page 30: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Patofisiologi

• Enteritis regional adalah inflamasi kronis dan subakut yang meluas ke seluruh lapisan dinding dan mukosa usus, ini disebut juga transmural. Pembentukan fistula dan fisura, serta abses terjadi sesuai luasnya inflamasi ke dalam peritoneum. Penyakit Crohn dapat menyebabkan lesi di kulit, tulang, otot rangka, jaringan sinovial dan lain-lain hal tersebut menjelaskan bahwa penyakit ini adalah penyakit sistemik

Page 31: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Manifestasi klinis

• Gejala-gejala secara umum antara lain :1. Malaise atau letargi dan anoreksi2. BB turun3. Demam4. Terdapat fistel-fistel di ileum dan kolon /

vesika urinaria, atau antara usus dengan dinding perut .

5. Kadang trdpt perdarahan.

Page 32: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Pemeriksaan

• Pemeriksaan Radiologik• Foto polos abdomen menunjukkan:

1. Tanda obstruksi2. Dilatasi toksik3. Perforasi bebas dengan udara di bawah diafragma4. Lengkung usus berpindah akibat massa inflamasi atau abses

Page 33: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

Terapi Medis-Konservatif Tindakan umum mencangkup:Penggantian cairan dan elektrolitMengatasi kemungkinan defisiensi besi, folat atau

vitamin B12Transfusi bila terdapat indikasiSuplementasi nutrisi, per-oral tetapi juga

pemberian makanan nasogastrik atau nutrisi parenteral, bila terdapat indikasi.

Page 34: Kolitis Tgs Sela Pncrnaan

• a) Kortikosteroid oral prednisolon 45-60 mg/hari Setelah terapi 2-3 minggu dosis berangsur-angsur dapat diturunkan sampai kira-kira 5 mg tiap minggu.

• b) Sulphalazine (3-6 g/hari)• c) Antibiotik Metronidazole (20mg/kg)