Tugas Individu
2614
I.PENDAHULUAN1.1. Latar Belakang
Iklim dan cuaca adalah satu komponen ekosistem alam sehingga
kehidupan baik manusia, hewan maupun tumbuhan tidak terlepas dari
pengaruh atmosfer dengan proses-prosesnya.
Cuaca adalah keadaan atau kelakuan atmosfer pada waktu tertentu
yang sifatnya berubah-ubah setiap waktu dari waktu ke waktu.
Sedangkan iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam jangka waktu
yang cukup lama, minimal 30 tahun yang sifatnya tetap.
Salah satu badan yang bias melihat keadan cuaca disuatu daaerah
adalah BMG, tapi badan itu Cuma bias untuk memprediksikan saja
namun keakuratannya bisa juga dijadikan sebagai acuan kita.badan
meteorologi dan geofisika merupakan lembaga pemerintah non
departemen (LPND) yang bertugas memberikan pelayanan meteorology,
klimatologi, kwalitas udara dan geofisika. Di provinsi Riau,
pelayanan BMG ditangani oleh stasiun meteorology Pekanbaru.BMG juga
berguna untuk kelautan karena laut juga dipengaruhi oleh cuaca dan
iklim. Keselamatan dilaut sangat penting apabila kita mengetahui
keadaan cuaca disaat turun melaut. Sebagai mahasiswa kelautan yang
selalu berhubungan dengan alam, tentu perlu dipelajari mengenai BMG
ini karena mahasiswa akan selalu berhubungan lansung dengan cuaca
dan iklim saat turun kelapangan nanti. Oleh karena itu, mahasiswa
harus mengikuti pratikum ini setidak-tidaknya mengetahui alat-alat
yang berhubungan dengan BMG.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dilaksanakan praktikum ini adalah untuk mengetahui
alat-alat yang berhubungan dengan BMG dan cara-cara menggunakannya
serta perawatan alat-alat tersebut. Sedangkan manfaat yang
diperoleh dari praktikum ini adalah mahasiswa dapat mengetahui
alat-alat yang berhubungan dengan BMG.II. TINJAUAN PUSTAKA
Unsure dari meteorology terdiri atas radiasi surya, temperature
udara, tekanan udara, angin, kelembaban udara dan hujan.
Faktor-faktor yang mengendalikan iklim adalah ketinggian tempat,
lalitude atau garis lintang, daerah-daerah tekanan dan permukaan
tanah.Penyebab terjadinya perubahan atau penyimpangan iklim adalah
karena terjadi perubahan tata lingkungan secara besar-besaran baik
itu terjadi di permukaan bmi maupun di atmosfer; dan terjadi
fenomena global, misalnya muncul el nino dan la lina. Gejala ini
berpengaruh terhadap musim di Negara Indonesia terutama jumlah
curah hujan.
Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentang alam
yang meliputi sifat dan karakteristik dari bentuk morfologi,
klasifikasi dan Perbedaannya serta proses yang berhubungan terhadap
pembentukan morfologi tersebut. Secara garis besar bentuk morfologi
permukaan bumi sekarang ini terbentuk oleh beberapa proses alamiah,
antara lain :
1. Proses yang berlangsung dari dalam bumi, yang membentuk
morfologi gunungapi, pegunungan lipatan, pegunungan patahan, dan
undak pantai.
2. Proses disintegrasi/degradasi yang mengubah bentuk permukaan
muka bumi karena proses pelapukan dan erosi menuju proses perataan
daratan.
3. Proses agradasi yang membentuk permukaan bumi baru dengan
akumulasi hasil erosi batuan pada daerah rendah, pantai dan dasar
laut.
4. Proses biologi yang membentuk daratan biogenik seperti
terumbu karang dan rawa gambut (Dahuri, 1996).
Lingkungan pantai merupakan daerah yang selalu mengalami
perubahan, karena daerah tersebut menjadi tempat bertemunya dua
kekuatan, yaitu berasal dari daratan dan lautan. Perubahan
lingkungan pantai dapat terjadi secara lambat hingga sangat cepat,
tergantung pada imbang daya antara topografi, batuan dan
sifat-sifatnya dengan gelombang, pasang surut dan angin. Perubahan
pantai terjadi apabila proses geomorfologi yang terjadi pada suatu
segmen pantai melebihi proses yang biasa terjadi. Perubahan proses
geomorfologi tersebut sebagai akibat dari sejumlah faktor
lingkungan seperti faktor geologi, geomorfologi, iklim, biotik,
pasang surut, gelombang, arus laut dan salinitas (Sutikno,
1993).
Menurut Dahuri (1996), ombak merupakan salah satu penyebab yang
berperan besar dalam pembentukan pantai. Ombak yang terjadi di laut
dalam pada umumnya tidak berpengaruh terhadap dasar laut dan
sedimen yang terdapat di dalamnya. Sebaliknya ombak yang terdapat
di dekat pantai, terutama di daerah pecahan ombak mempunyai energi
besar dan sangat berperan dalam pembentukan morfologi pantai,
seperti menyeret sedimen (umumnya pasir dan kerikil) yang ada di
dasar laut untuk ditumpuk dalam bentuk gosong pasir. Di samping
mengangkut sedimen dasar, ombak berperan sangat dominan dalam
menghancurkan daratan (erosi laut). Daya penghancur ombak terhadap
daratan/batuan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
keterjalan garis pantai, kekerasan batuan, rekahan pada batuan,
kedalaman laut di depan pantai, bentuk pantai, terdapat atau
tidaknya penghalang di muka pantai dan sebagainya.
Berbeda dengan ombak yang bergerak maju ke arah pantai, arus
laut, terutama yang mengalir sepanjang pantai merupakan penyebab
utama yang lain dalam membentuk morfologi pantai. Arus laut
terbentuk oleh angin yang bertiup dalam selang waktu yang lama,
dapat pula terjadi karena ombak yang membentur pantai secara
miring. Berbeda dengan peran ombak yang mengangkut sedimen
tegaklurus terhadap arah ombak, arus laut mampu membawa sedimen
yang mengapung maupun yang terdapat di dasar laut. Pergerakan
sedimen searah dengan arah pergerakan arus, umumnya menyebar
sepanjang garis pantai. Bentuk morfologi spit, tombolo, beach ridge
atau akumulasi sedimen di sekitar jetty dan tanggul pantai
menunjukkan hasil kerja arus laut. Dalam hal tertentu arus laut
dapat pula berfungsi sebagai penyebab terjadinya abrasi pantai.III.
METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum klimatologi dilaksanakan pada hari Senin tanggal 14
november 2009 jam 10.00 WIB-selesai di di kantor Badan Meteorologi
dan Geofisika bandara Sutan Syarif Kasim Pekanbaru
3.2. Bahan dan Alat
Bahan dan alat yang digunakan untuk prakktikum ini adalah
alat-alat tulis dan kamera.3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode terjun
lansung kelapangan, dimana mahasiswa melihat dan mengamati
alat-alat yang ada di stasiun pengamatan.
3.4. Prosedur Praktikum
Mahasiswa yang mengikuti praktikum datang ke kantor BMG, setelah
sampai disana mahasiswa dikasih pengarahan oleh pihak terkait lalu
mahasiswa melihat dan mengamati ala-alat yang ada di kantor
tersebut. Kemudian data-data yang diperoleh disajikan dalam bentuk
laporan praktikum.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Bagian-bagian dari Sangkar meteorology adalah thermometer bola
kering dan basah, thermometer maksimum dan minimum serta thermo
histograf. Thermometer maksimum berfungsi untuk mengukur suhu udara
maksimum selama 24 jam, sedangkan thermometer minimum untuk
mengukur suhu udara minimum selama 24 jam.
Rain Gauge merupakan alat yang digunakan untuk mengukur curah
hujan. Pengukurannya dilakukan sekali dalam 3 jam dengan memakai
gelas ukur. Bagian-bagiannya adalah corong, tabung, penampang air,
stop kran dan gelas ukur. Rain Gauge terdiri atas 2 tipe yaitu tipe
biasa dan tipe helman. Tipe helman berfungsi untuk mengukur hujan
secara otomatis, bagian dari tipe Helman adalah tabung, penampung,
pelampung dan kertas bias.
Shunsine Recorder merupakan alat yang digunakan untuk penyinaran
matahari dengan prinsip kerja adalah cahaya dipantulkan ke bola
gelas sehingga membentuk titik api dan membakar kertas bias. Alat
yang digunakan untuk mengukur radiasi matahari disebut
Actinograph.sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur arah
kecepatan angin disebut Thedolite.
Alat penguapan tipe panci terbuka berfungsi untuk mengetahui
penguapan, alat yang digunakan adalah hook gauge. Alat yang
digunakan untuk mengukur tekanan udara disebut Barometer.4.2.
Pembahasan
Karena letak geografis Indonesia hanya mempunyai 2 musim, yaitu
musim hujan dan musim kering, namun setiap daerah berbeda panjang
musimnya. Untuk mengetahui kriteia musim hujan dan musim kemarau,
badan meteoologi dan geofisika memberikan batasan tentang musim
kemarau dan musim hujan sebagai berikut:
perubahan tata lingkungan secara besar-besaran baik itu terjadi
di permukaan bmi maupun di atmosfer.
terjadi fenomena global, misalnya muncul el nino dan la lina.
Gejala ini berpengaruh terhadap musim di Negara Indonesia terutama
jumlah curah hujannya.
El nino muncul menimbulkan bencana kekeringan dan sebaliknya
bila La nina yang muncul dapat menimbulkan banjir. Sehingga di
Indonesia gejala El nino dan La nina oleh BMG sangat diwaspadai.
Salah satu cara untuk mengetahui atau memprediksi munculnya hal
tersebut maka kita bisa mnggunakan alat-alat yang ada di BMG yang
di praktikumkan.
Ada beberapa teknik pemantauan penyimpangan iklim/musim
Indonesia yaitu: melakukan pemantauan indeks isolasi selatan,
pemantauan suhu muka laut wilayah Indonesia dan wilayah Fasifik
timu bagian tengah, pemantauan monsoon di laut cina selatan dan
melakukan analisa pengembangan cuaca di Indonesia terutama meliputi
suhu udara, kelembaban dan curah hujan.
V.KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari praktikum yang dilaksanakan maka dapat diambil kesimpulan
bahwa alat-alat yang ada di BMG sangat berguna dan dibutuhkan untuk
menentukan keadaan iklim dan cuaca disuatu daerah. Alat-alat itu
bisa memprediksikan kapan akan terjadinya hujan ataupun panas.
Alat-alat ini juga berguna untuk memprediksikan cuacan gelombang,
arus dan sebagainya untuk para pelaut yang akan melaut.
5.2. Saran
Diharapkan agar waktu paktikum yang dilaksanakan diperpanjang
supaya mmahasiswa lebih bisa mengetahui tentang kinerja alat-alat
yang ada.DAFTAR PUSTAKABoney, A. D, 1975. Phytoplankton Edwrd
Alloid, Liminited london. 426 p.
Hynes. H. B. N. 1970. Ekologi Of Running Waters. University Of
Toronto Press, USA. 555p.
Kasry, Adnan et al.2007 Buku Ajar Ekologi Perairan. Fakultas
Perikanan Dan Ilmu Kelautan.universitas riau; pekanbaru
Koesoebiono. 1979. Dasar-dasar Ekologi Umum. Bagian IV : Ekologi
Perairan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. 145 hal.
www.google.com.2009. Peraturan Pemerintah no.82 th.2001 Mengenai
Pengaturan Kualitas Air Dan Pengelolaan Pencemaran.
Pollunin, et al, 1973. Pengantar Geografi Tumbuhan Universitas
Gajah Mada Press, Yogyakarta.Sihotang,C., 1988. Limnologi II.
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru,
64 hal (Tidak diterbitkan).Sunu, P., 2001. Metodologi Lingkungan
dengan Menerapkan ISO 14001. Gramedia. Jakarta. 298 halZonneveld,
N., E. A. Huisman dan J. H. Boon. 1991. Prinsip-prinsip Budidaya
Ikan. Diterjemahkan oleh M. Siti Jiati. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta. 311 halLaporan Klimatologi Laut
KLIMATOLOGI LAUT
Oleh
PONAL
0704121052
JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2009KATA PENGANTAR
Puji dan syukur yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kehadirat
Allah S.W.T karena atas berkat rahmat dan karuniaNya penulis dapat
menyelesaikan laporan Klimatologi laut sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan.Dan tidak lupa penulis sampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Klimatologi
Laut yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan laporan
ini baik pada waktu kuliah maupun pada saat praktikum. Penulis juga
berterimakasih kepada asisten yang telah memberikan arahan dalam
melaksanakan praktikum ini, serta tidak lupa berterimakasih atas
kerja sama yang baik sesama anggota kelompok dalam melaksanakan
praktikum tersebut serta kepada semua pihak yang turut terlibat
yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa isi dari laporan ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan
kritik positif yang dapat membangun isi dari laporan ini.
Terimakasih.
Pekanbaru, Desember 2009
PenulisDAFTAR ISIHalaman
KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iiDAFTAR LAMPIRAN
iiiI. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1
1.2. Tujuan dan Manfaat
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
3
III.BAHAN DAN METODE
6
3.1. Waktu dan Tempat
6
3.2. Bahan dan Alat
6
3.3. Metode Praktikum
6
3.4. Prosedur Praktikum
6
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN
7
4.1. Hasil
7
4.2. Pembahasan
8V. PENUTUP
9
5.1. Kesimpulan
9
5.2. Saran
9DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRANDAFTAR LAMPIRAN
lampiran Halaman1. Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
12
2. Lembar data praktikum
14
1. Alat-alat yang diamati sewaktu praktikum
Sangkar meteorology
Sensor curah hujan
Rain gauge
polusi udara
Pengukur penguapan
Kapanimometer
Hook gauge
Handhald anemometer
Curah hujan otomatis
Barometer
Aktinograf
Sunshine recorder
_1321617994.unknown