72 menyebutkan kesulitan dari soal yaitu sulit menentukan umur Pak Hadid ketika mendapat gaji sebesar 32.000.000. Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua pada level mengevaluasi oleh subjek kedua. S2 tidak memberikan jawaban pada soal tersebut, sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut: Kode p/j Uraian S2C522-001 P Apa yang diketahui dari soal ini? S2C522-001 J Ini waktunya umur 40 tahun dia dapat gaji 15.750.000,itu 750.000 nya kenaikan gajinya pak Hadid, tahun depan yang umur 41 tahun dia dapat gaji 16.500.000. yang ditanyakan apabila batas pensiun diperusahaan asuransi adalah 60 tahun dan pak Hadid menjabar sebagai manager sampai dia pensiun, apakah pak Hadid pernah mendapat gaji minimal 32.000.000 tiap bulannya? Jika ia pada usia berapa S2C522-002 P Apa kesulitannya? S2C522-002 J Kucarimi semua itu yang paling dekat itu umurnya tapi tidak kudapat Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa dalam memahami masalah S2 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu kenaikan gaji pak Hadid adalag Rp. 750.000 dan ditanyakan dari soal yang diberikan yaitu apabila batas pensiun diperusahaan asuransi adalah 60 tahun dan pak Hadid menjabat sebagai manager sampai dia pensiun, apakah Pak Hadid pernah mendapat gaji minimal 32.000.000. Kemampuan S2 dalam mengevaluasi tidak dapat diidentifikasi karena tidak dapat menemukan penyelesaian terhadap soal yang diberikan karena S2 kesulitan mencari umur Pak Hadid ketika mendapat gaji 32.000.000.
38
Embed
Kode p/j Uraian 750.000 nya kenaikan gajinya pak Hadid ...
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
72
menyebutkan kesulitan dari soal yaitu sulit menentukan umur Pak Hadid ketika
mendapat gaji sebesar 32.000.000.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua pada
level mengevaluasi oleh subjek kedua. S2 tidak memberikan jawaban pada soal
tersebut, sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S2C522-001 P Apa yang diketahui dari soal ini?
S2C522-001 J Ini waktunya umur 40 tahun dia dapat gaji 15.750.000,itu
750.000 nya kenaikan gajinya pak Hadid, tahun depan
yang umur 41 tahun dia dapat gaji 16.500.000. yang
ditanyakan apabila batas pensiun diperusahaan asuransi
adalah 60 tahun dan pak Hadid menjabar sebagai
manager sampai dia pensiun, apakah pak Hadid pernah
mendapat gaji minimal 32.000.000 tiap bulannya? Jika ia
pada usia berapa
S2C522-002 P Apa kesulitannya?
S2C522-002 J Kucarimi semua itu yang paling dekat itu umurnya tapi
tidak kudapat
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S2 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
kenaikan gaji pak Hadid adalag Rp. 750.000 dan ditanyakan dari soal yang
diberikan yaitu apabila batas pensiun diperusahaan asuransi adalah 60 tahun dan
pak Hadid menjabat sebagai manager sampai dia pensiun, apakah Pak Hadid pernah
mendapat gaji minimal 32.000.000. Kemampuan S2 dalam mengevaluasi tidak
dapat diidentifikasi karena tidak dapat menemukan penyelesaian terhadap soal yang
diberikan karena S2 kesulitan mencari umur Pak Hadid ketika mendapat gaji
32.000.000.
73
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua
pada level mengevaluasi oleh subjek ketiga. S3 tidak memberikan jawaban pada
soal tersebut, sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S3C522-001 P Apa yang diketahui dari soal tersebut?
S3C522-001 J Umur nya pak Hadid itu 40 tahun gaji pertamanya itu
15.750.000, kenaikan gajinya pertahun 750.000,
S3C522-002 P Yang ditanyakan?
S3C522-002 J Umur berapa Gaji minimal 32.000.000
S3C522-003 P Apa kesulitan dari soal ini?
S3C522-003 J Menentukan umurnya, trus berapa kalau setiap bertambah
umurki, berapa kenaikannya gajinya, mungkin salah
hitungka caranya kasi pas itu umur berapa diadapat gaji
32.000.000
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S3 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
umur pak Hadid itu 40 tahun gaji pertamanya 15.750.000 dan kenaikan gajinya
sebesar 750.000. s3 dapatengidentifikasi bagian yang ditanyakan dari soal yang
diberikan yaitu umur berapa gaji pak Hadid berjumlah 32.000.000. Kemampuan S3
dalam menganalisis tidak dapat diidentifikasi karena, S3 kesulitan dalam
menemukan pemecahan masalahnya. S3 tidak mampu menganalisis informasi
untuk menentukan umur pak Hadid. Sehingga S3 keliru dalam memilih kesimpulan.
74
C. Deskripsi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Siswa dalam Pemecahan
Masalah matematika Level Mencipta (C6)
1. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Tes Pertama
Berikut ini adalah soal dan hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi pertama
pada level mencipta oleh ketiga subjek. Adapun soal nomor 1 adalah sebagai
berikut:
1. Seratus butir kelereng akan diletakkan pada 10 cangkir berbeda. Tiap-tiap
cangkir berisi sejumlah kelereng yang berbeda. Agar jumlah kelereng pada
tiap-tiap cangkir membentuk deret aritmetika. Berapakah jumlah kelereng
terbanyak yang dapat diletakkan pada salah satu cangkir?
. Berikut ini adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tes pertama pada
soal nomor 1 level mencipta oleh subjek pertama.
Gambar 4.14 Jawaban soal nomor 1 tes pertama (C6) Subjek S1
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa, maka dilakukan wawancara
sebagai berikut:
75
Kode p/j Uraian
S1C611-001 P apa yang diketahui?
S1C611-001 J kan diketahui ada 10 cangkir, berarti n nya itu 10, tiap-
tiap cangkir berisi kelereng yang berbeda-beda, berarti
beda-beda kelerengnya, berbentuk aritmetikaki, berarti
samai bedanya semua, Sn nya yaitu 100 butir kelereng
yang mau dibagi-bagi ke dalam cangkir supaya berebntuk
aritmatika, yang ditanyakan berapa jumlah kelereng
terbanyak yang dapat diletangkan pada salah satu cangkir
S1C611-002 P apa kesulitan dari soal itu?
S1C611-002 J karena tidak ditauki cara atau pake rumusnya, haruspi
kalo menurutku saya, karna saya pake manualka
S1C611-006 P lalu bagaimana carata dapatki jawabannya?
S1C611-006 J kucariki kukasi manualki, pertama kucariki dulu, 2 4…
angka yang genap-genap dulu baru sudah itu tidak
kudapatki baru kucarimi yang ganjil, kudapatmi
S1C611-007 P kenapa berpikiranki kalau polanya antara pola bilangan
ganjil atau genap?
S1C611-007 J karena jumlahnya mendekati 100 ketika dijumlah
S1C611-008 P bagaimana carata yakin kalau ini ketika dijumlah dapat
100?
S1C611-008 J Karena sudahmi kujumlah
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S1 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
ada 100 kelereng yang akan disimpan dalam 10 cangkir berbeda dan jumlah
kelereng di setiap cangkir membentuk deret aritmetika. S1 dapat mengidentifikasi
bagian yang ditanyakan dari soal yang diberikan dengan baik yaitu berapa jumlah
kelereng terbanyak disalah satu cangkir.
Dalam merencanakan penyelesaian, S1 memulai rencana penyelesaian
dengan memahami informasi yang diketahui yaitu dengan menganalisis informasi
untuk menemukan rumus yang cocok tapi S1 tidak menemukan rumus yang dapat
digunakan sehingga ia merancang Suatu cara sendiri untuk meyelesaikan masalah
yaitu mengidentifikasi pola dengan menjumlahkan setiap angka yang mungkin
76
cocok. S1 menyelesaikan masalah dengan melakukan pengujian pada angka ganjil
dan genap dan memberi argumentasi bahwa pola angka ganjil dan pola angka genap
ketika dijumlahkan hasilnya mendekati 100. Dalam mengecek kembali
penyelesaiannya, S1 menjumlahkan kembali pola yang diperoleh.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tes pertama
pada soal nomor 1 level mencipta oleh subjek kedua.
Gambar 4.15 Jawaban soal nomor 1 tes pertama (C6) Subjek S2
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa, maka dilakukan wawancara
sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S2C611-001 P apa yang diektahui dari soal ini?
S2C611-001 J ada 100 butir kelereng mau dikasi masuk dalam 10 cangkir
berbeda, setiap cangkir beda-beda isinya, tapi selisihnya
masuk di deret aritmetika
S2C611-002 P apa yang ditanyakan?
S2C611-002 J yang ditanyakan itu berapa jumlah terbanyak dalam satu
cangkir
S2C611-003 P penyelesaiannya?
S2C611-003 J pertama itu kubikinkanki dulu pola, kucari polanya supaya
dapatki jumlah 100
S2C611-004 P lalu, bagaimana carata dapat pola itu?
S2C611-004 J saya cari cari sendiri, yang pertama itu selisih dua, kalau
nda daapt nanti lagi selisih tiga begituji kak
77
Kode p/j Uraian
S2C611-005 P terus?
S2C611-005 J kan itu selisih dua kan banyak, jadi kecari terus, pertama
saya mulai dari angka 2, 4, 6, tapi sampainya batasnya itu,
kujumlah trus nda dapat 100, jadi kumulai dari ganjil,
itukan sudah genap ganjil lagi kucari.
S2C611-008 J iye, karena setelah saya jumlah menghasilkan 100
S2C611-009 P apa kesulitan dari soal ini?
S2C611-009 J karena tidak diketahui bedanya
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan
bahwa dalam memahami masalah S2 mampu mengidentifikasi bagian yang
diketahui yaitu ada 100 butir kelereng akan dimasukkan dalam 10 cangkir
berbeda, setiap cangkir isinya berbeda dan membentuk deret aritmetika. S2
mampu mengidentifikasi bagian yang ditanyakan dari soal yang diberikan dengan
baik yaitu berapakah jumlah kelereng terbanyak. Dalam merencanakan
penyelesaian, S2 memulai rencana penyelesaian dengan memahami informasi
yang diketahui yaitu dengan menganalisis (C4) informasi untuk menemukan pola
bilangannya. S2 menentukan polanya dengan merancang (C6) Suatu cara sendiri
untuk mencari pola yang mungkin cocok yaitu menguji setiap angka dengan cara
menjumlahkannya.
S2 menyelesaikan masalah dengan melakukan pengujian (C5)
pada angka ganjil dan genap dan memberi argumentasi (C5) bahwa pola angka
ganjil dan pola angka genap ketika dijumlahkan hasilnya mendekati 100.
Kemudian S2 memilih (C5) 10 angka yang ketika dijumlahkan mendekati 100
atau mendapat 100. Dalam mengecek kembali penyelesaiannya, S2
78
menjumlahkan kembali angka nya dan mengidentifikasi (C2) kesulitan soal yaitu
tidak ada informasi selisishnya sehingga susah membentuk deretnya.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tes pertama
pada soal nomor 1 level mencipta oleh subjek ketiga. S3 tidak memberikan jawaban
pada soal tersebut, sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S3C611-001 P Apa yang diketahui dari soal ini?
S3C611-001 J Ada 100 kelereng mau ditaro di 10 cangkir yang berbeda,
disuruh kayak membentuk deret aritmetika
S3C611-002 P Yang ditanyakan?
S3C611-002 J Berapa jumlah kelereng terbanyak disalah satu cangkir
S3C611-003 P Apa kesulitan dari soal ini?
S3C611-003 J Yang disuruh membentuk deret aritmetika, disitu bingungka
karena tidak diketahui suku pertama dan selisihnya jadi
susah.
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S3 mampu mengidentifikasi (C2) bagian yang diketahui
yaitu ada 100 kelereng akan diletakkan di 10 cangkir yang berbeda dalam bentuk
deret aritmetika dan ditanyakan dari soal yang diberikan yaitu berapa jumlah
kelereng terbanyak disalah satu cangkir. Kemampuan S3 dalam mencipta (C6)
tidak dapat diidentifikasi karena, S3 tidak mampu merancang (C6) pemecahan
masalahnya sendiri. S3 kesulitan menganalisis (C4) informasi untuk menentukan
pemecahan masalah, dan tidak mampu memilih (C5) angka yang dapat membentuk
pola yang dimaksud. Adapun soal nomor 2 adalah sebagai berikut:
79
2. Sebuah lembaga pendidikan yang baru buka, banyak murid yang mendaftar
setiap bulan bertambah dengan jumlah yang sama. Jumlah murid yang
mendaftar pada bulan ke-4 ada 20 orang. Jika jumlah semua murid dalam satu
tahun pertama 360 orang, tentukan banyaknya murid yang mendaftar pada
bulan ke -10!
Berikut ini adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tes pertama pada
soal nomor 2 level mencipta oleh subjek pertama.
Gambar 4.16 Jawaban soal nomor 2 tes pertama (C6) Subjek S1
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa, maka dilakukan wawancara
sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S1C612-001 P apa yang diketahui dari soal ini?”
S1C612-001 J diketahui itu jumlah murid kan ada yang mendaftar tiap
bulan mendaftar dengan jumlah peningkatan yang sama,
berarti ini membentuk deret aritmetika, itukan diketahui
80
Kode p/j Uraian
U4 itu sama dengan 20 orang, ini Sn nya 360 orang.
Ditanyakan tentukan U10.
S1C612-002 P Rumus apa dipake?
S1C612-002 J Rumus itu Sn = n/2 (a+Un), kan ditaumi Sn nya (kemudian
mencakar untuk menentukan persamaan Un)
S1C612-003 P ini 20 = a + 3b darimana?
S1C612-003 J dari ini, kan U4 itu 20, kan untuk mendapatkkan 20 itu
rumusnya a + 3b, selanjutnya supaya a nya hilang jadi
dikalikan semua, supaya bisa ditentukan nilai b nya dari
kedua persamaan itu, nah didapatmi b nya sama dengan
4, kemudian disubstitusimi masuk itu 4 nya, supaya
didapatki yang a nya, didapatmi a nya 8, dicarimi pake
rumus Un lagi a+ (n-1)b, untuk mencari U10 yang tadi
ditanyakan, didapatmi 44.
S1C612-004 P dari manaki yakin kalo U10 nya itu 44?
S1C612-004 J (menghitung kembali)
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S1 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
jumlah murid yang mendaftar pada bulan ke 4 ada 20 orang dan jumlah murid
dalam 1 tahun pertama ada 360 orang. S1 mampu mengidentifikasi bagian yang
ditanyakan dari soal yang diberikan dengan baik yaitu tentukan banyaknya murid
yang mendaftar pada bulan ke 10. Dalam merencanakan penyelesaian, S1 mampu
menganalisis informasi yang dipahami untuk menentukan pemecahan masalah
yang akan digunakan yaitu dengan membentuk persamaan. S1 menyimpulkan
rumus yang digunakan berdasarkan informasi yang diketahui dan yang ditanyakan
yaitu menggunakan rumus barisan dan deret aritmetika.
81
S1 menyelesaikan masalah dengan mecipta struktur baru berupa
persamaan sederhana yang diperoleh dengan menggunakan metode substitusi dan
eliminasi untuk menentukan suku pertama (a) dan selisih (b). kemudian S1
membuat persamaan baru yaitu Un = 8 + (n-1)4. Kemudian S1 menginterpretasikan
informasi untuk menentukan suku ke 10 kedalam persamaan yang dibuat dan
menarik kesimpulan bahwa jumlah murid yang mendaftar pada bulan ke 10 ada 44
orang. S1 mengecek kembali hasil pekerjaannya dengan cara menghitung kembali
jumlah suku ke 10.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tes pertama
pada soal nomor 2 level mencipta oleh subjek kedua.
Gambar 4.17 Jawaban soal nomor 2 tes pertama (C6) Subjek S2
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa, maka dilakukan wawancara
sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S2C612-001 P apa yang diketahui pada soal ini?
82
Kode p/j Uraian
S2C612-001 J setiap bulan murid yang mendaftar selalu bertambah dengan
jumlah yang sama, dan pada bulan ke 4 ada 20 siswa dan
jumlahnya 1 tahun 360
S2C612-002 P apa yang ditanyakan?
S2C612-002 J banyak murid yang mendaftar pada bulan ke 10?
S2C612-003 P kenapaki bisa langsung buat pola begitu
S2C612-003 J kan yang diketahui suku ke 4 itu 20 dan jumlah seluruhnya
360, jadi saya buatmi seperti ini (menunjuk cakaran)
Kode p/j Uraian
S2C612-004 P terus selisihnya berapa?
S2C612-004 J ini pertama toh kukasi, kupikir kalau misalnya lompat ke 4
itu dapat 20 berapa, saya kali kali begitu
S2C612-005 P terus?
S2C612-005 J jadi kucari lagi kali kali 4, trus inikan lebih ki seharusnya ini
dibulan ke 5 kalo dikali 4, jadi kucoba 8 saja, dan seterusnya.
Baru nadapatmi
S2C612-006 P bagaimana yakinki kalau bulan 10 itu 44?
S2C612-006 J karna sudahmi saya tambah dan menghasilkan 360
S2C612-007 P apa kesulitan soal ini?
S2C612-007 J tidak ada dia bilang kalau pake pola ini atau ini
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S2 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
setiap bulan murid yang mendaftar selalu bertambah dengan jumlah yang sama,
pada bulan ke 4 ada 20 siswa yang mendaftar dan junlah siswa dalam satu tahun
pertama yaitu 360 tahun. S2 mampu mengidentifikasi bagian yang ditanyakan dari
soal yang diberikan yaitu banyak murid yang mendaftar pada bulan ke 10. Dalam
merencanakan penyelesaian, S2 memulai rencana penyelesaian dengan memahami
informasi yang diketahui yaitu dengan menganalisis informasi untuk menemukan
83
pola bilangannya. S2 menentukan polanya dengan merancang Suatu cara sendiri
untuk mencari pola yang mungkin cocok.
S2 menyelesaikan masalah dengan melakukan pengujian pada angka
kelipatan lima dan kelipatan 4. Kemudian S2 memilih angka yang ketika
dijumlahkan mendapat 360. Dalam mengecek kembali penyelesaiannya, S2
menjumlahkan kembali angka nya dan mengidentifikasi kesulitan soal yaitu tidak
diketahui selisihnya sehingga sulit membuat deretnya.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi tes pertama
pada soal nomor 2 level mencipta oleh subjek ketiga. S3 tidak memberikan jawaban
pada soal tersebut, sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S3C612-001 P Apa yang diketahui dari soal ini?
S3C612-001 J Jumlah murid yang mendaftar pada bulan ke 4 ada 20
orang, jika jumlah semua murid dalam 1 tahun pertama
360 orang, tentukan banyaknya murid yang mendaftar
pada bulan ke 10
S3C612-002 P Informasi apa yang kurang disini supaya bisaki jawabki?
S3C612-002 J Bingungka cari selisihnya, andaikan ada keterangan bulan
pertama berapa murid dan bulan kedua juga ditau
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S3 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
jumlah murid yang mendaftar pada bulan ke 4 ada 20 orang dan jumlah semua
murid dalam satu tahun pertama 360 orang. S3 mampu mengidentifikasi bagian
yang ditanyakan dari soal yang diberikan yaitu tentukan banyak murid yang
mendaftar pada bulan ke 10. Kemampuan S3 dalam mencipta tidak dapat
84
diidentifikasi karena, S3 tidak mampu merancang pemecahan masalahnya. S3
kesulitan menganalisis informasi untuk menentukan pemecahan masalah untuk
menentukan suku ke 10 berdasarkan data yang diketahui.
2. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Tes kedua
Berikut ini adalah soal dan hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua
pada level mencipta oleh ketiga subjek. Adapun soal nya adalah sebagai berikut:
Jika angka pada pada bilangan 100000100000100000100000… dilanjutkan
terus menerus hingga angka ke-100 dengan pola yang terlihat, maka tentukan
banyak angka “0” pada bilangan tersebut!
Berikut ini adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua pada level
mencipta oleh subjek pertama.
Gambar 4.18 Jawaban soal nomor 3 tes kedua (C6) Subjek S1
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa, maka dilakukan wawancara
sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S1C623-001 P Apa yang diketahui dari soal ini?
85
Kode p/j Uraian
S1C623-001 J Yang diketahui itu dalam 6 angka ada 5 angka 0, baru ada
angka, sampainya angka 100 itu yang 6 angka semua
berulang teruski sampainya ke 100, itu 100 dibagi 6.
S1C623-002 P Kenapa 100 dibagi 6?
S1C623-002 J Karna 100 itu 100 kan yang ditanyakan itu berapa angka
0 sampai angka 100
S1C623-003 P Dibagi 6 karna ada 6 angka yang selalu berulang toh?
S1C623-003 J Iye (mencakar)
S1C623-004 P Ini kenapa bisa 84?
S1C623-004 J Ada 84 amgka 0 karena diketahui angka 1 itu ada 16 dari
ini 100 dibagi 6 . kan dalam angka yang berpola ada 5
angka 0 jadi 16 dikali 5, kemudian 16 dikali 5
samadengan 80, kan tadi itu 100 dibagi 16 ada sisanya 4,
berarti itu sisanya yang 4 adalah angka 0. Berarti
ditambahmi 80 ditambah 4 jadi 84
S1C623-005 P Kan polanya itu ada 6 angka yang selalu berulang, kana
da sisanya angka, itu sisanya 4 angka, mulai dari satu
kan? Berarti ada angka 1 pada 4 angka sisa tersebut
S1C623-005 J Iye
S1C623-006 P Berarti berapa angka 0 nya yang tersisa?
S1C623-006 J Ohh iye berarti ada 17 angka 1 nya. 83 angka 0 nya.
Berarti salahka
S1C623-007 P Apa kesulitan dari soal ini?
86
Kode p/j Uraian
S1C623-007 J Tidak ada, Cuma saya salah mengira, kukira di 4 sisanya
itu semua angka 0.
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S1 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
pada pola ada 6 angka yang selalu berulang yang terdiri dari 1 angka 1 dan 5 angka
0. S1 mampu mengidentifikasi bagian yang ditanyakan dari soal yang diberikan
dengan baik yaitu tentukan angka 0 hingga pola ke 100. Dalam merencanakan
penyelesaian, S1 menyelesaikan masalah dengan merancang suatu cara sendiri
untuk meyelesaikan masalah dalam menentukan jumlah angka 0 yaitu dengan
menentukan banyaknya angka 1 terlebih dahulu kemudian mengurangkan 100
dengan banyaknya angka 1.
S1 melaksanakan penyelesaian dengan menghitung angka 0 dengan cara
membagi dan menentukan banyaknya angka 1 kemudian mennetukan banyaknya
angka 0 sebagai kesimpulan penyelesaian masalah . tetapi kesimpulan yang diambil
tidak tepat karena kesalahan mengidentifikasi banyaknya angka 0. Dalam
mengecek kembali, S1 tidak mengecek kembali jawabannya sehingga terjadi
kesalahan dalam penarikan kesimpulan.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua pada
level mencipta oleh subjek kedua. S2 tidak memberikan jawaban pada soal tersebut,
sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S2C623-001 P Apa yang diketahui dari soal ini?
87
Kode p/j Uraian
S2C623-001 J Diketahui itu polanya ada 6 angka yang selalu berulang
S2C623-002 P Apa yang ditanyakan?
S2C623-002 J Jika pola dilanjutkan sampai angka ke- 100, berapa jumlah
angka 0 nya
S2C623-003 P Apa kesulitan dari soal ini?
S2C623-003 J Ini mauka kasi rumus aritmetika tapi tidak bisa juga, jadi
bingungka mau diapai
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S2 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
polanya ada 6 angka yang selalu berulang dan ditanyakan dari soal yang diberikan
yaitu jika pola dilanjutkan hingga angka ke 100 berapakah jumlah angka 0 nya.
Kemampuan S2 dalam mencipta tidak dapat diidentifikasi karena tidak dapat
menemukan penyelesaian terhadap soal yang diberikan karena S2 kesulitan
menentukan pemecahan masalahnya.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi kedua pada
level mencipta oleh subjek ketiga.
Gambar 4.19 Jawaban soal tes kedua (C6) Subjek S3
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa, maka dilakukan wawancara sebagai
berikut:
88
Kode p/j Uraian
S3C623-001 P Apa yang diketahui dari soal ini?
S3C623-001 J Diketahui polanya itu, 100000100000 seterusnya berarti itu
satu baru 5 angka 0 nya dibelakang, baru berulang lagi
seterusnya.
S3C623-002 P Yang ditanyakan apa?
S3C623-002 J Banyak angka 0 hingga angka ke 100
S3C623-003 P Trus langkah-langkah pemecahannya?apa dilakukan
pertama untuk mendapatkan ini?
S3C623-003 J Inikan berulang terusji, berrati ini ada 6 angka, itu itu 6
kukasi jadi deret aritmetikaki, jadi 6 12 18 seterusnya
sampainya nadapat 100
S3C623-004 P Trus?
S3C623-004 J Kan 100 angka, kan ini misalnya ini pola pertama kan pasti
ada angka 1 nya, jadi kuhitung disitu ada berapa angka 1
sampai pola ke 102,berrati ada 17. Berarti 100-17 sama
dengan 83, berarti 83 itu angka 0 nya.
S3C623-005 P Yakin maki kalau 83?
S3C623-005 J Yakin karna sdh kuhitung baik baik.
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S3 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
ada 6 angka yang selalu berulang dan ditanyakan dari soal yang diberikan dengan
baik yaitu tentukan banyaknya angka 0 jika pola diteruskan hingga angka ke 100.
Dalam merencanakan penyelesaian, S3 menyelesaikan masalah dengan merancang
suatu cara sendiri untuk meyelesaikan masalah dalam menentukan jumlah angka 0
yaitu mencari jumlah angka 1 terlebih dahulu kemudian mencari jumlah angka 0
nya.
S3 melaksanakan penyelesaian dengan menghitung angka 0 dengan
cara mengitung angka 1 nya dengan menggunakan angka kelipatan 6 sampai
mendekati 100, setelah itu S3 menyimpulkan jumlah angka 1 dan mengurangkan
89
100 dengan banyaknya angka 1 tadi. Dalam mengecek kembali, S3 mengecek
kembali cara penyelesaiannya dan perhitungannya.
3. Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Tes Ketiga
Berikut ini adalah soal dan hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi ketiga
pada level mencipta oleh ketiga subjek. Adapun soal nya adalah sebagai berikut:
Seorang petani menanam pohon apel dalam pola persegi. Untuk melindungi
pohon-pohon apel dari serangan angin dia menanam pohon-pohon konifer di
seluruh kebun. Disini Anda melihat diagram situasi di mana Anda dapat melihat
pola pohon apel dan pohon konifer untuk sejumlah (n) baris pohon apel. Buatlah
rumus untuk menentukan jumlah pohon konifer dengan 50 baris pohon apel tanpa
menggambar dan mencacah satu persatu!
Berikut ini adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi ketiga pada level
mencipta oleh subjek kedua. S2 tidak memberikan jawaban pada soal tersebut,
sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S2C633-001 P Apa yang diketahui dari soal tersebut?
S2C633-001 J Seorang petani menanam pohon apel dalam pola persegi.
Untuk melindungi pohon-pohon apel dari serangan angin
dia menanam pohon-pohon konifer di seluruh kebun
S2C633-002 P Yang ditanyakan?
S2C633-002 J Buatlah rumus untuk menentukan jumlah pohon konifer
dengan 50 baris pohon apel tanpa menggambar dan
mencacah satu persatu!
90
Kode p/j Uraian
S2C633-003 P Kan ini adami polanya, kalau 1 baris segini pohonnya,
kalau dua baris segini jumlah pohonnya
S2C633-003 J ohh saya kira jumlah apelnya itu 50
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan
bahwa dalam memahami masalah S2 mampu mengidentifikasi bagian yang
diketahui yaitu seorang petani menanam pohon apel dalam pola persegi, untuk
melindungi pohon-pohon apel dari serangan angina dia menanam pohon-pohon
konifer diseluruh kebun. S2 mampu menginterpretasi bagian yang ditanyakan dari
soal yang diberikan yaitu buatlah rumus untuk menentukan jumlah pohon konifer
dengan 50 baris pohon apel tanpa menggambar dan mencacah satu persatu.
Kemampuan S2 dalam mencipta tidak dapat diidentifikasi karena tidak dapat
menemukan penyelesaian terhadap soal yang diberikan karena S2 kesulitan
memahami maksud soal dan kesulitan menrancang rumus.
Selanjutnya adalah hasil tes kemampuan berpikir tingkat tinggi ketiga pada
level mencipta oleh subjek ketiga. S3 tidak memberikan jawaban pada soal tersebut,
sehingga dilakukan wawancara sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S3C633-001 P Apa yang diketahui dari soal ini?
S3C633-001 J Jumlah pohon konifer dan pohon apel
S3C633-002 P Yang ditanyakan?
S3C633-002 J Buatlah rumus untuk menentukan jumlah pohon konifer
dengan 50 baris pohon apel
S3C633-003 P Apa kesulitan dari soal ini
S3C633-003 J Tidak saya tau cara buat rumusnya, bingungka mau
diapakan
91
Petikan-petikan jawaban dalam wawancara di atas menunjukkan bahwa
dalam memahami masalah S3 mampu mengidentifikasi bagian yang diketahui yaitu
jumlah pohon konifer dan jumlah pohon apel dan ditanyakan dari soal yang
diberikan yaitu buatlah rumus untuk menentukan jumlah pohon konifer dengan 50
baris pohon apel. Kemampuan S3 dalam mencipta tidak dapat diidentifikasi karena
tidak dapat menemukan penyelesaian terhadap soal yang diberikan karena S3
kesulitan memahami maksud soal dan kesulitan menrancang rumus.
D. Deskripsi Analisis Tugas Siswa dalam Mengerjakan Soal Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi
Tugas yang diberikan oleh guru matematika dikelas yang berkaitan dengan
kemampuan berpikir tingkat tinggi dianalisis oleh peneliti untuk mendukung data
tes kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa. Untuk menganalisis data hasil tugas
siswa, petikan jawaban subjek diberi kode yang diacu dari kode petikan jawaban
subjek dalam transkrip wawancara. Kode petikan jawaban subjek terdiri atas 5
(lima) digit diawali dengan huruf “S1”, “S2”, dan “S3” dan 3 (tiga) digit terakhir
menyatakan urutan petikan jawaban pada setiap tugas. Sebagai contoh, petikan
jawaban “S1-003” menyatakan petikan jawaban urutan ke 3 oleh subjek pertama.
Adapun soalnya adalah sebagai berikut:
92
Gambar 4.20 Tugas Siswa Soal Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi
1. Subjek Pertama (S1)
Adapun pemecahan masalah S1 dalam menyelesaikan tugas
kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah sebagai berikut:
Gambar 4.21 Jawaban Tugas Siswa Soal Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi oleh S1
93
Untuk mengkonfirmasi jawaban siswa, maka dilakukan wawancara
sebagai berikut:
Kode p/j Uraian
S1-001 P Apa yang diketahui dari soal tersebut?
S1-001 J Diketahui itu pola pertama ada 2 segitiga, pola kedua ada
8 segitiga dan pola ke tiga ada 18 segitiga
S1-002 P Apa yang ditanyakan?
S1-002 J Yang bagian a disuruh lengkapi tabel gambar ke empat
berapa segitiga, bagian b menentukan segitiga pada pola ke
7, dan bagian c rumus untuk mencari pola ke 50.
S1-003 P Bagaimana langkah pemecahannya?
S1-003 J Pertama itu dicari dulu polanya, baru dicarimi suku ke
empatnya
S1-004 P Rumus apa dipake untuk menentukan polanya?