1 LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH BERSAING KARYA SENI RUPA WAYANG BEBER DARI KERTAS KORAN SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK KERAJINAN SOUVENIR BERBAHAN KERTAS KORAN DI SURAKARTA Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun Tim Pengusul : Muchammad Sofwan Zarkasi, S.Sn., M.Sn. (ketua) NIDN. 0607117301 Asmoro Nurhadi Panindias, M.Sn (anggota) NIDN. 0026067706 INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA November 2014 KODE/ NAMA RUMPUN ILMU : 681/PENCIPTAAN SENI
68
Embed
KODE/ NAMA RUMPUN ILMU : 681/PENCIPTAAN SENI …repository.isi-ska.ac.id/2488/1/LAPORAN AKHIR 1.pdfdari Kertas Koran Sebagai Pengembangan Produk Kerajinan Souvenir Berbahan Kertas
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
LAPORAN AKHIR
PENELITIAN HIBAH BERSAING
KARYA SENI RUPA WAYANG BEBER DARI
KERTAS KORAN SEBAGAI PENGEMBANGAN PRODUK KERAJINAN
SOUVENIR BERBAHAN KERTAS KORAN
DI SURAKARTA
Tahun ke 2 dari rencana 3 tahun
Tim Pengusul :
Muchammad Sofwan Zarkasi, S.Sn., M.Sn. (ketua)
NIDN. 0607117301
Asmoro Nurhadi Panindias, M.Sn (anggota)
NIDN. 0026067706
INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA
November 2014
KODE/ NAMA RUMPUN ILMU : 681/PENCIPTAAN SENI
2
3
RINGKASAN
Penelitian Hibah Bersaing yang mengambil judul Karya Seni Rupa Wayang Beber
dari Kertas Koran Sebagai Pengembangan Produk Kerajinan Souvenir Berbahan
Kertas Koran di Surakarta, tahun ke 2 (dua) ini bertujuan membuat beberapa
variasi prototype karya seni rupa wayang beber kertas koran selain tema cerita
Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji, dan pembuatan modul/tutorial/buku ajar
proses penciptaan karya seni rupa wayang beber dari bahan koran bekas pada
kanvas sebagai proses pengembangan produk kerajinan seni unggulan berbahan
kertas koran yang difungsikan sebagai souvenir khas kota Surakarta.
Ide dasar dari penelitian tahun ke 2 (dua) ini adalah kelanjutan dari proses
penelitian tahun pertama yang telah menghasilkan prototype karya seni
rupa/souvenir wayang beber kertas koran pada kanvas yang mengambil tema
cerita Panji Asmorobangun dan Dewi Sekartaji. Berdasar proses penciptaan
prototype karya seni rupa/souvenir wayang beber kertas koran yang sudah dibuat,
maka pada penelitian tahun ke 2 (dua) ini akan dibuat beberapa variasi prototype
karya seni rupa/souvenir wayang beber kertas koran yang menampilkan cerita
selain cerita Panji, selain itu juga dibuat buku ajar cara pembuatan souvenir karya
seni rupa wayang beber kertas koran yang nantinya diharapkan dapat
dipresentasikan dan dipelajari masyarakat pengrajin berbahan kertas koran bekas
di Surakarta. Selain itu hasil karya yang sudah jadi pada tahun pertama
didaftarkan ke HKI.
Kata kunci: vareasi prototype, buku ajar
4
PRAKATA
Dengan Mengucapkan Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
semua berkah-Nya, penelitian hibah bersaing tahap 2 yang berjudul Karya Seni
Rupa Wayang Beber dari Kertas Koran Sebagai Pengembangan Produk
Kerajinan Souvenir Berbahan Kertas Koran di Surakarta, ini dapat
terselesaikan.
Penelitian ini merupakan bentuk tanggung jawab penulis sebagai seorang
tenaga edukatif pada sebuah institusi perguruan tinggi seni serta penulis sebagai
seniman, yang harus selalu aktif melihat dan ikut serta meramaikan dinamisasi
perkembangan keilmuan yang semakin berkembang. Selalu melihat peluang-
peluang eksplorasi dan eksperimentasi di bidang seni. Penelitian ini juga
merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata terkait sumbang sih peneliti sebagai
insan seni dalam kehidupan sosialnya.
Semoga laporan penelitian ini dapat menambah wahana kreatifitas di
bidang kekaryaan seni yang bisa menjadi kebanggaan dan karakter pencitraan
ditempelkan, katakanlah pada kain kanvas sebagai support, tentu akan
dimanfaatkan. Lalu muncul kata collage (sekitar 1919)”.4
Teknik kolase ini pada awalnya digunakan dalam dunia kerajinan, yaitu
mendekorasi permukaan suatu benda dengan menempelkan sesuatu di
permukaannya. Perkembangan selanjutnya kolase secara kreatif dimanfaatkan
sebagai unsur estetik yang personal dalam sebuah karya lukis. Kolase menjadi
teknik yang digemari oleh kalangan seniman dunia. Pablo Picasso, George
Braque dan Max Ernest terkenal dengan karya-karya lukisnya yang
memanfaatkan kolase kertas, kain dan berbagai objek lainnya.
Hal ini merupakan inovasi kreatif dari seniman dalam kurun waktu 95
tahun yang lalu. Henri Mattise adalah salah satu seniman yang giat berkreasi
dengan kolase ketika jari-jari tangannya terserang arthritis hingga tak mampu
melukis lagi. Mattise beralih ke kolase, ia memotong-motong kertas warna
dalam ukuran besar dengan berbagai bentuk hingga tercipta mural kertas.5
Keunikan teknik kolase kertas koran dan wayang beber yang merupakan
salah satu bentuk seni tradisi menjadi sesuatu hal yang menjadi daya tarik
tersendiri bila diposisikan sebagai souvenir. Souvenir6 dalam kamus bahasa
Inggris adalah berupa tanda mata, kenang-kenangan, ingat-ingatan, tanda hidup.
Souvenir juga disebut cinderamata yaitu merupakan barang yang memiliki fungsi
sebagai pengingat suatu kegiatan atau kejadian. Souvenir ini biasanya bisa berupa
produk kerajinan seni yang khusus dicitrakan sebagai kenang-kenangan. Terkait
dengan barang kerajinan sebagai souvenir, setiap wilayah atau daerah biasanya
memiliki souvenir yang khas lokasi daerahnya. Terkait hal tersebut, pada tahun I
(pertama) dalam penelitian ini peneliti sudah menghasilkan prototype produk
kerajinan yang diharapkan bisa sebagai souvenir khas daerah Surakarta berupa
karya seni rupa wayang beber kertas koran.
4 Humar Sahman, 1993,”Mengenali Dunia Seni Rupa”, IKIP Semarang Press, hlm 77 5 “Tentang-seni-lukis-kolase”, dalam http://kolaseipsa.blogspot.com/2009/04/ html, Jumat,
03 April 2009, diunduh dari sabtu 26 Maret 2011 oleh Zarkasi. 6 E. Pino dan T. Witterman, 1994, “Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris”,
edisi kesepuluh. Penerbit PT.Pradnya Paramita, Jakarta. hlm. 424.
Berhubungan dengan judul penelitian ini, pada tahun I (pertama) peneliti
telah melakukan penciptaan prototype karya seni rupa wayang beber kertas koran
sebagai pengembangan produk kerajinan berbahan kertas koran. Pada penelitian
tahun I (pertama), telah dihasilkan prototype karya seni rupa wayang beber kertas
koran, sehingga bentuk, teknik dan hasil jadi karya seni rupa wayang beber kertas
koran tersebut bisa dilihat dan dikembangkan, untuk selanjutnya pada tahun II ini
bisa diciptakan beberapa variasi cerita wayang selain cerita Panji Asmorobangun.
Adapun hasil dari penelitian tahun I (pertama) berupa prototype wayang beber
kertas koran tersebut adalah, lihat gambar 1 dan 2.
Gambar 1., Prototype 1 karya seni rupa/souvenir wayang beber kertas koran
1, foto oleh Zarkasi 2013
16
Gambar 2. Prototype 2 karya seni rupa/souvenir wayang beber kertas koran tahun
pertama, foto oleh Zarkasi 2013
17
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan
Tujuan khusus dari penelitian tahun ke dua yang mengambil judul Karya
Seni Rupa Wayang Beber Dari Kertas Koran Sebagai Pengembangan Produk
Kerajinan Souvenir Berbahan Kertas Koran di Surakarta, adalah penciptaan
variasi karya seni rupa wayang beber dari bahan koran bekas selain cerita Panji
Asmorobangun dan Dewi Sekartaji, serta pembuatan modul/tutorial/buku ajar
tentang cara dan proses pembuatannya, yang semuanya dilakukan dalam rangka
pengembangan produk kerajinan seni unggulan berbahan kertas koran sebagai
souvenir khas kota Surakarta.
B. Manfaat
Pertama diharapkan penelitian ini bisa memunculkan peluang-peluang lain
terkait bahan kertas koran dan wayang beber. Kedua diharapkan juga hasil
penelitian ini mampu menginspirasi pengrajin kerajinan di kota Surakarta untuk
selalu berkarya dan bereksperimentasi menghasilkan karya-karya kerajinan seni
yang kreatif, sehingga produk kerajinan yang dihasilkan diminati masyarakat dan
perekonomian pengrajin meningkat.
Ketiga kota Surakarta memiliki produk seni yang bisa menjadi souvenir
khas Surakarta, selain batik.
18
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan
Penelitian ini akan menciptakan beberapa variasai karya seni rupa wayang
beber dari kertas koran selain tema cerita Panji Asmorobangun dan Dewi
Sekartaji, tapi mencoba beberapa tema lain seperti cerita Mahabarata, Ramayana,
atau sekedar figur-figur tokoh dalam cerita pewayangan, seperti Punokawan,
sebagai pengembangan kerajinan souvenir di Surakarta. Selain itu akan dibuat
modul/tutorial proses penciptaan karya seni rupa wayang beber kertas koran
berupa media cetak dalam bentuk buku, oleh karena itu, penelitian yang
memanfaatkan salah satu keunikan dalam seni tradisi yaitu cerita pewayangan dan
gambar wayang beber ini dilaksanakan melalui penelitian kualitatif dan perlu
untuk disosialisasikan pada para pengrajin kerajinan berbahan kertas koran di
Surakarta.
Berkaitan penciptaan beberapa vareasi cerita dalam karya wayang beber
kertas koran, penelitian ini menggunakan landasan teori proses penciptaan karya
seni dari L.H. Chapman yang dikutip Humar Sahman dalam bukunya Mengenali
Dunia Seni Rupa, yang menjelaskan tahapan dalam proses penciptaan karya yaitu:
pertama, upaya menemukan gagasan, yaitu bagaimana upaya seniman dalam
mencari sumber inspirasi yang nantinya berhubungan dengan ide atau gagasan
berkaryanya; kedua, tahap menyempurnakan, mengembangkan dan memantapkan
gagasan awal, yaitu bagaimana seniman menyempurnakan, mengembangkan dan
memantapkan gagasan awalnya yang dalam hal ini nanti berhubungan dengan
19
pencarian bentuk, pilihan medium, alat, bahan dan teknik; dan ke tiga, tahap
visualisasi ke dalam media, yaitu bagaimana seniman memvisualisasikannya
kedalam media.7
Kemudian pada proses penciptaan beberapa variasi karya seni rupa
wayang beber kertas koran selain cerita Panji, sebagai solusi dalam menangkap
peluang bentuk dan variasi lain dari wayang beber kertas koran secara otomatis
dalam proses penciptaannya dilakukan eksplorasi bentuk, teknik maupun bahan.
B. Langkah-Langkah Penelitian
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian mencakup batas sasaran, objek dan wilayah
penelitian. Sasaran penelitian, peneliti membatasi pada masalah pengembangan
produk kerajinan souvenir dengan bahan kertas koran. Obyek penelitian dibatasi
pada variasi prototype wayang beber kertas koran selain tema cerita Panji
Asmorobangun dan Dewi Sekartaji serta pembuatan modul/tutorial/buku ajar
proses pembuatan karya seni rupa kerajinan wayang beber kertas koran yang
berbasis seni tradisi sebagai produk kerajinan souvenir yang khas di Surakarta.
Wilayah penelitian di Surakarta.
7 Humar Sahman, Mengenali Dunia Seni Rupa, Tentang Seni, Karya Seni, Aktivitas Kreatif,
Apresiasi, Kritik dan Estetika, IKIP Semarang Press, 1993, hlm119-128. (lihat juga buku aslinya Laura H. Chapman, “Approaches to Art in Education. New york: Harcourt Brace Jovanovic, Inc. 1978. hlm. 44-62).
20
2. Sumber Data
Penelitian ini memanfaatkan sumber data berupa :
a. Beberapa produk kerajinan seni yang berdimensi tradisi baik secara tema
maupun teknik, yang salah satunya adalah beberapa karya seni rupa yang
mengambil subyek cerita pewayangan, atau yang memanfaatkan teknik
sungging. Karya seni lukis kaca adalah salah satu sebagai referensi dalam
membuat variasi karya seni rupa/souvenir wayang beber kertas koran, yang
mengangakt tema selain cerita Panji. prototype hasil pada penelitian tahun
pertama juga menjadi bahan evaluasi yang semuanya sebagai sumber data.
b. Sumber Kepustakaan, mengenai hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan
penelitan sebagai pendukung dalam penulisan laporan.
c. Dokumen yaitu hasil pencatatan dokumen (arsip) resmi dan tak resmi. Produk
sejarah sebagai sumber data historis, seperti gambar-gambar seni lukis tradisi
yang mendukung proses penelitian penciptaan karya ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian dan jenis sumber data yang dipergunakan,
maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan adalah:
a. Observasi langsung :
Observasi dilakukan selain mengamati hasil prototype wayang beber kertas
koran yang telah dibuat, dilakukan juga observasi pada visual karya seni rupa
yang berdimensi tradisi baik yang mengangkat tema wayang maupun teknik
tradisi sungging. dalam hal ini salah satunya adalah karya-karya seni lukis
21
kaca, sebagai bahan referensi menciptakan variasi prototype karya souvenir
wayang beber kertas koran selain mengangkat cerita Panji. Observasi juga
dilakukan pada beberapa contoh buku ajar atau tutorial terkait proses
penciptaan sebuah karya seni/kerajinan, sebagai referensi pembuatan buku ajar
pembuatan wayang beber kertas koran. Hal tersebut guna mencari data terkait
permasalahan dan peluang yang bisa dikembangkan pada kerajinan souvenir
bahan kertas koran dan bentuk buku ajar. Teknik pengumpulan data ini
didukung dengan alat dokumentasi berupa kamera SLR canon 7D.
b. Dokumentasi :
Teknik ini dilakukan untuk merekam dan mengumpulkan data yang bersumber
dari dokumen (arsip) resmi dan tak resmi di berbagai sumber, terutama yang
terkait dengan penelitian.
4. Eksplorasi dan Penciptaan Karya Seni :
Eksplorasi karya seni dilakukan untuk mencari kemungkinan-
kemungkinan yang bisa dilakukan dalam rangka mencari solusi kreatif terkait
variasi prototype karya seni rupa wayang beber kertas koran sebagai produk
kerajinan souvenir. Eksplorsi ini berupa penyusunan bentuk, komposisi, tema
cerita yang berbeda selain tema cerita Panji. Proses penciptaan karya pada
penelitian ini, diawali dengan proses perancangan, kemudian persiapan, dan
perwujudan karya. Pertama adalah perancangan yang berawal dari munculnya ide
atau gagasan penciptaan karya, pertimbangan proses penggarapan atau
perwujudannya yang terkait dengan obyek, teknik dan media yang digunakan
yaitu produk kerajinan berbasis seni tradisi berupa gambar wayang beber
22
menggunakan teknik kolase dengan bahan kertas koran pada kanvas.
Pada proses penelitian ini, pertama jelas sebuah perancangan awal sangat
penting peranannya, sebab dari perancangan inilah peneliti bisa
mempertimbangkan bentuk, teknik dan proses kreatif yang akan dilakukan terkait
visual wayang beber kertas koran dan bentuk buku ajar yang akan disusun. Kedua
adalah persiapan yang berhubungan dengan mempersiapkan alat dan bahan yang
akan digunakan dalam studi penciptaan karya dan penyususan
modul/tutorial/buku ajar pembuatan wayang beber kertas koran. Ketiga adalah
perwujudan karya, mulai dari membuat pola gambar dari cerita pewayangan
(mahabarata, ramayana, atau hanya figur tokoh Punokawan), bentuk perhalaman
buku ajar yang dibuat dan ilustrasi yang diperlukan, sampai penggarapan karya
yaitu menempel potongan kertas koran pada kanvas serta susunan
tutorialpembuatan dari pengetahuan bahan, teknik sampai proses perwujudan
yang semuanya dirancang dengan komposisi estetis dan artistik.
5. Analisis Data
Pada proses analisa data dilakukan pengkroscekan beberapa data yang
masuk yaitu beberapa data yang sudah terkumpul dipilah dan dipilih dan
dilakukan pereduksian untuk lebih mengerucutkan capaian yang diharapkan.
Adapun salah satu proses berkaitan dengan capaian tersebut didukung oleh sistem
kerja yang tergambar dalam diagram 1.
23
Tahap II untuk tahun 2014
Gambar 3: diagram fishbone, Solusi permasalahan tahun kedua
berupa variasi prototype karya kerajinan seni berupa wayang beber
bahan kertas koran selain tema cerita Panji dan pembuatan buku ajar
METODE
PRODUK
SDM
LINGKUNGAN
pengusaha
pengrajin
Figur tokoh
pewayangan
Surakarta Alternatif
bentuk visual
Meningkatkan
keahlihan
Masyarakat
(konsumen)
kolase
Finishing
detil
Memperbanyak referensi
produk kreatif
Variasi Prototype produk kerajinan
seni/souvenir bahan
kertas Koran dan
berdimensi tradisi bentuk dan cerita lebih
bebas dan vareatif
(wayang beber cerita Mahabarata/Ramayana/
Punokawan) dan buku
ajarproses pembuatan
Cerita alternatif
selain
cerita Panji
Pilihan tema
karya tradisi
Variasi
dan unik
Quality control
Penciptaan karya
Analisis estetis
Modul/tutori
al
24
BAB V
HASIL YANG DICAPAI
A. Observasi
1. Pengamatan Pada Karya Seni Rupa Yang Berdimensi Tradisi
Pada penelitian tahun ke dua ini sebagai penelitian awal telah dilakukan
observasi terhadap apa yang menjadi obyek penelitian, yaitu karya seni rupa
wayang beber kertas koran yang telah dibuat dan beberapa karya seni yang
berdimensi tradisi diantaranya karya seni lukis kaca, karya seni lukis tradisional
Bali.
Adapun contoh karya lukis kaca yang dilihat adalah :
Gambar 4. Karya Seni Lukis Kaca 1, karya mahasiswa ISI Ska
foto oleh Asmoro 2014
Mengamati beberapa karya seni lukis kaca yang mengangkat tema tradisi,
25
adalah dalam rangka mencari referensi visual maupun cerita lain yang bisa
dikembangkan pada penciptaan karya seni rupa wayang beber kertas koran.
Gambar 5. Karya Seni Lukis Kaca 2, mahasiswa ISI Ska
foto oleh Asmoro 2014
Beberapa temuan berkaitan dengan pengembangan bentuk sudah dilakukan oleh
para pengkarya pendahulu, diantaranya adalah pemilihan warna yang lebih berani
dan tereksplor berupa warna-warna dari bahan alam yang cenderung tipis, pada
warna-warna pabrikan yang lebih kuat tampilan warnanya dan varreatif.
Berdasar karya-karya lukis kaca yang dilihat, bentuk wayang beber kertas
koran dapat mengadopsi bentuk maupun cerita yang ada. Hal tersebut menjadi
pengkayaan dan pemanfaatan peluang yang ada daripada hanya menampilkan
cerita Panji Asmoro Bangun.
26
Gambar 6, Seni Lukis Kaca Karya Seto Handoko, diunduh dari lukisan kacacirebon.com
Oleh Zarkasi 2014
Gambar 7, Seni lukis kaca Karya Pitoyo,
diunduh dari pitoyo.com, oleh Zarkasi 2014
Kemudian reverensi beberapa karya seni lukis tradisional Bali antara lain
adalah karya dari Ketut Madra, yaitu yang berjudul Jatayu Battles Rawana to
27
Recover Dewi Sita dan Young Hanoman and the Sun God, Surya, lihat gambar 8
dan 9.
Gambar 8, Jatayu Battles Rawana to Recover Dewi Sita, Ketut Madra, Peliatan,
1973.dalam Extraordinary Wayang Paintings: A Blog in Images