1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akhir-akhir ini topik utama yang selalu hangat untuk didiskusikan adalah mengenai isu perubahan lingkungan global seperti misalnya: penipisan lapisan ozon, penumpukan unsur CO2 di atmosfir, hujan asam, perubahan iklim global, pencemaran lingkungan dan proses penggundulan hutan dan lain-lain Komposisi kimiawi dari atmosfer sedang mengalami perubahan sejalan dengan penambahan gas rumah kaca – terutama karbon dioksida, metan dan asam nitrat. Kasiat menyaring panas dari gas tersebut tidak berfungsi. Energi dari matahari memacu cuaca dan iklim bumi serta memanasipermukaan bumi; sebaliknya bumi mengembalikan energi tersebut ke angkasa. Gas rumah kaca pada atomsfer (uap air, karbon dioksida dan gas lainnya) menyaring sejumlah energi yang dipancarkan, menahan panas seperti rumah kaca. Tanpa efek rumah kaca natural ini maka suhu akan lebih rendah dari yang ada sekarang dan kehidupan seperti yang ada sekarang tidak mungkin ada. Jadi gas rumah kaca menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih nyaman sekitar 60°F/15°C. Tetapi permasalahan akan muncul ketika terjadi konsentrai gas rumah kaca pada atmosfer bertambah. Sejak awal revolusi industri, konsentrasi karbon dioksida pada atmosfer bertambah mendekati 30%, konsetrasi metan lebih dari dua kali, konsentrasi asam nitrat bertambah 15%. Penambahan tersebut telah meningkatkan kemampuan menjaring panas pada atmosfer bumi. (Srikandi Fardiaz, 1995 ) Para ilmuwan mulai menyelidiki penyebab global warming atau pemanasan global yang terjadi sejak akhir abad 18. Sebagian besar ahli berkesimpulan bahwa kegiatan manusialah yang menjadi penyebab utama meningkatnya pemanasan global yang seringkali dikenal dengan efek rumah kaca. Efek rumah kaca memanaskan bumi melalui suatu proses yang kompleks yang berhubungan dengan sinar matahari, gas, dan partikel- partikel yang ada di atmosfer. Gas-gas yang menahan panas di atmosfer disebut gas rumah kaca. (http://id.wikipedia .org/wiki/Pemanasan _global)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini topik utama yang selalu hangat untuk didiskusikan adalah mengenai isu
perubahan lingkungan global seperti misalnya: penipisan lapisan ozon, penumpukan
unsur CO2 di atmosfir, hujan asam, perubahan iklim global, pencemaran lingkungan
dan proses penggundulan hutan dan lain-lain
Komposisi kimiawi dari atmosfer sedang mengalami perubahan sejalan dengan
penambahan gas rumah kaca – terutama karbon dioksida, metan dan asam nitrat. Kasiat
menyaring panas dari gas tersebut tidak berfungsi. Energi dari matahari memacu cuaca
dan iklim bumi serta memanasipermukaan bumi; sebaliknya bumi mengembalikan
energi tersebut ke angkasa.
Gas rumah kaca pada atomsfer (uap air, karbon dioksida dan gas lainnya) menyaring
sejumlah energi yang dipancarkan, menahan panas seperti rumah kaca. Tanpa efek
rumah kaca natural ini maka suhu akan lebih rendah dari yang ada sekarang dan
kehidupan seperti yang ada sekarang tidak mungkin ada. Jadi gas rumah kaca
menyebabkan suhu udara di permukaan bumi menjadi lebih nyaman sekitar 60°F/15°C.
Tetapi permasalahan akan muncul ketika terjadi konsentrai gas rumah kaca pada
atmosfer bertambah. Sejak awal revolusi industri, konsentrasi karbon dioksida pada
atmosfer bertambah mendekati 30%, konsetrasi metan lebih dari dua kali, konsentrasi
asam nitrat bertambah 15%. Penambahan tersebut telah meningkatkan kemampuan
menjaring panas pada atmosfer bumi. (Srikandi Fardiaz, 1995 )
Para ilmuwan mulai menyelidiki penyebab global warming atau pemanasan global yang
terjadi sejak akhir abad 18. Sebagian besar ahli berkesimpulan bahwa kegiatan
manusialah yang menjadi penyebab utama meningkatnya pemanasan global yang
seringkali dikenal dengan efek rumah kaca. Efek rumah kaca memanaskan bumi melalui
suatu proses yang kompleks yang berhubungan dengan sinar matahari, gas, dan partikel-
partikel yang ada di atmosfer. Gas-gas yang menahan panas di atmosfer disebut gas
rumah kaca. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan _global)
2
2
Kegiatan manusia yang menimbulkan pemanasan global adalah pembakaran minyak
bumi, batu bara, dan gas alam dan pembukaan lahan. Sebagian besar pembakaran
berasal dari asap mobil, pabrik, dan pembangkit tenaga listrik. Pembakaran minyak fosil
ini menghasilkan carbon dioxide (CO2), yakni gas rumah kaca yang menghambat
radiasi panas ke angkasa ruang. Pohon-pohon dan berbagai tanaman menyerap CO2 cari
udara selama proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan. Pembukaan lahan
dengan menebangi pohon-pohon ikut meningkatkan jumlah CO2 karena menurunkan
penyerapan CO2, dan dekomposisi dari tumbuhan yang telah mati juga meningkatkan
jumlah CO2.
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang
berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta
kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian , dan peternakan. Aktivitas
manusia di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung
menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas
Rumah Kaca secara global
Efek Rumah Kaca memegang peran penting dalam kelangsungan hidup manusia di
Bumi. Tanpa adanya efek tersebut, Bumi akan terlalu dingin untuk ditempati. Namun
sebaliknya, apabila efek tersebut terlalu kuat, Bumi akan menjadi lebih hangat dari
semestinya dan akan timbul masalah baru bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan
binatang. Untuk itu perlu suatu solusi didalam mengurangi Gas rumah kaca agar
pemanasan global dapat di kurangi bahkan di cegah
Kendaran bermotor merupakan salah satu penyumbang gas CO2 terbesar , sehingga
perlu dilakukan cara megatasi masalah gas buangan dari kendaraan bermotor agar tidak
merusak lingkungan terutama menyebabkan pemanasan global, salah satu caranya yaitu
dengan mengubah gas CO2 menjadi bentuk senyawa lainnya yang lebih ramah
lingkungan.
3
3
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut dapat dirumuskan bebrapa permasalahan:
1. Langkah apa yang harus ditempuh untuk menanggulangi pemanasan global?
2. seberapa efektifkah Knalpot Antipolusi Berteknologi Plasma dalam
penggulangan dampak pemanasana global?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah:
1. Mengetahui sebab dan akibat dari pemanasan global
2. Mengetahui proses terjadinya pemanasan global
3. Mengetahui Langkah yang dapat ditempuh untuk menggulangi pemanasan
global
4. Mengetahui keefektifan Knalpot Antipolusi Berteknologi Plasma dalam
penanggulangan penyebab pemanasan global oleh kendaraan bermotor ?
1.4 Manfaat Penulisan
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang penaganan
penyebab global warning atau pemanasan global oleh kendaraan bermotor
4
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Proses Terjadinya Pemanasan Global
Pemanasan Global adalah suatu istilah yang menunjukan adanya kenaikan rata-rata
temperatur Bumi, yang kemudian menyebabkan perubahan iklim. Bumi yang lebih
hangat dapat menyebabkan perubahan siklus hujan, kenaikkan permukaan air laut, dan
beragam dampak pada tanaman, kehidupan liar, dan manusia. Ketika para ahli ilmu
pengetahuan berbicara mengenai permasalahan perubahan iklim, yang menjadi pusat
perhatian adalah pemanasan global yang disebabkan ulah manusia.
Mungkin sulit untuk dibayangkan bagaimana manusia dapat menyebabkan perubahan
pada iklim di Bumi. Namun, para ahli sepakat bahwa ulah manusialah yang memacu
besarnya jumlah gas rumah kaca dilepaskan ke atmosfir dan menyebabkan Bumi
menjadi lebih panas. .( Fardiaz, S. 1992 )
Dahulu, semua perubahan iklim berjalan secara alami. Tetapi dengan adanya Revolusi
Industri, manusia mulai mengubah iklim dan lingkungan tempatnya hidup melalui
tindakan-tindakan agrikultural dan industri. Revolusi Industri adalah saat dimana
manusia mulai menggunakan mesin untuk mempermudah hidupnya. Revolusi ini
dimulai sekitar 200 tahun lalu dan mengubah gaya hidup manusia. Sebelumnya,
manusia hanya melepas sedikit gas ke atmosfir, namun saat ini dengan \'bantuan\'
pertumbuhan penduduk, pembakaran bahan bakar fosil dan penebangan hutan, manusia
mempengaruhi perubahan komposisi gas di atmosfir.
Gas rumah kaca adalah gas-gas diatmosfer yang menyerap gelombang panjang seperti
infra merah yang bermanfaat bagi kehidupan dibumi dalam kadar yang proporsional
untuk meningkatkan temperatur, tetapi dalam jumlah berlebih berakibat buruk dan
menjadi bencana kehidupan. Menurut Anderson ( 1996 ) akibat efek rumah kaca yang
ditimbulkan menyebabkan fungsi ekologi akan berubah yang disebabkan oleh
peningkatan panas global.
5
5
Konsentrasi gas rumah kaca (GRK) di atmosfer pada saat ini telah hampir dua kali
konsentrasinya di masa pra-industri. Konvensi Perubahan Iklim serta rangkaian COP-
nya telah membahas berbagai upaya untuk menekan dampak negatif yang akan timbul.
Upaya mitigasi termasuk pemanfaatan sektor kehutanan merupakan langkah awal
dalam upaya ini ( Nirarita . 1995 )
Karbon dioksida (CO2) merupakan gas terpenting dalam meningkatan efek rumah
kaca. Tahun 1994, 83% peningkatan radiasi gas rumah kaca disebabkan oleh gas ini,
15 % oleh Methane dan sisanya N2O, Nox dan CO (State Ministry of Environment,
1999).
Tabel 1. Emisi Gas Rumah Kaca Equipalen - CO2 Berdasarkan Waktu Horizon 100
tahun Penggunaan Potensi Pemanasan Global 1994)
Gas Emisi (Gg) Peotensi
Pemanasan
Global
Equivalen
CO2 (Gg)
Prosentase Total
Equivalen Emisi
CO2
CO2
CH4
N2O
CF4
C2F6
CO
NO2
748,607.31
6,409.08
61.11
0.31
0.03
3,544.73
110.03
1
21
310
500
9200
-
-
748,607
134,591
18,944
2,015
276
-
-
82.77
14.88
2.09
0.22
0.03
Total 904,433 100
Sumber : http://tumoutou.net/702_05123/sabilal_fahri.htm
Sementara sumber emisi terbesar di Indonesia berasal dari kegiatan kehutanan,
terutama deforestasi dan perubahan fungsi lahan Tabel 2. Dari Tabel 1 tersebut,
6
6
diketahui jumlah emisi CO2 terbesar disebabkan oleh deforestasi dan konversi lahan
(74%), diikuti konsumsi energi (23%) dan proses industri (3%). Namun secara ekologis
hutan dan perkebunan juga mempunyai potensi dan fungsi ekologis menurunkan kadar
CO2 atau rosot, sink pada saat melakukan aktivitas fotosintesis. Pohon dan tetumbuhan
menyerap CO2 dan menghasilkan oksigen ( Kiswoyo dkk.1993)
Tabel 2. Sumber Emisi CO2 di Indonesia Tahun 1994
Sumber Emisi
A. Seluruh Energi 170,016.31
1. Industri Energi & Trarnsformasi
2. Industri
3. Transpor
4. Rumah tangga dan komersial skala
kecil
5. Lain-lain
50,702.2
50,014.38
47,047.16
22,252.17
2,038.17
B. Kehutanan & Perubahan Peruntukan
Lahan
559,471.00
1. HTI dan Perkebunan
2. Deforestasi & Konversi lahan
3. Beban Pemanfaatan lahan
4. Lain-lain
198,994.00
303,237.00
57,240.00
Total 748,607.31
Sumber : http://tumoutou.net/702_05123/sabilal_fahri.htm
Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terjadi akibat aktivitas manusia, terutama yang
berhubungan dengan penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batu bara) serta
kegiatan lain yang berhubungan dengan hutan, pertanian , dan peternakan. Aktivitas
manusia di kegiatan-kegiatan tersebut secara langsung maupun tidak langsung
menyebabkan perubahan komposisi alami atmosfer, yaitu peningkatan jumlah Gas
Rumah Kaca secara global
7
7
2.1.1 Produksi Gas-gas Rumah Kaca (GRK)
Produksi Gas Rumah Kaca yang melampaaui ambang batas, akan membawa efek
domino yang sangat panjang, hal ini memaksa seluruh mahluk hidup untuk beradaptasi
baik organisme yang hidup didaratan, lautan, dan atmosfer. Berikut ini adalah
alur(rentetan) dampak kelebihan Gas Rumah Kaca(GRK):
Diagram alur dampak Kelebihan GRK
DAMPAK TAHAP I: Kenaikan suhu bumi (Global
Warming)
DAMPAK TAHAP II: 1. Evaporasi yang tinggi
2. Curah hujan yang tinggi
3. Iklim yang tidak beraturan
4. Curah yang tidak terprediksikan
PENYEBAB:
1. produksi Gas Rumah Kaca(Emisi) yang melampaui
ambang batas: CO2 (Karbon dioksida),
CH4 (Metan)
N2O (nitrous Oksida),
HFCS (Hydrofluorocarbons)
PFCS (perfluorocarbons)
SF6 (Sulphur hexafluoride)
DAMPAK TAHAP III: 1. Banjir
2. Longsor
3. Musim tanam dan Musim panen yang tidak pasti
4. Gangguan transportasi
5. Tumbuhnya bakteri, mold, spora dan mahluk hidup baru
6. Punahnya flor dan fauna yang tidak mampu beradaptasi
7. Kenaikan muka air laut
DAMPAK TAHAP IV: 1. kelaparan
2. krisis air bersih
3. pendemik penyakit
4. konflik sosial
8
8
2.1.2 Ketidakseimbangan Alam dan Ekosistem
Ketidakseimbangan Alam dan Ekosistem disebabkan oleh:
1. Produksi Gas Rumah Kaca (Emisi) yang melampaui ambang batas, seperti: